bangkitan pasca stroke

Upload: rheza-giovanni

Post on 01-Mar-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    1/26

    Bagian Ilmu Syaraf Referat

    Fakultas Kedokteran

    Universitas Mulawarman

    BANGKITAN PASCA STROKE

    Disusun oleh :

    Rheza Giovanni (15100!01"

    Pe#$i#$in%

    &' )e**+ ,u*ahaean- S. S

    Di$a/aan Dala# Ran%a Tu%as Ke.ani*e'aan Klini

    S234a$o'a*o'iu# Il#u S+a'a

    P'o%'a# S*u&i P'oesi Do*e'

    2aul*as Ke&o*e'an 6nive'si*as ula/a'#an

    017

    1

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    2/26

    BAB I

    PENA!U"UAN

    #$# "atar BelakangKejang didefinisikan sebagai kejadian mendadak berupa terganggunya

    kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik dan otonom yang sifatnya

    involunter dan berlangsung secara intermiten.2 Kejang dapat disebabkan oleh

    berbagai keadaan yaitu, epilepsi, kejang demam, hipoglikemia, hipoksia, hipotensi,

    tumor otak, meningitis, ketidakseimbangan elektrolit, dan overdosis obat.4

    Stroke hingga saat ini termasuk penyebab tersering timbulnya serangan

    kejangpada rentang usia lebih tua dari 35 tahun. Stroke muncul sebagai faktor risiko

    terbanyak dari kasus yang didiagnosa epilepsy, selain penyebabpenyebab lain berupa

    penyakit degenerative, tumor otak, dan trauma kepala. !ari data register pasien

    stroke, sekitar 5 " 2#$ pasien memiliki serangan episode kejang, namun epilepsy

    %kejang berulang& hanya terjadi pada sebagian kecil dari kelompok ini. 'ampir sekitar

    3(5## kasus kejang pasca serangan stroke per tahunnya.4

    Kurang dari )#$ penderita stroke mengalami komplikasi atau gejala sisa

    berupa kejang atau epilepsi. 'al ini paling besar kemungkinannya terjadi pada

    mereka yang mengalami perdarahan intraserebral.5 *ekas penderita stroke dan

    kecelakaan yang melukai otak bisa terserang epilepsi. !i +ndonesia sendiri jumlah

    penderita penyakit ini semakin banyak karena pengidap kedua gangguan tersebut

    terus bertambah setiap tahunnya. ang lebih parah lagi, penyandang stroke justru kini

    menyerang kelompok usia muda yang sangat produktif.(

    -enyakit serebrovaskular %khususnya stroke& merupakan etiologi yg paling

    sering diidentifikasi untuk epilepsi deasa, sekitar ))$ dari kasus. Stroke menjadi

    semakin banyak menjadi penyebab dari kejang saat memeriksa populasi yang lebih

    tua. Sebuah studi berbasis populasi di Sedia menemukan baha pada pasien lebih

    dari (# tahun, 45$ dari populasi tersebut memiliki penyebab terbanyak episode

    kejang pasca serangan stroke, diikuti oleh tumor %))$&, dan penyakit /l0heimer

    %1$&. Stroke dikaitkan dengan peningkatan risiko 2335 kali lipat mengalami episode

    2

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    3/26

    kejang, dan )1 kali lipat risiko yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi epilepsi.

    Stroke juga dapat menjadi sumber kejang signifigan pada orang deasa muda.

    Sebuah penelitian prospektif kohort dari (1 pasien )5# tahun yang lama menderita

    gangguan serebrovaskular ditemukan memiliki risiko kumulatif dari epilepsy pasca

    stroke dengan kejang berulang dari $ setelah mengalami onset stroke lebih dari )#

    tahun.1

    leh karena kuatnya hubungan antara episode kejang dengan pasien pasca

    serangan stroke dibuatlah makalh ini, yang bertujuan untuk mengetahui lebih jauh

    tentang hubungan antara kejadian kejang pasca serangan stroke.

    BAB II

    3

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    4/26

    %IN&AUAN PUS%AKA

    '$#$ efinisi Ke(ang

    Kejang adalah perubahan aktivitas motorik abnormal yang tanpa atau disertaidengan perubahan perilaku yang sifatnya sementara yang disebabkan akibat

    pelepasan aktivitas listrik berlebihan di otak. pilepsi adalah kondisi dimana terjadi

    kejang berulang karena ada proses yang mendasari tanpa provokasi dan biasanya

    tidak terduga.+ntractable sei0ure adalah kejang dimana penggunaan obat obatan

    tidak cukup kuat untuk menangani kejang. Status epileptikus adalah kejang yang

    lebih dari 3# menit atau berulang lebih dari 3# menit tanpa disertai pemulihan

    kesadaran.

    '$'$ Klasifikasi Ke(ang

    Kejang dapat diklasifikasikan menjadi6

    a) Ke(ang *arsial

    Kejang parsial adalah kejang yang berhubungan dengan keterlibatan satu

    hemisfer serebri %pada daerah yang terbatas dan terlokalisir di korteks&. Kejang

    parsial dapat berkembang menjadi kejang umum pada seseorang yang mengalami

    kejang. Kejang parsial dapat dikelompokkan menjadi6

    a& Kejang parsial simpleks

    Kejang parsial simpleks adalah bentuk kejang parsial yang tanpa disertai

    dengan perubahan status mental. Kejang ini sering ditandai dengan perubahan

    aktivitas motorik yang abnormal, sering terlihat pola aktivitas motorik yang tetap

    pada ajah dan ekstremitas atas saat episode kejang terjadi. 7alaupun kejang parsial

    simpleks sering ditandai dengan perubahan abnormal dari aktivitas motorik,

    perubahan abnormal dari sensorik, autonom, dan psikis. *iasanya sering pula timbul

    gejala atau sensasi aal dari kejang %/ura& yang terdiri dari rasa tidak nyaman pada

    epigastrium, ketakutan, dan halusinasi.b& Kejang parsial kompleks

    Kejang parsial kompleks ditandai dengan perubahan abnormal dari persepsi

    dan sensasi, dan disertai dengan perubahan kesadaran. Kejang ini diakibatkan

    penyebaran cetusan pada jaringan otak secara bilateral, kearah basal pada bagian

    frontal dan sistem limbik. Sekitar #$ kejang ini berasal dari lobus temporal dan

    4

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    5/26

    sisanya dari lobus frontal serta occipital. -ada saat kejang, pandangan mata anak

    tampak linglung, mulut anak seperti mengecap " ngecap, jatuhnya air liur keluar dari

    mulut, dan seringkali disertai mual dan muntah.

    c& Kejang parsial dengan kejang umum sekunder

    Kejang parsial dapat melibatkan kedua hemisfer serebri dan menimbulkan

    gejala seperti kejang umum. Kejang parsial dengan kejang umum sekunder biasanya

    menimbulkan gejala seperti kejang tonik klonik. 'al ini sulit dibedakan dengan

    kejang tonik " klonik.

    +) Ke(ang Umum

    Kejang umum adalah kejang yang berhubungan dengan keterlibatan kedua

    hemisfer serebri. Kejang umum disertai dengan perubahan kesadaran. Kejang umum

    dapat dikelompokkan menjadi6). Kejang tonik klonik %grand mal seizure)

    Kejang tonik klonik adalah bentuk kejang umum yang paling sering terjadi.

    Kebanyakan kejang ini memiliki onset yang tiba " tiba, namun pada beberapa kasus

    kejang ini didahului oleh aura %motorik atau sensorik&. /ura nya terdiri dari

    ansietas,irritabilitas,penurunan konsentrasi dan rasa sakit pada kepala. -ada aal fase

    tonik, anak menjadi pucat, terdapat dilatasi kedua pupil, dan kontraksi otot " otot

    yang disertai dengan rigiditas otot yang progresif. Sering juga disertai dengan

    inkontinensia urin atau inkontinensia tinja. Kemudian pada fase klonik, terjadi

    gerakan menghentak secara ritmik dan gerakan fleksi yang disertai spasme pada

    ekstremitas. 8erjadi perubahan kesadaran selama episode kejang berlangsung dan

    bisa berlanjut hingga beberapa saat setelah kejang berhenti.

    2. Kejang tonik*entuk kejang ini sama seperti kejang tonik klonik pada fase tonik. -ada hal

    ini tiba " tiba terdiam dengan seluruh tubuh menjadi kaku akibat rigiditas otot yang

    progresif.

    3. Kejang klonikKejang klonik ditandai dengan gerakan yang menyentak, repetitif, tajam,

    lambat.

    4. Kejang mioklonik

    5

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    6/26

    Kejang mioklonik ditandai dengan gerakan menyentak, involunter, mendadak,

    dan cepat. Kejang tipe ini dapat terjadi hingga ratusan kali per hari.

    5. Kejang atonik

    Kejang atonik ditandai dengan kehilangan tonus otot secara tiba " tiba %drop

    attack&.

    (. Kejang absensKejang absens dapat dibagi menjadi kejang absens simpel %tipikal& atau

    disebut jugapetit mal dan kejang absens kompleks %atipikal&. Kejang absens tipikal

    ditandai dengan berhentinya aktivitas motorik secara tiba " tiba, kehilangan

    kesadaran sementara secara singkat yang disertai dengan tatapan kosong. Sering

    tampak kedipan mata berulang saat episode kejang terjadi. pisode kejang terjadikurang dari 3# detik. Sedangkan pada kejang absens atipikal ditandai dengan gerakan

    seperti hentakan berulang yang bisa ditemukan pada ajah dan ekstremitas, dan

    disertai dengan perubahan kesadaran1.

    ,) Ke(ang tak terklasifikasi

    Kejang ini digunakan untuk mengklasifikasikan bentuk kejang yang tidak

    dapat dimasukkan dalam bentuk kejang umum maupun kejang parsial.(

    '$-$ Etiologi dan Faktor resiko)#

    -enyebab kejang secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu intrakranial

    dan ekstrakranial.). +ntrakranial

    -enyebab intrakranial dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu primer dan

    sekunder. -enyebab intrakranial primer disebut juga idiopatik. Sedangkan sekunder

    dapat disebabkan karena neoplasma intrakranial, kelainan kongenital seperti

    hidrosefalus, infeksi seperti meningitis dan ensefalitis, trauma kepala, dan perdarahan

    intracranial.

