bab iv hasil tindakan dan pembahasan a. deskripsi...

34
56 BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3 Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat rendah. Hasil ulangan harian Mata Pelajaran Matematika sangat jauh dari yang diharapkan. Dari 14 siswa kelas IV yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 9 siswa, dan yang mendapat diatas KKM sebanyak 5 siswa Data nilai ulangan harian mata pelajaran matematika tentang pecahan pada semester II kelas IV tahun 20011/2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Nilai Tes Kondisi Awal DAFTAR NILAI Mata Pelajaran : Matematika Kelas / semester : IV (Empat)/ II (dua) KKM : 61 NO NAMA NILAI KETUNTASAN KET TUNTAS BELUM 1. Dimas Tri Angger 55 - V 2. Novel Pramono 60 - V 3. Dwi Iswanto S 60 - V 4. Erni Safitri 70 V - 5. Laila Nur A 60 - V 6. Nukman S 70 V - 7. Rachelino W. P 70 V - 8. Rahajeng Rista R 65 V - 9. Siti Nurfan A 55 - V 10. Siti Nuriyanti 55 - V

Upload: doanthien

Post on 04-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

56

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 daya serap siswa kelas VI SDN 3

Karangjati untuk Mata Pelajaran Matematika tentang pecahan sangat rendah.

Hasil ulangan harian Mata Pelajaran Matematika sangat jauh dari yang

diharapkan. Dari 14 siswa kelas IV yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak

9 siswa, dan yang mendapat diatas KKM sebanyak 5 siswa

Data nilai ulangan harian mata pelajaran matematika tentang pecahan pada

semester II kelas IV tahun 20011/2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Nilai Tes Kondisi Awal

DAFTAR NILAI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / semester : IV (Empat)/ II (dua)

KKM : 61

NO NAMA NILAI KETUNTASAN

KET TUNTAS BELUM

1. Dimas Tri Angger 55 - V

2. Novel Pramono 60 - V

3. Dwi Iswanto S 60 - V

4. Erni Safitri 70 V -

5. Laila Nur A 60 - V

6. Nukman S 70 V -

7. Rachelino W. P 70 V -

8. Rahajeng Rista R 65 V -

9. Siti Nurfan A 55 - V

10. Siti Nuriyanti 55 - V

Page 2: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

57

11. Reza Zamri Y.M 40 - V

12. Choirun Nisa F 60 - V

13. M. Faurizi 75 V -

14. Niko dwi Dhani 55 - V

JUMLAH 850 5 9

RATA-RATA 60,71 - -

PROSENTASE - 35,71% 64,29%

Untuk melihat lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel analisis nilai dibawah ini.

Tabel 2

Analisis Nilai Kondisi Awal

No Interval Nilai Banyak Anak Persen

1 40 – 47 1 7,14 %

2 48 – 55 4 28,57 %

3 56 – 63 4 28,57 %

4 64 -71 4 28, 57 %

5 72 - 79 1 7, 14 %

Jumlah 14 100 %

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram seperti di bawah ini.

Page 3: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

58

Grafik 1.

Diagram Nilai Tes Kondisi Awal

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik

terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai di atas

KKM jauh dari yang diharapkan. Dari 14 siswa kelas IV yang mendapat nilai 40-

47 sebanyak 1 siswa, 48-55 sebanyak 4 siswa, 56-63 sebanyak 4 siswa, 64-71

sebanyak 4 siswa dan yang mendapat nilai 72-79 sebanyak 1 siswa.

Dari data hasil tes tersebut menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai

ketuntasan belajar yang tahun pelajaran 2011/2012 ditetapkan guru dalam KKM

sebesar 61. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel di bawah

ini

Tabel 3.

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen

1. Tuntas 5 35.71%

2 Belum Tuntas 9 64,29%

Jumlah 14 100%

40-47

48-55

56-63

64-71

72-79

Page 4: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

59

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari

KKM 61 sebanyak 9 anak. Dengan demikian ada 9 anak yang belum mencapai

ketuntasan belajar minimal. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal

baru 5 anak. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum tuntas dapat

dilihat pada diagram di bawah ini.

Grafik 2.

Diagram Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah,

dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.

Nilai Rerata Kondisi Awal

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 75

2 Nilai Terendah 40

3 Nilai Rata-rata 60,71

4 Rentang Nilai 35

Untuk memperjelas hasil tertinggi, terendah maupun nilai rata di atas

, dapat digambarkan dengan grafik berikut ini.

tuntas

belum tuntas

0

10

jumlah persen

tuntas

belum tuntas

Page 5: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

60

Grafik 3.

Grafik Nilai Rerata Kondisi Awal

Hasil belajar seperti tersebut di atas kemungkinan besar disebabkan karena cara

guru dalam mengajar masih menggunakan model konvensional, dimana metode

ceramah masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, tidak ditanamkannya

konsep dasar sebagai awal pengertian anak, penyampaian materi masih bersifat

biasa , tidak dimulai dari hal-hal yang realistik sesuai dengan taraf pemahaman

siswa. Juga karena kurangnya memanfaatkan media pembelajaran dalam

menyampaikan materi pelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik

yang berakibat siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kondisi awal dapat

ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilai rata-rata

rentangnilai

nilai

Page 6: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

61

Gambar 1.

