bab ii kajian teori a. lompat jangkit 1. pengertian lompat...

37
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat Jangkit Lompat jangkit sering juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga (triple jump), namun istilah atau nama yang resmi dipergunakan di Indonesia, yaitu yang tercantum di dalam buku Peraturan Perlombaan yang dikeluarkan oleh PASI adalah lompat jangkit (Hop - Step - Jump). Lompat jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat dalam usaha untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya (Aip Syarifudin, 1992: 128). Menurut Yusuf Adisasmita (1992: 73) lompat jangkit adalah jenis lompatan yang sangat berat, karena banyak sekali menuntut kekuatan persendian lutut dan kaki serta pergelangan kaki. Seorang pelompat jangkit, harus mempunyai : (1) kaki yang kuat,(2) pergelangan kaki yang kuat,(3) lutut yang kuat, dan (4) tungkai yang kuat agar dapat memikul badan yang berat. Dari pengertian tersebut di atas, dapatlah diartikan bahwa lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan sebuah lompat (jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Sedangkan mengenai rangkaian urutan geraknya secara lengkap adalah dimulai dari awalan, kemudian jingkat, melangkah, dan diakhiri dengan melompat seperti pada lompat jauh. 2. Teknik Lompat Jangkit Unsur-unsur pokok (Basic Fundamentals) untuk lompat jangkit sama dengan untuk lompat jauh dan lompat tinggi, yaitu harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan koordinasi gerakan selain itu juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jangkit tersebut serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar.

Upload: nguyennhan

Post on 05-Mar-2018

296 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Lompat Jangkit

1. Pengertian Lompat Jangkit

Lompat jangkit sering juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga

(triple jump), namun istilah atau nama yang resmi dipergunakan di Indonesia, yaitu

yang tercantum di dalam buku Peraturan Perlombaan yang dikeluarkan oleh PASI

adalah lompat jangkit (Hop - Step - Jump).

Lompat jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan

rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan

melompat dalam usaha untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya (Aip Syarifudin,

1992: 128). Menurut Yusuf Adisasmita (1992: 73) lompat jangkit adalah jenis

lompatan yang sangat berat, karena banyak sekali menuntut kekuatan persendian

lutut dan kaki serta pergelangan kaki. Seorang pelompat jangkit, harus mempunyai :

(1) kaki yang kuat,(2) pergelangan kaki yang kuat,(3) lutut yang kuat, dan (4)

tungkai yang kuat agar dapat memikul badan yang berat.

Dari pengertian tersebut di atas, dapatlah diartikan bahwa lompat jangkit

adalah suatu lompatan yang terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step),

dan sebuah lompat (jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Sedangkan

mengenai rangkaian urutan geraknya secara lengkap adalah dimulai dari awalan,

kemudian jingkat, melangkah, dan diakhiri dengan melompat seperti pada lompat

jauh.

2. Teknik Lompat Jangkit

Unsur-unsur pokok (Basic Fundamentals) untuk lompat jangkit sama

dengan untuk lompat jauh dan lompat tinggi, yaitu harus memiliki kekuatan, daya

ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan koordinasi gerakan selain itu juga

harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jangkit

tersebut serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes, dan lancar.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

10

Dengan dimilikinya pemahaman dan penguasaan terhadap unsur-unsur

pokok untuk nomor lompat tersebut, maka akan lebih memudahkan latihan pada

teknik lompat jangkit.

Teknik untuk lompat jangkit hampir sama dengan teknik untuk lompat jauh,

perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan untuk melompat

didahului dengan melakukan tolakan untuk berjingkat dan melangkah.

Teknik untuk lompat jangkit menurut Aip Syarifuddin (1992 : 129) :

a. Awalan atau ancang-ancang (Approach-run)

b. Tolakan (Take-off) pada waktu :

1) Jungkat (Hop)

2) Melangkah (Step)

3) Melompat (Jump)

c. Irama lompatan (Rhythm of the jump)

d. Sikap atau gerakan badan di udara (Action in the air)

e. Sikap mendarat (Landing)

Seperti telah dikemukakan diatas, bahwa teknik untuk lompat jangkit

hampir sama dengan teknik untuk lompat jauh. Oleh karena itu dalam uraiannya

akan lebih ditekankan pada teknik untuk melakukan jingkat, melangkah, melompat,

dan irama lompatan diantara gerakan jingkat, langkah, dan lompat.

a. Awalan atau Ancang-ancang (Approach-run)

Tujuan awalan lompat jangkit adalah untuk mendapatkan kecepatan pada

saat akan melompat. Awalan lompat jangkit dilakukan dengan lari secepat-

cepatnya sebelum bertumpu tepat pada balok tumpuan. Jess Jerver (2005:53)

mengemukakan bahwa "tujuan awalan adalah untuk meningkatkan lari mendatar

(horizontal) tanpa menghambat gerakan sewaktu take off". Pelompat melakukan

awalan dengan lari mulai pelan makin lama makin cepat (akselerasi).

Jarak lari awalan tergantung pada masing-masing pelompat. Jarak lari

awalan harus cukup jauh untuk mencapai kecepatan lari dan untuk mendapatkan

momentum yang besar, biasanya antara 30-40 meter. Panjang awalan lompat

jangkit 20-30 meter untuk pemula, dan sekitar 35-40 meter untuk pelompat

berpengalaman, tergantung pada kemampuan yang bersangkutan meningkatkan

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

11

kecepatannya (Jess Jerver, 2005:53). Lari awalan semakin dipercepat dan pada

langkah akhir ada sedikit penurunan titik pusat gravitasi dalam persiapan untuk

bertolak. Ketepatan jarak awalan adalah penting". Untuk memperoleh ketepatan

bertumpu pada balok tumpu, pelompat harus dapat menentukan jarak awalan

dengan tepat.

Pengaturan kecepatan lari pada seorang atlet merupakan salah satu kunci

keberhasilan untuk mencapai lompatan sejauh-jauhnya. Pelompat berlari semakin

cepat sehingga mencapai kecepatan penuh dapat dicapai sesaat sebelum salah satu

kaki menumpu. Kecepatan tertinggi awalan lompat jangkit harus sudah dicapai

pada tiga atau empat langkah sebelum balok tumpu. Tiga atau empat langkah

terakhir sebelum bertumpu digunakan untuk mengontrol saat menolak di balok

tumpuan.

Awalan lompat jangkit harus dilakukan dengan harmonis, lancar dan dengan

kecepatan yang tinggi, tanpa ada gangguan langkah yang diperkecil atau diperlebar.

Agar dapat selalu bertumpu pada kaki tumpu yang tepat sebaiknya awalan lompat

jangkit menggunakan checkmark.

b. Tolakan (Take-off)

Seperti telah dikemukakan bahwa tolakan pada lompat jangkit dapat dijadikan

atas tiga bagian, yaitu :

1) Tolakan pada waktu berjingkat

2) Tolakan pada waktu melangkah

3) Tolakan pada waktu melompat

a) Tolakan pada waktu berjingkat

Pada langkah yang terakhir dari lari awalan, si pelompat melakukan

tolakan dengan salah satu kaki pada papan tolakan ke atas ke depan dan

mendarat pada kaki yang sama. Artinya jika si pelompat melakukan

tolakan dengan kaki kanan, maka mendaratnya dengan kaki kanan lagi.

Bentuk gerakan inilah yang dinamakan jingkat (hop) atau berjingkat,

sedangkan kaki kiri tergantung atau terangkat ke atas ke belakang yang

siap untuk dilangkahkan.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

12

Gambar 2.1 Gerakan “Hop”

(Yoyo Bahagia, 2000: 49)

b) Tolakan pada waktu melangkah

Pada saat kaki tolak mendarat di tanah (misalnya kaki kanan), kaki

kiri segera diayunkan dari belakang ke depan ke atas (dilangkahkan)

bersamaan dengan kaki kanan ditolakkan ke atas ke depan.

Gambar 2.2 Gerakan “Step”

(Yoyo Bahagia, 2000: 50)

c) Tolakan pada waktu melompat

Pada waktu kaki kiri mendarat, kaki kanan tergantung lemas agak

ke belakang dengan lutut agak dibengkokkan yang siap untuk diayunkan

dari belakang ke atas ke depan hampir bersamaan dengan kaki kiri

ditolakkan lagi sekuat-kuatnya ke atas untuk membawa titik berat badan ke

atas ke depan sejauh-jauhnya).

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

13

Gambar 2.3 Gerakan “Jump”

(Yoyo Bahagia,2000: 50)

c. Irama Lompatan (Rhythm of the jump)

Yang dimaksud dengan irama lompatan di sini adalah pada waktu

melakukan bentuk gerakan berjingkat, melangkah, dan melompat iramanya harus

tetap. Misalnya “Tep-tep-tep” atau “Kanan-kanan-kiri-lompat”. Jadi iramanya

jangan “Tep-tep-tep” atau “Kanan-kanan-kiri lompat”.

