asuhan keperawatan keluarga

22
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN TB PARU DI DESA KUMAYANG WILAYAH PUSKESMAS MEKAR SARI KECAMATAN PANORAMA BERSEMI PENGKAJIAN Pengumpulan Data 1. Struktur dan sifat keluarga 1. Kepala Keluarga a) Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 35 tahun. Agama : Islam. Pendidikan : SLTP Pekerjaan : Swasta Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia. Alamat : Desa Timbung RT. 2 2. Susunan Anggota Keluarga No Nama L/ P Umur Pendidi kan Pekerjaa n Hubunga n Sehat/ sakit Ket 1 2 3 Ny. W An. N An S P P L 27 Th 22 Th 18 th SLTP Sma sma Ibu rumah tangga Menikah Ikut orang tua Isteri Anak Anak Sakit Sehat Sehat Tb paru –

Upload: gegodoh-mann

Post on 03-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asuhan keperawan keluarga

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGATN. A  DENGAN  TB PARU DI DESA KUMAYANG

WILAYAH PUSKESMAS MEKAR SARIKECAMATAN PANORAMA BERSEMI

PENGKAJIAN

Pengumpulan Data

1.                  Struktur dan sifat keluarga

1.       Kepala Keluarga

a)                  Nama                           :     Tn. A

Jenis Kelamin              :    Laki - lakiUmur                           :    35 tahun.Agama                         :    Islam.Pendidikan                  :    SLTP Pekerjaan                     :    SwastaSuku / Bangsa             :    Banjar / Indonesia.Alamat                        :    Desa Timbung RT. 2

2.       Susunan Anggota KeluargaNo Nama L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Hubungan Sehat/sakit Ket1

2

3

Ny. W

An. N

An S

P

P

L

27 Th

22  Th

18 th

SLTP

Sma

sma

Ibu rumah tangga

Menikah

Ikut orang tua

Isteri

Anak

Anak

Sakit

Sehat

Sehat

  Tb paru –

3.       Genogram Keluarga     

b)                 

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

c)                  Keterangan :                          :       Anggota keluarga yang bermasalah.

                                         :    Laki-laki.                                               :    Perempuan                                          :    Laki-laki yang meninggal.                                             :    Perempuan yang meninggal                                                                                   :    Serumah

4.       Tipe KeluargaKeluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti (nuclear family)yang terdiri dari Ayah, Ibu dan satu anak yang tinggal dalam satu rumah. Jenis perkawinan adalah monogami.

5.       Pengambilan KeputusanPola pengambilan keputusan di dalam keluarga Tn. A dilakukan secara musyawarah, anggota keluarga yang mengambil keputusan adalah Tn. A sebagai kepala keluarga.

6.       Hubungan Dalam keluargaHubungan dalam keluarga harmonis dan tampak akrab, adanya interaksi sesama anggota keluarga.

7.       Kebiasaan Hidup Sehari-haria.      Kebiasaan Istirahat dan Tidur

Nama Tidur Siang Tidur malamTn. ANy. WAn. N

± 2 jam± 2 jam± 1 jam

± 8 jam± 5 jam± 8 jam

b.      Kebiasaan Makan

Dalam pengadaan makanan keluarga sehari-hari adalah dengan memasak sendiri dan komposisi jenis makanannya bervariasi. Makanan pokok adalah nasi disertai lauk pauk dan sayur, frekuensi makan 3 kali sehari. Makan buah-buahan kalau musim buah saja. Kebiasaan makan keluarga bersama (pagi, siang dan malam hari). c.       Kebiasaan Personal HygieneMandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun, gosok gigi 2 kali sehari dengan menggunakan pasta gigi, ganti pakaian 2 kali sehari / bila kotor, keramas 1 kali seminggu menggunakan shampo, cuci tangan sebelum makan menggunakaqn sabun, menggunakan alas kaki bila keluar rumah.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

d.      Penggunaan Waktu SenggangWaktu senggang digunakan untuk ngobrol-ngobrol bersama istrinya. Kadang membersihkan lingkungan rumah.

e.       Kebiasaan Tidak SehatTn. A merokok Tetapi sekarang sudah berkurang yang biasanya 1 bungkus habis dalam satu hari sekarang hanya 5-6 batang saja sehari. Tn A maupun keluarga tidak pernah minum – minuman beralkohol..

