bab ii kajian pustaka - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0612006_bab2.pdf ·...

28
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan “Kerang dan Gonggong Bersiku Keluang” adalah motif batik yang merupakan motif khas Melayu. Desain dari motif batik terdiri dari motif gonggong yang disusun berbentuk bunga dan kerang yang kemudian disusun dengan sama. John Singai memvisualisasikan motif kerang-kerangan yang disusun dipinggiran dengan ganggang yang melilit kerang-kerangan. Ide desain dari motif ini adalah kerang, gonggong, dan ganggang yang merupakan makhluk hidup yang ada di laut, kemudian disusun serasi sehingga mendapatkan motif batik yang diinginkan. Selain itu John Singai dalam majalahnya membahas makna yang ada pada motif batik yang diharapkan dapat diingat dan diterapkan dikehidupan sehari-hari. Makna yang terkandung adalah, bahwa didalam kehidupan sehari-hari disebuah Daerah atau Pemerintahan, walaupun warganya terdiri dari bermacam golongan (dalam hal ini dilambangkan dengan kerang, gonggong dan ganggang) bahwa segala sesuatu yang direncanakan dan diatur sesuai kesepakatan bersama, maka akan membawa kemakmuran dan keindahan. Susunan kerang yang berbentuk bunga dalam majalah yang ditulis John melambangkan keindahan, kegembiraan yang bisa dilakukan bersama. Sedangkan susunan yang bersiku-siku memiliki arti sudut sayap kelelawar yang melambangkan nilai tanggung jawab yang harus selalu dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (John Singai, 2012: 2).

Upload: doancong

Post on 17-Sep-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sumber Pustaka

1. Rujukan

“Kerang dan Gonggong Bersiku Keluang” adalah motif batik yang merupakan

motif khas Melayu. Desain dari motif batik terdiri dari motif gonggong yang

disusun berbentuk bunga dan kerang yang kemudian disusun dengan sama. John

Singai memvisualisasikan motif kerang-kerangan yang disusun dipinggiran

dengan ganggang yang melilit kerang-kerangan. Ide desain dari motif ini adalah

kerang, gonggong, dan ganggang yang merupakan makhluk hidup yang ada di

laut, kemudian disusun serasi sehingga mendapatkan motif batik yang diinginkan.

Selain itu John Singai dalam majalahnya membahas makna yang ada pada motif

batik yang diharapkan dapat diingat dan diterapkan dikehidupan sehari-hari.

Makna yang terkandung adalah, bahwa didalam kehidupan sehari-hari

disebuah Daerah atau Pemerintahan, walaupun warganya terdiri dari bermacam

golongan (dalam hal ini dilambangkan dengan kerang, gonggong dan ganggang)

bahwa segala sesuatu yang direncanakan dan diatur sesuai kesepakatan bersama,

maka akan membawa kemakmuran dan keindahan.

Susunan kerang yang berbentuk bunga dalam majalah yang ditulis John

melambangkan keindahan, kegembiraan yang bisa dilakukan bersama. Sedangkan

susunan yang bersiku-siku memiliki arti sudut sayap kelelawar yang

melambangkan nilai tanggung jawab yang harus selalu dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari (John Singai, 2012: 2).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

6

Gambar 2.1 “Motif batik Melayu “Kerang dan Gonggong Bersiku Keluang”

Sumber: (http://budaya-semasa/2012/10/batik-melayu-kerang-gonggong-

bersiku.html)

Kerang tidak hanya divisulkan sebagai motif batik yang dijelaskan pada

majalah yang di tulis oleh John Singai. Kerang juga bisa digunakan sebagai

kerajinan. Kalung yang dibuat terdiri dari rangkaian awan dari motif mega

mendung dengan mutiara di bagian ujungnya. Meike menjelaskan pemilihan

bahan dasar pembuatan kalung dari lapisan dalam kerang karena warna yang

terdapat pada lapisan dalam kerang menghasilkan kilauan yang menambah nilai

estetik, selain itu lapisan dalam kerang memiliki ketahanan yang lama. Motif

mega mendung pada lapisan dalam kerang juga menambah nilai estetik sendiri

(Meike, 2013: 1).

Penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa cangkang kerang, bentuk

cangkang kerang, warna memiliki makna tersendiri dalam karya seni. Teori yang

digunakan sebagai acuan atau dasar dalam penciptaan sebuah karya berdasarkan

pengetahuan dan pandangan terkait yang sudah ada sebelumnya. Kemudian teori

inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses penciptaan karya dengan konsep

detail cangkang kerang dalam visualisasi karya seni grafis dengan teknik

silkscreen. Maka penulis akan menjelaskan teori-teori umum yang berkaitan

dengan uraian dan penjelasan berikut.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

7

a. Mollusca

Mollusca populer disebut sebagai binatang lunak, karena bentuk

tubuhnya yang lunak berdaging tanpa tulang. Sebagian anggotanya

dilindungi dengan cangkang atau rumah dari zat kapur dan sebagian lainnya

tanpa cangkang atau rumah. Anggota moluska yang paling mudah dikenali

yaitu siput (gastropoda) yang memiliki cangkang tunggal, kerang (bivalvia)

dengan dua cangkang yang bertangkup, dan cumi-cumi (cephalopoda) yang

tidak memiliki cangkang.