Sebagai ilustrasi mengenai irama lompatan di antara jingkat, langkah, dan

melompat tersebut, dapat diperhatikan pada bagan gambar di bawah ini :

Gambar 2.4 Ilustrasi Irama Lompatan Lompat Jangkit

(Aip Syarifuddin, 1992: 130)

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

14

d. Sikap atau Gerakan Badan di Udara (Action in the air)

Sikap atau gerakan badan pada saat melayang di udara, sama seperti pada

lompat jauh. Yaitu tergantung dari teknik yang telah dikuasai oleh si pelompat itu

sendiri, apakah jongkok, menggantung, atau jalan di udara. Namun yang penting

diperhatikan adalah si pelompat harus berusaha untuk dapat membawa titik berat

badannya selama mungkin di udara, agar dapat mencapai jarak lompatan yang

sejauh-jauhnya.

e. Sikap Mendarat (Landing)

Sikap mendarat pada lompat jangkit juga sama seperti pada lompat jauh,

baik untuk gaya jongkok, gaya menggantung, maupun gaya jalan diudara. Yaitu

dengan jalan, pada waktu akan mendarat kedua kaki diangkat atau di bawah ke

depan lurus, badan dibungkukkan ke depan, dan kedua tangan dari atas dibawa ke

depan. Kemudian mendarat pada kedua kaki mengeper dengan cara

membengkokkan kedua lutut, berat badan dibawa ke depan supaya jangan jatuh ke

belakang, kepala ditundukkan, kedua tangan ke depan.

Berdasarkan uraian mengenai teknik untuk lompat jangkit tersebut di atas, maka

pelaksanaan secara keseluruhannya dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Melakukan awalan atau ancang-ancang, lari secepat-cepatnya sampai pada balok

atau papan tumpuan (tolakan) seperti untuk melakukan lompat jauh.

b. Tepat pada papan tumpuan (tolakan), menolak sekuat-kuatnya dengan salah satu

kaki (misalnya kaki kanan), mendarat dengan kaki kanan lagi, kaki kiri terangkat

atau tergantung lemas dengan lutut agak dibengkokkan (hop).

Pada saat kaki kanan mendarat di tanah, bersamaan dengan menolakkan kaki kanan

(yang baru mendarat) lagi ke atas ke depan, kaki kiri diayunkan dari belakang ke

depan-ke atas-ke depan untuk dilangkahkan (step). Mendarat dengan kaki kiri lagi,

kaki kanan tergantung dengan lutut agak dibengkokkan.

Kemudian pada saat kaki kiri mendarat di tanah, bersamaan pula dengan

menolakkan kaki kiri yang baru mendarat itu sekuat-kuatnya ke atas ke depan, kaki

kanan diayunkan dari belakang ke depan ke atas-ke depan, hingga seluruh tubuh

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

15

melayang di udara (jump). Pada waktu seluruh tubuh melayang di udara, usahakan

supaya dapat dipertahankan selama mungkin.

c. Pada waktu akan mendarat, segera kedua kaki diangkat atau dibawa ke atas ke

depan lurus. Kemudian mendarat pada kedua kaki dengan mengeper. Yaitu dengan

cara badan dibungkukkan kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan dibawa ke depan.

Perlu diketahui, bahwa melakukan rangkaian urutan gerak dari lompat jangkit

tersebut diatas, harus dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan cepat, tepat,

luwes, dan lancar hingga merupakan rangkaian urutan gerak yang terpadu.

Gambar 2.5 Rangkaian Urutan Gerakan Lompat Jangkit

(Aip Syarifuddin, 1992: 132)

3. Prestasi Lompat Jangkit

Beberapa hal yang melandasi pentingnya sebuah analisis perkembangan

prestasi dalam sebuah cabang olahraga. Prestasi merupakan salah satu faktor penting

yang hendak dicapai dalam sebuah cabang olahraga. Prestasi merupakan hasil

tertinggi dari pelaksanaan suatu tujuan atau target. Untuk mencapai prestasi dalam

olahraga tidaklah mudah, perlu adanya usaha dan kerja keras dari olahragawan itu

sendiri. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Harsono (1988 : 233) untuk

mencapai prestasi olahraga perlu pernyaratan antara lain :

1. Bakat, minat dan motivasi berolahraga si pelaku (olahragawan)

2. Dukungan moral dan materiil dari keluarga

3. Proses pembinaan secara berkesinambungan, terprogram, menggunakan

pendekatan dengan metode yang baik, dalam waktu yang relatif lama

4. Dukungan prasarana dan sarana yang memadai

5. Kondisi lingkungan fisik, geografis, dan cultural yang kondusif.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

16

Berikut adalah bagan Unsur-unsur yang menentukan Prestasi olahraga menurut (noseck

1982:18) :

Gambar 2.6. Unsur-unsur prestasi olahraga (noseck 1982:18)

Dari bagan diatas menerangkan bahwa prestasi olahraga di tentukan oleh

beberapa unsur di antaranya :

Ada 7 Faktor yang harus ada untuk meningkatkan atau mencipatakan prestasi

olahraga khususnya pada prestasi lompat jangkit: a. keadaan pra sarana dan sarana

olahraga b. sistem pembinaan ( kompetisi ) c. keadaan postur tubuh atlet. d. kemampuan

fisik atlet e. ketrampilan teknik / skill atlet f. perekaman taktik / strategi g. keadaan

psikologi atlet : 1. rasa nyaman terhadap masa depan 2. percaya diri : motivasi dan

disiplin.

4. Faktor-faktor yang Menentukan Prestasi Lompat Jangkit

Prestasi lompat jangkit dapat dicapai dengan didukung unsur-unsur yang ikut

menentukan kemampuan lompat jangkit. Unsur-unsur yang menentukan prestasi

lompat jangkit harus diperhatikan. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan untuk

menjadi atlet yang berprestasi terutama adalah komponen teknik dan fisik.

Unsur-unsur prestasi

psikologis

Tingkah laku taktis

Unsur-unsur prestasi

kondisional

Unsur prestasi

dari luar

Unsur-unsur prestasi gerakan

badan

Unsur –unsur prestasi

koordinatif

Prestasi olahraga

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

17

Komponen fisik yang diperlukan oleh pelompat jangkit antara lain: kecepatan,

kekuatan, daya ledak (power) dan daya tahan (Aip Syarifuddin, 1992: 135).

Untuk mencapai prestasi lompat jauh dipengaruhi oleh faktor kondisi fisik

dan faktor teknik melompat. Ditinjau dari kondisi fisik, komponen fisik yang dapat

mempengaruhi pencapaian prestasi lompat jangkit antara lain daya ledak,

kecepatan, kekuatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi. Sedangkan ditinjau dari

teknik melompat meliputi awalan, tolakan, melayang di udara dan pendaratan.

Untuk mencapai prestasi yang maksimal dalam lompat jangkit, maka kedua faktor

tersebut harus dimiliki oleh seorang pelompat melalui latihan secara sistematis dan

kontinyu.

(Dadang Masnun, 1999:66) menggambarkan faktor-faktor yang menentukan

prestasi lompat jangkit sebagai berikut:

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

18

Gambar 2.7. Faktor-Faktor Yang Menentukan Prestasi Lompat Jangkit (Dadang

Masnun, 1999: 66)

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa, unsur kondisi fisik yang

harus dimiliki oleh pelompat jangkit antara lain adalah kekuatan, kecepatan, daya

ledak, kelincahan, kelentukan, koordinasi serta postur tubuh yang menunjang.

Lompat jangkit merupakan gerakan melompat dengan awalan lari untuk mencapai

jarak lompatan sejauh mungkin. Sesuai karakteristik lompat jangkit, maka dari

berbagai kondisi fisik tersebut, kondisi fisik yang paling menentukan atau dominan

terhadap pencapaian prestasi lompat jangkit adalah kecepatan lari dan power

JAUHNYA LOMPATAN

Jarak Jingkat Jarak Langkah Jarak Lompat

Jarak Jingkat

Jarak Saat Melayang

Jarak Mendarat

Jarak Menolak

Jarak Saat Melayang

Jarak Mendarat

Jarak Menolak

Jarak Saat Melayang

Jarak Mendarat

Panjang Tungkai

Sudut Kaki Tolak

Kecepatan Tolakan

Kecepatan Horizontal

Sudut Tolakan

Hambatan Udara

Tinggi CG Panjang Tungkai

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

19

(tenaga loncat) otot tungkai. Dalam upaya untuk meningkatkan prestasi lompat

jangkit maka kecepatan dan power otot tungkai pelompat harus ditingkatkan.

B. Unsur Kondisi Fisik

1. Kondisi Fisik dalam Lompat Jangkit

Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam

usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan

yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi. Dengan demikian maka

dapat dinyatakan bahwa kondisi fisik merupakan kondisi yang paling mendasar

dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek lainnya (Sajoto, 1988: 16).

Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang

olahraga, terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik, dan

mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung tugas atlet dalam

pertandingan sehingga dapat tampil secara maksimal. (Harsono, 1988: 153)

menjelaskan bahwa: Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting

dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan

secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan

kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan

atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Atlet yang memiliki tingkat kesegaran

jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya terjadi

jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat. Apabila seseorang mempuyai

kondisi fisik yang baik maka dia mampu melakukan tugas fisik tanpa mengalami

kelelahan yang berlebihan. Kondisi fisik sangat menunjang atlet dalam bertanding,

sehingga dalam pertandingan atlet tidak mengalami kelelahan yang berarti dan akan

terhindar dari cedera yang dapat mengganggu penampilannya. Oleh karena itu

peranan kondisi fisik sangatlah diperlukan dalam olahraga (Setiawan, 1991: 110).