8.       Faktor Sosial, Ekonomi, dan Budaya.a.      Pendapatan dan PengeluaranPendapatan setiap bulan kurang lebih Rp 500.000,- tidak ada penghasilan tambahan, pengeluaran harian kurang lebih Rp 10.000,- dan sisanya untuk bayar listrik pada tetangga. Keluarga tidak punya tabungan.

b.      Sosial dan BudayaKeluarga Tn. A suku Banjar, Sedangkan Ny. W suku Sunda tetapi karena sdh lama tinggal di kalimantan jadinya sehari – hari keluarga menggunakan   bahasa banjar. Semua anggota keluarga beragama Islam. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik. Setiap hari jum’at sore Ny. W  ikut pengajian.

9.       Faktor Lingkungana.      Perumahan

                   4

           2       3

                   1

Keterangan :

1.    Teras rumah2.    Ruang tamu3.    Kamar tidur4.    Dapur

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tempat tinggal didaerah timbung, jenisnya bangunan non permanen, luas pakarangan  ± 2x6 m2 , status kepemilikan adalah milik sendiri, pemanfaatan pekarangan tanaman bunga, lantai dari papan, ventilasi ruang tidur jendela, sistem penerangan listrik. Kebersihan rumah cukup bersih,Tempat pembuangan sampah tidak ada, pengelolaan sampah di bakar dan ditimbun. Sumber air minum dari tong PDAM, sumber air untuk keperluan mandi cuci dari sungai. Tidak mempunyai jamban keluarga, kalau mau BAB kesungai yang letaknya jauh dari rumah ± 300 meter. Komposisi rumah terdiri dari 1 kamar tidur dan ruang makan / dapur. Keluarga menganggap bahwa lingkungannya sudah bersih padahal kandang ayam menyatu dengan rumah itu berarti  keluarga kurang mengetahui tentang  sanitasi lingkungan yang sehat.

b.      Macam Lingkungan Tempat TinggalTempat tinggal keluarga terletak di belakang rumah tetangga antara satu rumah dengan rumah yang lainnya cukup berdekatan.

c.      Fasilitas Sosial dan Fasilitas KesehatanFasilitas sosial di masyarakat adalah pengajian. Fasilitas kesehatan (Polindes) terletak ± 100 m dari rumah. Bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya berobat ke mantri atau dibawa ke Puskesmas atau ke polindes.

10.   Psikologis a.      Status emosiBila ada salah satu anggota keluarga yang berhasil maka seluruh keluarga akan merasa bangga begitu pula sebaliknya bila ada anggota keluarga yang kehilangan(sedih)maka anggota yang lain turut sedih.

b.      Konsep diri1)      Konsep diri: Setiap anggota keluarga merasa diperlukan oleh anggota keluarga yang lain. Tidak terdapat konflik dalam keluarga yang berhubungan dengan harga diri.2)      PeranSetiap anggota keluarga berperan seperti fungsinya, tidak terdapat kesenjangan peran dalam keluarga.

c.       Pola interaksiWaktu yang paling sering terjadi interaksi antar keluarga biasanya pada sore hari, pada saat makan bersama. Tidak ada masalah antar anggota keluarga dalam berinteraksi.

d.      Pola komunikasiSifat komunikasi dalam keluarga secara terbuka, anggota keluarga yang paling dominan berbicara adalah ayah. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa banjar.

e.       Pola pertahananMasalah dalam keluarga selalu diatasi bersama-sama.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

11.   Keadaan Kesehatana.       Derajat kesehatanNy. W pernah menderita penyakit TB Paru, anggota keluarga yang lain tidak ada keluhan apapun.b .      Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakitBila sakit keluarga biasa membeli obat sendiri dulu, bila tidak dapat teratasi baru berobat ke mantri atau ke puskesmas.c.       Kejadian cacatTidak ada keluarga yang cacat fisik dan mental.d.      Kejadaian kematian dalam 1 tahun terakhirTidak anggota keluarga yang meninggal dalam 1 tahun terakhir ini.

12.   Sarana KesehatanPemanfaatan Fasilitas.  Apabila ada anggota keluarga yang sakit, baru dibawa berobat ke Puskesmas pembantu

atau ke mantri yang praktek.

  Jarak antara Puskesmas kecamatan dari rumah Tn. A lebih dari 8 km, Polindes + 100

m, ke mantri praktek + 150 m.

  Alat transportasi keluarga adalah jalan kaki, kecuali ke Puskesmas baru naik taksi /

angkutan pedesaan atau naik ojek.

  Tn. A tidak menggunakan sarana komunikasi seperti radio, telpon atau orari maupun

televisi.

