a.tinjauan pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)baik tungkai bebas maupun...

40
11 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Untuk mulai dan memahami dan menambah pendalaman terkait dengan apa dan bagaimana lompat jauh, maka sangat diperlukan pengertian mendalam tentang lompat jauh itu sendiri. Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Lompat adalah bergerak meloncat ke depan (ke bawah, ke atas) dengan cepat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 873), sedangkan jauh berarti ”panjang antaranya (jaraknya); tidak dekat” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 582). Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin (1992 : 90) didefinisaikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang akan dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. Berdasarkan beberapa uraian dan penjelasan tersebut, akhirnya dapat di tarik kesimpulan bahwa “lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain dengan satu kali tolakan ke depan sejauh-jauhnya sesuai jarak yang dapat dijangkau” b. Teknik Lompat Jauh

Upload: buituyen

Post on 24-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Lompat Jauh

a. Pengertian Lompat Jauh

Untuk mulai dan memahami dan menambah pendalaman terkait dengan apa

dan bagaimana lompat jauh, maka sangat diperlukan pengertian mendalam tentang

lompat jauh itu sendiri. Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari

cabang olahraga atletik.

Lompat adalah bergerak meloncat ke depan (ke bawah, ke atas) dengan

cepat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 873), sedangkan jauh berarti ”panjang

antaranya (jaraknya); tidak dekat” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 582).

Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin (1992 : 90) didefinisaikan sebagai suatu

bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya

membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang akan

dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk

mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh untuk mencapai

jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat. Jarak

lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan

yang dihasilkan oleh bagian tubuh.

Berdasarkan beberapa uraian dan penjelasan tersebut, akhirnya dapat di tarik

kesimpulan bahwa “lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu tempat

ke tempat yang lain dengan satu kali tolakan ke depan sejauh-jauhnya sesuai jarak

yang dapat dijangkau”

b. Teknik Lompat Jauh

Page 2: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

12

Menurut Carr (2003: 135) lompat jauh menggunakan dua teknik utama

yaitu: teknik menggantung dan teknik menendang. Kedua komponen ini sangat

penting di dalam teknik lompat jauh, apalagi siswa untuk mencapai jarak lebih dari

8.83 meter (29 kaki ).

Teknik menggantung dan menendang merupakan pola gerakan yang

digunakan oleh siswa saat melayang. Masing-masing teknik digunakan untuk

menindak balas rotasi ke depan yang tidak diinginkan pada saat take off. Jika teknik

menggantung atau menendang tidak dilakukan, kaki siswa akan menyentuh pasir

lebih awal dan menghasilkan jarak yang lebih pendek (Carr, 2003: 135).

Teknik menggantung dan menendang membutuhkan run-up yang kencang,

posisi tubuh yang sama saat take off an gerakan yang sama saat mendarat di pasir.

Kebanyakan atlet remaja akan mengalami kesulitan melakukan teknik menendang,

karena teknik ini membutuhkan kecepatan dan lompatan yang memadai. Namun,

lompat jauh tahap dasar dan bentuk permukaan dari teknik menggantung dapat

dijangkau oleh siswa, syarat lompat jauh yang paling penting adalah kecepatan

melompat dan siswa tidak perlu harus melakukan teknik menendang untuk

memdapatkan jarak yang memuaskan (Carr, 2003: 135).

Menurut Carr (2003: 136-137) langkah pengajaran dalam lompat jauh

dengan 4 langkah yaitu:

1) Langkah I Pengantar

Lompat jauh menggunakan pengantar dan aktivitas pengantar yang

sama, dan kedua nomor ini membutuhkan kemampuan sprint yang sangat baik

dan kekuatan kaki yang eksplosif. Aktivitas untuk pemula yaitu 3 dan 4 kali

pengulangan dengan istirahat pendek diantaranya.

2) Langkah lompat jauh dan run-up tahap dasar saat take off, atlet meluruskan kaki

melompat sepenuhnya dan menekukkan kaki yang memimpin dengan paha

diangkat sehingga horizontal, badan tegak lurus, pandangan kedepan atas, dan

tangan mengimbangi gerakan kaki. Ketika atlet melayang, kaki yang memimpin

diluruskan dan kaki melompat mengikuti dibelakang sehingga pelompat untuk

sementara berada dalam posisi melangkah, untuk mendarat kaki yang melompat

Page 3: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

13

digerakkan kedepan dan kedua kaki diluruskan. Tangan dan badan menggapai

kedepan, dan kaki ditekukkan pada lutut saat kontak dengan pasir.

3) Langkah-langkah teknik mendarat

Setelah run-up yang kencang, atlet melakukan take off dengan kuat. Kaki

yang memimpin yang ditekukkan saat take off, diluruskan sehingga atlet

menirukan posisi melakukan saat diudara, kaki yang memimpin diputar dan

digerakkan kedepan untuk lurus, dan kedua kaki ditekukkan dan digerakkan

kedepan untuk mendarat. Tangan berputar searah jarum jam, mengimbangi

gerakan kaki, ciri gerakan mengayuh sepeda pada kaki disebut tuck kick

(tendangan menyentak).

Menurut Dikdik Zafar Sidik(2010:65-68) Pengertian Lompat Jauh:

1) Rangkaian lompat jauh terbagi dalam beberapa fase :Awalan, tolakan, melayang

dan mendarat.

2) Dalam fase awalan (approach), pelompat melakukan akselerasi dengan

kecepatan maksimal yang dapat dikontrol.

3) Dalam fase tolakan (take off), lompatan menghasilkan kecepatan vertikal dan

meminimalisasi hilangnya kecepatan horisontal.

4) Dalam fase melayang, pelompat melakukan persiapan untuk mendarat.Tiga

teknik melayang dapat digunakan: teknik sailing, hang, dan hitch kick/walking

in the air.

5) Dalam fase mendarat, pelompat memaksimalkan jarak potensi pada jalur

melayang dan meminimalisasikan hilangnya jarak saat menyentuh dalam

pendaratan.

a) Fase Awalan

Tujuan : untuk mengetahui kecepatan maksimal yang terkontrol

Page 4: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

14

Gambar 2.1. Fase Awalan

Karakteristik Teknik:

1) Panjang awalan bervariasi antara 10 langkah (untuk pemula) sampai 20

langkah (untuk atlet kelas atas)

2) Teknik lari sama dengan teknik sprinter.

3) Kecepatan awalan meningkat secara terus-menerus sampai papan tolakan.

b) Fase Bertolak

Tujuan : Guna memaksimalkan kecepatan vertikal dan guna memperkecil hilangnya

kecepatan horizontal.

Gambar 2.2 Fase Bertolak

Karakteristik Teknik

1) Penancapan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerakan ke bawah dan

ke belakang,

2) Waktu bertolak dipersingkat, pembengkokan minimum dari kaki menumpu.

3) Paha tungkai bebas didorong keposisi horizontal

4) Sendi-sendi pergelangan kaki,lutut dan pinggang diluruskan sepenuhnya

Page 5: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

15

c) Fase Melayang

Teknik Duduk Luncur (Sail)

Teknik ini sangat cocok bagi para pemula.

Tujuan : Persiapan untuk mendarat yang efisien

Gambar 2.3. Fase Melayang

Karakteristik Teknik

1) Dalam posisi menolak (take off) tungkai bebas dipertahankan.

2) Badan tetap tegak keatas dan vertikal.

3) Tungkai tolakan mengikuti selama waktu melayang.

4) Tungkai tumpuan dibengkokkan dan ditarik kedepan dan keatas mendekati

akhir gerak melayang

5) Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk

mendarat

Page 6: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

16

d) Fase Pendaratan

Tujuan : Memperkecil hilangnya jarak lompatan.

Karakteristik Teknik

1) Kedua tungkai hampir sepenuhnya diluruskan.

2) Togok dibengkokkan kedepan

3) Kedua lengan ditarik ke belakang

4) Pinggang didorong kedepan menuju ketitik sentuh tanah.

Gambar 2.4. Fase Mendarat

Gambar 2.5. Rangkaian gerakan lompat jauh secara keseluruhan

c. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Cara melakukan lompat jauh gaya jongkok menurut Aip Syarifuddin

(1992: 93) pada waktu lepas dari tanah (papan tolakan) keadaan sikap badan di

udara jongkok dengan jalan membulatkan badan dengan kedua lutut ditekuk,

kedua tangan ke depan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke

Page 7: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

17

depan kemudian mendarat pada kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu,

kedua tangan ke depan.

