bahan worksyop fotografi

17
Fotografi ialah proses untuk menghasilkan gambar foto melalui tindakan cahaya. Pola-pola cahaya yang dipanculkan atau dipancarkan oleh objek-objek dirakamkan pada perantaraan peka atau cip storan melalui pendedahan tempoh tertentu. Proses ini dilaksanakan melalui peranti-peranti mekanik, kimia atau digit yang dikenali sebagai kamera. Perkataan fotografi datang daripada perkataan Greek, iaitu φως phos ("cahaya"), dan γραφις graphis ("stilus", "berus lukis"), atau γραφη graphê yang bersama- sama bermaksud "pelukisan dengan cahaya" atau "lukisan". Secara tradisi, hasil daripada fotografi dipanggil "gambar foto". Dalam fotografi digit, istilah "imej" telah bermula menggantikan istilah "gambar foto". (Istilah "imej" ialah istilah tradisi dalam bidang optik geometri. Fotografi juga dikenali sebagai "tangkap gambar" dalam bahasa Melayu. Prosesnya melibatkan dua peralatan penting iaitu: 1. Pengumpul cahaya = Kamera 2. Perakam cahaya = Filem atau sensor Fotografi adalah suatu seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni fotografi,untuk melakukan suatu pemotretan, satu hal yang mutlak diperlukan adalah cahaya. Baik cahaya yang tampak seperti pemotretan biasa ataupun cahaya yang tidak tampak seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen. Jumlah cahaya yang digunakan untuk membentuk suatu gambar tergantung pada Kepekaan media (ASA/ISO), Kecepatan/Shutter Speed dan Diafragma. Fotografi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu: photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.Karena dalam membuat gambar kita mengguanakan alat kamera maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga beberapa teknik dasarnya. Di dalam dunia fotografi terdapat istilah-istilah seperti: 1. Diafragma / Bukaan Lensa 2. Fokus / Titik Api 3. Lensa 4. Kecepatan Rana / Shutter Speed 5. Pencahayaan / ISO 6. Komposisi 7. Ruang Tajam / Deep Of Field 8. Macro 9. dll masih banyak lagi... yang pertama-tama kita bahas adalah, Kameranya dulu... 1 Digital Kamera Di jaman sekarang ini tehnologi digital kamera sudah semakin maju dan berkembang, dan seiring dengan majunya tehnologi digital kamera tersebut harga-harga kamera pun sudah semakin terjangkau. kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis : A. Kamera Digital Saku / Pocket Kamera ini umumnya berbentuk kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau saku baju, modelnya

Upload: sekolah-seni-kuching

Post on 25-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Fotografi

TRANSCRIPT

Fotografiialah proses untuk menghasilkangambar fotomelalui tindakancahaya. Pola-pola cahaya yang dipanculkan atau dipancarkan oleh objek-objek dirakamkan pada perantaraan peka ataucip storanmelalui pendedahan tempoh tertentu. Proses ini dilaksanakan melalui peranti-peranti mekanik, kimia atau digit yang dikenali sebagaikamera.Perkataanfotografidatang daripada perkataanGreek, iaitu phos ("cahaya"), dan graphis ("stilus", "berus lukis"), atau graph yang bersama-sama bermaksud "pelukisan dengan cahaya" atau "lukisan". Secara tradisi, hasil daripada fotografi dipanggil "gambar foto". Dalam fotografi digit, istilah "imej" telah bermula menggantikan istilah "gambar foto". (Istilah "imej" ialah istilah tradisi dalam bidangoptik geometri. Fotografi juga dikenali sebagai "tangkap gambar" dalambahasa Melayu.Prosesnya melibatkan dua peralatan penting iaitu:1. Pengumpul cahaya =Kamera2. Perakam cahaya =Filematausensor

Fotografiadalah suatu seni melukis dengan cahaya, jadi faktor cahaya merupakan unsur terpenting dalam seni fotografi,untuk melakukan suatu pemotretan, satu hal yang mutlak diperlukan adalah cahaya. Baik cahaya yang tampak seperti pemotretan biasa ataupun cahaya yang tidak tampak seperti dalam pemotretan dengan infra merah atau sinar X untuk rontgen. Jumlah cahaya yang digunakan untuk membentuk suatu gambar tergantung pada Kepekaan media (ASA/ISO), Kecepatan/Shutter Speed dan Diafragma.