13.   Imunisasi BalitaAnak  dari Tn. A yaitu An. N umur 3 tahun, kata ibunya nya selalu di bawa ke Posyandu, dari data KMS terlihat imunisasi tidak lengkap yaitu untuk vaksinasi DPT+HB, Campak dan polio 4.

14.   Riwayat Kesehatan a.      Tn. A

Tidak pernah sakit berat yang perlu dirawat di RS, hanya sering flu dan pilek tapi dapat sembuh setelah berobat ke puskesmas.

Pemeriksaan fisikTD       : 100/70 mmHgResp    : 24 x/mnt Nadi    : 80 x/mntTemp   : 36 0 C

1.       Kulit

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Turgor kulit cepat kembali   (< 2 detik), warna kulit keputih, kebersihan cukup. 2.       Kelapa dan Leher Kebersihan rambut dan kulit kepala cukup. Pergerakan pada leher  normal menoleh kanan, kiri, atas, bawah)3.       Mata/PenglihatanFungsi penglihatan normal dapat melihat tanpa bantuan kaca mata. Konjungtiva tidak anemis.4.       Telinga/Pendengaran Dapat mendengar dengan baik, tidak memakai alat bantu pendengaran, struktur normal, kebersihan cukup.5.       Hidung Penciuman Struktur normal, tidak ada cairan yang keluar dari hidung, fungsi penciuman baik (dapat membedakan bau-bauan seperti bau minyak kayu putih)

6.       Mulut dan Gigi Kebersihan mulut dan gigi cukup mukosa mulut tidak kering, tidak ada caries pada gigi. Tidak menggunakan protesa.

7.       Abdomen Kulit perut kebersihan \ cukup, tidak ada nyeri

8.       Dada dan pernapasanBentuk dada normal, irama pernafasan teratur, frekuensi 24 kali/menit. Tidak ada nyeri tekan pada dada, bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat ronchi atau whezing.

9.       Estermitas atas dan bawahTidak ada kelainan gerak, struktur normal tidak ada nyeri pada extermitas.

b.      Ny. WPernah menderita TB paru ± 1 tahun yang lalu, klien menjalani pengobatan TB paru selama 6 bulan tetapi sudah menyelesaikan pengobatannya.Pemeriksaan fisikTD       : 100/60 mmHgResp    : 24 x/mnt Nadi    : 80 x/mntTemp   : 36 0 C

1.       Kulit Turgor kulit cepat kembali   (< 2 detik), warna kulit kecoklatan, kebersihan cukup.

2.       Kelapa dan Leher Kebersihan rambut dan kulit kepala cukup. Pergerakan pada leher  normal menoleh kanan, kiri, atas, bawah)

3.       Mata/PenglihatanFungsi penglihatan normal dapat melihat tanpa bantuan kaca mata. Konjungtiva tidak anemis.

4.       Telinga/Pendengaran Dapat mendengar dengan baik, tidak memakai alat bantu pendengaran, struktur normal, kebersihan cukup.

5.       Hidung Penciuman

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Struktur normal, tidak ada cairan yang keluar dari hidung, fungsi penciuman baik (dapat membedakan bau-bauan seperti bau minyak kayu putih)

6.       Mulut dan Gigi Kebersihan mulut dan gigi cukup mukosa mulut tidak kering, tidak ada caries pada gigi. Menggunakan protesa pada gigi seri atas 2 buah.

7.       Abdomen Kulit perut kebersihan \ cukup, tidak ada nyeri

8.       Dada dan pernapasanInspeksi       : Bentuk dada normal ( AP : T  = 1 : 2 ) , sifat pernafasan dada dan

perut, ritme reguler dengan frekuensi 24 kali/menit  dan postur tubuh kurus, bentuk /

postur tubuh kyposis.

Palpasi      :   Nyeri tekan dan massa tidak ada , Fremitus vokal sama keras  antara

kiri dan kanan, kesimetrisan ekspansi dada normal

Perkusi     :   Bunyi perkusi resonan

Auskultasi :  Bunyi nafas vesikuler,  terdapat ronchi pada intercosta ke 4 – 5 dekstra.

tidak terdapat bunyi wheezing.

