aqidah,iman dan tauhid… · ppt file · web view · 2012-01-31bab 3 aqidah, iman dan tauhid...

05/05/2305/05/23 Bab 3: Aqidah, Iman dan TauhidBab 3: Aqidah, Iman dan Tauhid 11

BAB 3BAB 3AQIDAH, IMAN DAN TAUHIDAQIDAH, IMAN DAN TAUHID

Aqidah, Iman dan TauhidAqidah, Iman dan Tauhid Siapakah Orang Beriman itu?Siapakah Orang Beriman itu? Ma’rifatullah dan MetodenyaMa’rifatullah dan Metodenya Nafi-ItsbatNafi-Itsbat


Aqidah: Perkara yang wajib diyakini Aqidah: Perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keraguan.tidak tercampur sedikitpun dengan keraguan.

Iman: Sesuatu ang diyakini dalam hati, Iman: Sesuatu ang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisandan diamalkan dengan diucapkan dengan lisandan diamalkan dengan angota tubuh.angota tubuh.

Tauhid: Mengesakan Allah.Tauhid: Mengesakan Allah.

Aqidah, Iman dan TauhidAqidah, Iman dan Tauhid


Fitroh umat manusiaFitroh umat manusia Al-A’raf,7:172.Al-A’raf,7:172. As Sajdah,32:9As Sajdah,32:9

Siapakah ALLAH SWT?Siapakah ALLAH SWT? Al Hajj, 22:22-24Al Hajj, 22:22-24 Yunus,10:12; 10:22Yunus,10:12; 10:22

Dalil FitrahDalil Fitrah


Dalil AqliDalil Aqli Adanya ALLAH,bisa dibuktikan melalui Adanya ALLAH,bisa dibuktikan melalui

perenungan diri dan alam semesta dengan perenungan diri dan alam semesta dengan menggunakan akal,berpikir menurut patokan menggunakan akal,berpikir menurut patokan cara berpikir (reasoning).cara berpikir (reasoning).

Untuk lebih jelas lihat An Nahl, 12:10-18Untuk lebih jelas lihat An Nahl, 12:10-18


Dalil NaqliDalil Naqli Manusia tetap memerlukan Dalil Naqli yang Manusia tetap memerlukan Dalil Naqli yang

bersumber dari Al qur’an dan sunnah,untuk bersumber dari Al qur’an dan sunnah,untuk membimbing manusia agar tidak mengingkari membimbing manusia agar tidak mengingkari ALLAH SWT (Al Hadiid, 57: 3; Ar Rahman, 55:26-ALLAH SWT (Al Hadiid, 57: 3; Ar Rahman, 55:26-27; Asy Syura, 42:11).27; Asy Syura, 42:11).

ALLAH SWT mempunyai nama-nama yang disebut ALLAH SWT mempunyai nama-nama yang disebut asmaul husna dan sifat-sifat yang ada di dalam Al asmaul husna dan sifat-sifat yang ada di dalam Al Qur’an (Al A’raaf, 7:180).Qur’an (Al A’raaf, 7:180).


Siapakah Orang Beriman Itu?Siapakah Orang Beriman Itu?

Beriman kepada AllahBeriman kepada Allah Beriman kepada RasulBeriman kepada Rasul Lulus menghadapi ujian (yang menyenangkan maupun Lulus menghadapi ujian (yang menyenangkan maupun

yang menyusahkan)yang menyusahkan) Tidak ragu dalam beriman. Ketidakraguan dalam Tidak ragu dalam beriman. Ketidakraguan dalam

menyikapi datangnya ujian letaknya di hati dan terpantul menyikapi datangnya ujian letaknya di hati dan terpantul dalam sikap dibuktikan dengan berjuang menggunakan dalam sikap dibuktikan dengan berjuang menggunakan harta dan jiwa di jalan Allah yaitu bersungguh-sungguh harta dan jiwa di jalan Allah yaitu bersungguh-sungguh menggerakkan potensi menegakkan agama dengan misi menggerakkan potensi menegakkan agama dengan misi dakwah yang didukung dengan taklim, ibadah, amal sosial dakwah yang didukung dengan taklim, ibadah, amal sosial dengan akhlak Rasulullah SAW dengan akhlak Rasulullah SAW

Orang yang imannya benar:


Proses uji keimanan Proses uji keimanan

Orang beriman Orang beriman

Datang ujian dari Allah Datang ujian dari Allah

Tahu bahwa imannya Tahu bahwa imannya shodiq (benar) atau kadzib (dusta)shodiq (benar) atau kadzib (dusta)


Macam-macam UjianMacam-macam Ujian1.1. Ujian yang tidak menyenangkanUjian yang tidak menyenangkan

