bab i pendahuluan a. latar belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk...

54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sehari-hari akan dihadapkan pada bermacam-macam tantangan hidup dan perubahan dalam perjalanan hidupnya yang dapat mendatangkan ketegangan atau stress dalam jiwanya. Ketegangan yang dialami tidak hanya diakibatkan oleh kegembiraan karena mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tapi juga bisa diakibatkan karena rasa kecewa dalam mengalami situasi yang tidak menyenangkan. 1,2 Ketegangan yang timbul dalam diri seseorang merupakan suatu stresor, dan stresor ini akan mempengaruhi toleransi stress pada tiap individu. Toleransi stress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor yang dihadapi supaya tidak mengakibatkan gangguan keseimbangan fungsi mental dan fisik. Toleransi stres ini merupakan faktor yang menentukan sejauh mana seseorang akan relatif mudah terkena depresi. 3 Hal tersebut berkaitan dengan faktor yang dapat menimbulkan depresi, yaitu apabila seseorang mendapatkan stresor yang terus menerus dan akibatnya tubuh serta kepribadian tidak dapat lagi atau tidak mampu menyesuaikan diri dengan adanya stresor pada dirinya. Sehingga orang tersebut cenderung labil dalam kehidupan emosinya, keadaan ini menyebabkan toleransi stresnya akan lebih rendah, akibatnya orang tersebut lebih rentan untuk mengalami depresi. 3 Data dari berbagai penelitian epidemiologi psikiatri menunjukkan bahwa sekitar 5 persen penduduk Indonesia pernah mengalami depresi pada suatu masa 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: doankien

Post on 19-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari akan dihadapkan pada bermacam-macam

tantangan hidup dan perubahan dalam perjalanan hidupnya yang dapat

mendatangkan ketegangan atau stress dalam jiwanya. Ketegangan yang dialami

tidak hanya diakibatkan oleh kegembiraan karena mendapatkan sesuatu yang

diinginkan, tapi juga bisa diakibatkan karena rasa kecewa dalam mengalami

situasi yang tidak menyenangkan. 1,2

Ketegangan yang timbul dalam diri seseorang merupakan suatu stresor,

dan stresor ini akan mempengaruhi toleransi stress pada tiap individu. Toleransi

stress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor

yang dihadapi supaya tidak mengakibatkan gangguan keseimbangan fungsi

mental dan fisik. Toleransi stres ini merupakan faktor yang menentukan sejauh

mana seseorang akan relatif mudah terkena depresi. 3

Hal tersebut berkaitan dengan faktor yang dapat menimbulkan depresi,

yaitu apabila seseorang mendapatkan stresor yang terus menerus dan akibatnya

tubuh serta kepribadian tidak dapat lagi atau tidak mampu menyesuaikan diri

dengan adanya stresor pada dirinya. Sehingga orang tersebut cenderung labil

dalam kehidupan emosinya, keadaan ini menyebabkan toleransi stresnya akan

lebih rendah, akibatnya orang tersebut lebih rentan untuk mengalami depresi. 3

Data dari berbagai penelitian epidemiologi psikiatri menunjukkan bahwa

sekitar 5 persen penduduk Indonesia pernah mengalami depresi pada suatu masa

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

2

tertentu (point prevalence), dan sekitar 25 persen dari penduduk Indonesia pernah

mengalami depresi semasa hidupnya (life-time prevalence). 3

Depresi merupakan suatu gangguan jiwa yang bisa dialami siapa saja, baik

pada usia anak-anak, remaja maupun usia lanjut. Kebanyakan orang tidak

menyangka bahwa anak-anak juga bisa mengalami depresi. Penelitan terbaru

menunjukkan bahwa depresi klinis dialami oleh siapa saja tidak mengenal usia.

Depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri sama berpengaruhnya pada balita dan

remaja seperti pada orang dewasa. 1,3

Anak-anak mengalami depresi mempunyai gejala sama seperti yang

ditemukan pada orang dewasa, bahkan mempunyai tingkat keparahan yang sama.

Satu dari tiga anak di Amerika menderita depresi, namun, depresi tetap

merupakan penyakit yang tak terdeteksi dan tak terawat antara anak-anak dan

remaja, sehingga seringkali hal ini tidak terdeteksi oleh orang tua. 4

Thalasemia merupakan golongan penyakit anemia hemolitik yang

diturunkan secara autosom resesif, disebabkan mutasi gen tunggal, akibat adanya

gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu homozigot atau

compound heterozygous, double heterozygous bermanifestasi sebagai thalasemia

yang membutuhkan transfusi darah secara rutin dan terapi besi untuk

mempertahankan kualitas hidupnya. Thalasemia sebagai penyakit genetik yang

diderita seumur hidup akan membawa banyak masalah bagi penderitanya. Mulai

dari kelainan darah berupa anemia kronis akibat proses hemolisis, sampai kelainan

berbagai organ tubuh baik sebagai akibat penyakitnya sendiri ataupun akibat

pengobatan yang diberikan. 5,6

Penderita thalasemia juga mengalami gangguan pertumbuhan dan

malnutrisi, dimana berat badan dan tinggi badan menurut umur berada dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

3

persentil 50 dengan mayoritas gizi buruk. Wahidiyat, 1999 menyatakan bahwa

2,7% penderita thalasemia beta mayor digolongkan dalam gizi baik, sedangkan

64,1% gizi kurang dan 13,2% gizi buruk. Aspek klinis ini berpengaruh besar

terhadap kehidupan anak sehari-hari, timbulnya stress tambahan dan dampak

psikologis pada keluarga dan anak. Penyakit ini juga menimbulkan masalah

psikososial yang besar bagi penderita maupun keluarganya, selain masalah medis

di atas. Timbulnya suatu penyakit pada proses maturasi fisik dan psikososial dapat

mengganggu kualitas hidup seseorang, pada individu tersebut dapat terlihat gejala

secara fisik, psikologis dan sosial. Masalah tumbuh kembang anak dengan

penyakit kronis tergantung cara anak memahami dirinya, penyakitnya, pengobatan

yang diterimanya dan kematian. Perawatan yang lama dan sering di rumah sakit,

tindakan pengobatan yang menimbulkan rasa sakit dan pikiran tentang masa

depan yang tidak jelas, kondisi ini memiliki implikasi serius bagi kesehatannya

sehubungan dengan kualitas hidupnya, dan juga timbulnya depresi pada anak. 6,7,8

B. Rumusan masalah

Adakah perbedaan tingkat depresi pada anak penderita thalasemia berdasarkan

rentang waktu terdiagnosis?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

4

C. Tujuan

1. Umum

Untuk menganalisa perbedaan tingkat depresi pada anak penderita

thalasemia berdasarkan rentang waktu terdiagnosis.

2. Khusus

i. Untuk menganalisa tingkat depresi pada anak penderita thalasemia

berdasarkan umur dan jenis kelamin.

ii. Untuk menganalisa hubungan tingkat depresi pada anak penderita

thalasemia berdasarkan rentang waktu terdiagnosis.

D. Manfaat

1. Bidang Pelayanan

i. Sebagai masukan bagi pengelolaan penderita thalasemia agar dapat

mencapai hasil yang maksimal.

ii. Sebagai masukan dalam mengindentifikasikasi penderita thalasemia

dengan kesulitan tertentu dan membutuhkan tindakan perbaikan secara

medis ataupun bantuan konseling

2. Bidang Masyarakat

Mengetahui dan mengenali dampak psikologis terhadap penyakit

thalasemia

3. Bidang Akademis

i. Menambah pengetahuan tentang depresi yang ditimbulkan pada

penderita thalasemia sebagai gambaran luasnya permasalahan penyakit

thalasemia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

5

ii. Sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya, khususnya penelitian

tentang depresi pada penderita thalasemia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Thalasemia

1. Pengertian

Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel

darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120

hari). Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya

pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan

infeksi berulang. 9,10

Thalasemia merupakan suatu kelainan genetik darah dimana produksi

hemoglobin yang normal tertekan karena defek sintesis satu atau lebih rantai

globin. Hal ini terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk

protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya.

sehingga menyebabkan anemia mikrositik yang sering terjadi pada anak – anak.

Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah

merah dan berfungsi sangat penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke

seluruh bagian tubuh yang apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak ada,

maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak

dapat terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi

menjalankan aktivitasnya secara normal.11, 12, 13

Gejala thalasemia ditunjukkan dari derajat ketidakefektifan sistem

hematopoesis dan peningkatan proses hemolisis. Diagnosis thalasemia ditegakkan

dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi defisiensi rantai globin,

dan dengan pemeriksaan secara klinis dari penderita. 14

6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

7

2. Etiologi

Thalasemia merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan rantai asam

amino yang membentuk hemoglobin yang dikandung oleh sel darah merah. Sel

darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan bantuan substansi yang

disebut hemoglobin. Hemoglobin terbuat dari dua macam protein yang berbeda,

yaitu globin alfa dan globin beta. Protein globin tersebut dibuat oleh gen yang

berlokasi di kromosom yang berbeda. Apabila satu atau lebih gen yang

memproduksi protein globin tidak normal atau hilang, maka akan terjadi

penurunan produksi protein globin yang menyebabkan thalasemia. Mutasi gen

pada globin alfa akan menyebabkan penyakit alfa- thalasemia dan jika itu terjadi

pada globin beta maka akan menyebabkan penyakit beta-thalasemia. 12

Alfa-globin adalah sebuah komponen dari protein yang lebih besar yang

disebut hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah yang

membawa oksigen ke sel dan jaringan di seluruh tubuh. Hemoglobin terdiri dari

empat subunit: dua subunit alfa-globin dan dua subunit jenis lain globin. 12,14

HBA1 (Hemoglobin, alfa 1) adalah gen yang memberikan instruksi untuk

membuat protein yang disebut alpha-globin. Protein ini juga diproduksi dari gen

yang hampir identik yang disebut HBA2 (Hemoglobin, alfa 2). Kedua gen globin

alpha-terletak dekat bersama-sama dalam sebuah wilayah kromosom 16 yang

dikenal sebagai lokus globin alfa. HBA1 dan HBA2 terletak di kromosom

16 lengan pendek di posisi 13.3. HBA1 terletak di gen pasangan basa 226.678 ke

227.519 sedangkan HBA 2 terletak di pasangan basa 222.845 ke 223.708. 14, 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