Mendarat adalah sikap jatuh dengan posisi kedua kaki menyentuh tanah

secara bersama-sama dengan lutut dibengkokkan dan mengeper sehingga

memungkinkan jatuhnya badan kearah depan. Seperti dikatakan Yusuf

Adisasmita (1992 : 68) pada saat mendarat titik berat badan harus dibawa

kemuka dengan jalan membungkukkan badan hingga lutut hampir merapat,

dibantu pula dengan juluran tangan kemuka. Pada waktu mendarat ini lutut

dibengkokkan sehingga memungkinkan suatu momentum membawa badan ke

depan di atas kaki. Mendarat merupakan suatu gerakan terakhir dari rangkaian

gerakan lompat jauh. Sikap mendarat pada lompat jauh baik untuk lompat jauh

gaya jongkok, gaya menggantung maupun gaya jalan di udara adalah sama,

yaitu: pada waktu akan mendarat kedua kaki dibawa ke depan lurus dengan

cara mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke

depan, kemudian mendarat dengan kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper,

dengan kedua lutut ditekuk, berat badan dibawa kedepan supaya tidak jatuh

dibelakang, kepala ditundukkan, kedua tangan ke depan (Aip Syarifuddin,

1992:95).

Gerakan mendarat dapat disimpulkan sebagai berikut: sebelum kaki

menyentuh pasir dengan kedua tumit, kedua kaki dalam keadaan lurus ke depan,

maka segara diikuti ayunan kedua lengan ke depan. Gerakan tersebut

dimaksudkan supaya secepat mungkin terjadi perpindahan posisi titik berat

badan yang semula berada di belakang kedua kaki berpindah ke depan, sehingga

terjadi gerakan yang arahnya sesuai dengan arah lompatan dengan demikian

tubuh akan terdorong ke depan setelah menginjak pasir. Untuk lebih jelasnya,

gambar dibawah ini menunjukkan serangkaian gerakan lompat jauh gaya

jongkok dari take-off sampai sikap mendarat.

2. Analisa otot dalam Lompat Jauh

Sebagian besar otot yang menggerakkan sendi pangkal dan paha mempunyai

origo pada panggul, beberapa otot diantaranya berasal dari columna vertrebalis, dan

Page 8: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

18

sebagian melalui sendi lutut. Panggul berupa cincin tulang yang dibentuk oleh sepasang

osa coxae. Os sacrum terdiri dari 5 ossae vertrebrae yang telah menyatu. Empat

vertrebrae terakhir bersatu membentuk os occygis widjaja, (1998: 72; Syarifudin dan

Matakupan, 1985: 58).

Sendi pangkal paha articulation coxae merupakan sendi peluru, berarti dapat

melakukan gerakan ke segala arah, juga terdapat ikat-ikat yang memperkuat sendi ini

antara lain:

a. Ligamentum iliofemorale mencegah gerakan ekstensi tungkai atas berlebihan

pada sendi pangkal paha.

b. Ligamentum pubofemurale mencegah aduksi tungkai atas yang berlebihan

(Widjaya, 1998: 72; Lutan, 2002: 97).

Otot merupakan bagian yang dominan dalam melakukan gerakan. Dalam tubuh

manusia otot-otot bekerja sesuai dengan aktivitas yang dibutuhkan sesuai dengan

bagian-bagian dan tempat. Berikut ini adalah bagian-bagian otot yang berperan dalam

lompat jauh:

a. Pada tahap awalan, otot yang berperan:

1) Gerak utama

a) Quadriceps Femoris

b) Gastronemius

2) Gerak sinergis

a) Fektoralis Mayor

b) Rektus abdominalis

3) Stabilisator

a) Latisimus dorsi

b) Gluteus maksimus

c) Sartorius

d) Tibia anterior

b. Pada tahap tolakan, otot yang berperan:

1) Vastus lateralis

2) Cracillis

Page 9: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

19

3) Semitendonesis

4) Biceps femoris

5) Gastroknemius

c. Pada saat melayang, otot yang berperan:

1) Latisimus dorsi

2) Eksternal abdominal

3) Rhomboideus major

4) Deltoid

d. Pada saat mendarat, otot yang berperan:

1) Latisimus dorsi

2) Gluteus maksimus

3. Komponen Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya

bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus

dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan dengan system prioritas sesuai keadaan

atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang

dibutuhkan tersebut. Hal ini akan semakin jelas bila kita sampai pada masalah status

kondisi fisik (Sajoto. 1990: 16).

Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha

peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak

dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi. Dengan demikian maka dapat dinyatakan

bahwa kondisi fisik merupakan kondisi yang paling mendasar dalam upaya

pemberdayaan aspek-aspek lainnya (Sajoto, 1988: 16). Adapun kebugaran fisik dapat di

artikan sebagai kemampuan untuk berfungsi secara efektif sepanjang hari pada saat

melakukan aktifitas, biasanya pada saat kita melakukan kegiatan lain, masih memiliki

sisa energi yang cukup untuk menangani tekanan tambahan atau keadaan darurat yang

mungkin timbul. Berikut sepuluh komponen kondisi fisik masing-masing adalah

sebagai berikut:

Page 10: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

20

1. Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja.

2. Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni: a).

Daya tahan umum (general endurance) adalah kemampuan seseorang dalam

mempergunakan system jantung dan peredaran darahnya secara efektif dan efesien

untuk menjalankan kerja secara terus menerus, yang melibatkan kontraksi sejumlah

otot-otot dengan intensitas tinggi dalm waktu cukup lama. b.) daya tahan otot (local

endurance) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk

berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relative lama dengan beban

tertentu.

3. Daya ledak (muscular power) adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan

kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.

Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak  (Power) sama dengan kekuatan

(force) x kecepatan (felocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak

lain yang bersifat eksplosive.

4. Kecepatan (speed) adalah kemampuan sseorang untk mengerjakan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya

seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain.

Dalam hal ini ada kecepatan  gerak  dan kecepatan explosive.

5. Daya lentur (flexsibility) adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri

untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat

mudah ditandai dengan tingkae fleksibilits persendian pada seluruh tubuh.

6. Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk merubah posisi diarena

tertentu. Seseorang yang mampu merubah satu posisi yang berbeda dalam

kecepatan tinggi dengan  koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.

7. Koordinasi (coordination) adalah kemampun seseorang mengintegrasikan

bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tungal secara

efektif. Misalnya dalam bermain tennis, seorang pemain akan kelihatan mempunyai

Page 11: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

21

koordinasi yang baik bila ia dapat bergerak kearah bola sambil mengayun raket,

kemudian memukulnya dengan teknik yang benar.

8. Keseimbangan (balance) adalah kemampun seseorang mengendalikan organ-organ

saraf otot, seperti dalam handstand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu

seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).

Dibidang olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlit dalam masalah

keseimbangan ini, baik dalam menghilangkan  ataupun mempertahankan

keseimbangan.

9. Ketepatan (accuracy) adalah seseorang yuntuk mengendalikan gerak-gerak bebas

terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu

obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh.

10. Reaksi (reaction) adalah kemampuann seseorang untuk segera bertindak secepatnya

dalam menanggapi rangsangan yang ditumbulkan lewat indra, saraf atau filling

lainnya.

Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang olahraga,

terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik, dan mental.

Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung tugas atlet dalam pertandingan

sehingga dapat tampil secara maksimal. (Harsono, 1988: 153) menjelaskan bahwa:

Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya.

Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan

ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari

sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi

yang lebih baik. Atlet yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan

terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya terjadi jika seseorang melakukan

kerja fisik yang berat. Apabila seseorang mempuyai kondisi fisik yang baik maka dia

mampu melakukan tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi

fisik sangat menunjang atlet dalam bertanding, sehingga dalam pertandingan atlet tidak

mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cedera yang dapat

mengganggu penampilannya. Oleh karena itu peranan kondisi fisik sangatlah

diperlukan dalam olahraga (Setiawan, 1991: 110).

