bpkm muskuloskeletal 2013-2014

34
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 1

Upload: rina-fiyahdill

Post on 01-Jan-2016

290 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

A

TRANSCRIPT

Page 1: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 1

Page 2: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 2

PENGANTAR

puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt

karena atas berkat dan rahmatNya

kita diberiNya kesempatan

untuk menikmati karuniaNya

belajar dari alam

mengamati apa yang terjadi

memahami apa yang Dia ciptakan

puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt

karena atas berkat dan rahmatNya

kita diberiNya kesempatan

untuk bekerja sama dengan mahluk ciptaanNya

rekan kerja dan anak didik

menggali keindahan ciptaanNya

untuk kebaikan umat manusia

demi kehidupan yang lebih baik

puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah swt

karena hanya atas berkat dan rahmatNya

semua kesempatan dapat menjadi kenyataan

pengelola modul Muskuloskeletal

Page 3: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 3

The Teacher

Hilarie Jones

I was twenty-six the first time I held

a human heart in my hand.

It was sixty-four and heavier than I expected,

its chambers slack;

and I was stupidly surprised

at how cold it was.

It was the middle of the third week

before I could look at her face,

before I could spend more than an hour

learning the secrets of cirrhosis,

the dark truth of diabetes, the black lungs

of the Marlboro woman, the exquisite

painful shape of kidney stones,

without eating an entire box of Altoids

to smother the smell of formaldehyde.

After seeing her face, I could not help

but wonder if she had a favorite color;

if she hated beets,

or loved country music before her hearing

faded, or learned to read

before cataracts placed her in perpetual twilight.

I wondered if her mother had once been happy

when she'd come home from school

or if she'd ever had a valentine from a secret

admirer.

In the weeks that followed, I would

drive the highways, scanning billboards.

I would see her face, her eyes

squinting away the cigarette smoke,

or she would turn up at the bus stop

pushing a grocery cart of empty

beer cans and soda bottles. I wondered

if that was how she'd paid for all those smokes

or if the scars of repeated infections in her womb

spoke to a more universal currency.

Did she die, I wondered, in a cardboard box

under the Burnside Bridge, nursing a bottle

of strawberry wine, telling herself

she felt a little warmer now,

or in the Good Faith Shelter,

her few belongings safe under the sheet

held to her faltering heart?

Or in the emergency room, lying

on a wheeled gurney, the pitiless

lights above, the gauzy curtains around?

Did she ever wonder what it all was for?

I wish I could have told her in those days

what I've now come to know: that

it was for this--the baring

of her body on the stainless steel table--

that I might come to know its secrets

and, knowing them, might listen

to the machine-shop hum of aortic stenosis

in an old woman's chest, smile a little to myself

and, in gratitude to her who taught me,

put away my stethoscope, turn to my patient

and say Let's talk about your heart.

Page 4: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Muskuloskeletal, FKUI 2012-2013 4

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah muskuloskeletal di mana pun di dunia merupakan masalah yang banyak dikeluhkan pasien di

tingkat pelayanan primer, mulai dari keluhan paling ringan seperti kejat otot (strain) atau keseleo ringan sampai ke osteoartritis yang menyebabkan deformitas sendi dan kecacatan. Laporan WHO menyatakan

bahwa 1 dari 4 konsultasi ke pelayanan primer adalah karena kelainan muskuloskeletal, dan 60% kecacatan pada kalangan usia lanjut adalah karena masalah muskuloskeletal. Sementara itu, seperempat

dari biaya yang langsung dikeluarkan untuk kesehatan ternyata tersedot ke masalah muskuloskeletal.1

Data pasti untuk Indonesia yang menggambarkan besarnya masalah ini tidak ada, tetapi tampaknya keadaannya tidak berbeda. Dalam laporan Departemen Kesehatan RI keluhan muskuloskeletal

menduduki tempat ke lima dalam 10 penyakit terbanyak dalam rawat jalan RSU, dan di peringkat ke 7 pada pasien rawat inap.2 Dalam laporan yang sama juga terlihat bahwa kecelakaan menduduki peringkat

ke enam sebagai penyebab kematian, dan peringkat ini lebih tinggi dari laporan sebelumnya.2

Keluhan utama kelainan muskuloskeletal adalah nyeri, dan bukan hanya mempengaruhi kenyamanan

seseorang tetapi juga berdampak pada daya gerak seseorang yang pada gilirannya akan menurunkan produktivitas bangsa. Pengaruh terhadap produktivitas dicerminkan oleh angka mangkir kerja sampai ke

angka kecacatan yang ditimbulkan oleh kelainan muskuloskeletal. Dengan kemajuan teknologi kedokteran yang telah dicapai sekarang sebenarnya dampak ini dapat diperkecil. Selain tersedia obat

penghilang nyeri yang ampuh dan aman, tersedia juga berbagai pilihan pengobatan lain, yang

konvensional maupun nonkonvensional, yang harus digunakan secara tepat.

Modul muskuloskeletal merupakan modul kelima pada semester 3 dalam tahap II Kurikulum FKUI 20053, yang akan berlangsung selama 6 minggu dengan beban 5 SKS. Dengan tujuan menghasilkan dokter

keluarga, modul ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja dokter di pelayanan primer sehingga masalah

muskuloskeletal di masyarakat dapat ditekan sampai pada tingkat yang tidak mengancam produktivitas. Sebagai ujung tombak upaya kesehatan perorangan, peran seorang dokter keluarga sangat diharapkan

mulai dari memberikan penerangan tentang kesehatan muskuloskeletal sampai ke koordinasi dengan berbagai disiplin kedokteran dalam menangani pasien muskuloskeletal. Oleh karena itu melalui berbagai

bentuk kegiatan pembelajaran diharapkan dicapai kompetensi dokter yang dibutuhkan untuk

menjalankan fungsi tersebut. Selain itu, kegiatan pembelajaran mendorong mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri sehingga keterampilan belajar yang diperoleh melalui sistem modul ini, ditambah dengan

pengalaman klinik di tahap III, kelak dapat digunakan untuk mengikuti perkembangan ilmu di bidang penanganan masalah muskuloskeletal.

1 Bulletin of World Health Organization 2003; 81: 677-683

2 DepKes RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia 2001

3 Kurikulum FKUI 2005

Page 5: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 5

Tujuan modul Melalui modul muskuloskeletal dan modul lain yang telah dijalani mahasiswa, ingin dicapai 7 kompetensi

derajat 1 yang harus dimiliki oleh seorang dokter setelah selesai menjalani pendidikannya. Ketujuh

kompetensi tersebut adalah: 1. Komunikasi efektif

2. Keterampilan klinik dasar 3. Ilmu dasar untuk praktek dokter

4. Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan 5. Teknologi informasi

6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat

7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

Tujuan khusus:

Setelah menyelesaikan modul muskuloskeletal mahasiswa diharapkan mampu:

1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola klien dan pasien muskuloskeletal dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis

sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat, dan tenaga profesional lain yang terlibat dalam penanganan masalah

muskuloskeletal.

2. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan

muskuloskeletal dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik

3. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.

4. menegakkan diagnosis dari data sekunder dan menyusun rencana tata laksana masalah

muskuloskeletal yang meliputi tata laksana farmakologi dan nonfarmakologi pada individu, keluarga, dan komunitas dengan menerapkan pendekatan kedokteran berbasis bukti (EBM).

5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah muskuloskeletal

dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.

6. mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah

muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi

kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.

7. mampu mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan dengan masalah muskuloskeletal dan mengetahui saat dan cara yang tepat untuk

mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan masalah etik dan medikolegal tersebut.

8. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan

gangguan muskuloskeletal.

Page 6: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Rancangan Pengajaran (BRP), Modul Muskuloskeletal, FKUI 2012-2013 6

KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui tahap I, sehingga telah mencapai berbagai

keterampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I – General Education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan dan sikap dasar,

yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap

lingkungan/masyarakat.

Page 7: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 7

SASARAN PEMBELAJARAN Sasaran pembelajaran terminal

Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit muskuloskeletal, mahasiswa tahap 2 yang telah menjalani modul muskuloskeletal mampu menafsirkan

data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan terhadap kasus muskuloskeletal, dengan menggunakan teknologi kedokteran

dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.

Sasaran pembelajaran penunjang

Setelah menyelesaikan modul Muskuloskeletal, maka : 1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem muskuloskeletal, mahasiswa mampu

a. merumuskan masalah kesehatan pasien. b. menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem

muskuloskeletal. c. menjelaskan hubungan fungsi muskuloskeletal dengan kinerja fisik.

d. menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam

sistem muskuloskeletal. e. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit muskuloskeletal.

f. menjelaskan dampak latihan fisik terhadap kinerja sistem muskuloskeletal. g. menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem

muskuloskeletal (farmakodinamik dan farmakokinetik)

h. menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem muskuloskeletal. i. menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem muskuloskeletal beserta alasan yang

mendasarinya. j. mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem muskuloskeletal melalui sistem

teknologi informasi (IT system).

k. melakukan penilaian kritis (critical appraisal) tulisan dan makalah tentang sistem muskuloskeletal.

l. Melakukan analisis etik tentang prosedur, tindakan dan sikap perilaku terhadap pasien, keluarga, sejawat dan masyarakat dalam lingkup gangguan sistem muskuloskeletal.

m. menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem muskuloskeletal serta rencana penanggulangannya.

n. menjelaskan kegawat daruratan dalam penyakit muskuloskeletal serta rencana

penanggulangannya.

2. Apabila diberi kasus dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal, mahasiswa mampu a. menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan

sistem muskuloskeletal.

b. melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem muskuloskeletal. c. menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan

mekanisme yang mendasarinya.

Page 8: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 8

d. menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit muskuloskeletal secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).

3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam suatu komunitas, mahasiswa

mampu a. menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit muskuloskeletal dalam masyarakat.

b. menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit muskuloskeletal dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit muskuloskeletal yang didapat.

c. membuat rencana pencegahan primer dan sekunder (5 tingkat pencegahan), dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit muskuloskeletal.

Page 9: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 9

LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan Pokok bahasan Subpokok bahasan

Sistem rangka/skelet,

sendi, otot rangka serta mekanisme

kerja normal sistem

muskuloskeletal

Mekanisme gerak sistem

muskuloskeletal

Tulang panjang

Persendian

Otot rangka

Mekanisme kontraksi otot

rangka

Perubahan otot pada kematian

Adaptasi muskuloskeletal terhadap latihan

Lingkup bahasan Pokok bahasan Subpokok bahasan

Patologi tulang Akhondroplasia

Kongenital

Trauma

Infeksi

Degeneratif

Neoplasma

Patologi sendi Degeneratif

Autoimun

Metabolik

Trauma

Lesi menyerupai tumor

Infeksi

Patologi Infeksi

Page 10: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 10

Lingkup bahasan Pokok bahasan Subpokok bahasan

neuromuskuler Autoimun

kongenital

Trauma/iskemia

Neoplasma

Kelainan sistem muskuloskeletal terbanyak di Indonesia: Coxitis tbc Fibromyalgia Gout Osteoartritis

Osteoporosis Reumatoid arthritis

Soft tissue rheumatism Spondiloartropati

Sprain & strain Tumor musculoskeletal

Kedaruratan dalam sistem muskuloskeletal:

Dislokasi Fraktur

Page 11: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 11

RUJUKAN

Buku Teks:

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI HALAMAN

BIOLOGI

1. Molecular Cell Biology Lodish, et al WH Freeman &

Co

2000/4th ed. 751–87

2. Molecular Biology of

the Cell

Albert et al Garland Science 2002/4th ed. 929–65

ANATOMI

1. Kinetic Anatomy Robert S Benke Human Kinetics 2006, 2nd ed

2. Human Anatomy Elaine N Marieb

Jon Mallat

Benjamin

Cummings

2001, 3rd ed

3. Biomechanical basis of

human movement

Joseph Hamill

Kathleen N Knutzen

Lippincott

Williams & Wilkins

2003, 2nd ed

4. Buku Penuntun Praktikum Anatomi

untuk Mahasiswa

Staf Departemen Anatomi

Balai penerbit FKUI

2009, ed 2

5. Interactive Functional Anatomy

Susan K Hillman Primal Pictures Ltd.

2006, 3nd ed (DVD)

6. Priciples of anatomy and physiology

Tortora, JG & Derricson BH

John Wiley 2009

HISTOLOGI

1. Bloom and Fawcett a Textbook of Histology

Don Wayne Fawcett, Ronald P. Jensh

Chapman & Hall, New York

1997/12th ed

182–229; 260–304

2. Color Textbook of

Histology

Gartner LP, Hiatt JL W.B. Saunders

Company. A harcourt Health

Sciences Company.