8

Gambar 1. Delesi pada thalasemia alfa

Pada manusia normal terdapat 4 kopi gen alpha-globin yang terdapat

masing-masing 2 pada kromosom 16. Gen-gen ini membuat komponen globin

alpha pada hemoglobin orang dewasa normal, yang disebut hemoglobin A. dan

juga merupakan komponen dari hemoglobin pada janin dan orang dewasa lainnya,

yang disebut hemoglobin A2. Mutasi yang terjadi pada gen alpha globin adalah

delesi.14,15

Globin beta adalah sebuah komponen (subunit) dari protein yang lebih

besar yang disebut hemoglobin, yang terletak di dalam sel darah merah. HBB gen

yang memberikan instruksi untuk membuat protein yang disebut globin beta. 15

Lebih dari 250 mutasi pada gen HBB telah ditemukan menyebabkan

thalasemia beta. Sebagian besar mutasi melibatkan perubahan dalam satu blok

bangunan DNA (nukleotida) dalam atau di dekat gen HBB. Mutasi lainnya

menyisipkan atau menghapus sejumlah kecil nukleotida dalam gen HBB. Mutasi

gen HBB yang menurunkan hasil produksi globin beta dalam kondisi yang disebut

beta-plus (B +)

thalasemia. 15

Tanpa globin beta, hemoglobin tidak dapat terbentuk yang mengganggu

perkembangan normal sel-sel darah merah. Kekurangan sel darah merah akan

menghambat oksigen yang akan dibawa dan membuat tubuh kekurangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

9

oksigen. Kurangnya oksigen dalam jaringan tubuh dapat menyebabkan kerusakan

organ, dan masalah kesehatan lainnya termasuk thalasemia beta. HBB gen yang

terletak di kromosom 11 lengan pendek di posisi 15.5. HBB gen dari pasangan

basa 5.203.271 sampai pasangan basa 5.204.876 pada kromosom 11. 12, 15

Gambar 2. Delesi pada thalasemia beta 15

Pada manusia normal terdapat 2 kopi gen beta globin yang terdapat pada

kromosom 11, yang membuat beta globin yang merupakan komponen dari

hemoglobin pada orang dewasa, yang disebut hemoglobin A. Lebih dari 100 jenis

mutasi yang dapat menyebabkan thalasemia β, misalkan mutasi beta 0 yang

berakibat tidak adanya beta globin yang diproduksi, mutasi beta +, dimana hanya

sedikit dari beta globin yang diproduksi. Jika seseorang memiliki 1 gen beta

globin normal, dan satu lagi gen yang sudah termutasi, maka orang itu disebut

carier/trait. 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

10

Gambar 3. Thalasemia mayor 15

3. Patofisiologi

Penderita dengan thalasemia mempunyai hemoglobin F (α2γ2) dan hemoglobin

A2 (α2δ2) meningkat. Selain eritropoiesis yang tidak efektif, terjadinya anemia

diperberat oleh proses hemolisis. Proses hemolisis terjadi karena eritrosis yang

masuk sirkulasi perifer mengandung badan inklusi dan segera dibersihkan oleh

limpa sehingga usia eritrosit menjadi pendek. Umur eritrosit penderita thalasemia

antara 10,3-39 hari. Hemolisis dan eritropoiesis yang tidak efektif bersama-sama

menyebabkan anemia yang terjadi oleh karena gangguan dalam pembentukan

hemoglobin, produksi eritrosit dan meningkatnya penghancuran eritrosit dalam

sirkulasi darah. Eritropoiesis yang meningkat mengakibatkan hiperplasia dan

ekspansi sumsum tulang sehingga timbul deformitas pada tulang. Pada sumsum

tulang, akibat eritropoiesis yang masif, sel-sel eritroid akan memenuhi rongga

sumsum tulang atau terjadi hiperplasia sumsum tulang yang menyebabkan

desakan sehingga terjadi deformitas tulang terutama pada tulang pipih seperti

pada tulang wajah. Tulang frontal, parietal, zigomatikus dan maksila menonjol

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

11

hingga gigi-gigi atas nampak dan pangkal hidung depresi yang memberikan

penampakan sebagai facies Cooley. Fenomena facies Cooley menunjukkan tingkat

hiperaktif eritropoiesis. 17,18

Eritropoietin juga merangsang jaringan hematopoesis ekstra meduler di

hati dan limpa sehingga timbul hepatosplenomegali. Akibat lain dari anemia

adalah meningkatnya absorbsi besi dari saluran cerna menyebabkan penumpukan

besi berkisar 2-5 gram pertahun. 18

4. Diagnosis

Pasien dengan thalasemia gejala klinis umumnya telah nyata pada umur kurang

dari 1 tahun. Mayoritas penderita thalasemia memiliki gambaran anemia

hipokrom mikrositik tanpa adanya defisiensi besi. Parameter hematologis yang

penting untuk menandai sindroma thalasemia yaitu konsentrasi hemoglobin, Mean

Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Haemoglobin (MCH) yang

rendah, morfologi sel darah merah (mikrositik hipokrom, anisositosis,

poikilositosis, sel target, basophilic stippling), peningkatan hitung retikulosit,

penurunan fragilitas osmotik. Pemeriksaan penting lainnya yaitu pengukuran

Hemoglobin elektroforesis untuk mengetahui varian hemoglobin. 15, 19

Pemeriksaan kadar besi juga diperlukan (Serum Iron/SI, Transferin Iron

Binding Capacity/TIBC), Feritin serum). Pemeriksaan sumsum tulang

menunjukkan gambaran hiperplasia eritroid, dengan rasio eritroid: mieloid adalah

20:1 atau lebih tinggi dari semestinya. Sebelum onset hipersplenisme, kecepatan

hematopoiesis juga dapat terlihat dari gambaran darah tepi yaitu dengan

peningkatan jumlah sel darah putih dan trombosit. Lekositosis yang terjadi dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

12

dibedakan dengan gambaran yang tampak pada penderita infeksi karena hitung

jenis tetap normal. 19

Manifestasi klinis yang ditimbulkan akibat penimbunan besi yang

berlebihan didalam berbagai jaringan/organ tubuh adalah pertama pada kulit

terjadi pigmentasi, kulit tampak kelabu. Pada pemeriksaan histologis tampak

banyak pigmen melanin, sedangkan besi terlihat mengelilingi kelenjar keringat.

Kedua pada kelenjar endokrin terjadi gangguan fungsi endokrin. Gangguan fungsi

endokrin menyebabkan pertumbuhan dan masa pubertas yang terlambat. Ketiga

pada jantung terjadi gangguan faal jantung. Gangguan ini biasanya timbul pada

dekade kedua yaitu berupa dekompensasi jantung, perikarditis, aritmia, fibrilasi

dan pembesaran jantung. Gangguan jantung ini merupakan penyebab kematian

utama pada penderita thalasemia. Wahidiyat, 1998, mendapatkan bahwa

dekompensasi jantung yang merupakan sebab kematian utama dari penderita

thalasemia didahului radang paru berat. Penderita yang meninggal tersebut selama

hidupnya rata-rata telah mendapat transfusi darah lebih dari 40 liter atau mendapat

masukan besi lebih dari 20 g. Keempat pada pankreas dapat terjadi gangguan faal

pankreas, tetapi gangguan faal pankreas ini sangat jarang dijumpai. Gangguan faal

pankreas biasanya ditemukan pada penderita thalasemia dewasa atau yang

berumur lebih dai 20 tahun. Gangguan faal pankreas dapat menimbulkan Diabetes

Melitus. Kelima pada hati akan terjadi pembesaran hati disertai sirosis atau

fibrosis. Hal ini biasanya terjadi pada dekade pertama, terutama penderita

thalasemia yang mendapat banyak transfusi darah. Sirosis ditemukan pada

penderita thalasemia yang telah mendapat transfusi darah sebanyak 43,175 ml

atau masukan besi sebanyak 21.587 mg. 20, 21, 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

13

Penderita thalasemia beta mayor umumnya mengalami gangguan

pertumbuhan dan malnutrisi, dimana berat badan dan tinggi badan menurut umur

berada dibawah persentil ke-50 (gizi kurang dan gizi buruk) dengan mayoritas gizi

buruk. Bukan saja berpengaruh terhadap berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)

juga dapat juga berupa gangguan pubertas. Wahidiyat, 1998 menemukan 22,7%

penderita thalasemia beta mayor digolongkan dalam gizi baik, sedangkan 64,1%

gizi kurang dan 13,2 % gizi buruk. BB dan TB anak thalasemia beta mayor lebih

rendah dibanding anak yang normal. Penyebab gangguan pertumbuhan pada

penderita thalasemia beta mayor belum jelas diketahui dan masih kontroversial,

diduga akibat gangguan fungsi hypothalamicpituitary gonad yang menyebabkan

gangguan sintesa somatomedin, hipoksia jaringan oleh karena anemia, maupun

efek yang berhubungan dengan pemberian desferoksamin. Dekanalisasi

pertumbuhan karena penurunan lonjakan pertumbuhan dijumpai pada pasien yang

secara reguler mendapat transfusi dan kelasi sejak usia 2 tahun atau lebih. 21, 23