Page 12: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

22

Apabila kondisi baik maka: (1) Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem

sirkulasi dan kerja jantung. (2) Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan,

stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik. (3) Akan ada ekonomi gerak

yang lebih pada waktu latihan. (4) Akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ

tubuh setelah latihan. dan (5) Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita

apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Kalau faktor-faktor tersebut

kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti

bahwa perencanaan dan sistematika latihan kurang sempurna, karena sukses dalam

olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang

tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting

dalam meningkatkan prestasi atlet (Harsono, 1988: 153).

a. Kekuatan Otot Perut

Kekuatan adalah dasar yang paling penting dalam melatih ketrampilan

gerak. Menurut Sajoto (1988 : 58) kekuatan diartikan komponen kondisi fisik yang

menyangkut masalah kemampuan seorang pada saat menggunakan otot-ototnya,

menerima beban waktu bekerja, sedangkan Harsono (1988: 40), kekuatan atau

(strengh) adalah tegangan (tension) terhadap suatu tahanan (resistence), Giriwijoyo

dan Muchtamaji (2007 : 54), kekuatan otot perut adalah kemampuan otot perut

untuk melakukan aktifitas gerak atau mendukung gerakan. Dengan kekuatan yang

dimiliki otot perut diharapkan dapat melakukan aktivitas gerak yang bertumpu pada

perut atau mndukung unsur gerakan lainnya.

Otot perut merupakan otot-otot batang badan (Rushall dan Frank, 1992: 12).

Lebih lanjut Rushall dan Frank;”otot perut merupakan otot-otot penegak badan

selain otot punggung”. Sebagai otot penegak badan, otot perut dan otot punggung

memiliki arti penting dalam sikap dan gerak-gerik tulang belakang. Dinding depan

perut dibentuk oleh otot-otot lurus perut yang terletak disebelah kiri garis tengah

perut, otot serong dalam perut, dan otot lintang perut. Otot-otot tersebut terentang

diantara gelang panggul dan rangka dada, merupakan sebuah penutup yang dapat

merubah volume rongga perut.

Page 13: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

23

Kekuatan otot menurut Sajoto (1988:99) adalah komponen kondisi fisik

yang dapat ditingkatkan sampai batas sub maksimal, sesuai kebutuhan setiap cabang

olahraga yang memerlukan. Faktor-faktor yang harus benar-benar diperhatikan

secara matang melalui pembinaan secara dini serta memperhatikan beberapa aspek

yang harus meningkatkan prestasi adalah struktur postur tubuh yang meliputi: a)

ukuran tinggi dan panjang tubuh, b) ukuran besar, lebar, dan berat tubuh, c) somato

tipe (bentuk tubuh: endomorphy, mesomorphy, dan ectomorphy). Dari beberapa

pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan sebagai kualitas tenaga otot atau

sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal untuk mengatasi

beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar.

Otot Perut terdiri dari empat kelompok otot. yaitu rectus abdominis. external

obliques. internal obliques, dan transverse abdominis. Secara umum, otot-otot perut

bekerja sebagai penggerak utama dan penstabil tulang belakang. Rectus abdominis

membentang ke atas dan tulang pubis ke tulang dada. External melintang diagonal,

dengan arah menurun dan rusuk ke bagian tengah tulang panggul. Internal obliques

membentang diagonal ke atas dan panggul ke rusuk. Kedua kelompok obliques

bekerja sama dengan rectus abdominis untuk meregangkan dan memutar torso ke

samping. Transverse abdominis melintang horizontal dan belakang ke depan,

berkontraksi ketika yang lain sedang bekerja, namun tidak dapat bekerja sendiri.

b. Power Otot Tungkai

Setiap aktivitas olahraga, otot merupakan komponen tubuh yang dominan

dan tidak dapat dipisahkan. Semua gerakan yang dilakukan oleh manusia karena

adanya otot , tulang, persendian, ligamen, serta tendon sehingga gerakan dapat

terjadi melalui gerakan tarikan otot serta jumlah serabut otot yang diaktifkan

(Harsono, 1988: 190).

Kekuatan atau strenght adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut

masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot−ototnya,

menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kesegaran Kekuatan otot adalah

kemampuan otot atau kelompok otot untuk melakukan kerja, dengan menahan

beban yang diangkatnya. Otot yang kuat akan membuat kerja otot sehari-hari secara

Page 14: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

24

efisien seperti, mengangkat, menjinjing serta mereka akan membuat bentuk tubuh

yang lebih baik (Sajoto, 1988 : 45).

Kekuatan adalah kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban

dalam menjalankan aktivitas, seperti gerakan menahan atau memindahkan beban.

Istilah otot diartikan sebagai jaringan yang mempunyai kemampuan khusus untuk

berkontraksi. Istilah tungkai dalam Kamus Besar Indonesia diartikan sebagai

anggota badan yang menopang bagian tubuh dan dipakai untuk berjalan dari

pangkal ke bawah yang mempunyai kemampuan khusus untuk berkontraksi

(http://www.scrib.com/doc/37570594/87).

Komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan suatu aktivitas yang

sangat berat adalah power, karena dapat menentukan seberapa orang dapat orang

berlari dengan cepat. Semua usaha maksimal yang exsplosive tergantung pada

power. Untuk meningkatkan power dapat dengan cara meningkatkan kekuatan,

meningkatkan kecepatan kontraksi, atau meningkatkan keduanya, yaitu

meningkatkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. (Jansen, Schultn, dan

Bongerter, 1983).

Musculer power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan

maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek-pendeknya.

Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa daya ledak otot atau power = kekuatan

atau force x kecepatan atau velocity (P = F x T) (Sajoto, 1988: 59).

Power merupakan kemampuan fisik yang tersusun dari beberapa komponen

diantaranya komponen yang menonjol adalah kekuatan dan kecepatan (Bompa,

1990: 264) . Power adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi tahanan dengan

suatu kecepatan kontraksi otot (Nossek, 1982: 46). Jadi, power otot tungkai adalah

kualitas yang memungkinkan otot atau sekelompok otot kaki secara keseluruhan

(tungkai atas dan tungkai bawah) untuk menghasilkan kerja fisik secara explosive.

Setiap beraktifitas atau melakukan kegiatan olahraga otot merupakan

komponen tubuh yang dominan dan tidak dapat dipisahkan. Semua gerakan yang

dilakukan oleh manusia karena adanya otot, tulang, persendian, ligamen serta

tendon, sehingga gerakan dapat terjadi melalui gerakan tarikan otot serta jumlah

Page 15: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

25

serabut otot yang diaktifkan. Berkaitan dengan power, Harsono (1988:200)

menyatakan bahwa “power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan

maksimal dalam waktu yang sangat cepat”. Power dideskribsikan sebagai fungsi

dari kekuatan dan kecepatan dari gerakan (Rushall & Pyke, 1992:252). Sedangkan

menurut Suharno HP. (1993:59), yang menyatakan bahwa “power adalah

kemampuan otot atlet untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan

kecepatan maksimal dalam satu gerak yang utuh”.

Berdasarkan batasan-batasan power di atas dapat disimpulkan bahwa power

adalah kemampuan untuk mengerahkan kekuatan dan kecepatan otot dalam waktu

yang relatif singkat. Power merupakan perpaduan dua unsur komponen kondisi fisik

yaitu kekuatan dan kecepatan dalam hal ini kekuatan dan kecepatan otot. Kualitas

power akan tercermin dari unsur kekuatan dan kecepatan otot yang dalam

pelaksanaannya dilakukan dengan eksplosif dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Rangkaian otot tungkai menurut Ethel Sloane (2004: 149) adalah sebagai berikut:

1) Otot tungkai atas (otot pada paha); Mempunyai selaput pembungkus yang

sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 2 golongan yaitu:

a. Otot abduktor terdiri dari: a) Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam, b)

Muskulus adduktor brevis sebelah tengah, dan c) Muskulus abduktor longus

sebelah luar. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor

femoralis. Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

b. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini

merupakan otot yang terbesar terdiri dari: a) Muskulus rektus femoris, b)

Muskulus vastus lateralis eksternal, c) Muskulus vastus medialis internal, d)

Muskulus vastus intermedial, dan e) Otot fleksor.

Page 16: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

26

Femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari: - Biseps

femoris, otot berkepala dua (fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan

tungkai bawah), - Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput (fungsinya

membengkokkan tungkai bawah), - Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat

(fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam), - Muskulus

sartorius, otot penjahit (Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha.

Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta

membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar)

1 2

Gambar 2.6 Otot Tungkai Atas Bagian Dalam (1) dan Otot Tungkai Atas Bagian Belakang (2) (Syaifuddin, 2010: 56)

2) Otot tungkai bawaha. Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat

pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.b. Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke

tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.c. Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat

tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa

Page 17: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

27

membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.

d. Urat akiles (tendo achlilles). Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus). Yang: Berpangkal pada kondilus tulang kering, dan Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha. Fungsinya memutar fibia ke dalam (endorotasi). Otot ketul jari (muskulus fleksor falangus longus). Berpangkal pada tulang kering dan uratnya menuju telapak kaki dan melekat pada ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan kaki ke dalam.

e. Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus). Berpangkal pada betis, uratnya melewati tulang jadi dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya membengkokkan empu kaki.

f. Otot tulang betis belakang (muskulus tibialis posterior). Berpangkal pada selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki di sebelah ke dalam.

g. Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat meluruskan jari kaki (muskulus ekstensor falangus 1-5).

h. Otot lainya yaitu: a) Otot ketul, b) Otot penengah empu kaki, telapak di telapak kaki, dan c) Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki.

