bioenergetika dan oksidasi biologi
TRANSCRIPT
BIOENERGETIKA DAN OKSIDASI BIOLOGI
Dr BUDI SUSANTO, MS
BIOENERGETIKA
MENJELASKAN PENGERTIAN BIOENERGETIKA.
Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah ilmu yanag mempelajari perubahan
energi yang terjadi pada reaksi-reaksi biokimia didalam sistem biologi.
MENERANGKAN PENGERTIAN REAKSI EKSERGONIK DAN
ENDERGONIK. MENEYEBUTKAN 4 PROSES DIDALAM TUBUH YANG
MEMERLUKAN ENERGI.
Didalam sistem biologi terdapat 2 jenis reaksi perubahan energi:
1. Reaksi Eksergonik
Reaksi yang melepas/ menghasilkan energi.
Terjadi pada katabolisme.
Reaksi yang melepas energi terjadi pada sistem reaksi yang bergerak dari tingkat
energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
Misalnya, oksidasi glukosa melalui glikolisis dan siklus krebs akan melepas
energi dalam bentuk energi panas dan energi kimia (ATP).
2. Reaksi Endergonik
Reaksi yang memerlukan energi
Terjadi pada proses-proses : 1. Anabolisme (sintesis)
2. Kontraksi otot
3. Eksistansi saraf
4. Transpor aktif
Reaksi yang memerlukan energi terjadi pada sistem reaksi yang bergerak dari
tingkat energi lebih rendah ke tingkat energi lebih tinggi.
Misalnya, sintesis protein dari asam-asam amino memerlukan ATP.
MENJELASKAN PENGERTIAN “COUPLING” ANTARA REAKSI
EKSERGONIK DENGAN REAKSI ENDERGONIK.
Pada manusia, energi yang dilepaskan dari reaksi eksergonik dalam bentuk energi panas
dan energi kimia (ATP). Energi panas digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh
manusia yang normal (37◦C), karena manusia merupakan mahluk isotermik (suhu tubuh
tetap). Energi kimia dipindahkan ke reaksi-reaksi eksergonik seperti proses-proses
sintesis, kontraksi otot, eksitansi saraf dan transport aktif. Cara pemindahan energi dari
reaksi eksergonik untuk dihubungkan ke reaksi endergonik disebut “coupling”.
Perubahan molekul A ke molekul B terjadi dengan pelepasan energi (reaksi eksergonik).
Reaksi ini dikaitkan dengan reaksi yang memerlukan energi untuk mengubah molekul C
ke molekul D (reaksi endergonik). Dengan cara coupling sejumlah energi yang
dilepaskan pada reaksi eksergonik dipindahkan ke reaksi endergonik dalam bentuk energi
kimia.
Ada 3 mekanisme”coupling”,yaitu melalui :
1. Pembentukan zat antara (intermediate = І )
Pada waktu molekul A menjadi molekul D, energinya digunakan untuk
membentuk І, kemudian dari І energinya dipindahkan untuk mengubah molekul
C menjadi molekul D.
Eksorgenik
Endergonik
ENERGI BEB
AS
A
C
D
B
Panas
Energi Kima
A + C B + D + PANAS
A + C І B + D
2. Reaksi oksidasi reduksi dengan pengemban (carrier)
Pada oksidasi, AH2 akan melepas H2 nya, kemudian H2 akan diikat oleh
pengemban membentuk pengemban tereduksi, lalu pengemban tereduksi akan
mereduksi B menjadi BH2.
AH2 Pengemban 3H2
A Pengemban-H2 B
3. Pembentukan senyawa yang mempunyai ikatan berenergi tinggi
Simbol untuk senyawa berenergi tinggi adalah ~ E.
Simbol untuk senyawa berenergi rendah adalah – E.
Pada waktu derudasi A menjadi B terjadi pelepasan energi (reaksi
eksorgonik). Energi ini bahkan mengubah suatu senyawa yang berenergi tinggi.
Energi dari senyawa berenergi tinggi ini akan mengubah C untuk membentuk D.
(reaksi endergonik).
Di dalam tubuh ada bermacam-macam reaksi eksergonik yang menghasilkan senyawa
bernergi tinggi, kemudian energi dari senyawa berenergi tinggi digunakan pada
proses-proses endergonik seperti sintesis (sintesis glikogen,sintesis lemak,sintesis
protein) kontraksi otot,eksitasi saraf dan transfor aktif.
