bab iii biografi dan karya wahbah az-zuhaili a. biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/bab...

25
39 BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi Wahbah Az-Zuhaili Nama lengkap dari Wahbah Az-Zuhaili adalah, Wahbah Musthafa az- Zuhaili, namun biasa dipanggil dengan Wahbah Zuhaili. Beliau dilahirkan di desa Dir „Athiyah, daerah Qalmun, Damaskus, Suriah pada tanggal 6 bulan Maret tahun 1932 M/1351 H, dan wafat pada hari Sabtu (8 Agustus 2015) di Damaskus Suriah pada usia 83 tahun. 1 Beliau adalah seorang intelektual muslim berkebangsaan Syria, 2 Ayahnya bernama Syaikh Musthafa az-Zuhaili, seorang ulamayang terkenal kesalehan dan ketaqwaannya serta hafal al-Qur'an dan ahli ibadah. Dalam kesehariannya, beliau selalu memegang teguh al-Qur'an dan sunnah Nabi, serta hidup sebagai seorang petani dan pedagang. 3 Sedangkan Ibunya bernama Fathimah Binti Musthafa Sa'dah seorang perempuan yang sangat wara' dan berpegang teguh dengan syari'ah Islamiyah. Wahbah Zuhaili memulai pendidikan al-Quran dan sekolah ibtidaiyah di desanya dan lulus pada tahun 1946. Kemudian melanjutkan pada tingkat menengah, beliau masuk pada jurusan Syariah di Damaskus selama 6 tahun. 1 Wahbah Zuhaili, Al-Tafsīr al-Munīr fi al-„Aqīdat wa al-Syarī‟at wa al-Manhāj , Juz XV Damaskus: Dar al-Fikr, 2005, hal. 888 2 Mayoritas penduduk disana adalah petani yang menanam Gandrum, Kapas dan Zaitun. dan sebagian lain beternak Lembu atau kambing. penghasilan lain Syria adalah dari minyak bumi yang baru digali pada tahun 1956. Cadangan minyak disana diperkirakan 1,5 Milyar barrel. Disamping penghasilan diatas, Syria juga mendapat penghasilan dari sektor lain yakni pajak transit dari pipa- pipa minyak milik negeri tetangganya Irak dan Saudi Arabia yang melintasi negerinya untuk disalurkan menuju Teluk Persia selanjutnya dibawa ke Negara-negara konsumen khususnya Eropa dan Amerika. Ensiklopedi Indonesia, Jilid VI halaman 3408 - 3410, Jakarta : Ichtiar baru Van- hoeve, 1986. 3 Badi' as-Sayyid al-Lahham, Wahbahaz-Zuhaili al-'alim al-Faqih al-Mufassir, dalam'Ulama‟ wa Mufakkirun Mu'asirun, Lamhah Min HayatihimwaTa'rif bi Mu'allafatihim, bagian XII, Cet.1 Damaskus: Dar al-Qalam, 2001, hlm., 12.

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

39

BAB III

BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI

A. Biografi Wahbah Az-Zuhaili

Nama lengkap dari Wahbah Az-Zuhaili adalah, Wahbah Musthafa az-

Zuhaili, namun biasa dipanggil dengan Wahbah Zuhaili. Beliau dilahirkan

di desa Dir „Athiyah, daerah Qalmun, Damaskus, Suriah pada tanggal 6

bulan Maret tahun 1932 M/1351 H, dan wafat pada hari Sabtu (8 Agustus

2015) di Damaskus Suriah pada usia 83 tahun.1 Beliau adalah seorang

intelektual muslim berkebangsaan Syria,2 Ayahnya bernama Syaikh

Musthafa az-Zuhaili, seorang ulama‟ yang terkenal kesalehan dan

ketaqwaannya serta hafal al-Qur'an dan ahli ibadah. Dalam kesehariannya,

beliau selalu memegang teguh al-Qur'an dan sunnah Nabi, serta hidup

sebagai seorang petani dan pedagang.3 Sedangkan Ibunya bernama

Fathimah Binti Musthafa Sa'dah seorang perempuan yang sangat wara'

dan berpegang teguh dengan syari'ah Islamiyah.

Wahbah Zuhaili memulai pendidikan al-Quran dan sekolah ibtidaiyah

di desanya dan lulus pada tahun 1946. Kemudian melanjutkan pada tingkat

menengah, beliau masuk pada jurusan Syariah di Damaskus selama 6

tahun.

1 Wahbah Zuhaili, Al-Tafsīr al-Munīr fi al-„Aqīdat wa al-Syarī‟at wa al-Manhāj , Juz XV

Damaskus: Dar al-Fikr, 2005, hal. 888

2 Mayoritas penduduk disana adalah petani yang menanam Gandrum, Kapas dan Zaitun. dan

sebagian lain beternak Lembu atau kambing. penghasilan lain Syria adalah dari minyak bumi yang

baru digali pada tahun 1956. Cadangan minyak disana diperkirakan 1,5 Milyar barrel. Disamping

penghasilan diatas, Syria juga mendapat penghasilan dari sektor lain yakni pajak transit dari pipa-

pipa minyak milik negeri tetangganya Irak dan Saudi Arabia yang melintasi negerinya untuk

disalurkan menuju Teluk Persia selanjutnya dibawa ke Negara-negara konsumen khususnya Eropa

dan Amerika. Ensiklopedi Indonesia, Jilid VI halaman 3408 - 3410, Jakarta : Ichtiar baru Van-

hoeve, 1986.

3 Badi' as-Sayyid al-Lahham, Wahbahaz-Zuhaili al-'alim al-Faqih al-Mufassir, dalam'Ulama‟

wa Mufakkirun Mu'asirun, Lamhah Min HayatihimwaTa'rif bi Mu'allafatihim, bagian XII, Cet.1

Damaskus: Dar al-Qalam, 2001, hlm., 12.

Page 2: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

40

Pada tahun 1952 beliau mendapat ijazah menengahnya, yang

dijadikan modal awal dia masuk pada fakultas Syariah dan bahasa Arab di

al-Azhar dan fakultas Syariah di Universitas „Ain Syam dalam waktu yang

bersamaan.4 Ketika itu, Wahbah Zuhaili memperoleh tiga ijazah antara

lain :

1. Ijazah B.A dari fakultas Syariah universitas al-Azhar pada tahun

1956.

2. Ijazah Takhassus pendidikan dari fakultas bahasa Arab universitas

al-Azhar pada tahun 1957.

3. Ijazah B.A dari fakultas Syariah (hukum) universitas „Ain Syam

pada tahun 1957.

Setelah mendapatkan tiga ijazah, beliau meneruskan jenjang

pendidikannya ke tingkat pascasarjana di universitas Kairo, yang ditempuh

selama dua tahun dan memperoleh gelar MA dengan tesis yang berjudul

“al-Zirā‟i fi al-Siyāsat al-Syar‟iyyat wa al-Fiqh al-Islāmi”.5

Beliau belum merasa puas dengan pendidikannya, sehingga

melanjutkan pendidikannya ke program doktoral yang diselesaikannya

pada tahun 1963 dengan judul disertasi “Atsār al-Harb fi al-Fiqh al-

Islāmi-Dirasah Muqaranah baina al-Mazdahib as-Samaniyah wa al-

Qanun ad-Duwali al-‟am" (Pengaruh Perang dalam Fiqih Islam, Kajian

Perbandingan Antara Delapan Madzhab dan Undang-Undang

Internasional), di bawah bimbingan Dr. Muhammad Salam Madkur. pada

tahun 1963 dengan peringkat terbaik, predikat summa cum laude

(Martabat asy-Syaraf al-Ula).