Toronto

2007 109–131

3. Wheather’s Functional Histology, a text and

colour atlas

B Young and JW Heath

Churchill Livingstone

2000

97–116; 172–193

4. Penuntun praktikum

Histologi

Sugito Wonodirekso,

dkk

PT Dian Rakyat

Page 12: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 12

* Muscles

** Integrative Physiology I: Control of Body Movement

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI HALAMAN

ILMU FAAL

1. Human Physiology an

Integrated Approach

Silverthorn DU Pearson

International

2009/5th ed

*;

435–455** 2. Human Physiology

From Cell to Systems

Sherwood L Brooks/Cole 2008/7th ed 257–302

BIOKIMIA

1. Biochemistry Zubay GL Wm. C. Brown (WCB) Publishers

1998/4th ed

2. Concepts in Biochemistry

Boyer R Brooks/Cole Publ. Comp

2006

3. Basic Medical Biochemistry

Mark DB, Mark AD, Smith CM

Williams & Wilkins, A

Waverly Comp.

1996

4. Textbook of Biochemistry with

clinical correlation

Devlin TM Wiley-Liss, A John Wiley &

Sons Inc. Publ.

2010/4th ed

ILMU GIZI

1. Present Knowledge in

Nutrition

Bowman BA, Russel

RM

ILSI Press,

Washington DC

2001/8th ed

2. Krause’s Food

Nutrition

Mahan LK

Escott-Stump S

W.B. Saunders

Company

2000/10th ed

3. Cilinical Sport Nutrition

Burke L Deakin V

The McGraw-Hill Co.,Inc.

2000/2nd ed

PATOLOGI ANATOMI

1. Pathology basis of diseases

Robbins & Contran Saunders 2010/8th ed

2. General And Systemic

Pathology

JCE Underwood Churchill

Livingstone

2009/5rd ed

Page 13: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 13

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI HALAMAN

PATOLOGI KLINIK 1. Pemeriksaan

hematologi sederhana

Riadi W.

2. Penuntun

Laboratorium Klinik.

Gandasoebrata R.

Dian Rakyat

2004/edisi 11

3. Synovial Fluid. In : Body Fluids.

Carl of RK, Joseph AK.

American Society Clinical

Pathologists Press,

1986 129–52

4. Laboratory Methods. In : Body Fluids

Carl of RK, Joseph AK

American Society Clinical

Pathologists

Press, Chicago

1986 153–65

5. Clinical Symposia:

Osteoporosis: pathology and

prevention.

Kaplan FS 1987; 39 1–32

6. Immunology and serology in Laboratory

Medicine.

Turgeon ML. The CV Mosby Company,

2008 35–58@; 59–88#;

387–98*

ORTOPEDI

1. Textbook of Disorders

and Injuries of the Musculoskeletal

System

Robert B Salter Lippincott

Williams & Wilkins

October

1999

2. Apley's Concise

System of Orthopaedics &

Fractures

Louis Solomon,

David J. Warwick, Selvadurai Nayagam

Arnold

Publishers

2005/3rd ed

@

The Cells and Cellular Activites of the Immune System. Granulocytes and Mononuclear Cells #

The Cells and Cellular Activities of the Immune System. Lymphocytes and Plasma Cells

* Rheumatoid Athritis

Page 14: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 14

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI HALAMAN

RADIOLOGI 1. Radiologi diagnostik Sjahriar Rasad,

Sukonto, Kartoleksono, Iwan

Ekayuda (ed)

Balai Penerbit

FKUI

2010/2nd ed

31–74

2. Diagnostic Radiology, A textbook of Medical

Imaging

R.G.Grainger, D.J Allison (ed)

Churchill Livingstone

2001/4 rd ed

1571 – 1776

3. Textbook of Radiology and

Medical Imaging

David Sutton (ed)

Churchill

Livingstone

4th ed 3 – 259

4. Essentials of Radiologic Imaging (p.)

John H Juhl, M.D, Andrew

B.Crummy,M.D (ed)

JB Lippincott Company,

Philadelphia

1998/5th ed 19 – 406

FARMAKOLOGI

1. Basic & Clinical

Pharmacology

Katzung BG (ed) McGrawHill 2007/10th ed 424- 441*

573-598#

2. Guide to good prescribing De Fries TPGM et al

Action Program

on Essential

Drugs, WHO

1994

ILMU PENYAKIT DALAM Harrison’s Principles of

Internal Medicine

John J Cush,

Kenneth D Brand,

Antonio J Reginato, et al

Mc GrawHill 2005/ 16th ed

Primer on the Rheumatic Diseases

John H Kippel, John H. Stone Leslie J.Crofford Patience H.White

Springer Science, New York

2008/13th ed

Kelley’s Textbook of Rheumatology

Gary S. Firestein Ralph C. Budd Edward D. Harris Iain B. McInnes Shaun Ruddy John S. Sergent

Saunders Elsevier, Philadelphia

2009/8th ed

PEDIATRI Color Atlas of Pediatric

Rheumatology

Barbara M. Ansell,

Sue Rudge, Jane G.Schaller.

Mosby Year

Book, St.Louis

1992/1st ed

TextBook of Pediatric

Rheumatology

James T.Cassidy,

MD., Ross E.Petty,M.D., Ph.D.

Churchill

Livingstone, New York

2005/5th ed

Practical Rheumatology John H Kippel, Paul A Dieppe

Mosby, London 1995/1st ed

Page 15: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 15

*

Skeletal muscle relaxants

# NSAID, DMARD, Nonopioid & Drug Used in Gout

JUDUL BUKU PENULIS PENERBIT TAHUN/EDISI HALAMAN

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

1. Ilmu Kedokteran Forensik Bagian Ilmu

Kedokteran Forensik FKUI

Bagian Ilmu

Kedokteran Forensik FKUI

2. Forensic Pathology Bernard Knight

Arnold 1999

3. Forensic Pathology Vincent di Maio CRC Press 2001/2nd ed

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

1. Medical Epidemiology Raymond S.

Greenberg et al

LANGE Medical

Books

2005/4th ed

2. Fitting the Task to The

Human

Kroemer &

Grandjean

Taylor & Francis 2000/5th ed

ILMU KEDOKTERAN

OLAHRAGA 1. Physoplogy of sport and

exercise

Wilmore JH, Costill DL, Kenney WL

Champaign, Human Kinetics

2008/4th ed

Page 16: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 16

METODE PENGAJARAN

Metode Pengajaran

Metoda pengajaran yang digunakan pada Modul muskuloskeletal ialah pengajaran aktif mandiri (student centered), terintegrasi, menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran Berdasarkan Masalah (BDM). Metoda pengajaran dalam modul ini, juga berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri

dari tahap Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik.

