bakti - yogyakarta2.kemenag.go.id · artikel 70 tahun kementerian agama ri assalamu’alaikum wr....

40

Upload: vonga

Post on 06-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,
Page 2: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,
Page 3: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

SALA

M B

AK

TI

Daftar Isi

No.287THXXIIIJanuari - Maret 2016

Salam BaktiIftitahLaporan UtamaLaporan KhususLaporan KhususArtikelBerita KanwilBerita KankemenagJendela MadrasahKesehatanCerpen & PuisiProfil RemajaRenunganBuka BukuDapur KitaTTS

34589

1416212631323435363738

Hal. 5Laporan Utama

Hal. 14Artikel

70 Tahun Kementerian Agama RI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu, majalah kebanggaan

kita ini akan tampil tiga bulanan. Edisi pertama yakni Januari-Maret, kedua April-Juni, ketiga Juli-September,

keempat Oktober-Desember. Sulit memang, tapi pilihan harus diambil. Berikut dengan segala bentuk

tanggung jawabnya.

Khusus edisi perdana Bakti ini membahas kemeriahan Hari Amal Bakti (HAB) ke-70. Kemeriahan yang terjadi mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Dari Kemen-

terian Agama RI yang terletak di jantung Ibukota hingga Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Termasuk yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah

Kementerian Agama DIY. Pelbagai kegiatan telah disajikan secara lengkap melalui edisi ini. Anggap saja

sebagai kliping dokumentasi perjalanan Kemenag memasuki tapak usia tujuh dekade.

Untuk rubrikasi masih sama dengan yang tahun lalu. Kita buka dengan Iftitah—tulisan khas yang diampu

Kasubbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag DIY. Lalu beranjak ke Laporan Utama yang kali ini menu-

runkan ihwal HAB. Untuk berita, mulai seputar Kanwil hingga Kankemenag dan madrasah semua lengkap.

Rubrik Kesehatan, Psikologi, Cerpen dan Puisi serta Profil Remaja tetap ada. Dilengkapi dengan Teka-

Teki Silang ala Bakti yang—menurut sebagian besar pembaca—termasuk lumayan rumit, namun tak

kehilangan daya pikatnya. Tak lupa, identitas Kemenag muncul melalui rubrik Renungan dan Khutbah Jumat

dalam Bahasa Indonesia dan Jawa. Semoga Bakti mampu membawa manfaat bagi kita semua.

Mohon maaf atas segala khilaf dan kekurangan. Sekali lagi, Selamat HAB ke-70 Kemenag. Sekali Jaya, Tetap

Jaya Selamanya!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pendidikan Nilai

Page 4: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

IFTITAH

4 BAKTI No.286 THXXII Oktober-Desember 2015

Oleh: H. Arief Gunadi

P ada 3 Januari lalu, Kementerian Agama memperingati ulang tahunnya ke-70. Didirikan sejak 1946 atau lima bulan setelah Republik Indonesia lahir, Kementerian

Agama mendapatkan mandat untuk menjalankan tugas melindungi, melayani, dan membina kehidupan beragama di negeri tercinta ini. Tugas itu sungguh amat penting karena beragama dalam masyarakat yang beragam ini tak hanya merupakan jatidiri keindonesiaan kita, tapi juga beragama adalah ruh bangsa Indonesia.

Dalam Iftitah ini, saya ingin mengingatkan kita semua, untuk merefleksikan kembali Sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, saat Tasyakuran dan Pagelaran Hari Amal Bakti (HAB) ke-70 lalu. Acara ini disiarkan lang-sung melalui live.kemenag.go.id. Dihadiri penyair Taufik Ismail, Bimbo dan beberapa lainnya.

Kementerian Agama telah melewati perjalanan hidup selama tujuh dasawarsa dengan segala dinamika yang mewarnainya. Seperti manusia yang memasuki usia ma-tang, kementerian ini telah kenyang makan asam garam. Perjalanan kiprah yang telah dialami tidak selalu pahit. Ada catatan-catatan manis, terutama menjelang genap berusia 70 tahun.

Alhamdulillah, pada satu tahun belakangan ini, Keme-nag mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Apre-siasi itu dapat dimaknai dari dua sisi. Satu sisi bermakna penghargaan atas capaian kinerja. Sisi lain bermakna le-cutan untuk bekerja lebih baik dan meraih prestasi lebih tinggi.

Bersih-Melayani

Peringatan 70 tahun Kementerian Agama mengambil tema: Bersih dan Melayani. Tema ini dipilih untuk memacu semua jajaran Kementerian Agama agar peningkatan ki-

nerja dilakukan dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, dan makin berorientasi pada kepentingan dan kebutuhan publik. Sinergi dan integrasi adalah kunci bagi kita untuk dapat mencapai kesuksesan bersama. Ibarat sapu lidi, ia berfungsi nyata jika bersatu padu dan bergerak searah beriringan. Ada 5 hal yang harus jadi fokus bersama untuk mewujudkan kata “bersih dan me-layani”, yaitu: Pertama, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi melalui pengelolaan administrasi yang rapi dan keterbukaan informasi.

Kedua, memperbesar dampak pelaksanaan program bagi naiknya kualitas hidup manusia Indonesia. Ketiga, mengimplementasikan layanan prima atau service excel-lent. Kita hendaknya jangan berpikir sebagai pangreh praja, namun bekerjalah sebagai pamong praja yang da-lam perspektif agama disebut khadimul ummat – pelayan masyarakat. Keempat, mari kita perkuat kerja sama dan selalu mencari terobosan. Kelima, tingkatkan kepekaan sosial. Jangan sepelekan hal kecil yang bisa memicu mu-darat bagi lembaga maupun bangsa.

Kita saat ini berhadapan dengan liarnya media sosial, terorisme gaya baru, cepatnya teknologi, dan seterusnya. Sudah bukan waktunya lagi kita meneriakkan jargon, “Ayo kerja!” Saat ini kita sudah mulai ditagih oleh rakyat, “Mana kerjamu?”

Sosialisasi dan internalisasi “5 Nilai Budaya kerja Ke-menterian Agama” –yaitu integritas, profesionalitas, ino-vatif, tanggung jawab, dan keteladanan—tampaknya sudah cukup setahun belakangan ini. Sekarang saatnya mengimplementasikan setiap nilai itu sebagai landasan bekerja yang kasat mata. Akhirnya, kita semua perlu sal-ing menyamakan persepsi dan frekuensi agar mampu menghasilkan harmonisasi dan simponi yang indah bagi negeri tercinta, Indonesia.

Kementerian Agama:

Bersih-Melayani

Page 5: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Laporan Utama

5BAKTI No.286 THXXII Oktober -Desember 2015

Kementerian Agama RI70 Tahun

D alam masa kehidupan kerajaan Aceh Samudra Pasai sampai puncak kejayaan Kerajaan Islam tersebut yang dipimpin Sultan Iskandar Muda Meukuta Alam, penanganan tugas-tugas keagamaan telah

diserahkan pada petugas-petugas yang ditunjuk, termasuk kebijakan yang akan diambil Raja, yang dikenal dengan istilah Teungku Imum, Teungku Meunasah, Teungku Qadhi, Tuha Peut atau Oelama dan lain-lainnya yang lebih dikenal dengan Kyai.

Demikian pula dalam kerajaan-kerajaan (Islam) di Jawa. Masyarakat Jawa telah lama mengenal istilah Kyai, Kaum, Modin, bahkan mufti, qodhi, penghulu dan ulama. Semua ini adalah merupakan jabatan yang menangani masalah-masalah keagamaan (Islam). Bahkan dalam kerajaan Mataram di Ngayogyokartohadiningrat, kedudukan Sultan Hamengku Buwono (HB) sendiri adalah sebagai Panotogomo dan Khalifatullah (Khalifatullah dihapus melalui Sabda Raja awal 2015 lalu), sebagaimana yang tercantum dalam namanya yang terkesan sangat religius itu.

Dari sekitar 250 juta warga muslim di Indonesia, mungkin tidak sampai 0,1%

yang mengetahui dan memahami dengan baik sejarah dan latar belakang lahirnya

Kementerian Agama. Padahal seluruh warga negara berkepentingan terhadap

lembaga ini, mulai dari urusan pernikahan, haji, zakat, pendirian tempat ibadah,

dakwah, pendidikan dan lain sebagainya. Sesungguhnya, lembaga-lembaga yang

menangani masalah-masalah keagamaan, terutama Islam karena jumlahnya yang

besar, telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dapat diketahui melalui adanya petugas-petugas tertentu yang menangani masalah keagamaan dalam pemerintahan tempo dulu (kerajaan-

kerajaan) di Nusantara.

Page 6: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Menurut catatan Buchori Muslim (3:2002), pada masa Indonesia dalam penjajahan, perlakuan terhadap pemeluk agama dibeda-bedakan, ada yang “disenangkan” dan ada pula yang ”disakiti” dengan perlakuan tidak wajar. Masa Pemerintahan Hindia Belanda, umat Islam ditekan, diadu domba dan diperlukakan sebagai anak tiri. Sedangkan pada masa pendudukan Jepang yang membentuk kelembagaan yang menangani masalah-masalah keagamaan secara lebih variatif, pemeluk Nasrani ditekan dan para pemuka agamanya seperti Pastur, diperlakukan secara tidak manusiawi. Mereka lebih mendekatkan diri dengan kelompok Islam, tentu sesuai pola kebijakan politik dan kepentingan mereka saat itu..

Pentingnya penetapan yang membidangi tugas dalam hal keagamaan dalam kehidupan bernegara (Kerajaan) dan dalam kehidupan bermasyarakat di masa lampau seperti yang dikemukakan di atas, merupakan pola yang ditemukan penduduk pada masa itu. Kehidupan religius sejak saat itu sudah sangat nyata, sehingga mereka mengikat diri dalam bingkai keagamaan sesuai bidang yang dibutuhkan. Bahkan pihak asing memanfaatkan untuk kepentingan politik mereka.

Hal ini teraktualisasikan secara bersahaja tatkala Indonesia mencapai kemerdekaannya. Buktinya adalah sidang Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) pada tanggal 11 November 1945 atau hari ke-86 umur Indonesia, secara aklamasi menyetujui dibentuk sebuah lembaga untuk menangani masalah keagamaan di Indonesia. Sebagaimana dikutip Drs. H. Buchori Muslim, bahwa BPKNIP mengusulkan supaya dalam negara Indonesia yang sudah merdeka ini hendaknya urusan agama hanya disambilkan kepada Kementerian Agama yang khusus dan tersendiri. Dimotori oleh KH Abu Dardiri, M. Saleh Suaidi dan M. Sukoso Wirjosaputro, yang selanjutnya mendapat dukungan tokoh lainnya seperti Dr. Mohammad Natsir, Dr. Marzuki Mahdi, Dr. Mawardi, N. Kartosudarmo. Puncaknya adalah persetujuan secara aklamasi oleh seluruh anggota BPKNIP pada waktu itu.

Atas dasar usulan inilah maka hari ke-140 Indonesia merdeka, Presiden Soekarno dengan didukung oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta dan segenap anggota kabinet pada waktu itu, mengeluarkan Penetapan Presiden Nomor 1/SD tanggal 03 Januari 1946 tentang penetapan diadakannya Kementerian Agama dalam struktur Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini menegaskan bahwasanya lembaga ini bukanlah warisan penjajah, tetapi murni dari keinginan masyarakat negeri ini.

Kementerian Agama yang kemudian berubah menjadi Departemen Agama dan kini kembali kenama semula Kementerian Agama bentukan Pemerintah Indonesia, ditempatkan untuk melayani dan mengayomi seluruh umat beragama di Indonesia, tanpa terbedakan menurut apapun juga. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1948 junto Nomor 8 Tahun 1950 menetapkan tugas-tugas dan kewajiban Kementerian Agama sebagai berikut :

Melaksanakan azas Ketuhanan Yang Maha Esa •dengan sebaik-baiknya.

Menjaga bahwa tiap-tiap penduduk mempunyai •kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.

Membimbing, menyokong, memelihara dan •mengembangkan aliran-aliran agama yang sehat.

Menyelenggarakan, memimpin dan mengawasi •pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri.

Menjalankan, memimpin, menyokong serta •mengamat-amati pendidikan dan pengajaran di Madrasah-madrasah dan Perguruan-perguruan agama lainnya.

Menyelenggarakan segala sesuatu yang •bersangkutpaut dengan pelayanan rohani kepada anggota-anggota tentara, asrama, rumah-rumah penjara dan tempat-tempat lain yang dipandang perlu.

Mengatur, mengerjakan dan mengamat-amati •segala hal yang bersangkutan dengan pencatatan pernikahan, rujuk dan talak orang Islam,

Memberikan bantuan materil untuk perbaikan •dan pemeliharan tempat-tempat beribadat, masjid-masjid, gereja-gereja dan lain-lain.

Menyelenggarakan, mengurus dan mengawasi •segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan Peradilan Agama dan Mahkamah Islam Tinggi.

Menyelidiki, menentukan, mendaftar dan •mengawasi pemeliharaan wakaf-wakaf.

Mempertinggi kecerdasan umum dalam •kehidupan bermusyawarah dan hidup beragama.

Peraturan ini sekaligus menepis pola pelayanan non satu atap sebagaimana yang diatur dalam kebijakan masa penjajahan. Dalam perkembangan periode berikutnya, Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1974 menetapkan

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 7BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 7: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

posisi Kementerian Agama menjadi lebih kuat, yaitu dengan memberi tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dan pembangunan di bidang agama.

Hal tersebut sesuai pula dengan ketentuan seperti yang dimuat dalam Undang-Undang (UU) nomor 22 tahun 1999 dalam pasal 7 ayat (1) menetapkan bahwa agama merupakan salah satu dari 5 bidang yang tidak diotonomikan dan dengan demikian membutuhkan instansi vertikal yang mengurusinya.

Untuk menjawab dan mendukung keberadaannya yang semakin kuat dan dengan tugas-kewajiban yang semakin berat, Kementerian Agama terus berbenah diri. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 45 tahun 1981 yang mengatur Struktur Organisasi dan Tatakerja Kementerian Agama ditingkat propinsi dan kabupaten-kota, yang telah berumur 21 tahun dinilai tidak sesuai lagi, baik tentang tata kerja organisasi maupun perundang-undangan yang baru.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, setelah melalui pengkajian yang mendalam bahkan sejak tahun 1992, maka dikeluarkanlah KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan Tatakerja Kementerian Agama yang lebih sesuai dengan perkembangan. Pada prinsipnya KMA tersebut bersifat nomenklatur yaitu perubahan dilakukan tidak total, tapi mengubah dan mengembangkan yang sudah ada agar dapat lebih menyesuaikan dengan dinamika internal dan eksternal kelembagaan.

Struktur Organisasi dan Tatakerja Departemen Agama dalam KMA 373 tahun 2002, yang perubahan dan penyempurnaannya terutama mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 1999 dan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2002, menyederhanakan tipologi Kantor Wilayah dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebanyak-banyaknya 2. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan organisasi dan tatakerja Kementerian Agama, sebagai lembaga yang melayani kebutuhan publik dengan kedisiplinan, dedikasi, loyalitas dan profesional.

Selanjutnya, untuk penyesuaian dengan tuntutan zaman, maka penataan kelembagaan Kementerian Agama ditingkatkan lagi melalui Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010. Namun tidak lama setelah itu, ditingkatkan lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama. Langkah ini dengan merujukan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Kementerian Agama.

