awetan ka 2 p1

21
Laporan Praktikum Kimia Analisis II ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV) Oleh : Hananto Dwi Andono ( G1F008026 ) Nur Fatmi Alisah ( G1F008027 ) Firster Nugroho ( G1F008028 ) Nauli Marsha Andiani ( G1F008030 ) LABOTARORIUM KIMIA-FARMASI JURUSAN FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Upload: ayu-wikha

Post on 27-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Awetan KA 2 P1

Laporan Praktikum

Kimia Analisis II

ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

Oleh :

Hananto Dwi Andono ( G1F008026 )

Nur Fatmi Alisah ( G1F008027 )

Firster Nugroho ( G1F008028 )

Nauli Marsha Andiani ( G1F008030 )

LABOTARORIUM KIMIA-FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2010

Page 2: Awetan KA 2 P1

ANALISIS KUANTITATIF SEDIAAN TABLET AMOXICILLIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

I. Tujuan

Melakukan analisis kuantitatif senyawa obat dengan metode spektrofotometri UV.

II. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktiku kali ini adalah

Beaker glass Tabung reaksi Labu ukur 50 ml Labu ukur 10 ml Pipet ukur 5 ml Pipet ukur 1 ml Pipet tetes Sudip Timbangan Spektofotometer UV-VIS Kertas saring Corong Sentrifus Alat ukur waktu (jam tangan)

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah

Serbuk Amoxicillin standar Tablet amoxicillin generik NaOH 0,1N

III. Data Pengamatan

Page 3: Awetan KA 2 P1

Pembuatan kurva baku kadar amoxicillin

Sebanyak 100 mg amoxicillin standar dilarutkan dalam 50 ml NaOH.

Kadar amoxicillin pada kondisi awal :

Ad 50 ml NaOH kedua, kadar menjadi :

Pengambilan pertama :

Diambil 2 ml ad 10 ml NaOH, kadar menjadi : 2 ml x 0,04

=

Pengambilan kedua :

Diambil 3 ml ad 10 ml NaOH, kadar menjadi : 3 ml x 0,04

=

Pengambilan ketiga :

Diambil 4 ml ad 10 ml NaOH, kadar menjadi : 4 ml x 0,04

=

Absorbansi Kurva Baku :

1. 2 ml ad 10 ml NaOH = 0,263 A

2. 3 ml ad 10 ml NaOH = 0,374 A

3. 4 ml ad 10 ml NaOH = 0,504 A

Persamaan kurva baku (menurut perhitungan regresi linear) absorbansi vs kadar :

Y = 0,0331x – 0,0006 dan R = 0,9979

Pengukuran kadar amoxicillin

1 tablet amoxicillin sampel dilarutkan dalam 50 ml NaOH.

Page 4: Awetan KA 2 P1

Absorbansi sampel amoxicillin :

Pengenceran pertama : 1 ml ad 10 ml = ****

Pengenceran kedua : 1 ml ad 10 ml = ****

Pengenceran ketiga : 1 ml ad 10 ml = 0,725 A

Pengenceran keempat : 5 ml ad 10 ml = 0,434 A

Nilai absorbansi sampel dimasukkan ke persamaan kurva baku :

Y = 0,0331 ( 0,434 ) – 0,0006

= 0,0137

Atau menggunakan Hk. Lambert Beer

Jika nilai Y kita ganti menjadi = 1.

1 = 0,0331x – 0,0006

1,0006 = 0,0331x

x = 30,229

A = a x b x c

0,434 = 30,229 x 1x c

c =

Dari persamaan kurva baku didapat konsentrasi sampel dengan mengalikan faktor

pengenceran :

= 0,0137 x 50.000

Page 5: Awetan KA 2 P1

= 688,27

IV. Pembahasan

Dalam ilmu kefarmasiaan spektrofotometri digunakan untuk menganalisis kadar obat.