Apabila kondisi baik maka: (1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan

sistem sirkulasi dan kerja jantung. (2) Akan ada peningkatan dalam kekuatan,

kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik. (3) Akan ada

ekonomi gerak yang lebih pada waktu latihan. (4) Akan ada pemulihan yang cepat

dalam organ-organ tubuh setelah latihan. dan (5) Akan ada respons yang cepat dari

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

20

organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Kalau

faktor-faktor tersebut kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik

tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematika latihan kurang

sempurna, karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang

sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi

fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet

(Harsono, 1988: 153).

Lompat jangkit merupakan olahraga yang dinamis dan menuntut kesiapan

fisik yang prima dengan dukungan teknik, taktik, dan mental yang memadai.

Dengan kondisi fisik yang prima maka akan ada peningkatan dalam kemampuan

sistem sirkulasi dan kerja jantung, peningkatan dalam kekuatan, kelentukan,

stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, akan ada ekonomi gerak

yang lebih pada waktu latihan, akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ

tubuh setelah latihan, maka hal ini memperjelas bahwa kondisi fisik sangat berperan

dalam olahraga lompat jangkit terutama untuk dapat melakukan lompat jangkit

dengan dinamis tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Kondisi fisik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atlet dalam

cabang olahraga tertentu. Atlet yang memiliki kualitas fisik yang baik maka kualitas

gerak atau keterampilan motoriknya cenderung baik pula. Setiawan (1991: 110)

mengatakan, bahwa “dalam hal lain kondisi fisik juga berperan untuk meningkatkan

kebugaran jasmani agar seseorang mencapai hasil kerja yang lebih produktif.

Pertimbangan kondisi fisik itu harus dikembangkan didasarkan pada karakteristik

cabang olahraga yang digelutinya, sebab pada suatu cabang olahraga tertentu

mungkin memerlukan komponen kondisi fisik secara keseluruhan, sedangkan pada

cabang lain mungkin hanya sebagian saja”.

Dari teori di atas metode bagian atau parsial dapat diterapkan apabila struktur

gerak agak kompleks sehingga kemungkinan untuk memperoleh hasil yang

maksimal jika komponen fisik dilatih. Latihan power dan kekuatan, fleksibilitas, dan

koordinasi merupakan bagian penting dalam semua jenis olahraga salah satunya

seperti dalam cabang olahraga atletik.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

21

2. Faktor Fisik yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Lompat Jangkit

Faktor adalah keadaan atau peristiwa dan sebagainya yang memengaruhi

terjadinya sesuatu. Menurut wilkens, lenny (1994: 65) Komponen anthropometri

dan fisik yang dipakai dalam gerakan-gerakan olahraga lompat jangkit antara lain:

a. Tinggi badan penentu dalam lompat jangkit khususnya dalam, semakin tinggi

pemain maka jangkauan semakin baik dalam melakukan lompatan.

b. Berat badan penentu dalam lompat jangkit semakin berat badan pemain maka

semakin rendah lompatannya.

c. Kekuatan (Strength) merupakan kekuatan juga dibutukan untuk gerakan-gerakan

berlari, melompat dan melayang di udara. Kekuatan yang dipakai adalah

kekuatan daya tahan (maskular endurance), daya (power) dan kekuatan relatif.

Yang diukur power otot tungkai dan kekuatan otot perut.

d. Daya ledak (explosive power), gerakan saat bertumpu.

e. Kelentukan (flexibility) biasanya digunakan untuk gerakan yang gesit dan luwes

dalam melakukan irama lompatan. Yang diukur fleksibilitas togok.

Dari penjelasan di atas diuraikan faktor fisik dominan penentu prestasi

lompat jangkit tentunya melibatkan beberapa komponen kondisi fisik agar dapat

menghasilkan performa yang baik. Komponen kondisi fisik yang turut

mempengaruhi prestasi lompat jangkit diantaranya kecepatan lari, power otot

tungkai, kekuatan otot perut, dan fleksibilitas togok.

3. Kecepatan Lari

Unsur kecepatan dan kekuatan otot dapat dikembangkan melalui Lari

cepat (sprint). Sprint atau lari cepat merupakan salah saru faktor yang

mendukung dan memberikan kontribusi besar terhadap prestasi lompat jangkit.

Teknik sprint yang baik juga sangat mendukung hasil lompatan seorang atlet

sehingga dalam melakukan sprint diperlukan reaksi cepat, akselerasi yang baik

dan jenit lari yang efisien. Awalan yang baik sangat menentukan hasil lompatan

yang dicapai, semakin cepat awalan yang dilakukan maka akan semakin jauh

pula hasil lompatan yang dihasilkan Menurut Bompa (2000: 89), kecepatan

berfungsi sebagai pendorong saat melakukan lompatan dan tubuh menjadi

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

22

ringan saat melayang di udara dan kecepatan dibutuhkan untuk memperoleh

daya ledak saat lepas landas dari tumpuan.

Menurut Sajoto (1988: 58), Kecepatan atau speed, merupakan

kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan berkesinambungan, dalam

bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Menurut (Boosey, 1980:

35) Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan ke depan

dalam waktu sesingkat-singkatnya. Perkembangan kecepatan yang baik

merupakan syarat terpenting bagi prestasi lompat jangkit. Tumpuan kaki yang

tepat dan kuat juga menentukan berhasil tidaknya suatu lompatan, apabila

seorang pelompat berlari dengan kecepatan yang bagus diikuti dengan tumpuan

kaki yang tepat dan kuat pada balok tumpuan maka seorang pelompat tersebut

berhasil lompatannya. Sehingga seseorang yang ingin mencapai hasil yang baik

dalam lompatannya, dituntutmelakukan suatu awalan lari yang cepat dengan

langkah-langkah yang tetap, agar dapat bertumpu pada balok tumpuan dengan

tepat. Dengan demikian, peralihan dari awalan yang cepat ke tumpuan yang kuat

itu, tidak merupakan kesulitan dan hambatan.

Kemampuan lompat jangkit dipengaruhi oleh Kecepatan dan ketepatan

dalam lari awalan. Ini berarti bahwa kecepatan lari awalan adalah suatu

keharusan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya (Adisasmita, 1992: 67).

Untuk mencapai prestasi lompat jangkit kemampuan lari sangat diperlukan,

apabila seorang pelompat kecepatan larinya buruk bisa di pastikan hasil capaian

lompatannya juga kurang maksimal. Komponen kecepatan saat mengambil

awalan sangat penting dalam lompat jangkit karena hal itu merupakan unsur

utama yang dilakukan sebelum seorang pelompat melakukan lompatan. Pada

cabang olahraga atletik kecepatan dibentuk dari panjang langkah, frekuensi

langkah dan dibentuk pula oleh kondisi fisik masing-masing individu.

Jonath (1987: 58) mengemukakan bahwa kecepatan berlari adalah hasil

kali antara panjang dan frekuensi (jumlah perdetik) langkahnya. Menurut Fox,

et. al. (1993: 47) Secara psikologis kecepatan dapat diartikan sebagai

kemampuan untuk melakukan gerak dalam satuan waktu tertentu berdasarkan

kemungkinan gerak dalam proses sistem saraf dan perangkat.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

23

Faktor-faktor yang membatasi prestasi pelari cepat (sprint) menurut Jonath,

dkk (1987: 58) yaitu:

a. Tenaga otot adalah salah satu persyaratan terpenting bagi kecepatan.

b. Terutama para pelari sprint yang masih jauh dan puncaknya dapat.

c. Sangat memperbaiki prestasinya dengan latihan tenaga secara terarah.

d. Viskositas otot, hambatan gesekan dalam sel (intra selular) serat-serat otot,

dengan pemanasan otot dapat diturunkan. Visionitas tinggi pada otot dingin

mempengaruhi secara negatif kecepatan maksimal yang dapat tercapai.

e. Kecepatan reaksi atau daya reaksi pada waktu start, tidak banyak yang dapat

dilatih. Dalam praktek soalnya mengenai perbaikan sekian perseratus, kadang

kala beberapa persepuluh detik.

f. Kecepatan kontraksi, yaitu kecepatan pengerutan otot setelah mendapat

rangsangan saraf, tidak dapat ditingkatkan dengan latihan. Hal itu terutama

bergantung kepada struktur ototnya, dan ditentukan oleh bakat.

g. Koordinasi, kerja sama antara sistem saraf pusat clan otot-otot yang digunakan,

agaknya yang paling penting dan menentukan bagi prestasi sprint secara luar

biasa.

h. Ciri anthropometris.

Setiap individu diciptakan Tuhan memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang

berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, ukuran dan bentuk tubuh seseorang

akan menentukan olahraga yang sesuai baginya. Antropometri menentukan ukuran

dan bentuk tubuh seseorang.

Berdasarkan beberapa uraian diatas serta mengingat relevansinya dalam

penelitian ini, maka instrument tes kecepatan yang digunakan nantinya adalah tes

kecepatan lari 60 meter untuk umur 16-19 tahun berdasarkan pedoman Tes

Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI, 2003: 6; Mahardika, 2010: 91).

4. Peranan Kecepatan Lari dalam Lompat Jangkit

Dalam Mencapai dan meningkatkan prestasi lompat jangkit harus

dikembangkan unsur fisik, terutama kecepatan dan power untuk melakukan tolakan

Muhammad (2012: 2). Disamping itu harus memperhatikan keterampilan teknik

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

24

yang ada didalam lompat jangkit. Kecepatan lari terutama lari 100 meter, sangat

mendukung dalam keberhasilan lompat jangkit. Hal ini sudah dibuktikan bahwa

atlet pelari cepat dunia ( Jessie Owen dan Carl Lewis) adalah atlet dalam nomor lari

100 meter yang juga menjuarai nomor lompat jauh.

