bahan bangunan ars - cat

45
Bahan Bangunan dalam Arsitektur Ryani Gunawan, ST., MT. TAR 115 Semester Genap 2013-2014 CAT & BAHAN PELAPIS SEJENISNYA MATERIAL ARSITEKTURAL :

Upload: maria-fikka

Post on 22-Dec-2015

290 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Bahan bangunan arsitektur tentang catUniversitas Katolik Parahyangan_ Semester 2

TRANSCRIPT

Bahan Bangunan dalam Arsitektur

Ryani Gunawan, ST., MT.

TAR 115 Semester Genap 2013-2014

CAT& BAHAN

PELAPIS SEJENISNYA

MATERIAL ARSITEKTURAL :

CATbahan bangunan berbentuk cair, berfungsi melapisi permukaan benda dengan tujuan :– menambah keindahan permukaan– melindungi permukaan

Pembahasan1. Komposisi, Mutu, & Bahan Cat2. Jenis-jenis Cat3. Produk Cat4. Teknik Pengecatan5. Masalah dalam pengecatan

1. Komposisi, Mutu, dan Bahan CatCat terdiri dari 4 komponen utama :

1. bahan perekat / pengikat (binder / resin)2. bahan pewarna (pigmen) & bahan pengisi (filler)3. bahan pelarut (solvent) & bahan pengencer

(diluent)4. bahan pembantu (aditif)

Cat yang bermutu tinggi memiliki karakteristik :

Kadar pigmen yang tinggi & bermutu baik sehingga memiliki daya tutup yang baik

Kadar bahan pengisi secukupnya & bermutu baik serta dapat memperbaiki sifat-sifat cat, sehingga memiliki daya tahan dan daya tutup yang baik

1. Komposisi, Mutu, dan Bahan Cat

Cat merupakan hasil proses komposisi senyawa kimia alkali, diantaranya : chlorinated rubber dan polyurethane

(untuk cat besi/ kayu), titanium dioxide (untuk wall treatment), lightfast non lead pigment (untuk cat dinding), polyurethane (untuk varnish dan politure)

1. Komposisi, Mutu, dan Bahan Cat

Berdasarkan fungsinya :

1. cat dasarberfungsi : menambah daya rekat cat dengan permukaanmengikat serbuk kotoran/sisa cat lama pada tembokmemberikan proteksi terhadap alkali dan kelembabanmenghemat pemakaian cat akhir

2. cat akhir / cat dekoratif (finishing)berfungsi memberikan efek akhir pada permukaan yang dicat

3. cat dengan tujuan khususcontoh : cat anti karat, cat anti air (water-repellent), cat anti jamur & anti lumut

2. Jenis-jenis Cat

Berdasarkan sifatnya dalam menutup permukaan :

1. cat solidcat yang dapat menutup permukaan benda (warna / tekstur asli benda tidak terlihat lagi)contoh : cat kayu, cat besi, cat dinding

2. cat transparan (transparent)cat yang berfungsi melapisi permukaan benda tanpa menutup tampilan asli bendacontoh : politur

Berdasarkan bahan pelarut / pengencernya :

1. cat berbahan dasar air (water-based paint)contoh : cat dinding

2. cat berbahan dasar minyak (oil-based paint)contoh : cat kayu, cat besi cat berbahan dasar minyak umumnya memberikan efek

mengkilap, dapat dicuci, lebih elastis

3. Produk CatVarian produk cat untuk bahan bangunan meliputi :

cat dinding cat kayu cat besi politure / varnish dll.

• Cat dinding umumnya merupakan komposisi senyawa titanium dioxide, dan lightfast non lead pigment

• Aplikasi pada permukaan dinding umumnya dibedakan :– cat dasar (wall treatment) – cat akhir untuk dinding eksterior– cat akhir untuk dinding interior

Cat Dinding

wall treatment

– Adalah lapisan cat atau treatment (water-based) yang digunakan pada permukaan dinding eksterior maupun interior sebelum aplikasi cat

– Yang termasuk katagori wall treatment antara lain :• wall undercoat • wall filler (dempul tembok)• alkali resisting primer• alkali killer

• wall undercoat berbentuk emulsi, digunakan untuk menutupi pori-pori dan retak-retak

rambut pada dinding. Umumnya diaplikasikan sebelum primer coating (plamuur)

• wall filler (dempul tembok) wall filler kegunaannya hampir mirip dengan wall undercoat,

perbedaannya wall filler berbentuk “cream”, aplikasi dengan menggunakan “skrap”

• alkali resisting primer berbentuk emulsi, fungsi utamanya adalah sebagai cat dasar dinding,

umumnya dinding baru, yang juga berfungsi menghentikan penetrasi senyawa alkali pada semen, yang dapat menimbulkan bercak-bercak pada dinding

• alkali killer umumnya berbentuk emulsi, fungsinya adalah untuk menutup

permukaan dinding yang telah terpenetrasi oleh bercak-bercak senyawa alkali. Umumnya alkali killer diaplikasikan pada dinding lama yang akan dicat ulang

cat dinding eksterior

– Cat dinding eksterior umumnya merupakan emulsi “semi gloss” (agak mengkilat) disusun dari senyawa lightfast non lead pigment dengan sedikit acrylic dan campuran air (water based). Sebelum diaplikasikan pada dinding, jenis cat ini umumnya tidak didahului oleh primer coating (cat plamur).

– Beberapa produk cat menyebut jenis cat dinding eksterior dengan istilah “weathercoat, weatherguard atau weathershied”.

– Cat eksterior biasanya :• memiliki tampilan agak mengkilap • dapat dibersihkan dengan sabun apabila kotor• memiliki ketahanan alkali yang tinggi• tahan terhadap sinar ultraviolet (matahari)• tahan perubahan cuaca• tahan jamur/lumut

cat dinding interior

– Umumnya merupakan emulsi matt/doff (tidak mengkilap) atau semi-gloss

– Lightfast non lead pigment merupakan komponen utama dalam senyawa cat dinding jenis ini dengan campuran air (water based)

Cat Kayu & Cat Besi Cat kayu dan besi bersifat solid dan menutup permukaan

benda yang dicat Cat kayu dan besi, sebagian besar merupakan komposisi

chlorinated rubber dan polyurethane dengan katalis senyawa minyak (oil based)

Ketika jenis cat ini akan diaplikasikan pada permukaan kayu atau besi, untuk mengurangi tingkat fiskolitasnya (kekentalannya) digunakan :

thinner (untuk permukaan besi), atau terpentin (untuk permukaan kayu)

• Sebelum cat kayu atau besi diaplikasikan, permukaan kayu atau besi tersebut biasanya dilapis dengan meni dan/atau cat dasar

• Khusus untuk besi, ada satu jenis meni khusus sebagai lapisan anti karat dan sekaligus sebagai cat dasar, di pasaran dikenal dengan nama zinc-chromate

• Aplikasi cat pada permukaan dapat dilakukan dengan cara :– manual (pengecatan menggunakan kuas / aplikator lain)– menggunakan alat semprot untuk menghasilkan “spray finishing” yang

lebih halus (metode ini dikenal dengan nama duco)

• Politur (plitur) adalah transparent coat finish• Dapat diaplikasikan pada kayu maupun batu• Fungsinya adalah melindungi lapisan yang ditutupnya

tanpa menghilangkan tekstur asli• Karakter warna asli dapat dipertahankan (clear coat)

ataupun diubah (pada kayu, dengan menggunakan pewarna wood stain)

• Metode pengaplikasiannya :– dengan kuas– dengan alat penyemprot / sprayer

Politur

• Politur (diaplikasikan dengan kuas)– Dulu menggunakan bahan dasar yang dikenal dengan nama “sirlak” – Bahan dasarnya adalah “stain crepe” (keripik warna) dengan katalis

sejenis thinner (spiritus-biru)– Umumnya diaplikasikan dengan cara dikuas – Saat ini politur dapat digunakan langsung tanpa harus mencampur warna

terlebih dahulu, karena stain warna dengan katalisnya telah bersatu. Beberapa produk politur bahkan tidak lagi menggunakan minyak sebagai katalis (oil based), ada politur khusus kayu dengan katalis air (water based)

