bab i laporan pbl 1.docx

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan lingkungan masyarakat merupakan faktor utama dalam penilaian derajat kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan khususnya jurusan kesehatan masyarakat dituntut untuk memepromosikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menambah wawasan mengenai kesehatan. Dengan demikian, pencegahan atas segala jenis wabah,vector, dan penyakit dapat ditanggulangi lebih dini. Dalam proses pembangunan menuju Indonesia sehat tentunya dimulai dari generasi muda yang peduli akan perilaku kesehatan terlebih khusus kepada indivdu itu sendiri yang berlanjut kepada lingkungan keluarga sehingga dapat meluas kepada masyarakat. Untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat sekarang ini keberadaan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya masih belum cukup. Maka dari itu, dibutuhkan tenaga kesehatan yang mampu membina masyarakat secara kolektif dan tidak individual, dan juga memiliki wawasan dan keterampilan serta ilmu pengetahuan yang berbeda dengan tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut harus dapat bekerjasama dan saling melengkapi dengan tenaga kesehatan yang ada. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah Sarjana Kesehatn Masyarakat (SKM). UU No 9 tahun 1960 pasal 2, tentang sehat adalah kesehatan badan, rohani, dan sosial bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa sehat bukan hanya dilihat dari keadaan fisik yang mampu beraktivitas rutin seperti biasanya. Kemampuan bersosialisasi dengan baik juga merupakan aspek penunjang terciptanya individu yang sehat terlepas dari adanya penyakit dan kecacatan. Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan proses pembelajaran kepada mahasiswa FKM untuk dapat

Upload: aninditta-putri

Post on 16-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I laporan pbl 1.docx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Keadaan lingkungan masyarakat merupakan faktor utama dalam penilaian derajat

kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan khususnya jurusan kesehatan masyarakat dituntut untuk memepromosikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menambah wawasan mengenai kesehatan. Dengan demikian, pencegahan atas segala jenis wabah,vector, dan penyakit dapat ditanggulangi lebih dini.

Dalam proses pembangunan menuju Indonesia sehat tentunya dimulai dari generasi muda yang peduli akan perilaku kesehatan terlebih khusus kepada indivdu itu sendiri yang berlanjut kepada lingkungan keluarga sehingga dapat meluas kepada masyarakat.

Untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat sekarang ini keberadaan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya masih belum cukup. Maka dari itu, dibutuhkan tenaga kesehatan yang mampu membina masyarakat secara kolektif dan tidak individual, dan juga memiliki wawasan dan keterampilan serta ilmu pengetahuan yang berbeda dengan tenaga kesehatan lainnya. Tenaga tersebut harus dapat bekerjasama dan saling melengkapi dengan tenaga kesehatan yang ada. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah Sarjana Kesehatn Masyarakat (SKM).

UU No 9 tahun 1960 pasal 2, tentang sehat adalah kesehatan badan, rohani, dan sosial bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa sehat bukan hanya dilihat dari keadaan fisik yang mampu beraktivitas rutin seperti biasanya. Kemampuan bersosialisasi dengan baik juga merupakan aspek penunjang terciptanya individu yang sehat terlepas dari adanya penyakit dan kecacatan.

Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan proses pembelajaran kepada mahasiswa FKM untuk dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada masyarakat tertentu hanya dengan melalui langkah-langkah pendekatan kepada masyarakat. Karenanya, kemampuan spesifik yang harus dimiliki tenaga profesi bidang kesehatan masyarakat melalui PBL ada 5 (lima), yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat2. Menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat3. Mengembangkan program intervensi kesehatan4. Melakukan pendekatan komunitas, dan5. Bekerja dalam tim multidisipliner

Page 2: BAB I laporan pbl 1.docx

Untuk itu, diperlukan pengetahuan mendalam tantang masyarakat, adat istiadat, serta budaya yang telah menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri agar pendekatan dengan masyarakat lebih mudah untuk dilakukan.

B. Tujuan PBL Tujuan Umum :

Meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa tentang Ilmu Kesehatan Masayarakat dan aplikasinya di tegah-tengah masyarakat.

Tujuan Khusus :1. Mahasiswa mampu melakukan komunity diagnosis melalui kegiatan

pengumpulan dan analisis data baik secara kuantitatif dan kualitatif dan melalui analisis situasi.

2. Mahasiswa mampu mengenal struktur social dan budaya msyarakat.3. Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dasar sebagai seorang

“change agent” di masyarakat.4. Mahasiswa mampu menyusun laporan kegiatan padda setiap kegiatan yang

dilakukan.

Page 3: BAB I laporan pbl 1.docx

BAB IIGAMBARAN UMUM LOKASIA. Keadaan Geografis

Desa Parenreng merupakan salah satu diantara desa yang ada di wilayah pemerintahan Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Seltan. Secara admnistrasi, Desa Parenreng terbagi menjadi 3 Dusun, antara lain : Dusun Maccope, Panritae, dan Parenreng.

