bahan tugas kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

48
Istihsan pada Istihsan pada Ekonomi Keuangan Ekonomi Keuangan

Upload: tri-agustuti

Post on 16-Aug-2015

110 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Istihsan pada Ekonomi Istihsan pada Ekonomi KeuanganKeuangan

Page 2: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Sumber dan Dalil Hukum Islam

Disepakati Ulama Diperselisihkan

Qiyas

Al-Quran

Sunnah

Ijma’

Saddus Zari’ah

‘Uruf

Istishab

Istihsan

Maslahah Mursalah

Mazhab Shahabi

Syar’u Man Qablana

SumberHukum

DalilHukum

Page 3: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

IIssttIIhhssaann

Berbuat sesuatu yang lebih baik

Memperhitungkan sesuatu sebagai yang lebih baik

Mengikuti sesuatu yang lebih baik

Mencari yang lebih baik untuk diikuti

SecaraEtimologis

Page 4: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

��Secara Istilah/terminologisSecara Istilah/terminologis

منه أقوى قياس الى قياس عن عدولBeralih dari penggunaan suatu qiyas kepada qiyas

yang lebih kuat

للمصلحة العادة الى الدليل عن عدولBeralih dari penggunaan dalil kepada adat

kebiasaan karena suatu kemaslahatan

Rumusan definisi Ibnu Subky

Page 5: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Istihsan juga dapat diartikan, “pengecualian dari yang umum”, karena adanya maslahah/kebutuhan”.

• Contoh, menurut ketentuan umum, pria tidak boleh melihat aurat wanita, kecuali untuk kebutuhan proses melahirkan anak bagi wanita sedangkan dokternya adalah pria.

Page 6: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

ISTIHSANISTIHSAN• Ulama sepakat tentang pengertian istihsan, karena lapaz

istihsan banyak terdapat dalam Al-Quran dan Hadits • Az-Zumar : (39) ayat 18

• ��ه أ�ح!س�ن $ع�ون� &ب �ت ف�ي ال!ق�و!ل� �م$ع�ون� �س!ت ي ال&ذ$ين�• Orang yang mendengarkan perkataan,lalu mengikuti apa

yang paling di antaranya.

ربكم من أنزل ما أحسن واتبعوا• Dan ikutilah sebaik-baik apa yang ditunrunkan Tuhanmu

kepadamu (QS.Az-Zumar : 55)

Page 7: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

IIssttII

hshsan an

Istihsan “Berpaling dari kehendak qiyas kepadaQiyas yang lebih kuat atau pengkhususan qiyas

berdasarkan dalil yang lebih kuat”

Al-Bazdawii(Hanafi)

Istihsan ialah meninggalkan qiyas dan mengamalkanQiyas yang lebih kuat, karena adanya dalil yang

Menghendaki erta lebih sesuai dengan kemaslahatan ummat

As-Sarakhsy(Hanafi)

Kebolehan dokter PRIA melihat aurat wanita Dalam berobat (operasi dan atau melahirkanMenurut ketentuan umum (qiyas),Seseorang dilarang melihat aurat orang lain, tetapiDalam kasus ini dibolehkan berdasarkan istihsan

Contoh

SecaraTerminologis

MenurutPara

ulama

Page 8: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

IIssttII

hshsan an

Istihsan ialah Semua hal yang dianggap baik oleh mujtahid menurut akalnya

Al-Ghazali(Syaf’iy)

Istihsan ialah suatu keadilan terhadap hukumKarena adanya dalil tertentu dari Al-Quran dan Sunnah

Istihsan ialah pengambian suatu kemaslahatanYang bersifat juz’iy dalam menanggapi dalil

yang bersifat global

Perbuatan adil terhadap suatu permasalahan hukumdengan memandang hukum yang lain, karena

adanya sesuatu yang lebih kuat yang membutuhkankeadilan

Ibnu Qudamahi(Hanbali)

Asy-Syatibi(Maliki)

Al-Karkhi(Hanafi)

Page 9: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Imam Ahmad menggunakan istihsan dalam berbagai masalah. Contoh kasus keuntungan dalam side streaming mudharabah

• Apabila mudharib menyalahi syarat yang ditentukan Shahibul Mal dan membeli sesuatu yang tidak disuruh shahibul mal, maka keuntungannya menjadi hak shahibul mal, karena mudharib melakukannya di luar kesepakatan awal.

