bab ii tinjauan pustaka a. penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/55736/3/bab ii.pdfkemampuan,...

27
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu merupakan rujukan atau acuan peneliti yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk mengetahui hasil dari penelitian terdahulu dan mengetahui perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian penulis saat ini. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Penelitian Terdahulu Keterangan 1 Penelitian Prista Maya Dewi, Pristiyono (2016) Hasil Penelitian - Secara serempak variabel keterlibatan kerja, lingkungan kerja dan budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. - Secara parsial variabel keterlibatan kerja paling dominan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. - Secara parsial variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. - Secara parsial budaya kerja berpengaruh erhadap kinerja karyawan.

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu merupakan rujukan atau acuan peneliti yang sudah

dilakukan oleh peneliti terdahulu untuk mengetahui hasil dari penelitian

terdahulu dan mengetahui perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian

penulis saat ini.

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian

ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Penelitian Terdahulu Keterangan

1

Penelitian Prista Maya Dewi, Pristiyono (2016)

Hasil Penelitian - Secara serempak variabel

keterlibatan kerja, lingkungan kerja

dan budaya kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

- Secara parsial variabel keterlibatan

kerja paling dominan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan.

- Secara parsial variabel lingkungan

kerja tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja

karyawan.

- Secara parsial budaya kerja

berpengaruh erhadap kinerja

karyawan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

13

Lanjutan Tabel 2.1

No. Penelitian Terdahulu Keterangan

2

Penelitian Ari Setiani (2011)

Hasil Penelitian - Keterlibatan kerja berpengaruh

secara signifikan terhadap

kinerja wartawan.

- Komitmen organisasi tidak

berpengaruh secara signifikan

terhadap kinerja wartawan.

- Keterlibatan kerja dan

komitmen organisasi

mempunyai pengaruh yang

signifikan secara simultan

terhadap kinerja wartawan

3

Penelitian Alfine Kakinsale, Altje L. Tumbel,

Greis M. Sendow (2015)

Hasil Penelitian - Keterlibatan kerja,

Lingkungan Kerja, dan

Kompensasi secara bersama-

sama berpengaruh terhadap

karyawan pada PT. Bangun

- Keterlibatan Kerja

berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan pada PT Bangun

- Lingkungan Kerja tidak

berpengaruh terhadap Kinerja

Karyawan pada PT Bangun

- Kompensasi tidak berpengaruh

terhadap Kinerja Karyawan

pada PT Bangun

4

Penelitian Prabadwipa Meidianwar, A. Margono,

Djumadi (2014)

Hasil Penelitian - Kemampuan Kerja

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja

pegawai.

- motivasi kerja mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai.

- kemampuan kerja dan

motivasi kerja secara bersama-

sama (simultan) mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai di

LPP TVRI Kalimantan Timur

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

14

Lanjutan Tabel 2.1

No. Penelitian Terdahulu Keterangan

5

Penelitian Lu’luwatin Rosdiana Aprilia (2018)

Hasil Penelitian - Kemampuan kerja

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan di

Hotel Isola Resort & Meeting

Services

- Motivasi kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

karyawan di Hotel Isola Resort

& Meeting Services

- Kemampuan kerja dan

motivasi kerja secara simultan

memberikan pengaruh yang

cukup tinggi terhadap kinerja

karyawan di Hotel Isola

Resort, dan selebihnya yang

mempengaruhi kinerja adalah

faktor lain yang tidak diteliti.

6 Penelitian Askolani&Ressi J Machdalena (2012)

Hasil Penelitian - Motivasi dan Kemampuan

kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja

karyawan baik secara parsial

maupun simultan

7 Penelitian Donny Nofan Irawan, Muslichah

Erma Widiana, dan Nurul Iman

(2017)

Hasil Penelitian - Pengawasan, Keterlibatan

Kerja dan Gaya

Kepemimpinan berpengaruh

secara parsial dan signifikan

terhadap Kinerja Karyawan

pada PT. Assa Land Marvell

City Surabaya.

