bab iv baru

Upload: wilson-tamba

Post on 14-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

baguss

TRANSCRIPT

EVALUASI KINERJA SISTIM INFORMASI MANAJEMEN DITINJAU

DARI ASPEK PERSEPSI PENGGUNA DALAM PENDUKUNGPROSES MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETHDENGAN METODE SERQUAL DAN EUCS

T E S I S

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Strata Dua (S2) Magister Komputer

OLEH :

MELVARINA TAMBA0401 2222 1040PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) MAGISTER KOMPUTER

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ERESHAJAKARTA2013

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS

Nama:MELVARINA TAMBANPM: 0401 2222 1041Konsentrasi

: Sistem Informasi Manajemen Judul tesis:

evaluasi kinerja sistim informasi manajemen ditinjau

dari Aspek persepsi pengguna dalam pendukung

proses Manajemen di rumah sakit santa elisabeth Dengan metode serqual dan eucsTelah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Tesis pada Program Pasca Sarjana (S2) Magister Komputer, Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha.

Jakarta, 2013Pembimbing Utama

(Dr. Rufman Iman Akbar E,MM,M.Kom)Pembimbing Pendamping

(Didik Setiyadi, M.Kom)

Mengetahui :

Ketua

(Ir. Damsiruddin Siregar, MMT)Direktur

Program Pasca Sarjana

(Dr. Rufman Iman Akbar E,MM,M.Kom.)

LEMBAR PENGESAHAN TESISNama: Melvarina TambaNPM: 0401 2222 1041

Konsentrasi: Sistem Informasi Manajemen

Judul tesis

: Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Ditinjau

Dari Aspek Persepsi Pengguna Dalam Pendukung

Proses Manajemen Di Rumah Sakit Santa Elisabeth

Dengan Metode SERQUAL dan EUCS

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Tesis pada Program Pasca Sarjana (S2) Magister Komputer, Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha pada tanggal 14 Januari 2013. Nama Penguji Tanda Tangan

Bobby Reza, S.Kom, MM.

(Ketua)1. .............................

Ahmad Fitriansyah, M.Kom.

(Sekretaris)2. .............................

Dr. Kristiya Kartika, M.Kom.(Anggota)3. .............................

Mengetahui :

Direktur

Program Pasca Sarjana

(Dr. Rufman Iman Akbar E., MM, M.Kom)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Nama:SLAMET SUGIARTONPM:038112221015Konsentrasi:Sistem Informasi ManajemenJudul Tesis:Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk Mendukung Strategi Teknologi Informasi Perusahaan Di PT. Sinarmas Sekuritas Cabang Pontianak.Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jakarta, 2013Melvarina Tamba Melvarina Tamba, 0401 2222 1041Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Ditinjau Dari Aspek Persepsi Pengguna Dalam Pendukung Proses Manajemen Di Rumah Sakit Santa Elisabet Dengan Metode SERQUAL dan EUCS; dibawah bimbingan Dr. Rufman Iman Akbar E., MM., M.Kom. dan Didik Setiyadi, M.Kom.91 + xiv hal / tabel / gambar / lampiran / pustaka ( 1992 2011 )ABSTRAK

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan mempunyai SIMRS yang digunakan untuk mendukung dan mempermudah pelayanan terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang ada dengan meninjau tingkat kepuasan pengguna (middle manager/karyawan) dan kepuasan pasien terhadap kinerja sistem. Kinerja dievaluasi dengan menggunakan kerangka SERQUAL (Service Quality) dan EUCS (End-User Computing Satisfaction). Sampel diseleksi dari sejumlah middle manager/karyawan dan pasien di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Penelitian ini merupakan studi gabungan antara deskriptif dan kualititatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari middle manager/karyawan dan pasien bahwa Sistem Informasi Manajem Rumah Sakit sudah memberikan kepuasan yang cukup baik dalam membantu mereka dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bagi Rumah Sakit sedangkan pasien dapat menikmati pelayanan yang memuaskan dari Sistem Informas Manajeman Rumah Sakit lewat karaywan.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Kinerja, Service Quality, End-User Computing Satisfaction.

Melvarina Tamba, 0401 2222 1041Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Ditinjau Dari Aspek Persepsi Pengguna Dalam Pendukung Proses Manajemen Di Rumah Sakit Santa Elisabet Dengan Metode SERQUAL dan EUCS; dibawah bimbingan Dr. Rufman Iman Akbar E., MM., M.Kom. dan Didik Setiyadi, M.Kom.91 + xiv hal / tabel / gambar / lampiran / pustaka ( 1992 2011 )ABSTRAK

Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan mempunyai SIMRS yang digunakan untuk mendukung dan mempermudah pelayanan terhadap pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang ada dengan meninjau tingkat kepuasan pengguna (middle manager/karyawan) dan kepuasan pasien terhadap kinerja sistem. Kinerja dievaluasi dengan menggunakan kerangka SERQUAL (Service Quality) dan EUCS (End-User Computing Satisfaction). Sampel diseleksi dari sejumlah middle manager/karyawan dan pasien di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Penelitian ini merupakan studi gabungan antara deskriptif dan kualititatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa dari middle manager/karyawan dan pasien bahwa Sistem Informasi Manajem Rumah Sakit sudah memberikan kepuasan yang cukup baik dalam membantu mereka dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bagi Rumah Sakit sedangkan pasien dapat menikmati pelayanan yang memuaskan dari Sistem Informas Manajeman Rumah Sakit lewat karaywan.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Kinerja, Service Quality, End-User Computing Satisfaction.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Yang Maha Baik karena hanya dengan berkat dan kemurahan-Nya, tesis yang merupakan syarat kelulusan program pasca sarjana dengan judul Kajian Dukungan Sistem Billing Pasien Rawat Inap Terhadap Manajemen Logistik Bahan Habis Pakai Menggunakan Pendekatan PIECES (Studi Kasus Pada Rumah Sakit ProMedika) dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulisan tesis ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari mama terkasih, keluarga dan para sahabat yang senantiasa mendampingi dan mendoakan kelancaran usaha penulis. Tiada ucapan yang dapat mewakili rasa terima kasih penulis kepada mama, keluarga dan para sahabat selain sedikit penghargaan dalam tulisan yang belum sempurna ini.

Penulis juga menyadari bahwa seluruh kegiatan perkuliahan pasca sarjana hingga penulisan tesis ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dengan kegembiraan dan kerendahan hati penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Keluarga besar, khususnya kepada kedua Orang Tua, dan Suami tercinta W. Nainggolan, ST 2. Bapak Ir. Damsirudin Siregar, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha Jakarta.3. Bapak Dr. Rufman Iman Akbar E., MM, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Eresha, dan Pembimbing Utama, yang telah bersedia meluangkan waktu memberi bimbingan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Didik Setiyadi, M.Kom selaku Pembimbing Pedamping yang berkat ketelitian dan kesabaran beliau dalam membimbing dan memberi arahan, sehingga tesis ini menjadi berarti.

5. Bapak Bobby Reza,S.Kom.,MM, yang telah memotivasi penulis untuk memulai pemilihan judul dan penulisan tesis jauh-jauh hari sehingga memudahkan dalam menyelesaikan tesis ini dengan tepat waktu.6. Bapak David J. Sembiring, M.Kom, selaku Direaktur STT & Politeknik Poliprofesi yang telah memberikan banyak bantuan material dan moril hingga terselenggaranya pendidikan Program Pasca Sarjana (S2) ini.7. Seluruh Staff Dosen dan Staff Karyawan STMIK Eresha Jakarta, yang telah memberi ilmu pengetahuan berharga serta membantu kelancaran studi selama masa pendidikan.

8. Segenap Dosen Penguji, yang telah memberikan saran dan masukan demi terwujudnya Tesis yang lebih baik.

9. Semua rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana STMIK Eresha yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menempuh ilmu.10. Semua rekan-rekan alumni pasca sarjana STMIK Eresha yang telah membantu penulis dalam diskusi dan sharing materi tesis sehingga tesis ini dapat selesai. Saya menyadari, penelitian ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu memerlukan banyak masukan dari bapak ibu sekalian yang membacanya. Semoga tesis ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca, civitas akademika STMIK Eresha dan STMIK Widya Dharma.Penulis

DAFTAR ISI

Hal

PERSETUJUAN TESIS

i

ABSTRAK

ii

ABSTRACK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

viiiBAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1

1.2 Permasalahan Penelitian

6

1.2.1 Identifikasi Masalah

6

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

6

1.2.3 Rumusan Masalah

7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

7

1.3.1 Tujuan Penelitian

7

1.3.2 Manfaat Penelitian

7

1.4 Sistematika Penulisan

8

BAB II LANDASAN TEORI

10

2.1 Tunjauan Pustaka

10

2.2.1 Landasan Teori

15

2.2.1 Sistem Informasi

15

2.2.2 Data dan Informasi

16

2.2.3 Metode Serqual

17

2.2.4 Metode EUCS

17

2.2.5 Rumah Sakit

18

2.2.6 Sistem Informasi Rumah Sakit

20

2.3 Kerangka Pemikiran

21

BAB III METODE PENELITIAN

23

3.1 Analisis kebutuhan

23

3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit

23

3.1.2 Visi dan Misi

25

3.1.3 Struktur Organisasi

26

3.2 Perancangan Penelitian

27

3.2.1 Sumber Data

29

3.2.2 Populasi dan Sampel

30

3.2.2.1 Populasi

303.2.2.2 Sampel

313.3 Tehnik Analisis Data

31

3.3.1 Bentuk Analisis Kinerja SIM

31

3.3.2 Kuesioner Mengukur subjek Kualitas SI

32

3.3.3 Analisis data Kuesioner

36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

37

4.1 Hasil Analisis Kuesioner

37

4.1.1 Tingkat Kepuasan dengan Metode EUCS

37

4.1.2 Tingkat Kepuasan dengan Metode SERQUL

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

78

5.1 Kesimpulan

78

5.2 Saran

79

DAFTAR PUSTAKA

81

DAFTAR RIAWAT HIDUP

83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

84

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan suatu oragnisasi yang sangat kompleks yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan pendidikan. Untuk melakukan fungsi dan fungsinya rumah sakit mampu membiayai hidupnya, sehingga citra rumah sakit bergesaer dari fungsi sosial menjadi fungsi ekonomis. Iman Hilman , Ketua Majelis Etika Rumah Sakit Indonesia, menyatakan Pada awalnya sejarahnya, orang mendirikan rumah sakit memang atas dasar naluri rasa ingin tolong-menolong, rasa sosial, rasa belas kasihan, dan simpati di antara sesama, serta semangat keagamaan yang tinggi. (Hilman, I; 2003: 2)