1 2

Gambar 2.7 Otot Tungkai Bawah (1) dan Otot Tungkai Bawah Bagian Depan (2) (Syaifuddin, 2010: 58)

c. Kecepatan lari (speed)

Page 18: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

28

Menurut Muhajir (60: 2006) “Kecepatan adalah kemampuan untuk

menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”.Kecepatan bukan

hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi dapat pula terbatas

pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam olahraga, memerlukan

beberapa macam penerapan unsure pendukung keberhasilan seperi kecepatan.

Kecepatan adalah kemampuan dalam seseorang dalam melakukan gerakan

berkesinambungan dalam bentuk gerakan yang sama dalam waktu yang singkat-

singktnya ( Sajoto, 1988 : 58 ). Kecepatan adalah kemampuan seseorang untu

melakukan gerakan kedepan dalam waktu sesingkat-singkatnya (Boosey, Derek

1980 : 35). Sebagai salah satu syarat terpenting bagi prestasi lompat jauh yang baik

adalah suatu perkembangan yang baik dari uatu kecepatan, tetapi tetap dalam

pengawasan. Arahnya telah diubah oleh dorongan tenaga yang di arahkan ke atas.

Seseorang pelompat itu akan berhasil lompatannya, apabila lari cepat kemudian

diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpuan. Oleh karena itu

seseorang atlit yang ingin mencapai hasil yang baik pada lompatannya, dituntut

suatu lari awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tetap, agar dapat

bertumpu pada balok tumpuan dengan tepat.

Berdasarkan pada pengertian tentang kecepatan yang disampaikan oleh para

ahli tersebut, maka dapat disimpukan bahwa kecepatan merupakan suatu

kemampuan tubuh untuk menggerakan system dalam melawan beban atau

hambatan pada jarak tertentu dalam waktu yang relatif cepat atau singkat.

Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan penerapannya dalam

aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah satu unsur yang penting dalam

mencapai hasil ( prestasi ) optimal. Implikasi kecepatan berupa reaksi sebagian,

sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota tubuh secara

keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu seperti lari. Lari merupakan gerakan

memindah kaki secara bergantian diikuti dengan gerakan lengan dan dada saat

Page 19: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

29

melayang di udara. Hampir seluruh cabang olahraga membutuhkan lari seperti pada

atletik, sepakbola, bola basket dan lain-lain.

Berkaitan dengan penerapan lari pada cabang olahraga atletik, lari

merupakan nomor yang seiring dipertandingkan, dikelompokkan menurut jarak

tempuh, yaitu : 1) lari jarak pendek 100 meter, 200 meter, 400 meter, 2) lari jarak

menengah seperti 800 mater, 1500 meter, 3) lari jarak jauh seperti 5000 meter,

10000 meter, dan lari marathon. Disamping itu ada lari yang dilakukan secara

beregu ( nomor lari estafet ), lari gawang, dan lari halang rintang.

Penerapan lain tentang lari juga dibutuhkan pada nomor lompat yaitu lompat

jauh. Penerapan lari pada lompat jauh dilakukan sebagai awalan dalam melakukan

lompatan agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Lompat jauh sebenarnya adalah lari dengan kecepatan dan menumpu. Jadi

seorang pelompat akan berhasil melompat apabila larinya cepat dan kemudian

diikuti oleh tumpuan yang tepat dan kuat pada balok tumpu. Oleh karena itu

seseorang yang ingin mencapai hasil baik dalam lompatanya, dituntut suatu lari

awalan yang cepat dengan langkah-langkah yang tepat. Kecepatan dan ketepatan

dalam lari awalan sangat mempengaruhi pada hasil lompatan. Ini berarti kecepatan

lari awalan adalah suatu keharusan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya (

Yusuf Adisasmita, 1992 : 67 ).

Agar dapat melakukan gerakan atau berlari dengan cepat dalam melakukan

lari awalan, maka dalam latihan juga harus berlatih kecepatan. Dengan mengetahui

jenis otot yang paling sedikit ada dua jenis otot yang berbeda, yaitu serabut otot

kontraksi lambat dan serabut yang berkontraksi cepat. Serabut yang kontraksi

lambat adalah untuk ketahanan ( endurance ). Karena mereka kaya akan suplai

darah, mereka terlihat merah bila dilihat dengan mikroskop. Serabut yang

berkontraksi cepat adalah untuk kecepatan dan kekuatan. Karena suplai darahnya

terbatas, maka terlihat putih bila dilihat dengan mikroskop.

Perbandingan antara serabut yang berkontraksi lambat dan cepat didalam

sebuah otot telah ditentukan sejak lahir. Tidak ada yang dapat dilakukan untuk

mengubah perbandingan ini. Atlet yang baik dalam olahraga yang memerlukan

Page 20: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

30

ketahanan cenderung dikaruniai lebih banyak serabut yang berkontraksi lambat,

sedangakan juara-juara lari jarak pendek cenderung dikaruniai lebih banyak serabut

yang berkontraksi cepat.

Tetapi daya guna serabut tersebut dapat dimaksimalkan melalui latihan.

Misalnya lari pelan-pelan untuk mengembangkan serabut otot lambat, sedangkan

lari cepat untuk mengembangkan serabut-serabut otot cepat ( Sadoso Sumardjono,

1994 : 31 ).

4. Komponen Anthropometri

Anthropometri berasal dari kata anthropos dan metry. Anthropos artinya tubuh

dan metros artinya ukuran ekstenal bagian tubuh. Dalam kaitanya dengan pengukuran

fisik, antropometri merupakan salah satu satuan teknik standar untuk pengukuran yang

sistematis terhadap tubuh secara keseluruhan ataupun bagian-bagian tubuh (Malina,

Bouchard dan Bar-Or, 2004: 42).

Ukuran anthropometri mencangkup kuantitas dari dimensi-dimensi tubuh

termasuk di dalamnya berat badan, ukuran panjang dan luas penampang tubuh atau

bagian-bagian tubuh. Perbandingan dari masing-masing organ tubuh memberikan

tampilan yang berbeda-beda pada masing-masing individu. Ukuran athropometri

berkaitan dengan tipe atau bentuk tubuh, juga dapat dijadikan sebagai parameter untuk

menentukan status gizi seseorang (Djoko Pekik Irianto, 2007: 67).

Perkembangan ukuran anthropometri tubuh berkembang sesuai dengan periode

perkembangan individu. Perkembangan ukuran bagian-bagian tubuh ini dipengaruhi

faktor-faktor perkembangan seperti faktor genetis, lingkungan serta aktivitas gerak fisik

yang dilakukan. Perkembangan ukuran tubuh dan bagian-bagiannya berlangsung terus

selama masa pertumbuhan dengan tingkat perkembangan yang berbeda-beda pada

proporsi dan kecepatannya. Pertumbuhan ukuran bayi berlangsung sangat cepat,

kemudian secara proporsional mengalami penurunan pada masa anak-anak dan

kemudian mengalami ledakan pertumbuhan pada masa adolesensi (Gallahue dan

Ozmun, 1998: 189). Perbedaan kecepatan pertumbuhan menyebabkan terjadinya variasi

pada bentuk dan tipe tubuh seseorang.

Page 21: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

31

Ukuran anthropometri merupakan salah satu faktor penting dalam aktivitas

olahraga. Masing-masing cabang olahraga memerlukan karakteristik anthropometri

yang berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan karakteristik gerak yang diperlukan dalam

masing-masing cabang olahraga tersebut. Perbedaan perbandingan dari bagian-bagian

tubuh serta perbedaan struktur tubuh memberikan kemungkinan efisien gerak yang

berbeda pula.

Anthropometri atau postur tubuh berpengaruh terhadap olahraga, terutama untuk

meraih prestasi yang tinggi (olahraga prestasi). Untuk mencapai prestasi yang tinggi,

diperlukan ciri-ciri fisik dan postur tubuh tertentu sesuai dengan tuntutan cabang

olahraga yang diikutinya.