Anggota mollusca mempunyai variasi bentuk yang sangat beragam

karena jumlah anggotanya yang sangat besar. Meskipun demikian,

semuanya memiliki bagian dasar tubuh yang sama, yaitu bagian kepala dan

kaki. Pada bagian kepala terdapat matel berupa jaringan ikat lunak yang

didalamnya berisi organ-organ dalam mollusca dan organ sensorik yang

berkembang dengan baik. Bagian kaki moluska terdiri dari jaringan otot

tanpa tulang, yang berguna sebagai alat untuk berpindah tempat.

Berdasarkan pada keadaan kaki, cangkang dan alat pernafasannya,

anggota moluska terbagi dalam tujuh kelas, yaitu :

1. Gastropoda (Siput, Keong, Bekicot)

2. Bivalvia atau Pelecypoda (Ketam, Remis, Tiram)

3. Cephalopoda (Nautilus, Cumi-cumi, Gurita)

4. Scapopoda

5. Polyplacopora

6. Menoplacopora

7. Aplacophora

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

8

Bivalvia sebagai konsep dalam visualisasi karya seni grafis, dijelakan

bahwa bivalvia atau kerang mempunyai dua cangkang yang bertangkup,

dimana binatangnya berada diantara dua cangkang tersebut. Pada salah satu

sisi, kedua cangkang saling berhubungan membentuk persendian, sehingga

bisa membuka dan menutup. Pada persendian tersebut, terdapat engsel

elastis yang disebut ligamen, dilengkapi dengan penggerak aktif, berupa

satu atau dua otot aduktor yang sangat kuat.

Bivalvia sering juga disebut binatang berkaki pipih atau Pelecypoda

karena memiliki kaki dari jaringan otot yang berbentuk pipih melebar. Pada

spesies yang bersifat infaunal (membenamkan diri dalam pasir atau

sedimen), kakinya termodifikasi menjadi semacam alat untuk menggali.

Sedangkang pada beberapa spesies yang lain, kakinya beradaptasi menjadi

semacam alat pelekat pada substrat yang keras. Kepala pada Bivalvia

terdeteksi hingga kadang sama sekali tidak nampak didalam cangkang,

berbeda dengan kepala gastropoda yang tampak dan mudah dibedakan.

Bivalvia tidak memiliki mata. Bagian matel beberapa spesies memiliki

warna yang sangat bagus dan menjuntai keluar pada saat cangkang terbuka,

misalnya pada Tridacna (kerang raksasa).

b. Kelas Bivalvia

1. Placunidae

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

9

Cangkang yang dimiliki kelompok Placunidae termasuk bivalvia yang

memiliki cangkang tipis, rapuh dan agak rata. Cangkang placunidae sudah

sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang

memiliki lapisan mutiara. Cangkang memiliki bekas perlekatan otot aduktor

tunggal yang tampak jelas dan gigi pada garis engsel yang membentuk huruf

V. Jenis mollusca pada kelompok ini cenderung ditemukan pada daerah

yang mempunyai substrat pasir berlumpur.

2. Arcidae

Cangkang memanjang atau membulat, cangkang setangkap, tebal.

Skulptur mempunyai rusuk radial, biasanya ditutupi oleh rambut tebal atau

periostrakum membeledu. Daerah ligament terletak di antara paruh. Gigi

pada garis engsel kecil, banyak, tertata pada garis lurus. Bagian dalam

seperti porselin. Ditemukan di dalam pasir lumpuran atau sering menempel

pada batuan dengan bisusnya.

3. Cardiidae

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

10

Cangkang setangkup, membulat, oval, kadang-kadang menyudut dengan

umbo menonjol. Skulptur dari rusuk radial kuat, sering dihiasi dengan duri,

manik-manik, dan alur-alur. Garis engsel mempunyai dua gigi cardinal pada

tiap katup, satu gigi lateral pada katup kanan, sepasang gigi lateral pada

katup kiri. Gigi lateral jauh letaknya dari gigi cardinal. Ligamen di luar,

menonjol. Garis palium menyeluruh. Bagian dalam berposelin, tapi

bergerigi. Hidup membenamkan di pasir.