Citra rumah sakit yang dahulu semata-mata berfungsi sosial, tampak mulai mengalami pergeseran, dimana kini rumah sakit lebih dikenal sebagai organisasi sosio-ekonomis. Artinay rumah sakit mulai mempergunakan kaidah ekonomi dalam pengelolanya sehingga akan menujukan ciri-ciri bisnis di rumah sakit, yang anata lain ditunjukan oleh adanya kesadaran tinggi tentang perhitungan biayadan laba, serta semakin dibutuhkannya manajemen yang propesional (1) Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah mengalami defisit rata rata 1,6 miliar per tahun dan subsidi Pemerintah untuk masyarakyat miskin hanya dapat menutup 5 persen saja dari defisit itu, menurut disertasi (Bambang Hartono 2006: 6)

Manajemen (SIM) merupakan salah satu sumber daya organisasi untuk Dengan adanya keadaan seperti ini, timbul iklim kompotisi yang ketat antar rumah sakit, iklim inilah yang mendorong para praktisi manajerial rumah sakit mengembangkan strategi, agar rumah sakitnya mampu bersaing, tanpa melupakan etika yang berlaku, salah satu caranya adalah dengan peranan/fungsi Sistim Informasi Manajeman. Rumah sakit menjadi berorientasi pemasaran holistik. Yaitu rumah sakit telah menerapkan pandangan yang lebih luas tentang pemasaran dan menyadari kesaling-tergantungan antaraberbagai kegiatan, sehingga diperlukan integrasi dari kegiatan-kegiatan. (Kotler dan Keller, 2009 : 6)

Sistem Informasi mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai tingkat manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan manajersebagai pimpinan manajemen dan manajer, maka haruslah dirancang suatu SIM yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan.

Rumah Sakit juga mempunyai sim yang biasa disebut dengan simrs. simrs merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, teapt waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi manajemen dan pengambilan keputusandan memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. (2) Misalnya saja, SIM dapat mengelola data pasien secara lebih baik sehingga lebih mudah dicari dan ditemukan, dan kemudian data pasien tersebut dapat digunakan untuk perencanaan penggunaan obat, sehingga diharapkan stok obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut.

SIMRS dapat Tehnologi informasi telah berkembang dan menjadi bagian yang sangat penting bagi industri, kesehatan, termasuk upaya untuk menurunkan biaya pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan adanya ketimpangan informasi di bidang kesehatan antar pemberi pelayanan kesehatan dengan konsumen kesehatan. Dengan demikian maka pemberian informasi kepad konsumen merupakan sesuatu yang amat penting. Dalam penelitian untuk disertasi, terungkap adanya hubungan positif yang cukup kuat antara pemanfaatan rawat inap rumah sakit dengan pengeluaran rumah sakit untuk iklan. (Hartono, 2006: 10)(Hospital Information Syistem / HIS) turut berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. HIS merupakan integrasi berbagai sistem dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit misalnya rekam medis, sistim penagihan pembayaran, sistim farmasi, sistim akuntansi rumah sakit dan sebagainya. Catatan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensip ini meliputi berbagai hal, misalnya data status kesehatan pasien, data yang dibutuhkan oleh penanggung biaya (asuransi), data sosial administratif dan sebagainya. Data pelayanan kesehatanini pada saatnya akan dibutuhkan oleh berbagai pihak manajemen rumah sakit, keuangan, pendidikan dan penelitian, asuransi, dan kepolisian. Pusat dari semua inisiatif perkembangan ini adalah pengembangan dan implementasi rekam medis elektronik.

Sejalan dengan hal ini tersebut, maka sejak tahun1997 Rumah Sakit Santa Elisabeth telah mengaplikasikan Sistim Informasi manajemen Rumah Sakit (SIMRS) berbasis operating Systim DOS yang sebagian besar telah ada di semua unit yang ada di Rumah Sakit Santa Elisabeth, meskipun data telah terigrasi akan tetapi secara tampilan belum ada integrasi antara bagian tersebut. SIMRS tersebut mulai dari bagian pendaftaran, rawat jalan, rawat inap, keuangan (biling Systim). Input dari sistim informasi ini meliputi data psien (nama, alamat, nama orang tua, tanggal lahir, serta nomor medical record) sedangkan diagnosa dan terapi dimasukan secara manual di rekam medis. Output yang dihasilkan dari sistim ini meliputi laporan harian (jumlah pasien, jumlah pendapatan) laporan bulanan serta laporan strategi (seperti jenis penyakit yang paling banyak pada waktu tertentu, pendapatan rumah sakit

Sebagai rumah sakit tipe madya yang telah lulus akreditasi 2001 dan mempunyai 12 bidang pelayanan dengan Bed Occupancy Rate (BOR) sebanyak 74,95 %, maka pengaplikasian sistim informasi manajemen berbasis komputer ini sangat diharapkan untuk dapat menunjang kelancaran proses pelayanan kesehatan.

Perjalanan SIMRS di Rumah Sakit Santa Elisabeth adalah dari sistem operasi DOS tahun 1997 dan pada tahun 2004 terdapat tawaran dari Dinas Kesehatan Medan untuk uji coba penerapan ke sistem operasi yang lebih baik (sistem windows). Sampai saat ini sistem windows masih dalam taraf penegmbangan dan belum diimplementasikan. Adanya rencana perubahan sistem operasi tersebut perlu diadakan suatu evaluasi pada sistim berjalan saat ini karena untuk menangkap segala permasalahan yang ada agar sistim baru yang diterapkan akan lebih baik.

Salah satu evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja sistem adalah dengan evaluasi kinerja berdasarkan persepsi pengguna. Pengguna dalam sistim ini meliputi End User yaitu operator komputer dari seluruh unit rumah sakit dan orang-orang yang menggunakan output dari sistim ini (meliputi pihak manajemen dan pihak direksi), serta pelanggan yaitu individu yang terlibat dengan sistim ini (seperti pasien rumah sakit)

Evaluasi sistem menurut persepsi pengguna sangat penting. Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, perasaan dan pengalaman (Website rsemedan.bythost6.com/halberita-2.html/tgl 2 Maret 2013)

Pengguna merupakan kunci utama berhasil atau tidaknya suatu program diterapkan, karena sebagus apapun program dan sistem yang dijalankan program diterapkan, karena sebagus apapun program dan sistem yangdijalankan tidaklah akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari pengguna.Bila pengguna menganggap sistem itu terlalu sulit dan menghambat kerjamereka maka sistem baru tersebut tidak mereka gunakan, dan akhirnya siasialahperencanan dan pengembangan suatu program.

Hal ini telah terjadi diberbagai macam organisasi, dimana pihak manajemen telah menghabiskan begitu banyak biaya untuk investasi dan pengembangan suatu sistem barusecara komputerisasi, tetapi akhirnya sistem tidak dapat berjalan, karena tidak adanya dukungan dari para pengguna.Di sinilah dapat dilihat betapa pentingnya mengetahui keinginan dan pendapat dari segi pengguna.

Pentingnya partisipasi pengguna dalam proses pengembangan systeminformasi telah dibuktikan secara luas oleh kelompok MIS (ManagementInformastion System) untuk meningkatkan kepuasan pengguna. Partisipasi pengguna diharapkan dapat meningkatkan kualitas sistem, serta dapat menghindari pengembangan yang tidak dapat diterima (5).Penelitian yang dilakukan oleh Robert S. Tan untuk mengukur persepsi karyawan di Amarillo VA Nursing Home pada bulan Agustus 1994 mendapatkan hasil bahwa dari 46 orang responden, 61 % responden merasa bahwa sistem komputerisasi dapat meningkatkan efisiensi dalam mencari informasi pasien, 66 % mengatakan bahwa sistem komputerisasi meningkatkan efisiensi dokumentasi data pasien. (4)Evaluasi bemanfaat untuk mengetahui bagaimana implementasi suatu sistem telah dijalankan. Ada banyak evaluasi yang dapat dilakukan terhadap sistem informasi, yaitu Evaluasi pra- implementasi, Evaluasi review implementasi, Evaluasi operasional 1, Evaluasi operasional 2, serta Evaluasi operasional 3, yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat sistem telah beroperasilebih dari 5 tahun. (6)Untuk mengetahui keinginan dan pendapat pengguna terhadap aspek aspekyang mempengaruhi sistem informasi, maka diperlukan suatu alatevaluasi yang akan ditanyakan kepada pengguna. Hal-hal yang akan ditanyakankepada pengguna meliputi performa, informasi, aspek ekonomi, aspekkeamanan, aspek efisiensi serta aspek pelayanan. Acuan yang akan digunakanuntuk evaluasi sistem informasi adalah mengunakan metoda SERQUAL yangterdiri dari reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), tangibles (bukti langsung), dan empathy (empati).

Sejak menggunakan sistem komputerisasi Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan belum pernah melakukan evaluasi terhadap sistem informasi. Dalam penelitianini evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi operasional - 3, dikarenakanevalusi dilakukan pada saat sistem beroperasi lebih dari 5 tahun. Hal-hal yangdievaluasi adalah familiarisasi terhadap sistem (dilihat dari pengguna danstakeholders), review terhadap sistem, proses dan pelaporan, bagaimana prosessistem selama ini, apakah ada peningkatan budaya dan pembelajaran terhadapsistem, apakah para staff menyadari tentang tanggung jawab pekerjaannya,serta apakah staff mengiginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Evaluasi inijuga menggunakan model evaluasi improvement, yaitu evaluasi yangmemberikan informasi tentang bagaimana program bekerja, bagaimanaprogram berfungsi, dan bagaimana mengantisipasi masalah masalah yang dapatmenganggu pelaksanaan kegiatan dan dikombinasikan dengan faktor-faktoryang mempengaruhi persepsi (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, pengalaman).

Sebagai pembanding, metode EUCS (End User Computing Satisfaction) adalah mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu aplikasi dengan membandingkan suatu harapan dan kenyataan dari suatu sistim informasi. EUCS terdiri dari :

a. Dimensi Content adalah mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi dari suatu sistem

b. Dimensi Accurancy adalah mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistim menerima input kemudian mengolahnya menjadi informasi

c. Dimensi Format adalah mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari antarmuka sistim

d. Dimensi Ease of Use adalah mengukur kepuasan pengguna dari sisi kemudahan pengguna atau userfriendly dalam menggunakan sistem seperti proses memasukan data, mengolah data dan mencari informasi yang dibutuhkan

e. Dimensi Timeliness mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu, sistim dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

1.2 Permasalahan Penelitian

Secara umum, yang akan saya lakukan adalah mengevaluasi kinerja Sistem informasi manajemen ditinjau dari aspek dari aspek Persepsi penggunaan dalam pendukung proses manajemen di Rumah Sakit santa Elisabet Medan dengan metode SERQUAL dan EUCS, hingga akhirnya memperoleh kesimpulan kualitatif dan analisis solusi yang dapat diajukan kepada para pimpinan Rumah Sakit Santa Elisabet Medan

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Belum pernah dilakukan evaluasi dalam sistem informasi manajemen rumah sehingga rumah sakit kesulitan untuk mengetahui bagaimana SIM yang selama ini berlaku memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan terhadap pasien.

b. Rumah sakit kesulitan untuk mengetahui bagaimana SIM memberikan kontribusi terhadap tingkat pelayanan terhadap pasien1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup tesis yang akan penulis susun secara umum mengenai evaluasi kinerja Sistem Informasi Mananjemen pada Rumah Sakita Santa Elisabeth Medan adalah penelitian mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah di Jalan H Misbah No. 7 Medan b. Waktu penelitian akan dilakukan di bulan Mei 2013 selama satu bulan di hari dan jam kerja.

c. Populasi penelitian adalah pasien rawat inap dan karyawan yang menjalankan sistem informasi ataupun middle manager (kepala bagian)d. Metode yang digunakan untuk menganalisa data dari pasien menggunakan metode Servqual dan metode yang digunakan untuk menganalisa data dari karyawan ataupun middle manager menggunakan metode EUCS.1.2.3 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui kinerja sistem informasi rumah sakit Elisabeth Medan, penulis menentukan topik maslah yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit setelah diterapkan sistem informasi?

2. Bagaiman tingkat kepuasan dari karyawan/middle manager terhadap Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Elisabeth Medan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk membantu pihak Top menejemn Rumah Sakit Elisabeth Medan dalam mengevaluasi kinerja Sistem Informasi yang ada berdasrkan persepsi dari pengguna Sistem Informasi

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan tesis ini adalahMelakukan evaluasi kinerja sistem informasi di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan ditinjau dari persepsi pengguna, dengan menggunakanin dikator SERQUAL dan EUCS, mengetahui gambaran SIMRS yang ada di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, Mengetahui Mengetahui persepsi pengguna berdasarkan aspek reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), tangibles (bukti langsung), dan empathy (empati).

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang saya lakukan diharapkan dapat :

a. Bagi Institusi Rumah Sakit.1. Diperoleh suatu gambaran tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap kinerja sistem informasi manajemen.2. Diperoleh masukan untuk pengembangan sistem berikutnya.b. Bagi Program Pasca Sarjana Sistim Informasi Manajemen Stimik Eresha

Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa, dan bahan sumbangan pemikirantentang evaluasi sistem informasi manajemen, khususnya dan aspekpersepsi pengguna.

c. Bagi PenelitiSebagai wahana untuk mengaplikasikan keilmuan yang telah dipelajaridibidang sistem informasi manajemen kesehatan dan pelayanan kesehatanberbasis komputer.

d.Bagi Peneliti Lain1. Diperoleh data yang dapat dijadikan referensi untuk penelitianpenelitian serupa di institusi yang lain2. Diperoleh suatu gambaran tentang keinginan pengguna yang dapatdijadikan acuan untuk pengembangan penelitian yang lebih luas.

1.4 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini menggunakan sistematika yang sesuai dengan standar dari STMIK Eresha sebagai berikut:BAB IPENDAHULUAN

Berisi penjelasan latar belakang dilakukan penelitian ini, identifikasi masalah penelitian, ruang lingkup dan perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan penelitian ini.

BAB IILANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam bab ini dikaji tinjauan pustaka penelitian sejenis yang pernah dilakukan dan berbagai landasan teori yang mendukung penelitian ini. Bab ini juga berisi kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum Rumah Sakit Santa Elisabet Medan, perancangan penelitian, penelitian subjek kualitas yang diterapkan pada sistem informasi, pengukuran kualitas layanan sistem informasi dengan menggunakan metode Serqual dan EUCS.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil pengumpulan data kuesioner, analisis jawaban responden kuesioner dan implikasi penelitian.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran bagi institusi di mana penelitian dilakukan maupun bagi penelitian selanjutnya.

Bab IILandasan Teori dan Kerangka Pemikiran2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan artikel, jurnal, penelitian, maupun literatur yang berkaitan dengan topik penelitian penulis dan digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka ini merupakan suatu kesatuan dengan pokok pembahasan penelitian. Dalam tesis ini saya mengawalai dengan studi literatur terhadap beberapa jurnal yaitu dengan pendekatan SERQUAL dan EUCS yaitu :

a. Analisa Kepuasan Peserta Program Sekolah Guru Indonesia (Sgi) AngkataIII Menggunakan Metode Service Quality

(SeRVQUAL) Iis Rahmawati

Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, Vol. 2, No. 1, Mei 2012Salah satu faktor yang menjadi penyebab mengapa mutu pendidikan kita masih rendah dan jauh dari harapan yaitu jumlah dan kualitas guru belum memadai serta penyebaran yang belum merata. Untuk itulah Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa hingga kini telah aktif membantu masyarakat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas melalui berbagai program yang salah satunya melalui jejaring Sekolah Guru Indonesia. Pengukuran kualitas layanan Program SGI didasarkan pada business process yang terdapat dalam program. Survei kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan program Sekolah Guru Indonesia (SGI).

Penelitian menggunakan metode survei meliputi enam kriteria kualitas pelayanan jasa dalam program SGI yang dijabarkan ke dalam 55 butir indikator dan dinilai dengan menggunakan skala likert terhadap dua bagian yaitu bagian ekspektasi dan persepsi. Untuk pengukuran kepuasan peserta digunakan metode Servqual (Service Quality) untuk mendapatkan indeks kepuasan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan, kriteria yang memperoleh skor tertinggi dari segi pelaksanaan adalah kriteria pengajar yaitu sebesar 3.91. Hal ini menunjukkan pelayanan SGI dalam hal kualitas pengajar dianggap hampir sangat sesuai dengan harapan peserta. Sedangkan nilai gap tertinggi terdapat pada kriteria pengelola SGI dan pembina asrama yaitu sebesar -1.55. Semakin besar nilai negatif suatu gap pada suatu kriteria layanan maka semakin besar pula prioritas peningkatan kualitas pelayanan dari kriteria tersebut.

Berdasarkan rentang skala kepuasan terdapat tiga kriteria yang memperoleh nilai tinggi yaitu kriteria Pengajar, Materi dan Metode, serta Peningkatan Kompetensi dengan nilai masing-masing 87.08%, 85.39%, dan 84.53%. Hal ini berarti peserta SGI merasa sangat puas dengan pelayanan SGI pada tiga kriteria tersebut.

Kata kunci : program Sekolah Guru Indonesia, mutu layanan, kepuasan pelanggan, metode SERVQUAL

b. Budaya Dan Behavior Intention Mahasiswa Dalam Menilai Service Quality Universitas Kristen Petra

(jurnal manajemen pemasaran, vol. 1, no. 1, april 2006: 44-52)Penelitian ini mencoba untuk menjelaskan hubungan budaya dan behavioral intention mahasiswa Universitas Kristen Petra (UK Petra) dalam menilai kualitas layanan jasa bidang akademik UK Petra. Budaya ditinjau dari PowerDistance, Uncertenty Avoidance, Indivduialism, Masculinity dan Time Orientation. Behavioral Intention ditinjau dari Loyalty, Propensity to Switch, Pay More, External Response dan Internal Response sedangkan kualitas layanan ditinjau dari tangible, Responsiveness, Reliability, Emphaty and Assurance. Menggunakan Path Analysis,

Hasil penelitian menunjukkan kwalias layanan dapat dinilai melalui behavioral Intention sedangkan budaya tidak signifikan sebagai dasar penilaian karena cenderung seragam.

Kata kunci: Budaya, Behavioral Intention, Kwalitas layanan

c. Service Quality, Perceive Value, Satisfaction, Trust, dan Loyalty pada PT. Kereta Api Indonesia Menurut Penilaian Pelangganm Surabaya

(jurnal manajemen pemasaran, vol. 4, no. 1, April 2009: 23-37)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari lima dimensi SERVQUAL. Hal ini juga untuk menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan, nilai yang dirasakan, kepuasan pelanggan, kepercayaan danloyalitas pelanggan. Populasi penelitian ini adalah seluruh penumpang kereta yang telah menggunakan layanan PTKAI di Surabaya penulis Station. The menggunakan convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner kepada 400 responden dari beberapa kereta berangkat stasiun di Surabaya.