A D
CB
E
EENERGI BEB
AS
~
-
Reaksi Eksergonik
3
1
2
4
E~
Proses endergonikSintesis
Kontraksi otot
Eksitasi saraf
Transpor aktif
MENJELASKAN SENYAWA BERENERGI TINGGI.
Berdasarkan jumlah energi yang dilepaskan pada waktu hidrolisis senyawa berenergi
dibagi menjadi 2:
1. Senyawa berenergi tinggi
Bila energi yang dilepas ≥ 7,3 kkal/ mol (30,5 kj/mol.)
2. Senyawa berenergi rendah
Bila energi yang dilepas dari kecil dari 7,3 kkal/mol atau lebih kecil
dari 30,5 kj/mol.
Pada manusia ,senyawa berenergi yang paling banyak adalah senyawa fosfat berenergi
tinggi dan senyawa fosfat berenergi rendah.
Contoh senyawa fosfatberenergi tinggi adalah ATP (adenosin tri fosfat) A─P~P~P
Bila ATP di hidrolisis akan melepasakan 1 mol fosfat anorganik dan energi sebanyak
- 7,3 kkal (-30,5 kj). Tanda – berarti melepas energi.
4 Sumber utama senyawa fosfat berenergi berenergi tinggi:
1. Glikolisis
Di dalam jalan glikolosis ada 2 reaksi yang menghasilkan ATP
1. 1,3 bisfosfogliserat + ADP 3 fosfogliserat + ATP
2. fosfoenolpiruvat + ADP (ENOL) piruvat + ATP
2. Siklus asam sitrat
Suksinil KoA + Pi + ADP Suksinat + KoA + ATP
3. Rantai pernapasan
ATP terbentuk melalui fosforilasi oksidatif da dalam rantai pernapasan.
4. Kreatin fosfat
Kreatin fosfat + ADP Kreatin + ADP ATP
Ada 2 cara pembentukan ATP:
1. Pembentukan ATP pada tingkat substrat
Menghasilkan 1 mol ATP per mol substrat.
Contoh: 1 mol 1,3 bisfosfogliserat menjadi 3 fosfogliserat menghasilakan 1 mol
ATP.
2. Pembentuikan ATP melalui reaksi fosfolirasi oksidatif di dalam rantai
pernapasan.
*Bila melalui NAD akan menghasilkan 3 mol ATP per mol substrat.
Contoh: 1 mol piruvat melalui NAD akan menghasilkan 3 mol ATP.
*Bila melalui FAD akan menghasilkan 2 mol ATP per mol substrat.
Contoh: 1 mol suksinat melalui FAD akan menghasilkan 2 mol ATP.
MENYEBUTKAN 5 CONTOH SENYAWA FOSFAT BERENERGI TNGGI.
Senyawa-senyawa fosfat berenergi tinggi :
1. Fosfoenolpiruvat - 14,8 kkal
2. Karbamoil fosfat - 12,3 kkal
3. 1,3 bisfosfogliserat - 11,8 kkal
4. Kreatin fosfat - 10,3 kkal
5. ATP - 7,3 kkal
Senyawa-senyawa fosfat berenergi rendah :
1. Pirofosfat - 6,6 kkal
2. glukosa 1 fosfat - 5.0 kkal
3. Fruktosa 6 fosfat - 3,8 kkal
4. AMP - 3,4 kkal
5. Glukosa 6 fosfat - 3,3 kkal
6. Gliserol 3 fosfat - 2,2 kkal
Fosfoenolpiruvat enol piruvat + Pi + panas (14,8 kkal)
Fosfoenolpiruvat + ADP enolpiruvat + Pi + ATP + panas (7,3 kkal)
(7,5 kkal).
MENGGAMBARKAN TRANSFER FOSFAT BERENERGI TINGGI ANTARA
KREATIN FOSFAT DAN ATP SERTA PERAN SIKLUS ATP/ADP.
Di dalam sel/ jaringan selalu terjadi pembentukan dan pemakaian ATP. Pembentukan
ATP terjadi pada reaksi-reaksi eksergonik.
