bab ii tinjauan pustaka · 7 iai (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau...

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Taswan (2006) Bank adalah lembaga yang menerima simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik pada orang atau lembaga tertentu, mendiskontokan surat berharga memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat berharga. Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak- pihak yang memiliki dana dengan pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. (Perbankan, 2009). Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 (revisi UU No.14 tahun 1992) bahwa yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 terdiri atas dua kegiatan yaitu : 1. Bank Devisa yaitu bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual dan membeli, menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri misalnya Bank Mandiri dan Bank Agro Niaga. 2. Bank Non Devisa yaitu bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual dan membeli, menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri misalnya Bank BPD. Pemahaman terhadap lima karakteristik bank sangat diperlukan dalam mengelola bank adalah sebagai berikut : 1. Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan mereka yang membutuhkan dana, serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

Upload: lydung

Post on 31-Oct-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bank

Menurut Taswan (2006) Bank adalah lembaga yang menerima

simpanan giro, deposito, dan membayar atas dasar dokumen yang ditarik

pada orang atau lembaga tertentu, mendiskontokan surat berharga

memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat berharga. Bank

merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-

pihak yang memiliki dana dengan pihak yang memerlukan dana serta sebagai

lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran.

(Perbankan, 2009).

Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 (revisi UU No.14 tahun

1992) bahwa yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis

bank berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 1998 terdiri atas dua

kegiatan yaitu :

1. Bank Devisa yaitu bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk

menjual dan membeli, menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu

lintas pembayaran dengan luar negeri misalnya Bank Mandiri dan Bank

Agro Niaga.

2. Bank Non Devisa yaitu bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank

Indonesia untuk menjual dan membeli, menyimpan devisa serta

menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri misalnya

Bank BPD.

Pemahaman terhadap lima karakteristik bank sangat diperlukan dalam

mengelola bank adalah sebagai berikut :

1. Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara

pihak yang memiliki kelebihan dana dengan mereka yang membutuhkan

dana, serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

10

2. Bank merupakan industri yang kegiatannya mengandalkan kepercayaan

sehingga harus selalu menjaga kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan

bank antaralain dengan memperhatikan pemeliharaan kecukupan modal,

kualitas aktiva, manajemen, pencapaian profit dan likuiditas yang cukup.

3. Pengelola bank dalam melakukan kegiatannya dituntut untuk menjaga

keseimbangan pemeliharaan likuiditas dengan kebutuhan profitabilitas

yang wajar serta modal yang cukup. Hal tersebut perlu dilakukan karena

bank dalam usahanya selain menanamkan dana dalam aktiva produktif

juga memberikan komitmen jasa-jasa lainnya yang menghasilkan

pendapatan non bunga.

4. Bank dipandang sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dan bagian dari

sistem moneter yang mempunyai kedudukan strategis sebagai penunjang

pembangunan.

5. Secara operasional bank mempunyai ciri khas yaitu aktiva tetapnya relatif

rendah, hutang jangka pendeknya lebih banyak jumlahnya dan

perbandingan antara aktiva dengan modal (financial leverage) sangat

besar (Taswan, 2006).

2.2. Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Kerangka

Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bag. 7 IAI (2009)

laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai

cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan. Laporan keuangan termasuk jadwal dan informasi

tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, seperti informasi keuangan

segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan

harga.

Menurut Zainudin dan Hartono (1999), informasi yang dipublikasikan

sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam

pengambilan keputusan investasi. Pengumuman informasi yang bernilai

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

11

positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu informasi tersebut

diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan

volume perdagangan saham. Pada waktu informasi diumumkan dan semua

pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu

menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik

bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Menurut Sharpe dan Bailey (1997), pengumuman informasi akuntansi

memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa

mendatang sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham,

dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan

dalam volume perdagangan saham. Hubungan antara publikasi informasi baik

laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi

volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004), pasar modal efisien

didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah

mencerminkan semua informasi yang relevan. Wolk dan Dodd (2000)

menambahkan bahwa teori sinyal mengemukakan bagaimana perusahan

memberi sinyal kepada pengguna laporan keuangan berupa informasi kinerja

keuangan perusahaan. Sehubungan dengan informasi akuntansi, seseorang

tidak bisa mengharapkan pasar bereaksi kecuali jika informasi tersebut

berguna. Informasi yang berguna dalam konteks ini adalah informasi yang

relevan dan dapat dipercaya bagi pihak yang berkepentingan.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) untuk menjalankan

perusahaan, manajer memerlukan pihak-pihak di luar manajemen perusahaan.

Pihak tersebut antara lain investor, kreditur, pemasok, hingga pelanggan.

Investor hanya akan menanamkan modal jika mereka menilai perusahaan

mampu memberikan nilai tambah atas modal, lebih besar dibandingkan jika

mereka menanamkannya di tempat lain. Hal tersebut diarahkan pada

kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Kreditur di pihak lain, lebih

tertarik pada kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman yang mereka

berikan. Pemasok dan pelanggan cenderung lebih memperhatikan kelancaran

arus masuk dan keluar barang. Semua informasi tersebut dapat diketahui dari

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

12

laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Respon pasar terhadap

perusahaan dengan demikian sangat tergantung pada sinyal yang dikeluarkan

oleh perusahaan. Hal tersebut jelas bahwa adanya pengukuran kinerja

merupakan hal yang penting dalam hubungan antara perusahaan dengan

stakeholders perusahaan. Harapan adanya penilaian kinerja dengan ROI dan

EVA dapat menjadi sinyal bagi para investor untuk membuat keputusan

investasi pada perusahaan yang memiliki kinerja baik.

2.3. Financial Performance Ratio (FPR)

Menurut David dan Wheelen (2003) pengukuran-pengukuran yang

digunakan untuk menilai kinerja tergantung bagaimana unit organisasi akan

dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran yang akan ditetapkan

pada tahap perumusan strategi dalam sebuah proses manajemen strategi harus

betul-betul digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa

implementasi strategi.

Menurut Bangun dan Vincent (2008) kinerja keuangan merefleksikan

kinerja fundamental perusahaan dan diukur dengan menggunakan data

fundamental perusahaan yaitu dari data yang berasal dari laporan keuangan

perusahaan. Laporan keuangan dimaksud sebagai produk informasi yang

dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses penyusunannya. Waluyo

(2010) menambahkan bahwa salah satu gambaran yang dapat menunjukan

prospek perusahaan yaitu kinerja keuangan yang baik sedangkan Umar

(2002) menambahkan bahwa alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan

yaitu rasio keuangan, tingkat kebangkrutan usaha, dan penilaian harga saham

dipasar modal.

Menurut Umar (2002), kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis

dari tiga aspek yaitu : (1). Rasio keuangan yang meliputi : Rasio likuiditas,

rasio efisiensi, rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio devident payout. (2).

Tingkat kebangkrutan usaha (Z skor). (3). Penilaian harga saham di pasar

modal yang meliputi rasio price to earning (PER), ratio price to book value

dan dividend yield. Kasmir (2008) menambahkan rasio keuangan yang

digunakan oleh bank dan perusahaan relatif sama. Adapun rasio keuangan

bank terdiri dari rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

13

Pendekatan lain dalam mengukur kinerja keuangan bank

menggunakan analisis CAMELS. Pendekatan ini dikenal sebagai rambu-

rambu kesehatan bank dimana komponennya antara lain dapat mencakup

aspek permodalan aktiva produktif, manajemen, profitabilitas likuiditas dan

risiko pasar. Kinerja setiap bank di Indonesia biasa ditelaah dengan

pendekatan “Regulatory policy “yang sudah baku (Mardiyah, 2006). Tingkat

kesehatan bank diatur oleh Bank Indonesia dalam surat edaran Bank

Indonesia Nomor 6/23/DPNP/31 Mei 2004 kepada semua bank umum yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian

tingkat kesehatan bank umum dan Peraturan BI Nomor 6/10/PBI/2004

tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian kesehatan bank umum,

dimaana bank diwajibkan melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara

triwulan, perbulan dan pertahun.