Antropometri melibatkan pengukuran bagian tubuh luar. Terdapat dua tipe

pengukuran antropometri yaitu dimensi tubuh dan yang berhubungan dengan

somatotropi.

1. Dimensi Tubuh

Dua pengukuran tubuh yang umum digunakan dalam pendidikan olahraga

menitik beratkan pada diameter dan keliling dari macam-macam ruas tubuh.

Diameter pengukuran tubuh ditentukan dengan menggunakan papan bilah

antropometer seperti terlihat pada gambar

Gambar 2.8 Macam Peralatan Pengukuran Tubuh

Saat pengukuran sudah ditentukan, lapisan kulit diperas sehingga terjadi

kontak antara tulang dengan alat. Hal ini menghilangkan tingkat variabilitas dalam

Page 22: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

32

pengukuran dan meningkatkan reliabilitas. Jari-jari dari kedua tangan digunakan

untuk menempatkan lanmark yang tipis. Sebagai contoh penggunaan peralatan

untuk mengukur diameter tubuh adalah sebagai berikut:

Penempatan secara anatomi untuk pengukuran diameter disajikan pada

gambar dibawah ini. Diambil ketika seorang didudukkan:

Gambar 2.9 Pengukuran Diameter

Salah satu contoh diatas menunjukkan pengukuran pada diameter tubuh

bagian atas dan pengukuran diameter atas dan panjang tangan.

Adapun banyak sekali pengukuran pada bagian anatomi tubuh lainnya.

Menurut Frank. M. Verducci (1932: 216) dimana pengukuran tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

1) Ankel diukur pada saat berdiri dengan jarak diantara malleoll

(antropometer menunjukkan sudut 450 dari bawah)

2) Lengan diukur pada saat berdiri dengan punggung bersandar pada dinding

rata, kedua lengan atas melebar bersama-sama, diukur panjang jarak antara

jangkauan jari kiri dan kanan.

3) Diameter biocromial diukur dengan posisi siku berada disebelah badan,

jaraknya antara proyeksi tulang rusuk dari acromial.

4) Diameter bideltoid diukur dengan posisi siku berada di samping tubuh dan

tangan berada di atas paha, jarak antara bagian terluar pundak

(antropometer hanya sedikit menyentuh kulit)

5) Diameter bi-iliac pengukuran yang dilakukan antara proyeksi rusuk dari

puncak iliac.

Page 23: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

33

6) Diameter bitrochanteric diukur pada posisi berdiri dengan jarak antara

proyeksi rusuk dari trochanters yang lebih besar.

7) Lebar dada diukur pada saat berdiri dengan lengan agak sedikit ditarik ke

depan dan belakang tubuh, dengan jarak antara tulang rusuk ke 5 sampai ke

6.

8) Siku dengan siku satunya ditarik dan posisi tangan menghadap ke depan

dengan jarak antara kondilus dari homerus.

9) Panjang tangan diukur dengan jarak antara ujung ruas distal dan titik-titik

pada tulang carpal proximal.

10) Panjang kepala diukur dengan jarak anterior-posterior pada posisi alis dan

occipital protuberance.

11) Lebar kepala diukur dengan jarak pada titik terlebar dari tengkorak.

12) Lutut diukur dengan cara lutut direntangkan sampai sudut 900, dengan

jarak antara proyeksi terluar dari tibial condyles.

13) Panjang kaki diukur pada saat berdiri dengan jarak antara lantai sampai

coccyx.

14) Tinggi badan diukur pada ujung tumit kaki menapak lantai, tubuh

bersandar pada dinding dengan kepala menghadap ke depan, diukur sampai

ujung kepala.

Gambar 2.10. Cara Pengukuran Antropometri Tubuh Manusia

Page 24: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

34

Alat pengukur berupa lingkaran kurang begitu diandalkan untuk mengukur

dimensi diameter. Saat menggunakan pengukur kain, tekanan dari jaringan yang

lembut memunculkan masalah dalam menggali hasil akhir yang konsisten. Gulick

tape meminimalkan masalah ini dengan memberikan data konsisten dalam seluruh

pengaturan melalui penggunaan spring-loaded handle. Selanjutnya tape harus

diposisikan secara konsisten pada posisi horisontal atau disebelah kanan sisi

panjang dari segmen “tape kain” harus dikalibrasikan secara periodik/berkala

karena cenderung merenggang karena digunakan.

Landmark menjelaskan bagaimana penggunaan alat pengukuran ini, dimana

saat seorang berdiri untuk diukur pada bagian pundak menjadi pengecualian.

Pengukuran dilakukan pada posisi:

1) Abdomen 1. Diukur secara lateral, jalan tengah antara porsi rusuk

paling bawah dari tulang rusuk dan puncak iliac, anterior, jalan

tengah antara xyphoid process dari sternum dan umbilicus.

2) Abdomen 2. Diukur secara lateral, pada tingkat puncak iliac dan

anterior, pada umbilicus .

3) Rata-rata abdominal. Adalah pengukuran 1 dan 2 engkel. Paling atas

hingga malleoli, lingkaran terkecil.

4) Bicep tambahan, diukur saat siku dikunci dalam penambahan

maksimal, berhubungan dengan bagian bawah, dengan otot terikat,

lingkaran maksimal dari lengan tengah.

5) Bicep lebar, diukur pada posisi saat merentang/melebar pada sudut

terbesar dengan otot berkontraksi, keliling maksimal dari lengan

tengah.

6) Betis, diukur dengan keliling maksimal.

7) Dada, pada pria puting susu berada pada pada volume midtidal,

sedangkan pada wanita tepat berada di atas jaringan payudara.

8) Deltoid, diukur dengan cara lengan membentuk sudut 900 dari sisi

tubuh, maximal circumference berada pada level axillae.

Page 25: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

35

9) Lengan atas, diukur dengan cara siku dilebarkan secara bersamaan

kebawah dan posisi tangan terbuka ke depan, maximal circumference.

10) Kepala, diukur dengan cara sedikit ke atas hingga garis alis dan

menunjuk pada tengkuk.

11) Panggul belakang, diukur pada max. protrucion dari otot gluteal dan

anterior, pada level shymphysis pubis.

12) Lutut, diukur dengan cara posisi lutut sedikit dilipat dan beban tubuh

ditumpu pada kaki lainnya, level midpatellar.

13) Leher, diukur dengan posisi sedikit agak menunduk pada laring.

14) Pundak, diukur secara lateral pada max. protrucion dari otot deltoid,

anterior, pada articular dari strenom dan rusuk kedua.

15) Paha, diukur pada posisi sedikit ditekuk, maximal circumference.

16) Pinggul diukur dengan cara lengan dilebarkan bersamaan, sedikit

distal pada proses styloid dari radius dan ulna, minimum

circumference.

2. Somatotype

Somatotropi adalah proses pengukuran dan pendiskripsian conformasi tubuh

secara morfologi. Berdasarkan metode yang digunakan oleh Sheldon tentang

somatotropi menjadi metode yang pertama kali yang mendasari munculnya metode-

metode modern lainnya. Secara umum dapat digambarkan 3 bentuk dan susunan

teubuh manusia: (1) endomorph, (2) mesomorph, dan (3) ectomorph. Setiap tubuh

manusia terbentuk dari macam-macam tingkat dari ketiganya. Klasifikasi yang

pertama (somatotype) ditentukan dengan jumlah dari masing-masing komponen

dalam satu fase.

1) Bentuk tubuh endomorph

2) Bentuk tubuh mesomorph

3) Bentuk tubuh ectomorph

Page 26: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

36

Gambar 2.11. Macam Susunan Tubuh Manusia

Beberapa ukuran antrhropometri yang memiliki pengaruh cukup besar dalam

aktivitas olahraga diantaranya tinggi badan. Tinggi badan merupakan faktor penting

dalam cabang olahraga atletik khususnya lompat jauh.

Peranan tinggi badan, berat badan dan panjang tungkai dengan prestasi

lompat jauh diuraikan secara singkat sebagai berikut:

a. Tinggi Badan

Anwar Pasau (1988: 15) menyatakan, “Tinggi badan adalah tinggi

seseorang yang diukur dengan menggunakan alat Stadiometer yang diukur dari

ujung kaki (telapak kaki) sampai dengan kepala bagian atas (ubun-ubun) apabila

berdiri dengan sikap tegak”. Menurut Wahjoedi (2001: 57) bahwa, “Tinggi

badan (height) diukur dalam posisi berdiri dengan sikap sempurna tanpa alas

kaki dalam satuan ukuran inchi”. Hal senada dikemukakan M. Furqon H. (2003:

13) bahwa, “Tinggi badan adalah jarak vertikal dari lantai ke ujung kepala

(vertex)”.