Dalam kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL I) yang menjadi sasaran deskriptif kelompok kami adalah Dusun Panritae yang merupakan salah satu Dusun dari Desa Parenreng.

Secara umum letak Dusun Panritae adalah sebagai berikut :1. Sebelah utara berbatasan dengan RK Padangloang2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bareng3. Sebelah barat berbatasan dengan Rk Panritae4. Sebelah timur berbatasan dengan RK Lapie

B. Keadaan Demografi Berdasarkan Data Sekunder Tahun 2014 yang diperoleh dari kantor Desa Parenreng khusus untuk Dusun Panritae. Perincian jumlah penduduk berdasarkan data base sebagai berikut :1. Jumlah KK = 60 KK2. Jumlah laki-laki =133 Jiwa3. Jumlah perempuan =132 Jiwa4. Jumlah penduduk seluruhnya = 265 Jiwa

C. Status Kesehatan (H.L.Bloom)Menurut Hendrik.L.Bloom, ada 4 faktor yang mempengaruhi status kesehatan, yaitu :1. Lingkungan

Keadaan lingkungan Desa Parenreng Dusun Panritae bila dilihat dari hasil observasi yaitu pada umumnya dikelilingi oleh persawahan yang merupakan sumber pendapatan utama masyarakat. Selain itu, pemukiman warga yang berada di area pegunungan juga akan memperkaya gas oksigen Dusun Panritae sehingga meminimalisir pencemaran udara.

Lingkungan fisik Desa Parenreng Dusun Panritae telahmemenuhi standar sebagai lingkungan yang sehat dikarenakan kondisi tanah, air, dan udara yang masih dalam keadaan normal tanpa adanya pencemaran.

2. Perilaku masyarakat

Page 4: BAB I laporan pbl 1.docx

Dari segi perilaku,tingkat kesehatan masyarakat masih dalam kategori standar, terbukti dari kebiasaan masyarakat Dusun Panritaeyang telah memiliki kesadaran akan perilaku sehat yang terlihat dari perilakumemasak air sebelum dikonsumsi, artinya masyarakat setempat sadar akan adanya bakteri yang berbahaya apabila dikonsumsi tanpa dimasak terlebih dahulu.

3. Pelayanan KesehatanPosyandu merupakan program kesehatan yang diadakan setiap

bulan yang mendapatkan respon baik dari masyarakat, terlihat dari hasil data yang terkumpul bahwa hampir semua yang memiliki anak balita telah mengunjungi kegiatan posyandu yang dilaksanakan sebulan terakhir.

4. Hereditas atau GenetikaBerdasarkan hasil data dan observasi dapat diketahui bahwa tidak

ada penyakit keturunan atau hereditas pada penduduk Dusun Panritae.

Page 5: BAB I laporan pbl 1.docx

BAB IIIMETODE DAN PENDEKATAN

A. Kegiatan PBL I1. Kegiatan Pokok

Kegiatan pokok dari PBL I menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan alat bantu berupa kuesioner.

Metode kuantitatif ini dimulai dari kegiatan observasi lapangan, pembuatan MAPPING (peta), pendataan , editing, tabulasi data, dan kemudian diakhiri dengan pembuatan laporan kegiatan.

Metode kualitatif dimulai dari teknik wawancara kemudian menganalisis data hasil wawancara dan diakhiri dengan pembuatan laporan kegiatan.

2. Kegiatan EkstraKegiatan ekstra yang kami lakukan saat berada di posko, semuanya

terlaksana dengan baik karena mendapat respon yang baik dari masyarakat. Adapun kegiatan ekstra yang kami laksanakan antara lain, ikut berpasrtisipasi dalam maulid Nabi Muhammad SAW dan membersihkan masjid.

3. Lokasi dan Waktu PelaksanaanPelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) dilaksanakan pada

tanggal 14 Januari-28 Januari 2015 berlokasi di Kabupaten Pangkep Kecamatan Segeri Desa Parenreng Dusun Panritae.

4. PopulasiBerdasarkan data primer yang berasal dari kantor Desa menyebutkan

bahwa jumlah penduduk yang bermukim di Dusun Parenreng adalah 263 jiwa dengan 59 KK.

5. Jenis dan Sumber DataData yang diperoleh bersumber dari warga Dusun Panritae yang merupakan

responden dalam pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara yang mengacu pada daftar pertanyaan kuesioner. Sedangkan jenis data yang terkumpul adalah jenis data kualitatif dan data kuantitatif.

6. Pengolahan dan Analisa Data a. Data Kuantitatif

Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan cara mengedit dan menganalisa data dengan menggunakan SPSS 16.

b. Data Kualitatif

Page 6: BAB I laporan pbl 1.docx

Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan cara menganalisa jawaban resonden sesuai dengan pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan analisis univariat Deskriptif.