Kanwil Kementerian Agama DIYSetelah Kementerian Agama disahkan oleh

Presiden Soekarno pada tanggal 3 Januari 1946, maka pembentukan kantor di daerah perlu waktu. Di DIY Kantor Wilayah baru ada pada tahun 1951 dengan Kakanwil pertama Prof. KH. Farid Ma`ruf (1951-1965). Selanjutnya berturut-turut dijabat oleh KH. Zuchal Kusumo (1966-1971), KH. Djuwaini (1971-1975), Drs. H. Asyhuri Dahlan (1975-1980), Drs. H. Zubaidi (1980-1981), Drs. H. Suyoto Hadiprayitno (1981-1988), Drs. H.A. Rosyad Sholeh (1988-1993), H. Muhda Hadisaputro, SH. M.Si. (1993-1999), Drs. H. Sudijono (1999-2003), Drs. H. Ngatidjan NS, MA. (2003-2008), Drs. H. Afandi, M.Pd.I (2008-2010), Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I (2010-2015) dan Prof. Dr. H. Nizar M.Ag. (2015-sekarang)

Kebijakan-kebijakan yang ada dalam masa kepemimpinan beliau-beliau tersebut di atas, tentu berbeda-beda dan bergerak sesuai arah, situasi, kondisi, visi-misi dan sumber daya yang ada. Untuk 5 Kakanwil terakhir misalnya yaitu mulai H. Muhda Hadisaputra, SH. Pada masa ini, sangat terasa usaha untuk mewujudkan Kementerian Agama menjadi instansi yang bersih dan berwibawa. Langkah ini masih berlanjut pada masa Drs. H. Sudijono. Di samping aspek akuntabilitas, juga masalah kedisiplinan pegawai sangat terasa perubahannya.

Demikian pula pada periode kepemimpinan Drs. H. Ngatidjan, MA. Pada masa ini juga mulai menuju pada upaya perwujudan Madrasah Unggul, dengan melengkapi sarana-prasarana, termasuk peningkatan kualitas SDM (tenaga guru) yang saat itu jauh tertinggal dari sekolah umum. Demikian pula periode Drs. H. Afandi, M.Pd.I., dan masih berlanjut pada periode Drs. H. Maskul Haji, M.Pd.I.

Langkah peningkatan pelayanan tersebut, tentu beriringan pula di bidang Haji dan Umrah, Dikmad, Pakis, PK Pontren, UP, Penamas, zakat dan waqaf, Urais dan Pembinaan Syariah, Pembinaan KUB, Bimas, Adm dan Informasi dan lain sebagainya yang menjadi kewenangan Kantor Wilayah.

Satu hal lain yang amat penting kini, bahwa Kakanwil Kemenag DIY yang pertama adalah Profesor dan kini juga dijabat oleh seorang Profesor. Dapat dipastikan, bahwa di lingkungan Kanwil Kemenag DIY dan Kankemenag Kabupaten/Kota, ke depan akan sarat dengan inovasi, kedisiplinan, akuntabel, efesiensi, transparan dan profesional, semoga.***

Muslih

Dari berbagai sumber

LAPORAN UTAMA Laporan Utama

6 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 7BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 8: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KemeriahanHari Amal Bakti ke-70

di Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY

LAPORAN Khusus Laporan Utama

8 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 9BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 9: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Gelar Upacara & Tasyakuran

Yogyakarta (Kemenag Kota) - Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama (HAB) ke-70 Kota Yogyakarta meliputi upacara bendera, tasyakuran dan kegiatan pendukung lainnya diikuti oleh seluruh pegawai dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta serta mantan pegawai KankemenagKota Yogyakarta yang tergabung dalam Persaudaraan Pensiunan Kementerian Agama (PPKA) untuk tasyakuran.

Upacara HAB ke-70 diselenggarakan di halaman Balaikota Yogyakarta, Ahad (3/1), yang merupakanpertama kalinya dilakukan setelah sebelumnya diadakan di halaman Kankemenag Kota Yogyakarta.Dalam upacara tersebut seluruh pegawai mengenakan seragam putih hitam yang menandai pemberlakuan seragam putih hitam bagi ASN dilingkungan Kementerian Agama

Dalam sambutan tertulis Menteri Agama RI yang

dibacakan Kepala KankemenagKota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsita, MAdisampaikan bahwa melalui Hari Amal Bakti ke-70 Kemenagini hendaknya lebih mematangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan diberbagai bidang seperti pendidikan bagi guru,bidang keagamaan bagi masyarakat, bidang penyuluhan agama dan pengawasan bagi guru ditingkat sekolah maupun madrasah.

Menteri Agama juga mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tema HAB ke-70, yakni Meneguhkan Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama Yang Bersih Dan Melayani.

Keesokanharinyadiadakantasyakuran yang merupakan rangkaian HAB. Tasyakuraninidiikuti pegawai dan PPKA, Senin (4/1), dengan tausiyah dari Drs. H. Tarmudji, MA.(rhd)

Hari Amal Bakti ke-70

Kemenag Kota Yogyakarta

LAPORAN Khusus Laporan Utama

8 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 9BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 10: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KemeriahanHari Amal Bakti ke-70

di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul

LAPORAN Khusus Laporan Utama

10 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 11BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 11: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KulonProgo(Kankemenag)-Dalam rangka me-nyambut Hari Amal Bakti ke 70 Kementerian Agama, Kantor Kemenag Kulon Progo menggelar berbagai acara seperti jalan sehat dan donor darah. Untuk jalan sehat, ratusan peserta hadir dalam kegiatan ini. Jalan sehat merupakan ajang silaturahmi antar pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulon Progo dan satker di bawahnya beserta keluarga. Hal ini disampaikan Ka-subbag TU Kantor Kemenag Kulon Progo, Drs H Jauhar Mustofa MSI selaku ketua panitia di sela-sela acara jalan sehat yang berlangsung Selasa (29/12).

Lebih lanjut Jauhar mengatakan bahwa jalan sehat ini sebagai ajang refreshing bagi pegawai dan kelu-arga di sela-sela menjalankan tugas pengabdian pada negara dan pelayanan pada masyarakat. Jalan sehat kali ini menempuh jarak sekitar 5 kilometer dengan rute halaman Kantor Kemenag Kulon Progo- Serut- Daya-kan- SMPN 1 Pengasih- MAN Wates 1- UNY Kampus-Wates dan kembali kehalaman Kantor Kemenag Kulon Progo.

Untuk donor darah, Kankemenag Kulon Progo bekerja sama dengan PMI setempat megadakannya diempat tempat yaitu di Kantor Kemenag Kulon Progo, MAN 2 Wates, MAN Wates 1 dan MAN 1 Kalibawang

yang berlangsung sejak Jum’at - Kamis (22-28/1).

“Alhamdulillah dari hasil donor darah ini terkumpul 119 ampul darah, yang terdiri dari golongan darah (A) sebanyak 27 ampul, (B) 32 ampul, (AB) 6 ampul dan (O) 54 ampul. Sebenarnya sangat banyak yang mendaftar untuk menjadi pendonor, namun karena harus melewati beberapapersyaratan sehingga banyak yang tidak lolos,” pungkas Kepala Kankemenag Kulon Progo Drs H Edhi Gunawan, MPdI.(abi)

Gelar Jalan Sehat dan Donor Darah

Sambut HAB,Kankemenag Kulon Progo

LAPORAN Khusus Laporan Utama

10 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 11BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 12: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KemeriahanHari Amal Bakti ke-70

di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul

LAPORAN Khusus Laporan Utama

12 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 13BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 13: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman

Sleman (Kankemenag) – Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-70 tahun 2016 diisi dengan segudang kegiatan yang melibatkan pegawai maupun masyarakat Sleman. Salah satu puncak kegiatannya adalah Jalan Sehat dan Senam Nusantara yang dilaksanakan di Lapangan Denggung atau Taman Gajah Sleman yang dihadiri lebih dari dua ribu peserta, Sabtu (2/1).

Jalan Sehat dan Senam Nusantara dihadiri Bupati danWakil Bupati terpilih, Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I dan Dra. Hj. Sri Muslimatun, M. Kes beserta sejumlahanggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sleman. Dalam sambutannya, Sri Purnomo sangat mengapresiasi Kementerian Agama Sleman dalam kegiatannya yang sangat responsif pada perkembangan keagamaan dan sosial budaya yang terjadi ditengah masyarakat. “Masyarakat Sleman sangat majemuk, bahkan menurut data statistik 2014, masyarakat Sleman bisa dikatakan bagaikan Indonesia mini. Seluruh daerah berkumpul di

Sleman dan hampir semua profesi juga ada di Sleman, mulai dari mantan Wakil Presiden, Ketua DPR RI dan juga Menteri,” imbuh Sri Purnomo.

Pada kesempatan ini Sri Purnomo,yang juga mantan pegawai Kemenag Sleman,memberikan sumbangan 1 unit sepeda motor sebagai door prizeutama untuk diperebutkan peserta Jalan Santai dan Senam Nusantara se-Kabupaten Sleman. Panitia juga menyiapkan 18 unit sepeda gunung dan ratusan hadiah hiburan lainnya, seperti satu ekor kambing, satu pasang bebek, dispenser, mesin cuci, dan lainnya.

Ada yang berbeda dari Senam Sehat kali ini, biasanya senam diiringi dengan musik-musik pop, rock atau bahkan dangdut. Namun kali ini senam sehat diiringi Kolaborasi Musik Angklung dan Rebana serta Karawitan yang ditampilkan oleh siswa-siswi dari MTsN Sleman Kota.(azr).

Jalan Sehat dan Senam Nusantara

LAPORAN Khusus Laporan Utama

12 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 13BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 14: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Oleh: Rini Astuti,S.Pd, M.Pd.

P endidikan nilai dapat disampaikan dengan metode langsung atau tak langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik, sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Caranya dengan

memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran tersebut, lewat mendiskusikan, mengilustrasikan, menghafalkan, dan mengucapkannya. Metode tak langsung tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan, tetapi dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan.

Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk mengembangkan perilaku yang baik. Banyak guru yang mengeluh karena kesulitan mencari bahan, tidak menguasai pendekatannya, bahkan mereka juga mempersoalkan bagaimana sulitnya mengevaluasi hasil belajar para siswa. Untuk itu diperlukan rekonstruksi pendidikan nilai bagi rakyat Indonesia. Karena penanaman nilai secara dini dilakukan

Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pendidikan Nilai

Kondisi masyarakat Indonesia pada saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi suatu keguncangan yang cukup mengerikan dalam perkembangan peradaban bangsa kita. Yang menjadi pemicunya mulai dari masalah yang sangat sederhana sampai dengan yang cukup pelik. Pelakunya meliputi golongan berpendidikan maupun tidak berpendidikan. Wilayah terjadinya di lingkungan desa dan kota-kota kecil, tidak terkecuali di kota metropolitan dan pusat pemerintahan. Nilai-nilai fundamental seperti penghargaan atas hak hidup seseorang ternyata sudah tidak lagi dijadikan landasan dalam bertindak oleh berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Ketika negara kita sekarang ini menderita krisis nilai atau moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara seperti saat ini, menyebabkan banyak pihak yang menyimpulkan perlunya pelajaran nilai diajarkan secara intensif di sekolah-sekolah. Mengajarkan nilai di sekolah tidaklah mudah.

Penulis adalah Kepala MIN Kebonagung Imogiri Bantul

ARTIKEL ARTIKEL

14 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 15BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 15: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

dalam keluarga, terutama oleh orang tua, kemudian di sekolah secara formal oleh guru, maka perlu rekonstruksi peran orang tua dan guru. Jadi rekonstruksi ini bisa melalui lembaga sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Pendidikan nilai di lingkungan keluarga dan sekolah memang memerlukan berbagai inovasi, guna mengatasi masalah yang kita hadapi saat ini dan untuk mengantisipasi masalah yang mungkin muncul yang akan datang. Kerja sama antara sekolah dan orang tua perlu ditingkatkan supaya tidak terjadi kontradiksi atau ketidakselarasan antara nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh anak di sekolah dan yang harus mereka ikuti di lingkungan keluarga atau masyarakat. Apabila terjadi konflik nilai, anak mungkin bingung sehingga tidak memiliki pegangan nilai yang menjadi acuan dalam berperilaku., akibatnya mereka tidak mampu mengontrol diri dalam menghadapi pengaruh negatif dari lingkungan sekitar mereka.

Pola kemitraan antara sekolah dan orang tua yang bagaimana yang kiranya efektif dalam rangka pendidikan nilai bagi pendidikan Indonesia? Kemitraan yang diperlukan tentu saja yang secara alami dan berkesinambungan dapat menyatukan langkah dalam mendidik putra-putri bangsa Indonesia. Penciptaan suasana yang kondusif bagi pendidikan nilai, baik di sekolah maupun di rumah, tampaknya merupakan salah satu bentuk kemitraan yang perlu dikembangkan.

Suasana kehidupan di sekolah dan di rumah mempengaruhi perkembangan kepribadian anak, karena hal itu merupakan wahana penyemaian nilai-nilai yang akan dijadikan acuan oleh anak dalam setiap tindakannya. Menurut Darmiyati Zuchdi ( 2008: 134 ) apabila anak-anak merasa

tentram ketika berada di sekolah, demikian juga ketika tinggal di rumah, mereka dapat diharapkan memiliki dorongan yang kuat untuk melaksanakan tugas sekolah dan rumah dengan sebaik-baiknya.

Lebih dari itu, mereka akan dengan sukarela menerima dan mengamalkan nilai-nilai positif yang menjadi keyakinan mereka beserta seluruh anggota keluarga. Sebaliknya, apabila anak-anak merasa tidak tenang dan gelisah dalam menghadapi pertentangan, atau tidak dipedulikan, perkembangan intelektual dan emosional mereka akan terhambat. Akibatnya nilai-nilai positif mereka abaikan dan nilai-nilai negatif mereka jadikan landasan dalam berperilaku.

Suasana kehidupan dalam keluarga seharusnya juga dikembangkan selaras dengan suasana sekolah. Komunikasi antar anggota keluarga hendaknya bersifat terbuka dan dilandasi rasa kasih sayang yang tulus. Dorongan untuk mencapai yang terbaik sesuai

dengan kemampuan masing-masing senantiasa diberikan oleh orang tua, dan kesempatan bekerja sama secara ikhlas perlu dijadikan kebiasaan dalam keluarga, bahkan juga dalam masyarakat.

Nilai-nilai positif yang hendak dikembangkan di sekolah, yang juga diprogramkan untuk dikembangkan di lingkungan keluarga, hendaknya merupakan hasil diskusi pihak sekolah dan perwakilan orang tua siswa. Selanjutnya hal itu perlu disosialisasikan kepada seluruh orang tua siswa. Caranya tidak harus lewat pertemuan tatap muka, tetapi dapat pula lewat brosur-brosur sehingga dapat dibaca ulang oleh orang tua, atau apabila memungkinkan lebih baik dibacakan oleh anak kepada orang tuanya masing-masing.

Komunikasi tertulis ini sedapat mungkin dikembangkan, agar pihak sekolah dan keluarga dapat secara mudah saling mengingatkan apabila terjadi penyimpangan dari keputusan yang telah dibuat bersama. Dengan demikian krisis nilai atau moral yang terjadi di bangsa ini dapat ditanggulangi dan dicegah sedini mungkin.

Nah, marilah kita sebagai orang tua dan guru bergandengan tangan menyatukan langkah dan tekad untuk membimbinganak-anak kita sebagai penerus bangsa untuk menghadapi zaman yang penuh dengan tantangan. Sudahkah kita menanamkan pendidikan nilai pada anak agar mereka mampu mengamalkan nilai-nilai yang mereka anut sehingga berperilaku konstruktif dan bermoral dalam masyarakat?

ARTIKEL ARTIKEL

14 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 15BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

“Suasana kehidupan

di sekolah dan di rumah mempengaruhi

perkembangan kepribadian anak,

karena hal itu merupakan wahana penyemaian nilai-

nilai yang akan dijadikan acuan oleh

anak dalam setiap tindakannya.