Fotografi sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu:photos adalah cahaya, sinar. Sedang graphein berarti tulisan, gambar atau disain bentuk. Jadi, fotografi secara luas adalah menulis atau menggambar dengan menggunakan cahaya. Gambar mati atau lukisan yang didapat melalui proses penyinaran dengan menggunakan cahaya.Karena dalam membuat gambar kita mengguanakan alat kamera maka sudah tentu kita harus benar-benar menguasai alat tersebut juga beberapa teknik dasarnya.

Di dalam dunia fotografi terdapat istilah-istilah seperti:1.Diafragma / Bukaan Lensa2.Fokus / Titik Api3.Lensa4.Kecepatan Rana / Shutter Speed5.Pencahayaan / ISO6.Komposisi7.Ruang Tajam / Deep Of Field8.Macro9.dll masih banyak lagi...

yang pertama-tama kita bahas adalah, Kameranya dulu...

1 Digital Kamera

Di jaman sekarang ini tehnologi digital kamera sudah semakin maju dan berkembang, dan seiring dengan majunya tehnologi digital kamera tersebut harga-harga kamera pun sudah semakin terjangkau.

kamera sendiri terbagi menjadi beberapa jenis :

A. Kamera Digital Saku / PocketKamera ini umumnya berbentuk kecil dan bisa dimasukkan ke dalam saku celana atau saku baju, modelnya simple, dan pengoperasiannya juga tergolong mudah, cocok untuk kebutuhan praktis, contohnya : Canon Ixus, Powershoot, Sony T Series, Nikon Coolpix, dll

B. Kamera Digital ProsummerBentuk kamera ini lebih besar dari pada kamera saku, dan biasanya rentang lensanya lebih panjang di banding kamera saku yang hanya mempunyai rentang lensa 3 X, untuk kelas prosumer, rentang lensa bisa mencapai 12 X bahkan ada yang mencapai 18 X, kamera jenis ini termasuk awal untuk melangkah menuju kamera DSLR, contohnya : Canon SX1, Kodak Z812, Panasonic Lumix FZ 18, dll masih banyak lagi yang lainnya.

C. Kamera Digital Single Lens Reflex.kamera ini lebih di kenal orang dengan sebutan kamera DSLR, bentuk kamera ini tentunya lebih besar dari kamera saku dan prosummer, kelebihan dari kamera jenis ini, kita bisa mengganti lensanya sesuai dengan yang kita mau, kamera DSLR masih di bagi lagi kelas-kelasnya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsinya yaitu sbb :- Kelas Entry Level, banyak di gunakan oleh pemula yang ingin mulai mendalami dunia fotografi ataupun sekedar hobby... contohnya : Canon EOS 400, EOS 1000, Nikon D60, D40, Sony A200 dll... mengenai harganya kisaran 4 jutaan sampai 10 jutaan, pengoperasiannya mudah di mengerti bagi pemula..- Kelas Semi Pro, untuk yang ingin lebih serius mempelajari fotografi lebih dalam, contohnya Canon EOS 500, Nikon D200, D90, Sony A700, dll... harganya kisaran 9 jutaan sampai 20 jutaan, pengoperasiannya lebih banyak variasi dibanding entry level- Kelas Profesional, biasanya di gunakan oleh fotografer profesional, harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah..., pengoperasiannya lebih rumit bagi pemula.. contohnya : Canon EOS 5D, EOS 1D Mark III, Nikon D3X, Sony A900, dll.