Pemakaian ATP pada umumnya akan menghasilkan ADP, beberapa reaksi akan
menghasilkan AMP.
Contoh pemakaian ATP dan menghasilkan AMP ;
Asil + KoA-SH + ATP Asil KoA + PP + AMP
Siklus ATP/ ADP:
Proses Endergonik:
- Sintesis
- Kontraksi Otot
- Eksitasi Saraf
- Transpor Aktif
Fosporilasi:
- Gliserol 3 P
P~
Siksinil KoA
Fosfoenol Piruvat1,3-Bifosfogliserat
Fosforilasioksidatif
SIKLISATP/ ADP
ATP
ADP
Kreatin ~P
Kreatin
P~
Fosforilasi
Proses endergonik
Aktivasi
- Glukosa 6 P
- Glukosa 1, 6 bio P
Fosporilasi:
- Gliserol + ATP Gliserol 3 P + ADP
- Glukosa + ATP Glukosa 6 P + ADP
Aktivasi
- Pola yang sama dengan fosporilasi.
- Mengaktifkan asam lemak menjadi asil KoA.
Asam lemak + ATP + KoA asil KoA + PPi AMP
- Mengaktifkan metionin menjadi S adenosil metionin
- Mengaktifkan sulfat menjadi fosfo adenosine fosfo sulfat.
Siklus ATP/ ADP berperan menghubungkan proses-proses yang menghasilkan
senyawa fosfat berenergi tinggi (reaksi eksergonik).
DENGAN proses-proses yang menggunakan senyawa fosfat berenergi tinggi
(proses endergonik, fosforilasi dan aktivasi).
OKSIDASI BIOLOGI
Menerangkan DASAR PENGERTIAN OKSIDASI DAN REDUKSI
Oksidasi:
- Pengeluaran elektron dan penambahan valensi.
Fe²+ Fe³+
e¯ (electron)
- Pemasukan/ penambahan oksigen
RCH2OH + O2 RCOOHAlkohol Asam
- Pengeluaran hidrogen OCH3-CHOH-COOH CH3-C-COOHAsam Laktat 2H Asam Piruvat
Reduksi adalah kebalikan dari reaksi oksidasi, yaitu:
- Pemasukan elektron dan pengurangan valensi
- Pengeluaran oksigen
- Pemasukan/ penambahan hidrogen.
MENERANGKAN BAHWA OKSIDASI DAN REDUKSI MERUPAKAN REAKSI-REAKSI YANG SALING BERKAITAN
Reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi sebagai penerima elektronnya.
Laktat + NAD+ Piruvat + NADH + H+
Laktat mengalami oksidasi menjadi piruvat, NAD mengalami reduksi menjadi NADH2.
Energi yang diperlukan untuk pengeluaran elektron dalam oksidasi didapat dari reduksi
yang menyertainya.
MENERANGKAN ALIR ELEKTRON PADA OKSIDASI DAN REDUKSI.
Semua proses vital didalam tubuh memerlukan energi. Energi ini didapat dari reaksi-
reaksi kimia didalam sel-sel hidup. Misalnya, oksidasi dari karbohidrat dan lemak
merupakan sumber energi yang penting. Oksidasi ini biasanya terjadi karena suatu sistem
yang mempunyai potensial lebih tinggi mengoksidasi sistem dengan potensial yang lebih
rendah dan dikeluarkan energi.
Pada proses oksidasi reduksi, pertukaran energi (pembebasan energi pada proses
eksergonik dan pemakaian energi pada proses endergonik) dinyatakan dalam potensial
redoks (E0 volt).
Potensial redoks suatu sistem biasanya dibandingkan dengan potensial redoks elektroda
hidrogen. Pada pH 7 yang sesuai untuk proses biokimia manusia, potensial redoks
elektroda hidrogen adalah -0,42 volt.
Potensial Redoks Sistem Oksidasi Reduksi
Sistem Oksidasi Reduksi E0volt
Suksinat/ alfa ketoglutarat
H+/ H2
NADH+/ NADH
Lipoat teroksidasi/ tereduksi
Aseto asetat/ / beta hidroksi butirat
Piruvat/ laktat
Oksalo asetat/malat
Flavoprotein teroksidasi/ tereduksi
Fumarat/ suksinat
Ubikinon teroksidasi/ tereduksi
Sitokrom c : Fe
Sitokrom a : Fe
O2/ H2O
- 0,67
-0,42
-0,32
-0,29
- 0,27
- 0,19
- 0,17
- 0,12
+ 0,03
+ 0,10
+ 0,22
+ 0,29
+ 0,82
Elektron selalu mengalir dari sistim oksidasi reduksi yang lebih negatif ke sistem oksidasi
reduksi yang lebih positif.
