asuhan keperawatan kmb pras

19
ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS Disusun Oleh : 1. Alfi Hasanah 2. Amalia Nurika 3. Mirza Riadiani Surono 4. Ni Wayan Tropy Antari 5. Prasetya Eka Putra KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Upload: mirza-icha-riadiany

Post on 30-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

Disusun Oleh :

1. Alfi Hasanah

2. Amalia Nurika

3. Mirza Riadiani Surono

4. Ni Wayan Tropy Antari

5. Prasetya Eka Putra

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A.PengkajianTahap pengkajian dari proses keperawatan

merupakan proses dinamis yang terorganisir yang meliputi tiga aktivitas dasar : mengumpulkan data, menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan, mendokumentasikan data yang dikumpulkan, mendokumentasikan data dalam format yang dapat dibuka kembali. Dengan menggunakan beberapa teknik, anda berfokus pada pendapatan profil pasien yang akan memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien dan diagnosa yang cocok, merencanakan masalah, mengimplementasikan intervensi dan mengevaluasi hasil. Profil ini disebut data-data pasien.

Lanjutan…

1. Identitas

2. Keluhan Utama

3. Riwayat Kesehatan1. Riwayat kesehatan sekarang

2. Riwayat kesehatan lalu

3. Riwayat kesehatan keluarga

B.Pemerikssaan Penunjang Pemeriksaan penunjang seperti :

a. Tes fungsi hati (Abnormal 4-10x dari normal)

b. AST (SGOT), ALT (SGPT) Awalnya meningkat, dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian menurun

c. Darah lengkap SDM menurun karena penurunan terhadap SDM (gangguan enzim hati) atau mengakibatkan pendarahan

d. Leukopenia : Trombositopenia

e. Difeninsial darah lengkap : leukositosis, monositosis, limfosit atipikal dan sel plasma

f. Alkali Fosfatase : meningkat

g. Feses : warna tanah liat, penurunan fungsi hati

h. Albumin serum : menurun

i. Gula darah: hiperglikemia / hipoglikemia

C.Analisa Masalah (Diagnosa Keperawatan)

Tahap kedua dari proses keperawatan sering disebut juga sebagai analisis, dan juga identifikasi masalah atau diagnosa keperawatan. Proses ini amat penting dan esensial karena proses ini merupakan satu bagian yang paling vital dalam proses keperawatan.

Diagnosa keperawatan :

a. Intolerans aktivitas berhubungan dengan :Kelemahan umum : penurunan kekuatan/ketahanan : nyeri.Mengalami keterbatasan aktivitas : depresi.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik : anoreksia, mual atau muntah, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan : penurunan peristaltik (refleks viseral), empedu tertahan.

Lanjutan…

c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan erlebihan melalui muntah dan diosis, asitesi, gangguan proses pembekuan.

d. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan jengkel/marah, terkurung/isolasi, sakit lama/periode penyembuhan.

e. Potensial terjadi penularan pada orang lain serta staf medis berhubungan dengan : kontak dengan pasien serta pengelolaan alat-alat.

f. Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit berhubungan dengan zat kimia, akumulasi garam empedu dalam jaringan.

g. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi, tidak mengenal sumber informasi.

D.Perencanaan Diagnosa Keperawatana. Aktivitas intoleran berhubungan dengan :-   Kelemahan umum, penurunan kekuatan otot/ketahanan : nyeri.- Mengalami keterbatasan aktivitas.Data subyektif :Laporan kelemahan.Data objektif :Tampak lemah, kekuatan otot menurun, istirahat di tempat tidur.*   Tujuan-   Menyatakan pemahaman situasi/faktor resiko dan program pengobatan individu.*  Kriteria-   Menunjukkan teknik/perilaku kemampuan kembali melakukan aktivitas.-  Melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas.*  Tindakan keperawatan1.)   Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung.Rasional :Meningkatkan ketenangan, menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan.2.)    Ubah posisi dengan sering, perawatan kulit yang baik.Rasional :Meningkatkan fungsi pernafasan dan meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan.

Lanjutan b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual.

Data subjektif  : Kurang nafsu makan, nyeri abdomen/kram.Data obyektif : Porsi makan tidak dihabiskan, berat badan menurun, muntah.*   Tujuan-     Menunjukkan berat badan yang meningkat atau kembali normal.-     Diet yang dianjurkan dapat ditoleransi tanpa rasa tak nyaman.

