asuhan keperawatan unstable angina

Upload: lutfi-anggraini

Post on 14-Apr-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    1/19

    ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) ANGINA PEKTORIS TIDAK

    STABIL

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa adnya

    infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya iskemik.

    Pada makalah ini terutama akan dibahas mengenai Angina pectoris tidak stabil karena angina pectoris tidak

    stabil adalah suatu sindroma klinik yang berbahaya dan merupakan tipe angina pectoris yang dapat

    berubah menjadi infark miokard ataupun kematian.

    Sindroma Angina pectoris tidak stabil telah lama dikenal sebagai gejala awal dari infark miokard akut

    (IMA).Bayak penelitian melaporkan bahwa angina pectoris tidak stabil merupakan risiko untuk terjadinya

    IMA dan kematian.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 60-70% penderita IMA dan 60% penderita

    mati mendadak pada riwayat penyakitnya yang mengalami gejala angina pectoris tidak stabil.Sedangkan

    penelitian jangka panjang mendapatkan IMA terjadi pada 5-20% penderita angina pectoris tidak stabil

    dengan tingkat kematian 14-80%.

    Dalam kelompok yang mengalami nyeri dada,terdapat serangan jantung yang jumlahnya dua kali

    lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak mengalami nyeri dada.Dalam kelompok yang mengalami

    angina dan kemungkinan serangan jantung sebelumnya(mereka mengakui pernah mengalami sedikitnya

    satu kali serangan nyeri dada yang parah,yang berlangsung lebih lama dari biasanya,bahkan pada saat

    istirahat),terdapat lebih dari enam kali serangan jantung dbandingkan kelompok lainnya.

    Angina pectoris tidak stabil letaknya diantara spectrum angina pectoris stabil dan infark miokard,sehingga

    merupakan tantangan dalam upaya pencegahan terjadinya infark miokard.

    1.2 Rumusan Masalah

    1.2.1 Bagaimanakah konsep dari angina pectoris tidak stabil?

    1.2.2 Bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan angina pectoris tidak stabil?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui Konsep dan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan angina pectoris tidak

    stabil

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1. Dapat mengetahui definisi dari Angina pectoris tidak stabil2. Dapat mengetahui etiologi dari Angina pectoris tidak stabil

    1. Dapat mengetahui Manifestasi klinis dari Angina pectoris tidak stabil

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    2/19

    2. Dapat mengetahui penatalaksanaan dari Angina pectoris tidak stabil3. Dapat merumuskan pengkajian sampai dengan intervensi dan WOC dari Angina pectoris

    tidak stabil

    6.Dapat merumuskan Asuhan Keperawatan dari angina pectoris tidak stabil

    1.4 Manfaat

    1.4.1 Untuk Teoritis:

    Memberikan informasi ilmu pengetahuan tentang perjalanan penyakit angina pektoris tidak stabil

    1.4.2 Untuk Praktis:

    Memberikan informasi tentang angina pectoris tidak stabil agar perawat dapat memberikan asuhan

    keperawatan kepada klien secara tepat dan optimal.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian angina pectoris tidak stabil

    Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang

    khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang

    timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Anwar,Bahri,2009)

    Angina Pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard tanpa

    adnya infark.Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi mekanisme terjadinya

    iskemik. Walaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari tahun ke tahun,akan tetapi pada

    umumnya dapat dibedakan 3 tipe angina :

    1.Classical effort angina(angina klasik)

    Pada nekropsi biasanya didapatkan arterosklerosis koroner.Pada keadaan ini,obstruksi koroner

    tidak selalu menyebabkan terjadinya iskemik seperti waktu istirahat.Akan tetapi,bila kebutuhan aliran darah

    melewati jumlah yang dapat melewati obstruksi tersebut,maka terjadi iskemik dan timbul gejala

    angina.Angina pectoris akan timbul pada setiap aktivitas yang dapat meningkatkan denyut jantung,tekanan

    darah,dan status inotropik jantung sehingga kebutuhan oksigen akan bertambah seperti pada aktivitas fisik

    dan udara dingin.

    2.Variant Angina(angina Printzmetal)

    Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat,akibat penurunan supplai oksigen

    darah ke miokard secara tiba-tiba.Penelitian terbaru menunjukkan terjadinya obstruksi yang dinamis akibat

    spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun normal.Peningkatan obstruksi koroner yang tidak

    menetap ini selama terjadi angina saat istirahat jelas disertai penurunan darah arteri koroner.

    3.Unstable Angina (Angina tidak stabil)

    Bentuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat berubah seperti keluhan yang

    bertambah progresif,dan sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama kali.Angina dapat

    terjadi pada saat istirahat maupun bekerja.Pada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    3/19

    mempunyai cirri tersendiri. Angina pectoris tidak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik infark

    miokard akut yang berada diantara angina pectoris stabil dan infark miokard akut.(Anwar Bahri,2009)

    2.2 Etiologi

    Angina yang tidak stabil terjadi ketika pecahnya mendadak dari plak, yang menyebabkan

    akumulasi cepat trombosit di lokasi pecah dan peningkatan mendadak dalam obstruksi aliran darah dalam

    arteri koroner. Akibatnya, gejala angina tidak stabil terjadi tiba-tiba, sering kali dalam tak terduga atau

    tidak terduga.. Gejala mungkin baru, lama, lebih berat, atau terjadi sedikit atau tidak dengan

    angina.Angina tidak stabil merupakan suatu keadaan darurat medis. Jadi jika angina tidak stabil terjadi,

    mencari perhatian medis segera sangat penting.