Page 27: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

37

Postur tubuh dapat diukur di depan dinding. Atlet tidak bersepatu dan

berdiri pada permukaan yang rata di sebelah kana tiang vertical atau papan

stadiometer. Atlet berdiri tegak lurus dan kedua tumit harus menyentuh lantai.

Kepala, punggung dan pantat juga menyentuh tiang vertical. Kepala tegak

dengan mata fokus ke depan. Tungkai yang menonjol ke depan dari alat

pengukur stadiometer berada di atas kepala. Posisi alat pengukur sejajar dengan

derret ruas-ruas tulang belakang. Kedudukan kepala hendaknya sedemikian rupa

sehingga lubang telinga dan batas bawah dari rongga mata berada dalam garis

horizontal. Hasil pengukuran tinggi badan dicatat dalam satuan centimeter.

(Verducci, 1984: 217).

Tinggi badan mempunyai peran penting terhadap prestasi lompat jauh

gaya jongkok. Karena atlet yang memiliki badan tinggi sudah barang tentu

disertai tulang dan otot yang panjang. Otot-otot yang panjang mempunyai

kontribusi dengan kemampuan fisik seseorang. Anwar Pasau (1988: 81), bahwa

Orang yang mempunyai fisik yang tinggi dan besar rata-rata akan mempunyai

kemampuan fisik seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan jantung dan paru-paru,

daya tahan otot dan lainnya, lebih baik dibanding orang yang bertubuh kecil dan

pendek”.

b. Berat badan

Berat badan dan susunan tubuh ditentukan oleh serangkaian faktor

keturunan dan perilaku. Pada atlet perorangan susunan tubuh bervariasi sesuai

dengan perubahan jangka panjang dalam keseimbangan kalori. Berat badan akan

bertambah apabila masukan kalori secara nyata melebihi pengeluaran kalori,

beerat menurun bila terjadi hal sebaliknya. (Pate, Mc Clenaghan, dan Rotella,

1984: 312) dan juga menggolongkan berat badan adalah sebagai berikut:

1) Penggolongan Berat Badan

Berdasarkan pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB),

seseorang dapat digolongkan ke dalam klafikasi ideal atau normal.

Kelebihan berat (overweight), kurang berat (underweight), atau terlalu

Page 28: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

38

gemuk (obesity). Penggolongan tersebut berpedoman pada index Brocca

yaitu BB ideal = (TB-100) ± 10 % (TB-100). Orang dengan berat badan

10% di atas berat idealnya termasuk dalam klasifikasi normal plus dan

sebaliknya normal minus. Golongan yang termasuk dalam klasifikasi

overweight adalah orang yang mempunyai berat badan 25% di atas ideal,

dan sebaliknya, underweight.

2) Berat Badan Normal

Berat badan normal merupakan kondisi dimana sesorang masih

mempunyai ambang batas normal untuk berat badannya sesuai dengan

standard Brocca. Sebagai contoh seseorang yang mempunyai tinggi badan

150 cm,berat badan ideal atau normalnya adalah (150-100)- 10% (150-100 =

45 kg) berarti termasuk kategori normal.

3) Berat Badan Normal Plus

Berat badan normal plus merupakan kondisi dimana seseorang masih

mempunyai ambang batas normal untuk berat badannya sesuai dengan

standard Brocaa, yaitu berada 10% di atas berat badan normal. Sebagai

contoh seseorang yang mempunyai tinggi badan 150 cm, berat badan ideal

atau normalnya adalah (150-100) - 10% (150-100) = 45 kg. apabila dia

mempunyai berat badan 48 kg berarti termasuk kategori normal plus.

4) Berat Badan Normal Minus

Berat badan normal minus merupakan kondisi dimana seseorang

masih mempunyai ambang batas normal untuk berat badannya sesuai

dengan standard Brocca, yaitu berada 10% di bawah berat badan normal.

Sebagai conoh seseorang yang mempunyai tinggi badan 160 cm, berat badan

idealnya adalah (160-100) - 10% (160-100) = 54 kg. apabila dia mempunya

berat badan 50 kg termasuk kategori normal minus.

Pada umumnya, penimbangan badan yang menggunakan system

pengungkit lebih reliable daripada system pegas. Namun keduanya memerlukan

pemeriksaan (penerapan) secara periodik. Siswa mengenakan pakain seminim

mungkin, pakaian senam misalnya. Hasil penimbangan yang paling akurat,

Page 29: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

39

ditemukan bila testi ditimbang dalam keadaan telanjang. Pada saat penimbangan

testi tidak boleh mengenangkan atas kaki. Tingkat ketelitian pengukuran sampai

sepersepuluh kg (Ismaryati, 2008: 99-100).

Berat badan seorang atlet bias diakibatkan karena makanan yang

dikonsumsi oleh atlet banyak mengandung lemak dan juga diakibatkan karena

berkembangnya serabut otot, akan tetapi yang biasa terjadi adalah karena

kelebihan lemak.

c. Panjang Tungkai

Depdiknas (2000: 49) menjelaskan, “Panjang tungkai adalah jarak antara

SIAS (Spina Illioca Anterior Superior ) dan (mata kaki) moleolus”. Menurut

Ismaryati (2008: 100) bahwa, “Panjang tungkai diukur dari tulang belakang

terbawah atau dapat juga dari trochanter sampai ke lantai”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menujukkan bahwa, panjang tungkai

merupakan ukuran dari jarak trochanter sampai telapak kaki. Dalam lompat

jauh, proporsi tungkai harus dimanfaatkan secara maksimal pada teknik yang

benar. Karena tungkai yang panjang memiliki jangkauan atau langkah yang

lebih jauh atau panjang. Yusuf Hadisasmita & Aip Syarifuddin (1996: 73)

menyatakan, “Keuntungan kaki yang panjang adalah dimungkinkan

bertambahnya panjang langkah”. Sedangkan Sudarminto (1995: 40)

menyatakan, “Makin panjang pengungkit makin besar usaha yang digunakan

untuk mengayun”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tungkai

yang panjang memiliki efektifitas yang baik dalam langkah, yaitu lebih jauh,

sehingga sangat membantu gerakan lari cepat lebih maksimal dalam lompat

jauh.

d. Panjang Telapak Kaki

Telapak kaki merupakan bagian dari tungkai yang merupakan salah satu

faktor dominan dalam lompat jauh. Telapak kaki yang panjang disertai otot-otot

yang baik mempunyai peran yang penting untuk melakukan tolakan dalam

usaha melangkah ke depan. Telapak kaki yang panjang memungkinkan

Page 30: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

40

memiliki tolakan kaki yang lebih jauh dan panjang, sehingga hal ini akan

mempengaruhi kecepatan yang dilakukan. Lain halnya dengan atlet lompat jauh

yang memiliki telapak kaki pendek akan memiliki jangkauan dan tolakan yang

pendek juga, sehingga hasil lompatannya juga tidak maksimal dibandingkan

dengan atlet yang memilki telapak kaki yang panjang. Oleh karena itu untuk

memperoleh kecepatan dan tolakan yang lebih maksimal, maka seorang atlet

cepat harus memanfaatkan telapak kakinya untuk menghasilkan tolakan yang

besar.

Keuntungan memiliki telapak kaki yang panjang bisa menjadi suatu alat

kerja yang bekerja berdasarkan asas-asas momen yaitu sebagai pengungkit

anatomi. Pengungkit ialah suatu batang yang kaku yang dapat berputar pada titik

yang tetap bila gaya digunakan untuk mengatasi beban. Bila pengungkit

bergerak, berarti pengungkit melakukan dua fungsi penting, yaitu: pengungkit

digunakan untuk mengatasi beban yang lebih besar dari pada gaya, atau untuk

memperbesar jarak bergeraknya beban dengan gaya yang lebih besar dari pada

beban. Bila tidak bergerak, berarti pengaruh putaran (momen) dari gaya sama

dengan pengaruh putaran (momen) dari beban dan pengungkit dalam keadaan

seimbang.

