bab ii kajian pustaka 2. landasan teori 2.1. pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/pujieni bab...

63
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Menurut Gagne dalam Sagala, (2010), belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman Sementara menurut Hamalik, (2003) belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Pakar teknologi pendidikan, Gane, Briggs, & Wager yang dikutip oleh Prawiradilaga, (2009) menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu pengaturan kondisi belajar. Proses belajar terjadi karena sinergi memori jangka pendek dan jangka panjang diaktifkan melalui penciptaan faktor eksternal, yaitu pembelajaran atau lingkungan belajar. Melalui inderanya, peserta didik dapat menyerap materi secara berbeda. Pengajaran mengarahkan agar pemrosesan informasi untuk memori jangka panjang dapat berlangsung lancar. Selanjutnya Skiner dalam Dimyati dan Mujiono, (2009) berpandangan bahwa” belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar makna responnya menjadi baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya 8 Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Upload: others

Post on 06-Nov-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Menurut Gagne dalam Sagala, (2010), belajar adalah suatu proses

dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman

Sementara menurut Hamalik, (2003) belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Pakar teknologi pendidikan, Gane, Briggs, & Wager yang dikutip oleh

Prawiradilaga, (2009) menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat

dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik itu sendiri dan faktor eksternal,

yaitu pengaturan kondisi belajar. Proses belajar terjadi karena sinergi memori

jangka pendek dan jangka panjang diaktifkan melalui penciptaan faktor

eksternal, yaitu pembelajaran atau lingkungan belajar. Melalui inderanya,

peserta didik dapat menyerap materi secara berbeda. Pengajaran mengarahkan

agar pemrosesan informasi untuk memori jangka panjang dapat berlangsung

lancar.

Selanjutnya Skiner dalam Dimyati dan Mujiono, (2009) berpandangan

bahwa” belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar makna

responnya menjadi baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya

8

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

menurun”. Sedangkan menurut Winkel, (2009) belajar adalah perubahan

tingkah laku sesudah belajar. Masih dalam buku yang sama, Hilgard dan

Bower dalam buku Theories of Learning, (1975) mengemukakan bahwa:

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kecelakaan, pengaruh obat dan sebagainya). Dari beberapa pengertian belajar yang telah diungkapkan oleh para

ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses mental yang

disengaja pada diri seseorang sehingga muncul perubahan tingkah laku.

Perubahan tersebut bisa berupa; dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dari tidak dapat mengerjakan sesuatu menjadi

dapat mengerjakan sesuatu, dari memberikan respon yang salah atau stimulus-

stimulus ke arah memberikan respon yang benar dan relatif menetap sebagai

hasil dari sebuah pengalaman.

Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan

lingkungan yang disadari dan tampak tanda-tanda perubahan perilaku manusia

sebagai akibat terjadinya proses belajar. Belajar menyangkut perubahan dalam

suatu organisma, yang berarti belajar juga membutuhkan waktu dan tempat.

Menurut Natawidjaja, (2004) ada beberapa unsur yang

mempengaruhi kegiatan belajar siswa agar hasil belajarnya optimal yang

digambarkan sebagai berikut:

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Bagan 2.1. Unsur-unsur yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa Sumber: ( Yusuf, 1993: 36)

Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar

siswa merupakan hasil perpaduan dari unsur tujuan, bahan pelajaran, perilaku

siswa dan pribadi guru. Keberhasilan belajar siswa mungkin tidak optimal, bila

salah satu unsur yang besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar

siswa di samping unsur lainnya

2.2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembicaraaan mengenai strategi pembelajaran bahasa tidak terlepas

dari pembicaraan mengenai pendekatan, metode, dan teknik mengajar.

TUJUAN Keterampilan atau kualitas tertentu yang diharapkan dapat memiliki atau diubah oleh siswa

PERILAKU Umur, kemampuan, bakat, motivasi, ketrampilan, disiplin dan sebagainya

KEGIATAN BELAJAR

SISWA

BAHAN PELAJARAN Isi atau silabus yang tersedia

PRIBADI GURU Pandanganya tentang mengajar, kekuatan pribadi, dan peran yang dianggapnya paling menyakinkan

Unsur-unsur ekonomi dan administrasi

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Machfudz (2002) mengutip penjelasan Edward M. Anthony dalam H. Allen and

Robert, (1972) menjelaskan sebagai berikut.

2.2.1. Pendekatan Pembelajaran

Istilah pendekatan dalam pembelajaran bahasa mengacu pada teori-teori

tentang hakekat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai

sumber landasan/prinsip pengajaran bahasa. Teori tentang hakikat bahasa

mengemukakan asumsi-asumsi dan tesisi-tesis tentang hakikat bahasa,

karakteristik bahasa, unsur-unsur bahasa, serta fungsi dan pemakaiannya

sebagai media komunikasi dalam suatu masyarakat bahasa. Teori belajar

bahasa mengemukakan proses psikologis dalam belajar bahasa sebagaimana

dikemukakan dalam psikolinguistil. Pendekatan pembelajaran lebih bersifat

aksiomatis dalam definisi bahwa kebenaran teori-teori linguistik dan teori

belajar bahasa yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. Dari pendekatan ini

diturunkan metode pembelajaran bahasa. Misalnya dari pendekatan

berdasarkan teori ilmu bahasa struktural yang mengemukakan tesis-tesis

linguistik menurut pandangan kaum strukturalis dan pendekatan teori belajar

bahasa menganut aliran behavioerisme diturunkan metode pembelajaran

bahasa yang disebut Metode Tata Bahasa (Grammar Method).

2.2.2. Metode Pembelajaran

Istilah metode berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan

materi pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini bersifat prosedural dalam arti

penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa dikerjakan dengan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari

penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar

mengajar, dan penilaian hasil belajar.

Dalam strategi pembelajaran, terdapat variabel metode pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu strategi pengorganisasian isi

pembelajaran, (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan (c) startegi

pengelolaan pembelajaran . Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:

(a) Strategi Pengorganisasian Isi Pembelajaran

Adalah metode untuk mengorganisasikan isi bidang studi yang telah

dipilih untuk pembelajaran. “Mengorganisasi” mengacu pada tindakan seperti

pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram, format, dan lain-lain yang

setingkat dengan itu. Strategi penyampaian pembelajaran adalah metode untuk

menyampaikan pembelajaran kepada pebelajar untuk menerima serta

merespon masukan yang berasal dari pebelajar. Adapun startegi pengelolaan

pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara pebelajar dengan

variabel pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.

Strategi pengorganisasian isi pembelajaran dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu strategi pengorganisasian pada tingkat mikro dan makro. Strategi

mikro mengacu pada metode untuk mengorganisasian isi pembelajaran yang

berkisar pada satu konsep atau prosedur atau prinsip. Sedangkan strategi

makro mengacu pada metode untuk mengorganisasi isis pembelajaran yang

melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip. Strategi makro

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

lebih banyak berurusan dengan bagaimana memilih, menata ururtan, membuat

sintesis, dan rangkuman isi pembelajaran yang paling berkaitan. Penataan

ururtan isi mengacku pada keputusan tentang bagaimana cara menata atau

menentukan ururtan konsep, prosedur atau prinsip-prinsip hingga tampak

keterkaitannya dan menjadi mudah dipahami.

(b) Strategi Penyampaian Pembelajaran

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variabel

metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Strategi ini memiliki dua

fungsi, yaitu (1) menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan (2)

menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk

menampilkan unjuk kerja (seperti latihan tes). Secara lengkap ada tiga

komponen yang perlu diperhatikan dalam mendeskripsikan strategi

penyampaian, yaitu (1) media pembelajaran, (2) interaksi pebelajar dengan

media, dan (3) bentuk belajar mengajar.

(1) Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat

dimuat pesan yang akan disampaikan kepada pebelajar baik berupa orang,

alat, maupun bahan. Interkasi pebelajar dengan emdia adalah komponen

strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan belajar.

Adapun bentuk belajar mengajar adalah komponen strategi penyampaian

pembelajaran yang mengacu pada apakah pembelajaran dalam kelompok

besar, kelompok kecil, perseorangan atau mandiri.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Martin dan Brigss (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran

mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi

dengan pembelajaran.

Essef dan Essef dalam Salamun, (2002) menyebutkan tiga kriteria

dasar yang dapat digunakan untuk menyeleksi media, yaitu (1) kemampuan

interaksi media di dalam menyajikan informasi kepada pebelajar, menyajikan

respon pebelajar, dan mengevaluasi respon pebelajar, (2) implikasi biaya atau

biaya awal melipui biaya peralatan, biaya material (tape, film, dan lain-lain)

jumlah jam yang diperlukan, jumlah siswa yang menerima pembelajaran,

jumlah jam yang diperlukan untuk pelatihan, dan (3) persyaratan yang

mendukungh atau biaya operasional.

(2) Interaksi Pebelajar dengan Media

Bentuk interaksi antara pembelajaran dengan media merupakan

komponen penting yang kedua untuk mendeskripsikan strategi penyampaian.

Komponen ini penting karena strategi penyampaian tidaklah lengkap tanpa

memebri gambaran tentang pengaruh apa yang dapat ditimbulkan oleh suatu

media pada kegiatan belajar siswa. Oleh sebab itu, komponen ini lebih

menaruh perhatian pada kajian mengenai kegiatan belajar apa yang dilakukan

oleh siswa dan bagaimana peranan media untuk merangsang kegiatan

pembelajaran.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

(3) Bentuk Belajar Mengajar

Gagne (1968) mengemukakan bahwa “instruction designed for effective

learning may be delivered in a number of ways and may use a variety of

media”. Cara-cara untuk menyampaikan pembelajaran lebih mengacu pada

jumlah pebelajar dan kreativitas penggunaan media. Bagaimanapun juga

penyampaian pembelajaran dalam kelas besar menuntu penggunaan jenis

media yang berbeda dari kelas kecil. Demikian pula untuk pembelajaran

perseorangan dan belajar mandiri.

