bioteknologi _ kultur jaringan

41
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERLENGKAPAN DAN PERALATAN TEKNIS KULTUR JARINGAN SERTA TEKNIK ASEPTIS Disusun Oleh: Kelompok : 3 (Tiga) Nama : Agustinus Toding Bua Asisten : Dr.rer.nat. Ari Indrianto, S.U LABORATORIUM KULTUR JARINGAN BORANG No. Dokumen FO-UGM-BI-07-13 Berlaku Sejak LAPORAN PRAKTIKUM Revisi LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Upload: agustinus-tb-putra-nanggala-ii

Post on 04-Aug-2015

492 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN TEKNIS KULTUR JARINGAN

SERTA TEKNIK ASEPTIS

Disusun Oleh:

Kelompok : 3 (Tiga)

Nama : Agustinus Toding Bua

Asisten : Dr.rer.nat. Ari Indrianto, S.U

LABORATORIUM KULTUR JARINGAN

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GAJAH MADA

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 2: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

YOGYAKARTA

2012

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 3: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

PERLENGKAPAN DAN PERALATAN TEKNIS KULTUR

JARINGAN SERTA TEKNIK ASEPTIS

A. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menggambarkan skema umum

laboratorium kultur jaringan, prinsip, fungsi ruang serta peralatan yang ada

didalamnya.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja aseptik.

B. Dasar Teori

1. Perlengkapan dan Peralatan Teknis Kultur Jaringan

Menurut Suryowinoto (1991) (dalam Hendaryono dan Wijayani : 1994 ),

kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi

tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Kultur jaringan sering

disebut juga perbanyakan tanaman secara in vitro, yaitu budidaya tanaman yang

dilaksanakan dalam container, botol-botol dengan media khusus dan alat-alat

yang serba steril Pelaksanaan teknis kultur jaringan berdasarkan teori sel oleh

schleiden dan schwan yaitu bahwa sel mempunyai kemampuan autonom bahkan

mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel,

dari mana sel tersebut diambil apabila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai

akan dapat tumbuh menjadi tanaman yang sempurna.

Teknik kultur jaringan (kultur in vitro) mensyaratkan kondisi steril ruang,

peralatan, bahan, maupun seluruh rangkaian kerjanya. Hal ini disebabkan karena

pertumbuhan eksplan didalam kultur harus selalu dalam kondisi aseptis.

Laboratorium yang baik untuk pekerjaan teknik kultur jaringan harus memenuhi

kriteria aman, bersih, memiliki organisasi dan penataan yang sesuai.

Tahapan-tahapan kerja di dalam laboratorium kultur jaringan dibagi

dalam empat kelompok, yaitu :

1. Persiapan

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 4: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

Dimulai dari penyiapan tanaman sebagai sumber eksplan yang ditanam di

green house, kemudian menyiapkan alat – alat, botol – botol kultur dan

pembuatan medium ( meracik, merebus dan membaginya kedalam botol –

botol sampai pada sterilisasi )

2. Inokulasi

Meliputi sterilisasi, pengambilan atau pengirisan bagian tanaman yang akan

dijadikan sebagai eksplan, kemudian menanamnya ke dalam / di atas

medium buatan yang telah disediakan.

3. Pemeliharaan

Botol – botol kultur diletakkan di rak – rak pemeliharaan diruang inkubator

sampai menjadi plantlet.

4. Aklimatisasi

Proses penyesuaian atau adaptasi plantlet dari kondisi heterotrof di dalam

botol kultur menjadi autotrof yang dapat ditanam pada kondisi alamiahnya.

Ruang laboratorium yang baik meliputi ruang persiapan, ruang transfer

(inokulasi) / ruang steril, ruang kultur (inkobator dan ruang plantlet), ruang

aklimatisasi.

2. Teknik Aseptis

Teknik kultur jaringan mensyaratkan kondisi aseptis, bebas dari jamur dan

bakteri, dan jasad renik lain pada setiap tahapan kegiatannya. Hambatan utama

keberhasilan pelaksanaan kultur jaringan adalah adanya kontaminasi yang

timbul baik selama prosedur tersebut dikerjakan maupun selama kultur

dipelihara didalam ruang inkubator.