- Keterlibatan Kerja secara

dominan mempunyai pengaruh

paling besar terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Assa Land

Marvell City Surabaya.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

15

Lanjutan Tabel 2.1

No. Penelitian Terdahulu Keterangan

8 Penelitian Muhammad Ferryal Ramadhan & Ari

Darmawan (2018)

Hasil Penelitian - Berdasarkan hasil didapatkan

bahwa variabel Kemampuan

(X1), Motivasi (X2), Disiplin

Kerja (X3), dan

Pengembangan Karier (X4)

memiliki pengaruh yang

signifikan secara simultan

maupun parsial terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dengan meningkatkan

Kemampuan, Motivasi,

Disiplin Kerja, dan

Pengembangan Karier maka

akan meningkatkan Kinerja

Karyawan.

9 Penelitian Jerry Marcellinus Logahan & Sherley

Marcheline Aesaria (2014)

Hasil Penelitian - Budaya Organisasi

tidakberpengaruh signifikan

terhadap Komitmen

Organisasi pada PT. Bank

Tabungan Negara,

- Budaya Organisasi

berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan

pada PT. Bank Tabungan

Negara,Tbk cabang Ciputat

- Komitmen Organisasi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Karyawan

pada PT. Bank Tabungan

Negara,Tbk cabang Ciputat

- Budaya Organisasi,

Keterlibatan Kerja serta

Komitmen Organisasi

berpengaruh secara simultan

terhadap Kinerja Karyawan

pada PT. Bank Tabungan

Negara,Tbk cabang Ciputat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

16

Persamaan : Berdasarkan tabel penelitian terdahulu diatas persamaan yang

terdapat dalam penelitian ini adalah dari variabel yang sedang diteliti antara lain

kemampuan kerja, keterlibatan kerja, dan kinerja karyawan. Hasil yang didapat dari

penelitian terdahulu yaitu kemampuan kerja dan keterlibatan kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan.

Perbedaan : Penelitian terdahulu yang terdapat pada tabel diatas tidak

menggunakan variabel yang sama persis untuk diteliti dan berbeda dengan variabel

yang digunakan oleh penelitian saat ini. Penelitian Prista Maya Dewi menggunakan

variabel keterlibatan kerja, lingkungan dan budaya kerja. Penelitian Ari Setiani

menggunakan variabel keterlibatan kerja dan komitmen organisasi. Penelitian

Alfine Kakinsale menggunakan variabel keterlibatan kerja, lingkungan dan

kompensasi. Penelitian Prabadwipa menggunakan variabel kemampuan kerja dan

motivasi kerja. Penelitian Lu’luwatin menggunakan variabel kemampuan kerja dan

motivasi kerja. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel kemampuan

kerja dan keterlibatan kerja terhadap kinerja karyawan.

B. Landasan Teori

1. Kinerja Karyawan

a. Definisi Kinerja Karyawan

Kinerja menurut Bangun (2012:231) adalah hasil pekerjaan

yang telah dicapai seseorang berdasarkan job recruitment atau

persyaratan – persyaratan pekerjaan. Suatu pekerjaan mempunyai

persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan

yang dapat disebut dengan job standard atau standar pekerjaan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

17

Kinerja menurut Moeheriono (2010:62) adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu progam kegiatan

atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi

organisasi. Suatu kinerja dapat diukur jika individu atau sekelompok

karyawan telah mempunyai kriteria atau standar keberhasilan yang

menjadi tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh

karena itu jika dalam suatu organisasi tidak ada target atau tujuan

yang telah ditetapkan sebagai tolak ukur maka kinerja seseorang atau

kelompok dalam organisasi tersebut tidak dapat diketahui.

Kinerja menurut Robbins (2006:258), merupakan hasil kerja

seorang karyawan secara kualitas dan kuantitas yang telah dicapai

dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang

telah diberikan oleh perusahaan kepadanya. Kinerja menurut

Mangkunegara (2009 : 9).merupakan hasil kerja secara keseluruhan

baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang

karyawan ketika melaksanakan tugas dan juga tanggung jawab yang

diberikan oleh perusahaan kepada dirinya.

