bab 1 2 3 interna.doc

Upload: rahma

Post on 03-Mar-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    1/51

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Diabetes mellitus (DM) berasal dari kata Yunani diabanein, yang berarti

    tembus atau pancuran air, dan dari kata Latin mellitus yang berarti rasa

    manis.Di Indonesia (dan negara berbaasa Melayu) lebi dikenal sebagai

    kencing manis.!

    Diabetes Mellitus merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai ole

    adanya iperglikemia yang disebabkan de"ek sekresi insulin, de"ek ker#a insulin

    atau keduanya.$ Diabetes mellitus dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada

    penderitanya baik secara mikro%askular maupun makro%askular. &ala satu

    komplikasi kronis dari diabetes mellitus adala kaki diabetes dan ganggren

    diabetikum yang dapat menyebabkan amputasi pada ekstremitas. 'al ini

    menyebabkan ganggren diabetikum men#adi sala satu komplikasi diabetes

    mellitus yang paling ditakuti.!,$

    'iperglikemia pada DM dapat ter#adi karena masukan karboidrat yang

    berlebi,pemakaian glukosa ati yang bertamba,serta akibat insulin berkurang

    #umla maupun ker#anya.

    umla pasien diabetes dalam kurun aktu $*+- taun yang akan datang

    akan meningkat akibat peningkatan kemakmuran,perubaan pola demogra"i dan

    urbanisasi.Disamping itu #uga karena pola idup yang akan beruba men#adi pola

    idup beresiko.

    eningkatan #umla penderita diabetes mellitus tentu akan berdampak

    pada peningkatan #umla penderita yang beresiko terkena komplikasi ganggren

    diabetikum. ika al ini tidak ditangani secara tepat akan berdampak buruk bagi

    penderita.

    1

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    2/51

    1.2. Tujuan

    Laporan kasus ini dilaksanakan bertu#uan untuk men#elaskan mengenai

    penyakit /anggren Diabetikum dan melengkapi tugas kepaniteraan klinik senior

    di 0agian Ilmu enyakit Dalam 1ni%ersitas Islam &umatera 1tara.

    1.3. Manfaat

    Melalui makala ini, maka ge#ala+ge#ala kaki diabetes pada penderita

    Diabetes Melitus dapat dikenali dengan lebi aal seingga penanganan yang

    tepat dapat diberikan secara aal dan ter"okus.

    2

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    3/51

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. DEINISI

    Diabetes mellitus adala sala satu penyakit metabolik berupa gangguan

    metabolisme karboidrat, yakni penurunan penggunaan glukosa yang renda

    seingga mengkibatkan adanya penumpukan glukosa di dalam dara

    (iperglikemia). 2dapun penyebab ter#adinya penimbunan kadar glukosa di

    dalam dara tersebut iala adanya gangguan berupa kurangnya sekresi en3im

    insulin pada pancreas (DM tipe !), atau ter#adin gangguan "ungsi pada en3im

    insulin tersebut dalam metabolisme glukosa (DM tipe $)!,$,

    Diabetes mellitus adala sindrom yang disebabkan ole ketidakseimbangan

    antara kebutuan dan suplai insulin. &indrom ini ditandai ole adanya

    iperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas metabolisme karboidrat,

    lemak dan protein !-

    /anggren diabetikum adala luka keitaman karena sebaagian #aringan

    mati dan berbau busuk. /anggren diabetikum #uga diartikan sebagai suatu bentuk

    kematian #aringan pada penderita diabetes mellitus ole karena berkurangnya

    atau terentinya aliran dara ke #aringan tersebut, dimana sala satu mani"estasi

    kasnya adala kaki diabetikum.!,$

    Luka diabetik adala 4 luka yang ter#adi pada pasien diabetik yang

    melibatkan gangguan pada sara" periperal dan autonomik (&uryadi, $--5). Luka

    diabetik adala luka yang ter#adi karena adanya kelainan pada sara", kelainan

    pembulu dara dan kemudian adanya in"eksi. 0ila in"eksi tidak diatasi dengan

    baik, al itu akan berlan#ut men#adi pembusukan bakan dapat diamputasi

    (raboo, $--6). 7er#adinya kaki diabetik tidak terlepas dari tingginya kadar

    glukosa dara penyandang diabetes. 7ingginya kadar gula dara berkelan#utan

    dan dalam #angka aktu yang lama dapat menimbulkan masala ada kaki

    penyandang diabetes.6

    3

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    4/51

    2.2. EPIDEMI!L!"I

    1ntuk mengetaui epidemiologi kaki diabetikum yang merupakan sala

    satu komplikasi diabetes, maka kita terlebi daulu arus mengetaui

    epidemiologi diabetes mellitus (DM) baik tipe ! maupun tipe $. La#u peningkatan

    dan pre%ention penderita DM tipe ! meningkat $+*8 tiap taunnya. re%alensi

    DM tipe ! tertinggi terdapat di &candina%ia, sedangkan yang terenda berada di

    9ina dan epang. Laporan US Center for Disease Control and Prevention taun

    $-!! menyatakan baa sekitar satu#uta penduduk amerika menderita DM tipe !,

    dan pada taun $-!! #umla penderita DM adala :: #uta orang.