Sebagaimana telah diuraikan pada pokok bahasan Laboratorium Kultur

Jaringan, kegiatan aseptis dimulai di dalam ruang steril dan ruang

ingkubasi/kultur, kegiatan utama yang dilakukan meliputi sterilisasi dan

penanaman eksplan di atas atau di dalam medium kultur. Laboratorium

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 5: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

sederhana setidaknya mempunyai dua ruangan tersebut, yang kebersihannya

senantiasa harus diperhatikan. Ruang kerja yang kotor, akibat terlalu banyak

orang yang lalu lalang di dalamnya, dapat mengundang timbulnya kontaminasi.

Ruang kultur yang tidak terpelihara dapat mengundang seranga-seranga kecil

untuk masuk kedalam botol-botol yang berisi medium kultur. Seranga-seranga

kecil ini menimbulkan permasalahan tersendiri karena spora-spora jamur dan

bakteri biasanya terbawah masuk ke dalam botol kultur. Ruang kerja harus

mudah dibersikan dan dilengkapi dengan AC sehingga senantiasa kering dan

sejuk. Kegiatan sterilisasi medium dan alat-alat dikerjakan di ruang persiapan.

Kebersihan dan organisasi laboratorium yang episien, ditunjang dengan

petrralatan yang memadai, dapat menciptakan kondisi aseptis yang terkendali.

C. Metode Penanaman pada kultur jaringan

1. Alat

- Laminar Air Flow

- Botol

- Pinset

- Api spiritus

- Alkohol 70 %

- inkubator

2. Bahan

- Planlet

- Media tanam

3. Cara Kerja

- Peralatan, medium dan rangkaian kerja dalam kondisi aseptis

- Tangan laboran dicuci dengan sabun antiseptik dan dibilas dengan

air hingga bersih kemudian disterilkan dengan alkohol 70 %.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 6: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

- Setelah berada di dalam ruangan steril, ataupun pada saat berada di

depan laminar air flow cabinet, diusahakan tidak menyentuh

daerah-daerah yang telah disterilkan.

- Planlet dikeluarkan dengan pinset yang telah disterilkan terlebih

dahulu dan ditempatkan ke petridis.

- Planlet dimasukkan dengan menggunakan pinset ke dalam botol

media tumbuh.

- Pekerjaan selanjutnya memindahkan sampel-sampel tersebut ke

dalam ruang inkubator.

- Selanjutnya akan dilihat perkembangan pada beberapa hari sekalian

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a. Peralatan praktikum

Beberapa peralatan yang ditunjukan dalam praktikum kultur jaringan

tanaman antara lain :

1. pH Meter (merk : Martini Mi 151)

Fungsi : alat ini berfungsi untuk mengukur pH dan suhu suatu medium

atau larutan. Prinsip kerja alat ini memiliki sensitivitas yang sangat tinggi

dan sangat mahal terutama pada bagian sensornya sehingga dalam

pengoperasiannya, perlu kehati – hatian dan mengikuti tahapan prosedur

penggunaan ( SOP ). Untuk menaikkan pH medium ditambahkan larutan

KOH, dan untuk menurunkan pH medium ditambahkan HCl. Biasanya,

ditambahkan juga larutan buffer (penyangg ) supaya tidak terjadi naik dan

turunya pH larutan maupun medium secara drastis.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 7: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

2. Hot Plate Stierrer (merk Bench mark)

Fungsi : alat ini berfungsi dengan untuk menggojok dengan pemanas.

Dengan menggunakan listrik, alat ini berfungsi sebagai kompor selain

berfungsi sebagai penggojok. Labu erlenmeyer yang berisi larutan dan

bahan kimia yang akan dilarutkan diletakkan diatas alat ini. Batang

pengaduk magnet (kira-kira panjang 3 cm, 1 buah) dimasukkan

kedalamnya sehingga akan bergerak memutar dan karena mengandung

magnet menyebabkan berputarnya hanya pada dasar erlenmeyer saja.

Sehingga bahan kimia didalamnya dapat larut dengan baik.