Kinerja menurut Zainal (2014) merupakan perilaku nyata

setiap orang yang telah ditampilkan sebagai prestasi kerja yang

dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan tugas dan perannya dalam

perusahaan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting

bagi perusahaan dalam upaya mencapai tujuan dari perusahaan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

18

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja

karyawan adalah suatu ukuran yang digambarkan melalui hasil

pekerjaan seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas sesuai

dengan tujuan dari suatu organisasi. Dari pengertian diatas juga

menjelaskan betapa pentingnya kinerja dari seorang karyawan untuk

keberlangsungan dari sebuah organisasi atau perusahaan, hal ini

dikarenakan pencapain suatu organisasi atau perusahaan

dipengaruhi oleh kinerja karyawannya, apabila kinerja karyawannya

bagus maka dapat dipastikan pencapain organisasi atau perusahaan

tersebut baik karena sesuai dengan target dan tujuan mereka.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Pasalong (2010: 186-189) faktor – faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan antara lain :

1. Kemampuan : Suatu kapasitas individu untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Terdapat dua

kemampuan, yaitu kemampuan fisik dan kemampuan

intelektual.

2. Motivasi (Kemauan) : Kesediaan untuk mengeluarkan suatu

upaya yang bertujuan untuk pencapaian dari suatu organisasi

3. Tekhnologi : Tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok yang dibantu oleh keberadaan alat atau mekanikal

untuk membuat beberapa perubahan dalam suatu objek

tertentu.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

19

4. Energi : sesuatu hal berupa fisik ataupun psikis yang dimiliki

oleh setiap individu dalam upaya melakukan sebuah

pekerjaan.

5. Keamanan : Kebutuhan mendasar setiap individu akan

keamanan dan keselamatan dalam suatu pekerjaan, karena

pada umumnya seseorang lebih mengutamakan keamanan

pekerjaan daripada kenaikan pangkat atau gaji.

6. Kompensasi : Sesuatu yang didapatkan atau diterima oleh

karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah

dilakukannya dan dapat bermanfaat baginya.

Menurut Zainal (2003 : 246) faktor – faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan antara lain :

1. Kepuasan Kerja : merujuk kepada sikap umum seorang

individu terhadap pekerjaannya. Seseorang yang mempunyai

tingkat kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan sikap yang

positif terhadap pekerjaannya dan apabila seseorang yang

tingkat kepuasan kerjanya rendah maka individu tersebut

menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya.

2. Keterlibatan Kerja : mengukur derajat sejauh mana seorang

individu memihak secara psikologis kepada pekerjaannya

dan individi tersebut menganggap bahwa tingkat kinerjanya

sangat penting dan dipersepsikan sebagai harga dirinya.

Tingkat keterlibatan kerja yang tinggi berkaitan dengan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

20

tingkat kemangkiran yang rendah dan permohonan berhenti

yang rendah.

3. Komitmen Pada Organisasi : didefinisikan sebagai keadaan

seorang karyawan memihak kepada suatu organisasi tertentu

beserta tujuan – tujuannya, dan berniat memelihara

keanggotaan didalam organisasi tersebut. Jadi keterlibatan

kerja yang tinggi dapat diartikan pemihakan seorang

karyawan terhadap pekerjaannya secara khusus, sedangkan

komitmen pada organisasi yang tinggi dapat diartikan

pemihakan seorang karyawan kepada organisasi yang telah

mempekerjakannya.

c. Indikator Kineja Karyawan

Menurut Robbins (2006 : 260) terdapat 5 indikator untuk

mengukur kinerja karyawan yaitu :

1. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap

kualitas pekerjaan yang dihasilkannya serta kesempurnaan

tugas terhadap kemampuan karyawan dan keterampilan

karyawan.

2. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dan biasanya

dinyatakan dengan istilah jumlah unit, jumlah siklus aktivitas

yang diselesaikan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

21

3. Ketepatan Waktu

Ketepatan Waktu merupakan tingkat aktivitas yang

diselesaiakan pada awal waktu yang telah ditetapkan. Dilihat

dari hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia.

4. Efektivitas

Efektivitas adalah tingkat penggunaan sumber daya

organisasi (uang, tenaga, tekhnologi, bahan baku)

dimaksimalkan dengan maksud meningkatkan hasil dari setiap

unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Kemandirian adalah tingkat seorang karyawan bisa

menjalankan fungsi kerjanya dengan baik dan mempunyai

komitmen kerja. Komitmen kerja adalah tingkat karyaawan

yang mempunyai komitmen dalam bekerja terhadap instansi dan

karyawan tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kantor.

2. Kemampuan Kerja

a. Definisi Kemampuan Kerja

Kemampuan menurut Robbins dan Judge (2008: 57) adalah

kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam

suatu pekerjaan. Kemampuan adalah penilaian terkini terhadap apa

yang telah dilakukan oleh seseorang. Kemampuan keseluruhan

seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua faktor yaitu

kemampuan fisik dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisis

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

22

merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan

pekerjaan atau tugas yang membutuhkan stamina, kecekatan, bakat

dan kekuatan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang

mengutamakan pikiran atau pengetahuan untuk menyelesaikan suatu

pekerjaan.