Az-Zuhaili juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti

pertukaran pelajar dari universitas-universitas Barat. Adapun gelar

profesor disandangnya pada tahun 1975.6 Sungguh catatan prestasi yang

sangat cemerlang, satu catatan penting, bahwa Wahbah az-Zuhaili

4 Ibid,. Lihat juga Sayyid Muhammad „Ali Ayazi, Al-Mufassirun Hayatuhum wa

Manahijuhum, (Damaskus : Dar al-Fikr. T.th. ) hal,684-685.

5 Ibid,

6 Ibid,hal. 14-16. Lihat juga di http:/www.Zuhaili.com/biography.htm.

Page 3: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

41

senantiasa menduduki ranking teratas pada semua jenjang pendidikannya.

Ini semua menunjukkan ketekunan beliau dalam belajar. Menurut Az-

Zuhaili, rahasia kesuksesannya dalam belajar terletak pada

kesungguhannya menekuni pelajaran dan menjauhkan diri dari segala hal

yang mengganggu proses belajar.7

Setelah memperoleh ijazah Doktor pada tahun 1963, beliau diangkat

sebagai dosen di fakultas Syariah universitas Damaskus dan secara

berturut–turut menjadi wakil dekan, kemudian dekan dan ketua jurusan

Fiqh al-Islāmi wa Madzāhibih di fakultas yang sama. Beliau mengabdi

selama lebih dari tujuh tahun dan dikenal alim dalam bidang Fiqih, Tafsir

dan Dirasah Islamiyah.8.

Setelah itu gelar profesor disandangnya pada tahun 1975. Beliau

sebagai guru besar, juga sering menjadi dosen tamu pada sejumlah

univesritas di negara-negara Arab, seperti pada Fakultas Syariah dan

Hukum serta Fakultas Adab Pascasarjana Universitas Benghazi, Libya;

pada Universitas Khurtum, Universitas Ummu Darman, Universitas Afrika

yang ketiganya berada di Sudan. Beliau juga pernah mengajar pada

Universitas Emirat Arab.

Beliau Az-Zuhaili juga sering menghadiri berbagai seminar

internasional dan mempresentasikan makalahnya dalam berbagai forum

ilmiah di negara-negara Arab termasuk di Malaysia dan Indonesia

khususnya Nahdlatul Ulama. Ia juga menjadi anggota tim redaksi berbagai

jurnal dan majalah, dan staf ahli pada berbagai lembaga riset fiqih dan

peradaban Islam di Syria, Yordania, Arab Saudi, Sudan, India dan

Amerika.

Di antara karir pengabdian yang pernah digelutinya, yaitu:

1. Ketua bidang fiqih Islam dan aliran-alirannya di Fakultas Syariah

Universitas Damaskus

7 Ibid,

8 Surya Ningsih.Wordpress. Http://com diakses 30 Januari 2018.

Page 4: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

42

2. Menjadi wakil dekan Fakultas Syariah Universitas Damaskus,

kemudian diangkat menjadi dekan selama empat tahun 1967-1970 M.

3. Ketua pusat Kontrol Muassasah Arab Bank Islam dan ketua Komite

Studi Bank Islam dan anggota Majelis Syar‟i Perbankan Islam.

4. Pada tahun 1989 dia kembali menduduki jabatan ketua bidang fiqih

Islam dan aliran-alirannya sekembalinya bertugas dari Uni Emirat

Arab.

5. Tenaga ahli/pakar dalam bidang fikih di Mekah, Jeddah, India,

Amerika, dan Sudan.

6. Menjadi ketua jurusan Syari‟ah Islamiyah di Fakultas Syariah dan

Hukum di Uni Emirat Arab, kemudian diangkat menjadi dekan

fakultas tersebut selama empat tahun.

7. Anggota riset peradaban Islam di kerajaan Yordania dan Muassasah

Ahl Bait.

8. Menjadi promotor di berbagai program Megister dan Doktor di

Universitas Damaskus dan Fakultas Imam al-A‟uza‟i di Libanon dan

menjadi penguji desertasi maupun tesis.

9. Menjadi peletak atau pencetus pertama dalam perencanaan

pembangunan studi Fakultas Syariah di Damaskus di awal tahun 70-an

dan perencana atau pencetus Fakultas Syariah dan Hukum jurusan

Syariah di Emirat Arab dan juga Institut Islam di Suriah tahun 1999 M.

10. Pendiri majalah al-Syari‟ah dan studi Islam di Universitas Kuwait

1988 M.

11. Mengisi siaran di radio-radio dengan materi tafsir dalam acara kisah-

kisah Al-Qur‟an, Al-Qur‟an dan kehidupan, serta seminar di program

televisi Damaskus, Emirat Arab, Kuwait, Arab Saudi, dan juga siaran-

siaran intermasional, dan yang tak ketinggalan adalah dialog dengan

wartawan dari suriah, Kuwait, Arab Saudi, dan Emirat.

12. Pendiri majalah Syariah dan Hukum di Universitas al-Emirat.

13. Ketua komite Kebudayaan tertinggi dan ketua komite manuskrip di

universitas Emirat.

Page 5: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

43

14. Salah seorang anggota redaksi majalah Nahj al-Islam di Damaskus.

15. Pemimpin Redaksi majalah al-Syekh „Abd al-Qadir al-Qassab (al-

Sanawiyah al-Syar‟iyah) di Dir „Athiyah.

16. Salah seorang khatib di mesjid Al-„Usmani di Damaskus dan menjadi

khatib di Musim panas di Mesjid al-Iman di Dir ‟Athiyah.9

Karena keseriusannya dalam ilmu, Dr.Badi` As Sayyid Al Lahham

tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah

Az Zuhaili al -`Alim, Al Faqih, Al Mufassir dan mengumpamakannya

seperti Imam As Suyuthi (w. 1505 M) yang menulis 300 judul buku di

masa lampau.

B. Karaya dan Kontribusi Wahbah Az-Zuhaili Dalam Dunia Islam

1. Karya-karya dan Kontribusi Wahbah Az-Zuhaili dalam dunia Islam

Wahbah Az-Zuhaili sangat produktif menulis. Mulai dari diktat

perkuliahan, artikel untuk majalah dan koran, makalah ilmiah, sampai

kitab-kitab besar yang terdiri atas enam belas jilid, seperti kitab Tafsir

Al-Wasith. Ini menyebabkan az-Zuhaili juga layak disebut sebagai ahli

tafsir. Bahkan, ia juga menulis dalam masalah aqidah, sejarah,

pembaharuan pemikiran Islam, ekonomi, lingkungan hidup, dan

bidang lainnya, yang menunjukkan kemultitalentaannya dan

multidisiplinernya.

Wahbah az-Zuhhaili banyak menulis buku, kertas kerja dan

artikel dalam pelbagai ilmu Islam. Buku-bukunya melebihi 200 buah

buku dan jika digabungkan dengan tulisan-tulisan kecil melebihi dari

500 judul. Satu usaha yang jarang dapat dilakukan oleh ulama‟ saat ini.

Wahbah az-Zuhhaili diibaratkan sebagai al-Suyuti kedua (al-Sayuthi

al-Tsani) pada zaman ini jika dipadankan dengan Imam al-Sayuti.

Diantara buku-buku karya Wahbah az-Zuhhaili adalah:

9 http://www.zuhayli.net/biograp1. htm diakses tanggal, 20 januari 2018. Lihat juga

https://teguharafah.wordpress.com.2018/20/01/biografi-seputar-wahbah-al-zuhaili-dan-tafsirnya/.