3. Inkubator ( merk : Heraeus dan Esco )

Fungsi : sebaga alat inkubasi media.

Prinsip operasional :

- Kabel inkubator dihubungkan ke sumber listrik berikut hidupkan

inkubator dengan memutar tombol dari posisi mati (0) ke posisi

hidup ( i )

- Pengatur suhu : tekan tombol 0C, suhu diatur sesuai dengan yang

diinginkan. Tekan tombol (+) untuk menaikkan suhu, sebaliknya

tekan tombol (–) untuk menurunkan suhu. Apabila suhu sudah

sesuai sesuai dengan yang diinginkan, tekan sekali lagi tombol 0C.

- Pintu inkubator dibuka dengan menggeser gagang pintu (handler)

kekanan (atas) lalu tarik ke luar, kemudian buka pintu kaca bagian

dalam.

- Peralatan dan bahan yang akan diinkubasikan pada rak dimasukkan

dan disusun.

- Tutup rapat pintu kaca bagian dalam dengan menekan ujung

pinggir pintu bagian tengah hingga berbunyi “klik”.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 8: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

- Pengoperasian inkubator diakhiri dengan memutar tombol on (i)

kekiri hingga posisi off (0).

- Kabel inkubator dilepas dari sumber listrik.

4. Timbangan analitik

Fungsi : sebagai alat untuk menimbang suatu zat yang kecil agar

mendapatkan keakuratan data yang lebih baik.

5. Timbangan semi analitik

Fungsi : sebagai alat untuk menimbang suatu zat dengan sempel yang

lebih besar dari timbangan analitik.

6. Timbangan kasar dengan presisi yang rendah.

Fungsi : sebagai alat untuk menimbang suatu sempel yang kasar

dengan presisi rendah

7. Rak- rak penyimpanan bahan – bahan kimia

Berfungsi sebagai penyimpanan alat-alat laboratorium agar tidak

berhambur atau berserakan di dalam ruangan

8. Autoclave

Pada laboratorium kultur jaringan terdapat tiga tipe autoclave yakni

autoclave tipe lama, programmable, dan portable.

Fungsi : untuk sterilisasi alat dan medium kultur jaringan.

Prinsip kerja :dipanaskan pada temperatur 21oC dengan menggunakan

gas dan tekanan uap air sebesar 15 dengan lama waktu 11-15 menit.

autoklaf mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan alat masak

freezer cooker, sebab alat ini merupakan ebuah bejana yang dapat diisi air

dan ditutup rapat. Jika alat ini dipanaskan, maka akan terjadi uap air yang

dapat keluar karena bejana ditutup rapat shg tekanana di dalam autoklaf

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 9: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

naik sampai menjadi normal. Kenaikan tekanan uap ini akan menyebabkan

air mendidih di atas 100oC. Tekanan perlu diatur sampai mencapai 15 shg

pada tekanan ini mikrobia akan mati.

9. Mikroskop Inverted Fluorescent

Berfungsi untuk melihat sempel yang sangat kecil dengan pembesaran

sesuai yang diinginkan.

10. Entkas

Fungsi: Fungsinya hampir sama dengan laminar airflow

cabinet.Ruang kerja di dalamnya, disterilisasi dengan formalin tablet yang

diletakkan di cawan porselen dan diletakkan di sudut – sudut

ruangan.keunggulan entkas lari laminar airflow adalah harganya sangat

murah. Kelemahan Enkas adalah kadang – kadang dindingnya bocor dan

mudah terkontaminasi.

11. Elektroforesis

Untuk memisahkan populasi campuran fragmen DNA dan RNA

dengan panjang, untuk memperkirakan ukuran fragmen DNA dan RNA

atau untuk memisahkan protein oleh muatan. Salah satu contoh

elektroforesis gel adalah elektroforesis agarosa. Pada elektroforesis

agarosa terdapat sejumlah buffer yang dapat digunakan.