Didalam lompat jangkit tekniknya hampir sama dengan lompat jauh yaitu

cara melakukan awalan,tumpuan, melayang diudara dan cara melakukan pendaratan,

yang membedakan yaitu pada saat tolakan ada hop, step dan jump. Dengan

demikian faktor teknik juga harus diperhatikan disamping kondisi fisik yang harus

dimikili pelompat jangkit karena faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan

yang lainnya.

Dalam lompat jangkit faktor kecepatan awalan dan kecepatan dalam

menempatkan pada posisi tumpuan yang dilanjutkan dengan hop, step dan

dilanjutkan tolakan merupakan suatu gerakan yang berkesinambungan. Dalam

semua perlombaan lompat jangkit selalu di awali dengan gerak awalan. Sehingga

selain harus menguasai teknik dasar dalam lompat jangkit teknik melakukan lari

awalan turut menentukan hasil lompatan.

Jarak awalan sangat penting bagi seorang atlet pelompat jangkit. Seorang

pelompat jangkit untuk memperoleh kecepatan yang optimal biasanya pada jarak 20

meter sampai 50 meter setelah start. Awalan lari yang cepat akan dapat membantu

jauhnya hasil lompat jangkit. Jauhnya lompatan ditentukan oleh jarak awalan.

Tetapi setiap pelompat mempunyai jarak awalan yang tidak sama, hal tersebut

dikarenakan panjang langkah tiap masing-masing pelompat berbeda-beda sehingga

dalam menentukan jarak awalan harus melakukan cek dan percobaan langkah

dahulu. Dalam peraturan atletik cabang lompat seperti dikemukakan oleh

Ballesteros (1979: 53) bahwa: “ Panjang lintasan antara 30 meter- 40 meter”.

Berdasarkan pendapat tersebut pelompat akan mencapai kecepatan maksimal

dengan jarak lari kurang lebih 40 meter sehinggadengan jarak tersebut menentukan

jauhnya lompatan.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

25

5. Power Otot Tungkai

Dalam tubuh manusia otot berfungsi sebagai penggerak tubuh dan otot-otot

bekerja sesuai dengan aktifitas yang dibutuhkan serta sesuai dengan fungsi-fungsi

gerak sendi tubuh. Dalam melakukan lompat jangkit diperlukan daya ledak otot kaki

yang sangat kuat. Dengan daya ledak otot yang kuat di harapkan dapat

menghasilkan lompatan yang maksimal. Menurut Sudjarwo (1995:27) dan Setijono

(2001:23) power merupakan kemampuan otot untuk melawan beban/tahanan dengan

kecepatan tinggi dalam satu gerakan. Penggunaan tenaga otot atau sekelompok otot

secara eksplosif berlangsung secara dinamis.

Daya ledak otot ditentukan dengan kekuatan dan kecepatan rangsang saraf

serta kecepatan kontraksi otot. Dalam melakukan lompat jangkit power otot tungkai

sangat berperan besar dalam keberhasilan melakukan lompatan. Menurut Jonath

(1987: 15) menggantikan daya daya eksplosif atau tenaga cepat kemampuan sistem

otot untuk mengatasi tekanan dalam kontraksi yang tinggi. Menurut Fox (1983: 72)

dan Sajoto (1995: 8) daya otot (muscular power) adalah kemampuan seseorang

untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang di kerahkan dalam waktu yang

sependek pendeknya. Lebih lanjut daya otot dimaksudkan sama dengan “kekuatan

ekplosif” power dari otot tergantung pada dua faktor yang saling berkaitan, yaitu

antara kontraksi dan kecepatan”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa power tungkai adalah kemampuan otot untuk meledakkan tenaga pada

tungkai secara maksimal dalam waktu singkat.

Dengan demikian tolakan dalam lompat jangkit sangat dipengaruhi oleh

kemampuan power otot tungkai. Jika power otot tungkainya bagus maka hasil

lompatan yang di hasilkan juga otomatis akan bagus sebaliknya jika power otot

tungkai yang dimiliki kecil maka hasil lompatan juga kurang maksimal. Kekuatan

yang dihasilkan dari tolakan merupakan hasil dari gabungan dari kekuatan dan

kecepatan, sehingga selain kekuatan power otot tungkai kecepatan lari juga sangat

membantu daya ledak (power) otot pada saat melakukan tolakan. Agar hasil

lompatan lebih maksimal sebaiknya tumpuan menggunakan kaki yang terkuat. Dari

beberapa pendapat yang telah di kemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa power

otot tungkai adalah kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

26

melakukan kerja atau melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Menurut Bompa (1999: 285) dilihat dari segi kesesuaian jenis gerakan atas

keterampilan gerak power dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Power Asiklik

Dalam kegiatan olahraga power ini dapat dikenal dari peranannya pada

suatu cabang olahraga, misalnya menolak dan melompat pada atletik lebih

dominan pada power asikliknya.

b. Power Siklik

Dari segi kesesuaian jenis gerak dari peranannya pada suatu cabang

olahraga lari cepat, lebih dominan pada power sikliknya. Daya ledak atau power

memainkan peran yang sangat penting terhadap mobilitas fisik. Power

merupakan kemampuan fisik yang tersusun dari beberapa komponen diantaranya

komponen yang menonjol adalah kekuatan dan kecepatan. Komponen tersebut

saling berinteraksi/keterkaitan diantara komponen-komponen power

digambarkan oleh Bompa (1993: 6) dalam Ismaryati (2008: 42) sebagai berikut :

Gambar 2.8 Ilustrasi Keterkaitan diantara Kemampuan Biomotorik

Besarnya power seseorang dapat dinyatakan kerja perunit waktu sesuai

pendapat (Fox, Bowers; 1988: 16) dinyatakan dengan rumus :

Strength Endurance Speed Coordination Flexibility

Maximum Strength

Anaerobic Endurance

Aerobic Endurance

Maximum Speed

Perfect Coordination

Full Range of

Flexibility

Muscular Endurance

PowerEndurance of

Speed

Agility Mobility

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

27

P = = P =

Keterangan :

P = Power, F = Force, D = Distance, t = time

Dari rumus tersebut diatas menyatakan bahwa momentum dihasilkan oleh

power, dan untuk meghasilkan gerakan yang kuat dan cepat memerlukan suatu

momentum. Power performa fungsi kerja otot maksimal dibagi satuan waktu. Dari

rumus diatas menyatakan bahwa power menghasilkan suatu momentum, dan

momentum ini merupakan tenaga untuk menghasilkan gerakan yang kuat dan cepat.

Jadi power merupakan performa kerja fungsi otot maksimal dibagi satuan waktu.

Dalam masing-masing cabang olah raga penggunaan power otot tungkai

berbeda-beda porsinya, yaitu sesuai kebutuhan cabang olahraga tersebut untuk

menggunakan power otot tungkai. Power otot tungkai yang digunakan dalam cabang

olahraga basket tentunya berbeda dengan power otot tungkai yang diperlukan dalam

cabang olahraga badminton dan akan berbeda pula untuk cabang olahraga tenis

lapangan dan sebagainya. Sehingga sangat penting bagi para pengajar maupun

pelatih untuk mengetahui dan dapat menentukan jenis model latihan yang paling

tepat untuk mengembangkan power otot tungkai atletnya.

Tes dan pengukuran untuk mengukur power otot tungkai bias menggunakan

test vertical jump/loncat tegak untuk usia 16-19 tahun (TKJI, 2003: 16; Mahardika,

2010: 93). Pengukuran vertical jump yaitu dengan diukur selisihnya antara raihan

tangan siswa saat diam dan raikan pada saat siswa meloncat. Untuk ukuran vertical

jump menggunakan ukuran centimeter.

6. Peranan Power Otot Tungkai dalam Lompat Jangkit

Kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan

kerja fisik secara eksplosif disebut dengan power. Power ditentukan oleh intensitas

kontraksi otot. Kecepatan pengerutan otot setelah mendapat rangsangan dari saraf

merupakan intensitas kontraksi yang tinggi. Banyak otot yang bekerja menentukan

suatu intensitas kontraksi. Terciptanya hubungan antara otot dan sistem saraf

disebabkan oleh kerja otot secara eksplosif.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

28

Kekuatan otot, kecepatan rangsangan saraf, kecepatan kontraksi otot,

produksi energi secara biokimia dan pertimbangan mekanik gerak merupakan unsur-

unsur penentu power. Faktor penentu gerak tersebut menurut Suharno (1993: 59)

adalah:

a. Banyak sedikitnya fibril otot putih (phasic) dari atlet

b. Kekuatan dan kecepatan otot. Rumus P = F x V

P = power F = force (kekuatan) V = velocity

c. Waktu rangsangan maksimal, misalnya waktu rangsangan 15 detik, power akan

lebih baik disbanding waktu rangsangan selama 34 detik.

d. Koordinasi gerakan yang harmonis antara kekuatan dan kecepatan.

e. Tergantung banyak sedikitnya zat kkimia dalam otot yaitu Adenosin Tri Phospat

(ATP).

f. Penguasaan teknik gerak yang benar.

