bab ii tinjauan pustaka a. balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/bab ii.pdf · balita...

27
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1. Pengertian Balita Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang ,yaitu usia 1 sampai 5 Tahun . Masa ini merupakan Masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhann intelektual. Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 Tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) .saat usia batita anak masih tergantung penuh kepadaorang tua untuk melakukan kegiatan penting seperti Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik Namun kemampuan lain masih terbatas (Kemenkes RI, 2015) Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah satu sasaran pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan. Anak baru lahir (0-28 hari) dan bayi (umur 1-12 bulan) termask anak balita. Masa ini sering juga disebut masa sebagai fase Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kemban anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila ada kelainan (Nanny V, 2010). 2. Pengertian Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola tang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan disini menyangkut adanya proses

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

1. Pengertian Balita

Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling

hebat dalam tumbuh kembang ,yaitu usia 1 sampai 5 Tahun . Masa ini merupakan

Masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhann

intelektual. Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 Tahun (batita) dan anak

prasekolah (3-5 tahun) .saat usia batita anak masih tergantung penuh kepadaorang

tua untuk melakukan kegiatan penting seperti Perkembangan berbicara dan

berjalan sudah bertambah baik Namun kemampuan lain masih terbatas

(Kemenkes RI, 2015)

Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah satu sasaran pelayanan kesehatan

yang dilakukan oleh bidan. Anak baru lahir (0-28 hari) dan bayi (umur 1-12

bulan) termask anak balita. Masa ini sering juga disebut masa sebagai fase

“Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk

memperhatikan tumbuh kemban anak secara cermat agar sedini mungkin dapat

terdeteksi apabila ada kelainan (Nanny V, 2010).

2. Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola tang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan disini menyangkut adanya proses

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

8

diferensiansi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi

fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan merupakan

perubahan yang bersifat progresif, terarah, dan terpadu. Progresif mengandung

arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju

kedepan, tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang pasti antara perubahan yang terjadi pada saat ini,

sebelumnya dan berikutnya (Soetjiningsih, 2012).

Perkembangan berkaitan dengan bertambahnya struktur fungsi tubuh yang

meliputi kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, dan bahasa serta sosialisasi

dan kemandirian. Perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan

susunan saraf pusat dengan organ yang di pengaruhinya, sehingga perkembangan

ini berperan penting dalam kehidupan manusia (Nanny, 2010).

Pada dasarnya tumbuh kembang mempunyai prinsip yang berlaku secara

umum yaitu:

a. Tumbuh kembang merupakan suatu proses terus menerus dari konsepsi hingga

dewasa

b. Pola tumbuh kembang pada semua anak umumnya sama, hanya kecepatannya

dapat berbeda

c. Proses tumbuh kembang dimulai dari kepala keseluruh anggota badan,

misalnya mulai melihat, tersenyum, mengangkat badan, duduk, berdiri, dan

seterusnya.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

9

3. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik adalah mielinisasi pada traktus kortikosminal,

traktur piramidal, dan raktus kortikobular. Traktus piramidal berawal dari kontek

motorik dan premotorik, selanjutnya terhubung ke bangsal ganglia, melewati

medulla oblongata, dan turun kebagian leterla medulla spinalis. Proses tersebut

menyebabkan penghambatan sistem subkorikal, termasuk reflek primitive, dan

meningkatkan perkembangan respons postural dan postur berdiri, berjalan

(Soetjiningsih, 2012).

Perkembangan motorik kasar melibatkan otot-otot besar, meliputi

perkembangan gerakan kepala, badan, anggota badan, keseimbangan, dan

pergerakan. Perkembagan motorik tergantung pada maturasi saraf dan otot

Perkembangan aktivitas motorik yang berbeda, sejalan dengan perkembangan area

sitem saraf yang berbeda. Karena pusat saraf perifer yang terletak di medulla

spinalis lebih dulunmuncul daripada gerakan volunteer. Refleks tersebut berguna

untuk mempertahankan hidup, seperti refleks mengisap, menelan, berkedip,

refleks tendon patella. Belajar keterampilan motorik tidak bisa terjadi sampai

anak siap secara matang. Tidak ada gunanya mencoba mengajarkan gerakan

keterampilan anak sebelum sistem saraf dan otot berkembang dengan baik (Karnia

N, 2010).

Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diprediksi.

Perkembangan motorik mengikuti oleh hokum perkembangan. Arah

perkembangan anak berlangsung secara sefalokaudal dan proksimodistal, yakni

perubahan dari gerakan menyeluruh menuju ke aktivitas yang spesifik (Kemenkes

RI, 2015).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

10

Kecepatan perkembangan motorik berbeda untuk setiap individu.

Perkembangan motorik mengikuti suatu pola yang sama, tetapi umur untuk

mencapai tahap-tahap perkembangan tersebut berbeda untuk setiap individu.

Contoh, umur pencapaian anak untuk bisa duduk sendiri, berbeda-beda untuk

setiap anak (Soetjiningsih, 2012).

4. Perkembangan Motorik Kasar (Gross Motor)

Perkembangan motorik kasar merupakan aspek perkembangan lokomosi

(gerakan) dan postur (posisi tubuh) berarti pengembangan pengendalian gerakan

jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf dan otot yang terkoordinasi. Pengendalian

tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada

waktu lehir. Kondisi ketidakberdayaan pada anak akan berubah secara cepat,

selama empat tahun atau lima tahun pertama kehidupan pascalahir anak dapat

mengendalikan gerakan yang kasar. Gerakan-gerakan tersebut melibatkan bagian

badan yang luas (Sulistyawati A, 2017).

Kira-kira pada umur 6 bulan, refleks primitive secara progresif ditekan dan

semakin menghilang. Selanjutnya, refleks ini dihambat oleh jalur kortikal yang

lebih tinggi, sehingga muncul gerakan-gerakan yang bertujuan. Muncunya

perkembangan gerakan yang bertujuan dapat diperkirakan. Ragkaian

perkembangan tersebut sejalan dengan menghilangnya refleks primitive yang

digantikan oleh refleks postural sebagai perlindungan bagi bayi. Menetapnya

refleks primitive menunjukkan adanya gangguan perkembangan susunan saraf

pusat (Sulistyawati A, 2017).

Pada awal abad ke-20, Gessel, seorang peneliti dalam bidang

perkembangan anak, mengemukakan bahwa keahlian spesifik atau mileston dapat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

11

digunakan untuk menandai kemajuan perkembangan anak. Umur ketika milestone

dapat digunakan untuk menandai kemajuan perkembangan anak. Umur ketika

milestone perkembangan itu terjadi bisa juga membantu diagnosis perkembangan

anak, dengan menentukan apakah anak mengalami keterlambatan keterampilan

motorik sesuai umurnya (Upi, 2015).

Akan tetapi, milestone perkembangan tersebut dapat terjadi pada umur

yang berbeda-beda. Milestone tersebut mencerminkan rata-rata umur anak dapat

menyelesaikan keterampilan tersebut. Beberapa penelitian mengenai milestone

perkembangan telah dilakukan dalam sampel populasi yang besar. Pada umur 19-

20 bulan, anak bisa loncat dengan satu kaki. Berdiri sendiri tanpa berpegangan

selama 30 detik dan berjalan tanpa terhuyuung-huyung (Andriani D, 2017).

Kemampuan motorik kasar akan berkembang dengan baik apabila ada

perhatian orang tua dan latihan yang baik. Kebebasan bergerak yang diberikan

pada anak pada masa pertumbuhan dan pengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan anak selanjutnya. Secara umum perkembangan motorik dibagi

enjadi dua motorik kasar dan motorik halus . motorik kasar merupakan aktivitas

motorik mencakup keterampilan otot-otot besar (Tadulako M, 2017).

B. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling

berkaitan (Kemenkes RI, 2012). Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

12

intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut

saraf.

2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan

selanjutnya.

Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia

melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa

berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika

pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak

terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan

menentukan perkembangan selanjutnya.

3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ

dan perkembangan pada masing-masing anak.

4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,

terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,

bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,

yaitu :

a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke

arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

13

b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu

berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan

gerak halus (pola proksimodistal)

6. Perkembangan memiliki tahap yag berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan

berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih

dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak

mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling

berkaitan.

a. Tahapan perkembangan motorik kasar Terdapat beberapa kemampuan motorik

kasar yang harus dikuasai batita antara lain:

1) Umur 0-3 bulan

a) Mengangkat kepala setinggi 450

b) Menggerakkan kepala dari kiri atau kanan ke tengah

2) Umur 4-6 bulan

a) Berbalik dari telungkup ke telentang

b) Mengangkat kepala setinggi 900

c) Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

3) Umur 7-9 bulan

a) Duduk (sikap tripod-sendiri)

b) Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan 3)

Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

14

4) Umur 10-12 bulan

a) Mengangkat badanya ke posisi berdiri

b) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan pada kursi

c) Dapat berjalan dengan dituntun

5) Umur 13-18 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan

b) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali

c) Berjalan mundur 5 langkah

6) Umur 19-24 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik

b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung

C. Prinsip Perkembangan Motorik

Beberapa penelitian longitudinal dilakukan pada sekelompok bayi dan

anak-anak yang diteliti dalam periode tertentu untuk melihat kapan tepatnya

tingkah laku motorik muncul dan menghilang dan apakah tingkah laku tersebut

sama untuk anak lain yang umurnya sama . dari penelitian tersebut, didapatkan

lima prinsip penting perkembangan motorik (Sulistyawati A, 2017).

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perkembangan motorik tergantung pada maturasi saraf daan otot.

Perkembangan aktivitas motorik yang berbeda, sejalan dengan perkembangan

area sistem saraf yang berbeda. Karena pusat saraf perifer yang terletak di

medulla spinalis lebih dulu muncul daripadagerakan volunteer. Reflek tersebut

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

15

berguna untuk mempertahankan hidup, seperti reflek menghisap, menelan, dan

reflek tondon patella.

2. Belajar keterampilan motorik tidak bisa terjadi sampai anak siap secara

matang. Tidak ada gunanya mencoba mengajarkan gerakan keterampilan anak

sebelum sistem saraf dan otot berkembang dengan baik.

3. Pola perkembangan motorik dapat ditentukan .

Anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan dan tidak mungkin arahnya

terbalik.

4. Kecepatan perkembangan berbeda untuk setiap anak individu.

Perkembangan motorik mengikuti suatu pola yang sama, tetapi umur untuk

mencapai tahap-tahap perkembangan tersebut berbeda untuk setiap individu.

Contoh, umur pencapaian anak untuk bisa duduk sendiri, berbeda-beda untuk

setiap anak.

5. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,

sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan

perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak

memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi

yang dimiliki anak.

6. Pola perkembangan dapat diramalkan.

Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian

perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung

dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

16

D. Gangguan Perkembangan Anak

Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satu penyebabnya adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskuler.

Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik

sebagai akibat spastisitas, athetosis, atau hipotonia (Soetjiningsih, 2012).

Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat

menyebabkan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia

atau hipotonia, serta dapat juga menyebabkan keterlambatan perkembangan

motorik. Penyakit neuromuscular seperti muskular distrofi merupakan gangguan

perkembangan motorik yang selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor

lingkungan serta kepribadian anak juga dapat memengaruhi keterlambatan dalam

perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan belajar seperti

sering di gendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan

dalam mencapai kemampuan motorik (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga

Kesehatan, 2014).

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak (Depkes RI, 2012). Adapun faktor-faktor

tersebut antara lain :

1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

a. Ras/etnik atau bangsa.

Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki

faktor herediter ras/bangsa indonesia atau sebaliknya.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

17

b. Keluarga

Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,

gemuk atau kurus.

c. Umur

Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan masa remaja.

d. Jenis kelamin.

Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada

laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-

laki lebih cepat.

e. Genetik

Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak

yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang

berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.

f. Kelainan kromosom

Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan

seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.