Kemampuan menurut Rao (2000; 96) merupakan potensi

yang dimiliki seseorang dan dapat membantu seseorang sanggup

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah dibebankan

kepadanya.

Kemampuan menurut Gibson (2008; 123) adalah merujuk

kepada potensi seseorang untuk mengerjakan tugas ataupun

pekerjaannya. Kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas

dan pekerjaannya merupakan bentuk perwujudan dari keterampilan

danpengetahuanyangdimilikinya.

Kemampuan menurut Soelaiman (2007: 112) adalah sifat

yang dibawa dari lahir atau dipelajari yang dapat memungkinkan

seseorang menyelesaikan tugas dan pekerjaannya baik secara fisik

maupun secara mental. Seorang karyawan didalam perusahaan

ataupun organisasi meskipun sudah dimotivasi tetapi tidak semua

dari mereka memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikan

tugas dan pekerjaannya. Kemampuan dan keterampilan mempunyai

peran yang sangat penting dalam perilaku dan juga kinerja

seseorang. Keterampilan merupakan kemahiran atau keahlian yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

23

dimiliki seseorang yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaan

dan digunakan pada saat yang tepat.

Kemampuan menurut Simamora (2004: 337) adalah

kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan

pekerjaan yang telah diberikan dan sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawabnya terhadap organisasi sehingga tujuan dari suatu

organisasi dapat tercapai secara efisien dan juga efektif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah sifat yang dibawa dari lahir ataupun dipelajari oleh seseorang

dan juga kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas

dan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dengan hasil yang

maksimal. Sedangkan upaya untuk meningkatkan kemampuan

karyawan adalah dengan melakukan pendidikan dan juga pelatihan

terhadap karyawan.

b. Indikator Kemampuan Kerja

Menurut Rao (2000:98) terdapat indikator untuk mengetahui

kemampuan kerja seorang karyawan dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Indikator kemampuan kerja menurut Rao yaitu:

1. Kemampuan Tekhnis

Kemampuan tekhnis merupakan suatu aktivitas

khusus dan keahlian atau kecakapan karyawan dalam

aktivitas yang berkaitan dengan prosedur, proses,

metode, dan tekhnik.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

24

2. Kemampuan Manajerial

Kemampuan manajerial merupakan kecakapan

melakukan aktivitas yang berkaitan dengan

pengorganisasian, perencanaan, pemonitoran,

pengkoordinasian, penilaian dan lain sebagainya.

3. Kemampuan Konseptual

Kemampuan konseptual merupakan kecakapan

sesorang untuk melihat dan mengetahui organisasi

secara keseluruhan.

4. Kemampuan Perilaku

Kemampuan perilaku merupakan kepandaian

seorang karyawan berhubungan dan berinteraksi dengan

orang lain.

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan

Menurut Robbins (2001) yang dikutip dalam Ardana (2009:

11) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan yaitu:

1. Kemampuan Intelektual

Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan atau

menjalankan kegiatan mental. Robbins mencatat 7

dimensi yang dapat membentuk kemampuan intelektual

yaitu:

a. Kecerdasan numerik yaitu kemampuan untuk

berhitung dengan cepat dan tepat.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

25

b. Pemahaman verbal yaitu kemampuan untuk

memahami apa yang dibaca dan didengar.

c. Kecepatan perseptual yaitu kemampuan mengenal

kemiripan dan perbedaan visual dengan cepat dan

tepat

d. Penalaran induktif yaitu kemampuan mengenal

suatu urutan logis dalam satu masalah dan

pemecahannya.

e. Penalaran deduktif yaitu kemampuan

menggunakan logika dan menilai implikasi dari

suatu argumen

f. Visualisasi ruang yaitu kemampuan

membayangkan bagaimana suatu obyek akan

tampak seandainya posisi dalam ruang diubah.

g. Ingatan yaitu berupa kemampuan menahan dan

mengenang kembali pengalaman masa lalu.