9.       Estermitas atas dan bawahTidak ada kelainan gerak, struktur normal tidak ada nyeri pada extermitas.

c.       An. RTidak pernah sakit berat, tidak pernah dirawat di rumah sakit.Pemeriksaan fisikTD       : -Resp    : 30 x/mnt Nadi    : 96 x/mntTemp   : 36 0 C

1.       Kulit Turgor kulit cepat kembali   (< 2 detik), warna kulit coklat, kebersihan cukup.

2.       Kelapa dan Leher Kebersihan rambut dan kulit kepala cukup. Pergerakan pada leher  normal menoleh kanan, kiri, atas, bawah)

3.       Mata/PenglihatanFungsi penglihatan normal dapat melihat tanpa bantuan kaca mata. Konjungtiva tidak anemis.

4.       Telinga/Pendengaran Dapat mendengar dengan baik, tidak memakai alat bantu pendengaran, struktur normal, kebersihan cukup.

5.       Hidung Penciuman Struktur normal, tidak ada cairan yang keluar dari hidung, fungsi penciuman baik (dapat membedakan bau-bauan seperti bau minyak kayu putih)

6.       Mulut dan Gigi

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kebersihan mulut dan gigi cukup mukosa mulut tidak kering, terdapat caries pada gigi, giginya tidak lengkap keropos pada gigi seri atas dan bawah.

7.       Abdomen Kulit perut kebersihan \ cukup, tidak ada nyeri

8.       Dada dan pernapasanBentuk dada normal, irama pernafasan teratur, frekuensi 24 kali/menit. Tidak ada

nyeri tekan pada dada, bunyi nafas vesikuler, tidak terdapat ronchi atau whezing.

9.       Estermitas atas dan bawah Tidak ada kelainan gerak, struktur normal tidak ada nyeri pada extermitas.

ANALISA DATA1.      Tipologi Masalah Kesehatan

a.    Ancaman Kesehatan1).    Resiko penularan penyakit TB Paru.2).    Sanitasi lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan

b.    Tidak / kurang Sehat1).    Ny. W pernah mendapatkan pengobatan 6 bulan (menderita penyakit TB Paru).

c.    Krisis-2.      Mengidentifikasi Masalah

No DataMasalah

KesehatanMasalah

Keperawatan1. -    Keluarga kurang

mengetahui tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB Paru.

-    Ny. W tidur satu kamar dengan anggota keluarga yang lain.

-    Tidak ada pengkhususan alat tenun dan alat makan .

Resiko penularan penyakit TB Paru.

1.    KMK mengenal masalah resiko terjadinya penularan TB Paru b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara penularan dan pencegahannya.

2. -   Pernah menderita TB paru ± 1 tahun lalu dan menjalani pengobatan selama 6 bulan.

-   Keluarga mengatakan tidak tahu akibat yang ditimbulkan oleh penyakit TB Paru bila tidak diobati secara teratur.

-   Keluarga mengatakan kurang mengetahui cara

Ny. W menderita TB Paru.

1.    KMK mengenal masalah TB paru b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian TB Paru, dampak yang di timbulkan, cara penularan dan pengobatan, tanda dan gejala yang ditimbulkannya.

2.     KMK mengambil keputusan untuk berobat

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

perawatan yang benar pada Ny.W.

teratur b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang akibat yang ditimbulkan oleh penyakit TB Paru bila tidak diobati secara teratur.

3.    KMK merawat anggota keluarga yang sakit b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara perawatan  yang benar pada penderita TB Paru.

4.    KMK memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga cara pengobatan TB paru.

3. -   Kandang ayam menyatu di bawah rumah.

-   Keluarga menganggap lingkungannya sudah bersih.

-   Keluarga kurang mengetahui syarat-syarat lingkungan yang sehat.

-   Keluarga kurang mengerti tentang pentingnya lingkungan yang sehat.

Sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

1.    KMK mengenal masalah sanitasi lingkungan b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang sanitasi rumah dan lingkungan yang sehat.

2.    KMK memodifikasi lingkungan b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan yang sehat.

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

3.      Prioritas Masalaha.      Resiko penularan penyakit TB Paru.

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran1.

2.

3.

4.

Sifat masalah : Ancaman kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat diatasi  dengan mudah.

Potensial masalah dapat dicegah cukup.

Menonjolnya masalah yang ada dan perlu segera ditangani

2/3 X 1

2/2 X 2

2/3 X 1

2/2 X 1

2/3

2

2/3

1

Penularan belum terjadi tapi resiko terjadinya penularan cukup besar.

Ny.W mau memeriksakan kesehatnnya secara teratur dan mengikuti program P2TB Paru sampai tuntas.

Penularan dapat dicegah dengan tindakan sederhana yang dapat dilakukan tanpa biaya.

Keluarga mengetahui kalau penyakit TB Paru sangat menular.

Score 4 1/3

b.      Ny.W  menderita penyakit TB Paru.No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran1.