* Kriteria- Berat  badan  meningkat  mencapai  tujuan  dengan  nilai  laboratorium  normal  dan 

bebas tanda malnutrisi.

*   Tindakan keperawatan1.)  Awasi  pemasukan  diet/jumlah  kalori.  Berikan  makanan  sedikit  tapi  sering  dalam 

frekuensi sering dan tawarkan makanan pagi paling besar.Rasional :Makanan banyak sulit mengatur bila pasien anoreksia. Anoreksia  juga paling buruk selama siang hari, membuat masukan makanan yang sulit pada sore hari.

2.)  Berikan perawatan mulut sebelum makan.       Rasional :       Menghilangkan rasa tidak enak, meningkatkan nafsu makan.

3.)  Konsul  pada  ahli  diet.  Dukungan  tim  nutrisi  untuk  memberikan  diet  sesuai             kebutuhan pasien dengan pemasukan lemak dan protein sesuai toleransi.

      Rasional :Berguna  dalam  membuat  program  diet  memenuhi  kebutuhan  individu. Metabolisme lemak bervariasi tergantung pada produksi pengeluaran empedu dan perlunya pembatasan masukan  lemak bila  terjadi diare. Bila  toleransi pemasukan normal  atau  lebih  protein  akan  membantu  regenerasi  hati.  Pembatasan  protein diindikasikan  pada  penyakit  berat  karena  akumulasi  produk  akhir  protein  dapat mencetuskan hepati ensefalopati.

c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare, ditandai dengan :

Data subyektif : -Data obyektif :Muntah dan diare.* TujuanMempertahankan hidrasi adekuat.* Kriteria-  Tanda-tanda vital stabil, turgor kulit normal, masukan dan keluaran seimbang.* Tindaka keperawatan1.)Awasi  masukan  dan  haluaran,  bandingkan  dengan  berat  badan  harian,  catat kehilangan melalui usus, contoh muntah dan diare.

Rasional :Memberikan informasi tentang kebutuhan pengganti/efek terapi.

2.) Kaji tanda vital,  nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa.Rasional :

      Indikator volume sirkulasi/perifer.

3.)    Periksa acites atau pembentukan oedema, ukur lingkar abdomen sesuai indikasi.Rasional :Menerangkan kemungkingan perdarahan ke dalam jaringan.

4.)    Awasi nilai laboratorium, contoh Hb/Ht, Na + albumin dan waktu pembekuan.Rasional :Menunjukkan  hidrasi  dan  mengidentifikasi  retensi  natrium/kadar  protein 

yang  dapat menimbulkan pembentukan oedema.

5.)    Protein hidrolisat : vitamin KRasional :Memperbaiki kekurangan albumin/protein dapat membantu mengembalikan cairan dari jaringan ke sistem sirkulasi, mencegah masalah koagulasi.

d.Harga diri rendah berhubungan dengan gejala jengkel/marah, terkurung/ isolasi, sakit lama/periode penyembuhan.

Data subyektif :Perasaan tak berdaya.Data obyektif :Perawatan isolasi, icterus pada mata dan seluruh tubuh.* TujuanMengidentifikasi perasaan dan metode untuk koping terhadap persepsi negatif.* Kriteria-  Menyatakan penerimaan diri dan lamanya penyembuhan/ kebutuhan isolasi.-  Mengakui diri sebagai orang tua yang berguna.

* Tindakan keperawatan1.)Kontak dengan pasien mengenai waktu untuk mendengar.     Rasional :     Penyediaan waktu meningkatkan hubungan saling percaya.2.) Dorong diskusi perasaan marah.     Rasional :    Kesempatan untuk mengekspresikan perasaan memungkinkan pasien untuk merasa  

        lebih  mengontrol  situasi.  Pengungkapan  menurunkan  cemas  dan  depresi memudahkan perilaku koping positif.

e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahankan tubuh sekunder tak adekuat dan malnutrisi.

Data subyektif : -Data obyektif : - Klien dirawat di ruangan isolasi

-   Feses warna dempul.-   Urine warna pekat.

* TujuanMencegah penularan kepada orang lain.* KriteriaMendemonstrasikan/melakukan  teknik-teknik/cara  penularan  penyakit.  Perubahan-perubahan  teknik ulang perilaku  atau mencegah penularan penyakit  terhadap orang lain.* Tindakan keperawatan1.)    Terapkan teknik isolasi dengan cara yang tepat-  Gunakan celemek dan sarung tangan bila mengadakan kontak dengan klien  (berhati-hati terhadap kontaminasi dengan alat-alat suntik klien seperti darah dan sekretnya).-   Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.Rasional :Mencegah  transmisi  penyakit  virus  ke  orang  lain.  Melalui  cuci  tangan  yang  efektif dalam mencegah  transmisi  virus  tipe  C  di  transmisikan melalui  terpajan  pada  darah dan produk darah.

f.Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan zat kimia, akumulasi garam empedu dalam jaringan.