2. Kemampuan Fisik

Kemampuan untuk melakukan tugas – tugas yang

menuntut kekuatan fisik, daya stamina, kecekatan,

ketangkasan dan keterampilan. Berikut sembilan

kemampuan dasar menurut Robbins dalam Ardana

(2009: 11) :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

26

1. Kekuatan dinamis yaitu kemampuan untuk

menggunakan kekuatan otot secara berulang –

ulang selama beberapa saat

2. Kekuatan tubuh yaitu kemampuan menggunakan

kekuatan otot dengan menggunakan otot – otot

tubuh terutama menggunakan perut

3. Kekuatan Statik yaitu Kemampuan

menggunakan kekuatan terhadap objek luar

4. Kekuatan yaitu kemampuan menghabiskan

energi yang maksimal untuk melakukan kegiatan

yang menguras tenaga

5. Keluwesan extent yaitu kemampuan

menggerakkan otot tubuh terutama punggung

6. Keluwesan dinamis yaitu kemampuan

melakukan gerakan dengan cepat

7. Koordinasi tubuh yaitu kemampuan

mengkoordinasikan gerakan secara bersamaan

dari beberapa bagian tubuh

8. Keseimbangan yaitu kemampuan

mempertahankan keseimbangan meskipun

terdapat kekuatan – kekuatan yang mengganggu

9. Stamina yaitu kemampuan menggunakan tenaga

secara maksimal untuk mengerjakan sesuatu.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

27

3. Keterlibatan Kerja

a. Definisi Keterlibatan Kerja

Keterlibatan kerja menurut Robbins & Coulter (2012:377)

merupakan tingkat identifikasi karyawan terhadap pekerjaannya,

seorang karyawan secara aktif berpartisipasi dalam pekerjaanya, dan

menganggap kinerjanya didalam pekerjaaannya sangat berharga

untuk kebaikan dirinya sendiri.

Keterlibatan kerja menurut Istijanto (2005 : 97) merupakan

karyawan mempunyai keterlibatan atau partisipasi yang tinggi

kepada pekerjaannya yang ditandai dengan kepedulian yang tinggi

dari karyawan terhadap pekerjaannya, karyawan secara psikologis

memiliki perasaan terikat terhadap pekerjaannya dan mempunyai

keyakinan kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk

menyelesaikan pekerjaannya.

Keterlibatan kerja menurut Khaerul Umam (2010: 81)

merupakan derajat atau tingkatan seseorang secara psikologis dan

mengartikan bahwa pekerjaan merupakan hal penting bagi dirinya

dan menganggap prestasi dan tingkat kinerjanya merupakan harga

diri yang sangat penting baginya.

Keterlibatan kerja menurut Hiriyappa (2009: 134)

merupakan tingkatan sampai sejauh mana seseorang

mengidentifikasi atau mengenali dirinya dan pekerjaannya serta

secara aktif berpartisipasi atau terlibat didalamnya dan menganggap

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

28

tingkat kinerjanya penting dan merupakan keberhargaan dari

dirinya. Tingkat partisipasi atau keterlibatan yang tinggi dalam suatu

organisasi akan membuat tingkat ketidak hadiran dan pengunduran

diri karyawan rendah, sedangkan partisipasi atau keterlibatan kerja

yang rendah dalam suatu organisasi akan membuat ketidak hadiran

dan angka pengunduran diri karyawan meningkat.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keterlibatan

kerja merupakan tingkatan keterlibatan atau partisipasi seseorang

terhadap pekerjaannya dengan rela memberikan tenaga, energi serta

waktunya untuk pekerjaannya dan menganggap bahwa pekerjaannya

merupakan hal yang menggambarkan dirinya serta harga dirinya dan

menganggapnya sangat penting.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

Terdapat dua faktor yang dapat digunakan untuk melihat

keterlibatan kerja seseorang didalam suatu organisasi. Menurut

Robbins & Coulter (2012:382) keterlibatan kerja berhubungan

dengan faktor pribadi dan faktor organisasi yang dijelaskan sebagai

berikut:

1. Faktor Pribadi

Karakteristik pribadi seseorang sangat penting dalam

keterlibatan kerja yang meliputi diantaranya : jenis kelamin, usia,

pendidikan, lama kerja, kebutuhan berkembang, dan

keyakinannya dalam etos kerja.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