Page 16: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Kakanwil Membuka Rakor KKG dan MGMP PA Hindu

Yogyakarta (Inmas) – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Pendidikan Agama (PA) memiliki beberapa tujuan, yaitu menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran Pendidikan Agama, meningkatkan mutu penilaian Pendidikan Agama pada satuan pendidikan, dan mengevaluasi kinerja satuan pendidikan berdasarkan hasil penilaian Pendidikan Agama. Demikian disampaikan Kakanwil Kementerian Agama DIY Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag saat membuka Rakor KKG dan MGMP Pendidikan Agama Hindu di ruang rapat VI kantor setempat, Kamis (18/2).

Kakanwil menceritakan, pelaksanaan USBN PA mulai diujicoba tahun 2009 di Kabupaten Bantul dan dilaksanakan serentak se-DIY pada 2010. Di era sekarang ini, tambah kakanwil, pendidikan karakter identik dengan pendidikan agama karena membentuk moral anak didik kita sehingga memiliki jiwa yang senantiasa menjunjung tinggi ajaran agamanya. “Dalam hal ini, perlu afirmasi pendidikan agama agar tidak terpinggirkan oleh mata pelajaran lainnya,” kata kakanwil sembari mengungkapkan bahwa DIY menduduki peringkat teratas dalam penyelenggaraan USBN PA se-Indonesia.

“Saya harap kisi-kisi yang akan dibahas dalam pertemuan ini dapat dipahami KKG dan MGMP agar pendidikan agama Hindu di DIY ini sesuai dengan yang kita harapkan dan lebih baik dari wilayah lainnya,” ujar kakanwil yang didampingi Pembimas Hindu, Ida Bagus Wika Krishna, S.Ag, M.Si.

Selanjutnya diadakan penyerahan SK tentang penetapan rancangan Pasraman formal tingkat Pratama Widya Pasraman dan Pasraman unggulan DIY. Pasraman formal tingkat Pratama Widya Pasraman yaitu PAUD Kumara Siddhi yang beralamat di Bendo Beji Ngawen Gunungkidul. Sedangkan tiga Pasraman unggulan DIY adalah Pasraman Widya Santhi di Gunungkidul, Pasraman Widya Dharma di Bantul dan Pasraman Saraswati di Sleman. (and/win)

USBN PA DIY Gunakan 2 Tipe Soal

Yogyakarta (Inmas) – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Pendidikan Agama (PA) jenjang SD, SMP dan SMA/K di DIY untuk tahun ini menggunakan 2 tipe soal, yaitu untuk sekolah yang menggunakan kurikulum 2006 dan sekolah yang menggunakan kurikulum 2013. Hal ini dikemukakan Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag DIY Drs. H. Bardan, M.Pd.I pada sosialisasi USBN PA pada sekolah umum tahun 2016 di aula kanwil, Rabu (17/2).

Bardan juga memaparkan jadwal penyelenggaraan USBN PA, yaitu pada 7 Maret 2016 untuk jenjang SMA/K, 4 April 2016 untuk jenjang SMP, dan 19 Mei 2016 untuk jenjang SD.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, R. Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa berdasarkan penilaian dari Kementerian Agama, DIY merupakan penyelenggara USBN PA terbaik se-Indonesia. “DIY dikenal memiliki integritas tinggi dalam pelaksanaan USBN. Mari kita laksanakan USBN ini dengan sebaik-baiknya,” ajak Baskara Aji seraya berharap USBN tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala Dinas Dikpora DIY yang telah bersinergi dan mendukung pelaksanaan USBN PA ini. Lebih lanjut kakanwil mengungkapkan bahwa dalam dua tahun ke depan, Kemenag memutuskan seluruh jenjang pendidikan untuk menggunakan kurikulum 2013.

Selain itu, Kakanwil juga menjelaskan perbedaan USBN PA dengan mata pelajaran lainnya. “Dalam PA, aspek psikomotorik dan afeksi lebih besar dari aspek kognisi. Hal ini berbeda dengan mata pelajaran lain dimana aspek kognisinya yang lebih besar,” papar kakanwil. (and/win)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 17BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 17: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Yogyakarta (Inmas) – Menyikapi berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat, seperti Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama DIY mengadakan Rapat Koordinasi Pengurus Ormas Islam DIY di ruang rapat III kanwil, Selasa (16/2).

Hadir sebagai narasumber, yaitu M. Jazir ASP (tokoh masyarakat), Sahiron (PWNU), Irfan S. Awwas (Majelis Mujahidin) dan M. Wiharto (PWM).

Dalam kesempatan ini, Jazir mengungkapkan bahwa ormas Islam tidak merawat umatnya dengan baik. Jika umat tidak dirawat dengan baik, mereka akan mudah menjadi pengikut ajaran sesat seperti menjadi pengikut orang yang mengaku menjadi Nabi, Malaikat, bahkan Tuhan. Salah satu cara merawatnya, menurut

Jazir, adalah dengan mengajaknya rajin ke masjid. “Untuk itu kami mengadakan gerakan mensholatkan orang hidup, yaitu mengajaknya untuk mau sholat ke masjid. Inilah cara merawat umat,” katanya seraya mengingatkan ormas Islam untuk memikirkan bagaimana merawat umat secara internal.

Kepada umat Islam, Sahiron berpesan untuk tidak terpancing dengan fenomena-fenomena yang muncul belakangan ini karena kita tidak tahu ada rencana apa dibelakang munculnya fenomena seperti

Gafatar dan LGBT. Sahiron menyontohkan Gafatar bukan hanya persoalan agama, tetapi juga sosial dan jangan sampai negara lain atau dunia internasional turut campur dalam hal ini, begitu pula dengan LGBT. “Kita juga harus sadar dan jangan terpancing secara emosional sehingga melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Kita perlu menganalisa kritis apakah fenomena yang terjadi akhir-akhir ini merupakan rencana internasional,” pesannya.

Terkait Gafatar, Irfan mempertanyakan ketegasan pemerintah. “MUI sudah memfatwakan Gafatar itu sesat dan menyesatkan, pertanyaannya apakah pemerintah meyakini fatwa MUI ini? Gafatar menolak jika dianggap sesat, oleh karena itu, adakanlah debat terbuka untuk membuktikannya,” tegas Irfan.

Sedangkan Wiharto menganggap fenomena Gafatar dan LGBT ini terjadi karena kita kurang menyapa anak-anak atau generasi muda kita dan memberi pemahaman yang benar pada mereka. (and/win)

Menyikapi Fenomena Gafatar dan LGBT, Kanwil Adakan Rakor Ormas Islam

Kanwil Adakan Pemutakhiran SOP KUAYogyakarta (Inmas) – Pada prinsipnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) harus

memenuhi unsur spesifik, dapat diukur, mudah diterapkan, relevan, ada batas waktu dan mudah dilacak jika terjadi hambatan. Demikian disampaikan Kakanwil Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag pada acara pendampingan, review dan pemutakhiran SOP Kantor Urusan Agama (KUA) yang diadakan Subbag Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag DIY di ruang rapat III kanwil, Kamis (11/2).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dasar hukum yang digunakan adalah KMA nomor 168 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan standar operasional prosedur di lingkungan Kementerian Agama. “SOP menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan kita. Bila SOP diketahui publik, mereka jadi mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan

dalam mengurus sesuatu. Akan lebih baik bila SOP ini dapat diupload di website,” ungkap kakanwil.

Sebelumnya, Kasubbag Ortala dan Kepegawaian Drs. H. Muklas, M.Si dalam laporannya menjelaskan bahwa saat ini diperlukan pemutakhiran SOP agar sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi. “Oleh karena itu diperlukan agenda yang pasti dan terarah untuk menyelaraskan kembali dokumen SOP agar keterukuran pelaksanaan suatu pekerjaan yang efektif dan efisien dapat diketahui,” paparnya. (and/win)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

16 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 17BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 18: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KPN KUAD Raih Nilai 83,25

Yogyakarta (Inmas DIY) – Koperasi Pegawai Negeri (KPN) KUAD Kanwil Kemenag DIY mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2015 di aula kantor setempat, Kamis (28/1). Berdasarkan penilaian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, KPN KUAD memperoleh nilai 83,25 dengan kategori sehat.

Dalam laporannya, ketua KPN KUAD Ahmad Fauzi mengatakan pada tahun 2015 terjadi penambahan anggota sebanyak 7 orang sehingga jumlahnya menjadi 179 anggota. “SHU yang dibagikan kepada anggota dalam RAT ini sebesar Rp 224.543.695,” ungkapnya.

Kakanwil Kemenag DIY Prof Dr Nizar MAg dalam sambutannya menjelaskan empat persoalan yang dihadapi koperasi, yaitu pertama, manajemen. “Koperasi harus dikelola oleh orang-orang yang profesional, bukan kerja sambilan dari pengurusnya. Saat ini pengurus koperasi berasal dari pegawai yang memiliki tugas kedinasan lainnya,” tutur kakanwil.

Kedua, SDM. Kakanwil menilai perlu merekrut tenaga khusus yang memiliki pengetahuan perkoperasian dan jiwa bisnis demi memajukan koperasi. Ketiga, permodalan. Semakin banyak modalnya, semakin tinggi keuntungannya. Dikatakannya, anggota perlu meningkatkan simpanannya di koperasi. Keempat, marketing. “Di level instansi, marketing lebih mudah. Bila ada unit usaha, anggota dapat membeli barang melalui koperasi,” paparnya. (and/win)

Dengar Pendapat PMA No.68 Tahun 2015, Komisi 8 DPR RI Kunjungi UIN

Sunan KalijagaYogyakarta (Inmas DIY)

Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pemilihan Rektor Perguruan Tinggi Agama Negeri ternyata mendapat berbagai respon di lapangan. PMA tersebut menyatakan bahwa penentuan jabatan rektor sepenuhnya kini berada di tangan Menag. Jika pada PMA sebelumnya Nomor 11 Tahun 2014, senat PT masih memiliki kewenangan untuk menentukan, kini berdasar PMA terbaru Senat hanya mengusulkan kepada Menag.

Hal di atas mengemuka saat Komisi 8 DPR-RI melakukan dengar pendapat di Ruang Rapat Rektirat Lantai 2 UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jumat (29/1). Hadir dalam kesempatan ini Pimpinan dan anggota Komisi 8 DPR RI, Pgs.Rektor UIN Suka Prof.Machasin dan segenap jajaran, Ketua Senat UIN Suka Prof.Abdul Munir Mulkhan dan anggota, Kakanwil Kemenag DIY Prof.Nizar dan perwakilan Pemda DIY.

Menurut Kakanwil Prof.Nizar, PMA yang terbaru ini dinilai akomodatif dengan reformasi birokrasi yang kini tengah berjalan di Kemenag. PMA Nomor 68 Tahun 2015 lebih demokratis dan dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada siapapun untuk maju sebagai rektor, tegas Kakanwil yang mendapat kesempatan bicara pertama.

Menurut Kakanwil, pemilihan rektor memang bukan sepenuhnya otonomi PT. PMA ini sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, memegang tinggi obyektifitas dengan iklim akademik tinggi, paparnya.

Senada dengan Kakanwil, Pgs.Rektor Prof.Machasin juga menyampaikan hal yang sama. PMA yang baru ini tentu lebih demokratis, ujar pria yang juga menjabat Dirjen Bimas Islam Kemenag itu.

Sementara menurut Pembantu Rektor 2 Dr.Waryono Abdul Ghofur, tidak adanya rektor definitive menimbulkan masalah di lapangan. Sampai saat ini ada 800 mahasiswa yang telah diwisuda namun belum memiliki ijazah karena belum ditandatangani rektor, ungkapnya. Dan pada 22 Februari nanti UIN akan meluluskan 500 mahasiswa lagi, persoalan pemilihan rektor harus segera diselesaikan, pinta Waryono.

Selain tentang PMA, Prof.Machasin juga titip kepada Komisi 8 DPR untuk memikirkan kekurangan dana pembebasan lahan kampus UIN di Pajangan Bantul. Dari keseluruhan 72 hektar, baru 18 hektar yang sudah terbayar, kata Machasin.

Sementara Komisi 8 yang mendengar dinamika PMA terbaru di lapangan berjanji akan membawa persoalan tersebut ke pusat. Termasuk kekurangan anggaran untuk pembebasan lahan. (hms)

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 19BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 19: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Kanwil Adakan Rakor SiRUP

Yogyakarta (Inmas DIY) – Kakanwil Prof Dr H Nizar MAg berpesan kepada operator SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) untuk memperhatikan hal-hal terkait pengadaan barang dan jasa. “Lengkapi informasi yang akan diisi di SiRUP sehingga kita bisa selamat tanpa ada masalah. Selain itu, dalam pengadaan barang dan jasa, kita berharap prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan sehingga kualitasnya terjamin,” pesan kakanwil pada rapat koordinasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan di aula kanwil, Rabu (27/1).

Dalam surat undangan rakor, diiinfokan pula, sebelum diumumkan, RUP yang sudah dimasukkan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari PA/KPA, dicetak untuk ditandatangani oleh PA/KPA satuan kerja. Operator diminta untuk mengirimkan cetak RUP penyedia dan swakelola yang sudah mendapatkan persetujuan dari PA/KPA ke admin SiRUP/PPE/ULP Kanwil Kemenag DIY untuk dilakukan verifikasi.

RUP penyedia dan swakelola yang sudah diverifikasi admin SiRUP/PPE dan dilakukan pengkajian ulang rencana umum oleh PPK dan/atau ULP/Pejabat Pengadaan Kanwil Kemenag DIY. RUP diumumkan di aplikasi SiRUP paling lambat 29 Januari 2016 karena merupakan prasyarat untuk proses lelang elektronik (e-procurement). (and/win)

Yogyakarta (Inmas) —Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Ibu Trisna Willy Lukman Hakim menghadiri acara Jumenengan Paku Alam X atau penobatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo Prabu Suryodilogo sebagai Paku Alam X dengan gelar Kanjeng Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) di Bangsal Sewatama, Pakualam, Yogyakarta, Kamis (7/1).

Tepat pada jam 8.30 WIB Menag Lukman beserta Ibu Trisna Willy, Dirjen Bimas Islam Machasin beserta Ibu, Kakanwil Yogyakarta Prof Nizar beserta Ibu sampai di Pakualaman.

Selanjutnya Bangsal Pakualaman pun mulai dipadati para pejabat pemerintahan yang datang bergiliran. Tampak hadir pula Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri bersama Mendagri Tjahyo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Terlihat hadir juga Sri Sultan Hamengkubuwana X serta para raja nusantara. Sedangkan dari Cirebon yang hadir empat orang raja yakni Kanjeng Sinuhun Sultan Sepuh Arief Natadiningrat XIV serta Pangeran Raja Lukman. Kedua Kanjeng Sinuhun Sultan Kanoman Emirudin XII. Ketiga Sultan Kacirebonan Abdul Gani

Menag Lukman Hakim Hadiri Jumenengan Paku Alam X

BERITA KANWIL BERITA KANWIL

18 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 19BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Istimew

a

IX. Keempat adalah Pangeran Raja Keprabon Hempy IX. Dari Bali hadir Raja Puri Karangasem, Anak Agung Gede Putra Agung.

Sekitar 1.500 undangan disebarkan oleh panitia. Perlu diketahui, Menag Lukman Hakim merupakan teman KBPH Prabu Suryodilogo saat menempuh Sekolah Menengah Pertama (SMP) 11 Jakarta.

Dalam prosesi Jumenengan atau naik takhta, setelah keris Kyai Buntit disematkan, Suryodilogo sudah menjadi Paku Alam X. Dia pun langsung membacakan sabda pertamanya. Sabda tersebut berisi janji Paku Alam X untuk meneruskan kebudayaan yang diwariskan oleh leluhurnya.

“Sebagai orang yang mendapatkan amanat untuk menjalankan tugas sebagai KGPAA Paku Alam X, saya sampaikan dengan jujur bahwa kewajiban yang akan laksanakan adalah tugas yang berat karena saya akan melanjutkan kewajiban leluhur Mataram sebagai pengemban kebudayaan,” kata Paku Alam X.

