bab ii nusantara sebelum kedatangan portugis a. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/bab 2.pdf ·...

23
BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. Kondisi Politik Ketika kita berbicara mengenai kondisi politik Nusantara sebelum kedatangan Portugis pada awal abad ke 16 M, maka kita akan membahas tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa kerajaan besar yang mendominasi di banding kerajaan-kerajaan lain yang ada seperti, kerajaan Majapahit di Jawa Timur, kerajaan Islam Demak dan kerajaan Malaka di Malaya, 27 namun sebelum kerajaankerajaan tersebut perlu juga kita membahas kerajaan-kerajaan lain untuk mengetahui peralihan kekuasaan yang ada di Nusantara saat itu, baik kerajaan Hindu Budha maupun kerajaan Islam. Pembahasan mengenai kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindhu Budha akan dibahas sekilas karena sebelum kedatangan Portugis ke Nusantara sebagian besar wilayah-wilayah yang ada berada dibawah kekuasaan pemerintahan Islam, seperti Demak di Jawa, Malaka, Ternate dan Tidore di Maluku dan beberapa tempat lainnya. 1. Kerajaan Sriwijaya Sebagai kerajaan maritim Sriwijaya yang telah mengembangkan kerajaan dan mencapai puncak kejayaannya pada kira-kira abad ke tujuh, bahkan sampai abad kedua belas Sriwijaya masih menguasai pelabuhan 27 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, 27.

Upload: trananh

Post on 11-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

BAB II

NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS

A. Kondisi Politik

Ketika kita berbicara mengenai kondisi politik Nusantara sebelum

kedatangan Portugis pada awal abad ke 16 M, maka kita akan membahas tentang

kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa

kerajaan besar yang mendominasi di banding kerajaan-kerajaan lain yang ada

seperti, kerajaan Majapahit di Jawa Timur, kerajaan Islam Demak dan kerajaan

Malaka di Malaya,27 namun sebelum kerajaan–kerajaan tersebut perlu juga kita

membahas kerajaan-kerajaan lain untuk mengetahui peralihan kekuasaan yang ada

di Nusantara saat itu, baik kerajaan Hindu Budha maupun kerajaan Islam.

Pembahasan mengenai kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindhu Budha akan

dibahas sekilas karena sebelum kedatangan Portugis ke Nusantara sebagian besar

wilayah-wilayah yang ada berada dibawah kekuasaan pemerintahan Islam, seperti

Demak di Jawa, Malaka, Ternate dan Tidore di Maluku dan beberapa tempat

lainnya.

1. Kerajaan Sriwijaya

Sebagai kerajaan maritim Sriwijaya yang telah mengembangkan

kerajaan dan mencapai puncak kejayaannya pada kira-kira abad ke tujuh,

bahkan sampai abad kedua belas Sriwijaya masih menguasai pelabuhan

27 M. C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, 27.

Page 2: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

20

Malaka yang saat itu sebagai tempat transit para pedagang dari berbagai

wilayah. Pedagang-pedagang yang dari Barat ketika ingin ke Cina harus transit

dulu di Malaka begitupun sebaliknya pedagang-pedagang Cina yang ingin

melakukan pelayaran ke wilayah Barat juga harus transit.28 Tanda-tanda

kemunduran Sriwijaya di bidang perdagangan mungkin dapat dihubungkan

dengan berita Chou Ku-Fei tahun 1178, dalam Ling-Wai-Tai-Ta yang

menceritakan bahwa persediaan barang-barang perdagangan di Sriwijaya

mahal-mahal, karena negeri itu tidak lagi menghasilakan hasil-hasil alamnya.

Untuk mencegah kemunduran kerajaan Sriwijaya maka kerajaan tersebut

membuat peraturan cukai yang lebih berat lagi bagi pedagang-pedagang asing

yang singgah dipelabuhannya. Apabila para pedagang asing itu berusaha

menghindari pelabuhannya, maka dipelabuhan-pelabuhan lainnya mereka

dipaksa berlabuh oleh penguasa-penguasa setempat. Dengan demikian, maka

pedagang asing tujuannya berlayar ke Cina mengalami berbagai rintangan.29

Kemunduran dan keruntuhan kerajaan Sriwijaya selain akibat ekspansi

politik Singasari pada tahun 1275 M serta munculnya pemisahan diri beberapa

wilayah yang menjadi kekuasaannya30, juga karena ekspansi Cina pada masa

Kubilai Khan di abad ke 13 dan masa pemerintahan dinasti Ming abad ke 14-

15 M ke Asia Tenggara. Selain kedua faktor tersebut kelemahan yang dialami

oleh kerajaan Sriwijaya juga dikarenakan semakin banyaknya koloni Muslim

di daerah-daerah jajahan Sriwijaya yang bertempat di Aceh Timur.31

28Ahwan, Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 34.29Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia,Jilid III, 2-3.30Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 35.31Ibid., 36.