29

2. Faktor Organisasi

Faktor faktor yang berkaitan dengan tingkah laku dari

seorang pemimpin dan juga proses pengambilan keputusan yang

dilakukan seorang pemimpin yang mempunyai hubungan dengan

keterlibatan kerja. Komitmen organisasi yang tinggi merupakan

proses dari pekerjaan, kesempatan untuk mengembangkan

keterampilan, dan sikap yang positif terhadap suatu kelompok

kerja akan memberikan performa atau prestasi yang baik dalam

pekerjaannya.

c. Indikator Keterlibatan Kerja

Terdapat 6 indikator yang digunakan untuk mengukur tinggi

rendahnya keterlibatan kerja menurut Istijanto (2005 : 99) yaitu :

1. Aktif Berpartisipasi

Aktif berpartisipasi didalam sebuah pekerjaan menunjukkan

keikutsertaan yang tinggi dan perhatian tehadap pekerjaannya.

2. Mengutamakan Pekerjaan

Seorang individu menunjukkan bahwa pekerjaannya adalah

yang utama dan diprioritaskan dan akan terus berusaha yang

terbaik dalam menyelesaikan pekerjaannya dan individu tersebut

menganggap bahwa pekerjaannya merupakan hal yang menarik

di dalam kehidupannya dan patut untuk diutamakan.

3. Pekerjaan Merupakan Harga Diri

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

30

Seorang karyawan melihat pekerjaannya sebagai sesuatu

yang sangat penting bagi dirinya dan karyawan tersebut

mengganggap bahwa pekerjaannya merupakan harga dirinya.

4. Keterlibatan Mental dan Emosi

Keterlibatan di dalam sebuah pekerjaan tidak hanya terkait

dengan keterlibatan kegiatn fisik tetapi juga keterlibatan mental

dan emosional didalam sebuah pekerjaan.

5. Motivasi

Motivasi yang didapat oleh karyawan dari manajer berupa

dorongan untuk terjun dan terlibat secara langsung didalam

pekerjaan.

6. Tanggung Jawab

Tanggung jawab seorang karyawan terhadap pekerjaan yang

terdapat didalam suatu perusahaan yang harus diselesaikan

secara individu maupun kelompok.

C. Hubungan Antar Variabel

Dalam penelitian ini terdapat hubungan pada setiap variabel, yaitu :

1. Hubungan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Kemampuan kerja seseorang merupakan hal penting yang harus

dimiliki seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya, jika seseorang

mempunyai kemampuan kerja yang baik maka kinerjanya di dalam

suatu organisasi juga baik. Menurut Robbins dan Judge (2008: 57)

tingkat kinerja karyawan sangat bergantung pada kemampuan kerja

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

31

karyawan itu sendiri seperti dari tingkat pengetahuan, pengalaman dan

pendidikannya, yang berarti dimana kemampuan seorang pegawai

tinggi maka akan berpengaruh positif terhadap kinerjanya dan apabila

seorang karyawan yang memiliki tingkat pengetahuan, pengalaman dan

pendidikan yang rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap

kinerjanya. Hal ini diperkuat oleh penelitian Askolani dan Machdalena

(2012) dengan hasil penelitian bahwa kemampuan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Hubungan Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Keterlibatan kerja merupakan partisipasi atau keterlibatan

karyawan yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaan di dalam

suatu organisasi. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan

suatu keputusan didalam suatu organisasi maka karyawan juga akan

mempunyai rasa tanggung jawab dan merasa turut andil dalam

kemajuan organisasi yang ia ada di dalamnya. Dengan tingkat

keterlibatan kerja yang tinggi dalam suatu organisasi maka kinerjanya

juga semakin tinggi dan karyawan akan merasa puas karena dengan

keterlibatan kerjanya mereka merasa bahwa seorang karyawan

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dan

tentunya kemajuan organisasi tidak lepas dari kinerja karyawan itu

sendiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Hiriyappa (2009:

134) apabila karyawan mempunyai keterlibatan atau partisipasi yang

tinggi kepada pekerjaannya yang ditandai dengan kepedulian yang

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

32

tinggi dari karyawan terhadap pekerjaannya,maka karyawan secara

psikologis memiliki perasaan terikat terhadap pekerjaannya dan

mempunyai keyakinan kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya

untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini diperkuat oleh penelitian

Irawan, Widiana, dan Iman (2017) dengan hasil penelitian bahwa

keterlibatan kerja berpengaruh secara dominan terhadap kinerja

karyawan.