Contoh: NAD Fp ubikinon sitokrom O2
MENYEBUTKAN ENZIM KELAS OKSIDO REDUKTASE.
MENYEBUTKAN KOENZIM YANG BERPERAN PADA REAKSI OKSIDASI
REDUKSI.
Enzim-enzim yang berperan pada oksidasi biologi adalah semua enzim yang termasuk
kelas 1 menurut IUB, yaitu kelas oksido reduktase yang terdiri dari 4 grup:
1. oksidase.
2. dehidrogenase.
3. hidroperoksidase.
4. oksigenase
І . Oksidase:
Selalu menggunakan O2 sebagai okseptor H2 dan membentuk H2O atau H2O2.
Oksidase dibagi 2, yaitu:
1. oksidase yang mengandung ion tembaga.
–Membentuk H2O sebagai hasil reaksinya.
Contohnya adalah :
a. Sitokrom oksidase
- Dinamakan juga sitokrom a3
- Suatu hemoprotein.
- Merupakan komponen akhir rantai pernapasan yang memindahkan elektron ke
oksigen dan menghasilkan H20
- Mengandung ion Fe2+ (bila tereduksi) atau Fe3+ (bila teroksidasi).
- Dapat dihambat oleh CO, CN, H2S
Selalu bergabung dengan sitokrom a, sehingga kompleks sitokrom ini disebut
sitokrom aa3.
b. Fenolase yang terdiri dari
Tirosinase
Polifenol oksidase
Katekol oksidase
Fenolase merupakan enzim yang mengkatalisis perubahan monofenol atau o-difenol
menjadi O-kinon.
2. Oksidase yang memerlukan FAD/FMN sebagai koenzim.
- Dahulu disebut dehidrogenase aerob.
- Membentuk H202 sebagai hasil reaksinya.
AH 2
AH2O
½ O2
AH 2
O2 A
AH 2
H2O2 A
O 2
MBH2
H2O2MB
- Enzim oksidase yang memerlukan FAD/FMN sebagai koenzim dinamakan
flavoprotein. Sebagian besar flavoprotein mengandung logam yang penting
untuk fungsi enzim bersangkutan, sehingga dinamakan metaloflavoprotein.
- Tes Schardinger untuk menyatakan adanya enzim oksidase.
- Kedalam susu segar yang mengandung oksidase ditambahkan biru metilen.
Campur sehingga susunya menjadi berwarna biru,kemudian tambahkan substrat
formaldehid sebagai donor hidrogen, lalu panaskan 60-65ºC hingga terbentuk
warna putih karena biru metilen telah tereduksi menjadi leko biru metilen yang
tidak berwarna.
- Contoh enzim-enzim oksidase:
a. L-amino acid oksidase
menggunakan FMN sebagai koenzim
b. D-amino acid oksidase
menggunakan FAD sebagai koenzim
c. Xiantin oksidase
d. Aldehid dehidrogenase
menggunakan FAD sebagai koenzim
e. Glukosa oksidase
menggunakan FAD sebagai koenzim.
Biru Metilen
BMH2
H2O2
O2
H-C-H O Formal dehid
HCCOHasam format
H2O
II. Dehidrogenase
- Dahulu dinamakan dehidrogenase anaerob, karena tidak dapat menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogen. Sebagai akseptor hidrogennya adalah NAD,
Fp.
Berdasarkan fungsinya, dehidrogenase dibagi 2:
1. Memindahkan hidrogen dari substrat yang satu ke substrat yang lain dan bukan
merupakan komponen dari rantai pernafasan.
Enzim-enzim golongan ini dibagi 2:
a. Dehidrogenase yang memerlukan NAD+ atau NADP+ sebagai
koenzim.