Telapak kaki mempunyai dua fungsi utama, yaitu: 1) sebagai penyokong

berat badan, 2) berfungsi sebagai pengungkit untuk memajukan tubuh sewaktu

berjalan atau berlari. Telapak kaki merupakan komponen pembentuk ekstrimitas

inferior, yang tersusun dari sekelompok tulang yaitu: calcaneus, talus,

navikular, cuboit, cuneiform, metatarsal, dan palanges. Telapak kaki dapat

menyokong berat badan dan berfungsi sebagai pengungkit yang kaku untuk

gerakan kedepan. Gerak maju seluruhnya akantergantung pada aktivitas

m.Gastrocnemius dan m.Soleus. Karena pengungkit ini terdiri atas segmen-

segmen dengan banyak sendi. Otot-otot flexor panjang dan otot-otot kecil kaki

dapat menggunakan fungsinya pada tulang-tulang kaki bagian depan dan jari-

Page 31: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

41

jari (sebagai landasan maju kaki) dan sangat membantu gerakan maju kedepan

m. Gastrocnemius dan m. Soleus.

Gambar 2.12 Telapak Kaki

5. Hubungan Anthropometri dan Kondisi Fisik dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

a. Hubungan Tinggi Badan dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Barry Jhonson (1986:34) menyatakan penampilan pria dan wanita di

pengaruhi oleh usia, tinggi badan dan struktur badan. Tinggi badan menentukan

keberhasilan dalam sejumlah cabang olahraga, termasuk cabang atletik nomor

lompat jauh gaya jongkok. Atlet yang memiliki tinggi badan lebih tinggi akan lebih

Page 32: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

42

menguntungkan, yaitu jangkauan akan menjadi luas. Atlet yang memiliki sifat dan

karakteristik tinggi badan yang ideal dimungkinkan akan mempunyai keuntungan

secara mekanik.

Dalam pemilihan cabang olahraga tidak terlepas dari postur yang dimiliki

atlet, postur dikatakan baik apabila:

1. Bagian atau segmen tersusun rapi.

2. Tidak ada ketegangan pada persendian, tulang, ligamen dan otot di

sekelilingnya.

Postur mempunyai kaitan dengan proporsi tubuh yang khas menurut cabang

olahraganya sebagai berikut:

1. Kaki mengarah kedalam atau inversi saat berdiri dalam sikap sedia,

dengan lutut agak ditekuk dan badan membungkuk, stabilitasnya lebih

besar dan lebih mudah bergerak.

2. Sebaiknya kaki yang mengarah keluar atau eversi (duck feet),

mempunyai kemampuan di air untuk menyisir keluar.

3. Badan dengan ruas tulang belakang bagian pinggang yang agak

melengkung (sway back) atau tenggeng, disebabkan oleh karena pelvis

condong ke depan. Postur ini cocok untuk peloncat, pesenam, sprinter

dan lompat jauh.

b. Hubungan Berat Badan dengan Lompat Jauh Gaya JongkokFaktor anthropometri merupakan salah satu bagian yang dapat mendukung

pencapaian prestasi olahraga. Demikian halnya dalam lompat jauh gaya jongkok

dibutuhkan faktor anthropometri yang ideal sesuai tuntutan cabang olahraga atletik

terutama lompat jauh. M. Furqon H.(2003: 13) menyatakan, “Berat badan

merupakan penentu keberhasilan yang penting untuk beberapa cabang olahraga: (1)

berat badan yang berat diperlukan untuk nomor-nomor yang berdurasi pendek, (2)

berat badan yang ringan diperlukan untuk nomor-nomor yang berdurasi panjang.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, berat badan dapat

mempengaruhi pencapaian prestasi lompat jauh gaya jongkok. Ditinjau dari gerakan

lompat jauh gaya jongkok, maka berat badan yang ringan (ideal) dapat mendukung

Page 33: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

43

pencapaian prestasi yang maksimal. Karena berat badan yang ringan akan dapat

melakukan gerakan melompat jauh tinggi ke depan (melayang) dengan ringan.

Lompatan yang tinggi jauh ke depan, maka prestasi yang tinggi dapat dicapai lebih

maksimal.

c. Hubungan Panjang Tungkai dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Tungkai adalah anggota gerak bagian bawah yang terdiri dari paha, betis dan

kaki. Secara keseluruhan tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah

dikaitkan dengan batang tubuh dengan perantaraan gelang panggul terdiri dari 31

pasang tulang yaitu: a) Tulang coxae : Tulang pangkal paha, b) Femur: Tulang

Paha, c) Tibia: Tulang Kering, d) Fibula: Tulang Betis, e) Patelai: Tempurung

Lutut, f) Tarsalia: Tulang Pangkal Kaki, g) Metatarsalia: Tulang telapak kaki, h)

Falang: Ruas Jari Kaki Os coxcae terdiri dari tiga buah tulang picak yang masing-

masing banyaknya dua buah, kiri dan kanan yang satu sama lainya berhubungan

sangat rapat sekali sehingga persendian tersebut tidak dapat digerakan. Os Femur

merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar didalam tulang kerangka pada

bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum membentuk kepala sendi

yang disebut kaputfemoris. Os Tibialis dan Fibularis, merupakan tulang pipa yang

terbesar setelah tulang paha yang membentuk persendian lutut dengan Os Femur.

Pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang disebut Os Maleolus Lateralis

atau mata kaki luar. Os Tarsalia dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi

pergelangan kaki terdiri dari tulang-tulang kecil yaitu yang banyaknya lima buah

yaitu: a) Tialus (tulang locat), b) Calcaneus (tulang tumit), c) Navicular (tulang

bentuk kapal), d) Os Kobideum (tulang bentuk dadu), e) Kunaiformi (tiga buah):

Lateralis, Intermedialis, Medialis.

Metatarsalia terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya lima buah,

yang masing-masing berhubungan dengan tarsus dan falangus dengan perantaraan

persendian. Falangus merupakan tulang-tulang pipa pendek yang masing-masing

terdiri dari tiga ruas kecuali ibu jari yang banyaknya dua ruas.

Page 34: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

44

Gambar 2.13

Tulang Coxae (Syaefudin, 1997 : 28)

Gambar 2.14

Tulang Femur, Tibia dan Fibula (Syaefuddin, 1997 :28)

Page 35: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

45

Apabila seorang pelompat jauh memiliki otot panjang tidak menutup

kemungkinan lebih besar kekuatan otot yang dimiliki. Panjang otot sama

pentingnya dengan panjang tulang, semakin panjang otot semakin panjang

tulangnya, dimungkinkan besar pula kekuatannya. Bahwa besar kecilnya otot benar-

benar berpengaruh terhadap kekuatan otot yang kenyataannya apabila pelari yang

memiliki tulang yang panjang tetapi tidak didukung otot yang panjang dan tidak

memiliki kekuatan otot yang besar, makin besar serabut otot seseorang makin kuat

pula otot tersebut dan makin panjang ukuran otot, makin kuat pula mereka. Panjang

tungkai juga merupakan keuntungan kekuatan, karena dengan panjang tungkai dan

exsplosif yang baik tidak menutup kemungkinan semakin panjang otot yang

dimiliki, karena besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot

tersebut. Makin panjang otot makin kuat pula untuk bergerak.

Tulang yang panjang akan menghasilkan kekuatan yang besar sedangkan

tulang yang pendek dan tidak didukung otot yang panjang, tidak akan menghasilkan

kekuatan yang besar, otot yang panjang dan langsing dapat terjadi gerakan yang

luwes dan cepat. Sedangkan otot yang pendek tidak didukung tulang yang panjang

terjadi gerakan yang lambat dan sempit. Sehingga panjang tungkai sangat

diperlukan bagi seorang pelari.

Bentuk tubuh yang ideal sesuai dengan cabang olahraga yang dipelajari

merupakan salah satu syarat yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi

olahraga. Sajoto (1988:11) menyatakan salah satu aspek untuk mencapai prestasi

dalam olahraga adalah aspek biologis yang meliputi struktur dan postur tubuh,

yaitu: 1) ukuran tinggi badan dan panjang tungkai, 2) ukuran besar, lebar dan berat

badan, 3) somatotype (bentuk tubuh). Tungkai manusia terbagi atas tiga segmen

yaitu: tungkai atas, tungkai bawah, dan telapak kaki. Rasio panjang tungkai dan

tinggi badan secara biomekanika diduga dapat meningkatkan prestasi prestasi

lompat jauh gaya jongkok.

Berdasarkan hal diatas, panjang tungkai dan tinggi badan merupakan salah

satu aspek yang dapat mendukung kemampuan seseorang dalam usaha

meningkatkan prestasi lompat jauh. Hal itu terkait dengan kemampuan seseorang

Page 36: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

46

untuk dapat melakukan tolakan yang maksimal. Rangkaian gerak berupa tolakan

dihasilkan oleh sistem pengungkit yang melibatkan sendi, tulang dan otot-otot

sebagai tenaga penggerak.

d. Hubungan Panjang Telapak Kaki dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Salah satu penunjang prestasi dalam cabang olahraga adalah proporsi tubuh

(anthropometrik), begitu juga jika dilihat dari atlet lompat jauh dalam menunjang

peningkatan lompatannya terletak pada antropometri ditinjau dari panjang telapak

kaki.