2. Faktor Luar (Eksternal)

a. Faktor Prenatal

1) Gizi

Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang

keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan, ibu hamil

terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi

pertumbuhan janin terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

18

protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan air apabila kebutuhan

tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat

pertumbuhan dan perkembangan anak . asupan nutrisi yang berlebihan

juga berdampak buruk bagi anak yaitu terjadi kadar lemak yang

menumpuk dalam sel atau jaringan bahkan pembuluh darah

Penyebab status gizi kurang pada anak :

a) Asupan nutrisi yang tidak adekuat ,baik secara kuantitatif maupun

kualitatif

b) Hiperaktivitas fisik atau istirahat kurang

c) Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan

nutrisi

d) Stres emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan

atau aborsi makanan yang tidak adekuat.

2) Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital

seperti club foot.

3) Toksin/zat kimia

Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid, dapat

menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.

4) Endokrin

Diabetes meilitus dapat menyebabkan mekrosomia, kardiomegali,

hiperplasia adrenal.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

19

5) Radiasi

Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada

janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.

6) Infeksi

Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma,

Rubella, Sitomegalo Virus Herpers simpleks) dapat menyebabkan

kelainan pada janin ; katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental,

dan kelainan jantung kongenital.

7) Kelainan imunologi

Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara

janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah

merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah

janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya

mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

8) Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta

menyebabkan pertumbuhan terganggu.

9) Psikologi ibu

Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental

pada ibu hamil dan lain-lain.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

20

b. Faktor Persalinan

Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

c. Faktor Pascasalin

1) Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi, Nutrisi adalah salah satu komponen

yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan

dan perkembangan, ibu hamil terutama dalam trimester akhir

kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin terdapat kebutuhan

zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,

dan air apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi maka

dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak . asupan

nutrisi yang berlebihan juga berdampak buruk bagi anak yaitu terjadi

kadar lemak yang menumpuk dalam sel atau jaringan bahkan

pembuluh darah

Penyebab status gizi kurang pada anak :

a) Asupan nutrisi yang tidak adekuat ,baik secara kuantitatif maupun

kualitatif

b) Hiperaktivitas fisik atau istirahat kurang

c) Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan

nutrisi

d) Stres emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan

atau aborsi makanan yang tidak adekuat.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

21

2) Penyakit kronis/kelainan kongenital

Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan

retardasi pertumbuhan janin.

3) Lingkungan fisis dan kimia

Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup

yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider).

Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari ,

paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)

mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

4) Psikologis

Hubungan anak dengan prang sekitarnya. Seorang anak yang tidak

diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,

akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan

perkembangannya.

5) Endokrin

Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan

menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.

6) Sosio-ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan

lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat

pertumbuhan anak.

7) Lingkungan pengasuh

Pada lingkungan pengasuh, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi

tumbuh kembang anak.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

22

8) Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam

keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,

keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.

9) Obat-obatan

Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat

pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang

terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi

hormon pertumbuhan.

F. Stimulasi

1. Pengertian Stimulasi

Stimulasi merupakan rangsang yang datang dari lingkungan luar anak dan

kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan

juga termasuk satu dari 3 kebutuhan dasar anak yaitu asah. Stimulasi yang

diberikan pada anak dimasa Golden Period (usia 0-3 Tahun) yang sesuai dengan

aspek tumbuh kembang akan mengoptimalkan perkembangan anak (Soetjiningsih,

2012).

2. Prinsip Dasar Stimulasi

a. Stimulasi dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang

b. Pemberi stimulasi menunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena

anak cenderung meniru 16

c. Memberikan stimulasi kepada anak sesuai usianya

d. Memberikan stimulasi dengan cara yang menyenangkan (bermain,

menyanyi) tanpa paksaan dan hukuman

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

23

e. Stimulasi dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak

f. Dapat menggunakan alat bantu peraga yang aman dan sederhana g.

Memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan

perempuan

g. Selalu berikan pujian atas keberhasilan anak.

3. Stimulasi Ibu

Keluarga merupakan lingkungan primer yang menjadi media pembelajaran

pertama anak pada usia awal kehidupan. Keluarga primer terdiri dari ayah, ibu

dan anak. Ibu merupakan orang yang melahirkan, merawat serta membesarkan

anak sedangkan ayah merupakan kepala dari suatu keluarga yang mempunyai

tugas utama untuk mencari nafkah untuk keluarga. Baik ayah maupun ibu

memiliki peran penting dalam tumbuh-kembang anak. Anak yang usia kurang dari

satu tahun dapat mengenali orang yang dekat dengannya sehingga akan merasa

nyaman bila orang terdekat seperti ayah atau ibunya berada di dekat dan bermain

dengan anak (Soetjiningsih, 2012).

4. Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar

Stimulasi motorik kasar yang dapat dilakukan (Sari, 2015). Antara lain:

a. Stimulasi anak usia 0-1 tahun

1) Memposisikan anak ketika berbaring atau tengkurap agar anak

dapat mengangkat kepalanya

2) Mencoba mendudukan anak dengan bantuan

3) Mencoba memposisikan anak untuk berdiri dengan bantuan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

24

b. Stimulasi anak usia 1-2 tahun

1) Mendorong anak untuk menaiki tangga dengan bantuan

2) Mengajarkan anak melangkah dan berjalan

3) Mengajarkan anak menendang bola 18

4) Mengajarkan anak melompat

c. Stimulasi anak usia 2-3 tahun

1) Mendorong anak untuk naik tangga tanpa bantuan

2) Mengajarkan anak mengendarai sepeda roda tiga

3) Mengajak anak bermain lempar-tangkap bola.

5. Pada Anak Usia 18-24 Bulan

a. Kemampuan gerak kasar

Stimulasi yang perlu di lanjutkan, antara lain:

1) Dorongan anak agar mau berlari, berjalan dengan berjinjit

2) Bermain di air

3) Menendang menangkap dan melempar bola

4) Berjalan naik turun tangga

a) Melompat

Ajarkan anak bagaimana cara melompat dengan dua kaki.

Mula-mula pegangi anak di kedua tangammya. Usahakan agar

ia melompat diatas keset atau handuk.

b) Masalah keseimbangan tubuh

Ajari anak bagaimana cara brdiri diatas satu kaki. Mula-mula

anak akan memerlukan bantuan. Usahakan agar anak menjadi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

25

terbiasa dan dapat berdiri dengan seimbang dalam waktu yang

lebih lama setiap kali ia mengulangi permainan ini.

c) Mendorong mainan dengan kaki

d) Biarkan anak mencoba mainan yang perlu didorong dengan

kakinya agar mainan itu dapat bergerak maju.

b. KPSP (Kueisioner Pra Skrining Perkembangan)

1) Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan alat menggunakan

KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau

ada penyimpangan.

2) Jadwal skrining/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9,

12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika

anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang

kembali pada umur skrining terdekat untuk pemeriksaan rutin.

Misalnya, bayi umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6

bulan. Apabila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan, yang

diberikan adalah KPSP 9 bulan.

3) Skrining/pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan, guru TK,

dan petugas PADU terlatih.

4) Alat/instrumen yang digunakan sebagai berikut.

Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9–10 pertanyaan

tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak.

Sasaran KPSP anak umur 0–72 bulan. Alat bantu pemeriksaan

berupa pensil, kertas, bola sebesar bola tenis kerincingan, kubus

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

26

berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah,

potongan biskuit kecil berukuran 0,5–1 cm.

5) Cara menggunakan KPSP

a) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.

b) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan

tahun anak lahir. Apabila umur anak lebih 16 hari dibulatkan

menjadi 1 bulan.

Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan.

Apabila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.

c) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai

dengan umur anak.

d) KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu pertama,

pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh:

”Dapatkah bayi makan kue sendiri?” Kedua, perintah kepada

ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas

yang tertulis pada KPSP. Contoh: ”Pada posisi bayi Anda

telentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara

perlahan-lahan ke posisi duduk.”

e) Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut

menjawab. Karena itu, pastikan ibu/pengasuh anak mengerti

apa yang ditanyakan kepadanya.

f) Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu per satu.

Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ”Ya” atau ”Tidak”.

Catat jawaban tersebut pada formulir.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

27

g) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak

menjawab pertanyaan terdahulu.

h) Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

6) Interpretasi hasil KPSP

a) Hitunglah berapa jumlah jawaban Ya.