Hasil menunjukkan bahwa kinerja pelayanan PTKAI, menurut pelanggannya, baik. Tambahan ini, penelitian juga menunjukkan bahwa nilai SRVQUALdan dirasakan memiliki pengaruh positif langsung pada kepuasan pelanggan,dan kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif langsung pada kepercayaan dan loyalitas pelanggan.Dalam analisis, juga menunjukkan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan, walaupun itutidak signifikan.

Dengan demikian, kepuasan pelanggan telah menjadivariabel intervening antara nilai SERVQUALdan dirasakan terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini juga berfungsi sebagai intervensi variabel antara nilai SERVQUAL dan dirasakan terhadap kepercayaan. Namun, kepercayaan tidak dapat berfungs isebagai variabel intervening antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Kata kunci: PTKAI, SERVQUAL, nilai yang dirasakan, kepuasan, kepercayaan, loyalitas.

d. Tesis berjudul

Analisis Penerimaan Pengguna Akhir Dengan MenggunakanTechnology Acceptance Model Dan End User Computing Satisfaction Terhadap Penerapan Sistem Core Banking Pada Bank Abc

Oleh Charlesto Sekundera P.L tanggal 22 Desember 2006Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penerimaan (acceptance )penggunaan sistem core banking di Bank ABC dengan menggunakan End User Computing Satisfaction (EUCS). Dalam lingkungan teknologi informasi yang bersifat mandatory use dimana pemakai tidak memiliki kebebasan penggunaan sistem informasi yang dipergunakan perusahaan, tentunya penerimaan (acceptance) akan berbeda jika lingkungan teknologi tersebut bersifat voluntary use. Dalam lingkungan teknologi informasi yang bersifat voluntary use maka pemakai sistem informasi mempunyai kebebasan (freedom) untuk memutuskan memakai atau tidak memakai sistem informasi tersebut. Dalam lingkungan yang bersifat mandatory use, kepuasan pengguna menjadi ukuran penerimaan penggunaan sistem informasi. Subyek penelitian yang digunakan adalah para karyawan di Bank ABC. Dari150 kuisioner yang dikirim, diperoleh responden sebanyak 120 karyawan atau tingkat pengembalian sebanyak 80%. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode Component Based Structural Equation Model atau PartialLeast Square (PLS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa model EUCS, variabel-variabel akurasi, ketepatan waktu dan kemudahan mempengaruhi penerimaan penggunaan sistem core banking di BankABC. Namun variabel isi dan bentuk tidak mempengaruhi penerimaan pengguna ansistem core banking di Bank ABC.

Kata Kunci : Technology Acceptance Model, End User Computing Satisfaction, mandatory use, sistem core bankinge. Tingkat Kepuasan Pengguna (User Satis Faction) Sistem Informasi Akses Pada Pt Ksei

Thesis, oleh Yulia Purnama Sari anggal23 Desember 2011

AKSes atau Acuan Kepemilikan Sekuritas merupakan suatu sistem informasi yang dirancang oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk membantu para investor melakukan pemantauan terhadap portfolio efek yang dimilikinya. Dengan menggunakan metode End User Computing Satisfaction (EUCS)Doll dan Torkzadeh (1998) dan Xiao dan Dasgupta (2002) penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan dari pengguna sistem informasi ini dengan menggunakan 6 komponen pengujian yaitu content, accuracy, format,easy to use, timeliness, dan validity and reliability. Jenis kelamin, usia, dan pendidikan merupakan karakteristik pengguna yang juga diperhitungkan untuk melihat apakah karakteristik tersebut mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna yang telah diuji.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem informasi AKSes berada pada kelompok rata-rata hingga puas dan karakteristik pengguna yang mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna tersebut adalah jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

F. Kualitas Sistem Informasi Dan Kepuasan Pengguna Sistem InformasiPerguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala ( Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol. 2. No. 1 Januari 2009)Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas sistem informasi, keandalan, kemudahan penggunaan, fleksibilitas, fungsionalitas, untuk kepuasan pengguna. Responsees dikumpulkan dari 392 pengguna dalam tiga kelompok, ceramah, Operator sistem informasi dan mahasiswa fakultas ekonomi universitas Syiah Kuala. Para hypotheeses penelitian dianalisis dengan menggunakan regresi berganda.

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan variabel Reliability, flexibility, functionality berpengaruh terhadap kepuasan pengguna internal. Sedangkan variabel Ease of use tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna internal. Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data yang berupa kuesioner tertutup, dan sifat dari kuesioner yang subjektif, sehingga jawaban yang diberikan reponden terbatas pada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Hal ini akan menimbulkan masalah jika jawaban responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya yang berakibat pada biasnya hasil dari penelitian ini. Keadaan ini merupakan hal yang tidak dapat dikendalikan karena diluar kemampuan peneliti.

Penelitian ini tidak dapat mengeksplorasi pemanfaatan sistem informasi yang disediakan di lingkungan Universitas bagi responden hal ini disebabkan karena keterbatasan penelitian yang telah disebutkan sebelummnya. Sebaiknya penelitian ini ditindak lanjut untuk megesplorasi pemanfaatan sistem yang tersedia dan perlu melakukan pengujian pada variabel lain yang mempengaruhi kepuasan pengguna.

2.2 Landasan TeoriUraian istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan sesuai dengan daftar pustaka terbaru sehingga pembaca memiliki persepsi dan kerangka pikir yang sama dengan peneliti untuk memahami tulisan ini.

2.2.1 Sistem InformasiSistem Informasi (information system) adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Sistem informasi berisi informasi tentang orang orang, tempat dan hal hal penting di dalam organisasi atau lingkungan sekelilingnya.

Tiga aktivitas di dalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengandalkan operasi, menganalisis permasalahan dan menciptakan produk baru. Aktivitass tersebut adalah input, proses dan output. Input merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun dari luar oragnisasi. Pemrosesan (processing) mengubah data input mentah ini menjadi bentuk yang berarti. Output mengirimkan informasi yang tekah diproses tersebut ke orang orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan informasi tersebut. Sistem informasi juga harus menggunakan umpan balik, yang merupakan output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahapan input. (Kenneth C. laudon & Jane P. Laudon 2007 : 15)

Gambar 2.1

Data dan Informasi

(Kenneth C. laudon & Jane P. Laudon 2007 : 16)

2.2.2Data dan Informasi

Data adalah kejadian kenyataan yang menggambarkan kejadian kejadian dan kesatuan nyata.Informasi diperoleh setelah data data mentah diolah atau diproses. Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi criteria sebagai berikut :

a. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusanb. Informasi harus relevan, benar benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan c. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saatdibutuhkan.Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusn tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.Informasi digunakan tidak hanya satu ornag saja pihak di dalam organisasi.Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.Suatu sistim informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendaptkan informasi2.2.3 Metode SERQUALAda banyak masalah, kesempatan dan arah pengembangan dalam suatu sistem informasi, oleh karena itu mengembangkan suatu kerangka kerja yang berguna untuk mengklasifikasikannya yang disebut SERQUAL reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), tangibles (bukti langsung), dan empathy (empati).

Kerangka kerja SERQUAL dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Bukti langsung (tangibles) meliputi :

Fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dansarana komunikasi

b. Keandalan (reliability) :

Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikandengan segera, akurat, dan memuaskan

c. Daya tanggap (responsiveness) yaitu :

Keinginan para staf untuk membantu parapelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap

d. Jaminan (assurance) :

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifatdapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko, atau keraguraguan

e. Empati (empathy) :

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan

2.2.4Metode EUCS

DefinisiEnduserComputingSatisfaction (EUCS)End User ComputingSatisfaction (EUCS) systems adalahmengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu aplikasi dengan membandingkan suatu harapan dan kenyataan dari suatu sistim informasi. Salah satu model evaluasi yang digunakan untuk mengukur penerimaan sistem informasi adalah End-User Computing Satisfaction (EUCS) yang merupakan satu metode yang menggunakan pengukuran kepuasan sebagai satu bentuk evaluasi sistem informasi.

Penilaian kepuasan tersebut dilihat dari 5 buah perspektif/dimensi yakni, isi (content), keakuratan (accuracy), format, kemudahan pengunaan (ease of use), dan waktu (timeliness), dan model ini dinamakan End-User Computing Satisfaction (kepuasan pengguna akhir computer)2.2.5Rumah SakitRumah sakit seharusnya meneliti lebih jauh untuk memahami bagaimana individu-individu konsumen memandang, memikirkan, merasakan dan bertindak dalam kaitan pelayanan yang disediakan. Inilah makna dari rumah sakit yang beriorentasi konsumen. Memahami perilaku konsumen adalah dasar bagi dikembangkan pelayanan, ditetapkan tarif, ditentukan lokasi dan diselenggarakanya promosi yang efektif. Proses pemanfaatn pelayanan rumah sakit oleh konsumen pada dasarnya terdiri dari lima tahap sebagai berikut

Gambar 2.2 Pelayanan Rumah Sakit

(Bambang Hartono, 2010 : 128)

a. Timbulnya kebutuhan, yaitu kebutuhan kebutuhan dan keinginan yang menjadikan konsumen tertarik untuk memanfaatkan pelayanan.

b. Mencari informasi, yaitu apa yang dilakukan konsumen untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakannya.

c. Menimbang (mengevaluasi) yaitu bagaimana konsumen mempertimbangkan pilihan-pilihan pelayanan yang ada

d. Memanfaatkan yaitu bagaimana konsumen memanfaatkan pelayanan yang dipilih

e. Keputusan pascapemanfaatan, yaitu dampak dari hal-hal yang dialami konsumen setelah memanfaatkan pelayanan terhadap sikap perilaku selanjutnya. Dalam Undang Undang nomor44 tahun 2009 tentang rumah sakit dijelaskan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rawat Inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.Inpatient adalah pasien yang dirawat inap pada rumah sakit. ( Bambang Hartono 2010 : 128)

2.2.6 Sistem Informasi Rumah Sakit

SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi. Sebagian besar rumah sakit diIndonesiamasih mengandalkan sistem informasi manajemen rumah sakit yang berbasis pada aplikasi untuk menunjang kegiatan transaksi administratif. Penelitian dan pengembangan SIMRS merupakan salah satu prioritas di Minat Simkes. Beberapa mahasiswa Simkes telah meneliti kondisi SIMRS, ada pula yang pernah merancang model aplikasi dokumentasi asuhan keperawatan. Secara umum, SIMRS meliputi beberapa modul yang terdiri dari:

1. Registrasi pasien

2. Sistem antrian

3. Manajemen rawat jalan

4. Manajemen unit penunjang

5. Manajemen rawat inap

6. Farmasi dan inventory logistik rumah sakit

7. Billing sistem dan akuntansi

8. Manajemen sumber daya rumah sakit

9. Sistem pelaporan medical error

10. Manajemen rekam medis

11. Sistem informasi eksekutif

Tujuan system informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan, meningkatkan fungsi perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi organisasi. Mengukur, mengendalikan, menganalisa penggunaan sumber daya dan produktifitas, efisiensi dan efektifitas, meningkatkan komunikasi intern dan ekstern organisasi, penyusunan laporan intern dan ekstern riset dan pendidikan.www.buk.depkes.go.id

Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:

1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.

