ar voksel 2008

95

Upload: jessica-tryas-della-prima

Post on 23-Jun-2015

489 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: AR voksel 2008
Page 2: AR voksel 2008
Page 3: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |1|

Visi , Misi dan Nilai-nilai Dasar | 02 |Vision, Mission and Core Values

Profil Perseroan | 04 |Company Profile

Perkembangan Harga Saham Perseroan dalam Dua Tahun Terakhir | 08 |Changes in the Company’s Share Price for The Last Two Years

Ikhtisar Data Keuangan Pokok Konsolidasi | 09 |Consolidated Financial Highlights

Penjualan Berdasarkan Produk | 10 |Sales by Products

Laporan Dewan Komisaris | 12 |Board of Commissioners’ Report

Laporan Direksi | 16 |Board of Directors’ Report

Struktur Organisasi PT Voksel Electric Tbk. | 19 |Organization Structure PT Voksel Electric Tbk.

Analisis dan Pembahasan Umum oleh Manajemen | 20 |Management Analysis and Discussion

Tata Kelola Perusahaan yang Baik | 24 |Good Corporate Governance

Laporan Komite Audit | 32 |Audit Committee’s Report

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | 35 |Financial Statements and Independent Auditor’s Report

Daftar IsiTable of Content

Page 4: AR voksel 2008

|2 | PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Visi ( Vision )Menjadi Produsen kabel terkemuka di Indonesia.To become the leading cable manufacturer in Indonesia.

Misi ( Mission )Memproduksi kabel berkualitas dengan pengiriman yang cepat, nilai terbaik dan •pelayanan prima.

To manufacture quality cables and to provide speediest delivery, superior value, and outstanding service for our customers.

Berusaha keras mencapai yang terbaik dengan kerjasama lintas fungsi, cara berpikir •yang gesit dan perbaikan terus menerus.

To strive for excellence through cross-functional team work, agile thinking,and continuous improvement.

Mencapai pertumbuhan yang mantap dan laba yang sehat sehingga meningkatkan •nilai semua pemegang andil dalam perusahaan.

To achieve steady growth and healthy profit that enhances all stakeholders’ value.

Page 5: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |3|

Fokus pada pelanggan Kami menghargai pelanggan dan menyadari bahwa bisnis kita akan berhasil bila kita dapat menciptakan sekaligus mempertahankan pelanggan yang ada. Kita harus bisa memberi lebih banyak nilai tambah bagi pelanggan, bukan hanya sebatas pengiriman kabel. Pengiriman yang cepat, pelayanan dengan penuh perhatian, harga yang bersaing dibutuhkan untuk memuaskan para pelanggan.

Integritas dan kejujuran Kami menjaga secara profesional, kejujuran terhadap pemasok, pelanggan, karyawan, pemegang saham dan masyarakat. Kami mengajak para karyawan untuk menunjukkan kejujuran dalam sikap dan pernyataan.

Semangat menjadi yang terbaik Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam setiap apa yang kami lakukan, dalam perencanaan dan yang lebih penting pelaksanaannya. Kami memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik dengan perbaikan terus menerus serta menciptakan lingkungan kerja yang produktif yang memungkinkan setiap karyawan menunjukkan kemampuannya yang maksimal.

Akuntabilitas Kami menyadari bahwa dalam jangka panjang sebuah organisasi bisa meraih keberhasilan yang besar hanyalah dengan sistim pengecekan dan keteraturan untuk memperkecil kemungkinan timbulnya kesalahan yang fatal. Kami akan memperkecil risiko dengan tidak terlalu banyak bergantung hanya pada satu segmen pasar saja, mengatur semua kekayaan perusahaan dengan bijaksana terutama risiko keuangan dan bahan baku. Keputusan yang telah kita buat akan berdasarkan informasi yang akurat, analisis yang teliti dan dilaksanakan tepat waktu.

Penghormatan dan pengakuan Kami menghargai setiap karyawan secara sama rata dengan mempercayai dan memperlakukan mereka satu sama lain sebagai anggota sebuah team. Kami menerima, aktif mencari tahu dan merangkul siapa saja yang berfikir, bertindak yang berbeda dengan kami. Kami mengakui dan mengkomunikasikan prestasi individu dan team ke semua ruang lingkup kerja.

Tanggung jawab sosial Kami terlibat dalam program dan aksi kemasyarakatan yang memperlihatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar, memelihara lingkungan kerja yang sehat dan aman serta terlibat dalam aktivitas perlindungan lingkungan. Kami menjamin bahwa aturan ketenagakerjaan beserta fasilitasnya mencerminkan warga negara yang bertanggung jawab.

Customer focusWe value our customers and recognize that our business can succeed only if it can create and keep customers. In order to expand our customer-base, we are determined to increase customer value through speedy delivery, caring services, and high quality product at the most competitive price. In other words, we are customer-driven.

Integrity and honesty We maintain utmost professional integrity in dealing with our suppliers, customers, employees, shareholders as well as other external parties. We encourage our employees to demonstrate honesty in our statements and conducts. We perform ethical and fair business practices.

Passion for excellenceWe are committed to excel in everything we do - in planning and more importantly in execution. We motivate our people to be the best they can be through continuous improvement and provide them a productive working environment.

Accountability We believe with an efficient system of check and balances, an organization can achieve great plans without making big mistakes. Besides minimizing business risk by diversifying our markets, we sought to prudently manage our assets by eliminating unnecessary currency risk and commodity pricing risk. Our decision-making process will be based on reliable information, rigorous analysis and timely execution.

Respect and recognitionWe respect and trust every employee equally and treat one another as members of a team. We accept and encourage diversity in the workplace and embrace one another’s cultural and background differences. Team and individual achievements will be acknowledged throughout the company.

Social responsibilityWe involve in community programs and actions that demonstrates our care for the people around us. We maintain healthy and safe work place and involve in protecting our environment. We ensure that our employment practices and facilities reflect responsible citizenship.

Nilai-Nilai DasarCore Values

Page 6: AR voksel 2008

|4| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

UmumPT Voksel Electric Tbk (“Perseroan”) merupakan industri kabel yang didirikan di Jakarta pada tanggal 19 April 1971. Pada tahun 1989, status Perseroan berubah menjadi PMA, dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama patungan dengan Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (“Showa”), atau sekarang menjadi SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., sebuah perusahaan kabel terkemuka di Jepang.

Sejalan dengan perkembangan industri kabel yang meningkat pesat, dan strategi pertumbuhan yang agresif, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 20 Desember 1990. Berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan, Perseroan telah memposisikan sebagai salah satu pabrik kabel yang terkemuka di Indonesia. Kegiatan operasional Perseroan adalah memproduksi kabel listrik, kabel telekomunikasi dan kabel serat optik.

Perseroan terus berusaha mencapai kualitas yang terbaik dan berhasil mendapatkan beberapa sertifikat mutu international seperti ISO-9002:1994 pada tahun 1995, ISO-9001:1994 pada tahun 1999 dan ISO-9001:2000 pada tahun 2003 dari lembaga sertifikasi SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. Terakhir pada tahun 2008, Perseroan berhasil memperoleh Sertifikat KEMA yang dikeluarkan oleh KEMA Nederland B.V.

Jenis ProdukBare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded 1.

Wire.Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, 2. Aluminum Conductor Steel Reinforced.Power Cable: Cross Linked Polyethylene Insulated 3. Cable tegangan rendah dan menengah, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable.Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, 4. Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable.Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Silica Glass 5. Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.

Pangsa PasarPerseroan memasarkan produk-produknya, baik di pasar lokal maupun ekspor. Mayoritas penjualan di pasar lokal berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”), selain itu Perseroan juga menjual produknya ke pasar bebas, seperti kontraktor dan distributor.Untuk penjualan ekspor Perseroan telah memasarkan produknya ke berbagai Negara seperti: Brunei, Pilipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Jepang, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Mesir,

GeneralPT Voksel Electric Tbk (“the Company”) was established in Jakarta on April 19, 1971. Since 1989, the Company became a foreign capital investment through a joint venture agreement with Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd (“Showa”) which now become SWCC Showa Cable System Co., Ltd., a leading cable company in Japan.

In line with its aggressive growth strategy, The Company issued its initial public offering in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on December 20, 1990. The Company soon positioned itself as one of the leading cable manufacturers in Indonesia, through consistent hard work and dedication from all management and employees. The Company’s core businesses include manufacturing of power, telecommunica-tion, and optical fiber cables.

Through the Company continuous pursuit for achieving excellent quality, it was awarded numerous international quality certificates, such as ISO 9002: 1994 year 1995, ISO 9001: 1994 year 1999 and ISO 9001: 2000 year 2003 by SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. In 2008, the company has obtained KEMA Certificate issued by KEMA Nederland B.V.

Product TypeBare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded 1.

Wire.Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, 2. Aluminum Conductor Steel Reinforced.Power Cables: Cross-Linked Polyethylene Insulated Cable 3. Low and Medium Voltage, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, 4. Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type Of Silica Glass Optical 5. Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.

Market Segment

The Company markets its products both domestically and internationally. For domestic market, majority sales come from PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”). In addition, the Company also supplies free market cables to contractors and distributors.

For export sales, the Company markets its products to various countries such as: Brunei, Philippines, Singapore, Malaysia, Thailand, Cambodia, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Japan, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Egypt, Cyprus, Brazil, Pakistan,

Profil PerseroanCompany Profile

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |5|

Cyprus, Brazil, Pakistan, Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, dan lain-lain.

Sumber Daya ManusiaJumlah Sumber Daya Manusia (“SDM”) mulai dari tingkatan Operator sampai dengan General Manager saat ini sebanyak 865 orang, dengan komposisi berdasarkan pendidikan sebagai berikut: S-2 = 1%, S-1 = 9%, D-3 = 3% dan setingkat SLTA sebesar 87%.

Perseroan berkeyakinan bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya dan secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan pengembangan terhadap semua tingkatan sumber daya manusia, dengan tujuan agar diperoleh sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi yang dituntut, baik kompetensi inti, umum maupun teknis. Selain itu, agar Operator dapat memproduksi kabel yang berkualitas, Perseroan mendatangkan tenaga ahli dan profesional dari Showa, Jepang untuk memberikan latihan dan bimbingan kepada mereka.

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dan memberikan penilaian yang obyektif terhadap kinerja karyawan, sejak tahun 2005, Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (“BSC”).

Perseroan juga berusaha untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang produktif dan menyenangkan bagi semua karyawan dengan menyediakan Asuransi Tenaga Kerja, Fasilitas Ibadah, Kantin, Rekreasi bersama dan Fasilitas Olah Raga, karena Perseroan berpendapat bahwa lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif.

Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, etc.

Human ResourceCurrently, the total number of employees from Operator level to General Manager is 865 people. Based on the educational background, the composition is as follows: 1% of S-2 graduate, 9% of S-1, 3% of D-3, and 87% of Senior High School level graduate.

The Company believes that Human Resource quality and competency play an important role in achieving the Company’s Vision and Mission. Therefore, the Company put emphasis on continuous learning and development of all Human Resource level to produce employees who excel in core, general and technical competencies. Accordingly, production operators are trained and assisted by professionals from SWCC to produce high quality cable.

To increase productivity and give objective performance appraisal to its employees, the Balance Score Card (“BSC”) system has been implemented since 2005, and henceforth.

The Company also tries to provide productive and comfortable working environment for all employees by providing Labor Insurance Program, religious facility, canteen and other recreational facilities. The Company believes that conducive working environment will motivate the employees to be more productive.

Page 7: AR voksel 2008

|4| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

UmumPT Voksel Electric Tbk (“Perseroan”) merupakan industri kabel yang didirikan di Jakarta pada tanggal 19 April 1971. Pada tahun 1989, status Perseroan berubah menjadi PMA, dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama patungan dengan Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd. (“Showa”), atau sekarang menjadi SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., sebuah perusahaan kabel terkemuka di Jepang.

Sejalan dengan perkembangan industri kabel yang meningkat pesat, dan strategi pertumbuhan yang agresif, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 20 Desember 1990. Berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan, Perseroan telah memposisikan sebagai salah satu pabrik kabel yang terkemuka di Indonesia. Kegiatan operasional Perseroan adalah memproduksi kabel listrik, kabel telekomunikasi dan kabel serat optik.

Perseroan terus berusaha mencapai kualitas yang terbaik dan berhasil mendapatkan beberapa sertifikat mutu international seperti ISO-9002:1994 pada tahun 1995, ISO-9001:1994 pada tahun 1999 dan ISO-9001:2000 pada tahun 2003 dari lembaga sertifikasi SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. Terakhir pada tahun 2008, Perseroan berhasil memperoleh Sertifikat KEMA yang dikeluarkan oleh KEMA Nederland B.V.

Jenis ProdukBare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded 1.

Wire.Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, 2. Aluminum Conductor Steel Reinforced.Power Cable: Cross Linked Polyethylene Insulated 3. Cable tegangan rendah dan menengah, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable.Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, 4. Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable.Optical Fiber Cable: Loose Tube Type of Silica Glass 5. Optical Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.

Pangsa PasarPerseroan memasarkan produk-produknya, baik di pasar lokal maupun ekspor. Mayoritas penjualan di pasar lokal berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”), selain itu Perseroan juga menjual produknya ke pasar bebas, seperti kontraktor dan distributor.Untuk penjualan ekspor Perseroan telah memasarkan produknya ke berbagai Negara seperti: Brunei, Pilipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Jepang, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Mesir,

GeneralPT Voksel Electric Tbk (“the Company”) was established in Jakarta on April 19, 1971. Since 1989, the Company became a foreign capital investment through a joint venture agreement with Showa Electric Wire & Cable Co. Ltd (“Showa”) which now become SWCC Showa Cable System Co., Ltd., a leading cable company in Japan.

In line with its aggressive growth strategy, The Company issued its initial public offering in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on December 20, 1990. The Company soon positioned itself as one of the leading cable manufacturers in Indonesia, through consistent hard work and dedication from all management and employees. The Company’s core businesses include manufacturing of power, telecommunica-tion, and optical fiber cables.

Through the Company continuous pursuit for achieving excellent quality, it was awarded numerous international quality certificates, such as ISO 9002: 1994 year 1995, ISO 9001: 1994 year 1999 and ISO 9001: 2000 year 2003 by SGS Yarsley International Certification Services, Ltd. In 2008, the company has obtained KEMA Certificate issued by KEMA Nederland B.V.

Product TypeBare Copper: Round Wire, Rectangular Wire, Stranded 1.

Wire.Bare Aluminum: Aluminum Wire, Stranded Wire, 2. Aluminum Conductor Steel Reinforced.Power Cables: Cross-Linked Polyethylene Insulated Cable 3. Low and Medium Voltage, Polyethylene Insulated Cable, Polyvinyl Insulated Cable. Communication Cable: Indoor Cable, Coaxial Cable, 4. Jumper Wire, Burial, Drop Wire, Aerial Cable, Direct Buried Cable, Duct (Conduit) Cable. Optical Fiber Cable: Loose Tube Type Of Silica Glass Optical 5. Fiber Cable for Indoor, Aerial, Direct Buried, All Dielectric Self Supporting (ADSS) and Duct Installation.

Market Segment

The Company markets its products both domestically and internationally. For domestic market, majority sales come from PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) and PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”). In addition, the Company also supplies free market cables to contractors and distributors.

For export sales, the Company markets its products to various countries such as: Brunei, Philippines, Singapore, Malaysia, Thailand, Cambodia, Vietnam, Srilanka, Myanmar, Hong Kong, India, Bangladesh, Japan, Nepal, Korea, UAE, Yemen, Fiji Island, Australia, Austria, Egypt, Cyprus, Brazil, Pakistan,

Profil PerseroanCompany Profile

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |5|

Cyprus, Brazil, Pakistan, Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, dan lain-lain.

Sumber Daya ManusiaJumlah Sumber Daya Manusia (“SDM”) mulai dari tingkatan Operator sampai dengan General Manager saat ini sebanyak 865 orang, dengan komposisi berdasarkan pendidikan sebagai berikut: S-2 = 1%, S-1 = 9%, D-3 = 3% dan setingkat SLTA sebesar 87%.

Perseroan berkeyakinan bahwa kualitas dan kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor-faktor yang sangat penting dalam mendukung pencapaian visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan sangat memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya dan secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan pengembangan terhadap semua tingkatan sumber daya manusia, dengan tujuan agar diperoleh sumber daya manusia yang memenuhi kompetensi yang dituntut, baik kompetensi inti, umum maupun teknis. Selain itu, agar Operator dapat memproduksi kabel yang berkualitas, Perseroan mendatangkan tenaga ahli dan profesional dari Showa, Jepang untuk memberikan latihan dan bimbingan kepada mereka.

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dan memberikan penilaian yang obyektif terhadap kinerja karyawan, sejak tahun 2005, Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (“BSC”).

Perseroan juga berusaha untuk menciptakan suasana lingkungan kerja yang produktif dan menyenangkan bagi semua karyawan dengan menyediakan Asuransi Tenaga Kerja, Fasilitas Ibadah, Kantin, Rekreasi bersama dan Fasilitas Olah Raga, karena Perseroan berpendapat bahwa lingkungan kerja yang kondusif akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif.

Nigeria, Congo, Uganda, Ethiopia, Haiti, Mauritius, Rwanda, etc.

Human ResourceCurrently, the total number of employees from Operator level to General Manager is 865 people. Based on the educational background, the composition is as follows: 1% of S-2 graduate, 9% of S-1, 3% of D-3, and 87% of Senior High School level graduate.

The Company believes that Human Resource quality and competency play an important role in achieving the Company’s Vision and Mission. Therefore, the Company put emphasis on continuous learning and development of all Human Resource level to produce employees who excel in core, general and technical competencies. Accordingly, production operators are trained and assisted by professionals from SWCC to produce high quality cable.

To increase productivity and give objective performance appraisal to its employees, the Balance Score Card (“BSC”) system has been implemented since 2005, and henceforth.

The Company also tries to provide productive and comfortable working environment for all employees by providing Labor Insurance Program, religious facility, canteen and other recreational facilities. The Company believes that conducive working environment will motivate the employees to be more productive.

Page 8: AR voksel 2008

|6| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Anak Perusahaan yang dikonsolidasiPT. Prima Mitra Elektrindo didirikan pada tanggal 24 Juli 2004 dengan kepemilikan langsung Perseroan sebesar 99%, bergerak dibidang perdagangan umum, pembangunan dan jasa, beralamat di Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 – Jakarta 11120.

Kemudian pada tanggal 29 Agustus 2006, Perusahaan mendirikan PT. Bangun Prima Semesta dengan kepemilikan langsung sebesar 98%, bergerak dibidang kontraktor umum dan perdagangan dan mulai beroperasi pada tahun 2007. PT. Bangun Prima Semesta berdomisili di Gedung Menara Kadin Lantai 26, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.

Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:List of the Company’s shareholders as of December 31, 2008 is as follows:

Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:The Commissioners and Directors who are also the shareholders of the Company as of December 31, 2008 are as follows:

Nama Pemegang SahamName Of Shareholders

Jumlah sahamNo. of Shares

PersentasePercentage

No

1

2

3

4

SWCC Showa Holdings Co., Ltd.

Perfect Prospect Limited

Lain-lain di bawah 5%Others below 5%

Jumlah TotalTotal

83.302.033

240.588.656

507.229.830

831.120.519

10,02%

28,95%

61,03%

100%

NamaName

JabatanPosition

Jumlah SahamNo. of Shares

No

1 Chandra Gunawan

2 Budinata Atmadja

3 Ferry Tjandrawinata

4 Michael Tjandrawinata

Komisaris Utama / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Direktur Utama / President Director

Direktur / Director

3.805.356

5.294.710

903.135

285.635

Pemegang Saham Shareholders Information

Consolidated SubsidiariesPT. Prima Mitra Elektrindo was established on July 24, 2004

with the Company’s direct ownership of 99%, and engaged in general trading, contractor and service, located at Perkantoran Mitra Matraman Blok C No. 1, Jl. Matraman Raya No. 148 – Jakarta 11120.

Later on August 29, 2006, the Company established PT. Bangun Prima Semesta with direct ownership of 98%, and its core business in general contractor and trading. The company started its operation in 2007 and located at Menara Kadin Building 26 Floor, suite A-B, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 3, Jakarta 12950.

Page 9: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |7|

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)All shares are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX)

Kronologis Pencatatan SahamChronology of Share Listing

Saham Yang DicatatkanTotal of Listed Shares

Nilai Nominal Per-SahamPar Value Per Share

TanggalDate

20-12-90

13-08-91

03-07-92

18-02-94

22-02-94

12-07-96

22-08-97

24-05-06

Penawaran Umum Perdana dan pencatatan terbatasInitial Public Offering and partial listing

Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham)Partial listing II (1,500,000 shares)

Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham)

Company listing (13,920,000 shares)

Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham)Right issue (6,000,000 shares)

Saham bonus (16.000.000 saham)Bonus shares (16,000,000 shares)

Saham bonus (21.000.000 saham)Bonus shares (21,000,000 shares)

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000,- menjadi Rp. 500,- per sahamThe change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share

Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (705.120.519 saham)Capital increases without pre-emptive rights (705,120,519 shares)

4.580.000

6.080.000

20.000.000

26.000.000

42.000.000

63.000.000

126.000.000

831.120.519

Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Rp. 1.000,-

Rp. 500,-

Rp. 500,-

LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG INSTITUTIONS & SUPPORTING PROFESSIONALS

Bank PT. Voksel Electric Tbk.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.1. Kantor Pusat Kota BNI-Wisma 46PT. Bank Central Asia2. Cabang Pangeran JayakartaPT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.3. Cabang Ketapang

Akuntan Publik Hendrawinata Gani & HidayatPublic Accountant Wisma Dharmala Sakti lantai 18 Jl. Jenderal Sudirman 32, Jakarta 10220

Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.Notary Jl. Panglima Polim V/11 Jakarta 12160

Biro Administrasi Efek PT. Edi IndonesiaShare Administration Wisma SMR lantai 10Bureau Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350

Penasehat Hukum William Soerjonegoro & Partners.Corporate Lawyer Menara Rajawali Lantai 10, Jl. Mega Kuningan Lot 5.1, Kawasan Mega Kuningan - Jakarta 12950

Kronologis Pencatatan Saham dan perubahan jumlah saham PerseroanThe chronology of share listing and the change in Company’s number of shares

Page 10: AR voksel 2008

|8| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Perkembangan Harga Saham Perseroan dalam Dua Tahun TerakhirChanges In The Company’s Share Price For The Last Two Years

Harga SahamShare Price

Indeks Harga Saham IndiviualIndividual Share Price Index

1000.00

800.00

600.00

400.00

200.00

0.00Q1-2007

335445380

Q2-2007350510425

Q3-2007425900670

Q4-2007500810810

Q1-2008650800750

Q2-2008510720550

Q3-2008450670450

Q4-2008280520300

Terendah / Low

Tertinggi / High

Akhir / Closing

Periode / Period

Har

ga /

Pric

e

80.000

60.000

40.000

20.000

0.000Q1-2007

32.73435.38833.619

Q2-200731.84937.60037.600

Q3-200759.27576.08559.275

Q4-200752.19871.66171.661

Q1-200861.92966.35366.353

Q2-200848.65963.69948.659

Q3-200839.81246.88939.812

Q4-200826.54146.00526.541

Terendah / Low

Tertinggi / High

Akhir / Closing

Periode / Period

Har

ga /

Pric

e

Page 11: AR voksel 2008

Ikhtisar Data Keuangan Pokok KonsolidasiConsolidated Financial Highlights

Dalam Jutaan Rupiah, kecuali rasio dalam %, lembar saham dalam lembar, laba (rugi) per saham dalam Rupiah. In Million Rupiah, except ratios in %, total shares in number, gain (loss) per share in Rupiah. *) Laporan keuangan tahun 2004 (disajikan kembali) dan dikonsolidasi sejak tanggal 6 Juli 2004. Financial statements in 2004 were restated and consolidated since July 6, 2004.

2008 2007 2006 2005 2004*

Penjualan BersihNet Sales

Laba KotorGross Profit

Laba (Rugi) UsahaOperating Income (Loss)

Laba (Rugi) BersihNet Income (Loss)

Jumlah Saham Yang BeredarTotal Shares

Laba (Rugi) per Saham DasarBasic Earning (Loss) Per Share

KETERANGAN / DESCRIPTION

2,267,484

254,384

140,636

5,238

831,120,519

6.30

1,358,648

177,346

95,086

53,701

831,120,519

64.61

919,537

96,031

38,926

35,597

831,120,519

64.38

803,283

93,927

46,637

26,831

126,000,000

212.94

592,258

49,517

5,730

(37,139)

126,000,000

(294.75)

2008 2007 2006 2005 2004* POSISI KEUANGAN / FINANCIAL POSITION

Modal Kerja - BersihWorking Capital - Net

Aset LancarCurrent Assets

Aset Tetap - BersihFixed Assets - Net

Investasi Barang ModalCapital Expenditure

Aset Pajak TangguhanDeferred Tax Assets

Aset Lain-lainOther Assets

Jumlah AsetTotal Assets

Kewajiban LancarCurrent Liabilities

Jumlah KewajibanTotal Liabilities

Ekuitas (Defisiensi Modal)Equity (Capital Deficiency)

83,356

915,111

199,374

89,916

6,952

43,691

1,165,128

831,755

850,053

315,075

187,854

667,164

128,707

34,295

7,099

2,104

805,074

479,310

496,252

308,822

150,172

348,503

107,358

3,388

5,884

10,195

471,940

198,331

212,085

259,855

106,957

276,665

113,856

19,450

7,913

15,858

414,293

169,709

181,854

232,439

45,998

255,904

122,317

38,089

21,534

9,514

409,270

209,906

560,376

(151,106)

2008 2007 2006 2005 2004* RASIO USAHA POKOK / KEY BUSINESS RATIO

0.4

1.7

110.0

269.8

73.0

27.0

11.2

6.2

0.2

6.7

17.4

139.2

160.7

61.6

38.4

13.1

7.0

4.0

7.5

13.7

175.7

81.6

44.9

55.1

10.4

4.2

3.9

6.5

11.5

163.0

78.2

43.9

56.1

11.7

5.8

3.3

-9.1

NA

121.9

-370.8

136.9

-36.9

8.4

1.0

-6.3

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Jumlah AsetNet Income (Loss) to Total Assets

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Ekuitas (Defisiensi Modal)Net Income (Loss) to Shareholder’s Equity

Rasio LancarCurrent Ratio

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (Defisiensi Modal)Total Liabilities to Total Shareholder’s Equity (Capital Deficiency)

Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah AsetTotal Liabilities to Total Assets

Rasio Ekuitas (Defisiensi Modal) Terhadap Jumlah AsetShareholder’s Equity (Capital Deficiency) to Total Assets

Rasio Laba Kotor Terhadap Penjualan BersihGross Profit to Net Sales

Rasio Laba (Rugi) Usaha Terhadap Penjualan BersihOperating Income (Loss) to Net Sales

Rasio Laba (Rugi) Bersih Terhadap Penjualan BersihNet Income (Loss) to Net Sales

Ekuitas / Equity

400,000

300,000

200,000

100,000

-

(100,000)

(200,000)

232,

439

259,

855

308,

822

315,

075

(151

,106

)

2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah Aset / Total Assets

1,400,000

1,200,000

1,000,000

800,000

600,000

400,000

200,000

0

409

,270

414,

293

471,

940

805,

074

1,16

5,12

8

2004 2005 2006 2007 2008

Penjualan Bersih / Net Sales

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

- 592,

259

803,

283

919,

541

1,35

8,64

8

2,26

7,48

4

2004 2005 2006 2007 2008

Laba Bersih / Net Income

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

-

(10,000)

(20,000)

(30,000)

(40,000)

(50,000)

(60,000)

26,8

31

35,5

97

53,7

01

5,23

8

(37,

139)

2004 2005 2006 2007 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |9|

Page 12: AR voksel 2008

|10| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Penjualan Berdasarkan ProdukSales By Products

* 2004 - 2006: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo sejak 6 Juli, 2004 * 2004 - 2006: consolidated with PT. Prima Mitra Elektrindo since July 6, 2004 ** 2007 & 2008: dikonsolidasi dengan PT. Prima Mitra Elektrindo dan PT. Bangun Prima Semesta ** 2007 & 2008: consolidated with PT. Prima Mitra Elektrindo and PT. Bangun Prima Semesta

Kabel Listrik / Power cable

Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable

Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable

Kawat Tembaga / Copper Wire

Total

2004*

406.63

78.63

14.53

92.47

592.26

2005*

537.92

111.84

44.16

109.36

803.28

2006*

619.26

104.56

20.73

174.99

919.54

2007**

933.78

144.82

78.93

201.11

1,358.65

2008**

1,698.49

65.30

228.35

275.35

2,267.48

2500.00

2000.00

1500.00

1000.00

500.00

0.002004* 2005* 2006* 2007** 2008**

Mili

ar R

p / B

ilion

Rp

Tahun / Year

Kabel Listrik / Power Cable

Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable

Total

Kabel Telekomunikasi / Telecomunication Cable

Kawat Tembaga / Copper Wire

Dalam Miliar Rupiah / In Billion Rp

Penjualan Per Produk Sales Per Product

Page 13: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |11|

Kabel Serat Optik / Optical Fiber Cable

Kabel Telekomunikasi / Telecommunication Cable

Kabel Listrik / Power Cable

Kawat Tembaga / Copper Wire

Penjualan Berdasarkan Produk 2008Sales by Products 2008

Penjualan Berdasarkan Pangsa Pasar 2008Sales by Market Segment 2008

Penjualan Berdasarkan Produk 2007Sales by Products 2007

Penjualan Berdasarkan Pangsa Pasar 2007Sales by Market Segment 2007

Lokal / LocalEkspor / Export

10 %

12%

75 %

3%

6 %

15 %

68 %

11 %

34.01%

65.99 %

32.18 %

67.82 %

Page 14: AR voksel 2008

|12| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Pemegang Saham yang terhormat,

Lingkungan usaha yang meliputi berbagai aspek seperti,

politik, ekonomi dan keamanan memegang peranan penting

bagi kelangsungan dan pertumbuhan dunia usaha.