- Ditimpa bencana/musibah (QS.Al Hajj, 22:11)- Ditimpa bencana/musibah (QS.Al Hajj, 22:11)- Mendapat fitnah(QS.Al Ankabut, 29:10)- Mendapat fitnah(QS.Al Ankabut, 29:10)- Kekurangan harta dan jiwa (QS.Al Baqarah, 2:155-157)- Kekurangan harta dan jiwa (QS.Al Baqarah, 2:155-157)

2.2. Ujian kesenanganUjian kesenangan- Diberi karunia (QS.At Taubah, 9:75-77)- Diberi karunia (QS.At Taubah, 9:75-77)- Mendapat harta di dunia (QS.Ali Imron, 3:186)- Mendapat harta di dunia (QS.Ali Imron, 3:186)


Sikap manusia terhadap ujianSikap manusia terhadap ujian

1.1. Orang yang soleh. Orang yang soleh. Bila Allah memberikan Bila Allah memberikan sebahagian karunia-Nya mereka akan sebahagian karunia-Nya mereka akan bersedekah dan bila Allah mendatangkan bersedekah dan bila Allah mendatangkan musibah mereka akan senantiasa sabar dan musibah mereka akan senantiasa sabar dan tawakal.tawakal.

2.2. Orang yang selalu membelakangi Orang yang selalu membelakangi kebenaran. kebenaran. Bila Allah memberikan Bila Allah memberikan sebahagian karunia-Nya mereka kikir dan sebahagian karunia-Nya mereka kikir dan berpaling dan bila Allah mendatangkan berpaling dan bila Allah mendatangkan musibah mereka akan semakin menjauh.musibah mereka akan semakin menjauh.


Orang yang beriman diuji Allah Orang yang beriman diuji Allah (QS.Ali Imran,3:86)(QS.Ali Imran,3:86)

1.1. Menggunakan hartanyaMenggunakan hartanya2.2. Menggunakan dirinyaMenggunakan dirinya3.3. Menyikapi gangguan dari orang kafir Menyikapi gangguan dari orang kafir

kitabikitabi4.4. Menyikapi gangguan dari orang kafir Menyikapi gangguan dari orang kafir

musyrikinmusyrikin


Ma’rifatullahMa’rifatullah Ma’rifah = PengenalanMa’rifah = PengenalanAllahAllah

Ma’rifatullah dan MetodenyaMa’rifatullah dan Metodenya


Cara-cara Mengenal Allah Cara-cara Mengenal Allah

Mengenal nama - namaNyaMengenal nama - namaNyaMengenal sifat – sifatNyaMengenal sifat – sifatNyaMengenal perbuatanNyaMengenal perbuatanNyaMenggunakan akal untuk memperhatikan Menggunakan akal untuk memperhatikan

ciptaan – ciptaanNyaciptaan – ciptaanNyaMemperdalam ilmuMemperdalam ilmu


IlmuIlmu Ilmu digunakan untuk berfikir tapi harus tahu batas Ilmu digunakan untuk berfikir tapi harus tahu batas

jangkauanjangkauan Mengerti dan melaksanakan ilmuMengerti dan melaksanakan ilmu Ilmu yang ada di otak harus masuk ke dalam hatiIlmu yang ada di otak harus masuk ke dalam hati Ilmu yang dikehendaki adalah ilmu yang bermanfaat Ilmu yang dikehendaki adalah ilmu yang bermanfaat

bukan ilmu yang menjadi tuntutanbukan ilmu yang menjadi tuntutan Ilmu mengantarkan manusia agar takut kepada AllahIlmu mengantarkan manusia agar takut kepada Allah Ilmu yang dimiliki harus diimani dengan benarIlmu yang dimiliki harus diimani dengan benar


Kerja Filosof dan Anbiya’Kerja Filosof dan Anbiya’ Kerja Filosof: tidak menggarap hutan, tanah, laut, dll. tapi Kerja Filosof: tidak menggarap hutan, tanah, laut, dll. tapi

menggarap manusia. Sasarannya adalah otak, akal, pemikiran menggarap manusia. Sasarannya adalah otak, akal, pemikiran manusia.manusia.

Kerja anbiya’: juga menggarap manusia, tapi bidangnya Kerja anbiya’: juga menggarap manusia, tapi bidangnya berbeda dari filosof. Sasarannya adalah hati manusia.berbeda dari filosof. Sasarannya adalah hati manusia.

Ma’rifatullah melalui akal belum final, tapi merupakan sarana Ma’rifatullah melalui akal belum final, tapi merupakan sarana tetapi itu semua tergantung hati manusia itu.tetapi itu semua tergantung hati manusia itu.


Tempat ilmu adalah di akal yang ada di otak, Tempat ilmu adalah di akal yang ada di otak, sedangkan yang dikehendaki adalah bagaimana sedangkan yang dikehendaki adalah bagaimana ilmu tersebut turun dan masuk ke hati.ilmu tersebut turun dan masuk ke hati.