2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.

3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.

4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.

5. Berubah-ubahnya kebijakan.

6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.(http://rezapnst.blogspot.com/2013/01/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit.html)

2.2.7 Persepsi

Persepsi pada hakekatnya merupakan proses psikologis yang kompleks yang juga melibatkan aspek fisiologis. Proses psikologis penting yang terlibat dimulai dari adanya aktivitas memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan sehingga konsumen dapat memberi makna atau suatu objek. Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalammemahami informasi tentang lingkungannya baik melalui penglihatan,pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman dan merupakan suatuproses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indramereka agar dapat member! Makna kepada lingkungan mereka. Terbentuknya persepsi didahului oleh sensasi, yaituindividu menyadari adanya stimuli/rangsangan yang dihadapinya, kemudianselanjutnya memberikan interpretasi terhadap stimuli tersebut, sedangkaninterpretasi tersebut dipengaruhi oleh faktor belajar, motivasi, sosial, danberbagai faktor kepribadian dari individu yang bersangkutan.

Persepsi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah :

1. Faktor yang berasal dari individu misalnya jenis kelamin, umur, tingkatpendidikan dan lain-lain.

2. Faktor pengalaman

3. Faktor Lingkungan

4. Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan seseorang (Tatik Suryani 2008 : 102)2.3 Kerangka Pemikiran

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Elisabeth Medan. Kinerja dinilai dari kepuasan pasien dan kepuasan pengguna / middle manager. Untuk menilai kepuasan dari pasien terhadap sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Elisabeth Medan digunakan metode Serqual (Service Quality) dengan variabel bebas adalah kenyataan (tanglibes), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy). Untuk menilai kepuasan dan pengguna / middle manager terhadap SIM Rumah Sakit Santa Elisabet Medan digunakan metode EUCS dengan variabel bebas yaitu isi (content), keakuratan (accurancy), tampilan (format, kemudahan dalam menggunakan sistem (ease of use), ketepatan waktu (timelines)

Hasil analisis dari kedua metode tersebut diatas akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan terhadap pimpinan/top manager untuk menilai kinerja Sistem Informasi Rumah Sakit Santa Elisabet Medan

Penelitian ini memiliki kerangka pemikiran yang dapat dilihat pada gambar di bawah 2.3 ini

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran Peniliti

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Analisis Kebutuhan

Untuk melakukan evaluasi dari kinerja sistem informasi manajemen dari Rumah Sakit Santa Elisabeth maka harus diketahui sejarah, visi, misi dan tujuannya supaya dapat memahami hubungan dari manajemen yang diinginkan terhadap hasil dari sistem informasi yang dibangun pada rumah sakit santa elisabeth medan.3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Santa Elisabet Medan

Tahun 1922 Mgr. Mathias Brans pemimpin misi OFM Cap, ingin mengembangkan misi katolik di Sumatera khususnya bidang pelayanan kesehatan. Untuk mewujudkan rencana tersebut beliau meminta tenaga dari Belanda melalui Mgr. Petrus Hopmans, yang akhirnya memilih Kongregasi FSE di Breda.

Pilihan ini dirasa sangat tepat karena Suster FSE sudah berpengalaman dalam merawat orang sakit dan pelayanan kesehatan (rumah sakit). Setelah melalui proses dan perjuangan yang cukup lama, akhirnya tawaran yang dipandang sebagai kehendak Allah, diterima baik oleh Moeder Assisia Pemimpin Kongregasi FSE waktu itu dengan hati terbuka. Dan pada suatu hari di musim gugur tahun 1924 Moeder Assisia mengumumkan bahwa sudah diputuskan FSE akan bermisi ke Nederlands Oost Indie (Indonesia).

Tugas mulia ini pertama-tama ditawarkan kepada semua suster. Setelah melalui proses yang cukup lama dan dengan campur tangan Allah, akhirnya tanggal 16 Juli diputuskan 4 (empat) orang suster akan diutus ke Indonesia, yaitu: Sr. Pia (sebagai Moeder=pemimpin komunitas), Sr. Philotea, Sr. Gonzaga dan Sr. Antonette sebagai anggota.

Ke empat suster ini tiba di Indonesia tanggal 29 September 1925.Para suster langsung memulai misinya melayani orang sakit dari rumah ke rumah dan tinggal di sebuah rumah kontrakan.Situasi yang menuntut sehingga tanggal 11 Februari 1929 pembangunan rumah sakit dimulai.Pada bulan Mei 1930 bangunan rumah sakit hampir selesai dan sebagian sudah dapat digunakan dan tanggal 19 November rumah sakit diberkati dan dibuka secara resmi oleh P. Doomen.

Tahun selanjutnya pada zaman pendudukan Jepang kehidupan suster sangat menggetirkan.selama masa penjajahan para suster berulang-ulang keluar masuk kamp tahanan. rumah sakit diambil tentara Jepang untuk dijadikan markas tentara. Suster-suster terpaksa meninggalkan rumah sakit dan mengungsi ke tempat lain.

Padapertengahan tahun 1947 keadaan rumah sakit masih tetap berantakan dan dikuasai oleh tentara sekutu (Inggris).Maka para suster tinggal di rumah kontrakan Jl. Gajah Mada. Pada akhir tahun 1947 para suster sudah boleh kembali tinggal di biara tetapi rumah sakit masih berada di bawah kekuasaan Inggris. Proses pengembalian rumah sakit ke tangan suster-suster FSE tidak gampang. Maka untuk sementara para suster bekerja di rumah sakit sebagai karyawan biasa dan mendapat gaji seperti karyawan lainnya.

Bulan Februari 1948, kapel dan rumah sakit diserahkan oleh Inggris kepada DVG (Departemen Volks Gezondheid=Dinas Kesehatan Belanda). Dengan penyerahan tersebut sebenarnya secara hukum rumah sakit sudah dikembalikan kepada suster-suster FSE tetapi secara operasional masih ditangani oleh Dinas Kesehatan Belanda.

Berkat kemurahan Tuhan dan perjuangan gigih dari suster-suster dan dr. Tengku Mansoer yang berunding dengan DVG, rumah sakit akhirnya dikembalikan pada tanggal 4 Mei 1950.Sejak saat itu Sr Beatrix diangkat menjadi pemimpin rumah sakit danbersama suster-suster serta sejumlah perawat awam berjuang mengembangkan rumah sakit.

Seperti layaknya sebuah rumah sakit RS Santa Elisabeth memeliki beberapa fasilitas antara lain : 1) Poli Umum (Praktek Dokter Umum), 2) Poli Spesial (Praktek Dokter Spesialis), 3) IGD (Instalasi Gawat Darurat), 4) Laboratorium, 5) Radiologi, 6) Unit Perawatan Intensif, 7) Ruang Rawat Inap, 8) Farmasi, 9) Ruang Bersalin, dan 10) Ruang Operasi.Profil Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memiliki profil sebagai berikut:a. Nama Rumah Sakit

: Rumah Sakit Santa Elisabeth

b. Alamat

: Jl. Haji Misbah no 7 Medan

c. Telp

: 061-4144737/4512455/4522074

d. Faximile

: 061-4143168

e. E-mail

: [email protected]

3.1.2 Visi dan Misi

Dengan dilandasi semangat dasar Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth, dalam melaksanakan dan mengembangkan "Cinta dan Nilai Kristiani", karya pelayanan Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menitikberatkan karya pelayanan pada penyembuhan manusia seutuhnya sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam menuju masyarakat sehat.

Dalam pelayanan, Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan lebih mengutamakan orang yang paling membutuhkan, tanpa membedakan suku, bangsa, agama dan golongan sesuai dengan harkat dan martabat manusia.

Dalam pengembangan, Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan memperhatikan keseimbangan yang tepat guna antara kemajuan teknologi dan profesi dengan kesederhanaan. a. VisiMenjadi tanda kehadiran Allah di tengah dunia dengan membuka tangan dan hati untuk memberikan pelayanan kasih yang menyembuhkan orang-orang sakit dan menderita sesuai dengan tuntutan zaman.

b. Misi1. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas atas dasar

kasih.

2. Meningkatkan sumber daya manusia secara profesional untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas

3. Meningkatkan Sarana dan prasarana yang memadai dengan tetap memperhatikan masyarakat lemah

c. Tujuan1. Mewujudkan secara nyata Kharisma Kongregasi Fransiskanes Santa Elisabeth dalam bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum tanpa membedakan suku, bangsa, agama,ras, dan golongan.

2. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh (holistic) bagi orang-orang sakit dan menderita serta yang membutuhkan pertolongan.d. Fungsi1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan kuratif, preventif, promotif dan rehabilitative.