Krisis kredit perumahan Amerika Serikat diawal semester-

II tahun 2007 dalam beberapa bulan berkembang menjadi

krisis kredit global yang kemudian mengakibatkan

melambatnya perekonomian dunia, bahkan telah

menyebabkan resesi diberbagai negara.

Business environment and its various aspects such as politics,

economy and security play an important role for the continuity

and the growth of the business sector.

United States sub-prime mortgage in the early 2nd Half of

2007 has lead to global economic crisis in just a few months,

and it caused the slowing down of the world economy as well

as recession in many countries.

Dari kiri ke kanan (From left to right): Budinata Atmadja, Muchlis Sai, Nobuyuki Gonsho, Chandra Gunawan, Kumhal Djamil, Husni Thamrin Mukti.

Page 15: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |13|

Perekonomian Indonesia masih tumbuh sebesar 6,1%,

namun demikian, di kuartal ke-IV 2008 pertumbuhan

tahunan yang jauh lebih lambat dibanding triwulan-triwulan

sebelumnya menunjukkan perekonomian Indonesia

sudah melambat secara signifikan. Memasuki tahun 2008

Perseroan beruntung karena telah berhasil mendapatkan

pesanan yang cukup sampai akhir tahun 2008.

Kinerja Perseroan tahun 2008 tidak terlepas dari dampak

kondisi ekonomi global yang penuh gejolak dan ketidak-

pastian. Meskipun situasi ini juga meliputi seluruh

lingkungan industri bahkan lingkungan bisnis global, tetapi

bagi Perseroan terasa lebih berat karena penjualan ekspor

yang lebih rendah daripada lokal serta ketergantungan

impor bahan baku kabel yang masih tinggi.

Gejolak harga logam di pasaran dunia terutama

tembaga, yang merupakan bahan baku utama Perseroan

meningkat secara drastis di awal kuartal II ditahun 2008

hingga mencapai harga tertinggi sepanjang masa, telah

mengakibatkan tekanan terhadap kinerja Perseroan.

Pada tahun 2008 Perseroan juga dihadapkan pada gejolak

harga minyak bumi dan inflasi tinggi yang mencapai

puncaknya pada triwulan III karena penyesuaian harga

BBM di dalam negeri yang memberikan dampak langsung

terhadap penyesuaian harga secara umum.

Seiring dengan itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,

yang selama 12 bulan hingga Agustus 2008 bergerak stabil,

ternyata turun drastis hingga 29% pada awal Desember

2008.

Disamping itu Perseroan juga mengalami gangguan

pasokan listrik PLN yang mengakibatkan terganggunya

kelancaran produksi.

Dewan Komisaris mendukung berbagai langkah yang

diambil Direksi Perseroan pada tahun 2008 dan sebelumnya

untuk melakukan lindung nilai guna menjaga risiko gejolak

harga, mengendalikan arus kas dengan menetapkan

prioritas investasi pada kegiatan yang bersifat mendukung

Indonesian economic growth in 2008 was 6.1%, however; in

the 4th quarter of 2008, the annual growth rate has slowed

down compared to the previous quarters which indicated that

the Indonesian economy has also slowed down significantly.

Entering the year 2008, the Company has already got on hand

orders for delivery until the end of year 2008.

The Company’s performance in 2008 was affected by the

fluctuation and uncertainty of the global economic condition.

Although this situation has affected all industrial as well as

global business environment, the Company faced harder

challenges because of lower export sales compared to local

and much dependence on the import raw materials for cable.

Metal price in the world market has fluctuated. Copper price,

which is the main raw material for the Company, has drastically

increased in the early 2nd quarter of 2008 and reached its

highest price all time and gave pressure on the Company’s

performance.

In the year 2008, the Company has also been challenged by the

fluctuation of oil price and high inflation rate which reached its

highest rate in the 3rd quarter. This was due to the adjustment

of domestic oil price which directly impacted on the price

adjustment in general.

In addition, Rupiah rate against USD was stable for the

previous 12 months until August 2008; however, it drastically

depreciated by 29% in early December 2008.

Besides, the Company also got frequent PLN power black out

which disturbed the production process.

The Board of Commissioners supports the actions taken by

the Board of Directors in the year 2008 and also the previous

years to implement hedging to minimize the risk of price

fluctuation, manage cash flow by setting the priority of the

investment for supporting operational production in order to

Page 16: AR voksel 2008

|14| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

operasional pabrik, dengan tujuan meningkatkan keandalan

pabrik dan kapasitas produksi untuk produk-produk yang

memberikan margin tinggi, pengendalian biaya dan

melaksanakan efisiensi pengadaan dan persediaan serta

diversifikasi pasar.

Pada tahun 2008 Perseroan berhasil meningkatkan

penjualan bersih 66,89% dibanding tahun 2007 sebesar Rp.

1,36 triliun menjadi Rp. 2,27 triliun.

Pertumbuhan penjualan tidak hanya disebabkan kenaikan

harga tetapi juga peningkatan volume penjualan. Dibanding

tahun 2007, rata-rata produksi perbulan pada tahun 2008

meningkat sebesar 27,5%.

Disisi lain laba kotor Perseroan di tahun 2008 sebesar 11,22%

terhadap penjualan bersih menurun dibandingkan dengan

tahun 2007 sebesar 13,05%. Hal ini terutama disebabkan

oleh kenaikan harga bahan baku dipasaran dunia.

Sekalipun demikian Perseroan masih mencatat laba usaha

sebesar Rp.140,64 miliar pada tahun 2008 atau meningkat

47,90% dibanding tahun 2007 sebesar Rp.95,09 miliar.

Namun, akibat menurunnya nilai tukar rupiah secara

drastis, pertumbuhan pendapatan dan laba usaha yang

cukup tinggi tidak memberikan pertumbuhan laba bersih

Perseroan. Pada tahun 2008 Perseroan membukukan laba

bersih Rp. 5,24 miliar atau hanya 0.23% terhadap sales

dibandingkan dengan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp.

53,70 miliar.

Tahun 2009 akan penuh tantangan dan ujian. Berbagai

lembaga memperkirakan prospek pertumbuhan

perekonomian dan perdagangan global akan melambat,

tak terkecuali Indonesia. Persaingan usaha akan semakin

tajam dan suhu politik dalam negeri meningkat karena

pada tahun 2009 adalah tahun Pemilihan Umum.

Banyak hal sepanjang tahun 2008 yang dapat dijadikan

pelajaran berharga dalam melangkah ke depan. Dengan

meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi

dan menyesuaikan gerak langkah Perseroan dengan

perkembangan lingkungan eksternal, serta pengelolaan

risiko sebagai bagian dari strategi menyeluruh Perseroan

dengan disertai semangat kebersamaan yang pada

gilirannya diharapkan Perseroan tidak saja mampu

menghadapi dinamika pasar melainkan juga terus tumbuh

dan berkembang.

increase the Company’s strength and production capacity for

products with high contribution margin. In addition, the Board

of Commissioners also supports the action for controlling cost

and performing efficiency in procurement and inventory, as

well as market diversification.

In the year 2008, the Company has recorded net sales of Rp

2.27 trillion or increased by 66.89% compared to 2007 of

Rp1.36 trillion.

The increase in sales was derived by the increase in selling price

and sales volume. Compared to 2007, the monthly average

production output increased 27.5% compared to 2008.

On the other hand, the Company’s gross profit in 2008 was

11.22% of net sales which was lower compared to 2007 of

13.05%, due to the increase of raw material price in the world

market.

Nevertheless, the Company still recorded operating income

of Rp 140.64 billion in 2008 or increased 47.90% compared

to 2007 of Rp 95.09 billion. Due to the drastic weakening of

Rupiah value, the significant growth of sales and operating

income did not contribute to the growth of the Company’s net

income. In 2008 the Company recorded net income of Rp 5.24

billion or 0.23% of sales compared to net income in 2007 of Rp

53.70 billion.

Year 2009 will be full of challenge and endeavor. Many

institutions forecast the prospect of economic and global

trade growths to slow down, including Indonesia. Business

competition will become stiffer and domestic political climate

will increase due to the General Election in 2009.

During 2008, we learned valuable lessons that will benefit us

in the future. The Company anticipates and adapts with the

development of external environment. Managing risk, as part

of the whole Company’s strategies combining with spirit of

unity, is expected to enable the Company to face the dynamic

market and as it continues to grow and develop.

Page 17: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |15|

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada Direksi dan jajaran

Manajemen serta seluruh karyawan atas kerja-keras dan

dedikasi yang telah diberikan. Terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Pemegang Saham, Pelanggan, Mitra Kerja,

Kreditur dan Masyarakat atas dukungan, kepercayaan dan

kerjasama yang diberikan di tahun 2008. Semoga Perseroan

dapat berkiprah lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.

Taking this opportunity, the Board of Commissioners would like

to thank and appreciate the Board of Directors, Management

and all employees for their hard work and dedication to the

Company. We would like to thank our Shareholders, Customers,

Business Partners, Creditors, and Public for support, trust and

cooperation during 2008, and wish the Company will be more

successful in the years to come.

Jakarta, April 2009

Chandra Gunawan Komisaris Utama / President Commissioner

Page 18: AR voksel 2008

|16| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia terutama bagi sektor usaha yang memiliki risiko terhadap fluktuasi harga komoditas. Kenaikan harga komoditas di awal tahun menyebabkan kebutuhan akan modal usaha meningkat dan mengakibatkan meningkatnya kewajiban dan beban bunga Perseroan.

Kondisi perekonomian di awal semester tahun 2008 cukup menjanjikan, namun kondisi tersebut mengalami perubahan yang cukup tajam akibat krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat akibat subprime mortgage yang kemudian diikuti jatuhnya beberapa bank investasi besar di Amerika Serikat, seperti Lehman Brothers dan AIG. Negara-negara Eropa dan sebagian Negara-negara di dunia juga terkena dampak krisis yang menyebar dengan cepat. Memburuknya pasar uang mempengaruhi sektor riil karena pertumbuhan ekonomi melambat dan bahkan sebagian negara-negara di dunia diperkirakan akan berakhir dengan resesi.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, resesi di Amerika Serikat dan Eropa akan berdampak

The year 2008 was a challenging year for the Indonesian economy, particularly for business sectors exposed to commodity risk. The rise in commodity prices in the beginning of the year has resulted in higher working capital requirement which resulted in an increase of the Company’s liabilities and interest expense.

The economic condition in the First Semester 2008 was promising; however, it changed drastically as the US economy entered into financial crisis due to subprime mortgage, which then followed by the failing of some big investment banks in the US, such as Lehman Brothers and AIG. The crisis quickly spread to European countries and other parts of the world. The deteriorating financial market affected real sector as global economy slows down and some countries might end up in recession.

Although Indonesian economic growth is still positive, the recession in the US and Europe will directly impact our economy

Laporan DireksiBoard of Directors’ Report

Dari kiri ke kanan (From left to right): Heru Gondokusumo, Linda Lius , Ferry Tjandrawinata, Masaaki Shimazu, Michael Tjandrawinata, Haruyoshi Furukawa

Page 19: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |17|

langsung terhadap perekonomian Indonesia karena investor asing menarik investasi mereka dari pasar modal dalam negeri untuk mendukung porto folio mereka di Amerika Serikat. Mengalirnya modal ke luar negeri mengakibatkan index harga saham di Indonesia mengalami penurunan lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun lalu, sementara itu berkurangnya mata uang dollar Amerika mengakibatkan depresiasi Rupiah yang sangat besar dan ketatnya likuiditas Dolar Amerika di pasar uang.

Di tahun 2008, Perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 2,27 triliun atau meningkat 66,89% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 1,36 triliun. Selama tiga tahun terakhir, Perseroan telah mencatat kenaikan penjualan dari Rp 919,54 miliar di tahun 2006 menjadi Rp 2,27 triliun di tahun 2008 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 57,03%. Pertumbuhan penjualan dapat tercapai berkat usaha strategis Perseroan yang secara terus-menerus berupaya untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar dalam negeri. Perseroan hampir mencapai target penjualan yang sebesar Rp 2,3 triliun.

Peningkatan penjualan sebagian besar berasal dari penjualan ekspor terutama kabel tegangan menengah. Di samping itu, penjualan Aluminium konduktor juga meningkat pesat seiring bergulirnya Program Percepatan Pembangkit Listrik 10,000 MW oleh Pemerintah di tahun 2008. Penjualan kabel serat optik juga meningkat dengan dibangunnya jaringan backbone dan proyek Metro Junction oleh PT. Telkom dan PT. Icon+. Perseroan berusaha untuk menyediakan kabel bermutu tinggi dengan harga bersaing serta layanan purna jual yang memuaskan dan pelayanan pemeliharaan untuk meningkatkan pangsa pasar kabel serat optik dan menjadi industri kabel terkemuka.

Di sektor properti, Perseroan berusaha bersaing dengan pabrik-pabrik lain dengan memproduksi kabel yang bermutu tinggi, pengiriman yang tepat waktu dan dengan meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distributor. Meskipun krisis ekonomi juga berdampak buruk terhadap sektor properti, diharapkan kondisi ini akan membaik seiring dengan kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga Bank Indonesia (SBI) dan memberikan paket-paket stimulus untuk menghadapi perekonomian yang melambat.

Di tahun 2008, Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 254,38 miliar atau 11,22 % terhadap penjualan, laba usaha sebesar Rp 140,64 miliar atau 6,20% terhadap penjualan, EBITDA (laba usaha + beban depresiasi) sebesar Rp 158,51 miliar dan laba bersih sebesar Rp 5,24 miliar atau 0,23% terhadap penjualan. Dibandingkan dengan tahun 2007, laba kotor Perseroan meningkat sebesar 43,44%, laba usaha sebesar 47,90%, dan EBITDA sebesar 51,26% sedangkan laba bersih menurun sebesar 90,25%. Penurunan laba bersih Perseroan disebabkan adanya kerugian selisih kurs yang cukup besar akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap

as foreign investors pull out from the local stock market to support their portfolio in the US. With this capital outflow, the Indonesia Stock Exchange index plunged more than 50% compared to the previous year, meanwhile the shortage of USD has caused a huge depreciation of the Rupiah and tight liquidity in the financial market.

In the year 2008, the Company booked its sales of Rp 2.27 trillion or increased 66.89% compared to 2007 of Rp 1.36 trillion. In the last three years, the Company’s sales have increased from Rp 919.54 billion in 2006 to Rp 2.27 trillion in 2008 with average annual growth of 57.03%. The sales growth was achieved through the Company’s continuous strategic efforts to increase export and enhance local market presence. As a result, the Company can achieve close to our sales target of Rp 2.3 trillion.

The increase in sales was mainly derived from export, especially for medium voltage cable sales. In addition, our Aluminum conductor also increased significantly as the government has implemented Crash Program of 10,000 MW Power Plant Project in 2008. Fiber Optic sales also increased with the construction of backbone network and Metro Junction project of PT. Telkom and PT Icon+. The Company strives to provide high quality cables, competitive price, excellent after sales service and maintenance services to increase its fiber optic market share to become the leader in the industry.

In the property sector, the Company implemented strategies to compete with other manufacturers by providing good quality cables, speedy delivery and by increasing production capacity and distribution channel. Although the economy crisis has adversely affected the property sector, the condition will be improving as the government starts to lower the interest rate (SBI) and prepare stimulus package to face with the slow down economy.

In 2008, the Company has booked gross profit of Rp 254.38 billion or 11.22% of sales, operating income of Rp 140.64 billion or 6.20% of sales, EBITDA (operating income + depreciation) of Rp 158.51 billion and net income of Rp 5.24 billion or 0.23% of sales. Comparing to 2007, the Company’s gross profit increased by 43.44%, operating income increased by 47.90%, EBITDA went up 51.26% and net income decreased by 90.25% because of huge foreign exchange loss as a result of the depreciation of Rupiah from Rp 9,419/USD in 2007 to Rp 10,950/USD in 2008 with unrealized loss of Rp 96.51 billion. The Company has increased efficiency by continuously enhancing its human

Page 20: AR voksel 2008

|18| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

dolar Amerika Serikat dari Rp 9.419/USD di 2007 menjadi Rp 10.950/USD di tahun 2008 dengan kerugian kurs yang belum terealisasi sebesar Rp 96,51 miliar. Perseroan terus-menerus melakukan efisiensi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kapasitas produksi, mengurangi scrap melalui berbagai proses perbaikan, memperluas pasar ekspor dan mengatur arus kas secara optimal. Pada bulan November 2008, Perseroan berhasil mendapatkan sertifikat KEMA untuk kabel ekspor dari Belanda.

Di bulan Mei 2008, Perseroan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar USD 50 juta untuk mendukung peningkatan penjualan, sehingga total fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas L/C, menjadi masing-masing sebesar USD 9,17 juta dan USD 63 juta.

Krisis finansial dunia akan berdampak negatif terhadap perekonomian negara kita dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2009 turun menjadi sekitar 4 - 4.5%. Penyelenggaraan Pemilu Presiden pada pertengahan tahun 2009, mengakibatkan timbulnya ketidakpastian di dunia politik. Kita berharap Pemerintah akan terus melanjutkan proyek pembangkit listrik 10.000 MW dan mempersiapkan prospek konstruksi jalur transmisi dan distribusi. Sementara untuk sektor telekomunikasi, kami optimis PT. Telkom dan operator telepon lainnya akan melanjutkan konstruksi jaringan kabel serat optik meskipun beberapa proyek akan mengalami penundaan.

Perseroan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi resesi ekonomi global dan ketidakpastian di tahun 2009, antara lain dengan melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan penjualan ekspor. Perseroan juga menjamin likuiditas dan memperkecil kerugian nilai tukar mata uang asing. Kami yakin Perseroan mampu melalui tantangan di tahun mendatang dengan kerjasama tim yang tangguh, strategi yang terencana dengan matang dan koordinasi yang baik antar departemen untuk menerapkan strategi-strategi Perseroan.

Akhirnya, atas nama seluruh jajaran Direksi Perseroan, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada manajemen Perseroan, seluruh karyawan, pemegang saham, segenap pelanggan dan stakeholder atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama tahun 2008. Kami berharap di tahun 2009 dan tahun-tahun berikutnya, Perseroan mampu menghadapi tantangan dan menjadi pemimpin di industri kabel dan mencapai kinerja yang unggul.

resource values, increasing production capacity, reducing waste of production through various improvement processes, expanding its export market and optimally managing its cash flow. The Company has successfully obtained KEMA certificate from Netherlands in November 2008 for export products certificate.

In May 2008, the Company obtained additional L/C facility in the amount of US$ 50 million to accommodate the increase in sales, so the maximum facility line of working capital loan and L/C facility becomes US$ 9.17 million and US$ 63 million respectively.

The world financial crisis will negatively affect our country’s economy, where the economic growth is forecasted down to 4-4.5% in the year 2009. Indonesia will hold Presidential Election in mid year 2009, there may be uncertainties in the political climate, but we are hopeful that the government will proceed with the 10,000 MW power plant project, paving the prospect of construction of transmission lines and distribution lines. For telecommunication sector, we are optimistic that PT Telkom and other telecom operators will continue on the construction of fiber optic network although some projects may be postponed.

The Company has developed some strategies to face with the global economic recession and uncertainties in 2009: such as focusing on cost efficiency and increasing export sales. Most importantly, the Company assures liquidity and minimizes foreign exchange loss. We are confident that we can go through this challenging year through strong team work, well-planned strategies and excellent coordination across the departments to implement our strategies.

Finally, on behalf of the Company’s Board of Directors, we would like to thank and highly appreciate the Company’s management, employees, shareholders, customers, and stakeholders for their support and trust surpass throughout the year. We hope in the year 2009 and the coming years, the Company will be able to surpass future challenges to become the leader in the cable industry through achieving excellent performance.

Jakarta, April 2009

Ferry TjandrawinataDirektur Utama / President Director

Page 21: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |19|

Struktur Organisasi PT VOKSEL ELECTRIC Tbk.Organization Structure PT Voksel Electric Tbk.

BOARD OF COMMISSIONERS

BOARD OF DIRECTORS

CORPORATE SECRETARYCORPORATE BUDGET

MANUFACTURINGDIVISION

COMMERCIALDIVISION

COMMERCIALDEPARTMENT

PROD. PLANNING INVENTORY CONTROL

DEPARTMENT

PRODUCTIONDEPARTMENT

QC - CABLE DESIGN

DEPARTMENT

BUSINESS DEVELOPMENT DEPARTMENT

HUMAN RESOURCE& IT DEPARTMENT

PROCUREMENT &LOGISTIC DIVISION

HUMANRESOURCE DIVISION

PROCUREMENT &LOGISTIC DEPARTMENT

FINANCE &ACCOUNTING

DIVISION

FINANCE &ACCOUNTINGDEPARTMENT

Page 22: AR voksel 2008

Analisis dan Pembahasan Umum oleh ManajemenManagement Analysis and Discussion

Kinerja UsahaPenjualan konsolidasi Perseroan dan Anak Perseroan, PT Prima Mitra Elektrindo (“PME”) dan PT Bangun Prima Semesta (“BPS”), di tahun 2008 tercatat sebesar Rp 2,27 triliun atau meningkat 66,89% dibandingkan penjualan tahun 2007 sebesar Rp 1,36 triliun, hal ini dikarenakan adanya peningkatan penjualan kabel tegangan menengah, konduktor aluminium dan kabel serat optik baik dalam segi nilai maupun kuantitas penjualan. Komposisi penjualan kabel pada tahun 2008 tercatat sebesar 65,99% untuk penjualan lokal dan 34,01% untuk penjualan ekspor. Laba kotor Perseroan sebesar 11,22% dari total penjualan pada tahun 2008, terjadi penurunan dibandingkan tahun 2007 yaitu sebesar 13,05% terhadap penjualan bersih, hal ini disebabkan adanya peningkatan kuantitas penjualan kabel tembaga dengan keuntungan yang lebih rendah dalam segi persentase terhadap penjualan dan juga terjadinya persaingan yang lebih ketat dalam industri kabel. Biaya operasional pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 113,75 miliar atau 5,02% dari penjualan jika dibandingkan dengan tahun 2007 adalah sebesar Rp 82,26 miliar atau 6,05 % dari penjualan. Sedangkan biaya penjualan pada tahun 2008 dibukukan sebesar Rp 76,47 miliar atau 3,37% terhadap penjualan, ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 3,72% terhadap penjualan. Laba usaha pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 140,64 miliar atau 6,20% terhadap penjualan bersih, yang menurun dari tahun 2007 sebesar 7,00% terhadap penjualan bersih, sebagai akibat menurunnya laba kotor Perseroan. Pada tahun 2008, Perseroan mencatat rugi selisih kurs yang sangat besar yaitu Rp 110,48 miliar (-4,87% terhadap penjualan bersih) akibat melemahnya Rupiah dari Rp 9,419/USD di tahun 2007 menjadi Rp 10,950/USD di tahun 2008. Laba bersih Perseroan juga terpengaruh secara signifikan karena sebagian besar hutang perseroan dalam mata uang USD. Di tahun 2008, Perseroan harus membayar biaya bunga yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp 17,01 miliar atau 0,75% dari penjualan bersih karena Perseroan memerlukan modal kerja yang lebih besar untuk mengakomodasi peningkatan penjualan. Di tahun 2007 Perseroan membukukan biaya bunga sebesar Rp 6,70 miliar atau 0,49% dari penjualan bersih. Sementara itu, laba bersih setelah pajak pada tahun 2008 menurun tajam menjadi sebesar Rp 5,24 miliar atau 0,23% dari penjualan bersih terutama dikarenakan rugi selisih kurs. Sedangkan di tahun 2007, Perseroan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 53,70 miliar atau 3,95% dari penjualan bersih. Perseroan berusaha keras untuk meningkatkan pangsa pasar terutama penjualan ekspor, meningkatkan efisiensi, melakukan perbaikan yang berkelanjutan dalam semua bidang, dan mengelola arus kas secara optimal untuk menjamin likuiditas dan meminimalisasi kerugian selisih kurs.

Business Highlights The Company and its Subsidiaries, PT. Prima Mitra Elektrindo (“PME”) and PT. Bangun Prima Semesta (“BPS”), recorded consolidated net sales of Rp 2.27 trillion in 2008 or increased 66.89% from 2007 of Rp 1.36 trillion, due to the increase in medium voltage, aluminum conductor and fiber optic sales in terms of both value and quantity. In terms of market, the composition of cable sales in 2008 was 65.99% local and 34.01% export. The Company’s gross profit in 2008 was 11.22% of sales, which was lower than 2007 of 13.05% of sales, due to increase in sales quantity of Cu cable which contributes lower profit in terms of percentage to sales, and more fierce competition in the cable industry. Operating expenses in 2008 were Rp 113.75 billion or 5.02% to sales compared to 2007 of Rp 82.26 billion or 6.05% to sales. Selling expense in 2008 was booked at Rp 76.47 billion or 3.37% to sales, which was lower than 2007 of 3.72% to sales. Operating income in 2008 was booked at Rp 140.64 billion or 6.20% of net sales, which declined from 2007 operating income of 7.00% to net sales, due to lower gross profit. In 2008, the Company recorded huge foreign exchange loss of Rp 110.48 billion (-4.87% of net sales) due to weakening of Rupiah from Rp 9,419/USD in 2007 to Rp 10,950/USD in 2008 which affected our bottom line significantly because our bank loan and accounts payable were mainly denominated in USD. The Company paid higher interest expense in 2008 of Rp 17.01 billion or 0.75% of net sales in order to accommodate higher sales which needed more working capital, where 2007 interest expense was booked at Rp 6.70 billion or 0.49% of net sales. Meanwhile, net income after tax in 2008 reduced sharply to Rp 5.24 billion or 0.23% of net sales because of major foreign exchange loss compared to 2007 net income after tax of Rp 53.70 billion or 3.95% of net sales. The Company strives to aggressively enhance its market segment-mainly its export sales, increases efficiency, performs continuous improvement, optimally manages cash flow to assure liquidity and minimize foreign exchange loss.

|20| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Page 23: AR voksel 2008

Kinerja KeuanganTotal aset meningkat 44,72% dari Rp 805,07 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 1,17 triliun pada tahun 2008 dengan adanya peningkatan pada piutang usaha dan persediaan yang disebabkan oleh peningkatan penjualan. Sementara itu, investasi barang modal juga meningkat 162,18% dari Rp 34,30 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 89,92 miliar pada tahun 2008 guna meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi pada proses produksi. Rasio penjualan terhadap aset pada tahun 2008 sebesar 1,95, dimana lebih tinggi daripada tahun 2007 yang sebesar 1,69.

