buah jarak

26
Jarak (tumbuhan) Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi , cari ? Jarak Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Plantae Filum: Magnolioph yta Kelas: Magnoliops ida Ordo: Malpighial es Famili: Euphorbiac eae Upafamil i: Acalyphoid eae Bangsa: Acalypheae Upabangs a: Ricininae Genus: Ricinus Spesies: R. communis Nama binomial Ricinus communis

Upload: el

Post on 02-Jan-2016

93 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: buah Jarak

Jarak (tumbuhan)Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum DiperiksaLangsung ke: navigasi, cari

?Jarak

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Filum: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malpighiales

Famili: Euphorbiaceae

Upafamili: Acalyphoideae

Bangsa: Acalypheae

Upabangsa: Ricininae

Genus: Ricinus

Spesies: R. communis

Nama binomial

Ricinus communisL.

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan liar setahun (annual) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7 - 9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan spesies tanaman dari Euphorbiaceae dan tergolong ke dalam genus Ricinus, subtribe Ricininae.

Page 2: buah Jarak

Sebutan untuk pohon Jarak di Indonesia berbeda beda disetiap daerah. Di Sumatera, Jarak dikenal dengan nama Dulang ada juga yang menyebutnya denganGloah. Di Madura, Jarak disebut dengan Kalek.

[sunting] Morfologi

Jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah. Buahnya berbentuk bulat dan berkumpul pada tandan, namun ada juga yang bentuknya sedikit lonjong - yang dapat ditemukan pada tumbuhan jarak di daerah Bali.[1]

[sunting] Manfaat

Biji, akar, daun dan minyak dari bijinya bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Biji jarak yang dibuang kulitnya dan dilumatkan hingga menjadi serbuk dapat ditempel ke tubuh sebagai obat korengan, sedangkan minyak yang diambil dari bijinya bisa diminum untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak dan orang dewasa. Daunnya berkhasiat untuk menyembuhkan batuk dan sesak napas. Akarnya dapat dimanfaatkan untuk menjaga stamina tubuh[2].

Tanaman ini merupakan sumber minyak jarak, dan mengandung zat ricin, sejenis racun. Jarak pohon merupakan satu-satunya tumbuhan yang bijinya kaya akan suatu asam lemak hidroksi, yaitu asam ricinoleat. Kehadiran asam lemak ini membuat minyak biji jarak memiliki kekentalan yang stabil pada suhu tinggi sehingga minyak jarak dipakai sebagai campuran pelumas.

[sunting] Referensi

1. ̂  Lestari, Ratna Dwi. Pohon Jarak. Percik Yunior Edisi 6. Oktober 2008. ISSN 1978-5429

2. ̂  Lestari, Ratna Dwi. Pohon Jarak. Percik Yunior Edisi 6. Oktober 2008. ISSN 1978-5429

Wikimedia

Commonsmemiliki

galeri mengenai:

Jarak (tumbuhan)

 Artikel bertopik botani ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Page 3: buah Jarak

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_(tumbuhan)"Kategori: Euphorbiaceae | Tumbuhan industri | Tumbuhan beracunKategori tersembunyi: Rintisan bertopik botani

Energi Biomassa dapat dikelompokkan menjadi energi masa depan, dengan alasan dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Energi Biomassa dapat juga disebut sebagai BBM Hayati karena berasal dari berbagai tanaman pertanian, perkebunan, peternakan, sampai sampah. Bedanya dengan BBM fosil adalah BBM Hayati dapat diperbaharui dengan caramenanam, melakukan Budi daya atau diternakan.