    Gejala angina pektoris tidak stabil pada dasarnya timbul karena iskemik akut yang tidak menetap

    akibat ketidak seimbangan antara kebutuhan dan suplai O2 miokard. Angina dimulai ketika pasokan

    oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Pasokan oksigen dan glukosa yang terus menerus

    dari aliran darah ke miokardium adalah mutlak penting bagi kehidupan.Tanpa mereka,jantung akan

    mengeluh dan biasanya pasien mengeluh nyeri.Dan jika pasokan oksigen dan glukosa ke bagian tertentu

    dari miokardium tidak dipulihkan dengan cepat,maka bagian otot itu akan mati.Nyerinya disebut

    angina,dan kematian otot disebut infark atau dalam bahasa sehari-sehari adalah serangan jantung.

    Angina dimulai ketika pasokan oksigen dan glukosa tidak selaras dengan kebutuhan.Jika ada sesuatu yang

    menghalangi kemulusan akses oksigen dan glukosa ke miokardium,padahal jantung harus berdenyut,maka

    miokardium akan akan mencoba menemukan sumbernya dari bahan lain,misalnya lemak,dan akan

    berusahamembakarnya tanpa oksigen.Kebanyakan orang,ketika kanak-kanak pernah merasakan akibat

    dari proses energy anaerobicseperti ini dalam bentuk cubitandi sisi tubuh selama berlari.Nyeri cubitan

    ini disebabkan oleh bertumpuknya asam laktat pada otot di sisi tubuh dan punggung yang telah digunakan

    secara berlebihan(lemak tidak seluruhnya terbakar menjadi karbondioksida,tetapi hanya terbakar sampai

    asam laktat,suatu bahan yang lebih kompleks,yang lebih sulit dikeluarkan dari jaringan)

    Nyeri pada angina mempunyai akar yang sama.Asam laktat juga tertimbun di jantung yang berusaha

    berdenyut tanpa pasokan oksigen yang cukup: nyeri angina bisa mirip dengan nyeri cubitan

    tadi.Perbedaannya adalah bahwa kita bisa bertahan terhadap nyeri cubitan,karena otot punggung bisa

    pulih dengan istirahat yang cukup.Jika ingin bertahan,otot jantung membutuhkan pasokan oksigen yang

    jauh lebih cepat.Pasokan oksigen ini datang dari arteri-arteri koroner.Disebut demikian karena mereka

    membentuk korona(mahkota) di sekeliling puncak jantung,melepaskan cabang-cabang ke seluruh

    permukaan jantung untuk memberi makan otot-otot yang membentuk dinding dari keempat bilik

    jantung.Pada jantung yang normal,ketiga arteri koroner utama dan percabangannya adalah pembuluh

    yang lebar,kuat dan lentur,yang bisa mengembang besar untuk menangani tambahan aliran darah yang

    dibutuhkan ketika tuntutan meningkat.

    Seperti halnya di atas,nyeri dada angina pectoris tidak stabil timbul akibat kurangnya suplai oksigen pada

    otot jantung,sehingga terjadi kerusakan hingga kematian pada otot jantung yang akhirnya merangsang

    saraf nyeri.Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal,yaitu :

    1) Ruptur/hancurnya plak.

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    4/19

    Ruptur plak ini dianggap sebagai penyebab terbanyak timbulnya angina pectoris tidak stabil akibat

    terjadinya sumbatan parsial atau total dari pembuluh darah koroner yang menyuplai oksigen ke jantung

    yang sebelumnya telah mengalami sumbatan minimal.Plak terjadi akibat penimbunan lemak dan jaringan

    fibrotic pada tepi pembuluh darah.Biasanya plak hancur pada tepi yang berdekatan dengan permukaan

    pembuluh darah akibat timbulnya aktivasi dan penempelan dari thrombus untuk menutup pembuluh darah

    yang rusak,sehingga terjadi sumbatan pada pembuluh darah,bila sumbatan total maka akan timbul

    serangan jantung,tetapi bila tidak total(70%)akn menimbulkan angina pectoris tidak stabil akibat

    penyempitan pembuluh darah

    2) Thrombosis dan agregasi trombosit

    Dimana terjadi akibat interaksi antara plak,sel otot polos jantung,makrofag,dan kolagen.Akibat adanya plak

    yang menempel pada pembuluh darah,memicu menempelnya thrombosius pada plak,mengecilnya

    pembuluh darah dan pembentukan thrombus.Akibatnya,terjadi penyempitan pembuluh darah,dalam hal ini

    pembuluh darah koroner jantung, sehingga supplai oksigen berkurang dan timbullah nyeri.

    3) Vasospasme atau pembuluh darah yang berkontraksi hingga lumennya kecil.

    4) Erosi pada plak tanpa rupture

    Terjadinya penyempitan juga dapat disebabkan karena terjadinya poliferasi dan migrasi dari otot polos

    sebagai reaksi terhadap kerusakan endotel.

    Beberapa keadaan yang dapat merupakan penyebab angina pektoris tidak stabil adalah:

    1. Faktor di luar jantungPada penderita stenosis arteri koroner berat dengan cadangan aliran koroner yang terbatas,

    maka hipertensi sistemik, takiaritmia, tirotoksikosis dan pemakaian obat- obatan simpatomimetik dapat

    meningkatkan kebutuhan O2 miokard sehingga mengganggu keseimbangan antara kebutuhan dan

    suplai O2. Penyakit paru menahun dan penyakit sistemik seperti anemi dapat menyebabkan takikardi

    dan menurunnya suplai O2 ke miokard.

    1. Sklerotik arteri koronerSebagian besar penderita angina pectoris tidak stabil mempunyai gangguan cadangan

    aliran koroner yang menetap yang disebabkan oleh plak sklerotik yang lama dengan atau tanpa disertai

    trombosis baru yang dapat memperberat penyempitan pembuluh darah koroner. Sedangkan

    sebagian lagi disertai dengan gangguan cadangan aliran darah koroner ringan atau normal yang

    disebabkan oleh gangguan aliran koroner sementara akibat sumbatan maupun spasme pembuluh

    darah.