2. DiafragmaDiafragma atau sering di sebut bukaan lensa yang berarti lubang bukaan dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan f/2,8-f/4-f/5,6-f/8-f/11-f/16-f/22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda, Angka kecil yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya besar alias cahaya yang masuk banyak, dan kebalikannya kalau angka besar yang di tunjukkan oleh kamera berarti bukaan lensanya kecil alias cahaya yang masuk kurang . Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur).

Efeknya, makin besar bukaan,maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus. Banyak cara dan tujuan penggunaan/pemilihan diafragma, yg antara lain akan jelas mempengaruhi konteks dari foto yg kita buat.

Ini Sebagian dari Diafragma :

Jenis-jenis Fotografi

a.Landscape Fotografi Landscape fotografi identic dengan foto pemandangan indah yang ada di sekitar kita.

b.Wildlife Fotografi Jenis ini berfokus pada hewan habitat alami dan perilaku hewan di alam liar

c.Aerial Fotografi (Foto Udara) Aerial Fotografi adalah jenis fotografi dimana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut atau diambil dari atas gedung pencakar langit. Foto-foto ini memberikan tampilan yang lebih besar dari subjek dan latar belakang

d.Sport Fotografi Fotografi ini mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan [dalam sebuah acara olahraga. Fotografi olahrafa adalah salah satu fotografi yang sulit karena membutuhkan banyak latihan dan peralatan yang memadai.

e.Potrait Fotografi Merupakan salah satu fotografi yang umurnya paling tua dan tidak perlu model profesional. Fotografi potrait adalah segala hal tentang menangkap suasana hati seseorang dengan penekanan ekspresi

f.Architectural Fotografi Fotografi arsitektur adalah fotografi yang berkaitan dengan pengambilan foto sebuah struktur rumah atau bangunan dari sudut yang berbeda.

g.Wedding / Event Fotografi Jenis ini digunakan untuk mengambil foto pada acara pernikahan atau acara pesta lainnya. Apabila sudah terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan yang baik tentang editing

h.Fashion Fotografi Fotografi fashion ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamor dan selain itu juga memotret item fashion seperti tas, baju, sepatu, aksesories atau make up. Jenis ini biasanya banyak dalam dunia periklanan dan majalah.

i.Macro Fotografi Fotografi makro adalah jenis fotografi dimana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan. Subjek yang menarik dari fotografi makro adalah bunga, serangga, teksture dari sweater atau keranjang dan sebagainya.

j.Baby/Family Fotografi Fotografi bayi / keluarga adalahjenis fotografi yang dilakukan ketika keluarga biasanya mendapatkan bayi yang baru lahir dan ekspresi itulah nantinya yang akan diambil baik dilakukan secara indoor atau outdoor.

Sejarah Fotografi

Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.

Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutcamera obscurapada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.

Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.

Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS

Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebutdaguerreotype.Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.

Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran

Memahami Konsep ISOSecara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya.Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah. Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai?

P=Program, jika kita pilih P pada setting kamera, maknanya aperture dan shutter speed akan diberikan secara auto oleh kamera. ISO kita boleh kawal dan tetapkan ikut kemahuan kita.

S=Shutter Priority, jika kita pilih S, kita yang tentukan sendiri shutter speed yang kita mahukan dan kamera akan tolong pilihkan aperture yang sesuai secara auto. Setting ini sesuai digunakan untuk memberhentikan subjek yang bergerak pantas seperti kereta yang sedang bergerak. Nak dapatkan motion blur pun boleh pilih S ni menggunakan slow shutter.

A=Aperture Priority, setting ini kita boleh pilih jika kita mahu mendapatkan kesan yang kita mahukan seperti latar belakang yang kabur,blur/bokeh. Kamera pula akan memberikan shutter speed yang sesuai berdasarkan aperture yang kita telah pilih tadi.

M = Manual,jika kita pilih M, kitalah raja!Sebabnya kita yang menentukan shutter speed, aperture, ISO dan macam-macam lagi. Apa yang kita mahu, kita yang tentukan. Kamera hanya menunggu kita menekan shutter button saja

AUTO (hijau),ini pula amat sesuai jika kita baru mengenali kamera. Pilih saja AUTO. Kamera akan berikan segala bacaan secara auto. Kita tak perlu risau gambar tetap akan jadi!