(c) Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode

yang berurusan dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-

variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan

pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi

penyampaian tertentu yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling

sedikit ada empat klasifikasi variabel strategi pengelolaan pembelajaran yang

meliputi (1) penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran, (2) pembuatan

catatan kemajuan belajar siswa, dan (3) pengelolaan motivasional, dan (4)

kontrol belajar.

Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran atau komponen suatu

strategi baik untuk strategi pengorganissian pembelajaran maupun strategi

penyampaian pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam

pengelolaan pembelajaran. Penjadwalan penggunaan strategi

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pengorganisasian pembelajaran biasanya mencakup pertanyaan “kapan dan

berapa lama siswa menggunakan setiap komponen strategi pengorganisasian”.

Sedangkan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian melibatkan

keputusan, misalnya “kapan dan untuk berapa lama seorang siswa

menggunakan suatu jenis media”

Pembuatan catatan kemajuan belajar siswa penting sekali bagi

keperluan pengambilan keputusan-keputusan yang terkait dengan strategi

pengelolaan. Hal ini berarti keputusan apapun yang dimabil haruslah

didasarkan pad ainformasi yang lengkap mengenai kemajuan belajar siswa

tentang suatu konsep, prosedur atau prinsip? Bila menggunakan

pengorganisasian dengan hierarki belajar, keputusna yang tepat mengenai

unsur-unsur mana saja yang ada dalam hierarki yang diajarkan perlu diambil.

Semua ini dilakukan hanya apabila ada catatan yang lengkap mengenai

kemajuan belajar siswa.

Pengelolaan motivasional merupakan bagian yang amat penting dari

pengelolaan inetraksi siswa dengan pembelajaran. Gunanya untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebagian besar bidang kajian studi

sebenarnya memiliki daya tarik untuk dipelajari, namun pembelajaran gagal

menggunakannya sebagai alat motivasional. Akibatnya, bidang studi

kehilangan daya tariknya dan yang tinggal hanya kumpulan fakta dan konsep,

prosedur atau prinsip yang tidak bermakna.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Jack C. Richards dan Theodore S. Rodgers (dalam Machfudz, 2002)

menyatakan dalam bukunya “Approaches and Methods in Language

Teaching” bahwa metode pembelajaran bahasa terdiri dari (1) the oral

approach and stiuasional language teaching, (2) the audio lingual method, (3)

communicative language teaching, (4) total phsyical response, (5) silent way,

(6) community language learning, (7) the natural approach, dan (8)

suggestopedia.

(1) Kondisi Pembelajaran

Kondisi pembelajaran adalah faktor yang mempengaruhi efek metode dalam

meningkatkan hasil pembelajaran (Salamun, 2002). Kondisi ini tentunya

berinteraksi dengan metode pembelajaran dan hakikatnya tidak dapat

dimanipulasi. Berbeda dengan halnya metode pembelajaran yang didefinisikan

sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda

di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Semua cara tersebut dapat

dimanipulasi oleh perancang-perancang pembelajaran. Sebaliknya, jika suatu

kondisi pembelajaran dalam suatu situasi dapat dimanipulasi, maka ia berubah

menjadi metode pembelajaran. Artinya klasifikasi variabel-variabel yang

termasuk ke dalam kondisi pembelajaran, yaitu variabel-variabelmempengaruhi

penggunaan metode karena ia berinteraksi dengan metode danm sekaligus di

luar kontrol perancang pembelajaran. Variabel dalam pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu (a) tujuan dan karakteristik bidang

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

stuydi, (bahasa) kendala dan karakteristik bidang studi, dan (c) karakteristik

pebelajar.

(2) Metode Pembelajaran

Machfudz (2000) mengutip penjelasan Edward M. Anthony (dalam H. Allen and

Robert, 1972) menjelaskan bahwa istilah metode dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi

pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini lebih bersifat prosedural dalam arti

penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa dikerjakan dengan melalui

langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari penyusunan

perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan

penilaian hasil belajar. Sedangkan menurut Salamun (2002), metode

pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran

yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa

metode pembelajaran adalah sebuah cara untuk perencanaan secara utuh dalam

menyajikan materi pelajaran secara teratur dengan cara yang berbeda-beda untuk

mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.

(3) Hasil Pembelajaran

Hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator

tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran (Salamun, 2002). Variabel

hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: (1)

keefektifan, (2) efisiensi, dan (3) daya tarik.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Hasil pembelajaran dapat berupa hasil nyata (actual outcomes), yaitu hasil

nyata yang dicapai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi tertentu, dan

hasil yang diinginkan (desired outcomes), yaitu tujuan yang ingin dicapai yang

sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran dalam melakukan

pilihan metode sebaiknya digunakan klasifikasi variabel-variabel pembelajaran

tersebut secara keseluruhan ditunjukkan dalam diagram berikut.

Kondisi Tujuan dan karakteristik bidang studi

Kendala dan karakteristik bidang studi

Karakteristik siswa

Metode Strategi

pengorganisasian pembelajaran: strategi makro dan strategi mikro

Strategi penyampaian pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran

Hasil Keefektifan, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran Diagram 1: Taksonomi variabel pembelajaran (diadaptasi dari Reigeluth dan

Stein: 1983).

Keefektifan pembelajaran dapat diukur dengan tingkat pencapaian

pebelajar. Efisiensi pembelajaran biasanya diukur rasio antara jefektifan dan

jumlah waktu yang dipakai pebelajar dan atau jumlah biaya pembelajaran yang

digunakan. Daya tatik pembelajaran biasanya juga dapat diukur dengan

mengamati kecenderungan siswa untun tetap terus belajar. Adapaun daya tarik

pembelajaran erat sekali dengan daya tarik bidang studi. Keduanya dipengaruhi

kualitas belajar.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

2.3. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa, (1989).

Kegiatan pengupayaan ini mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu

dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa

analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar,

menetapkan strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi

penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan

menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap

pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran

untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih

strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran,

diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin,

(1975) juga menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan

keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam

menetapkan strategi pembelajaran.

Di era yang serba canggih ini, semua informasi disajikan secara cepat

dalam media yang beragam, termasuk media cetak. Kebutuhan para siswa

Sekolah Dasar untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang penting.

Kemampuan berkomunikasi dengan baik, benar, efektif, dan efisien adalah

tuntutan mutlak. Oleh karena itu, ketrampilan berbahasa (berbicara,

menyimak, membaca, dan menulis) menjadi hal mutlak pula yang harus

dikuasai para siswa agar kita juga menjadi bagian dari kemajuan zaman.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Tujuan utama pendidikan dan pembelajaran di Sekolah Dasar adalah

mengembangkan segenap potensi yang dimiliki peserta didik secara

maksimal. Oleh karena itu, berbagai kegiatan yang dilaksanakan siswa di

sekolah dasar adalah untuk memajukan perkembangan peningkatan

kemampuan siswa. Keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa dapat

dijadikan suatu indikator guru dan sekolah dalam melaksanakan Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM), namun keberhasilan belajar seseorang ditentukan

oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di

luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang memberikan kemudahan

bagi individu untuk mempelajarinya, sehingga hasil belajar menjadi lebih

baik. Selain itu juga gaya belajar yang merupakan karakteristik kognitif,

afektif, dan psikomotor, sebagai indikator yang bertindak relatif stabil untuk

pebelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap lingkungan

belajar.

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena

itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar

dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini

relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan

ke dalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan

mendengarkan.

Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran, (1999) adalah

keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan

mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi

kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.

Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus mengetahui

prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan

pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam

kegiatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip belajar bahasa dapat disarikan sebagai

berikut. Pebelajar akan belajar bahasa dengan baik bila (1) diperlakukan sebagai

individu yang memiliki kebutuhan dan minat, (2) diberi kesempatan berapstisipasi

dalam penggunaan bahasa secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas,

(3) bila ia secara sengaja memfokuskan pembelajarannya kepada bentuk,

keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa, (4) ia

disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budaya

menjadi bagian dari bahasa sasaran, (5) jika menyadari akan peran dan hakikat

bahasa dan budaya, (6) jika diberi umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan

mereka, dan (7) jika diberi kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka

sendiri , (Aminuddin, 1994).

2.4. Media Pembelajaran

Banyak pendapat yang disampaikan para pakar tentang media

pembelajaran, diantaranya yang dikemukakan oleh Smaldino, dkk (2005:9)

yang menyebutkan:

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

“A medium (plural, media) is a means of communication and source of information. Devided from the Latin word meaning ‘beetween’ the term refer to anything that caries information between a source and receiver” (media mengandung pengertian komunikasi dan sumber informasi. Berasal dari bahasa Latin yang berarti “antara” yang mengacu pada segala sesuatu yang dapat menyampaikan informasi antara sumber dan penerima).

Winkel (1998:310) mengemukakan bahwa media merupakan

bentuk jamak dari medium yang artinya perantara atau pengantar dari

pengirim pesan ke penerima pesan. Apabila dikaitkan dengan kegiatan

pembelajaran, maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang

merupakan alat transfer belajar yaitu pengantar pesan pembelajaran dan

sumber belajar kepada pebelajar. Media pembelajaran mencakup bahan dan

alat belajar. Bahan dalam pengertian ini juga sering disebut sebagai

perangkat lunak (software) dan alat yang digunakan sering disebut sebagai

perangkat keras (hardware). Menurut Hamalik (2003:16) media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membantu proses belajar

mengajar.

