bab i materi lompat jauh

10
BAB I TEKNIK LOMPAT JAUH Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya lompat jauh. Lompat jauh termasuk salah satu bagian dari nomor lompat, tetapi baik secara teknik maupun pelaksanaannya berbeda dengan lompat tinggi. Dalam lompat jauh ada dua teknik utama yang digunakan yaitu teknik menggantung dan teknik menendang (Gerry A. Carr, 1997: 135). Adapun Tamsir Riyadi (1982) menjelaskan bahwa dalam lompat jauh ada 3 (tiga) gaya yaitu gaya jongkok, gaya tegak (sneper), dan gaya jalan di udara. Adapun yang menyebabkan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terletak pada saat melayang di udara. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama. Sedangkan unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan lompat jauh, pada dasarnya sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada nomor lompat yang lain meliputi daya ledak (terutama kaki), kecepatan, kelentukan, koordinasi, keseimbangan dan lain-lain (Tamsir 1

Upload: eka-febri-p

Post on 22-Oct-2015

252 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

lompat jauh

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I materi lompat jauh

BAB I

TEKNIK LOMPAT JAUH

Lompat jauh merupakan salah satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya

gerak yang dilakukan, dari satu tempat ke tempat lainnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga

macam gaya yaitu : Lompat Jauh gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style), dan

gaya jalan di udara (walking in the air). Gaya-gaya lompat jauh mengatur sikap badan

sewaktu melayang di udara. Oleh karena itu teknik lompat jauh sering disebut juga gaya

lompat jauh.

Lompat jauh termasuk salah satu bagian dari nomor lompat, tetapi baik secara teknik

maupun pelaksanaannya berbeda dengan lompat tinggi. Dalam lompat jauh ada dua teknik

utama yang digunakan yaitu teknik menggantung dan teknik menendang (Gerry A. Carr,

1997: 135). Adapun Tamsir Riyadi (1982) menjelaskan bahwa dalam lompat jauh ada 3 (tiga)

gaya yaitu gaya jongkok, gaya tegak (sneper), dan gaya jalan di udara. Adapun yang

menyebabkan adanya perbedaan dari ketiga gaya tersebut sebenarnya hanya terletak pada

saat melayang di udara. Jadi mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari

ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama.

Sedangkan unsur-unsur yang berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam

melakukan lompat jauh, pada dasarnya sama dengan unsur-unsur yang terdapat pada nomor

lompat yang lain meliputi daya ledak (terutama kaki), kecepatan, kelentukan, koordinasi,

keseimbangan dan lain-lain (Tamsir Riyadi, 1982: 86).

Perlu diketahui bahwa yang menyebabkan adanya perbedaan adanya perbedaan dari ketiga

gaya tersebut sebenarnya hanya terdapat pada sat badan melayang di udara saja. Jadi

mengenai awalan, tumpuan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada

prinsipnya sama.

Lompat  jauh  mempunyai  empat  fase  gerakan,  yaitu  awalan,  tolakan/ tumpuan,

melayang di udara dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara

gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian mengenai

keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:

1

Page 2: BAB I materi lompat jauh

a.    Awalan

Awalan  adalah  langkah  utama yang diperlukan oleh pelompat untuk memperoleh

kecepatan pada waktu akan melompat. Awalan adalah penting untuk menghasilkan daya

lompatan yang kuat dan jauh. Awalan secara mendatar yang stabil akan membantu

pergerakan menegak yang kuat semasa lompatan di lakukan. Dalam menghasilkan awalan

mendatar dan menegak, konsentrasi dan ketepatan adalah penting. Biasaannya, pelompat

melakukan awalan yang mempunyai 18 hingga 22 langkah atau jarak di antara 25 hingga 40

meter. Untuk mendapatkan ketepatan, check mark dilakukan sebelum membuat lompatan

untuk memudahkan pelompat membuat awalan tepat dengan papan pelepas. Terdapat dua

cara untuk melakukan check mark yaitu cara pertama pelompat perlu mencari konsentrasi

melalui awalan yang berulang-ulang dan menandakan titik yang paling sesuai. Manakala cara

kedua ialah mencari konsentrasi melalui awalan dari papan pelepas tetapi ini kurang sesuai

jika tiupan angin yang terlalu kuat.