    &edangkan menurut ;'< (;orld 'ealt

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    5/51

    b. 2ngiopati diabetic

    c. >europati diabetic

    =aktor eksogen 4 a. 7rauma

    b. In"eksi

    c.

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    6/51

    ,) &nggunaan a,as kaki tidak t&pat.

    2.'. Pat$f&%&$l$g&

    7erdapat dua teori utama mengenai ter#adinya komplikasi kronik DM

    akibat iperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.*,:

    !. 7eori &orbitol

    'iperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel

    dan #aringan tertentu dapat mentrasport glukosa tanpa insulin. /lukosa

    yang berlebian ini tidak akan termetabolisme abis secara normal

    melalui glikolisis, tetapi sebaagian dengan prantaraan en3im aldose

    reduktase akan diuba men#adi sorbitol. ?emudian menyebabkan

    kerusakan dan perubaan "ungsi.*,:

    $.7eori /likosilasi

    2kibat iperglikemia akan menyebabkan ter#adinya glikosilasi pada

    semua protein, terutama yang mengandung senyaa lisin. =aktor utama

    yang berperan timbulnya kaki diabetik adala angiopati, neuropati, dan

    in"eksi.*,:

    Diabetes mellitus (DM) menyebabkan aterosclerosis dan neuropati,

    dimana keduanya akan menyebabkan resiko pembentukan ulkus pada

    ekstremitas meningkat. 2terosklerosis pada DM disebabkan ole adanya

    penebalan membran basalis kapiler, yanolisis arteriolar, dan proli"erasi

    endotelial.*,:

    2rteri yang biasa mengalami sklerosis antara lain 2. aortoiliac, 2.

    "emoropopliteal, dan 2. in"rapopliteal. &klerosis ini sangat terkait dengan

    tingginya kadar lo+density lipoprotein (LDL) dan %ery+lo+density lipoprotein

    (@LDL) pada penderita DM yang turut disertai dengan peningkatan "aktor %on

    6

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    7/51

    ;illebrand plasma dan "ibrinogen plasma, inibisi sintesis prostasiklin, dan

    peningkatan adesi"isitas platelet.

    *,:

    t&rosk,&rosis m&rupakan s&buah kondisi dimana art&ri

    m&n&ba, dan m&ny&mpit kar&na p&numpukan ,&mak pada

    bagian da,am p&mbu,uh darah. "&n&ba,nya art&ri di kaki dapat

    m&mp&ngaruhi otot-otot kaki kar&na b&rkurangnya sup,ai darah$

    s&hingga m&ngakibatkan k&s&mutan$ rasa tidak nyaman$ dan

    da,am 5angka 7aktu ,ama dapat m&ngakibatkan k&matian

    5aringan yang akan b&rk&mbang m&n5adi u,kus diab&tika.ros&s angiopati pada p&nd&rita !iab&t&s m&,,itus b&rupa

    p&ny&mpitan dan p&nyumbatan p&mbu,uh darah p&rif&r$ s&ring

    t&r5adi pada tungkai ba7ah t&rutama kaki$ akibat p&rfusi

    5aringan bagian dista, dari tungkai m&n5adi b&rkurang k&mudian

    timbu, u,kus diab&tika6.

    Iskemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan ole karena

    kekurangan dara dalam #aringan, seingga #aringan kekurangan oksigen. 'al ini

    disebabkan adanya proses makroangiopati pada pembulu dara seingga

    sirkulasi #aringan menurun yang ditandai ole ilang atau berkurangnya denyut

    nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki men#adi atro"i, dingin

    dan kuku menebal. ?elainan selan#utnya ter#adi nekrosis #aringan seingga

    timbul ulkus yang biasanya dimulai dari u#ung kaki atau tungkai. 2terosklerosis

    merupakan sebua kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena

    penumpukan lemak pada bagian dalam pembulu dara. Menebalnya arteri di

    kaki dapat mempengarui otot+otot kaki karena berkurangnya suplai dara,

    seingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam #angka aktu

    lama dapat mengakibatkan kematian #aringan yang akan berkembang men#adi

    ulkus kaki diabetes. roses angiopati pada penderita diabetes mellitus berupa

    penyempitan dan penyumbatan pembulu dara peri"er, sering ter#adi pada

    tungkai baa terutama kaki, akibat per"usi #aringan bagian distal tungkai

    men#adi berkurang kemudian timbul ulkus kaki diabetes

    9

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    8/51

    ada p&nd&rita !" yang tidak t&rk&nda,i akan m&ny&babkan

    p&n&ba,an tunika intima %hip&rp,asia m&mbram basa,is art&ri)pada p&mbu,uh darah b&sar dan p&mbu,uh kapi,&r bahkan dapat

    t&r5adi k&booran a,bumin k&,uar kapi,&r s&hingga m&ngganggu

    distribusi darah k& 5aringan dan timbu, n&krosis 5aringan yang

    m&ngakibatkan u,kus diab&tika. ritrosit pada p&nd&rita !"

    yang tidak t&rk&nda,i akan m&ningkatkan *b1 yang

    m&ny&babkan d&formabi,itas &ritrosit dan p&,&pasan oksig&n di

    5aringan o,&h &ritrosit t&rganggu$ s&hingga t&r5adi p&nyumbatan

    yang m&nggangu sirku,asi 5aringan dan k&kurangan oksig&n

    m&ngakibatkan k&matian 5aringan yang s&,an5utnya timbu, u,kus

    diab&tika. &ningkatan kadar brinog&n dan b&rtambahnya

    r&aktiitas trombosit m&ny&babkan tingginya agr&gasi s&, darah

    m&rah s&hingga sirku,asi darah m&n5adi ,ambat dan

    m&mudahkan t&rb&ntuknya trombosit pada dinding p&mbu,uh

    darah yang akan m&ngganggu sirku,asi darah.

    ada penderita ulkus kaki diabetes, *- 8 akan mengalami in"eksi akibat

    adanya glukosa dara yang tinggi karena merupakan media pertumbuan bakteri

    yang subur. 0akteri penyebab in"eksi pada ulkus diabetika yaitu kuman aerobik

    &tapylococcus atau &treptococcus serta kuman anaerob yaitu 9lostridium

    er"ringens, dan 9lostridium &eptikum.

    0akteri 9lostridium merupakan bakteri gram positi" anaerobic,

    memproduksi spora. /as ganggen A-+B*8 disebabkan ole 9lostridium

    per"ingens pada luka, dimana akan ter#adi penurunan suplai dara yang membuat

    lingkungan men#adi anaerob yang sesuai untuk media perkembangbiakan

    bakteri.*,:

    2.(. KLASIIKASI

    ;agner (!BA) membagi ganggren diabetik men#adi : tingkatan, yaitu 4

    1 Superfcial Ulcer

    ;

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    9/51

    a) Stadium 0 yaitu tidak t&rdapat ,&si . ku,it da,am

    k&adaan baik$ t&tapi d&ngan b&ntuk tu,ang kaki yangm&non5o, < harot arthropathi&s.

    b)Stadium I yaitu hi,angnya ,apisan ku,it hingga

    d&rmis dan kadang-kadang tampak tu,ang yang

    m&non5o,.2 Deep ulcers

    a) Stadium IIyaitu ,&si t&rbuka d&ngan p&n&trasi k&

    tu,ang atau t&ndon % d&ngan goa)b) Stadium III yaitu &n&trasi hingga da,am$

    ost&omy&,itis$ pyarhrosis$ p,antar abs&s atau inf&ksi

    hingga t&ndon.3 Gangrene

    a) Stadium IV yaitu gangr&n& s&bagian$ m&ny&bar

    hingga s&bagian dari 5ari kaki$ ku,it s&kitarnya

    s&,u,itis$ gangr&n& ,&mbab

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    10/51

    !. ?aki Diabetik akibat iskemia (?DI)

    Disebabkan penurunan aliran dara ke tungkai akibat adanyamakroangiopati (aterosclerosis) dari pembulu dara besar di tungkai, terutama

    di daera betis.

    /ambaran klinis ?DI 4

    enderita mengelu nyeri seaktu beristiraat.

    ada perabaan terasa dingin.

    ulsasi pembulu dara kurang kuat.

    Didapatkan ulkus sampai ganggren.

    $. ?aki Diabetic akibat >europati

    7er#adi kerusakan sara" somatic dan otonomik, tidak ada gangguan dari

    sirkulasi. ?linis di#umpai kaki kering, angat, kesemutan, mati rasa, oedem kaki,

    dengan pulsasi pembulu dara kaki teraba baik.

    !. ?lasi"ikasi diabetes 2D2 dan intoleranri glukosa abnormal

    diabetes melitus

    .7ipe !

    2utoimun

    Idiopatik

    .7ipe $

    . Diabetes melitus keamilan (/DM)

    . 7ipe spesi"ik lain

    a.cacat genetik "ungsi sel beta 4 M

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    11/51

    . /angguan glukosa puasa (I=/)

    2.). D&agn$%&% "anggren D&a*et&k

    2.).1. Ana+ne%&%

    enilaian ulkus dimulai dengan anamnesis, pemeriksaan "isik, dan

    pemeriksaan penun#ang. 2namnesis akti%itas arian, sepatu yang digunakan,

    pembentukan kalus, de"ormitas kaki, keluan neuropati, nyeri tungkai saat

    berakti%itas, lamanya pasien menderita DM, penyakit komorbid, kebiasaan

    (merokok, alcool), obat+obat yang sedang dikonsumsi, dan riayat menderita

    ulkusFamputasi sebelumnya.6

    /e#ala klinis tersering adala klaudikasio intermiten pada tungkai yang

    ditandai dengan rasa pegal, nyeri, kram otot, atau rasa lela otot. 0iasanya timbul

    seaktu melakukan akti%itas dan berkurang setela beristiraat. Lokasinya

    ter#adi pada distal dari tempat lesi penyempitan atau sumbatan. 6

    2.).2 Pe+er&k%aan &%&k

    emeriksaan "isik diarakan untuk mendapatkan deskripsi karakter ulkus,

    menentukan ada tidaknya in"eksi, menentukan penyebab dari ulkus, klasi"ikasi

    ulkus, dan melakukan pemeriksaan neuromuscular untuk menentukan ada

    tidaknya de"ormitas.6,A

    Inspeksi kaki untuk mengamati terdapat lukaFulkus pada kulit atau

    #aringan tubu pada kaki, pemeriksaan sensasi %ibrasiF rasa berkurang atau

    ilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis menurun atau ilang.

    2.).3. Pe+er&k%aan Penunjang ,an La*$rat$r&u+

    a. ?adar glukosa dara

    enderita diabetikum tentunya mengalami iperglikemi yang disebabkan

    ole de"ek sekresi insulin, de"ek ker#a insulin, atau keduanya. 'iperglikemia #uga

    11

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    12/51

    dapat ter#adi akibat masukan karboidrat berlebi, namun pemakaian glukosa tepi

    berkurang dan akibat dari produksi glukosa ati bertamba. &eingga, glukosatersebut akan masuk ke dalam aliran dara. 'al ini akan mempengarui

    konsentrasi aemoglobin, dan oksigenasi ke #aringan+#aringan. =aktor+"aktor

    tersebut dapat berpengaru pada kesembuan luka. ?arenanya, diperlukan

    pemeriksaan kadar glukosa untuk mengetaui dan mengontrol agar glukosa selalu

    senormal mungkin.6,A

    b. emeriksaan %askularisasi kaki

    'iperglikemia menyebabkan kelainan pembulu dara #uga kelainan

    neuropati yang mengakibatkan perubaan pada kulit dan otot #uga menyebabkan

    perubaan distribusi tekanan pada telapak kaki, yang selan#utnya akan

    mempermuda ter#adinya ulkus. emeriksaan %askularisasi untuk menge%aluasi

    keadaan pembulu dara tersebut bisa dengan cara non+in%asi", in%asi%e, atau

    semi in%asi%e. 2ntara lain, pemeriksaan 2nkle 0racial IndeG (20I), 2ngkle

    pressure, toe pressure, dan #uga ekodopler.6,A

    rosedur pengukuran 2ngkle 0racial ressure IndeG (20I)

    !. osisikan pasien dalam posisi supinasi, sebelum dilakukan pemeriksaan

    istiraatkan pasien selama !- menit.

    $. asangkan manset tensimeter di lengan atas dan tempatkan probe %ascular

    Doppler ultrasound di atas arteri bracialis dengan sudut 5*

    . ompa manset ingga $- mm'g di atas tekanan dara sistolik palpasi.

    5. ?empiskan manset secara perlaan+laan, dengarkan suara pertama yang

    terdengar ole probe yang asilnya merupakan tekanan dara sistolik arteri

    bracialis.

    *. 1langi pada lengan yang lain.

    12

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    13/51

    :. asang manset pada pergelangan kaki dan tempatkan probe %ascular

    Doppler ultrasound di atas arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis dengansudut 5*o.

    6. alpasi arteri dorsalis pedis kemudian pompa manset ingga $- mm'g

    diatas tekanan dara sistolik palpasi.

    A. ?empiskan manset, dengarkan sura pertama yang terdengar ole probe

    merupakan tekanan dara sistolik ankle.

    B. 1langi pada kaki yang lain.

    !-. ilila tekanan dara sistolik bracialis tertinggi dan tekanan dara

    sistolik ankle tertinggi.

    !!. >ilai 20I H 7ekanan dara sistolik bracialisF7ekanan dara sistolik ankle

    Intrepetasi >ilai 20I

    !. 20I !, >ormal

    $. 20I -,B!+!, embatasan per"usi

    . 20I -,: Iskemia sedang

    5. 20I J -,5 Iskemia berat

    c. 2rteriogra"i

    emeriksaan arteriogra"i ampir sama dengan pemeriksaan %askularisasi

    diatas. 'anya, pemeriksaan ini lebi spesi"ik "okus pada arteri dorsalis pedis

    dan arteri tibialis posterior. 0iasanya diikuti dengan pemeriksaan tekanan dara.

    7u#uannya utuk mempermuda mendapatkan gambaran pembulu dara

    tersebut.B

    d. =oto Eontgen pada kaki untuk menun#ukkan ada tidaknya osteomyelitis.!-

    13

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    14/51

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    15/51

    b. ?ontrol %ascular

    ?eadaan %ascular yang buruk tentu akan mengambat penyembuan luka.

    0erbagai langka diagnostik dan terapi dapat diker#akan sesuai dengan

    kondisi pasien. 1mumnya kelainan pembulu dara kapiler dapat dikenali

    melalui berbagai cara sederana seperti4!,$

    + ;arna dan suu kulit

    + erabaan arteri dorsalis pedis dan arteri tibialisposterior

    + engukuran tekanan dara

    c. Modi"ikasi "aktor resiko

    &top merokok

    Memperbaiki berbagai "aktor resiko terkait aterosklerosis

    + 'iperglikemia

    + 'ipertensi

    + Dislipidemia

    Me,&ka+ent$%a

    ! 7erapi "armakologis

    Mengacu pada berbagai penelitian yang suda dilakukan pada kelainan

    akibat aterosclerosis di tempat lain seperti #antung dan otak, mungkin

    obat seperti aspirin akan berman"aat bagi pembulu dara kaki pada

    penderita DM. 7etapi sampai saat ini belum ada bukti yang cukup kuat

    untuk mengan#urkan pemakaian obat tersebut secara rutin guna

    memperbaiki penyakit pembulu dara kaki seperti pada penderita DM.$

    18

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    16/51

    $ engontrolan tekanan

    0ertu#uan untuk meminimalisir tekanan pada daera luka yang dapat

    menyebabkan terganggunya proses penyembuan dan dapat menamba

    in"eksi pada luka.$

    enatalaksanaan 7erkini (latelet Eic lasma)

    Ini merupakan terapi baru dimana %olume plasma yang diberikan pada

    pasien tela diperkaya dengan platelet pasien tersebut. rosedur yang

    digunakan untuk membuat preparat latelet Eic lasma (E) adala

    dengan mengambil ole blod pasien, kemudian melakukan sentri"ugasi

    ingga didapatkan lapisan plasma dengan sedikit platelet, eritrosit, dan

    platelet dengan leukosit. ?onsentrat platelet ini kemudian diakti"kan

    dengan trombin, melalui antikoagulan yang akan mengasilkan

    pembentukan sumbatan "ibrin.$

    7erapi E ini dapat mempercepat penyembuan luka melalui

    pembentukan sumbat platelet yang membantu terbentuknya omeostasis

    dan sekresi protein akti" biologis, termasuk /ro "actor (/=). elepasan

    /= akan membuat lingkungan disekitar luka lebi kondusi" bagi untuk

    perbaikan #aringan dan dapat mempercepat penyembuan luka pasca

    operasi. Dalam penelitian, pemberian E dapat menyembukan luka

    pada ganggren diabetik sekitar 6 minggu.!-

    5.eraatan luka

    7enik Dressing pada luka Diabetikum

    7enik dressing pada luka diabetes yang terkini menekankan metode

    moist wound healing atau men#aga agar luka dalam keadaan lembab. Luka akan

    men#adi cepat sembu apabila eksudat dapat dikontrol, men#aga agar luka dalam

    keadaan lembab, luka tidak lengket dengan baan kompres, terindar dari in"eksi

    dan permeabel teradap gas. 7indakan dressing merupakan sala satu komponen

    penting

    16

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    17/51

    dalam mempercepat penyembuan lesi. rinsip dressing adala bagaimana

    menciptakan suasana dalam keadaan lembab seingga dapat meminimalisasitrauma dan risiko operasi. 2da beberapa "aktor yang arus dipertimbangkan

    dalam memili dressing yang akan digunakan, yaitu tipe ulkus, ada atau tidaknya

    eksudat, ada tidaknya in"eksi, kondisi kulit sekitar dan biaya. 2da beberapa #enis

    dressing yang sering dipakai dalam peraatan luka, seperti4

    hydrocolloid, hydrogel, calcium alginate, foam, kompres anti mikroba,

    dan sebagainya.

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    18/51

    sepalos"orin),dikombinasikan dengan obat yang berman"aat teradap

    kuman anaerob (misalnya metronida3ole)

    : rognosis

    rognosis untuk ganggren diabetik terutama pada kaki adala dubia et

    malam. enyembuan luka yang lambat dan meningkatnya kerentanan

    teradap in"eksi cenderung ter#adi seingga ganggren dapat meluas.!-

    BAB III

    1;

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    19/51

    ATATAN MEDIK PASIEN

    3.1 Ana+ne%a Pr&*a,&

    >ama 4 Marlina purba

    1mur 4 :A taun

    enis ?elamin 4 perempuan

    2gama 4 Islam

    &tatus erkainan 4 ?ain

    2lamat 4 Dusun II sipispis

    eker#aan 4 ibu ruma tangga7anggal Masuk 4 -$ "ebruari $-!:

    >o. E.M 4 -:!:B6

    3.2 Ana+ne%a Pen/ak&t

    ?eluan 1tama 4 ?aki kanan bengkak

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    20/51

    dan :G diruang 'D os mengelukan double lumen macet dan anya bisa !

