asuhan kehilangan dan kematian
TRANSCRIPT
“Menghadapi dan Memberi Asuhan pada Pasien yang
Kehilangan”
Oleh :
Kelompok 1
Asrila Diska Rimunda, Ester Atdjas, Irene Arwita, Korbiana Ndua, Maria
Christina, Mega Dwi Irawati, Nikmah, Sukarmi, Yurike Faradila
basic skills of midwifery
to
MATERI :
A. KEHILANGAN
B. BERDUKA
C. TINDAKAN
1. Definisi kehilangan
2. Tipe Kehilangan
3. Jenis-jenis Kehilangan
4. Dampak Kehilangan
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat di hadapi individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan. Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Setiap individu akan bereaksi terhadap kehilangan.respon terahir terhadap kehilangan sangat dipengaruhi oleh respons individu terhadap kehilangan sebelumnya. (potter dan perry 1997)
1. Aktual atau nyataMudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.2. PersepsiHanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.
1. Kehilangan sesuatu atau individu yang berarti
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat
bermakna atau orang yang berarti adalah salah
satu yang paling membuat stress dan
mengganggu dari tipe-tioe kehilangan, yang mana
harus ditanggung oleh seseorang.
misalnya, kehilangan pekerjaan,kpergian anggota keluarga atau teman dekat,kehilangan orang yang di percaya atau kehilangan binatang peliharaan
2. Kehilangan suatu aspek diri (loss of self)
kehilangan diri atau anggapan tentang mental
seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan
terhadap keatraktifan, diri
sendiri, kemampuan fisik dan mental, peran
dalam kehidupan, dan dampaknya.
misalnya, kehilangan anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya
kehilangan milik sendiri atau bersama-sama,
perhiasan, uang atau pekerjaan.
misalnya,kehilangan karena kecurian atau kehancuran akibat bencana alam
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari
lingkungan yang sangat dikenal termasuk dari
kehidupan latar belakang keluarga dalam waktu
satu periode atau bergantian secara permanen.
misalnya,kehilangan karena berpindah rumah,di rawat di rumah sakit,atau berpindah pekerjaan
5. Kehilangan hidup
Seseorang dapat mengalami mati baik secara
perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan
dan orang disekitarnya, sampai pada kematian
yang sesungguhnya. Sebagian orang berespon
berbeda tentang kematian.
misalnya, kehilangan karena anggota keluarga,teman dekat atau diri sendiri
1. Pada masa anak – anak,kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk berkembang,kadang – kadang akan timbul regresi,serta merasa takut saat di tinggalkan ataudi biarkan kesepian.
2. Pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat menimbulkan disintegrasi dalam keluarga.
3. Pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya karena kematian pasangan hidup, dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup individu yang di tinggalkan.
1. Definisi berduka
2. Jenis-jenis berduka
3. Respons berduka
4. Teori dari Proses Berduka
1. Definisi berduka
Istilah kehilangan mencakup dua hal,
berduka (grieving) dan berkabung
(mourning)
Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih,
gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur,
dan keyakinan spiritual yang dianutnya.
Berkabung adalah periode penerimaan
terhadap kehilangan dan duka. Hal ini
terjadi pada masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh kebudayaan atau
kebiasaan.
2. Jenis-jenis berduka
1. Berduka normal, terdiri atsa perasaan dan perilaku
dan reaksi yang normal terhadap kehilangan.
Misalnya
kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan
menarik diri dari aktifitas untuk sementara.
2. Berduka antisipatif, yaitu proses melepaskan diri
yang muncul sebelum kehilangan atau kematian
yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, ketika
menerima diagnosa terminal, dan menyelesaikan
berbagai urusandi dunia sebelum ajalnya tiba.
1. Berduka yang rumit, dialami oleh individu yang
sulit untuk maju ke tahap berikutnya. Masa
berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir
sehingga dapat mengancam hubungan individu
dengan individu lain.
2. Berduka tertutup, yaitu kedukaan dengan
kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.
Misalnya, kehilangan pasar karena AIDS, anak
mengalamikematian orang tua, dan ibu yang
kehilangan anaknya dalam kandungan atau ketika
bersalin.
3. Respons berduka
1. tahap pengingkaran
2. tahap kemarahan
3. tahap tawar-menawar
4. tahap depresi
5. tahap penerimaan
1. tahap pengingkaran
2. tahap kemarahan
3. tahap tawar-menawar
4. tahap depresi
5. tahap penerimaan
4. Teori dari Proses Berduka
Teori Engels
Teori Kubler-Ross
Teori Martocchio
Teori Rando
PERBANDINGAN EMPAT TEORI PROSES BERDUKA
ENGEL (1964) KUBLER-ROSS
(1969)
MARTOCCHIO
(1985)
RANDO (1991)
Shock dan tidak percaya Menyangkal Shock and
disbelief
Penghindaran
Berkembangnya kesadar
an
Marah Yearning and
protest
Restitusi Tawar-menawar Anguish,
disorganization
and despair
Konfrontasi
Idealization Depresi Identification in
bereavement
Reorganization / the out
come
Penerimaan Reorganization
and restitution
akomodasi
C. TINDAKAN
1. tahap pengingkaran
2. tahap kemarahan
3. tahap tawar-menawar
4. tahap depresi
5. tahap penerimaan
1. tahap pengingkaran
Memberikan kesempatan pada pasien
untuk mengungkapkan perasaannya
Menunjukkan sikap menerima dengan
ikhlas dan mendorong pasien untuk
berbagi rasa
Memeberikan jawaban yag jujur
terhadap pertanyaan pasien tentang
sakit pengobatan dan kematian
2. tahap kemarahan
Mengizinkan dan mendorong pasien
untuk mengungkapkan rasa marahnya
secara verbal tanpa melawannya
kembali
3. tahap tawar-menawar
Membantu pasien dalam
mengungkapkan rasa bersalah dan
takut
4. tahap depresi
Membantu pasien mengidentifikasi rasa
bersalah dan takut
Membantu pasien menguragi rasa
bersalah
5. tahap penerimaan
Membantu pasien menerima kehilangan
yang tidak bisa dielakkan
ReferenceHidayat, A. Aziz Alimul, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan edisi2. Jakarta: Salemba MedikaPotter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan,