bank soal epidemiologi penyakit menular jilid ii

Upload: elzha-geniz-rieny

Post on 06-Jul-2018

417 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    1/49

     

    Bank SoalEpidemiologi

    Penyakit Menular

    Jilid II(Emerging infectious disease, Investigasi

    wabah, Herd Immunity, Ukuran Frekuensi

    Penyakit, Standarisasi, Surveilans

    epidemiologi)

    Materi ini berisi soal-soal tentang Epidemiologi Penyakit Menular yangdiberikan pada kuliah kelas 12 (Paralel) Universitas Esa Unggul Jakarta

    2016 

    Ade Heryana, SSiT, MKM

    Universitas Esa Unggul Jakarta

    1/1/2016

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    2/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 2

    PETUNJUK PENGISIAN:

    1.  Pada soal Pilihan Ganda: pilihlah jawaban yang benar antara A,B,C atau D 

    2.  Pada soal Isian: isilah jawaban yang benar pada titik-titik

    EMERGING INFECTIOUS DISEASE

    1.  Dalam perkembangan epidemiologi Penyakit Menular, terdapat

    penyakit baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau penyakit

    yang diketahui meningkat serta terancam meningkat dalam sebaran

    insiden/geografis, yang disebut

    A.  Re-emerging infectious disease

    B. 

    Communicable disease

    C.  Non Communicable disease

    D.  Emerging infectious disease

    2.  Dalam penyebaran penyakit menular, terdapat pula jenis penyakit

    infeksi yang disebut Re-emerging Infectious Disease yang salah satu

    kemunculannya disebabkan oleh

    A.  Patogen baru

    B. 

    Definisi kasus baru

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Penggunaan antibiotik yang salah

    3.  Kemunculan penyakit yang pernah dikontrol dan ditaklukkan dengan

    program imunisasi, merupakan salah satu jenis penyebaran penyakit

    A.  Emerging infectious disease

    B.  Communicable disease

    C. 

    Re-emerging infectious disease

    D.  Non-Communicable disease

    4.  Berikut ini adalah kejadian-kejadian yang menandakan munculnya

    emerging infectious disease (EID):

    A.  Kemunculan patogen baru atau sangat baru

    B.  Kebangkitan penyakit-penyakit rentan epidemik

    C.  Risiko biologis akibat ulah manusia

    D. 

    Jawaban A, B dan C benar

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    3/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 3

    5.  Kemunculan EID ditandai dengan munculnya patogen baru dan sangat

    baru, adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  H5N1, H1N1

    B. 

    SARS, Nipah

    C.  Measles

    D.  Coronavirus

    6.  Kebangkitan penyakit yang rentan epidemik merupakan gejala

    munculnya EID. Contohnya penyakit tersebut adalah sebagai berikut

    KECUALI

    A.  SARS

    B. 

    Dengue, Chikungunya

    C.  Measles

    D.  Yellow Fever

    7.  Penyebaran penyakit Bovine Spongiform Encephalopaty pertama kali

    tahun 1980 merupakan contoh penyakit infeksi

    A.  Re-emergin infectious disease

    B.  Communicable disease

    C. 

    Emerging Infectious Disease

    D.  Non Communicable disease

    8.  Ketidakpatuhan dalam memakai antibiotika memicu kondisi resistensi

    terhadap obat tersebut. Kondisi ini merupakan pemicu munculnya EID

    yang merupakan

    A.  Kemunculan patogen baru atau sangat baru

    B.  Risiko biologis akibat ulah manusia

    C. 

    Kebangkitan penyakit-penyakit rentan epidemik

    D.  Penularan agen infeksi secara kebetulan atau disengaja

    9.  Kemunculan EID ditandai dengan peningkatan penularan agen infeksi

    yang dilakukan secara sengaja, yakni dalam bentuk

    A.  Perusakan lingkungan

    B.  Pelepasan hewan liar

    C.  Memasuki wilayah endemis

    D. 

    Bioterorism

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    4/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 4

    10.  Penyebab terjadinya EID sebagian besar (sekitar 60%) disebabkan oleh

    A.  Bioterorism

    B.  Zoonosis

    C. 

    Penyakit tular manusia ke manusia

    D.  PD3I

    11.  Penularan penyakit menular dari hewan (zoonosis) yang menyebabkan

    EID sebagian besar (sekitar 75%) berasal dari

    A.  Hewan peliharaan

    B.  Penyakit hewan

    C.  Hewan di alam liar

    D. 

    Migrasi hewan

    12.  Pembagian emerging infectious disease menurut Montou dan Pastoret

    (2015) adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Penyakit yang benar-benar baru

    B.  Penyakit yang menyebar secara geografis di tempat yang belum

    pernah terjadi sebelumnya

    C.  Penyakit yeng menyebar pada spesies yang tidak terinfeksi

    sebelumnya

    D.  Penyakit yang timbul kembali akibat resistensi antibiotika

    13.  Penyebab munculnya emerging infectious disease menurut NIH adalah

    perubahan lingkungan. Dari pernyataan berikut contoh dari penyebab

    perubahan lingkungan adalah

    A.  Perusakan hutan oleh manusia

    B.  Peningkatan migrasi manusia ke wilayah yang terisolasi

    C. 

    Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    14.  Penyebab timbulnya re-emerging infectious disease menurut NIH salah

    satunya adalah evolusi agen infeksi. Contoh dari evolusi agen infeksi

    tersebut adalah

    A.  Penurunan daya tahan tubuh

    B.  Translokasi hewan liar

    C. 

    Perilaku seks bebas

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    5/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 5

    D.  Mutasi gen bakteri penyebab resistensi antibiotika

    15.  Tuberculosis merupakan re-emerging infectious disease dengan

    karakteristik

    A. 

    Muncul kembali setelah diabaikan lebih dari 100 tahun

    B.  Muncul kembali akibat resistensi antibiotika

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    16.  Terganggunya sistem imunitas pada manusia salah satu penyebab

    munculnya re-emerging infectious disease. Kejadian berikut

    menyebabkan terganggunya sistem imunitas, KECUALI:

    A. 

    Imunisasi

    B.  Kelaparan dan penyakit

    C.  Perang

    D.  Kerusuhan

    17.  Penyebab emerging infectious disease menurut WHO, banyak

    disebabkan aktivitas dan intervensi manusia pada hewan liar. Penyebab

    tersebut misalnya

    A. 

    Translokasi dan pelepasan hewan liar ke alam

    B.  Perkembangbiakan hewan liar

    C.  Perusakan habitat dan perburuan hewan liar

    D.  Kontak manusia dengan alam liar

    18.  Berikut adalah contoh kejadian penyebab emerging infectious disease

    akibat perubahan demografis penduduk:

    A.  Banyak orang yang tinggal di wilayah yang sebelumnya diisolasi

    B. 

    Banyak orang yang tinggal di daerah yang pernah terpajan sumber

    penyakit

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    19.  Deforestasi, reforestasi, dan urbanisasi adalah contoh kegiatan yang

    dapat menyebabkan EID, dan merupakan akibat dari

    A.  Pertumbuhan ekonomi

    B. 

    Perubahan penggunaan lahan

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    6/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 6

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    20.  Contoh dari perubahan perilaku manusia yang menyebabkan EID

    antara lain sebagai berikut, KECUALI:

    A.  PHBS

    B.  Perilaku seks bebas

    C.  Penyalahgunaan obat

    D.  Rekreasi alam liar

    21.  Jenis penyakit menular EID yang pernah digunakan dalam bioterorism

    atau biowarfare adalah

    A. 

    Anthrax

    B.  Measles

    C.  AIDS

    D.  Influenza

    22.  Menurut Loscher dan Kramer, penyebab EID dibagi menjadi 3 jensi

    yakni Macro Level, Meso Level dan Micro Level. Globalisasi dan

    perubahan iklim termasuk penyebab EID kategori

    A. 

    Meso Level

    B.  Micro Level

    C.  Macro Level

    D.  Jawaban A, B, C salah

    23.  Penyakit Chickungunya adalah termasuk EID yang penyebarannya

    termasuk kategori Macro Level karena globalisasi, yaitu berupa

    kegiatan

    A. 

    Migrasi/traveling

    B.  Translokasi hewan liar

    C.  Kepadatan penduduk

    D.  Pertambahan usia

    24.  Kegiatan akibat globalisasi yang menyebabkan penyebaran EID terdiri

    dari 3 jenis yaitu Migrasi/travel, perdagangan internasioal dan

    ketimpangan sosial. Penyakit berikut penyebarannya disebabkan

    ketimpangan sosial adalah

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    7/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 7

    A.  Hepatitis

    B.  Yellow Fever

    C.  Anthrax

    D. 

    Tuberculosis

    25.  Penyakit EID berikut penyebarannya disebabkan perubahan iklim

    yakni berupa hujan deras, KECUALI:

    A.  Epidemi malaria

    B.  Epidemi Dengue

    C.  Tuberculosis

    D.  Lyme disease

    26. 

    Yang termasuk penyebab penyebaran EID dalam kategori Meso Level

    antara lain

    1.  ....

    2.  ....

    3.  ....

    4.  ....

    5.  ....

    6. 

    ....