Pemeriksaan fisik secara inspeksi untuk menilai kondisi fisik yaitu bentuk

tubuh dengan melihat proporsi kepala, tubuh dan anggota gerak berkaitan dengan

kelainan bawaan atau penyakit seperti hepatomegali, splenomegali, edema, dan

hidrosefalus. Pemeriksaan penunjang meliputi antropometri: BB, PB, BB/Umur,

PB/Umur, BB/PB, Lingkar kepala (LK), Lingkar Lengan Atas (LLA). Untuk

kondisi tertentu dimana didapatkan pembesaran organ (hepatomegali dan

splenomegali) maka penentuan status gizi menggunakan Mid Arm Muscle

Circumference (MAMC). Hasil perhitungan MAMC kemudian dibandingkan

dengan tabel standar dan dikatakan gizi kurang bila MAMC < persentil 5. 19, 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

14

5. Thalasemia ditinjau dari rentang waktu terdiagnosis

Thalasemia merupakan suatu penyakit kronis. Kronis, merupakan istilah yang

digunakan untuk menjelaskan suatu kondisi yang terjadi dalam periode lama,

berulang, terjadi perlahan-lahan dan makin serius. Berbeda dengan akut, kondisi

kronis adalah proses yang terjadi secara perlahan, makin lama makin parah atau

menjadi berbahaya. Penyakit kronis berlangsung lama, biasanya lebih dari 6

bulan, dan dapat mengganggu fungsi pada diri seseorang. 24

Seseorang dengan diagnosis penyakit kronis harus mengatur pola hidup

untuk mempertahankan kondisi yang stabil. Penyakit ini mungkin dapat

mempengaruhi perubahan dalam hidupnya yaitu cara melihat dirinya sendiri dan

ataupun untuk berhubungan dengan orang lain. Untuk alasan tertentu,

keputusasaan dan rasa sedih adalah hal yang normal. Penyakit kronis ini dapat

menyebabkan terjadinya depresi, seperti halnya yang terjadi pada penderita

thalasemia.24

Thalasemia membutuhkan pengobatan dan perawatan yang lama.

Perawatan yang ada sekarang yaitu hanya dengan membantu penderita thalasemia

berat untuk hidup lebih lama lagi. Akibatnya, penderita harus menghadapi

komplikasi dari gangguan yang terjadi dari waktu ke waktu. 25

Transfusi darah merpakan perawatan standar untuk penderita thalasemia.

Sebagai hasilnya, kandungan zat besi meningkat di dalam darah. Hal ini dapat

merusak organ dan jaringan, terutama jantung dan hati. 23

Penyakit jantung yang disebabkan oleh zat besi yang berlebihan adalah

penyebab utama kematian pada orang penderita thalasemia. Penyakit jantung

termasuk gagal jantung, aritmis denyut jantung, dan terlebih lagi serangan

jantung. 20,23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

15

Di antara penderita thalasemia, infeksi merupakan penyebab utama

penyakit dan kedua paling umum penyebab kematian. Penderita yang telah

dilakukan splenektomi mempunyai risiko yang lebih tinggi, karena tidak

mempunyai organ yang berfungsi untuk mencegah infeksi. 20,23

Thalasemia dapat menimbulkan masalah psikososial yang besar bagi

penderita maupun keluarganya, selain masalah medis di atas. Masalah yang

timbul tergantung cara anak memahami dirinya, dan penyakitnya. Perawatan yang

lama dan sering di rumah sakit, tindakan pengobatan yang menimbulkan rasa sakit

dan pikiran tentang masa depan yang tidak jelas, kondisi ini memiliki implikasi

serius bagi kesehatannya sehubungan dengan kualitas hidupnya, dan juga

timbulnya depresi pada anak. 6,7

6. Terapi

Transfusi darah merupakan pengobatan utama untuk menanggulangi anemia pada

thalasemia. Regimen transfusi populer adalah regimen hipertransfusion yang

mempertahankan kadar rata-rata hemoglobin pada 12,5 g/dl dan kadar pratransfusi

tidak berkurang dari 10 g/dl. Kadar hemoglobin pascatransfusi tidak boleh diatas

16 g/dl, dapat terjadi hiperviskositas dan komplikasi. Diharapkan pertumbuhan

normal dan dapat melakukan aktifitas fisik, menekan eritropoiesis, mencegah

perubahan skletal dan penyerapan besi gastrointestinal, mencegah hemopoiesis

ekstra medular, mencegah splenomegali dan hipersplenisme yang akan

berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Pemberian transfusi darah yang

berulang-ulang mengakibatkan terjadinya penimbunan besi diberbagai jaringan

atau organ tubuh seperti kulit, sel-sel Retikulum Endotelial (RE), hati, limpa,

sumsum tulang, otot jantung, ginjal, dan tiroid. 16, 22, 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

16

Pada penderita thalasemia, besi hasil dari pemecahan atau penghancuran

eritrosit disimpan dalam sel-sel RE yang makin lama semakin banyak sehingga

kesanggupan sel-sel RE untuk menyimpan besi berkurang dan besi dilepaskan

kedalam plasma yang kemudian diangkut oleh transferin keseluruh tubuh.

Akibatnya kadar besi serum iron meningkat dan saturasi transferin juga

meningkat. Kandungan besi tubuh normal 3-5 g, pada anak thalasemia sekitar

0,75 g/kgbb. Normalnya setiap orang menyerap 1 mg besi perhari dari

pencernaan, pada anak thalasemia sekitar 10 mg/hari. Setiap 1 unit darah segar

atau sebanyak 450 ml, mengandung 200-250 mg besi. Setiap cm kubik packed

cell mengandung 1 – 1,6 mg besi, dengan rata-rata transfusi pertahun dibutuhkan

180 cc/kg/packed cell, tubuh mengakumulasi 200 mg/kgbb besi setiap tahun.

Kadar feritin serum pada penderita thalasemia meningkat dan ini mencerminkan

jumlah kadar cadangan besi pada penderita tersebut. Kadar feritin serum penderita

thalasemia dapat mencerminkan jumlah kadar cadangan besi penderita tersebut. 10,

13, 25

Zat besi di dalam tubuh disimpan sebagai cadangan dalam bentuk

persenyawaan feritin dan hemosiderin. Kadarnya dapat diukur dengan cara analisa

kimia, sedangkan yang lebih mudah adalah secara histologis melihat kumpulan

hemosiderin dalam jaringan. Bila keadaan hemosiderosis ini disertai dengan

kerusakan jaringan dan mengganggu fungsi dari organ yang terkena maka disebut

hemokromatosis. Penimbunan besi diotot jantung terjadi setelah pemberian darah

sebanyak 100 unit (kira-kira mengandung besi sebanyak 20-25 g), tetapi sebelum

hal ini terjadi besi telah banyak ditimbun didalam hati dan limpa. Penentuan

konsentrasi feritin serum atau plasma merupakan cara tersering digunakan, karena

noninvasif, walaupun kurang sensitif dan spesifik, kurang berhubungan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

17

konsentrasi besi hati. Interpretasi kadar feritin dapat dipengaruhi berbagai kondisi

yang menyebabkan perubahan konsentrasi beban besi tubuh, termasuk defisiensi

asam askorbat, panas, infeksi akut, inflamasi kronis, kerusakan hati baik akut

maupun kronis, hemolisis dan eritropoiesis yang tidak efektif, semuanya terjadi

pada pasien thalasemia. 21

Terapi kelasi sebaiknya dimulai sesegera mungkin saat timbunan besi

cukup untuk dapat menimbulkan kerusakan jaringan yaitu setelah pemberian 10-

20 kali transfusi atau kadar feritin meningkat diatas 1000μg/l dan diharapkan

menghentikan progresifitas fibrosis hati menjadi sirosis. Kelasi besi yang sering

digunakan adalah Deferoksamin, tetapi mempunyai beberapa keterbatasan,

pemberian secara parenteral, efek samping dan biaya. Deferiprone dan

Deferasiroks sebagai kelasi besi oral mempunyai sejumlah keunggulan

dibandingkan deferoksamin yaitu dapat menembus membran sel dan mengkelasi

spesimen beracun intraseluler. Limpa yang besar merupakan tempat dari darah

sehingga akan lebih mudah mengalami destruksi dan menambah volume plasma

sehingga kebutuhan akan transfusi darah akan cenderung meningkat. Indikasi

splenektomi ialah limpa yang terlalu besar sehingga membatasi gerak penderita

sehingga menimbulkan peningkatan tekanan intraabdominal dan bahaya

terjadinya ruptur, hipersplenisme ditandai dengan peningkatan kebutuhan

transfusi darah atau kebutuhan suspensi eritrosit/Packed Red Cell/PRC melebihi

250 mg/kgbb dalam satu tahun. 21, 25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