    1. Agregasi trombosit

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    5/19

    Stenosis arteri koroner akan menimbulkan turbulensi dan stasis aliran darah

    sehingga menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang akhirnya

    membentuk trombus dan keadaan ini akan mempermudah terjadinya

    vasokonstriksi pembuluh darah.

    1. Trombosis arteri koronerTrombus akan mudah terbentuk pada pembuluh darah yang sklerotik sehingga

    penyempitan bertambah dan kadang-kadang terlepas menjadi mikroemboli dan menyumbat

    pembuluh darah yang lebih distal. Trombosis akut ini diduga berperan dalam terjadinya ATS.

    1. Pendarahan plak ateromaRobeknya plak ateroma ke dalam lumen pembuluh darah kemungkinan

    mendahului dan menyebabkan terbentuknya trombus yang menyebabkan

    penyempitan arteri koroner.

    1. Spasme arteri koronerPeningkatan kebutuhan O2 miokard dan berkurangnya aliran koroner karena spasme

    pembuluh darah disebutkan sebagai penyeban ATS. Spame dapat terjadi pada arteri koroner normal

    atupun pada stenosis pembuluh darah koroner. Spasme yang berulang dapat menyebabkan

    kerusakan artikel, pendarahan plak ateroma,agregasi trombosit dan trombus pembuluh darah.

    Faktor-faktor yang meningkatkan risiko angina tidak stabil adalah:

    1. MerokokMerokok memiliki risiko dua kali lebih besar terhadap serangan jantung dibandingkan orang yang tidak

    pernah merokok,dan berhenti merokok telah mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung.

    Perokok aktif memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan jantung dibandingkan bukan perokok

    1. Tidak berolahraga secara teratur2. Memiliki hipertensi , atau tekanan darah tinggi3. Mengkonsumsi tinggi lemak jenuh dan memiliki kolesterol tinggi4. Memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus5. Memiliki anggota keluarga (terutama orang tua atau saudara kandung) yang telah memiliki penyakit

    arteri koroner.

    6. Menggunakan stimulan atau rekreasi obat, seperti kokain atau amfetamin7. Atherosclerosis, atau pengerasan arteri, adalah kondisi di mana simpanan lemak, atau plak,

    terbentuk di dalam dinding pembuluh darah. Aterosklerosis yang melibatkan arteri mensuplai

    jantung dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Plak dapat memblokir aliran darah melalui arteri.

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    6/19

    Jaringan yang biasanya menerima darah dari arteri ini kemudian mulai mengalami kerusakan akibat

    kekurangan oksigen. Ketika jantung tidak memiliki oksigen yang cukup, akan meresponnya dengan

    menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dikenal sebagai angina.Angina tidak stabil

    terjadi ketika penyempitan menjadi begitu parah sehingga tidak cukup darah melintasi untuk

    menjaga jantung berfungsi normal, bahkan pada saat istirahat. Kadang-kadang arteri bisa menjadi

    hampir sepenuhnya diblokir. Dengan angina tidak stabil, kekurangan oksigen ke jantung hampir

    membunuh jaringan jantung.

    2.3 Patofisiologi

    Mekanisme timbulnya angina pektoris tidak stabil didasarkan pada ketidakadekuatan supply oksigen

    ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner

    (ateriosklerosis koroner).

    Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal

    yang bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis. Ateriosklerosis merupakan penyakit arteri

    koroner yang paling sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan

    oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner

    berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apabila arteri koroner

    mengalami kekakuan atau menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon

    terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah)

    miokardium.

    Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksida) yang berfungsi

    untuk menghambat berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot

    polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai

    oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak

    bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan

    maka suplai darah ke koroner akan berkurang. Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk

    memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH

    miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila keutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai

    oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.

    Angina pectoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap respons

    terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miocard di jantung. Nyeri angina dapat menyebar ke

    lengan kiri, ke punggung, rahang, dan daerah abdomen.

    Pada saat beban kerja suatu jaringan meningkat, kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Apabila

    kebutuhan oksigen meningkat pada jantung yang sehat, maka arteri-arteri koroner akan berdilatasi dan

    mengalirkan lebih banyak oksigen kepada jaringan. Akan tetapi jika terjadi kekakuan dan penyempitan

    pembuluh darah seperti pada penderita arteosklerotik dan tidak mampu berespon untuk berdilatasi

    terhadap peningkatan kebutuhan oksigen. Terjadilah iskemi miocard, yang mana sel-sel miocard mulai

    menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energinya. Proses pembentukan ini sangat

    tidak efisien dan menyebabkan terbentuknya asalm laktat. Asam laktat kemudian menurunkan PH

    Miocardium dan menyebabkan nyeri pada angina pectoris. Apabila kebutuhan energy sel-sel jantung

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    7/19

    berkurang (istirahat, atau dengan pemberian obat) suplay oksigen menjadi kembali adekuat dan sel-sel

    otot kembali melakukan fosforilasi oksidatif membentuk energy melalui proses aerob. Dan proses ini tidak

    menimbulkan asam laktat, sehingga nyeri angina mereda dan dengan demikian dapat disimpulkan nyeri

    angina adalah nyeri yang berlangsung singkat (Corwin, 2000)

    2.4. Klasifikasi Angina Pektoris Tidak Stabil

    Pada tahun 1989 Braunwald menganjurkan dibuat klasifikasi berdasarkan beratnya serangan angina.

    Klasifikasi berdasarkan beratnya angina :

    1. Angina Pertama Kali

    Angina timbul pada saat aktifitas fisik.Baru pertama kali dialami oleh penderita dalam periode 1 bulan

    terakhir,dimana angina cukup berat dan frekuensi cukup sering,lebih dari 3 kali per hari.

    1. Angina ProgresifPenderita sebelumnya menderita angina pectoris stabil. Angina timbul saat aktifitas fisik yang

    berubah polanya dalam 1 bulan terakhir,yaitu menjadi lebih sering,lebih berat,lebih lama,timbul dengan

    pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan.