• Politure melamic/melamine– Politure melamic umumnya diaplikasikan pada kayu, baik untuk furniture

maupun elemen bangunan lainnya (kusen, pintu, jendela dll.) – Metoda aplikasi : menggunakan “compressing spray” – Perbedaannya dengan varnish dan politure adalah terlihatnya “efek

lapisan kaca” pada finishing akhirnya

Tahap pekerjaan finishing politur :

Politur melamic terdiri dari 5 tahap pengerjaan :

Tahap pengerjaan :

wood filler : kayu diberi dempul sesuai dengan jenis dan warna kayu (setiap kayu memiliki jenis dan warna yang tidak sama), atau dempul kayu khusus melamic

sanding sealer : setelah di dempul, kayu kemudian dihaluskan/ ampelas kemudian di kuaskan cairan sanding sealer untuk mengikat dempul dengan kayu

wood stainer : wood stain dikuaskan pada bagian kayu untuk memperkuat warna kayu, misalnya : warna jati (teak), warna mahoni (maghoni) dll

melamic glass : merupakan lapisan akhir, berupa lapisan kaca, bisa “matt/ doff” (tidak mengkilat) maupun glossy (mengkilat)

Khusus untuk kayu yang ditempatkan di area eksterior (misal : kusen, pintu jendela, listplank) melamic glass yang digunakan berjenis “crystal coat” yang memiliki kekuatan lebih baik dari melamic glass biasa, dan memiliki sifat scratch resistant (anti gores)

4. Teknik PengecatanPengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan :• kuas• rol• alat semprot / sprayer• alat bantu lain untuk menciptakan efek khusus

Cat terlihat belang-belang (seperti basah) Cat menggelembung Cat mengelupas Cat tidak menutup permukaan dengan sempurna

5. Masalah dalam Pengecatan

Permukaan cat terlihat belang-belang (seperti basah)

• Penyebab : pekerjaan plesteran & acian dinding belum benar-benar kering pada saat dilakukan pengecatan, kadar air & alkali di dalam dinding masih tinggi

• Perbaikan : mengamplas permukaan dinding untuk menghilangkan cat agar terjadi penguapan & dinding menjadi kering (sebaiknya dilakukan saat cuaca panas & aliran udara baik), kemudian dilakukan pengecatan ulang

Permukaan cat menggelembung

• Penyebab : dinding masih basah, kondisi dinding kurang sempurna (misalnya : lembab, pekerjaan permukaan dinding kurang baik), atau dinding telah dicat ulang dengan cat yang kualitas/jenisnya berbeda dengan cat lama

• Perbaikan : mengelupas lapisan cat & membiarkan dinding benar-benar kering, kemudian dilakukan pengecatan ulang

Lapisan cat mengelupas

Penyebab : permukaan yang dicat mengapur / kotor (berminyak, berdebu, serbuk cat lama masih tersisa di permukaan) / pengecatan dilakukan di atas permukaan cat lama yang kualitasnya rendah / menggunakan dempul yang kualitasnya rendah / menggunakan dempul di permukaan eksterior

Perbaikan : lapisan cat yang terkelupas dibuang, permukaan dibersihkan, kemudian dilakukan pengecatan ulang

Cat tidak menutup permukaan dengan sempurna

Penyebab : kualitas cat kurang baik / menggunakan terlalu banyak bahan pengencer / pelapisan cat kurang / cat lama berwarna lebih gelap (dapat diantisipasi dengan melapisi permukaan dengan cat dasar terlebih dahulu untuk menghemat cat akhir)

Perbaikan : lapisan cat yang terkelupas dibuang, permukaan dibersihkan, kemudian dilakukan pengecatan ulang

Kesimpulan

Untuk mengurangi masalah yang mungkin terjadi, maka pengecatan sebaiknya dilakukan dengan kondisi :

• permukaan yang akan dicat dalam keadaan bersih (tidak berminyak, tidak ada serbuk/kotoran yang menempel)

• apabila mengecat dinding : dinding sudah benar-benar kering• cuaca cerah, aliran udara baik untuk mengurangi resiko

lembab• cukup cahaya (agar pengecatan menghasilkan warna & hasil

yang rata)• menggunakan cat dan bahan-bahan pendukungnya yang

sesuai dengan anjuran & berkualitas baik

THE END