bab v protein

77
Bab. 1.4. PROTEIN

Upload: alnabila

Post on 01-Oct-2015

272 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bbb

TRANSCRIPT

  • Bab. 1.4. PROTEIN

  • PROTEIN

    Protos utama Proteus

    Komponen utama = sel manusia, sel khewan Fungsi: zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuhPenting == proses kimia dalam tubuh == berlangsung baik= * karena adanya enzim = protein=== biokatalis* haemoglobine dalam butir darah merah = ertrosit == jenis protein == sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. * zat anti bakteri == Antigen = Protein

    Sumber daging ayam 18.2 %; daging sapi 18,8%; susu sapi 3.2%, beras giling 6.8 %, kacang hijau 22,2%; kedele basah 30,2%, tepung terigu 8.9%.

  • ATAU ProteinMolekul yg sangat vital untuk organisme terdapat di semua selPolimer disusun oleh 20 mcm asam amino standarRantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen yg spesifikStruktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah dan urutan asam aminoSifat fisik dan kimiawi dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya

  • Fungsi ProteinReaksi kimia enzymesImmune system antibodiesMechanical structure tendonsGeneration of force musclesNerve conduction ion channelsVision eye lens. . . and much more!

  • Asam Aminomerupakan unit penyusun protein Struktur: satu atom C sentral yang mengikat secara kovalent: gugus amino, gugus karboksil, satu atom H dan rantai samping (gugus R)

  • KOMPOSISI DAN CIRI PROTEINC, H, O, N, SProtein struktural SProtein inti PBM : 6000 2.500.000KoloidKelarutan tergantung : struktur dan fungsiSTRUKTUR ASAM AMINO O NH2 CH C R OHR : rantai samping

  • ASAM AMINOAsam karboksilat yang mempunyai gugus aminoAsam amino === struktur kimia alifatik, aromatik dan heterosiklik Rumus umum asam amino

    Contoh asam amino yang terdapat dalam protein Treonin ( 2 amino 3 hidroksi asam butanoat)

  • Bermacam-macam bentuk rumus molekul asam amino RHCOOHNH2Model bola/batang HR C COOH I NH2Rumus FisherCHO

    HCH2OHOHD. Gliseraldehida CHO IH-C OH I CH2OHd.Gliseraldehida

  • Klasifikasi Asam aminoDiklasifikasikan berdasar gugus R (rantai samping)Biasanya sifat-sifat seperti: hidrofobik/hidrofilik, polar/non polar, ada/tidaknya gugus terionisasiAROMATIKPOLARACIDIC (-)BASIC (+)NON POLAR

  • Asam amino non polarMemiliki gugus R alifatik Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolinBersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) biasa terdapat di bagian dlm protein.Prolin berbeda dgn a.a siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok alifatis ini.Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid

  • Asam amino polarMemiliki gugus R yang tidak bermuatanSerin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutaminBersifat hidrofilik mudah larut dalam airCenderung terdapat di bagian luar proteinSistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide (-S-S-) sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA)

  • Asam amino dengan gugus R aromatik Fenilalanin, tirosin dan triptofanBersifat relatif non polar hidrofobik Fenilalanin bersama dgn V, L & I a.a plg hidrofobikTirosin gugus hidroksil , triptofan cincin indolSehingga mampu membentuk ikatan hidrogen penting untuk menentukan struktur ensimAsam amino aromatik mampu menyerap sinar UV 280 nm sering digunakan utk menentukan kadar protein

  • Asam amino dengan gugus R bermuatan positifLisin, arginin, dan histidinMempunyai gugus yg bsft basa pd rantai sampingnyaBersifat polar terletak di permukaan protein dapat mengikat air.Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd gugus imidazol) dibanding lisin gugus aminoarginin gugus guanidinoKrn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis sering berperan dlm reaksi ensimatis yg melibatkan pertukaran proton

  • Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif

    Aspartat dan glutamatMempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya bermuatan (-) / acid pada pH 7

  • MACAM ASAM AMINO

  • PENGARUH GUGUS SAMPING (R)Asam amino bersifat : asam, basa dan netral

    NHa CH - COOH CH2 CH2 COOH(Glutamat) asam

    NHa CH - COOH (CH2)4 NH2 (Lisin) basa

    NHa CH - COOH CH2OH(Serin) netral

  • Kelebihan COOH - : asamKelebihan NH2 : basaCOOH sama banyak dengan NH2 : netral Reaksi reaksi terhadap protein dapat terjadi pada R.

    SIFAT-SIFAT ASAM AMINOPadatKristalTitik didih tinggiSangat larut dalam air, polar dan membentuk ion-ion.Gugus amino (NH2) : basa kuat dan dpt menarik ion H+dari H2O membentuk NH3+

  • SIFAT ASAM AMINO Larut dalam air, tidak larut dalam pelarut organik non polar(eter, aseton, kloroform) sifat asam amino tidaksama dengan sifat asam karboksilat, tidak sama dengan sifat amin asam karboksilat alifatik maupun aromatik = kurang larut dalam air , tapi larut dalam pelarut organik amina tidak larut dalam air , larut dalam pelarut organik

    Penggolongan asam aminoAlifatikAromatkSiklikHidrosiklikSulfurAsamBasa dan Netral Zwitter ion dan kelarutan

  • Sifat Ionik Asam AminoTitik isoelektrik COOHasam lemahAsam aminobertindak NH2 basa lemah AmphoterampholitDisebut AMPHIPROTIS DAPAT MENERIMA /DONOR PROTONRNH3+ COOH ==== R.NH2COOH ====== R.NH2COOH+ COOH I NH+-C-OO- I CH2OHAsam Amino dipolarZWITTERION

  • Gugus amino (NH2) : basa kuat, dapat menarik ion H+dari air membentuk NH3+Gabungan asam amino dirangkai oleh : ikatan peptidaIkatan peptida terbentuk dari : COOH asam amino pertama dengan NH2 dari asam amino berikutnya.

    NH2 CH - COOH NH2 CH COOH H CH3(Glisin) (Alanin) O - C NH ONH2 CH C - NH CH COOH (Glisilalanin) H CH3

  • Asam amino paling kiri asam amino ujung NAsam amino paling kanan asam amino ujung CRangkain 2 asam amino : dipeptidaRangkain 3 asam amino : tripeptidaRangkain 4 50 asam amino : polipeptidaLebih dari 50 asam amino : proteinInsulin : 50 asam amino protein yang sangat kecilACTH : 39 asam amino polipeptida yang besarJumlah peptida : n ! n : jumlah asam aminoContoh : rangkaian 2 residu asam amino 2 ! = 1 X 2 = 2 dipeptida. Glisin dan alanin Glisilalanin dan AlanilglisinKETENTUAN ASAM AMINO

  • PEPTIDAPROTEIN R OH IIH2N-C-C+ H2N-C-COOH II HOHRPeptida = 2 asam amino diikat bersama dengan gugus amino dari 1 asasm amino dengan gugus karboksil dari asam amino lain -- membentuk ikatan peptida

    Protein Senyawa makromolekul terdiri dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida Strukturnya ;PrimerSekunderTersier Kuarterner

  • KLASIFIKASI PROTEINBerdasarkan fungsi biologika. protein struktural : protein serat kolagen, elastin, keratin, fibrin.b. enzimc. hormond. toxine. antibodif. HemoglobinBerdasarkan Komposisi- Protein sederhana- Protein terkonjugasi gugus prostetik - Contoh : khromoprotein, fosfoprotein, glikoprotein, lipoprotein, nukleoprotein.

  • STRUKTUR PROTEINStruktur primer - sifat kovalen pada ikatan peptida stabil, tidak dipengaruhi oleh : pH, pelarut.- Atom-atom C, H, N terletak pada satu bidang datar- R diproyeksikan pada arah tertentu pada bidangStruktur sekunder - Terbentuk karena ikatan hidrogen- Bentuk spiral ( helix)- Gugus karbonil dari setiap asam amino membentuk ikatan hidrogen dengan gugus amino dari asam amino ke tiga di sepanjang rantai polipeptida

  • PROTEIN PRIMER: paling sederhana , suatu linear (rantai lurus)Ujung NUjung CBentuk molekul:a. Protein serabut = fibrous protein = berbentuk serabut tidak larut dalam pelarut encer (larutan garam, basa, alkohol = contohnya : * kolagen == tulang rawan * Miosin == otot kreatin; rambut * Fibrin == gumpalan darah b. Protein globular = seperti bola (susu, daging,telur)- larut dalam garam , asam encer- mudah berubah karena pengaruh ** suhu ; [garam] , [asam], [basa]** Denaturasi

  • Struktur tertier- Dibentuk oleh interaksi antara gugus samping (R) dari asam asam amino.- Hasil interaksi : pelipatan helix struktur globular, gugus R yang hidrofobik disembunyikan di dalam lipatan protein menjadi sangat larut dlm air.- Contoh : insulin, hemoglobin dan albumin telur- Ditemukan : ikatan disulfida, jembatan garam, ikatan hidrogen, atraksi hidrofobik.

  • Menentukan ujung CLitium borohidrada (LiBH4 ) yang dapat mereduksi-COOH menjadi CH2OH== Amin alkohol ini ditentukan setelah protein tersebut dihidrolisaSEKUNDERAsam-asam amino yang menyusun protein dihubungkan oleh ikatan peptida dan ikatan hdirogen Rantai Polipetida yang terbentuk berupa;i. Rantai terpilin ( helix)ii. pleated Sheet Protein serat

  • TERTIER lebih compleks === ada beberapa ikatan yang menghubungkan protein dengan lainnya* ikatan hidrogen (terjadi antaraO pada gugus C dan N pada amida)* ikatan ionik (elektrostatik) (terjadi bila asam dan basa berdekatan dalam keadaan terionisasi)* Ikatan disulfida* ikatan hidrofobik(terletak pada bagian dalam protein * ikatan dipole atau ikatan hdrofilik

  • Kuarterner = terbentuk dari beberapa unit molekul protein tersier= satu molekul protein == Protein Globular ( susu, daging, telur)

  • DENATURASI PROTEINSetiap perubahan terhadap struktur sekunder/tertier protein Molekul protein dapat pula mengendap peristiwa koagulasiDenaturasi belum tentu mengakibatkan koagulasi. Potein dapat saja mengendap, tetapi dapat kembali ke keadaan semula flokulasiFaktor-faktor penyebab denaturasi protein : - perubahan pH : penggumpalan kasein- Panas : merusak ikatan hidrogen dan jembatan garam- Radiasi : sinar X dan U.V- Pelarut organik : aseton, alkohol.- Garam-garam dari logam berat : Ag2+, Hg2+, Pb2+

  • Protein DenaturasiBiasanya menunjukkan sifat-sifat yang sangat berbeda dalam melarutkan dari protein asal dengan pengendapan.

    Denaturasi disebabkan oleh terputusnya ikatan-ikatan yang tidak kovalen.

    Proses Denaturasi : Protein-protein Glubular dalam keadaan dinamik,terdapat bagian bagian molekul terbuka dan tertutup antara bagian-bagian-bagian dari molekul terjadi interaksi menjadi makin kuat dengan bertambahnya suhu dan menyebabkan perubahan radikal dari stukturnya

  • Denaturasi proteinKarena enzim merupakan suatu protein, maka jika terjadi denaturasi, enzim akan kehilangan aktivitas biologisnya. Dalam hal ini ikatan peptida tidak berubah, tapi yang berubah adalah bentuka lipatannya.Nilai nutrisi protein tidak hilang, bahkan mungkin bertambahRenaturasiTiap protein mempunyai komposisi dan susunan amino tertentu yang sesuai dengan proses biosentesis yang terjadi

  • Gambar 4. Denaturasi dan renaturasi protein

  • MEKANISME DENATURASI* Proses yang merubah konfigurasi tiga dimensi dari molekul protein tanpa menyebabkan adanya pemecahan ikatan peptida. * Proses membukanya rantai polipeptida = proses pematangan -- telur rebus.Ada 2(dua) cara :1. Irreversible Denaturasi tak dapat balik, terjadi kalau batas elastisitasnya dilewati sehingga bentuknya berubah. 2. Irreversible Denaturasi dapat balikLebih mudah dicerna terjadi perubahan protein dari sifat aslinya.

  • Protein Polimer kondensasi dari asam amino dan terbentuk melalui ikatan peptida

    Sifat ikatan peptida organisasi struktur protein - primer- sekunder, helix dan pleeted sheet- tertier- kuarterner: globular, serabut ASAM AMINO ; Senyawa organik== gugus karboksil ( -COOH) gugus amina (-NH2)

  • HI R - COOH I NH2 HI NH2 - COOH I RkarboksilaminaRantai cabang Gugus karboksil = sifat asamGugus amina == sifat basa Terdapat gugus rantai cabang (-R) Sebuah atom H pada karbon Berat molekul = 100- 120 mudah larut dalam air tidak larut dalam pelarut organik (eter, heksan dll) titik leleh dari 200o Cbersifat optis aktif = ada C asimetris kecuali glisin dapat memutar bidang sinar yang terpolarisai yang dapat memutar kekanan (+) atau kekiri (-) ada bentuk D dan L bilaL gugus NH2 kekiri bila D = kekanan

  • COOH I H-C-NH2 I CH2OH COOH I NH2-C-H I CH2OHL(+) serine D(-) Serine Terdapat rotasi spesifik= dipengaruhioleh suhu karena adanya elektrolit dan pH

    Contoh : L Alanin ======= + 1,8L Arginin ====== + 12,5L Leusin ====== - 11,0Ada lebih 22 jenis asam amino penyusun protein Contoh:Golongan* Alifatik NamaGlisinAlaninValin..SingkatanGly GAlaAValV....Rantai cabang H-CH-CH3 CHCH3

  • bersifat ampoter = karena kedua gugus tersebut dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positip dan juga bermuatan negatif (ZWITTERION)

    Ion ampfoter (zwitterion) apabila asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan melepaskan ion H+

  • Dalam larutan === Dissosiasi == COOH---- COO- + H+ = NH3+ --- NH2 + H+Bentuk ionik dari Asam Amino====R R RI I INH3 + - C-COOH ==NH3+ - C- COO- ==== NH2 - C-COOH- I I IH H H-H+-H++H++H+BENTUKpHMuatanMigrasi KationSuasana asam+Ke-katoda ZwiterionIsoelektri0Tidak bergerak AnionAlkalis-Ke Anoda

  • Titik isoelektris pH suatu larutan asam amino /protein = menunjukkan tidak adanya perpindahan medan listrik. Dikenal TITIK ISO ELEKTRIK Yaitu pH dimana jumlah muatan yang disebabkan kehilangan proton = jumlah muatan + karena pertumbuhan proton Penentuan : AH < ====== A- + H+ (A- ) (H+ )Tetapan disosiasi: K = ------------------AH Apabila (A1) = (AH) === K =(H+) = netralitas=== pK = log 1/K = log K Umumnya pK gugus karboksil antara 2-3pK gugus amino antara 9-10

    pI = (pK1 +pK2)/2Contoh: glisin pK1 (-COO- ) = 2.34 pK2 (NH3) = 9.79 pKR (gugus R) = - PI = 6.06Alanin = 2.35 9.69 - 6.02

  • Asam amino dalam air == gugus karboksilat melepaskan ion H+, gugus amin menerima ion H+

    COOH === -COO- + H+ NH2 + H+ ==== - NH3+

    DitulisIon ampoter= zwitter ion Dipengaruhi pH

    Larutan asam amino dalam air reaksi kimianya Dengan +basa = H2N-CH-COO- (dalam basa) I RDengan +Asam = +N3H-CH-COOH (dalam asam) RKarena (OH-) > tinggi, sehingga mampu mengikat ionH+ yang terdapat pada gugus NH3+Karena ion H+ > , mampu berikatan dengan ion COO- == gugus COOH

  • ElektroforesisAsam amino bergerak == elektroda berlawanan= supaya tidak bergerak atau tetap harus dicapai titik ISOELEKTRIKIsoelektrik Alanin = 6.0, arginin = 10.76, Glisin = 5.97, Valin = 5.96 dll

    MEKANISME PADA TITIK ISOELEKTRIKSupaya terdapat keseimbangan antara bentuk asam amino sebagai ion ampoter= anion dan kation **Simbol kation A+ Bentuk ampoter =A

    +H3N-CH-COOH === H+ + +H3-N-CH-COO- I I R R (Ion ampoter A)

    ** Simbol Anio A- +H3N-CH-COO-

  • Diubah == A+ ======AH+ +A dan A = A- +H+

    Tetapan keseimbangan K1 ==== K1 = (A)(H+) ===A+ = (A)(H+) A K1

    Tetapan keseimbangan K2 ==== K2= (A-)(H+) ===A- = (K2)(A) A H+

    TETAPAN ISOLISTRIK (A+) = (A-)

    == (A)(H+) = K2 (A) === (H+ )2 = K1 K2 (A) K1 (H+) (A)

    (H+ )2 = K1K2

    -2 Log (H+) = - Log K1- Log K2

    2pH = pK1 +pK2

    Titik isolistrik ==pH = (pK1+pK2)

  • Untuk larutan glisin ada 3 bentuk COOHCOO- COO- I II+ H3 N-C-H + H3 N-CH H2 N-CH I II H HH

    Muatan total = 1 0 -1

    pka1 = 2,34--- pka2 = 9.6pI =1/2(2.34 + 9.6 = 5.97Tugas Berapa bentuk larutan aspartat; larutan lisin dan berapa besarnya pI masing-masing asam amino tersebut

  • Komposisi atas zat penyusunA. Protein sederhana ===== asam aminohasil hidrolisis

    Protamin == alkalis ; tidak terkoagulasi Albumin == larut dalam air, larutan garam encer ;- putih telur == albumin telur; - susu (laktalbumin); - darah (albumin darah)Globulin== tidak larut dalam air, larut dalam larutan garam netral; - susu (laktal globulin; - telur (ovo globulin )- daging (miosin ; aktin)- kedele (glisinin)- kacang-kacangan (legumin)Glutelin == - gluten pada gandung - oryzanin pada berasProlamin = - zein pada jagung-gliadin pada gandum - kordein pada barley Sklero Protein= tulang = kolagen, - pembuluh darah (elastin); kulit, rambut, kuku disebut keratin Histon ==

  • Daya larut masing-masing :Protein sederhana a. Albumin Larut dalam air netral yang tidak mengandung garam Contoh: albumin, leukusin serealia,legumelin dalam biji potong

    b. Globulin Larut dalam larutan garam netral dan hampir tidak larut dalam air. Contoh : B-lakto globulin dalam susu; Myosin dan aktin dalam daging Glisinin dalam kedelai

    c. Glutelin Larut dalam asam atau basa yang sangat encer dan tidak larut dalam pelarut netral. Terawatt pada serealia. Contoh: glutelin dalam gandum ;Orizenin dalam beras d. Prolamin - Larut dalam alkohol 50% _ 90; - Tidak larut dalam air Contoh : Zein dalam jagung ; Gliadin dalam gandum e. Skleroprotein - tidak larut dalam air dan pelarut netral - tahap terhadap hidrolisis menggunakan enzim Contoh : Kolagen dari jaringan otot Gelatin dari kolagen Keratin (dari rambut dan kuku)

  • f. Kliston - bersifat basa - larut dalam air - dapat diendapkan oleh amonia g. Protamin. - bersifat basa kuat Contoh: Skombirin dari ikan makarel.

  • II. Protein KonyugasiMengandung bagian asam amino yang terikat pada bahan non protein : lipid, asam nukleat atau karbohidrata. Fosfoprotein Gugus fosfat terikat pada gugus hidroksil dari serial dan treorin Contoh : Kasein susu dan fosfoprotein kuning telurb. Lipoprotein - Merupakan gabungan lipid dengan protein - Memiliki daya mengemulsi yang sngat baik Contoh : Kasein susu dan kuning telur

  • c. Nukleo protein - Merupakan gabungan asam nukleat dengan protein Contoh : Terdapat pada inti seld. Gliko protein - Merupakan gabungan karbohidrat dengan protein - Biasanya jumlah karbohidrat kecil (8%-20%) Contoh : ovomusin putih telure. Kromo protein - Salah satu gugusnya berwarna Contoh : Hemoglobin, Myoglobin, Klorofil dan Flavoprotein

  • III. Protein Turunan== tidak terdapat di alam bebascontohnya : Proteosa; Polipeptida; Tripeptida* Adalah senyawa yang diperoleh dengan metode kimia atau dengan metode enzimatik dipilih kedalam turunan primer dan sekunder, terkandung pada derajat perubahan yang terjadi* Turunan Primer sedikit dimodifikasi dan tidak larut dalam air Contoh : Kasein yang dikoagulasi dengan rennet (isi lambung anak sapi)* Turunan sekunder mengalami perubahan yang lebih besar dan mencakup protease, pepton dan peptida. Perbedaan antara hasil urai ini terletak pada ukuran dan kelarutan. Contoh : proses selama pematangan keju

  • Menentukan ujung NMereaksikan : 1. fluoro 2,4 dinitrobensen (FDNB= Reagen Sanger) , pada suasana netral/alkoholis= NDP-labelled protein (kuning)

    FDNB + Protein = DNP-Protein

    * Reaksi Edman (Fenoltiosianat)

  • Reaksi yang penting asam aminoI. Gugus karboksil* = ester dengan adanya alkohol+ CH3CH2OH NH3+ IR-C-C-O-C2H5 + H2O I II H OBerikatan melalui ikatan peptida

    Dekarboksilasi gugus karboksil H IR-C- H + CO2 I NH2 Misal: pembentukan Histamin dari Histidin

  • II. Gugus Amida 1* Bereaksi dengan HNO2Dipakai untuk perkiraan jumlah gugus amina pada : asam amino, peptida atau proteinKjeldahl Dasar penentuan protein kasarNH3+ IR-C-COOH + HNO2 I H OH IR-C-COOH + N2 + H2O + H+ I H 2* Reaksi Ninhidrin Gugus amina + Ninhidrin amonia, CO2, aldehide Untuk penentuan kuantitas asam amino warna biru + Ninhidrin R-CH + NH3 + CO2 + Ninhidrin teroksidasi II tereduksi O

  • Reaksi kimiaNinhidrin teroksidasi + ninhidrin tereduksi warna biru (khas gugus asam amino) Ninhidrin teroksidasiAsam amino3*. Reaksi dengan FDNB= menentukan asam amino terminal yang membentuk protein

    4*. Reaksi Edman untuk identifikasi terminal NH2 asam amino suatu polipeptida

  • Reaksi Gugus RAda beberapa asam amino == gugus R dapat mengion* sistein * Tirosin* histidinTerutama reaksi gugus R pada serin dan sistein == gugus hidroksil serin dan sering mengalami fosforilasi

    Misalnya : enzim fosfoglikomutase dimana gugus hidroksil pada serin mengalami fosforilasi sewaktu enzim sedang aktfi H O I II......N-CH-C - ..........ICH2 I OPO3 H2Gugus hidroksil sering mengalami fosforilasi

  • Praktikum1. Uji Ninhidrin = reaksi + = (gugus NH2 bebas) diberikan oleh amonia, amin primer, asam amino, peptida dan protein .

    2. Uji biuret == reaksi + oleh tripeptida , polipeptida, protein tapi tidak oleh asam amino dan dipeptida .

    3. Santo Protein = reaksi + oleh protein yang mengandung tirosin atau fenilalanin.

    4. Millon == reaksi + untuk senyawa fenol5. Uji salting out6. Uji logam berat7. Uji denaturasi protein

  • Tujuan PercobaanUji BiuretTujuan dari Uji Biuret adalah untuk mengetahui adanya ikatan peptida dalam suatu senyawa protein tertentu.2. Uji NinhydrinTujuan dari Uji Ninhydrin adalah untuk mengetahui adanya asam amino bebas dalam larutan bahan.3. Uji XantoproteinTujuan dari Uji Xanthoprotein adalah untuk mengetahui adanya asam amino aromatik.5. Uji MillonTujuan dari Uji Millon adalah untuk mengetahui adanya gugus aromatik (phenylpeptida).Reaksi PercobaanUji Biuret

  • 2. Uji ninhydrin3. Uji xantoprotein

  • 4. Uji Millon

  • III METODE PERCOBAAN3.1 Uji BiuretPrinsip percobaan Uji Biuret adalah berdasarkan pada penambahan larutan CuSO4 pada suasana basa dengan penambahan NaOH pada protein yang menghasilkan suatu senyawa berwarna ungu.Metode Percobaan

  • 3.2 Uji NinhydrinPrinsip percobaan Uji Ninhydrin adalah berdasarkan pada asam amino yang ditambahkan larutan ninhydrin sehingga akan menghasilkan senyawa berwarna biru keunguan.Metode Percobaan

  • 3.3 Uji XantoproteinPrinsip percobaan Uji Xanthoprotein adalah berdasarkan pada reaksi asam amino dengan HNO3 dan NH2 yang apabila ditambah lagi dengan NaOH akan menghasilkan senyawa kompleks berwarna jingga.Metode Percobaan

  • 3.4 Uji MillonPrinsip percobaan Uji Millon adalah berdasarkan pada asam amino yang ditambah dengan HNO3 yang akan menghasilkan senyawa berwarna kuning dan dengan penambahan Ag atau Hg2+ akan menghasilkan senyawa berwarna merah.Metode Percobaan