• Menurut qiyas umum (qiyas jaliy), keuntungan pada kasus di atas untuk shahibul mal, tetapi dengan istihsan, mudharib berhak mendapat “fee”/ ujrah, karena ia telah menciptakan laba, di mana jika terjadi kerugian mudharib harus mengganti, sebab membeli-menjual di luar kesepakatan awal, Sesuai kaedah Al-kharaj bidh dhaman.

Page 10: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Penjelasan pandangan Imam Ahmad bin Penjelasan pandangan Imam Ahmad bin Hanbal tentang contoh IstihsanHanbal tentang contoh Istihsan

• Contoh : shahibul mal mempercayakan kepada mudharib untuk berbisnis di bidang perikanan, namun di tengah masa berlangungnya kontrak mudharabah, mudharib melakukan bisnis pakaian jadi. Dalam kasus ini telah terjadi penyimpangan penggunaan dana. Dan… ternyata mudharib mendapat keuntungan dari bisnis pakaian tersebut. Dalam kasus ini mudharib berhak mendapatkan ujrah (fee) atas dasar istihsan. Padahal menurut ketentuan umum dia tak berhak, karena telah melakukan penyimpangan penggunaan dana (side streaming)

Page 11: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Redaksi Kontrak Murabahah ttg Resiko Redaksi Kontrak Murabahah ttg Resiko Kerusakan BarangKerusakan Barang

• Dalam murabahah fiqhi, resiko kerusakan barang menjadi tanggung jawab penjual (bank), namun dalam murabahah lil amir bisya syaik (murabahah murakkabah di bank), resiko kerusakan barang tidak menjadi tanggung jawab bank, melainkan menjadi tanggung jawab nasabah dan pemasok (show room / developer).

• Inilah penerapan Istihsan. Pengecualian atau penyimpangan dari qiyas jali sebagai ketentuan umum. Alasannya ; kasus ini adalah murabahah masrafiy (murabahah murakkabah, murabahah lil amir bisy-syirak) dan ‘urf praktek bank sbg intermediasi.

Page 12: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Redaksi Kontrak Murabahah ttg Resiko Redaksi Kontrak Murabahah ttg Resiko Kerusakan BarangKerusakan Barang

Pasal 14Pasal 14

• NASABAH betanggung jawab untuk memeriksa dan meneliti kondisi Barang yang dibeli dari Pemasok, termasuk terhadap sahnya dokumen-dokumen atau surat-surat bukti kepemilikan Barang. BANK tidak berkewajiban memeriksa kondisi Barang dan tidak bertanggung jawab atas ketidak absahan dokumen kepemilikan Barang. Hal ini didasarkan krn istihsan ‘urf.

Page 13: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Kehujjahan IstihsanKehujjahan IstihsanMenurut UlamaMenurut Ulama

Page 14: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menurut Imam Al-Syatibi, istihsan merupakan hasil induksi dari berbagai ayat dan hadits yang secara keseluruhan menunjukkan secara pasti bahwa kaidah ini didukung oleh syara’.Dari sekumpulan dalil-dalil itulah dirumuskan kaedah istihsan.

• Contoh : kebolehan mudharabah, menjama’ shalat pada saat musafir, kebolehan berbuka bagi orang musafir, Semua istihsan ini didasarkan pada nash syara’.

Page 15: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Imam al-Sarakhsi (dari mazhab Hanafi) menjelaskan bahwa banyak persoalan hukum yang ketentuannya diserahkan kepada ijtihad kita untuk menetapkannya. Di sini kita menggunakan istihsan.

• Misalnya masalah menetapkan ukuran mut’ah dari suami yang menceraikan istrinya sebelum dicampuri. Seperti firman Allah (QS.2:236).