4. Fimbridae

Cangkang berukuran sedang, tebal, berbentuk eliptikal atau oval

(membulat telur), dengan cangkang melebur. Umbo melingkar. Konsentris

rib kuat saling menyilang dengan radikal rib kuat membentuk suatu bentuk

hiasan yang memotong pada sudut siku-siku, seperti keranjang menenun

(secussate) di permukaan. Ligament terletak di bagian luar. Garis engsel

dengan dua gigi pokok dalam tiap katub tiram. Gigi pada bagian samping

anterior lebih dekat ke bagian gigi pokok dibandingkan pada bagian

samping posterior. Palial sinus sangat kecil.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

11

5. Glycimerididae

Cangkang tebal, hampir bundar, setangkup dan hampir sama sisi. Umbo

kira-kira terletak di bagian tengah di antara pinggiran dorsel. Tambalan gigi

pada garis engsel melebur dan melengkung serta mempunyai banyak gigi

kuat yang jumlahnya berkurang ke arah ekstrimitas (kaki dan tangan). Gigi

melintang. Moluska dalam kelompok ini terdiri dari empat ganus.

6. Malleidae

Cangkangnya tidak umum dan tidak setangkup. Mollusca dari kelompok

ini memiliki bentuk cangkang triangular. Daerah ligamen dan bagian

pinggiran katub terdapat celah. Terdapat dua genus di daerah perairan laut

tropik.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

12

7. Mytillidae

Cangkang memanjang, setangkup dan tidak sama sisi. Periostrakum

biasanya tebal dan mengkilap, tapi biasa berambut. Ligament panjang dan

sempit. Gigi engsel absen atau disodon. Bekas perlekatan aduktor anterior

kecil atau absen. Bagian dalam seperti mutiara. Familia ini sering terdapat

dalam kelompok padat di daerah batuan,tetapi beberapa jenis hidup

tersendiri di pasir.

8. Pectinidae

Mollusca yang termasuk dalam kelompok ini sebagian memiliki

cangkang setangkup dan sebagian lagi memiliki cangkang yang tidak

setangkup. Cangkang hampir bundar atau memiliki bentuk seperti kipas.

Pada umumnya kelompok mullusca ini berusuk dan memiliki cuping

berukuran sama atau berbeda. Satu katub tiram umumnya menggembung

dibandingkan katub tiram lainnya. Cuping anterior umumnya memiliki bisal

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

13

nitch yang jelas atau lekukan di bawah. Satu otot aduktor melekuk. Tiap

katub tiram dihubungkan oleh suatu bisus. Katub tiram sebelah kiri

umumnya berwarna lebih terang darpada katub tiram yang kanan.

9. Psammobiidae

Cangkang menipis, memanjang agak persegi. Cangkang tertekan atau

mampat agak datar biasanya dengan celah pada bagian ujungnya, terutama

kearah posterior. Tidak memiliki ornamen radial atau konsenstris. Terdapat

gigi 1-4 gigi kardinal. Gigi lateral sangat lemah atau bahkan tidak ada.

Palial sinus biasanya berkembang dengan baik. Terdapat sekitar enam ginus

yang tersebar luas di kebanyakan lautan. Jenis mollusca dari familia ini

ditemukan hidup di substrat pasir berlumpur di daerah intertidal.

10. Pinnidae

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

14

Mollusca dalam kelompok ini memiliki cangkang yang setangkup,

berbentuk kapal, dan tidak sama sisi. Bagian cangkang tipis dan rapuh. Tipe

posterior menganga. Ligamen panjang dan lurus. Gigi engsel absen. Bekas

perlekatan aduktor pada bagian anterior, kecil,dan terletak dekat dengan

ujung anterior. Sedangkan bekas perlekatan aduktor pada bagian posterior

besar dan agak di bagian tengah. Mollusca kelompok ini ditemukan

membenamkan di pasir dengan juluran bagian posteriornya.

11. Tridacnidae

Kelompok bivalvia dengan cangkang berukuran sedang sampai sangat

besar, tebal, dan berat. Pada umumnya kelompok bivalvia ini mempunyai

rib-rib radial yang besar dan keras pada cangkangnya. Selain itu juga

cangkang mempunyai sisik yang bergalur besar. Sebagian besar jenis dari

kelompok dari familia ini mempunyai lubang bisus, beberapa masuk

melekat dalam batu karang, dan beberapa species hidup lepas. Jenis dari

kelompok ini memiliki perilaku untuk bersimbiosisi dengan zooxanthellae

yang berperan sebagai penyedia sumber makanan bagi kelompok

Tridacnidae. Kelompok ini di bagi dalam dua genus, yaitu genus Hippopus

yang arpeture bisus kurang jelas dan genus Tridacna yang mempunyai

arpeture bisus sangat jelas.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

15

12. Spondylidae

Cangkang berukuran kecil sampai sedang, umumnya cangkang tebal

dengan katub bagian kanan lebih cembung dari pada katub bagian kiri.

Cuping kecil pada katub bagian kanan, terdapat dua gigi cardinal yang

berukuran besar. Seringkali ornamen dengan duri (spina) pendek atau

panjang. Terdapat satu otot aduktor impression yang berukuran besar.