Sementara itu Menag Lukman juga menanggapi Jumenengan PA X. “Kepemimpinan beliau adalah kepemimpinan yang bisa mengayomi kita dan mampu mendengarkan aspirasi masyarakat Jogja,” kata Menag.

Di mata Menag Lukman, rangkaian acara pengukuhan ini merupakan budaya yang luhur. Seperti halnya, saat melihat Tarian “Angron Akung” yang usianya sudah begitu lama dan ditampilkan dengan penuh hikmat, kaya dengan simbol-simbol yang tentu dalam konteks kekinian memiliki makna dan nilai-nilai luhur.

“Yogyakarta, khususnya Pakualaman, mempunyai tradisi panjang dalam menjaga nilai-nilai budaya itu,” pungkas Menag. (hms)

Page 20: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

BERITA KANWIL BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 21BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Tasyakuran 70 Tahun Kemenag di Gunungkidul, Kakanwil Prof Nizar: Kemenag Adalah Bukti

Hadirnya NegaraGunungkidul (Inmas DIY)—Lintasan waktu 70 tahun merupakan

bukti eksistensi Kementerian Agama sebagai representasi negara untuk mengurusi agama. Tentu saja tanggung jawab ini tidak mudah. Isu tentang agama merupakan isu yang sangat sensitif. Demikian ujar Kakanwil Kemenag DIY Prof.Nizar saat Tasyakuran Hari Amal Bakti (HAB) ke-70 Kemenag di Aula Masjid Agung Al Ikhlas, Wonosari, Gunungkidul, Rabu (6/1).

Acara ini dihelat oleh Kantor Kemenag Gunungkidul yang dipimpin Nur Abadi,MA. Hadir dalam kesempatan ini selain Kakanwil, Penjabat Bupati Gunungkidul Budi Antono,MSi, pimpinan Forkominda Kabupaten Gunungkidul termasuk Ketua Pengadilan Negeri Gunungkidul, pejabat eselon IV Kankemenag Gunungkidul, Kepala Madrasah negeri dan swasta, penghulu, Kepala KUA, penyuluh, Kepala TU madrasah, dan pengawas.

“Kita tahu, akhir tahun 2015 dan awal 2016 Kemenag mendapatkan ‘kado’ yang kurang enak yakni terompet dari sampul Alqur’an dan tarian di atas sajadah sholat,” kata Kakanwil. Untungnya, imbuh Kakanwil, tarian di atas sajadah yang diselenggarakan di Kemenag DKI sudah diklarifikasi oleh Kakanwil Kemenag DKI dan itu benar-benar di luar kesengajaan.

“Sebelumnya untuk tari Saman, begitu selesai belum ganti karpet sudah masuk tari lainnya,” terang Kakanwil. Selain itu, pejabat kelahiran Jepara 21 Maret 1964 itu juga menyinggung angka perceraian yang tinggi di Gunungkidul.

“Kemarin lalu saya mengukuhkan Pengurus Badan Penasihatan, Pembinaan, Pelestarian Perkawinan (BP 4) DIY yang salah satu target jangka pendeknya adalah membuat kursus pra-nikah,” tegas Kakanwil. Nanti akan diterbitkan sertifikat sebagai salah satu syarat calon pasangan pengantin saat mendaftarkan diri. “Harapannya kedepan angka perceraian bisa ditekan seminimal mngkin,” pungkas Kakanwil.

Senada dengan Kakanwil, Kakankemenag Nur Abadi juga mengatakan pihaknya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Desa Gedangsari dengan angka pernikahan dini nol. “Sebab menurut hemat kami, pernikahan dini merupakan salah satu sebab rentannya terjadi perceraian,” ujarnya.

Sementara Bupati Budi Antono mengingatkan tuntutan masyarakat yang semakin kritis kepada aparatur pemerintah. “Untuk itu tiap aparatur sipil Negara dituntut untuk semakin professional, integritas dan lebih peka, tepat dan cepat menanggapi isu-isu yang berkembang,” katanya.

Dalam kesempatan ini juga ditampilkan paduan suara pegawai Kankemenag Gunungkidul. Selain itu diberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi disiplin kerja. Selamat Dirgahayu Kementerian Agama! [bap,and,edw]

Pengukuhan Pengurus BP4 DIY,

Kakanwil: 3 Langkah Perlu Dilakukan BP4

Yogyakarta (Inmas)—Kakanwil Prof.Nizar mengatakan ada 3 (tiga) langkah yang perlu dilakukan segenap pengurus Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) DIY. Pertama, revitalisasi BP4 berupa pembinaan remaja usia nikah; kedua, pembekalan calon pengantin; dan ketiga, optimalisasi konseling perkawinan.

Hal tersebut ditegaskan Kakanwil saat mengukuhkan pengurus BP4 DIY masa bakti 2015-2020 di Hotel Ruba Grha Jalan Mangkuyudan, Yogyakarta, Rabu (30/12). Hadir dalam kesempatan ini Gubernur DIY yang diwakili Asisten Administrasi dan Kesra (Asek I Setda DIY) Sultistyo, Ketua BP4 DIY Prof.Dr.dr.H.Soewandi,MPH,Sp.Kj, Kabag TU Kemenag DIY Zainal Abidin, Kakankemenag Kabupaten/Kota, dan unsur pimpinan daerah lainnya.

“Meski dari sisi regulatif belum ada, tapi baiknya Bidang Diklat BP4 membuat model kursus bagi calon pengantin,” ujar Kakanwil. Menurutnya, ketiga hal di atas perlu segera ditindaklanjuti pengurus BP4 untuk merevitalisasi BP4 itu sendiri. “Bagaimanapun juga, keluarga adalah pondasi negara, kalau banyak perceraian berarti merobohkan sendi-sendi negara,” imbuh Kakanwil lagi.

Sementara Asek 1 Sulistyo mengatakan bahwa kunci perkawinan sesungguhnya adalah manajemen hati. Senada dengan Kakanwil Nizar, Sulistyo juga mengingatkan bahwa untuk mewujudkan masyarakat yang damai harus didahului keluarga yang damai terlebih dahulu.

“Perkawinan bukan untuk sementara waktu, tapi seumur hidup,” tambahnya. “BP4 menjalankan fungsi UU No 1 Tahun 1974 untuk mewujudkan keluarga yang relijius, dilandasi norma-norma agama,” pungkas Sulistyo. Usai pengukuhan, acara dilanjutkan Rapat Kerja BP4 yang diikuti seluruh pengurus. [bap]

Page 21: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Sosialisasi Kerukunan Umat

Beragama

Yogyakarta (Kemenag Kota) - Guna meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang kerukunan hidup umat beragama, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama bagi pelajar madrasah dan sekolah umum, Selasa (15/12). Kegiatan diselenggarakan di aula kantor setempat yang diikuti 30 orang siswa.

Kepala Kankemenag, Drs. H. Sigit Warsita, MA dalam sambutan pengarahannya mengajak para siswa untuk belajar dan membiasakan toleransi dalam melakukan interaksi dan hubungan sesama umat beragama. Menurutnya kerukunan tak akan tercapai tanpa diawali dengan toleransi.

Narasumber lainnya adalah AKP Prtiwi Wijayanti dari Polresta Yogyakarta (Peta Kerawanan Kabtibmas di Kota Yogyakarta) serta Drs. Radino, M.Ag dari Dialog Centre UIN Sunan Kalijaga (Harmonisasi untuk mewujudkan kerukunan umat beragama).(rhd)

Ka. Kankemenag Drs. H. Sigit Warsita, MA saat memberi sambutan pengarahan pada Sosialisasi Kerukunan Umat Beragama bagi Siswa Sekolah Umum dan Madrasah di Aula Kemenag Kota Yogyakarta, Selasa (15/12)

KANKEMENAG

KP

OT

ASosialisasi Penyampaian SPT e-Filing

Yogyakarta (Kemenag Kota) - Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta dilangsungkan Sosialisasi Penyampaian SPT Tahunan melalui e-Filing oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan dalam lima angkatan selama dua hari, Senin-Selasa (22-23/2). Kegiatan diikuti oleh seluruh pegawai dilingkungan Kankemenag Kota Yogyakarta, Guru Paendidikan Agama, Guru PNS Madrasah Swasta serta Pegawai KUA Keamatan se-Kota Yogyakarta sebanyak 350 orang. Dengan e-Filing diharapkan pegawai medapatkan kemudahan dalam penyampaian SPT serta dapat tepat waktu.(rhd).

Sosialisasi dan Review RKAKL

Yogyakarta (Kemenag Kota) - Bertempat di aula Kanwil Kementerian Agama DIY diselenggarakan Sosialisasi dan Review RKAKL Satker Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Jum’at (19/2). Kegiatan diikuti 35 orang pejabat struktural, fungsional, kepala madrasah, bendahara serta ULP dilingkungan Kemenag Kota Yogyakarta.

M e n u r u t Kasubbag Tata Usaha H. Misbahrudin, S.Ag,melaluisosialisasi ini diharapkan dapat mengukur efisiensi dan efektivitas belanja negara, membantu mengidentifikasi serta menentukan prioritas melalui evaluasi program.

Kepala Kankemenag Kota, Drs. H. Sigit Warsita, MA meminta jajaran Kankemenag untuk dapat memberikan kontribusi dengan memperhatikan prinsip efisien dan efektif dalam penyusunan anggaran dari perencanaan sampai pelaksanaan.Pemateri sosialisasi dari Kantor Wilayah DJPB Ana Sariasih, S.Si Apt, MKM. (rhd).

BERITA KANWIL BERITA KANKEMENAG

20 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 21BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 22: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KANKEMENAG

BA

NT

UL

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 23BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Bimtek Cara Mudah Lapor Pajak Online

Melalui e-FilingBantul (Kemenag) - Kankemenag

Bantul padaSelasa(9/2) menyelenggarakan Bimtek Cara Mudah Lapor Pajak Online Melalui e-Filling. Bimtek yang dihadiri perwakilan pegawai di satker dan KUA Kecamatan se-Kabupaten Bantul ini menghadirkan narasumber langsung dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantul.

Kasubbag TU HM. Wahib Jamil S.Ag, M.Pd mewakili Kepala Kankemenag Bantul saat membuka acara menyatakan, sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT) mempunyai fungsi sebagai suatu sarana bagi wajib pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang.

Rino Siwi Raharjo, narasumber dari Kantor PelayananPajak Pratama Bantul,mengatakan ada beberapa keuntungan jika pegawai menggunakan fasilitas e-Filing melalui situs https://djponline.pajak.go.id, yaknipertama, penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat, aman, dimana saja dan kapan saja (24x7). Kedua,murah, karena tidak dikenakan biaya pada saat pelaporan SPT. Ketiga,penghitungan dilakukan secara tepat karena menggunakan sistem computer. Keempat,kemudahan dalam mengisi SPT. Kelima,data yang disampaikan wajib pajak selalu lengkap karena ada validasi pengisian SPT. Keenam,ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas.

Untuk dapat melakukan e-Filing, pegawai harusmengajukan permohonan e-FIN (Electronic Filling Identification Number) ke Kantor Pelayanan Pajak terdekat. Cara pengajuannya sangat mudah, yaitu datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat dengan membawa foto copy NPWP dan foto copy KTP. (JOJO)

Diklat di Wilayah Kerja (DDWK)Bantul (Kemenag) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul bekerjasama

dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang pada Senin-Jumat (1-5/2) menyelenggarakan Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK). Diklat yang diadakan di aula kantor setempat ini berisi materi pokok Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi guru madrasah MI, MTs, MA negeri/swasta di lingkungan Kankemenag Bantul.

Kepala Kankemenag Kabupaten Bantul Drs. H. Abdul Madjid,MA dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang telah memberikan kepercayaan kepada Kankemenag Bantul untuk menyelenggarakan DDWK dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat, dalam pengembangan karir,utamanya pemahaman penulisan karya tulis ilmiah.

Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang yang diwakili Dra. Ratna Hartati, MSI menyatakan melalui DDWK diharapkan potensi pegawai di lingkungan Kankemenag Bantul dapat ditingkatkan kemampuan dan kompetensinya secara professional. (JOJO)

RAT dan Pemilihan Pengurus Kekayaan KPRI Adil Rp

11.015.809.569,-Bantul (Kemenag) –Koperasi

Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ADIL Kankemenag Bantul, Kamis (11/2), menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai pertanggungjawaban pengurus periode 2013-2015, dan pemilihan pengurus periode 2016-2018 yang bertempat di gedung Gapensi Bantul. Melalui usahanya dengan jumlah anggota aktif 758

orang, sampai dengan tahun 2015 aset yang merupakan kekayaan koperasi ADIL Kankemenag Bantul sebesar Rp 11.015.809.569,- dan Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 108.853.876,-. Menurut ketua koperasi ADIL Drs.H.Rohyadi,MA jenis usaha yang dilakukan sehingga mampu meraup SHU tersebut antara lain kegiatan simpan pinjam, pertokoan (perkreditan barang), serta mengadakan arisan motor.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul Drs. Sulistyanto, M.Pd dalam sambutannya berharap agar KPRI ADIL dapat melaksanakan misi koperasi yakni tolong menolong untuk dapat memenuhi kebutuhan anggota, serta melakukan penataan usaha sesuai aturan yang berlaku. Kemudian Sulistyanto menyerahkan surat ijin simpan pinjam kepada KPRI ADIL Kankemenag Bantul serta piagam penilaian koperasi tahun 2015, dengan klasifikasi A, atau sehat dengan nilai 90,25.

Sementara Kepala Kankemenag Kabupaten Bantul Drs. H.AbdulMadjid,MA selaku pembina meminta agar KPRI ADIL mampu mempertahankan keberadaannya yang semakin hari semakin mengalami kemajuan, dan berharap keberadaan koperasi dapat memberikan kesejahteraan kepada anggotanya. (JOJO)

Page 23: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

KANKEMENAG

KU

LO

N P

RO

GODiklat Untuk

Tingkatkan Kinerja

KulonProgo (Kankemenag) –Kementerian Agama menerapkan diklat yang berguna untuk peningkatan kinerja. Adanya audit kinerja juga untuk mengetahui tingkat capaian kinerja yang telah ditargetkan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kankemenag Kulon Progo, Drs H Edhi Gunawan MPdI saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di gedung KPN SoekaWates, Selasa (2/2).

Menurut Edhi, selama ini di Kulon Progo masih ditemukan berbagai masalah, diantaranya adalah sering muncul riak-riak disharmonisasi kerukunan umat beragama, munculnya aliran-aliran agama baru (sesat), potensi zakat yang besar belum dikelola optimal, harta wakaf masih perlu diamankan dan dimanfaatkan secara produktif, pelayanan haji masih banyak persoalan, lembaga pendidikan madrasah masih dinomor duakan dan sebagainya.

Untuk itulah, lanjut Edhi, perlu ada diklat. Zona Integritas sudah diterapkan untuk mengatasi korupsi. Kulon Progo telah menjadi pilot project, sehingga pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan. “Tingkat kepuasan masyarakat yang dilayani harus diperhatikan. Di sini peran Teknologi Informasi menjadi sangat penting,” ungkap Edhi Gunawan yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kankemenag Sleman. (abi)

Koperasi Harus Bisa Baca Peluang Bisnis

Kulon Progo (Kankemenag)- Peluang bisnis di Kulon Progo cukup terbuka. Apalagi dengan akan hadirnya berbagai mega proyek di wilayah ini. Adanya pembangunan bandara, pelabuhan dan sebagainya, membuat peluang bisnis semakin terbuka. Peluang ini harus bisa dibaca dan ditangkap oleh pengurus dan pengelola koperasi untuk memperluas usahanya. Semua itu harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Hal ini disampaikan Kepala Kankemenag Kulon Progo, Drs H Edhi Gunawan MPdI saat memberikan sambutan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPN SOEKA yang berlangsung di gedung kesenianWates, Sabtu (13/2).