    2. kstrakranial

    -enyebab ekstrakranial biasa disebabkan karena gangguan metabolisme

    seperti hipoglikemia, hipokalsemia, hepatik ensefalopati, uremia, hiperproteinemia,

    hiperlipidemia, hipotiroid, dan hipoksia. -enyebab ekstrakranial dapat juga

    disebabkan oleh metastasis keganasan ke otak.

    6

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    7/26

    Faktor resiko .

    8rauma kepala, stroke, ensefalitis virus, alkohol, /l0heimer,

    ketidakseimbangan elektrolit, meningitis, cedera kepala sedang, tumor, gangguan

    metabolik, infeksi sistim saraf pusat, anomali kongenital, penyakit serebrovaskular,

    penyakit degeneratif.

    '$/$ Patofisiologi#0

    a) Kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan

    muatan listrik yang berlebihan.

    +) *erkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat

    %9/*/&.

    ,) :eningkatnya eksitasi sinaptik oleh neurotransmitter asam glutamat dan

    aspartat melalui jalur eksitasi berulang.

    '$1 !u+ungan stroke dengan ke(adian ke(ang

    Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian

    otak tibatiba terganggu. !alam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan

    serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan selsel otak.Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh

    jaringan itu.))

    /ndai kata otak kita anggap sebagai pusat komputer yang secara elektronik

    mengendalikan seluruh aktivitas badan kita, serangan kejang pada epilepsy adalah

    ujud lepasnya muatan listrik abnormal secara bersamaan dan tidak terprogram dari

    sekumpulan selsel otak atau dari seluruh otak. /kibat lepasnya muatan listrik secara

    tidak terkontrol ini adalah kejangkejang yang bisa dimulai dari lengan atau tungkaikemudian menyebar ke seluruh tubuh.)2

    Sekelompok selsel otak yang secara spontan, di luar kehendak, tibatiba

    melepaskan muatan listriknya ini disebabkan karena ada perubahan baik anatomis

    %struktur;bentuk& maupun biokimiai pada selsel itu atau pada lingkungan di

    7

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    8/26

    sekitarnya. -erubahan terjadi akibat trauma fisik; benturan; memar pada otak,

    berkurangnya aliran darah; 0at asam akibat penyempitan pembuluh darah,

    pendesakan; rangsangan oleh tumor, dan yang terpenting %dan baru akhirakhir ini

    diketahui& adalah proses sklerosis, yaitu jaringan otak yang mengalam

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    9/26

    c. mbolia serebri

    ++. Stroke 'emoragika. -erdarahan intra serebral

    b. -erdarahan subarachnoid

    *erdasarkan stadium; pertimbangan aktu6

    a. Serangan iskemik sepintas; 8+/

    -ada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan

    peredaran darah di otak akan menghilang dalam aktu 24 jam

    b. >+?!9ejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam aktu

    lebih lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari seminggu.

    c. -rogressing stroke atau stroke in evolution9ejala neurologik yang makin lama makin berat

    c. @ompleted stroke9ejala klinis sudah menetap.

    '$4 Post Stroke Sei5ures

    !easa ini, Stroke adalah penyebab tersering dari kejang, dan juga kejang

    adalah sekuel neurologic tersering dari serangan stroke. Sekitar )#$ dari pasien

    stroke memiliki episode serangan kejang, mulai dari onset serangan pertama kali

    hingga beberapa tahun kemudian.4

    a) efinisi)

    -ost stroke sei0ures

    :erupakan suatu episode kejang, dengan frekuensi tunggal ataupun multiple

    yang terjadi setelah serangan stroke dan diduga berhubungan dengan adanya

    kerusakan otak yang reversible ataupun ireversibel akibat stroke, terlepas dari kapan

    onset munculnya episode kejang setelah stroke.

    -ost stroke epilepsi

    Kejang berulang yang terjadi setelah serangan stroke diagnosis sebagai

    epilepsy. !efinisi yang paling umum digunakan adalah pilepsi pascastroke %-S&

    diidefinisikan sebagai dua atau elbih episode kejang spontan tanpa provokasi yang

    terjadi A ) minggu setelah serangan stroke. Secara umum, kejang pasca stroke

    9

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    10/26

    diklasifikasikan sebagai early onset sei0ures dan late onset sei0ures. Kejang yang

    terjadi dalam aktu 244 jam, minggu, atau kurang dari 2 minggu. Bate onset

    sei0ures didefinsikan sebagai kejang yang terjadi setidaknya dua minggu setelah

    serangan stroke.