Rasio lancar Perseroan pada tahun 2008 menurun menjadi 1,10 dari 1,39 di tahun 2007, disebabkan adanya peningkatan pada hutang Perseroan. Sementara itu, total hutang meningkat sebesar 71,29% menjadi Rp 850,05 miliar dari Rp 496,25 miliar pada tahun 2007 dengan adanya peningkatan pada hutang usaha dan pinjaman bank yang dikarenakan depresiasi rupiah. Jumlah ekuitas Perseroan naik sebesar 2,02% dari Rp 308,82 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 315,08 miliar pada tahun 2008, sehingga laba bersih setelah pajak pada tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp 5,24 miliar.

Pinjaman PerseroanPer 31 Desember 2008, saldo pinjaman perseroan dari BNI tercatat sebesar Rp 279,59 miliar, yang terdiri dari pinjaman modal kerja sebesar USD 6,97 juta dan L/C yang digunakan (Trust Receipt) sebesar USD 9,60 juta dan Rp 98,04 miliar, dibandingkan dengan pinjaman bank di tahun 2007 adalah sebesar Rp 138,26 miliar yang terdiri dari USD 9,66 juta dan Rp 47,27 miliar. Peningkatan pinjaman tersebut digunakan sebagai tambahan modal kerja yang disebabkan oleh peningkatan penjualan.Perseroan secara finansial mampu memenuhi kewajiban membayar hutangnya, dimana EBITDA (laba usaha + beban depresiasi) pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp 158,51 miliar atau 9,32 kali biaya bunga pada tahun 2008 sebesar Rp 17,01 miliar. Sementara itu, EBITDA di tahun 2007 tercatat sebesar Rp 104,79 miliar atau 15,64 kali biaya bunga pada tahun 2007 sebesar Rp 6,70 miliar.

Financial HighlightsTotal assets increased 44.72% from Rp 805.07 billion in 2007 to Rp 1.17 trillion in 2008 due to the increase in accounts receivable and inventory as a consequence of sales increase. Meanwhile, capital expenditure also increased 162.18% from Rp 34.30 billion in 2007 to Rp 89.92 billion in 2008 in order to increase our production capacity and efficiency in the manufacturing process. Sales to asset ratio in 2008 was 1.95, which was higher than 2007 of 1.69.

The Company’s current ratio decreased to 1.10 in 2008 from 1.39 in 2007, due to increase in liabilities. In the mean time, total liabilities increased 71.29% to Rp 850.05 billion from Rp 496.25 billion in 2007 because of the increase in accounts payable and bank loan due to depreciation of Rupiah. The Company’s equity went up 2.02% from Rp 308.82 billion in 2007 to Rp 315.08 billion in 2008, as a result of net income after tax in 2008 recorded at Rp 5.24 billion.

Company’s Borrowings As of 31 December 2008, the Company’s loan from BNI was Rp 279.59 billion, which consisted of working capital loan of USD 6.97 million and L/C used (Trust Receipt) of USD 9.60 million and Rp 98.04 billion compared to 2007 bank loan of Rp 138.26 billion which consisted of USD 9.66 million and Rp 47.27 billion. The increase in bank loan was used to finance the increase in working capital as a result of sales growth.

The Company is financially capable to serve its loan, and its EBITDA (operating income + depreciation) in 2008 was booked at Rp 158.51 billion or 9.32 times interest expense in 2008 of Rp 17.01 billion. Meanwhile, EBITDA in 2007 was booked at Rp 104.79 billion or 15.64 times interest expense in 2007 of Rp 6.70 billion.

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |21|

Page 24: AR voksel 2008

|22| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Risiko Umum UsahaGeneral Business Risk

Kebijakan PemerintahKebijakan Pemerintah yang berhubungan dengan perkembangan infrastruktur dan investasi berhubungan erat dengan pertumbuhan industri pabrik kabel.

Seiring dengan menurunnya harga minyak dunia yang tajam, Pemerintah telah menurunkan harga minyak beberapa kali di tahun 2008. Langkah tersebut diambil Pemerintah untuk membantu dunia bisnis sehingga dapat mengurangi biaya operasional mereka. Menghadapi penurunan ekonomi secara global, Pemerintah menurunkan suku bunga secara bertahap untuk mendorong perekonomian dan mencegah meningkatnya angka pengangguran. Kita berharap Pemerintah tidak menurunkan anggaran untuk proyek infrastruktur secara drastis dengan terealisasinya rencana pemberian paket stimulus.

Bahan BakuHarga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama dalam industri kabel sangat tergantung kepada harga LME (London Metal Exchange) dan mengalami fluktuasi setiap saat. Sejak terjadinya krisis ekonomi, harga tembaga dan aluminium mengalami penurunan yang drastis terutama di semester kedua tahun 2008, hal ini dikarenakan permintaan dunia untuk kedua bahan baku tersebut menurun drastis. Perseroan secara konsisten menerapkan lindung nilai terhadap kontrak penjualan yang sudah didapat agar risiko fluktuasi harga LME dapat dikurangi dan laba Perseroan tetap terjaga.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang AsingPerseroan dihadapkan pada risiko nilai tukar mata uang asing terutama USD. Pembelian bahan baku sebagian besar dalam mata uang USD dan pembelian bahan baku tersebut juga telah melebihi penjualan Perseroan dalam USD. Melemahnya nilai tukar Rupiah secara drastis sebesar 29% menyebabkan Perseroan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan menerapkan lindung nilai dan melakukan pembelian dolar secara harian serta meningkatkan penjualan ekspor guna menyeimbangkan pemasukan dan pembelian dalam USD.

PemasaranSalah satu nilai dasar Perseroan adalah fokus terhadap kepuasan pelanggan. Tim Marketing secara giat dan aktif berpartisipasi dalam tender-tender lokal dan internasional, berpartisipasi dalam pameran-pameran dan memperkuat jaringan/distribusi pemasaran untuk mencapai target penjualan Perseroan.

Di dalam pasar lokal, Perseroan akan meningkatkan penjualan kepada pelanggan utama, yaitu PLN & Telkom. Perseroan juga berusaha memperluas pemasaran ke sektor swasta melalui kontraktor.

Government policy Government policies in relation to infrastructure development and investment are highly correlated to the growth of cable manufacturing industry.

As the world oil price declines significantly, the government has reduced the gasoline price several times in 2008, which help the businesses to reduce their operational costs. With the global economy slowing down, the government has reduced interest rates gradually to stimulate the economy and avoid higher unemployment rate. We hope that the government spending on infrastructure projects will not decline significantly with the realization of its stimulus plan.

Raw materialsRaw materials used in cable industry are mainly Copper and Aluminum, where the prices of these materials are determined by LME (London Metal Exchange) and fluctuate over time. Since the economic crisis, prices of these materials have reduced drastically in the 2nd half of 2008, due to demand destruction worldwide. The Company consistently implements hedging for confirmed sales contracts to minimize the risk of LME fluctuation and secure its profit margin.

Foreign Exchange RiskThe Company has exposure to foreign exchange risk, mainly to USD, as the materials purchase is mostly in USD. Amount of raw material purchase also exceeds our USD sales. With the drastic weakening of Rupiah of 29%, the Company has suffered significant foreign exchange loss. To reduce the foreign exchange risk, the Company implements hedging, buys dollar on average daily and increases export sales to get dollar income in order to match with the USD purchase.

MarketingFocusing on excellent customer service is one of the Company’s core values. Our aggressive Marketing team actively participates in local and international tenders, organizes exhibitions and strengthens marketing network/distribution channels to achieve the Company’s sales target.

Locally, the Company will increase its sales to our main customers: PLN & Telkom. In addition, we will expand our market in private sector through contractors.

Page 25: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |23|

Sedangkan untuk pasar ekspor, Perseroan berusaha untuk memenuhi permintaan pasar ekspor baru dan meningkatkan brand image.

Prospek UsahaSejak tahun 2007, Pemerintah telah melaksanakan proyek pembangkit listrik 10.000 MW dan permintaan akan kabel terus meningkat, terutama untuk transmisi dan distribusi. Dengan melambatnya perekonomian dunia dan pelaksanaan Pemilu mendatang, kita berharap anggaran Pemerintah untuk proyek 10.000 MW hanya sedikit menurun, dan Pemerintah telah merencanakan tahap kedua dari proyek 10.000 MW yang diharapkan berlangsung dari tahun 2011-2014. Di sektor telekomunikasi, prospek masih menjanjikan dengan dilanjutkannya konstruksi jaringan fiber optic oleh PT. Telkom dan operator telepon lainnya. Sedangkan untuk sektor properti, diharapkan meningkat di Semester II tahun 2009 seiring dengan kebijakan Pemerintah menurunkan suku bunga secara berkelanjutan dan perekonomian yang membaik.

In the export market, the Company aims to supply to new export market and increase our brand image.

Business ProspectSince the government’s implementation of 10,000 MW power plant project starting 2007, the demand for cable increases significantly, especially for transmission and distribution line. With the global economic slow down and upcoming Presidential Election, we expect spending on 10,000 MW to reduce modestly. The government has planned for 2nd Phase of 10,000 MW projects which are expected to commence operations in 2011 – 2014. In the telecommunication sector, the prospect is still promising with the continuing construction of fiber optic network by PT. Telkom and other telecom operators. For property sector, the condition is expected to improve in the 2nd Semester of 2009, as the government continues to lower interest rate and the economic situation stabilizes.

Page 26: AR voksel 2008

|24| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Tata Kelola PerusahaanPerseroan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, baik peraturan yang mengatur Perseroan Terbatas, peraturan pasar modal maupun pedoman-pedoman yang telah disusun oleh lembaga-lembaga yang menangani tata kelola perusahaan.

Manajemen menyadari bahwa keberhasilan Perseroan juga didukung oleh terbentuknya nilai-nilai dasar Perusahaan yang dipegang teguh oleh seluruh karyawan, dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik menjadi acuan bagi Manajemen dalam mengelola dan mengendalikan berbagai risiko. Kemampuan pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik tersebut akan meningkatkan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan. PT. Voksel Electric Tbk. telah memiliki perangkat – perangkat penting untuk menerapkan tata kelola perusahaan secara optimal, yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi yang memiliki kekuatan hukum yang sah dan mengikat dalam mengambil keputusan. RUPS Tahunan diselenggarakan satu kali dalam setahun, selambat-lambatnya dalam waktu enam bulan sejak penutupan tahun buku Perseroan, sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan sewaktu-waktu apabila diperlukan oleh Direksi. Melalui RUPS, pemegang saham dapat memberikan suaranya dalam menentukan arah pengelolaan perusahaan dan mendapatkan informasi material tentang perkembangan perusahaan. Dalam rapat inilah Komisaris dan Direksi Perseroan mempertanggung-jawabkan jalannya Perseroan selama tahun buku sebelumnya untuk mendapat persetujuan dan pembebasan tanggung jawab dari pemegang saham. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS juga berhak untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, menentukan besarnya remunerasi, kompensasi Komisaris dan Direksi dan menetapkan penggunaan laba Perseroan.

2. Dewan KomisarisDewan Komisaris bertugas untuk mengawasi penerapan kebijakan-kebijakan yang disusun oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam mengelola dan menjalankan pengembangan usaha Perseroan, rencana kerja tahunan serta tugas-tugas yang digariskan dalam anggaran dasar demi kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Oleh karena itu, Komisaris harus mampu untuk memberikan pandangan yang bersifat independen terhadap Direksi.

Corporate GovernanceThe Company implements Good Corporate Governance (“GCG”) principals according to the current Indonesian law i.e. the Limited Liabilities Company regulation, capital market regulations and also those policies compiled by the institutions which handle the corporate governance.

The Management realizes that the Company’s success is supported by the existence of the Company’s core values which are firmly held by the employees. The implementation of good corporate governance will be used as guidelines for the Management to manage and control various risks. The Company’s ability to manage and control these risks will in turn gain investors’ trust as well as maximize shareholders’ values.

To optimize corporate governance implementation, the Company has the following organization structures:

1. General Shareholders Meeting (“GSM”)According to the Company’s Articles of Association, GSM has the highest authority, which has legal power, and all decisions derived from the meeting are bonded. The General Shareholders Meeting is held annually, latest six months after the Company’s fiscal year ended, while the Extraordinary General Shareholders Meeting can be held if necessary. Through GSM, the shareholders can give their opinion for corporate governance direction as well as obtain important information about the Company’s performance. During this meeting, the Board of Commissioners and Directors will report and be accountable for the Company’s financial operation in the previous year for the shareholders’ approval and discharge of responsibility. Based on the Company’s Articles of Association, the GSM has the rights to appoint and substitute the Board of Commissioners and Directors, determine their remuneration and compensation, as well as decide on the use of the Company’s profit.

2. Board of CommissionersThe Board of Commissioners oversees the Board of Directors in implementing the Company’s policies. They are also in charge of giving advice to the Board of Directors in relation to the Company’s business development, annual working plan and other duties stated in the Company’s Articles of Association for the interest of the Company and the shareholders. Therefore, the Board of Commissioners should be able to give independent outlook to the Board of Directors.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance

Page 27: AR voksel 2008

Setiap anggota Dewan Komisaris berperan dalam memberikan persetujuan atas pembuatan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan. Saat ini anggota Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) orang yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Remunerasi Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang yang ditetapkan oleh RUPS. Untuk tahun 2008, total remunerasi Dewan Komisaris adalah sebesar Rp. 2.205.102.460.

Susunan anggota Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari :

Chandra Gunawan - Komisaris UtamaWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1946. Pada tahun 1977 mulai bergabung dengan Perseroan dan pada tahun 1985 menjabat sebagai Direktur. Pada bulan Juni 1998 diangkat sebagai Direktur Utama dan sejak bulan Juni 2004 diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan.

Nobuyuki Gonsho - KomisarisWarganegara Jepang, dilahirkan tahun 1940. Karir profesionalnya diawali sejak tahun 1962 di Showa, Jepang dan mencapai puncaknya pada tahun 1996 sebagai President & Representative Director. Pada tanggal 5 September 2003 beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan.

Budinata Atmadja - KomisarisWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1939. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1971 sebagai Direktur Pemasaran dan pada bulan Juni 1995 diangkat sebagai Komisaris Perseroan.

Kumhal Djamil - KomisarisWarganegara Indonesia, dilahirkan tahun 1938. Pernah menjabat sebagai Dirjen Perdagangan Luar Negeri (1987 - 1988) dan Dalam Negeri (1988 – 1993) serta menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris di berbagai Perusahaan. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2004 sebagai Komisaris.

Husni Thamrin Mukti - Komisaris IndependenWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1950. Memulai karirnya di kantor Akuntan Publik Drs. Utomo Mulia & Co. Sejak tahun 1980 hingga Juli 1999 bergabung dengan PT Bank Indovest Tbk. Sejak bulan Juli 1999 sampai sekarang menjadi Ketua Tim Likuidasi PT Bank Indovest Tbk. Bergabung dengan Perseroan sejak Juni 2001 sebagai Komisaris Independen dan sejak Oktober 2001 – sekarang diangkat sebagai Direktur Utama PT. Arthabuana Margausaha Finance.

Muchlis Sai - Komisaris IndependenWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1938. Memulai karirnya di Bank Dagang Negara dan menjabat sebagai Kepala Cabang Bank Dagang Negara di berbagai daerah

The Board of Commissioners members also gives approval on the Company’s work plan and annual budget. The Board of Commissioners comprises of 6 (six) commissioners including the President Commissioner. Members of the board of Commissioners are appointed for a period of 5 (five) years.

Remuneration of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners receives remuneration which amount is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority decided in the GSM. Total remuneration of the Board of Commissioners in 2008 was Rp. 2,205,102,460.

Currently, the composition of the Company’s Board of Commissioners is as follows:

Chandra Gunawan – President CommissionerHe was born in 1946 as an Indonesian citizen. In 1977, he joined the Company and appointed as Director in 1985. In June 1998, he became the President Director and since June 2004 he has been appointed as President Commissioner.

Nobuyuki Gonsho – CommissionerBorn in 1940 as a Japanese citizen, he began his professional career in 1962 by joining Showa, Japan. He achieved his most successful career in 1996 as the President & Representative Director. On September 5, 2003, he was appointed as the Commissioner of the Company.

Budinata Atmadja – CommissionerHe was born in 1939 as an Indonesian citizen. He joined the Company since 1971 as the Director of Marketing and in June 1995, he was appointed as the Commissioner of the Company.

Kumhal Djamil – CommissionerHe is an Indonesian citizen born in 1938. He was once working as General Director of International Commerce in 1987-1988 and National Commerce in 1988-1993. He was also appointed as the President Commissioner and Commissioner in various Companies. He joined the Company since 2004 as Commissioner.

Husni Thamrin Mukti – Independent CommissionerBorn in 1950 as an Indonesian citizen, he began his career in the Public Accountant office of Drs. Utomo Mulia & Co. Since 1980 until July 1999, he joined PT Bank Indovest Tbk. Since July 1999, he was appointed as the Chairman of Liquidity Team of PT Bank Indovest Tbk and continues until now. He joined the Company since June 2001 as Independent Commissioner. Since 2001-now, he was appointed as President Director of PT. Arthabuana Margausaha Finance.

Muchlis Sai – Independent CommissionerHe is an Indonesian citizen born in 1938. He began his career in Bank Dagang Negara and was appointed as Branch Chairman of Bank Dagang Negara in various places in

Page 28: AR voksel 2008

|26| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Indonesia. Since 1990, he joined Astra Credit Company Group as the Director in one of the company’s subsidiary and retired in 1998. From 2000 until now, he was appointed as the Director of PT Mitra Citrajasa Konstruksi. He then joined the Company since June 2001 as Independent Commissioner.

The Board of Commissioners Meeting:In 2008, the Board of Commissioners Meeting has been held 5 times while the Board of Commissioners and Directors Meeting has been held 12 times. The attendance list for both meetings is as follows:

Attendance list of the Board of Commissioners Meeting (BOC) and the Board of Commissioners and Directors Meeting (BOC-BOD)

3. Board of DirectorsThe Board of Directors holds executive authority in the Company. The duties and main functions of the Board of Directors are to manage the Company according to the Limited Liability Company regulation, Company’s Articles of Association, and GSM in order to achieve the target. The Board of Directors also has other main duties, which are to help the Company to perform its social responsibility, pay attention to the stakeholders’ interest and always consistently implement GCG. The Board of Directors consists of 6 (six) Directors and are appointed for the period of 5 (five) years.

Every member of the Board of Directors is obligated to responsibly perform his/her duties according to the current regulations.

The President Director leads the Company and is fully responsible for coordination and the Company’s internal control system in order to increase efficiency, productivity, and the Company’s performance. The President Director is also responsible for preparing long-term strategy, implementing good corporate governance and ensuring the management’s activities are in accordance with the Company’s vision and mission.

di Indonesia.Sejak tahun 1990 bergabung dengan grup Astra Credit Company sebagai Direktur salah satu anak perusahaan dalam grup tersebut dan pensiun tahun 1998. Pada tahun 2000 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur PT Mitra Citrajasa Konstruksi. Bergabung dengan Perseroan sejak Juni 2001 sebagai Komisaris Independen.

Rapat Dewan Komisaris: Pada tahun 2008, Dewan Komisaris melakukan 5 (lima) kali Rapat Komisaris dan 12 (dua sebelas) kali rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi dengan data kehadiran sebagai berikut:

Data kehadiran Rapat Komisaris dan Rapat Bersama BOC-BOD

3. DireksiDireksi adalah pemegang kekuasaan eksekutif di perusahaan. Tugas dan fungsi utama Direksi adalah mengelola perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan RUPS agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Direksi juga mempunyai tugas utama lain, yaitu mengupayakan perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosialnya dan memperhatikan kepentingan pemegang saham serta senantiasa mendorong penerapan tata kelola yang baik dengan konsisten. Saat ini Direksi Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang Direktur yang diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung-jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktur Utama memimpin Perseroan dan bertanggung jawab atas koordinasi dan sistim pengendalian internal Perseroan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kinerja Perseroan. Direktur Utama juga menyusun strategi jangka panjang, menerapkan tata kelola perusahaan dan memastikan bahwa kegiatan manajemen benar-benar sesuai dengan visi dan misi PT. Voksel Electric Tbk.

Chandra Gunawan

Nobuyuki Gonsho

Budinata Atmadja

Kumhal Djamil

Husni Thamrin Mukti

Muchlis Sai

Komisaris / The Board of Commissioners

100%

50%

100%

100%

100%

100%

100%

50%

100%

100%

100%

100%

Rapat BOC /BOC Meeting

Rapat BOC-BOD /BOC-BOD Meeting

Page 29: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |27|

Direktur Komersial membawahi Departemen Marketing dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan dan menyusun strategi penjualan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan melakukan perencanaan, mengorganisir dan pengontrolan serta evaluasi secara berkala.

Direktur Pembelian dan Logistik membawahi Departemen Pembelian dan Logistik, bertanggung jawab dalam mengatur dan menyusun strategi pembelian dan pengadaan bahan baku kabel yang berkualitas, dengan melakukan transaksi lindung nilai untuk mengurangi risiko fluktuasi harga LME.

Direktur Manufaktur membawahi Departemen Manufaktur dan bertugas mengatur strategi produksi untuk menjaga kelancaran produksi, memperbaiki mutu, dan meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku.

Direktur Keuangan dan Bisnis Administrasi membawahi Departemen Keuangan dan Akuntansi, bertugas mengawasi dan memastikan bahwa semua fungsi keuangan dan akuntansi telah diatur secara baik untuk mendukung strategi bisnis perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Selain itu, Direktur Keuangan juga mengevaluasi kinerja Departemen Keuangan dan Akuntansi.

Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Ferry TjandrawinataWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1957. Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1982 sebagai Komisaris dan pada tahun 1993 diangkat sebagai Direktur. Pada tahun 1998 menjabat sebagai Komisaris dan pada bulan Juni tahun 2004 diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan.

Michael TjandrawinataWarganegara Indonesia dilahirkan tahun 1951 dan mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1978. Pada tahun 1985 diangkat sebagai Direktur sampai sekarang.

Masaaki ShimazuWarganegara Jepang, dilahirkan tahun 1948. Pada tahun 1971 lulus dari Akita University, Fakultas Pertambangan, dan langsung bergabung dengan Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Jepang, terakhir menjabat sebagai Direktur dan General Manager di Electric Wire & Cable Business Unit. Diangkat sebagai Non-Resident Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Haruyoshi FurukawaWarganegara Jepang dilahirkan pada tahun 1944. Bergabung dengan Showa, Jepang sejak tahun 1971, dan sejak tahun 1990 – 2001 diangkat menjadi General Manager. Pada tahun 2004 diangkat menjadi Technical Advisor di Showa, dan sejak bulan Juni 2005 diangkat sebagai Direktur Manufaktur Perseroan.

Linda LiusWarganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1983, lulus dari Boston University, Amerika Serikat pada tahun

Commercial Director leads the Marketing Department and is responsible for the whole selling activities as well as preparing marketing strategy according to target by planning, organizing and controlling as well as periodically performing evaluation.

Procurement and Logistics Director leads the Procurement and Logistics Department and is responsible for managing and preparing strategy for good quality raw materials procurement through hedging in order to minimize risk caused by the fluctuation of LME price.

Manufacturing Director leads the Manufacturing Department and responsible for managing production strategy to ensure smooth production process, improve quality, and efficiency of raw material usage.

Finance and Business Administration Director leads the Finance & Accounting Department, and responsible for monitoring and ensuring all finance and accounting function is well managed and can support the Company’s business strategy and maximize shareholders values. Besides, Finance and Business Administration Director is also responsible for evaluating the performance of Finance & Accounting Department.

As of December 31, 2008, the composition of the Board of Directors is as follows:

Ferry TjandrawinataHe is an Indonesian citizen born in 1957. He joined the Company since 1982 as the Commissioner. In 1993 he was appointed as the Director and in 1998 he was appointed as the Commissioner. Since June 2004, he holds the position as the President Director.

Michael TjandrawinataHe is an Indonesian citizen born in 1951. He joined the Company since 1978 and appointed as Director since 1985 until now.

Masaaki ShimazuHe is a Japanese citizen born in 1948. In 1971, he graduated from Akita University, Faculty of Mining and joined Showa Electric Wire & Cable Co., Ltd. Japan. He achieved his career in Showa as the Director and General Manager in Electric Wire & Cable Business Unit. Since 2004, he was appointed as Non-Resident Director.

Haruyoshi FurukawaHe is a Japanese citizen born in 1944. He joined Showa, Japan, since 1971. In 1990-2001, he was appointed as General Manager. In 2004, he continued his career as Technical Advisor in Showa. Since June 2005, he was appointed as the Director of Manufacturing.

Linda Lius She is an Indonesian citizen born in 1983. She graduated from Boston University, United States, in 2003. She joined

Page 30: AR voksel 2008

|28| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

2003, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2005 sebagai Financial Advisor, dan pada bulan Juni 2006 diangkat sebagai Direktur Keuangan.

Heru GondokusumoMenjabat sebagai Direktur Komersial Perseroan, warganegara Indonesia, dilahirkan pada tahun 1958, bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1988 dengan karir awal sebagai Kepala Seksi Maintenance. Kemudian beliau diangkat sebagai Maintenance Manager pada tahun 1992, Manager Produksi pada tahun 1994, dan Plant Manager di Pabrik Cileungsi pada tahun 1998. Posisi terakhir sebelum diangkat sebagai Direktur Komersial adalah General Manager Divisi Komersial dari tahun 2006 – 2008.

Remunerasi DireksiDireksi menerima remunerasi yang nilainya ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai wewenang yang yang ditetapkan oleh RUPS. Total remunerasi Direksi adalah sebesar Rp 3.108.377.760.

Rapat DireksiSelama tahun 2008 Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 12 kali, baik rapat Direksi maupun rapat bersama dengan Dewan Komisaris dengan daftar hadir sebagai berikut:

4. Komite AuditTugas utamanya adalah membantu Komisaris dalam mengevaluasi laporan keuangan dan operasional yang dibuat oleh Direksi, mengidentifikasikan kemungkinan ketidakpatuhan terhadap perundangan, peraturan, pengendalian internal dan ketentuan lain yang berlaku menyangkut aktivitas Perseroan. Sepanjang tahun 2008 Komite Audit telah menelaah laporan di bidang:• Strukturorganisasi,perencanaanproduksi,persediaan

dan penjualan.• LaporankeuanganbulanandantahunanPerseroan.• Pengawasan internal termasuk rencana kerja dan

program audit internal yang dilakukan oleh Internal Auditor.

the Company since 2005 as Financial Advisor and in June 2006, she was appointed as the Finance Director.

Heru GondokusumoHe is an Indonesian citizen born in 1958. He joined the Company since 1988 and now is appointed as Commercial Director of the Company. He started his career as the Chief of Maintenance Department and in 1992 he was appointed as Maintenance Manager. In 1994, he was appointed as Production Manager and in 1998 as Plant Manager in Cileungsi factory. He was the General Manager in Commercial Division from 2006-2008, before he was appointed as the Commercial Director of the Company.

Directors Remuneration Directors received remuneration which is decided in the Board of Commissioners and Directors Meeting, according to the authority of GSM. In 2008, the Directors received remuneration of Rp 3,108,377,760.

The Board of Directors MeetingIn 2008, the Board of Directors has held 12 times BOD meeting and BOC-BOD meeting with attendance list as follows:

4. Audit Committee The Audit Committee’s main duty is to assist The Board of Commissioners in evaluating financial and operational reports prepared by the Board of Directors, identifying the possibilities of disobedience against the policies, regulations, and internal control as well as other rules related to the Company’s activities. In 2008, the Audit Committee has performed audit in the following subjects:• Organization Structure, Production Planning, Inventory

and Sales.• MonthlyandYearlyFinancialReportoftheCompany.• Internalcontrol,includingworkplanandInternalAudit’s

program.

Ferry Tjandrawinata

Michael Tjandrawinata

Masaaki Shimazu

Haruyoshi Furukawa

Linda Lius

Heru Gondokusumo (*)

Direksi / The Board of Directors

100%

100%

50%

100%

100%

50%

100%

100%

50%

100%

100%

50%

Rapat BOD /BOD Meeting

Rapat BOC-BOD /BOC-BOD Meeting

(*) Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2008(*) Appointed as Director since June 2008

Page 31: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |29|

Hingga akhir tahun 2008, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:• Husni Thamrin Mukti, Ketua Komite Audit dan

merangkap sebagai Komisaris Independen.• Denise Lie, SE., Ak, Anggota: Memulai karir sebagai

Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Hendang T., MM, BAP, sebelum menjabat sebagai Assisten Manager di PT. Hotel Citra Nusantara Perkasa pada tahun 2002 – 2003. Pada tahun 2003 – 2006 menjabat sebagai Assisten Manager di KAP Drs. Thomas, Trisno, Hendang & Rekan, dan sejak tahun 2006 – sekarang bekerja sebagai Manager di KAP Trisno, Hendang, Adams & Rekan.

• YuliSrimaryati,SE.,Ak.,Anggota:MemulaikarirsebagaiSenior Auditor di KAP Hendang T., MM, BAP pada tahun 2002 – 2003, kemudian melanjutkan karirnya sebagai Supervisor di KAP Drs. Thomas, Trisno, Hendang & Rekan pada tahun 2003 – 2006. Sejak tahun 2006 – sekarang menjabat sebagai Assisten Manager di KAP Trisno, Hendang, Adams & Rekan.

Untuk tahun 2008, Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Internal Auditor setiap tiga bulan sekali dengan dihadiri oleh Ketua dan anggota-anggota Komite Audit untuk membahas mengenai perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan hasilnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

5. Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan bertugas memonitor perkembangan yang terjadi di Pasar Modal dan memberikan informasi penting yang berkaitan dengan keuangan dan kinerja Perseroan kepada publik serta memberikan saran kepada Direksi untuk mematuhi peraturan Pasar Modal, dan menjadi penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham, institusi pasar modal, bursa efek, media dan pihak lain yang terkait.Sekretaris Perusahaan juga membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mengadministrasikan dokumen-dokumen resmi dan menyampaikan laporan periodik secara tepat waktu, serta mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

In 2008, the structure of Audit Committee is as follow:

• HusniThamrinMukti,ChairmanofAuditCommitteeandalso as Independent Commissioner.

• Denise Lie, SE., Ak., member: She started her career asSenior Auditor in Public Accountant office Hendang T., MM. BAP, before she was appointed as Assistant Manager in PT. Hotel Citra Nusantara Perkasa in 2002-2003. In 2003-2006, she was appointed as Assistant Manager in KAP Drs. Thomas, Trisno, Hendang & Partners, and in 2006 – present, she is working as the Manager in KAP Trisno, Hendang, Adams and Partners.

• YuliSrimaryati,SE.,Ak.,member:Shestartedhercareerasthe Senior Auditor in KAP Hendang T., MM, BAP in 2002-2003, then she continued her career as Supervisor in KAP Drs. Thomas, Trisno, Hendang and Partners in 2003-2006. Since 2006 – present, she is working as Assistant Manager in KAP Trisno, Hendang, Adams and Partners.

During the year 2008, the Audit Committee has held quarterly meeting with the Internal Auditor, attended by the Chairman and members of the Audit Committee to discuss the audit planning and audit implementation, where the results are reported to the Board of Commissioners and Directors.

5. The Corporate Secretary The Corporate Secretary monitors the development in the Capital Market and discloses important information concerning to the Company’s financial statement and performance to the public. The Corporate Secretary provides the Board of Directors with suggestions to comply with the capital market regulation as well as becomes the mediator between the Company and Shareholders, Capital Market Institution, Stock Exchange, media and other related parties.Moreover, the Corporate Secretary is obligated to prepare minutes of BOC and BOD meeting, administer official documents, and in addition, she is also responsible for on time periodic report submission and coordinating the General Shareholders Meeting (GSM).

Husni Thamrin Mukti 100%

Patrick Henry Adam 50% (*)

Budiman Sjofjan 60% (**)

Denise Lie 40% (***)

Yuli Srimaryati 40% (***)

Data tingkat kehadiran anggota-anggota Komite Audit dalam Rapat:Attendance list of the Audit Committee members in the meeting:

(*) Mengundurkan diri sejak Juli 2008 (Resign since July 2008 )(**) Mengundurkan diri sejak Oktober 2008 (Resign since October 2008)

(***) Anggota sejak Nopember 2008 (Member since November 2008)

Page 32: AR voksel 2008

|30| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Saat ini yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan adalah Ibu Lianawati W., lahir pada tahun 1957, memulai karirnya sebagai Sekretaris Direksi di Perseroan pada tahun 1991 – 1994, kemudian menjadi Sekretaris Perusahaan di PT. Catur Sentosa Adiprana pada tahun 1994-1997 dan bekerja kembali di Perseroan sebagai Sekretaris Direksi pada tahun 1997 dan sejak tahun 1999 – sekarang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.

6. Pengendalian Internal dan Audit InternalSebagai komitmen dalam mempraktekan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan menerapkan sistim pengendalian internal. Divisi Internal Audit bertugas membantu Direksi dalam memonitor dan meningkatkan proses-proses pengendalian internal di unit kerja. Tujuan dari Audit Internal adalah untuk membantu unit kerja dalam Perseroan agar dapat melaksanakan tugasnya secara efektif sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dengan memberikan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi lainnya yang menyangkut aktivitas yang ditelaah serta mendorong pengendalian yang efektif dan praktek yang sehat dengan harga yang wajar .

Lingkup internal audit meliputi pengujian dan pengevaluasian atas kecukupan dan efektivitas dari sistim pengendalian internal Perseroan dan kualitas pelaksanaannya, yang mencakup: • Menelaah keandalan dan integritas dari informasi

keuangan dan operasi serta dimaksudkan untuk dapat digunakan dalam mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi tersebut.

• Menelaah sistim yang sedang berjalan untukmemastikan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, perundangan, dan peraturan yang mempunyai pengaruh signifikan atas operasi dan laporan serta menentukan apakah Perseroan taat azas.

• Menelaah bagaimana cara pengamanan harta/kekayaan dan apabila diperlukan mem-verifikasi eksistensi dari harta tersebut.

• Menelaah sistim pengendalian internal untukmemastikan apakah semuanya berfungsi sesuai dengan semestinya.

• Menelaahdanmenilaipenghematandanefisiensidarisumber daya manusia yang dipekerjakan.

• Menelaahprogramyang spesifik atauprakarsauntukmemastikan apakah hasil yang dicapai konsisten dengan tujuan dan sasaran serta program khusus atau prakarsa yang dijalankan sesuai rencana.

7. Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perseroan – 2008Pada tahun 2008, Perseroan telah melakukan aktivitas terkait dengan tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan, dalam bentuk aktivitas sebagai berikut:

• Pemberianbeasiswakepadaputera–puterikaryawanPerseroan yang berprestasi belajar di sekolah mulai tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas.

• Memberikan santunan kepada anakYatimPiatu yangtinggal di sekitar Perseroan.

Currently, Mrs. Lianawati W. is appointed as Corporate Secretary of the Company. She was born in 1957 and began her career as Secretary to Director in the Company in 1991-1994. In 1994-1997, she became the Corporate Secretary in PT Catur Sentosa Adiprana and joined the Company again as Secretary to Director in 1997. Since 1999 till now, she has been the Corporate Secretary.

6. Internal Control and Internal AuditAs its commitment to perform good corporate governance, the Company implements internal control system. Internal Audit Division assists BOD in monitoring and improving internal control processes in the organization. The objectives of internal auditing are to assist members of the organization to perform their responsibilities effectively by providing them with analysis, appraisals, recommendations, consultation, and other information concerning the reviewed activities and promoting effective control and sound business practices at reasonable cost.

The scope of internal auditing encompasses the examination and evaluation of the adequacy and effectiveness of the Company’s internal control system and quality of its implementation, which includes the following scope of works:

• Reviewing the reliability and integrity of financial andoperational information, which can be used to identify, measure, classify, and report such information.

• Reviewingtheexistingsystemstoensurecompliancewiththose policies, plans, procedures, laws, and regulations that have significant impact on operations and reports, and determining whether the organization is in compliance.

• Reviewing theway tosecureassetsand,asappropriate,verifying the existence of such assets.

• Reviewing internal control system to ascertain whetherthey are functioning as designed.

• Reviewingandappraisingthecostsavingandefficiencyof human resource.

• Reviewing specific programs or initiatives to ascertainwhether results are consistent with the established objectives and goals and whether the specific programs or initiatives are being carried out as planned.

7. Activities Corporate Social Responsibility (CSR) – 2008In 2008, the Company has done some activities related to Corporate Social Responsibility as listed below:

• Give scholarship to the employees’ children withoutstanding achievement from primary school to senior high school levels.

• GivedonationtoorphanagearoundtheCompany’sarea.

Page 33: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |31|

• Kunjungan sekaligus memberikan bantuan kepadaPanti Asuhan Nurul Islam di Cileungsi.

• Memberikan bantuan sponsor dalam Acara GerakanKepedulian Indonesia.

• Memberikan bantuan kepada Yayasan MIKA, yaituLembaga Pelayanan yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan di daerah pedalaman Kalimantan Barat.

• Visit and give donation to the Nurul Islam Orphanagelocated in Cileungsi.

• GivesponsorshiptoGerakanKepedulianIndonesia.

• Give donation to Yayasan MIKA, a social institution ineducation and public health located in the rural area of West Kalimantan.

Page 34: AR voksel 2008

|32| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Laporan Komite AuditAudit Committee’s Report

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pengawasannya tentang kegiatan Perseroan.Komite Audit Perseroan terdiri atas seorang ketua dan dua orang anggota dengan susunan sebagai berikut:

Tugas Komite Audit adalah untuk memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Komisaris terhadap laporan dan hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, memberikan pengarahan kepada Dewan Komisaris untuk permasalahan yang memerlukan perhatian khusus Dewan Komisaris serta melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain:

1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Perseroan.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan dalam rangka menerapkan peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.

3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan audit oleh internal auditor.

4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris terhadap ber-bagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan serta penerapan manajemen risiko Perseroan.

5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas permasalahan dan pengaduan baik dari pihak intern maupun ekstern yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan.

Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh Komite Audit dalam tahun 2008 adalah sebagai berikut:1. Meningkatkan komunikasi yang lebih baik lagi antara

Komite Audit, Eksternal Auditor dan Internal Auditor.2. Bersama-sama dengan Direksi Perseroan mengevaluasi

penugasan internal audit tahun 2008.3. Memonitor tindak lanjut yang dilakukan oleh

manajemen atas audit finding yang terindikasi oleh internal auditor.

4. Pembahasan rencana audit dan hasil general audit atas laporan keuangan tahun 2008 dengan eksternal auditor.

5. Tinjauan Komite Audit atas permasalahan terkini yang dihadapi Perseroan berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan:

The Audit Committee is formed by the Board of Commissioners to assist their duties and monitor the Company’s activities.

The Audit Committee of PT. Voksel Electric Tbk. consists of a chairman and two members as follows:

The function of Audit Committee is to give advice and suggestions to the Board of Commissioners in relation to the reports and all matters reported by the Board of Directors to the Board of Commissioners. In addition, the Audit Committee also gives direction to the Board of Commissioners for important matters that need special attention of the Board of Commissioners as well as performs the tasks related to the Board of Commissioners’ duties as follows:

1. Evaluating the Company’s financial reports.

2. Evaluating the Company’s obedience in implementing capital market regulations and other related regulations.

3. Performing evaluation on audit implementation by the internal auditor.

4. Reporting to the Board of Commissioners about all risks faced by the Company and performing the Company’s risk management.

5. Performing evaluation and reporting to the Board of Commissioners for problems and complaints from internal as well as external parties related to the Company’s activities.

In 2008, the Audit Committee has done the following matters:

1. Improved communication among the Audit Committee, External and Internal Auditors.

2. Together with the Board of Directors, the Audit Committee has evaluated Internal Auditor’s assignment in 2008.

3. Monitored the Management’s follow up action on audit finding indicated by the internal auditor.

4. Discussed with the external auditor on audit planning and general audit result of the financial report 2008.

5. The Audit Committee observed the Company’s current problems based on the suggestions from various parties related to the following matters:

Husni Thamrin Mukti : Ketua / Chairman Denise Lie : Anggota / Member Yuli Srimaryati : Anggota / Member

Page 35: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |33|

• Kinerja manajemen dalam mengendalikankegiatan operasional perseroan.

• Kinerja manajemen dalam melakukan lindungnilai atas gejolak harga tembaga dan aluminium di pasaran dunia.

• Kinerjamanajemendalamrangkameningkatkanaktivitas operasional anak perusahaan.

• Kinerja manajemen dalam mengendalikanrisiko usaha, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan krisis ekonomi global yang melanda kegiatan usaha di dunia termasuk di Indonesia.

• Kinerja manajemen dalam menindak lanjutiorder pembelian dengan spesifikasi khusus yang dipersyaratkan oleh konsumen agar tidak menyimpang dan sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen yang bersangkutan.

Dari penugasan-penugasan yang telah diuraikan diatas, Komite Audit menaruh perhatian yang besar pada upaya peningkatan pengendalian internal dan penerapan Good Coorporate Governance serta memberikan saran perbaikan dan pendapat kepada Direksi Perseroan melalui Dewan Komisaris khususnya yang berkaitan dengan kebijakan, sistim dan tindak lanjut yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan.

• Management’s performance in controlling theCompany’s operation.

• Management’s performance in doing hedgingagainst price fluctuation of copper and aluminum in the world market.

• Management’s performance in improvingoperational activities of the subsidiaries.

• Management’s performance in controllingbusiness risk, especially for those related to global economic crisis that affects business world including Indonesia.

• Management’s performance in following uppurchase order with special specification required by customers in order to comply with their requirement.

From the above assignments, the Audit Committee focuses on the efforts to improve internal control and implementation of Good Corporate Governance. The Audit Committee also gives suggestion and advice of improvements to the Board of Directors through the Board of Commissioners regarding policies, systems and further actions taken by the Company’s Management.

Page 36: AR voksel 2008

|34| PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008

Dewan Komisaris dan Direksi PT. Voksel Electric Tbk. menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2008 ini.

The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT. Voksel Electric Tbk. have approved the content of the Annual Report 2008.

Laporan Keuangan danLaporan Auditor IndependenPT Voksel Electrik Tbk.31 Desember 2008 dan 2007

Financial Statements and Independent Auditor’s ReportPT Voksel Electric Tbk.December 31st, 2008 and 2007

Daftar Isi Table of Contents

Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Consolidated Statements of Changes in Equity 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi Consolidated Statements of Cash Flows 5 - 6

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Notes to Consolidated Financial Statements 7 - 53

HalamanPage

Linda LiusDirektur / Director

Page 37: AR voksel 2008

PT. VOKSEL ELECTRIC Tbk. | Annual Report | Laporan Tahunan 2008 |35|

Laporan Keuangan danLaporan Auditor IndependenPT Voksel Electrik Tbk.31 Desember 2008 dan 2007

Financial Statements and Independent Auditor’s ReportPT Voksel Electric Tbk.December 31st, 2008 and 2007

Daftar Isi Table of Contents

Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Consolidated Statements of Changes in Equity 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi Consolidated Statements of Cash Flows 5 - 6

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Notes to Consolidated Financial Statements 7 - 53

HalamanPage

Page 38: AR voksel 2008
Page 39: AR voksel 2008
Page 40: AR voksel 2008
Page 41: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS

As at 31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

1

A S E T A S S E T S

Catatan Notes

2 0 0 8

2 0 0 7

Rp Rp ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2c,2l,3,26 59.525.529.551 50.077.878.098 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 2d,4,26 4.360.038.700 16.299.121.600 Short-term investments Piutang usaha 2e,5,24,26 Trade receivables Pihak ketiga, setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 6.802.290.752 pada tahun 2008 dan 2007

413.733.800.730 274.210.337.273

Third parties, net of allowance for doubtful accounts of

Rp 6,802,290,752 in 2008 and 2007

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.115.569.594 2.017.757.990 Related parties Piutang lain-lain 2k,6,24,26 36.998.963.393 12.863.344.700 Other receivables Persediaan 2f,7 364.784.357.636 273.767.110.295 Inventories Pajak dibayar dimuka 2m,11a 1.050.568.970 165.773.200 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 2g 30.541.812.257 37.762.287.512 Other current assets Jumlah aset lancar 915.110.640.831 667.163.610.668 Total current assets ASET TIDAK LANCAR NON – CURRENT ASSETS Aset tetap, setelah dikurangi Property, plant and equipment, net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 217.435.827.644 pada tahun 2008 dan Rp 217,435,827,644 in 2008 Rp 199.885.817.552 pada tahun 2007 2h,8 199.160.304.129 127.242.525.146 and Rp 199,885,817,552 in 2007 Aset tetap yang tidak digunakan setelah

dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.962.669.359 pada tahun 2008 dan Rp 2.930.050.528 pada tahun 2007

2i,2p 214.078.725 246.697.556

Unused property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of

Rp 2,962,669,359 in 2008 and Rp 2,930,050,528 in 2007

Taksiran tagihan pajak penghasilan 2m,11d 39.532.380.161 – Estimated claims for income tax refund Aset pajak tangguhan 2m,11e 6.952.080.717 7.099.074.868 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 23,24 4.158.347.979 2.104.281.517 Other non - current assets Jumlah aset tidak lancar 250.017.191.711 136.692.579.087 Total non - current assets JUMLAH ASET SEBELUM OPERASI TOTAL ASSETS BEFORE DALAM PENGHENTIAN 1.165.127.832.542 803.856.189.755 DISCONTINUED OPERATIONS ASET DARI OPERASI DALAM PENGHENTIAN

ASSETS FROM DISCONTINUEDOPERATIONS

Aset tetap yang tidak digunakan, bersih 1d,2i,2p,8 – 1.217.779.859 Unused property, plant and equipment, net Jumlah aset dari operasi dalam Total assets from discontinued penghentian – 1.217.779.859 operations JUMLAH ASET 1.165.127.832.542 805.073.969.614 TOTAL ASSETS

Page 42: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

2

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Catatan Notes

2 0 0 8

2 0 0 7

Rp Rp

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank 9,26 279.592.710.206 138.258.633.363 Bank loans Hutang usaha 10,24,26 Trade payables Pihak ketiga 149.363.232.515 123.848.913.193 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 312.997.254.526 175.155.819.526 Related parties Hutang lain-lain 2k,26 Other payables Pihak ketiga 2.815.591.437 1.673.702.606 Third parties Hutang pajak 2m,11b 11.490.771.441 8.630.443.368 Taxes payable Biaya yang masih harus dibayar 12,25 1.575.671.934 6.998.186.776 Accrued expenses Uang muka pelanggan 13 73.919.843.211 24.744.053.138 Customers’ deposits

Jumlah kewajiban lancar 831.755.075.270 479.309.751.970 Total current liabilities KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON – CURRENT LIABILITIES Kewajiban imbalan pasca kerja 2q,14 18.026.568.954 16.861.292.141 Post-employment benefit obligations Kewajiban pajak tangguhan 11e 1.060.360 − Deferred tax liabilities

Jumlah kewajiban tidak lancar 18.027.629.314 16.861.292.141 Total non – current liabilities HAK MINORITAS ATAS EKUITAS

ANAK PERUSAHAAN

1c,2b 269.973.664 80.523.164MINORITY INTEREST IN EQUITY

OF SUBSIDIARIES EKUITAS EQUITY Modal saham biasa - modal dasar Common share capital - Authorized capital 2.000.000.000 lembar saham biasa, 2,000,000,000 ordinary shares ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid 831.120.519 lembar saham biasa dengan 831,120,519 ordinary shares with nilai nominal Rp 500 (nilai penuh) per 415.560.259.500 415.560.259.500 par value of Rp 500 (full amount) per saham 15 shares Agio saham 16 940.000.000 940.000.000 Additional paid-in capital Selisih penilaian kembali atas tanah 2h − 47.578.589.585 Land revaluation surplus Selisih transaksi perubahan ekuitas Difference arising from change in Anak Perusahaan 2d 1.153.198.004 1.153.198.004 Subsidiaries’ equity Kerugian komprehensif lain 2k (6.815.482.575) (7.830.250.175) Other comprehensive loss Akumulasi defisit (95.762.820.635) (148.579.394.575) Accumulated deficit `

Jumlah ekuitas 315.075.154.294 308.822.402.339 Total equity JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 1.165.127.832.542 805.073.969.614 EQUITY

Page 43: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the years ended 31 December 2008 and 2007

(In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

3

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 Notes

Rp Rp PENJUALAN BERSIH 2j,18,24 2.267.484.324.910 1.358.648.199.613 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2j,19,24 (2.013.100.001.364) (1.181.301.983.095) COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 254.384.323.546 177.346.216.518 GROSS PROFIT BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban penjualan 2j,20 (76.465.962.784) (50.580.121.560) Selling expenses

Beban umum dan administrasi

2j,21 (37.282.644.989 ) (31.680.179.988

)

General and administrative expenses

Jumlah beban usaha (113.748.607.773) (82.260.301.548) Total operating expenses LABA USAHA 140.635.715.773 95.085.914.970 OPERATING PROFIT PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSE) Penghasilan bunga 866.422.439 949.002.850 Interest income

Beban penyisihan piutang ragu-ragu

2e,5 − (880.668.500

)

Doubtful accounts expense

Beban bunga 9 (17.009.898.372) (6.702.015.932) Interest expense Rugi selisih kurs, bersih 2l (110.477.699.933) (9.881.971.649) Foreign exchange loss, net

Laba (rugi) atas penjualan aset tetap

2h,8 (475.615.220 ) 274.718.921

Gain (loss) on sale of property, plant and equipment

Kerugian atas transaksi kontrak Loss on derivatives and derivatif dan lindung nilai 2k (3.666.380.426) (3.216.587.004) hedging contract Pendapatan lain-lain, bersih 780.743.800 1.554.215.559 Other income, net Jumlah beban lain-lain, bersih (129.982.427.712) (17.903.305.755) Total other charges, net

LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK

PROFIT BEFORE TAX

MINORITAS 10.653.288.061 77.182.609.215 AND MINORITY INTEREST BEBAN PAJAK 2m,11f (5.225.853.206) (23.464.997.019) TAX EXPENSE HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b (189.450.500) (16.388.195) INCOME OF SUBSIDIARIES LABA BERSIH 5.237.984.355 53.701.224.001 NET INCOME LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2n,22 6,30 64,61 BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 44: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

For the years ended 31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

4

Catatan

Modal saham

Agio saham

Selisih

penilaian kembali

atas tanah

Selisih transaksi

perubahan ekuitas anak perusahaan

Keuntungan (kerugian)

komprehensif lain

Akumulasi defisit

Jumlah

Difference arising from Additional Land change in Other Share paid-in revaluation Subsidiaries’ comprehensive Accumulated Notes capital capital surplus equity income (loss) deficit Total

Saldo per 31 Desember 2006 415.560.259.500 940.000.000 47.578.589.585 1.153.198.004 (3.096.739.635) (202.280.618.576) 259.854.688.878 Balance as of 31 December 2006 Kerugian komprehensif lain 2k – – – – (4.733.510.540) (4.733.510.540) Other comprehensive loss Laba bersih periode berjalan – – – – – 53.701.224.001 53.701.224.001 Net income for the period Saldo per 31 Desember 2007 415.560.259.500 940.000.000 47.578.589.585 1.153.198.004 (7.830.250.175) (148.579.394.575) 308.822.402.339 Balance as of 31 December 2007 Pendapatan komprehensif lain 2k – – – – 1.014.767.600 − 1.014.767.600 Other comprehensive income Reklasifikasi selisih penilaian Reclassification of kembali atas tanah 2h – – (47.578.589.585) – – 47.578.589.585 − land revaluation surplus Laba bersih periode berjalan – – – – – 5.237.984.355 5.237.984.355 Net income for the period Saldo per 31 Desember 2008 415.560.259.500 940.000.000 – 1.153.198.004 (6.815.482.575) (95.762.820.635) 315.075.154.294 Balance as of 31 December 2008

Page 45: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the years ended 31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

5

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 Notes Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan dan lainnya 540.183.551.789 615.588.226.641 Receipts from customers and others Pembayaran kepada pemasok dan karyawan

(359.439.778.952) (474.743.202.626)

Payments to suppliers and employees

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 180.743.772.837 140.845.024.015 Cash provided from operating

activities

Penerimaan dari pendapatan bunga 950.805.006 949.002.850 Receipts from interest income Penerimaan dari restitusi pajak 7.684.439.104 20.733.254.656 Receipt from tax refund Pembayaran pajak, bersih (89.505.107.638) (34.380.143.335) Payments of taxes, net Pembayaran beban bunga (17.009.898.372) (6.829.950.012) Payments of interest expense Pembayaran untuk kegiatan operasi lainnya, bersih

(98.467.217.982) (124.347.737.999)

Payments for other operating activities, net

Kas bersih digunakan Net cash used in untuk aktivitas operasi (15.603.207.045) (3.030.549.825) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES

Penjualan aset tetap

2h,8 742.164.639 3.301.001.599

Proceeds from sale of property, plant and equipment

Penempatan deposito berjangka, bersih − (7.127.457.074) Placements of time deposit, net Penempatan pada reksadana berjangka, Placement of mutual fund, bersih − (1.106.164.600) net Pembelian aset tetap

2h,8 (89.916.119.071) (34.295.267.393)

Acquisitions of property, plant and equipment

Kas bersih digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (89.173.954.432) (39.227.887.468) investing activities

Page 46: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal–tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES (Continued) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the years ended 31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

6

Catatan 2 0 0 8 2 0 0 7 Notes Rp Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penambahan hutang bank 141.334.076.843 145.818.560.404 Proceeds from bank loans Pembayaran kewajiban hutang

jangka pendek

– (79.224.501.015) Payments of short-term borrowings

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided from aktivitas pendanaan 141.334.076.843 66.594.059.389 financing activities KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH SETARA KAS 36.556.915.366 24.335.622.096 AND CASH EQUIVALENTS NET EFFECT OF CHANGES IN PENGARUH PERUBAHAN KURS EXCHANGE RATES TO CASH AND TERHADAP KAS DAN SETARA KAS (27.109.263.913) (9.936.456.526) CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2c,3 50.077.878.098 35.678.712.528 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 2c,3 59.525.529.551 50.077.878.098 AT THE END OF YEAR

Page 47: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. U M U M 1. G E N E R A L a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Voksel Electric Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris Rachmat Santoso SH, No. 58 tanggal 19 April 1971, pengganti notaris Ridwan Suselo SH. Akta pendirian tersebut telah diubah dengan akta notaris Ridwan Suselo SH, No. 46 dan 85 masing-masing tanggal 16 Oktober dan 20 Desember 1971. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. JA-5/219/17 tanggal 24 Desember 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99, Tambahan No. 893 tanggal 11 Desember 1973. Pada tahun 1989, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyetujui perubahan status Perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 21, tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan mengajukan perubahan anggaran dasar antara lain sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987 HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 5 Juni 2008 dan diaktakan oleh notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 31, tanggal 5 Juni 2008, rapat dengan musyawarah untuk mufakat menyetujui dan memutuskan untuk merubah susunan anggota Direksi Perusahaan. Perubahan susunan kepengurusan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 8 Agustus 2008 melalui Surat Keputusan No. AHU-0068699.AH.01.09 Tahun 2008. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah perubahan anggaran dasar yang disesuaikan dengan Undang -Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam No : IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok - pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan ini telah termaktub dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 31, tanggal 8 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-88902.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Nopember 2008.