Namun demikian, kerja keras dari pengurus, pengelola dan pengawas yang saat ini sudah baik, harus didukung penuh oleh semua anggota. Karena tanpa dukungan anggota, kerja keras tersebut takakan ada artinya. “Saya merasa bangga dengan KPN SOEKA karena tergolong koperasi yang sehat. Ini terbukti, karena telah mendapat nilai 84,2 dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo. Semua anggota agar bisa komitmen untuk bisa memajukan koperasi secara bersama-sama,” kata Edhi.

Lebih lanjut, menurutnya tahun 1990-2000 KPN SOEKA telah mengalami masa kejayaan. Berbagai penghargaan tingkat nasional telah diraih. “Masa kejayaan ini harus kita raih kembali. RAT merupakan momen yang strategis untuk merubah koperasi menjadi lebih baik. Jika ada ide atau gagasan yang baik untuk kemajuan koperasi sampaikanlah pada pengurus agar bisa ditindak lanjuti,” pungkasnya. (abi)

BERITA KANKEMENAG BERITA KANKEMENAG

22 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 23BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 24: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

BERITA KANKEMENAG JENDELA KANKEMENAG

24 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 25BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Studi Banding Peningkatan Kinerja

Gunungkidul (Kankemenag) – Studi banding pada hakikatnya untuk meningkatkan kinerja dengan mengakui dan mengapresiasi kelebihan pihak lain dan menjadikan kelebihan itu sebagai bahan pembelajaran untuk dapat diterapkan. Untuk itulah keluarga besar Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas) Kota Cirebon yang dipimpin langsung oleh Kepala Kankemenag Drs. H. Masykur, M.Pd mengunjungi Kantor Kemenag Gunungkidul, Kamis (11/2).

Kedatangan Ketua Pokjawas Kota Cirebon Drs. H. Raswan beserta rombongan yang sengaja tidak berseragam dinas namun mengenakan berbagai jenis batik Cirebon, terkesan dengan kinerja Pokjawas PAI dan madrasah Gunungkidul yang sudah didukung dengan fasilitas dan ruang kerja yang representatif. Dikatakannya bahwa posisi pengawas satu tangga lebih tinggi derajatnya diatas kepala madrasah karena juga mempunyai tugas membimbing, membina dan melatih.Hasil dari studi banding ini akan dirumuskan dan menjadi perbandingan dengan apa yang sudah dilakukan Pokjawas Cirebon.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul Drs. H. Nur Abadi, MA pada kesempatan tersebut menyampaikan profil Kemenag dan Pengawas PAI/Madrasah secara umum. Dilengkapi dengan informasi lain yang disampaikan baik oleh Kasi Dikmad, Kasi Pakis, Ketua Pokjawas PAI dan Madrasah. @min

Undian Haji/Umrah

Gunungkidul (Kankemenag) – Dihadapan pejabat Disperindagkoptan dan ESDM, Dekopinda, PKPRI, unsure Pengurus, Pengawas, Wanhat, Komisaris dan para mantan ketua koperasi, dilangsungkan undian haji/umrah bagi anggota KPRI Tunas Harapan. Penarikan undian rutin dilakukan bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Tunas Harapan dan merupakan satu-satunya KPRI yang menyelenggarakan undian haji/umrah. Dari hasil undian 640 oranga nggota koperasi, yang beruntung adalah Abdul Nafi’ salah seorang staf KUA Paliyan. Oleh pengurus koperasi kemudian didaftarkan sebagai setoran awal BPIH dengan perkiraan berangkat haji tahun 2033. Bahkan, lantaran mendapatkan undian tersebut, Abdul Nafi’ sekaligus mendaftarkan anak dan isterinya.

RAT tutup buku tahun 2015 berlangsung Kamis (28/01) di lantai dasar Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari. Diikuti 10 persen dari anggota yang telah mengikuti RAT di masing-masing komisariat. Dalam laporannya, Ketua KPRI Tunas Harapan H. Sarino, SE., MA menyampaikan bahwa sampai akhir tahun 2015 jumlah total kekayaan yang dimiliki Rp. 14.457.609.503 dengan total pendapatan Rp. 1.548.873.691. Adapun SHU yang diraih Rp. 49.111.230 dan SHU dibagi Rp. 30.326.185 (65 persen pendapatan SHU).

Dengan berakhirnya masa kepengurusan 2012-2015 maka pada RAT tahun 2016 dilakukan pemilihan pengurus baru. Setelah melalui tahapan penjaringan calon pengurus dilanjutkan pemilihan maka H.Sarino, SE.,MA memperoleh suara terbanyak dan terpilih kembali menjadi ketua KPRI Tunas Harapan periode 2016-2019 @min

KANKEMENAG

GU

NU

NG

KID

UL

Page 25: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

S l e m a n (Kankemenag) – Program AMT Pelajar Madrasah Aliyah s e - K a b u p at e n Sleman yang diadakan pada 19 November

2015 yang bertema “Pelajar Sukses di Bidang Agribisnis” ini merupakan embrio terbentuknya gerakan KOMUNITAS HIJAU.

Sebagai tindak lanjut dan aksi nyata, pada Rabu (27/1), sebanyak 32 siswa perwakilan dari 7 Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Sleman mengikuti Deklarasi Gerakan Komunitas Hijau di MAN Tempel. Perwakilan madrasah tersebut meliputi MAN Yogyakarta III, MAN Tempel, MAN Pakem, MAN Godean, MA Darussalam, MA Ibnu Sina dan MA Sunan Pandanaran. Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan Madrasah Green & Clean serta sebagai pelopor Madrasah Lingkungan Hijau.

Keberhasilan dan kesuksesan gerakan KOMUNITAS HIJAU didukung sepenuhnya oleh para deklarator dan pelopor lingkungan hijau, yaitu Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Kelompok Kerja Kepala

Madrasah (K3M), PT. Indmira Yogyakarta (perusahaan berbasis teknologi yang telah melakukan penelitian dan pengembangan agrokomplek, yaitu pertanian, kehutanan, peternakan dan perikanan dan rehabilitasi lingkungan), dan Training77 (Lembaga yang bergerak di bidang Event Organizers dalam bidang Pelatihan Pengembangan SDM, In-House & Outbound Training, IceBreaker & Energizer, Tour & Travel).

Dalam sambutannya Drs. HM. Lutfi Hamid, M.Ag. selaku Kepala Kankemenag Kabupaten Sleman memberikan dukungan yang sangat tinggi terhadap KOMUNITAS HIJAU. Lutfi berharap adanya gerakan komunitas hijau ini bisa menjadi penyelamat dunia, dimulai dari Madrasah di Sleman Raya untuk Indonesia dan untuk dunia. “Pada tataran aplikatifnya, untuk memulai penghijauan tidak hanya di madrasah semata, namun juga harus dapat membawa siswa menghijaukan lingkungannya masing-masing dengan cara gerakan menanam setiap kali naik kelas atau ketika mendapat nilai bagus yang diberi tajuk Gerakan Prasasti Pendidikan,” pesan Lutfi. Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Sleman, Drs. Abdul Haris Nufika, M.Pd, menambahkan bahwa Komunitas Hijau di madrasah merupakan bagian dari pendidikan karakter. “Aktifitas komunitas ini mengarah kepada pembentukan budaya cinta lingkungan dan pelestarian Alam,” pungkasnya. (Azra)

Deklarasi “Komunitas Hijau” (Sleman Raya Menuju Green School)

Sleman (Kankemenag) – Kementerian Agama Sleman melalui Subbag Umum mengadakan Pembinaan Administrasi Kepegawaian se-Kabupaten Sleman di Aula RM Bale Roso Jalan Kaliurang KM 8, Selasa (23/2).

Kepala Kankemenag Sleman, Drs. HM. Lutfi Hamid. M.Ag, dalam pembinaannya menyampaikan bahwa penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan Blue Print dasar pekerjaan masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN). “Melalui penyusunan SKP yang baik

dan benar sesuai dengan peraturan yang ada, maka akan mempermudah penyusunan Standar Operasinal Prosedur (SOP),” imbuh lutfi.

Lutfi Hamid menekankan semua aparat harus merubah mind set masing-masing karena ASN harus bekerja berdasarkan SOP. “Jangan bekerja diluar SOP. Oleh karena itu semua pekerjaan harus sudah ditulis dalam SKP. Dalam menyusun SKP sebaiknya disusun berdasarkan pada pelayanan dan kearifan lokal, sehingga apapun yang kita kerjakan selaku aparat sudah tertuang pada SOP yang menuju pada SKP yang telah tersedi,” paparnya.

Pembinaan ini dihadiri sekitar 40 peserta yang melibatkan Kantor Urusan Agama dan madrasah. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Sleman, Sujono S.Ag, dalam sambutannya mengharapkan kepada peserta agar dapat menyusun SKP masing-masing sesuai dengan jumlah pekerjaan yang ada. (azr).

Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai

BERITA KANKEMENAG JENDELA KANKEMENAG

24 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 25BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

KANKEMENAG

SL

EM

AN

Page 26: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 27BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Bantul (Inmas DIY)—Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Prof.Nizar menyatakan kurun 5 tahun mendatang merupakan era keemasan madrasah. Hal itu dapat ditandai dengan selection ratio (rasio penerimaan) anak didik baru yang semakin baik dan kemampuan daya saing tinggi yang dimiliki madrasah mampu berkompetisi dengan sekolah. Hal ini ditegaskan Kakanwil saat hadiri peringatan Harlah ke 48 dan peresmian 4 ruang kelas baru (RKB) MTsN Sumberagung di halaman madrasah setempat, Ahad (31/1) pagi.

Hadir dalam kesempatan ini selain Kakanwil, Ketua Dharma Wanita Persatuan

(DWP) Kemenag DIY Hj.Farichah Nizar Ali, Wakil Bupati Bantul terpilih Abdul Halim Muslih, Kakankemenag Bantul Abdul Majid, Muspika Kecamatan Jetis Bantul, ratusan wali murid dan siswa.

Menurut Kakanwil, era keemasan madrasah sudah terlihat sejak tiga tahun belakangan. “Ada respon publik yang luar biasa bahwa para orang tua kini semakin banyak yang memercayakan pendidikan putra-putrinya di madrasah,” tegas Kakanwil. “Kalau dulu yang daftar 50 yang diterima 55 siswa, kini madrasah yang sampai menolak karena kuota sudah penuh,” ujar pejabat kelahiran Jepara (Jawa Tengah) 21 Maret 1964 itu menambahkan.

Selain itu, banyak siswa madrasah yang kini mampu meraih juara olimpiade kimia, fisika, biologi dan lain sebagainya. “Kita juga bersyukur bahwa DIY meraih Juara 1 Guru MTs Teladan Tingkat Nasional,” tegas Kakanwil. Sementara Kepala MTsN Sumberagung Sri Pangatun menyampaikan, 4 RKB yang diresmikan

hari ini menggunakan DIPA tahun 2014 dan 2015. “Sedang Laboratorium Agama Roudhatul ‘Ulum merupakan amal jariyah para donator termasuk komite madrasah yang dipimpin KH.Busyrowi,” kata Sri Pangatun. Menurutnya, saat ini madrasah yang dipimpinnya memiliki 15 rombongan belajar dengan 456 siswa. “Sebanyak 142 siswa kelas 9 siap ikuti Ujian Nasional yang akan digelar 9-12 Mei mendatang, mohon doanya,” imbuh Sri Pangatun.

Acara kemudian dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Kakanwil, dan pemotongan tumpeng oleh Ketua DWP Kemenag Hj.Farichah. Kakanwil. Lalu rombongan menuju ruang kelas baru serta melihat buah kreasi para siswa. Sementara Wabup terpilih Abdul Halim memberikan tausiyah dan memimpin doa untuk kesuksesan Ujian Nasional yang akan dihadapi siswa MTsN Sumberagung. (bap)

Resmikan 4 RKB MTsN SumberagungKakanwil Prof.Nizar: 5 Tahun Mendatang

Era Keemasan Madrasah

Sleman (MTsN Maguwoharjo)—Bertempat di ruang kelas VII D pada Senin (4/1) pukul 09.00–15.00 WIB, MTsN Maguwoharjo mengadakan Rapat Dinas sekaligus Pembinaan dari Pengawas. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengampu mata pelajaran sejumlah 31 orang Guru. Pengawas yang hadir serta memberikan pembinaan adalah Dra. Ida Uswatun Hasanah, M.Pd dan Drs. H. Rudi Astomo, S.Pd.I., MPd. Kamad Supangat,MPd.I pada kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada Pengawas serta mengingatkan Guru agar membangkitkan semangat di tengah

tahun baru yang baru saja berjalan serta libur semester satu yang baru saja usai.

Karena semester II merupakan semester penentu bagi seluruh siswa khususnya kelas IX yang beberapa bulan lagi akan menghadapi UNAS, sehingga tentunya diperlukan kerja keras dari semua pihak untuk dapat meraih prestasi nantinya. Melengkapi apa yang disampaikan Kamad tersebut pada kesempatan itu dibagikan pula SK Mengajar dan paparan agenda kegiatan pembelajaran semester Genap oleh Waka Kurikulum Paijo.S.Ag.

Sedang Ida Uswatun Hasanah, M.Pd pada kesempatan itu menyampaikan perlunya INOVASI serta perubahan paradigma Guru pada masa sekarang. Dan terkait Kegiatan Belajar Mengajar di sampaikan pula berbagai metode pembelajaran, seperti metode short card, roll playing, picture in picture dan sebagainya. Dengan harapan dari penyampaian berbagai metode pembelajaran tersebut dapat membantu Guru dalam upaya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi seluruh siswa. (ed:bap)

MTsN Maguwoharjo Adakan Pembinaan Pengawas dan Pembagian SK Mengajar

Page 27: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Kakankemenag Kulonprogo Resmikan Gedung Serbaguna

MTsN Janten

Kulonprogo (MTsN Janten)—Kepala Kantor kemenag Kulonprogo, Eddy Gunawan,M.PdI resmikan penggunaan Gedung Serba Guna MTs Negeri Janten, Jumat (8/1). Gedung serba guna ini, seperti disampaikan oleh Kepala MTs Negeri Janten, M. Dwi Putranto, S.Pd. merupakan program dari Komite MTs Negeri Janten dan upaya mewujudkan Standar Nasional Pendidikan sehingga MTs Negeri Janten dapat bersaing secara kualitas di lingkungan Kecamatan Temon.

Pembangunan gedung dengan ukuran 20×30 meter ini menghabiskan total biaya Rp 182,5juta yang semuanya merupakan murni dari dana komite madrasah. Dalam peresmian ini, Kepala kemenag KP menyampaikan bahwa pembangunan gedung serba guna MTs Negeri Janten merupakan wujud kepedulian masyarakat dalam hal ini komite madrasah terhadap pendidikan yang sejalan dengan visi misi Kemenag yaitu Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah.

“Saya juga berharap dengan adanya fasilitas yang sudah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, siswa dan lulusan MTs Negeri Janten merupakan lulusan/siswa yang produktif, kompetitif, inovatif, visioner, dan berakhlak mulia sehingga ke depannya dapat bersaing di era global,” ujar Eddy Gunawan menambahkan.