قدره ! المقتر وعلى قدره الموسع على متعوهن و• Artinya : Berikanlah suatu mut’ah kepada mereka.

Orang-orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang-orang yang tak mampu juga menurut kemampuannya.

Page 16: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menentukan ukuran mut’ah dalam ayat tersebut adalah termasuk berbuat yang lebih baik.Hal itu disebut istihsan dan tidak ada ulama yang menolak hal itu.

• Contoh lain : kecakapan bertindak hukum dalam kegiatan bisnis menurut ketentuan fiqh adalah baligh dan berakal. Tetapi para ulama menentukan umurnya secara fix, yaitu, pria 19 tahun dan wanita 16 tahun. Demikian pula usia perkawinan pria dan wanita, sebagaimana yang terdapat dalam UU Nomor 1/1974.

Page 17: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menentukan perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index, antara lain perusahaan tersebut tidak memiliki hutang lebih dari 45 % dibanding assetnya. Semua ini adalah pekerjaan ijtihad.

• Bank Indonesia, mengeluarkan peraturan pada lelang SBI Syariah Ju’alah, hanya dibenarkan bagi bank syariah yang memiliki FDR 80 persen.Jika di bawahnya tidak dibenarkan.Ini juga implementasi istihsan

Page 18: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menentukan ketentuan-ketentuan pada wadiah yad dhamanah dalam giro wadiah di bank syariah.

• Menurut ketentuan umum dalam fiqh klasik tidak ada ketentuan-ketentuan tersebut.

• Seperti menentukan saldo minimun dana yang dititipkan,dan penarikannya dengan cek dan bilyet giro, tidak seperti tabungan biasa.

Page 19: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Macam-macam IstihanMacam-macam Istihan

Page 20: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Macam-macam IstihsanMacam-macam Istihsan

• 1. Istihsan Nash ialah istihsan yang sandaran nya

adalah nash. • Contohnya jual beli beli salam• Pada saat terjadi akad jual-beli salam, barang yang

diperjual-belikan belum ada. Menurut ketentuan umum (sandaran qiyas), jual beli seperti itu tidak sah, karena tidak terpenuhinya rukun jual beli yakni adanya barang pada saat transaksi, namun metode berpikir seperti itu, tidak dipakai, karena ada nash dari hadits Nabi yang membolehkan jual beli salam

Page 21: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

2. Istihsan dengan Ijma2. Istihsan dengan Ijma

• Misalnya kesepakatan ulama mutaakhkhirin dan kontemporer tentang bolehnya akad ishtisna’. Secara qiyas, akad seperti ini adalah batal karena obyek akad tidak ada saat terjadinya akad. Akan tetapi, akad seperti ini menjadi boleh karena sudah berlaku di masyarakat tanpa adanya pengingkaran dari para ulama. Hal ini menjadi ijma’ ulama, dengan meninggalkan qiyas karena kebutuhan masyarakat atas hal ini dan untuk menghilangkan kesulitan. (az-Zuhaili : 88).

Page 22: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Contoh Istihsan Ijma

• Seluruh Ulama telah ijma’ tentang kebolehan bisnis pemandian umum, meskipun di dalam prakteknya terdapat gharar.

• Contoh istihsan ijma’iy ini sama dengan contoh istihsan ‘urf.

Page 23: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

3. Istihsan’Urf3. Istihsan’Urf• Istihsan ‘urf = istihsan yang sandarannya ‘urf• Contohnya• Jual beli mu’athah di swalayan. Menurut ketentuan

umum (qiyas), setiap jual beli mestilah memakai ijab dan qabul, namun karena ‘urf yang berlaku di zaman sekarang di swalayan biasa terjadi jual beli tanpa ijab qabul, maka jual beli mu’athah dibenarkan karena alasan istihsan ‘urf

• Taqabuth dalam transaksi valas di bank devisa, • Menjual valas yang belum qabath,

Page 24: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Contoh : Jasa pemandian umum

Dalam transaksi muamalah harus jelas jumlah barang & lama waktu pemakaian. Tapi dalam kasus Ijarah/jasa pemandian umum, seperti kolam renang, tidak jelas banyak air dan lama mandi. Jasa Ini dibolehkan karena istihsan

Contoh : makan di longue bandara, hotel atau restoran tertentu dengan harga tertentu, konsumen bisa makan sepuasnya.

