baku mutu - amdal

48

Upload: reski-aprilia

Post on 30-Jun-2015

7.516 views

Category:

Engineering


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Baku Mutu - AMDAL
Page 2: Baku Mutu - AMDAL

Baku MutuBaku Mutu

adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat atau energi atau komponen lain yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang adanya sesuai dengan peruntukannya.

Page 3: Baku Mutu - AMDAL

BAKU MUTU

(Menurut Ahli Hukum) Suatu peraturan pemerintah yang resmi yang harus dilaksanakan, yang mengenai spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien.

(menurut para ahli teknik) Merupakan spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang mungkin boleh dibuang, tetapi tidak selalu merupakan peraturan resmi yang harus diikuti

Page 4: Baku Mutu - AMDAL

Baku Mutu

Baku Mutu Lingkungan (Standar atau nilai ambang pada kualitas lingkungan hidup).----> dikaitkan dengan peruntukannya.Baku Mutu --->dikaitkan dengan jenis kegiatannya Baku mutu limbah pencemar

Baku mutu limbah cair Baku mutu udara emisi

Page 5: Baku Mutu - AMDAL

Pengaturan tentang Baku Mutu Lingkungan (MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/ 1988)

Tentang Pedoman Penetapan BML yang berisikan pengaturan dan penetapan pedoman

•baku mutu kualitas air, •baku mutu udara ambien, •baku mutu udara emisi sumber tidak bergerak,

•kriteria kualitas air laut untuk biota laut (budidaya perikanan).

Page 6: Baku Mutu - AMDAL

MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988

mencabut tentang kriteria kualitas air

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air

Adendum

PP. Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Page 7: Baku Mutu - AMDAL

MENKLH Nomor Kep-02/MENKLH/I/1988

MENKLH Nomor Kep-03/MENKLH/II/1991 tentang Baku Mutu Air Limbah

MENLH Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

Page 8: Baku Mutu - AMDAL

MENKLH Nomor Kep-02/ MENKLH/I/1988

perubahan

MENLH Nomor 13/MENLH/3/ 1995 tentangBaku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Page 9: Baku Mutu - AMDAL

Beberapa istilah penting dalam Baku Mutu

Objektif adalah tujuan atau suatu sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan

Kriteria adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang dapat digunakan sesuai dengan objektif atau suatu tujuan penggunaan tertentu.

Page 10: Baku Mutu - AMDAL

Standard adalah satu set nilai numerikal dari konsentrasi atau jumlah suatu bahan kimia atau

pencemar, suatu keadaan fisik atau lain-lain hal yang ada dalam media

ambien atau yang berada dalam media limbah.

Page 11: Baku Mutu - AMDAL

Penyusunan Baku Mutu•Identifikasi dari penggunaan sumberdaya atau media ambien yang harus dilindungi. Dengan kata lain objektif dari sumberdaya tersebut dapat dicapai

•Merumuskan formulasi dari kriteria dengan menggunakan kumpulan dan pengolahan dari berbagai informasi ilmiah

•merumuskan baku mutu ambien dari hasil penyusunan kriteria

•merumuskan baku mutu limbah yang boleh dilepas ke dalam lingkungan yang akan menghasilkan keadaan kualitas baku mutu ambien yang telah ditetapkan

•membentuk program pemantauan dan pengumpulan informasi untuk peyempurnaan

Page 12: Baku Mutu - AMDAL

Penetapan baku mutu limbah haruslah dikaitkan dengan keadaan kualitas ambien dan baku mutu ambien.

Sebagai Contoh:

•suatu daerah yang keadaan lingkungan ambiennya masih sangat baik berarti pula bahwa batas baku mutu ambien masih jauh dari kualitas ambien

•suatu daerah lain mempunyai keadaan kualitas ambien yang sudah tidak laik atau mendekati batas baku mutu ambien yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan bahwa pencemaran yang ada sudah sangat berat.