Kalau ma’rifat dengan ilmu saja, maka ahli kitab Kalau ma’rifat dengan ilmu saja, maka ahli kitab (taurat dan injil) mengenal nabi Muhammad (taurat dan injil) mengenal nabi Muhammad SAW lebih daripada mengenal anak mereka SAW lebih daripada mengenal anak mereka sendiri (QS. Al Baqarah, 2:146)sendiri (QS. Al Baqarah, 2:146)


Iman dan Taqwa Digital Iman dan Taqwa Digital (Nafi dan Itsbat)(Nafi dan Itsbat)

Era digital dimulai sejak ditemukannya bilangan biner yang tidak mengenal angka lain kecuali angka 0 dan 1, telah mengubah suatu zaman.

Pada manusia, bilangan biner akan melahirkan peradaban manusia yang sangat tinggi yaitu manusia digital yang hanya mengenal angka 0 dan 1dalam berprinsip hidup.

Angka 0 merupakan lambang kesucian hati dan fikiran, sedang angka 1 merupakan lambang ke-Esaan Tuhan

Prinsip hidup manusia bahwa Laa (0) ilaaha, illallah (1), Dia-lah yang Maha Esa. Ini yang dinamakan era digital manusia yaitu era dimana manusia menjadi tulus ikhlas (0) karena berprinsip kepada Allah (1) dan tidak menuhankan yang lain (0), sehingga seluruh potensinya muncul luar biasa.


Seruan para Nabi dan Rasul diutus kepada manusia adalah sama yaitu, agar manusia hanya menghamban diri kepada Allah

Inti ajakan para Nabi. Sesuai dengan fitrah manusia hanya bertuhankan Allah (QS Al A’raf : 172) yaitu menafikan segala macam ‘ilah’ dan menetapkan (itsbat) hanya kepada Allah.

‘Ilah’ adalah segala apa saja selain Allah yang dianggap bisa memenuhi hajat hidup manusia, menyelesaikan persoalan hidup, dan menghindarkan bahaya.

Kata ‘ilah’ mempunyai pengertian yang sangat luas. Maka kata ini dipilih Allah sebagai kalimat thoyyibah (Laa ilaaha illallah). Iqrar ini bersifat komprehensif yang mencakup pengertian seluruh sifat-sifat Allah dengan asmaul husna-Nya.


Sebagai contoh :Sebagai contoh : Allah Khaliq (Maha Pencipta). Laa Khaaliqa illallah Allah Khaliq (Maha Pencipta). Laa Khaaliqa illallah

(tidak ada yang bisa mencipta kecuali Allah)(tidak ada yang bisa mencipta kecuali Allah) Allah Raaziq (Maha Pemberi Rizqi). Laa Raaziqa Allah Raaziq (Maha Pemberi Rizqi). Laa Raaziqa

illallah (tidak ada yang bisa memberi rizqi kecuali illallah (tidak ada yang bisa memberi rizqi kecuali Allah)Allah)

Allah Maalik (Maha Memiliki/merajai/menjaga). Laa Allah Maalik (Maha Memiliki/merajai/menjaga). Laa Maalika illallah (tidak ada yang merajai kecuali Allah)Maalika illallah (tidak ada yang merajai kecuali Allah)

Berkata benar termasuk bagian dari taqwa. Orang Berkata benar termasuk bagian dari taqwa. Orang berkata jujur termasuk ‘qaulan sadida’. Puncak qaulan berkata jujur termasuk ‘qaulan sadida’. Puncak qaulan sadida adalah kalimat tauhid Laa ilaha illallah. sadida adalah kalimat tauhid Laa ilaha illallah.


Dalam rangka melatih dan membiasakan diri untuk membuang keyakinan yang salah serta memasukkan keyakinan yang benar kedalam hati “dibuat contoh” perlunya mengulang-ulang kalimat berikut.

Misalnya tentang obat / dokter :Misalnya tentang obat / dokter : Obat / dokter tidak bisa menyembuhkan Obat / dokter tidak bisa menyembuhkan Tetapi Allah-lah yang bisa menyembuhkan Tetapi Allah-lah yang bisa menyembuhkan Untuk menyembuhkan, obat / dokter berhajat (minta Untuk menyembuhkan, obat / dokter berhajat (minta

pertolongan) Allahpertolongan) Allah Sedang Allah untuk menyembuhkan tidak membutuhkan Sedang Allah untuk menyembuhkan tidak membutuhkan

obat/dokterobat/dokter Allah bisa menyembuhkan dengan obat/dokter atau tanpa Allah bisa menyembuhkan dengan obat/dokter atau tanpa

obat/dokterobat/dokter Laa ilaha illallahLaa ilaha illallah Begitu pula buatlah contoh-contoh lain dan diulang-ulang Begitu pula buatlah contoh-contoh lain dan diulang-ulang

sehingga menyebabkan masuk kedalam hati. sehingga menyebabkan masuk kedalam hati.

aqidah,iman dan tauhid… · ppt file · web view · 2012-01-31bab 3 aqidah, iman dan tauhid...

Documents