1. Tahap Orientasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai luasnya lingkup muskuloskeletal serta dampak masalah muskuloskeletal terhadap produktivitas dan kualitas hidup, terdiri dari :

– Kuliah materi muskuloskeletal (28 jam) Kuliah Pengantar : Penjelasan tata tertib modul dan umpan balik modul 1 jam

Alat gerak sistim muskuloskeletal (K 01) 2 jam

Histologi sistim muskuloskeletal (K 02) 2 jam Nyeri pada sistim muskuloskeletal (K 03) 2 jam

Metabolisme kalsium dan tulang (K 04) 2 Jam Mekanisme kontraksi otot rangka (K 05) 2 jam

Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal (K 06) 2 jam

Patologi penyakit muskuloskleletal (K 07) 2 jam Cedera pada sistem muskuloskeletal (K 08) 2 jam

Pencitraan pada sistem muskuloskeletal (K 09) 2 jam Artritis (K-10) 1 jam

Nyeri pinggang (Low back pain) (K 11) 2 jam Aspek medikolegal trauma, traumatologi forensik (K 12) 2 jam

Gizi untuk kesehatan tulang (K 13) 1 jam

Osteoporosis (K 14) 1 jam Kuliah pengantar Keterampilan Klinik Dasar (K-15) 2 jam

TOTAL 28 jam

– Team Based Learning AINS 2 jam

Kegiatan “team based learning” diselenggarakan berdasarkan lembar tugas yang diberikan 1 minggu sebelum diskusi melalui PJ modul. Diskusi berlangsung dalam kelompok besar,

dipimpin oleh staf pengajar yang bertindak sebagai narasumber.

– Kuliah/diskusi riset 1 jam

– Kuliah/diskusi professional development – masalah etik 1 jam

2. Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan serta mempertajam dan meningkatkan

kemampuan melalui berbagai pengalaman belajar :

– BDM menggunakan 4 pemicu, masing-masing pemicu diselesaikan melalui 2 kali diskusi kelompok @ 2 – 3 jam (total 4 x 4 jam = 16 jam)

Pemicu 1 (DK1 – P1) 2 jam

Pemicu 1 (DK2 – P1) 2 jam

Page 17: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 17

Pemicu 2 (DK1 – P2) 2 jam

Pemicu 2 (DK2 – P2) 2 jam

Pemicu 3 (DK1 – P3) 2 jam

Pemicu 3 (DK2 – P3) 2 jam

Pemicu 4 (DK1 – P4) 2 jam

Pemicu 4 (DK2 – P4) 2 jam

– Praktikum laboratorium kali @ 2 jam Praktikum Anatomi – 3 kali

Praktikum Anatomi 1 (Osteologi) (Pr-An1)

Praktikum Anatomi 2 (Miologi) (Pr-An2) Review Praktikum Anatomi (Rev-An)

Praktikum Histologi & Patologi Anatomik @1 x 2 jam

Praktikum Histologi (Pr-H)

Praktikum Patologi Anatomik (Pr-PA)

Praktikum Faal – 1 kali @ 2 jam Praktikum Faal 1 (Pr-F)

(Faktor yang mempengaruhi kontraksi otot)

– Presentasi hasil diskusi dalam BDM – 4 kali @ 2 jam

Pleno pemicu 1 (Pleno 1) Pleno pemicu 2 (Pleno 2)

Pleno pemicu 3 (Pleno 3) Pleno pemicu 4 (Pleno 4)

– Presentasi hasil Team Based Learning – 1 x 2 jam

3. Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk memberikan input kepada mahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa:

– Proses diskusi/praktikum – observasi partisipasi mahasiswa dalam diskusi/praktikum yang bersifat

formatif pada setiap sesi kegiatan dan pada akhir modul bersifat sumatif

Page 18: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 18

SUMBER DAYA 1. MATRIKS KEGIATAN

JADWAL MODUL MUSKULOSKELETAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNTAN

Semester 3 Tahun Ajaran 2013 - 2014

Koordinator Modul : Mitra Handini, dr; Delima Fajar Liana, dr

Minggu ke-1 Waktu Senin, 2/12/2013 Selasa, 3/12/2013 Rabu, 4/12/2013 Kamis, 5/12/2013 Jum'at, 6/12/2013 Sabtu, 7/12/2013

07.30-08.20 M M M M M

M

08.20.09.10 K. Anatomi dan Pengantar Praktikum

A B C K. Fisiologi

A B C DK2P1

09.10-10.00 M M Pr.An-1 M Pr.F Pr.F

10.00-10.10

10.10-11.00 K. Histologi + Pengantar Praktikum

DK1P1 A B C A B C K. Riset

11.00-11.50 Pr.F Pr.F M Pr.H M M M

11.50-13.00

13.00-13.50 A B C A B C K. Mekanisme Gerak Sistem

Muskuloskeletal

A B C M

13.50-14.40 M Pr.An-1 M Pr.An-1 Pr.H M M M Pr.H

Minggu ke-2 Waktu Senin, 9/12/2013 Selasa, 10/12/2013 Rabu, 11/12/2013 Kamis, 12/12/2013 Jum'at, 13/12/2013 Sabtu, 14/12/2013

07.30-08.20 M M M M M

M

08.20.09.10 Pleno 1

A B C M

K.Gizi DK2P2

09.10-10.00 M DK1P2 Pr.An-2 K.Bioetika

10.00-10.10

10.10-11.00 K.Patologi Anatomi + Pengantar Praktikum

A B C A B C

DTK M 11.00-11.50 DK1P2

Pr.An-2

DK1P2 M Pr.PA M

11.50-13.00

13.00-13.50 A B C A B C K. Cedera Sistem Muskuloskeletal

K-KKD 1 M 13.50-14.40

Pr.An-2

M Pr.PA Pr.PA M M

Page 19: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 19

Minggu ke-3

Waktu Senin, 16/12/2013 Selasa, 17/12/2013 Rabu, 18/12/2013 Kamis, 19/12/2013 Jum'at,

20/12/2013 Sabtu,

21/12/2013

07.30-08.20 M K. Radiologi 07.00 - 09.00

M M M

M

08.20.09.10 K. Nyeri pada Sistem Muskuloskeletal

KKD K. Low Back Pain DK1P3 09.10-10.00

10.00-10.10

10.10-11.00 DK1P3 Pleno DTK K. Forensik M M

11.00-11.50

11.50-13.00

13.00-13.50 M Pleno 2 PLENO Visum et Repertum

K.Arthritis K.Osteoporosis

M 13.50-14.40

Minggu ke-4

Waktu Senin, 23/12/2013 Selasa, 24/12/2013 Rabu, 25/12/2013 Kamis, 26/12/2013

Jum'at, 27/12/2013

Sabtu, 28/12/2013

07.30-08.20 M M

LIBUR NASIONAL CUTI BERSAMA

M

M

08.20.09.10 Ujian Sumatif 1

K. Metabolisme Kalsium dan tulang

M 09.10-10.00

10.00-10.10

10.10-11.00 M DK1P4 M

11.00-11.50

11.50-13.00

13.00-13.50 M

A B C Pleno 3

13.50-14.40 M M M

Page 20: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 20

Minggu ke-5 Waktu Senin, 30/12/2013 Selasa, 31/12/2013 Rabu, 1/1/2014 Kamis, 2/1/2014 Jum'at, 3/1/2014 Sabtu, 4/1/2014