Page 13: Baku Mutu - AMDAL

Kualitas lingkungan

Luas Areal

Baku mutu ambien

Keadaan kualitas ambien

Kedaan kualitas ambien yang masih baik sebelum dilepaskan bahan pencemar baru

Page 14: Baku Mutu - AMDAL

Keadaan kualitas ambien sebelum dicemari

Keadaan kualitas ambien setelah dicemari

Baku mutu ambien

Luas areal

Kualitas lingkungan

Keadaan kualitas ambien yang sudah tidak baik sebelum dilepaskan bahan pencemar baru

Page 15: Baku Mutu - AMDAL

Keadaan lingkungan ambien yang sudah tidak baik setelah dicemari lagi

Kualitas lingkungan

Luas areal

Keadaan kualitas ambien yang sudah tidak baik setelah dilepas bahan pencemar baru

Page 16: Baku Mutu - AMDAL

Penentuan baku mutu lingkungan

Terdapat beberapa metoda pendekatan, diantaranya adalah :

•Pendekatan Fisiologis (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)

•Pendekatan Rantai Makanan•Angket•Studi Pustaka•Bio Indikator

Page 17: Baku Mutu - AMDAL

Pendekatan Fisiologis (Tingkat Bahaya Suatu Unsur)

Beberapa logam diperlukan keberadaannya. Tapi ada beberapa logam justru merupakan racun bagi tubuh dan ada beberapa beberapa bahan yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai bahaya yang mematikan.

Page 18: Baku Mutu - AMDAL

Sebagai contoh :Kadmium (Cd) bisa menimbulkan sakit pada tulang, menyerang ginjal dan otot-otot.

Timbal (Pb) mengakibatkan berkurangnya kadar Haemoglobin dan menimbulkan anemia.

Air Raksa (Hg) bisa menyebabkan susunan syaraf menjadi kejang, rambut rontok dan jaringan ginjal rusak.

Sinar Radio Aktif (ß dan Ý) dapat merusak mata dan kulit serta merusak susunan protein tubuh.

Page 19: Baku Mutu - AMDAL

Pendekatan Rantai Makanan

Melalui pendekatan aliran bahan. Yang dimaksud aliran bahan disini adalah aliran sesuatu unsur melalui proses yang dimakan dan yang memakan, yang menyebabkan terakumulasi suatu unsur.

Page 20: Baku Mutu - AMDAL

Angket

proses ini dengan cara menyebarkan daftar isian terhadap sejumlah orang, kemudian dari daftar isian tersebut diolah dan diharapkan dapat diperoleh sederetan unsur yang perlu diperhatikan

Page 21: Baku Mutu - AMDAL

Studi Pustaka

Dengan mempelajari berbagai parameter dan nilai baku mutu yang sudah ada (terbit).

Page 22: Baku Mutu - AMDAL

Bio IndikatorAdalah Indikator biologis yang dipakai sebagai

gambaran kondisi lingkungan di tempat tertentu.(Organisme mempunyai rentangan

atau kisaran tertentu terhadap suatu perubahan lingkungan terutama parameter

fisika).

Contoh :

Eury : suatu organisme yang mempunyai kisaran lebar

Steno: organisme yang mempunyai kisaran sempit

Eurythermal : organisme yg dpt hidup pada kisaran temp.yg lbr

Stenohaline : organisme yg dpt hidup pada kisaran salinitas kecil

Page 23: Baku Mutu - AMDAL

Apa itu Baku Mutu Lingkungan?

Pembatasan masuknya limbah ke lingkungan, melalui penerapan norma-norma pedoman maupun peraturan

Mengapa harus Baku Mutu Lingkungan ?

Diperlukan untuk melindungi Lingkungan Hidup•mencegah penurunan kualitas lingkungan

•meningkatkan kualitas lingkungan

Page 24: Baku Mutu - AMDAL

Siapa yang melaksanakan Baku Mutu Lingkungan ?

Pemerintah

•penyuluhan, pembinaan dan pengawasan

Pemrakarsa

•penerapan BML dan upaya meningkatkan kinerja

Masyarakat

•Hak mendapatkan lingkungan yang bersih

•kontrol sosial

Page 25: Baku Mutu - AMDAL

Bagaimana cara menerapkan Baku Mutu Lingkungan ?

•Penetapan BML dan BM limbah/emisi

•Prinsip pengendalian pencemaran - limbah memenuhi BM dan tak mencemari - zero discharge

Page 26: Baku Mutu - AMDAL

Gangguan pada badan perairan dapat terjadi akibat adanya hal-hal berikut :

•Adanya senyawa atau bentuk energi tertentu (panas) yang masuk ke dalam badan perairan yang mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia pada badan perairan tersebut.

•Adanya penghalangan atau pembelokan pada sebagian atau keseluruhan pada badan perairan tersebut.

Page 27: Baku Mutu - AMDAL

Dampak yang timbul akibat terjadinya hal-hal di atas adalah :

•kualitas air akan menjadi kurang/tidak baik sama sekali sehingga mengakibatkan pemanfaatan untuk manusia ataupun industri dan lainnya akan menjadi tidak baik pula

•adanya kemungkinan terjadi kerusakan secara ekologi; menurunnya komposisi dan keanekaragaman komunitan biologi yang ada dalam badan perairan tersebut.