12. Laminair Air Flow

Alat ini diletakkan di ruang steril, dengan dinding yang dilengkapi

porselen sehingga mudah disterilkan dengan menyemprot atau

menggosokkan alkohol. Sterelisasi LAF dapat dengan cara meletakkan

steril 0,4 % atau dengan formalin tablet didalamnya dengan

meletakkannya di petridis. Tetapi biasanya digunakan alkohol 70 %.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 10: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

Prinsip kerja alat ini dengan mengalirkan arus udara dari blower yang

laminair kedalam almari penabur melalui HEPA filter dengan ukuran mess

0,22 – 0,24 µ. Bakteri dan jamur akan tertahan oleh saringan ini sehingga

udara yang masuk kedalam LAF sudah steril dan membuat ruangan

menjadi steril. LAF ini juga dilengkapi dengan lampu uv yang selalu

dinyalakan apabila tidak dipakai. bila dipakai maka lampu uv harus

dimatikan karena bila tidak dimatikan dapat membahayakan kesehatan

terutama merusak retina mata dan kulit.

b. Teknik Aseptis

Sebagaimana telah diuraikan pada pokok bahasan Laboratorium

Kultur Jaringan, kegiatan aseptis dimulai di dalam ruang steril dan ruang

ingkubasi/kultur, kegiatan utama yang dilakukan meliputi sterilisasi dan

penanaman eksplan di atas atau di dalam medium kultur. Laboratorium

sederhana setidaknya mempunyai dua ruangan tersebut, yang kebersihannya

senantiasa harus diperhatikan. Ruang kerja yang kotor, akibat terlalu banyak

orang yang lalu lalang di dalamnya, dapat mengundang timbulnya

kontaminasi. Ruang kultur yang tidak terpelihara dapat mengundang

seranga-seranga kecil untuk masuk kedalam botol-botol yang berisi medium

kultur. Seranga-seranga kecil ini menimbulkan permasalahan tersendiri

karena spora-spora jamur dan bakteri biasanya terbawah masuk ke dalam

botol kultur. Ruang kerja harus mudah dibersikan dan dilengkapi dengan

AC sehingga senantiasa kering dan sejuk. Kegiatan sterilisasi medium dan

alat-alat dikerjakan di ruang persiapan. Kebersihan dan organisasi

laboratorium yang episien, ditunjang dengan petrralatan yang memadai,

dapat menciptakan kondisi aseptis yang terkendali.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 11: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

2. Pembahasan

a. Pralatan Praktikum

Dari penjelasan dan pengamatan yang dilaksanakan di Laboratorium

Bioteknologi bahwa dalam melaksanakan praktikum yang perlu

diperhatikan adalah persiapan ruangan, dan peralatan yang akan digunakan

di dalam Laboratorium Bioteknologi.

Persiapan ruangan

Ruang persiapan; Ruangan ini dipergunakan sebagai tempat untuk

mempersiapkan eksplan, medium, dan alat-alat. Ruang persiapan biasanya

dibagi menjadi beberapa ruangan kecil yang dipergunakan untuk

menyimpan medium dan alat-alat yang sudah steril. Peralatan yang

diletakkan di ruangan persiapan terdiri atas ;

1. Oven.

2. Magnetic stirrer dengan atau tanpa pemanas.

3. Alat-alat gelas setandar.

- Labu takar berbagai ukuran.

- Pipet pasteur.

- Erlenmeyer berbagai ukuran.

- Gelas piala.

- Pengaduk gelas.

- Wadah kultur : botol, tabung reaksi, cawan petri.

- Lemari alat-alat gelas.

- Alat untuk mencuci.

- Rak pengering.

- Alat diseksi : spatula, pisau, sekalpel, pinset, gunting, cutter.

- Barrer berbagai ukuran.

- Blender.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 12: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

- Bidistilling water.

- Agar dispenser.

- Kompor gas.

- Autoclave.

- Lampu bunsen dengan kaki tiga.

- Kereta (cart) untuk memindahkan alat-alat dan media ke ruang

lain.

- Grawth chamber, praperlakuan dingin pada tanaman berbunga,

khususnya yang akan dipergunakan untuk kultur mikrospora.