Page 6: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

44

a. Dalam Bidang al-Qur‟an dan 'Ulum al-Qur‟an;

1. At-Tafsir al-Munir fi al-'Aqidah wa asy-Syari‟ah wa al-

Manhaj10

2. At-Tartil at-Tafsir al-Wajiz 'ala Hamsy al-Qur‟an al-'Azhim

wa Ma'ahu

3. At-Tafsir al-Wajiz wa Mu'jam Ma‟ani al-Qur‟an al-'Aziz.

4. Al-Qur‟an al-Karim-Bunyatuhu at-Tasyri'iyah wa

Khashaishuhu al-Hadhariyah.

5. Al-'Ijaz al-'Ilmi fi al-Qur‟an al-Karim

6. Asy-Syar'iyyah al-Qira'at al-Mutawatirah wa Astaruha fi

ar-Rasm al-Qur‟ani wa al-Ahkam

7. Al-Qishsah al-Qur'aniyyah.

8. Al-Qismi al-Insaniyyah fi al-Qur‟an al-Karim

9. Al-Qur‟an al-Wajiz-Surah Yasin wa Juz 'Amma

b. Dalam Bidang Fiqh dan Ushul Fiqh ;

1. Astar al-Harb fi al-Fiqh al-Islami

2. Ushul al-Fiqh al-Islami 1-2

3. Al-'Uqud al-Musamah fi Qanun al-Mu‟amalat al-

Madaniyyah al-Imarati

4. Al-Fiqh al-Islami wa Adilatuhu al-Juz at-Tasi' al-

Mustadrak

5. Al-Fiqh al-IslamiwaAdilatuhu (8 jilid)11

10 Dalam hal ini, Ali Iyazi menambahkan bahwa tujuan penulisan Tafsir al-Munir ini adalah

memadukan keorisinilan tafsir klasik dan keindahan tafsir kontemporer, karena menurut Wahbah

az-Zuhaili banyak orang yang menyudutkan bahwa tafsir klasik tidak mampu memberikan solusi

terhadap problematika kontemporer, sedangkan para mufassir kontemporer banyak melakukan

penyimpangan interpretasi terhadap ayat al-Quran dengan dalih pembaharuan. Sayyid Muhammad

„Ali Ayazi, Al-Mufassirun Hayatuhum wa Manahijuhum, (Damaskus : Dar al-Fikr. T.th.

) hlm.685

11

Kitab al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, merupakan sebuah kitab fiqh agung zaman mutaakhir

ini yang terdiri dari 8 jilid, yang masyhur menjadi telaah para ulama dan rujukan di pusat-pusat

pengajian Islam. Kitab yang dianggap sebagai sebuah ensiklopedia fiqh dan perundangan Islam

saat ini.

Page 7: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

45

6. Nazhariyat adh-Dhaman au Ahkam al-Mas‟aliyyah al-

Madaniyyah wa al-Jinaiyyah.

7. Al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh

8. Al-Washayawa al-Waqaf fi al-Fiqh al-Islami

9. Al-Istinsakhjadl al-'Ilmwa ad-Din wa al-Akhlaq

10. Nadhriyat ad-Dharurahasy-Syar'iyyah12

11. At-TamwilwaSaq al-Awraq al-Maliyah - al-Barshah

12. Khitbat ad-Dhaman

13. Bai' al-Asham

14. Bai' at-Taqsith

15. Bai' ad-Dain fi asy-Syari'ah al-Islamiyyah

16. Al-Buyu' waAstaruha al-Ijtima'iyyah al-Mu‟ashirah

17. Al-Amwalallati Yasihhu Waqfuha wa Kaifiyat Sharfiha

18. Asbab al-IkhtilafwaJihat an-Nazhr al-Fiqhiyyah

19. Idarah al-Waqf al-Khairi

20. Ahkam al-Mawad an-Najsahwa al-Muhramah fi al-Gaza'

wa ad-Dawa'

21. Ahkam at-Ta‟amulma'a al-Masharif al-Islamiyyah

22. Al-Ijtihad al-Fiqhi al-Hadist Munthalaqatuhu wa

Itijahatuhu

23. Al-Ibra' min ad-Dain

24. Ad-Dain wa Tufu'iluhu ma'a al-Hayah

25. Az-zara'i' fi as-Siyasah asy-Syar'iyyah wa al-Fiqh al-Islami

26. Shir min 'Urudh at-Tijarah al-Mu‟ashirah wa Ahkam az-

Zakah

27. Al-'Urfwa al-'Adah

12 Dalam kitab ini ini az-Zuhaili sendiri ketika membahas ad-dharurah selalu mengaitkannya

dengan term al-hajah. Namun secara teoritis az-Zuhaili memposisikan al-hajah sebagai turunan

dari keberadaan ad-dharurah. Hal ini dapat dilihat dari pemetaan beliau tentang kaidah-kaidah

yang berhubungan dengan konsep ad-dharurah. Az-Zuhaili, Nazariyah ad-dharurah al-syar‟iyah,

t.t., t.p., t.th., hlm. 72, 170-173. Lihat juga dalam karya beliau at-Tamwil wa suq al-awraq al-

maliyah, cet ke-1 (Damskus: Dar al-Maktaby, 1997), hlm. 8.

Page 8: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

46

28. Al-'Ulum asy-Syar'iyyah baina al-Wahidah wa al-Istiqlal

29. Al-Mazhab asy-Syafi'i wa Mazahabuhu al-Wasith baina al-

Mazahib al-Islamiyyah

30. Nuqath al-Iltiqa' baina al-Mazahib al-Islamiyyah

31. Manahij al-Ijtihad fi al-Mazahib al-Mukhtalifah

32. Al-Hadits al-'Alaqat ad-Dauliyyah fi al-Islam Muqaranah

bi al-Qanun ad-Dauli

33. Ar-Rakhsasy-Syar'iyyah

34. Tajdid al-Fiqhi al-Islami

35. Al-Fiqh al-Maliki al-Yasr juz 1,juz2

36. Hukm Ijra' al-'Uqud bi Wasa'il al-It ishal al-Hadistah

37. Zakat al-Mal al-'Am

38. Al-'Alaqat al-Dauliyyah fi al-Islam

39. 'A'id al-Istismar fi al-Fiqh al-Islami

40. Tagayyur al-Ijtihad

41. Tathbiq asy-Syari'ah al-Islami

42. Ushul al-FiqhwaMadaris al-Bahtsafihi

43. Bai' al-'Urbun

44. At-Taqlid fi al-Mazdahib al-Islami 'inda as-Sunnahwaasy-

Syi'ah

45. Ushul at-Taqribbaina al-Mazahib al-Islamiyyah

46. Ahkam al-Harb fi al-IslamiwaKhasaisuha al-Insaniyah

47. Ijtihad at-Tabi'in

48. Al-Ba'ist 'ala al-'Uqud fi al-Fiqh al-IslamiwaUshulihi

49. Al-Islam Din al-Jihad la al-'Udwan

50. Al-Islam Din asy-Syura wa ad-Dimuqrathiyyah.13

c. Karya-Karya di Bidang Hadits dan 'Ulum al-Hadits

1. Al-Muslimin as-Sunnah an-Nabawiyyah asy-Syarifah

13 Karya ini diajarkannya di beberapa Universitas di Sudan, Pakistan dan lainnya.Karyanya

yang lain yaitu Ushul al-Fiqh al-Islami, diajarkan az-Zuhaili pada Universitas Islam di Madinah

dan Riyad.