•adanya kemungkinan air tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia

Page 28: Baku Mutu - AMDAL

Dalam bidang pertambangan, timbulnya pencemaran air banyak terjadi dalam tahapan kegiatan berikut :Proses penambanganProses pengolahanPembangkit tenaga listrikBengkelTransportasiPelabuhan StockpileDepo gudang penyimpanan bahan-bahan

Page 29: Baku Mutu - AMDAL

Keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan dapat dinilai dari standar / baku mutu dipergunakan. Penentuan ini memerlukan beberapa pertimbangan sebagai berikut :Sumber air yang masuk dalam suatu kegiatanDasar standar/baku mutu yang digunakanLokasi pengukuran air limbahVariasi badan air penerimaParameter air yang dipergunakan

Page 30: Baku Mutu - AMDAL

PP Nomor 82 Tahun 2001, Bab II pasal 8. berdasarkan peruntukannya Klasifikasi dan kriteria mutu air dibagi menjadi 4 kelas yaitu :Kelas I; Dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.Kelas II;Dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan airtawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Page 31: Baku Mutu - AMDAL

Kelas III; Dapat digunakan untuk membudi dayakan Ikan air tawar, peternak an, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kelas IV; Dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Page 32: Baku Mutu - AMDAL

Komponen-komponen utama yang terdapat/terkandung di

dalam udara

•Nitrogen (N2) = 78,0 %•Oksigen (O2) = 21,0 %•Argon (Ar) = 0,9 %•Unsur-unsur lain = 0,1 %

Page 33: Baku Mutu - AMDAL

Beberapa polutan yang dikenal sebagai pencemar udara akibat

aktivitas pertambangan

•CO2 dan CO yang berasal dari pembakaran tak sempurna suatu senyawa hidrokarbon. Misal, gas-gas CO2 dan CO yang keluar dari knalpot alat-alat berat pertambangan seperti dari Dump truck, Bulldozer, Whell Loader, Back Hoe dan lain-lain.

Page 34: Baku Mutu - AMDAL

NOx dan SOx (Oksida Nitrogen dan Sulfur) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Ini banyak terdapat pada aktivitas penambangan Batubara, sering terjadi adanya Batubara yang terbakar (Self Combustion).

Partikulat berupa padatan dan/atau cairan. Seperti, timbulnya debu-debu akibat aktivitas pengangkutan bahan tambang dan adanya limbah padat dan cair dari tempat pencucian bahan galian.

Page 35: Baku Mutu - AMDAL

KonsentrasiKonsentrasi(ppm)(ppm)

Pengaruh Terhadap ManusiaPengaruh Terhadap Manusia

0,20,2

0,30,3

0,50,5

8 – 128 – 12

1010

2020

Konsentrasi terendah yang dapat Konsentrasi terendah yang dapat mempengaruhi manusia secara nyata dan mempengaruhi manusia secara nyata dan menyebabkan hambatan terhadap pusat gerak menyebabkan hambatan terhadap pusat gerak refleks pada otakrefleks pada otak

Hambatan terhadap sistem saraf perasa (lidah)

Hambatan terhadap sistem saraf pembau

Rasa panas/sakit pada tenggorokan

Rasa pedih pada mata

Batuk beruntun yang tidak dapat ditahan

PENGARUH SOx PADA MANUSIA

Page 36: Baku Mutu - AMDAL
Page 37: Baku Mutu - AMDAL

Ukuran-ukuran polutan yang sering terdapat pada lingkungan

pertambangan

Partikel dengan diameter < 0,1 m biasanya berasal dari proses pembakaran. Sering disebut sebagai aerosol.

Partikel dengan diameter 0,1 – 1,0 m terbentuk akibat proses kondensasi uap air. Waktu pengendapannya kurang lebih selama 1 bulan.

Partikel dengan diameter > 1,0 m terjadi akibat proses abrasi suatu padatan.