Telapak kaki merupakan bagian dari tungkai yang merupakan salah satu

faktor dominan dalam lompat jauh. Telapak kaki yang panjang disertai otot-otot

yang baik mempunyai peran yang penting untuk melakukan tolakan dalam usaha

melompat sejauh mungkin. Telapak kaki yang panjang memungkinkan memiliki

tolakan kaki yang lebih jauh dan panjang, sehingga hal ini akan mempengaruhi

lompatan yang dilakukan. Lain halnya dengan atlet lompat jauh yang memiliki

telapak kaki pendek akan memiliki jangkauan dan tolakan yang pendek juga,

sehingga hasil lompatannya juga tidak maksimal dibandingkan dengan pelompat

yang memilki telapak kaki yang panjang. Oleh karena itu untuk memperoleh

kecepatan dan tolakan yang lebih maksimal, maka seorang pelompat cepat harus

memanfaatkan telapak kakinya untuk menghasilkan tolakan yang besar.

Keuntungan memiliki telapak kaki yang panjang bisa menjadi suatu alat

kerja yang bekerja berdasarkan asas-asas momen yaitu sebagai pengungkit anatomi.

Pengungkit ialah suatu batang yang kaku yang dapat berputar pada titik yang tetap

bila gaya digunakan untuk mengatasi beban. Bila pengungkit bergerak, berarti

pengungkit melakukan dua fungsi penting, yaitu: pengungkit digunakan untuk

mengatasi beban yang lebih besar dari pada gaya, atau untuk memperbesar jarak

bergeraknya beban dengan gaya yang lebih besar dari pada beban. Bila tidak

bergerak, berarti pengaruh putaran (momen) dari gaya sama dengan pengaruh

putaran (momen) dari beban dan pengungkit dalam keadaan seimbang.

e. Hubungan Kecepatan Lari dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Page 37: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

47

Kecepatan lari dalam lompat jauh sangat penting untuk menambah kejauhan

lompatan, yang artinya semakin cepat kecepatan lari maka semakin jauh lompatan

yang dihasilkan dan sebaliknya semakin pelan kecepatan larinya maka akan

semakin pendek lompatan yang dihasilkan. Gerak lari terjadi karena adanya gerak

mencengkram dari kaki. Tubuh terdorong kedepan karena adanya gaya reaksi dari

tanah yang melawan gaya aksi yang ditimbulkan oleh tolakan kaki pada tanah

kearah belakang ( Hukum Newton ke 3 ).

Pada gerak lari ada tiga tahap penting yang perlu mendapat perhatian adalah

: mula-mula pelari harus melakukan awalan sedini mungkin dan sekuat mungkin,

kemudian mengubah kecepatan gerak ( Hukum Newton 1 ). Oleh karena itu

efesiensi gerak lari terletak pada memelihara kecepatan gerak setelah kecepatan

maksimal dapat tercapai.

Untuk memelihara kecepatan lari, pelari harus memperhatikan setiap

kemiringan tubuhnya, sedemikian sehingga proyeksi titik berat badan, jatuh tepat

pada tumpuan kaki depan dengan tanah. Kemiringan tubuh dimaksudkan juga agar

dapat mengurangi gaya hambatan dari udara.

Aip Syarifuddin (1992: 10) menyatakan bahwa menurut hasil penelitaian,

kemiringan tubuh kedepan berkisar 20 derajat dan 70 derajat dengan sumbu vertikal

merupakan sikap yang paling efektif dalam gerak lari.

Gerak ayunan lengan berfungsi untuk menambah kecepatan lari, sedangkan

posisi gerak yang antaginistik antara lengan dan kaki berfungsi untuk memelihara

dan mempertahankan keseimbangan selama berlari.

f. Hubungan Power Otot Tungkai dengan Kemampuan Lompat Jauh

Power otot tungkai adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk melakukan

aktivitas secara cepat dan kuat untuk menghasilkan tenaga. Power otot tungkai

merupakan kombinasi dari kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. power ini

harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh melintasi udara, dimana otot-otot harus

mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh

atau obyek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak.

Page 38: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

48

Upaya dalam meningkatkan unsur power dapat dilakukan dengan cara : a)

meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada

kekuatan; b) meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik

beratkan pada kecepatan; c) meningkatkan kedua-duanya sekaligus, kekuatan dan

kecepatan dilatih secara simultan.

Power otot tungkai adalah gabungan dari kekuatan dan kecepatan

merupakan aspek penting pada olahraga yang banyak menggunakan tungkai

khususnya cabang lompat jauh, power otot tungkai banyak memberikan sumbangan

untuk seseorang dapat melompat dengan jauh terutama pada saat tolakan, otot-otot

tungkai akan berkontraksi memberikan dorongan yang besar.

g. Hubungan Kekuatan Otot Perut dengan Lompat Jauh Gaya Jongkok

Kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan prestasi yang optimal,

dengan kekuatan seorang pelari dapat berlari lebih cepat karena dia memiliki

kekuatan. Demikian pula seorang pelompat jauh dapat melompat lebih jauh karena

sumbangan dari kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan

kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

Kekuatan otot perut merupakan kontraksi otot-otot diperut ketika seseorang

melakukan lompatan. Menurut pendapat para ahli kekuatan otot perut akan

memberikan sumbangan yang besar untuk menghasilkan lompatan yang jauh,

karena ketika seseorang melompat otot perut akan berkontraksi untuk memberikan

dorongan, makin kuat otot perut seseorang makin jauh pula lompatannya.

6. Homogenitas Laki-Laki dan Wanita

Dalam hal ini Baik laki-laki maupun wanita dapat melakukan aktivitas olahraga

tanpa pengecualian.Walaupun memang secara biologis anatara kedua jenis kelamin

berbeda sehingga dalam memberikan intensitas dan frekuensi pada wanita lebih ringan

Page 39: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

49

dibandingkan laki-laki namun ada penelitian yang menunjukkan pada saat istirahat

sebelum latihan dimana 50% denyut nadi wanita dan laki-laki sama, namun setelah

diberi latihan secara maksimal menunjukkan perbedaan pada denyut jantung dimana

selisih antara denyut jantung laki-laki dan wanita 10 denyut permenit. Maka dianggap

tidak bermakna (Berger : 2002).

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan di atas dapat digambarkan

konseptual kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.15. Konseptual Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran yang akan dikemukakan dalam penelitian ini, berdasarkan pada

teori yang benar dan berkaitan dengan variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini.

Faktor-Faktor Pendukung Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok

Kemampuan fisikAnthropometri

1. Kecepatan Lari2. Power Otot Tungkai3. Kekuatan Otot Perut

1. Tinggi Badan2. Berat Badan3. Panjang Tungkai4. Panjang Telapak

Kaki

Prestasi Lompat Jauh Gaya Jongkok

Page 40: A.Tinjauan Pustaka - abstrak.ta.uns.ac.id · akhir gerak melayang 5)Baik tungkai bebas maupun tungkai tumpu diluruskan kedepan untuk mendarat . 16 d)Fase Pendaratan ... Mendarat adalah

50

Adapun kerangka berfikir yang dikemukakan sebagai berikut: untuk meningkatkan prestasi

lompat jauh gaya jongkok, dibutuhkan latihan fisik yang terfokus terutama pada faktor fisik

dominan, diantaranya mempunyai tinggi badan, berat badan, panjang tungkai yang standar

untuk cabang atletik lompat jauh, mempunyai power otot tungkai, kecepatan lari, dan

kekuatan otot perut yang baik dalam olahraga atletik lompat jauh.

Dari penjelasan di atas, dalam penelitian ini peneliti beranggapan bahwa penentuan

prestasi lompat jauh gaya jongkok dapat ditentukan dengan mempunyai tinggi badan, berat

badan, panjang tungkai panjang telapak kaki yang standar, dan latihan power otot tungkai,

kecepatan lari, dan kekuatan otot perut. Dengan demikian yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah terjadi keterkaitan antara variabel terikat dengan variabel bebas.

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang dibangun di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah faktor anthropometri (panjang tungkai) dan kemampuan fisik (kekuatan otot perut)

merupakan faktor dominan yang menentukan prestasi lompat jauh gaya jongkok.