Menurut Riyadi (2006), bahwa dalam industri perbankan, alat

analisis yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank berdasarkan dari

indikator aspek permodalan, likuiditas, profitabilitas, kualitas asset, aspek

rentabilitas dan manajemen. Indikator ini dapat digunakan untuk

memprediksi kesehatan bank. Perumusan faktor-faktor tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Aspek Permodalan : Penilaian aspek permodalan bank dimaksudkan untuk

mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut telah memadai

untuk menunjang kebutuhanya. CAR yaitu kewajiban penyediaan modal

minimum berdasarkan jumlah modal terhadap aktiva tertimbang menurut

risiko. Berdasarkan ketentuan API modal yang harus dimiliki bank

minimum 100 milyar atau >8%.

b. Aspek Kualitas asset : Aspek ini menunjukan kualitas asset sehubungan

dengan risiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit investasi

dana bank pada portfolio yang berbeda. Setiap penanaman modal bank

dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan nilai

kolektibilitasnya. Aktiva produktif merupakan sumber pendapatan utama

bank. KAP merupakan ketentuan untuk menetapkan kolektibilitas kredit

berdasarkan tingkat kelancaran baik pembayaran pokok maupun bunga

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

14

serta surat berharga. Penilaian didasarkan dua hal yakni rasio aktiva

produktif yang diklasifikasi terhadap aktiva produktif serta rasio

penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk terhadap

penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk.

c. Likuiditas : Menggambarkan ukuran kemampuan bank dalam membayar

kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat

likuid yang dimilikinya. Alat likuid yang dimaksud adalah uang kas di

bank atau rekening giro yang disimpan di BI.

d. Aspek Rentabilitas : Dimaksudkan untuk mengukur kemampuan bank

untuk menetapkan harga yang mampu menutup seluruh biaya. Laba yang

dihasilkan secara stabil akan memberikan nilai tambah kepada bank.

e. Aspek Manajemen : Kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan

operasinya kedalam maupun keluar. Pengendalian operasi yang baik

memiliki sistem dan prosedur yang jelas didukung dengan kualitas SDM,

kepemimpinan profesional, ketersediaan teknologi atau penerapan Good

Corporate Governance (GCG) meliputi; transparan, akuntabilitas,

pertanggung jawaban, independensi dan kewajaran.

f. Profitabilitas : Menggambarkan ukuran-ukuran profitabilitas dari aset-aset

berisiko yang dimiliki bank dalam menghasilkan keuntungan.

Peraturan tentang kesehatan bank diharapkan perbakan selalu dalam kondisi

sehat sehingga tidak merugikan masyarakat. Kesehatan bank dapat diartikan

sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional

perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajiban dengan

baik dengan cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.

Demikian juga halnya dengan kinerja perbankan dapat diartikan sebagai hasil

yang dicapai suatu bank dengan mengelola sumber daya yang ada dalam

bank seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan manajemen.

Metode yang sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

adalah financial ratio yang dianalisis dari laporan keuangan perusahaan.

Analisa rasio keuangan dapat dilakukan dengan menghitung beberapa macam

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

15

rasio. Menurut Weston dan Bringham (2005), mengelompokkan rasio

keuangan dalam enam kelompok yaitu likuiditas ratio, coverage ratio, asset

activity ratio, leverage ratio, coverage ratio, profitability ratio dan market

value ratio. Penggunaan financial ratio sangat penting terutama dalam

analisis fundamental. Analisis ini mencakup keadaan fundamental dari

perusahaan yang dianalisis, perbandingan antar industri dan mengukur

kekuatan dan kelemahannya. Keown dan Scott (2004), selanjutnya terdapat

dua cara untuk membandingkan data keuangan perusahaan yakni;

1. Analisa trend yaitu membandingkan financial ratio antar waktu,

2. Analisa komparatif, membandingkan financial ratio suatu perusahaan

dengan perusahaan lain.

Menurut Usman dan Bahtiar (2003) analisa rasio keuangan adalah

suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran perkembangan

financial dan posisi financial perusahaan. Analisa rasio keuangan sebagai

analisis interen bagi manajemen perusahaan untuk mengetahui hasil finansial

yang telah dicapai guna menetapkan perencanaan akan datang dan juga untuk

analisis eksteren bagi kreditor dan investor untuk menentukan kebijakan

pemberian kredit dan penanaman modal suatu perusahaan.

Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang

banyak digunakan. Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan

terhadap kondisi yang mendasar. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat

mampu mengidentifikasi area yang bermasalah untuk dianalisis lebih lanjut.

Analisa rasio dapat mengungkapkan hubungan penting sebagai dasar

perbandingan dalam menemukan kondisi dan trend yang sulit untuk dideteksi

dengan mempelajari masing masing komponen yang membentuk rasio. Alat

ini sangat bermanfaat bila berorientasi kedepan (Subramanyam dan Halsey,

2005).

Menurut Emry & Finnerty (1991) analisis rasio keuangan mencakup

metode perhitungan dan interpretasi angka rasio untuk melihat performace

perusahaan atau bank. Tipe perbandingan angka rasio keuangan terdiri atas 3

(tiga) jenis :

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

16

a. Analisa Cross Section : Membandingkan perusahaan atau bank yang

berbeda pada satu waktu yang sama, termasuk membandingkan rasio satu

perusahaan terhadap perusahaan lain maupun membandingkan rasio

perusahaan terhadap industry atau rata-rata industri.

b. Analisa Time Series : Evaluasi performance keuangan perusahaan dari

satu waktu kewaktu lain dengan menggunakan analisa rasio.

c. Analisa kombinasi : Menggunakan analisa yang menggabungkan antara

cross section dan time series.

Analisa yang dilakukan terhadap rasio keuangan memiliki berbagai

keunggulan serta keterbatasan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya.

Menurut Harahap dan Syafri (2001) tujuh keunggulan analisa rasio yaitu: (1)

Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

atau ditafsirkan, (2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari

informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit, (3)

Mengetahui posisi perusahaan ditengah industry lain, (4) Sangat bermanfaat

untuk bahan dalam mengisi model pengambilan keputusan dan model

prediksi; (5) Menstandarisir size perusahaan, (6) Melihat perkembangan

perusahaan secara periodik, (7) Lebih mudah melihat trend perusahaan serta

melakukan prediksi dimasa akan datang.

Menurut Harahap (1999), bahwa analisa rasio keuangan juga memiliki

keterbatasan yang perlu diperhatikan pada saat penggunaannya antara lain :

(1) Kesulitan memilih rasio yang tepat dan dapat digunakan untuk

kepentingan pemakainya, (2). Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau

laporan keuangan juga menjadi keterbatasan dalam menggunakan rasio (3)

Tidak tersedianya data untuk menghitung rasio, (4) Perbedaan teknik atau

standar akuntansi yang digunakan dari setiap perusahaan yang dianalisis.

Lima (5) aspek kunci yang sangat menentukan tingkat kinerja suatu bank

mencakup aspek yaitu permodalan, Kualitas Aktiva Produktif (KAP),

manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan Sensitivity to Market

Menurut Nirmalawati (2001) analisis kinerja keuangan bank dapat

menggunakan beberapa rasio penting untuk mengevaluasi pencapaian kinerja

keuangan bank dari waktu ke waktu adalah CAR, ROE, ROA, LDR, NPL,

dan NIM. Rasio keuangan dirancang untuk membantu dan menilai kesehatan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

17

suatu bank dan membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan

kelemahan keuangan bank jika dibandingkan dengan angka pembanding

yang dijadikan standar. Metode analisis rasio yang digunakan untuk

mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam laporan keuangan seperti

neraca, laporan perubahan modal dan rugi/laba.