7. Teknik Pengumpulan Data a. Data Kuantitatif

Metode pengumpulan data kuantitatif yaitu observasi lapangan yang menggunakan teknik survey dan pengisian kuesioner.

b. Data KualitatifPengumpulan data dengan metode wawancara

Page 7: BAB I laporan pbl 1.docx

BAB IVHASIL PENDATAAN

A. Data Kuantitatif Rumah Tanggaa. Karakteristik Rumah Tangga

Tabel 1 berikut menunjukkan Data berdasarkan Karakteristik Rumah Tangga yang telah didata diperoleh Data sebagai berikut :

TABEL 1 DISTRIBUSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA

DI DUSUN PANRITAE DESA PARENRENG KEC. SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

VariabelFrekuansi

Persen (%)

Jumlah ART 1. ≤ 5 orang 44 73.32. > 5 orang 16 26.7Total 60 100.0Jenis Kelamin    1. Laki-laki 133 50.22. Perempuan 132 49.8

Total 265 100.0

Kelompok Umur    

0-60 Bulan 42 16.06-17 tahun 62 23.7

18-28 tahun 41 17.0

29-39 tahun 45 16.4

40-50 tahun 34 12.8

51-61 tahun 29 11.1

62-72 tahun 9 3.4

73-83 tahun 2 .8

>83 tahun 1 .4

Total 265 100.0

Sumber: Data Primer

Interpretasi :

Page 8: BAB I laporan pbl 1.docx

Dari table 1 (Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Anggota Rumah tangga) diketahui bahwa sebagian besar responden terdiri dari ≤ 5 orang anggota rumah tangga (ART) dalam satu keluarga yaitu sebanyak 44 KK (73,3%) sedangkan responden yang terdiri dari > 5 anggota rumah tangga (ART) dalam satu keluarga yaitu sebanyak 16 KK (27,6%). Sebagian besar Dusun Panritae mempunyai penduduk yang berusia ≤ 50 tahun sebanyak 222 jiwa (85.9%), adapun responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 133 jiwa (50.2%) dan responden yang berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 132 jiwa (49.8%).

B. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Tabel 2 berikut menunjukkan Data berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi yang telah diperoleh sebagai berikut :

TABEL 2 DISTRIBUSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK BERDASARKAN SOSIAL EKONOMI

DUSUN PANRITAE DESA PARENRENG KEC. SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

1. Pekerjaan Frekuensi

Persen (%)

1. Tidak bekerja 32 12.2

2. Petani 65 24.5

3. Tukang kayu 3 1.1

4. Wiraswasta 8 3.1

5. Ibu Rumah Tangga 56 21.1

6. Lainnya 3 1.1

7. Petani penggarap 1 .4

8. Pedagang/penjual 3 1.1

9. Buruh harian 4 1.5

10. Peg. Negeri/TNI/polri 4 1.5

11. Peg. Swasta 2 .8

12. Belum bekerja 84 32.1

Total 265 100.0

2. Pendapatan 1. ≤ 1000000 30 11.3

2. > 1000000 35 13.2

3. Tidak memliki pendapatan 199 76.0

Total 265 100.0

Page 9: BAB I laporan pbl 1.docx

Pendidikan    1. Tidak pernah sekolah 10 3.8

2. Tidak tamat SD/MI 26 9.9

3. Tamat SD/MI 127 47.9

4. SMP/MTs/sederajat 30 11.5

5. SMA/MA/sederajat 15 5.7

6. Diploma 4 1.5

7. S1 4 1.5

8. S2/S3 1 .4

9. Belum sekolah 48 18.3

Total 265 100.0

Sumber Data: Data Primer

Interpretasi :

Dari tabel 2 ( Distribusi responden berdasarkan karakteristik sosial ekonomi) dapat dilihat bahwa pekerjaan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat di dusun Panritae, yaitu sebagai Petani (24.5 %) dengan jumlah sebanyak 65 jiwa. Sementara itu, rata-rata pendapatan penduduk Dusun Panritae adalah >1.000.000 (13.2%) dengan jumlah sebanyak 35 jiwa. Ditinjau dari segi tingkat pendidikan terakhir sebagaian besar dari penduduk Dusun Panritae menyelesaikan pendidikannya hingga tamat SD/MI (47,9%) sebanyak 127 jiwa.