Klasifikasi Jarak Pagar :

SYARAT TUMBUH JARAK PAGAR 

Persyaratan Lingkungan Tumbuh Tanaman jarak sebagai tanaman yang cukup bandel, dalam arti mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuhnya, menghendaki lingkungan tumbuh yang optimal bagi pertumbuhannya, yaitu Latitut 50o LU 40o LS, Altitut 0 2000 m dpl, suhu berkisar antara 18o sd 30o C. Pada daerah dengan suhu rendah (< 18o C) menghambat pertumbuhan, sedangkan pada suhu tinggi (> 35o C) menyebabkan gugur daun dan bunga, buah kering sehingga produksi menurun. Curah hujan antara 300 mm sampai dengan 1200 mm per tahun. Dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur, tetapi memiliki drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5.0 sampai dengan 6.5

Asal : MeksikoDivisi : SpermatophytaSub Divisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : EuphorbialesFamili : EuphorbiaceaeGenus : JatrophaSpecies : Jatropha curcas

Nama Lokal :Jirak (Minang), Kalake pagar (Sunda),Jarak pager (Jawa)

     

Page 4: buah Jarak

KLASIFIKASI TANAMAN JARAK PAGAR 

Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak antara lain jarak kepyar (Ricinus communis), jarak bali (Jatropha podagrica ), jarak ulung (Jatropha gossypifolia L.) dan jarak pagar (Jatropha curcas). Diantara jenis tanaman jarak tersebut yang memiliki potensi sebagai penghasil minyak bakar (biofuel) adalah jarak pagar (Jatropha curcas). Jarak pagar telah lama dikenal masyarakat di berbagai daerah Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942-an, yang mana masyarakat diperintahkan untuk melakukan penanaman jarak sebagai pagar pekarangan. Beberapa nama daerah (nama lokal) yang diberikan lepada tanaman jarak pagar ini antara lain Sunda (jarak kosta, jarak budeg), Jawa (jarak gundul, jarak pager), Madura (kalekhe paghar), Bali (jarak pager), Nusatenggara (lulu mau, paku kase, jarak pageh), Alor (kuman nema), Sulawesi (jarak kosta, jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene), Maluku (ai huwa kamala, balacai, kadoto).

Ciri-ciri Jarak Pagar• Family Euphorbiceae• Tanaman perdu, tinggi 1 – 7 m, bercabang tidak teratur• Batang kayu slindris, bila terluka mengeluarkan getah• Daun lebar, berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang 5 – 15 cm• Bunga berwarna kuning kehujauan, berupa bunga menjemuk berbentuk malai, berumah satu• Umur tanaman dapat mencapai 20 tahun lebih

Secara umum :

1. Jatropha curcas (nontoxic)

2. J. curcas x J.integrerrima

3. Jatropha gossypifolia

4. Jatropha glandulifera

5. Jatropha tanjorensis

6. Jatropha multifida

7. Jatropha podagrica

8. Jatropha integerrima

Page 5: buah Jarak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tumbuhan

Jarak pagar merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di

daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah

diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan

dan racun, saat ini jarak pagar makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan

bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya (Anonim

1

, 2010).

Jarak pagar merupakan tanaman penghasil minyak non-edible yang

mayoritas digunakan sebagai bahan baku penghasil biodiesel. Sebagai bahan baku

pembuatan biodiesel, produk sampingan dari proses transesterifikasi dari minyak

jarak pagar dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk seperti kertas

berkualitas tinggi, pellet energi, sabun, kosmetik, pasta gigi, dan sebagai obat batuk

(Anonim

1

, 2010).

2.1.1 Sinonim

2.1.1.1 Nama Daerah

Tumbuhan Jarak pagar ini dikenal dengan berbagai nama di Indonesia, yaitu

:

(Sunda) Jarak kusta ; (Jawa tengah) Jarak Cina; (Madura) Kalele; (Bali) Jarak Pager;

(Alor) Kuman Nema; (Gorontalo) Bintalo; (Ternate dan Tidore) Balacai Hisa;

(Makasar) Tanggang-Tanggang Kali (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000).

Universitas Sumatera Utara2.1.1.2 Nama Asing

Adapun nama asing dari tumbuhan jarak pagar adalah :

Page 6: buah Jarak

(Bahasa inggris) purging nuts (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000).