Hanya ada satu genus dalam laut tropik dan laut sedang. Salah satu katub

yang kanan menempel pada substrat keras.

13. Tellinidae

Mollusca dengan cangkang kebanyakan tidak setangkup dan tidak sama

sisi, berbentuk membulat telur sampai memanjang agak elips pada garis

besarnya. Cangkang juga biasanya pipih dan melengkung pada ujung

posterior. Skulptur bervariasi. Ligament terletak di bagian luar. Lempeng

engsel sempit dengan dua gigi cardinal kecil, gigi lateral anterior dan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

16

posterior biasanya berada di salah satu atau di ke dua katub. Garis palium

dengan sinus besr dengan bagian dalam yang jelas. Kerang terlina hidup

terbenam di dalam pasir atau kadang-kadang di dalam kerikil.

14. Veneridae

Kelompok moluska ini memiliki cangkang yang setangkup dan tebal,

tetati sisi tidak sama. Skulptur pradominan konsentris. Ligament terletak di

bagian luar. Garis engsen dengan tiga buah gigi cardinal dan sebuah gigi

lateral anterior yang sering absen. Sinus palium biasanya ada. Kelompok

mollusca ino hidup dengan cara membenam di substrat pasir.

15. Isognomonidae

Mollusca dalam kelompok ini memiliki bentuk cangkang yang

bervariasi, biasanya pipih, umbo berparuh terletak diujung anterior dari tepi

dorsal yang lurus. Periostrakum tipis, garis engsel lurus dengan beberapa

lubang ligament. Gigi engsel absen. Bekas pelekatan bisusu retraktor.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

17

Bagian dalam seperti mutiara. Mollusca jenis ini menempel pada batuan, di

bawah, di bagian bongkahan batu dan juga pada pohon bakau dengan

bisusnya.

2. Referensi

A. Kajian Seni Grafis

Pada mulanya seni grafis mulai berkembang di negara Cina. Pada negara

tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan.

Naskah-naskah tersebut ditatah atau diukir diatas bidang kayu nada dicetak di

atas kertas. Cina menemukan kertas dan memproduksinya secara massal di

tahun 105. Pada masa itu Cina di bawah pemerintahan Dinasti Yi (Heilrawk,

2013:2)

Karya-karya seni grafis dengan media kayu (cukil kayu) ditemukan di

negara-negara Asia yang memiliki kultur tua dan kuat seperti Cina, Jepang, dan

Korea. Bangsa Romawi pun telah mengenal teknik cetak ini yang digunakan

untuk menghias jubah-jubah dengan cetak stempel. Teknik ini kurang

berkembang di Eropa karena bangsa Eropa tidak mengenal kertas. Teknik

grafis di Eropa baru berkembang diabad ke-13, dengan ditemukannya mesin

cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia. Sejak

itulah grafis dengan beragam teknik berkembang di Eropa.

Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif bagi seniman

yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau mematung. Secara

kronologis seni grafis muncul sekitar tahun 1950-an oleh Suromo dan Abdul

Salam sebagai tokoh di Yogyakarta. Membuat karya sengan teknik cukil kayu

(woodcut) dan kebanyaan dari karyanya merupaka poster perjuangan.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

18

Kemudian tokoh yang lain adalah Baharudin Murasutan dari Jakarta dan

Moctar Apin dari Bandung.

B. Pengertian Seni Grafis

Seni grafis kita kenal sebagai seni yang berhubungan dengan cetak

mencetak. Kata grafis atau grafika berasal dari kata Graphein sebuah kata yang

berarti menulis. Kata Graphein sendiri berasal dari bahasa Yunani. Jadi seni

grafis adalah seni yang dihasilkan melalui peroses mencetak. Seni grafis ini

biasanya digunakan sebagai media ekspresi dan visualisasi gagasan terhadap

hal-hal yangmenarik perhatian. Keistimewaan seni grafis adalah penggandaan

karya seni dari cetakan pertama sampai cetakan terakhir dianggap orisinil. Dan

seniman mencantumkan sedisi cetakannya, misalnya 3/10 yaitu cetakan ketiga

dari sepuluh edisi yang dihasilkan.

Seni grafis sama seperti cabang seni rupa lainnya, adalah secara sadar

menggunakan keterampilan dan imajinasi kreatif untuk menciptakan objek-

objek estetik. Ditinjau dari etimologi kata, seni grafis diterjemahkan dari kata

printmaking yang berasal dari bahasa Inggris. Seni grafis mencakup beberapa

teknik yang terus berkembang seiring perkambangan jaman dan kemajuan

teknologi. Teknik grafis secara garis besar dapat dikategorikan menjadi empat

teknik utama yaitu cetak datar, cetak tinggi (relief), cetak saring (serigrafi), dan

cetak dalam (intaglio). Karena pada prinsipnya seni grafis selalu mengikuti

perkembangan teknologi cetak, dewasa ini teknik cetak mutakhir seperti digital

print, chemical print, dan beberapa teknik lainnya kemudian diterima sebagai

karya grafis oleh medan sosial seni.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