Peranan power otot tungkai dalam melakukann gerakan lompat jangkit

diantaranya sebagai berikut :

a. Otot tungkai berperan dalam melakukan gerakan hop, step, jump. Tanpa power

otot tungkai yang baik, maka atlet akan kesulitan untuk mengayunkan kaki pada

fase tersebut

b. Kemampuan kontraksi otot dan kemampuan otot untuk berkontraksi secara

maksimal dalam waktu yang singkat setelah menerima rangsangan serta

produksi energy biokimia dalam otot sangat menentukan power yang dihasilkan

oleh seseorang. Jika seseorang memiliki unsur-unsur di atas, maka orang

tersebut akan memiliki power yang baik. Namun jika unsur-unsur tersebut tidak

dimiliki maka power yang dihasilkanpun juga kurang maksimal.

c. Variasi bentuk kekuatan otot menjadi pedomman untuk mengembangkan

kekuatan baik secara umum atau melalui program latihan khusus. Kekuatan

merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas olahraga, karena kekuatan

merupakan daya penggerak, dan pencegah cedera.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

29

7. Kekuatan Otot Perut

Harsono (1988: 40) mengatahan bahwa kekuatan atau (strength) adalah

energi untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan utnuk membangkitkan

tegangan (tension) terhadap suatu tahanan (resistense), sedangkan menurut

Sajoto (1988: 16) kekuatan (strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang

tentang kemampuan dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja. Giriwijoyo dan Muchtamaji (2007: 54) mengatakan bahwa kekuatan

otot perut adalah kemampuan otot perut untuk melakukan aktifitas gerak atau

mendukung gerakan. Dengan kekuatan yang dimiliki otot perut yang baik

diharapkan dapat melakukan aktifitas gerak yang bertumpu pada perut atau

mendukung unsur gerakan yang lain.

Menurut (Rushall dan Frank, 1992: 12), Otot perut merupakan otot-otot

batang badan. Lebih lanjut Rushall dan Frank; …”otot perut merupakan otot-

otot penegak badan selain otot punggung”. Otot perut dan otot punggung

memiliki arti penting dalam sikap dan gerak-gerik tulang belakang yaitu sebagai

otot penegak badan. Dinding depan perut dibentuk oleh otot-otot lurus perut

yang terletak di sebelah kanan dan di sebelah kiri garis tengah badan. Di sisinya

terdapat otot-otot lebar perut yang dapat pula dibagi atas luar serong perut, otot

serong dalam perut, dan otot lintang perut. Otot-otot tersebut terentang diantara

gelang panggul dan rangka dada, merupakan sebuah penutup yang dapat

merubah volume rongga perut.

Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan

sampai batas sub maksimal, sesuai kebutuhan setiap cabang olahraga yang

memerlukan, Sajoto (1988: 99). Faktor-faktor yang harus diperhatikan secara

matang melalui pembinaan sejak dini serta memperhatikan beberapa aspek yang

harus meningkatkan prestasi adalah struktur postur tubuh yang meliputi: a)

ukuran tinggi dan panjang tubuh, b) ukuran besar, lebar ,dan berat tubuh, c)

somato tipe (bentuk tubuh: endomorphy, mesomorphy, dan ectomorphy). Dari

beberapa pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas tenaga

otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal untuk

mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

30

Faktor utama untuk menciptakan prestasi yang optimal adalah kekuatan,

dengan kekuatan seorang atlet lari dapat berlari lebih cepat karena dia memiliki

kekuatan. Demikian pula seorang pelompat jangkit dapat melompat lebih jauh

karena sumbangan dari kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk

melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Mencermati keberadaan otot perut yang terentang antara gelang panggul dan

rongga dada, jika dikaji secara seksama otot memiliki peran yang sangat penting

dalam pelaksanaan gerak anggota gerak atas seperti togok. Hal ini secara logika

dapat dimengerti karana anggota gerak atas dalam melakukan gerakan terutama

sekali dalam pelaksanaan lompat jangkit memerlukan lecutan tungkai yang

didukung oleh persendian pada panggul. Dengan demikian karena gerakan

panggul memerlukan dukungan dan kinerja otot perut, maka dimungkinkan

dengan memiliki otot perut yang baik maka akan terjadi ayunan gerak yang kuat

pada togok.

Unsur kekuatan sangat penting untuk mendapatkan hasil tolakan yang

kuat dan benar dalam nomor lompat jangkit. Instrumen yang digunakan dalam

pengukuran kekuatan otot perut pada penilitian ini menggunakan tes baring

duduk (sit-up) untuk umur 16-19 tahun berdasarkan pedoman Tes Kebugaran

Jasmani Indonesia (TKJI, 2003: 14; Mahardika, 2010: 93).

8. Peranan Kekuatan Otot Perut dalam Lompat Jangkit

Kekuatan otot perut adalah kemampuan menggunakan kekuatan otot

perut serta mampu merubahnya dalam bentuk gerakan yang sangat cepat

terhadap suatu obyek, dalam hal ini adalah lompatan yang dilakukan. Tujuan

dari lompat jangkit itu sendiri adalah melakukan lompatan sejauh mungkin.

Kekuatan yang dihasilkan oleh otot, tergantung dari besar kecilnya serabut otot

itu sendiri. Seperti halnya yang dikatakan oleh Sajoto (1988: 111), dinyatakan

bahwa:

“…besar kecilnya serabut otot seseorang, sangat berpengaruh terhadap

kekuatan tersebut adalah merupakan suatu kenyataan. Semakin besar serabut-

serabut otot seseorang maka semakin kuat pula ototnya. Sehingga dalam hal ini

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

31

apabila seorang atlet mempunyai serabut otot yang besar,serta diiringi latihan

yang teratur maka hasil yang didapat akan lebih memuaskan”.

Menurut Sadoso (1987: 111) menyatakan bahwa, “sit-up biasanya

dianggap gerakan yang paling baik untuk menguatkan otot perut. Akan tetapi

apabila keliru dalam melakukan gerakan sit-up akan menyebabkan cedera yang

cukup berat. Sit-up dengan kaki lurus adalah sangat berbahaya sekali bagi

pinggang. Karena otot-otot perut dapat menaikkan badan dari lantai sampai

kurang lebih 30°”.

9. Fleksibilitas Togok

Flexsibilitas selalu mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau

persendian tubuh. Ada beberapa penjelasan dari ahli mengenai pengertian

fleksibilitas, di antaranya adalah;

a. Menurut Harsono (1988:163), “Fleksibilitas adalah kemampuan untuk

melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi”.

b. Menurut Bloomfield dkk (1994:209), “Flexibility can be defined as the

range of movement in a join or several joints.” maksud dari pernyataan

tersebut adalah fleksibilitas dapat diartikan sebagai ruang gerak di sekitar

sendi atau beberapa sendi.

c. Menurut AAHPERD (1999: 112), ”Flexibility is the ability of a join and the

muscle and tendons surrounding it to move freely and confortably through

its intended full range of motion (ROM)”. Dari pernyataan tersebut dapat di

artikan bahwa fleksibilitas adalah kemampuan dari sendi, otot, dan tendon-

tendon disekitarnya untuk dapat digerakkan dengan bebas dan nyaman,

maksudnya adalah ruang gerak yangi luas.

Dari pendapat diatas mengenai pengertian fleksibilitas dapat di tarik

benang merah bahwa fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan

yang maksimal dalam ruang gerak sendi. Kemampuan yang dimaksudkan

merupakan prasarat untuk menampilkan suatu keterampilan yang memerlukan

ruang gerak sendi yang luas dan memudahkan untuk melakukan gerakan-

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

32

gerakan yang cepat dan lincah. keberhasilan untuk menampilkan gerakan

demikian itu sangat ditentukan luasnya ruang gerak sendi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi lompat jangkit yaitu

fleksibilitas togok. Menurut Bompa (1999: 317) mengatakan bahwa fleksibilitas

merupakan kapasitas untuk melakukan gerakan dengan jangkauan yang luas.

Keleluasaan gerak ini dapat dipenuhi bila otot-otot dan jaringan pengikat sendi

yang terlibat dalam keadaan elastis. Menurut Zulkarnaen (2010: 2), fleksibilitas

merupakan kemampuan seseorang bergerak dalam ruang gerak sendi dengan

seluas-luasnya, semakin luas pergerakan persendian seseorang, maka akan

semakin luas dalam memperoleh awalan. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa fleksibilitas adalah kapasitas yang dimiliki seseorang untuk

melakukan gerak sendi seluas-luasnya.

Dalam lompat jangkit fleksibilitas togok sangat diperlukan untuk

mendukung gerakan lompat jangkit, setelah menumpu dan melayang yang di

tuntut untuk membawa badan keatas. Chu (1992: 3) mengatakan bahwa

“seseorang yang melakukan lompat jauh perlu mempunyai tingkat fleksibilitas

yang baik”. Pendapat di atas sama halnya dalam lompat jangkit, fleksibilitas

sangat menentukan jauh tidaknya hasil lompat jangkit.

Kelentukan yang baik pada umumnya dicapai bila semua sendi tubuh

menunjukkan kemampuan dapat bergerak dengan lancar sesuai dengan

fungsinya. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas sempitnya ruang

gerak sendi-sendi yang dapat dilakukan. Kelentukan yang dimiliki oleh

seseorang tergantung pada beberapa faktor. Faktor penentu kelentukan adalah:

1) elastisitas dari otot, ligamentum, tendo, dan cupsul. 2) luas sempitnya ruang

gerak sendi (ROM). 3) tonus otot, tendo, ligamentum, dan cupsula. 4) tergantung

dari derajat panas diluar (temperatur). 5) unsur jemu, muram, takut, senang,

semangat. 6) kualitas tulang-tulang yang membentuk persendian. 7) faktor umur

dan jenis kelamin (Suharno, 1993: 53).