Page 3: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

21

2. Kerajaan Majapahit

Di Jawa, kerajaan besar dengan luas kekuasaan mencapai 400 league

yang dimulai dari Cimanuk membentang hingga Blambangan kemudian

memutar dari satu sisi ke sisi yang lain. Kerajaan Jawa ini dipimpin oleh

seorang yang dikenal dengan nama Batara Vojyaya, nama ini kemudian

dikaitkan dengan Batara Brawijaya gelar yang dikeluarkan oleh wilayah-

wilayah tahklukan Majapahit.32

Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari kerajaan Singasari yang

memiliki ambisi sangat besar terhadap perluasaan wilayaah kekuasaan, hal ini

tercapai pada masa raja Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada. Wilayah

kekuasaan Majapahit tidak hanya di Jawa dan pulau sekitarnya, akan tetapi

meliputi wilayah Nusantara lainnya seperti, Malaya dan Philipina. Kerajaan

yang didirikan oleh menantu raja terakhir Singasari yakni Raden Wijaya pada

tahun 1293 M. Kerajaan Majapahit berkuasa hingga awal abad ke XVI dan

merupakan kerajaan Hindu terakhir yang ada di Nusantara yang kemudian

disusul munculnya kerajaan atau Negara-negara Islam.33

Kekecauan politik yang terjadi dalam tubuh kerajaan Majapahit

sebenarnya muncul semenjak awal kerajaan tersebut dibangun. Raden Wijaya

sebagai pendiri kerajaan ini tidak memiliki keturunan laki-laki, dia hanya

memiliki keturunan perempuan dari permaisuri yang dikawininya. Keturunan

laki-lakinya justru diperoleh dari seorang istri dari hasil ekpedisi Pamalayu,

yang kemudian putera tersebut diberi gelar Jayanegara yang kemudian

32 Pires, Suma Oriental, 228.33Slamet Muljana, Runtuhnya Kerajaan-Kerajaan Hindu Jawa dan munculnya Negara-NegaraIslam di Nusantara, 14.

Page 4: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

22

menggantikan posisi ayahnya. Pada masa pemerintahan Jayanegara kerajaan

mengalami banyak sekali pemberontakan, seperti pemberontakan yang

dilakukan oleh Ra Kuti, Ra Remi, pemberontakan Sadeng dan juga kelanjutan

dari pemberontakan ketika Raden Wijaya masih berkuasa.34

Jayanegara meninggal pada usia yang sangat muda dan tidak

meninggalkan keturunan. Sehingga kekuasaan dipegang oleh putri

radenWijaya yang bernama Tribuwanatunggadewi. Pada masa

pemerintahannya juga terjadi banyak pemberontakan, naum semuanya dapat

diatasi oleh patih Gajah Mada.

Setelah kekuasaan dipegang oleh Tribuwanatunggadewi, sebagai

penerusnya adalah puteranya sendiri yakni Hayam Wuruk yang berkuasa dari

tahun1350 sampai 1389 M.35 Ketika Hayam Wuruk berkuasa dan Gajah mada

sebagai mahapatihnya, kerajaan Majapahit memiliki eksestensi dan legitimasi

internasional yang luar biasa.

Namun, nasib teragis kerajaan Majapahit terjadi lagi pada masa Hayam

Wuruk, hal ini dikarenakan ia tidak memiliki putera mahkota yang akan

menggantikannya sebagai penerus pemimpin kerajaan. Putera laki-laki justru

diperoleh dari selirnya yang kemudian hari anak tersebut diberi nama

Wirabumi dan diberi wilayah kekuasaan di wilayah Balambangan. Sementara

pusat kerajaan Majapahit diserahkan kepada putrinya Kusumawardhani dan

suaminya Wikrawardhana.

34Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 36.35Muljana, Runtuhnya Kerajaan-Kerajaan Hindu Jawa dan munculnya Negara-Negara Islam diNusantara, 32.

Page 5: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

23

Dari perkawinan putri Hayam Wuruk tersebut ternyata tidak juga

dikaruniai seoarang anak. Keturunan Wikrawardana justru diperoleh dari

seorang perempuan garwa ampil yang kemudian menurunkan Ratu Suhita.

Setelah Wikrawardana mengundurkan diri dari tahta kepemimpinan ratu Suhita

lah yang menggantikan menjadi ratu Majapahit.36

Pengangkatan Suhita sebagai ratu Majapahit ini ditentang oleh

Wirabumi, yang nota benenya adalah keturunan dari Hayam Wuruk walaupun

dari seorang selir. Sehingga hal ini memunculkan terjadinya pemberontakan

untuk merebut kekuasaan dari Suhita. Dari konflik ini kemudian menimbulkan

perang besar yakni perang Paregreg. Dengan adanya perang Paregreg

menjadikan perpecahan didalam keluarga Majapahit, baik keluarga secara garis

keturunan maupun keluarga yang merupakan daerah kekuasaan. Beberapa

wilayah memihak Suhita dan beberapa wilayah lainnya memihak Wirabhumi.

Selain beberapa Negara bagian yang memihak daiantara Suhita dan Wirabhumi

ada beberapa wilayah yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan

diri dari kekuasaan Majapahit.37

Permasalahan yang dihadapi oleh kerajaan Majapahit tidak hanya

keinginan daerah-daerah kekuasaan melepaskan diri dari ikatan kekuasaan

kerajaan, tetapi yang lebih kuat adalah adanya keinginan dari masin-masing

keluarga kerajaan untuk menduduki tahta kepemimpinan kerajaan. Selain itu,

Kemerosotan yang terjadi di kerajaan disebabkan penguasa kerajaan kurang

memperhatiakan rakyatnya dan lebih senang menghabiskan waktu di istana

36Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 37.37Ibid., 38.

