bab ii tinjauan pustaka 2.1 tanaman nilam dan morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/skripsi...

14
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam 2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nilam Menurut Cronquist (1981), tanaman nilam diklasifikasikan sebagai berikut Divisio : Magnoliophyta Classis : Magnolipsida Ordo : Lamiales Familia : Lamiaceae Genus : Pogostemon Species : Pogostemon cablin Benth. Tanaman nilam merupakan tanaman rempah-rempah aromatik yang berasal dari India dan Ceylon. Daun tanaman nilam dicirikan permukaannya kasar, dengan tepi daun bergerigi, panjang daun 10 cm 12 cm dan panjang tangkai daun 0,8 cm. Batang padat dan bengkak pada bagian simpul dengan duri palsu 2,5 cm -14 cm. Kelopak bunga berukuran panjang 5 6,5 cm, corolla 6 9 cm, dengan bercak putih berwarna violet pada semua segmen, vilamen berwarna violet (Backer dan van den Brink, 1965). 2.1.2 Jenis jenis Tanaman Nilam Tanaman nilam (Pogostemon Cabilin Benth) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam ( Patchouly 7 Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

7

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Nilam

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Nilam

Menurut Cronquist (1981), tanaman nilam diklasifikasikan sebagai berikut

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnolipsida

Ordo : Lamiales

Familia : Lamiaceae

Genus : Pogostemon

Species : Pogostemon cablin Benth.

Tanaman nilam merupakan tanaman rempah-rempah aromatik yang

berasal dari India dan Ceylon. Daun tanaman nilam dicirikan permukaannya

kasar, dengan tepi daun bergerigi, panjang daun 10 cm – 12 cm dan panjang

tangkai daun 0,8 cm. Batang padat dan bengkak pada bagian simpul dengan duri

palsu 2,5 cm -14 cm. Kelopak bunga berukuran panjang 5 – 6,5 cm, corolla 6 – 9

cm, dengan bercak putih berwarna violet pada semua segmen, vilamen berwarna

violet (Backer dan van den Brink, 1965).

2.1.2 Jenis – jenis Tanaman Nilam

Tanaman nilam (Pogostemon Cabilin Benth) merupakan salah satu

tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak nilam (Patchouly

7

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

8

Oil). Pada dasarnya terdapat beberapa jenis tanaman nilam di Indonesia. Nilam

Aceh lebih dikenal dan telah ditanam secara meluas. Selain itu, dikenal juga nilam

Jawa dan nilam Sabun. Secara garis besar jenis nilam terbagi menjadi 3 macam

yaitu (Mangun, 2008) :

a. Nilam Aceh

Nilam aceh (Pogostemon Cablin Benth atau Pogostemon Patchouli)

merupakan tanaman ekspor yang direkomendasikan karena memiliki aroma

khas dan menghasilkan minyak yang tinggi dari daun keringnya, dibandingkan

jenis lain yaitu berkisar 2,5-5%. Nilam Aceh dikenal pertama kali dan ditanam

secara meluas hampir di seluruh wilayah Aceh. Jenis tanaman nilam Aceh

berasal dari Filipina, kemudian ditanam dan dikembangkan di wilayah

Malaysia, Madagaskar, Brazil serta Indonesia. Saat ini, hampir seluruh

wilayah Indonesia mengembangkan nilam Aceh secara khusus (Mangun,

2008).

Ada beberapa varietas tanaman nilam aceh. Berdasarkan daerah

asalnya ada 3 macam varietas nilam Aceh yaitu : nilam Tapak Tuan di Aceh

Selatan, nilam Lhokseumawe (Aceh Utara), dan nilam Sidikalang (Aceh

Tamiang). Ketiga varietas mempunyai keunggulan masing-masing. Tapak

Tuan unggul dalam produksi dan kadar patchouli alkohol. Lhokseumawe

kadar minyaknya tinggi sedangkan Sidikalang toleran terhadap penyakit layu

bakteri dan nematoda.