    +) E*idemiologi

    Stroke hingga saat ini termasuk penyebab tersering timbulnya serangan

    kejangpada rentang usia lebih tua dari 35 tahun. Stroke muncul sebagai faktor risiko

    terbanyak dari kasus yang didiagnosa epilepsy, selain penyebabpenyebab lain berupa

    penyakit degenerative, tumor otak, dan trauma kepala. !ari data register pasien

    stroke, sekitar 5 " 2#$ pasien memiliki serangan episode kejang, namun epilepsy%kejang berulang& hanya terjadi pada sebagian kecil dari kelompok ini. 'ampir sekitar

    3(5## kasus kejang pasca serangan stroke per tahunnya.4

    -revalensi kejang dibagi berdasarkan jenis kelaminnya. +nsidensinya terjadi

    #,1$ pada lakilaki di atas (5 tahun dan meningkat menjadi ),5$ setelah usia #

    tahun, sedangkan pada anita adalah #,5$ untuk usia di atas (5 tahun dan ada

    peningkatan tiga kali lipat %),5$& setelah usia # tahun. %journal buku& !ari

    penelitian lain mengemukakan, insiden kejang pasca stroke adalah 4,1$ pada laki

    laki yang lebih tua dari 15 tahun dan 3,1$ pada anita yang lebih tua dari 15 tahun

    dan semua kejadian lainnya sekitar 4,4,$. +nsiden epilepsi meningkat pada pasien

    dengan infark serebral, perdarahan dan faktor risiko vaskular. arly onset sei0ures

    lebih cenderung bersifat parsial, sedangkan late onset sei0ures lebih mengarah ke

    kejang umum. Status epileptikus jarang terjadi dan lebih sering terjadi pada pasien

    dengan cacat berat.1

    Kejang lebih sering muncul pada kasus serangan stroke hemoragik dari pada

    stroke iskemik. *erdasarkan penelitian dari *ladin dkk. didapatkan kasus kejang

    muncul sekitar )#,($, sekitar 2(5 pasien dengan perdarahan intraserebral.

    !ibandingkan dengan ,($, sekitar )(3 pasien dengan stroke iskemik. -ada

    penelitian prospektif lain, didapatkan kejang muncul pada 4,4$ dari )### pasien,

    10

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    11/26

    dimana )5,4$ pasien memiliki perdarahan intracerebral luas ataupun perdarahan

    intralobularis, ,5$ dengan perdarahan subarachnoid, (,5$ dengan infark kortikal,

    dan 3,1$ dengan transient ischemic attack. Kejang muncul pada sekitar 3#$ dari

    )4#2 pasien dengan perdarahan intracerebral.4

    8abel ). !ata epidemiologi kejang pasca stroke.)

    ,) Klasfikasi dan *atogenesis4

    Kejang pasca serangan stroke diklasfikasikan menjadi early onset dan late

    onset, mengacu kepada onset munculnya serangan kejang setelah terjadi iskemia pada

    11

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    12/26

    otak. *atas aktu 2 minggu pasca munculnya serangan stroke telah dijadikan acuan

    sebagai pembeda antara kejang late onset atau early onset.

    Serangan kejang yang paling aal dari early onset sei0ure adalah ) sampai 2

    hari pasca serangan akut iskemi. 'ampir setengah %43$& dari pasien dengan serangan

    kejang pasca stroke terjadi 24 jam pasca serangan stroke. *egitu pula dengan

    serangan kejang pasca stroke hemoragik juga lebih banyak terjadi antara 24 jam

    pasca serangan.

    Selama terjadinya kerusakan otak akibat iskemia, terjadi penumpukan dari

    kadar natrium dan kalsium di intrasel yang menyebabkan terjadinya depolarisasi dari

    potensial transmembran dan juga efekefek yang muncul dipicu oleh peningkatan

    kalsium. 8erjadinya perpindahan lokal dari ionion ini akan menurunkan batas

    ambang dari kejang. :ekanisme penyebab paling kuat adalah adanya peningkatan

    kadar glutamate akibat kematian sel yang bersifat eksitotoksisitas terhadap ambang

    kejang. batobatan antiglutaminergik dapat berperan juga sebagai meuroprotektif,

    selain sebagai terapi untuk mengobati kejang.

    Semakin besar disfungsi metabolic lokal yang terjadi memiliki hubungan

    yang relevan dengan semakin aalnya onset kejang yang muncul. -ada pasien

    dengan regio iskemik hipoksia yang luas, terjadi pengeluaran neurotransmitter

    eksitotoksik dalam jumlah besar di ekstraseluler. -ada penelitian dengan

    menggunakan hean coba, terjadi peningkatan eksitabilitas potensial transmembran,

    yang diasumsikan sebagai penurunan ambang kejang dari hean tersebut. Caringan

    antara daerah penumbra dan daerah jaringan yang masih viable yeng berdekatan

    dengan daerah infark pada stroke iskemik, merupakan jaringan yang iritabel terhadap

    impuls listrik dan diduga merupakan suatu titik focus dari aktifitas kejang.

    Selain akibat lokal iskemik, global hipoperfusi juga dapat menyebabkan

    aktifitas kejang. 'ipoksikiskemik ensefalopati adalah salah penyebab tersering dari

    status epileptikus dan merupakan suatu indikasi prognosis buruk.