Data subyektif :Pengungkapan rasa gatal.Data obyektif :Bilirubin meningkat.* TujuanKlien akan mengungkapkan tidak terjadi gangguan integritas kulit.* Kriteria-   Jaringan kulit utuh tanpa lecet/luka.-  Gatal-gatal berkurang/hilang.

* Tindakan keperawatan1.)Gunakan  air  mandi  dingin  dan  soda  kue  atau  mandi  kanji.  Hindari  sabun  mandi alkali.2.)Anjurkan  untuk  menggunakan  buku-buku  jari  untuk  menggaruk  rasa  gatal, pertahankan kuku pendek.Rasional :Menurunkan resiko cedera kulit.3.)    Beri massage pada waktu tidur.Rasional :Bermanfaat dalam meningkatkan tidur dengan menurunkan iritasi kulit.4.)    Hindari komentar tentang penampilan pasien.Rasional :Menimbulkan stres psikologik sehubungan dengan perubahan kulit.

g.Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan :

Data subyektif :Pernyataan yang salah konsepsi.Data obyektif :Pernyataaan/meminta informasi.* TujuanMenyatakan pemahaman proses penyakit dan pengobatan.* Kriteria-  Mengidentifikasi hubungan tanda/gejala penyakit dan hubungan dan gejala dengan faktor penyebab.- Melakukan perubahan perilaku dan berpatisipasi pada pengobatan.* Tindakan keperawatan1.)  Kaji tingkat pemahaman proses penyakit, harapan/prognosis, kemungkinan pilihan pengobatan.Rasional :Mengidentifikasi area kekurangan/salah informasi dan memberikan kesempatan untuk memberikan informasi tambahan yang sesuai keperluan.2.)   Berikan informasi khusus tentang pencegahan/penularan penyakit.Rasional :Kebutuhan/rekomendasi akan bervariasi karena hepatitis dan situasi individu.

4.)   Diskusikan pembatasan donatur darah.Mencegah  penyebaran  penyakit.  Kebanyakan  undang-undang  negara  bagian menerima donor darah yang mempunyai riwayat berbagai tipe hepatitis.

5.) tekankan pentingnya mengevaluasi pemeriksaan fisik dan evaluasi laboratorium.Rasional :Proses penyakit dapat memakai waktu berbulan-bulan untuk membaik. Bila gejala ada lebih lama dari enam bulan. Biopsi hati diperlukan untuk memastikan adanya hepatitis kronis.

6.)  Kaji ulang perlunya menghindari alkohol selama 6 – 12 bulan minuman atau lebih lama sesuai toleransi individu.Rasional :Meningkatkan iritasi hepatik dan mempengaruhi pemulihan.

E.Implementasi

Merupakan  tahan  keempat  dari  proses  keperawatan  dimana  rencana keperawatan dilaksanakan  : melaksanakan  intervensi/aktivitas yang  telah ditentukan, pada  tahap  ini  perawat  siap  untuk melaksanakan  intervensi  dan  aktivitas  yang  telah dicatat dalam rencana perawatan pasien.

Pelaksanaan keperawatan/implementasi harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan pelaksanaan ini disesuaikan dengan masalah yang terjadi.

 Dalam pelaksanaan keperawatan ada 4 tindakan yang dilakukan yaitu :a.       Tindakan mandirib.      Tindakan observasic.       Tindakan health educationd.      Tindakan kolaborasi

F.EvaluasiTahapan evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan dapat 

dicapai, sehingga dalam mengevaluasi efektivitas tindakan keperawatan. Perawat perlu mengetahui kriteria keberhasilan dimana kriteria ini harus dapat diukur dan diamati agar kemajuan perkembangan keperawatan kesehatan klien dapat diketahui Dalam evaluasi dapat dikemukakan 4 kemungkinan yang menentukan keperawatan selanjutnya yaitu :a.       Masalah klien dapat dipecahkan .b.      Sebagian masalah klien dapat dipecahkan.c.       Masalah klien tidak dapat dipecahkan.d.      Dapat muncul masalah baru

TERIMA KASIH :D