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

9

Tabel 1. Deskripsi 3 Varietas Tanaman Nilam Aceh

Varietas Tapak Tuan Lhokseumawe Sidikalang

Asal

Tinggi tan.(cm)

Warna batang muda

Warna batang tua

Bentuk batang Percabangan

Jumlah cab. primer

Jumlah cab. sekunder

Cabang primer (cm) Cabang sekunder (cm)

Bentuk daun

Pertulangan daun

Warna daun

Panjang daun (cm)

Lebar daun (cm) Tebal daun (mm)

Tangkai daun (cm)

Jumlah daun / cabang

primer

Ujung daun

Pangkal daun

Tepi daun Bulu daun

Terna segar (ton/ha)

Minyak (kg/ha) Kadar minyak(%)

Patchouli alkohol(%)

Ketahanan Meloidogyneincognita

Pratylenchusbracyurus

Radhopolussimilis

Ralstonia solanacearum

Tapaktuan (NAD) 50,57-82,28

Ungu

Hijau keunguan Persegi

Lateral

7,30-24,48

18,80-25,70 46,24-65,98

19,80-45,31

Delta,bulat telur

Menyirip

Hijau

6,47-7,52

5,22-6,39

0,31-0,78

2,67-4,13

35,37-157,84

Runcing

Rata, membulat

Bergerigi ganda

Banyak,lembut

41,51-103,05

234,89-583,26 2,07-3,87

28,69-35,90

Sangat rentan

Sangat rentan

Rentan

Rentan

Lhokseumawe (NAD) 61,07-65,97

Ungu

Ungu kehijauan Persegi

Lateral

7,00-19,76

11,42-25,72 38,40-63,12

18,96-35,06

Delta,bulat telur

Menyirip

Hijau

6,23-6,75

5,16-6,36

0,31-0,81

2,66-4,28

48,05-118,62

Runcing

Datar, membulat

Bergerigi ganda

Banyak,lembut

42,59-64,67

273,49-415,05 2,00-4,14

29,11-34,46

Rentan

Agak rentan

Rentan

Rentan

Sidikalang (Sumut) 70,70-75,69

Ungu

Ungu kehijauan Persegi

Lateral

8,00-15,64

17,37-20,70 43,01-61,69

25,80-34,15

Delta,bulat telur

Menyirip

Hijau keunguan

6,30-6,45

4,88-6,26

0,30-4,25

2,71-3,34

58,07-130,43

Runcing

Rata, membulat

Bergerigi ganda

Banyak,lembut

31,19-80,37

176,47-464,42 2,23-4,23

30,21-35,20

Agak rentan

Agak rentan

Agak rentan

Toleran

Peneliti Y.Nuryani,Hobir, C.Syukur dan I.Mustika

(Nuryani ; 2006)

b. Nilam Jawa

Nilam Jawa (Pogostemon Heyneatus Benth) disebut juga nilam hutan.

Nilam Jawa berasal dari India dan masuk ke Indonesia. Jenis tanaman ini

hanya memiliki kadar minyak sekitar 0,5-1,5%. Jenis daun dan rantingnya

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

10

tidak memiliki bulu-bulu halus dan ujung daunnya agak meruncing (Mangun,

2008).

c. Nilam Sabun

Tanaman nilam Sabun memiliki kandungan minyak sekitar 0,5-1,5%.

Komposisi kandungan minyak yang dimiliki tidak baik sehingga minyak dari

jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak nilam. Oleh sebab itu,

nilam Jawa dan nilam Sabun tidak direkomendasikan sebagai tanaman

komersil karena kandungan minyaknya relatif sedikit. (Mangun, 2008).

2.1.3 Syarat tumbuh Tanaman Nilam

1. Tinggi Tempat

Nilam dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai dataran

tinggi dengan ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut, tetapi akan tumbuh

baik dan berproduksi tinggi pada ketinggian tempat antara 50 - 400 m dpl .

Pada dataran rendah kadar minyak lebih tinggi tetapi kadar patchouli alcohol

lebih rendah, sebaliknya pada dataran tinggi kadar minyak rendah, kadar

patchouli alkohol (Pa) tinggi (Nuryani, 2006).

2. Jenis Tanah

Tanah yang subur dan gembur, kaya akan humus, kaya lumut, tidak

tergenang air seperti tanah Andosol yaitu tanahnya berwarna hitam dan

Latosol tanahnya berwarna kemerahan, serta kemiringan < 150

merupakan

tanah yang sangat sesuai untuk tanaman nilam. (Nuryani, 2006).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

11

3. Keasaman tanah

Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti

tanaman herba lainnya, namun untuk memperoleh produksi yang maksimal

diperlukan kemasaman yang sesuai untuk pertumbuhannya. Nilam dapat

tumbuh dengan baik pada kisaran pH antara 6 – 7 (Nuryani, 2006).

4. Suhu, Iklim dan Kelembaban

Kondisi ekologi yang sesuai dengan jenis tanaman, akan menyebabkan

tanaman tumbuh secara maksimal. Tanaman nilam menghendaki iklim sedang

dengan suhu yang panas dan lembab. Suhu optimum untuk tanaman nilam

adalah 24 - 28° C dengan kelembaban relatif antara 70-90 % (Nuryani, 2006).

5. Curah Hujan dan Intensitas Cahaya Matahari

Nilam menghendaki intensitas cahaya matahari antara 75-100% dan

apabila tanaman kurang mendapat sinar matahari (ternaungi), maka kadar

minyak nantinya akan rendah. Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk

tanaman, diantaranya adalah sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan

pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan

enzim, dan menjaga stabilitas tanaman. Tanaman nilam membutuhkan curah

hujan relatif tinggi antara 2.000 – 3.500 mm per tahun dengan penyebarannya

merata sepanjang tahun (Nuryani, 2006).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

12

2.2 Manfaat dan Kegunaan Nilam

Kandungan utama minyak nilam adalah patchouli alcohol dengan rumus

kimia C15H26. patchouli alcohol berfungsi sebagai pemfiksasi minyak atsiri lainnya

sehingga harumnya dapat bertahan lama dan tidak cepat menguap. Minyak nilam

digunakan sebagai bahan campuran parfum dan kosmetik (diantaranya untuk

pembuatan sabun, pasta gigi, sampoo, lotion, dan deodorant), kebutuhan industri

makanan (diantaranya untuk essence atau penambah rasa), kebutuhan farmasi

(untuk pembuatan anti radang, antifungi, anti serangga ) serta berbagai kebutuhan

industri lainnya (Mangun, 2008).

2.3. Penyakit pada Tanaman Nilam

2.3.1 Penyakit Layu Bakteri Nilam

Penyakit layu bakteri nilam pada umumnya menyebar secara merata

pada satu areal pertanaman dengan gejala daun layu dan diakhiri dengan

kematian tanaman dalam waktu singkat (Gambar 2.1). Gejala awal serangan

penyakit dimulai dari salah satu daun pucuk menjadi layu kemudian diikuti

daun-daun bagian bawah. Pada tingkat serangan lanjut dengan intensitas

serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7-25 hari. Akar dan

pangkal batang membusuk dan terlihat adanya massa bakteri berwarna kuning

keputihan seperti susu. Bentuk gejala ini merupakan ciri khas dari serangan

patogen penyebab penyakit layu bakteri (Nasrun, 2005).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

13

Gambar 2.1 Gejala Penyakit Layu Bakteri Nilam; (a) Penyebaran gejala penyakit

di lapangan, (b) Gejala penyakit pada satu daun pucuk dan diikuti

dengan daun bagian bawah, (c) Akar nilam terinfeksi bakteri patogen

Ralstonia solanacearum dengan massa bakteri berwarna putih susu.

(Nasrun, 2005)

Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia

solanacearum. Suhu untuk perkembangan penyakit tersebut adalah berkisar

antara 10-400C, untuk suhu optimum berkisar antara 35-37

0C, sedangkan

kelembapan tanah yang mendukung adalah berkisar 80% atau lebih. Suhu

berperan pada saat patogen telah menginfeksi tanaman sedangkan

kelembapan tanah berperan dalam pergerakan patogen menuju ke inang

(Agrios, 2005).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

14

2.3.2 Penyakit Budog pada Tanaman Nilam

Penyakit Budog disebabkan oleh cendawan Synchytrium

pogostemonis. Budog yang merupakan istilah dalam bahasa Aceh untuk

Syinchytrium pogostemonis, adalah suatu penyakit yang sering menyerang

tanaman nilam. Gejala penyakit Budog yaitu terjadi kutil pada daun, batang

maupun tangkai bengkak dan menebal, daun terlihat berkerut, tebal dengan

warna merah keunguan (Sukamto, 2009).

Gambar 2.2 Gejala Budog pada Pucuk Tanaman Nilam

Gejala awal penyakit Budog pada tanaman nilam dapat dilihat sedini

mungkin baik pada persemaian maupun di lapang. Gejala awal yang terlihat

yaitu benjolan-benjolan kecil pada permukaan atas dan bawah daun, serta

batang tanaman nilam. Budog menyebabkan kutil muncul pada daun, batang

mapun tunasnya (Nurvani, 2006). Gejala pertama dari budog biasanya adalah

tumbuhnya kutil pada tunas baru yang kemudian meluas ke bagian batang

utama yang memiliki sturktur sel yang lebih keras (Gambar 2.2 dan 2.3). Pada

serangan lanjut pertumbuhan vegetatif akan terhambat sehingga rumpun

tanaman tidak bertambah besar, permukaan batang menebal, ruas batang

Kutil pada pucuk daun

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

15

memendek dan pada ketiak batang tumbuh tunas-tunas berdaun

keriput.(Wahyuno dan Sukamto, 2010).