    12

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    13/26

    -ada late onset sei0ures. !ilakukan penelitian dengan menggunakan kontras,

    terjadi perubahan persisten dari eksitablitas neuron. -enggantian sel parenkim otak

    yang sehat dengan neuroglia dan sel imun diduga berperan untuk membentuk

    terjadinya sikatriks atau parut pada parenkim otak. !an perlu digaris baahi baha

    adanya lesi permanen ini menjelaskan tingginya frekuensi epilepsy pada pasien

    dengan late onset sei0ures dari pada early onset sei0ures. -ada pasien dengan stroke

    iskemik, epilepsy berkembang pada sekitar 35 $ pasien dengan early onset sei0ures

    dan # $ pasien dengan late onset sei0ures. -ada pasien dengan stroke hemoragik,

    epilepsy berkembang pada 2 $ pasien dengan early onset sei0ures, dibandingkan

    dengan 3$ pasien dengan late onset sei0ures.

    Bokasi kortikal merupakan salah satu faktor risiko yang berpengaruh pada

    kejang pasca serangan stroke. Kejang pasca serangan stroke lebih sering berkembang

    pada pasien yang memiliki lesi luas yang melibatkan banyak lobus otak dari pada

    yang hanya mengenai satu lobus. ?amun bagaimanapun, stroke yang hanya

    melibatkan daerah subkortikal sekalipun, kadangkadang dapat berhubungan dengan

    kejang. !ari penelitian terbaru, dengan mengandalkan pada teknik neuroimaging

    dengan sensitifitas rendah, kemungkinan tidak dapat mendeteksi lesi yang berukuran

    kecil yang dapat menyebabkan suatu aktifitas elektrik patologis.

    *ila dianalogikan dengan keterlibatan kortikal pada stroke iskemik, lobus

    yang terkena dianggap sebagai lokasi sumber epileptogenic pada pasien dengan

    perdarahan intraserebral. !ari penelitian serial pada )23 pasien, insiden kejang

    tertinggi terjadi pada perdarahan di struktur lobus kortikal %54$&. +nsiden lebih

    rendah terjadi pada perdarahan di basal ganglia %)$&. Kejang tidak muncul pada

    perdarahan yang terjadi di thalamus. -erdarahan yang terjadi akibat thrombosis

    venous cerebral juga dapat menimbulkan gejala kejang. -erdarahan parenkimal

    bahkan kortikal yang berasal dari kongestif vena lokal juga sering menyebabkan

    aktifitas kejang.

    13

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    14/26

    :ekanisme terjadinya kejang yang di inisiasi oleh perdarahan memang tidak

    dapat dipungkiri. -roduksi hasil metabolisme darah, seperti hemosiderin, dapat

    menyebabkan terjadinya iritasi fokal pada cerebri yang dapat menyebabkan kejang.

    -enelitian pada hean menunjukan, penumpukan ion besi pada korteks serebri dapat

    menyebabkan epileptic fokal. -ada pasien dengan perdarahan subarachnoid, terjadi

    perdarahan yang masuk ke basal sisterna yang secara langsung dapat berkontak

    dengan lobus temporal dan frontalis. -asien dengan perdarahan subarachnoid juga

    memiliki kemungkinan adanya perdarahan dalam komponen intraparenkimal %gambar

    )&

    Satusatunya predictor klinis pada pasien kejang pasca stroke iskemik adalah

    keparahan dari deficit neurologis yang terjadi pada pasien tersebut. Semakin parah

    kerusakan otak ataupun deficit neurologis yang terjadi dapat memprediksikan

    kemungkinan terjadinya kejang. *erdasarkan penelitian epidemiologi oleh

    Dfordshire @ommunity Stroke -roject, hanya sekitar 3 $ dari 225 pasien yang

    memiliki onset setelah ) bulan pasca serangan stroke. -asien ini menunjukan adanya

    suatu deficit neurologis berat dan memiliki stroke luas yang melibatkan kortikal area

    yang luas.

    *eberapa faktor risiko dari kejang setelah terjadi perdarahan subarachnoid

    mencakup aneurisma arteri cerebral media, hematom intraparenkimal, infark cerebri,

    riayat hipertensi, dan ketebalan dari cloting di sisterna.

    14

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    15/26

    9ambar ). Kejang pasca perdarahan intraserebral dan perdarahan subarachnoid.-asien 2 tahun dating dengan keluhan nyeri kepala mendadak, disfasia, dan

    hemiparesis kanan. -asien sedang dalam terapi antikoagulan untuk atrial fibrilasi

    kronik. 'asil dari pemeriksaan @8Scan %/& 8erdapat perdarahan akutintraparenkimal lobus temporal yang berdekatan dengan perdarahan subdural dan

    subarachnoid. Besi diakibatkan oleh adanya aneurisma dari arteri cerebri media, yang

    telah dioperasi. Selama periode postoperative, pasienn memiliki episode kedutan

    15

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    16/26

    pada ajah sebelah kanan yang berhubungan dengan perburukan sementara dari

    afasia pasien. @8Scan postoperative 3 bulan kemudian %*& :emperlihatkan lesihipodense di lobus midtemporal, di fossa cranial media. 8emuan lektroencepalografi

    %9& menunjukan gelombang paku fokal, konsisten dengan aktifitas kejang, diikuti

    dengan gelombang epiletiform pada hemisfer kiri.

    4

    Besi Eascular dapat menyebabkan terjadinya kejang dengan mekanisme yang

    berbeda. Kejang yang terjadi akibat arteriovena malformasi dan aneurisma muncul

    ketika lesi tersebut rupture. ?amun lesi vascular saja dapat menyebabkan kejang

    dengan secara langsung mengiritasi jaringan parenkim otak disekitarnya %gambar 2&.

    Kejang yang muncul pada kasus lesi vascular yang telah dilakukan tindakan

    revaskulariasi, paling sering muncul pada tindakan carotid endarterecomy pada kasus

    stenosis arteri carotis eksternal yang berat. 'al ini disebut sebagai reperfusion

    syndrome. >eperfusion syndrome pertama kali di paparkan oleh sundt dkk, terdiri

    dari aktifitas kejang fokal sementara, serangan nyeri kepala migraine atipikal, dan

    perdarahan intracranial. :eskipun trias klinis tersebut sering tidak muncul. nset dari

    syndrome ini muncul antara beberapa hari hingga 3 minggu pasca tindakan

    revaskularisasi. !an sering ditandai dengan gejala aal dengan keluhan nyeri kepala

    ipsilateral.

    16

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    17/26

    9ambar 2. Besi massa yang menimbulkan kejang fokal. Seorang anita berusia 43

    tahun datang ke +9! setelah mengalami kejang fokal tipe klonik pada bagian tubuh

    sebelah kanan, diikuti dengan kehilangan kesadaran. @8scan ini menunjukan dengan

    kontras ini menunjukan adanya giant aneurysm pada arteri cerebri media yang

    berdekatan dengan bagian cerebri yang mengalami edem. Kontras masuk kedalam

    aneurisma dan sehingga terbentuk batas ilayah yang mengalami thrombus. -asien

    dilakukan tindakan craniotomy dengan trombektomi dan aneurysm clipping.4

    17

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    18/26

    d) Faktor Risiko)

    Cenis stroke seperti apa yang menyebabkan pasien cenderung untuk

    berkembang menjadi epilepsy pasca strokeF +nsiden tertinggi adalah pada stroke

    dengan lesi hemoragik dan lokasi lesi merupakan faktor penentu penting dari insiden

    kejang pasca stroke. 8idak ada pemeriksaan diagnostik tunggal. :enggunakan

    kombinasi modalitas diagnostik dapat berguna dalam menentukan penyebabn kejang

    dalam banyak kasus.

    18

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    19/26

    8abel 2. !aftar faktor risiko dari subtype stroke yang memiliki kemungkinan episodic

    kejang pasca serangan.)

    e) Manifestasi klinik

    4

    :engingat baha penyebab paling banyak dari kejang pasca stroke adalah

    lesi fokal, maka tipe kejang poststroke yang paling umum muncul adalah tipe kejang

    fokal %parsial&. !ari penelitian terhadap # pasien dengan early onset sei0ures, tipe

    kejang parsial simple adalah yang paling sering muncul %()$&, diikuti dengan kejang

    19

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    20/26

    umum sekunder %2$&. -ada penelitian yang lain juga membagi baha pada early

    onset sei0ures, lebih sering terjadi kejang parsial, sedangkan pada late onset sei0ures

    lebih sering terjadi kejang umum sekunder. Kebanyakan kejang berulang yang

    muncul adalah dari jenis yang sama seperti episode presentasi, dan cenderung

    kambuh dalam kurun aktu ratarata ) tahun.

    !alam penelitian dalam jumlah besar pada kasus kejang poststroke, $

    memiliki episode status epileptikus. Status epileptikus ini hanya berhubungan dengan

    dengan tingkat disabilitas fungsional, namun tidak berhubungan dengan tingkat

    kematian, tipe stroke %iskemik atau hemoragik&, topografi %keterlibatan kortikal&,

    ukuran lesi, ataupun dari gelombang 9.

    9ejala kejang pada reperfusi syndrome biasanya muncul diaali dengankejang fokal terlebih dahulu lalu diikuti dengan kejang generalisata sekunder.

    /ktifitas kejang selalu muncul pada daerah vascular ipsilateral yang dilakukan

    pembedahan. Kadangkadang, status epileptikus dapat terjadi kemudian %9ambar 3&.

    20

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    21/26

    9ambar 3. Status epileptikus yang terjadi pada reperfusion syndrome. Seorang anita

    berusia (( menjalani tindakan endarterectomy arteri carotis kanan atas indikasipenyakit asimptomatik ekstrakranial artery carotid 3 hari sebelumnya. -asien bangun

    dengan keluhan nyeri kepala, diikuti dengan gerakan klonik pada lengan kiri.

    Kemudian gejala ini berkembang menjadi kejang umum tonikklonik, yang tidakmembaik dengan terapi lora0epam dan fenitoin. -emeriksaan monitoring 9

    menunjukan adanya gelombang laterali0ed epiletiform discharges, yang munculsetiap 2 sampai 5 menit dan berlangsung selama beberapa detik. %/& -emeriksaan

    diffusioneighted :>+ menunjukan thalamic pada sisi kanan %@& fenobarbital telahdiberikan, dan menunnjukan adanya penurunan aktiftas dari gelombang kejang.4

    21

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    22/26

    f) iagnostik 4

    'olmes menemukan pasien yang memiliki atau mengeluarkan gelombang

    periodic laterali0ing epiletiform dan bilateral independent periodic laterali0ing

    epiletifoorm pada pemeriksaan 9 setelah serangan stroke sangat rentan

    berkembang menjadi kejang. -asien yang memiliki gelombang focal spikes juga

    memiliki risiko hingga 1$ menjadi kejang. 9elombang perlambatan focal,

    perlambatan difus, dan temuan normal pada 9 berhubungan dengan risiko rendah

    mengalami kejang pasca stroke dengan kemungkinan 2#$, )#$, dan 5$.

    -emeriksaan penunjang lain, khususnya neuroanatomical imaging, yang dapat

    menemukan adanya keterlibatan kortikal lebih prediktif untuk memprediksi

    terjadinya epilepsy dari pada hanya dengan pemeriksaan 9 tunggal.9elombang perlambatan fokal pada 9 kemungkinan menggambarkan

    adanya suatu daerah jaringan iskemik ataupun infark yang luas disertai dengan

    keterlibatan korteks serebri dan territorial subkortikal. Sebagai tambahan

    pemeriksaan penunjang, 9 dapat membantu untuk pemeriksaan aal pada pasien

    yang memiliki gejala neurologic fokal yang buruk pasca serangan stroke. -ada pasien

    tertentu, perlambatan fokal dapat mengkonfirmasi adanya iskemia pada hemisfer otak

    dan menyangkal adanya kejang yang sedang berlangsung sebagai penjelasan untuk

    sindrom neurologis akut. 9ambaran 9 yang normal tidak secara pasti mengekslusi

    iskemi cerebral, khususnya di daerah subkortikal atau subtentorial serebri ataupun

    aktifitas kejang yang hilang timbul %intermittent&.

    Kejang pasca stroke ini dapat menggambarkan adanya suatu infark atau

    iskemi yang dapat ditemukan dengan pemeriksaan neuroimaging. -enelitian dari

    landsberg dkk. menunjukan adanya temuan abnormal dari hasil :>+ pada 3 pasien

    dengan status epileptikus parsial.

    g) iagnosis Banding

    !iagnosis banding dari kejang pasca iskemia dapat mengacu ke beberapa

    penyebab. -engobatan, drug therapy ithdraal %contoh6 ben0odia0epin& dan

    gangguan metabolic %contoh6 abnormalitas kada glukosa& dapat menyebabkan

    22

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    23/26

    terjadinya kejang umum, kecuali jika sudah ditemukannya lesi yang mendasari

    kejang tersebut. Migrain-related focal phenomenon dan transient ischemic attack

    dapat menghasilkan gelombang perlambatan fokal pada 9. ?amun alaupun

    ditemukan abnormalitas dari gelombang 9, kelainan metabolism glukosa juga

    tidak boleh diabaikan.4

    8idak selalu mudah untuk membedakan apakah pasien memiliki kejang.

    8erlepas dari presentasi kejang atipikal pasca stroke, penyebab jelas dari kejang %mis.

    Stroke& dapat menjadi jubah hanya untuk menyembunyikan penyebab sebenarnya

    dari kejang, terutama pada pasien usia lanjut. Kondisi tersebut termasuk aritmia

    jantung, infeksi serebrovaskular, dan ketidakseimbangan elektrolit, dan penghentian

    terapi obat tibatiba tidak boleh diabaikan. Sinkop merupakan diagnosis banding lainyang dapat menyerupai kejang. Selain itu cedera traumatis di bagian kepala juga

    dapat menimbulkan gejala klinis kejang. !iagnosis banding di atas tidak boleh

    diabaikan untuk menghindari keterlambatan dalam diagnosis dan manajemen yang

    tepat, dan sangat berharga mengingat baha pasien tua dapat hadir dengan kejang

    yang bersifat tidak khas %atipikal&.)

    6) Penatalaksanaan)

    Saat ini sedikit penelitian yang membandingkan efek dari jenisjenis obat

    antiepilepsi yang berbeda pada pasien kejang pascastroke, namun saat ini monoterapi

    dapat digunakan untuk mengontrol kejang pada $ dari total pasien kejang post

    stroke. Karbama0epin yang paling umum digunakan. Bamotrigin baik ditoleransi

    pada kasus epilepsi yang baru didiagnosa khusunya pada pasien dengan usia lanjut

    dan dapat membuat periode bebas kejang yang lebih lama dari pada Karbame0epin.

    *en0odia0epin, khususnya lora0epam, berguna pada saat kejang sedang berlangsung.

    -ilihan monoterapi harus disesuaikan dengan setiap pasien dengan

    mempertimbangkan rute pemberian, interaksi dengan obat lain dan komorbiditas.

    -erlu perhatian lebih pada saat meresepkan obat anti epilepsi pada populasi usia

    lanjut karena mereka lebih cenderung untuk mengkonsumsi obat lain, contoh pada

    beberapa obat, misalnya. arfarin dan digoDin, sehingga meningkatkan risiko

    23

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    24/26

    interaksi obat melalui en0im hati berupa induksi atau penghambatan. -erubahan

    fisiologis pada orang tua cenderung memberi efek kepada farmakokinetik obat anti

    epilepsi dan mengganggu pengeluaran obat. -asien dengan gangguan ginjal atau hati

    mungkin memerlukan penyesuaian dosis. -ilihan obat juga dapat dibatasi oleh efek

    samping, paling sering sedasi.