Page 6: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

24

bersama istri dan selir-selirnya. Ditambah lagi, rakyatnya sudah mulai

kehilangan kepercayaannya terhadap rajanya dan percaya kepada diri sendiri,

karena meraka kecewa akibat kehilangan sebagian besar tanah mereka.38

Sehingga membuat para bupati yang berada dipesisir merasa terlepas dari

pengaruh kekuasaan Majapahit, semakin lama mereka semakin yakin atas

kekuasaannya sendiri didaerah yang dikuasinya. Sehingga pendukung dari

kerajaan semakin melemah hingga membuat kerajaan Majapahit semakin

terpuruk dalam perpecahan dan menuju jurang kehancuran.39

3. Kerajaan Demak

Setelah kerajaan Majapahit di Jawa Timur mengalami kemunduran,

tampillah kerajaan Islam pertama yakni kerajaan Demak. Dalam Babad Tanah

Jawi diceritakan pendiri kerajaan Demak adalah Raden Fattah setelah berhasil

mengalahkan orang tuanya, Prabu Brawijaya. Prabu Brawijaya adalah raja

terakhir dari kerajaan Majapahit.40 Dengan demikian pendiri kerajaan ini

memiliki citra yang negatif berupa cacat moral karena melawan orang tuanya

sendiri.41 Opini ini dirasa sangat mendalam dikalangan masyarakat tertentu,

tanpa adanya penelusuran lebih lanjut. Sedangkan, pada saat kerajaan Demak

berdiri dengan menempati daerah Bintara, hadiah dari raja Majapahit

38 Ibid., 229.39Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia,Jilid III, 21.40W.L Olthof, Babad Tanah Jawi dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647 ,terj. H.R Sumarsono(Yogyakarta: Narasi, 2016), 55-56.41Beberapa sumber lain mengetakan ketika kerajaan Demak menyerang Majapahit bukan padaMasa Prabu Brawijaya V namun penyerangan yang dilakukan kerajaan Demak pada masa PrabuBrawijaya VI(Girindrawardhana) pada tahun 1517 M. Lihat: Abdullah, Sultan Fattah: Raja IslamPertama Penakluk Tanah Jawa 1482-1518 M, 186.

Page 7: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

25

kepadaanaknya, kerajaan Majapahit masih berdiriakan tetapi sudah berada di

ujung tanduk kemunduran.42

Pada saat itu Pusat kerajaan Majapahit telah dipindahkan ke Daha

Kediri oleh raja Girindrawardhana. Asal usul raja Girindrawardhana sampai

saat ini belum jelas, asalnya ia merebut kekuasaan dari Kertabhumi (Brawijaya

V), ayah raden Fattah. Oleh sebab itu, jika kemudian raden Fattah merebut

tahta tersebut dengan maksud melakukan pembalasan terhadap pembunuh

ayahnya.43

Kerajaan Demak didirikan oleh Sultan Fattah pada tahun 1482 M

dengan bantuan dan dukungan para Wali Songo setelah melemahnya kerajaan

Majapahit.44 Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Fattah memiliki wilayah

kekuasaan yang sangat luas tidak hanya di wilayah Jawa namun juga diwilayah

sekitarnya seperti Lampung dan Palembang di ujung kepulauan Sumatera,

kepulauan Malaka, pulau Borneo, Sulawesi bagian Selatan, Madura, Lombok,

Nusa Tenggara Barat, Ternate dan Tidore.45

Sultan Fattah sebagai seorang pemimpin memperkenalkan kitab

Salokantara sebagai kitab undang-undang kerajaan. Sikap Sultan Fattah

terhadap umat beragama lain sangatlah toleran, hal ini ditandai dengan tidak

memaksakan untuk mengembalikan kuil Sam Po Kong menjadi masjid,

sebagaimana dulu saat didirikan oleh Laksamana Ceng Ho yang beragama

42Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 152.43Ibid., 152.44Rachmad Abdullah, Kerajaan Islam Demak: Api Revolusi Islam di Tanah Jawa 1518-1549 M,26.45Ibid., 26.

Page 8: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

26

Islam.46 Dengan sikap toleransi yang dimiliki oleh Sultan Fattah, hingga ia

tidak ingin memerangi umat Hindu dan Budha.

Pengaruh politik kerajaan Demak dalam hubungan dengan berbagai

bangsa teramatlah besar. Kerajaan Demak merupakan juru bicara dikawasan

Asia Tenggara yang sangat disegani. Sebagai Negara Adidaya dikawasan Asia

Tenggara Demak menempatkan duta besar kerajaannya diberbagai Negara

seperti Johor, Pasai, Gujarat, Turki, Parsi, Arab dan Mesir.47

Setelah mangkatnya Sultan Fattah pada tahun 1518 M, tahta

kepemimpinan diteruskan oleh Adipati Yunus/ Pati Unus 1518-1521 M.48

Dalam bukunya Tome Pires disebutkan bahwa raja kedua adalah Pate Rodim

atau Rodin.49 Adapati Unus sebelumnya menjabat sebagai Adipati Jepara,

sebelah Timur dari pusat Kerajaan Demak. Pati Unus juga terkenal dengan

sebutan Pangeran Sabrang Lor.50 Dibawah kepemimpinan Pati Unus Kerajaan

Demak menjadi kerajaan yang berwawasan Nusantara. Visi besarnya adalah

menjadikan Demak sebagai kerajaan Maritim besar. Pada masa

kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di

Malaka.51

Pada tahun 1521 M Pati Unus wafat saat bertempur melawan Portugis

di Malaka dalam ekspedisi Jihad yang kedua.52 Setelah Pati Unus wafat tahta

46Soedjipto Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli (Yogyakarta: Laksana, 2014),306.47Abdullah, Kerajaan Islam Demak: Api Revolusi Islam di Tanah Jawa 1518-1549 M, 27.48Ibid., 27.49Pires, Suma Oriental, 195.50Muljana, Runtuhnya Kerajaan-Kerajaan Hindu Jawa dan munculnya Negara-Negara Islam diNusantara, 17.51 Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli, 315.52Abdullah, Kerajaan Islam Demak: Api Revolusi Islam di Tanah Jawa 1518-1549 M, 65.