07.30-08.20

LIBUR NASIONAL

M M

M

08.20.09.10

DK2P4

A B C

UJIAN Pr.Mikros 09.10-10.00

Rev Pr.An

Rev Mikros

M

10.00-10.10

10.10-11.00 A B C A B C

11.00-11.50 Rev KKD

Rev KKD

Rev Mikros

Rev Mikros

Rev Pr.An

Rev KKD

11.50-13.00

13.00-13.50

Pleno Pemicu 4

A B C

M M 13.50-14.40 M M

Rev Pr.An

Minggu ke-6 Waktu Senin, 6/1/2014 Selasa, 7/1/2014 Rabu, 8/1/2014 Kamis, 9/1/2014 Jum'at, 10/1/2014 Sabtu, 11/1/2014

07.30-08.20 M M

M

08.20.09.10

Ujian KKD UJIAN Pr.An

UJIAN SUMATIF 2 08.00 - 09.40

09.10-10.00

10.00-10.10

10.10-11.00

11.00-11.50

11.50-13.00

13.00-13.50 M M

13.50-14.40

Pr.An: Pr.Anatomi Pr.H: Pr.Histologi Pr.F: Pr.Fisiologi

Pr.PA: Pr.Patologi Anatomik DTK: Diskusi Topik Khusus

M: Mandiri

Kelompok DK --> A = DK 1 - 2 B = DK 3 - 4 C = DK 5 - 6

Page 21: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 21

2. SUMBER DAYA MANUSIA: Narasumber kuliah

Tutor praktikum:

Praktikum Anatomi: 1. dr. Arif Wicaksono, M.Biomed

2. dr. Syf. Nurul Yanti R.S.A 3. dr. Sari Eka P

Praktikum Histologi : dr. Nawangsari, M.Biomed

JUDUL KULIAH Narasumber kuliah Reguler DEPARTEMEN

Pengantar Modul dr. Mitra Handini, M.Biomed Fisiologi

Histologi sistem muskuloskeletal

dr. Nawangsari, M.Biomed Histologi

Alat gerak sistem muskuloskeletal

dr. Arif Wicaksono, M.Biomed Anatomi

Nyeri pada sistem muskuloskeletal

dr. An An, Sp.S, M.Sc Neurologi

Metabolisme kalsium dan tulang

dr. Andriani Biokimia & Biologi Molekuler

Mekanisme kontraksi otot rangka

dr. Mitra Handini, M.Biomed Fisiologi

Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal

dr. Oktavianus, Sp.OT Bedah/Orthopedi

Patologi penyakit muskuloskeletal

dr. In’am Ilmiawan, M.Biomed Patologi Anatomik

Cedera pada sistem muskuloskeletal

Dr. Harry Fadjar, Sp.OT Bedah/Orthopedi

Pencitraan pada sistem muskuloskeletal

dr. Nurprasetyo, Sp.Rad Radiologi

Aspek Medikolegal Trauma

dr. Edi, Sp.F

Forensik

Artritis dr. Ivan Lumban T, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam

Diskusi Topik Khusus AINS dr. Ita Armyanti Farmakologi

Nyeri Pinggang/LPB dr. Gina Zahara, SpKFR Kedokteran Fisik & Rehabilitasi

Osteoporosis dr. Ivan Lumban T, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam

Gizi Untuk kesehatan Tulang dan Otot

Agustina Arundina, S.Gz, MPH Ilmu Gizi

Riset dr. Eka Ardiani P, MARS Riset

Etik dr. Mardhia Mikrobiologi

Keterampilan Pemeriksaan Muskulskeletal

Dr. Harry Fadjar, Sp.OT Bedah/Orthopedi

Page 22: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 22

Praktikum Faal 1. dr. Didiek Pangestu Hadi

2. dr. Mitra Handini, M.Biomed

3. dr. Willy Handoko, M.Biomed

Praktikum Patologi Anatomi : dr. In’am Ilmiawan, M.Biomed

Page 23: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 23

LAMPIRAN 1

PEMICU 1: KRAM BETIS

Bambang adalah seorang mahasiswa UI berusia 19 tahun yang sedang mempersiapkan diri mengikuti olimpiade UI untuk nomor lari

100m. Sebelum menjadi mahasiswa, ia berlatih lari di klub atletik secara rutin sejak SMP. Setelah menjadi mahasiswa ia kurang punya

waktu untuk berlatih secara rutin. Menjelang olimpiade UI ini, ia berlatih keras demi Fakultas Kedokteran. Pada suatu sesi latihan di

siang hari yang panas, ia berlatih start bersama teman teman

sprinternya. Pada saat ia melakukan start untuk kesekian kalinya, ia mengalami kram di betis kanan. Ia merasa kesakitan di betis kanan

tersebut, dan tidak dapat melanjutkan latihan. Dengan berjalan tertatih dengan tumpuan utama pada tungkai kiri, Bambang pergi ke

klinik yang ada di dekat tempat latihan.

Pada pemeriksaan di klinik memperlihatkan hasil pemeriksaan sbb: Tinggi badan 180 cm dan berat badan 70 kg. Pada pemeriksaan regio cruris dextra didapatkan posisi kaki

cenderung plantar fleksi, kontur otot gastrocnemius tegas, membesar, tidak terlihat tanda radang. Terdapat nyeri spontan yang menetap dan nyeri tekan pada otot tersebut. Cruris sinistra tidak

menunjukkan adanya kelainan. Suhu pasien 37,5°C, suhu lokal otot sama dengan suhu kulit di sekitarnya.

Dokter menawarkan Bambang segelas air minum dan membahas rencana pengobatan kramnya.

