askep tumor kulit

25
PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN 2012 KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN (Askep Tumor Kulit) WWW . SAKTYAIRLANGGA . WORDPRESS . COM

Upload: tiara-restania-lukita

Post on 14-Nov-2015

499 views

Category:

Documents


76 download

DESCRIPTION

tumor kulit

TRANSCRIPT

  • PANDUAN MAHASISWA KEPERAWATAN

    2012

    KUMPULAN ASUHAN

    KEPERAWATAN

    (Askep Tumor Kulit)

    W W W . S A K T Y A I R L A N G G A . W O R D P R E S S . C O M

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 2

    Tumor Kulit Premalignant

    Definisi Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang

    ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat sebagai pembengkakan.Tumor berbeda dengan kanker.Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna (ganas), dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau keganasan (Artikel Ilmiah, 2011). Tumor jinak merupakan manifestasi dari semua kekacauan pertumbuhan kulit yang bersifat kongenital atau akuisita, tanpa tendensi invasif dan metastasis, dapat berasal dari vaskuler dan non vaskuler (dr. Susanto Buditjahjono dalam Ilmu Penyakit Kulit, 2000).

    Etiologi

    Tumor kulit dapat terjadi karena : a. Faktor eksternal

    - Sering terpapar sinar matahari

    - Terpapar sinar X-ray dan radionuklir dalam waktu lama - Pemakaian bahan-bahan kimia seperti arsen, berilium, merkuri,

    plumbum, dan berbagai logam berat lainnya - Adanya jaringan parut yang luas dan lama. Misalnya jaringan parut

    akibat luka bakar. b. Faktor internal

    - Imunitas rendah - Genetik

    - Hormonal

    - Ras (banyak terjadi ada kulit putih)

    Klasifikasi

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 3

    1. Hemangioma

    Hemangioma adalah tumor jinak pembuluh darah yang terdiri dari ploriferasi sel-sel endotel, yang dapat terjadi pada kulit membran mukosa, dan organ-organ lain. a. Nevus flameus : timbul sejak lahir, lesi berupa makula berbatas

    tegas, berwarna merah muda sampai keunguan b. Hemangioma strewberi : sering timbul pada 2 minngu pertama

    kelahiran, timbul makula merah muda yang dikelilingi oleh halo berwarna putih. Dapat terjadi pada semua tempat tetapi paling sering mengenai kepala dan leher

    2. Kista

    a. Kista epidermal : berasal dari proliferasi sel-sel epidermis dan berisis keratin. Biasanya terjadi akibat inflamasi di sekitar folikel sebasea. Kista sering ditemukan pada daerah yang paling banyak kelenjar sebaseanya. Lesi berupa nodul bentuk kubah dengan diameter bervariasi.

    b. Kista trikilemal : suatu kista yang berisi keratin, tersusun oleh suatu epitel yang menyerupai selubung luar akar rambut. Biasanya terjadi pada kulit kepala, isinya lebih keratinosa dan tidak begitu berlemak, serta kurang berbau dibanding kista epidermal.

    3. Limfangioma Merupakan malformasi pembuluh limfatik yang biasanya terjadi setelah lahir. Penyebab pastinya tidak diketahui , dianggap sebagai kelainan perkembangan.

    4. Dermatofriboma Merupakan nodul dermal jinak yang dibentuk oleh ploriferasi fokal fibroblas atau histiosit. Lebih tampak sebagai proses reaktif daripada neoplasma yang sebenarnya.

    5. Keloid Merupakan pertumbuhan berlebihan dari jarigan fibrosa, padat, biasanya terbentuk setelah penyembuhan luka kulit.

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 4

    6. Granuloma Piogrenikum Merupakan pertumbuhan vaskuler jinak akuisita yang biasanya terjadi pada tempat yang terkena trauma, terdiri dari ploriferasi kapiler pada stroma yang longgar.

    7. Keratosis Seboroik Adalah tumor jinak yang berasal dari ploriferasi epidermal, sering dijumpai pada orangtua, dan biasanya bersifat asimpomatik.

    8. Nevus Pigmentosus

    Merupakan tumor jinak yang tersusun dari sel-sel nevus. (dr. Susanto Buditjahjono dalam Ilmu Penyakit Kulit, 2000).

    9. Veruka Vulgaris Paling sering ditemui pada anak, biasanya terjadi pada area ekstermitas bagian ekstensor.Pada anak lesi timbul multiple dan cepat meluas.