2.1.3 Morfologi Tumbuhan

Ciri-ciri dari tumbuhan jarak pagar yaitu :

Habitus : Semak, menahun, tinggi 1½-5 m

Batang : Berkayu, bulat, bercabang, bergetah, putih kotor

Daun : Tunggal, tersebar, bekas daun tampak jelas, bulat telur, bertoreh,

pertulangan menjari, panjang 5-15 cm, lebar 6-16 cm, hijau

Bunga : Mejemuk, bentuk malai, di ujung batang dan di ketiak daun,

kelopak terdiri dari lima daun kelopak, bulat telur, panjang ± 4 mm, benang sari

mengelompok pada pangkal, kuning, tangkai putik tiga, pendek, hijau, kepala putih

melengkung keluar, kuning daun mahkota lima, ungu.

Buah : Kotak, panjang 2-3 cm, hijau

Biji : Bulat telur, coklat kehitaman

Akar : Tunggang, putih kotor (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000).

2.1.4 Sistematika Tumbuhan

Adapun sistematika dari tumbuhan Jarak pagar adalah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Universitas Sumatera UtaraGenus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas L. (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000)

2.1.5 Kandungan Kimia

Prinsip pembuatan minyak mentah (crude oil) jarak pagar adalah dengan

memisahkan minyak dengan kandungan senyawa lain dalam daging biji atau inti biji

Page 7: buah Jarak

dengan cara pengepresan. Biji jarak selain mempunyai kandungan minyak, juga

mengandung protein dan senyawa lain, seperti terlihat pada tabel berikut:

Senyawa Kandungan (%)

Minyak/Lemak 38

Protein 18

Serat 15,5

Air 6,2

Abu 5,3

Karbohidrat 17

Tabel 1. Kandungan Kimia Biji Jarak Pagar (Nurcholis, 2007).

2.1.7 Penggunaan Tumbuhan

Daun Jatropha curcas berkhasiat sebagai obat cacing, obat perut kembung

dan obat luka. Untuk obat cacing dipakai ± 5 g daun segar Jatropha curcas,

ditambah ½ sendok teh minyak kelapa, digerus sampai lumat, dioleskan di sekitar

dubur pada waktu akan tidur. (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2000).

2.2 Pengepresan Minyak Jarak

Pengepresan mekanik merupakan cara pemisahan minyak dari bahan yang

berupa biji-bijian. Cara ini paling sesuai untuk memisahkan minyak dari bahan yang

kadar minyaknya tinggi, yaitu sekitar 30%-70%. Minyak jarak pagar terkandung

Universitas Sumatera Utaradalam bahan yang berbentuk biji dengan kandungan minyak sekitar 30%-50%.

Dengan demikian metode ekstraksi yang paling sesuai untuk biji jarak yaitu teknik

pengepresan mekanik (Hambali, 2006).

Dua cara yang umum digunakan pada pengepresan mekanik biji jarak yaitu

pengepresan hidrolik (hydraulic pressing) dan pengepresan berulir (expeller

pressing). Cara lain adalah kombinasi pengepresan mekanik dengan ekstraksi

pelarut, tetapi cara ini jarang digunakan (Hambali, 2006).

2.2.1 Pengepresan Hidrolik

Page 8: buah Jarak

Pengepresan hidrolik adalah pengepresan dengan menggunakan tekanan.

Tekanan yang dapat digunakan sekitar 140,6 kg/cm. Besarnya tekanan akan

mempengaruhi minyak jarak yang dihasilkan. Pada teknik pengepresan hidrolik

sebelum dilakukan pengepresan, biji jarak diberi perlakuan pendahuluan berupa

pemberian suhu panas atau pemasakan. Pemasakan dapat dilakukan dengan cara

pemanasan di oven ataupun pengukusan dengan menggunakan uap air (steam).

Pemasakan biji jarak bertujuan untuk menggumpalkan protein dalam biji jarak.

Penggumpalan protein ini diperlukan untuk efisiensi ekstraksi (Hambali, 2006).