Page 9: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

27

kepemimpinan di teruskan oleh saudaranya yakni Sultan Trenggana. Keadaan

tragis yang dihadapi oleh kerajaan Demak tidak jauh beda dengan kerajaan

sebelumnya yakni Majapahit. Disini intrik intern keluarga kerajaan menjadi

faktor penyebab yang paling besar. Hal ini dikarenakan Pati Unus tidak

meninggalkan keturunan yang bisa menggantikannya sebagai penerus

kepemimpinan kerajaan Demak.

Sultan Trenggana memerintah kerajaan Demak pada usia 38 tahun

dengan gelar Sultan Syah Alam Akbar III yang berdaulat penuh pada tahun

1521 M, ini terjadi setelah Syahidnya Pati Unus saat perang melawan Portugis

di Malaka pada tahun 1521 M. Setelah diangkat menjadi pemimpin kerajaan

Demak Sultan Trenggana memperluas wilayah kekuasaannya baik ke Timur

maupun ke Barat.53

Perluasan kekuasaan yang dilakukan Sultan Trenggana menjadikan

kerajaan Demak semakin berdiri tegak. Wilayah kekuasaan yang hampir

mencakup seluruh tanah Jawa, kecuali Blambangan dan Padjajaran. Dengan

melakukan perluasan kekuasaan ini Sultan Trenggana berhasil mengalahkan

sisa-sisa kerajaan Majapahit yang berada di Daha Kediri dan juga menaklukkan

kerajaan Syiwo-Budha di jawa Barat.54

Selain kedua wilayah tersebut Sultan Trenggana juga menaklukkan

beberapa wilayah lainnya semasa beliau menjabat sebagai pemimpin di

kerajaan Demak. Wilayah-wilayah yang di taklukkan seperti, Tuban, Madiun,

53Ibid., 65.54Ibid., 66.

Page 10: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

28

Blora, Surabaya, Lamongan, Blitar, Wirosobo, Gunung Penanggungan, dan

juga kerajaan Sangguruh di Malang.55

Dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas menjadikan kerajaan

Demak sebagai kekuatan Politik yang berbasis Islam di Nusantara. Karena,

ketika Sultan Trenggana berkuasa di Nusantara kekuasaan politik didasarkan

pada ajaran agama, Seperti Islam, Khatolik, Syiwo-Budho dan setiap kekuatan

ini memiliki kekuasaan politik berupa kerajaan. Dengan semakin kuatnya

kerajaan yang berbasis Islam ini menjadikan kerajaan Syiwo-Budho menjalin

kerja sama dengan Katholik Portugis. Kerjasama ini dilakukan untuk

menghadapi kekuatan Islam Demak yang sedang berjaya.56

Keberhasilan Sultan Trenggana menaklukkan beberapa wilayah di

Barat maupun di Timur ingin memperluas kekuasaannya dengan menaklukan

Panarukan. Usaha penaklukkan yang dilakukan Sultan Trenggana ini

membawanya pada akhir kehidupannya. Ketika Sultan Trenggana berhasil

mengepung Panarukan selama tiga Bulan, namun belum bisa merebut kota

tersebut. Suatu ketika Sultan Trenggana melakukan rapat bersama adipati

untuk meluncurkan serangan selanjutnya. Putra bupati Surabaya yang berumur

10 tahun dan bekerja sebagai pelayannya tertarik pada jalannya rapat sehingga

tidak mendengar perintah Sultan Trenggana. Hal ini menjadikan Sultan

Trenggana marahdan memukulnya, secara sepontan anak itu membalas dengan

55Ibid., 67.56Ibid., 124.

Page 11: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

29

menusukkan pisau di dada Sultan Trenggana. Tusukan pisau ini menjadikan

Sultan Trenggana tewas seketika.57

Setelah wafatnya Sultan Trenggana pada tahun 1546 M tampu kekuasan

dilanjutkan oleh putra tertuanya yakni Sunan Prawoto. Sunan Prawoto

memerintah hanya tiga tahun yakni pada tahun1546-1549 M. pada masa

kepemimpinan Sunan Prawoto terjadi banyak konflik hingga menjadikan

kerajaan Demak runtuh.58

Untuk pembahasan mengenai Sunan Prawoto tidaklah terlalu banyak

karena fokus pembahasan hanya memnyangkut pada masa kekuasaan Sultan

Fattah, Pati Unus dan Sultan Trenggana.

4. Kerajaan Malaka

Kerajaan yang muncul akibat jatuhnya kerajaan Hindhu Singapura

(Tumasik) akibat invasi Majapahit sebagai realisasai politik Nusantara

(Sumpah Palapa) yang digagas oleh Mahapatih Gajah Mada dan prabu Hayam

Wuruk. Kemudian raja tersebut melarikan diri ke daerah terpencil, termasuk di

wilayah Malaka, yang saat itu Malaka berada diwilayah kekuasaan Siam.

Paramisora, raja Hindu Singapura yang melarikan diri tersebut

menjadikan Malaka sebagai basis perjuangan dan berupaya memisahkan diri

dari Siam dan menjadikannya sebagai pusat kerajaan. Ia adalah raja pertama di

kerajaan Malaka yang masuk Islam dan bergelar Sultan Muhammad Syah.59

57Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli, 321.58Ibid., 321.59Hamka, Sejarah Umat Islam,jilid IV(Jakarta: Bulan Bintang, 1981), 89.

Page 12: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

30

Pendapat lain mengatakan bahwa Paramisora adalah bangsawan

Blambangan yang melarikan diri ke Singapura (Tumasik) karena gempuran

Majapahit. Kemudian Paramisora menetap disana dan dibantu oleh para bajak

laut untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat perdagangan. Usaha

selanjutnya yang dilakukan adalah mencari perlindungan dari kekaisaran

Tiongkok dari serbuan Majapahit dan Siam. Setelah mendapat jaminan

perlindungan, tempat ini dijadikan sebagai basis perjuangan. Pada tahun 1414

M ia masuk Islam dan menjadi raja dengan gelar Sultan Iskandar Syah.60

Hubungan dengan dua kerajaan tetap dilakukan dengan cara

mengirimkan upeti, dua kerajaan ini adalah kerajaan Siam dan Tiongkok.

