bronkiektasis anak
TRANSCRIPT
7/27/2019 Bronkiektasis anak
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiektasis-anak 1/5
BRONKIEKTASIS
Bronkiektasis didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana terdapat dilatasi iriversibel
dari bronkus. Faktor penyebab utama kemungkinannya adalah obstruksi yang menyebabkandilatasi bronkial di bagian distal dan infeksi yang menyebabkan kerusakan permanen dinding
bronkus. Bronkiektasis biasanya didiagnosa dengan menggunakan computed tomography
scan untuk mellihat sejauh mana pembesaran dinding bronkus. Bronkiektasis juga
dikarakteristikkan dari obstruksi pengaliran udara yang ringan dan sedang yang akan semakin
lama gejalanya akan memberat. Dinding bronkial biasanya menjadi tebal disebabkan oleh
inflamasi dan infiltrasi oleh limfosit dan makrofag yang membentuk folikel limfoid.
Karakteristik bronkiektasis yaitu kerusakan dari dinding bronkus, pembuluh darah, jaringan
elastis dan komponen otot-otot polos.
A. Etiologi
Faktor penyebab bronkiektasis yang pasti masih belum diketahui, namun banyak
faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya bronkiektasis antaranya adalah yang pertama
acquired bronchiectasis dan yang kedua adalah congenital bronchiectasis.
Acquired Bronchiectasis
Acquired Bronchiectasis bisa disebabkan oleh yang pertama adalah melibatkan
beberapa faktor obstruksi. Faktor-faktor obstruksi ini melibatkan sebagian besar cabang
bronkus yang kecil. Akibat dari aspirasi, mukus masuk ke dalam lumen bronkus yang
menyebabkan kolaps bagian distal. Keadaan ini menyebabkan tekanan intraluminer
proksimal meningkat dan mengakibatkan dilatasi bronkus. Bila terjadi infeksi pada bronkus
yang mengalami dilatasi ini serta terjadi destruksi dinding bronkus, maka akan terjadi dilatasi
bronkus yang permanen. Obstruksi dapat disebabkan oleh aspirasi benda asing, plak mukus,
bronkogenik karsinoma, pembesaran kelenjar getah bening di hilus yang menyebabkan
bronkiektasis pada distal bronkus. Kondisi yang telah dinyatakan menyebabkan gangguan
mekanisme mucociliary clearance dan gangguan ini akan menyebabkan berkembangnyainfeksi bakteri.
Penyebab kedua dari acquired bronchiectasis adalah dari infeksi paru berulang.
Infeksi saluran nafas akut misalnya bronkopneumonia menyebabkan destruksi jaringan
peribronkial yang akhirnya terjadi penarikan dinding bronkus yang seterusnya terjadi dilatasi
bronkus. Bronkiektasis pada umumnya dijumpai pada individu yang mempunyai recurrent
dan infeksi saluran pernapasan bawah dalam jangka waktu yang lama. Seperti pada anak-
anak, penderita bronkopnemonia akibat komplikasi sekunder seperti cacar, measle, influenza
yang akan menderita bronkiektsis pada usia dewasa.
Faktor yang lain adalah faktor inhalasi dan aspirasi. Bronkiektasis pada umumnyadijumpai akibat inhalasi oleh gas ammoniak atau teraspirasi cairan lambung.
7/27/2019 Bronkiektasis anak
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiektasis-anak 2/5
Kongenital Bronkiektasis
Pertamanya adalah pada sindroma Kartagener. 20% penderita dengan dextrocardia
menderita bronkiektasis. Gejala jelas apabila terkena infeksi seperti pertusis, infuenza dan
morbili. Kedua adalah pada fibrosis kistik paru (cystic fibrosis). Faktor lain adalah pada
kelainan sistemik seperti pada gangguan rheumatologik, inflammatory bowel disease dan
pada AIDS.
B. Manifestasi Klinis
Gejala yang biasanya muncul pada bronkiektasis adalah batuk kronis yang
produktif terutama pagi hari, dengan sputum yang purulen, bisa sepanjang hari (wet
bronchiectasis) juga bisa batuk kering yang kadang disertai hemoptisis (dry bronchiectasis).
Selain itu bisa terdapat sputum berwarna putih dan kadang-kadang warna kuning yangmenandai infeksi berat 400-500 cc/hari, batuk darah yang 50-70% adalah kasus yang masif,
demam berulang,nyeri dada dan sesak nafas.
C. Pemeriksaan Fisis
Antara pemeriksaan fisis yang dilakukan adalah dengan mendengar suara pernafasan
yang ditandai dengan bronkial dan ekspirasi memanjang. Selain itu terdapat suara
tambahan sama ada ronki basah atau ronki kering. Selain itu terdapat clubbing finger pada penderita bronkiektasia. Pada kasus yang berat bisa terjadi kegagalan napas.
D. Kondisi-Kondisi Yang Berhubungan Dengan Bronkiektasis:
Sumbatan bronkus (bronchus obstruction); tumor endobronkial, bronkolitiasis dan
gangguan inflamasi seperti tuberkulosis dan aspirasi benda asing.
Infeksi; infeksi paru nekrotik yang tidak diobati yang bisa disebabkan oleh Klebsiella,
Staphylococcus, M.tuberculosis, Mycoplasma pneumoniae, dll.