    #am dilakukan cuci dara dan dian#urkan untuk raat inap untuk dilakukan

    perbaikan double lumen,seaktu diraat inap os tidak dapat bicara dengan

    #elas.setela cuci dara dapat kembali dilakukan pasien suda mulai dapat

    dia#ak berbicara dengan baik.

    3.3. Ana+ne%a 0en/ak&t ter,aulu

    Eiayat ipertensi 4 disangkal

    Eiayat diabetes mellitus 4 K !* taun yang lalu

    Eiayat penyaki #antung 4 disangkal

    Eiayat asma 4 disangkal

    Eiayat penyakit maag 4 disangkal

    3.# &a/at 0e+aka&an $*at

    adi 4 !--GFi

    20

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    21/51

    erna"asan 4 $5 GFi

    7emperature 4 :,*-9

    3.) Kea,aan 0en/ak&t

    ?eadaan penyakit 4 &edang

    2nemia 4 ()

    Ikterus 4 (+)

    &ianosis 4 (+)

    Dispnoe 4 (+)

    Cdema 4 (+)

    urpura 4 (+)

    7urgor kulit 4 kembali cepat

    ancaran a#a 4 tampak lema

    &ikap tidur paksa 4 (+)

    3.- Kea,aan g&4&

    00 4 *:

    70 4 !:- cm

    E0; 4 00 G !--8

    70+!--

    4 *: G !--8

    !:-+!--

    4 B,8 (>

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    22/51

    3.5 Pe+er&k%aan f&%&k

    1. Ke0ala

    + 0entuk 4 >ormocepali

    + ertumbuan Eambut 4 Dalam 0atas >ormal

    + >yeri tekan 4 (+)

    + erubaan lokal 4 (+)

    2. Muka

    + ancaran a#a 4 Lema

    + &embab 4 (+)

    + ucat 4 ()

    + ?uning 4 (+)

    + arase 4 (+)

    + /angguan lokal 4 (+)

    0. Mata

    + &tand mata 4 Dalam 0atas >ormal

    + /erakan 4 baik kesegala ara

    + CGo"talmus 4 (+)

    + tosis 4 (+)

    + Ikterus 4 (+)

    2nemia 4 ()

    + Eeaksi pupil 4 (F) isokor, diameter mm

    22

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    23/51

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    24/51

    + 0eslag 4 (+)

    + 7remor 4 (+)

    '. 7onsil

    + mera 4 (+)

    + bengkak 4 (+)

    + beslag 4 (+)

    2. Leer

    Inspeksi

    + &truma 4 tidak di#umpai pembesaran

    + ?elen#ar bengkak 4 7idak di#umpai pembesaran

    + ulsasi %ena 4 (+)

    + @enektasi 4 (+)

    alpasi

    + osisi tracea 4 medial, Dalam 0atas >ormal

    + >yeri tekan 4 (+)

    + 7ekanan %ena #ugularis 4 E +$cm '$o%algin :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    -B+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !*-FA- mm'g

    'E 4 !--GFi

    EE 4 $-GFi

    7 4 :,* -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    !0 $-gttFi

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#.ranitidine ! ampF!$ #am

    In#. >o%algin ! ampF(kFp)

    39

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    38/51

    Luka lecet dipunggung

    ()

    Luka pada kaki kiri ()

    >yeri pada kaki luka ()

    020 (+) ari

    02? ()

    Facl untuk

    peraatan luka

    eas primer ! "lsFari

    !-+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !*-FA- mm'g

    'E 4 !--GFi

    EE 4 $-GFi

    7 4 :,* -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    7erapi

    Diet DM !6-- kal.bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#.ranitidin ! ampF!$ #am

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    3;

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    39/51

    !!+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !-F6- mm'g

    'E 4 B$GFi

    EE 4 $GFi

    7 4 : -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    7erapi

    Diet !6-- kal bentuk M II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In".eas primer ! "lsFari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In# ranitidin ! ampF!$ #am

    In#. >o%orapidid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !$+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !*-F6- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $ GFi

    7 4 :,* -9

    ?/D ad random 4

    !:: grFdl

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    !0 $-gttFi

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#.ranitidin ! ampF!$ #am

    3=

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    40/51

    0atuk ()

    Luka pada kaki kiri ()

    >yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !-F:- mm'g

    'E 4 A5GFi

    EE 4 $5GFi

    7 4 6,$ -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()sedikit

    7erapi

    Diet !6-- kal.bentuk M II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In".eas primer !"Fari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In# ranitidin ! ampF!$ #am

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !5+-+$-!: ?1F 7erapi

    40

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    41/51

    &ens4 apatis

    7D 4 !:-F6- mm'g

    'E 4 !$-GFi

    EE 4 $AGFi

    7 4 B -9

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    Demam ()