AEL = Auto exposure LockAFL = Auto focus Lock

AEL- berfungsi pada semua mode program melainkan mode M. bila tekan shutter separuh kamera akan lock exopsure sehingga shutter dilepaskan . Cuba halakan kemera kat tempat cerah dan tekan separuh jangan lepas dan halakan kat tempat gelap. Bacaan exposure tadi kat tempat cerah.

AFL- Berfungsi bila on butang AF kat lens. Kalau butang tu kat MF sampai kiamat pun kamera tak boleh Autofocus. Bagi kamera yg takde motor kat body dan lens pun takleh guna fungsi AF seperti D60,d3000,d3100,d5000,d5100. Kamera jenis ni kena beli lens yg ada AF baru boleh pakai fungsi AF.

Memahami Apa Itu Depth of Field (DOF)Depth of Field (DOF)adalah jarak antara benda-benda terdekat dan terjauh dalam sebuah latar (dalam hal ini sebuah foto) yang bisa diterima ketajaman gambarnya suatu zona yang bisa diterima ketajaman gambarnya. Meskipun suatu lensa hanya bisa fokus pada satu jarak tertentu, penurunan ketajaman yang terjadi adalah secara bertahap pada sisi depan dan belakangnya. Oleh karena itu, ketidaktajaman yang terjadi tidak begitu terlihat dalam kondisi normal.Berikut adalah ilustrasi dariapa itu Depth of Field(DOF) :

Ada beberapa cara untuk mengubah zona ketajaman (DOF). Pertama adalah dengan mengatur bukaan diafragma (aperture), diukur dalam f-number, yang mengontrol jumlah cahaya yang melewati lensa. Semakin tinggi f-number (lebih besar f/angka-nya), semakin kecil bukaan diafragmanya, semakin berkurang cahaya yang melewatinya dan semakin besar DOF-nya, serta semakin berkurang kekaburan gambarnya. Sebagai contoh, f/8 memiliki bukaan diafragma lensa lebih kecil dari f/2.8, dengan demikian DOF dari f/8 lebih lebar dibanding dengan f/2.8.Lihat perbandingan beberapa bukaan diafragma berikut ini :

Dengan kata lain, lebih kecil bukaan diafragma (aperture) lebih besar f/angkanya, semakin lebar DOF-nya, semakin luas daerah fokusnya. Jika Anda mengambil foto di f/22, foto Anda akan tajam hampir di seluruh seluruh gambar. Jika Anda mengambil foto di f/2.8, foto Anda hanya akan tajam pada titik fokusnya saja.Dengan demikian, DOF sangat penting karena dengan DOF kita dapat menentukan objek mana yang akan kita fokuskan dan seberapa lebar fokus yang akan ditetapkan. Semuanya tergantung pada kreativitas kita.