Karena sebelumnya Malaka adalah bagian dari kekuasaan Siam. Namun,

hubungan yang tetap terjaga dengan kokoh adalah hubungannya dengan

Tiongkok.

Pengetahuan dan pengalaman tentang kebudayaan Majapahit, Siam,

Pasai telah memberikan kemauan keras untuk menjadikan Malaka sebagai

pusat budaya Islam, dimana adat istiadat bersendikan Islam yang merupakan

asimilasi dari berbagai macam sistem. Sultan Muhammad Syah meninggal

pada tahun 1414 M setelah mengokohkan budaya Islam di Malaka sebagai

kelanjutan dari kerajaan Samudera Pasai dan sukses menjaga stabilitas

pelabuhan Malaka sebagai jalur perdagangan. Setelah Sultan Mahmud Syah

meninggal tampu kepemimpinan diperintah oleh puteranya yakni Sultan

Iskandar Syah. Ketika ia memimpin kerajaan Malaka, ia meneruskan hubungan

60Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan III (Yogyakarta: Yayasan kanikus, 1997), 46-47.

Page 13: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

31

dengan Tiongkok sebagaimana yang dilakukan oleh ayahnya. Sultan Iskandar

Syah memerintah sampai tahun 1424 M. selama kepemimpinannya kemajuan

kerajaan tersendat karena adanya intrik Intern dari keluarga.61

Sepeninggal Sultan Iskandar Syah kepemimpinan diwariskan kepada

puteranya yakni Raja Ibrahim yang nota benenya adalah anak keduanya bukan

kepada raja Kasim putera pertamanya. Sehingga hal ini menjadikan terjadinya

konflik didalam kalangan keluarga. Raja Kasim yang diusir dan kemudian

menjadi nelayan. Ketika ia menjadi nelayan berusaha menyusun kekuatan

untuk merebut kekuasaan dari adiknya. Setelah kekuatan dirasa cukup

diseranglah kerajaan dan berhasil merebut kekuasaan dari adiknya. Raja Kasim

naik tahta dan bergelar Sultan Mudzaffar Syah dan memerintah pada tahun

1424 M.

Pada masa kepemimpinan Sultan Mudzaffar Syah ini popularitas

kerajaan sangat luar biasa bahkan melebihi popularitas kakeknya. Namun,

kerajaan Siam ketiaka ia memimpin menuntut pengiriman upeti seperti

sebelumnya karena dulunya Malaka adalah bagian dari wilayah kekuasaannya.

Namun, hal itu ditolak oleh Sultan sehingga menjadikan raja Siam marah dan

berusaha menyerang Malaka, namun hal itu dapat digagalkan. Penyerangan

dilakukan beberapa kali namun semua hasilnya sama yakni mengalami

kegagalan.

Sultan Mudzaffar Syah memerintah selama dua puluh tahun Sultan

Mudzaffar Syah meninggal pada tahun 1444 M, kemudian kepemimpinan

61Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 107.

Page 14: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

32

diteruskan oleh puteranya yakni raja Abdullah dengan gelar Sultan Mansyur

Syah. Dalam menjalankan kepemimpinannya ada dua hal yang di lakukan

yakni, membersihkan anasir Siam dan juga melakukan hubungan diplomatik

dengan kerajaan Majapahit. Pada masa Sultan Mansyur kerajaan kemasyuran

kerajaan Malaka sama seperti penguasa sebelumnya. Sampai akhir

kepemimpinannya kerajaan Malaka masih termasuk berjaya, ia memerintah

selama 33 tahun yang kemudian digantikan puteranya yakni raja Husein yang

bergelar Sultan Aliddin Riyat Syah. Pada masa kekuasaan Sultan Alaiddin

Riyat Syah masa kejayaan Malaka masih ada, dengan adanya hubungan

diplomatik dan pengakuan negeri-negeri sekitar.62

Setelah wafatnya Sultan Alaiddin Syah kerajaan Malaka mengalami

kemundurun, dan benar-benar mengalami kehancuran pada masa puteranya

yang memimpin yakni Sultan Mahmud Syah. Tidak adanya kecakapan dalam

hal kepemimpinan dan juga adanya cacat moral yang dimiliki Sultan

menjadikan tambah parahnya kondisi kerajaan. Selain itu, kedatangan kapal-

kapal Portugis pada tahun 1509 M. Berangsur-angsur orang Portugis datang ke

Malaka hingga pada tahun 1511 kerajaan Malaka berhasil ditahlukkan oleh

Portugis. Dengan kemenangan ini Portugis bisa mengontrol selat Malaka

secara ekonomis, politis dan agamis.63

1. Kerajaan-Kerajaan Lain

Selain kerajaan yang berada di wilayah Jawa dan wilayah semenanjung

yang telah disebutkan diatas. Kondisi Politik wilayah Nusantara bagian Timur

62Ibid.,108-110.63Ibid., 110-111.