    Diet DM !6-- kal bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In".eas primer ! "Fari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In# ranitidin ! ampF!$ #am

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !*+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !-F:- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $AGFi

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    !0 $-gttFi

    In".eas primer ! "lsFari

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    41

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    42/51

    7 4 :,$ o9 Mual ()

    Munta()

    0atuk ()

    Luka pada kaki kiri ()

    >yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In#.ranitidin ! ampF!$ #am

    In#. >o%orapid :+:+:

    in# Gelo della $4!( kFp)

    Facl untuk

    peraatan luka

    !:+-+$-!:

    &ens4 compos mentis

    7D 4!$-F:- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $5GFi

    7 4 :,* o9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    7erapi

    Diet Dm !6-- kal bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In".eas primer ! "Fari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#.ranitidin ! ampF!$ #am

    In#.Gilo4della $4!( kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    42

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    43/51

    02? ()

    Facl untuk

    peraatan luka

    ambroGol G9!

    !6+-+$-!:

    &ens4 9M

    7D 4 !5-FB- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $5GFi

    7 4 :,*-

    9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    7erapi

    Diet DM !6-- kal bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In". Cas primer ! "lsFari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#.ranitidin ! ampF!$ #am

    In#.Gilo4della $4! (kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !A+-+$-!: ?1F 7erapi

    43

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    44/51

    &ens4 9M

    7D 4 !!-F6- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $$GFi

    7 4 :.* -9

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    Diet DM !6-- kal.bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In".eas primer ! "lsFari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In# ranitidin ! ampF!$ #am

    In#.Gilo4della $4!(kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    !B+-+$-!:

    &ens4 9M

    7D 4 !$-F6- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $-GFi

    7 4 :,$ -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    !0 $-gttFi

    In" eas primer ! "lsFari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    44

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    45/51

    Munta()

    0atuk ()

    Luka pada kaki kiri ()

    >yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    In#. Eanitidin ! amp F!$ #am

    In#.Gilo4della $4!(kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    $-+-+$-!:

    &ens4 9M

    7D 4 !!-FA- mm'g

    'E 4 A-GFi

    EE 4 $-GFi

    7 4 :,A -9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    7erapi

    Diet DM !6-- kal bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In" eas primer ! "lsFari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#. Eanitidin ! amp F !$ #am

    In#.Gilo4della $4! (kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    $!+-+$-!:

    &ens4

    !5-F6- mm'g

    7D 4 !5-F6- mm'g

    'E 4 A- GFi

    EE 4 $5GFi

    7 4 :,*-

    9

    ?1F

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    7erapi

    Diet DM !6-- kal.bentuk MII

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In" eas primer ! "Fari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In#. Eanitidin ! ampF!$ #am

    In#.Gilo4della $4! (kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    in# cipro"loGacin !grF!$

    #am

    Facl untuk

    peraatan luka

    $$+-+$-!: ?1F 7erapi

    46

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    47/51

    &ens4 compos mentis

    7D 4 !!-F6- mm'g

    'E 4 6:GFi

    EE 4 $-GFi

    7 4 A -9

    Lemas()

    ucat ()

    ?on#ungti%a anemis ()

    yeri pada kaki luka ()

    020 ()

    02? ()

    Diet DM !6-- kal.bentuk M

    II

    I@=D ?2C> !0 $-gttFi

    In". Cas primer ! "Fari

    In# ce"triaGone !grF!$ #am

    In# cipro"loGacin ! grF!$ #am

    In".metronida3ole ! "lsFA #am

    In# ranitidine ! ampF!$ #am

    In#.Gilo4della $4! (kFp)

    In#. >o%orapid :+:+:

    Facl untuk

    peraatan luka

    49

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    48/51

    BAB I;

    DISKUSI

    Diabetes melitus adala suatu kumpulan ge#ala yang timbul pada

    seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa dara

    akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relati".

    Diabetes mellitus (DM) menyebabkan aterosclerosis dan neuropati,

    dimana keduanya akan menyebabkan resiko pembentukan ulkus pada

    ekstremitas meningkat. 2terosklerosis pada DM disebabkan ole adanya

    penebalan membran basalis kapiler, yanolisis arteriolar, dan proli"erasi

    endotelial.

    /anggren diabetikum diartikan sebagai suatu kematian #aringan yang

    disebabkan ole penyumbatan pembulu dara yang memberi makan

    (nekrosis iskemik), yang disebabkan ole mikroemboli aterotrombosisakibat adanya penyakit %askular peri"ir oklusi yang menyertai penderita

    diabetes

    ;agner (!BA) membagi ganggren diabetik men#adi : tingkatan, yaitu

    1 Superfcial Ulcera)Stadium 0 yaitu tidak t&rdapat ,&si . ku,it da,am

    k&adaan baik$ at&tapi d&ngan b&ntuk tu,ang kaki yang

    m&non5o, < harot arthropathi&s.