3. Hubungan Kemampuan Kerja dan Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Dalam sebuah organisasi kinerja karyawan merupakan hal yang

sangat penting untuk kelangsungan dan kemajuan dari organisasi

tersebut. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh kemampuan kerja.

Kemampuan seseorang merupakan sesuatu yang diperoleh dari lahir

dan juga dapat dipelajari. Hal ini selaras dengan pendapat Soelaiman

(2007: 112) bahwa kemampuan adalah sifat yang dibawa dari lahir atau

dipelajari yang dapat memungkinkan seseorang menyelesaikan tugas

dan pekerjaannya baik secara fisik maupun secara mental. Kemampuan

mempunyai peran yang sangat penting dalam perilaku dan juga kinerja

seseorang dalam sebuah organisasi. Hal ini diperkuat oleh penelitian

Aprilia (2018) dengan hasil penelitian bahwa kemampuan kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

Selain itu kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh

keterlibatan kerja, karena di dalam suatu organisasi suatu tugas,

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

33

pekerjaan dan tujuan dari organisasi tersebut tidak akan selesai dan

tercapai tanpa adanya keterlibatan dari karyawan, dan keterlibatan

karyawan juga tidak terpisahkan dari kinerja seorang karyawan itu

sendiri. Karena sebagian karyawan beranggapan bahwa kinerjanya

dalam sebuah organisasi merupakan cerminan dari dirinya dan juga

merupakan harga dirinya. Hal ini selaras dengan pernyataan menurut

Umam (2010: 81) bahwa keterlibatan kerja merupakan derajat atau

tingkatan seseorang secara psikologis dan mengartikan bahwa

pekerjaan merupakan hal penting bagi dirinya dan menganggap prestasi

dan tingkat kinerjanya merupakan harga diri yang sangat penting

baginya. Hal ini diperkuat oleh penelitian Dewi dan Pristiyono (2016)

dengan hasil penelitian bahwa keterlibatan kerja paling dominan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir atau kerangka konseptual menurut Sugiyono (2015:

91) adalah model tentang bagaimana sebuah teori berhubungan dengan

beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa teori diatas, maka kerangka pikir

yang dapat disusun oleh peneliti yaitu menggambarkan tentang “ Pengaruh

Kemampuan Kerja dan Keterlibatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di

Dinas Pariwisata Kota Batu”.

Kerangka pikir memperlihatkan suatu konsep pikiran dari peneliti

berdasarkan rumusan masalah sehingga pembahasan yang dilakukan lebih

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

34

mudah di pahami dan diketahui. Kerangka pikir dari penelitian ini

berdasarkan beberapa teori dari ahli dan berdasarkan penelitian terdahulu

yang digunakan untuk menunjang dan mempermudah alur pemikiran dalam

penelitian ini.

Kemampuan (Ability) merupakan hal utama yang dibutukan

seseorang untuk mempermudah melakukan tugas dan pekerjaannya dalam

suatu organisasi. Hal ini selaras dengan pernyataan menurut Simamora

(2004: 337) bahwa kemampuan kerja adalah kesanggupan seseorang untuk

menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah diberikan dan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya terhadap organisasi sehingga

tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai secara efisien dan juga efektif.

Dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan kerja

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Keterlibatan kerja karyawan juga merupakan hal yang penting dalam

melakukan suatu tugas dan pekerjaan dalam suatu organisasi, karena tanpa

keterlibatan karyawan maka tugas dan pekerjaan dalam suatu organisasi

tidak akan selesai. Hal ini selaras dengan pernyataan Istijanto (2005 : 97)

bahwa keterlibatan kerja adalah suatu proses partisipasi yang menggunakan

seluruh kapasitas dari seorang karyawan dan dirancang untuk mendorong

peningkatan komitmen dari karyawan untuk kesuksesan suatu organisasi

ataupun perusahaan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

keterlibatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

35

Berdasarkan teori diatas maka kerangka pikir yang terbentuk dari

penelitian ini seperti gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Hubungan kemampuan kerja dan keterlibatan

kerja terhadap kinerja karyawan.

H1

H3

H2

Berdasarkan pemaparan kerangka pikir diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh kemampuan kerja

serta keterlibatan kerja. Apabila dilihat dari indikator dari kemampuan kerja

menurut Rao (2000) dapat ditarik hipotesa bahwa kemampuan dapat

mempengaruhi kinerja karyawan. Sementara indikator keterlibatan kerja

menurut Istijanto (2005) salah satunya aktif berpartisipasi dapat

mempengaruhi kinerja karyawan.