Page 15: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

33

juga tidak kalah penting khususnya Maluku. Maluku memiliki beberapa

kerajaan namun yang mempunyai eksistensi dan pengaruh besar dalam bidang

politik ada empat kerajaan yakni, Jailolo, Ternate Tidore dan Bacan. Selain

empat kerajaan ini ada beberapa kerajaan kecil seperti Laloda, Moro dan Obi

yang tidak begitu berpengaruh karena adanya dominasi dari kerajaan-kerajaan

besar.64

Kerajaan Ternate dan Tidore merupaakan kerajaan terbesar di antara

keempat kerajaan besar yang memiliki pengaruh di Maluku. Pandangan politik

kedua kerajaan ini hampir sama yakni melakukan ekspansi, hal ini dilakukan

karena kedua kerajaan ini memiliki basis militer yang kuat dan hampir imbang.

Dalam melakukan ekspansi kedua kerajaan ini memiliki bidikan wilayah yang

berbeda, kerajaan Ternate melakukan elspansi kearah Barat namun Tidore

kearah Timur.

Ekspansi yang dilakukan kerajaan Ternate berhasil menguasai Ambon

dan juga Pulau Seram. Sementara ekspansi yang dilakukan kerajaan Tidore

berhasil menguasai wilayah-wilayah bagian Timur seperti, Halmahera, Seram

Timur, kepulauan Raja Ampat dan juga Papua daratan yang kemudian wilayah

tersebut dijadikan sebagai visalnya.65

Ternate dan Tidore memang bersaing ketat dalam hal politik di Maluku

namun diantara kedua kerajaan ini tidak pernah terjadi perang terbuka.

Konflik-konflik kecil memang terjadi diantara kedua kerajaan namun tidak

pernah menimbulkan terjadinya offensive militer secara terbuka.

64M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950M(___,___,2006), 6.65Ibid., 7.

Page 16: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

34

Seiring kedatangan bangsa barat yang pertama kali pada tahun 1512 M

pesaingan di antara beberapa kerajaan ini bertambah bukan hanya dalam

bidang politik, ekonomi tapi juga dalam upaya menggait mitra-mitra Asing

untuk berpihak kepada daerah atau wilayah mereka.66

Dalam menjalankan pemerintahan diwilayah Maluku menggunakan

gaya monarki yang di elaborasi dengan unsur-unsur adat dan tradisi. Tahta

adalah lambang pemerintahan yang diduduki seorang raja sebagai pengambil

keputusan akhir atas semua urusan kerajaan dan pemerintahan. Raja dalam

menjalakan pemerintahan dibantu suatu birokrasi yang disebut Bobata atau

semacam menteri, yang dikepalai seorang jogugu atau perdana menteri yang

dijabat oleh tokoh-tokoh kepercayaan raja. Dalam bidang militer yang menjadi

pemimpin adalah seorang Kapita Lau atau Panglima Laut yang selalu dipegang

oleh putera mahkota atau salah seorang putera raja lainnya.

Wilayah kerajaan di Maluku dibagi menjadi beberapa distrik yang

dipimpin oleh seorang sangaji atau disebutt sebagai kepala wilayah yang

membawahkan wilayah-wilayah setingkat desa yang dikepalai oleh seorang

Kimalaha.67

B. Kondisi Ekonomi

Nusantara memiliki gabungan dari berbagai potensi ekonomi, yang

disebabkan beberapa faktor: 1) Letak geografis Nusantara yang berada di tengah

jalur perdagangan laut dunia. Karena saat itu yang paling dominan dalam

perdagangan internasional menggunakan jalur laut. 2) Sebagai wilayah maritim,

66Ibid., 7.67Ibid., 8.

Page 17: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

35

Nusantara memiliki biota laut yang sangat melimpah karena dilingkupi wilayah

laut yang luas. 3) Memiliki pulau-pulau subur yang menghasilkkan berbagai

komoditas dan keperluuan bagi hidup orang banyak diseluruh penjuru dunia. 4)

Memilik hutan-hutan yang luas dengan berbagai hasil yang potensial.68

Sejak zaman prasejarah, bangsa Indonesia terkenal dengan sebutan orang

pelaut. Mereka tidak hanya sanggup mengarungi lautan luas Nusantara, akan

tetapi juga sanggup mengarungi lautan lepas. Sehingga tepat bila dikatakan

hubungan pesisir dengan pedalaman lebih sulit dibandingkan dengan hubungan

antar pelabuhan. Dengan mobilitas pelayaran yang tinggi maka daerah-daerah

pantai menjadi amat dinamis dan dapat menumbuhkembangkan pelabuhan-

pelabuhan menjadi semakin ramai.

Hubungan perdagangan Nusantara dengan wilayah-wilayah sekitarnya di

daratan Asia telah terjadi sejak lama, dan tidak dapat dipungkiri bahwa Nusantara

merupakan satu kesatuan daerah lalulintas perdagangan internasional. Namun,

proses perdagangan yang terjadi masih menggunakan sistem barter bukan sistem

jual-beli dengan menggunakan uang. Karena pada saat itu Nusantara memegang

peran dalam pelayaran dan perdagangan internasional karena memiliki pelabuhan

yang strategis yakni pelabuhan Malaka, serta memiliki komoditas yang

dibutuhkan oleh orang-orang Eropa. Oleh karena itu orang-orang Eropa berlomba-

lomba mencari kebutuhan vital tersebut langsung ke sumbernya yakni

Nusantara.69

68Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 46.69Ibid., 47.