Gambar 2.3 Gejala Penyakit Budog pada Batang Tanaman Nilam

2.4 Bakteri Corynebacterium

Menurut Holt et al (1994), bakteri Corynebacterium dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Phylum : Protophyta

Classis : Schizomycetes

Ordo : Actinomycetes

Familia : Streptomycetaceae

Genus : Corynebacterium

Spesies : Corynebacterium sp

Sel bakteri Corynebacterium berbentuk batang lurus sampai agak

sedikit membengkok dengan ukuran 0,5-0,9 x 1,5-4 μm.

Kutil pada batang

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

16

Kadang - kadang mempunyai segmen berwarna dengan bentuk

yang tidak menentu tetapi ada juga yang berbentuk gada yang membengkak.

Bakteri ini umumnya tidak bergerak, tetapi beberapa spesiesnya ada yang

bergerak dengan rata – rata dua bulu cambuk polar. Corynebacterium

merupakan bakteri gram positif (Agrios, 2005).

Corynebacterium pada bidang pertanian umumnya dimanfaatkan

sebagai agens pengendali penyakit secara hayati yang bersifat ramah

lingkungan guna mengurangi penggunaan pestisida. Bakteri antagonis ini

berperan sebagai pengganti bakterisida dan fungisida yang dapat menekan

intensitas penyakit pada tanaman (Hanudin, 2010).

Penelitian terdahulu mengenai Corynebacterium sudah dilakukan

pada tanaman padi yang terserang penyakit kresek atau penyakit hawar daun

bakteri yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Hasil

penelitian Ismail dkk (2011) menunjukan bahwa Corynebacterium mampu

menekan perkembangan serangan penyakit kresek 58,1%. Selain itu

Corynebacterium sebagai agens pengendali hayati efektif pula untuk

mengendalikan penyakit karat pada tanaman krisan yang disebabkan oleh

jamur Puccinia horiana menekan intensitas serangan 38,49% (Hanudin dkk,

2010).

Bakteri antagonis Corynebacterium adalah mikroorganisme yang

dapat menekan patogen penyebab penyakit pada tanaman. Pada dasarnya

terdapat 3 mekanisme antagonis dari bakteri yaitu :

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

17

1. Hiperparasitisme : terjadi apabila organisme antagonis memparasit

organism parasit ( patogen tumbuhan )

2. Kompetisi ruang dan hara : terjadi persaingan dalam mendapatkan ruang

hidup dan hara, seperti karbohidrat, nitrogen, ZPT dan vitamin.

3. Antibiosis : Terjadi penghambatan atau penghancuran suatu organisme

oleh senyawa metabolik yang diproduksi oleh organisme lain ( Manik,

2011).

Corynebacterium merupakan bakteri yang mampu bersaing ruang

hidup dalam merebutkan nutrisi dan unsur hara sehingga perkembangan

penyakit akan terhambat. Selain itu bakteri tersebut dapat mengeluarkan zat

antibiotik berupa siderofor untuk menekan penyakit yang disebabkan oleh

pathogen baik bakteri maupun jamur.

2.5 Pupuk Nitrogen ( Urea)

Tanaman nilam sangat responsif terhadap pemupukan. Pemupukan

dilakukan untuk memberikan unsur hara ke dalam tanah dalam jumlah yang cukup

sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan

tepat yaitu dengan dosis dan takaran yang tepat. Pemupukan merupakan salah satu

cara agar tanaman nilam tumbuh subur,berdaun banyak dan produksi tinggi.

Kebutuhan akan unsur hara pada tanaman harus tercukupi agar pertumbuhannya

bisa optimal (Intan et al. 2006).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

18

Nitrogen merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

banyak. Fungsi dari nitrogen adalah sebagai penyusun komponen dari sel

tumbuhan, termasuk asam amino dan asam nukleat (Taiz & Zeiger, 2002 ).

Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion amonium

(NH4-). Sebagian basar nitrogen diserap dalam bentuk ion nitrat karena ion

tersebut bermuatan negatif sehingga selalu berada di dalam larutan tanah dan

mudah terserap oleh akar. Karena selalu berada didalam larutan tanah ,ion nitrat

mudah tercuci oleh aliran air. Sebaliknya ion amonium bermuatan positif

sehingga terikat oleh koloid tanah. Ion tersebut dapat dimanfaatkan oleh tanaman

setelah melalui proses pertukaran kation. Karena bermuatan ion positif, ion

amonium tidak mudah hilang oleh proses pencucian ( Novizan, 2005).