2. Menyediakan tempat untuk praktek bagi pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan.

e. Motto

Ketika Aku sakit kamu melawat Aku (Mat 25:36) (http://rsemedan.byethost6.com/halberita-2.htmlpada tanggal 16 Mei 2013)

3.1.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Santa Elisabeth MedanRumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah suatu badan yang bergerak dalam bidang usaha Rumah Sakit. Sesuai Undang-Undang tentang Rumah Sakit yang melarang pemilik memimpin Rumah Sakit, maka ditunjuklah seorang dokter sebagai Direktur Rumah Sakit.

Direktur RS dibantu oleh komite yang dipilih oleh direktur untuk menjalankan praktek medis di Rumah Sakit. Direktur RS juga dibantu oleh dua orang wakil direktur untuk melakukan pelayanan medis kepada masyarakat, khususnya pasien.

Struktur organisasi Rumah Sakit ProMedika selengkapnya dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 3.1Struktur Organisani3.2 Perancangan Penelitian

Penulis dalam melakukan penelitian ini membagi beberapa hal yang harus dilakukan guna memperoleh data dan informasi yang akurat sesuai dengan keadaan yang ada pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Elisabet, yaitu: a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyekatau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:80).

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2009:80)

b.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif (Sugiyono, 2009:81).

c. Teknik Pengumpulan Data Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenan ketapatan data cara cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu itu instrumen yang tekah diuji validitas dan reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. (Sugiyono, 2009:137)1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpuland ata mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek objek alam yang lain. (Sugiyono, 2009:145)Melakukan pengamatan dan peninjauan secara langsung ditempat penelitian dilaksanakan. Penulis langsung datang berkunjung ke Rumah Sakit Elisabet Medan dan melakukan pengamatan ke bagian-bagian yang ada Sistem Informasinya seperti bagian Kasir, apotik, Registrasi dan Bagian Informasi.

2. Studi PustakaStudi kepustakaan dapat membantu dalam memahami sistem yang ada. Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca literatur yang berhubungan seperti artikel-artikel di internet, buku, majalah TI untuk mendapatkan informasi latar belakang sistem yang diamati. Sebagai tambahan, juga dapat dilakukan dengan cara mengikuti seminar, diskusi atau pertemuan TI yang sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan TI (Shelly&Rosenblatt, 2012:168).

3. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2009:138)4. Angket / Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tau apa yang mau diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas. kuesioner dapat berupa pertanyaan/pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (sugiyono, 2009: 142)

3.2.1 Sumber DataDalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenan dengan validitas dan relibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenan ketepatan caracara yang digunakan untuk mengumpulkan data. (Sugiyono, 2009:222).

a. Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini seperti dari jurnal dan tesis.

b. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari end-user berupa jawaban yang diberikan melalui kuesioner, wawancara dan observasi ke perusahaan.

Data yang bersifat kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat atau gambar sedangkan data yang bersifat kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diskorkan.Data yang disajikan harus berprinsip komunikatif dan lengkap, salah satunya dapat dilakukan dengan tabel, grafik, piechart, dll (Sugiyono, 2010:23-29).

3.2.2Populasi dan SampelUntuk menyelesaikan penelitian ini digunakan kuesioner dan dilakukan wawancara sesuai kebutuhan demi mendapatkan gambaran dari kinerja sistem informasi berdasarkan pandangan dari karyawan/middle manager begitu juga pasien Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Untuk itu, perlu ditetapkan dahulu populasi dan sampel.

3.2.2.1 Populasi

Wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objekobjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga banyak objek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu. (Sugiyono, 2010 : 61)

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah karyawan / middle manager dan pasien rumah sakit Santa Elisabeth Medan yang dibagi ke dalam dua kategori:

a. Middle Manager/Karyawan adalah pengguna Sistem Informasi yang melakukan tugas entry data dan pengolahan data

b. Pasien merasakan dampak dari sistem Informasi yang ada pada Rumah Sakit melalui karyawan atau middle manager3.2.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2010:62)

Di dalam penelitian ini, teknik sampling yang dilakukan adalah Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Lebih khusus, teknik untuk mengambil sampel pada Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan adalah dengan cara Disproportionate Stratified Random Sampling, di mana populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono, 2010:62-65). Lebih jelasnya yaitu:

a. Middle Manager/Karyawan : sampel berjumlah 40 orang. Di ambil dari tiap tingkatan struktur organisasi sesuai dengan tanggung jawab tugasnya.

b. Pasien : sampel berjumlah 40 3.3 Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilkukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, tehnik analisa data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. (sugiyono, 2010 : 292) 3.3.1 Bentuk Analisis Kinerja SIM

Di dalam penelitian ini, yang ditinjau adalah kualitas kinerja dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit oleh Middle Manager/karyawan dengan menggunakan metode EUCS. Sedangkan untuk pasien bagaimana penerapan Sistem ini memberikan peningkatan kepada mereka dengan metode Serqual 3.3.2 Kuesioner Mengukur Subjek Kualitas Sistem InformasiPembuatan kuesioner dilakukan untuk mengajukan kepada kerangka kerangka yang telah ditentukan. Kuesioner disebarkan kepada responden yang telah dipilih sesuai dengan kerangka yang dibutuhkan ada 2 dimensi yaitu

1. Dimensi EUCS (End-User Computing Satisfaction)Kuesioner terdiri atas 31 pertanyaan 5 (lima) komponen End-User Computing Satisfaction. Pertanyaan yang diberikan kepada responden hanya diberikan pilihan jawaban dari 5 jawaban yang tersedia, Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5

b. Jawaban Setuju diberi bobot 4c. Jawaban Netraldiberi bobot 3d. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1

Bentuk kuesioner berbentuk kolom utnuk menuliskan pendapat terhadap pernyataan yang ada. Adapun bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 3.1

Bentuk kuesioner EUCSI. Content / IsiNoKeteranganSTSTSNSSS

1SIS menyediakan informasi yang tepat sesaui dengan kebutuhan Anda

2SIRS menyediakan laporan yang lengkap

3.SIRS menyediakan berbagai jenis laporan yang berguna untuk pekerjaan Anda

4Laporan laporan yang dihasilkan oleh SIRS sudah dapat menemukan keinginan manajemen

5Isi dan Informasi yang dihasilkan oleh SIRS sangat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan sehari hari

6SIRS memiliki banyak modul yang berguna

II. Format / Tampilan

NoKeteranganSTSTSNSSS

1Informai yang ditampilkan oleh SIRS sangat jelas

2Tampilan antarmuka (interface) SIRS sangat menarik

3.Komposisi warna dalam SIRS sangat baik sehingga tidak melelahkan mata

4Komposisi warna dalam SIRS sangat baik sehingga tidak membosankan

5Format dan bentuk laporan yang dihasilkan SIRS mudah dimengerti dan dipahami

6Tampilan antarmuka SIRS mudah, sehingga membuat Anda lebih cepat dalam melakukan pekerjaan

7Cara SIRS menampilkan sebuah informasi sangat baik

III. Acurrancy / Keakuratan

NoKeteranganSTSTSNSSS

1Informasi yang dihasilkan SIRS sangat akurat

2Hasil output pada layar, dari SIRS telah sesuai dengan apa yang Anda perintahkan / input

3.SIRS jarang terjadi error ketika Anda menggunakannya

4SIRS dapat memperkecil terjadinnya kesalahan

5SIRS menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dipercaya

6Laporan yang dihasilkan SIRS dapat menjadi informasi pendukung sebuah keputusan yang akurat

IV. Timeliness / Ketepatan Waktu

NoKeteranganSTSTSNSSS

1SIRS memberikan infomasi yang Anda butuhkan secara tepat waktu

2SIRS memberikan data yang terkini (Up To Date)

3.SIRS memberikan alert reminder pada pengguna sistem secara tepat waktu sebagai pemebritahuan / peringatan

4Sistem yang selalu ada menyediakan informasi pada saat diperlukan

5Sistem yang ada mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan besifat cepat

6Penyediaan layanan sistem informasi apabila menyelesaikan sesuatu tapat pada waktunya

V. Ease Of Use / Kemudahan dalam menggunakan sistem

NoKeteranganSTSTSNSSS

1SIRS sangat user friendly

2Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari SIRS

3.Sangat mudah dalam berinteraksi dengan SIRS

4Terdapat manual bantuan (help menu) di dalam SIRS

5SIRS menyediakan petunjuk yang jelas dalam penggunaanya

6Sangat mudah mengajarkan SIRS pada orang baru

2. Dimensi SERQUAL (Service Qulity)Kuesioner terdiri atas 10 pertanyaan 5 (lima) komponen Sevice Quality. Pertanyaan yang diberikan kepada responden hanya diberikan pilihan jawaban dari 5 jawaban yang tersedia, Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5b. Jawaban Setuju diberi bobot 4

c. Jawaban Netraldiberi bobot 3d. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2

e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1Bentuk kuesioner bersifat tertutup, bentuk kuesioner berbentuk kolom utnuk menuliskan pendapat terhadap pernyataan yang ada. Adapun bentuk kuesioner yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 3.1

Bentuk kuesioner SERQUALNOPERNYATAAN SERQUALJAWABAN

ATANGIBLES/NYATA12345

1.Rumah sakit menyediakan informasi yang lengkap dan sesuai kebutuhan pasien

2.RS menyediakan informasi yang berkenan dengan layanan pasien dengan jelas

NOPERNYATAANJAWABAN

BEMPATHY/EMPATI12345

3Rumah Sakit cepat tanggap membuat kartu data pasien bila ada kejadian hilang

4Tenaga Media memberikan informasi kepada pasien sebelum pelayanan diberikan

NOPERNYATAANJAWABAN

CRELIABILITY/KEANDALAN12345

5.Pencatatan data dan diagnosa selalu up to date

6.Pihak Rumah Sakit selalu mencatat data / diagnosa pasien dengan teliti dan terperinci

NOPERNYATAANJAWABAN

DRESPONSIVENESS/KETANGGAPAN12345

7.Layanan pengobatan dengan menggunakan asuransi cepat diproses

8.Keluhan pasien terhadap kesalahan data cepat ditanggapi oleh rumah sakit

NOPERNYATAANJAWABAN

EASSURANCE / KEPASTIAN12345

9Rumah sakit memberikan informasi (misalnya data kamar calon psien) dengan menyakinkan

10.Tenga medis mempunyai catatan medis pasien yang dapat dipercaya

3.3.2 Analisa Data Kuesioner

Data dari kuesioner dimasukan kedalam tabel rekapitulasi data dan diolah dengan teknik analisis data kuantitatif deskriptif. Alat bantu statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS version 20, data dicari frekuensi, pesrsen, minimum, maxsimu, standard deviasin lalu disimpulkan dalam diagram batang.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Kuesioner

Peninjauan kepuasan terhadap Sistim Informasi berbasis Komputer di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan dibagi ke dalam dua kategori yaitu peninjauan dengan metode EUCS dan metode Serqual.

4.1.1Tingkat kepuasan dengan metode EUCS Dalam penelitian kuesioner yang berisi 31 pertanyaan dibagikan kepada 40 responden yaitu sejumlah middle manajer/karyawan di RS Santa Elizabeth Medan. Jawaban yang diberikan cukup beragam. Sebelum data diolah, maka ditabulasikan dulu dalam sebuah tabel rekapitulasi data yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Tabulasi Metode EUCS (End-User Computing Satisfaction)BENTUK PERNYATAAN

EUCS

RespondenContent/IsiFormat / TampilanAcurrancy / KeakuratanTimeliness Ease Of Use / Kemudahan

1a1b1c1d1e1f2a2b2c2d2e2f2g3a3b3c3d3e3f4a4b4c4d4e4f5a5b5c5d5e5f

14433523423353354545343333311332

24433523423454354545343453311332

34433523523455454555453454311332

44433534534455455555453455312332

54533534534555555555455555312332

64543534534555555555455555412433

74553534544555555555555555412433

84554535544555555555555555412433

94554535544555555555555555412433

104554535544555555555555555412433

114554535545555555555555555412433

124554535545555555555555555413434

134555535555555555555555555413435

144555535555555555555555555413535

154555535555555555555555555413535

165555545555555555555555555413535

175555545555555555555555555413535

185555555555555555555555555413535

195555555555555555555555555413545

205555555555555555555555555413545

215555555555555555555555555413545

225555555555555555555555555423555

235555555555555555555555555424555

245555555555555555555555555424555

255555555555555555555555555424555

265555555555555555555555555424555

275555555555555555555555555424555

285555555555555555555555555424555

295555555555555555555555555444555

305555555555555555555555555444555

315555555555555555555555555445555

325555555555555555555555555445555

335555555555555555555555555445555

345555555555555555555555555445555

355555555555555555555555555445555

365555555555555555555555555445555

375555555555555555555555555545555

385555555555555555555555555545555

395555555555555555555555555545555

405555555555555555555555555545555

Total18519618918120016519019817918719520019719420019720019820019219819219519819515983134182161172

a. Analisis variabel Content/ Isi

Peninjauan kepuasan pengguna terhadap variabel isi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan pengguna Sistem Informasi terhadap isi dari data dan informasi yang disajikan oleh Sistem Informasi. Terdapat 6 pertanyaan yang berkaitan dengan variabel konten. Lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.Pertanyaan 1.SIRS menyediakan informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan

Gambar 4.1

Dari diagram batang tersebut dapat dilihat bahawa sebanyak 25 orang atau 62,5 persen yang mengatakan setuju dan yang mengatakan sangat setuju adalah sebanyak 15 orang atau 37,5 persen yang mengatakan bahwa SIRS menyediakan informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pernyataan 2.

Sistem Informasi Rumah Sakit menyediakan laporan yang lengkap

Gambar 4.2

Dari 40 orang middle manager/karyawan ada 36 orang atau 90 persen yang mengatakan sangat setuju SIRS menyediakan laporan yang lengkap dan yang mengatakan setuju adalah sebanyak 4 orang atau 10 persen yang mengatakan bahwa SIRS menyediakan laporan yang lengkap

Pernyataan 3.Sistem Informasi Rumah Sakit menyediakan berbagai jenis laporan yang berguna untuk pekerjaan Anda

Gambar 4.3

Dari hasil tampilan diagram batang diatas dari 40 orang middle manager/karwan yang menyatakan sangat setuju ada 34 orang atau 85 persen dan yang mengatakan setuju ada sebanyak 1 orang atau 2,5 persen dan yang mengatakan netral ada sebanyak 5 orang atau 12,5 persen.

Pernyataan 4

Laporan laporan yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Rumah Sakit sudah dapat menemukan keinginan manajemen Rumah Sakit

Gambar 4.4

Dengan melihat diagram batang diatas maka sebanyak 28 orang atau 70 persen yang mengatakan sangat setuju bahwa laporan laporan yang dihasilkan oleh SIRS sudah dapat menemukan keinginan manajemen dan yang mengatakan netral ada sebanyak 7 orang atau 17,5 persen dan yang mengatakan setuju 5 orang atau 12,5 persen.

Pernyataan 5

Isi dan Informasi yang dihasilkan oleh SIRS sangat membantu Anda dalam menyelesaikan pekerjaan sehari hari

Gambar 4.5

Menurut diagram batang diatas maka semua middle manager/karyawan yang sebanyak 40 0rang atau 100 persen menyatakan sangat setuju bahwa Isi dan Informasi yang dihasilkan oleh SIRS sangat membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaan sehari hari.

Pernyataan 6.

Pada penrnyatan ini bahwa Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki banyak modul yang berguna untuk kepentingan Rumah Sakit dalam melaksanakan pekerjaan rumah sakit

Gambar 4.6

Sistem Informasi Rumah Sakit memiliki banyak modul yang berguna, middle manager/karyawan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang atau 57,5 persen sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 2 orang atau 5 persen dan middle manager/karyawan yang mengatakan netral sebanyak 12 orang atau 30 persen dan ada juga yang mengatakan tidak setuju sebanyak 3 orang atau 7,5 persen.

b. Analisis variabel Format / TampilanDimensi format terdiri atas 7 pernyataan yang ditanyakan kepada 40 responden. Adapun jawaban dari kuesioner variabel format adalah sebagai berikut :Pernyataan 1.Informasi yang ditampilkan oleh Sistem Informasi Rumah Sakit sangat jelas

Gambar 4.7

Informasi yang ditampilkan oleh SIRS sangat jelas, melalui diagram batang diatas dapat kita lihat bahwa yang menyatakan netral sebanyak 3 orang atau 7,5 persen, sedangkan yang menyatakan pernyataan itu setuju ada 4 orang atau 10 persen yang menyatakan sangat setuju ada 33 orang atau 82,5 persen. Maka kita bisa menyimpulkan bahwa lebih banyak yang sangat setuju informasi yang ditampilkan oleh SIRS sangat jelas

Pernyaan 2.Tampilan antarmuka (interface) SIRS sangat menarik

Gambar 4.8

Berdasarkan tampilan gambar diagram batang diatas maka ada 2 orang atau 5 persen yang menyatakan setuju, sedangkan yang menyatakan sangat setuju ada 33 orang atau 95 persen. Pegawai /middle manager lebih banyak yang sangat setuju menyatakan tampilan antarmuka SIRS sangat menarik

Pernyataan 3.Komposisi warna dalam SIRS sangat baik sehingga tidak melelahkan mata

Gambar 4.9

Berdasarkan gambar diagram batang diatas maka ada 3 orang atau 7,5 persen yang menyatakan tidak setuju dengan komposisi wara dalam SIRS yang sangat baik untuk melelahkan mata sedangkan yang menyatakan netral ada 3 orangatau 7,5 persen dan ada 6 orang atau 15 persen yang menyatakan setuju begitu juga ada 28 orang atau 70 persen yang menyatakan sangat setuju komposisi warna SIRS untuk membuat mata tidak lelah

Pernyataan 4.Komposisi warna dalam SIRS sangat baik sehingga tidak membosankan.

Gambar 4.10

Tampilan gambar diagram batang ini menyatakan bahwa ada 3 orang atau 7,5 persen yang menyatakan netral komposisi warna dalam SIRS yang sangat baik untuk tidak membosankan tetapi ada juga 7 orang atau 17,5 persen yang menyatakan setuju begitu juga yang menyatakan sangat setuju komposisi warna SIRS itu tidak membosankan ada 30 orang atau 75 persen.

Pernyataan 5.Format dan bentuk laporan yang dihasilkan SIRS mudah dimengerti dan dipahami.

Gambar 4.11

Gambar diagram batang menyatakan ada 1 orang 2,5 persen yang menyatakan netral format dan bentuk laporan yang dihasilkan SIRS untuk mudah dimengerti dan dipahami sedangkan yang menyatakan setuju ada 3 orang atau 7,5 persen dan menyatakan sangat setuju ada 36 orang atau 90 persen.

Pernyataan 6.Tampilan antar muka SIRS mudah, sehingga membuat mereka lebih cepat dalam melakukan pekerjaan.

Gambar 4.12

Berdasarkan gambar diagram batang diatas bahwa tampilan antarmuka SIRS mudah, sehingga membuat mereka lebih cepat dalam melakukan pekerjaan menyatakan sangat setuju dengan jumlah 40 orang atau 100 persen

Pernyataan 7.

Cara Sistem Informasi Rumah Sakit menampilkan sebuah informasi sangat baik

Gambar 4.13

Tampilan gambar Diagram batang diatas menyatakan bahwa cara SIRS menampilkan sebuah informasi sangat baik dinyatakan 1 orang 2,5 persen menyatakan netral, sedangkan yang menyatakan setuju ada 1 orang 2,5 persen begitu juga yang menyatakan sangat setuju ada 38 orang 95 persen. Dengan demikian bahwa cara SIRS menampilkan sebuah informasi sangat baik sangat disetujui c. Analisis variabel Accurancy / keakuratan

Pernyataan 1.Informasi yang dihasilkan Sistem Informasi Rumah Sakit sangat akurat.