Dalam kasus ini, jumlah makanan dan minuman yang dibeli tidak jelas kuantitasnya. Secara fiqh mumalah yang berlaku umum, jual beli ini tidak sah. Namun karena sudah menjadi ‘urf di tempat terttentu, maka jual beli tersebut dibolehkan.

Page 25: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Contoh Istihsan ‘urfContoh Istihsan ‘urf

• Menurut fatwa DSN No 82 boleh menjual kembali saham yang baru dibeli, meskipun bukti sertifikat saham belum diterima, karena masih proses penyelesaian administratif. (3 hari)

• Menurut ketentuan umum, praktek tersebut termasuk bay’ ma’dum, tetapi karena ‘urf di capital market, prosesnya selama 3 hari, maka boleh menjualnya, sekalipun bukti administratifnya belum diterima.

Page 26: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Jual beli istishna’ : Kebolehannya krn istihsan ‘urf *• Pada saat terjadi akad jual-beli istishna’, barang

yang diperjual-belikan belum ada. Menurut ketentuan umum (sandaran qiyas), jual beli seperti itu tidak sah, karena tidak terpenuhinya rukun jual beli yakni adanya barang pada saat transaksi, namun, karena karena praktik istishna sudah menjadi ‘urf, maka jual beli istishna’ dibenarkan.Inilah yang dipraktikkan di bank syariah saat ini,

• *Boleh juga sbg istihsan ijma’ sebagaimana penjelasan yang lalu

Contoh Istihsan ‘urfContoh Istihsan ‘urf

Page 27: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Boleh jual beli sharf (valas) secara tunda selama dua hari, karena ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di transaksi keuangan kontemporer seperti itu. Mata uang asing (dolar) itu baru bisa diqabath, harus menjalani proses (cliring dll) selama dua hari.

• Menurut asalnya, penundaan dalam sharf tidak boleh tunda, karena termasuk riba fadhl, tapi karena ‘urf boleh menyimpang dari ketentuan umum.

Page 28: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Bank Islam atau money changer boleh menjual mata uang asing (misalnya dolar) yang belum qabath hissi. Artinya, belum diterimanya secara riel, (langsung maupun via rekening) dengan alasan menurut ‘urf masa prosesnya memakan waktu selama 2 hari.

• Penjualan ini dibenarkan asalkan ada qarinah (bukti nyata), seperti bukti fax dari bank koresponden, atau sudah masuk rekening nostro, masih proses kliring di luar negeri.

Page 29: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Kebolehan menjual uang yang belum diterima secara nyata tersebut, (belum qabth hissi), namun secara istihsan ‘urf, dapat dibenarkan karena pengakuan akan adanya qabth hukmi. Artinya secara hukum syariah (sesuai ‘urf), uang tersebut diangap sudah qabath, karena hanya menunggu proses saja.Ia sedang dalam perjalanan.

• Secara faktual ini memang disebut jual beli ma’dum dan termasuk gharar, namun karena alasan istihsan ’urf, ia dibenarkan.

Page 30: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

4.Istihsan dharurat4.Istihsan dharurat

• Istihsan al-dharurah = istihsan yang sandarannya adalah dharurat

• Contohnya: Tidak diberlakukannya hukum potong tangan terhadap pencuri, karena pencurian dilakukan secara terpaksa/untuk mempertahankan hidup, seperti yang terjadi pada masa Umar ketika terjadi tahun kelaparan (‘amul maja’ah)

Page 31: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Contoh Istihsan DharuratContoh Istihsan Dharurat

• Boleh melihat aurat wanita, bahkan farajnya pada saat melahirkan, ketika yang menangani kelahirannya dokter pria, sementara tidak available dokter wanita

Page 32: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Repo (repurchase agreement) surat berharga (SBI, SBSN, aktiva produktif) oleh Bank syariah yang kesulitan likuiditas.