Perkembangan kelentukan seseorang dipengaruhi oleh usia.

Perkembangan fleksibilitas pada tiap tingkatan usia berbeda. Pada umumnya

anak kecil memiliki otot yang lebih lentur (fleksibel), keadaan tersebut akan

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

33

terus meningkat pada usia belasan tahun (usia sekolah). Dan memasuki usia

remaja fleksibilitas mereka cenderung mencapai puncak perkembangannya,

setelah fase itu secara perlahan-lahan fleksibilitas mereka menurun (Michael J.

Alter, 1996: 15).

Perbaikan dalam fleksibilitas otot dapat mengurangi terjadinya cidera

pada otot-otot, membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi,

kelincahan atau agility, membantu memperkembangkan prestasi, menghemat

pengeluaran tenaga pada waktu melaksanakan gerakan dan memperbaiki sikap

tubuh (Harsono, 1988: 163). Macam-macam latihan peregangan terdiri dari, 1)

peregangan balistik, 2) peregangan statis, 3) peregangan pasif, dan 4)

peregangan kontraksi-relaksasi (Pate, 1993: 330).

Fleksibilitas tubuh menunjang sekali dalam melakukan lompat jangkit.

Pelompat dapat belajar teknik dengan hasil yang memuaskan jika memiliki

tubuh yang lentur dan tidak kaku. Fleksibilitas juga bisa sangat menentukan

apakah seseorang pelompat dapat menyelesaikan lompatannya dengan baik.

Selalu melakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (streching) sebelum

melaksanakan lompat jangkit. Kombinasi kelentukan dan kekuatan akan menjadi

alur gerak (fluidity) si pelompat, mudah dan mengesankan latihan khususnya

untuk meningkatkan kelenturan tubuh.

Sedangkan menurut Harsono (1988:163), mengemukakan bahwa

kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak

sendi. Kecuali oleh ruang gerakan sendi kelentukan juga ditentukan oleh elastis

tidaknya otot-otot, tendo, dan ligamen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat di atas, maka orang yang

mempunyai kelentukan yang baik, khususnya kelentukan togok adalah orang

yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendi togok dan

mempunyai otot-otot yang elastis pada togok.

Pelompat yang memiliki kelentukan togok yang baik, akan dapat

mengarahkan tenaga yang lebih besar pada saat melakukan lompatan (hop-step-

jump). Ini disebabkan, dengan fleksibilitas togok yang baik, maka pelompat

akan dapat melakukan gerakan secara elastis dan luwes pada saat melakukan

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

34

lompat jangkit. Dengan demikian untuk mendapatkan lompatan yang baik, maka

fleksibilitas togok sudutnya harus tinggi.

Menurut Harsono, (1988: 163) dengan kelentukan yang baik yang

dimiliki seseorang mempunyai beberapa manfaat diantaranya:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.

b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan.

c. Membantu perkembangan prestasi

d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-gerakan.

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Untuk mengembangkan fleksibilitas togok dapat dilakukan latihan

peregangan otot, seperti: peregangan dinamis dan peregangan statis.

Memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu persendian, harus dilakukan

beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat menjadi

normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik. Sehingga dengan fleksibilitas

togok yang baik akan membuat gerakan lompat jangkit nampak luwes dan tidak

kaku.

10. Peranan Fleksibilitas Togok dalam Lompat Jangkit

Hampir dalam setiap cabang olahraga fleksibilitas memegang peranan

penting. Fleksibiilitas juga memegang peranan penting dalam menunjang aktifitas

kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari fleksibilitas sangat penting baik

untuk anak-anak maupun orang tua. Pada masa anak-anak, fleksibilitas berfungsi

untuk menunjang mereka untuk bermain, karena pada masa anak-anak permainan

tidak lepas dengan aktifitas fisik.. Kegiatan bermain sangat membutuhkan

kelincahan dan kelincahan membutuhkan fleksibilitas. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Iskandar, Primana, Tilarso, Moeloek (1999: 7)

yang menerangkan bahwa:

Fleksibilitas bagi anak sangat penting dimiliki terutama untuk kegiatan

dalam bermain, karena bermain bagi mereka adalah semata-mata dapat bergerak

cepat dan kuat, tetapi juga harus lincah dan dapat mengubah arah dengan cepat

dan kuat, tetapi juga harus lincah dan dapat mengubah arah dengan cepat

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

35

(kelincahan). Kemampuan yang cepat dan lincah dalam mengubah arah

memerlukan fleksibilitas tubuh atau bagian tubuh yang terlibat dalam kegiatan

tersebut. Melakukan perubahan kecepatan dan arah gerakan dapat

mengakibatkan regangan otot yang terlalu kuat sehingga memungkinkan

terjadinya cedera otot (muscle strain) apabila fleksibilitas otot yang dimiliki

rendah.

Selain anak-anak orang tua juga sangat memerlukan fleksibilitas, karena untuk

mendukung kegiatan sehari-hari dengan mempunyai fleksibilitas bagus aktifitas menjadi

lebih mudah dan nyaman. iskandar, dkk (1999: 7) yang menjelaskan bahwa “proses

penuaan yang terdapat pada persendian merupakan salah satu hal yang mengganggu

lanjut usia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan pada persendian sering

menyebabkan penurunan kemampuan gerak. Penurunan fleksibilitas sendi terutama

persendian dibagian bawah sering diikuti penurunan keseimbangan dan gangguan

berjalan”.

Pechtl (1982) dalam Bompa (1994: 317) menjelaskan bahwa “an inadequate

development of flexibility, or no flexibilite reserse, may lead to various deficiencies:

a. Learning, or the perfection of various movement is impaired;

b. The athlete is injury prone;

c. The development of strength, speed and coordination are adversely affected;

d. The performance of a movement is limited.

Dari apa yang dijelaskan diatas bahwa pengembangan fleksibilitas yang tidak

memadai akan menyebabkan berbagai kerugian, diantaranya :

a. Terganggunya penyempurnaan atau proses belajar barbagai macam gerakan;

b. Atlet mudah cedera;

c. Adanya pengeruh yang merugikan terhadap peningkatan kekuatan, kecepatan, dan

koordinasi;

d. Kualitas dalam menampilkan gerakan sangat terbatas.

Harsono (1988: 163 juga menambahkan bahwa hasil-hasil penelitian

menunjukkan bahwa dengan mempunyai kelentukan yang bagus maka akan dapat:

a. Mengurangi kemungkinan cedera-cedera pada otot dan sendi.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

36

b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan

(agility)

c. Membantu mengembangkan prestasi,

d. Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakan-

gerakan, dan

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Dwijowinoto (1993: 330) menyatakan bahwa “Pengalaman menunjukkan

bahwa elastisitas otot berkurang sesudah masa tak aktif panjang. Sebaliknya,

peregangan otot yang teratur rupanya dapat meningkatkan elastisitas otot. Tujuan

dari program latihan fleksibilitas adalah untuk memaksimalkan elastisitas otot”.

Fleksibilitas dapat menurun apabila tidak dilatih, latihan untuk meningkatkan

fleksibilitas sangat diperlukan agar elastisitas otot dapat diperoleh hasil yang

maksimal.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menunjang kehidupan

sehari-hari, dalam tingkatan usia fleksibilitas memegang peranan penting. Bagi

seorang atlet, fleksibilitas sangat berpertan dalam proses pencapaian prestasi

seorang atlet. Atlet yang mempunyai fleksibilitas bagus mempunyai peluang yang

lebih besar untuk mencapai berprestasi yang maksimal dari pada atlet yang

fleksibilitasnya kurang bagus. Sebagaimana diperjelas oleh Bahagia (1997: 17) yang

menyebutkan “kemampuan fleksibilitas yang terbatas juga dapat menyebabkan

penguasaan teknik yang kurang baik dan prestasi rendah”.

C. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil temuan penelitian yang menarik dan memiliki relevansinya

dengan penelitian ini diantaranya:

1. Endarta (2014: xiv), penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Ada hubungan

yang signifikan antara kecepatan lari dengan lompat jauh gaya jongkok. (2)

Ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan lompat jauh

gaya jongkok. (3) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut

dengan lompat jauh gaya jongkok. (4) Ada hubungan yang signifikan antara

fleksibilitas dengan lompat jauh gaya jongkok. (5) Ada hubungan positif

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

37

yang antara kecepatan lari, power otot tungkai dengan lompat jauh gaya

jongkok. (6) Ada hubungan yang signifikan antara kecepatan lari, kekuatan

otot perut dengan lompat jauh gaya jongkok. (7) Ada hubungan yang

signifikan antara kecepatan lari dan fleksibilitas togok dengan lompat jauh

gaya jongkok. (8) Ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai

dan kekuatan otot perut dengan lompat jauh gaya jongkok. (9) Ada

hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dan fleksibilitas togok

dengan lompat jauh gaya jongkok. (10) Ada hubungan yang signifikan

antara kekuatan otot perut, fleksibilitas dengan lompat jauh gaya jongkok.

(11) Ada hubungan yang signifikan antara kecepatan lari, power otot

tungkai, kekuatan otot perut, dan fleksibilitas togok dengan lompat jauh gaya

jongkok.