Page 10: BAB I laporan pbl 1.docx

C. Karakteristik Perumahan dan Lingkungan Tabel 3 berikut menunjukkan Data tentang Perumahan dan Lingkungan yang telah diperoleh sebagai berikut :

TABEL 3 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN KARAKTERISTIK

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DUSUN PANRITAE DESA PARENRENG

KEC. SEGERI KAB. PANGKEPTAHUN 2015

1. Jenis Rumah yang dimiliki Frequency Percent

1. Panggung 54 90.0

2. Permanen 3 5.0

3. Semi permanen 3 5.0

Total 60 100.0

2. Kepemilikan Pekarangan1. Tidak 17 28.3

2. Ya 43 71.7

Total 60 100.0

3. Penggunaan Pekarangan 1. Ditanami sayur dan buah 17 28.3

2.Tempat pemeliharaan hewan ternak

2 3.3

3.Tidak digunakan 19 31.7

4. Lainnya 5 8.3

5. Tidak memiliki pekarangan 17 28.3

Total 60 100.0

4.Pemanfaatan Hasil Pekarangan1.Tidak 20 33.32. Ya 24 40.0

3. Tidak memiliki 16 26.7

Total 60 100.0

5. Keadaan Lantai1. Semen 10 16.7

2. Tanah 1 1.7

3. Kayu 46 76.7

Page 11: BAB I laporan pbl 1.docx

4. Lainnya (Keramik) 3 5.0

Total 60 100.0

6. Keadaan Dinding1. Semen 1 1.72. Batu 5 8.3

3. Kayu 50 83.3

4. Seng 3 5.0

5. Lainnya (Tembok) 1 1.7

Total 60 100.0

7. Keadaan Atap Rumah1. Seng 59 98.32. Lainnya (Genteng) 1 1.7

Total 60 100.0

Sumber Data : Primer

Interpretasi :Dari tabel 3 (Distribusi Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi ) dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk memiliki jenis rumah panggung sebanyak 54KK (90.0%) dan jenis rumah permanen dan semi permanen yaitu sebanyak 6 KK (10,0%). Sebagian besar dari penduduk yang memiliki pekarangan memanfaatkan pekarangannya dengan jumlah penduduk 24 KK (40.0 %) dan yang tidak memanfaatkan sebanyak 20 KK (33.3 %). Sedangkan keadaan lantai yang dimiliki oleh penduduk sebagian besar adalah kayu sebanyak 46 KK (76.7%) dengan keadaan lantai lainnya yaitu berjumlah 3 KK (5.0%). Untuk keadaan dinding yang dimiliki penduduk Dusun Panritae adalah dominan kayu dengan jumlah 50 KK (83.3%) dan yang paling sedikit adalah dinding tembok. Sebagian besar dari keadaan atap rumah penduduk adalah seng dengan jumlah 59 KK (98.3 %) dan 1 KK yang menggunakan Genteng.

Page 12: BAB I laporan pbl 1.docx

D. Pengeluaran Rumah TanggaTabel 5 berikut menunjukkan Data tentang Pengeluaran Rumah Tangga yang telah diperoleh sebagai berikut :

TABEL 5 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENGELUARAN Rumah Tangga

DUSUN PANRITAE DESA PARENRENGKEC. SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

1. Biaya pengeluaran untuk beras/gandum/jagung, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, rempah-rempah (bumbu), buah-buahan selama seminggu

Variabel Frekuensi Persen (%)1. ≤ 100000 34 56.72. >100000 26 43.3Total 60 1002.Biaya Pengeluaran Minuman Selama Seminggu1. ≤ 10000 28 46.72. >10000 24 403. Tidak ada 8 13.3Total 60 1003. Biaya Pengeluaran Minyak dan Lemak Selama Seminggu1. ≤ 15000 48 802. > 15000 12 20Total 60 1004. Biaya Pengeluaran Makanan Bayi Selama Seminggu1. ≤ 10000 5 8.42. > 10000 2 3.33. tidak ada 53 88.3Total 60 1005. Biaya Pengeluaran untuk Konsumsi Makanan Lain Selama Seminggu1. ≤ 15000 7 11.72. > 15000 4 6.63. Tidak ada 49 81.7 60 100

Page 13: BAB I laporan pbl 1.docx

6. Biaya Pengeluaran untuk Makanan Olahan Selama Seminggu1. ≤ 15000 7 11.72. > 15000 3 5Tidak ada 50 83.3Total 60 1007. Biaya Pengeluaran untuk Tembakau dan Sirih Selama Seminggu1. ≤ 50000 30 502. > 50000 10 16.73. tidak ada 20 33.3Total 60 1008. Total Pengeluaran Pangan Selama Seminggu Terakhir1. ≤ 150000 28 46.72. > 150000 32 53.3Total 60 1009. Biaya Pengeluaran untuk Rumah, Bahan bakar, Listrik, dan Air Selama 1 Bulan Terakhir1. ≤ 100000 52 86.72. >100000 8 13.3Total 60 10010. Biaya Pengeluaran Barang dan Jasa Selama Satu Bulan Terakhir1. ≤ 50000 50 83.32. > 50000 5 8.33. Tidak ada 5 8.3Total 60 99.911. Total Pengeluaran non Pangan Selama 12 Bulan Terakhir 1. < 1000000 36 602. > 1000000 24 40Total 60 10012. Biaya Pengeluaran untuk Pakaian Selama 1 tahun Terakhir1. ≤ 500000 48 802. >500000 12 20Total 60 10012. Biaya Pengeluaran untuk Furnitur Selama 1 tahun Terakhir1. ≤ 500000 19 31.72. >500000 27 45

