1.1.1. Sejarah Virologi : 1.1.1. Sejarah Virologi :

• Asal mula ditemukan Asal mula ditemukan VirusVirus

• Definisi VirusDefinisi Virus• Penyakit-penyakit VirusPenyakit-penyakit Virus

Perkembangan mutakhir Perkembangan mutakhir VirologiVirologi

Emerging viral disease :Emerging viral disease :

1.1. Virus EBOLAVirus EBOLA

2.2. HIVHIV

3.3. HANTAVIRUS Pulmonary HANTAVIRUS Pulmonary diseasedisease

4.4. Virus Influenza A H5N1Virus Influenza A H5N1

5.5. Virus NIPAHVirus NIPAH

6.6. Virus SARSVirus SARS

2.1.1. KOMPOSISI KIMIAWI 2.1.1. KOMPOSISI KIMIAWI VIRUS :VIRUS :

ASAM NUKLEAT VIRUSASAM NUKLEAT VIRUS DNADNA RNARNA

PROTEIN VIRUSPROTEIN VIRUS GLIKOPROTEINGLIKOPROTEIN HEMAGLUTININHEMAGLUTININ ENZYMENZYM

LIPID ENVELOP VIRUSLIPID ENVELOP VIRUS

STRUKTUR VIRUS :STRUKTUR VIRUS :

KESIMETRIAN PARTIKEL VIRUSKESIMETRIAN PARTIKEL VIRUS

- IKOSAHEDRAL- IKOSAHEDRAL

- HELIKAL- HELIKAL UKURAN VIRUSUKURAN VIRUS VIRIONVIRION KAPSIDKAPSID NUKLEOKAPSIDNUKLEOKAPSID CORE/GENOMCORE/GENOM KAPSOMERKAPSOMER PROTEIN SPIKEPROTEIN SPIKE ENVELOP / PEPLOS ENVELOP / PEPLOS VIRUS DEFEKTIKVIRUS DEFEKTIK

VIRUS TANPA PEPLOS ( GENOM+KAPSID) AKAN VIRUS TANPA PEPLOS ( GENOM+KAPSID) AKAN TAHAN JAUH LEBIH LAMA.TAHAN JAUH LEBIH LAMA.

PADA SUASANA LUAR VIRUS BERENVELOP HANYA PADA SUASANA LUAR VIRUS BERENVELOP HANYA AKAN HIDUP BEBERAPA SAAT SAJA KARENA AKAN HIDUP BEBERAPA SAAT SAJA KARENA MEREKA AKAN SEGERA DI NON AKTIFKAN OLEH 2 MEREKA AKAN SEGERA DI NON AKTIFKAN OLEH 2 FAKTOR :FAKTOR :- TEMPERATUR- TEMPERATUR : MESKIPUN TEMPERATUR : MESKIPUN TEMPERATUR

BIASA BIASA- DESSICASI (PENGERINGAN) - DESSICASI (PENGERINGAN)

VIRUS DENGAN STRUKTUR KOMPLEKS DAN TAK VIRUS DENGAN STRUKTUR KOMPLEKS DAN TAK TERJELASKAN : POXVIRUS, UKURAN BESAR TERJELASKAN : POXVIRUS, UKURAN BESAR MENGANDUNG NUKLEOKAPSID KEMUNGKINAN MENGANDUNG NUKLEOKAPSID KEMUNGKINAN HELICOIDAL.HELICOIDAL.

VIRION : PARTIKEL VIRUS YANG LENGKAP ATAU VIRION : PARTIKEL VIRUS YANG LENGKAP ATAU BADAN ELEMENTER YANG MERUPAKAN SISTIM BADAN ELEMENTER YANG MERUPAKAN SISTIM PARTIKEL VIRUS YANG INFEKTIF.PARTIKEL VIRUS YANG INFEKTIF.

CAPSID / KAPSID : LAPISAN PROTEIN YANG CAPSID / KAPSID : LAPISAN PROTEIN YANG MELIPUTI BAHAN GENETIK.MELIPUTI BAHAN GENETIK.

CAPSOMER : UNIT YANG MEMBENTUK CAPSID, UNIT CAPSOMER : UNIT YANG MEMBENTUK CAPSID, UNIT MOLEKUL PROTEIN YANG MEMBENTUK CAPSOMER MOLEKUL PROTEIN YANG MEMBENTUK CAPSOMER DISEBUT UNIT STRUKTURALDISEBUT UNIT STRUKTURAL

GENOM (CORE) : INTI, BAHAN GENETIK, TERDIRI GENOM (CORE) : INTI, BAHAN GENETIK, TERDIRI DARI ASAM NUKLEAT SEBAGAI DNA ATAU RNA.DARI ASAM NUKLEAT SEBAGAI DNA ATAU RNA.

NUKLEOKAPSID : KAPSID BERSAMA GENOM NUKLEOKAPSID : KAPSID BERSAMA GENOM

ENVELOP / PEPLOS / PEMBUNGKUS : SELUBUNG ENVELOP / PEPLOS / PEMBUNGKUS : SELUBUNG YANG MELIPUTI KAPSID.YANG MELIPUTI KAPSID.

Herpes Simplex Adeno Virus

AIDS HIV

Rhino Virus

Mumps Virus

Polio Virus

Vaccinia Virus

2.2.1. Perbedaan Virus dengan 2.2.1. Perbedaan Virus dengan bakteri Rickettsia, Chlamydia bakteri Rickettsia, Chlamydia dan Mycoplasmadan Mycoplasma : :

Pertumbuhan pada Pertumbuhan pada medium matimedium mati

DNA & RNA DNA & RNA Pembelahan linerPembelahan liner RibosomRibosom Kepekaan terhadap Kepekaan terhadap

antibiotika & interferonantibiotika & interferon

3.1.1. Klasifikasi Virus3.1.1. Klasifikasi Virus

FAMILIFAMILI SUBFAMILISUBFAMILI GENUSGENUS MEMBERMEMBER HOST VIRUSHOST VIRUS SIMPTOM PADA MANUSIASIMPTOM PADA MANUSIA

Sifat – sifat umum dari virusSifat – sifat umum dari virus

Poxviridae

Iridoviridae

Herpesviridae

Adenoviridae

Papovaviridae

Parvoviridae

VIRUS ADN

Paramyxoviridae

Orthomyxoviridae

Coronaviridae

Arenaviridae Retroviridae

Reoviridae Picornaviridae

Rhabdoviridae

Togaviridae Orbivirus Bunyaviridae

Arboviruses

VIRUS ARN

4.1.1. CONTOH-CONTOH :4.1.1. CONTOH-CONTOH :

VIRUS IKOSAHEDRAL TIDAK VIRUS IKOSAHEDRAL TIDAK BERENVELOPBERENVELOP

VIRUS IKOSAHEDRAL VIRUS IKOSAHEDRAL BERENVELOPBERENVELOP

VIRUS HELIKAL TIDAK VIRUS HELIKAL TIDAK BERENVELOPBERENVELOP

VIRUS HELIKAL VIRUS HELIKAL BERENVELOPBERENVELOP

VIRUS KOMPLEKSVIRUS KOMPLEKS

5.1.1. Inaktivasi Virus :5.1.1. Inaktivasi Virus :

Enzym : Enzym : Nukleat,Proteinase,phospholipaseNukleat,Proteinase,phospholipase

Reagen Kimia : Detergen, Protein Reagen Kimia : Detergen, Protein Solven, Solven, Formaldehida, PH, Eter, Formaldehida, PH, Eter,

Oksidans, SurfaktanOksidans, Surfaktan

Physical Agent : - PemanasanPhysical Agent : - Pemanasan

- Radiasi- Radiasi

- Inaktifasi - Inaktifasi FotodinamikFotodinamik

Stabilisasi Virus : - PendinginanStabilisasi Virus : - Pendinginan

- PH- PH

- Garam- Garam

- Liofilisasi- Liofilisasi

6.2. * TAHAPAN UMUM REPLIKASI 6.2. * TAHAPAN UMUM REPLIKASI

VIRUS:VIRUS: Perlekatan, Penetrasi, Perlekatan, Penetrasi, Uncoating, Uncoating, Transkripsi,Translasi,Replikasi Transkripsi,Translasi,Replikasi Genom, Genom, Assembling, Perlepasan.Assembling, Perlepasan.

* Perkiraan lamanya periode * Perkiraan lamanya periode ReplikasiReplikasi

* Fase Eklips* Fase Eklips

* Replikasi Virus DNA* Replikasi Virus DNA

* Replikasi Virus RNA* Replikasi Virus RNA Virus RNA dengan MessengerVirus RNA dengan Messenger Virus RNA tanpa MessengerVirus RNA tanpa Messenger Virus RNA dengan REVERSE Virus RNA dengan REVERSE

TRANSKRIPTASETRANSKRIPTASE

7.2. 7.2. PORT ENTRY VIRUSPORT ENTRY VIRUS

PENYEBARAN VIRUS DAN TROPISME PENYEBARAN VIRUS DAN TROPISME SELSEL

MEKANISME INFEKSI VIRUS PADA MEKANISME INFEKSI VIRUS PADA SALURAN NAFAS, PENCERNAAN, SALURAN NAFAS, PENCERNAAN, KULIT, SUSUNAN SARAF, KULIT, SUSUNAN SARAF, KONGENITALKONGENITAL

HOST IMUN RESPONSHOST IMUN RESPONS INFEKSI AKUTINFEKSI AKUT INFEKSI PERSISTEN : KRONIK DAN INFEKSI PERSISTEN : KRONIK DAN

LATENLATEN INFEKSI INAPPARENTINFEKSI INAPPARENT EKSKRESI VIRUSEKSKRESI VIRUS PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

INFEKSI VIRUSINFEKSI VIRUS• VAKSIN : KILLED, ATTENUATED, VAKSIN : KILLED, ATTENUATED,

REKOMBINANT VAKSINREKOMBINANT VAKSIN• OBAT ANTI VIRUSOBAT ANTI VIRUS• INTERFERONINTERFERON

PATOGENESIS INFEKSI PATOGENESIS INFEKSI VIRUSVIRUS

- VIRUS PATOGEN- VIRUS PATOGEN

- MASA INKUBASI- MASA INKUBASI

INFEKSI VIRUSINFEKSI VIRUS

* INFEKSI AKUT* INFEKSI AKUT

* INFEKSI INAPPARENT (SUB * INFEKSI INAPPARENT (SUB KLINIK)KLINIK)

* INFEKSI PERSINTEN * INFEKSI PERSINTEN

HSVHSV HBV, CMVHBV, CMV JCVJCV

MASA INKUBASI :MASA INKUBASI :

- PENDEK ( 1-5 HARI) - PENDEK ( 1-5 HARI)

Penyakit Lokal ( Infeksi Penyakit Lokal ( Infeksi Respiratorius)Respiratorius)

Kecuali : WART / KUTILKecuali : WART / KUTIL

- LAMA / PANJANG (10-20 HARI)- LAMA / PANJANG (10-20 HARI)

Virus harus diseminasi dan Virus harus diseminasi dan mencapai target organ mencapai target organ (VARICELLA, RUBELLA, (VARICELLA, RUBELLA,

MORBILI)MORBILI)

Kecuali : ARBOVIRUSKecuali : ARBOVIRUS

PORT ENTRY VIRUSPORT ENTRY VIRUS

1.1. TRACTUS, RESPIRATORIUS : TRACTUS, RESPIRATORIUS : INHALASI Rhinovirus, Adenovirus, INHALASI Rhinovirus, Adenovirus, Influenza, ParaInf, RSV, Corona Influenza, ParaInf, RSV, Corona Variola, Varicella, Morbili, Rubella, Variola, Varicella, Morbili, Rubella, Parotitis → Infeksi GeneralParotitis → Infeksi General

TRACTUS DIGESTIVUSTRACTUS DIGESTIVUSLokal : Rotavirus, Norwalk.Lokal : Rotavirus, Norwalk.**Enterovirus : HAV → Infeksi General**Enterovirus : HAV → Infeksi General

3.3. KULITKULITLokal : HPV, VZV, molluscum Lokal : HPV, VZV, molluscum contagiosum, HSVcontagiosum, HSVGeneral : Arbovirus (serangga); General : Arbovirus (serangga); HBV, CMV (Trancutaneus)HBV, CMV (Trancutaneus) Rabies, B Virus (gigitan binatang)Rabies, B Virus (gigitan binatang)