Memahami Fungsi Metering Dalam Fotografi

Metering merupakan fitur pada kamera, dimana fitur tersebut berguna untuk mengatur atau mengukur kecerahan dari suatu subyek. Di era fotografi digital seperti saat ini, pengguna kamera dimudahkan dengan adanya fitur matering ini. Matering bekerja dengan cara menilai dan menaksir jumlah cahaya yang terdapat pada subyek yang akan kita potrt saat kegiatan pemotretan berlangsung, kemudian menyesuaikannya dengan exposure. Tetapi terkadang yang terjadi malah sebaliknya, saat fotografer menggunakan mode program, Aperture Priority dan Shutter Priority terkadang kurang pandai dalam dalam mendapatkan exposure yang terbilang tepat. Dengan teknologi yang terus berkembang, maka fotografer tidak perlu merasa cemas mengenai hal tersebut. Fotografer dapat menggunakan fitur metering secara manual, semua kamera DSLR sudah dilengkapi dengan fitur mode metering manual.Evaluative Matering (pada kamera Canon) atau Matrix Matering (pada kamera Nikon) merupakan pengaturan secara default pada suatu kamera. Suatu kamera akan memilih matering secara otomatis dan menyesuaikan dengan adegan dan tentunya juga menyesuaikan dengan subyek dari pemotretan tersebut. Semua gambar attaupun adegan yang terdapat pada viewfinder berfungsi untuk menilai matering yang cocok untuk digunakan.Partial Metering (Canon), atau Spot Metering (Nikon) adalah jenis matering yang akan sangat membantu kita jika digunakan saat memotret suatu subyek dalam kondisi backlit. Metering yang kita gunakan akan dititik beratkan pada pusat suatu gambar yang berukuran sangat kecil dan terdapat pada frame yang kita gunakan.Mode metering yang satu ini sangat cocok jika kita gunakan saat kita memiliiki area tertentu yang lebih spesifik dalam frame yang ingin kita atur exposurenya.Center-Weighted Average Metering (terdapat pada kamera Canon), atau Center-Weighted Metering (terdapat pada kamera Nikon). Pengaturan metering ini lebih memperioritaskan diri pada area tengah suatu frame atau foto, tetapi juga mengatur dan mengambil porsi disekitar titik tersebut sebagai suatu pertiimbangan. Umumnya metering yang satu ini terdapat diantara Evaluative Matering dengan Partial Matering. Jenis metering yang satu ini akan sangat cocok jika digunakan saat kita akan mengambil subyek yang terdapat ditengah-tengah frame atau foto dan akan terkspose secara sempurna, sehingga subyek tidak memiliki dampak dari exposure bagian background.

Memahami Pengertian White Balance Dalam Fotografi

adalah pengaturan mengenai intensitas warna dari foto yang dihasilkan. Jadi, tujuanwhite balanceadalah untuk mengatur warna, khususnya warna netral agar tampil seperti aslinya. Metode ini bisa juga disebut sebagaicolour balance,neutral balance, ataugray balance.Apa itu white Balance?White balance dapat diartikan sebagai kemampuan kamera dalam membaca/menterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada. Akan tetapi perlu diperhatikan, sekalipun warna putih yang jadi fokus olahan kamera, warna-warna lain juga akan terpengaruh. Lihat contoh perbedaan-perbedaan dari pengaturan white balance dalam satu foto yang sama di halaman bawah.Sumber cahaya mempengaruhi kemampuan kamera dalam membaca warna putih karena setiap sumber cahaya mempunyai suhu yang berbeda sehingga bisa mempengaruhi kamera dalam membaca warna putih. Sumber cahaya dari lampu TL (neon) akan menghasilkan warna yang kebiru-biruan (cool colour) pada foto kita, sedangkan sumber cahaya dari lampu bohlam akan menghasilkan gambar kekuning-kuningan/kemerah-merahan (warm color) pada foto kita.Kita harus mengaturwhite balancepada kamera kita setiap kali mau melakukan pemotretan. Pilihan modewhite balancetergantung dari sumber cahaya yang kita temui di lokasi pemotretan pada saat kita mengambil foto.Kamera digital sekarang sudah dilengkapi pengaturan mode white balance. Beberapa mode yang umum terdapat pada kamera digital antara lain adalah :AUTOMode auto atau sering juga disingkat dengan AWB (Auto White Balance), berfungsi secara otomatis membaca warna putih yang dihasilkan oleh cahaya disekitar.DAYLIGHTKondisi lokasi pengambilan foto pada tempat terbuka (outdoor), yaitu pada saat matahari bersinar terang dan langit berwarna biru. Kondisi seperti ini, warna putih akan terbaca secara kasat mata oleh kamera. Biasanya diberi simbol matahari.CLOUDYKondisi lokasi pengambilan foto pada tempat terbuka (outdoor), tetapi pada saat pemotretan kondisinya berawan. Efek warna yang dihasilkan akan tampak pucat, maka untuk meningkatkan warna mode cloudy dapat digunakan. Biasanya diberi simbol gambar awan.SHADEKondisi dimana kita mengambil obyek yang berada dibawah bayangan benda lain. Hasil foto normalnya akan kebiru-biruan. Untuk memunculkan warna yang lebih alami/natural, kita bisa menggunakan mode shade. Biasanya diberi simbol rumah dengan bayangan.TUNGSTENKondisi lokasi pengambilan foto di dalam ruangan (indoor) yang sumber cahayanya didomonasi oleh lampu pijar/bohlam yang akan menghasilkan warna kekuning-kuningan/kemerah-merahan sehingga lebih bagus jika menggunakan mode tungsten sehingga warna menjadi lebih sejuk. Biasanya diberi simbol lampu bohlam.FLOURESCENTKondisi lokasi pengambilan foto di dalam ruangan (indoor) yang sumber cahayanya didomonasi oleh lampu TL (neon) yang akan menghasilkan warna kebiru-biruan (cool) sehingga akan lebih bagus jika menggunakan mode fluorescent supaya warna agak lebih hangat (warm). Biasanya diberi simbol seperti lampu TL.FLASHJika kita menggunakan flash pada saat pemotretan, hasil warna pada gambar akan kebiru-biruan akibat pancaran cahaya flashnya. Supaya foto yang dihasilkan lebih hangat sifatnya, gunakanlah mode flash untuk menaikkan warna. Biasanya diberi simbol kilat.CUSTOMCustom WB pada intinya kita mereferensikan warna putih pada kamera digital. Caranya dengan menggunakanwhite/grey cardyang memang di desain untuk keperluan pengaturancustom white balance. Kita juga bisa menggunakan kertas putih bersih kemudian kita potret kertas putih tersebut. Setelah itu hasil foto dibandingkan dengan kertas aslinya dengan kondisi yang sama pada saat pemotretan. Pilih custom white balance pada menu dan set foto kertas putih tersebut. Apabila sudah selesai maka kita telah memberikan referensi warna putih pada kamera dan kemudian kamera akan menyesuaikannya dengan warna-warna yang lain.Dengan mengaturmode white balancesesuai dengan kondisi dan lokasi pemotretan, kita akan dapat menghasilkan warna yang lebih akurat dan lebih alami.Berikut beberapa contoh perbedaan dari masing-masing mode white balance.