Sementara menurut Dwi Putranto, gedung serba guna ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan siswa, aula pertemuan, GOR mini, dan tempat parkir sepeda siswa. Pada peresmian ini disaksikan oleh seluruh komite madrasah, guru karyawan, siswa, dan tamu undangan. Acara dilanjutkan dengan pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang diisi oleh Kyai Abdul Wachid dari Jogoresan, Purwodadi, Purworejo. (smd/bap)

Minitrip RA Tiara Chandra ke RSGM

Prof.Dr.Soedomo UGM

Yogyakarta (RA TC)—Sudah menjadi agenda rutin tiga bulanan RA Tiara Chandra mengadakan kegiatan minitrip. Minitrip Gigiku Sehat menjadi pilihan kali ini karena berhubungan dengan tema belajar di kelas yaitu Tubuhku Sehat. Minitrip diadakan pada Selasa (19/1) di RSGM Prof.Dr. Soedomo yang dikuti oleh 105 siswa/i RA Tiara Chandra dengan didampingi 15 guru. Peserta minitrip tiba di lokasi pukul 09.00 dan disambut hangat oleh para Dokter Gigi dari RSGM Prof.Dr. Soedomo.

Sambutan diberikan oleh Dr.Drg.Indah Titien S.,MS.,Sp.KGA yang menyampaikan dengan kegiatan seperti ini anak-anak menjadi tidak takut lagi untuk pergi ke dokter gigi dan rutin periksa gigi setiap 6 bulan sekali. Minat anak sangat terlihat pada setiap kegiatan yang dilakukan, seperti saat praktek menggosok gigi yang baik dan benar, bahkan saat anak di ajak ke ruang perawatan.

Di ruang perawatan anak dikenalkan pada nama alat-alat yang digunakan untuk perawatan gigi dan mulut seperti kaca mulut, dental pinset, sonde dan lainnya beserta fungsinya. Setelah itu pemeriksaan gigi juga dilakukan kepada setiap anak. Diperkenalkan juga contoh gigi yang sehat dan yang gigis serta macam-macam jenis gigi. Keramahan yang diberikan oleh para dokter gigi saat mendampingi kegiatan minitrip membuat anak-anak peserta minitrip tidak takut ke dokter gigi dan semangat untuk merawat gigi dengan rajin menggosok gigi. (ed:bap)

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

26 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 27BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 28: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Menteri ESDM Sudirman Said Kunjungi Muallimin Yogyakarta

Yogyakarta (Muallimin)—Setelah dua kali menunda kunjungan karena tugas negara pada pertengahan Desember tahun lalu dan awal Januari, akhirnya Menteri ESDM Sudirman Said dapat menyempatkan waktu berkunjung ke Mu’allimin pada Sabtu (20/2) kemarin. Tujuan utamanya adalah melihat langsung lahan seluas 5,2 hektar untuk Mu’allimin terpadu di Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Bantul.

Selebihnya, kunjungan Menteri Sudirman ke kampus Madrasah Mu’allimin Yogyakarta karena permintaan Tim Pengembangan yang diketuai Buya Syafi’i Ma’arif sebagai unggah-ungguh dalam menerima tamu. Bukan tamu biasa pula.

Awalnya Sudirman direncanakan memberi motivasi kepada santri, tapi Menteri kelahiran Brebes Jawa Tengah itu tidak punya cukup waktu.

Tim Pengembangan tampak antusias menjelaskan luasan lahan dan rencana besar untuk Mu’allimin masa depan. Gulungan-gulungan kertas mulai dibeber. Sebagai administrator Tim, Anas Farkhan paham betul peta urusan administrasi perijinan mendirikan bangunan. Semua dijelaskan Tim kepada Menteri secara detail. Tidak ada yag terlewatkan.

Setelah selama seperempat jam di lokasi Mu’allimin Terpadu, rombongan bergerak menuju Madrasah Mu’allimin di Wirobrajan. Di sambut di ruang tamu rumah dinas Direktur Mu’allimin, Ust Asep Shalahuddin, Menteri Sudirman lebih memilih keliling madrasah terlebih dahulu untuk melihat-lihat sekolah bersejarah yang telah mencetak kader bangsa seperti Buya Syafii Maarif. (erk/bap)

Sri Purnomo, Eks Guru MTsN Sleman Kota Kembali Jabat

BupatiSleman (MTsN Sleman Kota)—Salah satu mantan guru MTsN

Sleman Kota, Drs. H. Sri Purnomo, M.SI. resmi dilantik menjadi Bupati Sleman periode 2015-2020, Rabu (17/2). Pelantikan dilakukan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di komplek Kepatihan bersamaan dengan pelantikan Bupatiaz dan Wakil Bupati Bantul dan Gunung Kidul.

Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MTsN Sleman Kota, Suryanta, S.Ag mengisahkan, Sri Purnomo pernah mengajar di MTsN Sleman Kota mulai 1986 sampai dengan 2005 untuk mata pelajaran IPA, sebelum maju dan terpilih menjadi Wakil Bupati Sleman 2005-2010. Pada periode 2010-2015 pria kelahiran Klaten tersebut terpilih menjadi Bupati Sleman. Dan dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) serentak 2015 lalu, Sri Purnomo kembali terpilih menjadi Bupati Sleman.

“Beliau mengajar sejak 1986 sampai dengan 2005,” ungkapnya. Meskipun tak lagi mengajar di madrasah, alumnus IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut tetap menjalin silaturahmi dengan keluarga madrasah. Hampir setiap tahun, di sela padatnya kegiatan, Sri Purnomo tetap meluangkan waktu untuk menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Guru dan Pegawai (KGP) MTsN Sleman Kota. Selain itu, juga menghadiri acara keluarga atau hajatan yang diadakan guru atau pegawai. (esp/bap)

Bekali Siswa Setelah Lulus, MAN Tempel Kembangkan

Empat KetrampilanSleman (MAN Tempel)—Sebagai sekolah yang berbasis

keagamaan, MAN Tempel tentu sudah tidak asing lagi dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan seluruh keluarga besar madrasah, terutama para peserta didiknya. Namun dalam rangka menjawab tantangan zaman yang semakin membutuhkan kemandirian dan ketrampilan serta kewirausahaan, MAN Tempel terus mengembangkan program-program ketrampilan, baik Tata Boga, Tata Busana, Otomotif maupun ketrampilan Multimedia.

Program ketrampilan ini diikuti sesuai minat dan pilihan peserta didik, sesuai dengan bakat dan hobinya. Koordinator program ini, Titik Susilawati menyampaikan, selama tiga tahun dari kelas X sampai kelas XII, peserta didik dibekali dengan ketrampilan tata boga, tata busana, otomotif maupun multi media. Kemudian pada akhir kelas XI dilaksanakan Praktek Kerja lapangan di dunia usaha maupun dunia industri yang telah menjadi mitra MAN Tempel dan telah mencapai kesepakatan MoU. Diharapkan dengan adanya bekal ketrampilan ini, lulusan MAN Tempel memiliki skill yang dapat dikembangkan setelah kembali kemasyarakat. Bagi lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi, maka ketrampilan yang memiliki sertifikat ini bisa menjadi nilai tambah yang bisa dikembangkan. (mer/bap)

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

28 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 29BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 29: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Sukses Paskibra MAN Godean Saat HAB

Kankemenag

Sleman (MAN Godean)—Pada Upacara Hari Amal Bakti ke-70 Kementerian Agama di Lapangan Pemerintah Kabupaten Sleman, MAN Godean mendapat kepercayaan untuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera. Mereka yang menjadi anggota tim tersebut Risky Kurnia Peghi, Sakinah Maria Ulva, Melasari, Mas’ud Syadid, Aditya Putra Utama, Ragil Astuti, Ainur Hasanah, Mentari Oktaviani, Nisa Fadhilah. Ditambah pula petugas cadangan yakni Anugrah Tatag Satrio, Anugrah Teguh Satrio.

Para siswa yang bertugas tersebut dibawah bimbingan H. Anis Syafa’at,S.Ag,M.Pd.I. Saat bertugas Tim Paskibra dapat melaksanakan tugas dengan baik dan lancar serta mendapat apresiasi dari seluruh peserta upacara. Upacara Hari Amal Bakti dengan pembina upacara Plt. Bupati Sleman tersebut diikuti oleh seluruh pegawai Kemenag Sleman terdiri atas para kepala madrasah, pengawas, penyuluh, para guru serta pegawai honorer.

Bagi para peserta didik yang mendapat tugas seperti ini merupakan pengalaman berharga. “Mereka cukup antusias dan penuh tanggung jawab untuk melaksanakan tugas mulia ini. Alhamdulillah, sejak persiapan hingga pelaksanaan semua bersemangat,” kata Anis selaku pembimbing.

“Saya merasa bangga mendapat kepercayaan untuk melaksanakan tugas tersebut, sehingga saya total dalam bertugas,” ungkap Risky Kurnia Peghy usai melaksanakan tugas. Ungkapan Peghy diamini oleh teman-temannya usai bertugas. “Saya menyampaikan terima kasih yang tulus penghaargaan yang setinggi-tingginya kepada anak-anak yang sudah bertugas dengan penuh semangat dan mengharumkan nama MAN Godean,” tutur Drs. H. Ulul Ajib,M.Pd ketika foto bersama dengan Tim Paskibra.

Helmy Siswa MTsN Piyungan Raih Medali Emas Tingkat

Nasional

Bantul (MTsN Piyungan)—Helmy Dwi Nur Fawwas siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri Piyungan meraih medali emas Taekwondo Kejuaraan Jakarta Open Festival Kelas Perorangan Putra 54 Kg yang berlangsung di GOR FOPKI Jakarta pada Tanggal 19 s.d 20 Desember 2015. Penyerahan hasil kejuaraan diserahkan pada waktu upacara bendera memperingati Hari Amal Bakti ( HAB ) Kementerian Agama Ke-70 pada Minggu ( 3/1 ) oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Drs. Riyantono, M.Si dan dilanjutkan penyerahan medali dari siswa kepada madrasah yang diterima langsung Kepala MTsN Piyungan Bantul Etyk Nurhayati, S.Pd.I.M.Pd pada Upacara Bendera Hari Senin ( 4/1 ).

Etyk mengucapkan terima kasih atas prestasi yang diraih Helmy dalam kejuaraan tersebut dan juga berpesan kepada Helmy untuk terus mengasah kemampuannya dibidang non akademik khususnya Taekwondo tapi juga berharap prestasi akademik juga dapat diraih.

Etyk juga kedepan akan lebih memperhatikan siswa MTsN Piyungan yang mempunyai kemampuan diluar akademik khususnya bela diri untuk bisa dikembangkan dimadrasah dengan harapan MTsN Piyungan terus mencetak generasi yang berprestasi baik akademik maupun non akademik sehingga dapat mengharumkan nama madrasah. (ltf/bap)

MAN Yogyakarta I Membuat Pelajar Australia Terkesan

Yogyakarta (MAN YK I)—Mengikuti pertukaran pelajar adalah cara tercepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Salah satunya Patrick Gleeson, pelajar asal Australia ini sedang mengikuti student exchange program yang diselenggarakan oleh Australian Indonesian Association (AIA), ia sudah hampir seminggu tinggal di Indonesia.

Ia menyempatkan diri untuk berkunjung di MAN Yogyakarta I, Sabtu (9/1). Saat Patrick datang di MAN Yogyakarta I, tampak para siswa sangat antusias menemuinya. Kesempatan ini, mereka gunakan untuk bertukar pikiran, wawasan, pengetahuan, dan mempraktikan bahasa inggris mereka.

Dipandu oleh Guru Bahasa Inggris Moh. Zeni,MA, pelajar Australia yang baru berumur 14 tahun ini, masuk kelas pada jam-jam mata pelajaran Bahasa Inggris. Patrick menuturkan, ia sangat terkesan dengan para siswa MAN Yogyakarta I, “Very nice, friendly, enthusiastic,” ujarnya.

Ia juga berpesan untuk para siswa agar semangat belajar, agar bisa menjelajahi dunia. Sementara itu Moh.Zeni menjelaskan, pelajar dari Australia ini, segaja diajak masuk ke kelas, agar para siswa bisa berinteraksi langsung, dan bisa saling bertukar wawasan dan pengetahuan. “Tentu saja ini spesial mengingat mereka langsung praktik bicara Bahasa Inggris dengan penutur bahasa aslinya,” katanya saat ditemui. (dzl/bap)

JENDELA MADRASAH JENDELA MADRASAH

28 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 29BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 30: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

JENDELA MADRASAH KESHATAN

30 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 31BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Asrama Putra PP Darul Quran Wal Isryad Terbakar,

1 Santri Meninggal Dunia

Gunungkidul (Inmas DIY)—Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Musibah kebakaran melanda Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad yang terletak di Jalan Nusantara, Wonosari, Gunungkidul, Rabu (6/1) tengah malam. Pesantren di bawah asuhan KH Kharis Masduki ini alami musibah dengan terbakarnya asrama putra yang terletak di belakang madrasah Aliyah pondok setempat.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Nidhom Alkahfi (14) warga Sawahan, Bantul. Menurut penuturan saksi mata, Azzuhail (13) yang kebetulan kamarnya berada di bawah korban, peristiwa nahas ini terjadi Rabu (6/1) Pukul 00.00 tengah malam. “Waktu itu teman-teman tidur pukul 23.30, kejadian tak selang lama setelah itu,” kata Azzuhail.

Tiba-tiba saja kebakaran hebat terjadi. Zuhail yang waktu itu langsung terjaga membangunkan teman-temannya. “Saya menarik tangan teman-teman yang masih tidur,” ujar Zuhail. Sekitar sejaman, para santri berjuang lolos dari maut lalu dikumpulkan di masjid pondok. “Saat diabsen itulah, Nidhom diketahui tidak bersama kami,” kata putra Kepala Kankemenag Sleman Lutfi Hamid ini.

KH Kharis Masduki yang ternyata baru saja pulang usai ibadah umrah tetap mampu tampil tegar. Hal ini seperti terlihat saat Rabu siang pondoknya dikunjungi Kakanwil Prof.Nizar beserta rombongan. Kakanwil memberikan dukungan moril kepada KH Kharis Masduki untuk tetap mengayomi seluruh santri-santrinya. “Asrama yang terbakar dihuni sekitar 200 santri putra,” kata KH Kharis. Semoga ananda Nidhom Alkahfi mendapatkan predikat husnul khotimah. Amin. Lahul fatihah…(hms)

MAN 2 Wates Sosalisasi Revitalisasi MA Plus Ketrampilan

Kulonprogo (Mandawa) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag meresmikan visi, misi, dan slogan yang menjadi fundamen madrasah plus keterampilan MAN 2 Wates, Sabtu (13/2). Peresmian laboratorium CBT (Computer Based Test) dan Masjid Boarding School “An Nur” serta RKB (Ruang Kelas Baru) juga menjadi agenda utama kakanwil.

Hari itu menjadi istimewa sebab Kakanwil beserta jajaran dan civitas akademika MAN 2 Wates bersemangat jalan sehat dari kampus I menuju kampus II (boarding school) yang berjarak 2 km. Hadir pula sejumlah pejabat, diantaranya Kasubdik Kurikulum Kemenag RI Drs. H. Syafi’i, M.Ag., Kabid Pakis Kemenag DIY Drs.H. Bardan, M.Pd.I, serta Kepala Kantor Kemenag Kulonprogo Drs. H. Edhi Gunawan, M.Pd.I.

Sebelum jalan sehat, Prof.Nizar didaulat untuk meresmikan slogan, visi, dan misi madrasah. Diiringi tepuk tangan, Nizar membuka tirai slogan baru madrasah, yaitu MAN 2 Wates SIAP (Siswa mandiri, Inspiratif, Akhlaqul karimah, Prestasi). Adapun visi baru madrasah yang dilaunching yaitu Aku Terampil (mewujudkan insan yang berakhlak karimah, terampil inovatif, mandiri, dan berwawasan lingkungan).

Dilanjutkan dengan meresmikan laboratorium CBT yang akan digunakan untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) Empat puluh lima menit jalan sehat, dari kampus I Jalan Raya Jogja – Wates ke selatan menuju kampus II yang berhadapan dengan Stadion Cangkring di Desa Gotakan, Panjatan berlangsung meriah.

