bangunan utama

64
Yosef Haryono

Upload: benedictus-yosia

Post on 16-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Irigasi dan Bangunan Air

TRANSCRIPT

Page 1: Bangunan Utama

Yosef  Haryono

Page 2: Bangunan Utama

JENIS BANGUNAN UTAMA

Bendung TetapBendung Gerak

dBendung KaretBendung Saringan BawahBendung Saringan BawahBendung Tipe GergajiPengambilan Bebas

Page 3: Bangunan Utama

BENDUNG TETAP

Dibangun melintang sungaiUntuk meninggikan muka airggAgar air dapat disadap dan dialirkan secaragravitasigravitasiKelebihan air dilimpahkan ke hilir

Ada 2 tipe:Ambang tetapTipe gergajip g g j

Page 4: Bangunan Utama

BENDUNG AMBANG TETAP

Page 5: Bangunan Utama

BENDUNG TIPE GERGAJI

Page 6: Bangunan Utama

BENDUNG GERAK (BARRAGE)Berupa ambang tetap rendah dilengkapi pintuAda 2 jenis pintu: Geser/Sorong atau Radial

Page 7: Bangunan Utama

BENDUNG KARETU GTubuh bendung dari karetDudukan dengan pondasi betonAda ruang kontrolAda ruang kontrol

Page 8: Bangunan Utama
Page 9: Bangunan Utama
Page 10: Bangunan Utama

BENDUNG SARINGAN BAWAHBENDUNG SARINGAN BAWAH (BOTTOM RACK WEIR)( )

SaringanSaluran penangkap air

Page 11: Bangunan Utama
Page 12: Bangunan Utama
Page 13: Bangunan Utama
Page 14: Bangunan Utama

PENGAMBILAN BEBASDibangun di tikungan sungaiDilengkapi dengan pintu

Page 15: Bangunan Utama
Page 16: Bangunan Utama

BENDUNG TETAPBangunan Tetap terdiri dariTubuh bendungBangunan pengambilanBangunan pengambilanBangunan pembilas(Kantong lumpur)Bangunan PelengkapBangunan Pelengkap

Page 17: Bangunan Utama
Page 18: Bangunan Utama

TIPE PEMBILAS

Di hilir bangunan pengambilanPembilas bawah (undersluice)Pembilas bawah (undersluice)Shunt undersluice (diluar lebar sungai)Tipe box (pengambilan dan pembilas / atasdan bawah))

Page 19: Bangunan Utama

KANTONG LUMPURDitempatkan di hilir pengambilanMengendapkan fraksi dia > 0,088 mmDibilas secara berkalaDibilas secara berkalaBila perlu dibantu diaduk

Page 20: Bangunan Utama
Page 21: Bangunan Utama

BANGUNAN PELENGKAPAlat ukur debitRumah pintuRumah Penjaga BendungRumah Penjaga BendungGudangJembatan

Page 22: Bangunan Utama

PENENTUAN LOKASI BENDUNGTopografiTanah dasar bendungHidraulikRegime sungaiTingkat kesulitan saluran indukTingkat kesulitan saluran indukLahan untuk bangunan pelengkapKemudahan pencapaianBiaya pembangunanBiaya pembangunan

Page 23: Bangunan Utama

TOPOGRAFIO OGDi sungai sempitPotensi longsoranKemungkinan genanganKemungkinan genangan

Page 24: Bangunan Utama

GEOTEKNIKG OTanah keras tidak dalamPotensi rembesanHindari sesar tanah aktifHindari sesar tanah aktifPotensi erosi di hilir bendung

Page 25: Bangunan Utama

HIDRAULIKUPada sungai lurusBila sedikit belok, pengambilan di tikunganluarluar

Page 26: Bangunan Utama

REGIME SUNGAIG SU GHindari perubahan kemiringan yang mendadakHindari belokan tajamPerkirakan perubahan sungaiPerkirakan perubahan sungai

Page 27: Bangunan Utama

KEMUDAHAN SALURAN INDUKU S U UPemilihan antara mendapatkan elevasi yang 

( )tinggi (hulu) dan pembuatan saluran indukyang aman (hindari di tebing).

Page 28: Bangunan Utama

BENDUNG PELIMPAHLebar bendung : Dibuat sama dengan lebar rata‐rata sungaipada bagian yang stabil, tidak lebih dari 1,2pada bagian yang stabil, tidak lebih dari 1,2 lebar rata‐rata.Ali t l b dib t i 12 ~ 14Aliran per satuan lebar dibatasi 12 ~ 14 m3/det/m.