Gambar 1: Teknik membuat check mark

Gerakan awal dalam lompat jauh dimulai dengan berlari secepat mungkin. Gerakan lari

ini dilakukan semaksimal mungkin untuk mendapatkan tolakan terbaik. Pada saat berlari,

pelari sedang mengusahakan kecepatan secara horizontal yang kemudian akan diubah

menjadi kecepatan vertical dengan cara melakukan tolakan. Pada saat melakukan awalan,

seorang atlit harus memperhatikan beberapa hal antara lain:

2

Page 3: BAB I materi lompat jauh

1) Memahami jarak awalan dengan tenaga yang dibutuhkan untuk melompat. Misalnya

pelari pemula, untuk mendapatkan kecepatan maksimal ia bisa mengambil jarak lari

sekitar 35 meter. Sementara bagi mereka yang telah terlatih, jarak tempuh awalan lari

bisa berkisar 45 meter.

2) Hal penting di awalan adalah posisi berdiri. Hal ini tidak diatur secara baku tetapi

bergantung pada kebiasaan para atlit. Pilih kebiasaan yang menghasilkan jarak

lompatan maksimal.

3) Pada saat memulai awalan harus dengan lari yang pelan dan kemudian perlahan

mempercepat laju lari. Terkait kecepatan, atlit harus bisa mempertahankan

dinamikanya sampai ia melakukan tolakan.

4) Saat atlit telah mencapai kecepatan yang paling maksimal, maka gerakan lari dilepas

begiutu saja dengan tanpa mengurangi kecepatan yang diperoleh pada saat berlari.

b.    Tumpuan atau Tolakan

Tumpuan  atau  tolakan  adalah  gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang

terkuat, yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical yang dilakukan secara

cepat. Ini penting dalam menentukan pencapaian momentum menegak maksimum dan dalam

melakukan lompatan yang berkesan. Kecepatan lari dan daya konsistensi yang sesuai dapat

membantu menghasilkan tolakan yang baik dalam lompatan. Dijelaskan pelompat hanya

berada selama 0.11 s saat pada tahap pelepasan lompatan ini tetapi ini penting dalam

menentukan daya lompatan yang baik atau lompatan yang sempurna. Teknik tolakan/

tumpuan lompatan adalah disarankan sebagai berikut:

1) Pelompat perlu ada konsentrasi yang tinggi pada tahap tolakan lompatan.

2) Kaki haruslah kuat sebab ini merupakan tumpuan sebelum melayang.

3) Saat hendak bertumpu, atlit harus mampu melakukannya saat ia tepat berada pada

papan tumpuan.

4) Dalam keadaan bertumpu, tangan sebaiknya ikut diayunkan. Demikian juga kaki. Kaki

diayunkan dengan cara mengangkatnya tinggi hingga pinggul dan berada dalam posisi

lutut yang ditekuk.

5) Bahu dan dada di angkat keatas untuk membantu dalam membuat tolakan.

3

Page 4: BAB I materi lompat jauh

Gambar 2: Proses tolakan/ tumpuan dalam lompat jauh

Tolakan merupakan proses dimana di dalamnya mencakup perpindahan kecepatan yang

sebelumnya horizontal menjadi vertical. Tolakan dilakukan dengan sangat cepat dan kuat

dengan tujuan agar tubuh terangkat ke atas dari titik satu ke titik berikutnya sejauh mungkin.

Tolakan merupakan gerbang menuju poisis tubuh atlit pada saat ia melayang menuju titik

terjauh lompatannya. Tolakan yang baik selalu melibatkan kekuatan kaki juga kombinasi

ayunan kaki dan tangan yang dimulai dari posisi depan ke atas.

c.    Melayang di Udara

Sikap melayang adalah sikap setelah gerakan  lompatan dilakukan dan badan sudah

terangkat tinggi keatas. Menurut Aip Syarifuddin (1992 : 92/93) sikap dan gerakan badan di

udara sangat erat  hubungannya dengan kecepatan awalan dan kekuatan tolakan. Karena pada

waktu pelompat lepas dari papan tolakan badan si pelompat akan dipengaruhi oleh suatu

kekuatan yaitu gaya gravitasi (gaya penarik bumi).

Untuk itu, kecepatan lari awalan dan kekuatan pada waktu menolak harus dilakukan

oleh pelompat untuk mengetahui daya tarik bumi tersebut. Dengan demikian jelas bahwa

pada nomor lompat jauh kecepatan dan kekuatan sangat besar pengaruhnya terhadap hasil

tolakan. Tetapi, dengan mengadakan suatu perbaikan bentuk dan cara-cara melompat serta

mendarat, maka akan memperbaiki hasil lompatan. Perubahan dan perbaikan bentuk tersebut

dinamakan “gaya lompatan” yang sifatnya individual. Pada nomor lompat (khususnya lompat

4

Page 5: BAB I materi lompat jauh

jauh) perubahan bentuk akan gaya-gaya  lompatan itu tidak akan mempengaruhi parabola dari

titik berat badan, tetapi berguna untuk menjaga keseimbangan serta pandaratan yang lebih

baik.