2.4. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)

Modal merupakan motor penggerak bagi kegiatan usaha bank,

sehingga besar kecilnya modal sangat berpengaruh terhadap kemampuan

bank untuk melaksanakan kegiatan operasinya. Kemampuan modal sedikit

maka kapasitas usaha bank menjadi terbatas, mengingat modal merupakan

”proxi” dari pada kemampuan bank untuk mengcover risiko-risiko usaha

yang dihadapi. Bank dengan modal sedikit tentunya akan mengalami

kesulitan untuk memiliki kegiatan usaha yang sangat bervariasi atau memiliki

risiko tinggi.

The New Based Accord II Bank Indonesia menegaskan bahwa

jumlah modal bank harus sesuai dengan risiko yang dihadapi oleh bank

sehingga memungkinkan bank tersebut untuk mengkover risikonya dengan

baik. Modal sebesar Rp. 100 miliar merupakan syarat minimum yang

diperlukan untuk mengakomodir risiko-risiko yang dihadapi oleh bank, baik

itu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko lainnya. Selain

itu, dengan modal Rp. 100 milyar memungkinkan bank untuk meningkatkan

skala usahanya secara efisien maupun memperbaiki ”skill Level” sumber

daya manusia. Konsekuensinya bank akan mampu bersaing dengan bank

lainnya dari segi efisiensi dan pelayanan (Suyono, 2005).

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) merupakan

perbandingan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut risikonya

(ATMR) dan digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan modal bank.

Tingkat kemampuan modal yang dimiliki bank, maka pihak Direksi dapat

mengantisipasi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dalam

penyaluran pembiayaan dan perdagangan surat-surat berharga. Dasar

pertimbangan semakin tinggi rasio CAR maka kemampuan bank tersebut

untuk bertahan dari pengaruh gejolak pasar akan semakin baik dan dapat

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

18

menjamin keamanan dana pihak ketiga yang terhimpun apabila terjadi

kerugian pada bank itu sendiri.

Beberapa teori permodalan bank memberikan pedoman dalam

pengambilan keputusan manajemen bank, bahwa standar kecukupan modal

hanya diperlukan untuk menjamin keunikan pelayanan bank, melindungi

bank dari kegagalan (risiko) serta menjamin keberlanjutan bank. Investor

tidak melihat CAR sebagai parameter satu-satunya untuk membeli saham,

maka kedua pendapat berbeda diatas dapat diterima sebagai persyaratan teori

dalam penelitian ini.

Menurut Lukas (1999) modal adalah sejumlah dana yang ditanamkan

kedalam suatu perusahaan oleh para pemiliknya untuk pembentukan suatu

badan usaha dan dalam perkembangannya modal tersebut dapat susut karena

kerugian ataupun berkembang karena keuntungan yang diperolehnya. Rasio

keuangan untuk mengukur permodalan adalah CAR. Modal bagi bank

berfungsi sebagai ;

a) Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian

yang tidak dapat dihindarkan

b) Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya

c) Alat pengukur besar kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang

saham

d) Modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank yang

bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi.

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap

komponen sebagai berikut :

a) Kecukupan, komposisi, dan proyeksi permodalan serta kemampuan

permodalan bank dalam mengcover asset bermasalah

b) Kemampuan bank dalam memelihara kebutuhan penambahan modal yang

berasal dari keuntungan, rencana permodalan bank untuk mendukung

pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan dan kinerja

keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

19

Modal sendiri adalah total modal yang berasal dari perusahaan (bank)

yang terdiri dari modal disetor, laba tak dibagi dan cadangan yang dibentuk

bank. Sedangkan ATMR adalah merupakan penjumlahan ATMR aktiva

neraca dan ATMR aktiva administratif. ATMR aktiva neraca diperoleh

dengan cara mengalihkan nilai nominal aktiva dengan bobot risiko. ATMR

aktiva administratif diperoleh dengan cara mengalihkan nilai nominalnya

dengan bobot risiko aktiva administrative (Manullang, 2002). Semakin

likuid, aktiva risikonya nol dan semakin tidak likuid bobot risikonya 100,

sehingga risiko berkisar antara (0 - 100%).

Total aset yang lazim digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank

adalah jumlah dari asset-asset produktif yang terdiri dari penempatan surat-

surat berharga (seperti Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang,

penempatan dalam saham perusahaan lain, penempatan dalam Call Money

atau Money Market), dan penempatan dalam bentuk kredit (kredit konsumtif

maupun produktif baik kepada perorangan maupun institusi atau perusahaan).

CAR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

permodalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jika terjadi likuidasi dan

sebagai perbandingan antara modal dengan ATMR. Standar minimum CAR

berdasarkan keputusan Bank Indonesia sebesar 8%. Semakin besar rasio

CAR semakin kecil kemungkinan suatu bank mengalami kebangkrutan

(Sucianty dan Naomi, 2009).

CAR menjadi pedoman bank dalam melakukan ekspansi dibidang

perkreditan. Dalam prakteknya perhitungan CAR oleh Bank Indonesia

disebut kewajiban penyediaan modal minimum bank (KPMM). Petunjuk

mengenai hal ini diatur dasar-dasarnya oleh BI melalui pasal 13 dan 20 pada

PBI No.10/15/PBI/2008. Modal bagi bank yang berkator pusat di Indonesia

terdiri dari modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan,

setelah menghitung faktor-faktor tertentu yang menjadi pengurang modal.

Adapun ketentuan Bank Indonesia tentang faktor-faktor tertentu yang

menjadi pengurangan modal sebagaimana diatur dalam pasal 20 PBI Nomor

10/15/PBI/2008 terdiri dari ; ATMR untuk risiko kredit, ATMR untuk risiko

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

20

operasional dan ATMR untuk risiko pasar. ATMR dihitung dari aktiva yang

tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administrasi terhadap

masing masing-masing pos dalam aktiva diberikan bobot risiko yang

besarnya pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu atau golongan

nasabah atau agunan (Dunil, 2005).

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio /CAR)

Total Modal Bank ________________________ X 100% ………………………...……… 1 ATMR

2.5. Hasil Pengembalian Equitas (Return on Equity/ROE)

Menurut Riyadi (2006), Return on Equity (ROE) adalah rasio

profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba (setelah pajak)

dengan modal (modal inti) bank. Rasio ini menunjukan % (persentase) yang

dapat dihasilkan. Menurut Sambas (2009) ROE adalah rasio yang mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan

pembayaran deviden. Semakin besar rasio ini maka makin besar laba bersih

bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan

semakin besar pula dividen yang diterima investor. Kenaikan dalam rasio ini

berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Menurut

ketentuan BI, rasio ROE berkisar antara (5 % -7,50%).

Menurut Berger dalam Kuncoro (2002), bank dalam kegiatan

usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing dalam

mengelola dana masyakat maupun dalam penyaluran dana tersebut kepada

investor yang membutuhkan modal usaha. Keuntungan maksimum diperoleh

apabila adanya efisiensi biaya, penambahan dana yang disalurkan, suku

bunga lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah serta

keamanan dan kesehatan bank meningkat.