Media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sangatlah

banyak ragamnya. Guru dapat memilih dan menentukan penggunaan media

pembelajaran sesuai dengan bahan pembelajaran yang hendak disampaikan

kepada peserta didik.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Anderson dalam Rahadi (2003:21) mengelompokkan media menjadi

10 (sepuluh) golongan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Pengelompokkan Media Belajar

No. Golongan Media Contoh dalam pembelajaran 1. Audio Kaset audio,siaran radio,

CD, telepon. 2. Cetak Buku pelajaran, modul,

brosur, leaflet, gambar 3. Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi

bahan tertulis 4. Proyeksi visual

diam Overhead transparasi (OHT), film bingkai (slide)

5. Proyeksi Audio Visual diam

Film bingkai (Slide) bersuara

6.. Visual gerak Film bisu 7. Audio Visual gerak Film gerak bersuara,

video/VCD, Televisi 8. Obyek fisik Benda nyata, model,

spesimen 9. Manusia dan

Lingkungan Guru, pustakawan, aboran

10. Komputer CAI (pembelajaran berbantuan komputer), CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Sementara Briggs dalam Sadiman, dkk, (2006: 23) pengelompokan

media pembelajaran yang mengarah pada karakteristik menurut stimulus

atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu

kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas

pembelajaran, bahan, dan transmisinya. Briggs mengidentifikasi 13 macam

media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek,

model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai,

film, televisi dan gambar.

Cara penggolongan lain yang dapat digunakan sebagai acuan

dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan teknologi yang digunakan,

mulai dari yang teknologi rendah (low technology) sampai yang teknologi

tinggi (high technology). Heinich dkk dalam Uno (2007: 115)

mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 2.2. Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi Jenis Media

Media yang tidak diproyeksikan (non projektor media)

Realita, model, bahan grafis (graphical material , display)

Media yang diproyeksikan (projected media)

OHT, Slide

Media Audio (Audio) Audio kaset, audio vision, active audio vision

Media video (media Video) Video

Media berbasis komputer (computer based media)

Computer Assited Instruction (CIA) Computer Managed Instruction (CMI)

Multi media kit Perangkat praktikum Dengan adanya penggolongan yang didasarkan pada teknologi maka

klasifikasi penggolongan akan selalu berubah, media yang pada saat ini

digolongkan teknologi tinggi, tidak menutup kemungkinan pada tahun

mendatang akan tidak menjadi teknologi tinggi lagi bahkan sangat mungkin

menjadi tergeser.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Penggunaan media pembelajaran memiliki manfaat yang tinggi dalam

pembelajaran yang dapat memberikan motivasi siswa dan meningkatkan

kualitas pembelajaran. Menurut Rahadi (2003:27) bahwa dengan media,

proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa

untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-

sumber ilmu pengetahuan.

Secara lebih khusus dan rinci, Kemp dan Dayton (1985:72)

mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:

1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

Setiap guru dalam menafsirkan konsep materi pembelajaran tertentu

dapat berbeda-beda, dengan menggunakan media pembelajaran

perbedaan penafsiran tersebut dapat dihindari. Semua siswa akan

melihat dan mendengarkan uraian materi melalui media yang sama

maka siswa akan mendapatkan informasi yang sama antara siswa yang

satu dengan yang lain.

2) Proses pembelajaran lebih jelas dan menarik

Media potensi yang dimiliki media dapat menyampaikan informasi

melalui suara, gambar, warna, ataupun gerak, baik yang bersifat alami

maupun manipulasi. Materi pembelajaran yang dikemas melalui media

pembelajaran akan lebih jelas, lengkap dan menarik minat peserta didik.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Sehingga siswa tumbuh rasa ingin tahu serta merangsang siswa

mereaksi atau merespon baik secara fisik maupun secara emosional.

3) Proses pembelajaran lebih efektif

Media mampu membantu guru melakukan komunikasi dua arah antara

guru dan siswa, membangun interaksi yang dinamis karena jika tidak

menggunakan media, guru akan cenderung berbicara satu arah yang

berakibat hanya guru yang aktif sedangkan siswa tidak ikut melibatkan

diri saat pembelajaran secara aktif.

4) Efisiensi dalam Waktu dan Tenaga

Keterbatasan waktu dapat diatasi dengan menggunakan media, karena

guru yang biasanya jika menyampaikan pembelajaran tidak bermedia

harus menjelaskan semua bagian-bagiannya secara rinci dan

menghabiskan waktu, namun dengan memanfaatkan media meskipun

ada bagian-bagian yang tidak dapat disampaikan oleh guru melalui kata-

kata atau ucapan, isi materi dapat ditangkap oleh peserta didik sehingga

waktu yang dimanfaatkan dapat lebih efisien. Isi materi akan lebih

mudah dipahami siswa.

5) Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa

Penggunaan media mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyerap isi materi pembelajaran yang lebih mendalam karena

penggunaan media akan dapat melibatkan berbagai indra akan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

membawa hanyut perasaannya ke dalam proses pembelajaran membuat

pemahaman siswa lebih baik.

6) Memungkinkan Proses Belajar dapat Dilaksanakan Dimana Saja

Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan kesempatan kepada siswa belajar dengan leluasa, tanpa

harus terikat dengan tempat dan waktu sehingga siswa akan termotivasi

untuk dapat belajar secara mandiri.

7) Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

Dengan menggunakan media proses pembelajaran lebih menarik,

membuat siswa mencintai ilmu pengetahuan dan membangun kebiasaan

siswa untuk dapat bersikap positif mencari berbagai sumber belajar

sendiri.

8) Peran guru akan terbantu oleh media, karena guru tidak menjadi satu-

satunya sumber. Guru tidak perlu menjelaskan secara keseluruhan

karena berbagi peran dengan media pembelajaran.

Dalam konteks penelitian ini, media pembelajaran yang digunakan

adalah lingkungan sekolah. Pengertian lingkungan, dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Moeliono, 1995: 256) adalah: “(1) daerah (kawasan dan

sebagainya) yang termasuk didalamnya; (2) bagian wilayah di kelurahan

yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa; (3)

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

golongan, kalangan; (4) semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia

atau hewan”.

2.4.1. Audio Visual

Audio adalah dilihat, tampilan visual menunjukkan bagaimana suatu

desain pembelajaran disajikan oleh pencetusnya atau berhubungan dengan

pendengaran atau bunyi ( sound). Suara (audio) yang berarti dapat dideteksi oleh

telinga manusia berada pada kisaran frekuensi 20 Hz sampai 20 kHz. Sedangkan

visual adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan

manusia sebagai hasil dari penglihatan dan pengamatan yang dilakukannya.

Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat

penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan

memperkuat ingatan. Dengan demikian visual dapat pula menumbuhkan motivasi

belajar siswa serta dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia yang nyata. Agar menjadi efektif, maka visual sebaiknya

ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan

visual (image) untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

Visual sendiri dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu gambar atau grafis,

garis-garis, symbol yang merupakan suatu bentuk yang dapat ditangkap dengan

menggunakan indra penglihatan. Dengan demikian yang dimaksud audio visual

adalah setiap pesan yang diterima oleh indra penglihatan dan indra pendengaran

sebagai penerima bentuk visual yang disebut media audio visual. Seperti yang

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

dikatakan Sulaiman, media audio visual adalah alat-alat yang”audible” artinya

dapat didengar dan alat-alat yang”visible” artinya dapat dilihat.

Manfaat penggunaan audio visual diantaranya dalam pembelajaran bahasa

Indonesia supaya siswa tidak ferbalisme sehingga penggunaan pendengaran dan

penglihatan berkonsentrasi sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan

konsep dasar pembelajaran akan mengena dibenak siswa dan tak akan

terlupakan. Adapun kaitanya antara media audio visual dengan menulis karangan

narasi adalah supaya dalam menulis akan memudahkan siswa dalam berimajinasi

dalam menulis karangan. Siswa akan lebih mudah bernarasi sehingga

menghasilkan tulisan yang realita kehidupan siswa maupun apa yang dilihat dan

didengar siswa tersebut.

Media audio visual sehari-hari dikenal masyarakat sebagai media hiburan

dan memberikan informasi seperti televisi, video, bioskop, dll. Informasi yang

diberikan oleh alat-alat tersebut sangat cepat dan mudah diterima oleh manusia

karena melibatkan dua indra sekaligus yaitu indra penglihatan dan indra

pendengaran. Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap kegunaan media audio

visual terhadap pendidikan yang dilakukan oleh Edgar dale, YD Finn, dan

F.Hoban, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila media audio visual digunakan

secara baik akan memberikan sumbangan pada pendidikan sebagai berikut:

a).Memberikan dasar pengalaman konkret bagi pemikiran dengan pengertian-pengertian abstrak; b) mempertinggi perhatian anak; c).memberikan realitas, sehingga mendorong adanya selfactivity; d).memberikan hasil belajar yang permanent; e).menambah perbendaharaan bahasa anak yang benar-benar

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

dipahami (tidak ferbalisme); f) memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain. Selanjutnya Danim mengidentifikasikan keuntungan pemanfaatan media

audio visual, yaitu:

Media audio visual membuat pendidikan lebih produktif. Media audio visual telah menunjukkan kemampuan dalam rangka meningkatkan rute belajar. Dia memungkinkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien serta menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas yang dimaksud dengan media

audio visual adalah segala sesuatu yang digunakan oleh pengajar untuk

menyampaikan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian

siswa yang disampaikan melalui bunyi dan bentuk. Dalam penelitian ini peneliti

akan menggunakan media audio visual berupa VCD.