    10. Acrochordon (Skin Tag) Tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging (hiperpigmentasi).

    11. Siringoma Tumor jinak adenoma duktus kelenjar ekrin intraepidermis dan digolongkan dalam less mature tumors

    12. Xanthelasma

    Bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula / plak yang lunak memanjang berwarna kunig-oranye, biasanya pada kantus bagian dalam.

    13. Kutaneus Horn Merupakan pertumbuhan keratin yang keras dan menyerupai tanduk binatang.

    14. Stucco Keratosis

    Berbentuk papular dan lesi yang hampir menyerupai veruka, berwarna putih, umumnya ditemukan pada tungkai bawah, khusunya disekitar tendo achilles.

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 5

    15. Keratoakantoma Tumor jinak yang berupa benjolan jinak dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengan seperti kawah yang mengandung bahan lengket.

    Penatalaksanaan

    1. Pemakaian laser, baik laser argon ataupun tunable dye laser 2. Kortikosteroid parenteral selama pertumbuhan yang cepat 3. Eksisi

    4. Katerisasi superfisial

    Tumor Kulit Malignan Tumor kulit malignan adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

    pertumbuhan sel-sel kulit tak terkendali, yang dapat merusak jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada umumnya, ada tiga jenis tumor kulit malignan yang diderita, yaitu karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS), dan melanoma maligna (MM). Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:

    1. Basalioma / karsinoma sel basal Basalioma atau karsinoma sel basal merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan.Berasal dari sel-sel epidermis sepanjang lapisan basal. Etiologi dan Patofisiologi Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi ada berbagai faktor yang menjadi predisposisi terjadinya basalioma. a. Spectrum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang

    memiliki panjang gelombang berkisar antara 28- sampai 320nm. Dapat membakar dan membuat kulit menjadi cokelat. Pemakaian bahan-bahan yang melindungi kulit dari sinar matahari sangat dianjurkan.

    b. Orang yang tidak memproduksi (pigmen) melanin dengan jumlah yang cukup di dalam kulit sangat rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Orang yang paling beresiko itu adalah orang yang berkulit

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 6

    cerah, bermata biru, berambut merah yang nenek moyangnya berdarah Celtic, atau orang dengan warna kulit yang merah muda atau cerah.

    c. Para pekerja yang mengalami kontak dengan zat-zat kimia tertentu (senyawa arsen, nitrat, batubara, ter dan aspal, serta paraffin).

    d. Xeroderma pigmentosum : penyakit ini merupakan penyakit resesif autosomal yang menjadi predisposisi untuk penuaan dini pada kulit, dimulai dengan perubahan pigmen dan berubah menjadi karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma maligna. Efek dari xeroderma pigmentosum adalah karena ketidakmampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat sinar ultraviolet dari matahari.

    e. Orang yang menderita sikatriks akibat luka bakar yang berat dapat mengalami kanker kulit setelah 20 hingga 40 tahun kemudian.

    Pengkajian Pada pengkajian anamnesis biasanya ada keluhan berupa lesi pada kulit.Adanya riwayat kontak lama dengan sinar ultraviolet matahari, kontak dengan agen arsenic. Pada pemeriksaan fisik karsinoma sel basal didapatkan pada lapisan sel basal dari epidermis atau folikel rambut.Penyakit kanker ini merupakan tipe kanker kulit yang paling sering ditemukan. Karsinoma sel basal biasanya dimulai sebagai nodul kecil seperti malam (lilin) dengan tepi yang tergulung, translusen dan mengkilap; pembuluh darah yang mengalami teleangiektasia dapat dijumpai. Dengan tumbuhnya karsinoma sel basal akan terjadi ulserasi pada bagian tengahnya dan kadang terdapat pembentukan krusta. Tumor paling sering muncul di daerah muka.Karsinoma sel basal ditandai oleh invasi dan erosi jaringan yang bersambung (yang saling menyatu).Karsinoma ini jarang bermetastase, tapi rekurensi sering terjadi.Namun demikian, lesi yang diabaikan dapat menyebabkan hilangnya hidung, telinga atau bibir. Lesi lain akibat penyakit ini dapat timbul sebagai plak yang mengilap, datar, berwarna kelabu atau kekuningan.