• Menabung di Bank konvensional di kota yang belum terdapat perbankan syariah

• Bekerja di Bank konvensional sementara belum mendapatkan pekerjaan lain yang halal.

Contoh Istihsan DharuratContoh Istihsan Dharurat

Page 33: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menurut versi sebagian individu oknum-oknum regulator, tawarruq munazzam dilarang, tapi jika terjadi kondisi likuiditas bank syariah mengalami dharurat, sementara tidak ada bank syariah yang mau dengan instrumen IMA, maka tawarruq munazzam di bolehkan dengan syarat tertentu.

Page 34: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Contoh lainContoh lain

• Menggunakan re-asuransi konvensional oleh lembaga asuransi syariah sebelum ada re-asuransi syariah.(tapi ini sudah nasakh), karena sudah ada beberapa lembaga re-asuransi syariah

Page 35: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Bank syariah yang kesulitan likuiditas, boleh merepokan surat berharga (SBI, SBSN, aktiva produktif).

• Bank syariah yang kesulitan likuditas boleh melakukan securitisasi asset aktiva produktf yang lancar

• Sebuah kantor cabang bank syariah di suatu kota menempatkan dananya di bank konvensional, karena tidak ada di kota itu bank syariah tempat penempatan uang sementara.

Page 36: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

5.Istihsan Qiyasi5.Istihsan Qiyasi

• Istihsan al-qiyasi = istihsan yang sandarannya adalah qiyas khafi.

• Dalam istihsan ini seorang ulama meninggalkan qiyas jali kemudian berpegang kepada qiyas khafi karena ada kemaslahatan.

• Contoh : bersihnya makanan/minuman sisa burung buas (elang dan gagak)

Page 37: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Menurut qiyas jali, sisa tersebut najis karena mengqiyaskannya kepada binatang buas yang lain yang dagingnya sama-sama haram dimakan.

• Namun, dalam hal kasus ini, ia diqiyaskan kepada burung biasa (qiyas khafi), sehingga sisa minuman/makananya dihukumkan bersih.

Page 38: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Ijarah maushufah fiz zimmahIjarah maushufah fiz zimmahdalam jual beli indent propertidalam jual beli indent properti

yang menggunakan akad MMQ atau IMBT yang menggunakan akad MMQ atau IMBT • Menurut qiyas, menyewa barang yang belum ada,

tidak boleh, karena termasuk ijarah ma’dum• Namun, dalam kasus ini, IMFZ diqiyaskan kepada

jual beli salam yang berlandaskan istihsan, dimana barangnya belum ada pada saat kontrak.

• Jika dalam bay salam boleh tanpa ada barang, mengapa IMFZ tidak?. Jika salam menggunakan dalil istihsan, IMFZ juga istihsan.

• IMFZ adalah forward lease (salam pada ijarah)

Page 39: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Tawarruq fiqhi untuk sektor riilTawarruq fiqhi untuk sektor riil(Tawarruq fiqhi berbeda dgn Munazzam)(Tawarruq fiqhi berbeda dgn Munazzam)

• Menurut ketentuan fiqh (Umar bin Abdul Aziz, Ibnu Taymiyah dan Ibnu Qayyim, tawarruq itu makruh hukumnya, namun jika tujuannya dipastikan untuk sektor riil,dengan analisa kelayakan bisnis yang shahih, maka hukumnya boleh, seperti pengembangan perkebunan sawit dengan MDC. Karena akad salam tidak cocok (grace periodenya kelamaan dan menzalimi investor existing) serta belum ada investor mudharabah muqayyadah.

• Tawaruq plus (selain berbeda degan tawarruq biasa, juga bisa mewujudkan maqashid, pengentasan kemiskinan rakyat.