PEMICU 2: NYERI DAN BENGKAK PADA SENDI NY. WATI

Ny Wati, adalah seorang wanita 34 tahun dengan 2 anak usia 1 dan 4 tahun. Suatu hari, ia datang ke poliklinik umum dengan keluhan bengkak, kemerahan, dan nyeri pada sendi pergelangan tangan dan

jari-jari ke dua tangan yang dirasakannya sejak 8 bulan. Setiap pagi hari ia mengeluh jari tangannya kaku

dan sulit digerakkan yang akan membaik setelah beraktifitas lebih kurang dua jam. Sejak sebulan yang lalu, kedua pergelangan kaki dan lutut juga sakit sehingga ia sulit berjalan. Ia juga mengeluh nafsu

makan turun sehingga badannya semakin kurus. Selama delapan bulan ini, ia minum puyer bintang tujuh untuk menghilangkan nyerinya.

PEMICU 3: KECELAKAAN MOTOR Hamdan, seorang laki-laki berusia 18 tahun bekerja sebagai karyawan di sebuah toko elektronik di

kawasan Glodok. Ia selalu menggunakan sepeda motor dari rumah ke tempat dia bekerja maupun untuk

mengantar barang. Pada suatu hari, ketika sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan

70km/jam, tiba-tiba melintas seekor kucing. Hamdan berusaha menghindari kucing tersebut. Ia

membanting stir ke arah kiri, tetapi sepeda motornya oleng dan membentur trotoar. Hamdan terlempar

dari sepeda motor dan lengan bawah kirinya membentur trotoar. Terdengar suara krek dari lengan

bawah kirinya. Sambil menahan nyeri, ia meminta tolong. Orang di sekitar Hamdan berusaha

membantu, sebagian dari mereka menelepon RS meminta dikirim ambulans. Hamdan mengatakan

kepada petugas kesehatan yang membawanya ke rumah sakit, bahwa telapak tangan kirinya baal dan

sulit untuk digunakan menggenggam. Di rumah sakit, Hamdan yang dibaringkan di tempat tidur beroda

dengan lengan kiri dalam posisi ekstensi, diperiksa oleh dokter jaga. Pada pemeriksaan, dokter

menemukan siku Hamdan bengkak, gangguan sensibilitas pada telapak tangan, dan gangguan motorik

jari. Kemudian lengan bawah kirinya dipasangi bidai dan kateter vena, dan dokter memberinya obat

pengurang rasa nyeri. Kemudian ia dibawa menuju ruang pemeriksaan radiologi. Setelah keluar dari

ruang radiologi, Hamdan meminta tolong perawat untuk menyerahkan kartu asuransinya kepada petugas

admininstrasi.

Page 24: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 24

PEMICU 4: NY.WIWI NYERI PUNGGUNG Ny. Wiwi berusia 73 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri punggung yang sangat

mengganggu aktivitasnya sehari-hari, sejak dua minggu yang lalu. Nyeri dirasakan bertambah dengan

perubahan posisi, bergerak bahkan ketika tidur. Ny.Wiwi dibawa oleh anaknya ke klinik 24 jam dan diberi obat penahan nyeri dan kalsium oleh dokter, tetapi nyeri punggungnya tidak juga hilang. Ny.Wiwi juga

mengatakan sebenarnya sudah merasakan ngilu ngilu sejak kurang lebih 4 tahun yang lalu dan untuk mengurangi rasa ngilunya ia sering minum obat warung. Dokter melihat ny. Wiwi agak bongkok

punggungnya. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan teliti, dan kemudian menganjurkan pemeriksaan darah, radiologi tulang belakang dan pelvis, bone densitometry.

Page 25: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 25

OUTLINE KULIAH

K 01: Histologi sistem muskuloskeletal (2 jam)

Outline:

I. TULANG RAWAN, TULANG, DAN SENDI a. Tulang rawan

i. Origin, lokasi, jenis

ii. Struktur histologik dan ultrastruktur iii. Pertumbuhan dan potensi regenerasi

b. Tulang i. Tulang dalam perspektif organ

ii. Tulang dalam perspektif jaringan iii. Arsitektur-mikro tulang

iv. Bone repair c. Sendi

i. Jenis-jenis sendi

ii. Struktur sendi II. OTOT

a. Lokasi dan jenis otot

b. Perkembangan otot c. Struktur histologik

d. Ultrastruktur e. Muscle repair/regeneration

Referensi:

No Title Author Publisher Edition

1. A textbook of Histology Fawcett DW Chapman & Hall,

New York

XII, 1997

2. Functional Histology Telford-Bridgman

HarperCollins 2006

3. Wheater’s Functional Histology C.Young, J.S Churchill Livingstone

1st, 2006

4. Basic Medical Histology. The

biology of cells, tissue, and organ

Lowe et.al,

Kessel, RG

Oxford

University Press, Oxford New York

1998

K 02: Alat gerak sistem Muskuloskeletal (2 jam)

Outline :

1. Organ muskuloskeletal:

a. Tulang: jenis, bagian b. Sendi : jenis, komponen

c. Rangka d. Otot : jenis, macam, letak dan topografi

2. Gerakan dasar:

a. Peristilahan: sikap, bidang, arah letak

b. Macam-macam gerak sendi c. Macam-macam gerak otot

Page 26: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 26

Referensi:

1. Marieb, EN & J Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings, San Fransisco. 2001: p.129 – 332 (Chapter 6 – 11)

2. Tortora, JG & Derricson BH. Priciples of anatomy and physiology. John Wiley. 2009.

3. Benke, RS. Kinetic Anatomy. 2nd ed. Human Kinetics. 2006 4. Hilman, SK. Interactive functional Anatomy. 2nd ed. Primal Pictures Ltd. (DVD)

K 03: Nyeri pada sistem muskuloskeletal (2 jam) Outline

1. Definisi nyeri dan nyeri muskuloskeletal

2. Klasifikasi dan karakteristik nyeri muskuloskeletal

- Akut dan kronis

- Nyeri nosiseptif, neuropatik, campuran

3. Fisiologi (molekular neurofisiologi) dan proses nyeri muskuloskeletal

a. Transduksi

- Nosiseptor

b. Transmisi

- Serabut saraf aferen

- Serabut saraf asenden

- Serabut saraf desenden

c. Modulasi, integrasi dan plastisitas sinaps

- Medulla spinalis

- Thalamus, hipotalamus, amydala, insula, area motorik suplementer,

korteks posterior parietal, korteks pre-frontal, korteks cingulate, periaqueductal grey, basal ganglia

d. Persepsi

- Korteks serebri

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyerimuskuloskeletal

- Genetik

- Emosi

- Kognitif

- kepribadian

5. Dasar penatalaksanaan nyeri

Referensi:

1. Cynthia l Renn, Susan G Dorsey. The physiology and processing of pain A review. AACN

Clinical Issues.2005. Vol 16, No 3: 277 - 290 2. Ganong, Review of Medical Physiology, 20th Ed, Lange Medical Publ, 2004

3. Guyton AC, Hall JE Textbook of Medical Physiology. 9th Ed, Philadelphia, WB Saunders Co, 1996

4. Sherwood, Human Physiology, From Cells to Systems, 5th Ed, Thomson Inc, 2004

5. Shilverthorn DU, Human Physiology an integrated approach, 3rd, San Fransisco, Pearson Education Co, 2004

6. Texbook of pain

Page 27: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 27

7. Siri Leknes and Irene Tracey. A common neurobiology for pain and pleasure. Nature Rev.

Neurosci. 9, 314–320. 2008.