Hasil Pengembalian Equitas (Return on Equity/ROE dan BOPO)

ROE : Return on Equity =

Laba Bersih ___________________ X 100% …………………………….……… 2 Modal Sendiri

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

21

2.6. Return on Assets (ROA)

Menurut Siamat (2005) Return on Asset (ROA) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh bank dari

penggunaan aktiva. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank

dari segi penggunaan asset. Aset terdiri dari aset produktif dan aset tidak

produktif, bila yang dominan aset produktif maka perubahan laba akan tinggi

namun bila yang dominan aset tidak produktif perubahan laba akan rendah.

Laba yangdiperhitungkan adalah laba setelah pajak atau Earning After Tax

(EAT). ROA yang semakin besar menunjukkan kinerja perusahaan semakin

baik karena return semakin besar.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30DPNP tanggal 14

Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba

sebelum pajak terhadap total aset (total aktiva). Laba sebelum pajak adalah

laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Total aset yang

digunakan untuk mengukur ROA adalah jumlah keseluruhan dari aset yang

dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA menunjukkan

kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return)

semakin besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan

lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset

yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat

(Siamat, 2005).

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan

kinerja profitabilitas bank adalah Return on Asset (ROA) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh bank dari

penggunaan aktiva. ROA menunjukan kemampuan manajemen bank dalam

mengahasilkan pendapatan dari pengelolaan asset yang dimiliki (Riyadi,

2006). Sambas (2009) menambahkan, ROA yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang

dihasilkan dari rata-rata total aset bank secara keseluruhan. Semakin besar

rasio ini, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, sehingga

kemungkinan bank berada dalam kondisi yang bermasalah semakin kecil.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

22

Menurut kriteria Bank Indonesia secara rata-rata bank umum tergolong sehat

kalau rasio ROA < 2.

Return on Assets (ROA)

Laba Sebelum Pajak __________________________ X 100% …………… 3

Rata-Rata Total Aktiva

2.7. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Kasmir (2008) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio

untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang disalurkan dibandingkan

dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rasio ini

menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang

dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan

sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah

kemampuan likuiditas bank.

Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan

suatu bank apabila kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau

bermasalah, maka bank akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan

dana yang dititipkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah membatasi

rasio antara kredit dibandingkan dengan simpanan masyarakat pada bank

yang bersangkutan. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya LDR adalah

rendahnya tingkat pencairan (credit disbursement) dibandingkan dengan

fasilitas pinjaman yang telah disepakati (credit approval). Menurut Kasmir

(2008), batas aman LDR menurut peraturan pemerintah adalah 110%. Para

praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank

adalah sekitar 85%. Namun batas toleransi berkisar antara 85% - 100% atau

batas aman untuk LDR menurut peraturan pemerintah adalah maksimum

110%. Tujuan penting dari perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta

menilai sampai berapa jauh bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan

operasional atau kegiatan usahanya

Unsur–unsur LDR adalah :

1. Total Loans adalah semua realisasi kredit dalam rupiah dan valuta asing

yang diberikan bank termasuk kantornya di luar negeri, kepada pihak

ketiga bukan bank baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

23

2. Total Deposit adalah dana yang dihimpun oleh bank yang berupa:

(1) Giro, yaitu simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran,

dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

sarana pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.

(2) Deposito Berjangka, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan

dengan bank yang bersangkutan, (3) Sertifikat deposito, yaitu deposito

berjangka yang bukti penyimpanannya dapat diperdagangkan,

(4) Tabungan, yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan.

Bank harus tetap menjaga LDR apabila memperoleh lDR optimum karena

berpengaruh terhadap Earning After Tax (EAT) dan sangat bergantung pada

manajemen bank.

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Total Kredit ________________________________ X 100% …………… 4

Dana Pihak Ketiga

2.8. Net Interest Margin (NIM)

Teori keuangan menyatakan bahwa Net Interest Margin (NIM)

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Semakin besar perubahan NIM suatu bank, maka semakin besar pula

profitabilitas bank (ROA) yang diperoleh bank, berarti kinerja keuangan

tersebut semakin membaik atau meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika

perubahan NIM semakin kecil, profitabilitas bank (ROA) juga akan semakin

kecil, dengan kata lain kinerja NIM sangat sedikit berhubungan dengan

return saham, karena justru lebih cenderung mempengaruhi ROA. Temuan

ini semakin memperkuat landasan teori keuangan bahwa dalam menilai

kinerja bank diperlukan analisis variabel-variabel lain diluar kinerja

keuangan.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

24

Saat ini perbankan Indonesia secara umum masih sangat

mengandalkan Interest Margin yaitu perbedaan antara biaya dana yang harus

dikeluarkan bank untuk dana yang berhasil dikumpulkannya dari masyarakat

(source of fund) dengan keuntungan bunga yang diperoleh bank dari kegiatan

penyaluran dana (Use of Fund) misalnya dari aktiva produktif bank. Interest

Margin pun akan tinggi jika biaya dana bank adalah rendah misalnya dengan

menekan tingkat suku bunga simpanan, namun keuntungan bank tinggi

misalnya dengan tingkat suku bunga pinjaman tinggi. Prilaku penetapan

harga jual (tingkat suku bunga rata-rata dari penyaluran dana) yang tinggi

dengan menekan biaya produksi (cost of fund) serendah-rendahnya

merupakan prilaku bisnis yang bisa diterima untuk lembaga yang profit

oriented.

NIM merupakan perbandingan antara net interest income dengan

earning assets atau selisih antara suku bunga pinjaman dan suku bunga dana.

Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban

bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang

menghasilkan bunga (interest bearing assets. Rasio keempat dari rasio

profitabilitas bank adalah NIM yaitu rasio antara pendapatan bunga bersih

terhadap jumlah kredit yang diberikan (outstanding credit). Pendapatan

bunga bersih diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang

diberikan dkurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan.

Sumber dana bank terdiri dari 3 jenis yaitu: (1) dana dari pihak 1 (modal

sendiri), (2) Dana pihak kedua (pinjaman dari bank-bank lain), dan (3) Dana

dari pihak ketiga (dana dari masyarakat). Dana dari masyarakat

dikelompokkan dalam 3 jenis: (1) Giro, (2) Tabungan atau simpanan harian,

(3). Deposito berjangka. Giro yang diterima dari masyarakat adalah dana dari

suatu lembaga (baik pemerintah maupun swasta), dimana penarikannya

dengan menggunakan cek yang dikeluarkan oleh bank. Tabungan atau

simpanan harian merupakan dana yang diperoleh dari masyarakat dimana

pengambilannya dapat dilakukan setiap saat selaina saldo mencukupi.

Penarikan tabungan bisa dilakukan di tempat maupun menggunakan ATM

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

25

(Automatic Teller Machine atau sering diterjemahkan sebagai Anjungan

Tunai Mandiri).

Giro dikelompokkan sebagai demand deposit dan tabungan sebagai

saving deposit. Sedangkan deposito berjangka pada awalnya dikelompokkan

dalam 5 jenis yaitu: (1) Deposito satu bulan, (2) Deposito tiga bulan, (3)

Deposito 6 bulan, (4) Deposito 12 bulan, dan (5) Deposito 24 bulan. Namun

sejak 1998 deposito 24 bulan tidak diperkenankan lagi oleh bank sentral.

Rasio Net Interest Margin dapat dihitung sebagai berikut (Muljono 1999).

Menurut peraturan BI Nomor 7/2/PBI/2005 tentang penilaian kualitas

aktiva bank umum yang dimaksud aktiva produktif adalah penyediaan dana

bank untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga,

penempatan dana antar bank, tagihan Akseptasi, tagihan atas surat berharga

yang dibeli dengan perjanjian jual beli, tagihan derivative, penyertaan,

transaksi rekening administrasi, serta bentuk penyediaan dana lain yang dapat

dipersamakan dengan itu.

Selain menjaga kualitas aktiva produktifnya, untuk menjaga posisi

NIM perlu memperhatikan perubahan suku bunga. Dalam mencapai

keuntungan maksimal selalu ada risiko yang sepadan, semakin tinggi

keuntungannya semakin besar risiko yang dihadapi. Peningkatan keuntungan

dalam kaitannya dengan NIM yaitu selisih pendapatan bunga dengan biaya

bunga (Januarti dan Indira 2002). Lebih lanjut Sambas (2009), menjelaskan

NIM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

Bank dalam mengelola aktiva produktifnya. Pendapatan operasional bunga

bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva

produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan

bunga. Makin besar rasio NIM semakin meningkatkan pendapatan bunga atas

aktiva produktif yang dikelola bank. Menurut peraturan BI rasio NIM adalah

>10%.

Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Income _________________________ X 100% …………………………………… 5

Rata-Rata Aktiva Produktif

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

26

2.9. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Sambas (2009) Rasio BOPO adalah perbandingan antara

biaya operasional dengan pendapatan operasional, digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasi. Riyadi (2006), menambahkan BOPO adalah alat untuk menganalisis

atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh

bank yang bersangkutan. Semakin besar rasio BOPO semakin tidak efisien

bank. Selanjutnya Sambas (2009), menjelaskan rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio BOPO

berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank. Hal ini

disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

semakin kecil.

Menurut Peraturan BI, tingkat efisiensi yang cukup baik berkisar

antara 94%-96% (kurang dari 100%). Semakin rendah BOPO berarti

semakin efisien biaya maka keuntungan yang diperoleh bank semakin besar.

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Sebaliknya, semakin kecil rasio ini berarti

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga

dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah

penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional

lainnya.

Rasio BOPO yang merupakan rasio antara biaya operasi terhadap

pendapatan operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh

bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya

bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya).

Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan

bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan

pendapatan operasi lainnya. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

27

efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya. Bank yang sehat rasio

BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat (termasuk BBO

dan Take Over) rasio BOPO nya lebih dari 1 Secara matematis (Muljono,

1999).

BOPO : Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Biaya Operasional ______________________________ X 100% …………… 6 Pendapatan Operasional

2.10. Konsep EVA (Economic Value Added)

Economic Value Added (EVA) pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1993 oleh suatu perusahaan konsultan manajemen yaitu Stern Steward

& Co, dan telah diadopsi oleh lebih dari 300 klien perusahaan konsultan

manajemen tersebut termasuk perusahaan-perusahaan multinasional seperti

Coca-Cola dan Simens. Berbeda dengan pengukuran kinerja akuntansi yang

tradisional, EVA mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu

perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal yang timbul sebagai

akibat investasi yang dilakukan.

Menurut David & O’Byrne (2001), bahwa EVA mengukur

perbedaan, dalam pengertian keuangan antara pengembalian atas modal

perusahaan dan biaya modal. EVA mampu menghitung laba ekonomi yang

sebenarnya atau True Economic Profit suatu perusahaan pada tahun tertentu

dan sangat berbeda jika dibandingkan dengan laba akuntansi.

Menurut Dierks & Patel dalam Kusnan (2007), mendefinisikan EVA

sebagai suatu bentuk pengukuran kinerja keuangan dengan

mengkombinasikan antara konsep umum pendapatan bersih dengan prinsip-

prinsip yang ada pada keuangan modern dimana secara khusus menyatakan

bahwa seluruh modal menghasilkan biaya dan pendapatan yang melebihi

biaya modal akan menciptakan nilai bagi pemegang saham.

Menurut Utama (1997), memberikan rumusan EVA secara sederhana

dan digambarkan sebagai berikut : EVA = Laba bersih setelah pajak – Biaya

modal atas ekuitas. Berdasarkan rumusan di atas, EVA ditentukan atas dua

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

28

hal, yaitu sebagai berikut (1) Laba bersih yang menggambarkan hasil

penciptaan nilai didalam perusahaan (2) Tingkat biaya modal atas ekuitas.

Husnan dan Pudjiastuti (2004), mengatakan “EVA menunjukan ukuran

yang baik sejauh mana perusahaan telah menambah nilai terhadap para

pemilik perusahaan”. Dari definisi yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa :

1. EVA merupakan tujuan untuk meningkatkan nilai (value) dari modal

(capital) yang investor atau pemegang saham telah tanamkan dalam

operasi usaha. EVA merupakan selisih dari laba operasi bersih setelah

pajak (Net Operating Profit After Tax/NOPAT) dikurangi dengan biaya

modal (cost of capital)

2. Biaya modal perusahaan merupakan biaya tertimbang modal (Weighted

Averaga Cost of Capital) untuk utang dan ekuitas yang digunakan oleh

perusahaan.

3. Apabila perusahaan memiliki EVA yang positif, maka dapat dikatakan

bahwa manajemen dan perusahaan tersebut telah menciptkan nilai

(creating value). Sebaliknya, apabila nilai EVA negatif, dinamakan

Destroying Value.

4. Biaya modal dan ekuitas dapat juga diartikan sebagai pengorbanan yang

dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut.

EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan yang mengukur

laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan

hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya

operasi dan biaya modal (Tunggal, 2001). EVA merupakan tujuan

perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah

ditanamkan pemegang saham.

Menurut Anthony & Govindarajan (2002), Economic Value Added

(EVA) merupakan jumlah uang bukan rasio yang diperoleh dengan

mengurangkan beban modal (Capital charge) dari laba bersih operasi (net

operating profit). Tunggal (2001) menambahkan metode EVA di Indonesia

dikenal dengan metode nilai tambah ekonomi (NITAMI) merupakan sistem

manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

29

yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan

mampu memenuhi semua upaya operasi (operating cost) dan biaya modal

(cost of equity).

Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

NOPAT = EAT + Biaya Bunga …………… 7

Invested Capital

Invested Capital = Total utang dan Equitas – Pinjaman Jangka Pendek Tanpa bunga ……………8 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang dengan Pendekatan Weighted Average

Cost of Capital (WACC)

WACC = [ (D*rd) (1-Tax)+(E* re)] ....................9

5. Perhitungan Capital Charges

Capital Charges = Invested Capital * WACC …………...10

6. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

EVA = NOPAT – Capital Charges ……………11

Keterangan :

Tingkat Modal dari Utang :

Total Utang _____________________________ X 100% ……………12

Total utang dan Equitas Cost of Debt (rd) : Beban Bunga _________________ X 100% ……………13 Total Utang Cost of Equity (re) :

Laba Bersih Setelah pajak ______________________________ X 100% ..…………. 14 Total Equitas Total Modal dari Equitas (E) :

Total Equitas _______________________________ X 100% ....................15 Total Utang dan Equitas

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

30

Tingkat Pajak (Tax) : Beban Pajak _________________________________ X 100 % ....................16 Laba Bersih setelah Pajak

Terdapat beberapa manfaat EVA yang diperoleh perusahaan menurut

Tunggal (2001), yaitu ; (1) merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang

dapat berdiri sendiri tampa memerlukan ukuran lain baik berupa

perbandingan dengan menggunakan industri sejenis, (2) dapat digunakan

untuk memprediksi (trend) kondisi keuangan perusahaan, (3) Hasil

perhitungan EVA mendorong perusahaan mengalokasikan dana perusahaan

untuk investasi dengan biaya modal yang rendah, (4) pengukuran penting

untuk menilai perusahaan dalam kondisi financial distress (kondisi

bermasalah), (5) menilai perusahaan tidak memperoleh profit diatas required

of return maka EVA negatif dan menjadi warning bagi perusahaan ada

potensi terjadinya financial distress.