Inflamasi; yang disebabkan oleh ulserasi asam lambung yang diaspirasi yang
menyebabkan bronkiektasis.
Aspilogilosis bronchopulmoner alergi; yang ditandai dengan bronkospasme,
bronkiektasis dan sekret yang mengandung aspergillosis. Reaksi hipersensitif
terhadap antigen yang terhirup di trakeobronkial. Bronkiektasis terjadi akibat
sumbatan sekret yang mengandung hipa dan aspergilus.
Defisiensi imun; yang terjadi pada penderita defisiensi imun kongenital maupun
didapat. Selain itu pada pasien yang limfosit B yang abnormal, pada
hipogammaglobulinemia kongenital atau didapat yang penurunannya menyebabkan
hilangnya IgG.Defisiensi Alfa-1 Antitripsin.
7/27/2019 Bronkiektasis anak
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiektasis-anak 3/5
Diskinesia Silia Primer; pada Sindroma kartagener ( dextrocardia, bronkiektasis,
sinusitis sindrom)
Fibrosis kistik; yang disebabkan adanya gangguan transportasi klorida yang
mengakibatkan penumpukan klorida dalam sel menyebabkan sel menjadi kering
seterusnya menghasilkan sekret yang kental dan membatu dan mengakibatkan infeksikronik yang bisa menyebabkan infeksi berulang.
E. Gambaran Radiologis
Film dada mungkin tidak menunjukkan kelainan. Bronkiektasis paling sering terdapat
pada bagian basal paru dan sinar-X dada dapat menampakkan gambaran berikut;
Bronkiektasis silindris: dilatasi bronkus dapat terlihat sebagai garis paralel
(menggambarkan dinding bronkus) yang menyebar dari hilus menuju diafragma.
Bronkiektasis kistik: dilatasi terminal dapat divisualisasi sebagai bayangan kistik atau
cincin, kadang disertai batas cairan.
Konsolodasi pneumonik.
Perubahan fibrotik.
CT resolusi tinggi dengan jelas memperlihatkan dilatasi bronkus dan penebalan
dinding bronkus. Modalitas ini juga mampu mengetahui lobus mana yang terkena,
terutama penting untuk menentukan apakah diperlukan pembedahan. Pada CT,
berbagai gambaran tambahan berikut dapat diamati:
Bronkus yang terlihat di bagian tepi;Bronkus yang memiliki diameter yang lebih besar dari pada cabang arteri pulmonalis
yang di dekatnya.
Foto toraks bronkiektasis
7/27/2019 Bronkiektasis anak
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiektasis-anak 4/5
F. Pemeriksaan Lab
Pertama yang diperiksa adalah sputum. Sputum pada penderita bronkiektasis biasanya
terdiri dari 3 lapisan; lapisan atas jernih, lapisan tengah serous dan lapisan bawah
keruh yang terdiri dari pus dan cellular debris.Sebaiknya sputum diambil dari aspirasi transtrakeal dan seterusnya dilakukan
pemeriksaan gram, biakan serta uji resistensi. Pada umumnya pada sputum ditemukan
H.influenza dan P.aeruginosa.
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita bronkiektasis pada dasarnya terdiri dari; pemberian
obat-obatan, fisioterapi, pembedahan dan usaha pencegahan.
Pemberian obat-obatan
Antibiotika ; diberikan apabila terjadi perubahan sifat sputum dari mukoid ke purulen
dan diberikan obat sesuai dengan hasil uji resistensi.
Bronkodilator ; Beta agonist, antikolinergik atau teofilin. Diberikan pada pasien
dengan gambaran kronis dan obstruksi jalan nafas.
Mukolitik dan Ekspektoran ; bertujuan untuk mengencerkan sekret dan merangsang
sekresi dahak dari saluran nafas.
Steroid ; untuk inhalasi. Terbukti dalam mengurangi produksi sputum dan juga
menurunkan angka eksaserbasi.
Fisioterapi
Bertujuan mengeluarkan sekret dalam saluran napas dan memperbaiki fungsi paru.
Caranya adalah dengan latihan nafas dan drainase postural. Posisi drainase postural
tergantung dari lokasi segmen yang terkena.
Pembedahan
Dilakukan apabila pengobatan konservatif yang adekuat namun masih tetap ada
keluhan. Juga apabila terdapat infeksi berulang serta batuk darah berulang dan masif.
Tindakan operasi yang dilakukan adalah seperti segmrntektomi, lobektomi atau
pneumonektomi. Selain itu juga cara pembedahan yang lain adalah dengan melakukan
transplantasi paru.
Upaya Pencegahan
Pencegahan bisa dilakukan dengan mengambil imunisasi yang sewajarnya serta
menghindari paparan asap rokok serta pengobatan adekuat pada pneumonia, pertusis
atau morbili.
H. Komplikasi dari bronkiektasis
Pneumonia, pleuritis, efusi pleura atau emfisema, sinusitis, hemoptisis, abses otak,
amiloidasis.
7/27/2019 Bronkiektasis anak
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiektasis-anak 5/5
BAGIAN RADIOLOGI APRIL 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PNEUMOTHORAKS
DISUSUN OLEH ;
NOAINE BINTI ZAINAL ABIDIN
C 111 09 847
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013