Suasana Kegiatan Pembelajaran Kondisi Awal

B. Deskripsi Hasil Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap planing atau perencanaan tindakan, peneliti merencanakan kegiatan

yang akan dilaksanakan meliputi apersepsi , yaitu membuka proses pembelajaran

dengan berdoa, mengabsen siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa, dan membentuk kelompok yang terdiri dari 5 atau 6 siswa yang dipimpin

oleh salah seorang sebagai ketua. Dilanjutkan merencanakan kegiatan inti yaitu

proses pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (

RPP ), dengan pendekatan pembelajaran Matematika Realistik, dan dilanjutkan

penutup yaitu merencanakan pelaksanaan tes formatif.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu dimulai dengan membuka

pelajaran, apersepsi berisi tanya jawab tentang arti pecahan dan menyampaikan

Page 7: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

62

tujuan pembelajaran. Kemudian siswa diajak untuk melihat tayangan CD tentang

pecahan dilanjutkan penyampaian masalah kontekstual tentang pecahan untuk

dibahas bersama. Siswa diajak memecahkan masalah yang disampaikan guru.

Kegiatan dilanjutkan dengan kerja kelompok membahas dan menyelesaikan

lembar kerja. Selesai kerja kelompok dilanjutkan melaporkan hasilnya untuk

dibahas. Setiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya masing-

masing dan kelompok yang lain memberi tanggapan, kemudian dilanjutkan

membuat kesimpulan. Kegiatan siswa dalam siklus 1 dapat ditunjukkan pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2.

Kegiatan Siswa Pada Siklus 1

Sekilas gambaran proses pembelajaran pada siklus I, guru tidak lagi mendominasi

dengan metode ceramah, tapi siswa secara aktif bekerja sama dalam kelompok

untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Siswa tampak aktif dan bergairah

dalam pembelajaran. Dalam kegiatan ini mereka antusias dalam menyampaikan

pendapatnya. Suasana pembelajaran jadi lebih menyenangkan dengan

memanfaakant pemutaran CD, nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti

pelajaran.

Page 8: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

63

Proses kegiatan tindakan siklus 1 diakhiri dengan tes formatif, dimana setiap

siswa secara individu mengerjakan soal-soal tes yang disiapkan oleh guru. Hasil

ulangan/tes siswa dikoreksi sendiri oleh peneliti

b. Pelaksanaan observasi/pengamatan

Kegiatan observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Observer, yaitu guru yang mengajar di kelas IV SDN 03 Karangjati

,Kecamatan Blora, Kabupaten Blora mengikuti keseluruhan proses tindakan yang

dilaksanakan di kelas IV Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail

keaktifan siswa, kerjasama siswa dalam kelompok, serta kecepatan dan ketepatan

siswa dalam memahami materi tentang pecahan. Hasil observasi digunakan

sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II.

3. Hasil Tes

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 diakhiri dengan ulangan/tes. Adapun hasil

ulangan/tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.

Tabel 5.

Nilai Hasil tes Siklus 1

No Nilai Frekwensi Persen

1 60 – 64 3 21,43 %

2 65 – 69 3 21,43 %

3 70 – 74 4 28,57 %

4 75 – 79 0 0 %

5 80 - 84 4 28,57 %

Jumlah 14 100 %

Dari analisa nilai hasil tes pada siklus 1 di atas dapat dibuat diagram sebagai

berikut:

Page 9: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

64

Grafik 4

Diagram Hasil Tes Siklus 1

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk grafik terlihat jelas

perbandingannya bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 60-64 sebanyak 3

siswa, 65-69 sebanyak 3 siswa, 70-74 sebanyak 4 siswa, yang mendapat nilai 75-

79 tidak ada, dan nilai 80-84 sebanyak 4 siswa.

Hasil tes pada siklus 1 tersebut apabila dianalisa berdasarkan ketuntasan belajar

dapat disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 6.

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 1

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen

1. Tuntas 11 78,57%

2. Belum Tuntas 3 21,43%

Jumlah 14 100%

Sumber: Data Nilai Tes Siklus 1

jumlah anak

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

Page 10: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

65

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram seperti di bawah ini.

Grafik 5.

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari

jumlah siswa kelas IV sebanyak 14 anak, yang sudah tuntas sebanyak 78,57% %

atau 11 anak dan yang belum tuntas sebanyak 21,43 % atau 3 anak. Adapun bila

dianalisa berdasarkan rerata perolehan nilai anak dapat disajikan pada tabel di

bawah ini.

Tabel 7

Nilai Rerata siklus 1

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai Terendah 60

3 Nilai Rata-rata 69,40

4 Rentang Nilai 20

Sumber: Daftar Nilai

0

2

4

6

8

10

12

tuntas belum tuntas

jumlah anak

jumlah anak

Page 11: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

66

Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram di

bawah ini.