2.

3.

4.

Sifat masalah : Tidak / kurang sehat.

Kemungkinan masalah dapat diubah sebagian.

Potensial masalah dapat dicegah.

Menonjolnya masalah

3/3 X 1

1/2 X 2

1/3 X 1

2/2 X 1

1

1

1/3

1

Masalah sudah terjadi, harus segera diatasi agar tidak bertambah parah.

Keluarga mau mengikuti saran untuk berobat teratur.

Masalah telah terjadi.

Keluarga

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

berat dan harus ditangani.

mengatakan bahwa Tn. J harus segera diobati.

Score 3 1/3

c.       Sanitasi lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan.No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran1.

2.

3.

4.

Sifat masalah : Ancaman kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat diubah hanya sebagian.

Potensial masalah dapat dicegah cukup.

Masalah tidak dirasakan keluarga.

2/3 X 1

1/2 X 2

2/3 X 1

0/2 X 1

2/3

1

2/3

0

Keluarga tinggal dalam sanitasi lingkungan yang tidak sehat.Keluarga beranggapan bahwa lingkungannya sudah bersih tapi ada kemauan untuk mengetahui  lingkungan yang sehat.

Keluarga mau / ingin tahu tentang lingkungan yang sehat.

Keluarga beranggapan bahwa lingkungannya sudah bersih.

Score 2 1/3

4.      Urutan Masalah 1).     Resiko penularan penyakit TB Paru. Dengan skore 4 1/3 2).     Ny. A menderita penyakit TB Paru. Dengan skore 3 1/3 3).     Sanitasi lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Dengan skore 2 1/3

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

RENCANA KEPERAWATANNama               : Ny.WAlamat            :  RT. 2 Desa Timbung Kecamatan BungurNo

Masalah kesehatan

Masalah Keperawatan

Tujuan Jangka EvaluasiPanjang Pendek Kriteria Standar

1. Resiko terjadinya penularan penyakit TB Paru.

1.    KMK mengenal masalah resiko terjadinya penularan penyakit TB Paru b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara penularan dari penyakit TB Paru dan cara pencegahannya.

Keluarga mampu mengenal masalah resiko terjadinya penularan.

Setelah kunjungan 1 X 45 menit keluarga mampu :Menjelas-kan cara penularan  penyakit TB Paru dan cara pencegah-annya.

Respon verbal keluarga.

Cara penularan ada dua : Langsung

Percikan ludah / cairan hidungnya berpindah sewaktu berbicara berhadapan / bersin.

b.    Tidak langsungBila kx meludah ditempat yang sembarang kemudian kering dan kuman diterbangkan oleh angin bersama debu yang dihirup oleh orang yang sehat.Cara pencegahan :

a.    Imunisasi BCG pada bayi.b.    Meningkatkan daya tahan tubuh dengan

makanan bergizi.c.    Mengobati anggota keluarga yang sakit

sampai tuntas.d.   Menghindari kontak dengan kuman TB,

misalnya menghidari percikan ludah.

2. Ny. W menderita TB Paru.

1.    KMK mengenal masalah TB Paru b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala yang ditimbulkan.

Keluarga mampu mengenal tanda dan gejala penyakit TB Paru.

Setelah kunjungan 1 X 45 menit keluarga mampu menjelas-kan tanda dan gejala penyakit TB paru.

Respon verbal keluarga.

Tanda dan gejala penyakit TB Paru :a.    Batuk tidak sembuh selama 4 minggu.b.    Batuk berdahak dan campur darah.c.    Demam.d.   Berkeringat pada malam hari.e.    Nyeri dada.f.     Sesak napas.g.    Nafsu makan menurun.h.    Sakit kepala.i.      Berat badan berkurang.

2.    KMK mengambil keputusan untuk berobat secara teratur b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang akibat yang ditimbulkan oleh penyakit TB Paru bila tidak diobati secara teratur.

Keluarga yang ber-masalah mau berobat secara teratur.

Keluarga mengeta-hui akibat yang ditimbul-kan bila pengobat-an tidak teratur.

Respon verbal keluarga

Akibat yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur :

a.    Kuman jadi resesten.b.    Lebih sulit untuk mengobatinya.c.    Lebih lama pengobatannya.d.   Gejala mungkin hilang sementara waktu.