PT Voksel Electric Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, based on notarial deed No. 58 dated 19 April 1971 of Rachmat Santoso SH, a substitute notary to Ridwan Suselo SH. The deed of establishment was amended by notarial deeds No. 46 and 85 of Ridwan Suselo SH, dated 16 October and 20 December 1971, respectively. The deed of establishment and its related amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. JA-5/219/17 dated 24 December 1971, and was published in the State Gazette No. 99, Supplement No. 893 dated 11 December 1973. In 1989, the Capital Investment Coordinating Board approved the change in the Company’s status from a domestic to a foreign capital investment entity. Based on the Notarial Deed No. 21 dated 17 March 2006 of Poerbaningsih Adi Warsito SH, the Company’s Articles of Association was amended in relation to the addition of authorized and issued share capital. These amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No.C-11987.HT.01.04.Th.2006 dated 27 April 2006. At the Annual General Meeting of Shareholders held on 5 June 2008 that was registered through Notarial Deed of Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito SH, No. 31, dated 5 June 2008, the shareholders approved and resolved the change on the composition of Board of Directors. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No.AHU-0068699AH.01.09.Th.2008 dated 8 August 2008. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on notarial deed No. 31 dated 8 August 2008 of Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito SH which was in relation to compliance to Law No. 40 year 2007 “Limited Liability Corporation” and Bapepam regulation No : IX.J.1 dated 14 May 2008 about Principal Articles of Association of Public Companies and Companies who have Conducted Public Equity Offering. The liability amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU-88902.AH.01.02.Th.2008 dated 21 November 2008.

Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan telekomunikasi. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam industri pembuatan kabel listrik, kabel telekomunikasi serta kabel fiber optik.

As stated in Article 3 of its Articles of Association, the Company’s scope of activities consists of, among others, manufacturing and distribution of power and telecommunication cables, enameled wires and electrical and telecommunication equipment. Currently, the Company is primarily engaged in the manufacture of power cable, telecommunication cable and fiber optic cable.

Page 48: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information (Continued) Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada

tahun 1973 dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi Pabrik di Cileungsi. Pada tanggal 14 Januari 2008, Perusahaan resmi memindahkan kantor pusatnya dari Jalan Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat ke Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5,Kav. 1-2, Jakarta 12950.

The Company started its commercial operations in 1973 and domiciled in Jakarta with factory located in Cileungsi. Starting from 14 January 2008, the Company officially moved its head office from Jl. Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat to Gedung Menara Karya 3rd Floor Unit D, Jl HR Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares of the Company Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang

diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, adalah sebagai berikut :

The Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to 31 December 2008, are as follows :

Saham yang Nilai nominal Tanggal Kebijakan Perusahaan dicatatkan Per saham

Total number of Par value Date Nature of Corporate action shares listed per share

Rp

20 Desember 1990 Penawaran umum perdana dan pencatatan terbatas 4.580.000 1.000 20 December 1990 Initial public offering and partial listing

13 Agustus 1991 Pencatatan terbatas II (1.500.000 saham) 6.080.000 1.000

13 August 1991 Partial listing II (1,500,000 shares)

3 Juli 1992 Pencatatan perusahaan (13.920.000 saham) 20.000.000 1.000 3 July 1992 Company listing (13,920,000 shares)

18 Februari 1994 Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (6.000.000 saham)

26.000.000

1.000

18 February 1994 Rights issue (6,000,000 shares)

22 Februari 1994 Saham bonus (16.000.000 saham) 42.000.000 1.000 22 February 1994 Bonus shares (16,000,000 shares)

12 Juli 1996 Saham bonus (21.000.000 saham) 63.000.000 1.000 12 July 1996 Bonus shares (21,000,000 shares)

22 Agustus 1997 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham

126.000.000

500

22 August 1997 A change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split)

24 Mei 2006 Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (705.120.519 saham)

831.120.519 500

24 May 2006 Increase in Capital without right issue (705,120,519 shares)

Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

All of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX).

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi c. Consolidated Subsidiaries

Pada tanggal 6 Juli 2004, Perusahaan mendirikan PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME) dengan kepemilikan secara langsung sebesar 99%.

On 16 July 2004, the Company established PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME) with direct ownership of 99%.

Page 49: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (Lanjutan) c. Consolidated Subsidiaries (Continued) Pada tanggal 29 Agustus 2006, Perusahaan mendirikan

PT Bangun Prima Semesta dengan kepemilikan secara langsung sebesar 96%. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bangun Prima Semesta, yang diaktakan oleh Ny. Leolin Jayayanti, SH, No. 5, tanggal 7 Nopember 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Perusahaan menambah jumlah kepemilikan sahamnya sebesar Rp 1.250.000.000 (sebanyak 125.000 lembar saham) atau setara dengan 2% dari total modal saham, sehingga jumlah total kepemilikan sahamnya menjadi 98%.

On 29 August 2006, the Company established PT Bangun Prima Semesta with direct ownership of 96%. At theExtraordinary Shareholders’ Meeting of PT Bangun Prima Semesta as stated in notarial deed No. 5 dated 7 November 2008 of Mrs. Leolin Jayayanti, SH and was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, the Company invested an additional amount ofRp 1,250,000,000 (125,000 shares) or equivalent to 2% of the share capital, as a result its ownership increased to 98%.

Perusahaan Kegiatan Operasi Persentase Jumlah aset sebelum asosiasi Lokasi usaha komersial kepemilikan eliminasi

Nature of Commercial Percentage of Total assets before Subsidiary Domicile business operations ownership elimination

2008 2007 2008 2007 % % Rp Rp

PT Prima Mitra Elektrindo (PT PME)

Jakarta

Perdagangan umum, pembangunan dan

jasa

General trading, development and

services

2004

99,00

99,00

54.624.272.214

41.452.883.291

PT Bangun Prima Semesta

(PT BPS)

Jakarta Kontraktor umum dan perdagangan

General contractor and trading

2007

98,00

96,00

30.404.158.074

2.862.914.550

d. Penutupan Divisi d. Discontinued division Pada bulan Juni 2005, manajemen Perusahaan memutuskan

untuk menutup divisi Enamel Wire - EW (bagian dari segmen usaha kawat tembaga), dikarenakan semakin meningkatnya harga bahan baku tembaga dan mesin-mesin produksi telah tertinggal secara teknologi, sehingga hasil produksi tidak dapat menutupi beban tetap produksi.

In June 2005, the Company’s management decided to close down its Enamel Wire division - EW (as part of copper wire segment) as production could not cover production costs due to the increase in price of coppers raw material and change in current technology which made machines obsolete technology wise.

Mesin-mesin EW yang tidak digunakan direklasifikasi sebagai

akun “Aset tetap yang tidak digunakan” (lihat Catatan 2i). The idle machineries of EW were reclassified into “Unused

property, plant and equipment” (see Note 2i).

e. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Direksi dan Komisaris e. Employees and Compensation Package for Directors and

Commissioners • Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan per

31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut : • The members of the Company’s board of commissioners

and board of directors as of 31 December 2008 and 2007 are as follows :

Page 50: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. U M U M (Lanjutan) 1. G E N E R A L (Continued) e. Karyawan dan Paket Imbalan untuk Direksi dan Komisaris

(Lanjutan) e. Employees and Compensation Package for Directors and

Commissioners (Continued)

31 Desember 2008 31 December 2007 Dewan Komisaris : Board of Commissioners :

Presiden Komisaris : Chandra Gunawan Chandra Gunawan President Commissioner : Komisaris : Nobuyuki Gonsho Nobuyuki Gonsho Commissioners : Budinata Atmadja Budinata Atmadja Kumhal Djamil Kumhal Djamil

Komisaris Independen : Husni Thamrin Mukti Husni Thamrin Mukti Independent Commissioners : Muchlis Sai Muchlis Sai

Dewan Direksi : Board of Directors :

Presiden Direktur : Ferry Tjandrawinata Ferry Tjandrawinata President Director : Direktur : Masaaki Shimazu Rusmin Cahyadi Directors : Michael Tjandrawinata Michael Tjandrawinata Haruyoshi Furukawa Masaaki Shimazu Linda Lius Haruyoshi Furukawa Heru Gondokusumo Linda Lius

• Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 5,31 milyar dan Rp 6,55 milyar.

• Compensation of Commissioners and Directors for the years ended 31 December 2008 and 2007 amounted to Rp 5.31 billion and Rp 6.55 billion, respectively.

• Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata pada tanggal

31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebanyak 865 dan 782 karyawan.

• As of 31 December 2008 and 2007, the Company had average total number of employees of 865 and 782, respectively.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian a. Presentation of Consolidated Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai

dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), peraturan BAPEPAM dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian Emiten atas Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM bagi Perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

The consolidated financial statements are presented in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) established by the Indonesian Institute of Accountants (“IAI”), BAPEPAM rules and the Guidelines on Presentation and Disclosure of Consolidated Financial Statements for Public Companies established by BAPEPAM for Companies that offer their shares to public.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar

pengukuran biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran nilai lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan

metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method which classifies the cash flows into operating, investing, and financing activities. The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

Page 51: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) a. Presentation of Consolidated Financial Statements (Continued) Dalam penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects :

- nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,

- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

- the reported amounts of assets and liabilities and diclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements,

- the reported amounts of revenues amd expenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, kecuali Anak Perusahaan yang sifat pengendaliannya adalah sementara atau adanya pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan Anak Perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.

The consolidated financial statements comprise the accounts of the Company and all Subsidiaries in which the Company has control and with ownership of over 50%, except for Subsidiary where control is intended to be temporary or there is long-term restrictions which significantly impairing a Subsidiary’s ability to transfer funds to the Company.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasian telah dieliminasi.

All inter-company accounts and transactions have been eliminated.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasian. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

Minority sharesholders’ proportionate share in the net income and equity of the Subsidiaries is presented as “Minority interest in net assets of subsidiaries” in the consolidated balance sheet. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the subsidiary’s equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest and should not be reflected as an asset except in rare cases when minority shareholders have an obligation to cover such losses. Subsequent profits earned by a subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority interest should be allocated to the majority interest to the extent of minority losses that have been previously absorbed.

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank yang dengan cepat dapat dijadikan uang kas dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang pada saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents comprise of cash on hand, amounts repayable on demand with banks which are readily convertible into known amounts of cash without notice, and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement or purchased and available for free use.

Page 52: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Investasi d. Investments

• Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan depositoberjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai “Investasi jangka pendek”. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

• Time deposits with maturities of less than 3 (three) months by the time of placement but are used as collateral and time deposits with maturities over than 3 (three) months of placement date are presented as “Short-term investments”. The deposits are presented at nominal value.

• Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek hutang dan efek ekuitas, digolongkan dalam tiga kelompok berikut:

• Investments in securities which the fair value are available as debt securities and equity securities are classified in three categories as follows :

1) Diperdagangkan

Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba rugi yang timbul dari pengukuran tersebut diakui pada tahun berjalan.

1) Trading securities

Included in this category are securities which are purchased for the purpose of reselling them at the near future, and to generate profit from short-term fluctuations in price. Investments in this category arecarried at fair value. Gain or loss resulting from the measurement is recognized in the current year.

2) Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.

2) Held to maturity

Investments in debt securities that are intended to be held until their maturity are measured at cost andadjusted for amortized premium or un-amortized discount.

3) Tersedia untuk dijual

Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok yang diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas.

3) Available for sale

Investments in this category are securities that have not met the criteria as Trading or Held to Maturity. These securities are presented at fair value. Unrealized gain or loss from these securities are presented as a component of equity.

• Investasi jangka panjang dalam bentuk penyertaan saham

yang nilai wajarnya tidak tersedia. • Long-term investments in stock with un-available fair value

Investasi saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Investments in stock that the Company holds less than 20% are recorded at cost or net realizable value, whichever is lower.

Dalam laporan keuangan induk Perusahaan yang disajikan

tersendiri, investasi saham dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak melebihi 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi saham dengan persentase kepemilikan melebihi 50% harus dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana diatur pada PSAK No. 4. ”Laporan Keuangan Konsolidasian”. Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

In the Parent Company’s stand alone financial statements, investments with pencentage of ownership of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for under the equity method. Investments with percentage of ownership of more than 50% are accounted for using the equity method, in conformity with PSAK No.4 “Consolidated Financial Statement”. Under the equity method, the investment is initially recorded at acquisition cost and the carrying amount is increased or decreased to recognize share of profit or loss of the investee, after the date of acquisition.

Page 53: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Investasi (Lanjutan) d. Investments (Continued) Pada saat Perusahaan Anak (yang pencatatannya dengan

metode ekuitas), menjual sahamnya kepada pihak ketiga dengan harga yang berbeda dari nilai bukunya, maka nilai penyertaan bersih Perusahaan pada Perusahaan Anaktersebut akan terpengaruh. Perusahaan mengakui perubahan dalam penyertaan bersih pada Perusahaan Anaktersebut dengan mengkredit akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan”.

When a Subsidiary (which is accounted for under the equity method of accounting), sells it shares to third parties at a different price from its book value, the Company’s net cost of investment in the subsidiary will be affected. The Company recognizes the change in net cost of investment in the subsidiary by crediting “Difference arising from change in Subsidiary’s equity”.

Perusahaan memiliki 12,8% investasi saham pada

PT Alcarindo Prima (PT ACP) yang dicatat dengan nilainihil karena bagian kerugian Perusahaan sudah melebihimodal disetor.

The Company owned 12.8% of shares ownership in PT Alcarindo Prima (PT ACP) which is recorded at nil amount because the Company’s loss portion has exceededthe paid - in capital.

Kepemilikan saham pada PT Alcas Dharma Pratama

(PT ADP) dicatat dengan nihil karena Perusahaan tersebut telah menghentikan aktivitas usahanya.

The Company’s ownership in PT Alcas Dharma Pratama (PT ADP) is recorded with nil balance because the investee has ceased its operations.

e. Penyisihan Piutang Tak Tertagih e. Allowance for Doubtful Accounts Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan berdasarkan hasil

penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.

f. Persediaan f. Inventories Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai

realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang usang dan rusak pada akhir tahun.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost of inventories is determined using weighted average method. The cost consists of expenditures incurred in acquiring the inventories and bringing them to their present location and condition. The Company and Subsidiaries provide an allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of the individual inventory items at the end of the year.

g. Biaya Dibayar Dimuka g. Prepaid Expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya. Prepaid expenses are amortized over the benefit periods.

h. Aset Tetap h. Property, plant and equipment Pemilikan langsung Direct Acquisition

Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.

Initially, an item of property, plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also includes the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.

Page 54: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Aset Tetap (Lanjutan) h. Property, plant and equipment (Continued)

Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian

komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan Anak Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Sejak tahun 2004, Penyusutan diakui dengan menggunakan

metode saldo menurun (declining balance method) untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.

Since 2004, depreciation is recognized on a declining balance method basis to write down the depreciable amount of property, plant and equipment, except land.

Tanah diakui sebesar nilai wajar dan tidak disusutkan. Beban-

beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasian.

Land is stated at fair value and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the consolidated balance sheet.

Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut: The estimated useful lives of the assets are as follows:

Tahun Years

Hak atas tanah 20 Landrights Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin 15 Machinery Instalasi listrik, peralatan dan Electrical installations, equipment pengangkutan 8 and transportation Perabotan dan peralatan 5 Furniture and fixtures

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.

The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.

Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikredit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Namun, penurunan nilai akibat revaluasi tersebut langsung didebit ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi selama penurunan tersebut tidak melebihi saldo kredit surplus revaluasi untuk aset tersebut.

If an asset’s carrying amount is increased as a result of a revaluation, the increase shall be credited directly to equity under the heading of revaluation surplus. However, the increase shall be recognized in the consolidated statement of income to the extent that it reverses a revaluation decrease of the same asset previously recognized in the consolidatedstatement of income. If an asset’s carrying amount is decreased as a result of a revaluation, the decrease shall be recognized in the consolidated profit or loss. However, the decrease shall be debited directly to equity under the heading of revaluation surplus to the extent of any credit balance existing in the revaluation surplus in respect of that asset.

Page 55: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Aset Tetap (Lanjutan) h. Property, plant and equipment (Continued) Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis

masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, nilai revaluasian dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Surplus revaluasi aset tetap dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuan.

When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the revalued amount and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the consolidated statements of income. The revaluation surplus in respect of an item of property, plant and equipment is transferred to retained earnings when the asset is derecognized.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahan dan Anak Perusahaan

menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lain-lain (1994) dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas tersebut memiliki aset tetap yang direvaluasi sebelum penerapan PSAK revisi ini dan memilih menggunakan model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih ada pada saat penerapan pertama kali revisi PSAK ini harus direklasifikasikan ke saldo laba.

Effective 1 January 2008, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 Property, Plant and Equipment (Revised 2007), which supersedes PSAK No. 16 Fixed Assets and Other Assets (1994), and PSAK No. 17 Accounting for Depreciation (1994). Based on the revised PSAK, an entity shall choose either cost model or revaluation model as its accounting policy and shall apply that policy to an entire class of property, plant and equipment. If the entity has property plant and equipment revalued before the application of the revised PSAK and adopts the cost model, the revalued amounts of those assets are considered as deemed cost. The balance of the revaluation surplus of the property, plant and equipment at initial adoption of the revised PSAK must be reclassified to retained earnings.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan

model Biaya, dimana aset tetap dinyatakan berdasarkan hargaperolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan atas penilaian aset tetap. Selisih penilaian kembali atas aset tetap sebesar Rp 47.578.589.585 telah direklass ke akun akumulasi defisit pada posisi ekuitas.

The Company and Subsidiaries chose to adopt the cost model; accordingly, the Company and Subsidiaries’ property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any. The balance of the revaluation surplus in property, plant and equipment of Rp 47,578,589,585 has been reclassified to accumulated deficit account in the equity.

i. Aset Tetap yang Tidak Digunakan i. Unused property, plant and equipment

Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha karena penutupan divisi (catatan 1d) dicatat sebesar nilai buku pada saat penutupan divisi tersebut terjadi. Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi sebagai akun “Beban lain–lain”.

Unused property, plant and equipment because of closed down division (notes 1d) are stated at book value from the time of discontinuance. Depreciation of unusued property, plant and equipment from discontinued operation is represented in the profit and loss statement under “Other expenses account”.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada

pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Beban diakui pada saat terjadinya.

Local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when incurred.

Page 56: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Instrumen Keuangan Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai k. Derivative Financial Instruments and Hedging Activities Lindung nilai arus kas Cash flow Hedging

Instrumen derivatif pada awalnya diakui di neraca konsolidasian berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Untuk lindung nilai arus kas, bagian efektif dari perubahan nilai wajar suatu instrumen derivatif harus dilaporkan pada akun “Pendapatan (kerugian) komprehensif lain”, bagian dari ekuitas, dan direklasifikasi dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode yang sama dimana transaksi yang dilindungi mempengaruhi laba rugi konsolidasian. Bagian tidak efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus diakui langsung sebagai laba atau rugi konsolidasian.

Initially, a derivative instrument is recognized in the consolidated balance sheet at its cost and subsequently measured at its fair value. Derivate instruments are presented at fair value. A cash flow hedge requires that the effective portion of the change in fair value of a derivative instrument be recognized in “Other comprehensive income (loss)”, a component of equity, and reclassified into consolidatedstatements of income in the same period during which the hedged transaction affects earnings. Any ineffective portion of a derivative instrument’s change in fair value is immediately recognized in the consolidated statements of income or loss.

Instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan untuk

akuntansi lindung nilai Derivatives that are not designated or do not qualify for hedge

accounting

Walaupun merupakan sarana lindung nilai dalam rangka mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko Perusahaan, beberapa transaksi derivatif tertentu tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai berdasarkan ketentuan PSAK 55. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi persyaratan untuk akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” (“PSAK 55”) diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Although, the hedging instrument is to carry out the Company’s risk management policies, several derivative transactions did not qualify for hedge accounting under PSAK 55. Changes in the fair value of any derivative instruments that do not qualify for hedge accounting under PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for derivative instruments and hedging activities” (“PSAK 55”) are recognized immediately in the consolidated statements of income.

l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing l. Foreign Currency Transaction and Balances Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang

Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, sebagai berikut :

The Company and Subidiaries’ books and records are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet date are translated into Rupiah using the middle rate of Bank Indonesia at that date, as follows :

Mata Uang Asing

31 Desember 2008 31 Desember 2007 Foreign Currency

31 December 2008 31 December 2007 Rp Rp Poundsterling Inggris (GBP 1) 15.802,51 18.804,11 British Poundsterling (GBP 1) Euro (EUR 1) 15.432,40 13.759,76 Euro (EUR 1) Dolar Amerika Serikat (AS$ 1) 10.950,00 9.419,00 United States Dollar (US$ 1) Yen Jepang (JP¥ 100) 12.122,98 8.306,74 Japanese Yen (JP¥ 100) Franc Swiss (CH₣ 1) 10.348,76 8.260,48 Swiss Franc (CH₣ 1) Dolar Singapura (Sin$ 1) 7.607,36 6.502,38 Singapore Dollar (Sin$ 1)

Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan

kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Gains or losses arising from foreign exchange transactions are credited or charged to the consolidated statement of income in the current year.

Page 57: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Pajak Penghasilan m. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam

tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year calculated using the prevailing tax rates.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak

yang telah diberlakukan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Deferred tax is calculated using the tax rates that have been enacted and expected to be applied when the deferred tax assets are realized or deferred tax liabilities are settled. Any changes in the carrying amount of existing deferred tax assets and liabilities attributable to the changes on tax rates should be charged to the consolidated statement of income in the current period.

Aset kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak

tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax assets liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and tax losses to the extent that is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences and tax lossess can be utilised.

n. Laba (Rugi) Per Saham n. Earnings (Loss) Per Share Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba

(rugi) bersih konsolidasian tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar dalam tahun berjalan.

Basic earnings (loss) per share are computed by dividing the consolidated net income (loss) for the period by the weighted average number of shares outstanding during the year.

o. Informasi Segmen o. Segment Information Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan

pelaporan segmen sebagai berikut : The Company and Subsidiaries classifies the segment reporting

as follows : 1) Segmen usaha (primer), dimana kegiatan usaha

Perusahaan dibagi menjadi divisi kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel fiber optik, kawat tembaga, kawat aluminium dan perdagangan.

1) Business segment (primary), where the Company’sbusiness activities are divided into power cable, telecommunication cable, fiber optic cable, copper wire, aluminum wire and trading.

2) Segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan

usaha dalam negeri dan luar negeri. 2) Geographical segment (secondary), which consists of

domestic and foreign business activities.

Page 58: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

p. Penurunan Nilai Aset p. Impairment of Assets Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan

nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai. Setiap rugi penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

The Company and Subsidiaries recognize impairment loss on asset if the recoverable amount of an asset is lower than its carrying amount. At each balance date, the Company andSubsidiaries assess whether there is an indication of impairment or reversal of an impairment loss. Any impairment loss or the reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income in the current year.

q. Imbalan Pasca Kerja q. Post-employment benefits Pada tahun 2008 dan 2007, imbalan pasca kerja telah dihitung

sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja, yang menggantikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut.

In 2008 and 2007, post-employment benefits are calculated based on Man Power Law No. 13/2003 dated 25 March 2003which superseded Kep-150/Men/2000 dated 20 June 2000. Post-employement benefits are not funded by the Company.

Pada tahun 2005, Laporan keuangan konsolidasian telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan pasca kerja yang diberikan dan menghitung estimasi kewajiban imbalan pasca kerja karyawan berdasarkan Undang-undang, ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.

In 2005, the Company and Subsidiaries applied Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 24 (2004 Revision) regarding “post-employment benefits”. This statement requiresthe Company to recognize post-employment benefits and estimate the post-employment benefit obligations based on the Law using actuarial method “Projected Unit Credit”. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense, if unrecognized net accumulated actuarial net gains and losses atthe end of prior year did not exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations. Net actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations are amortized on straight-line method based on average remaining working period. Furthermore, prior year past service cost arising from the recognition of defined benefit obligations or changes in defined benefit obligations is amortized until the benefits become vested.

Pada tahun 2004, Perusahaan telah mengakui seluruh imbalan

pasca kerja yang diberikan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” dalam perhitungan estimasi kewajiban imbalan pasca kerja karyawan.

In 2004, the Company has recorded all post-employment benefits using actuarial method “Projected Unit Credit” in estimating post-employment benefit obligations.

Page 59: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

19

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Kas : Cash: Dolar Amerika Serikat 505.996.982 172.185.819 United States Dollar Rupiah 379.090.640 197.611.331 Rupiah

885.087.622

369.797.150

Bank :

Bank : PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk

Rupiah 37.401.103.902 28.317.481.087 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.059.489.885 474.606.927 United States Dollar Euro 2.790.066.189 – Euro PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Rupiah 7.717.803.064 6.506.647.312 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2.999.392.918 4.808.463.964 United States Dollar Citibank N.A., Jakarta Citibank N.A., Jakarta Dolar Amerika Serikat 1.561.304.436 – United States Dollar Rupiah 414.623.201 – Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah 1.266.814.659 6.157.072.966 Rupiah Dolar Amerika Serikat 52.970.439

1.153.175.263 United States Dollar PT Bank PRJ Barito Kayutangi PT Bank PRJ Barito Kayutangi Rupiah 1.167.996.666 – Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk Rupiah 671.346.425 445.822.152 Rupiah Dolar Amerika Serikat 205.935.621

1.417.713.275 United States Dollar PT Bank Lippo Tbk PT Bank Lippo Tbk Rupiah 329.719.524 133.884.532 Rupiah PT Bank Nusantara Parahyangan PT Bank Nusantara Parahyangan Rupiah 1.875.000 – Rupiah

58.640.441.929 49.414.867.478

Deposito berjangka : Time deposits : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat – 293.213.470 United States Dollar

– 293.213.470

Jumlah 59.525.529.551 50.077.878.098 Total

Deposito berjangka dalam Dolar Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga sebesar antara 2,75% sampai dengan 3,75% pada tahun 2008 dan 3,25% sampai dengan 3,75% per tahun pada tahun 2007.

Time deposits in United States Dollar earned interest rate ranging from 2.75% to 3.75% per annum in 2008 and 3.25% to 3.75% per annum in 2007.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Deposito Berjangka Time deposits PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat 3.285.000.000 7.770.675.000 United States Dollar Rupiah 154.500.000 6.290.584.000 Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah − 1.131.700.000 Rupiah Dipindahkan 3.439.500.000 15.192.959.000 Carried forward

Page 60: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

20

4. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) 4. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pindahan 3.439.500.000 15.192.959.000 Brought forward Reksadana Mutual Fund Reksadana Nusadana Kombinasi Reksadana Nusadana Kombinasi Maxima 920.538.700 1.106.162.600 Maxima

Jumlah 4.360.038.700 16.299.121.600 Total

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 5,25% sampai dengan 7% per tahun pada tahun 2008 dan antara 6,25% sampai dengan 8% per tahun pada tahun 2007. Sedangkan deposito berjangka dalam Dolar Amerika Serikat memperoleh tingkat bunga yang berkisar antara 3,5% sampai dengan 3,75% per tahun pada tahun 2008 dan antara 2,93% sampai dengan 4,50% per tahun pada tahun 2007. Deposito berjangka ini digunakan sebagai jaminan tender.

Time deposits in Rupiah earned interest rates ranging from 5.25% to 7% per annum in 2008 and ranging from 6.25% to 8% per annum in 2007. Time deposits in United States Dollar earned interest rates ranging from 3.5% to 3.75% per annum in 2008 and ranging from from 2.93% to 4.50% per annum in 2007. These time deposits are used as collaterals for certain tenders.

Sejak tanggal 3 Juli 2007, Perusahaan memiliki investasi jangka pendek atas efek yang diperdagangkan di bursa dalam bentuk reksadana campuran. Manajer Investasi yang ditunjuk oleh Perusahaan sehubungan dengan kegiatan investasi tersebut adalah PT Nusadana Aset Manajemen. Rugi yang belum direalisasi pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 185.623.900, sedangkan Laba yang belum direalisasi pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 106.162.600.

Since 3 July 2007, the Company owns mixed mutual fund that istraded in the stock exchange. This short-term investment is managed by a fund investment company, PT Nusadana Aset Manajemen. Unrealized loss at the end of period 31 December 2008 amounted to Rp 185,623,900, while unrealized gain at the end of period 31 December 2008 amounted toRp 106,162,600.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pihak ketiga : Third parties : HG Power Transmission Sdn, Bhd. 52.374.069.000 – HG Power Transmission Sdn, Bhd PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 41.865.152.342 21.083.633.790 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Indomuda Satria internusa 26.259.409.660 – PT Indomuda Satria Internusa PT Industri Telekomunikasi 21.404.622.349 12.274.857.485 PT Industri Telekomunikasi PT Paesa Pasindo Engineering 20.922.208.967 – PT Paesa Pasindo Engineering PT Perfect Circle Engineering 20.736.965.937 – PT Perfect Circle Engineering PT Telekomindo Primakarya 19.712.854.013 20.444.258.818 PT Telekomindo Primakarya PT Indonesia Comnet Plus 17.476.947.608 6.183.086.250 PT Indonesia Comnet Plus ABB Powerlines, Ltd. 17.183.591.910 – ABB Powerlines, Ltd. PT Mega Eltra 13.912.179.928 4.566.305.700 PT Mega Eltra PT Dalima Putra Perdana 12.403.215.912 60.620.264 PT Dalima Putra Perdana PT Brimbun Raya Indah 12.081.482.995 3.531.330 PT Brimbun Raya Indah PT Sangkan Jaya 11.194.177.500 – PT Sangkan Jaya PT Bintang Nusaraya Sejati 8.953.729.180 590.348.104 PT Bintang Nusaraya Sejati Isolux Ingenieria S.A. 6.415.167.000 – Isolux Ingeniera S.A. Mitsui & Co., Ltd. 5.910.981.696 – Mitsui & Co., Ltd. PT Maju Abadi Jaya Utama 5.394.400.000 – PT Maju Abadi Jaya Utama Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 5 milyar) 106.334.935.485

215.805.986.284

Others (less than Rp 5 billion each)

Dipindahkan 420.536.091.482 281.012.628.025 Carried forward

Page 61: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

21

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pindahan 420.536.091.482 281.012.628.025 Brought forward Dikurangi : penyisihan piutang

ragu-ragu (6.802.290.752 ) (6.802.290.752

)

Less : allowance for doubtful accounts

Jumlah 413.733.800.730 274.210.337.273 Total

Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal

faktur adalah sebagai berikut : Summary of the aging of trade receivables-third parties determined

based on the date of invoice is as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Belum jatuh tempo 134.653.410.539 106.412.430.646 Not yet due Telah jatuh tempo Over due 1 – 30 hari 108.372.222.024 34.295.387.805 1 – 30 days 31 – 60 hari 80.577.002.602 30.619.115.462 31 – 60 days Lebih dari 60 hari 96.933.456.317

109.685.694.112 More than 60 days 420.536.091.482 281.012.628.025 Dikurangi : penyisihan piutang

ragu-ragu (6.802.290.752 ) (6.802.290.752

)

Less : allowance for doubtful accounts

Jumlah 413.733.800.730 274.210.337.273 Total

Analisa perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pihak ketiga

adalah sebagai berikut : Analysis of changes in the allowance for doubtful accounts-third

parties are as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Saldo awal tahun 6.802.290.752 5.921.622.252 Beginnning balance Perubahan selama periode berjalan : Changes during the period : Penambahan penyisihan – 880.668.500 Addition Saldo akhir tahun 6.802.290.752 6.802.290.752 Ending balance

Rincian piutang usaha pihak ketiga menurut jenis mata uang

adalah sebagai berikut : The details of trade receivables-third parties based on currencies are

as follows: 2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Rupiah 330.215.534.371 240.507.985.913 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar AS$ 8.248.452,71 pada tahun 2008 dan

AS$ 4.300.312,36 pada tahun 2007 90.320.557.111

40.504.642.112 US$ 8,248,452.71 in 2008 and

US$ 4,300,312.36 in 2007

420.536.091.482 281.012.628.025

Dikurangi : penyisihan piutang ragu-ragu (6.802.290.752

) (6.802.290.752

)

Less : allowance for doubtful accounts

Jumlah 413.733.800.730 274.210.337.273 Total

Page 62: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

22

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp

Rp

Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa :

Related parties :

PT Kawat Mas Prakasa 4.115.569.594 2.017.757.990 PT Kawat Mas Prakasa

Jumlah 4.115.569.594 2.017.757.990 Total

Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubunganistimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

Summary of the aging trade receivables-related parties determined based on the date of invoice is as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Belum jatuh tempo 2.971.348.890

1.231.820.344 Not yet due Telah jatuh tempo Over due 1 – 30 hari 5.027.000 694.917.192 1 – 30 days 31 – 60 hari – 91.020.454 31 – 60 days Lebih dari 60 hari 1.139.193.704 – More than 60 days Jumlah 4.115.569.594 2.017.757.990 Total

Rincian piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan

istimewa menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : The details of trade receivables-related parties in different currencies

are as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Rupiah 1.144.227.821 1.975.813.234 Rupiah Dolar Amerika Serikat United States Dollar AS$ 271.355,41 pada tahun 2008 dan

AS$ 4.453,21 pada tahun 2007 2.971.341.773

41.944.756 US$ 271,355.41 in 2008 and

US$ 4,453.21 in 2007

Jumlah 4.115.569.594 2.017.757.990 Total

Berdasarkan penelaahan status masing-masing akun piutang pada

akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of status of the individual receivable account at the end of the year, the Company and Subsidiaries’ management are of the opinion that the above allowance for doubtful account was adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of accounts. .

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, piutang usaha sejumlah Rp 201.075.865.343 dijaminkan untuk hutang bank (lihat Catatan 9).

As of 31 December 2008 and 2007, account receivables amounted to Rp 201,075,865,343 are pledged as collateral to secure certain bankloans (see Note 9).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pihak ketiga :

Third parties : PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk (Setoran jaminan - L/C) 16.106.331.896

– PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk (Margin Deposit - L/C)

MF Global Pte., Ltd., Singapura 10.516.513.371 941.900.000 MF Global Pte., Ltd., Singapore Ong First Pte., Ltd., Singapura 6.191.065.943 10.395.915.227 Ong First Pte., Ltd., Singapore Piutang bunga 2.812.166 27.949.245 Interest receivables Lain-lain 3.800.141.939 841.166.391 Others

Dipindahkan 36.616.865.315 12.206.930.863 Carried forward

Page 63: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

23

6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp

Rp

Pindahan 36.616.865.315 12.206.930.863 Brought forward Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : Related parties : PT Alcarindo Prima 235.037.774 220.428.732 PT Alcarindo Prima SWCC Showa Holdings Co., Ltd.,

Jepang 147.060.304

435.985.105SWCC Showa Holdings Co., Ltd.,

Japan

382.098.078 656.413.837 Jumlah 36.998.963.393 12.863.344.700 Total

Berdasarkan penelaahan status masing-masing akun piutang pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaanberpendapat tidak perlu membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena berkeyakinan seluruh piutang dapat tertagih.

Based on the review of status of the individual receivable account at the end of the year, the Company and Subsidiaries’ management are of the opinion that it is not necessary to provide allowance for doubtful account because they believe that all receivables are collectible.

Instrumen Keuangan Derivatif Derivatives Financial Instruments Perusahaan menghadapi risiko harga akibat perubahan harga

dimasa yang akan datang untuk rencana pembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi (HGPA dan CGA). Sehingga, Perusahaan menggunakan kontrak swap HGPA dan CGA untuk mengunci harga atas rencana pembelian HGPA dan CGA dimasa yang akan datang. Menurut kontrak-kontrak tersebut, Perusahaan menerima atau membayar perbedaan antara harga tetap HGPA dan CGA dengan harga yang mengambang (floating price). Atas instrumen derivatif ini, yang memenuhi kriteria lindung nilai arus kas, bagian efektif atas perubahan nilai wajar sementara dicatat sebagai “Pendapatan (kerugian) komprehensif lain” bagian dari ekuitas, kemudian diakui sebagai pendapatan (kerugian) pada saat dibebankan pada laba rugi konsolidasian. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan harga forward swap London Metal Exchange.

The Company is exposed to the price risk due to changes in the future prices relating to the Company’s plan to purchase High Concentrate Aluminum and Copper (HGPA and CGA). As a result, the Company used HGPA and CGA swap contracts to fix the future price of the Company’s plan to purchase HGPA and CGA. Under such contracts, the Company received or paid the difference between fixed and floating price of HGPA and CGA. These contracts are accounted for as derivatives instruments and qualified as hedges of future cash flows. The effective portion of the changes in fair value is temporarily recorded in “Other comprehensive income (loss)”, in equity, and when realized it was recognized as gain (loss) in the consolidated statement of income in the current period while the ineffective portion is taken directly to the consolidated statements of income. The value of contract is calculated based on the forwardswap prices on London Metal Exchange.

Nilai wajar dari kontrak swap HGPA dan CGA per 31 Desember 2008 dan 2007 tercatat dalam bagian hutang lain-lain (hedging) berupa rugi yang belum terealisasi sebesar AS$ 622.418,50 (ekuivalen Rp 6.815.482.575) dan AS$ 831.325,00 (ekuivalen Rp 7.830.250.175).

The fair value of the HGPA and CGA swap contracts, which is recorded as other payables (hedging) as of 31 December 2008 and 2007 represents unrealized loss amounting to US$ 622,418.50 (equivalent to Rp 6,815,482,575) and US$ 831,325.00 (equivalent to Rp 7,830,250,175).

Perusahaan mempunyai tagihan pada Ong First Pte. Ltd., Singapura, atas kontrak-kontrak swap yang telah jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, berupa pendapatan-bersih yang telah direalisasi masing-masing sebesar AS$ 565.394,15 (ekuivalen Rp 6.191.065.943) dan AS$ 1.103.717,51 (ekuivalen Rp 10.395.915.227).

The Company’s receivables to Ong First Pte., Ltd., Singaporerelating to swap contracts which were over due as of 31 December 2008 and 2007, represent realized gain-net amounting to US$ 565,394.15 (equivalent to Rp 6,191,065,943) and US$ 1,103,717.51 (equivalent to Rp 10,395,915,227), respectively.

Page 64: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

24

6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (Continued)

Instrumen Keuangan Derivatif (Lanjutan) Derivatives Financial Instruments (Continued) Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani

kontrak forward mata uang asing dengan MF Global Pte., Ltd., Singapura (Perusahaan Broker) atas jual - beli mata uang asing (Dolar Amerika Serikat) pada tanggal tertentu. Kontrak ini merupakan langkah untuk memperkecil eksposure akan perubahan nilai tukar mata uang asing khususnya atas sejumlah hutang dan piutang yang dilaporkan sebagian besar dalam mata uang asing. Menurut kontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola oleh Perusahaan Broker.

On 30 November 2007, the Company entered into a currency forward contract with MF Global Pte., Ltd., Singapore (a brokerage firm) for the purchase and sell of US dollar currency at specified future date. This contract is a strategy to minimize the exposure onexchange rate fluctuations especially from payable and receivabledenominated in foreign currency. Under this contract, the Company is required to place a certain amount to its margin account held by a brokerage firm.

Keuntungan atau kerugian dari setiap transaksi penyelesaian derivatif akan secara otomotis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrak yang ada. Perubahan nilai wajar antara tanggal transaksi jual-beli dan tanggal penyelesaian derivatif akan dicatat di laporan rugi-laba tahun berjalan.

Gain or loss from settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and either added to or subtracted from the existing margin account. Any change in the fair value between the trade date and settlement derivative date is recognized in the consolidated statements of income.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan memiliki transaksi derivatif bersih sebesar AS$ 531.639,72 (ekuivalenRp 5.821.454.934) dan AS$ 100.000 (ekuivalen Rp 941.900.000)yang masing-masing dicatat sebagai piutang lain-lain.

As of 31 December 2008 and 2007, the Company’s has net derivative transactions amounted to US$ 531,639.72 (equivalent to Rp 5,821,454,934) and US$ 100,000 (equivalent to Rp 941,900,000.00), respectively.

Sejak bulan Maret 2008, Perusahaan kembali membuka transaksiderivatif yang baru dengan MF Global Pte., Ltd., Singapura,sebagai langkah untuk memperkecil risiko harga akibatperubahan harga dimasa yang akan datang untuk rencanapembelian Aluminium dan Tembaga dengan kandungan tinggi(HGPA dan CGA). Oleh karena itu, Perusahaan menggunakankontrak komoditas berjangka (jual-beli) sehubungan denganadanya risiko perubahan harga bahan baku tersebut. Menurutkontrak tersebut, Perusahaan harus menempatkan sejumlah uang sebagai nilai awal kontrak, untuk kemudian dikelola olehPerusahaan Broker. Keuntungan atau kerugian dari setiaptransaksi penyelesaian derivatif akan secara otomatis dibukukan dan akan menambah atau mengurangi jumlah nilai awal kontrakyang ada. Nilai kontrak Perusahaan dihitung berdasarkan hargaforward swap London Metal Exchange. Perubahan nilai wajarantara tanggal transaksi jual-beli dan tanggal penyelesaianderivatif akan dicatat di laporan rugi-laba tahun berjalan.

Since March 2008, the Company entered into new derivative contract with MF Global Pte., Ltd., Singapore to minimize risk associated with fluctuations in price relating to the Company’s plan to purchase High Concentrate Aluminum and Copper (HGPA and CGA). Under this future commodity contract (buy-sell), the Company is required to place a certain amount to its margin account held by a brokerage firm. Gain or loss from settlement of the derivative transaction will be automatically recorded and either added to or subtracted from the existing margin account. The value of contract is calculated based on the forward swap prices on London Metal Exchange. Any change in the fair value between the trade date and settlement date is recognized in the consolidated statements of income.

Perusahaan mempunyai tagihan pada MF Global Pte., Ltd.,Singapura, atas transaksi derivatif bersih yang telah jatuh tempopada tanggal 31 Desember 2008, sebesar AS$ 428.772,46(ekuivalen Rp 4.695.058.437).

As of 31 December 2008 the Company has receivable from MF Global Pte., Ltd., Singapore of net derivative due on 31 December 2008, representing realized gain-net of amounted toUS$ 428,772.46 (equivalent to Rp 4,695,058,437).

Perusahaan melakukan transaksi derivatif pada periode yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dengan MFGlobal Pte., Ltd., Singapura untuk tujuan lindung nilai.Perubahan nilai wajar dari semua instrumen derivatif ini telahdiakui pada laporan laba rugi konsolidasian karena tidakmemenuhi kriteria lindung nilai sebagaimana yang diatur dalamPSAK 55.

The Company entered into derivative transactions for years ended 31 December 2008 and 2007, with MF Global Pte., Ltd., Singapore forhedging purposed. The change in the fair value of the derivative financial instruments are recognized in the consolidated statements of income since it does not fulfil the criteria set forth in PSAK 55 to qualify as a hedge.

Page 65: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

25

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Barang jadi 137.959.939.707 100.454.995.707 Finished goods Barang dalam proses 73.045.899.379 101.972.821.505 Work in process Bahan baku 142.624.821.911 62.439.752.233 Raw materials Bahan pembantu 6.599.436.559 4.298.141.286 Supplies Suku cadang 4.554.260.080 4.601.399.564 Spare parts

Jumlah 364.784.357.636 273.767.110.295 Total

Persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Tri Pakarta dan

terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 419 milyar danRp 166 milyar pada tahun 2008 dan 2007. Pihak manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.

Inventories are covered by insurance with PT Asuransi Tri Pakarta against losses by fire and other risks with total sum insured of Rp 419 bilion and Rp 166 billion in 2008 and 2007, respectively. The management believes that the amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan sejumlah

Rp 169.216.113.751 dan Rp 124.030.000.000 dijaminkan untuk hutang bank (lihat Catatan 9).

As of 31 December 2008 and 2007, inventories with amounts of Rp 169,216,113,751 and Rp 124,030,000,000 are used as collateral for bank loans (see Note 9).

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi fisik dan nilai realisasi

bersih atas persediaan tersebut pada akhir tahun, pihak manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan penyisihan atas keusangan atau penurunan nilai atas persediaan tersebut.

Based on the results of review of the physical conditions and net realizable values of the above inventories at the end of year, the management believes that no provision for obsolescence or write-down in value of inventories is necessary.

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pemilikan langsung Direct aquisition Operasi yang dilanjutkan : Continuing operations : Nilai tercatat bruto 416.596.131.773 327.128.342.698 Gross carrying amount Akumulasi penyusutan (217.435.827.644 (199.885.817.552) Accumulated depreciation

)

Nilai tercatat 199.160.304.129 127.242.525.146 Carrying value

Page 66: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

26

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : The details of property, plant and equipment are as follows : Pemilikan langsung : Direct acquisition : 2 0 0 8 Perubahan selama periode berjalan 2 0 0 8 Changes in current period

2 0 0 8 Tanah Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan

dan pengangkutan Perabotan dan peralatan Total

Land

Landrights

Buildings and improvements

Machinery

Electrical installations, equipment and transportation

Furniture and fixtures

Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Jumlah tercatat bruto : G Gross carrying amount : Operasi yang dilanjutkan : Continuing operations : Saldo 1 Januari 2008 46.896.487.879 83.398.900 25.916.257.051 207.505.312.562 41.677.824.500 5.049.061.806 327.128.342.698 Balance 1 January 2008 Penambahan − − 25.058.932.504 43.631.854.650 19.541.072.564 1.684.259.353 89.916.119.071 Additions Pelepasan dan penyesuaian − − − − (448.329.996) − ( 448.329.996) Disposals and adjustment Saldo 31 Desember 2008 46.896.487.879 83.398.900 50.975.189.555 251.137.167.212 60.770.567.068 6.733.321.159 416.596.131.773 Balance 31 December 2008 Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation : Saldo 1 Januari 2008 − 83.398.900 9.630.376.624 157.159.260.139 28.759.142.966 4.253.638.923 199.885.817.552 Balance 1 January 2008 Penambahan − − 1.690.289.577 9.338.172.213 5.791.754.689 1.052.993.613 17.873.210.092 Additions Pelepasan − − − − (323.200.000) − ( 323.200.000) Disposal Saldo 31 Desember 2008 − 83.398.900 11.320.666.201 166.497.432.352 34.227.697.655 5.306.632.536 217.435.827.644 Balance 31 December 2008 Jumlah tercatat Carrying amount 31 Desember 2008 46.896.487.879 − 39.654.523.354 84.639.734.860 26.542.869.413 1.426.688.623 199.160.304.129 31 December 2008

Page 67: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

27

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Pemilikan langsung (Lanjutan) : Direct acquisition (Continued): 2 0 0 7 Perubahan selama periode berjalan 2 0 0 7 Changes in current period

2 0 0 7 Tanah Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin Instalasi listrik, peralatan

dan pengangkutan Perabotan dan

peralatan Total

Land

Landrights

Buildings and improvements

Machinery

Electrical installations, equipment and transportation

Furniture and fixtures

Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Jumlah tercatat bruto: Gross carrying amount : Operasi yang dilanjutkan : Continuing operations : Saldo 1 Januari 2007 49.598.797.639 83.398.900 14.867.233.296 197.491.600.184 30.953.177.346 4.025.128.473 297.019.335.838 Balance 1 January 2007 Penambahan − − 12.532.974.528 10.013.712.378 10.724.647.154 1.023.933.333 34.295.267.393 Additions Pelepasan (2.702.309.760 ) − (1.483.950.773 ) − − − (4.186.260.533) Disposals Saldo 31 Desember 2007 46.896.487.879 83.398.900 25.916.257.051 207.505.312.562 41.677.824.500 5.049.061.806 327.128.342.698 Balance 31 December 2007 Akumulasi Penyusutan Saldo 1 Januari 2007 − 83.398.900 10.238.847.652 150.845.536.927 26.449.668.881 3.725.338.816 191.342.791.176 Accumulated depreciation : Penambahan − − 551.506.827 6.313.723.212 2.309.474.085 528.300.107 9.703.004.231 Additions Pelepasan − − (1.159.977.855 ) − − − (1.159.977.855) Disposals Saldo 31 Desember 2007 − 83.398.900 9.630.376.624 157.159.260.139 28.759.142.966 4.253.638.923 199.885.817.552 Balance 31 December 2007 Jumlah tercatat Carrying amount 31 Desember 2007 46.896.487.879 − 16.285.880.427 50.346.052.423 12.918.681.534 795.422.883 127.242.525.146 31 December 2007

Page 68: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

28

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Beban penyusutan aset tetap

dialokasikan pada : Depreciation expenses are

allocated to :

Pemilikan langsung : Direct acquisition : Beban pabrikasi 15.841.928.739 8.775.898.146 Manufacturing overhead

Operating and administrative Beban usaha dan administrasi 2.031.281.353 927.106.085 expenses

Jumlah 17.873.210.092 9.703.004.231 Total

Tanah yang dimiliki adalah atas nama Perusahaan.

Land is owned directly by the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aset tetap Perusahaan berupa tanah seluas 174.407 m2 dan 174.210 m2 serta mesin-mesin pabrik masing-masing senilai Rp 102.824.398.870 dan Rp 102.986.010.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 9).

As of 31 December 2008 and 2007, the Company’s property, plant and equipment consisting of 174,407 m2 and 174,210 m2 lands and machineries amounted to Rp 102,824,398,870 and Rp 102,986,010,000, respectively, were used as collateral for bank loans (see Note 9).

Pengurangan aset tetap di tahun 2008 merupakan penjualan

sejumlah kendaraan kepada Tuan Saman, Tuan Wardani, dan Tuan Maridi.

The disposal of property, plant and equipment in 2008 represents sales of several vehicles to Mr. Saman, Mr. Wardani and Mr. Maridi.

Pengurangan aset tetap di tahun 2007 merupakan penjualan Tanah dan bangunan seluas 368 m2 di Jl. Gajah Mada No. 199 Jakarta Barat, kepada Tuan Tan Hermanto, Tuan Siswanto, dan Ibu Hioe Lani Wijaya dengan rincian sebagai berikut:

The disposal of property, plant and equipment in 2007 represents sale of 368 m2 land and building on Jl. Gajah Mada No. 199, Jakarta Barat, to Mr. Tan Hermanto, Mr. Siswanto, and Mrs Hioe Lani Wijaya with details as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Harga jual 172.250.000 3.301.001.599 Selling price Nilai buku – (3.026.282.678) Book value Gain on sale of property, plant Laba penjualan aset tetap 172.250.000 274.718.921 and equipment

Pada tahun 2008, Perusahaan juga telah menjual seluruh aset tetap yang tidak digunakan, dari operasi dalam penghentian ,kecuali bangunan, kepada CV Tenang Jaya, dengan rincian sebagai berikut :

In 2008, the Company sold all unused property, plant and equipmentfrom discontinued operations, except for building, to CV Tenang Jaya, with details as follows:

2 0 0 8 Rp Harga jual 569.914.639 Selling price Nilai buku (1.217.779.859) Book value Rugi penjualan aset tetap yang tidak Loss on sale of unused property, plant digunakan (647.865.220) and equipment

Penyusutan aset tetap yang tidak digunakan dari operasi dalam penghentian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 179.074.456 pada tahun 2007, dicatat pada akun “Beban lain-lain”.

Depreciation of unused property, plant and equipment from discontinued operations amounting to RP 179,074,456 in 2007 is recorded as “Other expense”.

Page 69: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

29

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Pada tahun 2008, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 208.649.627.000, sedangkan pada tahun 2007, aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Tri Pakarta dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 132.345.500.000. Pihak manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko-risiko yang dipertanggungkan tersebut.

In 2008, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Tri Pakarta against losses by fire and other risks with total insurance coverage amounting to Rp 208,649,627,000,while in 2007, property, plant and equipment are covered by insurance with PT Asuransi Tri Pakarta with total insurance coverage amounting to Rp 132,345,500,000. The management believes that the amount of insurance coverage is adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

9. HUTANG BANK 9. BANK LOANS 2 0 0 8 2 0 0 7 Rp

Rp Perusahaan : The Company : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 279.592.710.206 133.579.543.264 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Anak Perusahaan : Subsidiary : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – 4.679.090.099 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah 279.592.710.206 138.258.633.363 Total

Pada tanggal 9 Oktober 2007, Perusahaan kembali mendapatkan tambahan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja dengan jumlah maksimum kredit yang diberikan adalah sebesar Rp 50.000.000.000, dengan tingkat bunga 12,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Oktober 2008. Pada tanggal 29 Mei 2008, perjanjian ini telah diperpanjang kembali terhitung sejak tanggal 9 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 20 September 2009 dengan tingkat bunga 11,5% pertahun, yang berlaku sampai dengan 25 Juni 2008. Pada tanggal 31 Desember 2008 tidak ada penggunaan fasilitas pinjaman oleh Perusahaan, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2007 jumlah fasilitas pinjaman yang digunakan adalah sebesar Rp 47.267.754.007.

On 9 October 2007, the Company obtained credit facilities for additional working capital from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with maximum credit limit amounting to Rp 50,000,000,000 This facility bears an interest of 12.5% per annum and maturity date of 9 October 2008. On 29 May 2008, this agreement was rolled over starting from 9 October 2008 up to20 September 2009 with an interest rate of 11.5% per annum and maturity date of 25 June 2008. As of 31 December 2008, there is no utilization of credit facilities by the Company. As of 31 December 2007, total credit facilities used by the Company amounted to Rp 47,267,754,007, respectively.

Pada tanggal 21 September 2007, Perusahaan mendapatkan

persetujuan perpanjangan dan tambahan fasilitas kredit modal kerja dan sekaligus tambahan fasilitas Letter Of Credit (L/C) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai tambahan modal kerja, sehingga jumlah maksimum fasilitas yang diberikan masing-masing menjadi sebesar AS$ 9.170.000 danAS$ 13.000.000, dengan tingkat bunga fasilitas kredit modal kerja sebesar 8% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2008.

On 21 September 2007, the Company obtained endorsement of credit facility extension and Letter of Credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for working capital purposes. The maximum credit under these facilties amounted to US$ 9,170,000 and US$ 13,000,000, respectively, with interest of 8% per annum, and maturity date of 20 September 2008.

Pada tanggal 29 Mei 2008, perjanjian ini telah di perpanjang kembali terhitung sejak tanggal 21 September 2008 sampai dengan tanggal 20 September 2009 dengan tingkat bunga 8% pertahun, yang berlaku sampai dengan 25 Juni 2008. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga telah mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50.000.000 sehingga jumlah fasilitas L/C yang diterima menjadi AS$ 63.000.000.

On 29 May 2008, this agreement was rolled over starting from 21 September 2008 up to 20 September 2009 with interest of 8% per annum, and will expire on 25 June 2008. At the same time, the Company also obtained additional letter of credit facility amounting to US$ 50,000,000 which made the total of credit facility obtained isamounting to US$ 63,000,000.

Page 70: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

30

9. HUTANG BANK (Lanjutan) 9. BANK LOANS (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 jumlah fasilitas pinjaman yang digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar AS$ 6.974.865,55 (setara dengan Rp 76.374.777.838) dan AS$ 9.163.583,11 (setara dengan Rp 86.311.789.257). Sementara itu, jumlah fasilitas L/C yang telah digunakan per tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar AS$ 9.604.996,07 (setara dengan Rp 105.174.707.032) dan Rp 98.043.225.336. Atas pembukaan fasilitas L/C tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar setoran jaminan sebesar 10% kepada Bank, dari setiap L/C yang dibuka dan akan dikembalikan kembali kepada Perusahaan setelah L/C dilunasi. Jumlah ini dicatat pada bagian piutang lain-lain (lihat Catatan 6).

As of 31 December 2008 and 2007 total credit facility used by the Company amounted to US$ 6,974,865.55 (equivalent to Rp 76,374,777,838) and US$ 9,163,583.11 (equivalent to Rp 86,311,789,257), respectively. L/C facility used as of 31 December 2008 amounting to US$ 9,604,996.07 (equivalent to Rp 105,174,707,032) and Rp 98,043,225,336, respectively. For L/C utilization, the Company paid margin deposit of 10% to bank for each L/C openings and will be returned to the Company after the L/C is fully paid. This amount is included in other receivable account (see Note 6).

Pada tanggal 21 September 2007, PT Prima Mitra Elektrindo yang juga merupakan Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit sebesar AS$ 500.000 dari Bank yang sama dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun dan selanjutnya tidak diperpanjang kembali setelah jatuh tempo pada tanggal 20 September 2008. Pada tanggal 31 Desember 2007 jumlah fasilitas pinjaman yang digunakan sebesar AS$ 496.771,43 (setara dengan Rp 4.679.090.099).

On 21 September 2007, PT Prima Mitra Elektrindo, a subsidiary, obtained credit facility amounting to US$ 500.000 from the same bank with interest of 8% per annum. This facility matured on 20 September 2008 and not extende. As of 31 December 2007 credit facility used amounted to US$ 496.771,43 (equivalent to Rp 4,679,090,099), respectively.

Dalam perjanjian-perjanjian pinjaman di atas terdapat beberapa

persyaratan dimana Perusahaan tidak diperbolehkan antara lain melakukan penggabungan usaha dan pelepasan usaha ke entitas lain, melakukan investasi atau penyertaan, membagikan laba dan membayar deviden. Pinjaman ini dijaminkan dengan tanah dan bangunan, mesin-mesin pabrik serta piutang usaha dan persediaan tertentu milik Perusahaan (lihat catatan 5, 7 dan 8).

In the above agreements, there are several limitations and condition whereas the Company is not permitted to merge and sell the business to other entities, invest, distribute income, and pay dividend. The loans were secured by certain Company’s land and building, factory machineries, account receivable and certain inventories (see Note 5,7 and 8).

10. HUTANG USAHA 10. TRADE PAYABLES 2 0 0 8 2 0 0 7 Rp

Rp

Pihak ketiga : Third parties :

PT Tembaga Mulia Semanan Tbk 52.745.519.036 30.018.976.694 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Daewoo International Corporation 19.575.950.669 − Daewoo International Corporation PT Karya Sumiden Indonesia 18.529.207.398 26.562.914.718 PT Karya Sumiden Indonesia Alcan Primary Metal Australia Pty., Ltd. 12.888.568.104 − Alcan Primary Metal Australia Pty., Ltd. LS Cable Ltd. 11.136.952.197 1.462.142.076 LS Cable Ltd. Rio Tinto Aluminium Limited 6.494.664.405 − Rio Tinto Aluminium Limited Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp 5 milyar) 27.992.370.706

65.804.879.705 Others (less than

Rp 5 billion)

149.363.232.515 123.848.913.193 Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa :

Related parties :

SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Jepang 309.641.951.468

166.571.341.345

SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., Japan

PT Alcarindo Prima 3.355.303.058 8.584.478.181 PT Alcarindo Prima

312.997.254.526 175.155.819.526 Jumlah 462.360.487.041 299.004.732.719 Total

Page 71: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

31

10. HUTANG USAHA (Lanjutan) 10. TRADE PAYABLES (Continued)

Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut: The details of trade payables based on currencies are as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Dolar Amerika Serikat United States Dollar AS$ 40.127.159,79 pada tahun 2008 dan

AS$ 27.972.795,42 pada tahun 2007 439.392.399.690

263.475.760.052 US$ 40,127,159.79 in 2008 and

US$ 27,972,795.42 in 2007

Rupiah 22.307.218.135 35.172.126.303 Rupiah Euro Euro EUR 17.242,06 pada tahun 2008 dan

EUR 8.741,65 pada tahun 2007 266.086.320

120.283.061 EUR 17,242.06 in 2008 and

EUR 8,741.65 in 2007

Yuan Cina China Yuan RMB 123.500 pada tahun 2008 226.082.805 – RMB 123,500 in 2008 Pounds Sterling Inggris British Pounds Sterling GBP 8.895,00 pada tahun 2008 dan

GBP 8.250,00 pada tahun 2007 140.563.327

155.133.907 GBP 8,895.00 in 2008 and

GBP 8,250.00 in 2007

Dolar Singapura Singapore Dollar Sin$ 3.698,62 pada tahun 2008 dan

Sin$ 12.523,01 pada tahun 2007 28.136.764

81.429.396 Sin$ 3,698.62 in 2008 and

Sin$ 12,523.01 in 2007

Jumlah 462.360.487.041 299.004.732.719 Total

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut : The details of aging trade payables are as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Belum jatuh tempo 318.790.875.958 206.692.852.233 Not yet due Telah jatuh tempo Over due 1 – 30 hari 21.281.718.836 37.950.229.049 1 – 30 days 31 – 60 hari 21.088.086.080 44.861.241.927 31 – 60 days Lebih dari 60 hari 101.199.806.167 9.500.409.510 More than 60 days

Jumlah 462.360.487.041 299.004.732.719 Total

11. PERPAJAKAN 11. TAXATION

a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Tax

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Anak Perusahaan Subsidiaries Pajak pertambahan nilai 1.050.568.970 165.773.200 Value added tax 1.050.568.970 165.773.200

Page 72: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

32

11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)

b. Hutang Pajak b. Taxes Payable

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Perusahaan The Company Pajak penghasilan pasal 21 760.807.991 2.881.159.931 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 23 115.760.572 8.374.730 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 25 482.258.002 – Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 26 2.412.654.389 2.412.654.389 Income tax article 26 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 300.000 300.000 Income tax article 4 (2) Pajak penghasilan pasal 29 – 54.001.725 Income tax arcticle 29 Pajak pertambahan nilai 5.123.429.703 2.762.280.050 Value added tax

Anak Perusahaan Subsidiaries Pajak penghasilan pasal 21 50.072.731 42.038.109 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 25 60.733.900 – Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 8.679.000 – Income tax article 4(2) Pajak penghasilan pasal 29 2.476.075.153 469.634.434 Income tax article 29

Jumlah 11.490.771.441 8.630.443.368 Total

c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate Income Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran laba fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

A reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income which were calculated by the Company for the years ended 31 December 2008 and 2007 is as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Laba sebelum taksiran pajak

penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian 10.653.288.061

77.182.609.215

Income before estimated income tax per the consolidated statements of income

Laba Anak Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan (11.503.061.326

) (2.384.915.333

)

Income of Subsidiaries before estimated income tax

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak Income (loss) before income tax penghasilan (849.773.265) 74.797.693.882 of the Company Penyesuaian fiskal terdiri dari: Fiscal adjustments consist of : Beda tetap : Permanent differences : Beban yang tidak diperkenankan dan

penghasilan tidak kena pajak 5.568.628.725 (718.206.888) Non deductible expenses

and non taxable income

Penghasilan yang pajaknya bersifat final (720.655.624

) (851.629.194

) Income subjected to final tax

4.847.973.101 (1.569.836.082) Beda waktu : Timing differences : Imbalan pasca kerja karyawan 1.165.276.813 3.170.959.771 Post employees’ benefits Penyisihan piutang ragu-ragu – 880.668.500 Doubtful accounts

1.165.276.813 4.051.628.271

Taksiran laba fiskal tahun berjalan 5.163.476.649

77.279.486.071

Current year estimated taxableincome

Koreksi fiskus atas rugi fiskal tahun 2005 (SKP) –

2.398.716.576

Tax correction on taxable loss forthe year 2005 (tax assessment)

Penghasilan kena pajak 5.163.476.649 79.678.202.647 Taxable income Pajak kini (dipindahkan) 1.531.542.995 23.885.960.600 Current tax (carried forward)

Page 73: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

33

11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)

c. Pajak Penghasilan Badan (Lanjutan) c. Corporate Income Tax (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Pajak kini (pindahan) 1.531.542.995 23.885.960.600 Current tax (brought forward) Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Pajak penghasilan pasal 22 (34.549.491.066) (18.864.627.299) Income tax article 22 Pajak penghasilan pasal 23 (25.528.100) (6.167.666) Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 25 (6.415.903.990) (4.961.163.910) Income tax article 25 Fiskal Luar Negeri (73.000.000) – Fiscal Tax

(41.063.923.156) (23.831.958.875) Pajak penghasilan (lebih) kurang bayar (39.532.380.161) 54.001.725 Income tax for (over) under payment

Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2008 dihitung

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak.

Estimated taxable income and current tax for the year 2008 are calculated based on estimated taxable income and reported in the Annual Tax Return to the office of tax services.

Taksiran laba fiskal dan pajak penghasilan kini tahun 2007 telah sesuai

dengan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan tahun yang bersangkutan.

Estimated taxable profit and current tax for year 2007 was in accordance with the Corporate income tax return.

d. Rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut : d. The details of estimated claims for income tax refund are as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7

Rp Rp 2008 39.532.380.161 − 2008

Jumlah 39.532.380.161 − Total

e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan e. Estimated Deferred Tax Income (Expenses)

Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan waktu adalah sebagai berikut :

The calculation of estimated deferred income tax due to timing differences are as follows :

2 0 0 8

31 Desember

2007

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi

konsolidasian

Penyesuaian

31 Desember 2008

As of 31 December

2007

Credit (charged) to the consolidated

statement of income

for the year

Adjustment

As of 31 December

2008

Rp Rp Rp Rp

Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets : Imbalan pasca kerja karyawan 5.058.387.642 349.583.044 (360.531.379 ) 5.047.439.307 Post-employment benefits Penyisihan piutang ragu-ragu 2.040.687.226 − (136.045.816 ) 1.904.641.410 Doubtful accounts

Aset pajak tangguhan

7.099.074.868 349.583.044 (496.577.195 ) 6.952.080.717 Deferred tax assets

Page 74: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

34

11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)

e. Taksiran Pajak Penghasilan Ditangguhkan (Lanjutan) e. Estimated Deferred Tax Income (Expenses) (Continued)

2 0 0 8

31 Desember

2007

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi

konsolidasian

Penyesuaian

31 Desember 2008

As of 31 December

2007

Credit (charged) to the consolidated

statement of income

for the year

Adjustment

As of 31 December

2008

Rp Rp Rp Rp Anak Perusahaan The Subsidiary Kewajiban pajak tangguhan : Deferred tax liabilities

Depreciaton of property, Penyusutan Aset tetap − 1.060.360 − 1.060.360 plant and equipment Kewajiban pajak tangguhan − 1.060.360 − 1.060.360 Deferred tax liabilities

2 0 0 7

31 Desember

2006

Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi

konsolidasian

31 Desember 2007

As of 31 December

2006

Credit (charged) to the consolidated

statement of income

for the year

As of 31 December

2007

Rp Rp Rp

Aset pajak tangguhan : Deferred tax assets : Imbalan pasca kerja karyawan 4.107.099.711 951.287.931 5.058.387.642 Post-employment benefit Penyisihan piutang ragu-ragu 1.776.486.676 264.200.550 2.040.687.226 Doubtful accounts

Aset pajak tangguhan 5.883.586.387 1.215.488.481 7.099.074.868 Deferred tax assets

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul

dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

The management believes that deferred tax assets arising from timing differences can be realized in the future periods.

Pada bulan September 2008, Pemerintah menetapkan peraturan pajak baru. Peraturan tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dimana akan dikenakan tarif 28% dalam perhitungan Pajak Badan. Tarif ini kemudian akan mengalami perubahan menjadi 25% di tahun 2010.

In September 2008, the government enacted an amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation’s will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting in 2010.

Page 75: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

35

11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)

f. Manfaat (beban) pajak f. Tax income (expenses)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Perusahaan The Company Manfaat (beban) pajak tangguhan (146.994.151) 1.215.488.481 Deferred tax income (expense) Beban pajak kini (1.531.542.995) (23.885.960.600) Current tax expense

(1.678.537.146) (22.670.472.119)

Anak Perusahaan Subsidiaries Beban pajak tangguhan (1.060.360) − Deferred tax expense Beban pajak kini (3.546.255.700) (794.524.900) Current tax expense

Beban pajak (5.225.853.206) (23.464.997.019) Tax expense

Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak Perusahaan dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalahsebagai berikut :

Reconciliation between the Company’s tax expense which was calculated by using applicable tax tariff is as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Tarif pajak yang berlaku 30% terhadap

laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan (272.431.980) 22.439.308.165

Tax tariff of 30% on income of the Company before income tax

Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Tax effect on non deductible calculated with fiscal :

Beban yang tidak diperkenankan dan Penghasilan tidak kena pajak 1.670.588.618

(215.462.066

)

Non deductible expenses and non taxable income

Penghasilan yang pajaknya bersifat final (216.196.687) (255.488.758) Income subjected to final tax

1.181.959.951 21.968.357.341

Penyesuaian atas kompensasi kerugian tahun – tahun sebelumnya −

702.114.778

Adjustment for loss compensation from previous years

Penyesuaian atas dampak perubahan tarif Adjustment for effect from changes on pajak 496.577.195 − tax rates Jumlah beban pajak Perusahaan 1.678.537.146 22.670.472.119 Company’s tax expense

g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessment Letters • Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak

pertambahan nilai dalam negeri untuk periode Pebruari 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00002/407/08/054/08 tanggal 16 Juni 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.684.439.104 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 16 Juli 2008.

• Pursuant to the process of restitution for overpayment of the Value Added Tax-local for February 2008, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00002/407/08/054/08dated on 16 June 2008, which approved the Company’s overpayment for VAT local amounting to Rp 7,684,439,104and was received by the Company on 16 July 2008.

Page 76: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

36

11. PERPAJAKAN (Lanjutan) 11. TAXATION (Continued)

g. Surat Ketetapan Pajak (Lanjutan) g. Tax Assessment Letters (Continued) • Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak

pertambahan nilai dalam negeri untuk periode Juni 2008, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00022/407/08/054/08 tanggal 22 Desember 2008 yang menyetujui kelebihan pembayaran PPN Dalam Negeri sebesar Rp 7.985.656.833 dan telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 23 Januari 2009.

• Pursuant to the process of restitution for overpayment of the Value Added Tax-local for June 2008, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00022/407/08/054/08 dated on 22 December 2008, which approved the Company’s overpayment for VAT local amounting to Rp 7,985,656,833 and was received by the Company on 23 January 2009.

• Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dalam negeri untuk periode April 2007, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00009/407/07/054/07 tanggal 3 September 2007 yang menyetujui kelebihan pembayaran PPN Dalam Negeri sebesar Rp 12.677.518.603 dan telah diterima pada tanggal 26 September 2007.

• Pursuant to the process of restitution for overpayment of the Value Added Tax-local for April 2007, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00009/407/07/054/07 dated on 3 September 2007, which approved the Company’s overpayment for VAT local amounting to Rp 12,677,518,603 and was received by the Company on 26 September 2007.

• Dalam rangka restitusi kelebihan pembayaran pajak penghasilan pasal 25 tahun 2005, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa telah menyelesaikan pemeriksaan dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak No. 00153/406/05/054/07 tanggal 14 Juni 2007 yang menetapkan dan menyetujui kelebihan pajak penghasilan badan sebesar Rp 8.055.736.053 (lebih kecil Rp 191.393.220 dari jumlah klaim) dan telah diterima pada tanggal 18 Juli 2007. Selisih sebesar Rp 191.393.220 telah dibebankan ke biaya tahun berjalan.

• Pursuant to the process of restitution for overpayment of the income tax article 25 for fiscal year 2005, the Indonesian Tax Authorities (Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa) completed an examination and issued Tax Assessment Letter No. 00153/406/05/054/07 dated on 14 June 2007, which approved the Company’s overpayment for corporate income tax amounting to Rp 8,055,736,053 (less by Rp 191,393,220 than total amount of claim) and was received by the Company on 18 July 2007. The difference of Rp 191,393,220 was charged to current expenses.

12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Listrik, telepon, air Electricity, telephone, water dan gas 965.784.612 1.025.133.324 and gasoline Gaji, upah , bonus dan tunjangan Salaries, wages, bonus and karyawan 344.925.000 5.714.196.352 allowances Beban ekspor, tender, pengadaan Export charges, tender, dan pengangkutan 264.962.322 253.857.100 installment and transportation Lain-lain – 5.000.000 Others Jumlah 1.575.671.934 6.998.186.776 Total

Page 77: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

37

13. UANG MUKA PELANGGAN 13. CUSTOMERS’ DEPOSITS

Uang muka pelanggan adalah penerimaan atas sejumlah uang dari pelanggan atas penjualan yang belum terealisasi. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, uang muka yang diterima dari pelanggan, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar Rp 73.919.843.211 dan Rp 24.744.053.138

Customers’ deposits account represents money received in advance for the sales order not yet shipped. As of 31 December 2008 and 2007, customers’ deposits, excluding related parties, amounted to Rp 73,919,843,211 dan Rp 24,744,053,138, respectively.

14. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA 14. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS Perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja karyawan yang dihitung oleh aktuaris PT Sienco Aktuarindo Utama pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta beban imbalan pasca kerja karyawan yang tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut :

Post-employment benefit obligations which was calculated by actuary PT Sienco Aktuarindo Utama on 31 December 2008 and 2007 and provision for post-employment benefits recorded in the consolidated financial statements for the years ended are as follows :

a. Kewajiban imbalan pasca kerja a. Post-employment benefit obligations

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang Present value of employees’ benefit seluruhnya tidak didanai 21.116.584.035 20.019.435.161 obligations which are not funded Biaya jasa lalu yang belum diamortisasi (2.091.102.034) (2.510.945.122) Unamortized past service costs Kerugian aktuaria yang tidak diakui (998.913.047) (647.197.898) Unrecognized actuarial losses Nilai bersih kewajiban yang diakui 18.026.568.954 16.861.292.141 Net recognized liabilities

b. Beban imbalan pasca kerja karyawan b. Employment benefit expenses

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Beban bunga 1.213.366.884 1.633.377.782 Interest expenses Beban jasa kini 1.884.330.341 1.807.394.601 Current service expenses Amortisasi biaya masa lalu 419.843.088 419.843.088 Amortization of past service cost Pembayaran imbalan pasca kerja (2.352.263.500) (689.655.700) Payment of employees’ benefits Beban yang diakui pada tahun berjalan 1.165.276.813 3.170.959.771 Recognized expenses for current year

Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebutadalah sebagai berikut :

Major assumptions used actuarial calculation are as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 - Tingkat diskonto : 12% per tahun 10% per tahun - Discount rate : 12% per annum 10% per annum - Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% per tahun 8% per tahun - Salaries increased rate : 8% per annum 8% per annum - Tingkat mortalita : Tabel Commissioners Standard Ordinary Tabel Commissioners Standard Ordinary Mortality − 1980 Mortality – 1958 - Mortality rate : Table Commissioners Standard Ordinary Table Commissioners Standard Ordinary Mortality − 1980 Mortality – 1958 - Usia pension : 55 tahun 55 tahun - Retirement age : 55 years 55 years - Metode : Projected Unit Credit Projected Unit Credit - Method : Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Page 78: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

38

15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal31 Desember 2008 dan 2007 berdasarkan catatan yang dibuat olehPT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2008 and 2007 based on the shareholders’ list issued by the Stock Administrative Office of listed shares of the Company, PT EDI Indonesia, is as follows :

2 0 0 8 Lembar Persentase saham kepemilikan Jumlah Number of Percentage Pemegang saham shares of ownership Total Shareholders % Rp Perfect Prospect Ltd., Singapura 240.588.656 28,95 120.294.328.000 Perfect Prospect Ltd., Singapore

SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang 83.302.033

10,02 41.651.016.500SWCC Showa Holdings

Co., Ltd., Japan Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 507.229.830 61,03 253.614.915.000 Others (below 5% each) Jumlah 831.120.519 100,00 415.560.259.500 Total

2 0 0 7 Lembar Persentase saham kepemilikan Jumlah Number of Percentage Pemegang saham shares of ownership Total Shareholders % Rp Perfect Prospect Ltd., Singapura 240.588.656 28,95 120.294.328.000 Perfect Prospect Ltd., Singapore

SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang 78.502.033

9,45 39.251.016.500SWCC Showa Holdings

Co., Ltd., Japan Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 512.029.830 61,60 256.014.915.000 Others (below 5% each) Jumlah 831.120.519 100,00 415.560.259.500 Total

Pada tanggal 17 Maret 2006, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) telah menyetujui peningkatan modal Perusahaan dari Rp 250.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000 dan meningkatkan modal ditempatkan atau disetor dari Rp 63.000.000.000 menjadi Rp 415.560.259.500. Peningkatan modal Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-11987 HT.01.04.TH.2006 tanggal 27 April 2006.

On 17 March 2006, At the Extraordinary Shareholders Meeting (RUPSLB), the shareholders agreed to increase the Company’s capital from Rp 250,000,000,000 to Rp 1,000,000,000,000, and to increase the issued and fully paid-up capital from Rp 63,000,000,000 to Rp 415,560,259,500. The increase of the Company’s capital was approved by Minister of Law and Human Rights in decision letter No. C-11987 HT.01.04.TH.2006 dated 27 April 2006.

Page 79: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

39

15. MODAL SAHAM (Lanjutan) 15. SHARE CAPITAL (Continued)

Komisaris dan direksi yang memiliki saham Perusahaan per31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

The commissioners and directors who are also shareholders of the Company as of 31December 2008 and 2007 are as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Jumlah saham Jumlah saham Number of shares Number of shares Presiden Komisaris : President Commissioner : Chandra Gunawan 3.805.356 4.975.856 Chandra Gunawan Komisaris : Commissioner : Budinata Atmadja 5.294.710 5.294.710 Budinata Atmadja Presiden Direktur : President Director : Ferry Tjandrawinata 903.135 903.135 Ferry Tjandrawinata Direktur : Directors : Michael Tjandrawinata 285.635 285.635 Michael Tjandrawinata Rusmin Cahyadi *) – 14.400 Rusmin Cahyadi *)

*) Pada tanggal 5 Juni 2008, sesuai dengan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham yang diaktakan secara resmi oleh Ny. PoerbaningsihAdi Warsito SH, No. 31, Rusmin Cahyadi resmi tidak menjabat sebagaiDirektur Perusahaan (lihat Catatan 1a dan e).

*) On 5 June 2008, at the Annual General Meeting of Shareholders, Mr Rusmin Cahyadi officially resigned as member of Board of Directors of the Company. This was notarized by Mrs. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 31 (see Notes 1a and e).

Pada tanggal 6 Maret 2008, Chandra Gunawan selaku PresidenKomisaris Perusahaan, telah menjual sebagian sahamnya sebanyak1.170.500 lembar saham dengan harga jual Rp. 725 per lembarsaham, sehingga mengubah kepemilikan sahamnya dari 4.975.856 lembar saham menjadi 3.805.356 lembar saham.

On 6 March 2008, Mr. Chandra Gunawan, President Commissioner, sold 1,170,000 shares with selling price of Rp 725 par value, thereby, his ownership decreased from 4,975,856 shares to 3,805,356 shares.

16. AGIO SAHAM 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, saldo akun ini sebesarRp 940.000.000 adalah sebagai berikut :

The balance of this account as of 31 December 2008 and 2007 amounting to Rp 940,000,000 arises from the following :

Rp Selisih antara jumlah nilai nominal dari 3.080.000 saham

baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana pada tahun 1990 dengan hasil yang diterima 16.940.000.000

Difference between the total par value of 3,080,000 new

shares issued in connection with the Initial Public Offering in 1990 and the related total proceeds received

Selisih antara jumlah nilai nominal dari 6.000.000 saham

baru yang diterbitkan sehubungan dengan Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima 21.000.000.000

Difference between the total par value of 6,000,000 new shares issued in connection with the Right Issue in 1994

and the related total proceeds received Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian

saham bonus pada tahun 1994 (16.000.000.000 )

Capitalization of additional paid-in capital to capital stock through distribution of bonus shares in 1994

Kapitalisasi agio saham ke modal saham melalui pembagian

saham bonus pada tahun 1996 (21.000.000.000

)

Capitalization of additional paid-in capital to capital stock

through distribution of bonus shares in 1996 Saldo 940.000.000 Balance

Page 80: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

40

17. CADANGAN UMUM 17. GENERAL RESERVE

Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatasmengharuskan Perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihancadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yangditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan belum membentukcadangan umum sebagaimana dinyatakan oleh Undang-undang.

The Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 requires companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid-up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided. As of 31 December 2008 the Company has not yet established a general reserve.

18. PENJUALAN BERSIH 18. NET SALES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Penjualan lokal 1.496.421.643.918 921.500.735.355 Local Penjualan ekspor 771.062.680.992 437.147.464.258 Export

Jumlah 2.267.484.324.910 1.358.648.199.613 Total

Pada tahun 2008 dan 2007 tidak ada penjualan kepada satupelanggan, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa,dengan jumlah akumulasi nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih 2008 dan 2007.

In 2008 and 2007, there were no sales to customer, other than to its related parties, with cumulative annual amounts exceeded 10% of net sales in 2008 and 2007.

Sebesar Rp 916.171.689.345 dan Rp 543.383.662.271 atau 40,40%

dan 39,95% dari jumlah penjualan bersih merupakan penjualankepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007 (lihat catatan 24).

Sales to customers amounting to Rp 916,171,689,345 and Rp 543,383,662,271 or 40.40% and 39.95% of net sales represented sales to related parties for the years ended 2008 and 2007, respectively (see note 24).

Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah sebagai berikut :

The details of sales to related parties are as follows :

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd., SWCC Showa Cable Systems Co., Jepang 558.066.707.260 333.270.110.238 Ltd., Japan PT Alcarindo Prima 310.011.791.222 174.946.671.032 PT Alcarindo Prima PT Kawat Mas Prakasa 48.093.190.863 35.166.881.001 PT Kawat Mas Prakasa

Jumlah 916.171.689.345 543.383.662.271 Total

19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF GOODS SOLD

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Bahan baku yang digunakan 1.843.713.274.266 1.196.577.333.234 Raw materials used Beban pabrikasi 71.487.281.222 48.085.284.207 Manufacturing overhead Upah langsung 12.638.097.250 10.005.715.987 Direct labor

Beban produksi (dipindahkan) 1.927.838.652.738 1.254.668.333.428 Manufacturing cost (carried forward)

Page 81: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

41

19. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 19. COST OF GOODS SOLD (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Beban produksi (pindahan) 1.927.838.652.738 1.254.668.333.428 Manufacturing cost (brought forward) Persediaan barang dalam

proses

Work in process

Awal tahun 101.972.821.505 43.896.950.161 At beginning of year Akhir tahun (73.045.899.379) (101.972.821.505) At end of year Beban pokok produksi 1.956.765.574.864 1.196.592.462.084 Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods Awal tahun 100.454.995.707 44.300.186.584 At beginning of year Pembelian 93.839.370.500 40.864.330.134 Purchases Akhir tahun (137.959.939.707) (100.454.995.707) At end of year Jumlah Beban Pokok Penjualan 2.013.100.001.364 1.181.301.983.095 Total Cost of Goods Sold

Dalam tahun 2008 dan 2007, tidak ada pembelian dari satupemasok, selain pihak yang mempunyai hubungan istimewa denganjumlah akumulasi nilai pembelian tahunan melebihi 10% darijumlah pembelian bersih tahun 2008 dan 2007.

In the year 2008 and 2007, there were no purchases from supplier, other than from its related parties, with cumulative annual amount exceeded 10% of net purchases in the year 2008 and 2007.

Sebesar Rp 1.060.611.227.053 dan Rp 762.174.477.512 atau55,13% dan 60,92% dari jumlah pembelian bersih merupakanpembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007 (lihat Catatan 24)

Purchases from suppliers amounting to Rp 1,060,611,227,053 and Rp 762,174,477,512 or 55.13% and 60.92% of net purchases represented purchases from related parties for the years ended 2008 and 2007, respectively (see Note 24).

20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp Ekspor 34.938.364.258 17.358.173.710 Export Tender dan inspeksi 12.204.381.250 11.834.082.523 Tender and inspection Distribusi 10.217.335.175 9.415.069.606 Distribution Komisi penjualan 4.914.488.622 1.563.698.317 Sales Commission Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 4.636.489.843 4.510.412.290 Salaries, wages and allowances Representasi dan jamuan 3.976.953.169 2.062.261.721 Representation and entertainment Perjalanan 1.739.374.210 1.760.506.410 Traveling Denda keterlambatan 1.049.062.108 170.819.091 Penalty Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 1 milyar) 2.789.514.149

1.905.097.892Others (below Rp 1

billion each)

Jumlah 76.465.962.784 50.580.121.560 Total

Page 82: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

42

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2 0 0 8 2 0 0 7 Rp Rp

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 17.963.870.988 18.920.457.226 Salaries, wages and allowances Administrasi bank 5.242.547.401 1.370.937.989 Bank charges Representasi dan jamuan 2.328.853.362 1.227.428.360 Representation and entertainment Penyusutan 2.031.281.353 927.106.085 Depreciation Kendaraan 1.428.466.238 1.211.011.591 Vehicles Honorarium tenaga ahli 1.279.881.319 1.393.777.518 Professional fees Keperluan kantor 1.170.031.703 443.969.860 Office supplies Imbalan pasca kerja karyawan 1.165.276.813 3.170.959.771 Post-employment benefit Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp 1 milyar) 4.672.435.812

3.014.531.588Others (below Rp 1

billion each)

Jumlah 37.282.644.989 31.680.179.988 Total

22. LABA BERSIH PER SAHAM 22. EARNINGS PER SHARE

Berikut adalah perhitungan laba per saham dasar per 31 Desember 2008 dan 2007 :

The calculation of basic earnings per share as of 31 December 2008 and 2007 are as follows :

Jumlah lembar saham Nilai laba Laba bersih yang beredar per saham Number of Earnings Net income outstanding shares per share

2 0 0 8

Rp Lembar saham/

Number of shares

Rp 2 0 0 8 Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share Laba saham bersih tersedia untuk Basic earnings per share available pemegang saham biasa 5.237.984.355 831.120.519 6,30 for common shareholders

Jumlah lembar saham Nilai laba Laba bersih yang beredar per saham Number of Earnings Net income outstanding shares per share

2 0 0 7

Rp Lembar saham/

Number of shares

Rp 2 0 0 7 Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share Laba saham bersih tersedia untuk Basic earnings per share available pemegang saham biasa 53.701.224.001 831.120.519 64,61 for common shareholders

Page 83: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

43

23. INFORMASI SEGMEN USAHA 23. SEGMENT INFORMATION Informasi kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan ke

dalam segmen primer dan sekunder adalah sebagai berikut : Information of the Company and Subsidiaries’ activity are classified into

primary segment and secondary segment as follows :

2008

(Dalam Ribuan Rupiah) Kabel

Listrik Kabel

Telekomunikasi Kabel Fiber

Optik Kawat

Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fiber Optic Cable Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER)

SEGMENT INFORMATION (PRIMARY)

Penjualan segmen Segment sales

Penjualan eksternal 1.698.485.985 65.295.934 228.354.246 252.328.129 181.117.020 (158.096.989) 2.267.484.325 External sales

Hasil segmen Segment income

Hasil segmen 175.966.928 9.666.911 35.521.302 15.536.015 17.693.168 254.384.324 Segment income

Biaya usaha (6.822.757) (6.822.757) Operating expenses

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 298.926 (106.925.851)

Unallocated operating expenses

Laba usaha 140.635.716 Operating income

Pendapatan lain-lain 632.652 (298.926) 333.726 Other income

Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

(7.766.222

) (130.316.154

)

Unallocated other expenses

Beban pajak (3.547.316) (3.547.316) Tax expenses

Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan

(1.678.537

)

Unallocated tax expenses

Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan

(189.451

)

Minority interest in net income of Subsidiaries

Laba bersih 5.237.984 Net income

Page 84: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

44

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2008 (Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel Listrik

Kabel Telekomunikasi

Kabel FiberOptik

Kawat Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fibre Optic Cable

Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Neraca Balance sheet Aset segmen Segment assets

Kas dan setara kas 11.129.560 11.129.560Cash and cash equivalents Piutang usaha 42.787.477 (1.214.365) 41.573.112Trade receivables Persediaan 95.323.525 12.650.523 32.115.487 51.175.714 19.740.590 211.005.839Inventories Pajak dibayar dimuka 1.050.569 1.050.569Prepaid taxes Aset tetap, bersih 55.809.665 24.718.943 37.433.035 18.363.068 1.326.948 137.651.659Property, plant and equipment, net Aset yang tidak dapat dialokasikan 8.993.287 (71.860.885) 762.717.094Unallocated assets

Jumlah aset 151.133.190 37.369.466 69.548.522 69.538.782 85.028.431 (73.075.250) 1.165.127.833Total assets Kewajiban segment 71.575.828 (53.791.148) 17.784.680 Segment liabilities Kewajiban segmen yang tidak (6.101.545) 831.998.025

dapat dialokasikan Unallocated segment liabilities

Jumlah kewajiban 849.782.705 Total liabilities Informasi lain Other information Pengeluaran modal Capital expenditures

Pengeluaran modal 35.925.076 372.257 33.680.760 8.950.547 301.526 79.230.166Capital expenditures Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 10.685.953 Unallocated capital expenditures

Jumlah pengeluaran modal 89.916.119 Total capital expenditures

Page 85: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

45

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2008 (Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel Listrik

Kabel Telekomunikasi

Kabel FiberOptik

Kawat Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fibre Optic Cable

Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Penyusutan Depreciation

Penyusutan 7.231.582 3.269.867 3.273.269 2.067.211 127.231 15.969.160 Depreciation Penyusutan tidak dapat dialokasikan 1.904.050 Unallocated depreciation

Jumlah penyusutan 17.873.210 Total depreciation

2008 (Dalam Ribuan Rupiah)

Dalam negeri

Luar negeri

Jumlah

(In thousand Rupiah) Domestic Abroad Total Rp 000 Rp 000 Rp 000 INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER)

GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY)

Penjualan segmen 1.496.421.644 771.062.681 2.267.484.325Segment sales Aset segmen 1.099.089.097 66.038.736 1.165.127.833Segment assets Kewajiban segmen 478.692.601 371.090.104 849.782.705Segment liabilities Pengeluaran modal 50.856.801 39.059.318 89.916.119Capital expenditures

Page 86: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

46

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2007 (Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel Listrik

Kabel Telekomunikasi

Kabel FiberOptik

Kawat Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fiber Optic Cable Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 INFORMASI SEGMEN USAHA (PRIMER)

SEGMENT INFORMATION (PRIMARY)

Penjualan segmen Segment sales

Penjualan eksternal 933.782.925 144.817.324 78.933.452 186.840.063 80.118.887 (65.844.451) 1.358.648.200 External sales

Hasil segmen Segment income

Hasil segmen 100.981.664 23.524.876 21.087.446 26.184.765 5.567.466 177.346.217 Segment income

Biaya usaha (4.211.306) (4.211.306) Operating expenses

Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan 870.429 (78.048.996)

Unallocated operating expenses

Laba usaha 95.085.915 Operating income

Beban lain-lain 1.028.755 (2.444.431) (1.415.676) Other expenses

Beban lain-lain yang tidak dapat dialokasikan

(16.487.629

)

Unallocated other expenses

Beban pajak (794.525) (794.525) Tax expenses

Beban pajak yang tidak dapat dialokasikan

(22.670.472

)

Unallocated tax expenses

Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan

(16.388

)

Minority interest in net income of Subsidiaries

Laba bersih 53.701.225 Net income

Page 87: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

47

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2007 (Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel Listrik

Kabel Telekomunikasi

Kabel FiberOptik

Kawat Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fibre Optic Cable

Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Neraca Balance sheet Aset segmen Segment assets

Kas dan setara kas 5.836.299 5.836.299Cash and cash equivalents Piutang usaha 31.543.628 (12.905.807) 18.637.821Trade receivables Persediaan 132.898.883 11.748.077 8.238.264 45.313.241 4.229.352 202.427.817Inventories Pajak dibayar dimuka 234.407 234.407Prepaid taxes Aset tetap, bersih 29.877.324 21.792.382 7.423.226 11.751.579 1.152.653 71.997.164Property, plant and equipment, net

Aset yang tidak dapat dialokasikan 963.2700 (30.189.178) 505.940.462Unallocated assets

Jumlah aset 162.776.207 33.540.459 15.661.490 57.064.820 43.959.609 (43.094.985) 805.073.970Total assets Kewajiban segment 39.712.7510 (25.078.422) 14.634.329 Segment liabilities Kewajiban segmen yang tidak

dapat dialokasikan (13.850.228) 481.536.715 Unallocated segment liabilities

Jumlah kewajiban 496.171.044 Total liabilities Informasi lain Other information Pengeluaran modal Capital expenditures

Pengeluaran modal 15.786.755 1.665.150 1.458.142 7.883.356 1.008.577 27.801.980Capital expenditures Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 6.493.287 Unallocated capital expenditures

Jumlah pengeluaran modal 34.295.267 Total capital expenditures

Page 88: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

48

23. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 23. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2007 (Dalam Ribuan Rupiah)

Kabel Listrik

Kabel Telekomunikasi

Kabel FiberOptik

Kawat Tembaga

Perdagangan

Eliminasi Jumlah

(In thousand Rupiah)

Power Cable

TelecommunicationCable

Fibre Optic Cable

Copper Wire Trading

Elimination Total

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Penyusutan Depreciation

Penyusutan 3.556.935 3.172.294 1.063.821 982.848 55.423 8.831.321 Depreciation Penyusutan tidak dapat dialokasikan 871.683 Unallocated depreciation

Jumlah penyusutan 9.703.004 Total depreciation

2007 (Dalam Ribuan Rupiah)

Dalam negeri

Luar negeri

Jumlah

(In thousand Rupiah) Domestic Abroad Total Rp 000 Rp 000 Rp 000 INFORMASI SEGMEN GEOGRAFIS (SEKUNDER)

GEOGRAPHICAL SEGMENT INFORMATION (SECONDARY)

Penjualan segmen 921.500.735 437.147.465 1.358.648.200Segment sales Aset segmen 751.322.249 53.751.721 805.073.970Segment assets Kewajiban segmen 313.868.709 182.302.335 496.171.044Segment liabilities Pengeluaran modal 24.747.111 9.548.156 34.295.267Capital expenditures

Page 89: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

49

24. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN 24. TRANSACTIONS AND BALANCES PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN WITH RELATED PARTIES ISTIMEWA

Sifat dan transaksi yang mempunyai hubungan istimewa : Nature and transactions with related parties :

Nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sifat hubungan istimewa Transaksi Name of related parties Nature of related parties Transactions Pemegang sahamnya sama : Same stockholder : SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Jepang (Showa Holdings)

Perusahaan asosiasi

Piutang lain-lain

SWCC Showa Holdings Co., Ltd., Japan (Showa Holdings)

Associated company

Other receivables.

Manajemennya sama : Same management : SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. (Showa Cable) Perusahaan asosiasi Pembelian bahan baku, royalti dan penjualan SWCC Showa Cable Systems Co., Ltd. (Showa Cable) Associated company Raw material purchases, royalty and sales PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP) Perusahaan asosiasi Pembelian bahan baku, penjualan kawat

tembaga, batangan dan kabel listrik Penjualan aset tetap

PT Kawat Mas Prakasa (PT KMP) Associated company Raw material purchases, sales of copper wire, rod and power cable Sales of property, plant and equipment

PT Alcarindo Prima (PT ACP) Perusahaan asosiasi Pembelian bahan baku dan penjualan PT Alcarindo Prima (PT ACP) Associated company Raw material purchases and sales Persentase terhadap

jumlah aset/ kewajiban/ pendapatan/beban

Percentage to total assets/liabilities/

revenues/ expenses

2 0 0 8 2 0 0 7 2008 2007 Rp Rp % %

Piutang usaha Trade receivables PT KMP 4.115.569.594 2.017.757.990 0,35 0,25 PT KMP 4.115.569.594 2.017.757.990 0,35 0,25

Page 90: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

50

24. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN 24. TRANSACTIONS AND BALANCES PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN WITH RELATED PARTIES (Continued) ISTIMEWA (Lanjutan)

Persentase terhadap

jumlah aset/ kewajiban/ pendapatan/beban

Percentage to total assets/liabilities/

revenues/ expenses

2 0 0 8 2 0 0 7 2008 2007 Rp Rp % %

Piutang lain-lain Other receivables Showa Holding 147.060.304 435.985.105 0,01 0,05 Showa Holding PT ACP 235.037.774 220.428.732 0,02 0,03 PT ACP 382.098.078 656.413.837 0,03 0,08 Uang muka pembelian Advance payment to supplier Showa Cable – 180.055.613 – 0,02 Showa Cable – 180.055.613 – 0,02 Aset tidak lancar lainnya Other non-current assets Piutang karyawan 463.293.936 331.019.143 0,04 0,04 Due from employees

Hutang usaha Trade payables Showa Cable 309.641.951.468 166.571.341.345 36,44 33,57 Showa Cable PT ACP 3.355.303.058 8.584.478.181 0,39 1,73 PT ACP 312.997.254.526 175.155.819.526 36,83 35,30

Penjualan, bersih Net sales Showa Cable 558.066.707.260 333.270.110.238 24,61 24,79 Showa Cable PT ACP 310.011.791.222 174.946.671.032 13,67 13,01 PT ACP PT KMP 48.093.190.863 35.166.881.001 2,12 2,62 PT KMP 916.171.689.345 543.383.662.271 40,4 40,42 Pembelian bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang

Purchases of raw materials, supplies and spare parts

Showa Cable 702.139.722.206 505.828.206.947 36,50 40,43 Showa Cable PT ACP 315.916.574.805 218.975.986.827 16,42 17,50 PT ACP PT KMP 42.554.930.042 37.370.283.738 2,21 2,99 PT KMP 1.060.611.227.053 762.174.477.512 55,13 60,92

Page 91: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

51

25. KONDISI PEREKONOMIAN 25. ECONOMIC CONDITION

Di tahun 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat penjualan sebesar Rp 2,27 triliun atau meningkat 66,89% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 1,36 triliun. Selama tiga tahun terakhir, Perusahaan telah mencatat kenaikan penjualan dari Rp 919,54 miliar di tahun 2006 menjadi Rp 2,24 triliun di tahun 2008 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 56,23%. Pertumbuhan penjualan dapat tercapai berkat usaha strategis Perusahaan yang secara terus-menerus berupaya untuk meningkatkan ekspor dan memperluas pasar dalam negeri. Perusahaan dan Anak Perusahaanhampir mencapai target penjualan yang sebesar Rp 2,3 triliun.

In 2008, the Company and Subsidiaries reported sales of Rp 2.27 trillion or increased of 66.89% compared to 2007 of Rp 1.36 trillion. For the last three years, the Company and Subsidiairies’ sales have increased from Rp 919.54 billion in 2006 to Rp 2.24 trillion in 2008 with an average annual growth of 56.23%. The sales growth was achieved through continuous strategic efforts to increase export and enhance local market presence. As a result, the Company and Subsidiaries’ sales almost achieved the sales target of Rp 2.3 trillion.

Peningkatan penjualan sebagian besar berasal dari penjualan ekspor terutama kabel tegangan menengah ke Negara-negara Timur Tengah. Di samping itu, penjualan aluminium konduktor juga meningkat pesat seiring bergulirnya Program Percepatan Pembangkit Listrik 10.000 MW oleh Pemerintah di tahun 2008. Penjualan kabel serat optik juga meningkat dengan dibangunnya jaringan backbone dan proyek Metro Junction oleh PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Indonesia Comnet Plus. Perusahaan dan Anak Perusahaan berusaha untuk menyediakan kabel bermutu tinggi dengan harga bersaing serta layanan purna jual yang memuaskan yang meliputi pelayanan pemeliharaan untuk meningkatkan pangsa pasar kabel serat optik dan menjadi industri kabel terkemuka.

The increase in sales was mainly derived from export, especially for medium voltage cable sales, to Middle East Countries. In addition aluminum conductor also increased significantly as the government has implemented Crash Program of 10,000 MW Power Plant Project in 2008. Fiber Optic sales also increased with the construction of backbone network and Metro Junction project of PT Telkom Indonesia Tbk and PT Indonesia Comnet Plus. The Company and Subsidiaries strive to provide high quality cable, competitive price, excellent after sales service which includes maintenance service to increase its fiber optic market share andto become the leader in the industry.

Di sektor properti, Perusahaan berusaha bersaing dengan pabrik-pabrik lain dengan memproduksi kabel yang bermutu tinggi, pengiriman yang tepat waktu, meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distributor untuk memenuhi kebutuhan pasar. Meskipun krisis ekonomi juga berdampak buruk terhadap sektor properti, diharapkan kondisi ini akan membaik seiring dengan kebijakan pemerintah menurunkan suku bunga Bank Indonesia (SBI) dan memberikan paket-paket stimulus untuk menghadapi perekonomian yang melambat.

In the property sector, the Company has strategies to compete with other manufacturers by providing good quality cable, on-time delivery, increasing its production capacity and broaden its distributor line to fulfill the market demand. Although the economy crisis has adversely affected the property sector, the condition is expected to be improving as the government starts to lower the interest rate (SBI) and prepare stimulus package to over come economy slowdown.

Di tahun 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan membukukan laba kotor sebesar Rp 254,38 miliar atau 11,22 % terhadap penjualan, laba usaha sebesar Rp 140,63 miliar atau 6,20 % terhadap penjualan, EBITDA sebesar Rp 158,51 miliar dan laba bersih sebesar Rp 5,24 miliar atau 0,23 % terhadap penjualan. Dibandingkan dengan tahun 2007, laba kotor Perusahaan dan Anak Perusahaan meningkat sebesar 43,44 %, laba usaha sebesar 47,90 %, dan EBITDA sebesar 51,26 % sedangkan laba bersih menurun sebesar 90,25 %. Penurunan laba bersih disebabkan adanya kerugian selisih kurs yang cukup besar akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dari Rp 9.419/AS$ di 2007 menjadi Rp 10.950/AS$ di tahun 2008. Perusahaan dan Anak Perusahaan terus-menerus melakukan efisiensi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kapasitas produksi, mengurangi scrap melalui berbagai proses perbaikan, memperluas pasar ekspor dan mengatur arus kas secara optimal. Pada bulan Nopember 2008, Perusahaan berhasil mendapatkan sertifikat KEMA untuk kabel ekspor dari Nederland.

In 2008, the Company and Subsidiaries reported gross profit of Rp 254.38 billion or 11.22% of sales, operating income of Rp140.63 billion or 6.20% of sales, EBITDA of Rp 158.51 billion and net income of Rp 5.24 billion or 0.23% of sales. Comparing to 2007, the Company and Subsidiaries’ gross profit increased by 43.44%, operating income increased by 47.90%, EBITDA went up to 51.26%, and net income decreased by 90.25%. The decline in the Company and Subsidiaries net income due to significant foreign exchange loss as a result of the depreciation of Rupiah from Rp 9,419/US$ in 2007 to Rp 10,950/US$ in 2008. The Company and Subsidiaries continuously increase its efficiency by enhancing its human resource values, increasing production capacity, reducing waste of production through various process improvements, expanding its export market and managing its cash flow optimally. The Company has successfully obtained KEMA certificate from Netherland in November 2008 for cable export.

Di bulan Mei 2008, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas L/C sebesar AS$ 50 juta untuk mendukung peningkatan penjualan, sehingga total fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas L/C, menjadi masing-masing sebesar AS$ 9,17 juta dan AS$ 63 juta.

In May 2008, the Company obtained additional L/C facility amounting toUS$ 50 million to accommodate the increase in sales, as such the maximum facility line of working capital loan and L/C facility becomes US$ 9.17 million and US$ 63 million, respectively.

Page 92: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

52

25. KONDISI PEREKONOMIAN (Lanjutan) 25. ECONOMIC CONDITION (Continued)

Krisis keuangan dunia akan berdampak negatif terhadap perekonomian negara kita dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2009 turun menjadi sekitar 4 - 4,5%. Penyelenggaraan Pemilu Presiden pada pertengahan tahun 2009, mengakibatkan timbulnya ketidakpastian di dunia politik dan berharap Pemerintah akan terus melanjutkan proyek pembangkit listrik 10.000 MW dan mempersiapkan prospek konstruksi jalur transmisi dan distribusi. Sementara untuk sektor telekomunikasi, kami optimis PT. Telkom Indonesia Tbk dan operator telepon lainnya akan melanjutkan konstruksi jaringan kabel serat optik meskipun beberapa proyek akan mengalami penundaan.

The world financial crisis will negatively affect our country’s economy, where the economic growth is forecasted to decrease to 4-4.5% in the year 2009. As Presidential Election will be held in mid year 2009, there may be uncertainties in the political arena, and hope that the government will continue to proceed with the 10,000 MW power plant project, paving the prospect of construction of transmission lines and distribution lines. For telecommunication sector, we are optimistic that PT Telkom Indonesia Tbk and other telecom operators will continue the construction of fiber optic network although some projects may be postponed.

Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi resesi ekonomi global dan ketidakpastian di tahun 2009, antara lain dengan melakukan efisiensi biaya, meningkatkan penjualan ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, dan yang paling penting adalah menjamin likuiditas dan memperkecil kerugian nilai tukar mata uang asing. Kami yakin Perusahaan mampu melalui tantangan di tahun mendatang dengan kerjasama tim yang tangguh, strategi yang terencana dengan matang dan koordinasi yang baik antar departemen.

The Company and Subsidiaries has developed some strategies to face the global economic recession and uncertainties in 2009: such as focusing on cost efficiency, increasing export sales to other Middle East countries, and most importantly assuring liquidity and minimizing foreign exchange loss. We are confident that we can go through this challenging year through strong team work, well-planned strategies and excellent coordination across the departments.

26. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM 26. ASSETS AND LIABILITIES IN MATA UANG ASING FOREIGN CURRENCY

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uangasing yang signifikan, sebagai berikut :

As of 31 December 2008 and 2007, the Company and Subsidiaries’ havesignificant outstanding monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:

2 0 0 8 2 0 0 7 Mata uang Dalam ekuivalen Mata uang Dalam ekuivalen asing Rupiah asing Rupiah Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in currency Rupiah currency Rupiah Rp Rp Aset AssetsAset lancar Current assets

Kas dan setara kas AS$ 674.437,47 7.385.090.281 883.252,86 8.319.358.718 Cash and cash equivalents EUR 180.792,76 2.790.066.189 − − Investasi jangka pendek AS$ 300.000,00 3.285.000.000 825.000,00 7.770.675.000 Short-term investments Piutang usaha AS$ 8.219.623,41 90.004.876.345 3.955.787,70 37.259.564.329 Trade receivables Piutang lain-lain dan aset lancar AS$ 4.531.383,62 49.618.650.645 1.249.973,49 11.773.500.331 Other receivables

lainnya EUR 16.732,12 258.216.702 – – and other current assets CHF 12.800,00 132.464.128 – – Sin$ 4.900,00 37.276.064 – –

Aset tidak lancar Non-current assets Aset tidak lancar lainnya AS$ – – 2.098.734,88 19.767.983.873 Other non-current assets

Jumlah aset 153.511.640.354 84.891.082.251 Total assets

Page 93: AR voksel 2008

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT VOKSEL ELECTRIC Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

31 December 2008 and 2007 (In Rupiah, unless otherwise stated)

53

26. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM 26. ASSETS AND LIABILITIES IN MATA UANG ASING (Lanjutan) FOREIGN CURRENCY (Continued)

2 0 0 8 2 0 0 7 Mata uang Dalam ekuivalen Mata uang Dalam ekuivalen asing Rupiah asing Rupiah Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in currency Rupiah currency Rupiah Rp Rp Kewajiban LiabilitiesKewajiban lancar Current liabilities Hutang bank AS$ 16.579.835,82 181.549.202.218 9.660.354,54 90.990.879.412 Bank loans Hutang usaha AS$ 40.127.159,79 439.392.399.690 27.972.795,42 263.475.760.052 Trade payables GBP 8.895,00 140.563.327 8.250,00 155.133.907 EUR 17.242,06 266.086.320 8.741,65 120.283.061 Sin$ 3.698,62 28.136.764 12.523,01 81.429.396 RMB 123.500,00 226.082.805 – – Hutang lain - lain AS$ 1.276.263,56 13.975.085.960 490.000,00 4.615.310.000 Other payables Biaya masih harus dibayar AS$ 31.500,00 344.925.000 146.068,36 1.375.817.902 Accrued expenses

Jumlah kewajiban 635.922.482.084 360.814.613.730 Total liabilities

Kewajiban Bersih 482.410.841.730 275.923.531.479 Liabilities, net

27. STANDAR AKUNTANSI BARU 27. NEW ACCOUNTING STANDARDS Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar

akuntansi revisi yang mugkin berdampak ke laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut : PSAK 14 (Revisi 2008) – Persediaan (berlaku untuk

laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009)

PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009)

PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009)

Indonesian Institute of Accountants (“IAI”) has issued several revisions on accounting standard that may affect the Company and Subisidiaries’ financial statements as follows : Financial Accounting Standard No. 14 (Revision 2008) –

Inventory (effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2009)

Financial Accounting Standard No. 50 (Revision 2006) –Financial Instruments: Presentation and Disclosure (effective for financial statements covering periods beginning on or after1 January 2009)

Financial Accounting Standard No. 55 (Revision 2006) –Financial Instruments : Recognition and Measurement (effective for financial statements covering periods beginning on or after1 January 2009)

Pada tanggal 30 Desember 2008 Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengubah tanggal efektif pemberlakuan PSAK No 50 (Revisi 2006) dan PSAK No 55 (Revisi 2006) menjadi untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.

On 30 December 2008, the Financial Accounting Standard Boardannounced the postponement of Financial Accounting Standard No. 50 (Revision 2006) and Financial Accounting Standard No 55 (Revisions 2006) for a year. Therefore, these standards will be effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010.

Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.

The Company and Subsidiaries still analyze the effect of these standardsto the consolidated financial statement.

28. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

28. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 19 Maret 2009.

The Directors and Subsidiaries of the Company are responsible for preparation of the consolidated financial statements which was completed on 19 March 2009.

Page 94: AR voksel 2008
Page 95: AR voksel 2008