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 7

    Ciri khas dari tumor ini adalah berbentuk nodula eritematosa, halus, dan seperti mutiara.Tepi tumor sering kali meninggi dan memiliki pembuluh teleangiektasis pada permukaannya.Tumor ini sering kali berdarah, menginvasi dermis, dan merusak jaringan normal. Penatalaksanaan

    Karsinoma sel basal harus segera ditangani.Penanganan termasuk kuret dengan alat diseksi listrik, skalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia, dan bedah beku.Kanker sel basal dengan diameter kurang dari 2 cm biasanya ditangani dengan skalpel atau alat diseksi listrik dan kuret setelah dilakukan biopsi untuk memastikan diagnosa. Angka kesembuhannya adalah 95%. Terapi sinar rontgen boleh diberikan pada penderita yang telah berusia 60 sampai 70-an tahun dengan tumor yang sangat besar disekitar kelopak mata, daun telinga, atau bibir. Pembedahan dengan bahan kimia baik untuk mengobati kanker besar yang berinfiltrasi serta sering kambuh, terutama di sekitar telinga, lipat nasolabial, dan mata.Pada bedah kimia, eksisi mikroskopik pada tumor dilakukan dengan memisahkan tumor selapis demi selapis dengan skalpel; kemudian dibuat preparat irisan beku yang selanjutnya diperiksa untuk menemukan bukti adanya kanker sel basal.Teknik ini adalah yang paling efektif dan mahal, tetapi angka kesembuhannya melebihi 97%. Diagnosis Keperawatan a. Nyeri b.d kerusakan jaringan lunak, erosi jaringan lunak efek metastasi

    kanker basal, respons sekunder intervensi pascabedah. b. Kecemasan b.d kondisi penyakit, prognosis kanker pada jaringan kulit. Rencana Keperawatan

    Sasaran utama bagi pasien dapat mencakup penurunan respon nyeri, dan berkurangnya ansietas atau kecemasan.

    2. Karsinoma Sel Skuamosa

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 8

    Karsinoma sel skuamosa kulit adalah bentuk paling umum kedua dari kanker kulit dan menyumbang 20% dari keganasan kulit.Karsinoma sel skuamosa merupakan proliferasi malignan yang timbul dari dalam epidermis. Karsinoma sel skuamosa sering muncul pada kulit yang rusak karena terkena sinar matahari dan individu lanjut usia. Kebanyakan karsinoma sel skuamosa dapat segera diidentifikasi dan dibuang dengan prosedur bedah minor.Lesi invasif lebih besar dan lebih memerlukan manajemen operasi agresif, terapi radiasi, atau keduanya.Risiko karsinoma sel skuamosa sangat tinggi untuk terjadinya metastasis. Etiologi Penyebab pasti masih belum diketahui dengan jelas, tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang terkait dengan perkembangan karsinoma sel skuamosa, meliputi hal-hal berikut ini. a. Usia lebih tua dari 50 tahun. b. Jenis kelamin laki-laki. c. Kulit putih terang; rambut pirang atau cokelat terang; mata hijau, biru,

    atau abu-abu. d. Kulit yang mudah mengalami luka bakar akibat sinar matahari (jenis

    Fitzpatrick I dan II). e. Geografi (lebih dekat ke khatulistiwa) f. Sejarah kanker kulit nonmelanoma sebelumnya g. Paparan sinar UV matahari dengan kumulatif tinggi h. Paparan karsinogen kimia (misalnya : arsen, tar) i. Imunosupresi kronis

    j. Kondisi bekas luka kronis k. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) Patofisiologi Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas pada keratinosit epidermis. Beberapa kasus karsinoma sel skuamosa terjadi de novo (yaitu dengan tidak adanya lesi precursor), namun beberapa karsinoma sel skuamosa berasal dari matahari yang disebabkan oleh lesi prakanker dikenal sebagai keratosis actinic.Pasien dengan keratosis actinic multiple memberikan

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 9

    manifestasi peningkatan resiko untuk mengembangkan karsinoma sel skuamosa. Karsinoma sel skuamosa yang mampu infiltrasi pertumbuhan lokal, menyebar ke kelenjar getah bening regional, dan metastasis jauh, paling sering ke paru-paru.