Ruang Timbang; ruangan ini dipergunakan untuk tempat menyimpan

bahan-bahan kimia, medium, dan mempersiapkan medium kultur. Persiapan

media kultur meliputi penimbangan bahan kimia, medium, pengenceran,

larutan stok, membagi-bagi dalam botol kultur dan sterilisasi. Ruang

penimbangan berhubungan langsung dengan ruang persiapan. Peralatannya

terdiri dari :

1. Timbangan analitik.

2. Lemari es dan freezer untuk menyimpan larutan stok.

3. Hot plate mengnetik sterrer.

4. Bunsen dengan kaki tiga.

5. pH meter.

6. lemari bahan kimia dan alat-alat (aluminum fail, kertas timbang, kertas

saring dan sebagainya).

7. hood tempat penimbangan bahan-bahan kimia yang karsinogenik.

8. blender/homogenizer.

Ruang Stok; dipergunakan untuk menyimpan alat-alat steril dan

medium yang sudah jadi (steril). Di dalam pelaksanaan teknik kultur

jaringan, sebelum penanaman eksplan maupun subkultur dilakukan, medium

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 13: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

kultur harus sudah disiapkan minimum tiga hari sebelum dipergunakan.

Alat-alat yang terdapat di ruangan ini meliputi:

1. Kereta dorong.

2. Rak untuk meletakkan medium steril.

3. Oven untuk menyimpan alat-alat steril.

Ruang steril/transper merupakan ruangan dimana semua kegiatan

aseptis dimulai. Kegiatan yang dilakukan meliputi sterilisasi, isolasi bagian

tanaman, dan penanaman eksplan dalam medium. Ruangan ini dilengkapi

dengan alat-alat sebagai berikut:

1. Naminar air flowcabinet.

2. Disektingmicroscope.

3. Cart yang selalu disemprot dengan alkohol 70 %.

4. Alat-alat diseleksi ; scalpel, pinset, spatula, gunting, dan jarum.

5. Milipore filter.

6. Syrink

7. Hand sprayer untuk alkohol

8. Tempat alkohol

9. Bunsen buner/ lampu alkohol/bacticinerator

10. Meja beralas kaca/formika dengan laci untuk menyimpan alat-alat

steril, kapas, dan alkohol.

11. Entkas

12. Timbangan kecil

13. Elektrofusion

14. Vacum pump

15. Centrifuge, untuk proses isolasi protoplas

Ruang inkubasi/kultur merupakan ruang besar dengan kemungkinan

perluasan bila diperlukan harus diperhatikan dan sedapat mungkin dihindari,

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 14: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

terlalu banyaknya keluar masuk orang-orang yang tidak berkepentingan.

Alat-alat yang diperlukan di dalam ruang kultur adalah:

1. Rak kultur 3-4 tingkat dengan lampu fluoerescend.

2. Timer untuk mengatur lama suhu ruang.

3. AC untuk mengukur suhu ruangan

4. Binoculer

5. Tangga aluminuim untuk melihat kultur jaringan

6. Shaker, untuk ingkubasi kultur dengan medium cair

Ruang Mikroskop, ruangan ini digunakan untuk pengamatan dan

analisa selama kultur berjalan, reaksi suatu kultur dalam media perlakuan

sering di ikuti sejak awal inisiasi. Alat yang terdapat di ruangan ini adalah:

1. Inverted microscope

2. Stereoscope

3. Studen microscope

4. Fluorescentmicroscope

5. Micro-manipulator

6. Alat-alat fotografi

7. Alat-alat untuk pengamatan sitologis, misalnya gelas preparatdan

penutup, jarum, microtome dsb.

b. Teknik Aseptis

Dari praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa plantlet

yang ditanam dalam botol sub kultur pada 7 hari kemudian, terkena

kontaminasi bakteri. Plantet yang ditanam oleh kelompok terakhir yaitu

kelompok 3 dan kelompok 5 terkontaminasi. Berdasarkan hasil tersebut

maka dapat dianalisis ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga

plantlet tersebut terkontaminasi bakteri.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 15: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

1. Sterilisasi Ruang Kerja

Kebersihan ruangan harus senantiasa diperhatikan, keberhasilan

penanaman plantlet juga dipengaruhi oleh kebersihan ruangan.