    27.  Penyakit EID yang disebabkan kepadatan penduduk kota megapolitan

    (meso level) adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Anthrax

    B.  Kolera

    C.  Dengue

    D.  DBD

    28. 

    Avian influenza merupakan EID yang penyebarannya dalam kategori

    meso level berupa kegiatan

    A.  Peternakan hewan secara massal

    B.  Pertambahan usia

    C.  Perilaku seks bebas

    D.  Resistensi antibiotika

    29.  Pada kategori penyebab Micro Level, terdapat 3 jenis penyebab EID

    yaitu sebagai berikut KECUALI:

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    8/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 8

    A.  Daya imunitas

    B.  Globalisasi

    C.  Sifat agen penginfeksi

    D. 

    Perilaku berisiko

    E.  Usia

    30.  Infeksi oportunis pada penderita HIV-Aids (ODHA) dan infeksi pada

    orang yang menjalani terapi imunosupresan adalah contoh dari

    penyebaran EID karena

    A.  Traveling

    B.  Perubahan iklim

    C. 

    Perusakan habitat hewan liar

    D.  Daya imunitas rendah

    31.  Pada kategori Micro Level, contoh penyakit (EID) yang disebabkan oleh

    sifat agen penginfeksi adalah

    A.  Hepatitis

    B.  Multiresistant TBC

    C.  Campak

    D. 

    Avian Influenza

    32.  Contoh penyakit (EID) disebabkan karena perilaku berisiko pada

    individu tertentu sebagai berikut, KECUALI:

    A.  Hepatitis-B

    B.  Hepatitis-C

    C.  HIV

    D.  Chikungunya

    HERD IMMUNITY

    33.  Menurut Noor (2013) proporsi herd immunity yang dianggap

    mempunyai daya tangkal mencegah penyakit adalah 70-80% menurut

    teori. Namun demikian kondisi tersebut tidak berlaku pada keadaan

    berikut, KECUALI:

    A.  Masyarakat yang padat penduduk

    B. 

    Masyarakat yang nilai herd immunity-nya tidak merata

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    9/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 9

    C.  Masyarakat dengan herd immunity seragam

    D.  Pada kasus difteri

    34.  Terdapat 3 karakteristik utama penyakit menular dari orang ke orang,

    menurut Noor (2013). Karakteristik tersebut adalah

    A.  Generation time

    B.  Herd immunity

    C.  Attack rate

    D.  Jawaban A, B, C benar

    35.  Generation time merupakan jarak antara kasus yang satu ke kasus yang

    lainnya dalam satu penyakit, atau masa antara masuknya penyakit pada

    host tertentu, sampai dengan

    A.  Masa sembuh

    B.  Masa meninggal

    C.  Masa kemampuan maksimal host tersebut dapat menularkan

    penyakit

    D.  Masa menunjukkan perubahan patologis

    36.  Suatu komunitas seperti juga individu, memiliki tingkat imunitas yang

    dapat mencegah dari serangan atau penyebaran penyakit. Keadaan ini

    disebut dengan

    A.  Herd immunity

    B.  Civil immunity

    C.  Individual immunity

    D.  Personal immunity

    37.  Dari pernyataan di bawah ini, manakah yang SALAH mengenai Attack

    Rate:

    A.  Banyaknya kasus baru terhadap populasi yang berisiko

    B.  Tidak termasuk kasus pertama

    C.  Termasuk kasus pertama

    D.  Dihitung pada periode waktu tertentu

    38.  Dalam konsep herd immunity, ketika sejumlah individu dalam suatu

    kelompok/komunitas telah imun terhadap beberapa penyakit, maka

    mereka bertindak sebagai

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    10/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 10

    A.  Pembawa penyakit menular

    B.  Barrier penyebaran penyakit menular bagi individu sehat

    C.  Barrier penyebaran penyakit menular bagi seluruh populasi

    D. 

    Barrier terhadap penyebaran penyakit menular bagi individu tidak

    imun

    39.  Berikut adalah pernyataan yang SALAH tentang manfaat kegiatan

    imunisasi terhadap komunitas/kelompok:

    A.  Mencegah penularan penyakit

    B.  Menghabiskan anggaran kesehatan

    C.  Mengurangi risiko penyakit

    D. 

    Menunjang herd immunity

    40.  Istilah herd immunity pertama kali dipublikasikan oleh

    A.  JP Fox dkk tahun 1917

    B.  JP Fox dkk tahun 1871

    C.  JP Fox dkk tahun 1971

    D.  JP Fox dkk tahun 1817

    41.  Herd immunity dapat bersifat Bawaan (innate) dan Didapat (acquired).

    Sifat herd immunity yang jumlah proporsi indivdu imun dalam

    komunitas terjadi karena pajanan sebelumnya atau karena mendapat

    imunisasi, disebut

    A.  Herd immunity Didapat

    B.  Herd immunity Bawaan

    C.  Acquired immunity

    D.  Jawaban A, B, C benar

    42. 

    Jika dalam satu komunitas terdapat individu yang telah lebih dari 6

    bulan divaksinasi influenza sehingga mereka menjadi barrier bagi

    individu lainnya, maka komunitas tersebut mendapat

    A.  Herd immunity didapat

    B.  Acquired immunity

    C.  Innate herd immunity

    D.  Jawaban A, B, C benar

    43. 

    Pada acquired herd immunity, kekebalan komunitas terjadi karena

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    11/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 11

    A.  Terdapat individu yang baru saja mendapat imunisasi atau terpajan

    penyakit

    B.  Terdapat individu yang sudah lama mendapat imunisasi

    C. 

    Terdapat individu yang sudah lama terpajan penyakit

    D.  Jawaban A, B, C benar

    44.  Beriktu adalah teori yang melandasi perhitungan nilai Herd Immunity:

    A.  The mass-action principle

    B.  Case reproduction rate

    C.  Reed-Frost model

    D.  Jawaban A, B, C benar

    45. 

    Menurut Hammer (1906), kasus penyakit pada yang akan datang (C t+1)

    dapat diprediksi dengan formula Ct+1=Ct   x St   x r. Formula ini adalah

    dasar perhitungan herd immunity dengan pendekatan

    A.  Case Reproduction rate

    B.  Reed-Frost model

    C.  Simualtion model

    D.  The mass-action principle

    46. 

    Sesuai dengan formula pada soal nomor 45 di atas, notasi r

    menunjukkan berikut ini, KECUALI:

    A.  Basic reproduction rate

    B.  Contact rate suatu penyakit

    C.  Parameter transmisi suatu penyakit

    D.  Tingkat penyebaran penyakit

    47.  Untuk memprediksi jumlah individu yang rentan menurut pendekatan

    Mass-Action Principle (MAP) menggunakan variabel antara lain

    A.  Jumlah individu rentan saat ini (St )

    B.  Jumlah kasus akan datang (Ct+1)

    C.  Jumlah penambahan individu (Bt )

    D.  Jawaban A, B, C benar

    48.  Menghitung nilai herd immunity dengan pendekatan MAP

    menggunakan formula

    A. 

    H = 1 – (Se/T)

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    12/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 12

    B.  H = 1 – (1/rT)

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    49. 

    Salah satu variable/parameter yang dipakai dalam perhitungan nilai

    herd immunity dengan pendekatan MAP adalah Epidemic Threshold

    (Se) yang menunjukkan

    A.  Batas epidemik jumlah individu yang sehat pada satu populasi

    B.  Batas epidemik jumlah individu yang rentan pada satu populasi

    C.  Batas epidemik jumlah individu yang imun pada satu populasi

    D.  Jawaban A, B, C salah

    50. 

    Suatu populasi pada tahun 2000 terdapat individu yang rentan

    terhadap penyakit X sebanyak 12.000 dan jumlah kasus penyakit X

    pada tahun 2000 adalah 100. Pada tahun 2000 terjadi penambahan

    individu rentan sebanyak 300. Dengan contact rate penyakit X sebesar

    0,0001, maka berapa jumlah individu yang rentan dan jumlah kasus

    penyakit X pada tahun 2001

    A.  11.000

    B. 

    1.100

    C.  11.100

    D.  111.000

    51.  Sesuai soal nomor 50 di atas, berapa nilai Herd immunity bila jumlah

    total populasi adalah 100.000

    A.  95%

    B.  99%

    C. 

    91%

    D.  90%

    52.  Konsep perhitungan herd immunity dengan pendekatan Case

    Reproduction Rate (CRR) pertama kali dikembangkan oleh

    A.  MacDonald tahun 1947

    B.  MacDonald tahun 1975

    C.  MacDonald tahun 1857

    D. 

    MacDonald tahun 1957

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    13/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 13

    53.  Rata-rata jumlah kasus kedua (secondary cases) yang terinfeksi dari

    kasus pertama (primary cases), yang terjadi pada total populasi

    individu rentan, pada pendekatan CRR disebut Basic Case Reproduction

    Rate (R0) yang dihitung dengan formula

    A.  R0 = T + r

    B.  R0 = T - r

    C.  R0 = T/r

    D.  R0 = T.r

    54.  Pada pendekatan CRR, terdapat parameter yang bisa memprediksi

    kasus selanjutnya setelah secondary case atau ditulis dengan notasi R n 

    atau disebut Net Reproduction. Perhitungan Rn menggunakan formula:

    A.  Rn = R0 x (St /T)

    B.  Rn = R0 + (St /T)

    C.  Rn = R0 - (St /T)

    D.  Rn = R0 / (St /T)

    55.  Dengan menggunakan basic care reproduction rate (R0), nilai herd

    immunity dapat dihitung dengan formula

    A. 