Spektrofotometri dapat mengindikasikan bahwa setiap obat harus dapat bekerja secara

maksimal dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Prinsip yang digunakan adalah

suatu molekul obat dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan

bahwa elektron molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi. bertujuan untuk

menetukan kadar obat secara spekrofotometri serapan pada daerah ultraviolet dan cahaya

tampak.

Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi

elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang

dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran

cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi

seluruh spektrum nampak 400-760 mm (Anonim, 1979).

Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi

yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh

perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 2003).

Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri bahwa metode ini memberikan

metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil (Anonim, 1979).

Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh

suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula

pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu

(Underwood, 1986).

Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke

dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang

tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm (Anonim, 1979).

Page 6: Awetan KA 2 P1

Keuntungan dari spektrofotometer untuk keperluan analisis kuantitatif adalah :

• Dapat digunakan secara luas

• Memiliki kepekaan yang tinggi

• Keseletifannya cukup baik

• Tingkat ketelitian tinggi

Syarat larutan yang dapat digunakan untuk analisis campuran dua komponen adalah

• Komponen-komponen dalam larutan tidak boleh saling bereaksi

• Penyerapan komponen-komponen tersebut tiak sama

• Komponen harus menyerap pada panjang gelombang tertentu

Senyawa-senyawa yang diukur dengan metoda spektrofotometri harus memenuhi

hukum Lambert-Beer, yaitu

• Bila suatu sinar monokromatis dilewatkan pada medium pengabsorbsi,maka berkurangnya

intensitas cahaya per unit tebal medium sebanding dengan intensitas cahaya tersebut.

• Berkurangnya intensitas cahaya per unit konsentrasi akan berbanding lurus dengan

intensitas cahaya.

Dari hukum Lambert Beer didapat rumus sebagai berikut

A = a.b.c A = -log T

Rumus yang digunakan untuk analisis dua komponen adalah :

A1 = ax1. b. cx + ay1 . b . cy

A2 = ax2 . b. cx + ay2 . b . cy

Dimana :

A1 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum pertama

A2 = serapan campuran pada panjang gelombang maksimum kedua

C = konsentrasi larutan

Keabsahan Hukum Beer

Kondisi berikut adalah keabsahan hukum Beer. Cahaya yang digunakan harus monokromatis,

bila tidak demikian maka akan diperoleh dua nilai absorbansi pada dua panjang gelombang.

Hukum tersebut tidak diikuti oleh larutan yang pekat. Konsentrasi lebih tinggi untuk

beberapa garam tidak berwarna justru mempunyai efek absorbsi yang berlawanan. Larutan

yang bersifat memancarkan pendar-fluor atau suspensi tidak selalu mengikuti hukum Beer.

Jika selama pengukuran pada larutan encer terjadi reaksi kimia seperti polimerisasi,

hidrolisis, asosiasi atau disosiasi, maka hukum Beer tidak berlaku.

Page 7: Awetan KA 2 P1

Cara Kerja Spektrofotometer

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan

pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada

sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200-650 nm ( 650-1100 nm ) agar daerah λ

yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup ” nol ”

galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih h yang diinginkan, buk fotosel

dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan ” nol ” galvanometer didapat dengan memutar

tombol sensitivitas. Dengan menggunakn tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada

100 %. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi

menunjukkan absorbansi larutan sampel.

Spektrofotometer Uv

Spektrum UV merupakam hasil interaksi antara radiasi elektromagentik (REM)

dengan molekul. REM merupakan bentuk energy radiasi yang mempunyai sifat gelombang

dan partikel (foton). Karena bersifat sebagai gelombang maka beberapa parameter perlu

diketahui, misalnya panjang gelombang, frekuensi, bilngan gelombang, dan serapan. REm

mempunyai vector listrik dan vector magnet yang bergetar dalam-dalam bidang-bidang yang

tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus pada arah perambatan radiasi.

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan

interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm.

Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.

Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil

yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan

satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron.

Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada

intinya yang memiliki dua pertikel.

Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat

menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan

transparan.

Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan

penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa

preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau

centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut

Page 8: Awetan KA 2 P1

sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.

Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan

spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka

bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa.

Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang

sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi),

maka konsentrasi protein terlarut semakin besar.

Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri

visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak

kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada

panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.

Komponen utama dari spektrofotometer yaitu :

1. 1. Sumber cahaya

Untuk radisi kontinue :

-         Untuk daerah UV dan daerah tampak :

-         Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 320-

2500 nm.

-         Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)

-         Lampu gas xenon (250-600 nm)

Untuk daerah IR

Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :

-         Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%) Itrium oxida  (38%) dan

erbiumoxida (3%)

-         Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).

-         Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang gelombang 0,4 – 20 nm

Page 9: Awetan KA 2 P1

- Spektrum radiasi garis UV atau tampak :

-        Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)

-        Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga

-        Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp)

-        Laser

2. Pengatur Intensitas

Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar

yang masuk tetap konstan.

3. Monokromator

Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang

dibutuhkan oleh pengukuran

Macam-macam monokromator :

-   Prisma

-   kaca untuk daerah sinar tampak

-   kuarsa untuk daerah UV

-   Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR

-  Kisi difraksi

Keuntungan menggunakan kisi :

-   Dispersi sinar merata

-   Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama

-   Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum

Page 10: Awetan KA 2 P1

4. Kuvet

Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan

kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.

5. Detektor

Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang

dapat diukur.

Syarat-syarat ideal sebuah detektor :

-         Kepekan yang tinggi

-         Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

-         Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.

-         Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.

-         Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Macam-macam detektor :

-    Detektor foto (Photo detector)

-     Photocell

-     Phototube

-     Hantaran foto

-      Dioda foto

-      Detektor panas

6. Penguat (amplifier)

Page 11: Awetan KA 2 P1

Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh

indikator.

7. Indikator

Dapat berupa :

-         Recorder

-         Komputer

Spektrum absorbsi

Spectrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energy yang

diabsorbsi/diteruskan. Jika radiasi yang monokromatik melewati larutan yang mengandung

zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zatnya dan

sisanya ditransmisikan.

Penggunaan Spektrofotometer UV-Vis

Spektro UV-Vis digunakan terutama untuk analisa kualitatif, tetapi dapat juga untuk

analisa kualitatif. Untuk analisa kualitatif yang diperhatikan adalah :

1. Membandingkan serapan, daya serap

2. Membandingkan panjang gelombang.

3. Membandingkan spectrum serapannya.

Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah amoxicillin dan NaOH

Amoxocilin

Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat lain

yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan lain

lain. Karena berada dalam satu golongan maka semua obat tersebut mempunyai mekanisme

kerja yang mirip. Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara

mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya. Lapisan

ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari perubahan

lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan mampu

bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri

Page 12: Awetan KA 2 P1

seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain

dari Staphylococci.

Sesuai dengan mekanisme kerja diatas maka Amoxicillin seharusnya memang digunakan

untuk mengobati penyakit penyakit yang disebabkan oleh kuman kuman yang sensitif

terhadap Amoxicillin. Beberapa penyakit yang biasa diobati dengan Amoxicillin antara lain

infeksi pada telinga tengah, radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis,

pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga bisa digunakan

untuk mengobati gonorrhea.

Untuk menjaga khasiat obat ini, maka harus pula diperhatikan cara penyimpanannya.

Amoxicillin sebaiknya disimpan dalam suhu kamar yaitu antara 20 sampai 25 derajat Celcius.

Untuk sirop kering yang telah dicampur dengan air sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 14

hari atau 2 minggu. Amoxicillin bisa diminum baik sebelum maupun setelah makan dan obat

ini sangat jarang ditemukan berinteraksi dengan obat obat yang lain. Amoxicillin juga aman

diberikan untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa kasus diare yang terjadi

pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum Amoxicillin.