4.4. CONJUNCTIVA :CONJUNCTIVA :Adenovirus 8, HSV 1, Enterovirus 70.Adenovirus 8, HSV 1, Enterovirus 70.

5.5. TRACTUS GENITALISTRACTUS GENITALISHSV 1 – HSV 2, HPV, CMV, HBV, HIVHSV 1 – HSV 2, HPV, CMV, HBV, HIV

6.6. IFEKSI FOETUS IFEKSI FOETUS * Transplacenta* Transplacenta Rubella, CMV, HIV, VZV, Parvovirus Rubella, CMV, HIV, VZV, Parvovirus B 19B 19*Kelahiran : HSV 2, HBV*Kelahiran : HSV 2, HBV

EXKRESI VIRUSEXKRESI VIRUS

Melalui :Melalui :

Tractus RespiratoriusTractus Respiratorius SalivaSaliva KulitKulit Tractus Digestifus : TinjaTractus Digestifus : Tinja UrineUrine SpermaSperma ASI : ASI : CMVCMV

Retrovirus : HTLV 1, Retrovirus : HTLV 1, HIVHIV

HOST IMMUNE RESPONSEHOST IMMUNE RESPONSE

Protein Viral merupakan antigen Protein Viral merupakan antigen untuk organisme, dibuat dalam sel-sel untuk organisme, dibuat dalam sel-sel tetapi berdasarkan informasi genetika tetapi berdasarkan informasi genetika viral, antigen ini akan merangsang viral, antigen ini akan merangsang lympocyt B dan lympocyt T.lympocyt B dan lympocyt T.

A.Lympocyt B yang disensitifkan A.Lympocyt B yang disensitifkan merupakan penyebab dari imunitas merupakan penyebab dari imunitas humoral. Dia akan mengsekresikan humoral. Dia akan mengsekresikan antibodi antiprotein viral, antibodi antibodi antiprotein viral, antibodi tidak dapat menembus bagian dalam tidak dapat menembus bagian dalam sel, tetapi mereka akan menfixasi sel, tetapi mereka akan menfixasi dirinya pada virus extracellulair dirinya pada virus extracellulair diantara dua sel. Mereka adalah Ig A diantara dua sel. Mereka adalah Ig A pada sekresi respiratoir dan digestif, pada sekresi respiratoir dan digestif, Ig M & Ig G dalam darah sirkular. Ig M & Ig G dalam darah sirkular. Antibodi ini akan menambatkan Antibodi ini akan menambatkan dirinya pada permukaan virus, akan dirinya pada permukaan virus, akan mengelilingi virus tsb dan lapisan mengelilingi virus tsb dan lapisan antibodi ini akan menghambat antibodi ini akan menghambat permulaan replikasi virus, permulaan replikasi virus, menghambat masuknya virus dalam menghambat masuknya virus dalam sel, terutama menempatkan dirinya sel, terutama menempatkan dirinya antara permukaan virus dengan antara permukaan virus dengan reseptor cytoplasmik.reseptor cytoplasmik.

B. Lympocyt T adalah penyebab B. Lympocyt T adalah penyebab imunitas selular, berperan bila imunitas selular, berperan bila ada modifikasi pada permukaan ada modifikasi pada permukaan sel ter infektir dan sel ter infektir dan menghancurkan sel-sel yang menghancurkan sel-sel yang berubah itu dengan kontak direct, berubah itu dengan kontak direct, tanpa sangkut paut antibodi. tanpa sangkut paut antibodi. Perubahan ini adalah perubahan Perubahan ini adalah perubahan dari membran selular, terutama dari membran selular, terutama yang dilihat pada virus yang dilihat pada virus berenvelop tetapi juga dengan berenvelop tetapi juga dengan virus telanjang. Modifikasi timbul virus telanjang. Modifikasi timbul awal sekali, sebelum awal sekali, sebelum pembentukan virus baru. pembentukan virus baru. Demikianlah sel-sel terinfeksi Demikianlah sel-sel terinfeksi akan dihancurkan oleh lympocyt T akan dihancurkan oleh lympocyt T sebelum membentuk virus baru. sebelum membentuk virus baru. Maka lympocyt T yang Maka lympocyt T yang disensitifkan akan menggagalkan disensitifkan akan menggagalkan infeksi dengan destruksi sel-sel infeksi dengan destruksi sel-sel terinfeksi.terinfeksi.Terjadinya reaksi imunitas Terjadinya reaksi imunitas membutuhkan beberapa hari dan membutuhkan beberapa hari dan ada 2 cara pertahanan yang lebih ada 2 cara pertahanan yang lebih cepat : FEBRIS, INTERFERONcepat : FEBRIS, INTERFERON

FebrisFebris adalah suatu cara pertahanan adalah suatu cara pertahanan karena meningkatnya temperatur karena meningkatnya temperatur multiplikasi virus berkurang sebagian multiplikasi virus berkurang sebagian besar virus tidak bermultiplikasi pada besar virus tidak bermultiplikasi pada 400 celcius.400 celcius.

InterferonInterferon adalah glycoprotein adalah glycoprotein celular diproduksi oleh sel-sel yang celular diproduksi oleh sel-sel yang terinfeksi, yang syntesenya biasanya terinfeksi, yang syntesenya biasanya tertekan. Penetrasi virus dalam sel tertekan. Penetrasi virus dalam sel menginduksi syntese substansi menginduksi syntese substansi tersebut yang kemudian berdifusi tersebut yang kemudian berdifusi pada daerah sekitarnya dan pada daerah sekitarnya dan menginduksi keadaan antiviral pda menginduksi keadaan antiviral pda sel-sel non infeksi terletak sel-sel non infeksi terletak dikejauhan.dikejauhan.Jadi Interferon dilepaskan dari sel Jadi Interferon dilepaskan dari sel tuan rumah yang terinfeksi virus, dan tuan rumah yang terinfeksi virus, dan juga diproduksi oleh lympocyt. juga diproduksi oleh lympocyt. Interferon mempunyai banyak efek Interferon mempunyai banyak efek termasuk melindungi sel dari infeksi termasuk melindungi sel dari infeksi dengan mencegah pelepasan seluruh dengan mencegah pelepasan seluruh virus dari sel terinfeksi, atau absorbsi virus dari sel terinfeksi, atau absorbsi virus dari sel membran dan virus dari sel membran dan melambatkan atau menyetop melambatkan atau menyetop metabolisme, pertumbuhan, divisi metabolisme, pertumbuhan, divisi tumor sel.tumor sel.Aksi antiviral dari Inteferon adalah Aksi antiviral dari Inteferon adalah intracelular.intracelular.

8.1.1.Pengambilan dan pengolahan bahan 8.1.1.Pengambilan dan pengolahan bahan pemeriksaanpemeriksaan

SterilitasSterilitas Virus berenvelop harus langsung dikerjakan / Virus berenvelop harus langsung dikerjakan /

diinokulasidiinokulasi Cara penyimpanan spesimen bila tidak langsung Cara penyimpanan spesimen bila tidak langsung

dikerjakandikerjakan

8.1.2. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI VIRUS8.1.2. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI VIRUSBiakan Sel : - Macam-macam biakan sel : Biakan Sel : - Macam-macam biakan sel :

* Biakan sel primer * Biakan sel primer * Biakan sel diploid beraspek * Biakan sel diploid beraspek

fibroblastfibroblast* Biakan sel linear continu : Hela, * Biakan sel linear continu : Hela,

Hep Hep 2, KB 2, KB- Efek Sitopatogenik- Efek Sitopatogenik- Badan Inklusi - Badan Inklusi

Telur ayam berembryo : - Membrana Telur ayam berembryo : - Membrana chorioallantoischorioallantois

- Cavum allantois- Cavum allantois - Cavum amniotic- Cavum amniotic

Percobaan BinatangPercobaan Binatang

SEROLOGI :SEROLOGI :Menemukan antibody spesifik :Menemukan antibody spesifik :- ELISA- ELISA

- Fiksasi Komplemen (FC)- Fiksasi Komplemen (FC) - Hambatan Hemaglutinasi (HI)- Hambatan Hemaglutinasi (HI)

- Imunofluoressen (IF)- Imunofluoressen (IF) - Netralisasi- Netralisasi

- Imunoblot- ImunoblotMenemukan antigen virus dalam lesi Menemukan antigen virus dalam lesi dengan menggunakan antibody : dengan menggunakan antibody : ELISA,IF,PCR.ELISA,IF,PCR.Menemukan Genom Virus : PCR, Menemukan Genom Virus : PCR, Hibridasi.Hibridasi.

PARTIKEL VIRUS KOMPLIT : dengan PARTIKEL VIRUS KOMPLIT : dengan mikroskop electron atau imun mikroskop electron atau imun mikroskop electron. mikroskop electron.

PEMERIKSAAN HISTOLOGIK JARINGANPEMERIKSAAN HISTOLOGIK JARINGAN