    H = 1 – (1/R0)

    B.  H = (R0-R1)/R0 

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    56.  Menurut CDC, herd immunity penyakit Diphteria adalah sebesar 85%,

    hal ini berarti

    A.  Jumlah proporsi minimal yang imun dalam populasi adalah 85%

    B. 

    Jumlah proporsi minimal yang sakit dalam populasi adalah 85%

    C.  Jumlah proporsi minimal yang sehat dalam populasi adalah 85%

    D.  Jumlah proporsi minimal yang imun dalam populasi adalah 15%

    57.  Menurut NIAID, basic case reprodruction rate (R0) penyakit Rubella

    antara 5-7, ini berarti

    A.  Jumlah primary case penyakit Rubella akibat secondary case pada

    penyakit Rubella adalah 5-7 dalam satu populasi

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    14/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 14

    B.  Jumlah secondary case penyakit Rubella akibat primary case pada

    penyakit Rubella adalah 5-7 dalam satu populasi

    C.  Jawaban A dan B salah

    D. 

    Jawaban A dan B benar

    INVESTIGASI WABAH

    58.  Menurut Last (1981), Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu

    masyarakat dapat berupa penderita penyakit, perilaku yang

    berhubungan dengan kesehatan, atau kejadian lain yang berhubungan

    dengan kesehatan, yang sifatnya:

    A. 

    Jumlahnya lebih sedikit dari keadaan biasa

    B.  Jumlahnya sama dengan keadaan biasa

    C.  Jumlahnya lebih banyak dari penyakit lain

    D.  Jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa

    59.  Ditjen PPPL Depkes (1981) mendefinisikan wabah sebagai

    peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas

    secara cepat, yang kecepatannya meliputi sebagai berikut KECUALI:

    A. 

    Masa inkubasi

    B.  Jumlah kasus

    C.  Daerah yang terjangkit

    D.  Jumlah kesakitan

    60.  Menurut UU No.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, wabah

    adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam

    masyarakat, yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata

    melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu,

    serta dapat menimbulkan:

    A.  Malapetaka

    B.  Peningkatan imunitas

    C.  Peningkatan anggaran kesehatan

    D.  Peningkatan individu yang sehat

    61.  Perbedaan epidemik dengan wabah menurut CDC adalah

    A. 

    Cakupan wabah lebih luas dibanding epidemik

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    15/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 15

    B.  Cakupan wabah lebih merata dibanding epidemik

    C.  Cakupan wabah lebih melebar dibanding epidemik

    D.  Cakupan wabah lebih sempit dibanding epidemik

    62. 

    Dalam definisi KLB menurut PP No.40 tahun 1991 terdapat penyataan

    yang berkaitan dengan kejadian wabah yaitu

    A.  Timbulnya KLB didahului oleh timbulnya wabah

    B.  Timbulnya wabah berbarengan dengan timbulnya KLB

    C.  Timbulnya wabah merupakan bagian dari KLB

    D.  Timbulnya wabah didahului oleh timbulnya KLB

    63.  Berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia, pernyataan adanya

    wabah ditetapkan oleh

    A.  Pemerintah Daerah

    B.  Perguruan Tinggi

    C.  Menteri Kesehatan

    D.  Ikatan Dokter Indonesia

    64.  Berdasarkan syarat minimal suatu daerah dinyatakan wabah, manakah

    yang SALAH di antara pernyataan berikut:

    A. 

    Timbul suatu penyakit menular yang sebelumnya sudah ada atau

    dikenal

    B.  Peningkatan kejadian kesakitan secara terus menerus dalam 3

    kurun waktu berturut-turut

    C.  Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan

    dengan periode sebelumnya

    D.  Jumlah penderita baru dalam periode 1 bulan menunjukkan

    kenaikan 2x lipat atau lebih dibanding rata-rata bulan sebelumnya

    65.  Manakah yang benar dari pernyataan di bawah mengenai syarat-syarat

    minimal suatu daerah ditetapkan dalam keadaan KLB:

    A.  Rata-rata jumlah kesakitan per bulan dalam setahun menunjukkan

    2x lipat atau lebih dibanding rata-rata bulan sebelumnya

    B.  CFR dalam satu kurun waktu tertentu naik 50% atau lebih

    dibanding periode sebelumnya

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    16/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 16

    C.  Proporsi rate penderita baru dalam satu peride menunjukkan

    kenaikan dua kali lipat dibanding periode sebelumnya

    D.  Jawaban A, B, C benar semua

    66. 

    Wabah suatu penyakit umumnya terdeteksi melalui kegiatan berikut

    A.  Analsis data surveilans rutin

    B.  Laporan petugas kesehatan/pamong/warga yang peduli

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    67.  Alasan dilakukannya investigasi kemungkinan wabah antara lain

    sebagai berikut, KECUALI:

    A. 

    Penanggulangan dan pencegahan penyakit

    B.  Penelitian dan pelatihan

    C.  Pertimbangan program

    D.  Kepentingan pribadi pemimpin daerah

    68.  Berdasarkan tabel investigasi dan kontrol penyakit berikut

    Sumber/Cara

    Penularan

    DIKETAHUI

    Sumber/Cara

    Penularan TIDAK

    DIKETAHUI

    Agen Penyebab

    DIKETAHUI

    (1) (3)

    Agen Penyebab

    TIDAK DIKETAHUI

    (2) (4)

    Pada kotak (1) tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah

    A.  Mengutamakan investigasi wabah dibanding pengontrolan penyakit

    B. 

    Mengutamakan pengontrolan penyakit dibanding investigasi wabah

    C.  Sama-sama mengutamakan pengontrolan penyakit dan investigasi

    wabah

    D.  Jawaban A, B, C benar

    69.  Sesuai soal nomor 68 di atas, tindakah yang dilakukan pada kondisi

    kotak nomor (2) adalah

    A.  Mengutamakan investigasi wabah dibanding pengontrolan penyakit

    B. 

    Mengutamakan pengontrolan penyakit dibanding investigasi wabah

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    17/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 17

    C.  Tidak perlu dilakukan investigasi wabah dan pengontrolan penyakit

    D.  Sama-sama mengutamakan investigasi wabah dan pengontrolan

    penyakit

    70. 

    Sesuai soal no 68, kondisi pada kotak (3) dan (4) dianjurkan melakukan

    tindakan

    A.  Mengutamakan pengontrolan penyakit dibanding investigasi wabah

    B.  Tidak perlu dilakukan investigasi wabah dan pengontrolan penyakit

    C.  Sama-sama mengutamakan investigasi wabah dan pengontrolan

    penyakit

    D.  Mengutamakan investigasi wabah dibandingkan pengontrolan

    penyakit

    71.  Perhatikan grafik proses investigasi wabah berikut

    Sesuai grafik di atas, kegiatan yang sesuai pada kotak (1) adalah

    A.  Epidemiologi deskriptif

    B.  Memastikan adanya wabah

    C.  Menilai hipotesis

    D.  Memperbaiki hipotesis

    72.  Sesuai grafik pada soal nomor 71, kegiatan yang sesuai dengan kotak

    (2) adalah

    A.  Memastikan adanya wabah

    Persiapan 1Memastikan

    diagnosis

    2Membuathipotesis

    3

    4Pengendalian& Pencegahan

    Penyampaianhasil

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    18/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 18

    B.  Menilai hipotesis

    C.  Epidemiologi deskriptif

    D.  Memperbaiki hipotesis

    73. 

    Kegiatan yang sesuai pada kotak (3) dan (4) pada grafik di soal nomor

    71 di atas adalah

    A.  Memperbaiki hipotesis serta mengadakan penelitian tambahan (3)

    dan menilai hipotesis

    B.  Menilai hipotesis (3) dan Memperbaiki hipotesis serta mengadakan

    penelitian tambahan (4)

    C.  Menilai hipotesis (3) dan Memastikan adanya wabah (4)

    D. 

    Memastikan adanya wabah (3) dan Memperbaiki hipotesis serta

    mengadakan penelitian tambahan (4)

    74.  Dalam tahap persiapan investigasi, hal-hal apa saja yang sebaiknya

    diperhatikan

    1.  ....

    2.  ....

    3.  ....

    4. 

    ....

    5.  ....

    75.  Pada tahap pemastian kejadian wabah (dalam proses investigasi

    wabah) kegiatan utama yang dilakukan adalah

    A.  Memastikan diagnosa penyakit

    B.  Menghitung jumlah populasi

    C.  Menghitung jumlah kematian

    D. 

    Menghitung jumlah kasus yang ada

    76.  Dalam menghitung jumlah kasus untuk memastikan adanya wabah

    penyakit, sumber data yang dipakai dapat berupa sebagai berikut

    A.  Catatan hasil surveilans dan survei di lingkungan masyarakat

    B.  Data penyakit setempat/lokal

    C.  Rate penyakit dari wilayah terdekat atau nasional

    D.  Jawaban A, B, C benar

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    19/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 19

    77.  Dalam pengumpulan data untuk menghitung jumlah kasus wabah, jika

    tidak diperoleh data kesakitan lokal, maka digunakan

    A.  Rate penyakit lain

    B. 