Umumnya, pada pengepresan hidrolik jumlah minyak yang dapat diperoleh

mencapai 80% dari kadar minyak yang terdapat pada daging biji (Hambali, 2006).

2.2.2 Pengepresan berulir

Teknik pengepresan biji jarak dengan menggunakan ulir (screw) merupakan

teknologi yang lebih maju dan banyak digunakan di industri pengolahan minyak

jarak saat ini. Dengan cara ini, biji jarak dipres dengan pengepresan berulir (screw)

yang berjalan secara kontinu. Pada teknik ini, biji jarak yang akan diekstraksi tidak

perlu dilakukan perlakuan pendahuluan. Biji jarak kering yang akan diekstraksi

Universitas Sumatera Utaradapat langsung dimasukkan kedalam screw press. Tipe alat pengepress berulir yang

digunakan dapat berupa pengepres berulir tunggal (single screw press) atau

pengepres berulir ganda (twin screw press) (Hambali, 2006).

Salah satu kelebihan pengepresan dengan menggunakan ulir adalah dapat

dilakukan secara kontinu sehingga kapasitas produksi menjadi lebih besar. Biji jarak

dapat dimasukkan kedalam alat pengepres secara kontinu, lalu minyak akan

mengalir keluar dari biji akibat pengepresan oleh ulir (screw). Kemudian, minyak

dapat keluar dan langsung terpisah dari ampas (bungkil) yang keluar pada bagian

ujung ulir (Hambali, 2006).

2.3 Minyak Dan Lemak

Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan ester

Page 9: buah Jarak

dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buahbuahan, kacang-kacangan, biji-bijian. Dalam jaringan hewan lemak terdapat pada

hamper seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose

dantulang sumsum (Ketaren, 1986).

Minyak dan lemak tidak berbeda dalam bentuk trigliseridanya dan hanya

berbeda dalam bentuk (wujud). Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat-sifat

fisikokimia tiap jenis minyak berbeda-beda, dan hal ini disebabkan oleh perbedaan

sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh dan pengolahan (Ketaren, 1986).

2.3.1 Sifat Fisik Minyak Jarak Pagar

Adapun sifat fisik dari minyak jarak yaitu :

Sifat fisik Satuan Nilai

Titik nyala (Flash point)

0

C 236

Densitas pada 15

o

C g/cm

3

0,9177

Universitas Sumatera UtaraViskositas pada 30

o

C mm

2

/s 49,15

Residu karbon % (m/m) 0,34

Kadar abu sulfat % (m/m) 0,007

Titik tuang

0

Page 10: buah Jarak

C -2,5

Kadar air Ppm 935

Kadar sulfur Ppm <1

Bilangan Asam mg KOH/g 4,75

Bilangan Iod g iod/100 g minyak 96,5

Tabel 2. Sifat Fisik Minyak Jarak Pagar (Hambali, 2006).

2.3.2 Kandungan Dan Kegunaan

Bahan kimia yang trakndung dalam tumbuhan Jarak Pagar diantaranya α-

amirin, kampesterol, β-sitosterol, 7-ketosittosterol, dan HCN. Efek farmakologisnya

diantaranya melancarkan peredaran darah, menghilangkan bengkak, menghentikan

pendarahan, dan menghilangkan gatal (Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI

3

, 2009).

2.4 Esterifikasi

Metil ester dari minyak jarak pagar dapat dihasilkan melalui proses

transesterifikasi trigliserida dari minyak jarak. Transesterifikasi adalah penggantian

gugus alkohol dari suatu ester dengan alkohol lain dalam suatu proses yang

menyerupai hidrolisis. Namun berbeda dengan hidrolisis, pada proses

transesterifikasi yang digunakan bukanlah air melainkan alkohol. Transesterifikasi

merupakan suatu reaksi kesetimbangan. Untuk mendorong reaksi agar bergerak ke

kanan agar dihasilkan metil ester maka perlu digunakan alkohol dalam jumlah

berlebih atau salah satu produk yang dihasilkan harus dipisahkan. (Hambali, 2006).