    1. Angina waktu istirahatAngina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat

    menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard. Lama angina sedikitnya 15 menit.

    2.5 Manifestasi Klinis

    Serangan angina tidak stabil bisa berlangsung antara 5 dan 20 menit. Kadang-kadang gejala-gejala dapat

    'datang dan pergi'. Rasa sakit yang terkait dengan angina dapat bervariasi dari orang ke orang, dan orang-

    orang membuat perbandingan yang berbeda untuk mengekspresikan rasa sakit yang mereka rasakan.

    Adapun gejala angina pekroris umumnya berupa angina untuk pertama kali atau keluhan angina yang

    bertambah dari biasanya. Nyeri dada seperti pada angina biasa tapi lebih berat dan lebih lama.timbul pada

    waktu istirahat,atau timbul karena aktivitas yang minimal.Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak

    napas,mual,sampai muntah.kadang-kadang disertai keringat dingin.

    Tanda khas angina pectoris tidak stabil adalah :

    1. Nyeri dadaBanyak pasien memberikan deskripsi gejala yang mereka alami tanpa kata nyeri,rasa ketat,rasa

    berat,tekanan,dan sakit semua merupakan penjelas sensasi yang sering berlokasi di garis tengah,pada

    region retrosternal. Lokasi dari nyeri dada ini terletak di jantung di sebelah kiri pusat dada,tetapi nyeri

    jantung tidak terbatas pada area ini.Nyeri ini terutama terjadi di belakang tulang dada(di tengah dada) dan

    di sekitar area di atas putting kiri,tetapi bisa menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari rahang

    bawah,menurun ke lengan kiri sampai ke punggung,dan bahkan ke bagian atas perut.

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    8/19

    Krakteristik yang khas dari nyeri dada akibat iskemik miokard adalah :

    1. Lokasinya biasanya di dad kiri kiri,di belakang dari tulang dada atau sedikit di sebelah kiri daritulang dada yang dapat menjalar hingga ke leher,rahang,bahu kiri, hingga ke lengan dan jari manis

    dan kelingking,punggung,atau pundak kiri.

    2. Nyeri bersifat tumpul,seperti rasa tertindih/berat di dada,rasa desakan yang kuat dari dalam ataudari baeah diafragma(sekat antara rongga dada dan rongga perut),seperti diremas-remas atau

    dada mau pecah,dan biasanya pada keadaan yang sangat berat disertai keringat dingin dan sesak

    nafas serat perasaan takut mati.Nyeri ini harus dibedakan dengan mulas atau perasaan seperti

    tertusuk-tusuk pada dada, karena ini bukan angina pectoris.Nyeri biasanya muncul setelah

    melakukan aktivitas,hilang dengan istirahat,danakibat stress emosional.

    3. Nyeri yang pertama kali timbul biasanya agak nyata,dari beberapa menit sampai kurang dari 20menit. Nyeri angina berlangsung cepat,kurang dari 5 menit.Yang khas dari nyeri dada angina

    adalah serangan hilang dengan istirahat,penghilangan stimulus emosional,atau dengan pemberian

    nitrat sublingual.Serangan yang lebih lama menandakan adanya angina tidak stabil atau infark

    miokard yang mengancam.

    Nyeri yang berasal dari jantung memiliki karakteristik tersendiri seperti dibawah ini:

    a.Rasa sesak di sekitar dada

    b.Rasa tertekan di dalam dada

    c.Dada terasa berat dan terikat

    d.Perasaan seperti dipelintir

    e.Perasaan kencang yang membuat sulit bernapas

    f.Nyeri tajam seperti pisau dan munculnya seperti tusukan

    g Nyeri berjalan cepat melintang dada

    h.Nyeri bertahan sepanjang hari,bahkan ketika beristirahat

    Beratnya intensitas nyeri dada menurut Canadian Cardioaskular Society adalah:

    1) Kelas I

    Dimana aktivitas sehari-hari,seperti jalan kaki,berkebun,naik tangga 1-2 lantai dan lain-lain tidak

    menimbulkan nyeri dada,tetapi baru timbul pada latihan yang berat,berjalan cepat,dan berlari

    2) Kelas II

    Dimana aktivitas sehari-hari agak terbatas,misalnya timbul akibat melakuakn aktivitas yang lebih berat.

    3) Kelas III

    Dimana aktivitas sehari-hari nyata terbatas,bahkan bila naik satu atau dua tangga.

    4) Kelas IV

    Nyeri dapat timbul bahkan saat istirahat sekalipun.

    1. Sesak napas

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    9/19

    Ansietas, berkeringat dan sesak napas dapat terjadi bersamaan dengan nyeri

    dada.Kadang,sesak napas tanpa nyeri dada dapat terjadi pada pasien dengan penyakit koroner berat atau

    berhubungan dengan disfungsi ventrikel kiri,sebagai akibat dari peningkatan tekanan akhir diastolic

    ventrikel kiri(left ventricular end diastolic pressure/LVEDP) dan penurunan komplians paru

    1. Gangguan KesadaranSinkop jarang terjadi pada angina dan apabila terjadi harus diwaspadai akan diagnosis

    lainnya.Rasa pusing atau presinkop yang berhubungan dengan palpitasi dapat mengindikasikan adanya

    aritmia

    2.6 PROGNOSIS

    Umumnya pasien dengan angina pektoris dapat hidup bertahun-tahun dengan hanya sedikit pembatasan

    dalam kegiatan sehari-hari. Mortalitas bervariasi dari 2% - 8% setahun.

    Faktor yang mempengaruhi prognosis adalah beratnyan kelainan pembuluh koroner. Pasien dengan

    penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai mortalitas 50% dalam lima tahun. Hal ini jauh

    lebih tinggi dibandingkan pasien dengan penyempitan hanya pada salah satu pembuluh darah lainnya.