D. Kerangka Berpikir Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori, maka dapat dirumuskan

kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Hubungan antara Kecepatan Lari dengan Prestasi Lompat Jangkit

Kecepatan lari berfungsi sebagai awalan dalam melakukan lompatan.

Seseorang yang mempunyai kecepatan lari yang bagus dalam melakukan lompatan

akan ada tenaga dorongan kedepan. Semakin cepat larinya maka gaya dorong ke

depannya semakin besar, sehingga sangat mendukung dalam gerakan lompat

jangkit. Dalam lompat jangkit kecepatan lari/sprint sangat dibutuhkan untuk

memperoreh hasil lompatan yang jauh. Dengan demikian jarak suatu lompatan dapat

di tentukan oleh kecepatan lari awalan yang merupakan unsur dasar dari lompat

jangkit. Untuk dapat melakukan tolakan secara tepat dan seimbang seorang

pelompat jangkit harus mengetahui kecepatan tertinggi yang dapat dikendalikan.

Dengan demikian diduga bahwa variable tersebut mendukung dalam pencapaian

prestasi lompat jangkit.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

38

2. Hubungan antara Power Otot Tungkai dengan Prestasi Lompat Jangkit

Dalam lompat jangkit power otot tungkai berguna untuk mendapatkan

tolakan yang sejauh-jauhnya. Apabila seseorang mempunyai power otot tungkai

yang bagus maka semakin jauh pula hasil lompatannya. Sehingga dalam hal ini

terjadi hukum aksi dan reaksi, apabila aksi yang dihasilkan oleh power otot tungkai

besar maka reaksi yang dihasilkan akan semakin besar pula. Sehingga apabila

seseorang mempunyai koordinasi yang baik yang disertai power dari tungkai besar

dapat mendorong tubuh untuk bergerak ke atas dengan maksimal, sehingga

memungkinkan titik berat badan dapat diangkat setinggi mungkin. Dengan demikian

power tungkai menjadi unsur fisik penting untuk melakukan tolakan dalam prestasi

lompat Jangkit. Dengan demikian diduga bahwa variable tersebut mendukung dalam

pencapaian prestasi lompat jangkit.

3. Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dengan Prestasi Lompat Jangkit

Kekuatan otot perut berfungsi untuk membawa tubuh bagian bawah

terangkat naik setelah melakukan tolakan, sehingga gerakan kaki akan naik lebih

tinggi yang berarti sudut elevasinya lebih menguntungkan. Dalam melakukan

lompat jangkit apabila seseorang mempunyai otot perut yang kuat, kakinya akan

lebih lama terangkat naik sehingga hasil lompatan akan lebih maksimal. Ketika

melakukan lompatan kekuatan otot perut akan menimbul kontraksi otot-otot diperut

sehingga akan membantu mengangkat anggota tubuh bawah keatas. Kekuatan otot

perut yang berkontraksi berfungsi memberikan dorongan dan mempertahankan pada

saat melayang diudara. Dalam melakukan lompatan pada saat melayang, kekuatan

otot perut memberi kontribusi yaitu membantu anggota gerak bawah yaitu otot

tungkai agar dapat memberikan kekuatan dan dorongan secara maksimal. Dengan

demikian diduga bahwa variable tersebut mendukung dalam pencapaian prestasi

lompat jangkit.

4. Hubungan antara Fleksibilitas Togok dengan Prestasi Lompat Jangkit

Fleksibilitas Togok yang tinggi berfungsi dalam mendukung tubuh

melakukan lompatan dengan baik dan dengan teknik yang sempurna. Dengan

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

39

fleksibilitas yang bagus seseorang akan mempunyai keseimbangan dan kelincahan

yang bagus, padahal dalam lompat jangkit seseorang harus lincah. Definisi

kelincahan itu sendiri adalah gerakan yang cepat dan dapat mengubah arah dengan

cepat pula. Pada lompat jangkit gerakannya yaitu kedepan dan kaki menolak vertikal

sehingga kelincahan sangat berguna dalam lompat jangkit. Sehingga dengan

fleksibilitas dan dengan teknik yang bagus akan berpengaruh dalam jauhnya

lompatan. Fleksibilitas togok diperlukan pada saat menumpu dan melayang dengan

fleksibilitas yang bagus akan lebih mudah membawa badan keatas. Dengan

mempunyai fleksibilitas togok yang bagus akan mendorong teknik menjadi lebih

bagus sehingga apabila gerakan tekniknya bagus akan mengarah pada hasil

lompatan yang bagus pula sehingga pelompat akan lebih mudah dalam melakukan

lompatan secara sempurna. Untuk mempunyai fleksibilitas yang baik tentunya dapat

diperoleh dengan porsi, intensitas, dan kualitas latihan yang baik pula. Dengan

demikian diduga bahwa variable tersebut mendukung dalam pencapaian prestasi

lompat jangkit.

5. Hubungan antara Kecepatan Lari dan Power Otot Tungkai dengan

Prestasi Lompat Jangkit

Kecepatan lari berfungsi sebagai awalan dalam melakukan lompat lompatan.

Seseorang yang mempunyai kecepatan lari yang bagus dalam melakukan lompatan

akan ada tenaga dorongan kedepan. Semakin cepat larinya maka gaya dorong ke

depannya semakin besar, sehingga sangat mendukung dalam gerakan lompat

jangkit. Kecepatan merupakan salah satu faktor penentu dalam melakukan awalan

lompat jangkit yang merupakan salah satu komponen dasar biomotor. Kecepatan

sangat menunjang beberapa cabang olahraga umumnya, baik olahraga permainan

ataupun dalam nomor-nomor altetik khususnya. Sedangkan perpaduan antara

kekuatan dan kecepatan disebut dengan power. Power sebaiknya dikembangkan

terlebih dahulu sebelum membentuk kecepatan, sehingga kalau seorang atlet

mempunyai power otot tungkai yang bagus nanti akan lebih mudah dalam melatih

kecepatannya, sehingga kekuatan harus terbentuk terlebih dahulu sebagai dasar

untung membentuk power. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, dalam

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

40

mengembangkan kecepatan lari dapat ditunjang dengan latihan untuk meningkatkan

power otot tungkai terlebih dahulu. Dengan demikian diduga bahwa kedua variabel

tersebut mendukung dalam pencapaian prestasi lompat jangkit.

6. Hubungan antara Kecepatan Lari dan Kekuatan Otot Perut dengan

Prestasi Lompat Jangkit

Menggerakkan anggota tubuh untuk cepat melakukan suatu gerakan dalam

waktu secepat-cepatnya bisa disebut juga dengan kecepatan. Sehingga kecepatan

selalu berkaitan dengan kecepatan menempuh jarak tertentu, waktu reaksi dan

frekuensi gerak per-unit waktu. Kemampuan menggunakan kekuatan otot perut serta

mampu merubahnya dalam bentuk gerakan yang sangat cepat terhadap suatu obyek

disebut juga kekuatan otot perut. Besar kecilnya serabut-serabut otot berpengaruh

terhadap kekuatan yang dihasilkan oleh otot. Dengan demikian, besar kecilnya

serabut-serabut otot seseorang, sangat berpengaruh terhadap kekutan tersebut adalah

merupakan suatu kenyataan. Semakin besar serabut-serabut otot seseorang maka

semakin kuat pula otot-ototnya. Sehingga apabila seseorang mempunyai kecepatan

lari dan kekuatan otot perut yang bagus akan mendukung terhadap jauhnya

lompatan yang dihasilkan. Dengan demikian diduga bahwa kedua variable tersebut

mendukung dalam pencapaian prestasi lompat jangkit.

7. Hubungan antara Kecepatan Lari dan Fleksibilitas Togok dengan Prestasi

Lompat Jangkit

Sebelum melakukan lompatan terlebih dahulu dilakukan awalan lari,

lompatan seseorang dapat maksimal apabila terlebih dahulu dilakukan awalan

dengan maksimal pula, sehingga semakin cepat awalan yang dilakukan maka

semakin jauh pula hasil lompatan yang dihasilkan. Kecepatan berfungsi sebagai

pendorong saat melakukan lompatan dan tubuh menjadi ringan saat melayang di

udara dan kecepatan dibutuhkan untuk memperoleh daya ledak saat lepas landas

dari tumpuan. Fleksibilitas memegang peranan yang penting dalam hampir setiap

cabang olahraga. Fleksibilitas Togok yang tinggi berfungsi dalam mendukung tubuh

melakukan lompatan dengan baik dan dengan teknik yang sempurna. Dengan

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

41

fleksibilitas yang bagus seseorang akan mempunyai keseimbangan dan kelincahan

yang bagus, padahal dalam lompat jangkit seseorang harus lincah. Dengan

mempunyai kecepatan dan fleksibilitas togok yang bagus akan memberi kontribusi

besar terhadap jauhnya lompatan yang dihasilkan dan mendorong teknik menjadi

lebih bagus sehingga apabila gerakan tekniknya bagus akan mengarah pada hasil

lompatan yang bagus pula. Dengan demikian diduga bahwa kedua variable tersebut

mendukung dalam pencapaian prestasi lompat jangkit.