Terkontaminasinya penanaman plantlet dipengaruhi oleh steril atau

tidaknya ruangan, karena steril tidaknya ruangan dipengaruhi oleh tidak

adanya seseorang yang lalu lalang di ruang tersebut dan terpenuhinya

semua ketentuan sterilisasi ruangan. Berdasarkan Praktek yang

dilakukan kelompok terakhir yaitu kelompok 3 dan kelompok 5, banyak

orang yang lalu lalang didalam ruangan yang mengakibatkan ruangan

tidak steril. Ruang kerja yang kotor akibat terlalu banyak orang yang

lalu lalang di dalamnya, dapat mengundang timbulnya kontaminasi.

Ruang kultur yang tidak terpelihara dapat mengundang seranga-seranga

kecil untuk masuk kedalam botol-botol yang berisi medium kultur.

Seranga-seranga kecil ini menimbulkan permasalahan tersendiri karena

spora-spora jamur dan bakteri biasanya terbawah masuk ke dalam botol

kultur.

2. Sterilisasi medium dan alat-alat

Selain sterilisasi ruangan, sterilisasi alat juga sangat penting

dilakukan karena alat yang terkontaminasi secara otomatis akan

mempengaruhi penanaman plantlet. Untuk sterilisasi alat-alat praktikum

dilkukan dengan mngikuti petunjuk penggunaan seperti media yang

mengandung bahan-bahan yang tahan panas sterilisasinya dilakukan

dengan pemanasan basah, menggunakan alat Autoclave bekerjanya

dengan tekanan uap.

Beberapa komponen medium ada yang tidak stabil kalau kena

panas yang tinggi, misalnya GA3, Ca-panthothenate dan thiamin-HCL

harus disterilkan dengan ultar filtrasi pada suhu ruangan (250).

Ruangan yang steril dan alat yang steril masih belum cukup untuk

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 16: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

menghindari terkontaminasinya penanaman plantle jika sterilisasi

eksplan tidak dilakukan dengan benar maka kemungkinan

terkontaminasi juga akan terjadi.

3. Sterilisasi eksplan

Bahan pensteril yang umum digunakan untuk sterilisasi eksplen

adalah calcium hypochlorite, sodium hypochlorite, sublumat/mercuric

chloride (HgCI2), alkohol dsb. Konsentrasi dan lama waktu sterilisasi

sangat berpariasi tergantung dari jenis eksplan dan tempat tumbunya.

Semua bahan-bahan pensteril adalah toksik terhadap eksplan, sehingga

perlu dilakukan pencucian yang berulang-ulang agar semua bahan

pensteril yang menempel dapat tercuci. Dengan demikian salah satu

penyebab terjadinya kontaminasi juga dipengaruhi oleh steril tidaknya

eksplan.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 17: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

E. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum tersebuat adalah sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan praktikum pengenalan alat-alat laboratorium yang

perlu di perhatikan adalah ketelitian peneliti dalam menggunakan alat-alat

laboratorium, alat yang digunakan harus tepat dan kesalahan acak.

2. Di dalam kultur jaringan pertumbuhan eksplen harus dalam lingkungan

aseptik dan terkendali. Implikasi dari keadaan ini adalah bahwa setiap

tahapan dalam pelaksanaannya harus dilakukan di dalam laboratorium

dengan melakukan sterilisasi ruangan, medium dan alat-alat, serta eksplan.

3. Pengenceran adalah kegiatan untuk memperbesar konsentrasi dan volume.

4. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui massa suatu zat.

5. Pengukuran dengan menggunakan mikro pipet sebaiknya menyesuaikan

dengan ukuran sampel yang akan diambil agar tingkat keakurasian data

lebih tinggi.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 18: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

DAFTAR PUSTAKA

Anonimyus. 2012.Perlengkapan dan Peralatan Teknis Kultur Jaringan dan Teknis

Aseptis. Laboratorium Kultur Jaringan. UGM : Yogyakarta.

Hendrayana dan Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius : Yogyakarta

Michael dan Edwin. 2007. Plant Propagation by Tissue Culture 3rd Edition Volume

1. Springer: Natherland

Reece – Mitchel dan Campbell jilid 2.2002. Biologi. Erlangga : Jakarta

Yudiarti, Turrini. Dkk.2004. Petunjuk Praktikum Biologi. Semarang: Fakultas

Peternakan Universitas Diponegoro.