Page 38: Baku Mutu - AMDAL

KECEPATAN PENGENDAPAN PARTIKULAT (SETTLING VELOCITIES)

Ukuran Pertikel (m) Kecepatan Pengendapan

200 1,2 m/detik100 0,3 m/detik50 70 mm/detik10 3 mm/detik5 0,7 mm/detik1 30 m/detik0,5 7 m/detik

Page 39: Baku Mutu - AMDAL

BAKU MUTU TINGKAT KEBISINGAN (Kepmen LH No. KEP-48/MENLH/11/1995, tanggal 25 Nopember 1995)

Peruntukan Kawasan/Lingkungan Kegiatan Tingkat Kebisingan dB (A) a. Peruntukan Kawasan

1. Perumahan dan Pemukiman 2. Perdagangan dan jasa 3. Perkantoran dan Perdagangan 4. Ruang terbuka hijau 5. Industri 6. Pemerintahan dan Fasilitas Umum 7. Rekreasi 8. Khusus :

Bandar Udara Stasiun Kereta Api Pelabuhan Laut Cagar Budaya

b. Lingkungan Kegiatan 1. Rumah Sakit dan sejenisnya 2. Sekolah atau sejenisnya 3. Tempat ibadah atau sejenisnya

55 70 65 50 70 60 70

* *

70 60

55 55 55

Keterangan : * disesuaikan dengan ketentuan Menteri Perhubungan

Page 40: Baku Mutu - AMDAL

Baku Mutu Emisi Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbahan Bakar BatuBara (Berlaku efektif tahun 2000)

(Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor Kep-13/MENLH/3/1995;tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak; tanggal 7 Maret 1995)

Parameter Batas maksimum (mg/m3)

1. Total Pertikel

2. Sulfur Dioksida (SO2)

3. Nitrogen Oksida (NO2)

4. Opasitas

150

750

850

20%Catatan :- Nitrogen Oksida ditentukan sebagai NO2

- Konsentrasi partikulat dikoreksi sebesar 3% O2

- Volume gas dalam keadaan standar (25o C dan tekanan 1 atm)- Opasitas digunakan sebagai indikator praktis pemantauan dan dikembangkan untuk

memperoleh hubungan korelatif dengan pengamatan total partikel.- Pemberlakuan BME untuk 95% waktu operasi normal selama tiga bulan.

Page 41: Baku Mutu - AMDAL

Baku Mutu Emisi Untuk Jenis Kegiatan Lain (Berlaku efektif tahun 2000)(Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor Kep-13/MENLH/3/1995;

tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak; tanggal 7 Maret 1995)

Parameter Batas maksimum (mg/m3)

Bukan Logam1. Ammonia (NH3)2. Gas Klorin (Cl2)3. Hidrogen Klorida (HCl)4. Hidrogen Fluorida (HF)5. Nitrogen Oksida (NO2)6. Opasitas7. Partikel8. Sulfur Dioksida (SO2)9. Total Sulfur tereduksi (H2S)

Logam10. Air Raksa (Hg)11. Arsen (As)12. Antimon (Sb)13. Kadmium (Cd)14. Seng (Zn)15. Timah Hitam (Pb)

0,5105

10100035%35080035

5888

5012

Catatan- Volume gas dalam keadaan standar (25o C dan tekanan 1 atm)

Page 42: Baku Mutu - AMDAL

Baku Mutu Emisi Untuk Industri Semen (Berlaku efektif tahun 2000)(Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor Kep-13/MENLH/3/1995;

tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak; tanggal 7 Maret 1995)

Sumber Parameter Batas Maksimum (mg/m3)

1. Tanur putar (Kilns)

2. Pendingin Terak (ClinkerCoolers)

3. Millin, Grinding, Alatpengangkut (Conveying),Pengepakan (Bagging) .

4. Tenaga Ketel Uap (PowerBoiler)

Total partikelSulfur Dioksida (SO2)Nitrogen Dioksida (NO2)Opasitas

Total partikel

Total partikel

Total partikelSulfur Dioksida (SO2)Nitrogen Oksida (NO2)

80800

100020%

80

80

230800

1000Catatan- Nitrogen Oksida ditentukan sebagai NO2

- Konsentrasi partikel untuk sumber pembakaran (misal Kiln) harus dikoreksi sampai 7% O2

- Volume gas dalam keadaan standar (25o C dan tekanan 1 atm)- Standar di atas berlaku untuk proses kering- Batas maksimum total partikel untuk :

- Proses basah = 250 mg/m3

- Shaft kiln = 500 mg/m3

- Opasitas digunakan sebagai indikator praktis pemantauan dan dikembangkan untukmemperoleh hubungan korelatif dengan pengamatan total partikel.

- Pemberlakuan BME untuk 95% waktu operasi normal selama tiga bulan.