Media audio visual merupakan salah satu dari sekian banyak media yang

dapat memenuhi tuntutan tersebut. Media audio visual mempunyai peran dalam

pencapaian kompetensi yang akan dicapai, dan mendorong motivasi belajar dan

memperjelas informasi pada waktu tatap muka dalam proses belajar mengajar.

Selain itu media audio visual memiliki potensi sebagai penyalur pesan dan

memperjelas pesan sehingga memudahkan siswa dalam menerima materi

pelajaran yang disampaikan.

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran memperjelas

konsep-konsep abstrak melalui visualisasi konkrit dari materi pelajaran. Dengan

media audio visual, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang efektif,

kreatif, dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan ketrampilan menulis

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pada siswa. Dengan demikian akan menunjang pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan secara optimal.

2.5. Motivasi

2.5.1. Pengertian Motivasi Belajar

Secara etimologi motivasi berasal dari bahasa latin “motivum” yang

menunjuk kepada pengertian bahwa ada alasan tertentu mengapa sesuatu itu

bergerak.

Menurut pendapat User Usman dikatakan bahwa : motif adalah daya diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan

seseorang atau organisasi yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai

serangkaian tingkah laku atau perbuatan. sedangkan motivasi adalah sesuatu

proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku

untuk kebutuhan dan mencapai tujuan.

Motif dapat juga diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan suatu motif. Motif dikatakan sebagai daya penggerak di dalam

maupun di luar diri manusia untuk melakukan aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat juga diartikan sebagai kondisi

intern manusia (kesiapsiagaan).

Sedangkan menurut M.C. Donald dalam Sardiman AM, (1997: 203-204).

berpendapat bahwa motif adalah perubahan dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling dan dilakukan dengan adanya tanggapan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan MC. Donald ini mengandung tiga

elemen penting yaitu :

a) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam sistem neurophsyiological yang ada pada

organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia

(walaupun motif itu muncul dalam diri manusia) penampakannya akan

menyangkut kegiatan fisik manusia.

b) Motif ditandai dengan munculnya afeksi seseorang. Dalam hal ini motif

relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat

menentukan tingkah laku manusia.

c) Motif akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motif dalam hal iini

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motif manusia

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terdorong

adanya tujuan dan unsur lain dalam hal ini adalah tujuan.

Ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motif itu sebagai

sesuatu yang kompleks. Motif akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan

energi yang ada dalam diri manusia sehingga akan berhubungan dengan

persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak

atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya suatu tujuan,

kebutuhan dan keinginan.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Pengertian umum dari motivasi adalah sebagai kebutuhan yang

mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Serangkaian kegiatan yang

dilakukan seseorang sebenarnya dilatarbelakangi oleh motivasi.

Motif inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.

Dengan demikian motif itu mempengaruhi adanya kegiatan. Ada tiga fungsi motif

yaitu: 1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak/motor yang

melepaskan energi, 2) menentukan arah perbuatan, 3) menyeleksi perbuatan.

Abraham Maslow mengemukakan jika kebutuhan yang lebih rendah

tingkatannya telah dapat dipenuhi, maka kebutuhan di tingkat atasnya akan

muncul dan minta dipenuhi. Oleh karena itu kebutuhan manusia tersebut secara

berjenjang dan terus menerus minta dipenuhi. Menurut Maslow ada 5 kebutuhan

dasar yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu :

1) Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan akan makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal. Termasuk dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan seks.

2) Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan.

3) Kebutuhan akan cinta dan kasih, meliputi hubungan akan dicintai diperhatikan, sebagai pribadi dan diakui sebagai anggota kelompok.

4) Kebutuhan ego termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan dan status.

5) Kebutuhan aktualisasi diri seperti mengembangkan bakat, mempertinggi potensi yang dimiliki dan pengembangan diri secara maksimal.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Sesuai dengan kebutuhan itu Maslow menciptakan piramida hierarki

kebutuhan yang lebih lengkap seperti bagan dibawah ini.

Under- Standing and Knowledge (6) Self Actualization (5)

Self Esteem (4) Love and Belonging (3) Safety (2) Physiological (1)

Kebutuhan-kebutuhan tersebut menurut Maslow harus terpenuhi, sebab

kebutuhan yang telah lama tidak terpenuhi, tidak dapat menjadi motivator aktif.

Jika kebutuhan tersebut terhambat dan tidak bisa termotivasi maka usaha

manusia hanya terbatas pada level sebelumnya dan tidak ada peningkatan. Oleh

karena itu pemenuhan kebutuhan demikian sangat penting guna meningkatkan

motivasi seseorang dalam mengikuti kegiatan.

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua yaitu (1) motif

intrinsik (dalam diri manusia) dan (2) motif ekstrinsik (luar diri manusia). Kedua

jenis motif tersebut memandang bahwa segala tindakan manusia karena

terdapatnya tanggung jawab internal dan eksternal pada diri manusia.

Tabel 1. Piramida Hierarki Kebutuhan Manusia

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), tidak cepat puas

dengan prestasi yang dicapainya.

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa,

misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantasan korupsi dan sebagainya.

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Dapat mempertahankan pendapatnya

Menurut pendapat Sardiman, (2004: 49) Fungsi motivasi ada 3 macam

yaitu : (1) mendorong manusia untuk berbuat, siswa mengerjakan sesuatu karena

dorongan dalam dirinya, (2) menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang

hendak dicapai, dalam melakukan suatu kegiatan didasarkan pada tujuan yang

hendak dicapai, (3) Menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan yang

harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut. Siswa yang akan menghadapi ujian tidak akan

menghabiskan waktunya untuk bermain.

Didalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan keseluruhan daya

penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

sehingga tujuan tercapai. Motivasi dalam belajar memang memegang peranan

yang sangat penting. Hal ini terutama diakui oleh para ahli psikologi behavioritik

Dr. Sarlito Wirawan Sarwono mengemukakan bahwa “ Motivasi merupakan istilah yang menunjuk kepada seluruh proses gerakan termasuk istilah yang menunjuk kepada seluruh proses gerakan termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang timbul oleh situasi dan tujuan/akhir dari pada gerakan atau perbuatan.

Dalam pendidikan, motivasi merupakan hal yang penting dalam

membimbing belajar. Berbagai macam teknik misalnya kenaikan tingkat,

penghargaan, hadiah, piagam prestasi, pujian dan celaan telah dipergunakan untuk

mendorong murid-murid agar mau belajar

Dengan penggunaan motivasi didalam pendidikan dan pelajaran akan dapat

berhasil memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Seseorang bukan tidak bisa

mengerjakan sesuatu, tetapi ketidakbisaan itu disebabkan oleh tidak adanya

kemauan terhadap pekerjaan itu. Kejadian di atas dapat pula disebabkan bukan

karena kecakapan yang kurang, tetapi karena kurangnya motivasi. Motif-motif

yang kurang kuat, maka dorongannya, kemauannya tidak kuat, sehingga hasil

pekerjaan ( kecakapan nyata) tidak sesuai dengan kecakapannya. “ Motivasi

merupakan suatu tenaga ( dorongan, alasan, kemauan) dari dalam diri yang

menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan

kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.”

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu daya upaya yang bertujuan untuk mendorong seseorang melakukan

suatu kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Beberapa pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan

dan motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai, serta dapat menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan, yang sesuai guna mencapai tujuan dengan

meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat

menjadi tenaga pendorong bagi peserta didik untuk mendayagunakan potensi-

potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk mewujudkan

tujuan belajar. Pesarta didik yang memiliki motivasi belajar akan nampak melalui

kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar, antara lain nampak melalui

keaktifan bertanya, mengemukakan bertanya, menyimpulkan pelajaran, mencatat,

membuat resume, memprektekkan sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan

evaluasi sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Di dalam aktivitas belajar sendiri,

motivasi individu dimanifestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan

dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak isi pelajaran, kesungguhan dan

ketelatenan dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Sebaliknya peserta didik

yang tidak atau kurang memiliki motivasi umumnya kurang mampu bertahan

untuk belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh di dalam mengerjakan tugas.

Sikap yang kurang positif di dalam belajar ini semakin nampak ketika tidak ada

orang lain (guru, orangtua) yang mengawasinya. Oleh karena itu, rendahnya

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

motivasi meruapakan masalah dalam belajar, karena hal ini memberikan dampak

bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan (Aunurrahman, 2009:180).

Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri sendiri maupun dari luar

diri peserta didik untuk mau melakukan sesuatu pekerjaan. Dalam hal ini

dorongan untuk mau meningkatkan belajar menulis agar memperoleh hasil yang

lebih baik, dengan kata lain tanpa adanya dorongan-dorongan tersebut maka

pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik (Sadirman, 1997: 203-204).

Motivasi adalah tingkat kebutuhan siswa untuk mencapai atau melakukan

kegiatan sekolah dengan bersemangat. Motivasi tidak hanya penting sebagai input

dari pembelajaran namun juga sebagai output dalam pembelajaran jika siswa

dikondisikan untuk dapat beradaptasi dengan segala perubahan kondisi dan

masalah di luar lingkungan sekolah formal. Semakin cepat perubahan yang terjadi

maka semakin penting keberadaan motivasi untuk belajar dalam menghadapi

tantangan. Rentang motivasi dari sangat termotivasi sampai tidak termotivasi

dalam melakukan suatu kekuatan (Gardner, 2006:61).

Motivasi merupakan proses internal, yaitu faktor psikologis yang ada

dalam diri seseorang yang berfungsi sebagai tenaga (dorongan, alasan) yang

menyebabkan seseorang bertindak. Tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu

yang ingin dicapai, sedangkan motif adalah serangkaian pengaruh pada seseorang

agar dapat melakukan kegiatan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu

(Pasaribu, 1983: 50).

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Belajar sangat diperlukan suatu motivasi sehingga hasil belajar akan

menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil

pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar bagi para peserta didik. Motivasi juga dipengaruhi oleh suatu tujuan,

sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai pengerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor pengerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuannya, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Peserta didik yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat

lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar sesuai dengan tujuannya.

Peserta didik yang melakukan aktifitas belajar karena mempunyai

motivasi belajar yang baik akan melahirkan proses dan hasil belajar yang baik.

Semakin tinggi motivasi belajar peserta didik maka akan semakin tinggi

kualitas proses dan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. Oleh

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

karena itu, para pendidik harus dapat menerapkan proses belajar di kelas yang

dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar pada diri peserta didik (Hadis,

2006: 32).

Motivasi sangat erat kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai.

Semakin tinggi tujuan yang hendak dicapai maka semakin tinggi pula

motivasi yang harus dimiliki. Motivasi belajar dapat dinilai dari beberapa hal

yaitu ketekunan dalam belajar, partisipasi peserta didik, minat belajar, usaha

untuk belajar, perhatian di kelas, dan keaktifan dalam penyelesaian tugas-

tugas belajar (Sardiman, 2004: 49). Dalam penelitian ini aspek-aspek di atas

sebagai acuan motivasi menulis bagi guru yang dapat dipengaruhi dari luar

seperti penggunaan metode kajian kritis.

Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan

perilaku, artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan lama. (Santrock, 2008:510). Menurut Santrock

(2008:511), perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang

berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula yaitu perspektif behavioral,

humanistis, kognitif, dan sosial.

Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal

sebagai kunci dalam menentukan menentukan motivasi muid. Peristiwa atau

stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid adalah

insentif. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat

menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak

tepat (Emmer,dkk., 2000 dalam Santrock, 2008:511-512).

2.6. Menulis

2.6.1. Keterampilan Menulis

Suparno (2002) mendefinisikan menulis sebagai suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya. Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang

komplek karena perlu ditunjang oleh ketrampilan menyimak dan

ketrampilan menulis yang baik. Jika terbiasa menyimak dan membaca

tentang berbagai hal tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan

seseorang penulis dan dapat menjadi inspirasi bagi penulis untuk

menuangkan ide-ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.

Selain itu, kegiatan menulis adalah sebuah ketrampilan berbahasa,

karena dalam kegiatan menulis banyak hal yang diperlukan untuk

menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan benar. Penulisan yang baik

berarti ia mengerti situasi dan kondisi khalayak pembaca. Jika sebuah

tulisan mampu berkomunikasi secara jelas dan lancar dengan pembacanya,

dan memahami khalayak pembacanya, maka tulisan tersebut sudah dapat

disebut sebagai tulisan yang baik. Penulisan yang benar berarti dalam

setiap tulisannya selalu memperhatikan penggunaan aspek kebahasaan

dalam kaidah menulis, seperti penggunaan ejaan (Suparno, 2002).

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Berbagai pendapat dari para ahli pendidikan muncul tentang pengertian

menulis. Tarigan dalam (Abdurrahman 2003), mendefinisikan menulis

sebagai melukiskan lambang-lambang grafis dari bahasa yang dipahami

oleh penulisnya maupun orang-orang lain yang menggunakan bahasa yang

sama dengan penulis tersebut. Proses belajar menulis melibatkan rentang

waktu yang panjang, maka sangatlah diperlukan latihan-latihan. Dengan

adanya latihan menulis ini, maka lambang-lambang yang dituliskannya

dapat dipahami oleh dirinya dan oleh orang lain. Dengan menulis

seseorang dapat menuangkan segala pikiran, ide, dan perasaannya dalam

bentuk tulisan.

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) salah satu

kemampuan yang harus dikuasai siswa sekolah dasar adalah kemampuan

menulis. Menulis merupakan satu kegiatan yang produktif dan reseptif.

Ketrampilan untuk menulis tidak secara otomatis dapat dikuasai siswa,

melainkan harus melalui latihan secara teratur.

Jenjang kemampuan berbahasa yang melekat pada setiap manusia

normal adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Secara

kronologis keempatnya tumbuh dalam diri setiap individu. Tingkatan

paling sederhana adalah kemampuan berkomunikasi langsung dengan

bahasa lisan, yaitu kemampuan menyimak dan berbicara, dan tingkatan

yang paling rumit adalah menulis atau mengarang dalam bentuk tulis.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Atas dasar asumsi di atas, sungguh tepat bila upaya untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia harus dijembatani dengan

menggalakkan kegiatan menulis. Hal ini disebabkan kemampuan menulis

membutuhkan penguasaan materi-materi pendukung sebagai modal dasar,

seperti penguasaan kosa kata, diksi, penyusunan kalimat, pembentukan

paragraf, pemahaman secara aplikatif tentang ejaan dan tanda baca, logika,

serta struktur berpikir yang runtut.

Sejalan dengan itu, De Porter & Mike Hernacki (1999) menyatakan

menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak

kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Di dalam kegiatan

menulis aktivitas seluruh otak digunakan. Aktivitas otak kanan meliputi:

semangat, emosi, imajinasi, gairah dan kegembiraan. Sedangkan aktivitas

otak kiri meliputi: perencanaan, tata bahasa, penelitian, tanda baca, dan

penulisan kembali.

Menurut Ensiklopedia, menulis adalah kegiatan untuk menciptakan

suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan

aksara. Menulis bisa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat

seperti pena atau pensil. Kegiatan menulis ini adalah kegiatan membuat

sebuah catatan yang terbentuk dari tulisan-tulisan pada sebuah kertas.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

aktivitas dalam menuangkan ide, penyampaian pesan atau informasi

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya, secara emosional dan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

logika dalam penyampaiannya, sehingga menjadi untaian kalimat yang

bermakna dalam menyampaikannya, menarik perhatian pembaca sehingga

timbul keinginan untuk membacanya.

2.7. Pengertian Puisi

Pengertian puisi menurut Tarigan (2004) yang berasal dari bahasa

Yunani, (yaitu puisi) yang berarti penciptaan. Istilah tersebut lama-

kelamaan semakin sempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra yang

kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan

irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan”. Selanjutnya Tarigan (2004)

mengutip pendapat Watts, bahwa “ puisi adalah ekspresi yang konkrit dan

bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan

berirama. Pendapat lain mengemukakan bahwa “Puisi atau sanjak adalah

salah satu bentuk perwujudan penghayatan pengarang yang memiliki ciri-

ciri khas bila dibandingkan dengan bentuk sastra lainya”.

Puisi adalah cipta sastra yang terdiri atas beberapa baris, dan baris-

baris itu memperlihatkan pertalian makna serta membentuk sebuah bait

atau lebih. Blair dan Chandler (2001) merumuskan bahwa: “Puisi adalah

ekspresi dari pengalaman yang bersifat imajinatif, yang hanya bernilai

serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan

yang diutarakan dengan bahasa, yang memanfaatkan setiap rencana dengan

matang dan tepat guna“

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Penulisan puisi terikat oleh hal-hal berikut: (1) terikat oleh

banyaknya baris, (2) disusun atas dasar ekspresi dari pengalaman yang

bersifat imajinatif, (3) penggunaan kata-kata yang benar-benar

direncanakan secara matang dan tepat guna, (4) menggunakan irama, sajak,

dan kadang-kadang kata kiasan, dan (5) menggunakan bahasa emosional

dan berirama. (Tarigan, 2004)

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan puisi dalam

penelitian ini adalah cipta sastra yang terdiri atas beberapa larik dan larik-

larik itu memperlihatkan pertalian makna serta membentuk sebuah bait

atau lebih biasa yang disebut puisi.

2.7.1. Unsur-Unsur Puisi

Rosyid (2009) menyatakan bahwa secara sederhana, batang tubuh puisi

terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan makna.

Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi. Secara

singkat bisa diuraikan sebagai berikut.

1) Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata

(diksi) yang tepat sangat menentukan kesatuan dan keutuhan unsur-unsur

yang lain. Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.

2) Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam

prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

sebuah kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik

biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.

3) Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada bait inilah

biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam

sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.

4) Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah bunyi-

bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.

Sedangkan irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang

pendek, dan keras lembut ucapan bunyi. Timbulnya irama disebabkan

oleh perulangan bunyi secara berturut-turut dan bervariasi (misalnya

karena adanya rima, perulangan kata, perulangan bait), tekanan-tekanan

kata yang bergantian keras lemahnya (karena sifat-sifat konsonan dan

vokal), atau panjang pendek kata. Dari sini dapat dipahami bahwa rima

adalah salah satu unsur pembentuk irama, namun irama tidak hanya

dibentuk oleh rima. Baik rima maupun irama inilah yang menciptakan

efek musikalisasi pada puisi, yang membuat puisi menjadi indah dan

enak didengar meskipun tanpa dilagukan.

5) Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan

bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna

inilah misi penulis puisi disampaikan.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi

dua struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin puisi, atau

sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah

hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna

tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang

terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya

dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar

belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan

dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan

pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam

menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair

memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih

banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan

kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan

psikologisnya.

3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga

berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema

dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk

memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah

pembaca, dan lain-lain.

4) Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang

mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari

sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam

puisinya.

Struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah

sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat

puisi. Menurut Kosasih (2008), struktur fisik puisi adalah sebagai berikut.

1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang

tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga

baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri

dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan

terhadap puisi.

2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam

puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata

dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih

secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya

dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan

pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji

penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan

merasakan seperti apa yang dialami penyair.

4) Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang

memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan

kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju” melambangkan

kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain, sedangkan kata

kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup,

bumi, kehidupan, dan lain-lain.

5) Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/

meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif

menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak

makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut juga majas.

Adapaun macam-macam majas antara lain metafora, simile,

personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora,

pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto,

totem pro parte, hingga paradoks.

6) Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah

persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.

Rima mencakup: a) onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang

memberikan efek magis pada puisi), b) bentuk intern pola bunyi

(aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang,

sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya, dan c)

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi rendah, panjang

pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan

puisi.

2.7.2. Ciri-Ciri Puisi Anak

Sebagai bagian dari sastra, puisi juga memiliki ciri-ciri yang identik

dengan sastra siswa, yaitu pengungkapan sesuatu dari sudut pandang anak.

Dalam puisi anak aspek emosi selalu sejalan dengan serapan indera, artinya

berbagai luapan emosi anak dipengaruhi oleh tanggapan inderanya terhadap

sesuatu yang ada di sekelilingnya karena daya jangkau anak masih terbatas.

Namun puisi anak pun dapat dipakai untuk menyampaikan cerita.

(Nurgiyantoro, 2005)

Keindahan bunyi puisi itu memberikan kesenangan, kepuasaan dan

kebahagiaan tersendiri bagi siswa. Siswa akan tertawa-tawa senang bertepuk-

tepuk, bahkan berlenggak-lenggok mendengar nyanyian lagu-lagu puisi itu.

Itulah fungsi puisi bagi siswa untuk memberikan kesenangan. Bahasa dalam

puisi mampu memberikan efek lebih dibandingkan dengan bahasa bukan puisi,

yang lebih menyentuh, mempesona, merangsang, menyaran, membangkitkan

imajinasi dan suasana tertentu. Itu semua dapat terjadi karena puisi lebih

banyak mendayagunakan pengekspresian lewat berbagai ungkapan

kebahasaan seperti berbagai bentuk pemajasan. Pengekspresian gagasan yang

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

diungkapkan lewat berbagai bentuk pemajasan tersebut menyebabkan makna

puisi menjadi luas. (Nurgiyantoro, 2005)

Apa yang dikemukakan di atas merupakan ciri khas pada puisi anak.

Hanya saja, untuk puisi anak intensitas keluasan makna itu tampaknya belum

seluas puisi dewasa, paling tidak dari kacamata pemahaman orang dewasa,

karena daya jangkau imajinasi siswa dalam hal pemaknaan puisi masih

terbatas, demikian juga dengan kemampuan siswa dalam hal penggunaan dan

pendayaan bahasa. Dilihat dari segi pendayaan berbagai bentuk ungkapan

kebahasaan, puisi anak tentunya masih lebih sederhana. Kesederhanaan itu

harus dilihat dari unsur, diksi, struktur, ungkapan, dan kemungkinan

pemaknaan. Puisi anak, baik dalam hal bahasa maupun dalam hal makna yang

diungkapkan masih polos, lugas, apa adanya. Namun, dilihat dari segi

permainan bahasa, bahasa anak terlihat intensif. Hal itu terlihat dari

pengutamaan kemunculan aspek rima dan irama atau berbagai bentuk

pengulangan lainya.

Puisi hadir kepada siswa terutama disuarakan dan atau dibacakan. Hal

itu terjadi jika siswa belum mampu membaca, sedang jika sudah mampu, puisi

juga hadir lewat tulisan yang dibacanya sendiri. Jika dituliskan, puisi-puisi itu

juga memiliki ciri-ciri sebagaimana halnya penulisan puisi-puisi yang lain.

2.7.3. Hakikat Puisi Anak

Ketika masih bayi dan belum dapat berbicara sekalipun, seseorang

sudah dapat menunjukkan ekspresi gembira jika mendengar bunyi-bunyian

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

yang merdu dan disertai dengan permainan bahasa. Ekspresi kegembiraan

seorang anak yang dapat dilihat oleh orang dewasa adalah aktivitas tertawa-

tawa dengan disertai gerakan tangan, kaki, dan bahkan seluruh tubuhnya.

Kegembiraan itu berimbas kepada orang dewasa yang memberikan stimulasi

berwujud lagu-lagu merdu, tembang-tembang indah, dan kata-kata berirama.

Bagi orang dewasa, keindahan itu selain juga berasal dari lagu-lagu,

tembang-tembang, dan kata-kata berirama, juga dari ekspresi kegembiraan

anak yang sedang dininabobokannya. Situasi seperti itu merupakan situasi

yang paling indah dan menggembirakan yang dirasakan oleh orang tua ketika

berinteraksi dengan si buah hati. Rasanya semua kepenatan akibat kerja rutin

itu hilang sirna. (Nurgiyantoro, 2005)

Hal itu, sekali lagi, menunjukkan bahwa semua orang senang akan

keindahan, tidak terkecuali bayi. Lebih dari itu, sebenarnya semua orang

memiliki bakat akan keindahan, bakat untuk mengapresiasikan keindahan,

yang kesemuanya juga sudah terlihat ketika masih bayi. Wujud keindahan

yang diapresiasikan oleh siswa itu terutama yang diekspresikan dengan suara

dan sebagian dengan gerakan karena keterbatasan daya jangkau siswa.

Namun, pertumbuhan bayi menjadi siswa kecil amat pesat, juga

pertumbuhan kemampuan reseptifnya terhadap apa yang ada di

sekelilingnya. (Nurgiyantoro, 2005)

Aspek bunyi menjadi pendukung utama keindahan walau keindahan

bunyi itu hanya diperoleh lewat lirik lagu, tetapi juga lewat permainan kata

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

yang berirama dan bersajak. Hanya saja bagi siswa-siswa, kata-kata baru

menjadi indah setelah disuarakan dan dilagukan. Hal ini dapat dipahami

bahwa lewat hal-hal tersebut secara langsung atau tidak langsung siswa

dibawa untuk berkenalan dengan puisi.

Menurut Pradopo (2009: 315), hakikat puisi bukan terletak pada

bentuk formalnya, meskipun bentuk formal itu penting. Hakikat puisi adalah

apa yang menyebabkan puisi itu disebut puisi. Puisi baru (modern) tidak

terikat pada bentuk formal, tetapi disebut puisi juga. Hal ini disebabkan dalam

puisi modern terkandung hakikat puisi ini, yang tidak berupa sajak (persamaan

bunyi), jumlah baris, ataupun jumlah kata pada tiap baitnya.

2.7.4. Hakikat Menulis Puisi

Puisi adalah sebuah genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan

aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa bahasa puisi

adalah bahasa yang tersaring penggunanya. Artinya, pemilihan bahasa itu,

terutama aspek diksi, telah melewati seleksi ketat, dipertimbangkan dari

berbagai sisi, baik yang menyangkut unsur bunyi, bentuk, makna, yang

kesemuanya harus memenuhi persyaratan untuk memperoleh efek keindahan.

Unsur kebahasaan itu sendiri merupakan unsur bentuk, makna unsur bentuk

dalam puisi menentukan keberhasilan sebuah puisi yang bersangkutan untuk

menjadi puisi yang bernilai. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah puisi

tergantung dari keberhasilan pemilihan kata dan susunan kata itu menjadi

larik-larik puisi. (Nurgiyantoro, 2005)

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Bahasa dalam puisi lebih didayagunakan sehingga mampu memberikan

efek lebih dibandingkan dengan bahasa bukan puisi: lebih menyentuh,

mempesona, merangsang, membangkitkan imajinasi dan suasana tertentu. Itu

semua dapat terjadi karena puisi lebih banyak mendayagunakan

pengekspresian lewat berbagai ungkapan kebahasaan seperti berbagai bentuk

pemajasan. Pengekspresian gagasan yang diungkapkan lewat berbagai

bentuk pemajasan tersebut menyebabkan makna puisi menjadi lebih luas

atau paling tidak dari sebuah puisi dapat ditafsirkan banyak makna.

Pendayaan ekspresi ide-ide lewat berbagai bentuk metaforis itu pada

hakikatnya juga berarti makna lebih dari sekadar apa yang tersurat.

Memaknai puisi sebagai suatu bentuk pengekspresian kebahasaan yang

mengungkapkan sesuatu secara lebih dan mengungkapkannya lewat berbagai

bentuk kebahasaan yang lebih intensif dari pada ungkapan kebahasaan yang

biasanya. Jadi puisi mampu mengungkapkan secara lebih banyak daripada

sekedar apa yang tertulis dan sekaligus ditulis dan diekspresikan lewat

bahasa yang khas. (Nurgiyantoro, 2005)

El-Buqizy (2009) menyatakan bahwa hakikat puisi adalah

pengungkapan tabir: dengan susunan kata yang kaya akan imaji, dengan

penyingkapan pendirian atau keyakinan penulis, pemahaman kita dipertajam

sehingga dapat melihat pengalaman kita sendiri atau dengan empati yang

tulus dapat berbagi pengalaman atau impian dengan orang lain. Oleh karena

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

itu, kalau kita tilik kembali pengalaman kita dengan puisi selama ini,

benarlah puisi itu mengejutkan, menyenangkan: Ia bernyanyi bagai musik, ia

membuat kita merasakan sesuatu secara lebih intens. Puisi pada dasarnya

merupakan pengalaman hidup yang ditulis kembali secara padat dan baru

dalam permainan kata penuh imaji dan perlambangan, kita telah memulai

menikmati kegembiraan bergaul dengannya.