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 19: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

LAMPIRAN

Gambar Alat-alat dalam Ruangan Laboratorium Bioteknologi

RUANG TIMBANGAN

No Nama Alat Laboratorium Keterangan, Fungsi, Spesifikasi dan Merk

1.

Timbangan AnalitikFungsi : Digunakan untuk menimbang bahan

dalam bentuk serbuk atau padatan.Spesifikasi: Kapasitas 10-210 gr.Ketelitian hingga empat angka di belakang

koma.Merk/Type : ANDGR-200

2.

Timbangan Fungsi : Digunakan untuk menimbang

Spesifikasi: 0-800 g: d = 0,01 g

0-4.100 g: d = 0,1 g

Merk/Type : Mattler Toledo

3.

Timbangan Fungsi : Digunakan Untuk menimbang

Spesifikasi: Kapasitas : maksimal 30 kg,

Ketelitian : 0,001 kg )

Merk/Type : Tree

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 20: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

4.

pH Meter

Merk/Type : MARTINI

5.

Hot Plate Fungsi : Untuk mengaduk larutan dan

memanaskan larutan

Spesifikasi: Heat : 1 - 9

Stir : 1 – 9

Merk/Type : Glass firm, pi pump

6.

Bunsen Fungsi : Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

Spesifikasi: -Merk/Type : pyrex

7.

Kaki Tiga Fungsi : Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

RUNGA PERSIAPAN

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Sumber: hr.wikipedia.org

Page 21: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

1.

microwave Merk/Type : PANASONIC

2.

Magnetic stirrer Fungsi : Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

3.

Fungsi :Berfungsi untuk menimbang bahan kimia terutama bahan cair dan pasta serta bahan yang bersifat higroskopis. botol ini harus selalu dalam keadaan tertutup untuk mengurangi penguapan pada zat kimia tertentu.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

3.

Fungsi :Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, Tempat saat menimbang bahan kimia, Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

Spesifikasi: -Merk/Type : -

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Botol Timbang

Gelas arloji

Sumber: hr.wikipedia.org

Sumber: hr.wikipedia.org

Page 22: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

4.

Labu Takar

Spesifikasi: Terdapat dalam berbagai ukuran.Merk/Type : Pyrex.

5.

Erlenmeyer Fungsi : Sebagai wadah larutan, tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian tinggi (secara kuantitatif). Dan tidak untuk dipanaskan. Biasa digunakan untuk titrasi.

Spesifikasi: Terdapat dalam beberapa ukuranMerk/Type : Pyrex

6.

Fungsi : Sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi, misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kimia kualitatif dan untuk pembuatan larutan standar sekunder pada analisa titrimetri/volumetri.

Spesifikasi: Terdapat berbagai ukuran mulai dari 25 mL sampai 5 Liter

Merk/Type : Herma dan pyrex

7.

Fungsi : digunakan untuk mengambil cairan

dalam skala tetesan kecil.

Spesifikasi: Berupa pipa kecil terbuat dari

kaca,ujung bawahnya meruncing

dan ujung atasnya ditutupi karet.

Merk/Type : Pyrex

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Pipet tetes

Sumber: hr.wikipedia.org

Sumber: hr.wikipedia.org

Baker glass

Sumber: hr.wikipedia.org

Page 23: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

8. Spesifikasi: Terbuat dari bahan kacaMerk/Type : -

9.

Blender Fungsi : Digunakan untuk menghacurkan bahan

Spesifikasi: -Merk/Type : Panasonic

10.

Fungsi : Alat ini digunakan untuk kultur mikroorganisme dengan media terten-tu dan untuk menumbuhkan biji-bijian.

Spesifikasi: Mempunyai beberapa macam ukuran / diameter.

Merk/Type : Anumbra

11.

Ket : Terbuat dari gelas & dapat dipanaskan.

Fungsi : Digunakan untuk mereaksikan zat-zat

kimia dalam jumlah sedikit.

