bab i sedimentasi

Upload: fitriyatun-nur-jannah

Post on 02-Jun-2018

457 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    1/18

    I. PENDAHULUAN

    Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam cairan

    oleh gaya gravitasi. Pada umumnya, proses sedimentasi dilakukan setelah proses

    koagulasi dan flokulasi di mana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan

    sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Proses

    sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan, misalnya pada proses pembuatan

    kertas dimana slurryberupa bubur selulose yang akan dipisahkan menjadi pulp dan

    air, proses penjernihan air (water treatment), dan proses pemisahan buangan nira yang

    akan diolah menjadi gula. (Suparni, S.R , 2009)

    Sedimentasi merupakan pemisahan solid-liquid menggunakan pengendapan

    secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Biasanya sedimentasi

    diaplikasikan pada pengolahan air minum, maupun pengolahan air limbah. Dalam

    setiap aplikasinya, metode maupun peralatan yang digunakan relatif sama. Pada

    pengolahan air minum, terapan sedimentasi khususnya untuk:

    1.

    Pengendapan air permukaan, khususnya untuk pengolahan dengan filter pasir

    cepat.

    2. Pengendapan flok hasil koagulasi flokulasi,khususnya sebelum disaring

    dengan filter pasir cepat.

    3.

    Pengendapan flok hasil penurunan hasil kesadahan menggunakan soda kapur.

    4. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

    Unit sedimentasi merupakan peralatan yang berfungsi untuk memisahkansolid

    dan liquid dari suspensi untuk menghasilkan air yang lebih jernih dan konsentrasi

    lumpur yang lebih kental melalui pengendapan secara gravitasi. Secara keseluruhan,

    fungsi unit sedimentasi dalam instalasi pengolahan adalah:

    a. Mengurangi beban kerja unit filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit

    penyaring selanjutnya.

    b.

    Mengurangi biaya operasi instalasi pengolahan.

    II. PROSES SEDIMENTASI

    A. Jenis Sedimentasi

    Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :

    1. CaraBatch

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    2/18

    Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena

    sedimentasi batch paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian

    mudah. Mekanisme sedimentasi batch pada suatu silinder / tabung bisa dilihat

    pada gambar berikut :

    Gambar 1 . Mekanisme SedimentasiBatch

    Keterangan : A = cairan bening

    B = zona konsentrasi seragam

    C = zona ukuran butir tidak seragam

    D = zona partikel padat terendapkan

    Gambar di atas menunjukkan slurry awal yang memiliki konsentrasi

    seragam dengan partikel padatan yang seragam di dalam tabung (zona B). Partikel

    mulai mengendap dan diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat.

    Zona D yang terbentuk terdiri dari partikel lebih berat sehingga lebih cepat

    mengendap. Pada zona transisi, fluida mengalir ke atas karena tekanan dari zona

    D. Zona C adalah daerah dengan distribusi ukuran yang berbeda-beda dan

    konsentrasi tidak seragam. Zona B adalah daerah konsentrasi seragam, dengan

    komsentrasi dan distribusi sama dengan keadaan awal. Di atas zona B, adalah

    zona A yang merupakan cairan bening.

    Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing zona berubah

    (gambar 2 b, c, d). Zona A dan D bertambah, sedang zona B berkurang. Akhirnya

    zona B, C dan transisi hilang, semua padatan berada di zona D. Saat ini disebut

    critical settling point, yaitu saat terbentuknya batas tunggal antara cairan bening

    dan endapan (Foust, 1980).

    2. Cara Semi-Batch

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    3/18

    Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan

    masuk saja. Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau

    beningan yang keluar. Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada

    gambar berikut :

    Gambar 2. Mekanisme Sedimentasi Semi-Batch

    Keterangan : A = cairan bening

    B = zona konsentrasi seragam

    C = zona ukuran butir tidak seragam

    D = zona partikel padat terendapkan

    3.

    Cara Kontinyu

    Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang

    dikeluarkan secara kontinyu. Saatsteady state, ketinggian tiap zona akan konstan.