Page 40: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

6. Istihsan Istislahi6. Istihsan Istislahi

• Istihsan itislahi = istihsan yg sandarannya maslahah

• Dalam hal ini ulama berpindah dari dalil yang biasa/umum digunakan kepada dalil lain yang khusus, berdasarkan pertimbangan maslahah

• Contoh : Penerapan revenue sharing dalam sistem bagi hasil (profit distribution) di bank syariah. Menurut kebiasaan umum yang berlaku digunakan PLS, namun berdasarkan maslahah diterapkan Revenue sharing (Lihat fatwa DSN-MUI No 20/2000)

Page 41: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Maslahah RS ialah untuk memelihara dan mementingkan harta masyarakat banyak yang ditempatkand i bank syariah.

• Juga untuk menciptakan rasa nyaman dan rasa was-was para deposan, sehingga mereka tidak curiga kepada bank syariah yang mengeluarkan biaya-biaya operasional.

Page 42: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Bank syariah boleh melakukan Swap karena untuk alasan hedging, bukan untuk spekulasi

• Swap pada dasarnya dilarang, karena ada penundaan pembayaran, namun karena untuk memberikan lindung nilai atas nilai asset tertentu, maka hukumnya boleh atas dasar istihsan

Page 43: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Contoh lain Istihsan IstislahiContoh lain Istihsan Istislahi

• Penerapan agunan/collateral dalam pembiayaan di bank syariah.

• Menurut ketentuan umum yang biasa, pembiayaan mudharabah, musyarakah dan jual beli murabahah tidak memerlukan collateral, namun demi untuk memproteksi/menjaga harta masyarakat yang dikelola, maka perlu diminta collateral.

• Istihsan dalam kasus ini selain sandarannya maslahah, juga nash Al-quran (2:283)

Page 44: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Di zaman modern ini, perkembangan bentuk transaksi ekonomi dan keuangan berkembang dengan cepat dan problematikanya semakin kompleks, baik dalam dunia perbankan, asuransi, leasing, pasar modal, sekuritas lainnya, seperti sukuk, pegadaian, BMT, dsb.

• Semua ini membutuhkan jawaban-jawaban syariah secara tepat. Permasalahan-permasalahan tersebut harus dihadapi dan diberikan jawaban hukum ekonominya nya oleh ulama dan ekonom muslim

Istihsan dan Problematika ekonomi dan Istihsan dan Problematika ekonomi dan

keuangan modernkeuangan modern

Page 45: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Kalau hanya semata merujuk kepada kitab-kitab fiqh muamalah klasik, kemungkinan besar tidak akan mampu menjawab berbagai persoalan kontemporer. Karena itu seorang mujtahid harus mampu menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif, utuh, segar, dan berorientasi kemaslahatan, tidak bisa terbatas pada empat dalil hukum (al-Quran, sunnah, ijma, qiyas), apalagi hanya mengandalkan Al-quran dan Sunnah

Page 46: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Oleh karena itu kecendrungan untuk menggunakan istihsan, sebagai salah satu metode perumusan hukum ekonomi Islam, menjadi keniscayaan yang tak terbantahkan dan perlu dilakukan

Page 47: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

Latihan (Ulangan)Latihan (Ulangan)

• Analsislah Praktek istihsan pada ijarah maushufah biz zimmah pada kasus pembiyaan properti secara indent.

• Istihsan dalam kasus side streaming pembiayaan mudharabah di Bank syariah dan LKS

• Tawarruq munazzam utk kebutuhan likuiditas dalam pasar uang syariah antar bank

Page 48: bahan tugas Kelompok 6 ushul fiqh ekonomi islam

• Penetapan kriteria emiten yang masuk dalam JII (Jakarta Islamic Index)

• Penetapan kriteria emiten yang masuk Daftar Efek Syariah. Perusahaan yang pendapat haramnya tidak melebihi dari 10 %.

• Ketentuan besaran FDR bank syariah dalam lelang SBIS

• Giro Wajib Minimum Bank syariah di BI• Besaran Minimal Giro Wadiah di Bank Syariah