Page 9: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

47

2. Haqiqatuha wa Makanatuha 'inda Fiqh as-Sunnah an-

Nabawiyyah

d. Karya-Karya Wahbah az-Zuhaili di Bidang Aqidah Islam

Al-Iman bi al-Qada' wa al-Qadr

Ushul Muqaranah Adyan al-Bad'i al-Munkarah

e. Karya-Karya Wahbah az-Zuhaili di Bidang Dirasah Islamiyyah

Al-Khasais al-Kubra li Huquq al-Insan fi al-Islam wa

Da'aim ad-Dimuqrathiyyah al-Islamiyyah

Ad-Da'wah al-Islamiyyah wa Gairu al-Muslimin, al-

Manhaj wa al-Wasilah wa al-Hadfu

Tabsir al-Muslimin li Goirihim bi al-Islami, Ahkamuhu wa

Dawabituhu wa Adabuhu

Al-Amn al-Gaza'i fi al-Islam

Al-Imam as-SuyuthiMujadid ad-Da'wahila al-Ijtihad

Al-Islam wa al-Imanwa al-Ihsan

Al-Islam waTahdiyat al-'Ashri, at-Tadhakhum an-Naqdi

min al-Wajhahasy-Syar'iyyah

Al-Islam waGairu al-Muslimin

Al-MujaddidJamaluddin al-AfganiwaIshlahatuhu fi al-

'alam al-Islami

Al-MuharramatwaAtsaruha as-Sai'ah 'ala al-Mujtama'

Ad-Da'wah 'ala Manhaj an-Nubuah

Thariq al-Hijratainwa Bab as-Sa'adatain

Al-Usrah al-Muslimah fi al-'Alam al-Ma'ashir

Haq al-Hurriyyah fi al-'Alam

Ats-Saqafahwa al-Fikr

Al-Qim al-Islamiyyahwa al-Qim al-Iqtishadiyyah

Ta'adudaz-Zaujah - al-Mabda' wa an-Nazhriyyahwa at-

Tathbiq

Manhaj ad-Da'wah fi as-Sirah an-Nabawiyyah

Al-'llmwa al-ImanwaQadhayaasy-Syabab

Page 10: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

48

Ddikr Allah Ta'ala

Ruhaz-Zamanjuz 1Al-'Ashab

Selain itu Az-Zuhaili juga turut berperan serta dalam penulisan

berbagai penelitian seperti Ensiklopedia Fiqih di Kuwait, Mawsu‟ah

al-„Arabiyah al-Kubra (Ensiklopedia Besar Arab) di Damaskus,

Ensiklopedia Peradaban Islam di Yordania, dan Ensiklopedia Islam di

Halb.14

Karya intelektual az-Zuhaili yang lain adalah berupa jurnal ilmiah

dan majalah-majalah yang diterbitkan di berbagai negara. Dari

kesekian banyak karya az-Zuhaili ini, Nampak karya az-Zuhaili dalam

bidang fiqih lebih dominan dibanding dengan karya-karyanya yang

lain.

Selain itu az-Zuhaili juga menulis artikel-artikel keislaman di Kuwait,

Damaskus, Riyad, Tunisia, Mesir, dan Mekah al-Mukarramah. Pernah

mengikuti lebih dari 100 seminar Islam internasional di Damaskus, Rabat,

Riyad, Kairo, Turki, Karachi, Bahrain, Jeddah, Kuwait, al-Jazair, dan

lainnya.15

Ia juga pernah menjadi narasumber pada siaran-siaran radio dan

televisi di Damaskus, Dubai, Kuwait, Kairo, Abu Dhabi dan lain-lain.

Sekarang menjabat sebagai ketua jurusan fiqih dan mazhab Islam Fakultas

Syariah Universitas Damaskus.16

Keberhasilan az-Zuhhaili di bidang akademik dan lainnya tidak

lepas dari guru-guru yang telah membimbingnya baik yang ada di

Syria sendiri ataupun yang berada di luar Syria. Guru-guru di

Damaskus antara lain dalam bidang hadis dan 'ulum al-hadis, yaitu

Syekh Mahmud Yasin,17

Syaikh 'Abd ar-Razzaq al-Humshi dan Syaikh

Hasyim al-Khathib, guru di bidang fiqih dan fiqh Syafi'i, Syaikh Luthfi

al-Fayumi, di bidang Ushûl Fiqh, mushthalah al-hadîts dan 'llm al-

14 http://www.zuhayli.net/biograp1. htm , diakses tanggal, 20-01-2018; 21;30

15

Ibid

16 Ibid. Lihat juga Muhammad „Ali Ayazi, al-Mufassirun Hayatuhum wa Manhajuhum, hlm.4

17

Syaikh Mahmud Yasin merupakan salah satu Muassis (pemimpin) Jam'iyah an-Nahdlah al-

adabiyah, Jam'iyah al-'Ulama‟, Rabithah al-'Ulama, Jam'iyah al-Hidayah al-Islamiyah, beliau

wafat pada tahun 1367 H / 1948 M. Badi'i al-Sayyid al-Lahham, Op.Cit. hlm., 20.

Page 11: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

49

Nahw, Syaikh Hasan al-Syatthy, guru dalam ilmu faraidl, hukum

keluarga dan hukum waqaf, Syaikh Shalih al-Farfuri dalam ilmu

Bahasa Arab seperti balaghah dan sastra, Syaikh Mahmud ar-Rankusi

Ba'yun.

2. Sumber hukum Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa

Adillatuhu.

Dalam setiap buku karangan yang ditulis Wahbah Az-Zuhaili

selalu di dasarkan atas dalil yang benar dari Al-Qur‟an, Sunnah, Ijma‟

dan Qiyas.

Namun dalam melengkapi proses ijtihad yang dilakukan oleh

Wahbah Az-Zuhaili, sebaigai seorang ulama kontemporer, beliau

terlebih dahulu melakukan kajian terhadap nash-nash yang terdapat

dalam al-qur‟an dengan menggunakan pendekatan disiplin ilmu yang

berhubungan seperti ilmu bahasa dengan memperhatikan kata-kata

mujmal, musytarak, atau lafazh yang diragukan termasuk lafazh yang

„amm atau khashsh, haqiqah atau majaz, haqiqah atau ‟urf, muthlaq

atau muqayyad, jika ia menemukan nash yang jelas mengenai masalah

yang dikajinya, maka ia berpegang teguh pada nash tersebut dan

menghukumi masalah yang sedang dikajinya dengan ketentuan yang

ada dalam nash-nash itu.

Sedangkan apabila ia tidak menemukannya dalam Al-Qur‟an,

maka ia mencari dalam sunnah Rasul yang berupa perkataan

(Qauliyah). Apabila ia tidak menemukannya dalam hadits qauliyah, ia

mencarinya dalam hadits yang berupa perbuatan (amaliyah) yang

mencakup perilaku Nabi SAW, seperti tata cara shalat, puasa, haji, dan

sebagainya.

Jika ia tidak menemukannya dalam keduanya maka ia mengambil

hadits yang berupa penetapan (taqririyah) atau penilaian Nabi SAW

terhadap apa yang diucapkan atau dilakukan para sahabat yang

perkataan atau perbuatan mereka tersebut diakui dan dibenarkan oleh

Nabi SAW. Contohnya hadits berikut, seorang sahabat berkata;

Page 12: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

50

“Kami (Para sahabat) melakukan shalat dua rakaat sesudah

terbenam matahari (sebelum shalat maghrib), Rasulullah SAW

terdiam ketika melihat apa yang kami lakukan, beliau tidak menyuruh

juga tidak melarang kami ” (HR. Muslim).

Apabila ia menemukan dalam hadits tersebut tentang hukum dari

masalah yang sedang dikajinya maka ia menggunakan hadits amaliyah

atau taqririyah itu sebagai dalil atau sumber hukum.