18

B. Depresi pada Anak

1. Pengertian

Depresi adalah suatu perasaan sedih yang mendalam, yang bisa terjadi setelah

kehilangan seseorang atau peristiwa menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding

dengan peristiwa tersebut dan terus – menerus dirasakan melebihi waktu yang

normal. Suatu gangguan afek (mood) yang disertai hilangnya minat atau rasa

senang dalam semua aktifitas dan waktu senggang dengan gejala utama yaitu

adanya afek depresif, hilang minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi

yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah

bekerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas. Episode depresi biasanya

berlangsung selama 6 – 9 bulan, tetapi pada 15 – 20 % penderita bisa berlangsung

sampai 2 tahun. 26, 27

2. Epidemiologi

American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP) memperkirakan

depresi terjadi pada sekitar 1 dari 20 anak-anak dan remaja. Selain itu pada anak-

anak yang memiliki orangtua yang menderita depresi, resiko untuk mengalami

depresi akan meningkat menjadi sekitar 75 persen. 28

Prevalensi depresi pada kelompok umur 15 - 17 tahun lebih rendah

dibandingkan dengan prevalensi rata-rata umum penduduk. Kasus depresi pada

anak tidak terdiagnosis (underrecognised), karena tidak semua penderita

mengeluh sedih. Insiden anak prapubertas diperkirakan 1,5--2,5% dan menjadi 4-

5% pada masa remaja, dan anak perempuan lebih banyak dari laki-laki. 29,30

3. Penyebab

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

19

Depresi merupakan sekelompok penyakit gangguan alam perasaan dengan dasar

penyebab yang sama. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap etiologi

depresi, khususnya pada anak dan remaja adalah:

i. Faktor genetik

Meskipun penyebab depresi secara pasti tidak dapat ditentukan, faktor genetik

mempunyai peran terbesar. Gangguan alam perasaan cenderung terdapat

dalam suatu keluarga tertentu. Bila suatu keluarga salah satu orangtuanya

menderita depresi, maka anaknya berisiko dua kali lipat dan apabila kedua

orangtuanya menderita depresi maka risiko untuk mendapat gangguan alam

perasaan sebelum usia 18 tahun menjadi empat kali lipat. Pada kembar

monozigot, 76% akan mengalami gangguan afektif sedangkan bila kembar

dizigot hanya 19%. Bagaimana proses gen diwariskan, belum diketahui secara

pasti, bahwa kembar monozigot tidak 100% menunjukkan gangguan afektif,

kemungkinan ada faktor non-genetik yang turut berperan.

ii. Faktor Sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status perkawinan orangtua, jumlah

sanak saudara, status sosial keluarga, perpisahan orangtua, perceraian, fungsi

perkawinan, atau struktur keluarga banyak berperan dalam terjadinya

gangguan depresi pada anak. Ibu yang menderita depresi lebih besar

pengaruhnya terhadap kemungkinan gangguan psikopatologi anak

dibandingkan ayah yang mengalami depresi. Diyakini bahwa faktor non-

genetik seperti fisik maupun lingkungan merupakan pencetus kemungkinan

terjadinya depresi pada anak dengan riwayat genetik.

iii. Faktor Biologis lainnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

20

Dua hipotesis yang menonjol mengenai mekanisme gangguan alam perasaan

terfokus pada: terganggunya regulator sistem monoamin-neurotransmiter,

termasuk norepinefrin dan serotonin (5-hidroxytriptamine). Hipotesis lain

menyatakan bahwa depresi yang terjadi erat hubungannya dengan perubahan

keseimbangan adrenergik-asetilkolin yang ditandai dengan meningkatnya

kolnergik, sementara dopamin secara fungsional menurun. 26, 27, 28, 30

4. Faktor predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya depresi antara lain adanya gangguan fisik yang

kronis dan gangguan mental seperti gangguan kepribadian atau gangguan afektif

yang tidak sembuh sempurna. Faktor predisposisi pada anak dan remaja antara

lain adanya Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Hyperactivity

Disorder/ADHD), gangguan tingkah laku (Conduct disorder), retardasi mental,

gangguan perkembangan spesifik berat (berbahasa, membaca, berhitung,

perkembangan motorik spesifik, gangguan perkembangan artikulasi), lingkungan

yang tak adekuat, adanya penolakan kehadiran anak dalam keluarga dengan

kondisi khususnya baik terselubung maupun terang-terangan. 28, 29

Adanya latar belakang sosial yang kurang baik juga dapat menjadi faktor

yang dapat menimbulkan terjadinya depresi, misalnya pola asuh yang penuh

ketegangan, dukungan sosial yang kurang dan sosial ekonomi yang rendah. 28

Tipe kepribadian juga merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya

depresi, tapi tidak ada tipe kepribadian tunggal yang secara spesifik menyebabkan

seseorang terkena depresi. Semua manusia, apapun pola kepribadiannya dapat

menyebabkan depresi bila didukung oleh faktor pencetus. Tetapi tipe kepribadian

tertentu seperti dependen oral, obsesif kompulsif, histerikal mempunyai resiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

21

lebih tinggi untuk mengelami depresi daripada tipe kepribadian antisosial dan

paranoid. 28

5. Gejala

Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik

dapat dikelompokkan sebagai depresi. Berdasarkan PPDGJ III diagnosis depresi

dapat ditegakkan atas dasar adanya gejala utama dan gejala tambahan. Gejala

utama yang terdapat pada penderita depresi yaitu adanya afek depresif, kehilangan

minat dan kegembiraan serta berkuangnya energi yang menuju meningkatnya

keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Sedangkan gejala tambahan

berupa konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan diri

berkurang, gagasan tentang perasaan bersalah dan tak berguna, pandangan masa

depan yang suram dan pesimistik, gagasan atau perbuatan yang membahayakan

diri atau bunuh diri, gangguan tidur, dan nafsu makan berkurang. 26, 29

Anak-anak yang menderita depresi biasanya secara persisten selalu

terganggu, menarik diri dan letargi. Anak yang depresi juga kehilangan minat

untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya sangat mereka sukai, sedangkan

gejala lainnya meliputi : menangis terus menerus dan kesedihan persisten,

kurangnya antusiasme atau motivasi, meningkatnya kemarahan, kelelahan kronis

atau kekurangan energi, menarik diri dari keluarga, teman dan aktivitas yang

tadinya disukai, perubahan kebiasaan makan dan tidur (adanya kenaikan atau

penurunan berat tubuh yang terlihat jelas, suka sekali tidur, sulit tidur), keluhan

yang sangat sering mengenai masalah fisik, seperti sakit perut atau pusing,

kurangnya konsentrasi dan suka lupa, perasaan tidak berharga atau perasaan

bersalah yang berlebihan, sensitifitas berlebihan sampai penolakan atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

22

kegagalan, perkembangan mayor yang tertunda (pada balita - tidak berjalan,

berbicara atau mengekspresikan diri), bermain yang melibatkan kekerasan, baik

terhadap diri sendiri maupun orang lain, seringnya muncul pembicaraan mengenai

kematian atau bunuh diri. 29,30

6. Pengukuran Diagnosis dan Klasifikasi Depresi pada Anak

Anak lebih sukar mengutarakan perasaannya sehingga mengidentifikasi anak

depresi dianggap sukar. Untuk itu diperlukan suatu instrumen untuk mengukur

depresi pada anak. Ada beberapa instrumen untuk mengukur depresi pada anak,

yaitu : Children’s Depression Inventory, Childern’s Depression Rating Scale-

Revised, Depression Self-Rating Scale for Children, Children’s Depression Scale,

Mood and Feelings Quistionnaire, Reynold Child Depression Scale. Di antara

instrumen tersebut, DSRS (Depression Self-Rating Scale for Children)

mempunyai kelebihan yaitu : waktu yang diperlukan singkat, jumlah pertanyaan

yang tidak terlalu banyak, kalimat yang digunakan mudah dipahami oleh anak-

anak, pengisian bisa dilakukan sendiri oleh anak-anak, dan sudah pernah

dilakukan uji reliabilitas dan validitas oleh Peter Birleson. DSRS (Depression

Self-Rating Scale for Children) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai

Skala Penilaian Depresi Anak. 30, 31

Depression Self-Rating Scale for Children (DSRS) adalah sebuah skala

pengukuran depresi pada anak antara 8 sampai 18 tahun. Tiap butir pernyataan

ditulis dalam bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh kelompok

usia tersebut. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan

dengan mood, keluhan fisiologis dan somatik, dan aspek kognitif depresi. Tiap

item dinilai dalam 3 skala poin: sering, kadang-kadang, tidak pernah. Item yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

23

paling depresif diberi skor 2, kadang-kadang 1, dan item yang menyatakan tidak

depresif 0. Skor ditotal sehingga menghasilkan nilai 0 – 36. Penilaian untuk

tingkat depresi ditentukan dengan rentang skor yang telah ditetapkan. Nilai untuk

depresi ringan yaitu antara skor 0 – 11, untuk depresi sedang antara 12 – 23, dan

untuk depresi berat antara 24 – 36. 31,32

Uji yang telah dilakukan Birleson tahun 1978 menunjukkan reliabilitas

tes-retest pada sampel independen menunjukkan stabilitas yang memuaskan

(0,80). Skala ini memiliki konsistensi internal sebesar 0,86. Masing-masing item

memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,65-0,95. Skala ini memiliki reliabilitas

belah paroh sebesar 0,86. Validitas muka dan validitas faktorial yang adekuat

didapatkan pada skala ini. Uji ini dilakukan pada 155 anak-anak berumur 8 – 14

tahun yang datang ke klinik rawat jalan psikiatri. DSRS memiliki nilai cut off

point sebesar 15 untuk membedakan anak depresi dan tidak depresi. Skala ini

telah dipergunakan secara luas di Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Eropa,

Jepang, dan Cina. 32

Skala Penilaian Depresi Anak (Depression Self Rating Scale for Children)

telah banyak dikembangkan di Indonesia, dan telah dilakukan uji validitas

terhadap anak – anak di Indonesia. Instrumen Skala Penilaian Depresi Anak

sudah dilihat kesesuaiannya dengan naskah asli (Depression Self Rating Scale for

Children), dan telah dilakukan revisi dari pertanyaan yang diajukan. 32

Penelitian tentang depresi pada anak sebelumnya telah dilakukan oleh

bagian psikiatri, di Surakarta. Penelitian tersebut menggunakan instrumen

Depression Self Rating Scale for Children, berdasarkan hasil penelitan

menyebutkan bahwa dalam uji validitas terdapat delapan butir (44,44%) memiliki

validitas cukup tinggi dan sepuluh butir (55,56%) memiliki validitas rendah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

24

Instrumen tersebut memiliki nilai sentitivitas sebesar 93,33 %, dan spesifitas

sebesar 86,66 %.