    Pengkajian Pada pengkajian anamnesis, penting bagi perawat untuk menanyakan riwayat yang sesuai dengan predisposisi di atas.Tumor ini sering kali terlihat pada orang tua berkulit terang.Sinar matahari merupakan faktor etiologi utama yang menyebabkan karsinoma sel skuamosa.Orang-orang berkulit terang yang terpapar sinar matahari kronik (petani, pelaut) memiliki insiden karsinoma sel skuamosa yang tinggi. Pada pengkajian anamnesis, pasien mengeluh adanya lesi berupa pembesaran pada kulit.Keluhan pembesaran tersebut biasanya bersifat lambat, tetapi beberapa lesi membesar dengan cepat. Keluhan lain yang didapatkan pada pasien karsinoma sel skuamosa dapat berupa adanya perdarahan pada sisi lesi terutama dengan tumor yang lebih besar. Keluhan adanya anastesia lokal, kesemutan atau kelemahan otot dapat mencerminkan keterlibatan perineural, dan ini merupakan pengkajian anamnesis riwayat yang penting karena memberikan dampak negatif terhadap prognosis penyakit. Pada pemeriksaan fisik, lesinya dapat bersifat primer karena timbul pada kulit maupun membrane mukosa, atau bisa terjadi sekunder dari suatu keadaan keratosis aktinika, leukoplakia (lesi premalignan pada membran mukosa) atau lesi dengan pembentukan sikatriks atau ulkus.Karsinoma sel skuamosa tampak sebagai sebuah tumor yang kasar, tebal, dan bersisik tanpa memberikan gejala (asimtomatik), tetapi bisa menimbulkan perdarahan.Tapi lesinya dapat lebih lebar, lebih terinfiltrasi dan lebih memperlihatkan reaksi inflamasi bila dibandingkan dengan karsinoma sel basal. Daerah-daerah yang terbuka, khususnya ekstremitas atas, muka, bibir bawah, telinga, hidung, dahi merupakan lokasi kulit yang sering terkena

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 10

    kanker ini.Bagian lain yang terserang karsinoma biasanya adalah suatu kondisi metastasis seperti pada penis.

    Penatalaksanaan

    a. Eksisi bedah Tujuan utamanya adalah untuk mengangkat keseluruhan tumor.Cara yang terbaik untuk mempertahankan penampilan kosmetika adalah dengan menempatkan garis insisi di sepanjang garis tegangan kulit yang normal dan garis anatomis tubuh yang dialami. Dengan cara ini, jaringan parut yang terbentuk tidak akan mudah terlihat. Ukuran insisi tergangutng pada ukuran dan lokasi tumor, kendati biasanya meliputi rasio panjang terhadap lebar yaitu 3 : 1. Memadainya eksisi dengan pembedahan dipastikan melalui evaluasi mikroskopik terhadap potongan-potongan specimen.Apabila tumornya berukuran besar, pembedahan rekonstruksi dengan menggunakan skin flap atau graft kulit mungkin diperlukan.Luka insisi ditutup lapis demi lapis untuk memperbesar efek kosmetika.Perban tekan dipasang pada luka untuk penyangga.Infeksi jarang dijumpai sesudah tindakan eksisi yang sedehana jika tindakan aseptic bedah yang benar tetap dipertahankan selama dan sesudah operasi.

    b. Terapi radiasi Terapi radiasi sering dilakukan untuk kanker kelopak mata, ujung hidung dan daerah pada atau di dekat struktur yang vital (misalnya : nervus fasialis). Terapi ini hanya dikerjakan pada pasien yang berusia lanjut karena perubahan akibat sinar-x dapat terlihat sesudah 5 hingga 10 tahun kemudian dan perubahan malignan pada sikatriks dapat ditimbulkan oleh sinar-x setelah 15 hingga 30 tahun kemudian. Pasien harus diinformasikan bahwa kulit dapat menjadi merah dan melepuh.Salep kulit yang netral (yang diresepkan oleh dokter) dapat dioleskan untuk mengurangi gangguan rasa nyaman.Pasien juga harus diingatkan agar kulitnya tidak terkena sinar matahari.

    c. Kemoterapi

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 11

    Formulasi kemoterapi topical dari 5-fluorouracil (5-FU) digunakan untuk pengobatan aktinik keratosis dan dangkal karsinoma sel basal.Keberhasilan pengobatan pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa juga telah dilaporkan.Karsinoma sel skuamosa invasif tidak harus ditangani dengan kemoterapi topikal. Suatu bentuk dari FU 5 (capecitabine), yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) dapat dipertimbangkan pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa situ dengan penyebaran ke daerah kulit yang luas.