Jika dari kedua sumber tersebut ia tidak menemukan kepastian

hukum dari masalah yang sedang dikaji, Az-Zuhaili kemudian

memperhatikan beberapa pendapat-pandapat ulama dengan

memperhatikan hadits yang dijadikan dalil oleh para ulama tersebut

antara shahih dan dhoifnya dengan cara ia melakukan pen-takhrij-an

dan pentahqiq-kan agar hadits-hadits tersebut dapat diketahui shahih

dan dhoifnya sehingga bisa memilih pendapat yang bersandar pada

hadits shahih.18

Kemudian Al-Zuhaili melakukan tarjih19

terhadap pendapat yang

mengacu pada sandaran dalil yang shahih, atau jika hadits yang

digunakan sebagai dalil oleh para ulama tersebut mempunyai kekuatan

yang sama dalam derajat hadits, maka beliau lebih memilih pendapat

yang mempunyai potensi lebih untuk menimbulkan kemaslahatan dan

menolak kerusakan.

Jika Al-Zuhaili tidak melakukan tarjih terhadap beberapa pendapat

ulama, ia lebih mengutamakan untuk mengamalkan pendapat jumhur

ulama, alasannya dukungan para ulama terhadap satu pendapat dapat

dijadikan alasan kuat dalam pen-tarjih-an. Jika tidak menemukannya

18 Wahbah Zuhayli, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, juz 1 (Damaskus, Dar al-Fikr 2006), hal 10

19

Imam Asy-Syaukani berpendapat bahwa pen-tarjih-an dapat dilakukan melalui 42 cara,

diantara caranya adalah dengan menguatkkan hadist murawattir daripada hadist masyhur atau

menguatkan hadist masyhur daripada hadist ahad. Bisa juga dengan melihat persambungan

sanadnya, misalnya hadist yang sampai kepada Rasulullah di-rajih dari pada hadist yang tidak

sampai kepada Rasulullah. Rahmat Syafe‟I, Ilmu Ushul Fiqih, cet.5, Bandung, Pustaka Setia,

2015, hal.243-244

Page 13: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

51

dalam beberapa pendapat ulama, ia melakukan qiyas dengan ilhaq atau

mempertemukan masalah yang sedang dikajinya dengan masalah yang

sudah mempunyai ketentuan hukum dari sumbernya yang mempunyai

kesamaan illat.

Kemudian ia menghukumi masalah yang dikajinya, dengan

hukum yang sama dengan masalah yang sudah mempunyai ketentuan

hukum dari sumbernya. Selain dari itu kemudian ia juga menggunakan

logika yang sesuai dengan aturan dalam hukum Islam.

Demikian cara atau metode ijtihad yang ia lakukan, adakalanya

merujuk kepada makna lahiriyah nash, jika memang nash tersebut

sesuai dengan realitas masalah yang sedang dikajinya. Adakalanya ia

juga menganalogikan masalah tersebut dari nash-nash yaitu qiyas, atau

dengan menimbang realitas maslahah yang dihadapinya dengan

menggunakan kaidah-kaidah umum yang digali dari dalil-dalil al-

Qur‟an dan as-Sunnah seperti istihsan , maslahah mursalah, urf, sad

adz-Dzari‟ah dan yang lainnya.20

Adapun cara istihsan21

yang digunakan Al-Zuhaili yaitu dengan

mengunggulkan (memakai) qiyas khafi dan meninggalkan qiyas jali

karena ada petunjuk untuk itu, dimana istihsan ini disebut dengan

istihsan qiyasi. Atau dengan cara Pengecualian masalah juz‟iyah dari

Ashal yang bersifat Kully atau dari kaidah-kaidah yang berlaku umum

karena ada dalil (petunjuk) khusus yang mengharuskan hal tersebut

yang disebut dengan istihsan istisna‟i.22

Sedangkan Az-Zuhaili di dalam metode maslahah mursalah23

yaitu dengan menentukan sebuah hukum yang dapat memperbaiki

20 Ibid hal.199

21

imam Al-Ghozali memberi penjelasan tentang istihsan yaitu, semua hal yang dianggap baik

oleh imam mujtahid dengan menurut akal pikirannya. Al-Ghozali, Al-Mustashfa, Beirut Lebanon,

juz 1, hal, 137

22 Wahbah Az-Zuhaily. Usulul Fiqh Al-Islamy. Dimasq Syria. Darul Fikri. Cet-II tahun 2001.

Juz II, h. 739

23 madzhab Malikiyah mengatakan bahwa Al-Maslahah Al-Mursalah adalah setiap prinsip

syara‟ yang tidak disertai bukti nash khusus, namun sesuai dengan tindakan syara‟ serta maknanya

diambil dari dalil-dalil syara‟. Lihat Rahmat Syafi‟, Ilmu Ushul Fiqih, Op.Cit. hal.120.

Page 14: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

52

peraturan syariat atau tujuan syariat (maqasyid al-syariah) yang

sebelumnya tidak ada ketentuan dalil dalam syariat, sehingga dapat

terwujud menarik kebaikan (jalbu al-mashalih) dan menolak

kerusakan (dar‟u al-mafasid).24

Sedangkan dalam urf yang digunakan oleh Al-Zuhaili adalah urf

yang sudah berlaku secara umum dari masa sahabat dan sesudahnya

yang tidak bertentangan dengan nash syara‟ dan kaidah-kaidah dasar.

Adapun sadd az-Dzari‟ah yang digunakan az-Zuhaili yaitu untuk

menentukan apakah suatu perbuatan dilarang atau tidak, karena ia bisa

menjadi sarana (adz-dzariah) terjadinya suatu perbuatan lain yang

dilarang.25

C. Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Zakat Hasil Investasi

Properti 1. Corak Hukum dan Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili

Sebagai seorang ulama kontemporer yang disegani berbagai

kalangan, yang semasa dengan rekannya yaitu Yusuf al-Qardhawi,

tentunya memiliki peran dalam kancah intelektualisme Islam, baik

sebagai seorang pemikir maupun aktivis. Untuk melacak itu semua

perlu diketengahkan secara sekilas proses perkembangan pemikiran

yang dialami dan aktivitas karir dan pengabdiannya.

Az-Zuhaili adalah seorang pemikir yang memiliki integritas

keilmuwan di beberapa bidang, khususnya bidang hukum Islam yang

banyak dijadikan rujukan oleh kalangan akademis maupun masyarakat

umum. Pemikiran Az-Zuhaili berarah moderat, yang memadukan

pemikiran salaf dengan khalaf dan pemikiran modern. Dan dalam

melaksanakan syariat tidak boleh melupakan maqashid syariah-nya.

Agama tidak semata soal halal-haram, tapi sarat berbagai pesan moral

yang kadang dilupakan.

24 Wahbah Az-Zuhaily. Usulul Fiqh Al-Islamy, Op.Cit. hal.757

25

Ibid hal.831

Page 15: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

53

Az-Zuhaili menyadari bahwa modernisasi dalam segala bidang

tidak menutup kemungkinan akan memunculkan inovasi baru dan

industrialisasi.26

Namun Ia menekankan bahwa pembaharuan yang

dilakukan harus tidak bertentangan dengan nilai-nilai syari'ah Islam.

Menurutnya pintu ijtihad terbuka lebar bagi setiap orang yang

memiliki keahlian yang didukung dengan kecerdasan intelektual,

penguasaan bahasa dan memiliki wawasan yang luas dalam

menetapkan suatu produk hukum dengan dasar yang argumentatif dan

penggalian sumber hukum yang otentik.