Page 29: Bangunan Utama

DESAIN BENDUNG

Page 30: Bangunan Utama

Lebar efektif bendung be = b – 2(n Kp + Ka) H

dimana:b  = lebar mercu bendung sebenarnyaKp = koefisien kontraksi pilarp oe s e o t a s p aKa  = koefisien kontraksi pangkal bendungn = jumlah pilarn  = jumlah pilar

Page 31: Bangunan Utama

HARGA‐HARGA KOEFISIEN Ka dan KpBentuk Pilar KpBentuk Pilar Kp- Untuk pilar berujung segi empat dengan sudut sudut yang 

dibulatkan pada jari‐jari yang hampir sama dengan 0,1 dari tebalil 0 02pilar

- Untuk pilar berujung bulat- Untuk pilar berujung runcing

0,020,010

Bentuk Pangkal Tembok KaU k k l b k i d b k h l d 90°- Untuk pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu pada 90°ke arah aliran

- Untuk pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada 90° ke0,20

arah aliran dengan 0,5 H1 > r > 0,15 H1- Untuk pangkal tembok bulat di mana r > 0,5 H1 dan tembok hulu

tidak lebih dari 45° ke arah aliran

0,10

0

Page 32: Bangunan Utama
Page 33: Bangunan Utama

MERCU BENDUNGCU U G2 tipe: Ogee dan Bulat

Page 34: Bangunan Utama

Mercu bulat memiliki harga koefisien debit ( )yang jauh lebih tinggi (44%) dibandingkan

bendung ambang lebar, jadi mengurangi tinggiair di hulu.

Page 35: Bangunan Utama
Page 36: Bangunan Utama

Q = Cd x 2/3 x √(2/3 g) x be x H11,5

d b l b d ( 3/d )Q = debit yang melimpas bendung (m3/det)Cd = Co x C1 x C2 (Lihat Grafik)Cd = Co x C1 x C2 (Lihat Grafik)

Page 37: Bangunan Utama
Page 38: Bangunan Utama
Page 39: Bangunan Utama

Tipe Ogee

Page 40: Bangunan Utama

BANGUNAN PENGAMBILANGU GKecepatan air saat melewati pintu v = 1~2 m/det.

Debit pengambilan desain (= Qd) diperhitungkanb h 20% d i di l k di l itambahan 20% dari yang diperlukan di saluran primer 

(untuk pengembangan dimasa mendatang).

Kecepatan air v = √(2 x g x z)

Page 41: Bangunan Utama

Elevasi ambang pintu pengambilan 1 ~ 1,5 m dari dasarsungaisungai.Lebar pintu b maksimum adalah 1,5 m.

b di i i b k i h d b 0 8 1Perbandingan tinggi bukaan pintu a terhadap b = 0,8 ~ 1.

Elevasi mercu bendung – elevasi ambang pengambilanharus > a.

Page 42: Bangunan Utama

PEMBILASSLebar pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya = 1/6 ~ 1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antara1/6   1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antarapangkal‐pangkalnya) utk sungai lebar < 100 m.Lebar pembilas diambil 60% dari lebar total pengambilanLebar pembilas diambil 60% dari lebar total pengambilantermasuk pilar‐pilarnya.Panjang dinding pemisah diambil secara empiris: sudutPanjang dinding pemisah diambil secara empiris:  sudut 60 ~ 70o dari tepi pengambilan.

Page 43: Bangunan Utama

Ada 2 tipe pintu pembilas:/Bagian atas/depan terbuka: ikut melewatkan debit 

banjir, tetapi bisa rusak karena benda hanyut.Bagian atas/depan tertutup.

Page 44: Bangunan Utama

PEREDAM ENERGI

Kolam loncat air

Peredam energi tipe bak tenggelam

Page 45: Bangunan Utama

q = Q sungai / be

hc = (q2 / g) 1/3

ΔH = Elevasi mercu bendung + H1 – Elevasi muka air sungai bagian hilir.

Dari Gambar 3.23 dan Gambar 3.24 diperoleh nilai Rmindan T min.

Page 46: Bangunan Utama
Page 47: Bangunan Utama

EROSI BAWAH TANAH (PIPING)( )Erosi bawah tanah adalah terbawanya butir‐butir halus oleh aliran air.Bagian bawah bangunan/bendung bisaBagian bawah bangunan/bendung bisa berlubang.B d bi hBendung bisa hancur.

Page 48: Bangunan Utama
Page 49: Bangunan Utama
Page 50: Bangunan Utama

Agar tidak terjadi harus dipenuhi syarat panjang rembesan.rembesan.

P hi d d i i iPerhitungan dengan metode empiris sepertiMetode BlighMetode LaneMetode Koshia

LaneLaneCL = (Σ LV + 1/3 Σ LH ) / H

Page 51: Bangunan Utama

dimana: CL A k b L (lih T b l )‐ CL : Angka rembesan Lane (lihat Tabel )

‐ Σ Lv : jumlah panjang vertikal (m)‐ Σ LH : jumlah panjang horisontal (m)‐ H : beda tinggi muka air (m)

Alur yang lebih curam dari 45o dianggap vertikal, yang Alur yang lebih curam dari 45 dianggap vertikal, yang kurang 45o dianggap horisontal.