Pradopo (2009: 315) menyatakan ada tiga aspek yang perlu

diperhatikan untuk mengerti hakikat puisi. Pertama sifat seni atau fungsi

seni, kedua kepadatan, dan ketiga ekspresi tidak langsung.

Berkaitan dengan sifat atau fungsi seni, puisi adalah karya seni sastra.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya satra. Rene Wellek mengemukakan

bahwa paling baik kita memandang kesussatraan sebagai karya yang

didalamnya fungsi estetiknya dominan, yaitu fungsi seninya yang berkuasa.

Tanpa fungsi seni itu karya kebahasaan tidak dapat disebut karya (seni)

sastra. Puisi sebagai karya sastra, maka fungsi estetiknya dominan dan di

dalamnya ada unsur-unsur estetiknya.

Berkaitan dengan kepadatan, dalam puisi tidak semua peristiwa

diceritakan. Yang dikemukakan dalam puisi hanyalah inti masalah,

peristiwa, atau inti cerita. Yang dikemukakan dalam puisi adalah esensi

sesuatu. Dengan kata lain, yang ditekankan dalam penulisan puisi adalah

aspek substansinya.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Berkaitan dengan ekspresi tidak langsung, dikemukakan oleh

Riffaterre bahwa sepanjang waktu, dari waktu ke waktu, puisi selalu

berubah. Perubahan itu disebabkan oleh evolusi selera dan perubahan konsep

estetik. Akan tetapi, suatu hal yang tidak berubah, yaitu puisi mengucapkan

sesuatu secara tidak langsung. Ucapan tidak langsung itu ialah menyatakan

suatu hal dengan arti yang lain. Ketidaklangsungan ekspresi itu menurut

Riffaterre disebabkan oleh tiga hal, yaitu: (1) penggantian arti (displacing of

meaning), penyimpangan atau pemencongan (distorsing of meaning), dan

penciptaan arti (creating of meaning).

Memilih bahan pengajaran puisi perlu mempertimbangkan kelompok

usia siswa. Dalam pengajaran puisi di sekolah dasar, hendaknya tidak dipilih

puisi untuk orang dewasa. Karena ide-ide dan ungkapan-ungkapan puisi itu

terlalu asing bagi mereka. Oleh sebab itu, sebaiknya puisi yang dipilih sesuai

dengan usia mereka. Pengajaran apresiasi puisi akan lebih efektif jika

diawali dengan penyajian puisi yang memiliki suasana lingkungan yang

akrab dengan siswa didik. (Nurgiyanto, 2005). Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi anak adalah suatu daya,

kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan seseorang dalam menuangkan ide

dan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga

menjadi untaian kalimat yang bermakna dan menarik perhatian pembaca.

Untuk mengetahui isinya bahwa puisi hadir kepada anak terutama ditulis dan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

disuarakan atau dibacakan. Itu terjadi jika siswa sudah mampu membaca,

puisi juga hadir lewat tulisan yang dibacanya sendiri.

Kutipan di atas dapatlah disimpulkan bahwa puisi adalah salah satu

bentuk cipta sastra atau karya tulis yang bersifat terikat. Puisi adalah bentuk

karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Keindahan

sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung

dalam karya sastra tersebut. Adapun kekayaan makna yang terkandung

dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang

digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi

menggunakan bahasa yang ringkas, namun kaya makna. Kata-kata yang

digunakannya adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak

pemanfsiran dan pengertian.

2.8. Karakteristik Siswa Kelas V

Anak usia 9-10 tahun atau usia sekitar Sekolah Dasar kelas V adalah

masa perubahan cara berpikir. Proses belajar anak lebih kompleks dari usia

sebelumnya. Anak menggunakan panca inderanya untuk menangkap berbagai

informasi dari luar. Secara kognitif, anak telah mampu membaca, menulis dan

berhitung serta berkomunikasi secara luas.

Dalam meningkatkan pemahaman bahan bacaan perlu juga adanya

pengetahuan tentang karakteristik anak usia kelas V agar pembelajaran

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

berlangsung efektif, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang baik.

Pembelajaran yang baik bukan hanya guru menguasai materi/bahan ajar, tetapi

guru perlu mempunyai pengetahuan yang luas tentang karakteristik

perkembangan siswa sekolah dasar. Aspek-aspek perkembangan individu harus

dipandang secara utuh antara aspek yang satu dengan aspek perkembangan

lainya.

Pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan anak perlu diketahui dan

dipahami oleh guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi/merefleksi suatu pembelajaran sehingga proses pembelajaran yang

dilaksanakan sesuai dengan tuntutan perkembangan peserta didik, siswa akan

mengkonstruksikan sendiri pengetahuan sesuai dengan pengalamannya secara

alami, maka pemenuhan kebutuhan pembelajaran dimulai dari lingkungan

terdekat anak, materi pelajaran dari yang mudah ke yang sukar, pemahaman

konsep dari yang kongkrit menuju yang abstrak, dari materi yang sederhana ke

materi yang rumit, pembelajaran berpusat pada siswa suasana pembelajaran yang

demokratis, interaksi antara guru dan siswa yang edukatif, menggunakan metode

yang bervariatif, serta penggunaan alat bantu/media pembelajaran yang dapat

membantu pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Menurut Piaget dalam Monks dan Haditono, (2002:222), anak pada usia

9-10 tahun berada pada tahapan operasional konkret. Pada tahapan ini anak telah

mampu memperhatikan lebih dari satu di mensi dan mampu menghubungkan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

dimensi tersebut, dan hal ini terlihat pada konservasi. Konservasi yakni

membedakan bahwa suatu benda mampu dilihat dalam dua sisi.

Munandar dalam Yuliani Nurani, (2003:176) mengemukakan bahwa anak

pada masa ini memiliki kepribadian yang kreatif yang dapat dilihat pada rasa

ingin tahunya yang besar, rasa takjub, berpikir spontan dan terbuka serta

imajinasinya yang berkembang. Melalui kemampuan dasar yang dimiliki anak

tersebut, dengan ketrampilan proses pembelajaran akan lebih bermakna dan

tentunya anak termotivasi untuk belajar.

Dari beberapa teori tentang karakteristik siswa, maka dapat disimpulkan

bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya guru melihat dan meemperhatikan

latar belakang kemampuan siswa sehingga proses pembelajaran sesuai dengan

tuntutan perkembangan siswa kelas V.

2.9. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Keberhasilan Pembelajaran.

Motivasi di dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang dapat

menjadi tenaga pendorong bagi peserta didik untuk mendayagunakan

potensi-potensi yang ada pada dirinya dan potensi di luar dirinya untuk

mewujudkan tujuan belajar. Pesarta didik yang memiliki motivasi belajar

akan nampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar,

antara lain nampak melalui keaktifan bertanya, mengemukakan bertanya,

menyimpulkan pelajaran, mencatat, membuat resume, memprektekkan

sesuatu, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 54: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pembelajaran. Di dalam aktivitas belajar sendiri, motivasi individu

dimanifestasikan dalam bentuk ketahanan atau ketekunan dalam belajar,

kesungguhan dalam menyimak isi pelajaran, kesungguhan dan ketelatenan

dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Sebaliknya peserta didik yang

tidak atau kurang memiliki motivasi umumnya kurang mampu bertahan

untuk belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh di dalam mengerjakan

tugas. Sikap yang kurang positif di dalam belajar ini semakin nampak ketika

tidak ada orang lain (guru, orangtua) yang mengawasinya. Oleh karena itu,

rendahnya motivasi meruapakan masalah dalam belajar, karena hal ini

memberikan dampak bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan

(Aunurrahman, 2009:180).

Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri sendiri maupun dari

luar diri peserta didik untuk mau melakukan sesuatu pekerjaan. Dalam hal ini

dorongan untuk mau meningkatkan belajar menulis agar memperoleh hasil

yang lebih baik, dengan kata lain tanpa adanya dorongan-dorongan tersebut

maka pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik (Sudirman, 1997:

203-204).

Motivasi merupakan proses internal, yaitu faktor psikologis yang ada

dalam diri seseorang yang berfungsi sebagai tenaga (dorongan, alasan) yang

menyebabkan seseorang bertindak. Tindakan itu diarahkan kepada tujuan

tertentu yang ingin dicapai, sedangkan motif adalah serangkaian pengaruh

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 55: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

pada seseorang agar dapat melakukan kegiatan tertentu dan untuk mencapai

tujuan tertentu (Pasaribu, 1983: 50).

Belajar sangat diperlukan suatu motivasi sehingga hasil belajar akan

menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil

pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar bagi para peserta didik. Motivasi juga dipengaruhi oleh suatu tujuan,

sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai pengerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor

pengerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuannya, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Peserta didik yang akan menghadapi ujian dengan harapan

dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar sesuai dengan

tujuannya.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 56: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Peserta didik yang melakukan aktifitas belajar karena mempunyai

motivasi belajar yang baik akan melahirkan proses dan hasil belajar yang baik.

Semakin tinggi motivasi belajar peserta didik maka akan semakin tinggi

kualitas proses dan hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik. Oleh

karena itu, para pendidik harus dapat menerapkan proses belajar di kelas yang

dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar pada diri peserta didik (Hadis,

2006: 32).

Motivasi sangat erat kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai.