    Mekanisme sedimentasi kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :

    http://tentangteknikkimia.files.wordpress.com/2011/12/24.jpg
  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    4/18

    Gambar 3. Mekanisme Sedimentasi Kontinyu

    Keterangan : A = cairan bening

    B = zona konsentrasi seragam

    C = zona ukuran butir tidak seragam

    D = zona partikel padat terendapkan

    Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau

    penurunan ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant

    (beningan) pada suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena

    konveksi (Brown, 1950).Pada keadaan awal, konsentrasi slurryseragam di seluruh bagian tabung.

    Kecepatan sedimentasi konstan, terlihat pada grafik hubungan antara ZL dan L

    membentuk garis lurus untuk periode awal:

    . Periode ini

    disebutfree settling, dimana padatan bergerak turun hanya karena gaya gravitasi.

    Kecepatan yang konstan ini disebabkan oleh konsentrasi di lapisan batas yang

    relatif masih kecil, sehingga pengaruh gaya tarik-menarik antar partikel, gaya

    gesek dan gaya tumbukan antar partikel dapat diabaikan. Partikel yang berukuranbesar akan turun lebih cepat, menyebabkan tekanan ke atas oleh cairan

    bertambah, sehingga mengurangi kecepatan turunnya padatan yang lebih besar.

    Hal ini membuat kecepatan penurunan semua partikel (baik yang kecil maupun

    yang besar) relatif sama atau konstan.

    Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak

    seragam dengan bagian bawah slurry menjadi lebih pekat. Konsentrasi pada

    bagian batas bertambah, gerak partikel semakin sukar dan kecepatan turunnyapartikel berkurang. Kondisi ini disebut hindered settling.

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    5/18

    Kondisi free settling dan hindered settling dapat diamati pada grafik

    hubungan antara ZLdan L. Dimana untuk kondisi free settlingditunjukkan saat

    grafik masih berupa garis lurus, sedangkan saat grafik mulai melengkung

    merupakan kondisi hindered settling.

    Gambar 4. Mekanisme Proses Sedimentasi.

    Sumber: CASIDAY et al. (1999)

    B. Bak Sedimentasi

    Beberapa literatur banyak kita menemukan istilah sedimentation tank,

    sedimentation basin, clarifier, settling tank, settling basin semua itu mempunyai satu

    pengertian yaitu sebagai pengendap partikel, baik yang tersuspensi maupun tidak. Bak

    sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton betulang dengan bentuk lingkaran,

    bujur sangkar, atau segi empat. Bak berbentuk lingkaran berdiameter 10,7 meter

    hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga 4,3 meter. Bak berbentuk bujur sangkar

    umumnya mempunyai lebar 10 hingga 70 meter dan kedalaman 1,8 hingga 5,8 meter.

    Bak berbentuk segiempat mempunyai lebar 1,5 hingga 6 meter panjang bak sampai 76

    meter. Dengan kedalaman 1,8 meter.

    Terdapat 4 zona dalam bak sedimentasi :

    1. Zona inlet (pemasukkan)

    2. Zona outlet (pengeluaran)

    3. Zona pengendapan (settling)

    4. Zona lumpur (sludge)

    http://www.sswm.info/sites/default/files/toolbox/CASIDAY%20ET%20AL%201999%20Sedimentation.jpg
  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    6/18

    Gambar 6. Zona dalam Bak Sdimentasi

    Gambar 6. Tangki Sedimentasi Melingkar dan Karakteristiknya

    Di dalam tangki melingkar, aliran masuk menuju ke pusat tangki atau ke

    sebelah sisi tangki. Jika diameter tangki kurang dari 30 ft (9.14 m), pipa inlet akan

    masuk melalui dinding dan mengarah ke bawah. Jika tangki lebih besar dari 30 ft (

    9.14 m), pipa masuk melalui bawah tangki dan debit air tegak lurus menuju pusat

    baffle. Kedalaman clarifier melingkar dipertimbangkan pada kedalaman bagian

    samping tangki, dan dikenal dengan sebutan side water depth (swd). Kedalaman ini

    digunakan untuk menentukan waktu detensi dan volume tangki.

    Outlet untuk tangki melingkar terdiri dari suatu weir di sekitar batas luar yang

    menyebarkan aliran menjadi seragam. Center-feed pada clarifier yang melingkar yang

    digunakan pada pengolahan air limbah mempunyai penggaruk lumpur

    secara mekanik (mechanical sludge rakes) yang terletak di bagian bawah dan

    penggaruk permukaan (surface skimming) yang terletak di bagian atas.

    Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistem

    pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi, sebaiknya dilakukan proses

    sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi,

    dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan

    sedimentasi kedua (secondary sedimentation) yang terletak pada akhir treatment

    gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    7/18

    (activated sludge, OD) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan ke unit

    pengolahan lumpur tersendiri.

    Suatu konsep yang umum dari operasi sedimentasi ini dapat diperoleh dari

    suatu proses sedimentasi batch sederhana, yang dilakukan dengan mensuspensikan

    sejumlah padatan halus ke dalam air di dalam beberapa buah tabung dan

    menempatkan tabung-tabung tersebut secara vertikal. Waktu rata-rata berkurangnya

    ketinggian dari batas yang jelas antara cairan jernih dan endapan yang mengandung

    partikel-partikel disebut dengan kecepatan sedimentasi. Sedimentasi harus

    dilakukan pada suhu yang tetap untuk mencegah pergerakkan dari fluida atau

    terjadinya suatu proses konveksi yang disebabkan perbedaan massa jenis yang

    dihasilkan karena adanya perbedaan suhu.

    Klasifikasi sedimentasi didasarkan pada konsentrasi dan kemampuan partikel

    berinteraksi yaitu :

    1. Sedimentasi Tipe I/Plain Settling/Discrete particle

    Merupakan pengendapan partikel tanpa menggunakan koagulan. Pengendapan

    partikel diskret ini dilakukan secara individual dan tanpa interaksi antar partikel.

    Tujuan dari unit ini adalah menurunkan kekeruhan air baku dan digunakan pada grit

    chamber. Dalam perhitungan dimensi efektif bak, faktor-faktor yang mempengaruhi

    performance bak seperti turbulensi pada inlet dan outlet, pusaran arus lokal,

    pengumpulan lumpur, besar nilai G sehubungan dengan penggunaan perlengkapan

    penyisihan lumpur dan faktor lain diabaikan untuk menghitungperformancebak yang

    lebih sering disebut dengan ideal settling basin.

    2. Sedimentasi Tipe II (F locculant Settling)

    Pengendapan material koloid dan solid tersuspensi terjadi melalui adanya

    penambahan koagulan, biasanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok kimia

    setelah proses koagulasi dan flokulasi. Selama dalam operasi pengendapan, terjadi

    interaksi antar partikel, ukuran partikel flokulen bertambah besar dan kecepatannya

    juga bertambah. Pengendapan partikel flokulen akan lebih efisien pada ketinggian bak

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    8/18

    yang relatif kecil. Karena tidak memungkinkan untuk membuat bak yang luas dengan

    ketinggian minimum, atau membagi ketinggian bak menjadi beberapa kompartemen,

    maka alternatif terbaik untuk meningkatkan efisiensi pengendapan bak adalah dengan

    memasang tube settlerpada bagian atas bak pengendapan untuk menahan flokflok

    yang terbentuk. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan efisiensi bak pengendapan

    adalah:

    a. Luas bidang pengendapan;

    b. Penggunaan bafflepada bak sedimentasi;

    c. Mendangkalkan bak;

    d. Pemasangan plat miring.

    3. Hindered Settl ing(Zone Settl ing)

    Merupakan pengendapan dengan konsentrasi koloid dan partikel tersuspensi

    adalah sedang, di mana partikel saling berdekatan sehingga gaya antar partikel

    menghalangi pengendapan partikel-partikel di sebelahnya. Partikel berada pada posisi

    yang relatif tetap satu sama lain dan semuanya mengendap pada suatu kecepatan yang

    konstan. Hal ini mengakibatkan massa pertikel mengendap sebagai suatu zona, dan

    menimbulkan suatu permukaan kontak antarasolid dan liquid.

    4. Compression Settl ing

    Pengendapan jenis ini berada pada konsentrasi yang paling tinggi pada

    suspended solid dan terjadi pada jangkauan yang paling rendah dari clarifiers.