Umumnya dehidrogenase yang memerlukan NAD digunakan pada proses
eksergonik (oksidasi) seperti glikolisis siklus asam sitrat dan rantai
pernapasan, sedangkan dehidrogenase yang memerlukan NADP
digunakan pada proses endergonik (sintesis reduktif) seperti sintesis asam
lemak ekstra mitokondria dan sintesis steroid serta pentosa fosfat pathway.
H 2O2
O2
FMN
FMNH2
R-C-COOH
NH asam amino
R-CH-COOH
NH2asam amino
L-amino acidOksidase
NHDH + H+ FpH2
Fp2AH
2A
ND+2AH
2A
Contohnya:
- Gliseraldehid 3P dehidrogenase
gliseraldehid 3P + NAD+ 1,3 bisfosfogliserat + NADH H+
- Laktat dehidrogenase
laktat + NAD+ piruvat + NADH + H+
- Malat dehidrogenase
Malat + NAD+ oksalo asetat + NADH + H+
- Beta ketoasil reduktase
Beta ketoasil + NADPH + H+ beta hidroksiasil + NADP
- Glukosa 6 fosfat dehidrogenase
Glukosa 6 P + NADP+ 6 fosfoglukonolakton +
NADPH + H+
b. Dehidrogenase yang memerlukan FMN atau FAD sebagai koenzim.
- Sebaian besar berperan transpor elektron ke rantai pernafasan.
Contohnya:
* Suksinat + FAD fumarat + FADH2
Kemudian H+ dipindahkan ke rantai pernafasan.
* Asil KoA dehidrogenase
Berperan penting pada beta oksidasi asam lemak.
asil KoA + Fp(FAD) Alfa, beta unsarated asil KoA +
FpH2(FADH2)
* Gliserol 3 fosfat dehidrogenase (mitokondria)
gliserol 3 P + Fp (FAD) dihidroksi aseton P + FpH2 (FADH2)
Gliserol 3 P dehidrogenase ada 2 jenis:
1. Yang memerlukan Fp sebagai koenzim terdapat didalam mitokondria.
2. Yang memerlukan NAD sebagai koenzim terdapat di luar
mitokondria.
2. Memindahkan elektron dari substrat ke oksigen dan merupakan komponen dari
rantai pernafasan.
Sitokrom b, cl, c dan a merupakan komponen rantai pernafasan dan termasuk
kelompok enzim dehidrogenase.
Sitokrom A3 (sitokrom oksidase) merupakan komponen rantai pernafasan dan
termasuk kelompok oksidase.
Sitokrom-P450 dan B5 terdapat di retikulum endoplasmik dan tidak berperan pada
pemindahan elektron didalam rantai pernafasan.
- Sitokrom petama kali ditemukan oleh kailin.
- Sitokrom merupakan hemoprotein (ikatan hemo dengan protein). Pada
pemindahan elektron didalam rantai pernafasan, didalam molekul
sitokrom terjadi PERUBAHAN Fe³+ Fe²+ Fe³+ dan
seterusnya, akhirnya oleh sitokrom oksidase elektron ditransfer ke oksigen
membentuk air.
Dehidrogenase DH DH Oksidase
MENERANGKAN REAKSI-REAKSI ENZIM UNTUK MENJELASKAN
BAGAIMANA TUBUH MENGATASI KERACUNAN H2O2.
III. Hidroperoksidase.
Terdiri dari 2 jenis enzim, yaitu:
1. Peroksidase
2. Katalase
Hidroperoksidase berfungsi melindungi tubuh dari peroksida-peroksida yang
berbahaya. Penimbunan peroksida dapat mencetuskan radikal bebas
selanjutnya yang dapat menimbulkan kerusakan membran sel dan merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya kanker, aterosklerosis.
1. Peroksidase:
- Terdapat pada tumbuh-tumbuhan dan binatang.
AH2 Fe³+ Fe²+ Fe³+ H2O
A Fe²+ Fe³+ Fe²+ l/ 2O2
- Ditemukan dalam susu, leukosit, trombosit, dan nanah.
- Merupakan hemoprotein (protein dengan protohem sebagai gugus
prostetiknya).
- Berperan mengkatalisis pemecahan H2O2 dengan bantuan senyawa
lain sebagai donor hidrogen.
