asam salisilat
DESCRIPTION
asam salisilat dalam makananTRANSCRIPT
ASAM SALISILAT
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana rumus struktur, sifat dan kegunaan asam salisilat?
Bagaimana kemampuan bahaya asam salisilat?
Bagaimana ambang batas penggunaan asam salisilat dalam makanan?
Apa alternatif pengganti additif makanan “asam salisilat”?
ASAM SALISILAT
RUMUS STRUKTUR
ASAM SALISILATAsam salisilat (asam ortohidroksibenzoat) memiliki rumus kimia C7H6O3 asam yang bersifat iritan.
ASAM SALISILAT
ASAM SALISILAT
SIFAT ASAM SALISILAT
Asam salisilat berupa bubuk berwarna putih yang mudah larut dalam alkohol tetapi sukar larut dalam air.
Bukan peptisida tetapi sejenis antiseptis.
Tidak berwarna, menjadi kuning pada larutan dengan bau kenari pahit.
ASAM SALISILAT
S I F A T F I S I SNo. PARAMETER NILAI
1. Titik Lebur 1-20C
2. Titik Didih 1970C
3. Kerapatan 4,2
4. Tekanan Uap 1 mmHg pada 330C
5. Daya Ledak 1,146 g/cm3
6. Titik Nyala 760C
K E G U N A A NASAM SALISILAT
• Untuk memperpanjang daya awetan• Mempercantik tampilan luar bahan
makanan (sayur dan buah)• Pada sayur untuk mencegah hama• Pada buah untuk mencegah jamur
Bidang Bahan Pangan:
• Asam salisilat digunakan pada bagian luar tubuh yang pada kulit sebagai antiseptik lemah serta keratolitikun (melarutkan sel-sel kulit mati).
Bidang kosmetik:
ASAM SALISILAT
Bahaya Asam Salisilat
Asam salisilat akan terserap oleh tanaman dan meninggalkan residu dalam jaringan tanaman. Karena residunya ada dalam jaringan,maka asam salisilat tidak akan hilang meskipun sayur atau buah dicuci bersih.
Menyebabkan iritasi pada mata, kulit, danpada saluran pernapasan.
Konsumsi asam salisilat dapat mengakibatkan efek pendarahan khususnya pada stadium kehamilan yang sudah besar.
Jika Asam salisilat tertelan, lambung akan teriritasi dan karenanya kerusakan serius dapat terjadi pada lapisan perut
Ambang Batas Penggunaan Asam
Salisilat dalam Makanan
Bahan tambahan yang dilarang digunakan pada makanan berdasarkan Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 dan perubahannya No.1168/Menkes/Per/X/1999 adalah Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya, Asam Salisilat dan garamnya (Salicylic Acid and its salt), Dietilpirokarbonat (Diethylpirocarbonate DEPC), Dulsin (Dulcin), Kalsium Klorat (Potassium Chlorate), Kloramfenikol (Chloramfenikol), Minyak Nabati yang dibrominasi (Brominate vegetable oils), Nitrofurazon (Nitrofurazone), Formalin (Formaldehyde), dan Kalium Bromat (Potassium Bromate.
ASAM SALISILAT
ASAM SALISILAT
Dari hasil penelitian terhadap
tikus, ditetapkan:
Dimakan dosis 520 mg/kg merupakan dosis yang mengakibatkan kematian 50 % (LD50)
Terkena kulitnya dengan dosis 600 mg/kg merupakan dosis yang mengakibatkan kematian 50 % (LD50).
Alternatif Pengganti Aditif Makanan “Asam Salisilat”
Dari
Bah
an
kim
ia lain
yang
tela
h d
iijin
kan
: Asam Benzoat:∑ maksimum = 1 g/kg
Natrium Benzoat: ∑ maksimum = 1 g/kg
Belerang Oksida: ∑ maksimum = 500
mg/kg
Asam Propionat: ∑ maksimum = 2 g/kg (roti) dan 3 g/kg (keju
olahan)
ASAM SALISILAT
ASAM SALISILAT
Pengawetan dengan Cara Alami
• Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah.Pendinginan
• Cara pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi dari bawahPengasapan
• Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya.Pengalengan
• Membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.
Pengeringan