(1) Jawaban ”Ya”, apabila ibu/pengasuh anak menjawab: anak

bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang

melakukannya.

(2) Jawaban ”Tidak”, bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak

belum pernah melakukan atau tidak pernah atau

ibu/pengasuh anak tidak tahu.

b) Jumlah jawaban ”Ya” = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai

dengan tahap perkembangannya (S).

c) Jumlah jawaban ”Ya” = 7 atau 8, perkembangan anak

meragukan (M).

d) Jumlah jawaban ”Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada

penyimpangan (P).

e) Untuk jawaban ”Tidak”, perlu diperinci jumlah jawaban

”Tidak” menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus,

bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

7) Intervensi

a) Apabila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan

berikut:

(1) Beri pujian karena telah mengasuh anaknya dengan baik.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

28

(2) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap

perkembangan anak.

(3) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering

mungkin, sesuai dengan kepada ibu umur dan kesiapan

anak.

(4) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan

kesehatan di posyandu secara teratur sebulan 1 kali dan

setiap ada kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB). Jika anak

sudah memasuki usia prasekolah (36–72 bulan), anak dapat

diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan Taman Kanak-

kanak.

(5) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP

setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan

setiap 6 bulan pada anak umur 24 sampai 72 bulan.

b) Apabila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tindakan

berikut.

(1) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi

perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan

sesering mungkin.

(2) Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi

perkembangan anak untuk mengatasi

penyimpangan/mengejar ketertinggalannya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

29

(3) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari

kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan

penyimpangan perkembangannya.

(4) Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan

menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak.

(5) Jika hasil KPSP ulang jawaban ”Ya” tetap 7 atau 8,

kemungkinan ada penyimpangan (P).

c) Apabila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P),

lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan

jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar,

gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

6. Kebutuhan Akan Stimulasi

a. Stimulasi merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak .stimulasi

ini terdiri atas pendidikan dan pelatihan

b. Stimulasi dini berasal dari rangsangan yang ada dilingkungan anak,

seperti bermain, berdiskusi, dan lain-lain selain itu juga stimulasi

berasal dari orang tua

c. Stimulasi ini dapat merangsang hubungan antar sel otak(sinaps)

d. Miliaran sel otak dibentuk sejak kehamilan berusia 6 bulan. Pada saat

itu belum ada hubungan antar sel otak

e. Bila ada rangsangan maka akan terbentuk suatu hubungan

f. Jika rangsangan sering diberikan maka hubungan akan semakin kuat

g. Jika variasi rangsangan banyak maka akan terbentuk hubungan yang

semakin kompleks atau luas .dengan demikian dapat merangsang otak

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

30

kiri dan kanan sehingga terbentuklah multiple intelegent dan juga

kecerdasan yang lebih luas dan tinggi

h. Stimulasi melalui bermain

1) Melalu bermain seorang anak dapat mengembangkan kemampuan

sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional,

moral-spiritual kemandirian, kreativitas, kerja sama dan

kepemimpinan

2) Cara mengembangkan kemampuan tersebut bila melalui

rangsangan suara,musik, gerakan, perabaan, bicara, bernyanyi,

bermain, memecahkan masalah, mencoret-coret dan menggambar

3) Stimulasi ini dapat dilakukan setiap kali orang tua berinteraksi

dengan anak, seperti saat memandikan, mengganti baju, menonton

TV, bermain dan lain-lain

i. kapan stimulasi dilakukan ?

1) Stimulasi dapat dilakukan sejak janin berusia 23 minggu, pada

masa masa ini awal terjadinya sinaptogenesis. Stimulasi dilakukan

sampai anak berusia 3 tahun ketika sinaptogenesis berakhir dan

usia 14 tahun yang merupakan akhir pruning

2) Semakin dini dan semakin lama stimulasi diberikan, maka akan

semakin lama dan besar manfaatnya

a) 0-6 bulan : penyesuaian dan presepsi ibu

b) 0-36 bulan : intelektual dan perilaku

c) 0-48 bulan : kognitif

d) 0-96 bulan : membaca dan menghitung

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

31

j. Kebutuhan akan stimulasi

a) Stimulasi dapat menunjang perkembangan mental psikososial

(agama, etika, moral, kepribadian, kecerdasan, kreativitas,

keterampilan dan sebagainya)

b) Stimulasi dapat terjadi dilingkungan pendidikan informal,

formal dan non formal

k. Apa yang perlu dilakukan ?