Faktor utama yang mempengaruhi rendemen ester yang dihasilkan pada

reaksi transesterifikasi adalah rasio molar antara trigliserida dan alkohol, jenis

Universitas Sumatera Utarakatalis yang digunakan, suhu reaksi, waktu reaksi, kandungan air, dan kandungan

asam lemak bebas pada bahan baku (yang dapat menghambat reaksi yang

diharapkan) (Hambali, 2006)).

Page 11: buah Jarak

Reaksi transesterifikasi trigliserida dengan etanol adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Reaksi transesterifikasi

2.5 Sulfonasi

Asam lemak dengan α-tersulfonasi memiliki aplikasi yang sangat luas dan

memiliki sifat biologis yang baik sebagai surfaktan. Sebuah teknik untuk

memproduksi mensulfonasi asam lemak dengan menggunakan kondisi rekasi khusus

sangat mungkin dilakukan tanpa menggunakan pelarut. Penggunaan gas SO3

memberikan hasil dengan rendemen 97% (Stein, 1975).

2.5.1 Metil Ester Sulfonat

Surfaktan dapat disintesis dari minyak nabati melalui senyawa antara metil

ester asam lemak (fatty acid methyl ester) dan alkohol lemak (fatty alcohol). Salah

satu proses untuk menghasilkan surfaktan adalah proses sulfonasi terhadap metil

ester menghasilkan metil ester sulfonat (MES). Proses sulfonasi terjadi dengan

mereaksikan pereaksi pensulfonasi seperti gas SO3, H2SO4 berasap, NaHSO3 dengan

metil ester asam lemak. Disebut sulfonasi karena proses ini melibatkan

Universitas Sumatera Utarapenambahan gugus sulfon pada senyawa organik (Nightingale, 1987; Schwuger and

Lewandowski, 1995).

Surfaktan digunakan dalam jumlah besar pada berbagai produk kosmetik dan

farmasi, detergen dan produk-produk pembersih lainnya. Biasanya setelah

digunakan, produk yang mengandung surfaktan tersebut dibuang sebagai limbah

yang pada akhirnya akan dibebaskan ke permukaan air. Biodegradasi dan

mekanisme penguraian lain sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan

konsentrasi surfaktan yang mencapai lingkungan. Salah satu alternatif untuk

mengurangi kerusakan lingkungan akibat penggunaan surfaktan adalah memperluas

peggunaan surfaktan alami. Metil ester sulfonat merupakan surfaktan alami turunan

ester asam lemak yang dibuat secara sintesis (Brown, 1995).

Page 12: buah Jarak

Metil ester sulfonat (MES) merupakan surfaktan anionik yang dibuat

melalui proses sulfonasi dengan menggunakan bahan baku dari minyak nabati.

Keunggulan MES dibandingkan dengan surfaktan yang dibuat dari minyak bumi

(petroleum) adalah sifatnya dapat diperbarui, lebih ramah lingkungan karena mudah

didegradasi oleh bakteri, memiliki ketahanan terhadap kesadahan dan temperatur

tinggi, dan memiliki pembusaan yang rendah (Satsuki, 1994; Schwuger and

Lewandowski, 1995).

2.6 Surfaktan

Molekul-molekul dan ion-ion yang diadsorbsi pada antarmuka dinamakan

surface active agent atau surfaktan. Nama lainnya adalah amfifil, yang menunjukkan

bahwa molekul atau ion tersebut mempunyai afinitas tertentu terhadap solven polar

maupun nonpolar. Tergantung dari jumlah dan sifat dari gugus polar dan nonpolar

Universitas Sumatera Utarayang ada padanya, amfifil dapat bersifat hidrofilik (suka air), lipofilik (suka minyak)

atau bersifat seimbang di antara dua sifat tersebut.