19

C. Pengertian Cetak Saring

Cetak saring adalah jenis pekerjaan mencap, mencetak atau menggandakan

cetakan dengan menggunakan alat dasar saringan (screen printing). Di dalam

proses produksi, penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan pekerjaan

produk yang baik pula. Alat-alat produksi harus disesuaikan untuk mencapai

kualitas dan kuantitas yang diharapkan. Peralatan cetak saring, memerlukan

peralatan sebagai berikut:

1. Screen (kain kasa)

Screen (kain kasa) adalah kain yang berfungsi sebagai sarana pembentuk

corak gambar di atas benda-benda yang dicetak. Teksturnya sangat halus

(seperti sutera) dan memiliki jumlah kerapatan pori-pori yang bertingkat.

Jumlah kerapatan inilah yang berfungsi menyaring atau menentukan jumlah

tinta yang keluar melalui media screen, sering disebut sebagai sistem cetak

saring.

Kain screen adalah sarana utama dalam cetak cetak saring. Tanpa screen,

sistem pencetakan tidak dapat dilaksanakan. Banyak jenis kain screen yang

bisa digunakan, tetapi jenis nytal, monyl, dan nybolt paling memenuhi sifat

tahan terhadap berbagai zat-zat kimia, tahan terhadap berbagai kondisi, serta

memiliki tegangan dari 5 sampai 7%.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

20

Gambar 2.2 “Kain Screen”

Sumber: (www.google.com//kainscreen)

Ukuran screen diawali dari angka; T30, T50, T60, T90, T100 yang

digunakan untuk mencetak jenis tekstil dan T120, T150, T165, T180, T200.

Sasaran Cetak Ukuran Kode

Karung 48 T

Tekstil dan Kaos 62 - 90 T

Karton 100 T

Kertas / Imitasi 120 - 150 T

Plastik 165 - 180 S

Raster 200 S

Perbedaan itu nampak pada perbandingan kode screen berikut ini;

Screen 200 s Screen 160 s

Jenis Screen untuk mencetak

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

21

Jenis dari kain saring (screen) ada bermacam-macam:

a. Kain Sutra

Penggunaan kain screen sutra sebagai tabir screen dimanfaatkan terbatas

pada jenis-jenis benda yang meresap (kain) mengingat kemampuan tabir

sutra untuk sekali pakai, karena memiliki kelemahan sebagai berikut:

1) Lemah terhadap zat kimia

2) Tidak memiliki ukuran jumlah lubang

3) Tidak memiliki daya lentur

4) Dalam penggunaan satu tahun lama.

b. Kain Monofilamen

Kain monofilamen tersebut dari benang tunggal yang dianyam. Kain

ini memberi pencetakan yang halus, aliran tinta yang mudah diatur dan

hasil cetakan yang tajam. Kain monofilamen bisa terbuat dari nylon

(polymide) atau polyster. Kain nylon monofilamen sangat elastis, tahan

gesekan dan tahan bahan-bahan kimia, dapat dipakai berulang-ulang, dan

sangat cocok untuk pekerjaan yang memerlukan register yang sangat

tinggi.

c. Kain Multiflamen

Kain multiflamen terbuat dari beberapa benang tunggal kecil yang

dipelintir dan dianyam. Pelintiran ini menghasilkan kain yang lebih berat,

tebal yang menyebabkan penghantaran tinta lebih banyak. Kain ini cocok

untuk mencetak kain.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

22

d. Kain Polyster

Kain polyster tersedia dalam jenis multiflamen dan monoflamen. Jenis

monoflamen lebih banyak dipakai, jenis ini lebih tahan gesekan dan tidak

terlalu elastis, sehingga baik untuk pekerjaan yang memerlukan

registrasi.

e. Kain Stainlisstel

Kain stainliss stell adalah kain monoflamen yang dapat meletakkan

film “Inderect Stencil” dengan baik. Kain ini sangat stabil, kuat dan tahan

gesekan dan tidak menimbulkan listrik ststis, oleh karena itu kain ini

cocok untuk mencetak di atas gelas, keramik, benda elektronik, karena

tidak menimbulkan listrik statis, maka sangat cocok untuk mencetak

diatas plastik.

f. Kain Nylon

Kain nylon merupakan bahan yang dibuat khusus dari nylon

monoflamen sebagai syarat mutlak dalam pencetakan sablon. Kain nylon

banyak beredar dipasaran dibandingkan jenis kain screen yang lainnya.

2. Rakel

Rakel berguna untuk menekan tinta dari screen (saring) ke atas kertas atau

bahan lain yang akan dicetak. Biasanya terbuat dari karet atau plastik sintetik.