    Rate penyakit secara global

    C.  Rate penyakit sebelumnya

    D.  Rate penyakit dari wilayah terdekat atau nasional

    78.  Satu kondisi dimana jumlah kasus penyakit yang dihitung melebihi

    jumlah diharapkan, namun sebenarnya tidak menunjukkan adanya

    wabah, disebut

    A.  Meso endemic

    B. 

    Propagated endemic

    C.  Pseudo endemic

    D.  Point sources endemic

    79.  Faktor-faktor penyebab terjadinya kondisi pseudo endemic adalah

    1.  ....

    2.  ....

    3.  ....

    4. 

    ....

    5.  ....

    80.  Meskipun wabah sudah dapat dipastikan, akan tetapi harus benar-

    benar dibuktikan. Pada penyakit yang tidak dipengaruhi musim,

    pembuktiannya dengan membandingkan jumlah penderita yang ada

    dengan epidemic threshold. Pengertian epidemic threshold adalah

    A.  Nilai tengah (median) jumlah penderita pada waktu-waktu yang lalu

    ditambah dengan 2x standar error

    B.  Rata-rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu-waktu yang

    lalu ditambah dengan 3x standar error

    C.  Nilai terbanyak (modus) jumlah penderita pada waktu-waktu yang

    lalu ditambah dengan 2x standar error

    D.  Rata-rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu-waktu yang

    lalu ditambah dengan 2x standar error

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    20/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 20

    81.  Untuk penyakit epdemis yang bersifat musiman, pembuktian benar-

    benar wabah dilakukan dengan membandingkan jumlah penderita yang

    ada dengan cara berikut KECUALI:

    A. 

    Jumlah penderita di musim berbeda tahun yang lalu

    B.  Jumlah penderita di musim yang sama tahun yang lalu

    C.  Jumlah paling tinggi yang pernah terjadi pada musim yang sama

    tahun lalu

    D.  Jumlah ambang wabah mingguan atau bulanan berdasarkan variasi

    musiman

    82.  Pembuktian benar-benar wabah pada penyakit yang tidak epidemik

    adalah dengan membandingkan jumlah penderita yang ada terhadap

    A.  Jumlah penderita keseluruh

    B.  Jumlah populasi

    C.  Jumlah penderita pada saat penyakit tersebut ditemukan

    D.  Jawaban A, B, C salah semua

    83.  Kriteria KLB pada keracunan makanan menurut CDC adalah

    A.  Ditemukannya dua atau lebih penderita penyakit serupa, yang

    biasanya berupa gejala gangguan pencernaan (gastrointestinal),

    sesudah memakan makanan yang sama

    B.  Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan makanan sebagai

    sumber penularan

    C.  Perkecualian diadakan untuk keracunan akibat toksin/racun

    clostridium botulinum atau akibat bahan-bahan kimia, maka bila

    didapatkan 1 orang saja penderita, sudah dianggap suatu

    letusan/wabah

    D.  Jawaban A, B, C benar semua

    84.  Selain kriteria-kriteria epidemiologis yang ditetapkan dalam

    menentukan KLB, faktor-faktor lain perlu pula diperhatikan yakni

    A.  Keparahan dan potensi penyebaran penyakit

    B.  Pertimbangan politik dan relasi publik

    C.  Ketersediaan sumberdaya

    D. 

    Jawaban A, B, C benar

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    21/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 21

    85.  Tahap investigasi wabah salah satunya adalah memastikan diagnosa.

    Tujuan dilakukan tahap ini adalah

    A.  Memastikan masalah tersebut telah didiagnosa sesuai ketentuan

    B. 

    Menyingkirkan kemungkinan kesalahan laboratorium

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    86.  Langkah-langkah yang dilakukan dalam memastikan diagnosis suatu

    wabah adalah

    A.  Membuat definisi kasus

    B.  Membuat definisi kasus dan menemukan serta menghitung kasus

    C. 

    Menemukan kasus

    D.  Menghitung kasus

    87.  Penentuan definisi kasus wabah meliputi kriteria klinis yang dibatasi

    oleh berikut ini KECUALI:

    A.  Ekonomis

    B.  Waktu

    C.  Tempat

    D. 

    Orang

    88.  Untuk mendefinisikan kasus wabah, terdapat 3 level kasus antara lain

    sebagai berikut KECUALI:

    A.  Kasus salah

    B.  Kasus pasti

    C.  Kasus mungkin

    D.  Kasus meragukan

    89. 

    Bila suatu kasus wabah dibuktikan dengan hasil pemeriksaan

    laboratorium positif maka kasus tersebut tergolong sebagai berikut

    kecuali:

    A.  Kasus pasti

    B.  Kasus mungkin

    C.  Confirmed

    D.  Jawaban A dan C benar

    90. 

    Suatu wabah memiliki kasus mungkin atau Probable jika

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    22/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 22

    A.  Kasus memenuhi semua ciri klinis, tanpa pemeriksaan laboratorium

    B.  Kasus memenuhi semua ciri klinis, dengan pemeriksaan

    laboratorium

    C. 

    Kasus memenuhi semua ciri klinis

    D.  Kasus dengan pemeriksaan laboratorium

    91.  Bila kasus wabah hanya memenuhi kriteria klinis saja maka

    digolongkan sebagai berikut KECUALI:

    A.  Kasus pasti

    B.  Kasus meragukan

    C.  Possible

    D. 

    Jawaban B dan C benar

    92.  Untuk menggambarkan wabah suatu penyakit berdasarkan

    perjalanannya (waktu/time) digunakan kurva berbentuk histogram

    yang memaparkan jumlah kasus berdasarkan waktu timbulnya gejala

    pertama. Kurva tersebut dinamakan:

    A.  Kurva penyakit

    B.  Kurva masa inkubasi

    C. 

    Kurva KLB

    D.  Kurva Epidemi

    93.  Berikut adalah fungsi atau kegunaan Kurva Epidemi dalam investigasi

    wabah:

    A.  Mendapatkan informasi tentang perjalanan wabah dan

    kemungkinan kelanjutan penyakit

    B.  Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui, dapat memperkirakan

    kapan pemaparan terjadi, sehingga dapat memusatkan

    penyelidikan pada periode tersebut

    C.  Menyimpulkan pola kejadian penyakit, apakah bersumber tunggal,

    ditularkan dari orang ke orang, atau campuran keduanya

    D.  Jawaban A, B, C benar

    94.  Ada 3 hal penting yang dapat diinterpretasikan dari suatu kurva

    Epidemi, antara lain sebagai berikut KECUALI:

    A. 

    Cara penularan

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    23/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 23

    B.  Perjalanan wabah

    C.  Perjalanan KLB

    D.  Periode pemaparan penyakit

    95. 

    Dari interpretasi cara penularan penyakit dengan kurva Epidemi pada

    investigasi wabah, jenis epidemi terbagi menjadi:

    A.  Common source epidemic

    B.  Propagated/Progressive epidemic

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    96.  Dilihat dari pola/bentuk kurva epidemi, maka common source epidemic

    terbagi menjadi berikut ini, KECUALI:

    A.  Point source epidemic

    B.  Propagated epidemic

    C.  Continuous common source epidemic

    D.  Intermittent common source epidemic

    97.  Pada interpretasi pola kurva epidemi, bila pemaparan penyakit

    bersumber tunggal dan waktunya singkat, sehingga hasil dari semua

    kasus berkembang hanya satu masa inkubasi saja, maka kondisi

    demikian dinamakan

    A.  Propagated epidemic

    B.  Continuous common source epidemic

    C.  Intermittent common source epidemic

    D.  Point source epidemic

    98.  Dari grafik di bawah, terlihat bahwa cara penularan penyakit memiliki

    periode memanjang, serta kurva berpuncak tunggal dan datar.

    Pola kurva demikian dinamakan:

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    24/49

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    25/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 25

    103.  Untuk menggambarkan wabah, Area map digunakan untuk

    menunjukkan insidens atau distribusi kejadian pada wilayah tertentu

    dengan kode/arsiran yang biasanya dicantumkan

    A. 

    Jumlah kasus

    B.  Angka serangan (attack rate)

    C.  Jumlah populasi

    D.  Jumlah kematian

    104.  Pasa suatu kegiatan investigasi wabah, sebuah hipotesis diformulasikan

    menggunakan parameter berikut ini KECUALI:

    A.  Sumber agen penyakit

    B. 

    Cara penularan

    C.  Jenis agen penyakit

    D.  Pemaparan yang mengakibatkan sakit

    105.  Sebutkan sumber-sumber untuk mendapatkan hipotesis suatu

    penyelidikan wabah:

    1.  ....

    2.  ....

    3. 

    ....

    4.  ....

    5.  ....

    6.  ....

    106.  Suatu hipotesis yang sudah diformulasikan pada investigasi wabah

    perlu dilakukan penilaian dengan metode

    A.  Membandingkan hipotesis dengan data yang ada

    B. 