    Diagnosis Keperawatan a. Nyeri b.d kerusakan jaringan pascatindakan eksisi bedah b. Kecemasan b.d prognosis penyakit c. Pemenuhan informasi b.d intervensi diagnostic, intervensi radiasi,

    kemoterapi, dan eksisi bedah

    Rencana Keperawatan

    Sasaran utama bagi pasien dapat mencakup penurunan respon nyeri, meningkatnya pengetahuan tentang melanoma, dan berkurangnya ansietas atau kecemasan.

    3. Melanoma Maligna Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak terutama di kulit, tetapi juga ditemukan di mata, telinga, saluran pencernaan, leptomeninges, serta membran mukosa oral dan kelamin.Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit, namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh dunia. Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian.

    Etiologi Etiologi tidak diketahui, tetapi sinar ultraviolet paling dicurigai sebagai penyebab melanoma maligna.Umumnya risiko tertinggi dihadapi oleh orang yang berkulit putih/cerah, bermata biru, berambut merah atau pirang dengan bercak-bercak kecokelatan pada kulitnya.Orang-orang ini

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 12

    menyintesis melanin lebih lambat.Orang keturunan Celtic atau Skandinavia menghadapi risiko yang lebih besar di samping orang yang sering terbakar sinar matahari tetapi kulitnya tidak pernah menjadi cokelat kekuningan. Populasi lain yang berisiko pernah menderita melanoma di masa lalu, memiliki riwayat melanoma dalam keluarga, mempunyai nevus kongenital yang berukuran raksasa, atau memiliki riwayat luka bakar matahari yang parah. Hingga 10% penderita melanoma merupakan anggota keluarga yang cenderung menderita melanoma dan memiliki lebih dari satu nevus yang terus berubah (nevi displastik), serta rentan terhadap transformasi maligna.

    Patofisiologi Melanoma maligna dapat terjadi sebagai salah satu dari beberapa bentuk ini : melanoma dengan penyebaran superfisial, melanoma lentigo-maligna, melanoma noduler, dan melanoma akral-lentiginosa. Semua tipe ini memiliki ciri klinis, serta histologi tertentu disamping perilaku biologik yang berlainan.Sebagian besar melanoma berasal dari melanosit epidermal kutaneous, tetapi sebagian lagi muncul dalam bentuk nevus yang sudah ada sebelumnya pada kulit atau tumbuh dalam tractus uvea mata. Melanoma sering timbul secara bersamaan dengan penyakit kanker pada organ lain.

    Prognosis penderita dengan melanoma maligna tidak seburuk yang dipikirkan.Kebanyakan penderita ini dapat hidup lebih dari 5 tahun dan banyak yang dapat disembuhkan.Diagnosis dini dan pembedahan bertanggung jawab untuk membuat statistik ini menjadi lebih baik.Beberapa faktor menentukan keselamatan penderita melanoma.Penderita melanoma yang menyebar superfisial memiliki prognosis yang paling baik, diikuti melanoma maligna lentigo; melanoma noduler memiliki prognosis yang paling buruk.Lesi-lesi yang terletak pada kulit kepala posterior, punggung, dan lengan bagian posterior memiliki prognosis yang paling buruk.

    Pengkajian

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 13

    Pengkajian terhadap pasien melanoma maligna dilakukan berdasarkan riwayat pasien dan gejalanya.Pasien ditanya khususnya mengenai gejala pruritus, nyeri tekan, dan rasa sakit yang bukan merupakan ciri khas nevus yang benigna.Pasien juga ditanyakan mengenai perubahan yang terjadi pada nevus yang sudah ada sebelumnya atau pertumbuhan lesi baru yang berpigmen.Orang-orang yang berisiko harus diperiksa dengan cermat. Melanoma dengan penyebaran superfisial terjadi pada setiap bagian tubuh dan merupakan bentuk melanoma yang paling sering ditemukan.Biasanya jenis melanoma ini mengenai orang yang berusia pertengahan dan paling sering terjadi pada batang tubuh, serta ekstremitas bawah.Lesi cenderung sirkuler dengan bagian luar yang tidak teratur.Tapi lesi bisa datar atau menonjol dan dapat diraba. Melanoma noduler, yaitu tipe melanoma paling sering kedua merupakan nodul yang berbentuk sferis dan menyerupai blueberry dengan permukaan yang relative licin, serta berwarna biru-hitam yang seragam.Melanoma ini dapat berbentuk kubah yang licin. Bayangan warna yang lain seperti merah, kelabu atau ungu juga bisa terdapat. Terkadang melanoma noduler tampak sebagai plak yang bentuknya ireguler.Pasien mungkin menjelaskan kelainan ini sebagai bula berisi darah yang tidak mau hilang. Smeltzer (2002) memberikan panduan tentang teknik dalam melakukan inspeksi kulit untuk menemukan iregularitas dan perubahan pada nevus. Tanda-tanda yang menunjukkan perubahan malignan mencakup berikut ini a. Warna yang bervariasi