Penentuan klasifikasi tingkat depresi pada anak menggunakan kriteria

yang telah ditetapkan oleh PPDGJ, kriteria tersebut antara lain :

i. Depresi ringan

a. Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresi, yaitu

yaitu adanya afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta

berkuangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan

menurunnya aktivitas, ditambah sekurang-kurangnya dua dari gejala

lainnya.

b. Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya.

c. Lama seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar dua

minggu.

d. Hanya sediikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa

dilakukannya.

ii. Depresi sedang

a. Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama derpesi seperti

pada depresi ringan.

b. Ditambah sekurang-kurangnya tiga dari gejala lainnya.

c. Lama seluruh episode berlangsung minimal dua minggu.

d. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, dan

aktivitas sehari – hari.

iii. Depresi berat tanpa gejala psikotik

a. Terdapat tiga gejala utama depresi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

25

b. Ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya, dan beberapa

diantaranya harus berintensitas berat.

c. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang

mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk

mengatakan gejalanya secara rinci.

d. Berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, akan tetapi jika gejala amat

berat dan beronset sangat cepat, maka diagnosis dapat ditegakkan dalam

kurun waktu kurang dari dua minggu.

e. Tidak dapat melakukan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah

tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

iv. Depresi berat dengan gejala psikotik

a. Terdapat tiga gejala utama depresi.

b. Ditambah sekurang-kurangnya empat dari gejala lainnya, dan beberapa

diantaranya harus berintensitas berat.

c. Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang

mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk

mengatakan gejalanya secara rinci.

d. Berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, akan tetapi jika gejala amat

berat dan beronset sangat cepat, maka diagnosis dapat ditegakkan dalam

kurun waktu kurang dari dua minggu.

e. Tidak dapat melakukan kegitan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga,

kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

f. Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya

melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang

mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

26

audtorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau

menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor

yang berat dapat menuju pada stupor. 26, 28

C. Perbedaan Tingkat Depresi pada Anak Penderita Thalasemia

berdasarkan rentang waktu terdiagnosis

Beberapa penyakit kronis bisa berpengaruh pada kehidupan anak – anak dengan

cara berbeda – beda. Beberapa masalah yang dapat terjadi pada anak dengan

penyakit kronis antara lain rasa tidak nyaman dalam kehidupan sehari – hari,

keterbatasan aktivitas sehari – hari, isolasi dari keluarga dan teman-teman yang

merasa percaya diri, atau malu karena penyakitnya membuatnya berbeda dari

orang lain, seringnya rawat inap karena harus menjalani pengobatan rutin, dan

resiko kematian yang merupakan salah satu komplikasi dari penyakit yang

dialaminya. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan anak

dari sisi negatif, karena hal ini merupakan suatu stressor yang merupakan salah

satu pemicu terjadinya depresi pada anak dengan penyakit kronis. Hanya 1%

hingga 3% dari anak – anak dalam populasi umum terdiagnosis dengan depresi.

Anak yang mempunyai penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk

mengalami depresi. Sebagai contoh, depresi ditemukan di 15% dari anak dan

remaja dengan thalasemia, dan lebih dari 25% dari anak-anak dan remaja dengan

penyakit inflamasi saluran pencernaan. 33,34,35

Kebanyakan studi menekankan pada sisi psikososial dalam pendekatan

terhadap penderita thalasemia, karena kondisi tersebut dan pengobatan yang

dilakukan memberikan pengaruh besar pada kualitas hidup. Respon orang tua

yang negatif berupa proteksi yang berlebihan. Penyakit kronis dan penanganannya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

27

mengakibatkan penderita membutuhkan perhatian jangka panjang dari keluarga

dan dukungan emosional. 33, 35

Kaplan, 1997 menyatakan bahwa beberapa kondisi kronis dapat menjadi

penyebab terjadinya depresi, dan resiko terjadinya depresi akan meningkat seiring

dengan semakain beratnya penyakit. Depresi dan penyakit kronis mengkin dapat

terjadi secara bersamaan karena adanya perubahan fisik yang dihubungkan dengan

penyakit yang merupakan penyebab dari depresi dan individu akan menunjukkan

reaksi psikologis. Orang dengan penyakit kronis mempunyai resiko tinggi terjadi

depresi yaitu 25-33%. 28, 34, 36

Anak dengan penyakit fisik kronis seperti thalasemia mudah terkena

masalah emosional dan perilaku. Permulaan penyakit, rutinitas pengobatan dan

frekuensi ketidak hadiran disekolah membuat tingginya ketergantungan emosional

dan hubungan anak dengan keluarganya. Beberapa peneliti melaporkan bahwa

80% anak dengan thalasemia mungkin sekali memiliki masalah psikososial

misalnya sikap menentang, kecemasan dan depresi. 35, 37

Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa

anak dengan thalasemia yang lama sakit kurang dari 12 bulan 0,14 kali lebih kecil

kemungkinannya untuk menderita gangguan psikososial dibandingkan dengan

anak yang lama sakitnya lebih 12 bulan. Jadi lama sakit lebih dari 12 bulan

merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya gangguan mental pada anak. 38,39

Kecemasan dari orang tua akan menimbulkan restriksi terhadap aktivitas

yang dilakukan anak atau remaja. Kebutuhan untuk datang ke rumah sakit secara

teratur guna dilakukan tes darah dan transfusi darah dan pengobatan kelasi

menimbulkan rasa takut dan cemas. Pengobatan yang rutin akan menjadi penentu

bagi kualitas hidup tersebut. Penderita thalasemia harus meminimalisasi gangguan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

28

terhadap aktivitas sehari-hari seperti bersekolah, maupun kehidupan sosial. Hal ini

sebaiknya dimanfaatkan secara optimal oleh penyedia layanan kesehatan untuk

peningkatan kualitas hidup. Beban psikososial untuk anak dan remaja dengan

thalasemia meliputi:

1. Pendidikan : 62% penderita thalasemia. Pendidikan mereka terpengaruh oleh

penyakit, terutama karena harus absen dari sekolah (rata-rata absen 1 hari -1

minggu atau 1 bulan)

2. Olahraga : aktivitas olahraga terpengaruh pada 86% pasien thalasemia beta

mayor dan pada 62% pasien thalasemia intermedia.

3. Penyesuaian dari keluarga dan isolasi sosial : dalam keluarga dapat terjadi

conspiracy of silence (setiap anggota keluarga mengetahui penyakitnya dan

mengalami beban, tetapi tidak ada yang berbicara terbuka tentang hal ini

dalam keluarga).Hal ini menyebabkan anak tidak dapat mendiskusikan

perasaan dan kecemasannya tentang penyakit dan menyebabkan isolasi sosial

4. Kesan diri (self image) : anak dengan thalasemia mempunyai kesan diri yang

rendah cenderung untuk sedih, merasa tidak yakin, mengasihani diri sendiri,

dan cemas bila orang lain tidak menyukainya dan menolaknya karena mereka

sakit.

5. Penyakit psikiatrik : penderita thalasemia mempunyai insiden gangguan

psikiatrik yang tinggi seperti kecemasan dan depresi. 33, 34, 35

Sedangkan beban psikososial untuk orang tua penderita thalasemia

meliputi pekerjaan, beban keuangan meningkat, dan orang tua tidak dapat bekerja

dengan baik karena cemas harus sering mengantar anak kerumah sakit. Koordinasi

tim kerja diantara berbagai profesi dan keluarga serta koordinasi perawatan

penting untuk melayani anak dengan penyakit kronis secara efektif. Pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

29

orang tua dan anak mengenai proses penyakit, penanganannya, komplikasinya,

dan keterlibatan perkembangannya merupakan bagian utama upaya terapeutik.

Komunikasi dengan keluarga sangat penting. Keluarga membutuhkan informasi

jelas dengan rincian yang dapat mereka pahami serta informasi mengenai aspek

positif maupun negatif anak. 34, 37

D. Kerangka berpikir

Lingkup penelitian

Thalasemia Komplikasi medis

Penegakan

diagnosis

<1 tahun >1 tahun

Depresi

Ringan Sedang Berat

Komplikasi

psikososial

Kecemasan

anak

Kecemasan

orang tua

Pengaruh

fungsi

sosial

Pengaruh

fungsi

sekolah

Faktor

ekonomi

meningkat

Mutasi gen β-

globulin

(kromosom 11)

Mutasi gen -

globulin

(kromosom 16)

Thalasemia Thalasemia β

Anemia hemolitik

Hiperplasi

sumsum

tulang

organo

megali

Gangguan

pertumbuhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

30

Keterangan :

Pasien thalasemia mempunyai beberapa komplikasi medis dan psikososial.

Komplikasi medis berupa hiperplasi sumsum tulang, organomegali dan gangguan

pertumbuhan. Sedangkan komplikasi psikososial antara lain berupa kecemasan

anak yang akan berpengaruh terhadap fungsi sosial dan sekolah, serta kecemasan

orang tua yang akan berpengaruh terhadap faktor ekonomi. Selain itu pasien

thalasemia terdiagnosis pada umur yang berbeda-beda. Hal – hal tersebut

merupakan suatu masalah psikososial yang bisa menimbulkan depresi, dan

penggolongan depresi (ringan, sedang dan berat) ditegakkan berdasarkan skala

yang telah ditentukan.

E. Hipotesis

Ada perbedaan tingkat depresi pada anak penderita thalasemia berdasarkan

rentang waktu terdiagnosis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di bangsal Hematologi anak Rumah Sakit Dr.