Page 14: BAB I laporan pbl 1.docx

3. Tidak ada 14 23.3Total 60 100

13. Biaya Pengeluaran untuk Pajak dan Asuransi Selama 1 tahun Terakhir1. ≤ 50000 44 73.42. > 50000 14 23.33. Tidak ada 2 3.3Total 60 10014. Biaya Pengeluaran untuk Pesta dan Perayaan Selama 1 tahun Terakhir1. ≤ 500000 22 36.72. > 500000 28 46.73. Tidak ada 10 16.6Total 60 10015. Total Pengeluaran Pangan dan non Pangan selama 12 Bulan Terakhir1. < 10000000 35 58.32. >10000000 25 41.7Total 60 100

Sumber Data : Primer

Interpretasi :Jumlah Pengeluaran pangan penduduk Dusun Panritae selama seminggu terakhir adalah >150000 dengan jumlah penduduk 32 KK (53,3 %). Sementara jumlah biaya untuk pengeluaran rumah, bahan bakar, listrik, dan air penduduk selama sebulan terakhir adalah ≤ 100000 dengan jumlah penduduk 52 KK (86,7%). Kebanyakan dari mayarakat penduduk Dusun Panritae mengeluarkan biaya untuk jasa selama satu bulan terakhir adalah ≤ 50000 dengan frekuensi 50 KK (83,3 %). Untuk biaya pengeluaran non pangan penduduk selama satu tahun berjumlah ≤ 1000000 dengan jumlah 36 KK (60%). Sehingga dapat dijumlahkan, total biaya pengeluaran penduduk Dusun Panritae untuk pangan dan non pangan selama setahun terakhir adalah 10000000 dengan jumlah 35 KK (58,3 %)

Page 15: BAB I laporan pbl 1.docx

G. Status Gizi dan Anak Tabel 7 berikut menunjukkan Data tentang Pengeluaran Rumah Tangga yang telah

diperoleh sebagai berikut :TABEL 7

DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN STATUS GIZI DANKESEHATAN IBU HAMIL DUSUN PANRITAE DESA

PARENRENGKEC. SEGERI KAB. PANGKEPTAHUN 2015

1. yang membantu proses persalinan Frekuensi Persen (%)1. o 43 71.72. Tidak ada (melahirkan sendiri) 2 3.33. Keluarga 1 1.74. Dukun dan keluarga 2 3.35. Dokter 3 5.06. Bidan 5 8.37. Bidan dan dukun 3 5.08. Perawat dan bidan 1 1.7Total 60 100.02. Status Kelahiran1. 0 43 71.72. Aterm (lahir cukup bulan) 17 28.3Total 60 100.03. Berat Badan Lahir1. ≤ 3000 9 15.02. > 3000 4 6.73. 0 47 78.3Total 60 100.0

4. Waktu Lahir Bayi Ditimbang1. Ya 49 81.72. Tidak 11 18.3

Total 60 100.05. Imunisasi yang Diterima1.    BCG 13 21.7

2.    DPT1 13 21.7

3.    DPT2 12 20.0

4.    DPT3 12 20.0

5.    Polio 1 13 21.7

6.    Polio 2 11 18.3

7.    Polio 3 11 18.3

8.    Campak 11 18.3

9.    Hepatitis B1 7 11.7

10.Hepatitis B2 7 11.7

Page 16: BAB I laporan pbl 1.docx

11. Hepatitis B3 7 11.7

6. Yang Pernah Mendapat Imunisasi1. ya 14 23.32. Tidak 46 76.7Total 60 100.0

7. Yang Pernah Sakit dalam satu Bulan Terakhir1. ya 10 16.72. Tidak 50 83.3Total 60 100.0

8. Gejala anak yang sakit:1.    Demam 9 15.0

2.    Batuk 5 8.3

3.    Beringus 6 10.0

4.    Berak-berak 3 5.0

5.    Lainnya (gatal-gatal & muntah-muntah)

2 3.4

9. Tempat Membawa Anak jika Sakit1. 0 29 48.32. Puskesmas/pustu 7 11.73. Di rumah saja 2 3.34. Tidak pernah sakit 22 36.7Total 60 100.010. Pernah ke Posyandu1. tidak 48 80.02. ya 12 20.0Total 60 100.011. Pelayanan yang di peroleh di posyandu1. Penimbangan balita 12 20.0