    1) Warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang cokelat atau hitam adalah bayangan warna merah, putih, dan biru; bayangan warna biru dianggap lebih mengkhawatirkan

    2) Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpigmen perlu dicurigai 3) Sebagian melanoma maligna tidak memiliki warna yang bervariasi,

    tetapi sebaliknya mempunyai warna yang seragam b. Tepi yang ireguler. Indentasi atau lekukan yang menyudut pada bagian

    tepi nevus harus dicatat c. Permukaan yang ireguler

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 14

    1) Tonjolan permukaan yang tidak merata (topografi ireguler) dapat teraba atau terlihat. Perubahan pada permukaan bisa licin hingga seperti sisik

    2) Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin

    Lokasi melanoma yang tersering adalah kulit pada bagian punggung, tungkai (khususnya wanita), antara jari-jari kaki dan pada kaki, muka, kulit kepala, jari-jari tangan, serta bagian dorsal tangan Pada orang yang berkulit gelap, melanoma paling sering terdapat di tempat yang tidak begitu mengandung pigmen seperti : telapak tangan, telapak kaki, daerah subungual dan membrane mukosa. Diameter nevus harus diukur karena umumnya melanoma berukuran lebih dari 6 mm. Lesi satelit (lesi yang terletak di dekat nevus) harus dicatat. Diagnosis Keperawatan a. Nyeri b.d tindakan eksisi dan graft kulit b. Kecemasan dan depresi b.d konsekuensi melanoma yang dapat

    membawa kematian dan menimbulkan cacat c. Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma

    Rencana Keperawatan

    Sasaran utama bagi pasien dapat mencakup penurunan respon nyeri, meningkatnya pengetahuan tentang melanoma dan berkurangnya ansietas atau kecemasan

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 15

    ASUHAN KEPERAWATAN : PRE MALIGNAN Contoh Kasus Hemangioma

    Contoh Kasus :

    Ny. B berusia 35 tahun masuk RS.S pada 10 Mei 2012.Klien mengeluhkan kondisinya yang memiliki benjolan merah muda keunguan di dahi sejak 6 bulan yang lalu dan ukurannya semakin lama semakin membesar/meluas.Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit ini. Hasil pengkajian menunjukkan adanya lesi makula berbatas tegasdi dahidengan konsistensi lunak, tidak nyeri, tidak panas, massa tidak dapat digerakkan, dan berwarna merah muda keunguan. Ny.B didiagnosa hemangioma nevus flameus.

    PENGKAJIAN 1. BIODATA

    a. Identitas Pasien Nama : Ny. B

    Umur : 35 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

    Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Swasta Agama : Islam

    Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Status Perkawinan : Janda Alamat : Surabaya Tgl MRS : 10 05 - 2012 Tgl Pengkajian : 10 05 - 2012 Diagnosa Medis : Hemangioma nevus flameus

    b. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn.B

    Umur : 35 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

    Pendidikan : SLTA

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 16

    Pekerjaan : Swasta (dagang) Agama : Islam

    Hubungan dengan Pasien : -

    2. RIWAYAT PENYAKIT

    A. Keluhan utama

    Ada benjolan di dahi B. Riwayat Penyakit Sekarang

    Ada benjolan di dahi sejak 6 bulan yang lalu dan pada tanggal 10 Mei 2012 klien memeriksakan diri ke Poli Penyakit Dalam dan dilanjutkan MRS rawat inap.

    C. Riwayat Penyakit Terdahulu dan Riwayat Penyakit Keluarga Klien memiliki riwayat penyakit tifus dan pernah diopname. Tidak adariwayat penyakit keluarga yanag sama dengan klien.\

    3. PEMERIKSAAN FISIK

    A. Keadaan Umum Kesadaran Compos mentis, respon klien cepat. Tanda-tanda Vital Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg. Temperatur : 370

    Pols : 80 x/menit RR : 20 x/menit

    BB : 55 kg B. Review Of System (ROS):

    B1: Pola pernafasan reguler dengan frekwensi 20 x/menit , Ekspansi dada simetris kanan dan kiri, tidak ada suara tambahan. B2: CRT