    Epidemiologi analysis

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    107.  Peran epidemiologic analysis pada pengujian hipotesa berfungsi

    A.  Menganalisis hubungan antar variabel

    B.  Menganalisis peran kebetulan (apakah penyebabnya karena

    kebetulan saja)

    C. 

    Jawaban A dan B salah

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    26/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 26

    D.  Jawaban A dan B benar

    108.  Metode epidemiologic analysis untuk menguji hipotesa yang cocok pada

    investigasi wabah dengan populasi kecil dan jelas batas-batasnya

    digunakan

    A.  Studi Kasus-Kontrol

    B.  Studi Kohort

    C.  Studi Eksperimental

    D.  Studi Potong-Lintang

    109.  Studi Kasus-Kontrol merupakan metode epidemiologic analysis untuk

    menguji hipotesa pada investigasi wabah yang sifatnya populasinya

    A. 

    Jelas batasannya

    B.  Sedikit

    C.  Populasi kurang dari 10

    D.  Tidak jelas batasannya

    110.  Dalam menyampaikan hasil investigasi wabah dapat digunakan dua

    cara yakni

    A.  Secara lisan kepada pejabat kesehatan setempat

    B. 

    Secara tertulis dengan membuat Laporan Investigasi Wabah

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    111.  Telah terjadi keracunan makanan di kantin sebuah pabrik tekstil di

    Bekasi. Saat peristiwa terjadi, karyawan sedang makan siang pada jam

    13.00 tanggal 22 Desember 2015. Berikut adalah tabel data hipotetik,

    data waktu timbulnya gejala pertama setelah dilakukan penyelidikan

    wabah:

    No. Nama Karyawan Tanggal Jam

    1 Tofik 22 Des 2015 15.00

    2 Firqha 22 Des 2015 20.00

    3 Ramses 22 Des 2015  16.00

    4 Ilham 22 Des 2015  17.30

    5 Indah 22 Des 2015  14.30

    6 Neneng 23 Des 2015 01.00

    7 Gina 23 Des 2015  05.00

    8 Hanna 23 Des 2015 

    03.00

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    27/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 27

    9 Adie 23 Des 2015  10.00

    10 Novita 23 Des 2015  06.00

    Dari tabel di atas hitunglah:

    1. 

    Masa inkubasi terpendek?2.  Masa inkubasi terpanjang?

    3.  Median inkubasi?

    UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

    112.  Jenis ukuran dalam epidemiologi terdiri dari tipe matematika dan tipe

    epidemiologik. Tipe matematika terdiri dari berikut ini KECUALI:

    A. 

    Ukuran AsosiasiB.  Dengan denominator

    C.  Tanpa denominator

    D.  Dengan penyebut

    113.  Contoh di bawah ini adalah jenis ukuran tipe matematika tanpa

    denominator, KECUALI :

    A.  1,2,3,4

    B.  Enumerasi/hitungan

    C.  Rate

    D.  Angka mutlak

    114.  Rasio, proporsi, rate termasuk tipe ukuran matematik:

    A.  Tanpa denominator

    B.  Dengan denominator

    C.  Tanpa penyebut

    D.  Tanpa nominator

    115.  Jenis tipe ukuran epidemiologik terdiri dari :

    A.  Ukuran Frekuensi Penyakit

    B.  Ukuran Asosiasi

    C.  Ukuran Dampak/Efek

    D.  Jawaban A, B, C benar

    116.  Insiden, Prevalen, Mortalitas termasuk jenis ukuran

    A.  Ukuran Asosiasi

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    28/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 28

    B.  Ukuran Frekuensi Penyakit

    C.  Ukuran Dampak

    D.  Ukuran Efek

    117. 

    Ciri-ciri dari ukuran Rasio adalah

    A.  Unsur denominator bagian dari nominator

    B.  Unsur nominator bukan bagian dari denominator

    C.  Unsur denominator tidak ada

    D.  Unsur denominator bukan bagian dari nominator

    118.  Ciri-ciri dari ukuran Proporsi adalah

    A.  Unsur denominator bukan bagian dari nominator

    B. 

    Unsur denominator tidak ada

    C.  Unsur nominator bukan bagian dari denominator

    D.  Unsur denominator bagian dari nominator

    119.  Ciri-ciri dari ukuran Rasio adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Tidak memerlukan konstanta

    B.  Mengkuantifikasi proses dinamik

    C.  Dikalikan dengan suatu konstanta

    D. 

    Dikalikan dengan suatu parameter

    120.  Pada tahun 2015 terdapat 200 kasus DBD di suatu kota yang

    berpenduduk 2.500.000 orang. Hitung berapa rate kasus DBD di kota

    tersebut:

    A.  80 per 100.000

    B.  8 per 1.000.000

    C.  80 per 1.000.000

    D. 

    8 per 100.000

    121.  Dari tabel berikut hitunglah rate-nya:

    Jumlah kasus Jumlah Populasi Rate

    Kota A 20 400.000 (1)

    Kota B 3 (2) 3 per 1.000

    Kota C (3) 2.500.000 8 per 1.000.000

    Kota D 10 1.000.000 (4)

    Dari tabel di atas, isian yang tepat untuk kotak (1) adalah

    A.  50 per 100.000

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    29/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 29

    B.  5 per 1.000.000

    C.  50 per 1.000.000

    D.  5 per 100.000

    122. 

    Dari tabel pada soal nomor 121 di atas, isian yang tepat untuk kotak (2)

    adalah

    A.  100

    B.  10.000

    C.  1.000

    D.  100.000

    123.  Dari tabel pada soal nomor 121 di atas, isian yang tepat untuk kotak (3)

    A. 

    20

    B.  250

    C.  2000

    D.  200

    124.  Dari tabel pada soal nomor 121 di atas, isian yang tepat untuk kotak (4)

    A.  1 per 10.000

    B.  1 per 1.000.000

    C. 

    1 per 100.000

    D.  1 per 1.000

    125.  Jumlah kasus baru yang berkembang pada suatu periode waktu di

    antara populasi berisiko disebut

    A.  Incidence

    B.  Prevalence

    C.  Mortalitas

    D. 

    Natalitas

    126.  Definisi “kasus baru” pada perhitungan insidens adalah 

    A.  Perubahan status dari sakit ke sehat

    B.  Perubahan status dari sehat jadi sakit

    C.  Perubahan status dari sehat jadi meninggal

    D.  Perubahan statusdari sakit jadi meninggal

    127.  Pada perhitungan insidens penyakit, yang dimaksud dengan “periode

    waktu” adalah 

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    30/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 30

    A.  Waktu yang diamati selama sehat hingga mati

    B.  Waktu yang diamati selama sehat hingga sakit

    C.  Waktu yang diamati selama sakit hingga sehat

    D. 

    Waktu yang diamati selama sakit hingga mati

    128.  Istilah lain untuk Insiden Kumulatif adalah berikut ini, KECUALI:

    A.  Risk

    B.  Insiden orang-waktu

    C.  Proporsi Insiden

    D.  CI

    129.  Definisi Insidens Kumulatif adalah

    A. 

    Rata-rata risiko individu menjadi mati

    B.  Rata-rata risiko populasi terkena penyakit

    C.  Rata-rata risiko individu terkena penyakit

    D.  Rata-rata risiko populasi menjadi mati

    130.  Syarat denominator pada perhitungan CI adalah

    A.  Jumlahnya termasuk individu sakit pada permulaan periode

    B.  Jumlahnya harus bebas penyakit pada periode pengamatan

    C. 

    Jumlahnya harus bebas penyakit pada permulaan periode

    D.  Jumlahnya termasuk individu sakit pada periode pengamatan

    131.  Perhitungan CI sangat cocok pada kondisi:

    A.  Pada kasus banyak terjadi hilang dari pengamatan

    B.  Pada kasus banyak terjadi kematin

    C.  Bila tidak ada/sedikit kasus yang lolos dari pengamatan

    D.  Bila tidak ada/sedkit kasus yang mati

    132. 

    Selain menyatakan rata-rata risiko individu terkena penyakit, CI juga

    menyatakan

    A.  Probabilitas individu berisiko menderita penyakit selama periode

    waktu tertentu

    B.  Individu yang tidak meninggal karena sebab lain selama periode

    waktu tertentu

    C.  Jawaban A dan B salah

    D. 

    Jawaban A dan B benar

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    31/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 31

    133.  Ciri-ciri dari nilai Insidens Kumulatif adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Tidak memiliki dimensi dan Nilanya 0 s/d 1

    B.  Merujuk pada populasi

    C. 

    Merujuk pada individu

    D.  Ada periode rujukan waktu yang ditentukan

    134.  Sebagai nominator pada perhitungan Insidens Kumulatif adalah

    A.  Jumlah kasus insidens selama periode pengamatan

    B.  Jumlah kasus insidens selama periode waktu tertentu

    C.  Jumlah orang sehat selama periode waktu tertentu

    D.  Jumlah orang yang mati selama periode waktu tertentu

    135. 