2. Pemberian imunisasi 8 13.3

3. Penyuluhan kesehatan 7 11.7

4. Pemberian makanan tambahan 7 11.7

5. Pemberian vitamin A 7 11.7

12. Ibu yang diberikan Kartu Menuju Sehat (KMS)/KIA 19 31.7

13. Status Gizi Balita Menurut KMS1. 0 36 60.02. Normal 17 28.33. Buruk 1 1.74. Diatas normal 1 1.75. Tidak memiliki KMS/Buku KIA 5 8.3Total 60 100.014. Anak Ibu Pernah disusui1. TIDAK 41 68.32. YA 19 31.7Total 60 100.015. Pemberian Colostrum (ASI Pertama) pada Bayi

Page 17: BAB I laporan pbl 1.docx

1. TIDAK 42 70.02. YA 18 30.0Total 60 100.016. Makanan /Minuman selain ASI1. Air Putih 1 1.717. Umur Anak tidak diberi ASI (bulan)1. ≤ 12 bulan 12 20.02. >12 bulan 6 10.03. 0 42 70.0

60 100.018. Makanan yang diberikan Pertama Kali1. 0 42 70.02. Bubur susu 2 3.33. Bubur beras 8 13.34. Nasi 6 10.05. Bubur instant buatan pabrik 1 1.76. Lainyya (Bubur Tepung) 1 1.7Total 60 100.0

Sumber : Data Primer

Interpretasi : Dari Tabel 7 (Distribusi Respnden Berdasarkan Status Gizi dan Kesehatan Ibu hamil ) dapat dilihat bahwa sebagian besar yang membantu persalinan ibu adalah bidan dengan jumlah 5 KK(8.3 %). Status kelahiran yaitu Aterm (lahir Cukup bulan) 17 KK (28.3%) sedangkan jumlah anak yang ditimbang waktu lahir adalah 11 anak dengan berat badan lahir ≤ 3000 gram (15.0 %). Adapun imunisasi yang diperoleh yaitu DPT1, DPT2, DPT3, dan Campak adalah 61 %, polio 1, poli 2, dan BCG (257 %), Polio 3 (18.3 %), Hepatitis B1 (11.7 %), B2 (11,7 %). Adapun anak yang pernah/sedang sakit dalam satu bulan terakhir berjumlah 10 Anak (16.7 %) dimana gejalanya sebagian besar adalah Demam (15.0%) dan tempat orang tua/kerabat membawa Anak yang sakit sebagian besar ke Puskesmas/Pustu (11.7%). Adapun balita yang pernah dibawa ke Posyandu (20%) sedangkan pelayanan yang diperleh di Posyandu yaitu Pemberian Vit. A (11.7%), Penimbangan Balita (20%), Pemberian Imunisasi (13.3%), Pemberian Makanan tambahan (11.7%), dan Penyuluhan Kesehatan (11.7%). Adapun ibu yang diberikan Kartu Menuju Sehat (KMS) berjumlah 19 orang (31.7%). Sedangkan status Gizi balita menurut (KMS) hamper seluruhnya Normal (28.3 %). Adapun anak yang pernah disusui atau sedang disusui mencakup seluruhnya yaitu 19 Anak (31.7%), dan Pemberian Colostrum pada bayi berjumlah 18 Anak (30%). Sebagian besar bayi sebelum diberi ASI diberikan makanan atau minuman yaitu air putih (1.7%). Kebanyakan makanan pertama kali yang diberikan yaitu Bubur beras (13.3%).