Pada bahan yang lunak dan tumpul biasanya mengalirkan lebih banyak tinta

pada media cetak. Sedangkan bahan yang keras dan tajam mengalisrkan lebih

sedikit tinta, sehingga mempercepat pengeringan.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

23

3. Meja Cetak

Meja cetak yang digunakan khusus untuk cetak saring, yaitu daun meja

dibuat dari kaca dengan ketebalan 5mm. Rancangan dibuat khusus untuk cetak

saring dengan posisi kedudukan engsel penyekat (catok) sejajar dengan

permukaan kaca.

4. Catok

Catok atau engsel penyekat merupakan gabungan dari alat penyekat (catok

dengan engsel). Pada satu bagian sebagian alat penyekat (melakukan tekanan

pada sisi bingkai), dedang bagian lain, engsel berfungsi sebagai alat yang

menggerakkan catok.

5. Bingkai (frame) Screen

Bahan yang dipakai untuk membuat bingkai screen harus dari kayu jati.

Maksudnya adalah agar tahan lembab (basah), panas matahari, dan bahan-

bahan kimia. Oleh karena itu dipilihdari bahan yang baik atau bahan yang tidak

mudah terpengaruh oleh suhu (temperature). Tebal penampang kurang lebih 3

cm dengan lebar 5 cm, dibuat sesuai dengan keperluan. Makin besar ukuran

bingkai, makin tebal penampangnya.

D. Unsur-unsur Seni Rupa

1. Komponen Seni

Komponen seni merupakan komponen penting dalam penciptaan karya

seni, komponen yang di maksud antara lain meliputi (1) tema pokok

(subject matter), (2) bentuk (form), (3) isi (content).

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

24

a. Pokok Tema (Subject matter)

Subject matter atau tema pokok merupakan rangsangan cipta seniman

dalam usahanya menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Dalam

sebuah karya seni hampir semua di pastikan adanya subject matter, yaitu

inti atau pokok persoalan yang di hasilkan sebagai akibat adanya

pengolahan objek yang terjadi dalam ide seorang seniman dan

pengalaman pribadi.

b. Bentuk

Bentuk merupakan wujud yang digambarkan, bentuk memiliki dua

sifat geometris dan organis, bentuk geometris strukturnya terarah

misalnya segi tiga, segi empat, lingkaran, dan sebagainya. Bentuk organis

susunan atau strukturnya bentuk-bentuk alamiah (Sidik, 1997: 45).

Bidang (shape) adalah suatu bentuk yang sekelilingnya dibatasi oleh

garis. Secara umum garis dikenal dalam dua jenis, bidang yaitu bidang

geometris dan organis. Bidang geometris seperti lingkaran atau bulatan,

segi empat, segi tiga dan segi-segi lainnya, sedangkan bidang organis

dengan bentuk bebas yang terdiri dari aneka macam bentuk yang tidak

terbatas (Nooryan Bahari, 2014:100). Bentuk memiliki unsur-unsur rupa,

antara lain yaitu

1) Garis

Garis adalah unsur rupa yang paling utama. Ini disebabkan apabila

menggambar ataupun mendesain, wujud yang pertama kali ditorehkan

adalah garis. Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para

ahli mengenai garis, di antaranya sebagai berikut. 1) hubungan antara dua

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

25

titik secara lurus. 2) kumpulan titik-titik yang berderet lurus. 3) suatu titik

yang diperluas menjadi sesuatu yang mempunyai panjang, kedudukan,

dan arah (Bambang Irawan, 2013:11). Penggunaan garis sangat penting

dalam pembuatan sebuah karya seperti yang diinginkan penulis yang

menggunakan garis yang berderet dalam karya silkscreen.

2) Warna

Warna adalah elemen visual penarik perhatian paling utama. Jika

penggunaan warna salah, kualitas, citra, keterbacaan juga salah.

Contohnya yaitu warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis

dan ketenangan. Sementara warna-warna tegas dan kuat akan memberi

kesan dinamis. Penggunaan yang salah tempang tentu akan menimbulkan

kesan yang salah dibenak audiens (Fahmi Casofa, 2015:12).

Warna memiliki karakteristik, kegunaan dan makna masing-masing.

Dalam seni rupa, warna kemudian dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu

sebagai berikut :

a) Hue

Pembagian warna berdasarkan nama-nama, seperti merah, biru,

hijau, kuning, dan seterusnya.

Berdasarkan hue, warna kemudaian dibagi menjadi tiga golongan

berikut.

I. Primary Colour (warna primer)

Warna primer terdiri dari merah, kuning dan hijau.

II. Secondary Colour (warna sekunder)

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

26

Warna sekunder merupakan campuran dua warna primer

dengan perbandingan seimbang 1:1 yang kemudaian

menghasilkan warna oranye (hasil percampuaran merah dan

kuning), hijau (hasil percampuran kuning dan biru), kemudian

ungu (hasil percampuran biru dan merah).