Setibanya, Kakanwil Kemenag DIY langsung potong pita, disambut alunan Salawat Badar dari tim hadroh boarding school. Tak mau kalah, Tim Paduan suara juga mempersembahkan Mars MAN 2 Wates dengan penuh semangat. Lagu yang menggelorakan kecintaan siswa pada madrasah tersebut ditulis guru senior Drs. M. Jamzuri, aransemen oleh Nur Jannah. Keseruan acara berlanjut dengan seremonial sekaligus penandatanganan prasasti masjid dan RKB, penyerahan bantuan sepeda kepada siswa boarding, tabur benih ikan, dan penanaman pohon penghijauan. (ed:bap)

Page 31: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Diasuh oleh : dr. H. Tejo Katon, S.Ked, S.Si, Stats, MBA

Pembaca dapat berpartisipasi dengan m

engirimkan pertanyaan seputar kesehatan m

elalui SMS dengan nom

or 08164224411, atau lew

at email dengan alam

at : majalahbhakti@

yahoo.com

? Ny. DA, di Kulonprogo.

Terimakasih pertanyaannya. Pertanyaan ibu hampir sama dengan 2 penanya yang lain. Untuk itu mudah-mudahan jawaban ini dapat mewakili semuanya. Dari keterangan yang ibu DA kemukakan, kemungkinan besar ibu mengalami “Carpal tunnel syndrome (CTS)” Penyakit ini biasanya dialami oleh orang-orang yang banyak menggunakan tangan atau gerakan tangan yang monoton dan berulang saat bekerja atau melakukan suatu pekerjaan. Misalnya pada ibu-ibu rumah tangga yang banyak mencuci baju secara tradisional (tanpa mesin cuci), atau pada orang-orang yang banyak menulis dan mengetik.

Penyakit CTS ini disebabkan terjepitnya saraf perifer oleh ligamen otot yang berada di pergelangan tangan yang mengalami pengerasan akibat kerjanya yang hiperaktif dan berulang. Gejala penyakit CTS biasanya berupa rasa nyeri, tidak nyaman, kesemutan pada jari-jari tangan dan telapak serta pergelangan tangan. Pada keadaan yang lebih lanjut dapat pula disertai dengan rasa baal dan kelemahan pada jari-jari tangan sehingga tidak dapat mengepalkan tangan dan menggenggam benda-benda yang akan diambil. Dalam jangka panjang, penyakit CTS ini bisa menyebabkan kelumpuhan pada tangan. Resiko terkena CTS adalah kurang lebih 10 % untuk orang dewasa. Wanita bahkan mempunyai resiko 3 kali lipat lebih banyak untuk terkena CTS dibandingkan dengan pria.

Cara untuk mengetahui apakah ibu DA mengalami CTS atau tidak adalah dengan mencoba menekuk pergelangan tangan ke arah telapak tangan dan mempertahankan posisi tersebut selama sekitar 1 menit (phalen’s test). Bila nyeri atau rasa kesemutan dan baal atau kelemahan bertambah, maka kemungkinan maaf ibu DA mengalami penyakit CTS. Cara kedua adalah dengan melakukan ketukan-ketukan ringan berulang secara

terus menerus pada pergelangan tangan (tinel’s test). Bila nyeri, kesemutan, baal dan kelemahan bertambah maka kemungkinan CTS sudah terjadi pada ibu. Untuk mengetahui dengan pasti maka ibu perlu datang ke dokter bedah saraf agar dapat dilakukan pemeriksaan EMG (Electromyelography). Dari pemeriksaan EMG dapat dipastikan apakah CTS sudah terjadi. Pengobatan bisa tidak diperlukan untuk menangani carpal tunnel syndrome karena kondisi ini bisa pulih dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan. Jika CTS memang memerlukan pengobatan, maka penanganan yang dilakukan bergantung kepada tingkat keparahan dan berapa lama ibu sudah menderita kondisi ini. Agar gejala yang muncul tidak bertambah parah, sebaiknya ibu DA menghindari kegiatan yang membuat jari dan tangan terlalu banyak bekerja. Jika gejala CTS tidak segera membaik setelah kurun waktu beberapa minggu, ada beberapa teknik pengobatan yang bisa dilakukan untuk meredakan tekanan yang terjadi pada saraf median. Teknik yang digunakan adalah obat-obatan, terapi, dan operasi. Prosedur yang dilakukan, antara lain: 1). Obat anti inflamasi non–steroid, seperti ibuprofen, obat ini bisa meredakan rasa nyeri untuk jangka pendek. 2). Pembebatan pergelangan tangan. Prosedur ini bertujuan untuk menempatkan pergelangan tangan selalu pada posisi netral. Apabila pergelangan dibalut dan tidak banyak bergerak, tekanan pada saraf akan berkurang. Akibatnya, gejala akan cepat berkurang. 3). Operasi. Prosedur ini dilakukan apabila teknik pengobatan lainnya tidak berhasil. Tindakan operasi ini sangat ringan dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Pasca operasi, pasien tidak perlu dirawat lama, cukup satu hari saja atau bahkan bisa langsung pulang.

SEMOGA BERMANFAAT.

Carpal Tunnel Syndrome

Ass.wr.wb. dr. Tejo Katon, S.Si, MBA yth, Akhir-akhir ini

saya mengalami rasa tidak nyeri pada pergelangan

tangan dan jari-jari tangan, serta rasa kesemutan di jari-jari. Kadang saya tidak dapat

mengepalkan tangan dan tidak dapat memegang gelas. Tolong jelaskan dan solusinya? Terima

kasih. Wassalam.

(Ny. DA, Kulonprogo, 08563016xxx )

Jawab :

JENDELA MADRASAH KESHATAN

30 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 31BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 32: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Setelah sekian lama akhirnya tiba juga masa itu. Masa pengabdianku di kampung halaman. Kurasa bekalku sudah cukup untuk kubagikan pada teman-teman. Namun entahlah. Aku masih bingung dengan

rencana itu. Cukuplah aku bersiap dahulu, barang-barang apa yang harus kubawa dan kutinggal. Entah kapan aku mengambilnya. Aku telah berjanji padanya untuk kembali lagi.

Aku, perantau. Pencari ilmu. Walau itu berarti aku melewati samudra, berpindah pulau untuk sementara. Menghadapi suasana baru. Asing. Tak seperti di kampung halaman. Di tanah rantauan kau harus bisa jaga sikap dan sesegera mungkin menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, baik itu kondisi geografis maupun sosial budaya. Terlebih di Jogja, seperti yang kualami.

Budaya konsumtif lebih merajalela. Tak seperti di kampung halamanku yang lebih suka proses. Walau memakan waktu yang cukup lama. Ah, aku jadi teringat kampung halamanku yang telah membesarkanku dan menggiringku ke kota istimewa ini. Kota Jogja, kota yang akan selalu kukenang.

***

“Le, kamu yang istiqamah ya di sana. Nggak ada orang tua, saudara, kerabat yang kamu kenal. Hati-hati sama orang yang baru kamu kenal. Itu di kota asing, kamu nggak bisa bergantung lagi sama ibu. Yang istiqamah ya le. Do’a Emak selalu selalu buat kamu, le.” Air mata pertamaku menetes. Sungguh. Itu air mata. Tak ada yang salah dari lelaki menangis, bukan?

Giliran bapak yang kini menepuk-nepuk dan mengelus pundakku pelan. Mata bapak berkaca-kaca, namun tak sampai menangis seperti Emak. Lihatlah! Bapak hanya menepuk dan mengelus pundakku, lalu memelukku erat-erat walau hanya

sebentar. Selesai. Beliau sama sekali tak perlu mengucap sepatah katapun padaku. Aku tersenyum samar, maklum.

Bus itu tiba, bus yang akan membawaku ke tanah rantauan untuk menimba ilmu. Berbekal seadanya, aku beranjak pergi. Diiringi tangis Emak dan senyum samar khas milik bapak. Barulah di dalam bus aku bisa bernafas lega. Bulir air mataku telah mongering. Sungguh, aku tak pernah tega melihat perempuan menangis, terutama Emak. Ah Emak, baru sebentar beranjak, aku sudah merindukanmu. Merindukan tangan keriput yang tiap hari mengelus rambutku. Merindukan ciuman Emak di kening tiap aku mau tidur.

Ah, terkesan manja mungkin untuk seusiaku, anak ingusan yang baru saja menamatkan bangku SMP. Tekad kedua orang tuakulah yang akhirnya membawaku ke tanah rantauan. Tekad untuk menyekolahkanku setinggi-tingginya.

***

“Banyak sabda Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Ada yang bisa memberi contoh?” suara Pak Anto terdengar jernih di telingaku. Beliau adalah guru favoritku. Gaya mengajarnya yang tidak membosankan, suaranya yang jernih dan berwibawa, raut wajahnya yang amat meyakinkan, senyumnya yang khas, dan masih banyak lagi yang kukagumi dari beliau. Termasuk keluasan wawasannya dan kedalaman ilmunya yang patut diacungi jempol.

“Saya Pak!” akhirnya aku mengacungkan jari. Pak Anto tersenyum mempersilakan. “Uthlubul’ilma walau bissiin. Yang artinya, tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China.” Tepuk tangan terdengar. Pak Anto manggut-manggut. “Ada yang lain?”. Suara riuh rendah kawan-kawanku terdengar, berebutan mengacungkan jari untuk menjawab. Pak Anto hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kami.

***

Ah, ini waktuku. Bus di depan telah menunggu. Bersiap untuk melaju kembali. Mengantarkan para penumpangnya menuju tujuan masing-masing. Aku bergegas menaiki bus yang akan membawaku kembali ke kampung halaman. Enam tahun lamanya aku tak kembali. Entah bagaimana keadaannya sekarang. Mungkin lebih bersih, lebih terawat, pastinya lebih maju.

Terakhir Emak mengirim surat padaku, berisi kabar gembira, bahwa akan dibangun tiang-tiang listrik di sepanjang jalan aspal. Itu artinya, listrik akan masuk desaku, kampung halamanku! Ah, senangnya! Namun sempat kulihat bekas tetesan air mata di kertas surat itu yang terasa amat mengganggu.

Oleh: Alvin Sofia KhoirunnisaPulang

Cerpen Sofi:

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 33BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 33: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Dahulu dan KiniSalsabila Syadza Az-Zahra (XI IBB MAN Yogyakarta I)

Dahulu, mereka pemimpin sesungguhnyaKini, hanya sebutan itu hanya sebuah namaDahulu, mereka bergerak majuKini, mereka hanya tidur dalam rasa pilu

Dahulu, rakyat adalah alasanKini, uang yang menjadi landasanDahulu, rakyat tanggung jawabnyaKini, harta menjadi prinsip utama

Rindu SahabatTri Lenawati(XII IPA MA Al-Imdad & Santri Ponpes Al-Imdad Pandak)

Ketika aku berada di ujung masaAku teringat pada embun pagiAku teringat pada rentetan peristiwaHingga sayapku mengepak tinggi

Saat kubuka lembaran lamaKulihat deretan asaYang terukir di sela kepedihanYang terpahat di antara senyuman

Berusaha kutahan rinduWalau ia deras menggebu-gebuBersikeras kubendung piluWalau semua sepahit empedu

Di sinilah kutemukan arti hidupkuHikmah di balik pembelajaranAku harus abaikan rindu pilu ituSekuat waktu terus bertahan

Sebab, untuk apa aku menyerah?Sementara sayapku tak patah

Pandak, Oktober 2015

Kebangkitan DiriOleh Barokatussolihah, S.Ag., M.SI (MTs N Donomulyo Kulon Progo)

Tongkat keyakinan yang telah Tuhan berikan menopangku dengan kuatJejarinya mengungkap kegelapan jiwa, menguak puing-puing tabir dalam isyaratDua kaki melangkah hamburkan harapan melaju cepat meski tersendat

Goresan tanganku mengurai kalimat hikmat, menyemai benih memulung buihSemoga bait puisi ini bukan sekadar sulaman untaian kalamNamun muatan baitnya menjadi sekelumit pesan yang tersirat dalam

Bila pinta harapku terdengar, mari sejenak alihkan ilusi diriDari kubangan kelam masa silam yang telah lalaikan pedomanKini songsong pekan kebangkitan, hanyut larut pada cahaya keabadian

Pengasih, 16 Juni 2015

***

Bus yang kunaiki terasa lama berjalan. Seolah ada batu besar yang menggendoli. Enam jam perjalanan mungkin masih akan bertambah lagi waktunya. Jalanan yang berlubang membuat gerakan bus melambat. Aku menghela napas gelisah. Penumpang bus ini tidur semua. Tinggalah aku yang terus terjaga, dan sopir bus tentunya. Aku berusaha memejamkan mata, namun tak bisa. Teringat tetes air mata dalam surat itu. Tak biasanya Emak mengirimkan surat yang kumal oleh tetes air mata.

Aku mencoba berpikir positif. Menghalau pikiran negatif yang sempat masuk di otakku. Perasaanku sejak berangkat tadi sangat tidak mengenakkan. Perasaan yang membuatku bergegas untuk cepat-cepat pulang. Entah apa yang sebenarnya terjadi di sana, di kampung halamanku. Di surat terakhir yang Emak kirim kemarin hanya mengatakan bahwa beliau rindu untuk berjumpa denganku, mengabarkan kampung halaman yang akan dibangun tiang listrik. Tunggu! Itu berarti …..

***

Bruk ! Kujatuhkan barang-barang yang kubawa. Ingin rasanya aku berteriak marah. Aku kesal! Namun apa mau dikata. Firasatku benar. Pembangunan tiang listrik itu membuat rumah kami tercinta harus dirubuhkan, karena menghalangi tempat tiang listrik yang akan didirikan. Kulihat Emak berjongkok, menatap bekas rumah kami. Sementara mesin penghancur rumah itu terus bekerja, melumat segala kenangan yang pernah ada di rumah kami, menorehkan luka mendalam di hati kami. Ya, kini aku telah pulang.

*) Siswa Kelas X/4A MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta

CERPEN & PUISI CERPEN & PUISI

32 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 33BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 34: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

P ernyataan di atas telah menginspirasi Guru Seni Budaya MAN Yogyakarta I Tartusi. Bapak lima anak ini, telah mendedikasikan kemampuannya dalam bidang seni musik untuk memberikan inspirasi bagi banyak

orang.

Melalui syair-syair lagu yang ia susun telah mecoba menggugah hati dan memotivasi setiap orang untuk berbuat kebajikan, seperti lagu yang baru diciptakan yaitu mars 5 Budaya Kerja Kementerian Agama RI.

Berikut wawancara singkat dengan Tartusi, BA di sela-sela kesibukannya melatih para siswa di sanggar musik MAN Yogyakarta I, beberapa waktu lalu.

Sejak kapan anda mulai merintis karir di bidang seni musik?

Sejak saya kuliah semester 3 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Dimana pertama kali anda memulai karir musik?Di hotel Novotel Yogyakarta, dari sinilah saya ketemu banyak pejabat, seperti Aburizal Bakrie, Rahmat Gobel, Bambang Surya (Ketua KADIN). Dan saya pernah diundang, untuk tampil di rumah mereka.

Jenis musik apa yang anda geluti saat ini?Musik Religi dan musik yang bertema nasionalisme

Apa motivasi anda menekuni bidang seni musik?Pada awalnya untuk mencari nafkah dan kesenangan semata, tapi untuk saat ini lebih ditunjukkan untuk syiar.

Siapa yang menjadi motivasi untuk menggeluti seni musik?

Tidak ada, bahkan orang tua saya awalnya tidak mendukung.

Bagaimana awal mula ide lagu Mars 5 budaya kerja Kemenag ini?

Ada seorang teman dari Nusa Tenggara Barat (NTB), minta tolong untuk dibuatkan Notasi lagu budaya kerja (untuk kalangan mereka), akhirnya saya pun terinspirasi untuk membuat lagu 5 budaya kerja Kemenag RI.