Keterlibatan Kerja (X2)

X2.1 Aktif Berpartisipasi

X2.2 Mengutamakan Pekerjaan

X2.3 Pekerjaan Merupakan Harga Diri

X2.4 Keterlibatan Mental & Emosi

X2.5 Motivasi

X2.6 Tanggung Jawab

Kemampuan Kerja (X1)

X1.1 Kemampuan Tekhnis

X1.2 Kemampuan Manajerial

X1.3 Kemampuan Konseptual

X1.4 Kemampuan Perilaku

Kinerja Karyawan (Y)

Y1 Kualitas

Y2 Kuantitas

Y3 Ketepatan Waktu

Y4 Efektifitas

Y5 Kemandirian

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

36

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan kerja seperti

kemampuan tekhnis, manajerial, konseptual dan perilaku sangat

mempengaruhi kinerja karyawan, apabila kemampuan kerja nya baik maka

kinerja dari karyawan akan semakin baik dan apabila tingkat partisipasi

seorang karyawan tinggi maka kinerja seorang karyawan yang salah satunya

terdiri dari kualitas dan kuantitas yang dihasilkan juga akan semakin baik

sesuai dengan indikator menurut Robbins (2006).

E. Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2015: 96) merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian dan

harus diuji kebenarannya, rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian

ini dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan rumusan

masalah dan berlandasan penelitian terdahulu maka peneliti menyimpulkan

hipotesis sementara dari penelitian ini seperti dibawah ini :

H1 : Kemampuan Kerja Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja

Karyawan

Menurut pendapat Robbins dan Judge (2008: 57) bahwa

kemampuan kerja seseorang yang terdiri dari kemampuan fisik dan

kemampuan intelektual berguna untuk menyelesaikan berbagai tugas

sehingga kinerja dari seseorang di dalam perusahaan akan semakin baik.

Hal ini diperkuat oleh penelitian dari Aprilia (2018) yang hasil

penelitiannya yaitu Kemampuan kerja berpengaruh signifikan terhadap

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

37

kinerja karyawan dan penelitian dari Ramadhan & Darmawan (2018) yang

hasil penelitiannya yaitu Kemampuan kerja secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan

H2 : Keterlibatan Kerja Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja

Karyawan

Menurut pendapat Robbins (2001: 91) Keterlibatan kerja merupakan

bentuk partisipasi atau keterlibatan yang tinggi dari seorang karyawan

terhadap pekerjaannya dalam suatu organisasi dan karyawan tersebut

mempunyai rasa peduli yang tinggi terhadap pekerjaannya. Keterlibatan

merupakan hal yang penting untuk mengukur kinerja karyawan, apabila

seseorang mempunyai partisipasi yang tinggi dalam dalam suatu organisasi

atau perusahaan maka kinerja nya juga akan semakin baik, apabila seorang

karyawan partisipasi nya rendah dalam sebuah organisasi atau perusahaan

maka kinerja juga akan semakin rendah.

Hal ini diperkuat oleh penelitian dari Dewi dan Pristiyono (2016)

hasil dari penelitiannya yaitu Secara parsial variabel keterlibatan kerja

paling dominan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan dan penelitian dari Logahan & Aesaria (2014) hasil dari

penelitiannya yaitu keterlibatan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENELITIAN TERDAHULUeprints.umm.ac.id/55736/3/BAB II.pdfKemampuan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karier maka akan meningkatkan Kinerja Karyawan

38

H3 : Kemampuan Kerja dan Keterlibatan Kerja Berpengaruh Positif

Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Zainal (2014) Kinerja merupakan perilaku nyata setiap

orang yang telah ditampilkan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

karyawan sesuai dengan tugas dan perannya dalam perusahaan. Kinerja

karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dalam upaya

mencapai tujuan dari perusahaan dan kinerja karyawan juga ditunjang atau

dipengaruhi oleh kemampuan serta keterlibatan kerja dari karyawan itu

sendiri.

Hal ini diperkuat oleh penelitian Meidianwar, Margono, dan Djumadi

(2014) dengan hasil penelitian kemampuan kerja secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan penelitian

Setiani (2011) dengan hasil penelitian keterlibatan kerja secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.