    Pengendapan partikel dengan cara memampatkan (compressing) massa partikel

    dari bawah. Tekanan (compression) terjadi tidak hanya di dalam zone yang paling

    rendah darisecondary clarifiers tetapi juga di dalam tangkisludge thickening.

    III. ALAT SEDIMENTASI

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    9/18

    1. Simple Gravity Settling Tank

    Sebuah tangki sedimentasi

    dirancang untuk waktu retensi tertentu,

    memastikan aliran dengan turbulensi yang

    minimal. Desain dan susunan struktur inlet,

    outlet dan membingungkan yang penting dan

    perlu di perhatikan. Selain itu, desain harus

    memungkinkan untuk menghilangkan padatan

    yang terakumulasi di bagian bawah tangki. Hal ini paling sering dicapai dengan

    posisi menguras katup berdiameter besar pada titik terendah dari tangki. Lantai

    tangki harus lereng menuju katup ini sehingga padatan cenderung mengalir menuju

    titik ini. Sebuah tangki pengendapan khas sederhana Baffle ditunjukkan pada

    Gambar 1.

    Gambar 1. Tangki Pengendapan Sederhana

    Waktu retensi air dalam tangki sedimentasi biasanya sekitar dua jam.

    Biasanya struktur inlet tangki menetap akan mencakup penyekat vertikal yang

    berlubang agak jauh ke depan dari pipa inlet untuk mendistribusikan air secara meratadi seluruh tangki. Air harus mengalir secara merata ke dalam tangki untuk

    menghindari turbulensi dan daerah stagnasi. Ada juga mungkin bendung melintasi

    lebar dari tangki sebelum membingungkan para. Rapid transit air di tangki harus

    dihindari sebagai waktu retensi akan terlalu rendah untuk memungkinkan padatan

    tersuspensi untuk menyelesaikan keluar.

    Zona menetap adalah area di mana padatan mengendap pada dasar tangki.

    Fitur penting adalah waktu retensi air di sini. Untuk perairan sebagian besar waktu

    retensi minimal dua jam diperlukan untuk menghapus lebih dari 50 persen dari

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    10/18

    padatan tersuspensi dalam air baku. Waktu retensi teoritis dan nyata sering berbeda

    karena desain tangki miskin menetap.

    Outlet dari tangki menetap adalah bendung yang mengumpulkan air

    diklarifikasi dari lapisan atas tangki setelah zona menetap. Zona lumpur adalah area di

    mana padatan menumpuk di bagian bawah tangki itu harus lereng menuju saluran

    pembuangan. Operasi dan pemeliharaan tank menetap sederhana

    Pemeliharaan rutin dari tangki pengendapan sederhana adalah terbatas pada

    penghapusan akumulasi padatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menguras katup

    terhubung ke titik terendah dari tangki menetap.

    Pemeriksaan Kebersihan Tangki Pengedapan harus dilakukan secara teratur

    untuk memastikan bahwa tangki telah dibersihkan secara teratur dan benar. Selain itu,

    Pemeriksaan perlu dilakukan agar mengetahui apakah tangki itu berfungsi dengan

    benar atau tidak. Poin-poin penting dan pengamatan untuk membuat selama inspeksi

    sanitasi adalah :

    Katup pembuangan harus fungsional dan berminyak.

    Lantai tangki harus secara teratur dibersihkan.

    Para kekeruhan air di Outlet harus 70-90 persen lebih rendah daripada

    kekeruhan air baku. Jika kekeruhan pengurangan kurang dari 50 persen

    tangki harus dikuras dan dibersihkan.

    2. Sedimentation Tank

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    11/18

    Pada dasarnya, prinsip kerja semua tangki sedimentasi sama. Pada gambar di

    atas, tangki sedimentasi umum jenisnya antara lain adalah : (a) aliran persegi panjang

    tangki horisontal; (b) melingkar, aliran radial tangki; (c) hopper-bottomed, tangki

    aliran ke atas.Ada empat zona penting dalam tangki :

    (a) zona Inlet - di pusat, yang memiliki pelat penyekat bulat, aliran didirikan dalam

    arah radial seragam sehingga arus pendek tidak terjadi.(b) zona settling - air mengalir menuju outlet.

    (c) zona Outlet - di mana aliran tersebut konvergen.