Semakin tinggi tujuan yang hendak dicapai maka semakin tinggi pula

motivasi yang harus dimiliki. Motivasi belajar dapat dinilai dari beberapa hal

yaitu ketekunan dalam belajar, partisipasi peserta didik, minat belajar, usaha

untuk belajar, perhatian di kelas, dan keaktifan dalam penyelesaian tugas-

tugas belajar (Sardiman, 2004: 49). Dalam penelitian ini aspek-aspek di atas

sebagai acuan motivasi menulis puisi bagi siswa yang dapat dipengaruhi dari

luar seperti penggunaan media audio visual.

Penjadwalan penggunaan strategi pembelajaran atau komponen suatu

strategi baik untuk strategi pengorganissian pembelajaran maupun strategi

penyampaian pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam

pengelolaan pembelajaran. Penjadwalan penggunaan strategi

pengorganisasian pembelajaran biasanya mencakup pertanyaan “kapan dan

berapa lama siswa menggunakan setiap komponen strategi pengorganisasian”.

Sedangkan penjadwalan penggunaan strategi penyampaian melibatkan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 57: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

keputusan, misalnya “kapan dan untuk berapa lama seorang siswa

menggunakan suatu jenis media”.

Pengelolaan motivasional merupakan bagian yang amat penting dari

pengelolaan inetraksi siswa dengan pembelajaran. Gunanya untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebagian besar media audio visual

sebenarnya memiliki daya tarik untuk dipelajari, namun pembelajaran gagal

menggunakannya sebagai alat motivasional. Akibatnya, bidang studi

kehilangan daya tariknya dan yang tinggal hanya kumpulan fakta dan konsep,

prosedur atau prinsip yang tidak bermakna.

Jack C. Richards dan Theodore S. Rodgers (dalam Machfudz, 2002)

menyatakan dalam bukunya “Approaches and Methods in Language

Teaching” bahwa metode pembelajaran bahasa terdiri dari (1) the oral

approach and stiuasional language teaching, (2) the audio lingual method, (3)

communicative language teaching, (4) total phsyical response, (5) silent way,

(6) community language learning, (7) the natural approach, dan (8)

suggestopedia.

Kondisi pembelajaran adalah faktor yang mempengaruhi efek metode

dalam meningkatkan hasil pembelajaran (Salamun, 2002). Kondisi ini

tentunya berinteraksi dengan metode pembelajaran dan hakikatnya tidak dapat

dimanipulasi. Berbeda dengan halnya metode pembelajaran yang

didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil

pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 58: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Semua cara tersebut dapat dimanipulasi oleh perancang-perancang

pembelajaran. Sebaliknya, jika suatu kondisi pembelajaran dalam suatu situasi

dapat dimanipulasi, maka ia berubah menjadi metode pembelajaran. Artinya

klasifikasi variabel-variabel yang termasuk ke dalam kondisi pembelajaran,

yaitu variabel-variabelmempengaruhi penggunaan metode karena ia

berinteraksi dengan metode danm sekaligus di luar kontrol perancang

pembelajaran. Variabel dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi

tiga bagian, yaitu (a) tujuan dan karakteristik bidang studi, (bahasa) kendala

dan karakteristik bidang studi, dan (c) karakteristik pebelajar.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu dan mengandung tiga

komponen pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah

laku manusia guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Strategi pengelolaan

pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan

bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-variabel metode

pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan

tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian tertentu yang

digunakan selama proses pembelajaran. Paling sedikit ada empat klasifikasi

variabel strategi pengelolaan pembelajaran yang meliputi (1) penjadwalan

penggunaan strategi pembelajaran, (2) pembuatan catatan kemajuan belajar

siswa, dan (3) pengelolaan motivasional, dan (4) kontrol belajar.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 59: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

Media pembelajaran sangat berpengaruh dalam proses belajar, siswa akan

lebih tertarik dalam menyimak pelajaran yang didapat dari seorang guru.

Kelebihan media audio. (1) Harga murah dan variasi program lebih banyak dari

TV. (2) Sifatnya mudah untuk dipindahkan. (3) Dapat digunakan bersama-sama

dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali. (4)

Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat

mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

Beriringan dengan temuan-temuan baru dalam psikologi pendidikan,

pendekatan dan strategi pembelajaran menulis puisi di sekolah juga turut

berubah. Mengajar tidak lagi dipandang sebagai penyampaian sejumlah

informasi kepada peserta didik, tetapi harus mampu mendorong dan

membimbing siswa untuk aktif mengkonstruksi sendiri pemahamannya.

Selama proses pengkonstruksian konsep dan keterampilan menulis puisi,

kreativitas guru juga sangat penting bukan saja yang mengarah pada

penemuan konsep, tetapi juga kemampuan guru menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan. Dengan demikian, peningkatan kualitas pembelajaran

merupakan aspek penting yang harus mendapat perhatian dari guru dan

lembaga-lembaga terkait, baik yang berhubungan langsung maupun tidak

langsung dengan pengembangan profesionalisme guru dan kegiatan belajar

siswa di sekolah, sehingga pembelajaran menggunakan media audio visual

untuk hasil akan lebih meningkat. Pembelajaran aktif kreatif efektif dan

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 60: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

menyenangkan akan tercapai. Siswa akan cenderung termotivasi dalam

belajar.

2.10. Penelitian yang Relevan

Dalam bagian ini akan dikemukakan beberapa pendapat yang memiliki

relevansi dengan penelitian ini. Syahrudin, (2012) meneliti, bahwa penggunaan

media gambar dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam menulis karangan

puisi di Sekolah Dasar dan juga penggunaan media audio visual dalam

pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkembangkan motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan

pengalaman siswa dalam berimajinasi dan berekspresi. Hasil penelitian ini

menekankan pada penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Dalam

menggunakan media audio visual dalam pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat mengembangkan motivasi belajar siswa dan

juga dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam berimajinasi dan

berekspresi.

Selanjutnya hasil penelitian yang dipaparkan oleh Rita, (2012), bahwa

model respons nonverbal dan verbal dalam pembelajaran sastra dapat

mengembangkan ketrampilan menulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan rancangan siklus. Pendekatan kualitatif tetap digunakan

untuk menganalisisi karangan siswa. Penelitian ini memiliki implikasi teoritis

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 61: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

dan praktis tentang model respons nonverbal dan verbal yang diramu dari

model pembelajaran berpikir induktif dan operasi dasar yang dapat

mengembangkan ketrampilan menulis.

Penelitan peningkatan motivasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas

V melalui media audio visual pada hasil penelitiannya mengatakan bahwa

dengan penggunaan media audio visual membawa dampak bagi penggunaan

audio visual mencapai 80%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa. (Kamsah, 2012).

2.11. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini, Peneliti menyelenggarakan pretest

terhadap siswa baik terhadap kelompok kontrol maupun terhadap siswa

kelompok eksperimen. Dalam pretest, siswa diminta untuk menulis puisi

dengan tema tertentu yang diberikan oleh peneliti. Pada saat menulis puisi

baik siswa kontrol maupun siswa eksperimen tidak dibantu oleh peneliti.

Peneliti menyelenggarakan pembelajaran menulis puisi dengan tema

sesuai dengan perintah peneliti pada kelompok kontrol namun masih

menggunakan pembelajaran konvensional atau belum ada perlakuan dengan

pembelajaran media audio visual.

Guru menyelenggarakan pembelajaran menulis. Siswa kelompok kontrol

diberi materi dijelaskan secara konvensional dalam menulis puisi belum

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 62: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

menggunakan pembelajaran media audio visual. Siswa kelompok eksperimen

mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan materi sesuai dengan perintah

peneliti. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media audio

visual. Selanjutnya kelompok eksperimen disuruh menulis puisi sesuai tema

yang diberikan oleh peneliti.

2.11.1. Diduga melalui penggunaan pembelajaran media audio visual dapat

ditingkatkan hasil belajar menulis puisi bagi siswa kelompok eksperimen.

2.11.2. Diduga nilai hasil belajar menulis puisi pada siswa kelompok eksperimen

lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

Rangkaian dari kerangka berpikir tersebut dapat divisualisasikan

melalui bagan berikut ini:

Pra Eksperimen

Proses Eksperimen

Pasca Eksperimen

Guru menyelenggarakan pretest menulis puisi dengan tema lingkungan. Siswa kelompok kontrol dan eksperimen tidak dibantu dengan pembelajaran media audio visual

Guru menyelenggarakan pembelajaran menulis puisi

Nilai hasil belajar menulis puisi siswa kelompok kontrol dan eksperimen, rendah

Siswa Kelompok Kontrol: 1. Materi dijelaskan secara

konvensional 2. Menulis puisi belum meng-

gunakan pembelajaran media audio visual

Siswa Kelompok eksperimen : 1 Materi dijelaskan dengan

menggunakan pembelajaran media audio visual

2. Dalam menulis puisi sudah menggunakan pembelajaran media audio visual

a. Diduga melalui penggunaan pembelajaran media audio visual

dapat meningkatkan motivasi menulis puisi bagi siswa kelompok eksperimen.

b. Diduga nilai hasil belajar menulis puisi pada siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

Bagan 2.3. Kerangka Berpikir

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014

Page 63: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/2447/5/PUJIENI BAB II.pdf2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran . Menurut Gagne

2.12. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh media audio visual terhadap motivasi menulis puisi pada siswa

kelas V di Kecamatan Cilongok

2. Ada pengaruh media audio visual terhadap peningkatan hasil menulis puisi

pada siswa kelas V di Kecamatan Cilongok.

Pengaruh Pembelajaran Dengan..., Pujieni, Program Pascasarjana UMP, 2014