Muwardi Surakarta pada bulan Juli – Desember 2013.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan

metode cross-sectional untuk menilai perbedaan tingkat depresi pada anak dengan

thalasemia.

C. Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah anak penderita thalasemia. Populasi

terjangkau pada penelitian ini adalah anak penderita thalasemia yang dirawat di

bangsal hematologi RS. Dr. Muwardi Surakarta.

D. Sampel dan cara pemilihan sampel

Penganbilan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling pada anak

penderita thalasemia yang dirawat di bangsal hematologi, yang dipilih

berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Kriteria Inklusi :

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

32

a. Menderita thalasemia berdasarkan diagnosis yang telah dibuat Sub Bagian

Hematologi Bagian Anak dengan dasar anamnesa, pemeriksaan klinis dan

hasil Hb elektroforesis

b. Umur 8– 18 tahun

c. Orang tua atau wali bersedia diikut sertakan dalam penelitian dengan

menandatangani informed concent.

Kriteria eksklusi: Berdasarkan data pada catatan medik atau anamnesis,

pemeriksaan fisik dan atau pemeriksaan tambahan diketahui menderita retardasi

mental dan mempunyai cacat fisik seperti kelumpuhan yang dapat mengganggu

aktifitas sehari-hari

Besar sampel yang digunakan menggunakan rule of thumb yaitu sebesar 30 anak.

E. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lamanya terdiagnosis thalasemia.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat depresi pada anak penderita

thalasemia. Sedangkan variabel perancu dalam penelitian ini adalah jenis kelamin

dan tingkat pendidikan orang tua.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Tingkat depresi adalah keadaan psikologis individu yang ditandai dengan

gejala utama yaitu adanya afek depresif atau mood yang menurun, hilang

minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya

keadaan mudah lelah, dan menurunnya aktivitas. Penentuan depresi ini

ditetapkan dengan menggunakan skala ”Depression Self-Rating Scale for

Children”, dan penentuan tingkat depresi ditentukan oleh skala yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

33

ditetapkan. Skala ini telah dikembangkan oleh Birleson sejak tahun 1978

untuk menentukan depresi pada anak. Skala ini mempunyai nilai sensitivitas

sebesar 93,33 % dan nilai spesifitas sebesar 86,66 %. Skala ini terdiri dari

pernyataan – pernyataan yang berhubungan dengan mood, keluhan fisiologis

dan somatik, dan aspek kognitif depresi. Tiap item dinilai dalam 3 alternatif

jawaban: sering, kadang-kadang, tidak pernah. Skala terdiri dari 18 jenis

pernyataan. Skor total menghasilkan nilai 0 – 36 poin. Semakin besar skor,

akan diartikan semakin berat tingkat depresi. Klasifikasi untuk depresi ringan

yaitu antara skor 0 – 11 poin, untuk depresi sedang antara 12 – 23 poin, dan

untuk depresi berat antara 24 – 36 poin. Variabel ini ditetapkan dengan skala

ordinal.

2. Rentang waktu terdiagnosis pasien thalasemia adalah pasien yang telah

didiagnosis thalasemia, dengan pemeriksaan Hb elektroforesis, kemudian

diukur dengan waktu yang dinyatakan dari mulainya terdiagnosis sampai

dengan penelitian berlangsung yaitu kurang dari 1 tahun, dan lebih dari 1

tahun.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa Mann Whitney, untuk

mengetahui perbedaan tingkat depresi antara penderita thalasemia ditinjau rentang

waktu terdiagnosis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

34

H. Alur Penelitian

Pendataan pasien Thalasemia

Memberi informasi penelitian kepada orang tua

Pengisian informed consent oleh orang tua atau wali pasien

Terdiagnosis < 1 tahun Terdiagnosis > 1 tahun

Tingkat Depresi

Ringan Sedang Berat

I. Izin subyek penelitian

Penelitian ini dilakukan atas persetujuan orangtua atau wali dengan cara

menandatangani informed consent yang diajukan oleh peneliti, setelah

sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian

tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Bangsal Hemato-Onkologi anak Rumah Sakit Dr.

Moewardi Surakarta pada bulan Juli sampai Desember 2013, dengan jumlah

subjek total 30 anak. Dari 30 subjek kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

15 anak yang lama terdiagnosis thalasemia kurang dari 1 tahun dan 15 anak yang

terdiagnosis lebih dari 1 tahun. Selama berjalannya penelitian tidak ada subjek

yang dikeluarkan. Didapatkan sebanyak 20 subjek mengalami depresi ringan, 10

subjek mengalami depresi sedang dan tidak ada yang mengalami depresi berat.

Tabel 4.1. Karakteristik dasar penelitian berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik Terdiagnosis < 1 tahun (n) Terdiagnosis > 1 tahun (n)

Laki-laki 10 10

Perempuan 5 5

Jumlah (n) 15 15

Hasil penelitian ini didapatkan jumlah subjek laki-laki lebih besar dari perempuan

(tabel 4.1). Jumlah total subjek laki-laki sebanyak 20 subjek dimana jumlah

pasien yang terdiagnosis thalasemia kurang dari 1 tahun sama dengan junlah

pasien yang terdiagnosis lebih dari 1 tahun.

Tabel 4.2. Karakteristik dasar penelitian berdasarkan usia

Karakteristik Usia < 12 tahun Usia ≥ 12 tahun

Laki-laki 12 8

Perempuan 1 9

Jumlah (n) 13 17

Tabel 4.2. Menjelaskan tentang karakteristik subjek penelitian berdasarkan usia

dan jenis kelamin, bahwa didapatkan sampel yang berusia lebih dari 12 tahun

lebih banyak dari sampel yang berusia kurang dari 12 tahun (n=17). Diantara

sampel yang berusia kurang dari 12 tahun, jumlah sampel laki-laki lebih banyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

36

dari pada perempuan (n=12), sedangkan pada sampel yang berusia lebih dari 12

tahun, jumlah sampel perempuan lebih banyak (n=9).

Tabel 4.3. Karakteristik dasar penelitian berdasarkan tingkat depresi dan jenis

kelamin serta usia

Karakteristik Depresi Ringan(n) Depresi Sedang(n)

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

5

5

15

5

Usia

< 12 tahun

> 12 tahun

3

7

10

10

Tabel 4.3. menjelaskan tentang karakteristik tingkat depresi dilihat dari jenis

kelamin dan usia. Depresi sedang lebih banyak didapatkan pada sampel laki-laki

dari pada perempuan (n=15). Selain itu jumlah sampel lebih banyak mengalami

depresi sedang ditinjau dari segi usia.

Tabel 4.4. Hubungan tingkat depresi dengan usia dan jenis kelamin

Faktor risiko

Depresi Ringan Depresi Berat

p Jumlah

(n) OR

95%

CI

Jumlah

(n) OR

95%

CI

Usia

< 12 tahun

≥ 12 tahun

3

7

0,560

0.179 –

1,759

10

10

1,308

0,796 –

2,149

0,745

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

5

5

2

0,751 –

5,329

15

5

0,667

0,341 –

1,302

0,301

Keterangan : bermakna bila p < 0,05

Hubungan antara tingkat depresi dengan lama terdiagnosis ditunjukkan pada tabel

4.4. Secara statistik tidak didapatkan hasil yang bermakna untuk faktor risiko

depresi berdasarkan usia dan jenis kelamin, dengan nilai p > 0,05.

Tabel 4.5. Hubungan tingkat depresi dengan lama terdiagnosis

Lama Tingkat depresi p

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

37

terdiagnosis Depresi

ringan OR 95% CI

Depresi

sedang OR 95% CI

< 1 tahun

>1 tahun

7

3 2,33

0,741 -

7,352

8

12 0,667

0,390 –

1,140 0,065

Keterangan : bermakna bila p < 0,05

Hubungan antara tingkat depresi dengan lama terdiagnosis ditunjukkan

pada tabel 4.5. Walaupun secara statistik tidak bermakna, didapatkan dari 15

subjek yang telah terdiagnosis thalasemia kurang dari 1 tahun terdapat 7 subjek

yang mengalami depresi ringan dan 8 subjek mengalami depresi sedang.

Sedangkan dari 15 subjek yang telah terdiagnosis thalasemia lebih dari 1 tahun

didapatkan 3 subjek mengalami depresi ringan, dan 12 subjek mengalami depresi

sedang. Ditemukan peluang thalasemia untuk menyebabkan depresi sebesar 2,33

dengan nilai p 0,065.

Tabel 4.6. Analisa Mann Whitney untuk menilai perbedaan tingkat depresi

menurut lama terdiagosis

Lama terdiagnosis N Rerata U W Z p

< 1 th 15 13,50 82,5 202,5 -1,523 0,128

> 1 th 15 17,50

Keterangan : bermakna bila p < 0,05

Perbedaan kedua variabel pada penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel diatas menunjukkan rerata peringkat pada tiap kelompok. Kelompok

pertama mempunyai rerata lebih rendah yaitu 13,50 dari pada rerata peringkat

kedua yaitu 17,50. Setelah dilakukan uji statistik didapatkan nilai U sebesar 82,5

dan nilai W sebesar 202,5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -

1,523, yang berarti terdapat perbedaan. Namun secara statistik dapat dikatakan

tidak signifikan, karena mempunyai nilai p 0,128 (p > 0,05).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

38

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini didapatkan depresi ringan lebih banyak diderita pasien

thalasemia, yaitu sebanyak 20 orang, 10 orang mengalami depresi sedang dan

tidak ada yang mengalami depresi berat. Diantara subjek penelitian ditemukan

subjek yang berusia lebih dari 12 tahun lebih banyak mengalami depresi daripada

yang berusia kurang dari 12 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan di Amerika Serikat, bahwa anak usia remaja lebih banyak mengalami

depresi (4,7%) dibandingkan dengan usia pra-sekolah dan usia sekolah (Coupey,

2008).

Secara statistik tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara usia dan

jenis kelamin dengan tingkat depresi. Namun usia dapat menjadi faktor risiko

terjadinya depresi pada anak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan pada negara-negara berkembang, dimana faktor usia dan jenis kelamin

menjadi faktor risiko yang bermakna terhadap terjadinya masalah psikososial pada

anak yang mengalami penyakit kronis. Demikian juga dengan jenis kelamin,

dimana jenis kelamin menjadi faktor risiko yang tidak bermakna terhadap

terjadinya depresi pada anak. Kemungkinan hal ini disebabkan telah terjadinya

perubahan pandangan terhadap kesetaraan jenis kelamin. Selain itu faktor

lingkungan juga sangat berperan, apabila satu individu baik laki-laki maupun

perempuan memiliki lingkungan yang medukung, individu tersebut kemungkinan

akan mengalami masalah psikososial yang lebih kecil, yang berpotensi untuk

terjadinya depresi pada anak.Depresi pada anak dan remaja ini sering kali tidak

terdeteksi dan tidak menunjukkan gejala, karena kebanyakan anak remaja

memiliki mood yang iritabel, sehingga penderita seringkali tidak menganggap

dalam keadaan terdepresi (Coupey, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

39

Bedasarkan hasil penelitian (tabel 4.5) didapatkan bahwa terdapat hubugan

yang tidak bermakna antara thalasemia dengan kejadian depresi. Thalasemia

mempunyai faktor risiko 3 kali untuk terjadinya depresi. Kejadian depresi sering

dikaitkan dengan masalah psikososial atau penyakit yang bersifat kronis. Pada

kasus dalam penelitian ini dikaitkan dengan thalasemia yang merupakan penyakit

kronis. Menurut teori yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa semakin lama

pasien menderita suatu penyakit, maka makin tinggi tingkat depresinya. Hal ini

dikarenakan semakin lama penderita tersebut mendapatkan perlakuan yang tidak

nyaman, baik dari gejala penyakit yag menetap, tindakan selama perawatan

seperti seringnya diambil darah untuk pemeriksaan sebelum transfusi, dan

pengobatan transfusi yang terus menerus (Khurana, 2006).

Namun berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar

subjek mengalami depresi ringan, tidak ada yang mengalami depresi berat, dan

thalaemia mempunyai faktor risiko untuk menyebabkan depresi ringan sebesar 2,3

kali dibandingkan dengan depresi sedang atau berat. Hal ini belum ada terori yang

memaparkan secara jelas faktor yang mempengaruhi kemampuan pasien dalam

mengatasi depresi, namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kemampuan pasien dalam menghadapi stress antara lain faktor interpersonal dan

personal (Khurana, 2006).

Faktor interpersonal memiliki peranan yang besar pada seseorang untuk

mengatasi masalah psikologisnya, yang termasuk dalam faktor ini adalah jaringan

sosial, dukungan sosial dan keluarga. Beberapa teori menjelaskan bahwa individu

dengan dukungan sosial yang baik akan lebih sehat dibandingkan individu yang

tanpa dukungan sosial. Keterlibatan keluarga khususnya orangtua akan membantu

pasien menghadapi stress. Faktor personal lebih ditekankan pada kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

40

masing-masig individu untuk menghadapi stress yang dialaminya, namun faktor

ini juga tidak lepas dari pengaruh dukungan dari keluarga khususnya orangtua

(Coupey, 2008).

Penelitian ini juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara

thalasemia dengan tingkat depresi. Berdasarkan hasil menunjukkan perbedaan

rerata pada kedua kelompok, dimana kelompok pertama memiliki rerata yang

lebih rendah, namun secara statistik tidak bermakna dikarenakan nilai p

didapatkan hasil lebih dari 0,05.

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan , diantaranya yaitu dalam

jumlah sampel yang digunakan, jumlah sampel yang lebih besar diharapkan hasil

yang didapatkan lebih baik dan diharapkan memiliki kekuatan penelitian yang

lebih besar. Pada penelitian ini memiliki kekuatan < 50%, apabila menghendaki

kekuatan penelitian sebesar 80%, maka jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu

berkisar 1.000 – 1.200. Keterbatasan lainnya yaitu dalam metode penelitian,

sebaiknya dilakukan pemantauan penilaian tingkat depresi secara rutin agar dapat

mengetahui dan mendeteksi kejadian depresi pada anak secara lebih akurat.

Sedangkan kelebihan penelitian ini yaitu masih jarang penelitian tentang tingkat

depresi dan pasien thalasemia, serta dengan adanya penelitian ini maka dapat

dijadikan alat deteksi dini depresi pada anak khususnya yang mengalami penyakit

kronis seperti thalasemia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Penelitian ini mendapatkan kesimpulan yaitu tidak ada perbedaan antara tingkat

depresi dan rentang waktu terdiagnosis pasien thalasemia.

B. SARAN

1. Bidang Pelayanan Kesehatan

a. Diperlukan monitoring tingkat depresi secara rutin pada pasien thalasemia

yang dilakukan perawatan di bangsal anak.

b. Dilakukan konseling pada pasien thalasemia yang mengalami gejala depresi

c. Dilakukan edukasi kepada keluarga pasien thalasemia sebagai pencegahan

terhadap depresi

2. Bidang Masyarakat

Dihimbau kepada orang tua pasien thalaemia untuk memberikan dukungan

sosial dan emosional dalam upaya mencegah terjadinya depresi.

3. Bidang Akademik

Diperlukan penelitian lebih lanjut secara longitudinal dan jumlah sampel yang

lebih besar untuk mengetahui perbedaan tingkat depresi pada pasien

thalasemia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

42

DAFTAR PUSTAKA

Birleson P. Hudson I, Buchanan D, Wolff S. 1987. Clinical Evaluation of a Self-

Rating Scale for Depressive Disorder in Childhood (Depression Self-Rating

Scale). J. Child Psychol.Psychiathry; 28: 43-60.

Bruzzese M,McDermott M, Duffy M. 2012. Depression In Children And

Adolescents With A Chronic Disease.Biomed Central; 7:1-20

Clarke A, Skinner R, Guest J. 2010. Health-related quality of life and financial

impact of caring for a child with Thalassaemia Major in the UK. Child Care

Health Dev; 36:118–122.

Claude O, Cooper J, Shah F, Roberts I. 2011. Separating thalasemia trait and iron

deficiency by simple inspection. Eur J Haematol; 75-8

Cohen AR, Glimm E, Porter JB. 2008. Effect of transfusional iron intake on

response to chelation therapy in b-thalassemia major. Blood

journal;111:583–587.

Coupey SM. Chronic illness in the adolescent. 2008. In: Neinstein LS,editor.

Adolescent health care a practical guide. Edisi ke-5. Philadelphia:Lippincott

Williams & Wilkins; 1067-70

David Tomb. 2004. Depresi dalam David tomb, Buku Saku Psikiatri Edisi 6.

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 45.

Debaun MR. 2007. Hemoglobinopathies. Dalam : Kliegman, Behrman, Stanton

B, editor. Nelson text-book of pediatrics. 18th. Philadelpia : Elsevier,

Saunders; 2025-38

Direktorat Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993.

Pedoman Penggolongan Diagnostic Gangguan Jiwa (PPDGJ III) – cet.

Pertama. Departemen Kesehatan; 20-3.

Galanello R, Melis M, Ruggeri R, Addis M, Scalas MT, Maccioni L, Furbetta M,

Angius A, Tuveri T, Cao A. 2002. Beta thalassemia trait in Sardinia.

Hemoglobin; 3:33-46

Haleh A, Sutat F. 2008. Hematologic features of alpha thalassemia carriers. Eur J

Haematology; 75-8

Higgs DR, Weatherall DJ. 2009. The alpha thalassaemias. Cell Mol Life

Sci;66:1154–1162.

Ivarsson T. 2012. The Birleson Depression Self-Rating Scale (DSRS) Clinical

Evaluation in an adolescent inpatient population. Biomedical and

Biotechnology Department; 1-5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

43

Johari S, Loza R, Vargas H,et al. 2011. Socioeconomic and cultural factors

affecting family planning among families of thalassemic children in

Southern Iran. Biomedical and Biotechnology Department; 65-7.

Kaplan dan Sadock. 1997. Depresi dalam Kaplan dan Sadock, Sinopsis Psikiatri

Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi 7, Jilid I. BinarupaAksara;

104-7.

Kenda K, Ventevogel P, Komproe I. 2006. Depressive symtomsin a School

Sample of Children and Adoloscents; Using The Birleson Depression Self –

Rating Scale For Children (DSRS – C). BMC Psychiatry; 1-14.

Kessler RC, Avenevoli S, Ries-Merikangas K. 2001. Mood disorders in

childrenand adolescents: an epidemiologic perspective. Biology

Psychiatry;49:1002-1014.

Khurana A, Katyal S, Marwaha R. 2006. Psychosocial burden in thalassemia.

Indian J Pediatric;73(1):877-80.

Kremastinos D, Flevari P, Spyropoulou M. 2009. Association of heart failure in

homozygous beta-thalassemia with the major histocompatibility complex.

Circulation; 100:2074-2078.

Lanzkowsky P. 2011. ThalasemiasdalamLanzkowsky P, Manual of Pediatric

Hematology and Oncology fifth edition. Elsevier Academic Press; 231-4.

Lewinsohn PM, Essau CA. 2002. Depression in adolescents. In: Gotlib IH,

Hammen CL, eds. Handbook of Depression. New York, NY: Guilford

Press; 541-559.

Pranowo H. Depresi . 2004. DalamDarmono, penyunting. Depresidan solusinya.