Sifat amfifilik dari surfaktan itulah yang menyebabkan ia diadsorbsi pada

antarmuka. Keadaan asam lemak yang diadsorbsi pada antarmuka udara/air dan

minyak/air seperti dalam gambar 2.

Gambar 2. Molekul surfaktan membentuk misel (a. Gugus hidrofilik dan hidrofobik

surfaktan; b. Misel atau agregat surfaktan)

Pada antarmuka udara/air, rantai-rantai lipofilik diarahkan ke atas masuk

dalam udara, pada antarmuka minyak/air mereka bergabung dengan fase minyak.

Dengan cara berorientasi demikian pada antarmuka minyak/air, maka molekulmolekul surfaktan membentuk suatu jembatan antara fase polar dan fase non polar

yang menyebabkan terjadinya transisi antara kedua fase tersebut lebih baik. Untuk

membuat agar amfifil terkonsentrasi pada antarmuka, maka amfifil harus seimbang

dengan pengertian gugus-gugus yang larut dalam air harus seimbang dengan gugusgugusnya yang larut dalam minyak.

2.6.1 Tegangan permukaan

Page 13: buah Jarak

2.6.1.1 Fenomena Antarmuka

Jika ada dua fase atau lebih berada bersama-sama, maka batas antara fase–

fase tersebut dinamakan antarmuka. Sifat-sifat molekul yang membentuk antarmuka

tersebut berbeda dengan molekul-molekul yang berada dalam tiap fase. Fenomena

Universitas Sumatera Utaraantarmuka dalam farmasi dan pengobatan merupakan faktor yang mempengaruhi

adsorbsi obat, penetrasi molekul melalui membran biologik, terbentuknya emulsi

dan stabilitasnya dan dispersi partikel-partikel; yang tidak larut dalam medium cair

untuk membentuk suspensi. Sifat antarmuka dari surface active agent atau surfaktan

dapat disamakan dengan sifat alveoli paru-paru yang menyebabkan organ tersebut

dapat bekerja efisien (Moechtar, 1989).

2.6.1.2 Tegangan Muka dan Tegangan Antarmuka

Dalam zat cair, gaya kohesif antara molekul satu dengan molekul-molekul

tetangganya besar pengaruhnya. Sebagai contoh tetesan zat cair yang tersuspensi

dalam udara, maka molekul molekul di dalam tetesan tersebut dikelilingi oleh

molekul-molekul lainnya dari segala jurusan yang mempunyai gaya tarik-menarik

yang sama.

Gambar 3. Gaya-gaya tarik-menarik

yang tidak sama pada

permukaan zat cair

Namun, molekul-molekul yang berada di permukaan tetesan akan menerima

gaya kohesif yang sama dari molekul-molekul tetangganya. Akan tetapi mereka

mengalami gaya tarik menarik adhesive dengan udara yang relatif kecil. Efek

keseluruhannya ialah molekul-molekul di permukaan tersebut mengalami gaya ke

dalam yang menyebabkan luas permukaan cair tersebut menjadi lebih kecil. Gaya

Page 14: buah Jarak

yang diberikan sejajar dengan permukaan untuk mengimbangi gaya ke dalam

dinamakan tegangan muka. Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang

Universitas Sumatera Utarayang terjadi antaramuka antara dua fase cair yang tidak dapat tercampur. Tegangan

antarmuka lebih kecil dari tegangan muka sebab gaya adhesive antara dua fase cair

yang membentuk anatarmuka lebih besar dari gaya adhesive antara fase cair dan fase

gas yang membentuk antarmuka ( Moechtar, 1989 )

2.6.1.3 Pengukuran Tegangan Permukaan

2.6.1.3.1 Metode Kenaikan Kapiler

Bilamana suatu kapiler dimasukkan ke dalam labu yang berisi zat cair, maka

pada umumnya zat cair akan naik di dalam tabung sampai jarak tertentu. Dengan

mengukur kenaikan ini, maka tegangan muka zat cair dapat ditentukan dengan

metode ini.