    Sebagai denominator pada perhitungan Insidens Kumulatif adalah

    A.  Jumlah orang berisiko pada periode pengamatan

    B.  Jumlah orang berisiko pada permulaan waktu

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    136.  Perhatikan tabel kesakitan akibat minum dua jenis air

    Minuman Sakit Tidak Sakit

    Jenis A 50 90Jenis B 36 64

    Hitunglah Attack Rate masing-masing jenis minuman

    A.  Jenis A = 36 per 100; jenis B = 50 per 140

    B.  Jenis A = 90 per 140; jenis B = 64 per 100

    C.  Jenis A = 64 per 100; jenis B = 90 per 140

    D.  Jenis A = 50 per 140; Jenis B = 36 per 100

    137.  Rata-rata rate populasi berisiko selama waktu yang ditentukan disebut

    A. 

    Kumulatif Insiden

    B.  Risk

    C.  Densitas Insiden

    D.  CI

    138.  Istilah lain untuk Densitas Insiden adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Insidens Orang-waktu

    B.  Tingkat Insidens

    C. 

    Kumulatif Insiden

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    32/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 32

    D.  Person-time incident

    139.  Ciri-ciri Densitas insidens antara lain sebagai berikut KECUALI:

    A.  Memiliki nilai 0 s/d 1

    B. 

    Tidak ada periode waktu rujukan

    C.  Memiliki dimensi yang merupakan invers dari waktu

    D.  Memiliki nilai dari 0 s/d ~

    140.  Sebagai nominator pada perhitungan Densitas insidens adalah

    A.  Jumlah orang sehat yang terjadi dalam periode waktu

    B.  Jumlah kasus insidens yang terjadi dalam periode waktu

    C.  Jumlah orang mati yang terjadi dalam periode waktu

    D. 

    Jumlah populasi pada periode waktu

    141.  Sebagai denominator pada perhitungan Densitas Insidens adalah

    A.  Jumlah orang

    B.  Jumlah orang-waktu

    C.  Jumlah populasi

    D.  Jumlah orang sakit

    142.  Kelemahan yang dialami dalam perhitungan Insidens adalah

    A. 

    Sulit diterapkan pada kasus penyakit jarang timbul

    B.  Sulit diterapkan pada kasus penyakit menular

    C.  Sulit diterapkan pada kasus penyakit tidak menular

    D.  Sulit diterapkan pada kasus penyakit yang berulang kali timbul

    143.  Tipe ukuran perhitungan penyakit selain insiden, adalah prevalens.

    Jenis prevalens meliputi berikut ini KECUALI:

    A.  Prevalens negatif

    B. 

    Prevalens titik

    C.  Prevalens periode

    D.  Point prevalence

    144.  Pengertian prevalens yang benar

    A.  Jumlah kasus yang dihitung adalah kasus lama

    B.  Jumlah kasus yang dihitung adalah kasus lama dan baru

    C.  Jumlah kasus yang dihitung adalah kasus baru

    D. 

    Jawaban A, B, C salah

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    33/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 33

    145.  Interpretasi yang didapat dari suatu angka prevalens adalah

    A.  Probabilitas seorang individu menjadi sehat

    B.  Probabilitas seorang individu menjadi mati

    C. 

    Probabilitas populasi menjadi kasus (atau sakit)

    D.  Probabilitas seorang individu menjadi kasus (atau sakit)

    146.  Probabilitas individu menjadi kasus (atau sakit) pada satu titik waktu,

    adalah prevalensi jenis

    A.  Prevalens periode

    B.  Prevalens total

    C.  Prevalens titik

    D. 

    Prevalens kumulatif

    147.  Ciri-ciri suatu prevalens titik antara lain berikut ini KECUALI:

    A.  Nilai antara 0 s/d ~

    B.  Tidak memiliki dimensi

    C.  Nilai antara 0 s/d 1

    D.  Nilainya selalu positif < 1

    148.  Nominator dari prevalens titik adalah

    A. 

    Jumlah kasus yang ada pada satu periode pengamatan

    B.  Jumlah orang sehat yang ada pada satu titik waktu

    C.  Jumlah orang mati ada pada satu titik waktu

    D.  Jumlah kasus yang ada pada satu titik waktu

    149.  Denominator dari prevalens titik adalah

    A.  Total jumlah orang pada satu titik waktu

    B.  Total kasus pada waktu tertentu

    C. 

    Total kematian pada waktu tertentu

    D.  Total jumlah orang pada waktu tertentu

    150.  Istilah lain untuk prevalens periode adalah sebagai berikut KECUALI

    A.  Prevalens tahunan

    B.  Prevalens titik

    C.  Prevalens selama hidup

    D.  Lifetime prevalence

    151. 

    Nominator dari prevalens periode adalah

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    34/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 34

    A.  Jumlah orang sehat selama satu periode waktu

    B.  Jumlah orang mati satu periode waktu

    C.  Jumlah populasi selama satu periode waktu

    D. 

    Jumlah kasus selama satu periode waktu

    152.  Denominator dari prevalens peiode adalah

    A.  Jumlah orang selama periode waktu tertentu

    B.  Jumlah kasus selama periode waktu tertentu

    C.  Jumlah penyakit selama periode waktu tertentu

    D.  Jumlah kematian selama periode waktu tertentu

    153.  Pada kondisi yang tetap sepanjang waktu, terjadi hubungan antara

    prevalens (P) dengan insidens (I), yang ditentukan oleh rata-rata lama

    sakit (D). Hubungan tersebut digambarkan dengan formula

    A.  P = I + D

    B.  P = I / D

    C.  P = I x D

    D.  P = I - D

    154.  Sebutkan 5 perbedaan antara Insidens dengan Prevalens:

    No Insidens Prevalens

    1 .... ....

    2 .... ....

    3 .... ....

    4 .... ....

    5 .... ....

    155.  Ukuran penyakit yang menyatakan jumlah kematian akibat satu

    penyakit dalam populasi tertentu disebut

    A.  Mortalitas

    B.  Natalitas

    C.  Fertilitas

    D.  Morbiditas

    156.  Ciri utama dari angka mortalitas adalah

    A.  Berbentuk proporsi

    B.  Berbentuk rate

    C.  Berbentuk ratio

    D. 

    Berbentuk matematis

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    35/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 35

    157.  Death to Case Ratio (DTCR) adalah rasio kematian terhadap suatu

    kasus. Sebagai denominator DTCR digunakan

    A.  Jumlah kasus lama dari penyakit yang diidentifikasi selama periode

    yang sama

    B.  Jumlah kasus baru dari penyakit yang diidentifikasi selama periode

    sebelumnya

    C.  Jumlah kasus baru dari penyakit yang diidentifikasi selama periode

    yang sama

    D.  Jumlah populasi yang diidentifikasi selama periode yang sama

    158.  Proporsi individu yang mati akibat terinfeksi suatu penyakit disebut

    Case Fatality Rate (CFR). Perhitungan CFR menggunakan nominator

    A.  Jumlah total yang meninggal

    B.  Jumlah sehat di antara kasus insiden

    C.  Jumlah kasus di antara kasus insiden

    D.  Jumlah meninggal di antara kasus insiden

    159.  Denominator pada perhitungan CFR menggunakan

    A.  Jumlah kematian

    B. 

    Jumlah orang sehat

    C.  Jumlah kasus insiden

    D.  Jumlah populasi

    160.  Perhatikan grafik kejadian penyakit berikut:

    Kasus 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

    A Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

    B Sehat Sehat SAKIT MATI

    C Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat

    D Sehat Sehat Sehat SAKIT SAKIT SAKIT SAKITE Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat SAKIT SAKIT

    F Sehat Sehat Sehat HILANG HILANG HILANG HILANG

    G Sehat Sehat Sehat Sehat SAKIT SAKIT MATI

    Dari tabel di atas tentukan Insidens Kumulatif:

    A.  5/7

    B.  3/7

    C.  4/7

    D. 

    7/7

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    36/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 36

    161.  Dari tabel pada soal nomor 160 di atas, hitunglah Densitas Insiden nya:

    A.  4/33

    B.  6/31

    C. 

    6/33

    D.  4/31

    162.  Dari tabel pada soal nomor 160 di atas, hitunglah Prevalens Titik pada

    tahun 1994 dan 1998:

    A.  Tahun 1994 = 0/7; dan tahun 1998 = 2/5

    B.  Tahun 1994 = 1/7; dan tahun 1998 = 2/5

    C.  Tahun 1994 = 0/7; dan tahun 1998 = 3/5

    D. 

    Tahun 1994 = 1/7; dan tahun 1998 = 3/5

    163.  Dari tabel pada soal nomor 160 di atas, hitunglah Prevalens Periode

    selama waktu pengamatan dari 1994 s/d 2000 (Gunakan tahun 1997

    sebagai midpoint):

    A.  2/5

    B.  2/6

    C.  1/6

    D. 

    1/5

    164.  Dari tabel pada soal nomor 160 di atas, hitunglah rata-rata lama sakit

    (D) selama periode 1994-2000

    A.  (1+4+2)/3 = 7/3

    B.  (4+2+3)/3 = 3

    C.  (1+4+2+2)/4 = 9/4

    D.  (1+4+2+3)/4 = 2,5

    165. 

