aqad dalam asuransi syariah

of 15 /15

Click here to load reader

Author: asuransipaninlife

Post on 25-Dec-2014

1.652 views

Category:

Health & Medicine


7 download

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. Aqad dalam Asuransi Syariah Oleh: Jafril Khalil PhD (UK Malaysia), MCL (IIU Malaysia) DIF (IPI Malaysia), drs (IAIN Bukittinggi) FIIS (IIS Indonesia)1
  • 2. Pendahuluan Pentingnya tolong menolong dalam ajaran Islam Perlunya tindakan tolong menolong itu diurus secara profesional Mengurus dengan berbagai perpaduan disiplin ilmu pengetahuan, seperti ilmu tafsir, hadith, theori dan aplikasi aqad, ilmu matematik, statistik, managemen, akuntansi, marketing, akhlaq, ilmu tauhid, teknologi dll.2
  • 3. Definisi Asuransi Syariah ahli (life insurance) Asuransi syariah ahli adalah aqad hibah bersyarat yang dilakukan oleh para peserta dengan peserta lainnya dan antara seluruh peserta dengan perusahaan dalam bentuk aqad lainnya seperti wakalah, mudharabah musytarakah dll.3
  • 4. Asuransi syariah ahli (life insurance) Sifat aqad biasanya dalam asuransi syariah ahli adalah saling tolong menolong (taawuni) antara peserta. Untuk mengelola dana hibah dan mengurus risiko biasanya diserahkan kepada perusahaan dengan aqad wakalah bil ujrah. Adapun dalam aqad-aqad yang bersifat investasi atau tabungan peserta dengan perusahaan bisa menggunakan berbagai aqad seperti mudharabah musytarakah, wadiah, musyarakah dll.4
  • 5. Perjanjian asuransi konvensional Konsepnya pengalihan risiko dari peserta kepada perusahaan. Dengan demikian ia mengandung unsur maisir karena memperjudikan risiko, mengandung unsur gharar karena risiko tersebut adalah sesuatu yang tidak pasti dan diperjual belikan dan sekaligus mengandung unsur riba karena adanya janji keuntungan yang dipastikan dari setiap uang tabungan.5
  • 6. Dalam kasus produk tuntas madani Panin Syariah Aqad yang digunakan adalah hibah antara peserta. Setiap peserta menyumbangkan dana hibah dikumpulkan oleh perusahaan. Dana hibah tersebut selanjutnya diserahkan kepada peserta yang ditimpa musibah yang jumlahnya disesuaikan dengan keinginan peserta ketika ia melaksanakan aqad dengan peserta lainnya melalui perusahaan sebagai wakil.6
  • 7. Tuntas Madani Besarnya dana hibah tersebut ditentukan oleh peserta sendiri. Seandainya tidak ada musibah, perusahaan bisa mengembalikan seluruh dana hibah tersebut kepada pemiliknya. Atau sebagian dikembalikan, sebagian disimpan untuk memperbesar cadangan. Atau semuanya disimpan oleh perusahaan untuk memperbesar dana cadangan kalau disetujui oleh peserta.7
  • 8. Dana yang bersifat tabungan Dana yang bersifat tabungan dibuat dalam kontrak mudharabah musytarakah, dimana dana tersebut akan diinvestasikan oleh perusahaan sesuai syariah. Hasil investasi dibagi antara perusahaan dan peserta (sahibul mal) sesuai dengan perjanjian. Kerugian akan ditanggung bersama secara proporsional8
  • 9. Ayat-ayat berkaitan dengan aqad-aqad dalam asuransi Hai orang-orang yang beriman, tunaikanlah aqad-aqad itu (almaidah:1) hai orang-orang yang beriman janganlah kalian memakan (mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela diantara kalian(al- Nisak:29) Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah sesungguhnya Allah amat berat siksanya (al-Maidah:2) Lihat juga al-Nisa:58,9, al-hasyar:18, shad:249
  • 10. Dasar al-Hadith Allah berfirman:Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak lain, jika salah satu puhak berkhianat aku akan keluar dari mereka (H. R. Abu Daud dari Abu Hurairah) Barang siapa yang melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat, dan Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya menolong saudaranya (HR Muslim dr Abu Hurairah) Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram (HR Tirmizi dr Amr bin Auf)10
  • 11. Filosofi pada dasarnya semua bentuk muamalah boleh dilaksanakan kecuali ada dalil yang mengharamkannya (qaidah Fiqh) mudharib boleh menyertakan dana ke dalam akumulasi modal dengan seizin rabbul mal (pemilik modal awal). Keuntungan dibagi (terlebih dahulu) atas dasar musyarakah (antara mudharib sebagai penyetor modal dengan shahibul mal) sesuai porsi modal masing-masing. Kemudian mudharib mengambil porsinya dari keuntungan atas dasar jasa pengelolan dana. Hal itu dinamakan mudharabah musytarakah (wahbah Zuhaili, muamalat maliyah al-muashirah [dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], h 107)11
  • 12. Ketentuan Hukum Mudharabah musytarakah boleh dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah karena bagian dari aqad mudharabah Mudharabah musytarakah boleh dilakukan oleh perusahaan tamin syariah yang mengandung unsur tabungan maupun non tabungan.12
  • 13. Penutup Tamin Islami (asuransi syariah) mempunyai dasar-dasar yang kuat dari al-Quran, al- Hadith dan pendapat para ahli fiqh (ahli hukum) Islam. Tamin Islami dapat membantu masyarakat muslim untuk saling menolong ketika datangnya musibah.13
  • 14. Penutup Tamin Islami mempunyai produk tabungan guna meningkatkan aset masing-masing individu masyarakat muslim. Tamin Islami bisa digunakan untuk membantu biaya kesehatan bagi pesertanya. Tamin Islami bisa menjadi jaminan hidup dihari tua bagi peserta. Tamin Islami bisa menjadi harta warisan yang berharga bagi isteri anak dan cucu.14
  • 15. Akhirul kalam Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.15