Nilai EVA yang dihasilkan dari perhitungan EVA sangat membantu

dalam pertimbangan keputusan manajemen. EVA dapat bernilai positif,

negatif dan nol, yang artinya adalah sebagai berikut:

1. EVA > 0 (positif) berarti menambah nilai bisnis perusahaan. Dalam hal

ini karyawan berhak mendapat bonus, kreditur berhak mendapat

bunga, dan pemegang saham mendapatkan pengembalian yang

sama atau lebih dari yang investasi yang ditanamkan pada

perusahaan.

2. EVA = 0 berarti secara ekonomis ”impas” karena semua laba digunakan

untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik

kreditur maupun pemegang saham, sehingga karyawan dalam

hal ini tidak mendapatkan bonus.

3. EVA < 0 (negatif) berarti tidak memberikan nilai tambah pada perusahaan

tersebut karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan

penyandang dana. Dalam hal ini karyawan tidak mendapatkan

bonus, tetapi kreditur tetap mendapatkan bunga, namun

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

31

pemegang saham tidak mendapatkan pengembalian yang

sepadan dengan yang ditanamkan.

2.11. Konsep Market Value Added (MVA)

Menurut Steward dalam Rahayu dan Mariana (2007) Market Value

added (MVA) suatu pengukuran kinerja yang tepat untuk menilai sukses

tidaknya perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemiliknya.

Kekayaan atau pemilik perusahaan (pemegang saham) akan bertambah jika

MVA bertambah. Peningkatan MVA dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan EVA yang merupakan pengukuran internal kinerja

operasional tahunan, dengan demikian EVA mempunyai hubungan yang

kuat dengan MVA.

Salah satu tolak ukur kinerja adalah nilai tambah pasar (market value

added) yang merupakan perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk

ekuitas dan hutang) dan modal yang diinvestasikan dalam perusahaan.

Menurut O’Byrne dan Young (2001) indikator yang digunakan untuk

mengukur MVA yaitu :

1. MVA > 0, bernilai positif, perusahaan berhasil meningkatkan nilai

modal yang telah diinvestasikan oleh penyandang dana,

2. MVA < 0, bernilai negatif, perusahaan tidak berhasil meningkatkan

nilai modal yang telah di investasikan oleh penyandang dana.

Persamaan dari MVA, sebagai berikut :

MVA = (Nilai pasar – Nilai nominal per lembar saham)* Jumlah

saham ………………………………………………………..… 17

MVA dapat digunakan untuk menjelaskan return saham secara

crossectional sebagai ukuran relatif terhadap penelitian saham. Tiga alasan

yang mendasari bahwa MVA dapat digunakan sebagai explanatory

terhadap return adalah sebagai berikut (O’Byrne and Young, 2001):

a. MVA adalah proxy untuk risiko yang akan mempengaruhi

keseimbangan return yang diharapkan.

b. MVA yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan telah

menginvestasikan modalnya secara tidak efektif di masa lalu namun

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

32

akan mencapai pertumbuhan di atas rata-rata di masa mendatang.

Perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar sahamnya dengan

mengembangkan perubahan strategi yang mendukung, misalnya

dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain.

c. Pasar temporarily memberikan penilaian yang rendah terhadap nilai

pasar perusahaan berdampak pada MVA yang rendah. MVA yang

rendah seharusnya memperoleh return yang besar di masa mendatang.

Nilai MVA yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan mampu

menciptakan nilai bagi para pemegang saham, sebaliknya MVA yang

negatif menandakan bahwa perusahaan tidak mampu menciptakan

nilai bagi para pemegang saham.

2.12. Tingkat Pengembalian Harga Saham (Rate of Stock Return)

Menurut Wahyudi (2003) Rate of Stock Retunr (ROSR) yaitu cash

flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam

bentuk deviden), (2) Capital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham

pada saat pembelian dan harga saham pada saat penjualan. Return saham

adalah keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang

dilakukannya dan memiliki dua komponen yaitu current income dan capital

gain.

Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh

melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil

kinerja fundamental perusahaan. Capital gain berupa keuntungan yang

diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya

capital gain suatu saham akan positif apabila harga jual dari saham yang

dimiliki lebih tinggi dari harga belinya. Anggapan bahwa dengan

menggunakan beragam jenis analisis teknikal yang dikombinasikan satu

sama lain disertai juga dengan analisis fundamental yang paling up to date

akan menghasilkan keputusan yang tepat atau setidaknya mendekati.

Namun kenyataannya pergerakan pasar yang selalu dinamis tetap sulit

diprediksi secara tepat. Oleh karena itu model-model analisis tersebut harus

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

33

ditempatkan sebagai fungsi alat bantu pengambilan keputusan (Jugianto,

2003).

Kinerja suatu saham dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

alat pengukur efisiensi perusahaan. Harga saham yang merefleksikan

seluruh informasi mengenai perusahaan di masa lalu, sekarang dan yang

akan datang, maka kenaikan harga saham dapat dianggap sebagai indikasi

perusahaan yang efisien. Pengertian return saham dalam penelitian ini sama

dengan capital gain, karena belum ada pembagian dividen, dihitung dengan

cara menjumlahkan perubahan harga suatu saham secara bulanan pada

periode pengamatan.

Mengetahui adanya perubahan harga saham dapat diketahui dengan

menghitung return saham. Return saham merupakan return yang

sesungguhnya terjadi pada waktu ke –t yang merupakan selisih harga

sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.

ROSR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Pt – Pt – 1 Rt = ______________________ .................... 18 Pt

Dalam hal ini:

Rt = Tingkat pengembalian saham periode t (Return of stock exchange)

Pt = Harga saham pada periode t

Pt-1 = Harga saham pada periode t-1

2.13. Strategi Marketing

Menurut Kasmir (2004), pemasaran bank suatu proses untuk

menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara

memberikan kepuasan. Persaingan yang semakin ketat dalam pemasaran

produk dan jasa perbankan perlu adanya strategi pemasaran untuk

mempertahankan pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

34

Menurut Majid (2008), Strategi pemasaran adalah pengambilan

keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi

pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan

dan kondisi persaingan. Kuncoro (2006) menambahkan, strategi pemasaran

untuk mencapai tujuan yaitu langkah-langkah segmentasi pasar,

menetapkan posisi pasar, menetapkan strategi menembus pasar dan

mengembangkan strategi bauran pemasaran. Dalam perkembangan

pemasaran moderen menjelaskan strategi pemasaran adalah logika

pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk mencapai tujuan

pemasarannya (Kottler dan Amstrong 2008). Strategi pemasaran dapat

dideskripsikan melalui tiga aspek penting :

1. Segmentasi adalah upaya membagi pasar dalam kelompok pembeli yang

berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang

berbeda dan yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran

terpisah.

2. Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen

pasar dan memilih satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki.

3. Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat

yang jelas, berbeda dan diinginkan, relatif terhadap produk pesaing

dalam pikiran konsumen sasaran.

Dalam strategi pemasaran ada tiga faktor utama yang

menyebabkan terjadinya perubahan strategi yaitu

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap

perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap

kemunduran

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam

persaingan apakah memimpin, menantang, mengikuti atau mengambil

sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

35

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan

pandangan kedepan, apakah situasi ekonomi dalam keadaan makmur atau

inflasi tinggi.

2.14. Teori Strategi Bauran Pemasaran Jasa (Service Marketing Mix)

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan komponen-komponen

pemasaran yang dimanfaatkan oleh manajemen didalam kegiatan penjualan.

Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan

Menurut Kertajaya (1997) bauran pemasaran terdiri dari :

1. 4A (assortment, affordable, available, announcement)

2. 4B (best, bargaining, buffer-stocking, bombarding)

3. 4P (product, price, place, promotion)

4. 4V (variety, value, venue, voice)

5. 4C (customer solution, cost, convience, communication)

Penjelasan lebih lengkap dikemukakan Edratna (2007), dapat

dilihat sebagai berikut :

1. Produk, yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa bank

adalah atribut yang menyertai, seperti : sistem, prosedur dan

pelayanannya. Desain produk dan jasa bank juga memperhatikan hal-hal

yang berkaitan dengan ukuran bentuk dan kualitas. Produk dana bank

terdiri dari Giro, tabungan, deposito, kredit produktif, dan konsumtif.

2. Harga, pengertian harga dalam produk dan jasa bank, berupa kontra

prestasi dalam bentuk suku bunga,baik untuk produk simpanan maupun

pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.

3. Promosi, kegiatan promosi pada produk dan jasa bank pada umumnya

dilakukan melalui iklan di media masa atau televisi. Konsep kegiatan

promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public

relation, sales trainning, marketing research & development.

4. Tempat, atau disebut juga saluran distribusi,saluran distribusi produk

dan jasa bank, berupa kantor cabang yang secara langsung menyediakan

produk dan jasa yang ditawarkan. Semakin majunya teknologi saluran

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

36

distribusi dapat dilakukan melalui telekomunikasi seperti telepon dan

jaringan internet.

5. Orang, ciri bisnis bank adalah dominanya unsur personnal approach

baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial.

Karyawan bank dituntut melayani nasabah secara optimal.

6. Proses, meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun

ketentuan yang diberlakukan oleh bank terhadap produk dan jasa bank.

Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian apakah pelayanan

cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah menyenangi proses yang

cepat, walaupun bagi bank akan menimbulkan risiko yang paling tinggi.

Penggunaan teknologi dapat membantu memberikan pelayanan yang

efektif dan efisien.

7. Pelayanan Pelanggan, bank perlu menambah atau meningkatkan

kapasitas servis dalam rangka memberikan nilai tambah (value added)

sesuai apa yang dibutuhkan oleh nasabah.

2.15. Analisis Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT)

Menurut Rangkuti (2005) Analisis Strengths-Weaknesses-

Opportunities-Threats (SWOT) merupakan metode perencanaan strategis

yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman dalam suatu proyek bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan

yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek bisnis dan mengidentifikasi

faktor internal dan eksternal yang mendukung dan tidak dalam mencapai

tujuan tersebut. Analisis SWOT merupakan singkatan dari ”Kekuatan

(Strenghts), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunity), dan

Ancaman (Threats). Teknik ini pertama kali dibuat oleh Albert Humphrey,

yang memimpin proyek riset Universitas Stanford pada tahun 1960-1970-an.

Sedangkan tujuan analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi kondisi

internal dan eksternal yang terlibat sebagai input untuk perancangan proses

sehingga proses yang dirancang dapat berjalan secara efisien, efektif dan

optimal.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

37

Matriks SWOT adalah alat untuk mencocokkan faktor-faktor penting

yang akan membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu SO

(kekuatan-peluang atau strenghts-opportunities), WO (kelemahan-peluang

atau weakness-opportunities), ST (kekuatan-ancaman atau strengths-threats)

dan WT (kelemahan-ancaman atau weaknesses-threats) (Hubeis dan Najib

2008). Penjabaran matriks SWOT menggambarkan berbagai alternatif

strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan :

1. Strategi SO adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk

memanfaatkan berbagai peluang yang ada.

2. Strategi WO adalah strategi yang digunakan perusahaan yang seoptimal

mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan

berbagai peluang.

3. Strategi ST adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan

memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi

berbagai ancaman yang mungkin melingkupi perusahaan.

4. Strategi WT adalah strategi untuk mengurangi kelemahan guna

meminimalisir ancaman yang ada.

Matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-

faktor strategi perusahaan yang menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat

menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi Seperti dijelaskan

pada Tabel 2.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

38

Tabel 2 Matrik SWOT IFAS

EFAS

STRENGHT (S) Tentukan 5-10 faktor-faktor

kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-faktor

kelemahan internal OPPORTUNITIES (O)

Tentukan 5-10 faktor-faktor peluang eksternal

STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan

peluang TREATHS (T)

Tentukan 5-10 faktor-faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2005

2.16. Tahapan Kerja Perumusan Strategi

Data dan informasi yang digunakan untuk merumuskan strategi yang

kompherensif menurut Hubeis dan Najib (2008), adalah :

1. Tahap input : untuk meringkas informasi dasar yang dibutuhkan dalam

merumuskan strategi. Pada tahap ini dapat menggunakan matriks

Evaluasi Faktor Internal (IFE), Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan

matriks profil persaingan (Competitive Profile Matriks atau CPM).

2. Tahap pencocokan : berfokus pada penciptaan alternatif strategi yang

layak dengan mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci. Tahap

ini mencakup penggunaan matriks SWOT

2.17. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Exsternal Factor Evaluation) SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)

Menurut David (2009), matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

adalah suatu alat analisis untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan utama dalam area-era fungsional bisnis dan landasan untuk

mengidentifikasi, serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut.

Jauch dan Glueck (2001) menambahkan analisis lingkungan internal

merupakan proses menentukan dimana perusahaan memiliki kekuatan dan

kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang secara efektif

dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan. Formulasi

strategi bisnis menuntut adanya pemahaman yang cermat terhadap faktor

internal perusahaan. Selain itu, analisis lingkungan internal mengembangkan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

39

penilaian atas kekuatan perusahaan. Faktor-faktor internal yang dianalisis

adalah faktor pemasaran dan distribusi, faktor penelitian dan pengembangan

faktor produksi operasi dan teknik, faktor sumber daya manusia, dan faktor

keuangan dan akuntansi. Matriks IFE yang di daftar adalah faktor-faktor

lingkungan internal (Strenghts dan Weaknesses) dengan langkah-langkah

yang sama seperti matriks EFE.

Menurut David (2009), matriks External Factor Evaluation (EFE)

memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi

informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik,

pemerintahan, hukum, teknologi dan kompetitif. Whelen dan Hunger

(2004) menambahkan matriks EFE bertujuan membantu manajer

mengorganisir faktor-faktor strategis eksternal ke dalam kategori-kategori

yang diterima secara umum mengenai peluang dan ancaman. Matriks EFE

digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal perusahaan baik

lingkungan umum maupun lingkungan industrinya.

Menurut Rangkuti (2006) setelah menggunakan analisis matrik IE,

perusahaan dapat melakukan analisis matrik SPACE untuk mempertajam

analisisnya. SPACE merupakan singkatan dari Strategic Position and Action

Evaluation. Tujuan menggunakan analisis SPACE yaitu agar perusahaan

dapat melihat posisinya dan arah perkembangan selanjutnya dari kegiatan

usaha yang dilakukan. Berdasarkan matrik SPACE, analisis tersebut dapat

memperlihatkan dengan jelas garis vektor yang bersifat positif atau negatif,

baik untuk kekuatan keuangan (financial strength), kekuatan industri

(industri strength), keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan

stabilitas lingkungan (environmental stability) (David 2004).

Keseluruhan elemen analisis dalam variabel kekuatan keuangan

(financial strength), kekuatan industri (industri strength), keunggulan

kompetitif (competitive advantage) dan stabilitas lingkungan (environmental

stability) merupakan alternatif yang dapat membantu dalam mengetahui

gambaran secara mendetail pada analisis SPACE, seperti pada Gambar 3.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

40

FS 6 5 4 3 2 1 CA -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 IS -1 -2 -3 -4 -5 -6 ES

Gambar 3 Matriks SPACE

Sumber : David (2004) Kuadran I : Pada kuadran ini merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan dapat menggunakan kekuatan dan

peluang untuk menghindari kelamahan dan ancaman secara optimal.