Spesifikasi: -

Merk/Type : Pyrex

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Batang pengaduk

Cawan Petri

Tabung Reaksi

Sumber: hr.wikipedia.org

Sumber: hr.wikipedia.org

Sumber: hr.wikipedia.org

Sumber: hr.wikipedia.org

Page 24: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

Spesifikasi: Terbuat dari bahan logam atau Merk/Type : -

13.

Scapel,Pisau,Pinset,cutter dan Gunting

Fungsi : Digunakan untuk memotong bagian kultur jaringan yang diambil dari induknya dan untuk mengiris bahan eksplan yang akan ditanam. Dan Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau menanam eksplan.

Spesifikasi: -Merk/Type : -

14.

Fungsi :Digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.

Spesifikasi: Terbuat dari kaca, yang memiliki diameter 75 mm

Merk/Type : -

15.

Borer Fungsi : -Spesifikasi: - Merk/Type : -

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Spatula

Corong

Sumber: Lab Biokimia UGM

Sumber: hr.wikipedia.org

Page 25: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

16. Spesifikasi: -Merk/Type : -

17.

Fungsi : Untuk menyimpan sampel yangsedang

dikering anginkan.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

18.

Agar dispenser Fungsi : -

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

19.

Kompor Gas Fungsi : digunakan ntuk memanaskan.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

Autoclave I Fungsi : Untuk sterilisasi medium dan alat

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Lemari pengering

Page 26: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

20. Spesifikasi: Suhu : 0 -200oC )

Merk/Type : TOMI

21.

Autoclave II Fungsi : Untuk sterilisasi medium dan alat.

Spesifikasi: -

Merk/Type : OSK 6500

Ruang Steril/Transfer

22.

Laminar airFungsi :Digunakan untuk Tempat untuk

melakukan pekerjaan aseptik

Spesifikasi:

Merk/Type : ESCO

23.

Laminar Air Fungsi : Digunakan untuk Tempat untuk

melakukan pekerjaan aseptik

Spesifikasi:

Merk/Type : GELMAN SCIENCES

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 27: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

24. Mikroskop I Spesifikasi: -Merk/Type : NIKON DIAPHAT 300

25.

Mikroskop II Fungsi : Digunakan untuk mengamati benda yang berukuran kecil dan tidak kasat mata

Spesifikasi: -

Merk/Type : NIKON

26.

Spray alkohol 70% Fungsi : Digunakan untuk amenyemprotkan tangan sagar tetap steril

Spesifikasi: -Merk/Type : Spectronic & thermo spectronik

27.

Milipore filter Fungsi : Digunakan untuk menyaring bakteri

dan spora-spora jamur yang dapat

menggang biakan

Spesifikasi: Mikron

Merk/Type : -

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Page 28: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

28. Fungsi :Untuk memanaskan dan mengaduk

Spesifikasi: 0 – 450oC dan 0 – 1200rpm

Merk/Type : Teramage.

37.

Srink Fungsi : Digunakan untuk mengambil larutan

stok dalam pembuatan mediaatau

untuk memadukan larutan/enzim

dalam pekerjaan isolasi protoplas.

Spesifikasi: 10ml

Merk/Type : -

38.

Fungsi : Untuk menghomogenkan larutan

Spesifikasi: -

Merk/Type : Thermolin

39.

Entks Fungsi : sebagai tempat untuk menabur

eksplan.

Spesifikasi: -

Merk/Type : -

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman

Hot Plate

Vortex

Sumber: Lab Biokimia UGM

Sumber: Lab Biokimia UGM

Page 29: Bioteknologi _ Kultur Jaringan

40. Incubator Merk/Type : ESCO

41.

Sentrifuge Fungsi : Untuk memisahkan senyawa atau

larutan berdasarkan berat molekul

Spesifikasi: -

Merk/Type : MPW

42

Persiapan Aseptis

43

Perbedaan antara yang terkontaminasi dan yang

tidak terkontaminasi

44

Ruang Penyimpanan Bahan-bahan Kimia

BORANGNo. Dokumen FO-UGM-BI-07-13

Berlaku Sejak

LAPORAN PRAKTIKUM Revisi

LABORATORIUM BIOTEK Halaman