Apabila warna sekunder dicampur dengan warna primer,

akan menghasilkan warna tersier (tertiary colour) yaitu kuning-

oranye, merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu dan kuning-hijau.

Dalam percetakan, warna yang digunakan adalah empat

warna pokok yang biasa disebut dengan CMYK yang

merupakan kependekan dari cyan (light blue), magenta (pinky

red), yellow dan black. Semua hasil cetak yang berwarna-warni

hanyalah hasil percampuran empat warna (Fahmi Casofa,

2015:13)

b) Value

Value terang-gelapnya warna. Pada dasarnya semua warna dapat

diterapkan (yang kemudian muncul kesan lebih muda), ataupun

digelapkan (yang kemudian muncul kesan lebih tua) (Fahmi

Casofa, 2015:14).

c). Intensity

Intensity adalah tingkat kemurnian atau kejernihan warna

(brightness of color). Warna-warna yang belum dicampur dan

masih murni disebut pure hue. Para seniman lukis umumnya

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

27

kurang menyukai warna-warna murni, karena terlalu mentah untuk

diaplikasikan dalam sebuah lukisan (Fahmi Casofa, 2013:15).

Garis atau bidang memiliki bermacam-macam warna, misalnya

merah, biru, kuning dan sebagainya. Susunan warna yang tepat

dapat menciptakan suasana yang harmonis dan memikat mata, baik

antara dua warna yang memiliki kemiripan (gradasi)., ataupun dua

warna yang kontras (Bambang Irawan, 2013:30).

d) Tekstur

Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan

lukisan atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan

suatu lukisan atau gambar. Tekstur juga merupakan rona visual

yang menegaskan karakter suatu benda yang dilukis atau digambar.

Ada dua macam jenis teksturatau barik. Pertama adalah tekstur

nyata, yaitu nilai permukaannya nyata atau cocok antara tampak

dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakkan

tekstur yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang

dirasakan adalah rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut.

Sebaliknya kedua,tekstur semu memberikan kesan kasar karena

penguasaan teknik gelap terang pelukisnya., ketika diraba maka

rasa kasarnya tidak kelihatan, atau justru sangat halus (Nooryan

Bahari, 2014:102).

Tekstur merupakan nilai raba atau lebih mudahnya adalah halus

dan kasarnya sebuah permukaan benda. Dalah desai grafis,

penggunaan tekstur dapat dimayakan untuk memberikan visual

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

28

yang lebih berkarakter. Tekstur sering digunakan untuk mengatur

keseimbangan dan kontras dalam sebuah desain (Fahmi Casofa,

2013:17). Penulis menggunakan tekstur pada karyanya, diharapkan

karya yang menggunakan tema detail cangkang kerang terlihat

nyata dengan teksur yang diperlihatkan pada teknik silkscreen.

e) Gelap Terang

Salah satu cara terbaik untuk memuahkan unsur penangkapan

pesan dalam visual grafis adalah dengan mengatur gelap dan

terangnya. Ada dua pembagian dalam kategori ini, high contrast

value, yaitu penggunaan warna-warna kontras dengan ekstrem,

sehingga menghasilkan visual yang energik, ceria, dinamis,

dramatis, dan penuh gairah (Fahmi Casofa, 2013:15).

c. Isi

Isi adalah bentuk psikis dari karya yang dihasilkan seorang seniman.

Perbedaan bentuk dan isi hanya terletak pada diri seniman. Bentuk hanya

cukup dihayati secara inderawi tetapi isi atau arti dihayati dengan mata

batin seorang seniman secara kontemplasi. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa isi disamakan dengan tema seseorang seniman.

E. Pengertian Medium

Medium biasanya dipakai untuk mengatakan suatu kategori fisik karya seni

secara umum. Istilah medium juga dipakai mengidentifikasi materi-materi

spesifik yang dipakai oleh seorang seniman (Dwi Marianto, 2002:5-6)

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

29

F. Teknik

Teknik yang digunakan penulis dalam pembuatan karya ini adalah teknik

cetak saring atau dikenal dengan nama sablon ataupun silkscreen.Sablon

merupakan seni mencetak dengan menggunakan alat bantu screen (Sandjaja,

2006:15).

G. Prinsip Komposisi

1. Kesatuan

Unsur kesatuan berarti terjadikeharmonisan dalam tipografi, ilustrasi,

warna, dan unsur-unsur desain yang lainnya. Menghadirkan keharmonisan

dalam desain yang hanya satu muka seperti poster, akan lebih mudah

mengaturnya. Akan tetapi, mengatur keharmonisan dalam desain yang

berlembar-lembar agar tidak merasa bosan, tentu tidak mudah ( Facmi

Casofa, 2015:22). Kesatuan sangat penting dalam pembuatan sebuah karya

seni, karena dengan mengumpulan semua desain yang ada maka dapat

mewujudkan kesatuan yang padu atau keseutuhan.