    (d) zona sludge - di mana bahan menetap, dikumpulkan dan dipompa keluar.

    3. Classification Equipment

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    12/18

    Gambar 12. Simple clasifier

    Dalam classifier sederhana, desainnya mirip dengan straight gravity

    settling tank, kecuali bahwa bagian bawah dibagi menjadi beberapa partisi

    yang sama. Cara kerjanya adalah partikel-partikel kasar terkumpul di ruang

    pertama, intermediet partikel terkumpul di tengah partisi, dan partikel halus,

    debu, akan ditangkap di partisi bagian terakhir. Kemudian, dengan

    mengeringkan bagian dari bawah dan sedimen terpisah akan terbentuk.

    Gambar 13. Spitzkasten Chamber

    Cara kerja Spitzkasten chamber berjalan seperti berikut. Serangkaian

    bangun kerucut dengan peningkatan ukuran sudah diatur dalam arah aliran

    (semakin ke kanan ukurannya semakin besar). Partikel-partikel kasarterkumpul dalam ruang kerucut pertama, dan meluber terus ke ruang kerucut

    berikutnya, di mana terjadi pemisahan lebih lanjut. Keunikan Spitzkasten

    Chamber adalah laju aliran di antara setiap ruang kerucut dapat diatur sesuai

    dengan derajat pemisahan yang diperlukan.

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    13/18

    Gambar 14. Thickener

    Pada dasarnya apa yang terjadi adalah bahan dimasukkan ke pusat

    tangki, beberapa meter di bawah permukaan cairan. Sekitar tepi atas adalahsemacam outlet meluap yang hanya menghapus cairan bening bagian atas.

    Bagian bawah tangki berisi yang miring terus bergerak.

    Prinsip utamanya adalah menjaga kecepatan terminal partikel yang

    menetap lebih besar daripada kekuatan cairan yang dikompresi keluar dari

    zona yang lebih rendah. Jika kecepatannya lebih rendah, kekuatan cairan akan

    mendorong lebih kuat dan menciptakan daya apung yang besar sehingga

    memaksa partikel kembali dan tidak berhasil memisahkan padatan-cairannya.

    IV. APLIKASI SEDIMENTASI

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    14/18

    Pada pengolahan air minum, terapan sedimentasi khususnya untuk:

    1. pengendapan air permukaan, khususnya untuk pengolahan dengan filter pasir

    cepat

    2.

    pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring

    dengan filter pasir cepat

    3. pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-kapur

    4.

    pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

    Penyebab kontaminasi dalam sumber air yang ada harus dihilangkan sebelum

    air tersebut dikonsumsi publik. Sumber air permukaan, seperti sungai, kolam dan

    danau, sering terkontaminasi dan selalu terbuka kemungkinan terkena kontaminasi.

    Untuk alasan ini, air permukaan memerlukan pengolahan sebelum digunakan untuk

    keperluan minum.

    Aplikasi teori sedimentasi pada pengolahan air minum adalah pada

    perancangan bangunan prasedimentasi dan sedimentasi II.a.

    Prasedimentasi

    Bak prasedimentasi merupakan bagian dari bangunan pengolahan air minum yang

    berfungsi untuk mengendapkan partikel diskret yang relatif mudah mengendap

    (diperkirakan mengendap dalam 1-3 jam). Teori sedimentasi yang dipergunakan

    adalah teori sedimentasi tipe I karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan

    partikel berlangsung secara individu dan tidak terjadi interaksi antar partikel.

    b. Sedimentasi II

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    15/18

    Bak sedimentasi II merupakan bagian dari bangunan pengolahan air minum yang

    berfungsi untuk mengendapkan partikel hasil proses koagulasi-flokulasi yang relatif

    mudah mengendap (karena telah menggabung menjadi partikel berukuran besar).

    Tetapi partikel ini mudah pecah dan kembali menjadi partikel koloid. Teori

    sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada bak sedimentasi II adalah teori

    sedimentasi tipe II karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan partikel

    berlangsung akibat adanya interaksi antar partikel.