8. A. May. Neuroimaging: visualising the brain in pain. Neurol Sci. 28:S101–S107. 2007

9. Aryeh M. Abeles, MD; The Pathophysiology of Fibromyalgia. Ann Intern Med.;146:726-734.

2007

10. W Paul Farquhar-Smith, Anatomy, physiology and pharmacology of pain, ANAESTHESIA AND

INTENSIVE CARE MEDICINE 9:1; 3-7. 2007

11. Tom Foulkes,et al. Pain Genes, PLoS Genet vol. 4(7); 1-9. 2008

K 04 : Metabolisme kalsium dan tulang (2 jam)

Outline:

1. Tulang dan persendian, dalam satu kesatuan sebagai sistem rangka (skeletal system) berfungsi melindungi organ dalam tubuh dan memungkinkan manusia bergerak.

2. Karakteristik tulang (spongy & compact bone) dan tulang rawan

3. Peran tulang lainnya: a. tempat penampungan (reservoir) mineral, terutama kalsium

b. sumsum tulang merah merupakan tempat produksi sel darah c. sumsum tulang kuning merupakan tempat penyimpanan lemak, sebagai cadangan

energi tubuh 4. Mekanisme pembentukan dan remodelling tulang

5. Homeostasis kalsium:

a. Pengaturan keseimbangan kalsium dalam tubuh b. Peran hormon (kalsitonin & paratiroid), vitamin D (kalsitriol)

Referensi:

1. Zubay GL. Biochemistry. Wm. C. Brown (WCB) Publishers 4th ed. 1998 2. Boyer R. Concepts in Biochemistry. Brooks/Cole Publ. Comp. 2006

3. Mark DB, Mark AD, Smith CM. Basic Medical Biochemistry. Williams & Wilkins, A Waverly

Comp. 1996 4. Devlin TM.Textbook of Biochemistry with clinical correlation. Wiley-Liss, A John Wiley & Sons

Inc. Publ. 4th ed.2010

Page 28: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 28

K 06: Mekanisme kontraksi otot rangka (2 jam) Outline:

1. Fungsi utama otot sebagai penggerak tubuh melalui kontraksi serat otot yang menghasilkan

kekuatan/tegangan otot (muscle tension)

2. Dasar molekuler kontraksi otot: proses sliding of myofilaments secara berulang pada keadaan cukup tersedia ATP dan ion Ca

3. Metabolisme kontraksi otot. 4. Jenis serat otot serta perannya dalam gerakan tubuh.

5. Pengendalian gerakan tubuh. Referensi:

1. Sherwood L. Human physiology from cell to systems. Brooks/Cole. 2004/5th ed: 256–301

2. Silverthorn DU. Human Physiology an integrated approach. Pearson International. San

Fransisco. 2007/4th ed: 396–434*; 435–455**

K 07: Mekanisme gerak sistem muskuloskeletal (2 jam) Outline:

1. Kinesiologi/biomekanika gerak.

a. Istilah: statika, dinamika, kinematika, degrees of freedom, kinematic chain, Newton’s law, vector, momen gaya sendi tubuh, equilibrium

b. Kinematika & kinetika persendian (analisis gerak sendi)

c. Kinematika & kinetika kerja fisik tertentu (kasus) d. Kinetimatika & kinetika fenomena berjalan (analisis gait) e. Kinematika & kinetika fenomena berlari (analisis gait)

2. Mekanisme dasar kerja otot rangka a. Kontrol persarafan

Referensi:

1. Benke, RS. Kinetic Anatomy. 2nd ed. Human Kinetics. 2006 2. Hamill,J & KN Knutzen. Biomechanical basis of human movement. 2nd ed. Lippincott Williams

& Wilkins. 2003 3. Hillman, SK. Interactive Functional Anatomy. 2nd ed. Primal Pictures Ltd. 2006 (DVD)

K 08: Patologi penyakit muskuloskeletal (2 jam) Outline:

1. Dasar penggolongan penyakit:

a. kongenital, b. radang/infeksi (autoimun),

c. neoplasia, d. trauma,

e. degeneratif, f. overused.

2. Penyakit yang mengenai

a. tulang b. sendi

c. otot 3. Patofisiologi penyakit muskuloskeletal

Referensi:

1. Robbins and Contran. Pathologic basis of disease. Saunders. 8th ed. 2010.

Page 29: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 29

2. JCE Underwood. General and Systemic Pathology. Churchill Livingstone. 5th ed. 2009.

K 09: Cedera pada sistem muskuloskeletal (2 jam) Outline:

1. Jenis cedera

a. Fraktur i. Definisi fraktur

ii. Konfigurasi fraktur : 1. lokasi

2. fraktur pattern

3. posisi fragmen fraktur iii. Biomekanik

iv. Klasifikasi v. Komplikasi

1. fraktur dengan syndroma kompartmen

2. fraktur dengan gangguan vascular 3. fraktur vertebra dan instability disertai defisit neurologis memburuk atau

inkomplit 4. fraktur dengan major blood loss (fraktur pelvis, fraktur femur)

vi.Prinsip penanganan fraktur vii.Fraktur pada anak

b. Cedera sendi

i. sprain ii. dislokasi

iii. subluksasi c. Strain

2. Penanganan cedera pada sistem muskuloskeletal

- non operatif - operatif

3. Komplikasi cedera pada sistem muskuloskeletal Referensi:

1. Robert B Salter. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott

Williams & Wilkins 1999

2. Louis Solomon, David J. Warwick, Selvadurai Nayagam. Apley's Concise System of Orthopaedics & Fractures. Arnold Publishers 2005/3rd ed

3. Bagian Bedah FKUI. Ilmu Bedah

Page 30: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 30

K 10: Pencitraan pada sistem muskuloskeletal (2 jam) Outline:

1. Mengetahui anatomi radiologi

2. Mengetahui indikasi, kontraindikasi serta keuntungan dan kerugian setiap modalitas radiologi

dan tata cara penggunaannya pada kasus-kasus - kelainan kongenital

- trauma - infeksi

- tumor - proses degeneratif

- kelainan metabolik

- sistem muskuloskeletal Referensi:

1. Sjahriar Rasad, Sukonto, Kartoleksono, Iwan Ekayuda (ed). Radiologi diagnostik. Balai Penerbit

FKUI. edisi 2. 2010: p. 31 – 74 2. R.G.Grainger, D.J Allison (ed). Diagnostic Radiology, A textbook of Medical Imaging. Churchill

Livingstone 4th 3ed2001: p 1571 – 1776

3. David Sutton (ed). Textbook of Radiology and Medical Imaging. Churchill Livingstone 4 th ed: p. 3 – 259

4. John H Juhl, M.D, Andrew B.Crummy,M.D (ed). Essentials of Radiologic Imaging. JB Lippincott Company, Philadelphia 5 th ed 1998: p.19 – 406

K 11: Aspek medikolegal trauma, traumatologi forensik (2 jam) Outline:

1. Aspek Medikolegal Trauma a. Dasar hukum visum et repertum

b. Visum et Repertum dan Rahasia Kedokteran

c. Pelepasan informasi pada pihak ketiga

2. Traumatologi Forensik a. Pemeriksaan dan pencatatan luka untuk kepentingan peradilan

b. Interpretasi luka c. Kualifikasi luka menurut Undang-undang

3. Visum et Repertum orang hidup a. Visum et repertum

b. Pembuatan kesimpulan pada kasus-kasus trauma

Referensi:

1. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Ilmu Kedokteran

Forensik FKUI 2. Bernard Knight. Forensic Pathology. Arnold. 1999

3. Vincent di Maio. Forensic Pathology. CRC Press . 2001

Page 31: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 31

K 12 & K 13: Artritis (1 jam) Outline:

1. Reaksi radang dan respon imun spesifik.

2. Otoimunitas dan penyakit otoimun.

3. Osteoartritis, artritis reumatoid, gout, lupus eritematosus sistemik: patogenesis, patofisiologi, dan diagnosis/kriteria diagnosis.

4. Soft tissue rheumatism dan berbagai penyakit reumatik lain. 5. Penanganan penyakit reumatik:

a. penanganan multidisiplin, b. terapi non-farmakologik,

c. terapi farmakologik

Zat yang menekan reaksi radang dan peranannya dalam pengobatan berbagai radang sendi (NSAIDs, glukokortikoid, siklosporin, azatioprin, metotreksat,

hidroksiklorokuin, penisilamin, kolkisin, alopurinol): mekanisme kerja, sifat farmakologi

d. terapi operatif.

Referensi:

1. Primer on the Rheumatic Diseases. Klippel JH (Ed). 12th ed., Atlanta, GA:Arthritis Foundation;2001.

2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, 2006.

K 14: Low back pain (LBP) (2 jam) Outline:

1. Diagnosis nyeri pinggang a. Mekanika punggung (back mechanics) b. Penyebab LBP c. Pencegahan dan tatalaksana LBP

d. Anamnesis dan pemeriksaan nyeri pinggang

Riwayat penyakit, faktor pemberat, stresor psikososial Pemeriksaan fisik (fisiatrik dan neurologik), radiologik serta pemeriksaan

khusus e. Praktek: Pemeriksaan fisik Khusus LBP (Fisiatrik dan Neurologik)

2. Nyeri pinggang sederhana a. Angka kejadian

b. Tipe dan distribusi nyeri

c. Spasme jaringan lokal dan regional; Spasme otot d. Latihan untuk LBP sederhana

e. Praktikum : Latihan untuk LBP sederhana Referensi:

1. Borenstein DG. Spinal Diseases: Low Back Pain. In: Klippel JH, Dieppe PA, Brooks PM, et

al, eds. London, Mosby, 1994:5.4.1–5.4.24.

2. Finneson BE. Low Back Pain, 2nd Ed,.JB.Lippincott, 1981 3. Cailliet R. Understand Your Backache. A Guide to Prevention, Treatment, and Relief, 5th

Ed., FA Davis Co., 1991 4. Cailliet R. Pain Series: Soft Tissue Pain and Disability, 2nd Ed., FA Davis Co.,1992

K15: Osteoporosis (1 jam) Outline:

1. Definisi

Page 32: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 32

2. Patogenesis 3. Tipe osteoporosis

4. Insiden

5. Diagnosis 6. a. Gambaran klinis

b. Fraktur osteoporosis dan penanganannya 7. Dampak fraktur osteoporosis

8. Manajemen: a. Identifikasi faktor resiko

b. Non farmakologik

c. Farmakokogik Referensi:

1. Kaplan FS. Osteoporosis: pathology and prevention. In: Clinical Symposia 1987; 39 : 1-32

2. Robert B Salter. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott Williams & Wilkins 1999

3. John J Cush, Kenneth D Brand, Antonio J Reginato, et al. Harrison’s Principles of Internal

Medicine. Mc GrawHill 2005/ 16th ed

K16: Gizi untuk kesehatan tulang (1jam) Outline:

Hubungan nutrisi dengan kesehatan tulang

Peran mikronutrien Ca, fosfat, vitamin D, Mg, vitamin K, F, Fe, Zn, Cu, Mn dan B dalam

kesehatan tulang. Referensi:

Krause’s Food and Nutrition Therapy. 12th ed., 2008 --- Mahan LK, Escott-Stumps S.

Modern Nutrition in Health and Disease, 10th ed., 2006 --- Shils ME et al.

Clinical Sports Nutirion, 3rd ed., 2006 --- Btke L, Deakin V.

Page 33: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 33

LAMPIRAN 2

PROBLEM BASED LEARNING :

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa,

perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang

diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.

Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu

penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping

pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah

diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah

seseorang lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah,

dan melakukan langkah penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi

pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.

2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan

penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai. 4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.

5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah

dimiliki. 6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran

yang sesuai. 7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.

8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan baru).

9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.

10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari. 11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.

12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah lain.

Page 34: BPKM MUSKULOSKELETAL 2013-2014

Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP), Modul Muskuloskeletal, FKUI/FK UNTAN 2013-2014 34

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk

penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12. Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)

1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.

2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri.

3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.

4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau

kemungkinan mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.

5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan

tersebut, atau yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum ketahui.

6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa,

bagaimana dan seterusnya.

7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.

8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang

Saudara miliki.

9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika

tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.

10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan

tugas belajar mandiri (langkah 9).

Belajar mandiri (BM)

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan

Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)

1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.

2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber

bacaannya. Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.

3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam

pembahasan, kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.

4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam

pemicu.

5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan

hasil tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-masing.