Page 18: BAB I laporan pbl 1.docx

TABEL 9

DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN GIZI KELUARGA

DUSUN PANRITAEDESA PARENRENG

KECSEGERIKAB. PANGKEP

TAHUN 2015

1. Frekuansi Makan sehari dalam Keluarga Frequency Percent2 kali 8 13.33 kali 51 85.0

4 kali 1 1.7

Total 60 100.0

2. Kebiasaan Sarapan Pagi1. Tidak 10 16.72. Ya 50 83.3

Total 60 100.0

3. Makanan pokok yang sering Dikonsumsi1. Beras 60 100.0

4. Jenis Sayuran yang Dikonsumsi1. Sayuran yang berwarna hijau (kangkung, bayam, dsb) 18 30.0

2. Sayuran yang berwarna kekuningan (wortel, labu dsb) 1 1.7

3. Sayuran yang berwarna hijau dengan berwarna kekuningan 14 23.3

4. Sayuran berwarna hijau dengan tidak berwarna 2 3.3

5. Sayuran berwarna kekuningan dengan tidak berwarna 2 3.3

6. Sayuran berwarna hijau,kekuningan dan tidak berwarna 23 38.3

Total 60 100.0

5. Makanan Yang dipantang

1. Ikan asin 3 1.72. Ikan kering 1 1.7

3. telur 5 1.7

4. Udang 4 1.7

5. Kepiting 2 3.4

6. Mie 1 1.7

7. Kacang panjang/ kangkung 2 3.4

6. Ada Tidaknya Makanan yang dipantang1. tidak ada 49 81.72. Ada 11 18.3

Page 19: BAB I laporan pbl 1.docx

Total 60 100.0

7. Menggunakan Garam Beryodium1.TIDAK 16 26.72. YA 44 73.3

Total 60 100.0

8. Kadar Garam Beryodium yang dikonsumsi1. 0 ppm 17 28.32. < 30 ppm 17 28.3

3. ≥ 30 ppm 26 43.3

Total 60 100.0

9. Bentuk Garam Beyodium1. Halus 6 10.02. Kasar 37 61.7

3. Tidak menggunakan garam beryodium 17 28.3

Total 60 100.0

10. Cara Memperleh Garam Beyodium1. Diberikan 4 6.72. Dibeli 39 65.0

3. Tidak menggunakan garam beryodium 17 28.3

Total 60 100.0

11. Tempat Membeli Garam Beryodium1. Pasar 25 41.72. Warung 15 25.0

3. Toko 2 3.3

4. Pedagang keliling 1 1.7

5. Tidak menggunakan garam beryodium 17 28.3

Total 60 100.0

Sumber: Data Primer

Interpretasi: Dari Tabel 9 (Distribusi Responden Berdasarkan Gizi Keluarga) dapat dilihat bahwa masyarakat Dusun Panritae sebagian besar memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari 51 KK (85.0%) dan kebiasan sarapan pagi 50 KK (83.3%). Masyarakat Panritae seluruhnya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok (100%). Adapun jenis sayuran yang dikonsumsi sebagian besar adalah sayuran berwarna hijau 23 KK (73.3%). Hampir seluruh masyarakat menggunakan garam beryodium 44 KK (73.3%) dengan bentuk garam yang dikonsumsi adalah kasar 37 KK (61.7%). Cara memperoleh garam beryodium kebanyak dari warga Panritae dengan dibeli 39 KK (65.0%). Adapun tempat membeli garam beryodium tersebut adalah di pasar 25 KK (41.7%). Untuk makanan pantangan, warga Dusun Panritae tidak banyak yang memiliki makanan pantangan tertentu, dari 11 KK yang memiliki makanan, jenis makanan yang paling banyak adalah telur 5 KK (1.7%).

TABEL 11

Page 20: BAB I laporan pbl 1.docx

DISTRIBUSIRESPONDENBERDASARKANPEMAHAMANKEAGAMAAN DUSUN PANRITAE DESA

PARENRENG KECSEGERIKAB. PANGKEP

TAHUN 2014

1. Mampu Menulis Arab Frekuensi Persen (%)

1. Tidak 135 50.92. Ya 130 49.1

Total 265 100.0

2. Tahu Cara Wudhu1.Ttidak 44 16.62. Ya 221 83.4

Total 265 100.0

3. Tahu Cara Mandi Wajib1. Tidak 127 47.92. Ya 138 52.1

Total 265 100.0

4. Tahu Cara Tayammum1. Tidak 180 67.92. Ya 85 32.1

Total 265 100.0

5. Tahu Istinja1. tidak 239 90.2

2. ya 26 9.8

Total 265 100.0

6. Adanya Upaya Yang Dilakukan Agar Dapat Menulis Arab1. Tidak Ada 7 11.72. Sekolah 36 60.0

3. TPA 12 20.0

4. Lainnya (Rumah) 5 8.3

Total 60 100.0

7. Bentuk Usaha Yang Dilakukan Agar Dapat Baca Qur'an1. Tidak Ada 16 26.72. Diajar oleh anggota keluarga 14 23.3

3. Belajar di TPA 28 46.7

Page 21: BAB I laporan pbl 1.docx

4. Lainnya 2 3.3

Total 60 100.0

Sumber: Data Primer

Interpretasi:Dari Tabel 11 (Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Keagamaan) dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih banyak yang tidak mampu menulis Arab (50.9%), untuk tata cara wudhu yang tahu sebanyak 221 (83.4%) dari 265 Jiwa Penduduk Dusun Panritae. Dari 265 jiwa warga Dusun Panritae yang tahu cara Tayammum (32.1%), istinja (32.1%). Adapun upaya yang paling banyak dilakaukan agar dapat baca Qur’an yaitu belajar di TPA (46.7%).