    Berdasarkan nilai insidens (I) dan nilai rata-rata sakit (D) pada soal

    nomor 160 di atas, maka prevalens nya adalah

    A.  P = 5/31 x 2,5

    B.  P = 4/33 x 3

    C.  P = 4/31 x 2,5

    D.  P = 4/31 x 3

    SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    37/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 37

    166.  Berikut adalah alasan kenapa kegiatan surveilans sangat penting dalam

    kajian epidemiologi penyakit, KECUALI:

    A.  Surveilans merupakan langkah akhir dalam intervensi kesehatan

    masyarakat (CDC)

    B.  Surveilans epidemiologi merupakan salah satu fungsi utama

    epidemiologi (Crooker, 2014)

    C.  Surveilans merupakan “batu loncatan” dalam dalam kegiatan

    kesehatan masyarakat (Crooker, 2014)

    D.  Surveilans merupakan langkah awal dalam intervensi kesehatan

    masyarakat (CDC)

    167. 

    Menurut CDC, surveilans epidemiologi dalam langkah intervensi

    kesmas menjawab pertanyaan:

    A.  What’s the cause? 

    B.  What works?

    C.  How do you do it?

    D.  What’s the problem? 

    168.  Definisi surveilans kesehatan menurut CDC merupakan prosedur

    sistematik dalam rangka meningkatkan aktivitas kesmas. Prosedur

    sistematik tersebut meliputi berikut ini:

    A.  Pengumpulan data

    B.  Pengolahan dan analisa data

    C.  Interpretasi dan aplikasi data

    D.  Jawaban A, B, C benar

    169.  Inti dari definisi Surveilans menurut Depkes adalah proses pengamatan

    yang dilakukan secara

    A.  Bertahap

    B.  Random/acak

    C.  Terus menerus dan sistematik

    D.  Tergantung situasi

    170.  Respon dari suatu surveilans tindakan yang berbentuk respon. Respon

    tersebut terdiri dari berikut ini KECUALI:

    A. 

    Epidemic type respon

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    38/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 38

    B.  Incidential type respon

    C.  Management type respon

    D.  Respon tipe wabah

    171. 

    Sebutkan lima jenis surveillance menurut McNab (dalam Crooker,

    2014):

    1.  ....

    2.  ....

    3.  ....

    4.  ....

    5.  ....

    172. 

    Menurut intervensinya kepada masyarakat, kegiatan surveilans dibagi

    menjadi Active surveillance dan Pasive Surveillance. Jenis surveillance

    yang dilakukan dengan mengumpulkan data kejadian kesehatan di

    masyarakat:

    A.  Pasive surveillance

    B.  Surveilans pasif

    C.  Active surveillance

    D. 

    Syndromic Surveillance

    173.  Contoh kegiatan pasive surveillance adalah

    A.  Dinas kesehatan menerima laporan dari Puskesmas

    B.  Dinas kesehatan kota menerima laporan dari dinkes provinsi

    C.  Dinas kesehatan kota turun ke lapangan mencari informasi

    D.  Dinkes provinsi mengirim laporan ke Kementerian Kesehatan

    174.  Ruang lingkup surveilans kesehatan kesehatan masyarakat menurut

    peraturan yang berlaku meliputi:

    A.  Surveilans penyakit menular dan penyakit tidak menular

    B.  Surveilans kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, masalah

    kesehatan

    C.  Surveilans kesehatan matra, kesehatan kerja, kecelakaan kerja

    D.  Jawaban A, B, C benar

    175.  Kegiatan surveilans Penyakit Menular meliputi 13 jenis. Sebutkan jenis

    surveilans tersebut pada titik-titik tabel di bawah ini

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    39/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 39

    No Jenis Surveilans Penyakit Menular

    1 ....

    2 AFP

    3 Penyakit potensial Wabah/KLB PM dan Keracunan

    4 ....5 ....

    6 Zoonosis (Anthrax, Rabies, Leptospirosis)

    7 Filariasis

    8 ....

    9 Diare, Tifus, Kecacingan dan penyakit perut lainnya

    10 ....

    11 ....

    12 Penyakit Menular Seksual

    13 Pneumonia (termasuk SARS)

    176.  Berikut adalah tujuan umum dilakukan surveilans, KECUALI:

    A.  Mendapatkan informasi epidemiologi penyakit tertentu

    B.  Mendistribusikan informasi epidemiologi secara terbatas di

    lingkungan sendiri

    C.  Mendistribusikan informasi epidemiologi kepada pihak-pihak

    terkait

    D. 

    Mendapatkan informasi epidemiolohi penyakit menular dan tidak

    menular

    177.  Sebutkan 10 jenis sumber data yang digunakan dalam tahap

    pengumpulan data surveilans:

    1.  ...

    2.  ...

    3.  ...

    4. 

    ...

    5.  ...

    6.  ....

    7.  ...

    8.  ...

    9.  ...

    10. ...

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    40/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 40

    178.  Setelah sumber data didapatkan, dalam pengumpulan data selanjutnya

    dilakukan kategorisasi data. Adapun jenis/kategori data surveilans

    tersebut meliputi

    1. 

    ...

    2.  ...

    3.  ...

    4.  ...

    5.  ...

    6.  ...

    7.  ...

    8. 

    ...

    9.  ...

    10. ...

    179.  Dilihat dari frekuensi pengumpulannya, data surveilans dibagi menjadi

    A.  Data rutin bulanan, mingguan, harian

    B.  Data insidensil

    C.  Data survey

    D. 

    Jawaban A, B, C benar

    180.  Data yang bersumber dari SP2TP dan SPRS, serta data yang bersumber

    dari Laporan Penyakit Potensial Wabah (atau W2) termasuk jenis data:

    A.  Rutin

    B.  Insidentil

    C.  Survey

    D.  Primer

    181. 

    Data yang bersumber dari Laporan KLB atau W1 termasuk jenis data

    A.  Insidensil

    B.  Rutin

    C.  Survey

    D.  Bulanan

    182.  Syarat agar suatu data surveilans yang dikumpulkan berkualitas adalah

    sebagai berikut:

    1. 

    ....

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    41/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 41

    2.  ....

    3.  ....

    4.  ....

    5. 

    ....

    183.  Dalam kegiatan surveilans, terdapat tahap penyusunan data yang sudah

    dikumpulkan ke dalam format-format tertentu dan menggunakan

    teknik-teknis yang sesuai. Tahap tersebut adalah

    A.  Tahap Pengumpulan data

    B.  Tahap Analisis data

    C.  Tahap Pengolahan data

    D. 

    Tahap penyebaran informasi

    184.  Aspek apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam pengolahan data

    A.  Ketepatan waktu

    B.  Sensitifitas data

    C.  Jawaban A dan B salah

    D.  Jawaban A dan B benar

    185.  Pada tahap pengolahan data terdapat aktivitas yang bertujuan

    mengjindari duplikasi (dobel) data dan untuk menilai kelengkapan

    data. Aktivitas tersebut disebut

    A.  Duplikasi data

    B.  Reduksi data

    C.  Kompilasi data

    D.  Shortir data

    186.  Proses kompilasi dengan menggunakan kartu pengolah data atau

    master tabel termasuk jenis kompilasi data:

    A.  Komputerisasi

    B.  Manual

    C.  Digital

    D.  Otomatis

    187.  Yang termasuk dalam proses kompilasi data secara komputerisasi

    adalah

    A. 

    Penggunaan tabel

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    42/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 42

    B.  Perhitungan manual

    C.  Penggunaan aplikasi Epi-info

    D.  Penggunaan kalkulator

    188. 

    Berikut adalah syarat-syarat untuk menghasilkan pengolahan data yang

    baik, KECUALI

    A.  Terjadi kesalahan sistemik

    B.  Kecenderungan beda antara distribusi frekuensi dengan distribusi

    kasus dapat diidentifikasi

    C.  Tidak ada perbedaan/kesalahan dalam menyajikan

    pengertian/definisi

    D. 

    Menerapkan metode pembuatan tabel, grafik, peta yang benar

    189.  Tahap analisis data bertujuan antara lain:

    A.  Membantu penyusunan perencanaan

    B.  Monitoring dan evaluasi (Monev)

    C.  Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit

    D.  Jawaban A, B, C benar

    190.  Pemahaman data adalah syarat utama dalam menganalisis data.

    Pemahaman data yang sederhana dan jumlah variabel tidak banyak

    biasanya dilakukan dengan

    A.  Mempelajari peta

    B.  Mempelajari tabel

    C.  Mempelajari grafik

    D.  Mempelajari gambar

    191.  Pemahaman data yang kompleks dengan variabel yang banyak

    dilakukan dengan berikut ini KECUALI:

    A.  Mempelajari narasi

    B.  Mempelajari tabel

    C.  Mempelajari peta

    D.  Mempelajari gambar

    192.  Teknik analisis data berikut umumnya digunakan dalam surveilans

    kesehatan masyarakat, KECUALI:

    A. 

    Analisa kualitatif

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    43/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 43

    B.  Analisa univariat

    C.  Analisa bivariat

    D.  Analisa multivariat

    193. 

    Teknik analisis dengan menghitung proporsi kejadian penyakit dan

    menggambarkan deskripsi penyakit secara statistik dengan mean,

    modus, standar deviasi merupakan teknik analisis yang disebut

    A.  Analisa bivariat

    B.  Analisa multivariat

    C.  Analisa regresi

    D.  Analisa univariat

    194. 