    Juga faal ventrikel kiri yang buruk akan memperburuk prognosis. Dengan pengobatan yang maksimal dan

    dengan bertambah majunya tindakan intervensi dibidang kardiologi dan bedah pintas koroner, harapan

    hidup pasien angina pektoris menjadi jauh lebih baik.

    2.7. Pemeriksaan Diagnostik

    Diagnosis angina tidak stabil dimulai dengan gejala parien dan pemeriksaan fisik.Angina pectoris

    tidak stabil biasanya didiagnosis bila:

    a) orang dengan angina stabil memiliki peningkatan mendadak dalam jumlah atau beratnya

    episode nyeri dada selama hari-hari sebelumnya atau minggu

    b) orang tanpa angina mengembangkan meningkatkan episode nyeri dada atau nyeri dada

    saat istirahat

    c) orang yang mungkin atau mungkin tidak memiliki angina di masa lalu, mengembangkan

    nyeri dada berkepanjangan tetapi tidak menunjukkan bukti karena serangan jantung.

    Untuk mendiagnosa angina pektoris tidak stabil, dokter akan mengambil riwayat kesehatan

    menyeluruh (termasuk deskripsi lengkap gejala-gejala pasien), melakukan pemeriksaan fisik, mengukur

    tekanan darah, dan melakukan satu atau lebih dari tes berikut:

    1. Elektrokardiogram (EKG)Tes EKG memonitor aktivitas listrik jantung. Ketika temuan EKG tertentu yang hadir, risiko angina

    tidak stabil maju denagn serangan jantung meningkat secara signifikan. Sebuah EKG biasanya normal

    ketika seseorang tidak memiliki rasa sakit dada dan sering menunjukkan perubahan tertentu ketika rasa

    sakit berkembang.

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    10/19

    Pada pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) lebih sering ditemukan adanya depresi segmen ST

    dibandingkan angina pektoris yang stabil. Gambaran EKG penderita Angina pectoris tidak stabil dapat

    berupa depresi segmen ST, depresi segmen ST disertai inversi gelombang T, elevasi segmen ST,

    hambatan cabang ikatan His dan tanpa perubahan segmen ST dan gelombang T. Perubahan

    EKG pada Angina pectoris tidak stabil bersifat sementara dan masing-masing dapat terjadi

    sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Perubahan tersebut timbul di saat serangan angina dan

    kembali ke gambaran normal atau awal setelah keluhan angina hilang dalam waktu 24 jam Bila

    perubahan tersebut menetap setelah 24 jam atau terjadi evolusi gelombang Q,maka disebut sebagai IMA.

    Tetapi kelainan EKG pada angina yang tidak stabil masih reversible.

    1. Enzim LDH, CPK dan CK-MBPada Angina tidak stabil kadar enzim LDH dan CPK dapat normal atau meningkat tetapi tidak

    melebihi nilai 50% di atas normal. CK-MB merupakan enzim yang paling sensitif untuk nekrosis otot

    miokard. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kadar enzim secara serial

    ntuk mengidentifikasi adanya IMA.

    1. Kateterisasi jantung dan angiografiDokter dapat merekomendasikan kateterisasi jantung dan angiografi, terutama jika perubahan penting EKG

    istirahat adalah tes darah jantung atau ada abnormal. Selama angiography, sebuah kateter dimasukkan ke

    arteri di paha atau lengan dan maju ke jantung. Ketika kateter diposisikan dekat arteri yang memasok

    darah ke jantung, dokter menyuntikkan zat warna kontras. Sebagai pewarna perjalanan melalui arteri, X-

    ray gambar diambil untuk melihat seberapa baik darah mengalir melalui arteri, dan jika ada penyumbatan

    maka terjadi coronary arteri disease.

    1. EkokardiografiPemeriksaan ekokardiografi tidak memberikan data untuk diagnosis angina tidak stabil secara

    langsung.Tetapi bila tampak adanya gangguan faal ventrikel kiri,adanya insufisiensi mitral,dan

    abnormalitas gerakan dinding regional jantung,menandakan prognosis kurang baik.Ekokardiografi sres juga

    dapat membantu menegakkan adnya iskemia miokardium

    2.8. Penatalaksanaan Angina Pektoris Tidak Stabil

    Pengobatan untuk angina tidak stabil berfokus pada tiga tujuan: menstabilkan plak apapun yang mungkin

    pecah dalam rangka untuk mencegah serangan jantung, menghilangkan gejala, dan mengobati penyakit

    arteri koroner yang mendasarinya.

    1. Menstabilkan plak

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    11/19

    Dasar dari sebuah stabilisasi plak pecah adalah mengganggu proses pembekuan darah yang dapat

    menyebabkan serangan jantung.. Pasien yang mengalami gejala-gejala angina tidak stabil dan yang tidak

    minum obat harus segera mengunyah aspirin, yang akan memblok faktor pembekuan dalam

    darah.Mengunyah aspirin, daripada menelan utuh, mempercepat tubuh proses menyerap aspirin stabil

    Ketika angina terjadi pasien harus mencari bantuan medis segera di rumah sakit. Setelah di rumah sakit,

    obat-obatan lainnya untuk blok pembekuan proses tubuh dapat diberikan, termasuk heparin, clopidogrel,

    dan platelet glikoprotein (GP) IIb / IIIa obat reseptor blocker.

    Dalam beberapa kasus, prosedur untuk mengurangi atau menstabilkan penyumbatan dalam arteri koroner

    mungkin diperlukan di samping obat anti-pembekuan.. Paling umum Prosedur untuk ini koroner angioplasti

    Dalam angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter dimasukkan ke pembuluh darah di lengan atau

    pangkal paha dan maju melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter mencapai penyumbatan di

    arteri koroner, dokter mengembang balon di ujung kateter. Balon mengembang dan mengempis, menekan

    penumpukan plak pada dinding arteri koroner dan meningkatkan diameter arteri,. Sering-mesh tabung

    logam, dikenal sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent tetap secara permanen di

    arteri koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur.