Page 18: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

36

Sebagaimna yang dikatakan Van Leur bahwa hubungan perdagangan

antara Nusantara dengan India telah terjadi lebih dulu dibandingkan hubungan

dengan Cina.70 Hubungan perdangan dengan India bisa dilihat dari adanya

komoditas India serta budaya dan juga agama. Dalam mobilitas perdagangan ini

pedagang Nusantara berperan aktif dan juga dinamis. Komoditas yang dijual ke

India pada umumnya adalah hasil hutan seperti, kayu gaharu, kapur barus,

kemenyan, kayu cendana, cengkeh dan pala yang dihasilkan diwilayah bagian

Timur. Sedangkan hasil pertanian berupa beras, kelapa, merica, anggur dan

pisang. Kemudian juga beberpa hasil laut seperti ikan dll.71

Hubungan dagang Nusantara dengan Cina terlihat ketika para pedagang

Cina menggunakan pelabuhan Malaka dan Sriwijaya sebagai tempat transit ketika

ingin melakukan perdagangan ke Barat. Ketika pedagang Cina melakukan transit

mereka kemudian menjajakan komoditas dagangannya, hal ini dilakukan sembari

mereka menunggu angin baik untuk melakukan pelayaran kearah Barat. Dengan

demikian menjadikan Sriwijaya Negara yang kuat dan lebih bukan hanya dalam

segi agraris tapi yang paling dominan adalahh hasil laut dan cukai pelabuhan.

Keadaan Sriwijaya yang telah membaik kemudian berbalik merosot

dengan adanya pergolakan politik di Barat Asia, hal ini menyebabkan

perdagangan ke Barat menurun. Dengan demikian menjadikan kerajaan Sriwijaya

menjadi sangat rapuh serta diperparah dengan adanya invasi dari kerajaan

Singasari yang ada di Jawa Timur.

70Sartono Kartodirjo, et.al, Sejarah NasionalIndonesia, jilid III(Jakarta: Departemen pendidikandan Kebudayaan, 1997), 4.71Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 47-48.

Page 19: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

37

Dengan adanya kekacaun di dalam tubuh kerajaan Sriwijaya ini

menjadikan para pedagang muslim mencari lahan baru sebagai tempat

berdagang.72 Tempat yang mereka jadikan transit bahkan tujuan adalah Perlak.

Disana kemudian mereka membentuk koloni baru yang menguasai perdagangan

dan pelayaran. Dengan tumbuh dan berkembangnya Perlak ditangan para

pedagang Muslim menjadikan mereka bisa menguasai jalur perdagangan

internasional khususnya wilayah Asia Tenggara, karena Perlak dan Malaka

merupakan jalur pelayaran dunia yang menghubungkan Asia Barat dan Timur

maupun Tenggara.73

Berbeda dengan Sriwijaya, kerajaan Majapahit yang berkuasa di Jawa

yang bercorak sebagai negeri Agraris. Dengan corak inilah kemudian kerajaan

Majapahit membangun armada laut yang tangguh sebagai pertahanan dan juga

melindungi daerah-daerah jajahan. Selain itu, kekuatan angkatan Laut juga

digunakan untuk mengatasi daerah-daerah yang membangkang. Dengan ketegasan

ini menjadikan kerajaan memiliki Stabilitas ekonomi yang cukup baik.

Kondisi perekonomian Majapahit yang stabil tetap terjaga hingga Hayam

Wuruk berkuasa terlebih lagi pusat kerajaan berada diwilayah pertanian yang

subur, sehingga sebagai tiang penyangga perekonomian mengandalkan dari sektor

pertanian. Hasil dari pertanian tidak hanya bisa mencukupi kebutuhan kerajaan

namun juga sebagai komoditas ekspor. Selain dari sector pertanian Majapahit juga

72Ibid., 48.73Ibid., 50.

Page 20: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

38

memperoleh pemasukan dari cukai pelabuhan dan upeti dari raja-raja bawahan

serta hasil rampasan perang.74

Dalam sistem perekonomian Majapahit telah digunakan uang logam yang

terbuat dari bahan tembaga, sebagai alat perekonomian sehari-hari dipasar.

Dengan adanya uang logam yang berbahan tembaga ini mempermudah

masyarakat Majapahit untuk melakukan traksaksi jual beli.75Dengan

ditemukannya mata uang asing76 di ibukota kerajaan menandakan bahwa

perdagangan dipusat kota kerajaan sudah sangatlah ramai.

Walaupun Majapahit sebagai Negara agraris untuk mengembangkan

perekonomian masyrakat tidak hanya terpaku pada pertanian namun juga

melakukan pekerjaan-pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Pekerjaan yang ada pada masa Majapahit seperti pengerajin emas dan perak,

penjual minuman dan jagal.

Kemakmuran kerajaan Majapahit diduga terjadi karena dua faktor.

Pertama, lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo didataran rendah Jawa

Timur utara sangat cocok untuk pertanian padi. Sebagai dukungan pemerintah

dibangun infrastruktur irigasi untuk membantu petani dalam proses pengairan

lahan pertanian. Kedua, pelabuhan-pelabuhan dipantai utara Jawa memberikan

peran penting sebagai pangkalan mendapat komoditas rempah-rempah Maluku.

74Ibid., 51.75Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli, 268.76Mata uang asing yang ditemukan adalah koin Cina kuno, sebagaimana yang ditemukan olehBadan Pelestarian Peninggalan Purbakala pada tahun 2008 di Sidoarjo. Koin-koin tersebutdipastikan berasal dari era kerajaan Majapahit. Lihat: Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkapdan Terasli, 267.

Page 21: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

39

Pajak yang dipungut dari komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa

merupakan sumber pemasukan penting bagi Majapahit.77

Selain itu, sungai Bengawan Solo dan Brantas juga berfunsi sebagai jalur

perairan utama untuk mengirim semua jenis komoditas dari daerah pedalaman ke

kota-kota pelabuhan. Dari kerajaan Majapahit, barang-barang tersebut di ekspor

melalui pelabuhan-pelabuhan seperti, Cangu, Gresik dan terutama melalui

pelabuhan Tuban. Diantara barang-barang yang diekspor tersebut adalah beras,

lada, garam, rempah-rempah, mutiara, kulit penyu, emas, perak, dll, yang di

ekspor melalui pelabuhan Tuban untuk di kirim ke Maluku dan juga Tiongkok.