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 17

    B5: nafsu makan menurun dengan porsi makan 3 kali sehari habis, peristaltik usus 6 kali/ menit, lingkar lengan 10 cm, BAB 1kali dalam sehari, B6: kekuatan otot 5, klien melakukan aktivitas mandiri.Pada ekstremitas atas, ditemukan benjolan di telapak tangan kiri yang semakin lama semakin membesar.Pada ekstremitas bawah tidak ditemukan masalah.Tidak terdapat atropi maupun hipertropi pada otot lengan dan paha, tidak ada tremor dan kontraksi abnormal.Tidak ditemukan adanya deformitas, tidak ada oedema dan tidak nyeri tekan.

    C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Laboratorium Darah Hb : 13,8 g/dL Leuko : 11.000 Albumin : 3,8 g/dL RBC : 5,78 10^6/uL HCT : 42,4%

    ANALISA DATA Data Etiologi Masalah

    DS :Ny.B mengeluh

    adanya benjolan di dahi yang terus meluas sejak 1 tahun yang lalu.

    DO : pada inspeksi tampak ada lesi makula berbatas tegas berwarna merah muda keunguan di dahi dengan konsistensi lunak, tidak nyeri, dantidak panas.

    Hemangioma

    Vaskulogenesis

    Dilatasi vena pada papila dermis

    lesi makula berbatas tegas berwarna merah muda keunguan

    Kerusakan Integritas Kulit

    Kerusakan

    Integritas Kulit

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 18

    DS : Ny.B tidak mengetahui penyebab dan akibat penyakit yang diderita DO : klien tampak cemas dan gelisah

    Hemangioma

    Vaskulogenesis

    Dilatasi vena pada papila dermis

    lesi makula berbatas tegas berwarna merah muda keunguan

    kurang informasi mengenai penyebab, dampak, dan

    penatalaksanaan organ lain

    Ansietas

    Ansietas

    DS : Ny.B mengatakan malu dengan kondisi wajahnya DO : klien tampak

    murung

    Vaskulogenesis Hemangioma

    Vaskulogenesis

    Proliferasi sel-sel endotel pada kulit, membran mukosa, organ-

    organ lain

    lesi makula berbatas tegas berwarna merah muda keunguan

    wajah yang abnormal

    hilangnya percaya diri

    gangguan citra diri

    Gangguan citra diri

    DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kerusakkan Integritas Kulit berhubungan denganlesi makula berbatas

    tegasberwarna merah muda di dahi

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 19

    2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan pengobatan

    3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat penyakit

    INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya lesi makula

    berbatas tegas berwarna merah muda keunguan Tujuan : Dalam jangka waktu 3 x 24 jam dapat menunjukkan

    perbaikan integritas kulit Kriteria hasil :Lesi makula mengerut atau makula tersamarkan

    No Intervensi Rasional

    1. Dorong klien untuk menghindari semua bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan tangan) pada kulit

    Mencegah penularan bakteri yang dapat memperparah infeksi pada lesi kulit

    2. Health education perawat kulit khususnya bagian kulit dengan hemangioma dengan bersih dan benar.

    Perawatan kulit yang benar mengurangi resiko terakumulasinya

    kotoran di kulit

    3. Motivasi pasien untuk konsumsi

    diet dengan TKTP Untuk memperlancar proses

    penyembuhan.

    4. Monitor terhadap eritema dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan

    Kehangatan merupakan tanda adanya infeksi.

    6. Health education pengobatan dan discharge planning rawat jalan

    Pilihan pengobatan yang sesuai dan kepatuhan mempercepat

    penyembuhan

    7. Kolaborasi pengobatan menggunakan laser dan alternative krim penyamar

    Program penyembuhan

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 20

    2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan pengobatan Tujuan : Dalam jangka waktu 3 x 24 jam tidak ditemukan ansietas Kriteria hasil :

    a. Klien tidak mengalami kecemasan dan dapat mengungkapkan solusi penanggulangan kecemasan

    b. klien dapat menyatakan pemahamannya tentang proses penyakit, prognosis dan tindakan pengobatan.

    No Intervensi Rasional

    1. Berikan informasi yang adekuat mengenai proses penyakit.

    Meningkatkan pengetahuan klien

    terhadap penyakitnya

    2. Bina hubungan saling percaya dan komunikasi terapeutik

    Membantu klien mengurangi kecemasan

    3. Anjurkan orang terdekat untuk ikut berperan serta dalam perawatan pasien.

    Memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk mengetahui tindakan yang dilakukan dan untuk membantu adaptasiperawatan di rumah.

