berfikir kritis dan proses keperawatan fix

39
BERFIKIR KRITIS DAN PROSES KEPERAWATAN Eva Rahayu, M.Kep., Ns

Upload: ridlwan-kamaluddin

Post on 22-Dec-2015

268 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

blok fn1

TRANSCRIPT

Page 1: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

BERFIKIR KRITIS DAN PROSES KEPERAWATAN

Eva Rahayu, M.Kep., Ns

Page 2: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix
Page 3: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix
Page 4: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix
Page 5: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

MENGAPA PERLU BERFIKIR KRITIS?

Page 6: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

MENGAPA BERFIKIR KRITIS???

• Perawat akan menghadapi bermacam situasi klinis yang berhubungan dengan klien, keluarga dan staff pelayanan kesehatan lain, luasnya otonomi perawatperawat dituntut dapat berfikir kritis mampu melakukan penilaian dan keputusan klinis yang tepat asuhan keperawatan berkualitas

Page 7: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

APAKAH BERFIKIR KRITIS ITU???

• Berfikir kritis adalah suatu proses kognitif yang mengarahkan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, dimana merupakan proses perbaikan dari fikiran yang mengubah metode proses berfikir untuk meyakinkan bahwa kesimpulan yang diambil tepat, beralasan dan teliti ( Black & Hawk, 2009)

• LeMone & Burke (2008): keterampilan berfikir divergent (berbeda) untuk menimbang pentingnya suatu informasi yang diperoleh untuk mengeksplorasi alternatif-alternatif dan menarik kesimpulan dari data relevan yang telah dikumpulkan

Page 8: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix
Page 9: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

BERFIKIR KRITIS= BERFIKIR DENGAN LOGIKA

Page 10: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

CIRI-CIRI BERFIKIR KRITIS

1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.

2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi,dan konsekuensi yang logis.

3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks.Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendirI

Page 11: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

KREATIFITAS

• ADALAH KOMPONEN UTAMA DARI BERFIKIR KRITIS ketika seorang perawat menggunakan kreatifitasnya pada fikirannya, maka perawat dapat MENEMUKAN PENYELESAIAN MASALAH YANG UNIK UNTUK MASALAH YANG UNIK

• KREATIFITAS adalah proses berfikir yang menghasilkan ide atau produk baru

• Kreatifitas pada pemecahan masalah kemampuan membangun dan mengimplementasikan solusi yang baru dan terbaik

Page 12: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

KAPAN KREATIFITAS DIBUTUHKAN ??

• SAAT PERAWAT AKAN MENYELESAIKAN SEBUAH SITUASI ATAU SITUASI KLIEN YANG DENGAN INTERVENSI SEPERTI BIASA DIRASAKAN TIDAK EFEKTIF

• Contoh: akan dilakuakn operasi abdominal pada anak usia 9 tahun yang mengalami ketidakefektifan respirasidipakaikan spirometri untuk mempertahankan ekspansi alveoli si anak merasa lebih cepat lelah selama treatmenperawat memberikan sebotol balon gelembung untuk ditiupkan oleh anak perawat mmemahami bahwa dengan meniup gelembung maka Akan mempertahankan ekspansi/pengembangan alveoli

Page 13: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix
Page 14: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

1. INTERPRETASI melakukan pengumpulan data secara sistematismencari pola data lalu membuat kategori dan mengklarifikasi semua data yang belum jelas

2. ANALISISberfikiran terbuka dalam melihat data informasi pasien, tidak membuat asumsi yang terburu-buru dan ceroboh menanyakan apakah data tidak sesuai dengan yang perawat ketahui

3. INFERENSImelihat arti dari data yang dikumpulkan dan menentukan signifikansinya, apakah terdapat hubungan antar data, apakah data tersebut dapat membantu untuk mengetahui adanya maslah klien

Page 15: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

Lanjutan keterampilan.....

4. EVALUASI melihat situasi secara objektif dan menggunakan kriteria untuk menentukan hasil yang diharapkan atau tindakan keperawatan, evaluasi dilakukan pada tindakan yang telah perawat lakukan

5. EKPLANASImenjelaskan penemuan dan kesimpulan yang dibuat oleh perawat, menggunakan semua pengetahuan dan pengalaman perawat untuk menetukan cara yang tepat dalam merawat pasien

6. PENGONTROLAN DIRImelihat kejadian yang telah dialami dan menemukan cara bagaimana dapat memperbaiki kinerja perawat dan menanyakan apakah yang dapat membuat perawat merasa berhasil

Page 16: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

SIKAP BERFIKIR KRITIS

• Facionate (2006), individu menunjukkan berfikir kritis dengan mengkombinasikan KEMAMPUAN KOGNITIF & KECENDERUNGAN AFEKTIF (SIKAP)