BOKEHSebenarnya banyak orang yang telah menjelaskan/sharing tentang apa itu bokeh, kali ini saya akan menjelaskan kembali apa itu bokeh menurut pengetahuan dan versi dari saya. Banyak orang awam dari dunia fotografi mendengar kata-kata aneh seperti Bokeh ini. istilah yang sangat lucu bila diucapkan.Dalam dunia fotografi, Bokeh memiliki makna yang sama dengan Blur atau DOF ( depth of field ) yang artinya adalah sisi foto yang tidak jelas atau kabur. Dalam dunia fotografi pula, sebuah bidang fokus foto dibebani oleh lensa kamera sehingga bidang fokus tidak seluas pada mata kita. Dari kejadian tersebut terbentuklah sebuah bokeh dari sebuah foto. Disisi lain, kekuarang dari sebuah optik dari lensa kamera ini dimanfaatkan oleh fotografer untuk membuat suatu karya foto yang dapat menonjol titik fokus mata dimana akan berhenti sejenak pada objek foto sebelum memulai menelusuri area lain.

Memahami Focal Length Lensa DSLRSecara gampang focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal (sensor di kamera digital atau film di kamera lama) dimana foto anda terbentuk, untuk lebih gampangnya lihat diagram dibawah:

Focal length dinyatakan dalam besaran milimeter (mm) dan dalam fotografi diberi lambang f.Untuk apa mengetahui focal length? focal length menentukan seberapa lebar sudut pandang lensa. Semakin pendek panjang focal, makin lebar sapuan pandangan. Makin panjang focal length, makin sempit sapuannya. Lensa dengan focal length pendek dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa wide angle. Lensa dengan focal length panjang bisanya disebut sebagai lensa tele.Untuk lebih memahami hubungan antara focal length dan sudut pandang, lihat contoh dibawah: