bab iv teleportasi dalam al-qur’an dan penafsiran …digilib.uinsby.ac.id/4276/7/bab 4.pdf · dan...
TRANSCRIPT
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
BAB IV
TELEPORTASI DALAM AL-QUR’AN DAN
PENAFSIRAN T{ANT{AWI JAUHARI TENTANG TELEPORTASI
A. TELEPORTASI DALAM AL-QUR’AN
1. Isra>’ Mi’ra>j Nabi Muhammad saw
Isra>’ Mi’ra>j adalah peristiwa unik yang tidak bisa dicerna dengan akal. Isra>’
Mi’ra>j adalah perjalanan Nabi Muhammad saw yang dilakukan pada malam hari,
dari masjid al-H{ara>m menuju masjid al-Aqsha, kemudian naik ke Sidra>t al-Muntaha>,
perjalanan ini dilakukan pada malam hari, dengan alasan pada malam hari tidak akan
menjadi sebuah tontonan umum yang nantinya bukan lagi menjadi peristiwa luar
biasa, karena pada siang hari manusia masih dalam keadaan beraktivitas.
Peristiwa Isra>’ Mi’ra>j telah disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Isra>’ [17]
ayat 1.
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat91
.
91 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an…..,283.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
Isra>’ Mi’ra>j, biasanya akan menyangkut beberapa topik diantaranya shalat
lima waktu, tujuan Allah untuk memperkokoh keimanan dan memperkuat batin Nabi
Muhammad saw dalam menghadapi berbagai tantangan dan dikaitkan dengan ukuran
keimanan seseorang. Peristiwa ini adalah sebuah peristiwa yang digunakan untuk
menguji iman seseorang92
.
Ayat pertama surat al-Isra>’ adalah ayat yang berbicara tentang
Kemahaagungan Allah SWT dalam memberikan mu’jizat bagi rasul-Nya, Nabi
Muhammad saw, karena keagungan itulah maka Allah SWT memulainya dengan
kalimat subh}a>na (Maha Suci), dengan tujuan agar setiap orang yang beriman
menghilangkan keragu-raguan terkait hal yang diberitakan Allah SWT.
Kata subh}a>na adalah bentuk mas}dar dari kata sabbah}a yang kalau ditas}rif menjadi:
sabbah}a-yusabbih}u–tasbih}a>n. Kata subh}a>na itu ditujukan untuk makna al-tanzih
(mensucikan) dan al-bara>’ah lilla>h min kulli naqshin (membebaskan segala
kekurangan terkait dengan Allah)93
.
Perjalanan Nabi Muhammad saw., dari Makkah ke Bayt al-Maqdis, kemudian
naik ke Sidrat al-Muntaha bahkan melampauinya, serta kembalinya Nabi
Muhammad saw., ke Makkah dalam waktu sangat singkat merupakan tantangan
terbesar sesudah al-Qur’an disodorkan oleh Tuhan kepada umat manusia. Peristiwa
ini membuktikan bahwa ‘ilm dan qudrat Tuhan meliputi dan menjangkau, bahkan
mengatasi segala yang terbatas dan yang tak terbatas tanpa ruang dan waktu94
.
92 Jalaluddin Rakmat, Meraih Cinta Illahi Belajar Menjadi Kekasih Allah, (Depok: Pustaka Iman, 2008), 135. 93
Muhammad ibn Ali Al-Syaukani.. Fath} al-Qa>dir al-Ja>mi’ Bain Fanai al-Riwa>yah wa al-Dira>yah min ‘Ilm al-Tafsi>r, ) jilid 1, (Lebanon:Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah: Beirut, 2003), 1032.
94 Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an…., 530-531.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
Kebanyakan dari manusia tidak mempercayai peristiwa ini karena sangat
tidak mungkin seorang manusia dapat melakukan perjalanan secepat kilat. Oleh
karena itu maka dalam hal ini, yang dibutuhkan adalah pendekatan imany. Inilah
yang ditempuh oleh Abu bakar al-Shiddiq.
Satu hal yang wajar bahwa dalam setiap peristiwa besar yang tidak masuk di
akal manusia akan menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan. Apalagi kalau
peristiwa yang luar biasa (kha>riq li al-‘a>dah) itu tidak dikaitkan dengan kekuasaan
Allah SWT yang Maha Berkehendak. Untuk menghindarkan diri dari keraguan itu,
maka Allah SWT menisbahkan kesucian itu terhadap Allah SWT yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjid al-Hara>m ke al-Masjid
al-Aqsha.
Tidak heran jika penduduk Makkah saat itu sedikit yang mempercayainya,
bahkan banyak yang mengingkarinya, dan pada ujungnya menyudutkan dan
menuduh Nabi Muhammad saw sebagai orang gila (majnu>n/junu>n) dan menganggap
Nabi Muhammad saw adalah orang yang suka berhalusinasi. Sikap mereka yang
demikian itu memang wajar, karena mereka masih hidup pada zaman onta yang
belum sama sekali mengenal istilah teknologi. Kemudian Nabi mengatakan bahwa
dirinya tadi malam telah pergi dari Makkah ke negeri Syam (Palestina
sekarang), lalu naik menembus langit tujuh, ke Sidrat al-Muntaha dan lalu ke al-
Mustawa> dengan perjalanan tidak sampai semalam penuh. Pasti peristiwa itu tidak
akan ada yang mempercayainya, tetapi jika semua ini sudah atas kehendak Allah swt
maka semuanya menjadi mungkin.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
Hal ini tentu akan berkaitan erat dengan keimanan kita kepada Allah SWT.
Dia sebagai dzat yang mewujudkan segala sesuatu yang dikehendakinya. Perjalanan
Isra>’ Mi’raj terjadi karena kehendakNya, perjalanan ini juga merupakan salah satu
mu’jizat Nabi Muhammad saw. Mu’jizat adalah sesuatu yang keluar dari kebiasaan
(kha>riqun li al-‘a>dah), seperti mu’jizat yang diberikan kepada nabi Ibrahim as tidak
mempan dibakar api, nabi Musa as dapat membelah lautan dengan tongkatnya, nabi
Isa as dapat menghidupkan orang yang sudah mati dan nabi Muhammad saw dengan
Isra>’ Mi’rajnya.
Kisah ini telah berlangsung 14 abad yang lalu, namun masih menyimpan
misteri. Banyak terjadi perselisihan mengenai perjalanan yang menakjubkan ini.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa yang melakukan perjalanan Isra>’ Mi’ra>j
hanya ruh Nabi Muhammad saw, karena pada saat itu Nabi Muhammad saw bertemu
dan berjamaah dengan para nabi terdahulu yang sudah meninggal. Oleh karena itu
peristiwa ini disebut sebagi peristiwa metafisika (di luar fisika). Namun jika kita
lihat dari sudut pandang ini, maka seakan-akan pandangan demikian membatasi
kemahakuasaan Allah swt95
.
Quraish Shihab menjelaskan peristiwa ini adalah peristiwa yang
mengherankan dan menakjubkan bagi seseorang yang mendengarkan. Perjalanan ini
bukan karena kehendak Nabi Muhammad saw sendiri, melainkan di bawah
bimbingan dari Allah swt. Nabi Muhammad saw hanyalah seorag hamba yang lemah,
yang tanpa kuasaNya tidak akan mampu melaksanakan perjalanan ini96
.
95 Ensiklopedi Nur cholis Madjid, (Jakarta: Mizan, 2006), 1915. 96 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, vol, 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), 11-12.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70
Kata ‘Abdun (hamba) dalam ayat pertama surat al-Isra>’, ditafsirkan oleh Ibnu
Kathi>r dengan sosok manusia yang lengkap dengan ruh dan jasadnya, sebagai
landasan bahwa yang diIsra>’kan adalah jasadnya Nabi Muhammad saw. Penafsiran
ini juga menjelaskan bahwa peristiwa ini bukan hanya sekedar mimpi dan
merupakan suatu peristiwa besar yang menjadi kontroversi, dan terjadi beberapa
pendapat yang saling bertentangan, yang menyebabkan orang-orang kafir
mendustakannya97
.
Isra>’ Mi’ra>j merupakan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, dan tempat
adalah elemen ruang. Pemilihan waktu pada malam hari, menunjukkan perhatian
khusus pada peristiwa ini, karena itu Isra>’ Mi’ra>j dikonsep dengan struktur ruang
dan waktu atau lebih dikenal sebagai teori relativitas. Perjalanan ini ditemani oleh
malaikat Jibril, yang gerakannya secepat cahaya seperti firmn Allah surat al-Ma’a>rij
[70]: 3-4.