• Berfikir kritis terjadi saat individu dengan kecenderungannya dihadapkan dengan masalah yang sangat sering terjadi dengan data yang tidak memadai dan mengembangkan suatu strategi untuk mencari solusinya (Rogal & Young, 2008)

Page 17: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

Sikap-sikap yang dimiliki seseorang yang berfikir kritis (Christensen & Kenney, 2009)

1. Intellectual humility

2. Intellectual courage

3. Intellectual emphaty

4. Intellectual integrity

5. Intellectual perseverence

6. Intellectual sense of justice

7. Faith in reason

Page 18: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

1. Intellectual humility

• Suatu kesadaran terhadap keterbatasan pengetahuan diri perawat mengakui apa yang tidak mereka ketahui, dan akan mencari informasi baru serta memikirkan kesimpulan baru untuk mencapai pengetahuan yang baru

• Contoh: seorang perawat tidak dapat meenggambarkan secara pasti bagamana seorang lansia merawat pasangannya yang baru saja terserang stroke tanpa menggali lebih detail tentang kondisi yang sebenarnya.

Page 19: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

2. Intellectual courage

• Keinginan dan keterbukaan untuk mendengar dan secara jujur mengkaji ide-ide orang lain, meskipun dirinya memiliki ide yang berlawanan dengan ide2 tersebut.

• Perawat membutuhkan keberanian untuk mempertimbangkan dan mengkaji sudut pandang orang lain dan dengan jujur menimbang kekuatan dan kelemahan pendapat diri.

• Contoh:sebagian perawat mempercayai bahwa melibatkan keluarga pada saat kondisi emergensi misal tindakan resusitasi jantung paru akan berdampak pada kondisi psikologis keluarga yang buruk, tetapi perawat lain berpendapat sebaliknyaperawat melakukan riset tentang hal tersebut

Page 20: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

3. Intelectual emphaty

• Kemampuan untuk membayangkan diri sendiri di posisi orang lain sehingga dapat memahami pandangan dan jalur penalaran orang tersebut

Page 21: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

4. Intelectual integrity

• Keinginan untuk menerapkan standar bukti intelektual yang baku dan sama dengan pengetahuan yang kita miliki yang kita terapkan terhadap pengetahuan yang dimiliki orang lain. Hal ini membutuhkan kejujuran untuk menelaah dan mengakui kesalahan atau ketidakkonsistenan fikiran, penilaian dan tindakan diri

• Contoh: seorang perawat memiliki keyakinan bahwa perawatan luka selalu dilakukan dengan teknik yang steril, membaca artikel baru tentang penggunaan dan tujuan perawatan luka dengan teknik yang bersih pada beberapa luka membuat ia dapat berfikir kritis untuk reconsider

Page 22: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

5.Intelectual perseverence

• Keinginan untuk mencari wawasan dan kebenaran lebih jauh meskipun sulit dan frustasi. Banyak waktu dan energi mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan dan mempertimbangkan informasi baru dan membentuk wawasan baru.

• Contoh: seorang perawat di sebuah unit perawatan telah mencoba menyampaikan kepada atasan untuk memberikan kebijakan pada pasien tertentu untuk bisa pulang lebih cepat daripada pasien harus menambah biaya karena melewati jam tetentuperkembangan kebijakan telah tampak meskipun lambat

Page 23: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

6. Intelectual sense of justice

• Keinginan untuk menelaah sudut pandang orang lain dengan standar intelektual yang sama, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan dan keuntungan diri sendiri atau orang lain

• Contoh: perawat mendengarkan opini dari semua anggota keluarga baik yang tua maupun muda

Page 24: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

7.Faith in reason/ confidence

• Percaya pada diri sendiri dan keinginan untuk mencari pemikiran rasional dan percaya bahwa orang lain juga akan melakukan hal serupa

Page 25: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

PROSES BERFIKIR KRITIS

Berfikir kritis juga membutuhkan beberapa proses intelektual aktif yang esensial dalam pengumpulan data, pengambilan keputusan, penyusunan prioritas, penyelesaian masalah dan perencanaan asuhan keperawatan. Proses tersebut adalah:

1. Berfikir rasional, logis dan beralasan didasarkan pada pembuatan hubungan antara bukti solid, observasi, dan fakta untuk menarik kesimpulan, bukan keputusan yang berdasarkan ketidaktahuan, kesukaan, prasangka atau kepentingan sendiri

Page 26: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

2. Berfikir Reflektif

• Meluangkan waktu untuk meneliti dan menganalisis data yang secara akurat mengidentifikasi masalah klien dan hasil akhir yang diinginkan.

• Kemungkinan tindakan untuk mencapai hasil tersebut dipertimbangkan dan diperbandingkan dengan keuntungan, biaya, kerugian dari setiap tindakan.