Yogyakarta : Tugu Publisher; 20-22.

Ratip S, Modell B. 1996. Psychological and Sociological Aspect Of Thalasemiain

seminars in hematology, Vol 33, No 1; 53-65.

Shatri H. 2009. Depresi. 2011. Jakarta : Penerbit FKUI; 30-6

Renzo G, Raffaella O, Sun W, Giedd J. 2010. Beta thalassemia. Orphanet Journal

of Rare Diseases; 5-11.

Saluja G, Iachan R, Scheidt PC, et al. 2004. Prevalence of and risk factors for

depressive symptoms among young adolescents. Arch Pediatr Adolesc

Med;158:760-765.

Shaligram D, Girimaji S, Chaturvedi, et al. 2007. Psychological problems

andquality of life in children with talassemia. Indian J

Pediatrics;74(13):727-30.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

44

Singer S, Greenwald R,Jongh A. 2009. Variable clinical phenotypes of alpha-

thalassemia syndromes. Scientific World Journal;9:615–25.

Shulterbrant J, Ruskin A. 2004. Depression in Childhood: Diagnosis, Treatment

and Conceptual Models. New York, NY: Raven Press; 203-7.

Taher AT, Otrock ZK, Uthman I, Cappellini M. 2008. Thalassemia and

hypercoagulability. Blood Rev; 22:283-292.

Thein S, Stallard P, Velleman R, Sarah Baldwin, et al. 2000. Dominant beta

thalassaemia: molecular basis and pathophysiology. Haematology journal;

80:273-277.

Tso S, Loh T, Todd D. Iron overload in patients with haemoglobin H

disease. Scand J Haematology;32:391–394.

Tefler P, Constantinidou G, Andreou P, et al. 2005. Quality of life in

thalassaemia. Ann N Y Acad Sci; 1054:273–282.

Wahidiyat I. Thalasemiadanpermasalahannya di Indonesia

dalamNaskahLengkapKonika XI. 1999. IDAI. Jakarta; 293-6.

Weatherall G, Fucharoen S. 1993. Psychosocial risks of chronic health

conditionsin childhood and adolescence. Pediatrics;92(6):876-8.

Zainun M. 2011. Penyesuaian Diri Remaja. Jakarta : Penerbit FKUI; 90-6.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

45

Lampiran 1.

FORMULIR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………………………………………..

Umur : ……………………………………………………………………..

Alamat : ……………………………………………………………………..

Telp. : ……………………………………………………………………..

Pekerjaan : ……………………………………………………………………..

Adalah orang tua/wali dari :

Nama : ……………………………………………………………………..

Umur : ……………………………………………………………………..

Jenis kelamin : L / P

Menerangkan bahwa setelah mendapatkan keterangan yang jelas dan lengkap

tentang tujuan penelitian, menyatakan bahwa bersedia mengikuti penelitian.

Surakarta, ……………………….

Mengetahui Orang tua/wali peserta penelitian

Peneliti

dr. Tri Kusuma Wardani ……………………………

Lampiran 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

46

KUOSIONER PENELITIAN

(Depression Self-Rating Scale for Children)

Tanggal pengisian :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Bacalah pernyataan- pernyataan berikut dan berilah tanda (√) pada

jawaban yang paling menggambarkan bagaimana perasaanmu pada

seminggu ini. Jawablah sejujur mungkin mengenai bagaimana perasaanmu

sesungguhnya.

No Pernyataan Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

Skor

1. Aku menginginkan hal-hal yang sama banyaknya dengan

sebelumnya.

2. Aku tidur sangat nyenyak.

3. Aku merasa ingin menangis.

4. Aku ingin bermain keluar (rumah).

5. Aku merasa ingin kabur dari rumah (minggat).

6. Aku sakit perut.

7. Aku mempunyai banyak energi.

8. Aku menikmati makananku.

9. Aku dapat membela diriku sendiri.

10. Aku berpikir bahwa hidup itu tidak bermanfaat.

11. Aku mahir melakukan kegiatan yang biasa kulakukan.

12. Aku menikmati sesuatu yang kulakukan sebanyak yang

biasanya kukerjakan sebelumnya.

13. Aku menyukai/ menikmati “ngobrol” dengan keluargaku.

14. Aku bermimpi buruk.

15. Aku merasa kesepian.

16. Aku mudah terhibur.

17. Aku merasa sedih yang hampir tak tertahankan.

18. Aku merasa sangat bosan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

47

Lampiran 3. Ethical Clearance

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

48

Lampiran 4.

DAFTAR SUBJEK PENELITIAN

Nama Umur

Jenis

kelamin Tingkat depresi

LAMA

TERDIAGNOSIS

N 8 L Ringan > 1 TAHUN

F 10 L Ringan > 1 TAHUN

NF 12 P Ringan > 1 TAHUN

N 10 L Ringan > 1 TAHUN

H 9 L Ringan > 1 TAHUN

X 10 L Ringan > 1 TAHUN

V 10 L Ringan > 1 TAHUN

A 10 P Ringan > 1 TAHUN

N 13 P Ringan > 1 TAHUN

D 15 P Ringan > 1 TAHUN

S 14 P sedang > 1 TAHUN

N 12 L sedang > 1 TAHUN

O 13 L Ringan > 1 TAHUN

U 13 L sedang > 1 TAHUN

R 13 L Ringan > 1 TAHUN

T 16 L Ringan < 1 TAHUN

A 16 L Ringan < 1 TAHUN

S 10 L Ringan < 1 TAHUN

D 13 L Ringan < 1 TAHUN

H 10 L Ringan < 1 TAHUN

V 9 L sedang < 1 TAHUN

T 9 L sedang < 1 TAHUN

R 8 L sedang < 1 TAHUN

A 9 L Ringan < 1 TAHUN

W 14 P sedang < 1 TAHUN

F 15 P sedang < 1 TAHUN

B 15 P sedang < 1 TAHUN

Z 14 P sedang < 1 TAHUN

A 16 P Ringan < 1 TAHUN

Y 15 L Ringan < 1 TAHUN

JUMLAH 30 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

49

Lampiran 5.

Deskripsi Data Penelitian

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

umur * tingkat depresi 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

lama terdiagnosis * tingkat depresi 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

jeniskelamin * tingkat depresi 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%

jeniskelamin * tingkat depresi

Crosstab

tingkat depresi

Total ringan sedang

jeniskelamin perempuan Count 5 5 10

% of Total 16.7% 16.7% 33.3%

laki-laki Count 5 15 20

% of Total 16.7% 50.0% 66.7%

Total Count 10 20 30

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

50

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.875a 1 .171

Continuity Correctionb .919 1 .338

Likelihood Ratio 1.835 1 .176

Fisher's Exact Test .231 .169

Linear-by-Linear Association 1.812 1 .178

N of Valid Casesb 30

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. T

b Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R -.250 .184 -1.366 .183c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.250 .184 -1.366 .183c

N of Valid Cases 30

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jeniskelamin

(perempuan / laki-laki) .333 .067 1.652

For cohort tingkat depresi =

sedang .667 .341 1.302

For cohort tingkat depresi =

ringan 2.000 .751 5.329

N of Valid Cases 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

51

umur * tingkat depresi

Crosstab

tingkat depresi

Total ringan sedang

kat umur < 12 tahun Count 3 10 13

% of Total 10.0% 33.3% 43.3%

> = 12 tahun Count 7 10 17

% of Total 23.3% 33.3% 56.7%

Total Count 10 20 30

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.086a 1 .297

Continuity Correctionb .424 1 .515

Likelihood Ratio 1.111 1 .292

Fisher's Exact Test .440 .259

Linear-by-Linear Association 1.050 1 .306

N of Valid Casesb 30

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.33.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. T

b Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R .190 .174 1.025 .314c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .190 .174 1.025 .314c

N of Valid Cases 30

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

52

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kat umur (<

12 tahun / > = 12 tahun) 2.333 .466 11.693

For cohort tingkat depresi =

sedang 1.308 .796 2.149

For cohort tingkat depresi =

ringan .560 .179 1.759

N of Valid Cases 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

53

lama terdiagnosis * tingkat depresi

Crosstab

tingkat depresi

Total ringan sedang

lama terdiagnosis < 1 tahun Count 7 8 15

% of Total 23.3% 26.7% 50.0%

> = 1 tahun Count 3 12 15

% of Total 10.0% 40.0% 50.0%

Total Count 10 20 30

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 2.400a 1 .121

Continuity Correctionb 1.350 1 .245

Likelihood Ratio 2.451 1 .117

Fisher's Exact Test .245 .123

Linear-by-Linear

Association 2.320 1 .128

N of Valid Casesb 30

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std.

Errora Approx. T

b Approx. Sig.

Interval by

Interval

Pearson's R -.283 .172 -1.560 .130

c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.283 .172 -1.560 .130c

N of Valid Cases 30

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang filestress adalah batas nilai ambang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor ... gangguan pembentukan rantai globin alfa atau beta. Individu

54

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for lama terdiagnosis

(< 1 tahun / > = 1 tahun) .286 .056 1.446

For cohort tingkat depresi =

sedang .667 .390 1.140

For cohort tingkat depresi =

ringan 2.333 .741 7.352

N of Valid Cases 30

Mann-Whitney Test

Ranks

lama terdiagnosis N Mean Rank Sum of Ranks

tingkat depresi < 1 tahun 15 17.50 262.50

> = 1 tahun 15 13.50 202.50

Total 30

Test Statisticsa

tingkat depresi

Mann-Whitney U 82.500

Wilcoxon W 202.500

Z -1.523

Asymp. Sig. (2-tailed) .128

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .217b

a. Grouping Variable: lama terdiagnosis

b. Not corrected for ties.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user