a) Memberikan rangsangan terhadap otak kiri dapat mengasah

kemampuan yang sifatnya konvergen (menyempit dan

menajam) sebagai berikut ini

(1) Berbicara

(2) Tata bahasa

(3) Baca-tulis-hitung

(4) Daya ingat

(5) Bersifat logis ,analitis, dan rasional

(6) Kecerdasan pendidikan formal

b) Memberikan rangsangan kepada otak kanan yang dapat

mengasah kemampuan yang bersifat divergen (melebar dan

meluas) seperti berikut ini

(1) Berperasaan,gaya bahasa

(2) Sifat waspada,daya konsentrasi

(3) Pengenalan diri dan lingkungan

(4) Senang musik

(5) Sosialisasi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

32

(6) Sifat berkhayal, kesenian,dan agama

(7) Kreatif dan produktif

c) Kecerdasan multipel (majemuk): kerja sama otak kanan dan

kiri

(1) Merangkai kalimat dan bercerita

(2) Pemecahan masalah

(3) Berfikir 3 dimensi dan streometris

(4) Gerak,tari dan olahraga

(5) Bunyi, nada, irama lagu dan musik

(6) Memahami dan mengontrol diri sendiri

(7) Memahami dan menyesuaikan dengan orang lain

(8) Memahami dan memanfaatkan lingkungan

(9) Moral, rohani dan ketuhanan (Karnia, 2010).

7. Penatalaksanaan

Perkembangan pada anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya

tingkat kesehatan dan status gizi anak disamping pengaruh lingkungan hidup,sifat

dasar genetic, kondisi dalam masa prenatal, proses kelahiran, kecerdasan IQ,

stimulasi, pola asuh dan tumbuh kembang anak yang juga merupakan salah satu

faktor dominan (Kemenkes RI, 2015).

Apabila anak umur 0 – 5 tahun kurang mendapat stimulasi di rumah, maka

biasanya akan memperlihatkan gejala – gejala yang mengarah pada kemungkinan

ada keterlambatan perkembangan motorik kasar. Pada anak tersebut apabila

dilakukan intervensi dini yang dilakukan secara benar dan intensif, sebagian besar

gejala – gejala keterlambatan perkembangan motorik kasar dapat di atasi dan anak

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Balita 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/979/5/BAB II.pdf · Balita adalah masa anak muai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang

33

akan tumbuh berkembang normal seperti anak sebaya lainnya. Tujuan intervensi

dan rujukan dini perkembangan anak adalah untuk mengkoreksi, memperbaiki

dan mengatasi masalah atau keterlambatan perkembangan motorik kasar sehingga

anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.

Waktu yang paling tepat untuk melakukan intervensi keterlambatan

perkembangan mororik kasar anak adalah sesegera mungkin ketika usia anak

masih dibawah lima tahun (Karnia N, 2010).

Intervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi yaitu perkembangan

anak meragukan (M) artinya kemampuan anak tidak sesuai dengan yang

seharusnya dimiliki anak, yaitu bila pada umur skrining pemeriksaan KPSP

jawabn “YA” = 7 atau 8 (Depkes RI, 2012).

Lakukan intervensi sebagai berikut:

1. Anjurkan orang tua dan keluarga untuk mengintervensi anak sesering

mungkin, penuh kesabaran dan kasih saying, bervariasi dan sambil bermain

dengan anak agar anak tidak bosan.

2. Intervensi pada anak dilakukan secara intensif setiap hari sekitar 3 – 4 jam,

selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak bosan, waktu intervensi

dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel, intervensi dihentikan dahulu,

dilanjutkan apabila anak sudah dapat diintervensikan lagi.

Minta orang tua atau keluarga datang kembali/control 2 minggu kemudian

untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah ada

kemajuan/perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan

KPSP yang sesuai dengan umur skrining terdekat.