Meski demikian az-Zuhaili berpandangan bahwa ruang lingkup

ijthad terbatas pada hal-hal tertentu; pertama, tidak berkaitan dengan

pembahasan bidang aqidah, ibadah, akhlaq dan syari'at yang qath'i,

karena hukumnya terdapat dalam nash yang jelas dan bersifat

'ubudiyah semata. Kedua, sesuatu yang tidak terdapat dalam nash yang

qath'i atau dalilnya yang menjadi pijakan bersifat dzanni.27

Corak terpenting metodologi Wahbah Az-Zuhaili dalam setiap

karyanya adalah metode ijtihadnya yang lebih mengarah pada Taysir

(memudahkan) dalam pemahaman dan praktik keagamaan. Metode ini

akan dapat membebaskan dari belenggu madzhab tertentu (fanatis).

Karna Az-Zuhhaili merupakan ulama kontemporer yang sangat

membenci fanatisme (ta'ashshub) mazdhab.

Dalam membahas aturan-aturan Syariah Islamiyah, Az-Zuhaili

menyandarkannya kepada dalil-dalil yang shahih. Diantara

keistimewaan corak pemikiran, baik dalam segi penulisan, pembaban,

26 Faktor Pendorong Pembaharuan Hukum Islam diantaranya adalah : Pertama; Perubahan

situasi dan kondisi zaman membawa perubahan cara berfikir ulama,maka berubah pula cara

memberi interpretasi atas kehendak Allah, lalu membawa perlunya perubahan dalam merumuskan

fiqh(hukum islam. Kedua ; Banyaknya masalah hukum dalam kehidupan sosial masa kini yang

belum terjangkau oleh rumusan fiqh lama. ,Jaih Mubarok. Sejarah dan Perkembangan Hukum

Islam. Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2000. Hlm 83.

27

Wahbah Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma Peradaban, alih bahasa M. Thahir, cet.1

(Yogyakarta: Dinamika, 1996),. hlm 78.

Page 16: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

54

sistematika, maupun dalil-dalilnya dalam setiap karyanya adalah

sebagai berikut ;

a. Menguraian syariat Islam yang di dasarkan atas dalil yang benar

dari al-Qur‟an dan as-Sunnah, dan akal.28

Menurutnya orang yang membatasi hukum Islam hanya

diambil dari al-Qur‟an saja, berarti ia telah menyelewengkan atau

me-nasakh (melepaskan) Islam dari akar-akarnya, dan lebih dekat

kepada musuh agama. Barang siapa membatasi fiqih hanya dengan

memahami as-Sunnah saja, maka ia telah mereduksi

(mempersempit) Islam dan berbuat aniaya.29

pemikiran akan

pincang dan tidak dapat merelevansikannya dengan zaman

sehingga tidak akan memberikan kemaslahatan kepada manusia.

Oleh sebab itu pemikiran Az-Zuhaili selalu disertai dengan

dalil-dalil hukumnya dengan tujuan agar terlepas dari taklid

menuju kedudukan ittiba‟, menurutnya dalil-dalil hukum

merupakan ruh dari fiqih itu sendiri, sehingga dengan mempelajari

dalil-dalil hukum akal bisa menjadi terlatih dan keahlian seorang

pakar fiqih dapat terbentuk.30

b. Az-Zuhaili juga menekankan metode perbandingan antara

pendapat-pendapat empat mazdhab (Hanafiyah, Malikiyah,

Syafiiyah, dan Hanabilah) dan kadang-kadang dengan madzhab

lain. Dalam menganalisis pendapat setiap madzhab, beliau benar-

benar bersandar pada buku dari mazhab masing-masing yang

paling otoritatif,31

dengan disertai penyimpulan hukum (istinbaath

al-ahkam) dari sumber-sumber hukum Islam baik yang naqli (al-

Qur‟an, as-Sunnah, ijma‟ dan qiyas) ataupun yang aqli.

28 Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh, juz 1, Op.Cit, hal.8. Lihat juga Wahbah

Zuhaili, Zakat Kajian Berbagai Madzhab, terj. Agus Efendy dan Bahruddin Fananny, Bandung:

Remaja Rosdakarya,2008 cet.7, hal. 5

29 Ibid hal.9

30

Ibid hal.8

31 Wahbah Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab.. hal.6

Page 17: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

55

Az-Zuhaili menganggap bahwa, mengutip pendapat suatu

madzhab dari rujukan yang tidak sama madzhabnya akan

menyebabkan kesalahan penisbatan, terutama dalam pendapat yang

paling unggul (rajih) dalam madzhab tersebut. Oleh sebab itu

menurut beliau mempelajari hukum-hukum fiqh dengan sebatas

bersandaran pada definisi atau identifikasi masalah atau

berdasarkan kemungkinan-kemungkinan atas sesuatu yang bisa

terjadi tidak akan dapat diterima oleh akal dan tidak pula

menenteramkan jiwa.32

c. Berusaha menjelaskan kesahihan hadist, men-takhrij dan menilai

hadist-hadist yang dijadikan dalil oleh para ahli fiqih, sehingga

akan jelas mendapatkan dalil yang benar.33

Dengan demikian,

beliau dapat mengambil dalil yang benar (sahih) itu dan

meninggalkan pendapat yang bersandar pada hadist yan dhoif.

d. Berupaya memperluas berbagai hukum fiqih mengenai persoalan

pokok, menimbang asumsi-asumsi hukum fiqih dari setiap

madzhab yang lain, sehingga terjadi sikap saling menghormati. Az-

Zuhaili juga berupaya mengungkapkan pendapat yang tidak

terungkap untuk mengetahui hukum yang dikehendaki oleh suatu

madzhab sehingga bisa dijadikan sandaran,34

yang selanjutnya oleh

Az-Zuhaili melihat kecenderungan pendapat suatu madzhab

kepada madzhab yang lain dan menimbang berbagai pendapat.

e. Berfokus pada dimensi-dimensi praktis, dan mengesampingkan

permasalah-permasalahan yang tidak riil, seperti membahas

persoalan yang berkaitan dengan perbudakan dan hamba sahaya,

yang pada era saat ini sudah di hapuskan dari seluruh dunia.35

f. Pemikiran Al-Zuhaili lebih fokus pada sisi praktikal, sehingga

dalam penulisan karyanya ia tidak menyinggung masalah yang

32 Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islam wa Adillatuh Op.cit. hal 8

33

Wahbah Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab, Op.Cit. hal.6

34 Ibid. hal.7

35

Ibid.

Page 18: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

56

bersifat rekaan atau khayalan yang tidak mungkin dapat terjadi. Ia

juga melakukan analisis dari beberapa argumentasi para ulama dan

mengambil kesimpulan dari pendapat yang paling unggul (rajih)

menurutnya, terutama jika salah satu dari pendapat ulama tersebut

merujuk pada hadits dhaif, atau suatu pendapat itu lebih berpotensi

memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.

Metode pemikiran yang seperti ini digunakan oleh Az-Zuhaili

dalam tujuan untuk menghindari penafsiran yang salah serta

fanatisme madzhab yang sempit.

g. Az-Zuhaili dalam memaparkan hal yang dibahas, beliau selalu

menggunakan ungkapan-ungkapan yang sederhana dan mudah,

dijelaskan dengan contoh, dan sistematika yang mudah di pahami

oleh orang-orang yang hidup pada abad ini.36

Dengan demikian

fiqih lebih bisa diterima dengan metode, sistematika, dan

penyusunan per babnya.

h. Dalam karya az-Zuhaili, beliau tidak melewatkan untuk membahas

sebagian dari asumsi-asumsi baru, sehingga orang islam dapat

hidup dengannya, dengan diilhami oleh kaidah-kaidah syari‟ah dan

prinsip-prinsipnya serta pernyataan-pernyataan oleh fuqoha.37

Dengan demikian, pintu ijtihad tetap terbuka bagi mereka yang

mau terus mengembangkan pembahasan berijtihad, karna karunia

Allah tidak pernah putus, dan pemberianNya kepada setiap orang tidak

dibatasi oleh zaman tertentu.