Mekanisme kerja Urea di dalam tanah yaitu dengan pemberian urea di

dalam tanah, dengan bantuan enzim urease akan segera dihidrolisis menjadi

amonia dan karbon dioksida, keduanya berbentuk gas dan mudah hilang di dalam

tanah. Namun amonia mudah bereaksi dengan air membentuk hidroksi amonium,

sehingga tidak akan hilang dari tanah. Menurut Sanches et al (1994), reaksi

pupuk urea jika diberikan ke dalam tanah akan menjadi amonium dan dalam

keadaan tersedia bagi tanaman, dengan reaksi sebagai berikut :

CO(NH2)2 + 2H2O

Urease NH3 + CO2

2NH3 + 2H2O 2NH4OH+ + 2OH

-

Menurut matsuo et al (1995), proses perubahan nitrat menjadi amonium

untuk selanjutnya dapat diserap oleh tanaman nilam mengalami 2 tahap yaitu :

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

19

1. NO3- + 2e + 2H+ NO2

- + H20

2. NO2-

+ 8e + 8 H+ NH4+ + 2H2O

Reaksi pertama dikatalisis oleh enzim nitrat reduktase (NR) yang

berperan dalam reduksi nitrat menjadi nitrit dan berlangsung di dalam sitosol

sedangkan reaksi tahap kedua dikatalisis oleh enzim nitrit reduktase (NiR) yang

berperan dalam reduksi nitrit menjadi amonium. Reaksi tahap pertama yaitu :

NO3- + NADPH + H+

NR

NO2- + NADP

+ + H2O

Energi yang digunakan dalam reduksi nitrat menjadi nitrit disuplai oleh

NADPH yang diperoleh dari fotosintesis NO2 dalam sitosol yang dihasilkan pada

reaksi tahap pertama ditranslokasikan ke dalam kloroplas (daun) atau ke dalam

akar tempat reduksi selanjutnya menjadi NH4+

berlangsung yang dikatalisis oleh

enzim NiR. Reaksi tahap kedua yaitu :

NO2- + 3H2O + 2H

+ NiR

NH4+

+ 1,5 02 + 2H20

Reaksi tahap kedua berlangsung di daun dalam kloroplas. Energi yang digunakan

untuk mereduksi nitrit (terutama pada daun) diturunkan dari reaksi cahaya dalam

fotosintesis (Salisbury dan Ross,1995).

Nitrogen merupakan komponen utama pada tanaman. Sekitar 40-50%

kandungan protoplasma yang merupakan substansi hidup dari sel tumbuhan terdiri

dari senyawa nitrogen. Senyawa nitrogen dibutuhkan oleh tanaman untuk

membentuk asam amino yang akan diubah mentadi protein. Nitrogen juga

dibutuhkan senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat dan enzim. Karena itu

, nitrogen dibutuhkan dalam jumlah banyak pada setiap tahap pertumbuhan

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Nilam dan Morfologi ...repository.ump.ac.id/5195/3/SKRIPSI MARDIANA LESTARI BAB II.pdf · jenis nilam Sabun tidak laku di pasaran bisnis minyak

20

tanaman, khususnya pada pertumbuhan vegetatif yaitu pertumbuhan akar, batang,

dan daun ( Novizan,2005).

Jika terjadi kekurangan (Defisiensi) nitrogen tanaman tumbuh lambat dan

kerdil. Jika kekurangan tersebut terus berlanjut maka daun berwarna hijau muda

dan daun yang lebih tua menguning (klorosis) dan akhirnya kering sehingga

menyebabkan daunnya pada runtuh. Di dalam tubuh tanaman, nitrogen bersifat

dinamis (mobilisasi) sehingga jika terjadi kekurangan nitrogen pada bagian pucuk,

nitrogen yang tersimpan pada daun tua akan dipindahkan ke organ yang lebih

muda. Dengan demikian , pada daun – daun yang lebih tua gejala kekurangan

nitrogen akan terlihat lebih awal ( Taiz & Zeiger, 2002 ).

Jika terjadi kelebihan nitrogen, tanaman tampak terlalu subur, ukuran daun

akan menjadi lebih besar, batang menjadi lunak dan berair (sukulen) sehingga

mudah rebah dan mudah diserang penyakit . kelebihan nitrogen juga dapat

menunda pembentukan bunga, bahkan bunga yang sudah terbentuk mudah rontok.

Selain itu juga dapat menunda pembuahan (Novian,2005).

Pengaruh Dosis Pupuk..., Mardiana Lestari, FKIP UMP, 2015