    /da beberapa studi yang menunjukkan adanya hubungan antara / tertentu

    dan gangguan pemulihan pasca stroke dan mereka menyarankan untuk menghindari

    penggunaan fenitoin, fenobarbital dan ben0odia0epin dalam masa pemulihan pasca

    stroke jika memungkinkan.

    :anajemen dengan menggunakan / diatur oleh prinsipprinsip standarmanajemen epilepsi.

    Ketika monoterapi dari / lini pertama gagal, diagnosis etiologi harus

    diperiksa kembali dan memberikan monoterapi dengan / lini kedua.

    -enggantian bat memerlukan penurunan dosis secara perlahan %tidak diganti

    secara langsung& ketika ingin diganti dengan obat regimen yang lain

    8erapi kombinasi mungkin diperlukan tapi kurang disukai karena

    meningkatkan risiko efek samping dan interaksi obat.

    i) Prognosis)

    /da bukti yang bertentangan mengenai prognosis pada pasien dengan kejang

    pasca stroke. Studi saat ini setuju baha keparahan stroke merupakan faktor yang

    paling penting dalam menentukan hasil dari pada pasien stroke. !ikatakan baha

    pasien dengan early onset sei0ures memiliki hasil yang buruk disertai dengan tingkat

    kematian yang tinggi di rumah sakit, sedangkan late onset sei0ures nerhubungan

    dengan tingkat kecacatan yang tinggi dan perburukan kognitif. 'al ini juga

    menentukan baha epilepsi memiliki dampak negatif pada kualitas hidup terkait

    kesehatan.

    AF%AR PUS%AKA

    24

  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    25/26

    ). 9uidelines and -rotocols /dvisory @ommitte. Gebrile Sei0ure. *ritish

    @olumbia :edical /ssociation. 2#)#.

    2. @hildren and +nfants ith Sei0ures/cute :anagement @linical 9uidelines.?S7 !epartment of 'ealth. 2##.

    3. Gebrile Sei0ures6 9uideline for the ?eurodiagnostic valuation of the @hild

    7ith a Simple Gebrile Sei0ure. -ediatrics. 2#)) Geb62%)21&H3#34

    4. Poststroke Seizures. +saac, Silverman , Bukas, >estrepo and :athers,

    9regory. s.l. 6 /merican :edical /ssociation, 2##2, Eol. 5.

    5. Geigin, Ealery. 2##(. Stroke, -anduan *ergambar 8entang -encegahan dan

    Pemulihan Stroke. 2nd ed. Cakarta6 -8 *huana +lmu -opuler.

    (. astroki. 2##1. Stroke Dapat Timbulkan Epilepsi. http6;;.yastroki.or.id.%24 mei 2#)(&

    1. Seizure in Ishemic Stroke. Kim, *enny S. and Sila, @athy. *urlington 6

    Springer Science , 2#)5.

    . Gauci /, *raunald , Kasper !, 'auser S, Bongo !, Cameson C, et al.

    pilepsy. !i !alam6 'arrisonIs -rinciples of +nternal :edicine )1th dition6

    :c9ra 'ill. 2##.. Griedman :.C, Sharrieff 9. J. Sei0ures in @hildren. -ediatric @lin ? /m.

    2##(H536251211)#. *reton /. ?. Sei0ures6 Stages, 8ypes, and @are. )#th mergency @ritical

    @are LK /nnual @ongress. 2#)3

    )). Cauch. 2##5. Stroke. http6;;.ikipedia.htm. %2# mei 2#)(&

    )2. /rif :., Suprohaita., 7ahyu +.7 7iiek S. 2###. apita Selekta

    edokteran. disi ke3 jilid 2. Cakarta6 :edia /esculapius. pp6 )12(.

    )3. :isbach 'C. Stroke6 /spek !iagnostik, -atofisiologi, :anajemen. Cakarta6

    Gakultas Kedokteran Lniversitas +ndonesia, ).

    )4. 9ofir /. :anajemen Stroke6 vidence *ased :edicine. Cakarta6 -ustaka

    @endekia -ress, 2##.)5. 9olds0midt /C, @aplan B>. Stroke ssentials. Cakarta6 -enerbit *uku

    Kedokteran, 2##.

    )(. *rass B:. Stroke. /vailable at

    http6;;.med.yale.edu;library;heartbk;).pdf. /ccessed on )#th Canuary

    2#)2.

    25

    http://www.yastroki.or.id/http://www.yastroki.or.id/
  • 7/26/2019 Bangkitan Pasca Stroke

    26/26

    )1. Smith 7S, Cohnston S@. @erebrovascular !iseases. +n6 'arrisonIs ?eurology

    in @linical :edicine. @alifornia6 Lniversity of @alifornia, San Gramsisco,

    2##(6 23321).

    ). -oststroke epilepsy. *oovalingam, -, et al., et al. Beicester 6 gmjournal, 2#)2.