Dalam kondisi terpaksa (ad-dharuurah), sangat butuh (al-haajah),

tidak mampu (al-ajz) atau ada alasan yang lain (al-udzur), maka taqlid

terhadap semua madzhab dibenarkan walaupun sampai pada tahap

talfiq.38

Menurutnya mencari rukhshakh (tatabbu‟ ar-rukhas)39

36 Ibid. hal.9

37

Ibid.

38 Wahbah Al-Zuhaily, Fiqih Islam wa Adillatuhu,Op.Cit hal.10

39 yaitu sikap seseorang yang memilih pendapat yang paling mudah tentang beberapa masalah

diantara pendapat semua madzhab.

Page 19: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

57

sewaktu dibutuhkan dan mengandung nilai kemaslahatan, karena

agama Allah adalah agama yang mudah, bukan agama yang sulit.

Allah SWT. Berfirman:

ر س ع ال م ك ب د ي ر ي ل و ر س ي ال م ك ب الل د ي ر ي Allah menghendaki kemudahan bagimu,, dan tidak menghendaki

kesukaran bagimu, (al-Baqarah, 185)

م ك ي ل ع ل ع اج م و ج ر ح ن م ن ي الد ف

… dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam hal

agama suatu kesempitan…(al-Hajj,72)

افي ع ض ان س ن ال ق ل خ و م ك ن ع ف ف ي ن ا الل د ي ر ي Allah hendak memberimu keringanan kepadamu, dan

sesungguhnya manusia dijadikan bersifat lemah, (an-Nisa‟, 28)

Mengikuti rukhshoh tidak dibolehkan dengan tujuan main-main

dan atas dasar semata-mata mengikuti hawa nafsunya, seperti apabila

seseorang mengambil pendapat yang paling ringan baginya dari setiap

madzhab, sedangkan tidak ada kondisi terpaksa (ad-dharuurah),

sangat butuh (al-haajah), tidak mampu (al-ajz) atau ada alasan yang

lain (al-udzur).40

Talfiq juga tidak dibolehkan jika bertentangan

dengan keputusan hakim dalam menghilangkan sengketa, begitu pula

talfiq tidak boleh jika bertentangan dengan tradisi masyarakat atau

bertentangan dengan pendapat yang disepakati bersama yang sesuai

dengan ketentuan perintah-perintah syariah.

Oleh sebab itu pemikiran az-Zuhaili selalu disertai dengan dalil-

dalil hukumnya dengan tujuan agar terlepas dari taklid menuju

kedudukan ittiba‟, selain dari menurutnya dalil-dalil hukum

40 Wahbah Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab.. hal.8. LIhat juga Wahbah Zuhayli, al-

Fiqh al-Islam wa Adillatuh, juz 1 (Damaskus, Dar al-Fikr 2006), hal 11

Page 20: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

58

merupakan ruh dari fiqih itu sendiri, sehingga dengan mempelajari

dalil-dalil hukum akal bisa menjadi terlatih dan keahlian seorang pakar

fiqih dapat terbentuk.41

Motto hidup dari Wahbah Az-Zuhaili adalah, “Inna sirra an-najah

fi al-hayah ihsan ash-shilah billah `azza wa jalla”, (Sesungguhnya,

rahasia kesuksesan dalam hidup adalah membaikkan hubungan dengan

Allah `Azza wa Jalla).

2. Pemikiran Wahbah Az-Zuhaili Tentang Zakat Hasil Investasi Properti

Wahbah Az-Zuhaili adalah seorang cendikiawan muslim („alim

„allamah) yang menguasai berbagai disiplin ilmu, beliau adalah

seorang ulama‟ muslim kontemporer yang mendunia, yang mana

pemikirannya dalam berbagai disiplin ilmu telah menyebar ke berbagai

belahan dunia islam melalui kitab-kitab karyanya. Diantara sekian

banyak kitab-kitabnya adalah Al-Fiqhul Islam wa Adillatuhu, yang

menjadi rujukan sekaligus sumber utama dalam penelitian skripsi ini.

Az-Zuhaili menyatakan bahwa pintu ijtihad terbuka lebar bagi

setiap orang yang memiliki keahlian yang didukung dengan

kecerdasan intelektual, penguasaan bahasa dan memiliki wawasan

yang luas dalam menetapkan suatu produk hukum dengan dasar yang

argumentatif dan penggalian sumber hukum yang otentik.42

Az-Zuhaili dalam kitabnya tersebut, selain membahas properti

dalam kategori harta yang mewajibkan untuk di bayarkan zakatnya,

juga membahas tentang properti dalam beberapa bab dari kesekian

banyak bab yang dibahas di dalam kitab tersebut, yang diantaranya

adalah dalam bab jual beli, kegiatan muamalah dan juga dalam bab

Wakaf.

41 Ibid

42 Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma Peradaban ........... hlm 78.

Page 21: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

59

ك الدو ر آخ ر إ ل م ك ان ل ه و ت و ي ل ه أ ص الم ن ي ك ن ن ق ل ا لذ ي الثاب ت :ه و و ال ع ق ار

ي و ال ر اض

Properti adalah suatu barang tetap yang tidak dapat

dipindahkan dan dikonversikan dari suatu tempat ke tempat yang

lainnya seperti rumah dan tanah.43

az-Zuhaili dalam kitabnya Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu,

menjelaskan :

و م ن ب ق :ع ن ذ ل ك ا و ال ع م ار ات ا ق ام ة ال م ب ان ص د ال ك ر اء ,و ال م ص ان ع ط ر ي ق “ Harta kekayaan berupa bangunan, pabrik, kapal, pesawat

terbang, dan sebagainya tidak diwajibkan untuk dikeluarkan zakatnya

yang diambil dari bagian benda-benda tersebut, akan tetapi

keuntungan bersihnya perlu di zakati jika keuntungan tersebut sudah

mencapai nisabnya.”44

Sedangkan nishab dari hasil zakat investasi properti, menurut az-

Zuhaili itu disamakan pada zakat harta (emas dan perak) dan

prdagangan, hal ini dilakukan karna pada dasarnya modal yang

digunakan dalam berinvestasi adalah berupa uang yang ditukar

menjadi saham atau surat berharga lainnya. Az-Zuhaili membagi

kewajiban zakat atas hasil investasi properti menjadi dua bagian, yaitu:

1. Kewajiban zakat perorangan, yaitu ketika seseorang mengelola

investasi propertinya secara mandiri, dengan demikian maka

perhitungan zakatnya adalah sesuai dari pendapatnya :

43 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu ibid, juz. IV, 404

44

Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu, Cet. II, juz II, Damaskus: Daar al-

Fikri, 1997, hal. 774. Lihat juga Wahbah Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab, Op.Cit.

hal.274

Page 22: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

60

ب ة ال ات ار ق ع ل ا ه اب ن س أ ر ب اح ت غ لة ت ز كىم ن ات ر ج أ ن م ر ش ع ال س ي ل و ۵،۲%م س

Zakat atas investasi properti adalah 2,5% dari keuntungan yang

didapatkan, bukan 10% dari pembayaran pembiayaan.

2. Pengelolaan investasi properti secara barsama-sama (Syirkah),

maka kewajiban zakat atasnya, melalui pembagian keutungan

terlebih dahulu kepada tiap orang dalam kelompoknya,

kemudian jika keutungan yang diperoleh setiap orang itu

melebihi dari nishab yang sudah ditentukan atas zakat investasi

properti, maka zakatnya harus di keluarkan bersamaan dengan

harta lain yang dimilikinya.