    1. Menghilangkan gejala-gejalaObat angina,baik dan prosedur untuk mengurangi penyumbatan dalam arteri koroner bisa meringankan

    gejala angina tidak stabil. Tergantung pada keadaan pasien individu, obat sendiri atau obat dalam

    kombinasi dengan prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati angina.

    1. Mengobati penyakit arteri koroner yang mendasarinyaPenatalaksanaan pada dasarnya bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup

    dengan mencegah serangan angina baik secara medikal atau pembedahan.

    1. Pengobatan medikalBertujuan untuk mencegah dan menghilangkan serangan angina. Ada 3 jenis obat yaitu :

    1. Golongan nitratUmumnya dikenal sebagai nitrogliserin, nitrat adalah obat yang paling umum diresepkan untuk

    mengobati angina. Nitrat melebarkan pembuluh darah, yang memungkinkan lebih banyak darah mengalir

    melewati penyumbatan. Nitrat juga menurunkan resistensi jantung wajah ketika memompa darah ke

    seluruh tubuh, yang pada gilirannya dapat mengurangi stres (beban kerja) pada jantung. Nitrogliserin

    merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut. Mekanisme kerjanya sebagai

    dilatasi vena perifer dan pembuluh darah koroner. Efeknya langsung terhadap relaksasi otot polosvaskuler.Nitrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi pada penderita angina sebelum terjadi

    hipokesia miokard. Bahan utama yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kecil seperti areteri

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    12/19

    koroner melebar (dilatasi) adalah oksida nitrat (NO).Ini dihasilkan secara alami oleh sel-sel pelapis arteri

    sebagi respon terhadap perubahan pada aliran darah dan kimia darah.Di dalam darah,nitrat diubah

    menjadi oksida nitrat dan membuka pembuluh darah. Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah

    (sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.

    Efek utama adah pada vena yang besar,sehingga darah berkumpul di vena dan kurang kembali ke

    jantung.Ini menurunkan tekanan yang tercipta di dalam jantung,dan menurunkan kebutuhan oksigen

    jantung.Dengan membuka arteri-arteri terkecil di perifer atau pinggiran tubuh,terutama di anggota

    tubuh,nitrat juga menurunkan tekanan yang dibutuhkan jantung untuk mendorong aliran darah,dan juga

    menurunkan kebutuhan oksigen dari jantung.Golongan obat ini juga menyebarkan peredaran koroner ke

    area-area jantung,jauh di dalam otot jantung,yang telah kekurangan darah selama serangan angina.Pada

    semua cara ini,obat-obatan golongan nitrat cenderung mengembalikan perimbangan pasokan kebutuhan

    ke keadaan normal.

    Efek samping pemakaian golongan nitrat adalah sakit kepala dan tekanan darah rendah.

    2. Ca- Antagonis

    Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi serangan

    pada beberapa bentuk angina.

    Cara kerjanya :

    a. Memperbaiki spasme koroner dengan menghambat tonus vasometer pembuluh

    darah arteri koroner

    b. Dilatasi arteri koroner sehingga meningkatkan suplai darah ke miokard

    c. Dilatasi arteri perifer sehingga mengurangi resistensi perifer dan menurunkan afterload.

    d.Efek langsung terhadap jantung yaitu dengan mengurangi denyut, jantung dan kontraktilitis sehingga

    mengurangi kebutuhan O2.

    3. Beta Bloker

    Beta-blocker memperlambat denyut jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung,

    sehingga mengurangi tekanan pada jantung. Obat-obatan seperti diltiazem, nifedipin, atau verapamil,

    cara kerjanya menghambat sistem adrenergenik terhadap miokard yang

    menyebabkan kronotropik dan inotropik positif, sehingga denyut jantung dan curah

    jantung dikurangi. Karena efeknya yang kadiorotektif, obat ini sering digunakan sebagai pilihan pertama

    untuk mencegah serangan angina pektoris pada sebagian besar penderita.

    Efek samping Beta-blocker dapat menyebabkan:

    a) detak jantung lambat

    b) tekanan darah rendah

    c) depresi

    B. Pembedahan

    Prinsipnya bertujuan untuk :

    a. memberi darah yang lebih banyak kepada otot jantung

    b. memperbaiki obstruksi arteri koroner.

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    13/19

    Ada 4 dasar jenis pembedahan :

    1 Coronary angioplasty:

    Selama angioplasti koroner, sebuah balon berujung kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di

    lengan atau pangkal paha dan melalui pembuluh darah dan ke jantung. Ketika kateter mencapai

    penyumbatan di arteri koroner, dokter akan mengembangkan balon di ujung kateter. Balon mengembang

    dan mengempis, menekan penumpukan plak pada dinding arteri koroner dan meningkatkan diameter

    arteri,. Sering-mesh tabung logam, dikenal sebagai stent, ditempatkan di arteri untuk tetap terbuka. stent

    tetap secara permanen di arteri koroner, dan balon dan kateter dikeluarkan pada akhir prosedur.Ini

    membuka kembali arteri dan memungkinkan darah kembali mengalir.

    2. Bypass grafting arteri koroner (CABG) operasi. Bila penyumbatan terlalu banyak atau sulit

    diobati dengan angioplasti koroner, CABG operasi mungkin diperlukan. Dalam prosedur ini, vena diambil

    dari kaki atau pembuluh darah diambil dari dada dan digunakan untuk menghindari penyempitan atau

    penyumbatan sebagian dari arteri di jantung.

    tabung stent, atau sempit, yang ditempatkan ke dalam arteri di daerah dibuka kembali untuk menjaga dari

    penyempitan lagi

    3. pembedahan laser, yang menggunakan gelombang cahaya untuk membubarkan plak

    4. atherectomy, prosedur pembedahan di mana plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh

    darah akan dihapus

    Seseorang yang terkena serangan angina pectoris tidak stabil akan dimonitor di rumah sakit untuk

    memastikan perawatan terus bekerja. Jika orang tersebut telah menjalani operasi, penyedia layanan

    kesehatan juga akan memeriksa untuk memastikan bahwa aliran darah tidak tiba-tiba menjadi tersumbat

    lagi. Sebuah program rehabilitasi jantung akan dimulai dan akan terus setelah orang meninggalkan rumah

    sakit.