Pada prinsipnya sikap badan diudara bertujuan untuk berada selama mungkin diudara

menjaga keseimbangan tubuh dan untuk mempersiapkan pendaratan. Sehubungan dengan itu

diusahakan jangan sampai menimbulkan perlambatan dari kecepatan yang telah dicapai.

Dengan demikian tubuh akan melayang lebih lama. 

Saat melayang diudara inilah yang membedakan gaya dalam lompat jauh, terdapat tiga

macam gaya yaitu :  gaya Jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya jalan di

udara (walking in the air).

Gambar 3: Gaya jongkok (Tuck)

Gambar 4: Gaya berjalan di udara (Walking in the air)

Gambar 5: Gaya menggantung (Hang style)

Cara melakukannya sebagai berikut :

1) Bersamaan melakukan tolakan, kaki diayun ke depan ke arah atas.5

Page 6: BAB I materi lompat jauh

2) Saat badan melayang di udara, kaki diturunkan. Bersamaan dengan itu, pinggul

didorong ke depan, kapala ditengadahkan, dada dibusungkan dan kedua tangan ke

atas arah belakang.

3) Saat akan mendarat, kedua kaki diayunkan ke depan, badan dibungkukkan dan kepala

ditundukkan siap untuk mendarat.

d.   Mendarat

Mendarat  adalah sikap jatuh dengan posisi kedua kaki menyentuh tanah secara

bersama-sama dengan lutut  dibengkokkan dan mengeper sehingga memungkinkan jatuhnya

badan kearah depan. Dalam menentukan jarak pencapaian yang maksimum, aspek pendaratan

memainkan peranan penting. Pergerakan yang sesuai mampu menghasilkan jarak yang

maksimum dan dapat mengelakkan gangguan pada momentum menegak. Teknik pendaratan

yang sesuai digunakan adalah jack-knifing. Teknik ini dapat mengimbangkan pergerakan ke

hadapan dengan pendaratan yang dilakukan. Ini dilakukan dengan membentuk ayunan kaki

dan tangan ke bagian depan. Melalui cara ini, rintangan yang terdapat pada badan pelompat

akan dipindahkan ke bagian kaki dan tangan.

Gambar 6: Sikap badan saat mendarat

Gerakan  mendarat  dapat  disimpulkan sebagai berikut : sebelum kaki menyentuh

pasir dengan kedua tumit, kedua kaki dalam keadaan lurus ke depan, maka segara diikuti

ayunan kedua lengan ke depan. Gerakan tersebut dimaksudkan supaya secepat mungkin

terjadi perpindahan posisi titik berat badan yang semula berada di belakang kedua kaki

berpindah ke depan, sehingga terjadi gerakan yang arahnya sesuai dengan arah lompatan

dengan demikian tubuh akan terdorong ke depan setelah menginjak  pasir. Untuk lebih 6

Page 7: BAB I materi lompat jauh

jelasnya, gambar dibawah ini menunjukkan serangkaian gerakan lompat jauh gaya jongkok

dari take-off sampai sikap mendarat.

Gambar 7: Proses awalan sampai pendaratan

Mendarat merupakan tahapan terakhir di dalam proses olahraga lompat jauh. Ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak mendarat, antara lain:

1) Dilakukan dengan konsentrasi serta daya sadar yang penuh agar gerakan yang tidak

perlu bisa dihindari.

2) Agar tidak terasa sakit, pendaratan harus dilakukan dengan memastikan kedua kaki

sejajar dan bagian tumit mendarat pertama kali dengan posisi seperti sedang menjepit.

3) Sebelum tumit atlit lompat jauh benar-benat menyentuh medium pendaratan, ia harus

benar-benar meluruskan kakinya ke depan. Hal ini dimaksudkan agar jarak di anatar

kedua kakinya tidak terlalu berjauhan. Apabila terlalu lebar jaraknya akan

mengurangi jarak jauhnya lompatan yang dicapai.

4) Saat mendarat, pastikan tumit segera berpijak agar pantat tidak mendarat di medium

pasir.

5) Setelah mendarat, pastikan tidak keluar atau kembali ke tempat awalan sebab

membuat pengukuran berubah. Dan jika bergerak ke belakang tentu jarak lompat akan

berkurang.

7