    4;

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    49/51

    b)Stadium I yaitu hi,angnya ,apisan ku,it hingga

    d&rmis dan kadang-kadang tampak tu,ang yangm&non5o,.2 Deep ulcers

    a) Stadium II yaitu ,&si t&rbuka d&ngan p&n&trasi

    k& tu,ang atau t&ndon % d&ngan goa)b) Stadium III yaitu &n&trasi hingga da,am$

    ost&omy&,itis$ pyarhrosis$ p,antar abs&s atau

    inf&ksi hingga t&ndon.3 Gangrene

    a) Stadium IVyaitu gangr&n& s&bagian$ m&ny&bar

    hingga s&bagian dari 5ari kaki$ ku,it s&kitarnya

    s&,u,itis$ gangr&n& ,&mbabeuropati4

    + 7er#adi kerusakan sara" somatic dan otonomik,

    + 7idak ada gangguan dari sirkulasi.

    + 'angat, kesemutan, mati rasa, oedem kaki, dengan pulsasi

    pembulu dara kaki teraba baik.

    4=

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    50/51

    BAB ;

    PENUTUP

    '.1. Ke%&+0ulan

    !. /anggren diabetikum merupakan sala satu komplikasi dari Diabetes

    mellitus yang disebut penyakit kaki diabetikum. .

    $. Diabetes Melitus menyebabkan aterosclerosis dan neuropati, dimana

    keduanya akan menyebabkan resiko pembentukan ulkus pada ekstremitas

    meningkat. In"eksi ganggren biasanya disebabkan ole suatu

    mikroorganisme dari sekitar kulit yang pada umumnya adala

    &tapylococcus aureus atau &treptococcus.

    . 1ntuk menegakkan diagnosa dapat dilakukan anamnesis, pemeriksaan

    "isik, pemeriksaan kadar glukosa dara, pemeriksaan ankle bracial

    pressure indeG, ateriogra"i, "oto rongen, dan kultur mikroorganisme.

    5. enatalaksanaan kon%ensional yang dapat dilakukan antara lain melalui

    control metabolic, re%askularisasi, dressing luka, control mikrobiologis,

    control tekanan, dan edukasi pada penderita seperti pemakaian alas

    sepatu. &edangkan penatalaksanaan terbaru yang dapat dilakukan adala

    metode latelet Eic lasma (E).

    *. rognosis penyakit ini sendiri adala dubia et malam.

    '.2. Saran ,an Kr&t&k

    Dengan kerendaan ati penulis, penulis sadar baa dalam makala ini

    masi banyak terdapat kekurangan, ole karena itu saran dan keritik yang bersi"at

    80

  • 7/26/2019 BAB 1 2 3 interna.doc

    51/51

    membangun dari pembaca, penulis arapkan demi kesempurnaan makala+

    makala dimasa+masa yang akan datang.

    DATA PUSTAKA

    !. &oegondo, &idartaan. &oeondo, radana. &ubekti, Imam. !BB*.

    Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu Cetakan kelima, !""#.

    akarta4 0alai enerbit =?1I

    $. &udoyo, 2ru ;. &etiyoadi, 0ambang. 2li, Idrus. dkk. $uku %&ar 'lmu

    Penyakit Dalam. ilid III. Cdisi I@. akrta4 ID =?1I. $--:.

    . =rykberg E/, 2rmstrong D/, /iurini et al. Diabetic "oot Disorders4 2

    clinical ractice /uide. Data trace 1&2 $--5

    5. Le%y , /a%in E, &oers E. Diabetes Mellitus 4 2 Disease o" 2bnormal

    9ellular 9alcium MetabolismQ 7e 2merican ournal o" Medicine

    !BB5RB:4$:-+$6

    *. =auci, 2ntony &. 0raunald, Cugene. ?asper, Dennis L. 'auser, &tepen

    L.(arrison)s Principle of 'nternal Medicine. !6t Cdition. 7e Mc/ra+

    'ill 9ompanies. $--A.

    :. rice, &yl%ia 2nderson. ;ilson, Lorraine Mc9arty. Patofisologi *onsep

    *linis Proses+proses Penyakit. Cdisi :. akarta4 C/9. $--*

    6. 9orin,C. 0uku ato"isiologi. Cdisi re%isis . $--B. akarta 4C/9.

    A. /leadle, onatan.%t a lance %namnesis dan Pemeriksaan -isik. akarta4

    enerbit Crlangga. $--6.

    B. Mans#oer, 2 dkk. $--6. ?apita &elekta ?edokteran. ilid ! edisi . akarta 4

    Media2esculapius.

    !-. &ubekti I. engelolaan nyeri neuropati diabetic. Dalam naska lengkap

    penyakit dalam. ertemuan Ilmia taunan $--:. 0agian Ilmu enyakit

    Dalam =akultas ?edokteran 1ni%ersitas Indonesia, akarta