Einstein mengaitkan surat al-Ma’a>rij [70]: 3-4 dengan konsep dilasi
(pemuluran) waktu, yakni satu hari perjalanan malaikat dan ruh setara dengan 50
ribu tahun. Ini berarti kecepatan malaikat dan ruh mendekati kecepatan cahaya. Jika
Isra>’ Mi’ra>j dilakukan dengan kecepatan cahaya 300.000 km perdetik dengan jarak
tempuh yang mamp ditempuh selama itu, sekitar 4.320 juta kilometer, maka Isra>’
Mi’ra>j hanya sampai pada planet Neptunus dan belum mencapai sidra>t al-Muntaha>.
Penjelasan teori di atas, memiliki tiga kelemahan, pertama, menurut teori
relatvitas, hanya benda yang tidak memiliki massa (berat) yang dapat bergerak
dengan laju cahaya. Kedua, perjalanan dengan kecepatan cahaya hanya mampu
97 Ibnu kasir, Tafsi>r Ibnu al-Kathi>r, jilid 5, (Jakarta: Pustaka Ibnu Kasir, 2013), 311-314.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71
mencapai jarak terjauh sampai neptunus. Ketiga, jika Nabi Muhammad saw,
bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya, maka tubuhnya akan meledak98
.
Teori lain yang membuktikan terjadinya peristiwa ini adalah, adanya pesawat
jet yang mampu melakukan perjalanan bolak-balik dari bumi menuju angkasa dan
sebaliknya dalam waktu sinngkat, hampir setara dengan kecepatan cahaya.
Kecepatan pesawat jet dapat mencapai 1000 kilometer per jam yang setara dengan
278 meter/detik. Kecepatan tersebut masih lebih rendah dari kecepatan suara
sehingga tidak menimbulkan sonic bom atau ledakan suara seperti yang ditimbulkan
oleh pesawat concorde, namun jika dibandingkan dengan kecepatan mobil di jalan
raya, kecepatan pesawat sekitar 10 kali lipat99
.
Isra>’ Mi’ra>j tidak mungkin dapat dijelaskan secara eksak dan tuntas, dan
yang paling penting memang bukan tuntasnya penjelasan, tetapi penjelasan dengan
ruang sudah memadai. Hal yang paling penting adalah bukan penjelasan yang
diberikan, melainkan pesan ilmiah apa yang telah tersirat dari peristiwa ini100
.
2. Pemindahan Singgasana Ratu Balqis
Dalam beberapa ayat, al-Qur’an merekam secara singkat kisah tentang nabi
Sulaiman as dan Ratu Balqis. Bahkan sejarah yang dimiliki oleh Negeri Saba’,
membuat nama negeri yang dipimpin Ratu Balqis tersebut diabadikan sebagai salah
satu nama surat dalam al-Qur’an. Beberapa kitab tafsir memuat cerita tentang
sejarah nabi Sulaiman as dan kemegahan negeri Saba’, dan selain itu cerita ini dapat
98 Agus Purwanto, .....307-308 99 Ridwan Abdullah Sani, Sains Berbasis……., 189. 100 Agus Purwanto, Ayat-ayat Semesta…….., 313.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
ditemukan di beberapa buku sejarah. Diantara kisah yang paling menarik adalah
dipindahnya Singgasa Ratu Balqis dalam waktu yang sangat cepat.
Penemuan terbaru datang dari Fahmi Basya yang mengatakan bahwa Saba’
adalah Indonesia. Dia mengatakan seperti itu berdasarkan lukisan yang berisi aneka
macam ikan yang dibuat oleh seniman dari bangsa jin atas perintah Sulaiman as. Di
seluruh negara yang ada di dunia ini, Indonesialah yang memiliki laut yang sangat
indah, di dalamnya terdapat aneka macam ikan, seperti yang berada dalam lukisan
tersebut.
Di Indonesia juga terdapat sawah dengan sapi sebagai pembantu untuk
membajak sawah. Dalam surat al-Baqarah (sapi betina), dijelaskan sapi yang akan
dikorbankan bukanlah sapi yang sedang digunakan untuk membajak sawah.
Gambaran ini juga menjadi penguat bahwa Saba’ terletak di Indonesia, karena di
negara Yaman tidak ada sawah seperti di Indonesia.
Negeri Saba’ adalah negeri yang setiap tahun disinari oleh matahari, karena
tumbuhan yang baik berasal dari hutan yang setiap tahun disinari oleh matahari.
Pada zaman itu, negeri Saba’ pernah tertimpa banjir yang sangat besar dan
mengakibatkan negeri itu terpecah menjadi 17 ribu pulau (jumlah pulau di Indonesia
sekarang). Hal ini menyebabkan perjalanan darat mereka terganggu dan terbatasi,
yaitu terdapat jarak berupa laut antara pulau yang satu dengan pulau yang lainnya,
seperti halnya kepulauan di Indonesia yang terpisah oleh laut101
.
Saba’ adalah kerajaan yang makmur yang dipimpin oleh seorang ratu yang
dikenal dengan kecerdasannya, yaitu Ratu Balqis. Namun sangat disayangkan karena
101 Fahmi Basya, Borobudur dan Peninggalan….., 11-15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
penduduk negeri tersebut menyembah matahari, bukan menyembah Allah swt,
karena hal inilah nabi Sulaiman as mengirimkan sebuah pesan kepada piminan negeri
tersebut.
Isi dari surat nabi Sulaiman as kepada Ratu Balqis, sebagai pimpinan dari
negeri Saba’ adalah bahwa Sulaiman melarang Ratu Balqis untuk berperilaku
sombong, meninggikan diri terhadapnya, dan mengajak Ratu Balqis dan pengikutnya
untuk meninggalkan agama yang selama ini diyakininya. Nabi Sulaiman as
mengatakan harta dan kekuasaan yang dimiliki Ratu Balqis tidak akan berguna jika
tidak mendapatkan hidayah dari Allah swt. Surat nabi Sulaiman as kepada Ratu
Balqis tidak ditulis di atas kertas, melainkan di atas selempengan emas, sebagai
tanda kekayaan Sulaiman102
.
Dalam tafsir al-Azhar, diterangkan bahwa setelah Ratu Balqis menerima
surat dari nabi Sulaiman, dia memanggil para menteri kerajaan untuk diajak
berunding. Ratu Balqis merasa ini adalah suatu masalah politik, bukan hanya
masalah pribadi. Ratu Balqis memberikan isyarat kepada para mentrinya bahwa
surat yang dikirim ini adalah surat yang mulia, dan pengirimnya harus dihargai
dengan penghargaan yang tinggi, karena pada waktu itu Sulaiman adalah seorang
raja besar yang juga seorang nabi, putera dari nabi Daud as103
.
Setelah berunding dengan sangat hati-hati, dan Ratu Balqis mengetahui
bahwa Sulaiman as bukan seorang raja biasa, dia mengatur siasat untuk
mengirimkan sebuah hadiah yang sangat mewah, agar Sulaiman as dapat merubah
102 Ibid, 146. 103 Hamka, Tafsir al-Azhar, juZ XIX, (Jakarta: Panjimas, 1982), 207.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
sikapnya, karena biasanya manusia akan berubah dari sikap yang keras menjadi
lunak setelah mendapat sebuah hadiah.
Setelah menerima hadiah tersebut, Sulaiman as menjadi semakin marah dan
mengutus seseorang untuk mengembalikan hadiah tersebut sekaligus memberikan
ancaman kepada Ratu Balqis agar tidak menilainya rendah dengan sebuah hadiah
yang bertujuan untuk merubah keinginannya104
. Firman Allah swt dalam surat al-
Naml [27]: 38-40
Berkata Sulaiman as: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". Berkata 'Ifrit (yang
cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya". Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku
akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka
tatkala Sulaiman as melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun
berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri
dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi
Maha Mulia"105
.
104 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah,.......,442. 105 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an….., 381.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
Pada surat ini terlihat penekanan tentang peranan ilmu. Ilmu yang hanya
menjadi hiasan lidah akan menjadi bencana bagi pemiliknya, sedangkan ilmu yang
diamalkan akan menjadi cahaya yang akan menerangi perjalanan panjang menuju
kebahagiaan bagi pemiliknya. Seseorang memperoleh kemampuan cerdik dan genius
yang mampu melebihi kekuatan jin, dengan mengetahui dan mengamalkan ilmu yang
bersumber dari Allah swt106
.
Nabi Sulaiman as telah dianugerahi Allah swt semua alat yang dibutuhkan
dalam menciptakan peradabannya yang bersifat material. Allah swt menyebutkan
alat kelengkapan ini seraya menjelaskan tentang bagaimana peradaban ini berdiri
dengan bantuan tangan-tangan manusia dan jin. Allah swt menghendaki agar
keimanan Ratu Balqis terasah melalui ilmu pengetahuan yang pada masa itu sangat
popular dalam peradaban Saba>’.
Untuk menaklukkan hati dan keimanan Ratu Balqis, maka Allah swt
menganugrahakan sebuah mukjizat yang luar biasa kepada nabi Sulaiman as. Ia
mampu menindahkan singgasana Ratu Balqis dalam waktu sekejap, bahkan sebelum
dia sampai ke kerajaan nabi Sulaiman as untuk membuktikan bahwasannya Sulaiman
as bukanlah seorang raja biasa. Selain itu Ratu Balqis sudah berniat ingin
menyatakan ketundukannya, mengakui kebesarannya dan bertekad mengikuti ajaran
yang dibawa nabi Sulaiman as.
106 Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, vol. 9, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), 447.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
Sebelum berangkat, Ratu Balqis berpesan kepada bala tentara yang dia
percayai agar menjaga kerajaan tersebut, karena nabi Sulaiman as mengatakan
kepadanya akan memindahkan singgasannya ke kerajaan Sulaiman as. Ratu Balqis
meletakkan singgasananya dalam tujuh lapis istana, tiap lapis istana yang satu
berada pada bagian istana yang lainnya yang ukurannya lebih besar. Ia pun
menyuruh penjaga agar mengunci seluruh pintu istana.
Pemindahan singgasana ini merupakan sebuah peristiwa yang sangat
menakjubkan karena di luar kebiasaan manusia biasa. Sembari menunggu Ratu
Balqis sampai di kerajaannya, nabi Sulaiman as mengumpukan pengikutnya baik
kalangan jin maupun manusia, dan bertanya kepada mereka siapa yang mampu untuk
memindahkan singgasana tersebut dalam sekejap sebelum Ratu Balqis sampai di
kerajaan Sulaiman.
Kemudian dari golongan jin Ifrit berkata ia menyanggupinya. Jin Ifrit adalah
seorang jin yang cerdik dari golongan jin yang lainnya. Ia mengatakan kepada nabi
Sulaiman as, bahwa ia mampu memindahkan singgasana itu dalam waktu yang cepat,
yaitu sebelum nabi Sulaiman as bangun dari duduknya. Namun hal itu dibantah oleh
seorang dari golongan manusia bernama Ashif bin Barkhiya, ia menyanggupi lebih
cepat dari jin Ifrit tersebut, yaitu sebelum nabi Sulaiman as berkedip, kemudian ia
mengambil wudlu dan berdoa kepada Allah swt. Menurut Mujahid, yang dibaca
Ashif bin Barkhiya adalah kalimat Ya> Dzal Jala>li wa al-Ikra>m (wahai Yang Maha
memiliki Keagungan dan Kemurahan), dan dengan kekuasaan Allah swt maka
singgasana itupun dapat dipindahkan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
Sesampainya di kerajaan, nabi Sulaiman menunjukkan sebuah singgasana
kepadanya dan bertanya kepada Ratu Balqis, apa dia mengenali singgasana tersebut.
Awalnya Ratu Balqis tidak percaya karena singgasana yang ditunjukkan oleh nabi
Sulaiman as hanya mirip dengan singgasana miliknya, dan selain itu singgasana
miliknya dijaga dengan ketat. Dikatakan mirip karena nabi Sulaiman as sengaja
merubah sedikit dari bentuk dan warna aslinya. Hal ini dilakukan untuk menguji
kecerdasan Ratu Balqis karena pada waktu itu Ratu Balqis terkenal akan
kecerdasannya.
Keinginan nabi Sulaiman as untuk memindahkan singgasana ini tidak lain
hanyalah untuk membuktikan keagungan yang dilimpahkan Allah swt kepadanya.
Keagungan yang diberikan Allah swt kepadanya belum pernah diberikan kepada
manusia yang lain sebelumnya dan sesudahnya, dan juga menjadi bukti yang tak
terbantahkan oleh Ratu Balqis dan kaumnya atas kenabian dan kerasulan nabi
Sulaiman as107
.
Singgasana yang telah dipindah itu disebut oleh Fahmi Basya dengan
Arupadhatu, dan menurutnya di negeri Indonesia lah Arupadhatu itu dipindah ke
suatu lembah yang disebut lembah semut, yaitu Borobudur. Arupdhatu tersebut
dipindah dari Istana Ratu Boko (Ratu Balqis) ke lembah semut. Menurut al-Qur’a>n
asal bangunan yang dipindah adalah tempat bersujud Ratu Saba’ dan kaumnya untuk
menyembah matahari. Tempat sujud itu terletak sekitar 36 km dari Borobudur. Di
sana terdapat batu yang menghadap matahari.
107 Ibnu kasir, Tafsi>r Ibnu……., jilid 6, 678-679.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
Perpindahan ini lebih cepat dari perjalanan cahaya sejauh 60 cm, karena jrak
pandang terdekat adalah 30 cm. Perhitungan sederhana yaitu, 36 km dijadikan cm
menjadi 3.600.000, kemudian bilangan ini dibagi dengan 60 cm hasilnya 60.000. Jadi
kecepatan pemindahan itu adalah 60 ribu kali kecepatan cahaya. Istana yang
dipindah dari kerajaan Ratu Saba’ ini hanya dalam waktu sekejap.
Kerajaan Ratu Saba ini berada di “Hutan Saba”, Hutan dalam kamus Jawa
berarti Wana dan Saba berarti Tempat Pertemuan. Jadi jika dua kata tersebut
digabung menjadi Wana Saba (WonoSobo) yang artinya tempat pertemuan Ratu
Boko terletak di atas bukit di dekat candi Prambanan, sekitar 36 km dari Borobudur,
yaitu di daerah Sleman, dan kata Sleman berasal dari nama nabi Sulaiman as108
.
3. Perjalanan Nabi Sulaiman Menggunakan Angin’
Nama Sulaiman disebut 17 kali dalam al-Qur’an, yaitu pada surat al-Baqarah
[2]: 102 disebut berulang, surat al-Nisa>’ [4]: 163, surat al-‘An’a>m [6]: 84, surat al-
Anbiya>’ [21]: 78,79 dan 81, surat al-Naml [27]: 15-18, 30, 36 dan 44, surat Saba>’
[34]: 12 dan surat Sha>d [36]: 30 dan 34109
.
Al-Qur’an al-Kari>m telah memaparkan proyek pertama yang berkaitan
dengan pemanfaatan angin ketika sedang bergerak (berhembus). Al-Qur’an menjadi
yang pertama memberitahukan manusia seputar makna kecepatan angin. Salah satu
karunia Allah swt yang diberikan pada nabi-Nya Sulaiman bin Daud as adalah bahwa
Dia telah menaklukkan angin guna membawa Sulaiman dan bala tentaranya110
.
108Fahmi Basya, Borobudur dan Peninggalan….., 107. 109 Syauqi Abu Khalil, Atlas al-Quran, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2010), 106 110 Abu Bakar Ahmad, Pustaka Pengetahuan Al-Qur’an, jilid 6, (Jakarta: PT. Rehal Publika, tt), 28.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
Dalam Al-Qur’an terdapat dua macam cara untuk penyebutan angin, yaitu
dengan kalimat ri>h} dalam bentuk mufra>d atau tunggal dan riya>h dalam bentuk jamak.
Kata ri>h} di dalam bentuk tunggal terulang dalam Al-Qur’an sebanyak 19 kali yang
tersebar dalam berbagai surah.111
Kata riya>h terulang di dalam Al-Qur’an sebanyak
10 kali112
. Penyebutan angin menggunakan ri>h}, adalah angin yang sangat kencang
dan mengerikan, karena dapat menimbulkan berbagai bencana. Sebaliknya, jika
penyebutan angin dengan kata riya>h, yang dimaksud adalah angin yang berembus
rendah hingga sedang dan sangat menyenangkan.113
Firman Allah swt surat Saba>’
[34]: 12
Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman yang perjalannnya pada waktu
pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalannnya pada waktu sore sama
dengan sebulan pula dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebagian
dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin
Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara dari perintah Kami, Kami
rasakna kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala114
.
Maksud dari al-ghuduwwu (waktu pagi) dimulai sejak permulaan waktu siang
hari hingga tergelincirnya matahari. Sedangkan maksud dari al-rawah} (waktu sore)
dimulai dari tergelincirnya matahari hingga waktu terbenamnya. Ayat di atas
menunjukkan bahwa angin tersebut berjalan dengan sangat cepat, sehingga jarak
111 M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosakata, Cet, 1 ( Jakarta: Lentera Hati, 2007), 833 112 M. Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al- Mufahros Li Alfadzi al-Qur’an al-Karim, jilid I, (Kairo: Darul Hadis, 1996),
400 113 M. Djamaluddin Dimjati, Menyingkap Kebenaran Al-Qur’an,Cet, 1 (Solo: Tiga Serangkai, 2008), 90-91 114 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an….., 430.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
yang ditempuh kendaraan dalam waktu sebulan dapat ditempuh angin dalam waktu
sesingkat itu115
.
Ayat sebelumnya telah menjelaskan, nikmat yang diberikan Allah swt kepada
nabi Daud as. Pada ayat ini Allah menyebutkan nikmat yang telah diberikan kepada
nabi Sulaiman as, anak dari nabi Daud as, berupa penundukkan angin. Ibnu ‘Asyu>r
mengatakan bahwa penundukan angin untuk nabi Sulaiman as ini adalah Allah swt
mengatur kecepatan angin untuknya agar memudahkan perjalanan kapal-kapal,
sehingga kapal-kapal tersebut dapat berlayar sampai ia kembali lagi ke pelabuhan116
.
Hasan al-Bashri mengatakan bahwa nabi Sulaiman berangkat dari kota
Damaskus di pagi hari menuju kota Istukhur (dekat dengan Iran sekarang), kemudian
ia singgah di kota tersebut dan makan siang. Nabi Sulaiman as melanjutkan
perjalanannya pada waktu sore hari menuju kota Kabul (Afganistan) dan bermalam
di kota tersebut. Sedangkan jika perjalanan biasa maka akan memakan waktu selama
satu bulan117
.
Kecepatan kendaraan Nabi Sulaiman as setara dengan kecepatan pesawat,
yakni satu bulan perjalanan manusia setara dengan 30 hari dibagi ¼ hari, yakni 120
kali lipat perjalanan manusia. Kecepatan manusia dewasa berjalan kaki adalah
sekitar 10 km/jam sehingga kecepatan kendaraan nabi Sulaiman adalah sekitar 1200
km/jam118
.
Teknologi modern tentang pemanfaatan udara bergerak yang diceritakan
dalam al-Qur’a>n, kini telah dikembangkan. Udara bergerak kini dimanfaatkan untuk
115 Abu Bakar Ahmad, Pustaka Pengetahuan ......., jilid 6, 29 116 Quraish Shihab, Tafsir l-Misbah, vol. 10, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), 581. 117 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Al-T{abari, jilid 20, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), 98 118 Ibid, 190.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
mengangkat dan menerbangkan pesawat. Untuk mengangkat pesawat dibutuhkan
kecepatan yang tinggi atau kencang, sesuai prinsip Bernoulli. Menurutnya, benda
yang dipengaruhi oleh udara bergerak yang berbeda kecepatannya pada kedua sisinya,
maka benda akan terdorong oleh udara ke sisi yang memiliki kecepatan lebih besar.
Seperti ketika kita sedang berdiri di dekat kereta api yang melaju dengan kencang
maka badan kita akan terasa terdorong ke arah kereta api119
.
Teknologi kendaraan terbang, telah ditemukan oleh peradaban umat manusia
di masa lampau, salah satunya ialah kendaraan terbang bangsa India kuno yang
dikenal dengan nama Vimana. Vimana dikenal sebagai mesin terbang kendaraan para
dewa yang banyak terdapat dalam mitologi-mitologi India kuno, seperti dalam cerita
Mahabharata, Ramayana, atau Mahavira. Tak hanya dideskripsikan sebagai sebuah
sarana transportasi udara, Vimana juga sering disebut-sebut digunakan oleh para
“dewa” sebagai senjata dalam peperangan.
Vimana lebih sebagai kereta perang terbang ,yang dikendarai oleh para dewa
di medan pertempuran. Terdapat 2 naskah kuno India berbahasa Sansekerta, yang
mendeskripsikan kendaraan terbang Vimana ini secara lebih detil dan teknis sebagai
sebuah mesin terbang hasil rancangan kemajuan teknologi bangsa India kuno yang
menjelaskan bentuk konstruksinya, kemampuan terbang atau karakteristik
manuvernya, cara pengoperasian atau petunjuk menerbangkannya, komponen-
komponen yang dibutuhkan untuk membuatnya, hingga rahasia mengenai cara kerja
mesin dan tenaga penggeraknya.
119 Ridwan Abdullah Sani, Sains Berbasis…….., 188
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
Vimana menggunakan bahan bakar yang berasal dari raksa yang dipanaskan
dengan tenaga matahari. Raksa atau air raksa adalah nama lain dari logam cair
mercuri. Salah satu alasan dipilihnya unsur mercur adalah, karena saat didinginkan
pada suhu yang cukup rendah, unsur ini akan
menjadi superconductivity (kemampuan menghantarkan listrik dengan hambatan
nol), yang amat berhubungan dengan konsep elektro-magnetik-gravitasi, dalam
persamaan Teori Penyatuan Medan (Unified Field Theory). Dari fakta ini dapat kita
tangkap sebuah petunjuk bahwa kendaraan terbang Nabi Sulaiman dan Vimana
ternyata adalah kendaraan yang memiliki prinsip kerja yang sama karena sama-sama
memakai logam cair mercuri sebagai tenaga propulsi bagi mesin anti-gravitasinya120
.
Fakta ini ternyata cocok dengan apa yang disebutkan dalam surat Saba’ ayat
12 “...dan Kami alirkan cairan tembaga (Qithr) baginya.” Dalam kitab tafsir Ibnu
Katsir, lafaz} “Qithr” diartikan sebagai “tembaga yang meleleh”, tetapi bisa pula
diartikan sebagai “logam cair. Dalam ayat tersebut Allah swt juga menjelaskan
nikmat lain, yang diberikan kepada nabi Sulaiman as, berupa penaklukan terhadap
tembaga121
.
Teknologi penerbangan pada saat ini memang sudah modern, akan tetapi
memang masih mustahil untuk bisa menciptakan UFO (Unidentified Flying Objects),
atau lebih dikenal dengan benda-benda terbang tak dikenal, yang selama ini selalu
diidentikkan sebagai kendaraan mahluk-mahluk luar angkasa yang datang dari planet
lain. Namun jika teknologi penerbangan menggunakan teknologi propulasi anti-
120
Childress David, The Anti-Gravity Handbook, (Adventures: Unlimited Press, 1985), 50.
121 Ibnu Kathi>r, Tafsi>r ibnu……., jilid 7, 493.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
gravitasi, maka UFO menjadi pesawat yang fantastis itu tidak lagi mengeherankan.
Dapat disimpulkan UFO bukan berasal dari alien, karena Nabi Sulaiman a.s. sendiri
telah memiliki dan menggunakan teknologi mesin terbang anti-gravitasi ini
Teknologi mesin terbang anti-gravitasi ini, telah berhasil ditemukan kembali
dan dikembangkan oleh pemerintah Amerika usai Perang Dunia II dengan
merampasnya dari pihak Nazi Jerman. Mereka mendapatkan teknologi tersebut
lewat operation paperclip dengan meringkus ilmuwan-ilmuwan Nazi dan menjarah
dokumen-dokumen hasil penelitian dan pengembangan senjata rahasia yang berhasil
dilakukan oleh pihak Nazi semasa perang. Salah satunya tak menutup kemungkinan
adalah pengembangan lebih lanjut dari eksperimen anti-gravitasiNazi-Bell untuk
menciptakan mesin terbang122
..
Kasus ini sangatlah membantu pemahaman dalam mengungkap satu hakikat,
bahwasannya setiap ilmu berasal dari Allah swt, Perjalanan segala sesuatu berada
dalam genggaman-Nya dan segenap hal yang berhasil ditemukan umat manusia pada
masa sekarang ini serta ilmu-ilmu modern yang berhasil dicapainya merupakan
karunia Allah swt.
B. PENAFSIRAN T{ANT{AWI JAUHARI TENTANG TELEPORTASI
1. Eksistensi Teleportasi dalam Tafsir T{ant}awi Jauhari
Perkembangan ilmu dan teknologi masa kini membuat manusia menjadi
penguasa tunggal d jagad raya ini. Sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada
kaitan antara sains dan teknologi dengan kekuasaan Tuhan. Semua proses alam
122
Childress David, Technology of the Gods: The Incredible Sciences of the Ancients, (Adventures:
UnlimitedPress, 2000), 70.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
84
berjalan dengan sendirinya sesuai kehendak alam. Kehendak alam akan berlangsung
sesuai prosedur yang ada.
Jika melihat pendapat di atas, maka manusia dapat kita bagi menjadi dua
bagian. Pertama manusia percaya bahwasan proses yang terjadi dalam alam ini,
diatur sendiri oleh alam sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku, wajar dan dapat
dijelaskan dengan cara ilmiah tanpa campur tangan Tuhan. Pendapat ini, berdasarkan
salah satu watak manusia yaitu sombong. Mereka menilai bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam ini murni karena pengetahuan yang mereka miliki. Mereka melupakan
adanya Allah swt, dzat yang maha menghendaki.
Bagian kedua, manusia percaya bahwa semua proses yang terjadi pada alam
terjadi karena kekuasaan Tuhan123
. Manusia pada golongan ini sepenuhnya percaya
bahwa, segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah swt, meskipun
kecanggihan teknologi seperti pada saat ini adalah temuan hasil dari usaha mereka
dalam mengembangkan pengetahuannya, namun mereka tetap menganggap tanpa
Allah swt, semuanya tidak akan terjadi. Bagi mereka mengembangkan ilmu
pengetahuan adalah wajib, karena Allah swt telah memberikan akal kepada manusia
agar selalu berfikir untuk menjadi baik. Firman Allah dalam surat al-Baqarah [2]:
31-32.
123 Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi ………, 9.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
85
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman; Sebutkan kepadaKu
nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar. Mereka
menjawab; Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain dari yang
telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana124
.
Sejak ribuan tahun yang lalu, sejarah sains sulit dikembangkan. Kesulitan
dalam mengembangkan ini terjadi karena terbatasnya informasi yang menunjang,
selain itu karena minimnya pengetahuan yang dimiliki manusia pada saat itu. Firman
Allah swt surat al-Baqarah di atas menjelaskan bahwa sebenarnya pengetahuan yang
dimiliki manusia lebih luas dari pada pengetahuan yang dimiliki oleh malaikat dan
nabi Adam. Oleh karena itu manusia memiliki kewajiban untuk terus menggali
pengetahuan tentang sains dan teknologi agar kehidupan manusia lebih
berkualitas125
..
Penjelasan tentang pengetahuan manusia juga terdapat dalam surat al-‘Alaq
[96]: 1-5. Ayat ini merupakan landasan sains dan teknologi dalam Islam, karena di
dalamnya terdapat kandungan bahwa Allah swt memerintahkan manusia untuk
membaca, meneliti, mengkaji, dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan sesuai kemampuan yang mereka miliki. Ayat ini juga merangsang daya
kreativitas untuk berinovasi dan meningkatkan keimanan dengan rasio dan logika
yang dimiliki oleh manusia.
Al-Qur’an menyimpan banyak rahasia dari Adam sampai Muhammad hingga
masa sekarang ini. Seluruh kejadian dan perkembangan pengetahuan dijelaskan di
124 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an,……, 18. 125 Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi ………, 11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
86
dalamnya. Namun untuk mengetahui seluruh rahasia tersebut, manusia harus
menguasai beberapa bidang ilmu, diantaranya ilmu Tafsir, ilmu Balaghah, ilmu
Sharaf dan lain sebagainya. Ilmu yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah ilmu
tafsir.
Ilmu tafsir telah ada sejak zaman para sahabat. Perkembangan ilmu tafsir
sesuai dengan kebutuhan manusia dalam memahami isi dari kandungan ayat al-
Qur’a>n yang tersirat maupun tersurat. Para mufassir, sesuai dengan aliran yang
diikuti, berusaha menyajikan penafsiran yang memudahkan manusia dalam
memahami isi dari kandungan al-Qur’a>n. Pada zaman modern, manusia memerlukan
sebuah penafsiran yang mampu menjelaskan teori-teori baru yang berkaitan dengan
al-Qur’a>n,
Temuan teori terbaru yang sedang ramai diperbincangkan dan sedang dalam
masa uji coba oleh beberapa ilmuwan di laboratorium adalah teori tentang
teleportasi. Dalam al-Qur’a>n telah disebutkan beberapa peristiwa yang disebut
dengan teleportasi, diantaranya:
a. Isra>’ Mi’ra>j
1) Surat al-Isra>’ [17] ayat 1
Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu
malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
87
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat126
.
Isra>’ Mi’ra>j terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra>’,
Nabi Muhammad saw, diberangkatkan dari masjid al-H{ara>m menuju masjid
al-Aqsha, sedangkan dalam Mi’ra>j, Nabi Muhammad saw dinaikkan ke langit
sampai sidra>t al-Muntaha> yang merupakan tempat tertinggi.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 rajab tahun ke-10 kenabian.
Perjalaan ini terjadi untuk menunjukkan kekuasaan Allah swt, dan sebagai
bukti kenabian Rasulullah ssaw. Peristiwa ini, hingga kini masih diperingati
oleh ummat Islam.
Bagi umat Islam, peristiwa ini merupakan peristiwa yang berharga,
karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi
sebelumnya yang mendapat perjalanan sampai tempat tertinggi.
2) Penafsiran T{ant}awi Jauhari
Syaikh T{ant}awi Jauhari, dalam kitabnya al-Jawa>hir fi> al-Tafsi>r al-
Qur’a>n al-Kari>m menjelaskan bahwa surat al-Isra>’ diawali dengan memuji
Allah swt yang telah mengIsra>’ kan hambaNya. Ini merupakan tanda bahwa
peristiwa ini adalah peristiwa luar biasa yang teradi karena kehendak Allah
swt, bukan keinginan dari diri Nabi Muhammad saw sendiri, karena Nabi
hanyalah manusia lemah dan seorang hamba yang patuh pada penciptanya.
Jika demikian, maka sudah pasti yang diIsra>’ kan adalah jasad dan ruh Nabi
Muhammad saw.
126 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an…..,283.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
88
Nabi Muhammad saw, melakukan perjalanan ditemani oleh malaikat
Jibril. Perjalanan ini dilakukan pada malam hari, memberi kesan ketenangan,
karena pada waktu malam, semua orang dalam keadaan terjaga. Isra>’ Mi’ra>j
dimulai dari masjid al-H[ara>m, beerdasarkan perkataan Nabi Muhammad saw
“ketika saya sedang tidur di masjid al-H{ara>m, tiba-tiba Jibril datang
menghampiriku dengan membawa buroq”. Masjid al-H{ara>m adalah masjid
agung dan menjadi kiblat umat Islam seluruh dunia127
.
Setelah dari masjid al-H{ara>m, perjalanan dilanjutkan menuju Bayt al-
Maqdis. Di sekeliling Bayt al-Maqdis terdapat pohon-pohon yang berbuah
dan sungai-sungai yang mengalir. Bayt al-Maqdis dikenal sebagai sumber
turunnya wahyu, dan tempat peribadatan para nabi, diantaranya nabi Musa as.
Allah swt menunjukkan kepada Nabi Muhammad saw, tentang kaum nabi
Musa as yang beraneka ragam dan tersebar di seluruh daerah di Bayt al-
Maqdis. Allah swt menggambarkan tentang keadaan kaum nabi Musa as,
baik berupa kemuliaan, kedudukan yang tinggi, kerendahan bahkan sebuah
penghinaan. Di masjid ini, kemudian Nabi shalat dua rakaat128
.
Seusai shalat, Nabi Muhammad saw melihat anak tangga yang sangat
indah yang seolah-olah menyentuh langit, kemudian Nabi dan Jibril
melanjutkan perjalanan menuju langit. Di langit pertama, Nabi Muhammad
saw bertemu dengan nabi Adam as, di langit kedua bertemu dengan nabi Isa
as, di langit ketiga bertemu dengan nabi Yusuf as, di langit keempat bertemu
127 T{ant}awi Jauhari, al-Jawa>hir fi>…….., juz 9, 4. 128 Ibid, 5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
89
dengan nabi Idris as, di langit keenam bertemu dengan nabi Musa as, dan di
langit ketujuh bertmu dengan nabi Ibrahim as, kemudian menuju menuju
sidra>t al-Muntaha>. dan bertemu dengan Allah swt. Selama perjalanan Nabi
diperlihatkan gambaran tentang surga dan neraka, nabi juga mendengar
goresan-goresan pena yang menuliskan takdir Allah swt.
Pada pertemuan dengan Allah swt inilah, Nabi Muhammad saw
mendapatkan perintah untuk mendirikan shalat 5 kali dalam sehari, hal ini
menunjukkan ada keistimewaan dari sholat dibandingkan dengan ibadah-
ibadah yang lain, sehingga perintah melaksanakan sholat langsung dari Allah
swt , dan melalui peristiwa yang tidak wajar. Shalat merupakan media untuk
melakukan komunikasi dengan Allah swt. Setelah menerima peritah ini, Nabi
Muhammad saw, kembali ke bumi.
Perjalanan dari masjid al-H{ara>m menuju Bayt al-Maqdis kemudian
menuju ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke sidra>t al-Muntaha>, dilakukan
Nabi Muhammad saw hanya dalam waktu semalam. Jarak perjalanan ini, jika
ditempuh menurut akal manusia biasa, memakan waktu selama satu bulan,
namun karena kehendakNya perjalanan ini dapat ditempuh dalam waktu yang
lebih singkat129
. Perjalanan Isra>’ Mi’ra>j merupakan perjalanan heroik dalam
menempuh kesempurnaan dunia spiritual.
b. Pemindahan Singgasana Ratu Balqis
1) Surat al-Naml [27] ayat 38-40
129 Ibid, 5.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
90
Berkata Sulaiman as: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara
kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku
sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri". Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu
berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat
untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Berkatalah seorang yang
mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman as
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur
atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur
maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya
lagi Maha Mulia"130
.
Pemindahan singgasana Ratu Balqis ini, sebagai balasan dari hadiah
yang dikirimkan oleh Ratu Balqis kepada nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as,
merasa dirinya direndahkan Ratu Balqis, oleh karena itu ia ingin
membuktikan bahwa nabi Sulaiman as, lebih kuat dari pada Ratu Balqis.
Selain itu, menjadi bukti dari keesaan Allah swt, agar Ratu Balqis beserta
pengikutnya tidak lagi menyembah matahari.
130 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an….., 381.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
91
2) Penafsiran T{ant}awi Jauhari
T{ant}awi menjelaskan setelah nabi Sulaiman as, merasa direndahkan
dengan hadiah yang dikirim Ratu Balqis, maka kemudian dia mengirimkan
kembali hadiah tersebut. Setelah itu, nabi Sulaiman as mengumpulkan para
pengikutya, baik dari golongan jin maupun manusia. Nabi Sulaiman as
memerintahkan mereka, untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis
sebelum dia sampai pada kerajaan nabi Sulaiman as131
.
Telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa terjadi perselisihan
tentang siapa yang mampu memindahkan singgasana Ratu Balqis. Dalam
kitab al-Jawa>hir fi> al-Tafsi>r al-Qur’a>n al-Kari>m disebutkan bahwa yang
memindahkan adalah ahli kitab yang hidupnya jauh dari kemewahan duniawi.
Terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai siapa ahli kitab ini. Ada
yang mengatakan dia adalah Jibril, Malaikat lain, Jin, Ashif bin Barrkhiya,
bahkan ada yang mengatakan dia adalah nabi Sulaiman as.
Pendapat yang mengatakan bahwa Ashif bin Barkhiya yang
memindahkan singgasana tersebut melihat bahwa pada saat itu, ketika nabi
Sulaiman as melihat ke daerah Yaman, Ashif bin Barkhiya berdo’a, dan
setelah itu singgasana tersebut hilang ke dalam bumi dan muncul di depan
nabi Sulaiman as. Selain itu Ashif memang dikenal sebagai pengawal nabi
Sulaiman as yang jauh dari gemerlap dunia.
131 T{ant}awi Jauhari, al-Jawa>hir fi>…….., juz 13, 155.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
92
Jika yang memindahkan jin Ifrit, maka ini adalah hal yang wajar,
karena jin Ifrit adalah jin yang terkenal memiliki kecerdikan dibandingkan
dengan jin yang lain, yaitu mampu membuat tipu daya, bahwa seakan-akan
dia telah memindahkan sebuah benda besar akan tetapi, bisa jadi hanyalah
sebuah tipuan, jin Ifrit juga mampu membawa sebuah benda yang besar
dalam waktu yang cepat, hal ini sulit untuk dilakukan manusia normal,
singgasana Ratu Balqis adalah sebuah benda yang besar dan berat yang berisi
intan dan mutiara.
Malaikat Jibril atau malaikat lainnya memiliki gerak secepat kilat,
telah dijelaskan pada bab sebelumnya gerakan malaikat hampir sama dengan
gerakan cahaya, maka tidak menjadi sebuah peristiwa yang mengerankan,
jika yang mampu memindahkan singgasana Ratu Balqis tersebut adalah
malaikat.
Al-Razi mengatakan, bahwa yang memindahkan singgasana tersebut
adalah nabi Sulaiman as, karena nabi Sulaiman dikaruniai nikmat ilmu
pengetahuan yang lebih mulia, dari pada yang diberikan kepada hambaNya
yang lain. Menurut al-Razi, tidak mungkin seorang pengawal memiliki
kemampuan melebihi kemampuan rajanya, dan tidak mungkin kezuhudan
seorang pengawal melebihi seorang nabi Allah swt.
Menurut T{ant}awi, tidaklah penting siapa yang mampu memindahkan
singgsana tersebut, tetapi yang paling penting adalah manusia dapat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
93
mengambil hikmah dari perstiwa ini, serta mampu meningkatkan kualitas
iman seseorang, tanpa kehendakNya peristiwa ini tidak akan terjadi132
.
T{ant}awi menghimbau kepada para pembaca, agar meninggalkan
sesuatu yang hanya di dengar, dan mengambil sesuatu yang dilihat. Peristiwa
ini adalah sebuah mu’jizat yang diberikan kepada nabi Sulaiman as sebagai
bukti kenabiannya, dan Allah swt mengabadikannya di dalam al-Qur’a>n.
Peristiwa ini diuraikan dengan penjelasan mu’jizat agar dapat memberi
hidayah kepada manusia, jika tidak dijelaskan dalam bentuk mu’jizat, maka
mereka akan memahami penjelasan tentang peristiwa ini dari cendekiawan
Eropa, yang akan mengarang cerita dalam berbagai versi, dan tidak akan
memberi hidayah kepada manusia133
.
Peristiwa ini, menjadikan peringatan kepada manusia, agar tidak
memiliki rasa sombong dan bangga terhadap apa yang mereka miliki, karena
semua yang mereka miliki hanya bersifat sementara. Selain itu, manusia
harus memiliki rasa taqwa dan patuh kepada penciptanya, bukan kepada yang
lainnya.
c. Perjalanan nabi Sulaiman as menggunakan angin
1) Surat Saba>’ [34] ayat 12
132 T{ant}awi Jauhari, al-Jawa>hir fi>…….., juz 13, 156. 133 Ibid, 157.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
94
Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman yang perjalannnya pada
waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalannnya pada
waktu sore sama dengan sebulan pula dan Kami alirkan cairan tembaga
baginya. Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di
bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang
menyimpang di antara dari perintah Kami, Kami rasakna kepadanya
azab neraka yang apinya menyala-nyala134
.
Angin adalah udara bergerak dari tempat yang memiliki tekanan yang
lebih tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Angin terjadi karena , adanya
perbedaan tekanan udara, atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau
wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di
terima oleh permukaan bumi.
Ada dua macam angin, angin yang memiliki energi positif dan angin
yang memiliki energi negatif. Pada ayat di atas, dijelaskan karunia nabi
Sulaiman as, berupa penundukan angin, angin akan mematuhi segala
perintahnya, angin ini bersifat energi postif. Angin bersifat positif akan
memberikan rasa nyaman dan ketenangan.
2) Penafsiran T{ant}awi Jauhari
T{ant}awi menyebutkan, tentang nikmat yang telah diberikan Allah swt
kepada nabi Sulaiman as, diantara nikmat yang diberikan adalah
134 Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an….., 430.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
95
penundukkan angin untuk nabi Sulaiman as. Angin yang ditundukkan bersifat
tenang, tidak menimbulkan bencana, dengan angin ini, maka nabi Sulaiman
as mampu pergi ke tempat yang dikehendakinya, dengan bantuan angin, jarak
perjalanan yang ditempuh nabi Sulaiman as, menjadi lebih dekat135
.
Perjalanan nabi Sulaiman as pada waktu pagi hari, sama dengan
perjalanan biasa selama satu bulan. Begitu juga dengan perjalanan nabi
Sulaiman as pada waktu sore hari, sama dengan perjalanan satu bulan pula.
Karunia lain yang diberikan kepada nabi Sulaiman as, adalah berupa
penaklukan terhadap tembaga, tembaga tersebut menjadi seperti lilin,
sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan pengolahnya. Selain angin dan
tembaga, Allah swt juga menundukkan golongan jin agar patuh terhadap
perintah nabi Sulaiman as. Angin, tembaga dan jin akan patuh dan tunduk
kepada peritah nabi Sulaiman as, karena jika mereka membangkang, maka
Allah swt akan memberikan siksaan pada hari akhir.
Para ulama dan ahli tafsir sepakat bahwa ayat tersebut di atas
menyebutkan atau mengisyaratkan tentang kendaraan terbang Nabi Sulaiman
a.s, atau kemampuan nabi Sulaiman untuk mengudara atau mengangkasa
dengan bantuan angin, sehingga dia dapat bergerak dengan kecepatan tinggi
atau menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu yang relatif singkat.
Petunjuk serupa juga dapat ditemui dalam surat Al Anbiyaa’ ayat 81 dan
Shaad ayat 36.
135 T{ant}awi Jauhari, al-Jawa>hir fi>…….., juz 16, 108.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
96
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa, kendaraan yang membawa
Nabi Sulaiman terbang adalah sebuah permadani, dengan bantuan angin,
permadani terebut mampu membawa nabi Sulaiman as terbang dan pergi
menuju ke mana pun yang dikehendakinya. Dijelaskan pula, kawanan burung-
burung menaungi dan menjaga nabi Sulaiman dari panas terik matahari136
.
2. Manfaat Teleportasi dalam Tafsir T{ant}awi Jauhari
Kajian tafsir seputar ayat-ayat sains dan sosial, merupakan studi tafsir ilmu
pengetahuan terhadap teks al-Qur’an. Para ulama memberikan apresiasi berbeda
tentang praktik tafsir ayat-ayat sains dan sosial. Sebagian menjelaskan teks al-
Qur’a>n dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh mufassirnya.
Sebagian lagi condong pada pembuktian atas kebenaran teks al-Qur’a>n menurut ilmu
pengetahuan mutakhir yang selanjutnya para ilmuwan menelitinya dan
mengobservasi ilmu pengetahuan lewat teks al-Qur’a>n, ada juga yang berkeinginan
menjadikan al-Qur’a>n untuk memperkuat teori ilmu pengetahuan modern137
.
Maurice Bucaille, dalam bukunya La Bible La Qur’an et La Science (Bibel,
Qur’an dan Sains Modern) menyatakan bahwa proses penafsiran sains dan al-Qur’a>n
adalah “adanya campur tangan sains dalam menilai kitab al-Qur’an, dengan
memberikan perhatian pada fakta yang ditunjukkan oleh ayat al-Qur’a>n, tidak pada
teori yang diungkap para ilmuwan”138
.
Teori baru yang telah ditemukan, kini sedang dalam proses uji coba di
laboratorium. Selain itu, teori ini juga dibuktikan kebenarannya dengan teks yang
136 Ibnu Kathi>r, Tafsi>r Ibnu……., Jilid 7, 399. 137 Andi Rosadisastra, Metode Tafsir Ayat-Ayat Sains dan Sosial, (Jakarta: Amzah, 2007), 24. 138 Maurice Bucaille, Bibel, Qur’an, dan Sains Modern, terj. Dari: La Bible La Qur’an Et La Scince, cet. III,
(Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000), 146-147.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
97
ada di dalam al-Qur’a>n, pembuktian ini dilakukan dengan melalui penafsiran modern,
sepeti tafsir T{ant}awi Jauhari.
Setelah melakukan kajian teleportasi dalam al-Qur’a>n, ditemukan tiga
peristiwa luar biasa yang berkaitan dengan teori ini dan dapat diambil manfaatnya
sebagai berikut:
1. Adanya teleportasi atau transportasi cepat ini, maka manusia dapat menghemat
waktu untuk melakukan perjalanan yang memiliki jarak jauh, seperti perjalanan
antar kota maupun antar benua. Tidak seperi zaman dahulu yang serba terbatas,
untuk meakukan pejalanan antar kota, dapat memakan waktu satu bulan bahkan
lebih.
2. Dapat saling mengirimkan kabar kepada saudaranya yang berada di luar kota
bahkan di luar negri, melalui pesan singkat atau telepon seluler, terlbih dengan
kecanggihan teknologi internet, mereka dapat saling melihat wajah melalui layar
komputer atau telepon seluler.
3. Menyadari adanya kekuatan tidak terbatas, yakni Allah swt yang berpengaruh
dalam kemajuan teknologi ini. Tidak ada kekuatan yang menandingi kekuatan
Allah swt, hal ini dapat meningkatkan keimanan dan syukur kita kepadaNya.
4. Menambah pengetahuan kita tentang rahasia Allah swt, keajaiban-keajaiban
yang diberikan kepada hambaNya yang dipilih, sebagai bukti dari ajaranNya,
serta mengetahui sejarah unik, di luar pemikiran manusia melalui cerita yang
diabadikan di dalam al-Qur’a>n.
5. Hidup terasa lebih dinamis, segala kebutuhan lebih mudah untuk didapatkan dan
jarak tidak lagi menjadi halangan untuk selalu melakukan silaturrahmi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
98
Manusia memiliki potensi untuk memahami dan mengembangkan ilmu
pengetahuan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki, karena dari sini mereka
mapu untuk menjadikan hidup mereka menjadi lebih sejahtera dan mudah. Dalam al-
Qur’a>n surat Ali ‘Imra>n [3] ayat 190-191, berisi tentang pujia terhaadap sekelompok
manusia yang dijuluki dengan ulil alba>b, mereka digambarkan dengan dua ciri pokok
yaitu tafakkur dan dzikir. Manusia yang memiliki dua ciri ini, maka akan mampu
menghasilkan ide-ide yang bukan hanya sekedar tersusun belaka, melainkan
melampauinya, sampai kepada pengalaman dan pemanfaatan dalam kehidupan
sehari-hari139
.
3. Relevansi Teleportasi dengan Teknologi Modern
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai kemampuan teknik
berlandaskan pengetahuan ilmu ekstra dan berdasarkan proses teknis. Teknologi
adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi
kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Teknologi adalah pertemuan untuk
menyelesaikan masalah secara sistematis140
.
Teleportasi adalah pemindahan sesuatu (materi) dari satu titik ke titik lain
melalui sebuah proses penguraian dan pengembalian kembali susunan dari sesuatu
tersebut. Teleportasi, dalam arti harfiahnya adalah perpindahan dari suatu benda,
objek, ataupun manusia dari satu tempat ke tempat lain yang berbeda dalam waktu
yang relatif singkat, atau instan dalam kecepatan cahaya141
.
139 Quraishh Shihab, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudlu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat, (Bandung: Mizan, 1998
), 443. 140 Sirajuddin Zar, “Islam and Natural Science”, Hadharah Jurnal Keislaman dan Peradaban, Vol. 4, No. 2 (Mei,
2010), 75. 141 Ridwan Abdullah Sani, Sains Berbasis....,, 192.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
99
Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa terdapat relevansi anatar
teleportasi dan teknologi modern. Teori teleportasi dapat terwujud jika dalam
praktiknya menggunakan teknologi modern yang canggih. Teknologi yang sekarang
hanya mampu meindahkan benda mati saja, wacana untuk teknologi yang akan
datang adalah mampu memindahkan benda hidup, seperti manusia yang akan
menjadi bukti bahwa perjalanan nabi Muhammad saw adalah nyata.