Berapa lama proses penciptaan lagu ini?Tidak sampai seminggu.

Motivasi Tartusi untuk menyusun menyusun syair-syair lagu ini adalah menyadari bahwa musik adalah bahasa yang universal, bisa diterima semua kalangan. “Maka dengan menyusun 5 budaya kerja ke dalam bentuk nyanyian, akan lebih mudah dipahami, dibandingkan aturan-aturan yang hanya melalui tulisan,” ujar pria kelahiran Serang, 21 April 1966 itu.

Suami Ana Palupi itu juga hendak menyampaikan pesan, mars ciptaannya semoga dapat menginsiprasi setiap pegawai Kemenag. “Mari 5 budaya kerja yang sudah dicanangkan ini, kita terapkan dengan tulus ikhlas dalam setiap gerak langkah kita,” kata anak keenam dari 8 bersaudara ini.

Sosok yang hingga saat ini telah menelurkan paling tidak 10 buah karya music itu menambahkan, dengan semangat mars mampu melahirkan sikap menghayati budaya kerja Kemenag. “Sehingga dapat terwujud kehormonisan dalam bekerja, antara integritas, profesional, inovatif, tanggungjawab, dan keteladanan,” pungkasnya. (dzl)

Seni Musik Yang Menginspirasi

PROFIL RENUNGAN

34 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 35BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Tartusi, Guru Seni Budaya MAN Yogyakarta 1Pencipta Lagu Mars 5 Budaya Kerja Kemenag RI:

“Al-Quran memberi perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.”

Page 35: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

Oleh : Ja’far Arifin, S.Ag.,MA

APA JALAN YANG LURUS ITU?

Sesungguhnya mengenal aliran sesat yang berkembang dalam masyarakat adalah sangat penting bagi seorang muslim, untuk menjaga diri dari padanya dan untuk mengingatkan orang lain agar tidak mengikutinya. Adanya aliran sesat ini termasuk dalam rangkaian upaya syaitan untuk menjerumuskan manusia ke dalam neraka, (liht QS. Fathir, 35; 6.)

Ini tidak mengherankan, karena aliran sesat ini adalah jalan-jalan yang menyimpang dari jalan Allah yang lurus (shirathal mustaqim). Jika shirathal mustaqim akan membawa kita menuju surga, maka jalan-jalan yang lain itu adalah aliran sesat yang akan menjauhkan kita dari surga dan mendekatkan ke nereka. (Lihat QS. Al-An-am, 6: 153). Dalam suatu hadis dikatakan bahwa Ibnu Mas’ud ra (dalam Tafsir Ibnu Katsir): “Nabi saw membuat satu garis dengan tangannya lalu bersabda; “Ini jalan Allah yang lurus”. Kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan disebelah kiri garis lurus tadi lalu beliau bersabda; “dan inilah jalan-jalan yang tiada satupun jalan dari padanya melainkan ada syaitan atasnya yang mengajak (manusia) kepadanya. Lalu beliau membaca Surah Al An-‘am ayat 153 tadi. (HR. Ahmad 1: 465)

Ash-Shirathal Mustaqim

Dari ayat dan hadis diatas nyatalah adanya ash-shirathal mustaqim, yang merupakan jalan keselamatan dunia dan akhirat, sehingga Allah Ta’ala menyuruh kita berdoa agar diberi petunjuk untuk mengenal dengan jelas dan menetapi jalan tersebut. Bukankah setiap shalat pasti kita membaca surah Al-Fatihah, yang didalamnya terdapat do’a: Ihddian asshiraatha al-mustaqiim, “Tunjukilah Kami jalan yang lurus”, Dan para ayat selanjutnya diterangkan tentang jalan lurus yaitu:(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. Al-Ftihah : 7)

Mengenai orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, diterangkan dalam S. An-Nisaa’,4: 69, “dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:

para Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh, dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”

Sehingga dapat dikatakan orang yang mendapat nikmat dari Allah ialah orang yang mentaati Allah (dengan mentaati Al-Quran) dan mentaati RasulNya (dengan mentaati sunnah-sunnahnya). Maka ash-shirathal mustaqim ialah Al-Quran dan As Sunnah. Rasulullah SAW telah menyatakan “Aku tinggalkan dua wasiat kepadamu, maka tidak akan sesat selama-lamanya selagi berpegang dengan kedua wasiatku itu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Assnunnah.”

Al-Quran dan As Sunnah sesuai pemahaman dan pengamalan salafus shaleh

Al-Quran dan As Sunnah kadang dipahami dengan versi yang bermacam-macam sehingga sehingga timbul pemahaman dan pengamalan yang bermacam-macam, bahkan saling bertentangan satu sama lain. Orang yang berpaham Pluralisme mengaku berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah, orang Ahmadiyah, orang Syiah dan lain-lainnya juga demikian. Maka harus ada suatu standar baku untuk memahami keduanya secara benar, ialah jika pemahaman dan pengamalan itu sesuai dan sejalan dengan pemahaman para salafus shaleh, yaitu golongan yang dekat masanya dengan Nabi SAW yaitu para sahabat, tabi’in, tabiit-taabi’in serta para imam yang disepakati ilmu dan akhlaknya seperti imam yang empat; Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’iy, dan Imam Ahmad-rahimallahu ‘anhum ajma’in. Hal ini sesuai hadis;

Artinya : “Sesungguhnya siapa yang hidup diantara kamu maka ia akan melihat perselisihan yang banyak maka ikutilah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk.” (HR. Ahmad 4: 126-127 dan Abu Daud 46: 7. Juga hadis : “Sebaik-baik umat ialah pada masaku, kemudian orang-orang (yang datang) berikutnya, kemudian orang-orang (yang datang) berikutnya. (HR. Bukhari, Fathul Baari 7:3 no: 3650, Muslim, 4: 1964. No. 2535). Wallahu A’lam.

Artinya : “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS.Al-An’am :153)

Perhatikan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Al-Karim surat Al-An’am ayat 153 :

PROFIL RENUNGAN

34 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 35BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 36: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

P erubahan merupakan keniscayaan hidup. Selama hidup, siapa pun harus siap berubah. Bila dicermati , saat masih jadi ulat dijauhi, namun saat menjadi kupu-kupu semua menyukai, termasuk anak TK

sekali pun. Syaratnya mau move on, yang dikenal dengan metamorphosis. Proses panjang metamorfosis menuju sukses, terjadi karena tekad yang kuat. Demikian kesimpulan Pak Ir atau HD Iriyanto penulis buku yang concern di tema perubahan. Berawal dari tulisan artikel yang terpisah, bisa menjadi buku., serta dilengkapi dengan kisah-kisah nyata, kata-kata mutiara ataupun kutipan dari berbagai buku. Di setiap akhir tulisan pembaca diajak untuk selalu menjaga semangat dan mengubah hidup (keep spirit & change your life).

Paparan dimulai dari fase ulat. Pada fase ini Pak Ir yang mendedikasikan dirinya sebagai Inspirator Metamorphosis mengajak belajar tentang Cara Berpikir yang Melumpuhkan (CBM) dan mengenal Sikap, Tindakan, dan Kebiasaan (STK). Ada enam CBM diantaranya berpikir negatif. Ingat, jika kita selalu berpikir negatif dampaknya akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kedua, CBM konvensional yang terkungkung oleh rutinintas, jauh dari kreativitas. Ketiga, CBM sepotong-sepotong, tidak holistik.

Selain harus menjauhi CBM, pembaca diajak mewaspadai Sikap, Tindakan, dan Kebiasaan. Ada lima STK yang perlu diwaspadai. Pertama, STK reaktif. Orang yang reaktif diibaratkan ‘ribut mencari payung setelah turun hujan’ (hal. 33).Kedua, STK konsumtif. Dalam skala makro, STK konsumtif telah memiskinkan bangsa kita dan mengayakan bangsa lain. Masih ada yang sebenarnya belum mampu namun berpenampilan mewah. Dalam bahasa Bupati Kulonprogo, dr. H Hasto Wardoyo, Sp OG, “durung becus keselak besus” (hal. 39). Ketiga, STK betah pada zona nyaman, yang akhirnya stagnan, minim inovasi dan kreativitas. Bagaimana agar keluar

dari zona nyaman? Ikuti pesan William Ward, “Belajarlah selagi orang-orang lain terlelap. Bekerjalah selagi orang lain bermalas-malasan, dan bermimpilah selagi orang lain hanya berharap.’ (hal. 43).

Memasuki fase kepompong dimaknai sebagai masa perenungan dan konsolidasi. Penulis mengajak akrabi diri sendiri. Gunakan kelebihan Anda dan bangkitlah menjadi lebih baik. Caranya? Miliki sikap positif. Ada tiga keuntungan dari sikap positif. Perasaan menjadi lebih rileks, nilai spiritual terpelihara, dan energi dari antusiasme terproduksi lebih lama (hal. 77).

Pada fase kupu-kupu, pembaca diajak menjadi pribadi yang Anggun, Dinamis, dan Hebat (ADH). Caranya? Jika mungkin, be the best. Jika tidak, be the first. Setidaknya, be different. Bagaimana jika ada masalah? Berpikir dan bersikap sederhana. Pantas ditiru perjuangan pebulu tangkis Indonesia, Rudi Hartono. Kala berlaga di All England, Rudi kalah di game pertama. Pada game yang kedua, telah ketinggalan 1-14. Last one. Tinggal satu angka, lawan akan menang. Namun Rudi Hartono terus berusaha dan menjadi pemenang di game kedua dan ketiga. Apa rahasianya? Rudi berpikir sederhana, “kalau saya bisa meraih angka 1, berarti saya bisa meraih angka 2, 3, dan seterusnya.” (hal. 166).

Meski ada beberapa kata yang belum sesuai EYD, buku ini istimewa, ditulis oleh trainer. Lebih bagus jika dilengkapi dengan indeks ataupun bibliografi. Diakhiri dengan epilog: Apa yang Hendak Anda Wariskan?, pembaca sebagai diri ataupun sebagai anak bangsa diajak berpikir dan bertindak visioner dengan memanfaatkan waktu, memiliki tekad kuat, perubahan dahsyat, sukses didapat. Insya Allah.

Oleh Suwandi, M.Pd.*)

Judul : Life Metamorphosis Kuat Tekadnya Dahsyat PerubahannyaPenulis : HD. IriyantoPenerbit : Republika Penerbit, JakartaCetakan, Tahun : Pertama, Januari 2015Tebal Buku : xii + 216 halamanISBN : 978-602-8997-97-3

Menikmati ProsesMenuju Sukses

BUKA BUKU DAPUR KITA

36 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 37BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

*) Guru Fisika, Pembimbing KIR & Jurnalistik MAN Yogyakarta III (Mayoga)

Page 37: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

PIZZABahan-Bahan:Kulit pizza:

500 gr tepung terigu rendah protein (segitiga •biru)250 gr air hangat•2 sdk makan minyak olive / sayur•1 bks fermipan (10gr)•garam-gula secukupnya..•

Saus:boleh saus tomat (dari pasta tomat yang dicair-•kan dan diberi oregano etc)boleh saus keju (lihat cara membuat dibawah)•

Toping:sosis-daging cincang-salami-daging asap-ayam •(sesuai selera)jamur-bowang bombay-paprika (sesuai selera)•keju mozarella-parmesan•

Cara Membuat:Kulit pizza:Semua dicampur jadi satu di food processor, diuleni juga boleh (pelan sampai kalis). Lalu dibulatkan taruh dan ditutup denganserbet lembab +/- 30 mnt. Setelah mengembang baru dapat diolah menjadi dasar pizza.

Membuat pizza:Kulit Pizza digiling sampai agak tipis•Oleskan minyak olive atau sayur pada dasar ceta-•kanLetakkan kulit pizza yang sudah digiling dicetakan•Oleskan atas kulit pizza tadi dengan olive oil/min-•yak sayurOleskan saus•Sebarkan toping2 (bebas berkreasi)•Terakhir taburkan keju mozarella dan parmesan•Masukkan ke oven 200derjat selama +/- 15-20 mnt.•

Tambahan:Saus keju:

Butter 1 sdk makan dipanaskan dipenggoren-•ganMasukkan terigu 1 sdk makan juga lalu diaduk •sampai menyatuMasukkan susu 1/2 gelas aduk sampai mengen-•talLalu masukkan keju•

Singkong Thailand

Bahan-bahan:1 kg singkong •2-3 liter air•250-350 gr gula•santan kental dari 2 butir kelapa•3 lembar daun pandan•2 sdm tepung maizena•garam secukupnya•1 jeruk nipis peras airnya•

Cara membuat:Rebus singkong dengan 2 liter air dan daun pandan sampai •empuk dan air berkurang hanya sisa sekitar 1/2 liter (1,5 jam)Masukkan gula & garam dan juga perasan jeruk nipis lalu ma-•sak sampai benar-benar mengental dan larut, matikan api dan sisihkanUntuk bahan sausnya, larutkan 2 sdm maizena dalam 3 sdm air •lalu campur dengan santan kental dan masak santan dengan daun pandan dan garam hingga mendidih dan mengental, sisihkan Siapkan piring saji, taruh singkong yang sudah direbus tadi dan •beri saus santan

BUKA BUKU DAPUR KITA

36 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016 37BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 38: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,

TTS Majalah BAKTI No. 287- THXXIII - Januari-Maret 2016

MENDATAR

MENURUN

MENDATAR

1. Lomba 4. Estafet 8. Aur 9. Tandang 10. Raket 11. Alias 13. Harga 15. Romusa 16. Atletik 19. NB 21. Timlo 24/40. Mardi Waluyo 25. Nasib 27. SS 29. Inflasi 32. Alasan 34. Animo 36. Ngoyo 37. Bakmi 38. Ngibrit 39. Dig 41. Asnaf

MENURUN 1. Latihan 2. Minor 3. Aparat 4. Er 5. Torso 6. Faktual 7. Tetua 8. Agape 12. Arktika 14. Garis 17. Lembing 18. Taraf 20. Bon 22. Makin 23. Ons 25. Anarkis 28. Sportif 30. Liong 31. Sarira 32. Ambal 33. Anila 35. Iuran 39. DI

TTS Majalah BAKTI No. 286- THXXII - Oktober-Desember 2015

1. Serentak 4. Berwisata 7. Garis 8. Rapat 10. Tanpa Daya 13. Hasut 14. Ayah 15. Panggilan Suster 16. Nyanyian Untuk Seseorang yang Spesial (Ing) 18.Hadiah 19. Minum (Ing) 20. Langit-langit Rumah 23. Lokasi Kebun binatang di Jakarta 26. Tandur 27. Jalan (Prancis) 28. Maha kuat 31. Aspal 32. Aku (Jerman) 33. Susut 34.Ralat 36. Foto dalam Foto 38. Sotong 39. Pemukiman Warga 40. Lokasi Makam Raja-raja Mataram

1. Candi terkenal di Jawa Tengah 2. Band Perempuan asal Bandung 3. Orang yang Ahli Membuat Kerajinan Tangan 4. Tiang 5. Masa 6. Pasangan Ratu 8. Ikon Kauman Jogjakarta 9. Tentara 11. Kurang 12. Nama Lengkap Ngayogyakarta 17. Makan (Ing) 21. Bernilai seni 22. Tempat bersenang-senang di kraton 24. Yang tidak disebut namanya 25. Adat kebiasaan 28. Air Conditioner 29. Foya-foya (Ulang) 30. Rintang 32. Serabut 35. Musik Omelan 37. Telur

TTS

38 BAKTI No.287 THXXIII Januari-Maret 2016

Page 39: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,
Page 40: BAKTI - yogyakarta2.kemenag.go.id · Artikel 70 Tahun Kementerian Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, kita dapat berjumpa lagi di tahun 2016 ini. Seperti tahun lalu,