2. Keserasian

Keserasian (harmony) merupakan prinsip desain yang

mempertimbangkan keselarasan dan keserasian antar bagian dalam suatu

keseluruhan sehingga cocok satu dengan lain, serta terdapat yang tidak

saling bertentangan. Susunan harmonis menunjukan adanya keserasian

dalam bentuk dan garis, ukuran, warna-warna, dan tekstur. Bentuk serta

garis dan ukuran menjadi satu sehingga memperoleh satu tujuan dan makna

dalam sebuah karya yang diinginkan.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

30

3. Irama

Irama (ritme) menurut Djelantik merupakan pengaturan unsur atau

unsur-unsur rupa secara berulang dan berkelanjutan, sehingga bentuk yang

tercipta memiliki kesatuan arah dan gerak yang membangkitkan

keterpaduan bagian-bagiannya. Peruangan yang teratur itu dapat mengenai

jarak bagian-bagian, raut, warna, ukuran, dan arah yang ditata. Terulangnya

sesuai secara teratur memberi kesan ketertarikan peristiwa, oleh hukum,

sesuatu yang ditaati, sesuatu yang berdisiplin. Irama yang diciptakan dalam

sebuah karya seni dimaksudkan untuk memperoleh efek gerak ritmis,

menghindarkan kemonotonan dan memberikan kesan keutuhan yang kuat.

4. Keseimbangan

Keseimbangan (balance) berhubungan dengan pengaturan unsur-unsur

visul agar terjadi suasana yang seimbang. Ada beberapa bentuk

keseimbangan yaitu keseimbangan setangkup (simetris), keseimbangan tak

setangkup (asimetris), dan keseimbangan memancar (radial).

Keseimbangan merupakan pembagian sama berat dalam komposisi desain.

Menciptakan kesan sama berat, baik simetris maupun asimetris (Fachmi

Casofa, 2015:19). Keseimbangan memiliki peran penting dalam pembuatan

karya, karena ketika warna dengan bentuk yang digunakan tidak seimbang

maka menghilangkan karakter yang ingin ditampakkan pada sebuah karya

dan menghilangkan estetik sebuah karya.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

31

B. Sumber Ide

Karya seni dapat dinilai dengan berbagai kriteria. Bisa dinilai menurut ciri-

cirikasat mata karya seni yang bersangkutan. Bisa juga dinilai dari bagaimana

subyeknya direpresentasi. Bisa juga dilihat fungsi simbolisnya, dari aspek

ekonomisnya,dari aspek terapeutiknya (fungsinya) dan lain sebagainya. Seorang

seniman juga memiliki konsep kerang pada karya yang dibuatnya, mulai dari

karya 2 dimensi atau 3 dimensi. Sebuah konsep tersebut dimiliki karena memiliki

faktor seperti yang dijelaskan di atas, mengenai nilai yang terkandung, subyek

yang telah dibikin dan lain-lain, salah satu seniman yang memiliki konsep sama

pada karya nya yaitu

1. Alessandro di Mariano di Vanni Filipepi

Sandro Botticelli adalah seorang pelukis Italia dari awal Renaissance. Lahir

pada 1 Maret 1445 di Fierenze, Italia. Disebuah rumah Via Nuova. Karya

Botticelli yang berjudul “The Birth of Venus” menceritakan tentang kelahiran

Venus dan Dewi duniawi yang sama dengan kehidupan manusia mengenai

cinta. Selain itu juga menggambarkan sebuah kecantikan seorang dewi

surgawi.

Gambar 2.3 “Sandro Botticelli, The Birth of Venus (c. 1486). Tempera di atas

kanvas.172,5 cm x 278,9 cm (67,9 x 109,6 di dalam). Uffizi di Florence”

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/The_Birth_of_Venus

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0612006_bab2.pdf · sejak lama digunakan sebagai perhiasan karena bagian dalam cangkang memiliki lapisan

32

2. Vlademir Kush

Vlademir Kush merupakan seniman kelahiran Rusia pada tahun 1965,

merupakan seniman lukis beraliran surealis dan seniman patung. Kush belajar

di Institut Seni Surikov Moskow, setelah beberapa tahun bekerja sebagai

seniman di Moskow kota asalnya, ia berimigrasi ke Amerika Serikat untuk

mendirikan sebuah galeri seni di pulau Maui, Hawaii. Banyak lukisan

minyaknya yang di pameran untuk popularitasnya sebagai seniman surealis.

Salah satu karyanya yang menarik perhatian yaitu lukisan yang berjudul The

Shell yang menceritakan mengenai kehidupan laut dan air yang merupakan

sumber utama kehidupan. Shell merupakan sebuah tempurung yang memiliki

arti waktu yang kian memudar. Bahwa dalam kehidupan tidak ada waktu yang

abadi.

Gambar 2.4 “The Shell karya Vladimir Kush”

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Vladimir_Kush