8. Hubungan antara Power Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Perut dengan

Prestasi Lompat Jangkit

Apabila seseorang mempunyai power otot tungkai yang bagus maka semakin

jauh pola hasil lompatannya. Sehingga dalam hal ini terjadi hukum aksi dan reaksi,

apabila aksi yang dihasilkan oleh power otot tungkai besar maka reaksi yang

dihasilkan akan semakin besar pula. Dengan daya ledak yang besar maka

diharapkan dapat menghasilkan hasil lompatan maksimal pula. Oleh karena itu daya

ledak otot tungkai berperan sangat besar dalam melakukan tolakan dalam lompat

jangkit. Kekuatan otot perut berfungsi untuk membawa tubuh bagian bawah

terangkat naik setelah melakukan tolakan, sehingga gerakan kaki akan naik lebih

tinggi yang berarti sudut elevasinya lebih menguntungkan. Dalam melakukan

lompat jangkit apabila seseorang mempunyai otot perut yang kuat, kakinya akan

lebih lama terangkat naik sehingga hasil lompatan akan lebih maksimal.

Sehingga dari penjelasan diatas apabila seorang atlet mempunyai power otot

tungkai dan kekuatan otot perut yang bagus maka akan berpengaruh pula terhadap

hasil lompatan yang dilakukan. Dengan demikian diduga bahwa kedua variable

tersebut mendukung dalam pencapaian prestasi lompat jangkit.

9. Hubungan antara Power Otot Tungkai dan Fleksibilitas Togok dengan Prestasi

Lompat Jangkit

Dalam lompat jangkit power otot tungkai berguna untuk mendapatkan

tolakan yang sejauh-jauhnya. Apabila seseorang mempunyai power otot tungkai

yang bagus maka semakin jauh pola hasil lompatannya. Saat melakukan lompat

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

42

jangkit power tungkai sangat mempengaruhi hasil tolakan, untuk dapat melakukan

tolakan yang maksimal dibutuhkan power tungkai yang kuat pula. Untuk

menghasilkan power otot tungkai juga didukung kecepatan pada saat melakukan

awalan juga sangat membantu daya ledak otot pada saat melakukan tolakan,

kekuatan yang dihasilkan dari tolakan merupakan hasil gabungan antara kekuatan

dan kecepatan pada saat melakukan tolakan sebaiknya menggunakan kaki terkuat

sebagai tumpuan tolakan untuk memperoleh hasil Lompatan yang maksimal.

Fleksibilitas adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada

otot-otot persendian. Fleksibilitas Togok yang tinggi berfungsi dalam mendukung

tubuh melakukan lompatan dengan baik dan dengan teknik yang sempurna. Dengan

fleksibilitas yang bagus seseorang akan mempunyai keseimbangan dan kelincahan

yang bagus, padahal dalam lompat jangkit seseorang harus lincah. Fleksibilitas

togok diperlukan pada saat menumpu dan melayang dengan fleksibilitas yang bagus

akan lebih mudah membawa badan keatas. Dengan mempunyai Power otot tungkai

dan fleksibilitas togok yang bagus akan sangat mendukung jauhnya lompatan dan

mendorong teknik menjadi lebih bagus sehingga apabila gerakan tekniknya bagus

akan mengarah pada hasil lompatan yang lebih maksimal pula. Hal ini berarti bahwa

kemampuan fleksibilitas yang terbatas juga dapat menyebabkan penguasaan teknik

yang kurang baik dan prestasi rendah atau bahkan menurun. Dengan demikian

diduga bahwa kedua variable tersebut mendukung dalam pencapaian prestasi lompat

jangkit.

10. Hubungan antara Kekuatan Otot Perut dan Fleksibilitas Togok dengan

Prestasi Lompat Jangkit

Kekuatan merupakan dasar setiap gerak yang dilakukan manusia sebab dapat

dinyatakan daya otot (muscular power) merupakan perpaduan antara kekuatan

(strenght) dengan kecepatan (velocity), kelenturan unsur-unsur tersebut adalah

power, kecepatan, lama latihan lari, meliputi berbagai jenis lomba, ulangan dalam

suatu bentuk latihan atau gerakan keseimbangan. Kekuatan otot perut adalah

kemampuan yang memungkinkan pengembangan tenaga maksimum dalam

kontraksi yang maksimum untuk mengatasi beban atau tahanan. Kekuatan otot perut

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

43

berfungsi untuk membawa tubuh bagian bawah terangkat naik setelah melakukan

tolakan, sehingga gerakan kaki akan naik lebih tinggi yang berarti sudut elevasinya

lebih menguntungkan. Dalam melakukan lompat jangkit apabila seseorang

mempunyai otot perut yang kuat, kakinya akan lebih lama terangkat naik sehingga

hasil lompatan akan lebih maksimal.

Fleksibilitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang

gerak sendi. Jadi orang yang tingkat fleksibilitasnya tinggi adalah orang yang

mempunyai ruang gerak sendi yang luas. Fleksibilitas Togok yang tinggi berfungsi

dalam mendukung tubuh melakukan lompatan dengan baik dan dengan teknik yang

sempurna. Dengan fleksibilitas yang bagus seseorang akan mempunyai

keseimbangan dan kelincahan yang bagus, padahal dalam lompat jangkit seseorang

harus lincah. Sehingga fleksibilitas merupakan suatu karakteristik yang penting bagi

penampilan atlet. Apabila seseorang mempunyai kekuatan otot perut dan

fleksibilitas yang bagus akan berpengaruh terhadap jauhnya lompatan yang

dihasilkaan. Dengan demikian diduga bahwa kedua variable tersebut mendukung

dalam pencapaian prestasi lompat jangkit.

11. Hubungan antara Kecepatan Lari, Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut,

dan Fleksibilitas Togok dengan Prestasi Lompat jangkit

Kecepatan lari berfungsi sebagai awalan dalam melakukan lompat lompatan.

Seseorang yang mempunyai kecepatan lari yang bagus dalam melakukan lompatan

akan ada tenaga dorongan kedepan sehingga akan mendukung jauhnya lompatan.

Power otot tungkai yang bagus juga memberikontribusi terhadap hasil tolakan,

semakin bagus power otot tungkai maka semakin jauh pula hasil lompatannya.

Sehingga dalam hal ini terjadi hukum aksi dan reaksi, apabila aksi yang dihasilkan

oleh power otot tungkai besar maka reaksi yang dihasilkan akan semakin besar pula.

Dalam melakukan lompat jangkit apabila seseorang mempunyai otot perut yang

kuat, kakinya akan lebih lama terangkat naik sehingga hasil lompatan akan lebih

maksimal. Fleksibilitas togok yang tinggi berfungsi dalam mendukung tubuh

melakukan lompatan dengan baik dan dengan teknik yang sempurna. Dengan

fleksibilitas yang bagus seseorang akan mempunyai keseimbangan dan kelincahan

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

44

yang bagus. Fleksibilitas togok diperlukan pada saat menumpu dan melayang

dengan fleksibilitas yang bagus akan lebih mudah membawa badan keatas. Dengan

mempunyai fleksibilitas togok yang bagus akan mendorong teknik menjadi lebih

bagus sehingga apabila gerakan tekniknya bagus akan mengarah pada hasil

lompatan yang bagus pula. Kecepatan lari, power otot tungkai, kekuatan otot perut,

dan fleksibilitas togok merupakan komponen yang dapat mendukung pencapaian

prestasi lompat jangkit. Untuk mencapai prestasi lompat jangkit yang maksimal,

komponen-komponen tersebut harus didukung oleh teknik dasar yang bagus.

Gerakan dalam lompat jangkit merupakan gabungan dari beberapa unsur-unsur

gerakan Seperti, awalan lari, hop, step, jump, tahap melayang, dan pendaratan.

Semua unsur gerakan tersebut berakhir pada satu lompatan dengan tujuan dapat

melakukan lompatan sejauh-jauhnya. Dengan demikian untuk memeperoleh

kemampuan lompat jangkit yang baik haruslah didukung dari kondisi fisik dan

penguasaan teknik seseorang yang baik. Unsur yang diduga dapat memengaruhi

kemampuan dalam lompat Jangkit diantaranya adalah kecepatan lari, power otot

tungkai, kekuatan perut dan fleksibilitas togok. Dengan demikian diduga bahwa

variabel-variabel tersebut memiliki hubungan dengan prestasi lompat Jangkit.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, dan kajian teori, maka hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada kontribusi antara kecepatan lari dengan prestasi lompat Jangkit.

2. Ada kontribusi antara power otot tungkai dengan prestasi lompat Jangkit.

3. Ada kontribusi antara kekuatan otot perut dengan prestasi lompat Jangkit

4. Ada kontribusi antara fleksibilitas togok dengan prestasi lompat Jangkit.

5. Ada kontribusi antara kecepatan lari dan power otot tungkai dengan prestasi

lompat jangkit.

6. Ada kontribusi antara kecepatan lari dan kekuatan otot perut dengan prestasi

lompat Jangkit.

7. Ada kontribusi antara kecepatan lari dan fleksibilitas togok dengan prestasi lompat

Jangkit.

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI A. Lompat Jangkit 1. Pengertian Lompat ...abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121308072_bab2.pdf · perbedaannya pada lompat jangkit sebelum melakukan tolakan

45

8. Ada kontribusi antara power otot tungkai dan kekuatan otot perut dengan prestasi

lompat Jangkit.

9. Ada kontribusi antara power otot tungkai dan fleksibilitas togok dengan prestasi

lompat jangkit.

10. Ada kontribusi antara kekuatan otot perut dan fleksibilitas togok dengan prestasi

lompat Jangkit.

11. Ada kontribusi antara kecepatan lari, power otot tungkai, kekuatan otot perut dan

fleksibilitas togok dengan prestasi lompat Jangkit.