• Perawat tidak hanya sekedar mengambil kesimpulan tetapi menimbang informasi dengan cara yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dianut

Page 27: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

3. Berfikir otonomi

• Berfikir dengan diri sendiri tidak hanya menerima atau dapat dimanipulasi oleh pandangan orang lain. Pemikir otonomi menganalisis informasi dan memutuskan dimana yang paling benar dan terpercaya

Page 28: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

4. Berfikir kreatif

• Kemampuan membina hubungan, mentransfer informasi ke dalam situasi baru, merancang pilihan alternatif dan menemukan penyelesaian baru terhadap masalah

Page 29: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

5. Memutuskan konklusi atau tindakan

• Mencakup menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti, membandingkan pilihan, menimbang kerugian, risiko dan keuntungan dan memperkirakan keberhasilan pencapaian hasil akhir yang diinginkan

Page 30: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

PENERAPAN BERFIKIR KRITIS PADA PROSES KEPERAWATAN

PERAWAT berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatann, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan

Page 31: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

31

Proses Keperawatan

• Suatu proses pemecahan masalah yang digunakan perawat dalam berinteraksi dengan pasien, keluarga, atau orang yang penting bagi klien di dalam memberikan asuhan keperawatan (McFarland & McFarlane, 1997)

• Perawat menerapkan proses keperawatan sebagai suatu kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien

Page 32: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN

1) Tujuan : memiliki tujuan jelas yaitu untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien

2) Sistematik: menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta menghindari terjadinya kesalahan

3) Dinamik: proses keperawatan dilakukan secara berkesinambungan. Serta ditujukan untuk  mengatasi perubahan respon klien yang diidentikan melalui hubungan antara perawat dengan klien

4) Interaktif: proses keperawatan memiliki dasar hubungan yaitu hubungan timbal balik antara perawat, klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain.

5)      Fleksibel: fleksibilitas proses keperawatan ini dapat dilihat dalam dua konteks, yaitua. Dapat diadopsi dalam praktek keperawatan dalam situasi apapun, baik dalam kaitannya dengan individu,

keluarga, atau masyarakat

b. Tahapannya dapat dilakukan berurutan sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak.

6)      Teoritis : setiap langkah dalam keperawatan selalu berdasarkan pada konsep ilmu keperawatan.

Page 33: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

ASPEK PENTING PROSES KEPERAWATAN

Berdasarkan karakter teoritis DI ATAS, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya menekankan pada tiga aspek penting, antara lain

1. Humanistic : memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia

2. Holistic : intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh, yakni bio-psiko-sosio-spiritual.

3. Care: asuhan keperawatan yang diberikan hendaknya berlandaskan pada standar praktek keperawatan dan kode etik keperawatan.

Page 34: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

IMPLIKASI/DAMPAK PROSES KEPERAWATAN

1. Profesi• Secara professional, profesi keperawatan melalui 5 tahapan menyajikan lingkup praktik keperawatan yang secara terus

menerus mendefinisikan perannya baik terhadap klien maupun profesi kesehatan lainnya.

• Dengan demikian perawat bekerja melakukan sesuatu bukan hanya sekedar melaksanakan perintah dokter, melainkan melalui perencanaan keperawatan yang matang.

2.       Klien• Proses keperawatan mendorong klien dan keluarga berpartisifasi aktif dan terlibat ke dalam  5 tahapan proses tersebut.

• Selama pengkajian, klien menyediakan informasi yang dibutuhkan, selanjutnya memberikan validasi diagnosa keperawatan, dan menyediakan umpan balik selama evaluasi.

3.      Perawat

Beberapa hal yang dapat diperoleh dari proses keperawatan, antara lain:

a.       Meningkatkan kepuasan dan perkembangan profesionalisasi perawat

b.      Meningkatkan hubungan antara klien dengan perawat.

c.       Meningkatkan pengembangan kreativitas dalam penyelesaian masalah klien.

Page 35: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

35

Tahapan proses

• Proses keperawatan terdiri atas 5 tahapan:

1. Pengkajian

2. Diagnosis

3. Perencanaan

4. Implementasian

5. Evaluasian

Page 36: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

ASSESSMENT

DIAGNOSIS

PLANNING

IMPLEMENTATION

EVALUATION

Page 37: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

Dr. Abdalkarim Radwan

Page 38: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix

Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan

a. Pengkajian :- mengumpulkan data dan validasi.- Perawat melakukan observasi dalam pengumpulan data berfikir kritis.- Mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain yang terkait.

b. Perumusan diagnosa keperawatan :- Tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.- Menentukan masalah dan argumen secara rasional- Lebih terlatih, lebih tajam dalam dalam masalah

c. Perencanaan keperawatan :- menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang diharapkan- keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan

Page 39: Berfikir Kritis Dan Proses Keperawatan Fix