Gambar 4.14

Menurut diagram batang diatas dijelaskan bahwa informasi yang dihasilkan oleh Rumah Sakit sangat akurat menurut 2 orang atau 5 persen adalah netral dan ada 2 orang atau 5 persen yang menyatakan setuju informasi yang dihasilkan akurat tetapi ada juga responden yang lebih sangaat setuju menyatakan bahwa informasi yang dihasilkan SIRS sangat akurat ada 36 orang atau 90 persen.

Pernyataan 2.

Hasil output pada layar, dari SIRS telah sesuai dengan apa yang mereka perintahkan /input.

Gambar 4.15

Yang menyatakan hasil output pada layar, dan SIRS telah sesuai dengan apa yang mereka perintahkan/input maka secara kesluruhan responden menyatakan sangat setuju dengan sebanyak 40 orang atau 100 persen

Pernyataan 3

Sistem Informasi Rumah Sakit jarang terjadi error ketika digunakan.

Gambar 4.16

Menurut diagram batang diatas menyatakan bahwa SIRS jarang terjadi error ketika mereka menggunakannya ada yang mengataka setuju sebanyak 3 orang 7,5 persen sedangkan yang menyebutkan sangat setuju ada 37 orang 92,5 persen untuk menyatakan SIRS jarang terjadi error ketika digunakan.

Pernyataan 4.

Sistem Informasi Rumah Sakit dapat memperkecil terjadinya kesalahan

Gambar 4.17

Dengan melihat diagram batang diatas semua responden menyatakan sangat setuju dengan SIRS dapat memperkecil terjadinnya kesalahan jumlah responden ada 40 orang atau 100 persen.

Pernyataan 5.

Sistem Informasi Rumah Sakit menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dipercaya.

Gambar Diagram Batang 4.18

Melihat diagram batang diatas maka jumlah responden yang menyatakan SIRS menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dipercaya ada 2 orang atau 5 persen yang menyatakan setuju dan yang menyatakan sangat setuju ada 38 orang atau 95 persen. Maka disini kita bisa melihat masih lebih maksimal SIRS menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dipercaya dengan bukti lebih banyak responden yang sangat setuju dari pada yang setujuPernyataan 6.Laporan yang dihasilkan Sistem Informasi Rumah Sakit dapat menjadi informasi pendukung sebuah keputusan yang akurat.

Gambar 4.19

Semua berpendapat bahwa laporan yang dihasilkan Sistim Informasi Rumah Sakit dapat menjadi informasi pendukung sebuah keputusan yang akurat sebanyak 40 orang atau 100 persen midlle manager/karyawand. Analisis variabel Timeliness / Ketepatan Waktu

pernyataan 1.Sistim Informasi Rumah Sakit memberikan informasi yang middle manager atau karyawan dengan tepat waktu.

Gambar 4.20

Menurut tampilan diagram batang maka ada 2 orang atau 5 persen karyawan/middle manager menyatakan netral SIRS memberikan informasi yang mereka butuhkan secara tepat sedangkan yang menyatakan setuju SIRS dapat memberikan informasi yang mereka butuhkan secara tepat waktu jumlah responden yang menyatakan setuju ada 4 orang atau 10 persen tetapi lebih banyak yang menyatakan sangat setuju sebanyak 34 orang atau 85 persen.

Pernyataan 2.Sistem Informasi Rumah Sakit memberikan data yang terkini (Up To Date)

Gambar 4.21

Berdasarkan diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa ada 2 responden yang menyatakan SIRS itu memberikan data yang terkini dan yang menyatakan sangat setuju ada 38 orang responden yang menyatakan sangat setuju bila SIRS itu memberikan data yang terkini (UpTo Date)

Pernyataan 3.

Sistem Informasi Rumah Sakit memberikan alret reminder pada pengguna sistem secara tepat waktu sebagai pemberitahuan / peringatan

Gambar 4.22

Menurut diagram batang dapat diuraikan bahwa jumlah responden yang menyatakan 4 orang atau 10 persen menyatakan setuju, sedangkan yang menyatakan sangat setuju dengan sistem yang ada selalu memberikan informasi pada saat diperlukan ada 36 orang atau 90 persen

Pernyataan 4.Sistem yang selalu ada menyediakan informasi pada saat diperlukan

Gambar 4.23

Menurut tampilan Diagram Batang diatas yang menyatakan netral ada 1 orang atau 2,5 persen tetapi yang menyatakan sangat setuju jika sistem yang ada mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan bersifat cepat sebanyak 39 orang atau 97,5 persen

Pernyataan 5.Sistem yang ada mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan bersifat cepat

Gambar 4.24

Dari 40 orang karyawan/midlle manager, terdapat 1 orang atau 2,5 persen yang menyatakan netral, dan yang menjawab sebanyak 39 orang atau 97,5 persen yang menyatakan sangat setuju sistem informasi yang ada dapat mendukung penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan bersfat cepat.

Pernyataan 6.Penyediaan layanan sistem informasi apabila menyelesaikan sesuatu tepat pada waktunya.

Gambar 4.25

Dari diagram batang diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 2 orang atau 5 persen yang menyatakan netral, dan 1 orang atau 2,5 persen yang mengatakan setuju tetapi lebih banyak yang menyatakan sangat setuju dengan penyediaan layanan sistem informasi apabila menyelesaikan sesuatu tepat pada waktunya sebanyak 37 orang 92,5 persen.

e. Analisis variabel Ease Of Use / Kemudahan Dalam Menggunakan Sistem

Pernyataan 1.

Sistem Informasi Rumah Sakit sangat user friendly

Gambar 4.26

Berdasarkan diagram batang diatas maka jumlah responden yang mengatakan bahwa SIRS itu sangat user Friendly sebanyak 5 orang yang mengatakan netral dan yang mengatakan setuju SIRS sangat User Friendly ada 31 orang, sedangkan yang mengatakan sangat setuju ada 4 orang.

Pernyataan 2.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari Sistem Informasi Rumah Sakit.

Gambar 4.27

Untuk menjawab pernyataan ini, sebanyak 21 orang atau 52,5 persen yang mengatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tidak butuh waktu yang lama untuk mempelajari Sistem Informasi Rumah Sakit, sementara 7 orang atau 17,5 persen yang mengatakan tidak setuju dan 12 orang atau 30 persen yang mengatakan setuju.

Pernyataan 3.

Sangat mudah dalam berinteraksi dengan Sistem Informasi Rumah Sakit

Gambar 4.28

Pada diagram gambar di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 orang atau 7,5 persen mengatakan tidak setuju dengan pernyataan yang menyatakan sangat mudah dalam berinteraksi dengan SIRS dan sebanyak 8 orang atau 20 persen yang tidak setuju dan yang netral ada 11 orang atau 27,5 persen dan 8 orang atau 20 persen yang setuju dan yang sangat setuju ada 10 orang 25 persen.

Pernyataan 4.

Terdapat manual dalam bantuan (help menu) di dalam SIRS

Gambar 4.29

Menurut tampilan diagram batang diatas ada 5 orang atau 12,5 persen menyatakan persepsi netral dan 8 orang 20 persen setuju dan 27 orang atau 67,5 persen menyatakan sangat setuju dengan terdapat manual bantuan (help menu) di dalam Sistem Informasi Rumah Sakit.

Pernyataan 5.

Sistem Informasi Rumah Sakit menyediakan petunjuk yang jelas dalam penggunaanya.

Gambar 4.30

Berdasarkan diagram batang diatas ada 17 orang yang mengatakan netral SIRS menyediakan petunjuk yang jelas dalam penggunaanya dan yang mengatakan setuju ada 3 orang sedangkan menyatakan sangat setuju ada 20 orang.. Maka dengan demikian mereka lebih sangat setuju apabila SIRS menyediakan petujuk yang jelas dalam penggunaannyaPernyataan 6.

Sangat mudah mengajarkan Sistem Informasi Rrumah Sakit pada orang baru

Gambar 4.31

Berdasarkan diagram batang diatas maka yang menyatakan tidak setuju ada 5 orang 12,5 persen sedangkan yang menyatakan netral ada 6 orang atau 15 persen dan yang menyatakan setuju 1 orang atau 2,5 persen tetapi yang paling banyak menyatakan sangat setuju bahwa sangat mudah mengajarkan SIRS pada orang baru dengan jumlah 28 orang atau 70 persen.Kesimpulan

185 + 196 + 189 + 181 + 200 + 165 = 1116 sementara skor ideal adalah 6 x 5 x 40 = 1200. Dengan demikian tingkat kepuasan dari responden terhadap variabel Content/Isi adalah (1116/1200) x 100 % = 93 % dan yang tidak puas dengan Isi dari sistem informasi sebesar 7 %. Dengan perhitungan yang sama dapat dicari tingkat kepuasan responden terhadap sistem ditinjau dari variabel-variabel EUCS. Adapun hasil akhirnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Variabel-Variabel EUCS

Variabel Content

(%)Variabel Format

(%)Variabel

Accuracy

(%)Variabel

Timeliness

(%)Variabel

Ease of Use

(%)

Puas9396999874

Tidak Puas741226

Total100100100100100

Hasil yang tertera pada tabel di atas dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti di bawah ini.

Gambar 4.32

Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Variabel-Variabel EUCS

Keterangan gambar

A: Variabel Content/Isi

B: Variabel Format/Tampilan

C: Variabel Acurrancy / KeakuratanD: Variabel Timeliness / Ketepatan WaktuE: Variabel Ease Of Use / Kemudahan dalam menggunakan sistemTingkat kepuasan responden terhadap sistem informasi ditinjau dari variabel-variabel EUCS dapat dicari dengan menggunakan mean dan standar deviasi seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

NMinimumMaximumMeanStd. Deviation

XTotal4099.00149.00137.875012.80262

Valid N (listwise)40

Untuk tingkat kepuasan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4

KlasifikasiNorma KlasifikasiSkorFrekuensiPersen

RendahX -1X125512,5

Sedang -1