Dari sekian banyak komditas yang terpenting untuk diekspor oleh kerajaan adalah

lada, beras dan juga tamarin. Selain melakukan kegiatan ekspor kerajaan

Majapahit juga melakukan Impor barang dari negara lain seperti kain dari India,

keramik, uang logam, sutera di impoor dari Tiongkok.78

Pada masa kejayaan Majapahit kondisi perekonomian sangatlah stabil dan

masyarakatnya pun sejahtera, namun setelah mangkatnya Mahapatih Gajah Mada

dan Hayam Wuruk kondisi perekonomian kerajaan menjadi ambruk. Ambruknya

perekonomian kerajaan disebabkan karena banyaknya konflik baik dalam tubuh

keluarga kerajaan maupun dari luar kerajaan. Banyak terjadinya gerakan

sparatisme menyebabkan banyaknya pemasukan yang dihasilkan dari harta

rampasan perang, pajak tahunan, hasil cukai pelabuhan dan upeti-upeti daerah

jajahan tidak sampai kepusat pemerintahan. Anggaran pendapatan yang melimpah

dan sebagai penopang kekuasaan dan birokrasi menjadi deficit katena digunakan

77Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli, 268.78 UkaTjandrasasmita,Arkeologi Islam Indoneia (Jakarta: Gramedia, 2009),54.

Page 22: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

40

untuk membiayai perang saudara, khususnya perang Paregreg yang berlarut-larut,

hingga menjadikan kesejahteraan masyarakat tidak mendapat perhatian.79

Setelah kekuasaan Majapahit tampil kerajaan Demak sebagai penguasa di

tanah Jawa. Demak memiliki letak strategis dijalur perdagangan Nusantara

sehingga memungkinkan Demak berkembang sebagi kerajaan Maritim. Dalam

kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerah

penghasil rempah-rempah Indonesia Timur dengan penghasil rempah-rempah di

Indonesia Barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang.

Perkembangan perdagangan Demak juga didukung oleh penguasa Demak yang

memberikan perhatian terhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai

utara Jawa.Pelabuhan-pelabuhan tersebutadalah pelabuhan Jepara, Tuban, Gresik,

Sedayu dan wilayah lain di Jawa Timur.80

Sebagai kerajaan yang memiliki wilayah dipedalaman, Demak juga

memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil

pertanian yang menjadi komoditas dagang. Pertanian di Demak tumbuh dengan

baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara.81

Selain wilayah-wilayah diatas, Malaku juga memiliki peran penting dalam

kegiatan perdagangan dan pelayaran di Nusantara. Maluku merupakan Negara

yang kaya, kekayaan Malaku terutama diperoleh dari rempah-rempah cengkih.

Tanaman rempah-rempah ini mula-mula tumbuh secara liar di pulau Ternate,

Tidore, Moti, Makian, dan Kasiruta. Cengkih baru dibudidayakan mulai tahun

1450 M. Kekayaan akan rempah-rempah tersebut telah menyebabkan para

79Mukarrom, Sejarah Islam Indonesia I, 53.80 Tjandrasasmita,Arkeologi Islam Indonesia , 60.81Abimanyu, Babad Tanah Jawi Terlengkap dan Terasli, 234.

Page 23: BAB II NUSANTARA SEBELUM KEDATANGAN PORTUGIS A. …digilib.uinsby.ac.id/18196/5/Bab 2.pdf · kerajaan-kerajaan di Nusantara abad XIV dan XV. Pada masa ini ada beberapa ... pedagang

41

pedagang Cina, Melayu, Jawa, Arab, Persia, dan Gujarat datang di daerah-daerah

ini dengan membawa tekstil, beras, perhiasan dan kebutuhan hidup lainnya untuk

ditukar dengan rempah-rempah. Para pedagang asing tersebut meraup keuntungan

berlipat ganda dari pada rakyat kerajaan-kerajaan Ternate, Tidore, dan Bacan

penghasil rempah-rempah. Tetapi para sultan, terutama Ternate dan Tidore yang

menguasai sentra-sentra perdagangan rempah-rempah, juga menjadi kaya raya dan

sangat makmur. Bahan makanan utama rakyat Maluku adalah sagu, beras, dan

ikan. Tetapi sagu dan beras tidak dihasilkan oleh Ternate dan Tidore. Kedua jenis

bahan pangan ini didatangkan dari Moro, Bacan, Sahu, dan wilayah Halmahera

lainnya.82

Kota pelabuhan lain yang penting adalah Gowa di Sulawesi Selatan,

mereka melakukan perdagangan dengan Malaka, Jawa, Kalimantan, Siam,

Pahang dan tempat-tempat lainnya. Komoditi yang dijual adalah berlian,

emas, madu, lilin, dan beberapa bahan makanan. Sedangkan bahan dagangan

yang diimpor diantaranya adalah kain dari Cambay, Keling, bretangis hitam

dan merah dan kain putih bernilai murah dari Bengal. Pelabuhan-pelabuhan

dagang dari kerajaan-kerajaan kecil di sepanjang pesisir timur Sumatera

membawa komoditas mereka ke Malaka sebagai pusat dagang terbesar dan

pusat dagang internasional untuk menjual dan membeli barang-barang yang

bernilai tinggi. Kemudian, pelabuhan-pelabuhan diwilayah barat Sumatera

merupakan pengahasil makanan yang memiliki nilai jual tinggi.83

82Amal, Kepulauan Rempah-Rempah: Sejarah perjalanan Maluku Utara, 8.83 Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara , 61