    Bila nyeri dada muncul,tentu langkah pertama yang harus diambil adalah istirahat sejenak dan

    menenangkan diri,tubuh harus dibuat senyaman mungkin hingga gejala berkurang.Posisi yang paling baik

    adalah duduk bersandar dengan kaki diselonjorkan sambil menarik nafas panjang dan dalam.Setelah gejala

    berkurang,sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan

    awal.Bila serangan yang timbul mendadak dan hebat,maka harus segera ke rumah sakit untuk penanganan

    lebih lanjut.Perlu diingat bahwa nyeri dada merupakan pertanda awal ada yang tidak beres di pada

    jantung,sehingga harus segera memeriksakan diri dan menjalani pengobatan atau terapi pencegahan

    untuk mencegah serangan jantung.

    Tentu mencegah lebih baik daripada mengobati,nyeri dada ini dapat muncul bila ada gangguan

    pada jantung kita.Berikut adalah langkah-langkah sederhana dalam menurunkan risiko timbulnya penyakit

    jantung:

    1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol/lemak tinggi2. Olahraga teratur3. Hindari merokok4. Jaga berat badan pada rentang normal5. Istirahat yang cukup

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    14/19

    6. Pemeriksaan teratur dengan EKG untuk mengetahui kelainan dini penyakit jantung.

    Dan bila memiliki factor risiko tanbahan seperti memiliki penyakit gula darah(diabetes

    militus),hipertensi,atau penyakit pembuluh darah lainnya,maka hal penting yang harus dilakukan adalah

    menjaga kestabilan gula darah ataupun tekanan darah,dengan kata lain menjaga kestabilan kesehatan

    demi mengurangi risiko terkena serangan jantung

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN

    1. Pengkajian1. Data biografi

    1. Identitas klienNama : Tn. I

    Umur : 53 tahun

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam

    Alamat : Wonokromo 1/IV Surabaya

    No.RM : 12002548

    Tanggal masuk IRD : 16-11-2010 / 20.00 wib

    Diagnosa medis : UAP

    1. Identitas penanggung jawabNama : Ny. P

    Umur : 28 th

    Alamat : Kertajaya 3/51 Surabaya

    Hubungan dengan klien : Anak

    2. Riwayat penyakit1. Keluhan utama

    Pasien mengeluh nyeri dada saat naik tangga di kantornya .Nyeri dada seperti tertimpa

    beban berat di dada sebelah kiri,dan menyebar ke bahu kiri,lalu ke setengah bagian kiri dari

    rahang bawah.Nyeri bertambah saat menarik napas, berkurang jika dalam keadaan

    rileks,dengan nilai 9, tiap 4-5 detik sekali.

    2. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke IRD RSUD Soetomo , dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri. Di IRD

    kondisi masih sama, dengan keadaan umum lemah,pucat,sianosis, TD 176/108 mmHg, MAP

    127, nadi 99 x/menit ireguler, suhu badan 370C, RR 24 x/menit, CRT

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    15/19

    menarik napas, berkurang jika dalam keadaan rileks, kualitasnya seperti otot terasa tegang

    dan tertarik-tarik, didaerah dada dan punggung, dengan nilai 9, tiap 4-5 detik sekali.

    3. Riwayat penyakit dahuluPasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi

    4. Riwayat penyakit keluargaAda keluarga pasien yang mempunyai penyakit hipertensi dan arteri koroner

    5. Pemeriksaan Fisik1. Breath

    RR 28 kali /menit reguler, pergerakan dada simetris, bunyi napas vesikuler,SaO2 80%, ada penggunaan

    otot bantu napas.

    1. Blood

    TD 176/108 mmHg, MAP 127, nadi 99 x/menit ireguler, Konjungtiva anemis,sianosis,akral dingin

    1. BrainKU lemah,pucat , pupil isokor L 2 mm/ R 2 mm, rangsang cahaya L +/ R +

    1. Bladdernormal.

    1. BowelNormal

    1. Bone dan IntegumenEkstremitas dingin,kulit sianosis

    1. Pemeriksaan Penunjang1. EKG (16 Desember 2009)

    Sinus Rhtym dan Posible Inferior Infaction

    2.3. Terapi

    O2 masker flow : 5 lpm

    ISDN

    MONA

    Asetaminofen

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    16/19

    1. Analisa dataNo Data Etiologi Masalah Keperawatan

    1. Ds:

    P: Nyeri saat naik tangga

    Q: Seperti tertimpa beban

    berat

    R: Nyeri dada sebelah

    kiri,dan menyebar ke

    bahu kiri,lalu ke setengah

    bagian kiri dari rahang

    bawah.

    S: Nyeri bertambah saat

    menarik napas, berkurang

    jika dalam keadaan rileks

    dengan skala nyeri 9

    T: Tiap 4-5 detik sekali

    Ds:

    Wajah tampak terlihat

    tegang,pucat,sianosis, TD

    176/108 mmHg, nadi

    99x/mnt

    stenosis arteri,

    trombus, spasme

    arteri

    Suplay O2 ke sel

    miokardium inadekuat

    Sel miokardium

    menggunakan

    glikogen anaerob

    Memproduksi asam

    laktat

    Mengiritasi reseptor

    nyeri(nosiseptor)

    Nyeri

    Nyeri

    2. Ds:

    pasien mengatakan sesak.

    Do:

    RR: 24x/mnt,

    penggunaan otot bantu

    napas,napas cuping

    hidung.

    Ketidakseimbangan

    antara suplay dan

    kebutuhan O2

    Kompensasi tubuh

    Hiperventilasi

    Pola nafas tidak efektif

    Pola nafas tidak

    efektif

    3. Ds: pasien merasa lemah

    Do: pasien gelisah,akral

    dingin,sianosis.

    iskemia

    Kontraksi miokard

    CO menurun

    Penurunan curah

    jantung

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    17/19

    Penurunan curah

    jantung

    1. Diagnosa Keperawatan:2. Nyeri b.d Agen cedera biologis : iskemi miokard3. Pola nafas tidak efektif b.d Nyeri

    Penurunan curah jantung b.d iskemia miokard

    1. IntervensiNo Diagnosa Tujuan dan Kriteria

    Hasil

    Intervensi Rasional

    1. Nyeri b.dAgen

    cedera

    biologis :

    iskemi

    miokard

    ditandai

    dengan TD176/108

    mmHg,

    nadi

    99x/mnt

    Tujuan:

    Menunjukkan tingkat

    nyeri sedang setelah

    dilakukan intervensi

    keperawatan selama

    3 x 24 jam.

    Kriteria Hasil:

    1. Nyeriberkurang

    2. Kegelisahandan

    ketegangan

    otot tidak ada

    3. Tekanandarah dannadi normal

    1. Aktivitas kolaborasi dengandokter dengan pemberian

    nitrogliserin sublingual,

    asetaminofen.

    1. Kaji dan catat respon pasien/efek obat.

    2. Pantau TD dan nadi perifer3. Nitrogliserin dapat

    mengurangi nyeri

    angina.Dan pemberian

    asetaminofen sebgai

    analgesik.

    4. Memberikan informasitentang kemajuan penyakit.

    5. Untuk mengetahuiperubahan tekanan darah

    dan nadi

    1. Pola nafastidak

    efektif b.d

    Nyeri

    ditandai

    dengan

    Tujuan:

    Menunjukkan pola

    pernapasan efektif,

    setelah diberikan

    intervensi selama 3 x

    24 jam

    1. Pantau dan usaha respirasi.

    2. Anjurkan napas dalam melalui

    abdomen.

    3. Pertahankan oksigen aliran

    rendah dengan O2 maskere.

    4. Posisikan pasien untuk

    1. Untuk mengetahuiperubahan

    kecepatan dan

    irama nafas

    2. Meminimalkanpenggunaan otot

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    18/19

    24x/mnt,

    penggunaa

    n otot

    bantu

    napas,napa

    s cupinghidung.

    Kriteria Hasil:

    1. Irama dan

    frekuensi pernapasan

    dalam rentang yang

    normal

    2. Tidak adapenggunan otot

    bantu

    mengoptimalkan pernapan, dengan

    posisi kepala sedikit fleksi.

    bantu nafas

    3. Mempertahankanoksigen yang

    masuk ke tubuh

    4. Mengoptimalkanpernafasan

    1.

    Penurunan

    curah

    jantung b.d

    iskemia

    miokard

    Tujuan:

    Curah Jantung

    kembali adekuat

    Kriteria Hasil:

    Pasien menunjukkanpeningkatan toleransi

    aktivitas.

    1. Kolaborasi denganpemberian ditiazem

    2. Diskusikan tujuan dansiapkan untuk menekankan

    tes dan katerisasi jantungbila diindikasikan

    3. Pantau TTV4. Anjurkan pasien untuk total

    bedrest

    1. Ditiazem sebagaipenyekat saluran

    kalsium untuk

    menghilangkaniskemia pencetus

    spasme arteri

    koroner,

    2. Tes stressmemberikan

    informasi tentang

    ventrikel sehat atau

    kuat yabg bergunapada penentuan

    tingkat aktivitas

    yang

    tepat.Angiografi

    untuk

    mengidentifikasi

    area kerusakan

    arteri koroner.3. Takikardi dapat

    terjadi karena

  • 7/30/2019 Asuhan Keperawatan Unstable Angina

    19/19

    nyeri,cemas,hipokse

    mia ,dan

    menurunnya curah

    jantung

    4. Menurunkan kerjamiokard dankonsumsi oksigen

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Angina pectoris tidak stabil adalah suatu sindrom klinik yang berbahaya dan merupakan tipe

    angina pektoris yang dapat berubah menjadi infark ataupun kematian. Pengenalan klinis angina

    pektoris termasuk patosiologi, faktor risiko untuk terjadinya IMA serta perjalanan penyakitnya perlu

    diketahui agar dapat dilakukan pengobatan yang tepat ataupun usaha pencegahan agar

    tidak terjadi imfark miokard. Pengobatan bertujuan untuk mempepanjang hidup dan

    memperbaiki kualitas hidup baik secara medikal maupun pembedaan. Prinsipnya

    menambah suplai O 2 ke daerah iskemik atau mengurangi kebutuhan O2 . Pencegahan

    terhadap faktor risiko terjadinya angina pekrotis lebih penting dilakukan dan sebaiknya dimulai pada usia

    muda seperti menghindarkan kegemukan, menghindarkan stress, diet rendah lemak, aktifitas fisik yang

    tidak berlebihan dan tidak merokok.

    DOWNLOAD :WOC ASKEP ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL

    DAFTAR PUSTAKA

    Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

    Baradero, Marry. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler. Jakarta: EGC

    Doenges,Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC

    Smith,Tom.2007.Hati-Hati dengan Nyeri Dada(Angina).Jakarta:Archan

    Gray,Huon H,dkk.2005.Lecture Notes Kardiologi.Jakarta: Erlangga

    Corwin, Elizabeth. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

    http://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docxhttp://web.unair.ac.id/admin/file/f_13693_WOC-ASKEP-ANGINA-PEKTORIS-TIDAK-STABIL.docx