    4. Health education pada klien untuk mengelola kecemasan

    dengan melakukan refreshing atau hobi

    Refreshing atau hobi akan menghindarkan klien dari kecemasan

    3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder akibat penyakit. Tujuan : Setelah perawatan 3x24 jam klien tidak mengalami

    gangguan citra tubuh. Kriteria hasil :

    a. Klien menyatakan penerimaan situasi diri. b. Klien dapat menerima kondisi fisiknya

    No Intervensi Rasional

    1. Monitor adanya gangguan citra Gangguan citra diri akibat kesan

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 21

    diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri).

    orang lainterhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.

    2. Berikan kesempatan

    pengungkapan perasaan.

    Klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.

    3. Health education klien untuk memperbaiki citra diri , seperti merias dan merapikan diri.

    Membantu meningkatkan perilaku positif.

    4. Memotivasi sosialisasi dengan orang lain.

    Membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 22

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat sebagai pembengkakan.Tumor berbeda dengan kanker.Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna (ganas), dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau keganasan.Tumor kulit malignan adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit tak terkendali, yang dapat merusak jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Pada umumnya, ada tiga jenis tumor kulit malignan yang diderita, yaitu karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS), dan melanoma maligna (MM).

    Beberapa jenis tumor jinak pada kulit adalah hemangioma, kista, dan limfangioma. Sedangkan jenis malignan pada kulit adalah melanoma malignant, basalioma, dan karsinoma sel squamosa. Penatalaksanaan tergantung dari jenis tumornya, beberapa penataksanaan yang sering digunakan adalah pembedahan, pemberian kortikosteroid, dan sinar. Masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien dengan tumor pre malignant dan malignant adalah kerusakan integritas kulit, gangguan citra diri, dan ansietas.

    Saran

    Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca, khususnya mahasiswa keperawatan, yang berperan dalam pemberi asuhan keperawatan pada pasien dapat melakukan tindakan keperawatan yang optimal dan profesional sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, dalam hal ini mengenai kontrasepsi hormonal. Asuhan keperawatan yang diberikan secara optimal dan profesional akan meberikan hasilyang baik pada pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 23

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim.2008. Jumlah Penderita kanker Kulit Meningkat Pesat. Diakses dari http://hanyaallahtuhanku.blogspot.com/2009/05/jumlah-penderita-kanker-kulit-meningkat.html pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 16.00 WIB

    Artikel Bedah. 2011. Tumor Jinak Kulit. Diakses dari http://ilmubedah.info/tumor-jinak-kulit-20110323.html pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 16.16 WIB

    Budi, Imam. 2008. Tumor-tumor Jinak pada Kulit. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3410/1/08E00609.pdf tanggal 22 Mei 2012 pukul 16.10 WIB

    Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta : EGC.

    Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates. Munahasrini. 2012. Askep Karsinoma Sel Basal. Diakses dari

    http://munahasrini.wordpress.com/2012/04/13/askep-karsinoma-sel-basal/ 29 Mei 2012 pukul 16.00 WIB

    Muttaqin, Arif dan Kumala Sari.2010. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.Jakarta : Salemba Medika

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 24

    WOC HEMANGIOMA

    Cytokines : Basic Fibroblast Growth Factor

    (BFGF) Vascular Endothelial Growth

    Factor (VEGF)

    Faktorpembentukan angiogenesis

    Kadar angiogenesis

    inhibitor: Gamma interferon Tumor necrosis factor

    Angiogenesis

    Vaskulogenesis

    Selendotelaktif

    pembentukanpembuluhdarah

    HEMANGIOMA

    HemangiomaKapiler / SuperfisialHemangioma

    HemangiomaKavernosum / HemangiomaKavernosum

    Benjolanberada di bagianataskulitberbentukkec

    ilsepertibuaharbei, menonjol, kemerahan

    Benjolanerada di bagiankulitdalam,

    membentukrongga, bersifatprogresif,

    KerusakanIntegritasKulit

    HambatanMobilitasFisik

    PK Perdarahan

    Nyeri

    ResikoTinggiInfeksi Terletak di ekstremitas

    Terletak di periorbital

    GangguanPenglihatan

  • w w w . s a k t y a i r l a n g g a . w o r d p r e s s . c o m

    Page 25