Grafik 6.

Diagram Nilai Rerata Siklus 1

Dari tabel dan grafik di atas terlihat perolehan hasil belajar siswa selama

mengikuti proses pembelajaran siklus 1. Yaitu nilai tertinggi yang diperoleh siswa

adalah 80, nilai terendah 60 , sedangkan rata-rata kelasnya 69,40 dengan rentang

nilai 20.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan

oleh Ibu Djeni Purwati ,S.Pd. yang mengajar di kelas IV SDN 03 Karangjati ,

Kecamatan Blora, Kabupaten Blora

Adapun hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran

dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

nilaitertinggi

nilaiterendah

rata-ratarentang

nilai

nilai

nilai

Page 12: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

67

Tabel 8.

Keaktifan Siswa pada Siklus 1

No Kegiatan Siswa Nilai (%)

1 Menyiapkan alat dan bahan 100

2 Mengajukan pertanyaan 70

3 Kerjasama dalam kelompok 75

4 Menyajikan hasil kerja kelompok 80

Sumber: Data Hasil Pengamatan Siklus 1

Data pada tabel di atas menunjukkan aktifitas siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran cukup tinggi. Siswa aktif berdiskusi memecahkan masalah

yang dihadapi secara bersama-sama dalam kelompoknya. Semua masalah yang

ada pada lembar kerja dipecahkan bersama dalam diskusi kelompok.

Keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat

ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3

Aktifitas Siswa Pada Siklus 1

Page 13: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

68

Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan

pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik menunjukkan hasil sangat tinggi.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat dilihat adanya

peningkatan perolehan nilai anak dari kondisi awal dan sesudah tindakan siklus 1.

Perolehan nilai tertinggi, terendah, maupun rata-rata kelasnya meningkat

meskipun kenaikannya belum sesuai yang diharapkan. Juga ada pengurangan

jumlah siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Perbandingan

hasil ulangan kondisi awal dan sesudah siklus 1 dapat disajikan dalam tabel 9

berikut ini.

Tabel 9.

Perbandingan Hasil Ulangan Kondisi Awal dan Siklus I

No Nilai Kondisi Awal Siklus 1

1 40-46 1 0

2 47-53 0 0

3 54-60 4 3

4 61-67 5 3

5 68-74 3 4

6 75-81 1 4

Jumlah 14 14

Peningkatan hasil ulangan siswa antara kondisi awal dan sesudah

siklus 1 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Page 14: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

69

Grafik 7

Grafik Perbandingan hasil Ulangan Kondisi Awal dan Siklus 1

Dari data perolehan nilai ulangan di atas terlihat ada peningkatan hasil belajar

siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Sebelum siklus 1 siswa yang

mendapat nilai 75-81 dari kondisi awal sebanyak 1 siswa naik menjadi 4 siswa

pada siklus 1, yang mendapat nilai 68-75 dari 3 anak naik menjadi 4 anak, nilai

61-67 terjadi penurunan yang semula 5 anak menjadi 3 anak, nilai 54-60 pada

kondisi awal sebanyak 4 anak menjadi 3 anak, sedangkan yang mendapat nilai di

bawah 53 sudah tidak ada.

Adapun perbandingan perolehan nilai ulangan siswa antara kondisi

awal sebelum siklus 1 dan sesudah siklus 1 dapat dilihat pada tabel 10 di bawah

ini.

Tabel 10.

Perbandingan Perolehan Nilai siswa

No Uraian Kondisi Awal Siklus 1

1 Nilai tertinggi 75 80

2 Nilai terendah 40 60

3 Nilai rerata 60,71 69,40

4 Rentang nilai 35 20

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

40-4647-53 54-60 61-67 68-74 75-81

kondisi awal

siklus 1

Page 15: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

70

Dari data perolehan nilai siswa tersebut dapat disajikan dam bentuk diagram balok

di bawah ini.

Grafik 8

Diagram perbandingan Nilai Kondisi Awal dan Siklus 1

Dari data di atas terlihat nilai tertinggi terjadi kenaikan dari 75 menjadi 80, nilai

terendah naik dari 40 menjadi 60, dan nilai reratapun mengalami kenaikan dari

60,71 menjadi 69,40. Kenaikan tersebut belum memuaskan mengingat cakupan

materi pembelajaran pada kondisi awal yaitu materi pecahan lebih luas daripada

cakupan materi siklus 1.

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan perbandingannya pada

tabel ketuntasan belajar di bawah ini.

Tabel 11.

Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Kondisi Awal Siklus 1

Jumlah Persen Jumlah Persen

1. Tuntas 5 35,71 % 11 78,57 %

2. Belum Tuntas 9 64,29 % 3 21,43 %

Jumlah 14 100% 14 100 %

0

10

20

30

40

50

60

70

80

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilairerata

rentangnilai

kondisi awal

siklus 1

Page 16: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

71

Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel di atas dapat diperjelas pada

diagram silinder di bawah ini.

Grafik 9

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Kondisi Awal dan Siklus 1

Dari tabel dan diagram ketuntasan belajar di atas terlihat siswa yang tuntas belajar

mengalami kenaikan dari 35,71% persen siswa tuntas pada kondisi awal menjadi

78,57 % persen siswa tuntas pada siklus 1, sehingga ada kenaikan sebesar 43

persen.

Berdasarkan data-data di atas, terlihat bahwa pembelajaran Matematika dengan

pendekatan Matematika Realistik mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya

pada materi pecahan . Oleh karena itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan

dari 60,71 pada kondisi awal menjadi 69,40 pada siklus 1. Walaupun sudah

terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal

mengingat cakupan materi kondisi awal lebih luas dari pada cakupan materi siklus

1 . Juga terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih

terdapat beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan diskusi

kelompok, karena ada sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara

kondisi awal

siklus 1

0

2

4

6

8

10

12

tuntasbelumtuntas

kondisi awal

siklus 1

Page 17: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

72

kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan upaya

perbaikan pembelajaran pada siklus 2.

C. Deskripsi Hasil Siklus 2

1. Perencanaan Tindakan

Tindakan pada siklus 2 direncanakan untuk memperbaiki proses kegiatan pada

siklus 1 dengan materi selanjutnya agar dicapai hasil yang maksimal. Kegiatan

pada siklus 2 dimulai dengan apersepsi yang berisi tanya jawab tentang

penjumlahan pecahan , dilanjutkan menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Setelah siswa dijelaskan materi pembelajaran sesuai rencana pelaksanaan

pembelajaran ( RPP ) yaitu tentang pengurangan pecahan serta pemecahan

masalah mengenai pecahan dalam kehidupan seahari- hari dilanjutkan siswa

diskusi kelompok. Pada siklus1 siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar yang

terdiri dari 5 sampai 6 anak dalam , pada siklus 2 siswa dibagi menjadi 4

kelompok kecil yang terdiri 4 sampai 5 anak. Proses kegiatan siklus 2 diakhiri

dengan tes tertulis yang dikerjakan oleh siswa yang sudah disiapkan guru.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu dimulai dengan membuka

pelajaran, apersepsi berisi Tanya jawab tentang pengurangan pecahan dilanjutkan

menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan inti setelah siswa

diperlihatkan tayangan CD mengenai langkah-langkah pengurangan pecahan serta

cara memecahkan permasalahan sehari – hari yang melibatkan pecahan dengan

pendekatan pembelajaran matematika realistik, dilanjutkan diskusi kelompok

membahas dan menyelesaikan lembar kerja. Pada siklus 2 ini siswa dibagi

menjadi 4 kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 anak. Kelompok dibentuk

secara acak menurut nomor absen. Hasil diskusi kelompok dilaporkan pada

diskusi kelas untuk membuat kesimpulan. Tiap kelompok secara bergantian

melaporkan hasil kerja kelompoknya, sedangkan kelompok lain memberi

tanggapan atau pertanyaan. Dalam kegiatan ini setiap anggota kelompok

bergantian membacakan laporannya. Dengan kegiatan ini diharapkan semua siswa

Page 18: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

73

berani tampil berbicara dan atau berani bertanya dan memberi tanggapan atas

laporan kelompok lain. Proses pelaksanaan kegiatan siklus 2 dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 4

Kegiatan Siswa pada Siklus 2

Pada gambar di atas tampak anak-anak antusias sekali mengikuti proses kegiatan

pembelajaran. Siswa aktif dalam kegiatan kelompok membahas masalah

pengurangan pecahan serta berbagai masalah yang berhubungan dengan pecahan

dalam kehidupan sehari-hari.

Proses kegiatan tindakan siklus 2 diakhiri dengan tes formatif, dimana setiap

siswa secara individu mengerjakan soal-soal tes yang disiapkan oleh guru. Hasil

ulangan/tes siswa dikoreksi sendiri oleh guru kelas yang sekaligus sebagai

peneliti.

b. Pelaksanaan observasi/pengamatan

Kegiatan observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran

berlangsung. Observer, yaitu guru yang mengajar di kelas IV SDN 03 Karangjati

Kecamatan Blora , Kabupaten Blora mengikuti keseluruhan proses tindakan yang

dilaksanakan di kelas IV. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui secara detail,

Page 19: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

74

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik, peran guru

dalam proses pembelajaran, serta kecepatan dan ketepatan siswa dalam

memahami materi pengurangan pecahan. Hasil observasi digunakan sebagai

bahan refleksi dan simpulan penelitian.

3. Hasil Tes

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 diakhiri dengan ulangan/tes. Adapun hasil

ulangan/tes tersebut dianalisa dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.

Tabel 12

Nilai Hasil tes Siklus 2

No Nilai Frekwensi Persen

1 70 - 76 3 21,43 %

2 77 - 83 0 0 %

3 84 - 90 7 50 %

4 91 - 97 0 0 %

5 98 - 104 4 28,57 %

Jumlah 14 100 %

Dari analisa nilai hasil tes pada siklus 2 di atas dapat dibuat diagram sebagai

berikut

Grafik 10

21%

0%

50% 0%

29%

jumlah anak

70-76 77-83 84-90 91-97 98-104

Page 20: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

75

Diagram Hasil Tes Siklus 2

Berdasarkan hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik di

atas terlihat jelas perbandingannya bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai

antara rentang 98 -104 sebanyak 4 siswa, sedangkan yang mendapat nilai 91-97

tidak ada, yang mendapat nilai 84-90 sebanyak 7 siswa, nilai 77-83 tidak ada, dan

nilai 70-76 sebanyak 3 anak.

Hasil ulangan siswa pada siklus 2 tersebut apabila dianalisa berdasarkan

ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 13.

Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus 2

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persen

1. Tuntas 14 100 %

2. Belum Tuntas 0 0 %

Jumlah 14 100%

Sumber: Data Nilai Tes Siklus 2

Data ketuntasan belajar siswa pada tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk

diagram seperti di bawah ini

Grafik 11

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2

0

5

10

15

tuntas belum tuntas

jumlah anak

jumlah anak

Page 21: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

76

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari

jumlah siswa kelas IV sebanyak 14 anak, yang sudah tuntas sebanyak 100 % atau

14 anak dan yang belum tuntas sebanyak 0 % atau tidak ada. Adapun bila

dianalisa berdasarkan perolehan nilai anak dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 14.

Perolehan Nilai Ulangan Harian siklus 2

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai Terendah 70

3 Nilai Rata-rata 88,57

4 Rentang Nilai 30

Sumber: Daftar Nilai Ulangan Siklus 2

Data nilai pada tabel di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram di bawah

ini.

Grafik 12

Diagram Perolehan Nilai Ulangan Siklus 2

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan proses pembelajaran

dilakukan oleh Ibu Djeni Purnawati ,S.Pd. yang mengajar di kelas IV SDN 03

Karangajati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Adapun hasil pengamatan

nilai

0

50

100

nilaitertinggi

nilaiterendah

nilairerata

rentangnilai

nilai

nilai

Page 22: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

77

terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat ditunjukkan pada

tabel di bawah ini.

Tabel 15.

Keaktifan Siswa pada Siklus 2

No Kegiatan Siswa Nilai

1 Menyiapkan alat dan bahan 100

2 Mengajukan pertanyaan kepada guru 80

3 Kerjasama/saling membantu 88

4 Melaporkan hasil diskusi 100

Sumber: Data Hasil Pengamatan Siklus 2

Dari tabel hasil pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

menunjukkan keaktifan siswa cukup tinggi. Semua siswa sudah menyiapkan alat

dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan lembar kerja sesuai tugas yang

diberikan guru. Dalam hal mengajukan pertanyaan atau konsultasi dengan guru

ada beberapa anak yang pendiam atau tidak berani bertanya kepada guru namun

bertanya kepada temannya. Kerjasama dalam kelompok juga cukup tinggi, hampir

tidak ada siswa yang pasif. Untuk kegiatan melaporkan hasil diskusi cukup baik

karena memang dituntut setiap anggota kelompok secara bergantian membacakan

laporan.

Keaktifan dan kerjasama saling membantu antar siswa dalam menyelesaikan

tugas dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Page 23: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

78

Gambar

Keaktifan Siswa pada siklus 2

Dalam gambar di atas terlihat semua siswa aktif bekerja sama saling membatu

untuk menyelesaikan masalah.Pengamatan terhadap kinerja guru dalam proses

pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik menunjukkan hasil sangat

tinggi.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes siklus 1 dan hasil tes siklus 2 dapat dilihat adanya

peningkatan perolehan nilai anak. Juga ada pengurangan jumlah siswa yang

nilainya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Perbandingan hasil

ulangan siswa pada siklus 1dan siklus 2 dapat disajikan dalam tabel 16 berikut ini.

Tabel 16.

Page 24: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

79

Perbandingan Hasil Tes Siklus 1 dan Siklus 2

No Nilai Siklus 1 Siklus 2

1 60 – 67 6 0

2 68 – 75 4 3

3 76 – 83 4 0

4 84 – 91 0 7

5 92 - 99 0 0

6 100 - 107 0 4

Jumlah 14 14

Sumber: Daftar Nilai Siklus 2

Perbandingan hasil ulangan siswa antara siklus 1 dan siklus 2 dapat

dilihat pada diagram balok di bawah ini.

Grafik 13

Grafik Perbandingan hasil tes siklus 1 dan Siklus 2

Dari data perolehan nilai ulangan di atas terlihat ada peningkatan hasil belajar

siswa pada siklus 1 dan sesudah tindakan siklus 2. Pada siklus 1 siswa yang

mendapat nilai antara rentang 60-67 sebanyak 6 siswa pada siklus 1 menjadi tidak

ada pada siklus 2, nilai 68-75 sebanyak 4 siswa pada siklus 1 menjadi 3 siswa

pada siklus 2, nilai 76-83 pada siklus 1 sebanyak 4 siswa sedangkan pada siklus 2

tidak ada, kemudian pada siklus 1 tidak ada anak yang mencapai nilai di atas 84

sedangkan pada siklus 2 mencapai 11 anak

Siklus 10

2

4

6

8

60

-67

68

-75

76

-83

84

-91

92

-99

10

0-1

07

Siklus 1

Siklus 2

Page 25: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

80

Adapun perbandingan rata-rata perolehan nilai ulangan siswa pada siklus 1 dan

siklus 2 dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17.

Perbandingan Perolehan Nilai siswa

No Uraian Siklus 1 Siklus 2

1 Nilai tertinggi 80 100

2 Nilai terendah 60 70

3 Nilai rerata 69,40 88,57

4 Rentang nilai 20 30

Dari data perolehan nilai siswa tersebut dapat disajikan dam bentuk grafik silinder

di bawah ini.

Grafik 14

Diagram Perbandingan Perolehan Nilai Siklus 1 dan Siklus 2

Dari data di atas terlihat nilai tertinggi terjadi kenaikan yang semula mencapai 80

pada siklus 1 menjadi 100 pada siklus 2, begitu pula pada nilai terendah, yang

semula 60 pada siklus 1 menjadi 70 pada siklus 2, kemudian dapat dilihat pula

pada rerata kelas yang tadinya mencapai 69,40 menjadi 88,57 pada siklus 2.

Perolehan nilai antara siklus 1 dan siklus 2 ada kenaikan yang cukup banyak

mungkin disebabkan juga karena adanya tingkat kesulitan materi.

Siklus 10

20

40

60

80

100

Siklus 1

Siklus 2

Page 26: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

81

Hubungannya dengan ketuntasan belajar dapat ditunjukkan

perbandingannya pada tabel ketuntasan belajar di bawah ini.

Tabel 18.

Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan

Jumlah Siswa

Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persen Jumlah Persen

1. Tuntas 11 78,57 % 14 100 %

2. Belum Tuntas 3 21,43 % 0 0 %

Jumlah 14 100 % 14 100 %

Data perbandingan ketuntasan belajar pada tabel di atas dapat

diperjelas pada diagram di bawah ini

Grafik 15

Diagram Perbandingan Ketuntasan Belajar Siklus 1 dan Siklus 2

Dari tabel dan diagram ketuntasan belajar di atas terlihat siswa yang tuntas belajar

mengalami kenaikan dari 78,57 persen siswa tuntas pada siklus 1 menjadi 100

persen siswa tuntas pada siklus 2, sehingga ada kenaikan sebesar 21,42 persen.

Jumlah

Persen2

0

2

4

6

8

10

12

14

Jumlah

Persen

Jumlah2

Persen2

Page 27: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

82

Berdasarkan data-data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran matematika realistik mampu meningkatkan hasil belajar, khususnya

pada standar kompetensi 6 yaitu menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah. Oleh karena itu rata-rata kelas pun mengalami kenaikan dari 69,40

menjadi 88,57. Adanya kenaikan sebesar itu karena kelompok kecil lebih

membuat siswa aktif dan tingkat kesulitan materi siklus 2 lebih rendah.

D. Pembahasan/diskusi

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang sudah dilakukan dapat dinyatakan

bahwa pembelajaran dengan pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

dapat meningkatkan hasil belajar Matematika khususnya tentang pecahan pada

siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/ 2012. Hal tersebut berdasarkan

analisa dan pembahasan sebagai berikut:

1. Pembahasan Kondisi Awal

a. Hasil Belajar

Pada awalnya siswa kelas IV, nilai rata-rata pelajaran Matematika rendah

khususnya pada kompetensi pecahan.,disebabkan karena siswa kurang memahami

konsep dasarnya dan seolah-olah matematika terpisah dari kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 14 siswa baru 5 siswa atau

35,71 % yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria

Ketuntasan Minimal. Sedangkan 9 siswa atau 64,29 % belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu guru sebesar 61. Sedangkan nilai

tertinggi kondisi awal adalah 75, nilai terendah 40, dengan rata-rata kelas sebesar

60,71

b. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada kondisi awal menunjukkan bahwa siswa masih pasif,

karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Dalam

menyampaikan materi guru masih kurang dalam menggunakan pendekatan,

Page 28: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

83

metode, dan media pembelajaran. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah

karena pembelajaran selalu monoton.

2. Pembahasan Siklus 1

Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan siklus 1

diperoleh keterangan sebagai berikut :

a. Hasil Belajar

Dari hasil tes siklus 1, menunjukkan hasil siswa yang mencapai nilai 60-64

sebanyak 3 siswa, 65-69 sebanyak 3 siswa, 70-74 sebanyak 4 siswa, yang

mendapat nilai 75-79 tidak ada, dan nilai 80-84 sebanyak 4 siswa.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 14 siswa terdapat 11 siswa

atau 78,57 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 3 siswa atau

21,43 % belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus 1 dapat

dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80 , nilai terendah 60, dengan

nilai rata-rata kelas sebesar 69,40

b. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan,

meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran .

Hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa

prestasi maupun nilai yang di dapat secara kelompok pasti sama juga ada siswa

yang kelihatannya hanya mengandalakan temannya. Dari hasil pengamatan telah

terjadi peningkatan semangat dan keaktifan siswa dalam belajar, karena ada

persaingan untuk menjadi kelompok yang terbaik. Ada interaksi antar siswa

dalam kelompok. Masing-masing siswa ada peningkatan keaktifan dan kemauan

untuk belajar. Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar

kelompok mereka saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan

menunjukkan jati dirinya.

Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menunjukkan adanya perubahan walau

belum bisa optimal.. Perbandingan antara kondisi awal dan siklus 1 dapat

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 19

Page 29: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

84

Perbandingan kegiatan dan hasil belajar kondisi awal dan siklus I

NO Kondisi Awal Siklus I

1 Tindakan Tindakan

Pembelajaran konvensional ,

mengutamakan metode

ceramah.

Penerapan Pembelajaran dengan

pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistik.

2 Hasil Belajar Hasil Belajar

Ketuntasan Ketuntasan

~ Tuntas : 5 (,71 35% ) ~ Tuntas : 11 ( 78,57% )

~ Belum tuntas : 9 ( 64,29% ) ~ Belum tuntas : 3 ( 21,43% )

Perolehan Nilai Perolehan Nilai

Nilai Tertinggi : 75 Nilai Tertinggi : 80

Nilai terendah : 40 Nilai terendah :60

Nilai rata- rata : 60,71 Nilai rata- rata : 69,40

Refleksi

Nilai rata- rata meningkat 8,69

=

71,60

69,8x 100% = 14,31%

3 Proses belajar Proses belajar

Proses pembelajaran

pasif

Proses pembelajaran ada

perubahan , siswa mulai

aktif

Siswa kurang paham

konsep dasar

Matematika

Siswa memahami konsep

dasar Matematika khususnya

pecahan

Siswa hanya

mendengarkan , dan

diam meskipun tidak

bisa

Siswa melihat,

mendengarkan, bertanya,

berdiskusi

Page 30: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

85

Belum memanfaatkan

media pembelajaran

yang tepat

Sudah memanfaatkan media

pembelajaran sesuai materi

Belum tumbuh

kreatifitas dan

kerjasama antar teman

Kreatifitas, kerjasama,

tanggung jawab mulai

tampak

Sebagian kecil indera

yang aktif

Sebagian besar alat indera

aktif

Dari hasil refleksi siklus 1 dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan

pembelajaran matematika realistik siswa mengalami peningkatan baik dalam

mencapai ketuntasan belajar yaitu dari 9 siswa belum tuntas pada kondisi awal

menjadi 11 siswa pada siklus 1. Sedangkan nilai rata – rata kelas ada kenaikan

sebesar 14,31 % . Pada siklus I ini belum semua siswa mencapai ketuntasan

karena ada sebagian siswa yang memang belum memahami bagaimana

mengoperasikan pecahan .

3. Pembahasan Siklus 2

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 berupa hasil tes dan non tes,

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan

siklus 2 diperoleh keterangan sebagai berikut .

a. Hasil Belajar

Dari hasil tes siklus 2, menunjukkan hasil siswa yang mencapai nilai antara

rentang 98 -104 sebanyak 4 siswa, sedangkan yang mendapat nilai 91-97 tidak

ada, yang mendapat nilai 84-90 sebanyak 7 siswa, nilai 77-83 tidak ada, dan nilai

70-76 sebanyak 3 anak.

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 14 siswa terdapat 14 siswa

atau 100% yang sudah mencapai ketuntasan belajar.. Adapun dari hasil nilai

Page 31: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

86

siklus 2 dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100 , nilai

terendah 70, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 88,57

b. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus 2 sudah menunjukkan adanya perubahan, semua

siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran . Hal ini dikarenakan kegiatan

yang selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata, yang selalu dihadapi siswa dalam

kehidupan sehari-hari. Dari hasil pengamatan telah terjadi peningkatan semangat

dan keaktifan siswa dalam belajar. Ada interaksi/komunikasi antar siswa. Masing-

masing siswa ada peningkatan berani beragumentasi dengan teman kelompoknya.

Terjalin kerjasama antar siswa. Ada persaingan positif antar kelompok. Mereka

saling berkompetisi agar kelompoknya menjadi yang terbaik.

Hasil antara siklus 1 dengan siklus 2 ada perubahan secara signifikan , hal ini

ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar .

Dari hasil tes akhir siklus 2 ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat

ketuntasan belajar siswa pada siklus 1.

Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan tersebut dapat disajikan pada tabel

19 dibawah ini

Tabel 20.