H2O2 + AH2 2H2O + A
Contoh peroksidase adalah glutation peroksidase yang menggunakan
glutation (glutamil sisteinil glisina) sebagai donor hidrogen.
H2O2 + 2GSH 2H2O + G-S-S-G
GSH: Glutation tereduksi GSSG: Glutaion teroksidasi
Glutation peroksidase penting bagi eritrosit, karena dapat mencegah
penumpukan H2O2 yang akan mengurangi umur eritrosit. Dengan
memecah H2O2 dan hidroperoksida asam lemak, berarti glutation
peroksidase melindungi bagian lipid dari membran dan hemoglobin
terhadap oksidasi oleh peroksida, juga berperan mengurangi kecepatan
oksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin.
2. Katalase:
- Merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
- Terdapat didalam darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan
hati.
- Mempunyai 2 mekanisme pemecahan H2O2 :
1. Berfungsi sebagai peroksidase (memerlukan donor
hidrogen).
2. Langsung memecah H2O2
2H2O2 2H2O + O2
IV. Oksigenase
- Berperan pada sintesis dan katabolisme bermacam-macam metabolit.
- Tidak berperan pada pembentukan energi
- Berperan mengkalisis pemindahan oksigen kepada substrat
Pemindahannya berlangsung 2 tahap:
1. Oksigen terikat pada aktif site dari enzim
2. Enzim dari aktif site enzim dipindah ke substrat
- Tediri dari 2 kelompok:
1. Dioksigenase (oksigen transferase, true oksigenase)
2. Monooksigenase (hidroksilase, mixed function oksidase)
1. Dioksigenase :
- Mengkatalisis pemindahan ke 2 atom oksigen yang terdapat pada molekul
oksigen ke substrat.
A + O2 AO2
Contohnya:
a. Homogentisat dioksigenase (homogentisat oksidase)
b. 3 hidroksi antranilat dioksigenase (oksidase)
c. Triptofan dioksigenase (triptofan pirolase)
MENJELASKAN PERAN SITOKROM P-450 DI MIKROSOM DAN DIDALAM
MITOKONDRIA.
Monooksigenase (hidroksilase):
1. Mengkatalisis pemindahan 1 atom oksigen ke substrat, sedangkan 1 atom oksigen
lainnya direduksi menjadi air.
AH + O2 ZH2 AOH + H2O + Z
AH : Substrat
ZH2 : Kosubstrat/ koenzim sebagai donor hydrogen :
- NADH2
- NADPH2
- FpH2
2. Membentuk 2 sistem didalam sel:
1. Sistem sitokrom P-450 monooksigenase didalam mikrosom sel-sel hati.
2. Sitem sitokrom P-450 monooksigenase didalam mitokondria
Sistem sitokrom P-450 monooksigenase didalam mikrosom:
- Sangat aktif didalam sel-sel hati.
- Sangat penting pada reaksi hidroksilasi atau metabolisme obat-obat dan
xenobiotik. Xenobiotik adalah bahan-bahan asing yang masuk ke dalam
tubuh, misalnya insektisida, obat, polutan, karsinogen.
Contoh obat yang dihidroksilasi adalah:
Benzpiren
Aminopirin
Anilin
Morfin
Benzfetamin.
Untuk hidroksilasi obat diperlukan:
Enzim hidroksilase
Sitokrom P-450
Koenzim NADH2, NADPH2, FpH2
O2
Obat-H + O2 + 2Fe²+ + 2H+ obat-OH + H2O + 2Fe³+
(P-450) (P-450)
- Sistem ini bertujuan membuat xenobiotik menjadi kurang toksik artinya
lebih larut dan lebih mudah diekspresi oleh ginjal.
- Sistem ini (enzim hidroksilase dan sitokrom P-450) dapat diinduksi oleh
obat fenobarbital.
Sistem sitokrom P-450 monooksigenase didalam mitokondria:
Berperan penting pada biosintesis hormone steroid dari
kolesterol.
Sangat aktif dijaringan steroidogenik yaitu:
Korteks adrenal
Testis
Ovarium
Plasenta
MENERANGKAN MENGAPA OKSIGEN DAPAT BERSIFAT TOKSIK.