    Teknik analisis bivariat melihat hubungan dua variabel, biasanya

    menggunakan tools seperti berikut ini KECUALI:

    A.  Tabel

    B.  Grafik

    C.  Audio

    D.  Peta

    195.  Teknik analisis lanjutan terhadap lebih dari dua variabel yang biasanya

    digunakan untuk menentukan penyebab signifikan (determinan) suatu

    penyakit adalah

    A.  Teknik analisis multivariat

    B.  Analisa univariat

    C.  Analisa bivariat

    D.  Analisa deskriptif

    196.  Penyebaran informasi hasil surveilans menurut Noor (2013) sebaiknya

    disampaikan ke tiga arah yakni kepada:

    A.  Tingkat administrasi yang lebih tinggi

    B.  Tingkat administrasi yang lebih rendah

    C.  Instansi terkait dan masyarakat luas

    D.  Jawaban A, B, C benar

    197.  Sebutkan 7 jenis atribut dalam surveilans epidemiologi menurut WHO:

    1.  ...

    2. 

    ....

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    44/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 44

    3.  ...

    4.  ...

    5.  ...

    6. 

    ...

    7.  ...

    198.  Pengertian surveilans yang sederhana (simplicity) adalah surveilans

    yang

    A.  Memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa

    mengurangi tujuan yang ditetapkan

    B.  Dapat menyesuaikan dengan perubahan informasi dan/atau situasi

    tanpa menyebabkan penambahan yang berarti pada sumberdaya

    biaya, tenaga dan waktu

    C.  Para pelaksana/organisasinya mau secara aktif berpartisipasi

    mencapai tujuan surveilans

    D.  Mampu mengidentifikasi suatu populasi (sebagai kasus) yang

    kenyataannya memang kasus

    199.  Kegiatan surveilans yang dapat menyesuaikan dengan perubahan

    informasi dan/atau situasi tanpa menyebabkan penambahan yang

    berarti pada sumberdaya biaya, tenaga dan waktu, merupakan

    surveilans yang memenuhi atribut

    A.  Flexibility

    B.  Acceptibility

    C.  Sensitivity

    D.  Representativeness

    200. 

    Contoh perubahan yang bisa disesuaikan dalam surveilans sehingga

    memiliki sifat fleksibilitas adalah

    A.  Perubahan definisi kasus

    B.  Variasi sumber laporan

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    201.  Pengertian surveilans yang akseptabel (acceptibility) adalah surveilans

    yang

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    45/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 45

    A.  Memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa

    mengurangi tujuan yang ditetapkan

    B.  Dapat menyesuaikan dengan perubahan informasi dan/atau situasi

    tanpa menyebabkan penambahan yang berarti pada sumberdaya

    biaya, tenaga dan waktu

    C.  Mampu mengidentifikasi suatu populasi (sebagai kasus) yang

    kenyataannya memang kasus

    D.  Para pelaksana/organisasinya mau secara aktif berpartisipasi

    mencapai tujuan surveilans

    202.  Kegiatan surveilans yang memiliki kemampuan mendeteksi KLB

    dengan cepat, ada kegiatan surveilans yang memiliki atribut:

    A.  Sensitivity

    B.  Flexibility

    C.  Representativeness

    D.  Acceptable

    203.  Sensitifitas suatu surveilans dinilai pada tingkatan:

    A.  Pengumpulan data

    B. 

    Pendeteksian proporsi kasus

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    204.  Faktor-faktor berikut mempengaruhi sensitivitas suatu surveilans,

    KECUALI:

    A.  Anggaran surveilans

    B.  Orang-orang yang mencari upaya kesehatan dengan masalah

    kesehatan atau penyakit khusus

    C.  Penyakit atau keadaan yang akan didiagnosa

    D.  Kasus yang akan dilaporkan dalam sistem untuk diagnosa tertentu

    205.  Surveilans yang memenuhi atribut/kriteria memiliki predictive value

    positif adalah surveilans yang

    A.  Memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa

    mengurangi tujuan yang ditetapkan

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    46/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 46

    B.  Dapat menyesuaikan dengan perubahan informasi dan/atau situasi

    tanpa menyebabkan penambahan yang berarti pada sumberdaya

    biaya, tenaga dan waktu

    C. 

    Para pelaksana/organisasinya mau secara aktif berpartisipasi

    mencapai tujuan surveilans

    D.  Mampu mengidentifikasi suatu populasi (sebagai kasus) yang

    kenyataannya memang kasus

    206.  Surveilans yang memiliki positive predicitve value rendah

    mengakibatkan hal yang sangat signifikan yakni

    A.  Kesalahan dalam menghitung data

    B. 

    Kesalahan dalam meprediksi lama surveilans

    C.  Kesalahan dalam menentukan definisi kasus

    D.  Kesalahan dalam mendeteksi KLB

    207.  Kegiatan surveilans yang mampu menggambarkan secara akurat

    kejadian kesehatan dalam periode waktu tertentu dan distribusinya

    menurut tempat dan orang, disebut kegiatan surveilans yang

    memenuhi atribut

    A. 

    Flexibility

    B.  Acceptable

    C.  Representativeness

    D.  Timeliness

    208.  Surveilans yang memenuhi kriteria/atribut timeliness atau ketepatan

    waktu adalah surveilans yang

    A.  Memiliki struktur dan sistem pengoperasian yang sederhana tanpa

    mengurangi tujuan yang ditetapkan

    B.  Para pelaksana/organisasinya mau secara aktif berpartisipasi

    mencapai tujuan surveilans

    C.  Mampu mengidentifikasi suatu populasi (sebagai kasus) yang

    kenyataannya memang kasus

    D.  Mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan waktu yang

    tepat (tidak terlalu cepat atau lambat)

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    47/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 47

    209.  Indikator kerja menurut Kepmenkes No.1116/SK/VII/2003 tentang

    surveilans epidemiologi, antara lain menyatakan bahwa laporan

    bulanan STP Unit Pelayanan ke Dinkes Kab/Kota minimal sebesar

    A. 

    Kelengkapan = 90%

    B.  Ketepatan = 80%

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    210.  Indikator kerja surveilans yang harus diperoleh oleh Dinkes Kab/Kota

    menurut Kepmenkes No.1116/VII/2003 adalah sebagai berikut

    KECUALI:

    A. 

    Indikator epidemiologi STP = 80%

    B.  Kelengkapan laporan STP ke Dinkes Provinsi = 100%

    C.  Indikator epidemiologi STP = 70%

    D.  Ketepatan laporan STP ke Dinkes Provinsi = 90%

    211.  Laporan STP bulanan Dinkes Provinsi ke Ditjen PPM&PL menurut

    indikator kerja surveilans dalam Kepmenkes No.1116/VII/2003 adalah

    A.  Ketepatan = 90%

    B. 

    Kelengkapan = 100%

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    212.  Distribusi data dan informasi bulanan, serta umpan balik laporan

    bulanan yang dilakukan oleh Dinkes kab/kota, provinsi, dan nasional

    menurut indikator kerja surveilans adalah sebesar

    A.  100%

    B. 

    95%

    C.  90%

    D.  80%

    213.  Salah satu indikator kinerja surveilans adalah penerbitan Buletin

    Epidemiologi serta Profil Tahunan atau Buku Data Surveilans

    Epidemiologi adalah sebagai berikut KECUALI:

    A.  Penerbitan Buletin Epidemiologi di Kab/Kota = 6 kali dalam setahun

    B. 

    Penerbitan Buletin Epidemiologi di Kab/Kota = 4 kali dalam setahun

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    48/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    2016 Ade Heryana Page 48

    C.  Penerbitan Buletin Epidemiologi di Prov dan Nasional = 12 kali

    dalam setahun

    D.  Penerbitan Profil Tahunan atau Buku Data Surveilans Epidemiologi

    di Kab/Kota, Prov, Nasional = 1 kali dalam setahun

    214.  Sebutkan permasalahan-permasalahan potensial yang umumnya terjadi

    dalam Surveilans Epidemiologi

    1.  ....

    2.  ....

    3.  ....

    4.  ....

    5. 

    ....

    6.  ....

    7.  ....

    8.  ....

    215.  Permasalahan dalam surveilans antara lain adalah pemahaman yang

    keliru tentang surveilans serta perbedaannya dengan survey. Letak

    perbedaan mendasar antara surveilans dan survey adalah

    A. 

    Pelaksananya

    B.  Sumber dana

    C.  Hasilnya

    D.  Konsistensi pelaksanaan

    216.  Salah satu masalah dalam surveilans adalah rendahnya kualitas data,

    yang disebabkan oleh

    A.  Ketidaktepatan laporan

    B. 

    Ketidaklengkapan laporan

    C.  Jawaban A dan B benar

    D.  Jawaban A dan B salah

    217.  Berikut ini adalah permasalahan dalam Surveilans Epidemiologi

    Penyakit Menular, KECUALI:

    A.  Tidak tersedia data kejadian yang akurat, lengkap dan tepat waktu

    B.  Sistem surveilans yang memenuhi kriteria

  • 8/16/2019 Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular JIlid II

    49/49

    Bank Soal Epidemiologi Penyakit Menular Jilid II

    C.  Kekurangpahaman akan pentingnya data kejadian penyakit oleh

    SDM Surveilans

    D.  Masalah birokratisasi