Alternatif strategi yang dapat diterapkan pada posisi agresif yaitu

penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal,

diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, diversifikasi

konglomerat atau kombinasi dari semua yang dapat dijalankan,

tergantung kondisi spesifik yang dihadapi oleh perusahaan.

Kuadran II : Pada kuadran ini perusahaan tetap dekat pada

kompetensi dasar perusahaan dan jangan mengambil resiko

berlebihan. Strategi konservatif yang sering digunakan yaitu

penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk dan

diversifikasi konsentrik.

Kuadran III : Pada kuadran ini perusahan harus memfokuskan pada

perbaikan kelemahan internal dan menghindari ancaman internal.

Strategi yang sering diambil yaitu rasionalisasi, divestasi, likuidasi

dan diversifikasi konsentrik.

Konservatif II

Agresif I

Bersaing IV

Defensif III

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

41

Kuadran IV : Pada kuadran ini perusahaan berada pada strategi

kompetitif. Strategi kompetitif yang sering digunakan yaitu integrasi

ke belakang, ke depan dan horizontal, penetrasi pasar,

pengembangan pasar, pengembangan produk dan usaha patungan.

2.18. Analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM)

Menurut Umar (2002), Analisis Quantitative Strategies Planning

Matrix (QSPM) adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi

untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif,

berdasarkan key success factors internal – eksternal yang telah

diidentifikasi sebelumnya. Secara konseptual, tujuan QSPM adalah

menetapkan relative attractiveness (RA) dari strategi yang bervariasi yang

telah dipilih untuk menentukan strategi yang dianggap paling baik untuk

diimplementasikan.

Menurut David (2003), keunggulan analisis QSPM adalah rangkaian

–rangkaian strateginya dapat diamati secara bersamaan seperti strategi

tingkat perusahaan dapat dievaluasi terlebih dahulu, diikuti dengan strategi

tingkat divisi, dan strategi tingkat fungsi. Keunggulan lain dari QSPM

adalah mendorong para penyususun strategi untuk memasukan faktor

eksternal dan internal yang relevan dalam proses keputusan. Keterbatasan

QSPM adalah selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang

berdasar. Pemeringkatan dan skor daya tarik membutuhkan keputusan

penilaian, meskipun hal itu didasarkan pada informasi yang obyektif.

2.19. Penelitian Terdahulu

Pengukuran kinerja dengan metode FPR, EVA dan MVA serta

return saham telah menarik perhatian akademisi untuk melakukan

penelitian, di antaranya sebagai berikut :

1. Subbarao (2010), melakukan penelitian Trend and Progress of

Banking in India 2010-2011 bahwa metode trend dapat memprediksi

kondisi keuangan bank di India tahun 2011.

2. Mulyaningrum (2008), melakukan analisis dengan metode trend

pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kebangkrutan bank di

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

42

Indonesia. Temuannya rasio keuangan bank berpengaruh terhadap

prediksi kebangkrutan bank.

3. Iswati (2006), memprediksi kinerja keuangan dengan modal intelektual

pada perusahaan perbankan terbuka di Bursa Efek Jakarta. Temuannya

menunjukan modal intelektual tidak dapat mempengaruhi kinerja

keuangan bank.

4. Widayanto (1993), melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

rasio keuangan terhadap prediksi kondisi bermasalah Bank Perkreditan

Rakyat. Temuannya menunjukan rasio keuangan sangat berguna

sebagai prediktor kondisi keuangan bank.

5. Mardiah (2006), melakukan pengujian perbedaan EVA/MVA

terhadap return saham bank pemerintah dan swasta di BEJ. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa nilai EVA dan MVA bank swasta

dan pemerintah berbeda secara signifikan terhadap tingkat

pengembalian harga saham.

6. O’Byrne dan Young (2001), dalam penelitiannya ditemukan bahwa

EVA secara teoritis dan empiris terbukti memiliki korelasi yang erat

dengan setiap perubahan dan penciptaan nilai MVA pada pasar modal

di Amerika Serikat.

7. Stern Steward dan Bennet (1991), dalam studinya pada pasar modal di

Amerika Serikat memperlihatkan lebih dari 400 perusahaan

menggunakan EVA dalam menilai kinerja perusahaan. Hasil studinya

menunjukan bahwa EVA memiliki korelasi tinggi dengan setiap

perubahan dan penciptaan nilai MVA dipasar modal dibandingkan

dengan ukuran-ukuran umum penilaian kinerja perusahaan.

2.20. Diagram Sebab Akibat (Causal Loop Diagram)

Pada Gambar 4 di bawah ini dijelaskan hubungan antar variable

secara positif dan negatif maka dijelaskan melalui diagram Sebab Akibat

(Causal Loop Diagram). Peningkatan pertumbuhan kinerja keuangan Bank

Agro Niaga disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan dana pihak ketiga

(DPK), melalui peningkatan mobilitas dana masyarakat. Peningkatan DPK

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

43

dipengaruhi oleh pilihan strategi pemasaran yang tepat, terutama melalui

variabel marketing mix (product, price, place, promotion dan service).

Meningkatnya pertumbuhan kinerja keuangan bank secara positif

mempengaruhi peningkatan pertumbuhan investasi surat berharga dipasar

modal sehingga terjadi peningkatan return saham yang berdampak positif

juga terhadap peningkatan kinerja keuangan bank.

Pihak manajemen akan meningkatkan penyaluran kredit (pinjaman)

kepada masyarakat melalui kredit investasi, konsumsi dan UMKM apabila

terjadi peningkatan keuangan bank. Meningkatnya fungsi lending bank

dalam penyaluran DPK, maka akan berdampak positif terhadap

peningkatan pendapatan bunga bank yang dapat meningkatkan kinerja

keuangan. Adanya pengaruh kinerja keuangan yang positif maka harga

saham bank akan mengalami peningkatan sehingga return saham yang

dihasilkan dari perdagangan saham mengalami apresiasi positif dan hal ini

secara umum berdampak pada kinerja pasar modal. Pengujian dan

bagaimana analisis trend kinerja keuangan bank dan return saham sebagai

indikator yang mempengaruhi pertumbuhan investasi di pasar modal.

Peneliti menggunakan metode analisa EVA, MVA, financial performance

ratio, analisis trend, serta analisis matriks EFI dan EFE, SPACE, SWOT.

Dengan menggunakan metode analisis ini akan menghasilkan langkah-

langkah strategis (exit strategy) untuk diaplikasikan oleh pihak manajemen

Bank Agro Niaga dalam meningkatkan market share.

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 7 IAI (2009) laporan ... cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), ... serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

44

+

Gambar 4 Diagram Sebab Akibat (Causal Loop Diagram)

+

+

+

+ +

+

+

+

+ +

+

+

+

+

+

+

+

+

+

Peningkatan Pertumbuhan

Kinerja Keuangan Bank Agro

Niaga

Peningkatan Pertumbuhan

DPK

Peningkatan Mobilitas Dana

Masyarakat

Peningkatan Pertumbuhan

Investasi Surat Berharga (Pasar

Modal)

Peningkatan Return Saham

Langkah Strategis Market Share

Pinjaman Kredit :

• Kredit Modal Kerja • Kredit Investasi • Kredit Program • Kredit Sindikasi

Pertumbuhan Investasi di Pasar Modal

Peningkatan Return Saham

Strategi Marketing

+ +