TABEL 12 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PERILAKU HIGIENIS

DUSUN PANRITAE DESA PARENRENG KEC. SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

1. Kebiasaan Mencuci Tangan sebelum makan Frekuensi Persen (%)Tidak 5 1.9Ya 260 98.1

Total 265 100.0

2. Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Menyiapkan Makanan 1. Tidak 67 25.32. Ya 198 74.7

Total 265 100.0

3. Kebiasaan Mnecuci Tangan Setelah BAB/ Mencebki Bayi1. Tidak 74 27.92. Ya 191 72.1

Total 265 100.0

4. Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Memegang Bnatang

1. Tidak 77 29.12. Ya 188 70.9

Total 265 100.0

5. Kebiasaan Mencuci Tangan Lainnya (Dari sawah ) 66 28.5

6. Tempat BAB 1. 0 3 1.12. JAMBAN/WC/KAKUS 161 60.8

3. KOLAM/SAWAH/SELOKAN 3 1.1

Page 22: BAB I laporan pbl 1.docx

4. SUNGAI/DANAU/LAUT 44 16.6

5. LUBANG TANAH 5 1.9

6. PANTAI/TANAH LAPANG/KEBUN/HALAMAN 2 .8

7. LAINNYA (SEMAK & HUTAN) 47 17.7

Total 265 100.0

Sumber: Data Primer

Interpretasi:Dari Tabel 12 (Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Higienis) dapat diketahui bahwa hampir semua masyarakat Panritae mencuci tangan sebelum makan (98.1%), sebelum menyiapkan makanan (74.7%), setelah BAB/Menceboki Bayi (72.1%), dan setelah memegang binatang (70.9%). Untuk warga yang sering ke sawah pun juga memiliki kebiasaan mencuci tangan pakai sabun setelah dari sawah (28.5%). Namun, untuk tempat BAB warga Panritae yang tidak memiliki jamban kebanyakan di semak dan hutan dengan jumlah 47 Jiwa (17.7%).

TABEL 13 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENGGUNAAN

TEMABAKAU DAN ALKOHOL DUSUN PANRITAEDESA PARENRENG KEC SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

Page 23: BAB I laporan pbl 1.docx

1. Pernah Merokok/ mengunyah 1 bln terakhir (ART > 10 thn)Frekuensi Persen (%)

1. Tidak 219 82.62. Ya 46 17.4

Total 265 100.0

2. Satu Tahun Terakhir Mengkonsumsi Alkohol1.Tidak 251 94.72. Ya 14 5.3

Total 265 100.0

3. Satu Bulan Terakhir Mengknsumsi Alkohol

1. Tidak 250 94.32. Ya 15 5.7

Total 265 100.0

Sumber: Data Primer

Dari tabel 13 (Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Temabakau dan Alkohol dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat tidak pernah merokok (82.6%). Adapun yang tidak mengkonsumsi alkohol satu terakhir berjumlah 251 Jiwa (94.7%). Sedangkan yang tidak mengkonsumsi minuman alkohol satu bulan terakhir berjumlah 250 Jiwa (94.3%).

TABEL 14 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN PENYAKIT MENULAR

DUSUN PANRITAE DESA PARENRENGKEC SEGERI KAB. PANGKEP

TAHUN 2015

Page 24: BAB I laporan pbl 1.docx

1. Pneumonia1. Tidak 26

298.9

2. Ya 3 1.1

Total 265

100.0

2. Typhoid1. Tidak 26

5100.0

3. Malaria1. Tidak 26

198.5

2. Ya 4 1.5

Total 265

100.0

4. Diare/Mencret1. Tidak 24

893.6

2. Ya 17 6.4

Total 265

100.0

5. Campak 1. Tidak 26

499.6

2. Ya 1 .4

Total 265

100.0

6. Asma/bengek 1. Tidak 25

997.7

2. Ya 6 2.3

Total 265

100.0

7. TBCTidak 26

499.6

Ya 1 .4

Total 265

100.0

8. Tidak ada yang Menderita Penyakit DBD9. Tidak ada yang Menderita Penyakit Hepatitis10. Tidak ada yang Menderita Penyakit Jantung

Sumber: Data Primer

Interpretasi:

Page 25: BAB I laporan pbl 1.docx

Dari tabel 14 (Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Menular) dapat diketahui bahwa sebagian besar tidak menderita penyakit menular, tidak ada yang menderita Demam Typhoid, DBD, Hepatitis, dan Penyakit Jantung. Adapun penyakit yang sebagian kecil diderita warga Dusun Panritae yaitu, Malaria (1.5%), Diare/Mencret (6.4%), Campak (0.4%), Asma/Bengek (2.3%), dan TBC (0.4%).

Page 26: BAB I laporan pbl 1.docx

BAB VPEMBAHASAN

A. Karakteristik Penduduk Berdasarkan hasil pendataan di Dusun Panritae terdapat 60 kepala

keluarga dengan jumlah penduduk 133 Jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 133 Jiwa jenis kelamin perempuan sehingga jumlah total penduduk Dusun Panritae adalah 260 Jiwa. Adapun jika ditinjau dari segi umur, 6-17 tahun merupakan umur dengan frekuensi tertinggi sebanyak 62 Jiwa (23.7%). Frekuensi umur terendah terletak pada usia>70-an. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari penduduk Dusun Panritae merupakan masih dalam kategori usia produktif yang memungkinkan dapat memperbaiki generasi muda Dusun Panritae.