bab 2.docx

Upload: garis-lintang-horizontal

Post on 04-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1 TanahDalam pengertian teknik secara umum, Braja M. Das mendefinisikan tanah sebagai material yang terdiri agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.Menurut Craig (1997) yang dimaksud dengan tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tidak mempunyai ikatan antara atau lemah ikatan antara partikel yang terbentuk karena pelapukan bantuan. Yang memperlemah ikatan tersebut adalah pengaruh karbonat atau oksidasi atau pengaruh kandungan organik.Menurut Karl Tarzaghi (1987) tanah adalah kumpulan (agregat) butiran bangunan, dikarenakan tanah tersebut berfungsi untuk mendukung beban yang diatasnya. Oleh karena itu tanah yang akan dipergunakan sebagai pendukung konstruksi haruslah dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan sebagai tanah dasar (subgrade).Tanah memiliki berbagai ukuran butiran dan dikelompokkan sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), atau lempung (clay), tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut. Kerikil adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-kadang juga mengandung partikel-partikel mineral quartz, feldspar, dan mineral lainnya. Begitu pula dengan pasir, sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar, serta mungkin juga terdapat mineral lainnya. Sedangkan lanau sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis dari tanah yang terdiri dari butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakanpecahan dari mineralmika. Dan berikutnya adalah lempung yang sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan partikel dari mika, mineral-mineral lempung dan mineral-mineral yang sangat halus lainnya. Selaim itu lempung didefinisikan sebagai golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002 mm. Namun demikian dibeberapa kasus, partikel berukuran antara 0,002 0,005 mm juga masih digolongkan sebagai partikel lempung.2.2 Klasifikasi TanahSistem klasifikasi Tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-kelompok dan subkelompok-subkelompok berdasarkan pemakaiannya. Terdapat dua sitem klasifikasi yang sering digunakan, yaitu sistem AASHTO (American Association of Highway and Transportation Official) dan sistem Unified.1. Sistem Klasifikasi AASHTOSistem klasifikasi AASHTO (American Association of Highway and Transportation Official) dikembangkan pada tahun 1929 sebagai Public Road Administration Classification System. Sistem ini sudah mengalami beberapa perbaikan, sedangkan yang berlaku saat ini adalah ASTM Standart No. D-3282, AASHTO metode M145 (sumber: Braja M Das, 1995). Klasifikasi AASHTO untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya (Braja M Das, 1995)

Catatan : Kelompok A-7 dibagi atas A-7-5 dan A-7-6 bergantung pada batas plastisnya (PL)Untuk PL>30 klasifikasinya A-7-5Untuk PL