Perbandingan kegiatan dan hasil pada siklus 1 dan siklus 2

NO Siklus 1 Siklus 2

1 Tindakan Tindakan

Pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan

kelompok besar

Pembelajaran dengan

pendekatan pembelajaran

matematika realistik dengan

kelompok kecil

2 Hasil Belajar Hasil Belajar

Ketuntasan Ketuntasan

~ Tuntas : 11 ( 78,57% ) ~ Tuntas : 14 ( 100% )

Page 32: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

87

~ Belum tuntas : 3 ( 21,43% ) ~ Belum tuntas : 0 ( 0% )

Nilai Tertinggi :80 Nilai Tertinggi : 100

Nilai terendah :60 Nilai terendah :70

Nilai rata- rata : 69,40 Nilai rata- rata : 88,57

Refleksi

Nilai rata- rata meningkat 19,17

=

40,69

17,19x 100% = 27,62 %

2 Proses belajar Proses belajar

Proses pembelajaran ada

perubahan, siswa mulai

aktif

Proses pembelajaran siswa

aktif dan kreatif serta

cekatan

Siswa terlibat langsung

dalam proses

pembelajaran

Siswa terlibat langsung

dalam proses pembelajaran

Siswa aktif dalam

kegiatan kelompok

Siswa lebih aktif dalam

kegiatan kelompok karena

kelompoknya kecil

Kreatifitas, kerjasama

,tanggung jawab mulai

tampak.

Kreatifitas, kerjasama,

tanggung jawab sudah

tampak

Dengan melihat perbandingan hasil tes siklus 1 dan siklus 2 ada peningkatan yang

cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil perolehan

nilai rata- rata kelas.. Sedangkan ketuntasan belajar ada peningkatan sebesar 21,43

% dibandingkan pada siklus 1.

Nilai tertinggi pada siklus 2 sudah ada peningkatan dengan mendapat nilai 100

sebanyak 4 siswa, hal ini karena keempat anak tersebut disamping mempunyai

kemampuan yang baik , didukung rasa senang belajar, sehingga mereka dapat

nilai yang optimal. Dari nilai rata- rata kelas yang dicapai pada siklus 2 ada

Page 33: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

88

peningkatan sebesar 27,62 % dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus 1.

Secara umum dari hasil pengamatan dan tes kondisi awal hingga siklus 2, dapat

disimpulkan bahwa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika tentang pecahan bagi siswa kelas IV SDN

03 Karangjati pada semester II tahun 2011/2012 sebesar 46%.

c. Hasil Tindakan

Dari hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi peningkatan pemahaman siswa

tentang Matematika khususnya materi pecahan bagi siswa kelas IV SDN 03

Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora pada semester II tahun pelajaran

2011/2012 melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik. Peningkatan

nilai rata- rata yaitu 60,71 pada kondisi awal menjadi 69 ,40pada siklus 1 dan

menjadi 88,57 pada siklus 2. Nilai rata-rata siklus 1 meningkat 14,31% dari

kondisi awal, dan nilai rata-rata siklus 2 meningkat 27,62% dari siklus 1. Secara

keseluruhan dari kondisi awal sampai akhir tindakan siklus 2 terjadi peningkatan

nilai rata-rata kelas sebesar 45,89 %. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus 1

ada peningkatan sebesar 120% dari kondisi awal, dan siklus 2 meningkat 27%

dari siklus 1. Secara keseluruhan dari kondisi awal sampai akhir siklus 2

ketuntasan belajar meningkat sebesar 180 % dari kondisi awal.

Dari hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran terdapat perubahan positif

pada siswa terutama keaktifan dalam mengikuti pembelajaran dan keberanian

menyampaikan kesulitannya.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar dan pengamatan terhadap proses

pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar Matematika

tentang pecahan untuk siswa kelas IV SDN 03 Karangjati Kecamatan Blora

Kabupaten Blora pada semester 1I tahun pelajaran 2011/2012.

pendekatan pembelajaran matematika realistik. Peningkatan nilai rata- rata yaitu

60,71 pada kondisi awal menjadi 69 ,40pada siklus 1 dan menjadi 88,57 pada

siklus 2. Nilai rata-rata siklus 1 meningkat 14,31% dari kondisi awal, dan nilai

rata-rata siklus 2 meningkat 27,62% dari siklus 1. Secara keseluruhan dari kondisi

Page 34: BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/873/5/T1_292008121_BAB IV.pdf57 11. Reza Zamri Y.M 40 - V 12. Choirun Nisa F 60 - V 13

89

awal sampai akhir tindakan siklus 2 terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas

sebesar 45,89 %. Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus 1 ada peningkatan

sebesar 120% dari kondisi awal, dan siklus 2 meningkat 27% dari siklus 1. Secara

keseluruhan dari kondisi awal sampai akhir siklus 2 ketuntasan belajar meningkat

sebesar 180 % dari kondisi awal.

Dari hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran terdapat perubahan positif

pada siswa terutama keaktifan dalam mengikuti pembelajaran dan keberanian

menyampaikan kesulitannya.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar dan pengamatan terhadap proses

pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar Matematika

tentang pecahan untuk siswa kelas IV SDN 03 Karangjati Kecamatan Blora

Kabupaten Blora pada semester 1I tahun pelajaran 2011/2012.