Mu’jizat disamping menjadi pembuktian kebenaran risalah seorang nabi juga
berfungsi sebagai Nubuwwah bagi masa depan kerasulan. Mu’jizat yang diberikan
oleh Alla swt akan selalu relevan dengan peradaban dengan ummatnya. Seperti
halnya mu’jizat nabi Isa seputar masalah kesehatan. Mu’jizat Nabi Muhammad saw
sudah meningkat kepada hal-hal yang berkaitan dengan medis canggih, transportasi
maha cepat, informasi dan komunikasi, wisata ke daerah lain, penjelajahan angkasa
dan pengindraan jarak jauh142
.
Kata jauh kemudian dipadukan dengan kata perjalanan, perpindahan atau
pengiriman sehingga menjadi perjalanan jauh. Perpindahan jauh atau pengiriman
jauh atau transportasi jauh. Beberapa istilah terkait dengan hal-hal atau aktivitas
jauh yang berlangsung cepata adalah telepon, telegram, telekomunikasi, bahkan
belakangan ada istilah dan kebiasaan baru, yaitu telekonferensi143
.
Jika demikian, pemindahan singgasana Ratu Balqis dan peristiwa Isra>’ Mi’ra>j
dapat dijadikan sebagai acuan dalan landasan teori teleportasi. Terdapat perbedaan
diantara dua peristiwa tersebut yaitu, jika pemindahan singgasana Ratu Balqis yang
142 Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi dalam Islam: Tinjauan Genetis dan Ekologis, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012), 59-60. 143 Agus Purwanto, Ayat-ayat Semesta……, 354.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
100
terjadi antar muka bumi tidak diiringi oleh dimensi waktu, sedangkan peristiwa Isra>’
Mi’ra>j yang terjadi dari satu tempat ke tempat lain dan diteruskan dengan
perjalanan langit diiringi oleh dimensi waktu144
.
Ilmu modern sekarang terjadi atas penggunaan rasio, sehingga rasio tidak
terkendali dalam menghasilkan ilmu. Ilmu menjadi berat sebelah pada rasio yang
menganalisis fenomena lahiriah yang kemudian fenomena itu dikuantifikasikan.
Hasilnya adalah, ilmu dengan hiasan data kuantitatif yang dianggap paling absah dan
dalam penerapannya seringkali melupakan syarat berlakunya, sehingga muncullah
berbagai krisis global.
Ilmu disini tidak terbatas pada ilmu agama saja, akan tetapi juga ilmu alam,
karena ilmu alam memiliki tujuan untuk melihat kebesaran Tuhan melalui alam
semesta. Semakin kita mengeksplorasi alam ini dengan segala isinya maka akan
semakin menyadari keterbatasan yang dimiliki manusia145
.
Pada abad ini, para ilmuwan perlahan mulai menemukan beberapa temuan
yang telah ada dalam al-Qur’a>n, karena keterbatasan yang dimiliki oleh manusia
pada waktu itu, maka mereka belum mengetahuinya. Pada akhirnya mereka dapat
memahami pesan yang terkandung dalam ayat tersebut dengan bantuan dari ilmu
tafsir yang telah berkembang mengikuti zaman.
Sebelum Nabi Muhammad saw lahir, masalah transportasi adalah suatu
kendala besar, karena dunia saat itu masih gelap gulita dari ilmu dan teknologi.
Hampir belum ada sains yang dapat dioperasikan dengan teknologi. Kehadiran al-
144 Ibid, 353. 145 Halimatus Sakdiah, “ Sains Tauhidillah: Integrasi Ilmu dan agama (Sebuah Solusi Alternatif terhadap Krisis
Manusia Modern), Khazanah, Vol. IV, No. 04 (Juli-Agustus, 2005), 457.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
101
Qur’a>n secara bertahap membuka tabir kegelapan dari ilmu pengetahuan, karena
setelah kehadirannya sains dan teknologi dapat dikembangkan dengan baik oleh
kaum intelektual, baik dari kalangan Islam maupun non-Islam.
Adanya teknologi seperti sekarang, membuat jarak yang ditempuh semakin
dekat, hampir menghilangkan jarak antar benua sekalipun. Kemajuan ini
memberikan pengertian kepada manusia bahwa kecepatan dapat dilipat gandakan.
Allah swt memberikan kesempatan kepada manusia untuk memanfaatkan sains dan
teknologi guna melipat gandakan kecepatan sampai kemampuan maksimal yang
diaplikasikan pada alat angkut146
. Firman Allah swt dalam surat al-Ma’a>rij [70]: 4
yang memperkenalkan kecepatan salah satu makhlukNya.
Sesuai dengan kecepatan cahaya 300.000 km/detik yng diperoleh dari
formula Einstein, maka dapat disimpulkan bahwasannya Allah swt mengisyaratkan
bahwa kemajuan sains dan teknologi masa depan memungkinkan menemukan alat
transportasi yang dapat mencapai kecepatan tersebut. Tinggal bagaimana manusia
menggali ilmu pengetahuan itu secara sungguh-sungguh, agar ditemukan kembali
hal-hal baru kemudian dimodifikasi menjadi paket teknologi canggih yang salah
satunya adalah trasnportasi maha cepat147
.
Pada masa sekarang telah ada transportasi cepat, seperti pesawat terbang,
pesawat jet, dan juga kereta api. Transportasi ini membuat jarak yang jauh menjadi
lebih dekat dan membuat perjalanan menjadi singkat. Cara kerja pesawat terbang
memanfaatkan energi angin. Sayap peawat menggunakan prinsip Bernoulli, bagian
sayap dibuat melengkung sedangkan bagian sayapnya dibuat lebih rata. Konstruksi
146 Hasan Basri Jumin, Sains dan Teknologi....., 61. 147 Ibid,….. 62.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
102
tersebut dimaksudkan agar udara di bagian atas sayap bergerak lebih cepat daripada
bagian bawah sayap. Jika pesawat bergerak cepat menentang angin, udara akan
bergerak cepat mempengaruhi sayap pesawat tersebut. Lapangan terbang memiliki
alat untuk mendeteksi arah angin yang digunakan untuk menentukan arah gerak
pesawat ketika hendak lepas landas atau mendarat148
.
Al-Qur’a>n memerintahkan manusia untuk berupaya meningkatkan
kemampuan ilmiahnya, hal ini dapat memicu manusia untuk terus mengembangkan
teknologi dengan memanfaatkan anugerah dari Allah swt yang dilimpahkan kepada
mereka, karena itu, laju teknologi memang tidak dapat dibendung, hanya saja
manusia dapat berusaha mengarahkan diri agar tidak mengikuti hawa nafsunya
untuk mengumpulkan harta dan ilmu atau teknologi yang dapat membahayakan
dirinya149
.
Para ilmuwan harus mempunyai motivasi ekstra, tanpa hal ini, yang terjadi
hanyalah lahirnya ilmuwan gadungan. Terkadang yang sering disebut ilmuwan oleh
masyarakat hanyalal seorang teknisi, seorang teknisi hanya menghadapi sesuatu dan
menjalankan prinsip-prinsip yang telah diketahui. Sedangkan ilmuwan adalah
seorang yang mencari tahu dan pengetahuan sifat alamlah dari realitas fisik. Ia
menghadapi sesuatu yang belum diketahui, ia menghasilkan sesuatu yang orisinal150
.
Jika manusia tidak terlalu sombong dan tinggi hati, maka manusia mampu
merasakan betapa semua peristiwa tak terhitung banyaknya, berjalan dalam suatu
aturan tertentu dan berdinamika dalam sebuah keseimbangan yang menakjubkan.
148 Ridwan Abdullah Sani, Sains Berbasis……., 188. 149 Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, 447. 150 Agus Purwanto, Ayat-ayat Semesta….., 206.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
103
Triliunan peristiwa yang terjadi setiap saat secara berkesinambungan, dan dibalik
dari semua peristiwa itu, itu ada yang mengendalikannya, agar membentuk peristiwa
lebih besar dan semakin besar yang memang harus terjadi, yang jika terjadi
kegagalan pada satu peristiwa saja maka akan menyebabkan gagalnya peristiwa yang
lebih besar juga151
. Namun terkadang setelah menemukan suatu penemuan, lantas
manusia menjadi sombong dan lupa kepada penciptanya. Semoga kita dijauhkan dari
sifat tersebut.
151 Agus Mustofa, Segalanya……, 209