و ل إ ر ظ ن ي ل ات ك ر الش ف ام ل إ ر ظ ن اي ن إ ،و ات ك ر الش اح ب ر أ ع و م

ة دىح ل ع ك ي ر ش لك ص ي

Dan dalam investasi properti yang dikelola bersama

(syirkah) maka kewajiban zakat tidak dihitung dari suluruh

keuntungan yang di dapat secara global, namun dengan

melihat bagian dari tiap orang yang berserikat.

Investasi properti adalah harta yang berupa tanah, bangunan,

sarana dan prasarana yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

tanah atau bangunan. Properti pada dasarnya adalah tidak wajib

dizakati, namun pengelolaan dan pengembangan yang memberikan

penghasilan bagi pemiliknya dengan cara disewakan atau dijual

hasilnya, itulah yang menjadi alasan diwajibkannya zakat, yaitu

adanya perkembangan pada harta.45

Dalam hal zakat properti ini, az-Zuhaili menggunakan metode

qiyas yaitu menyamakan hukumnya dengan hukum zakat atas barang-

barang yang sudah ada hadistnya dari Rasulullah, dengan melihat

45 Fahrur Mu‟is, Zakat A-Z Panduan Mudah, Lengkap, dan Praktis tentang Zakat, Cet.1, Tinta

Medina Solo, hal,93

Page 23: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

61

aspek-aspek yang mewajibkan untuk diperintahkannya melaksanakan

zakat, yaitu pertumbuhan, pertambahan atau perkembangan ( النماء ). Az-Zuhaili juga ber-ijtihad dengan melihat dari keumuman firman

Allah dalam surah Al-Baqarah, yaitu:

ا م ن و اأ ن ف ق و ا ي اا ي ه االذ ي ن ط ي ب ات ن ال ك م م ن م ن ر ج ك س ب ت م و م اا خ م ا

... ال ر ض Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (dijalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, begitupun sebagian dari

apa-apa yang telah kami keluarkan untukmu dari perut bumi… (Q.S.

Al-Baqarah; 267)46

Meskipun jumhur fuqoha kita tidak memberikan pernyataan atas

wajibnya zakat untuk harta kekayaan seperti yang disebutkan diatas, --

mereka mengatakan “Tidak ada zakat dalam Real Estate, perabot

rumah tangga, alat-alat kerja dan kendaraan...”.

Pada era Rasulullah, sahabat dan generasi setelahnya, belum ada

perkembangan yang menjadikan uang berkembang seperti di zaman

kita saat ini, Investasi properti adalah salah satu dana pembangunan

terbesar dan paling popular saat ini. Namun karna kebiasaan dari

sebagian kelompok saat ini sering menganggap bid‟ah atas penetapan

hukum suatu hal baru yang belum ada dimasa Rasulullah dan generasi

setelahnya, maka kita jarang menemukan kata kecuali menggemakan

Syari‟at yang pertama (menetapkan hukum sesuatu sesuai hukum

awal).

Senada dengan pendapat az-Zuhaili yaitu beberapa pendapat dari

para ulama‟ kontemporer diantaranya adalah yang dikemukakan oleh

Yusuf al-Qardhawi:

46 Wahbah Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Madzhab, Op.Cit. hal.181. Lihat juga, Sayyid

Sabiq, Fiqus Sunnah, Terj. Mahyuddin Syaf “ Fiqhus Sunnah 3, Cet V, Bandung: PT. Al-Maarif,

1986, , hal.52

Page 24: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

62

ت ك و ن ز ك اة ال ع م ا ن ن ر ىا نال و ل و ن و ه اف غ لت ه م ا.و ف اة و ال م ص ان ع

خ ذ ت ؤ ن ق و ل ,ف ف يال م و الثاب ت ن ق و ل ال م ب ي ع ص ر ن ا,ن ف ر ق ال م ن ت ج ة ف ا م و ال

ت ؤ خ ذ ر ,و الثاب ت ال ع ش ار ر ب ع ب ق د ال م ال ر أ س ار الزك اة م ن غ لت ه ب ق د الزك اة م ن

ر . ال ع ش ن ص ف ر ا و ال ع ش “Kami berpedapat bahwa yang lebih baik adalah memungut zakat

dari hasil investasi gedung atau pabrik dan sebangsanya. Dan kami

juga membedakan antara harta yang memberikan hasil itu ke dalam

harga bergerak dan tidak bergerak. Atas kekayaan yang bergerak

dikenakan atas modal sebesar 2.5% sedangkan atas kekayaan yang

tidak bergerak dikenakan zakat atas hasilnya sebesar 10% atau 5%.

Dan nishabnya berdasarkan nishab uang, yaitu seharga 85 gram

emas”. 47

Beberapa fuqaha (mujtahid) adalah "penemu" yang tetap sama dan

memperbaharui kegunaan hukum islam yang pertama. Selain hal-hal

yang dianggap diperdagangkan di mata, yaitu yang berpindah dari satu

tangan ke tangan lainnya. Inilah yang dapat kita lihat di zaman kita

pada bangunan, apartemen, tempat tinggal dan pabrik yang

memproduksi serta menjual produk mereka di pasar.

Ibn ‟Uqayl al-Hanbali, dan al-Hadawayh dari madzhab zaydiyah

berpendapat bahwa zakat barang-barang konsumsi, seperti barang tak

bergerak untuk disewakan serta semua barang yang disewakan wajib

di zakati seperti halnya zakat perdagangan yang harus dikeluarkan

zakatnya setiap tahun.48

47

Yusuf Qardhawi, Fiqh Zakat, op-cit., hlm. 474 dan 478

48 Wahbah Az-Zuhaili, zakat kajian…, Op.Cit.hal, 274. Lihat juga Bada‟I‟ al-Fawaid

karangan Ibn al-Qayyim, hal.143

Page 25: BAB III BIOGRAFI DAN KARYA WAHBAH AZ-ZUHAILI A. Biografi ...eprints.unwahas.ac.id/980/4/BAB III.pdf · tentang biografi Syeikh Wahbah dalam bukunya yang berjudul, Wahbah Az Zuhaili

63

Sedikit berbeda dengan pendapat bebrapa ulama‟ yang di gelaskan

diatas yaitu pendapat Az-Zuhaili sendiri, yang menganalogkan kadar

yang harus dikeluarkan dalam zakat investasi properti seperti zakat

perdagangan dan zakat mal (nuqud atau uang).

ن اي ر ف ر ب ع ال ع ش الزك اة :ه و ار ك ز ك اة الت ج ار ة و الن ق و د و م ق د , ة ال و ل Dan kadar zakat dari investasi properti adalah 2,5 dari

keuntungan yang harus dikeluarkan pada akhir tahun (haul), seperti

kadar zakat perdagangan dan uang (mal).49

Alasan az-Zuhaili dalam menetapkan kadar zakat investasi properti

disamakan dengan kadar zakat perdagangan dan zakat mal (nuqud)

adalah melihat keumuman dari surah Al-Baqarah;267, yaitu setiap

harta yang kitamiliki dan dihasilkan dari usaha yang baik, serta

berijtihad mengkomparasikan antara pendapat ulama yang mewajibkan

dan tidak mewajibkan atas zakat invetasi properti, dan menggali

hukum baru yang di sesuaikan dengan muamalah pada saat ini dengan

mengambil jalan tengah dari perbedaan pendapat tersebut namun

masih dalam koridor syari‟at agama islam.

49 Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhul Islami …Op.Cit. juz II, 775