Page 43: Baku Mutu - AMDAL

Baku Mutu Limbah Cair ( Keputusan Menteri KLH No.51/MENLH/10/1995)

No. Parameter Satuan Golongan Baku Mutu Limbah Cair

I II

1 Fisika Temperatur

o C

38

40

2 Zat padat terlarut mg/l 2000 4000 3 Zat padat tersuspensi mg/l 200 400

1

Kimia pH

6,0 – 9,0

2 Besi terlarut (Fe) mg/l 5 10 3 Mangan terlarut (Mn) mg/l 2 5 4 Barium (Ba) mg/l 2 3 5 Tembaga (Cu) mg/l 2 3 6 Seng (Zn) mg/l 5 10 7 Khrom Heksavalen (Cr+6) mg/l 0,1 0,5 8 Khrom total (Cr) mg/l 0,5 1 9 Cadmium (Cd) mg/l 0,05 0,1

10 Air Raksa (Hg) mg/l 0,002 0,005 11 Timbal (Pb) mg/l 0,1 1 12 Stanum (Sn) mg/l 2 3 13 Arsen (As) mg/l 0,1 0,5 14 Selenium (Se) mg/l 0,05 0,5 15 Nikel (Ni) mg/l 0,2 0,5 16 Kobalt (Co) mg/l 0,4 0,6 17 Sianida (SN) mg/l 0,05 0,5 18 Sulfida (H2S) mg/l 0,05 0,1 19 Fluorida (F) mg/l 2 3 20 Klorida bebas (Cl2) mg/l 1 2 21 Amoniak bebas (NH3 – N) mg/l 1 5 22 Nitrat (NO3 – N) mg/l 20 30 23 Nitrit (NO2 – N) mg/l 1 3 24 BOD mg/l 50 150 25 COD mg/l 100 300 26 Senyawa aktif biru metilen mg/l 5 10 27 Fenol mg/l 0,5 1 28 Minyak Nabati mg/l 5 10 29 Minyak Mineral mg/l 10 50

Catatan : Untuk memenuhi baku mutu limbah cair tersebut kadar parameter limbah tidak diperbolehkan dicapai dengan cara pengenceran dengan air yang secara langsung diambil dari sumber air. Kadar parameter limbah tersebut adalah kadar maksimum yang diperbolehkan.

Golongan I diperuntukan bagi industri yang ke sumber air yang dimanfaatkan bagi

sumber air minum, dimana sumber tersebut debitnya relatif kecil dan berada pada daerah yang padat penduduk dan industrinya

Golongan II, persyaratan standarnya dibuat lebih ringan dari Golongan I dengan mempertimbangkan bahwa buangan disalurkan ke sumber air yang mempunyai debit yang cukup dan terutama dipergunakan untuk keperluan perikanan, pertanian dan industri.

Page 44: Baku Mutu - AMDAL

Tanah merupakan campuran dari padatan organik dan anorganik, udara, air dan mikro organisme. Semua fasa ini saling terkait satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur esensial yang terdapat dalam tanah, baik dalam fasa padat ataupun cair, juga merupakan unsur-unsur yang esensial bagi tanaman dan hewan.

Page 45: Baku Mutu - AMDAL

Unsur-unsur yang terdapat dalam tanah

Oksigen, Hidrogen, Carbon (terutama berasal dari udara dan air), Nitrogen, Phosphor, Potasium, Calsium, Magnesium dan Sulfur (terutama yang berasal dari padatan tanah). Sedangkan unsur-unsur lain seperti Besi, Mangan, Boron, Molibdenum, Tembaga, Seng, Chlor dan Cobalt dipergunakan dalam jumlah yang relatif kecil. Unsur-unsur lain seperti Natrium, Flour, Silika dan lain-lain tampaknya tidak terlalu esensial.

Page 46: Baku Mutu - AMDAL

Kandungan Rata-rata Unsur-unsur Esensial Dalam Tanah

Unsur-unsur

Kadar (% berat)

Unsur-unsur

Kadar (% berat)

OFeCCaK

MgNP

494211

0,60,1

0,08

MnSClZnCuB

MoCo

0,080,050,01

0,0050,0020,001

0,00030,0008

Page 47: Baku Mutu - AMDAL

Nilai Ambang Batas

adalah batas konsentrasi suatu zat dalam udara yang boleh ada yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi seseorang yang bekerja selama 8 jam / hari atau selama 40 jam / minggu tanpa menimbulkan gangguan kesehatan yang berarti.

Page 48: Baku Mutu - AMDAL

Tiap – tiap zat mempunyai NAB sendiri – sendiri. Semakin kecil NAB suatu zat berarti semakin bahaya bila berada dalam udara kerja atau sebaliknya. Tetapi NAB bukanlah ukuran bahaya suatu zat, karena masih tergantung pada keadaan zat itu sendiri. NAB suatu zat yang amat kecil, tetapi berupa padat, berarti tidak berbahaya.