    Proses pengolahan air

    Penyimpanan utama adalah penyimpanan air setelah abstraksi dan sebelum

    pengolahan. Ini membantu kelancaran variasi dalam kualitas dan kuantitas sumber air,

    dan dapat menyediakan cadangan sementara terhadap interupsi jangka pendek dari

    sumber. Penyimpanan utama harus mengurangi kekeruhan dan membantu dalam

    pengurangan patogen (mikroba penyebab penyakit). Jika air dalam penyimpanan

    dilindungi selama minimal 48 jam maka risiko penularan penyakit sangat berkurang

    karena serkaria tidak dapat menemukan host dan akan mati. Penyimpanan utama ini

    dilakukan pada sebuah tangki tertutup yang luas.

    Pra-filtrasi melalui media kasar seperti kerikil yang digunakan untuk

    menghilangkan padatan tersuspensi dan mikroorganisme dari air. Dalam pra-filtrasi,

    pengurangan kekeruhan air sangat berguna sebagai pengolahan pra-filtrasi pasir

    lambat. Operasi dan pemeliharaan pra-filtrasi umumnya mudah.

    F igure 1. A hori zontal gravel pre-fi lter

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    16/18

    Dalam horizontal gravel pre-filter, digunakan bentuk pengolahan biologis

    yang sangat efisien dalam penghilangan patogen dari air. Filter ini menggunakan pasir

    halus sebagai media melalui air filter.. Horizontal gravel pre-filter mudah dalam

    mengoperasikan dan memelihara tetapi harus dilindungi terhadap kekeruhan di

    sumber air, misalnya dengan menggunakan pra-filtrasi. Sebuah filter pasir lambat

    sederhana ditunjukkan pada Gambar 2.

    F igure 2. A simple slow sand fi l ter

    Koagulasi dan flokulasi melibatkan penambahan bahan kimia untuk air dalam

    rangka meningkatkan penghapusan padatan tersuspensi. Padatan bergabung bersamasebagai "flok" dan dihapus oleh sedimentasi dalam tangki menetap, atau klarifikasi.

    Kontrol proses diperlukan dan pemeliharaan penting untuk koagulasi dan flokulasi

    yang efisien. Sebuah flocculator sederhana ditunjukkan dalam Gambar 3.

    F igure 3. A f locculator

    Terjadi sedimentasi sederhana dalam tangki pengendapan besar di mana airmengalir stasioner atau lambat sehingga partikel dapat tenggelam ke bawah dan

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    17/18

    menetap. Tangki ini sering digabungkan dengan filter pasir lambat dan kombinasi

    teknologi pengolahan dapat efektif jika sumber air tidak terlalu keruh dan kekeruhan

    bukan karena partikel kecil (tanah liat dan lumpur halus). Sebuah sedimentor

    sederhana tipikal ditunjukkan pada Gambar 4.

    F igure 4. A simple sedimentor

    Filter pasir cepat adalah tangki di mana air lewat di bawah tekanan melalui

    suatu media filter, dan jenis pasirnya biasanya pasir kasar. Tangki-tangki biasanya

    terbuka, dalam hal ini, menyediakan tekanan untuk mendorong filtrasi. Filter ini

    tergolong sebagai filter yang cepat menghilangkan padatan efektif. Biasanya, gravity

    rapid sand filter digunakan untuk mengolah air di pabrik pengolahan air yang besar,

    yang melayani kota-kota besar.

    F igure 5. A gravity rapid sand fi lter

    Pemantauan Pengolahan Air

    Sangat penting bahwa proses pengolahan air perlu dipantau secara teratur untuk

    memastikan fungsi yang memadai dalam pengolahannya. Pemantauan harus melibatkan :

  • 8/10/2019 Bab i Sedimentasi

    18/18

    a. Memeriksa kualitas air selama berbagai tahapan pengolahan dan ketika meninggalkan

    pabrik pengolahan. Minimal, pengujian wajibnya adalah pengujian residu klorin,

    pengujian kekeruhan, serta pengujian pH (tingkat keasaman air).

    b. Mengkonfirmasi bahwa semua proses beroperasi dalam batas-batas desain, misalnya,

    bahwa filter dan tangki pengendapan tidak over-load.

    Beberapa contoh gambar dari tangki sedimentasi yang digunakan dalam

    pengolahan air minum :

    Circular clarifier