Oksigen dapat bersifat toksik, karena oksigen dapat membentuk
- H2O2
- Radikal bebas anion superoksida (O2)
MENULISKAN REAKSI-REAKSI ENZIM UNTUK MENERANGKAN
BAGAIMANA TUBUH MENGATASI KERACUNAN ANION SUPEROKSIDA.
Superoksida dismutase:
- Terdapat didalam sitoplasma dan mitokondria
- Mengandung mineral Mn, Mg, Fe, dan Cu.
- Berperan penting pada mahluk yang hidup dalam keadaan aerob,
Karena pada mahluk yang hidup aerob selalu terbentuk anion superoksida. Anion
superoksida adalah oksigen yang kelebihan elektron dan merupakan suatu radikal
bebas. Radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kanker,
aterosklerosis dan penyakit-penyakit degenerasi lainnya.
Contoh pembentukan anion superoksida :
Bila ion Fe²+ dari sitokrom melepaskan elektron, kemudian elektron ini
ditangkap oleh oksigen akan terbentuk radikal bebas anion superoksida.
Fe²+ + O2 Fe³+ + O2
Didalam sel darah merah sekitar 3% dari Hb (Fe²+) mengalami oksidasi
dengan melepas elektron dan terbentuk metHb (Fe³+ )
Elektron yang dilepas akan berikatan dengan oksigen membentuk anion superoksida.
Anion superoksida merupakan radikal bebas yang sangat toksik, tubuh mengatasinya
dengan menggunakan enzim superoksida dismutase yang dapat mengubah anion
superoksida menjadi H2O2 dan O2. H2O2 yang masih beracun diatasi oleh tubuh dengan
menggunakan enzim peroksidase dan katalase.
O2 + O2 + 2H+ Superoksida dismutase H2O2 + O2
Selain oleh enzim-enzim superoksida dismutase, peroksidase dan katalase yang
diproduksi oleh tubuh sendiri, radikanl bebas anion superoksida dan hidrogen peroksida
dapat dikurangi/ dihilangkan sifat toksinya oleh anti oksidan oleh vitamin E, vitamin C
dan beta karoten yang banyak terdapat didalam sayur-sayuran dan buah-buahan.
RANTAI PERNAPASAN DAN FOSFORILASI OKSIDATIF
MENYEBUTKAN BAGIAN-BAGIAN MITOKONDRIA. MENERANGKAN
ENZIM-ENZIM YANG TERDAPAT DALAM BAGIAN-BAGIAN
MITOKONDRIA.
Mitokondria:
Hb O2
metHb O2¯
Krista
Membran Luar
Membrandalam
Matriks
Mitokondria merupakan bagian dari sel yang berperan penting pada pembentukan energi
(ATP).
Mitokondria terdiri dari 2 membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Pada membrane dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang berperan pada rantai
pernafasan.
Pada matriks membrane dalam mitokondria terdapat enzim-enzim yang berperan pada
proses katabolisme, yaitu:
- Oksidasi piruvat menjadi asetil KoA
- Siklus asam sitrat
- Oksidasi beta asam lemak
Didalam mitokondria terjadi bermacam-macam proses oksidasi (beta oksidasi asam
lemak, oksidasi piruvat menjadi asetil KoA, siklus asam sitrat) yang menghasilkan
hydrogen dan elektron.
Hidrogen dan elektron ini dinamakan ekivalen pereduksi.
Elektron dan hidrogen berasal dari NADH atau FpH2.
Contoh oksidasi didalam mitokondria yang menghasilkan ekivalen pereduksi:
* Piruvat + KoASH + NAD+ Asetil KoA + NADH + H+ + CO2
* Suksinat + Fp(FAD) Fumarat + FpH2(FADH2)
* Malat + NAD+ Oksalo asetat + NADH + H+
Ekivalen pereduksi (2H) yang berasal dari hasil oksidasi zat-zat makanan seperti asam
lemak, gliserol, glukosa, asam amino akan diteruskan melalui rantai pernafasan untuk
menghasilkan ATP seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
KH
Prot
Lemak
Mitokondria
Asam Lemak + Gliserol
Glukosa
Asam Amino
SiklusAsam Sitrat
Asetil KoA2H
Beta oksidasi ATP
ADP
Rantai Pernapasan
Sumber ekivalen pereduksiEkstra mitokondria
(terutama dari glikolisis)
O2
H2O
Mitokondria