Page 52: Bangunan Utama

Harga minimum angka rembesan Lane (CL)

Pasir sangat halus atau lanauPasir halusPasir sedang

8,57,06 0Pasir sedang

Pasir kasarKerikil halusK ikil d

6,05,04,03 5Kerikil sedang

Kerikil kasar termasuk berangkalBongkah dengan sedikit berangkal dan kerikil

3,53,02,5

Lempung lunakLempung sedangLempung keras

3,02,01,8

Lempung sangat keras 1,6

Page 53: Bangunan Utama

Angka‐angka rembesan pada Tabel di atas sebaiknya dipakai:100% jik id k di k i b id k dib j ia. 100% jika tidak dipakai pembuang, tidak dibuat jaringan aliran dan tidak dilakukan penyelidikan dengan model;

b 80% k l d b i i id k d lidikb. 80% kalau ada pembuangan air, tapi tidak ada penyelidikan maupun jaringan aliran;

b l b kc. 70% bila semua bagian tercakup.

Page 54: Bangunan Utama

Dibuat konstruksi lindung atau kombinasi: 

Lantai huluDinding halang (cut off)Filter pembuangKonstruksi pelengkap

Page 55: Bangunan Utama

KESTABILAN KONSTRUKSI BENDUNGKestabilan bendung dianalisis pada 3 kondisi:Saat Air RendahS j diSaat terjadi gempaSaat terjadi banjirSaat terjadi banjir

Page 56: Bangunan Utama

Pada setiap kondisi, harus memenuhi persyaratan:

a.Eksentrisitas

Resultante Gaya harus berada dalam inti.

Eksentrisitas e = L/2 – (M / Rv) < 1/6 L

L  =  panjang penampang bendungM = ΣMomenR G tik lRv = Gaya vertikal

Page 57: Bangunan Utama

b. Stabil terhadap Gelincir

Fk =  f x Σ Rv / Σ Rh

Fk = Faktor keamanan > 2f = koefisien gesekanf = koefisien gesekanRv = Total gaya verticalRh = Total gaya horisontal

Page 58: Bangunan Utama

c.Stabil terhadap Guling

Fk = ΣMv / ΣMhFk  ΣMv / ΣMh

k k kFk =Faktor keamanan > 1,5Mv = Total momen dari gaya yang menahang y y gMh = Total momen dari gaya yang menggulingkan

Page 59: Bangunan Utama

d.Daya Dukung Tanah

d h b l d h d d kBendung harus stabil diatas tanah sesuai daya dukung.

Tegangan yang terjadi pada dasar bendungTegangan yang terjadi pada dasar bendung.

σ = Σ Rv / L x [1 ± 6 e/L][ ]

σ = daya dukung tanah yang diijinkanl i lRv = total gaya vertical

e = eksentrisitasL = panjang penampang bendungL = panjang penampang bendung

σmin tidak boleh negatip.g p

Page 60: Bangunan Utama

Pada Saat GempaAda tambahan gaya horizontal akibat gempaAda tambahan gaya horizontal akibat gempa

E = ad / gE = koefisien gempaad = percepatan gempa rencana (cm/det2)dg = gravitasi (m/det2) 

ad = n (a x z) mad  n (ac x z) mn,m = koefisien jenis tanah (lihat tabel)a = percepatan kejut dasar (cm/det)ac = percepatan kejut  dasar (cm/det)z = faktor geografi

Page 61: Bangunan Utama

Gaya yang bekerja = E x berat sendiri bendung

FK = 1 25FK = 1,25

Page 62: Bangunan Utama

Pada Saat Banjir

Yang berbeda adalah tinggi muka air hulu danYang berbeda adalah tinggi muka air hulu danhilir.Gaya tambahan yang terjadi pada saat banjiradalah gaya di kolam olak.g yFK = 1,25.

Page 63: Bangunan Utama

Gaya‐gaya di kolam olak dapat dihitung sebagai berikut:

Kecepatan v setelah air melimpas mercu = √[2g (H + z)]√[2g (H + z)]

dimana:dimana:

H = tinggi energi di atas mercuH =  tinggi energi di atas mercuz =  beda elevasi mercu bendung dengan elevasidasar kolam olakdasar kolam olak

d = q / vd  q / v

Page 64: Bangunan Utama

Tekanan sentrifugal pada kolam olak, P/ 2/P = (d/g) x (v2/R)

Resultante Gaya sentrifugal (bekerja arah vertikal):Fc = P x (π/4) x R

Sedangkan berat air diatas kolam olak diperhitungkan 75 % saja karena adanya udara yang terhisap dalam75 % saja, karena adanya udara yang terhisap dalam air.