artikel dengue shock syndrome.ppt

Upload: icanparlente

Post on 03-Apr-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    1/22

    DENGUE SHOCK

    SYNDROME

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    2/22

    PENDAHULUAN

    Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan spektrummanifestasi klinis yang bervariasi antara penyakit paling ringan

    (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam

    berdarah dengue (DBD) dan demam berdarah dengue disertai

    syok (dengue shock syndrome = DSS).

    Meningkatnya jumlah kasus karena kurangnya perilaku

    masyarakat terhadap pembersihan sarang nyamuk.

    Departemen kesehatan telah mengupayakan pemberantasannyamuk dewasa melalui pengasapan dan diperluas dengan

    menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat

    penampungan air yang sulit dibersihkan.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    3/22

    Disfungsi sirkulasi atau syok pada DBD, dengue shock

    syndrome ( DSS ), disebabkan oleh peningkatan permeabilitas

    vaskular yang mengakibatkan turunnya perfusi organ.

    Pemberian cairan resusitasi yang tepat dan adekuat pada fase

    awal syok merupakan dasar utama pengobatan DSS.

    Prognosis kegawatan DBD tergantung pada pengenalan,

    pengobatan yang tepat segera, dan pemantauan ketat syok.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    4/22

    INFEKSI

    VIRUS DENGUEDefinisi Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus

    Dengue, yang ditransmisikan oleh nyamuk sebagai vektornyadengan karakteristik penyakit diantaranya seperti demam, sakit

    kepala, nyeri otot dan sendi, adanya rash atau petechiae.

    Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan demam berdarah

    dengue (DBD) yang secara cepat dapat menyebabkan syok,

    disebut sebagai dengue shock syndrome ( DSS ).

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    5/22

    Epidemiologi Istilah haemorrhagic fever di Asia Tenggara pertama kali

    digunakan di Filipina pada tahun 1953.

    Pada tahun 1958 terdapat penyakit serupa di Bangkok.

    Di Indonesia, DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada

    tahun 1968, tetapi konfirmasi virulogis baru diperoleh tahun1970.

    Di Jakarta kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969.

    Kemudian DBD dilaporkan berturut-turut di Bandung danYogyakarta (1972).

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    6/22

    Morbiditas dan mortalitas DBD disebabkan beberapa faktor

    antara lain:

    - status umur penduduk

    - kepadatan vektor

    - tingkat penyebaran virus dengue

    - prevalensi serotipe virus dengue dan kondisi

    meteorologis

    Kematian lebih banyak ditemukan pada anak perempuan

    daripada anak laki-laki.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    7/22

    ETIOLOGI

    Virus Dengue termasuk grup B arthropord borne virus(Arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus,

    famili Flaviviridae yang mempunyai 4 jenis serotipe yaitu:

    DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4

    Di Indonesia serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan

    dan banyak berhubungan dengan kasus berat.

    Virus Dengue yang matur terdiri dari single stranded RNA

    genom (ssRNA) yang mempunyai polaritas positif.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    8/22

    Genom ini dikelilingi oleh nukleocapsid icosahedral dengan

    diameter 30 nm.

    Nucleocapsid ini ditutupi oleh suatu lipid envelope yang

    tebalnya 10 nm.

    Genom virus mengandung 3 protein struktural dan 7 proteinnon struktural.

    Protein struktural termasuk kapsul protein yang kaya arginine

    dan lisin serta protein prM nonglycosylated

    Protein non struktural dikenal sebagai NS1-7 yang mempunyai

    fungsi berbeda.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    9/22

    VEKTOR PENULAR

    Host natural dari Virus Dengue adalah manusia, primata dan

    nyamuk.

    Vektor arthropoda merupakan anggota dari genus Aedes yang

    hidup di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan.

    Spesies predominan yang berperan dalam transmisi penyakit

    adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

    Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis dan muncul padamusim penghujan.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    10/22

    PATOGENESIS

    Respon imun yang diketahui berperan dalam patogenesis DBD : Respons humoral berupa pembentukan antibodi yang berperan

    dalam proses netralisasi virus, sitolisis yang dimediasi

    komplemen dan sitotoksisitas yang dimediasi antibodi. Antibodi

    terhadap virus dengue berperan dalam mempercepat replikasi

    virus pada monosit atau makrofag. Hipotesis ini disebut

    Antibodi Dependent Enhancement (ADE).

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    11/22

    Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T-sitotoksik (CD8)

    berperan dalam respon imun seluler terhadap virus dengue.

    Diferensiasi T helper yaitu TH1 akan memproduksi interferon

    gamma, IL-2 dan limfokin, TH2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6

    dan IL-10..

    Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus denganopsonisasi antibodi. Proses fagositosis ini menyebabkan

    peningkatan replikasi virus dan sekresi sitokin oleh makrofag.

    Aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkanterbentuknya C3a dan C5a.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    12/22

    Imunopatogenesis BDBPlatelet Antibodiescomplement Monocytesmacrophages T lymphocytes Endhhotelial cells

    ClassI FcRg ClasII

    Mo

    IFNg T CD4

    Mo

    Mo

    Y

    lysis

    TCD8

    Endhotelia

    l cells

    Complement

    activation

    Platelet

    activation

    Plateket C3a C5a TNF IL1, PAF IL-6histamine IL-2TNF IL-6, IFN g TNFa, IL-1, PAFIL-6Vascular endhotelial cellCapillary eak syndrome DHF

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    13/22

    MANIFESTASI KLINIS

    A. DEMAM DENGUE Masa inkubasi dari demam dengue setelah gigitan nyamuk

    bervariasi antara 3 - 14 hari.

    Demam biasanya timbul mendadak, disertai gejala-gejala yangtidak spesifik seperti sakit kepala frontal, sakit didaerah retro-

    orbital, myalgia dan atralgia, nausea dan vomiting, serta adanya

    bercak-bercak pada kulit.

    Ruam ini terdapat pada dada, abdomen serta menyebar ke

    anggota gerak dan muka.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    14/22

    Pada 67-77% kasus terdapat pembesaran kelenjar limfe servikal

    dan menyebutnya sebagai Castelanis sign.

    Demam dapat mencapai 39C atau lebih tinggi, dapat dilihat

    bentuk kurva suhu yang menyerupai pelana kuda atau bersifat

    bifasik.

    Perdarahan kulit seperti petechiae dan purpura merupakanmanifestasi perdarahan yang paling sering terjadi.

    Selain itu dapat terjadi juga epistaksis, menorrhagia dan

    perdarahan gastrointestinal.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    15/22

    Kelainan darah tepi pada demam dengue ialah leukopenia

    selama periode pra-demam dan demam, neutrofilia relatif

    dan limfopenia, disusul oleh neutropenia relatif dan

    limfositosis pada periode puncak penyakit dan pada masa

    konvalesen.

    Trombositopenia dapat terjadi pada demam dengue danjumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3.

    Umumnya demam dengue dapat sembuh sendiri (self-

    limiting) dan jarang berakibat fatal.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    16/22

    B. DEMAM BERDARAH DENGUEDemam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis, yaitu :

    - demam tinggi

    - perdarahan terutama perdarahan kulit

    - hepatomegali

    - kegagalan sirkulasi

    Fenomena patofisiologi utama yang dapat menentukan derajatpenyakit dan membedakan demam berdarah dengue dari demam

    dengue adalah :

    - peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah

    - menurunnya volume plasma

    - trombositopenia

    - diatesis hemoragik

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    17/22

    WHO (1997) memberikan pedoman untuk menegakkan

    diagnosis demam berdarah dengue secara dini, yaitu :

    Klinis :1. Demam tinggi mendadak terus-menerus selama 2-7 hari

    2. Manifestasi perdarahan uji torniquet positif dan salah satu

    bentuk perdarahan lain (petechiae, purpura, ekimosis,

    epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau melena.

    3. Pembesaran hati (hepatomegali)

    4. Syok yang ditandai nadi kecil dan cepat, tekanan nadimenurun.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    18/22

    Laboratorium : Adanya trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang) dan

    hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit 20%

    atau lebih dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelum sakit

    atau pada fase konvalesens.

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    19/22

    Untuk menentukan berat-ringannya derajat penyakit demam

    berdarah dengue,WHO membaginya dalam 4 derajat :

    Derajat I: demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunyamanifestasi perdarahan adalah uji torniquet positif.

    Derajat II: derajat I disertai perdarahan spontan di kulit atauperdarahan lain.Derajat III: ditemukannya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat danlembut, tekanan nadi menurun (

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    20/22

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    1. Isolasi virus- inokulasi intraserebral pada bayi tikus albino umur 1-3 hari

    - inokulasi pada biakan jaringan mamalia dan nyamuk

    - inokulasi pada nyamuk dewasa secara intraserebral pada larva2. Pemeriksaan serologis-HI test (Tes Hemaglutinasi Inhibisi)

    -Uji komplemen fiksasi

    -Uji neutralisasi

    -IgM dan IgG Elisa

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    21/22

    PENATALAKSANAAN

    Penggantian volume plasma segera

    Pemeriksaan Hematokrit untuk Memantau Penggantian Volume

    Koreksi Gangguan Metabolik dan Elektrolit :

    - analisis gas darah dan kadar elektrolit Pemberian Oksigen

    Transfusi Darah

    Monitoring : tanda vital dan kadar hematokrit, jumlah danfrekuensi diuresis

  • 7/29/2019 Artikel Dengue Shock Syndrome.ppt

    22/22

    TERIMA KASIH