Gaya yang ada antara molekul-molekul yang sama dikenal sebagai gaya

kohesif. Gaya yang ada antara molekul-molekul yang tidak sama, seperti gaya antara

zat cair dan dinding dari tabung kapiler gelas dikenal sebagai gaya adhesive.

Bilamana gaya adhesive antara molekul zat cair dan dinding lebih besar dari gaya

kohesif maka zat cair tersebut dikatakan membasahi dinding kapiler, yaitu menjalar

melalui dinding dan naik dalam tabung ( Moechtar, 1989 )

2.6.1.3.2 Metode Cincin Du Nuoy

Tensiometer Du Nouy banyak dipakai untuk mengukur tegangan muka dan

tegangan antarmuka. Prinsip alat tersebut berdasarkan kenyataan bahwa gaya yang

dibutuhkan untuk memisahkan cincin platina-iridium yang dicelupkan pada

permukaan atau antarmuka adalah berbanding lurus dengan tegangan muka atau

tegangan antarmuka. Gaya yang dibutuhkan untuk memisahkan cincin tersebut

ditetapkan dengan kawat yang berputar dan ini dicatat pada dial berkalibrasi dalam

satuan dyne. Tegangan muka dinyatakan dengan rumus :

Pembacaan dial dalam dyne

Page 15: buah Jarak

Universitas Sumatera UtaraKesalahan-kesalahan sebesar 25 % dapat terjadi jika faktor koreksi tidak

diperhitungkan dan digunakan (Moechtar 1989).

2.6.2 Nilai HLB

Griffin menemukan suatu skala nilai-nilai yang digunakan sebagai ukuran

keseimbangan hidrofil-lipofil (HLB = Hidrophilic-Lipophilic Balance) dari

surfaktan. Dengan pertolongan sistem bilangan ini dimungkinkan untuk menentukan

suatu jarak HLB yang mempunyai efisiensi optimum untuk setiap surfaktan. Makin

tinggi HLB suatu zat, makin hidrofilik zat tersebut.

Gambar 4. Klasifikasi surfaktan berdasarkan nilai HLB.

Davies menghitung HLB surfaktan dengan memecah molekulnya menjadi

gugus-gugus komponennya, masing-masing ditandai dengan angka gugus.

x faktor koreksi

2 x keliling cincin

F =

Universitas Sumatera UtaraZat HLB

Asam oleat 1

Gliseril mono oleat 3,8

Sorbitan mono oleat (Span 80) 4,3

Sorbitan mono laurat (Span 20) 8,6

Trietanolamin oleat 12,0

Polioksi etilen sorbitan mono oleat (Tween 80) 15,0

Polioksi etilen sorbitan mono laurat (Tween 20) 16,7

Natrium oleat 18,0

Natrium lauril sulfat 40

Tabel 3.Nilai HLB dari beberapa zat ampifilik

Dengan menjumlahkan angka-angka gugus tersebut, maka nilai HLB suatu surfaktan

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini

Page 16: buah Jarak

HLB = ∑(angka gugus hidrofilik) - ∑(angka gugus lipofilik) + 7

Dibawah ini beberapa angka gugus representative yang tercantum

Gugus Hidrofilik Angka Gugus

-SO4

-

Na

+

38,7

-COO

-

Na

+

19,1

Ester (Cincin sorbitan ) 6,8

Ester (Bebas) 2,4

Hidroksil (Bebas) 1,9

Hidroksil (Cincin sorbitan) 0,5

Gugus Lipofilik

-CH-

-CH2- 0,475

-CH3

=CHTabel 4. Angka gugus HLB

Universitas Sumatera Utara2.7 Spektrofotometri Inframerah

Spektrofotometri inframerah banyak digunakan dalam identifikasi analisa

kimia organik untuk menentukan gugus fungsi suatu senyawa. Frekuensi inframerah

biasanya dinyatakan dalam satuan bilangan gelombang (wavenumber), yang

didefinisikan sebagai banyaknya gelombang per sentimeter. Daerah pengukuran

Page 17: buah Jarak

radiasi inframerah yang umumnya digunakan untuk menyelidiki senyawa-senyawa

organik adalah 700-4000 cm

-1

, dimana pada daerah 1500-4000 cm

-1

merupakan

daerah gugus fungsi, dan pada daerah 700-1500 cm

-1

adalah daerah sidik jari

(fingerprint region) yang memberikan spektrum yang khas untuk setiap senyawa

(Hart, dkk. 2003; Silverstein, et al. 1981).

Spektrum inframerah suatu senyawa dapat dengan mudah diperoleh dalam

beberapa menit. Sedikit sampel diletakkan dalam instrumen dengan sumber radiasi

inframerah. Spektrofotometer secara otomatis membaca sejumlah radiasi yang

menembus sampel dengan kisaran frekuensi tertentu dan merekam pada kertas

berapa persen radiasi yang ditransmisikan. Radiasi yang diserap oleh molekul

muncul sebagai pita pada spektrum (Hart, dkk. 2003).

Spektrofotometri inframerah ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi

suatu senyawa yang belum diketahui, karena spektrum yang dihasilkan spesifik

untuk senyawa tersebut. Metode ini banyak digunakan karena cepat dan relatif

murah, dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dan jenis ikatan

yang ada dalam molekul, selain itu inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa

adalah khas karena dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa

tersebut (Silverstein, et al. 1981).

Universitas Sumatera Utara

Page 18: buah Jarak

Senyawa Kandungan (%)

Minyak/Lemak 38

Protein 18

Serat 15,5

Air 6,2

Abu 5,3

Karbohidrat 17

Tabel 1. Kandungan Kimia Biji Jarak Pagar (Nurcholis, 2007)

Page 19: buah Jarak

Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari

lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia

CH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa Yunani stear, yang berarti "lemak padat"

(Ing.tallow).

Asam stearat diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan

tinggi. Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati.

Dalam bidang industri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik, kosmetika,

dan untuk melunakkan karet.

Titik lebur asam stearat 69.6 °C dan titik didihnya 361 °C. Reduksi asam stearat menghasilkan stearil

alkohol.

Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam

heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera)

dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak kelapa

bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung sekitar 50%

palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari mentega, keju, susu, dan

juga daging).

Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon (CH3(CH2)14COOH).

Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih. Titik leburnya 63,1 °C.

Asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam lemak (lihat artikel asam lemak).

Dari asam palmitat, pemanjangan atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut.

Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan pewarnaan. Dari

segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun memiliki daya antioksidasi yang

rendah.

Asam risinoleat atau asam Δ9-hidroksioktadekenoat merupakan asam lemak tak jenuh yang

tersusun dari 18 atom karbon. Struktur asam ini mirip dengan asam oleat namun

memiliki gugus hidroksil (OH), sebagai pengganti atom H, yang terikat pada atom C ke-7 dari pangkal

(gugus karboksil).

Nama senyawa ini diambil dari minyak sumbernya, yaitu minyak jarak (Ricinus communis) yang dapat

mengandung 90% senyawa ini('ricinoleat' berarti 'oleat dari jarak').

Minyak jarak atau dikenal pula sebagai minyak kastroli memiliki manfaat bermacam-macam di bidang

industri, mulai dari otomotif, cat, hingga farmasi

Asam alkanoat (atau asam karboksilat) adalah golongan asam organik [[alifatik] yang

memiliki gugus karboksil (biasa dilambangkan dengan -COOH). Semuaasam alkanoat adalah asam

lemah. Dalam pelarut air, sebagian molekulnya terionisasi dengan

melepas atom Hidrogen menjadi ion H+.

Page 20: buah Jarak

Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam karboksolat yang memiliki

dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat(alkandioat), jika tiga disebut

asam trikarboksilat (alkantrioat), dan seterusnya.

Asam karboksilat dengan banyak atom karbon (berantai banyak) lebih umum disebut sebagai asam

lemak karena sifat-sifat fisikny