3.    KMK merawat Keluarga Setelah Respon Cara perawatan yang benar :

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

anggota keluarga yang sakit b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara perawatan yang benar pada penderita TB paru.

mampu merawat anggota keluarga yang sakit secara benar.

kunjungan1 X 45 menit keluarga mampu menjelaskan cara perawatan yang benar pada Tn. MM

verbal keluarga.

a.    Makanan yang bergizi.b.    Lingkungan rumah yang bersih.c.    Sinar matahari masuk ke dalam rumah.d.   Menjemur kasur minimal 1 X seminggu.e.    Alat-alat makan dipisahkan.f.     Bila sesak posisi semifowler.

3. Sanitasi lingkung-an yang kurang memenuhi syarat kesehatan.

1.    KMK mengenal masalah sanitasi lingkungan rumah yang baik b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang syarat-syarat sanitasi lingkungan yang baik / sehat.

Keluarga mampu mengenal masalah sanitasi lingkung-an yang baik / sehat.

Setelah kunjungan 1 X 45 menit keluarga mampu menjelas-kan ciri-ciri lingkung-an yang baik / sehat.

Respon verbal keluarga.

Sanitasi lingkungan yang sehat :a.    Pencahayaan 15 – 20 % luas lantai.b.    Ventilasi 10 – 15 % luas lantai.c.    Jarak jamban dan sumur tidak kurang dari 10

meter.d.   Mempunyai tempat pembuangan sampah.e.    Kandang binatang ternak harus terpisah dari

rumah.

2.    KMK memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang  cara menciptakan lingkungan yang sehat .

Keluarga mampu memodifi-kasi lingkung-an yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Setelah kunjungan 1 X 45 menit keluarga mampu menjelas-kan cara mencipta-kan lingkung-an yang sehat.

Respon verbal keluarga.

Lingkungan rumah yang sehat :a.    Cukup udara yang masuk dan keluar.b.    Cukup sinar matahari yang masuk.c.    Bersih dan teratur.d.   Kasur dijemur minimal 1 X seminggu.e.    Mempunyai tempat pembuangan sampah.f.     Mempunyai jamban keluarga.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

CATATAN KEPERAWATANNama               : Ny.WAlamat            :  RT. 2 Desa Timbung Kecamatan Bungur

No

TanggalDx Kep

Implementasi Evaluasi

1.

Senin 22 April 2013

Jam 11.00

I 1.    Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB paru.

2.    Memberikan leaflef tentang TB Paru.3.    Mendiskusikan dengan keluarga

dengan menggunakan leaflet tentang proses penularan penyakit TB.

4.    Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan penyakit TB.

5.    Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali tentang proses penularan dan cara pencegahannya.

6.    Memberikan pujian kepada keluarga atas kemampuannya menjelaskan kembali.

Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB Paru.

2.

Senin 22 April 2013

Jam 11.00

II 1.    Mengkaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala penyakit TB Paru.

2.    Mendiskusikan bersama keluarga tentang tanda dan gejala penyakit TB paru sesuai standar.

3.    Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali.

4.    Memberikan pujian atas kemampuannya menjelaskan.

Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang tandadan gejala penyakit TB Paru.

3.

Senin 22 April 2013

Jam 11.00

II 1.    Mengkaji pengetahuan keluarga tentang akibat yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur.

2.    Mendiskusikan akibat yang ditimbulkan bersama keluarga sesuai standar.

3.    Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali.

4.    Memberikan pujian atas kemampuannya menjelaskan kembali.

Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang akibat yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur / tidak tuntas.

4.

Senin 22 April 2013

Jam 11.00

II 1.    Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan yang benar.

2.    Mendiskusikan bersama keluarga cara perawatan yang benar sesuai standar.

3.    Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali.

4.    Memberikan pujian atas kemampuannya menjelaskan kembali.

Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang cara perawatan yang baik / benar.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

5.

Senin 22 April 2013

Jam 11.00

III 1.    Mengkaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang sehat.

2.    Mendiskusikan bersama keluarga tentang lingkungan yang bersih / sehat sesuai standar.

3.    Memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali.

4.    Memberikan pujian atas kemampuannya menjelaskan kembali.

Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang ciri lingkungan yang sehat .

CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/TANGGAL MASALAH KESEHATAN

PERKEMBANGAN

Senin 22 April 2013Jam 12.00

Resiko terjadinya penularan penyakit TB Paru.

       Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB Paru.

Senin 22 April 2013Jam 12.00

Ny. W menderita TB Paru

       Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala penyakit TB Paru

       Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang akibat yang ditimbulkan bila pengobatan tidak teratur / tidak tuntas

       Keluarga paham dan mampu menjelaskan kembali tentang cara perawatan yang baik / benar.