Efek samping dari Amoxicillin antara lain : diare, gangguan tidur, rasa terbakar di dada,

mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan dan dapat merusak enamel gigi bayi

secara permanen

Natrium Hodroksida

Natrium hidroksida (Na OH ), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium

hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa

Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang

kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,

kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air

minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan

dalam laboratorium kimia.

Page 13: Awetan KA 2 P1

Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,

serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan

menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan

panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH

dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter

dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning

pada kain dan kertas.

NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur,

berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan

menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida

dan lembab. Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter.

Titik leleh 318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1

molekul air (Daintith, 2005).

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan

padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah terionisasi

membentuk ion natrium dan hidroksida (Keenan dkk., 1989).

Natrium Hidroksida

Nama lain Soda kaustik

Identifikasi

Nomor CAS [1310-73-2]

Sifat

Rumus molekul NaOH

Massa molar 39,9971 g/mol

Penampilan zat padat putih

Densitas 2,1 g/cm³, padat

Titik leleh 318°C (591 K)

Page 14: Awetan KA 2 P1

Titik didih 1390°C (1663 K)

Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20°C)

Kebasaan (pKb) -2,43 Bahaya

Titik nyala Tidak mudah terbakar.

Senyawa terkait Alkali hidroksida terkait Litium hidroksida Kalium hidroksida

Rubidium hidroksida Sesium hidroksida Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas

berlakupada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)

Prosedur Percobaan

1. Penetapan Panjang Gelombang Maksimum

Penetapan panjang gelombang maksimum larutan amoxicillin dengan cara larutan

amoxicillin trihidrat sebanyak 500 mg dalam 250 ml larutan NaOH 0,1 N, kemudian

diencerkan 50 kali dengan NaOH 0,1 N dan dibaca adsorbansinya pada panjang gelombang

220-350 nm. Pada percobaan ini panjang gelombang yang di dapat adalah 248 nm.

2. Penetapan Waktu Reaksi

Pada percobaan kali ini kita tidak melakukan penentuan waktu reaksi.

3. Pembuatan kurva baku kadara amoxicillin

Kurva baku larutan standar Amoxicillin ditentukan dengan cara membuat kurva

kalibrasi regresi linier antara absorbansi larutan dengan konsentrasi Amoxicillin trihidrat

dalam larutan NaOH 0,1 N dengan kadar bertingkat dari 3-25 μg/ml yang di baca pada

panjang gelombang maksimum yang di dapat.

4. Penetapan kadara Amoxicillin

Penentuan kadar secara kuantitatif dilakukan dengan melarutkan serbuk tablet

Amoxicillin yang telah di homogenkan dalam NaOH 0,1 N setelah dilakukan penggojokan

secara mekanik selama 10 menit, larutan kemudian disentrifugasi dan di filtrasi menggunakan

kertas saring. Sebanyak 5 ml larutan filtrat selanjutnya di encerkan dengan menggunakan

larutan NaOH 0,1 N untuk dilakukan pengukuran absorbansinya mengunakan

spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum yang di dapatkan. Sebagai blanko di

Page 15: Awetan KA 2 P1

gunakan larutan NaOH 0,1 N. hitung kadar Amoxicillin sehingga di dapatkan kadar dalam

μg/ml. pada percobaan penentuan kadar Amoxicillin generic didapatkan kadar 688,27 mg.

dalam hal ini terdapat perbedaan kadar antara obat generic dan obat paten. Perbedaan ini

disebabkan oleh faktor adanya zat tambahan pada tablet amoxicillin yang dapat

mempengaruhi besarnya konsentrasi sample.

V. Kesimpulan

Panjang gelombang maksimal yang didapat dari praktikum ini adalah 248 nm.

Kadar amoxicillin sample adalah 688,27 mg.

VI. Daftar Pustaka

Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Ed. IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta

Khopkar, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia.

Jakarta.

Underwood, A. L & R. A. Day, JR. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

LAMPIRAN

Page 16: Awetan KA 2 P1

Gambar penentuan panjang gelombang maksimum.