antropologi kes & yankes

Upload: verani-citra-devi

Post on 13-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ww

TRANSCRIPT

  • Fachrudi Hanafi

  • Antropologi kesehatan : disiplin ilmu yg memberi perhatian pada aspek2 biologis dan sosio budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara2 interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yg mempengaruhi kesehatan dan penyakit pd manusia (Foster/Anderson, 1986)

  • Antropologi kesehatan merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala sosiobudaya, biobudaya, dan ekologi budaya dari kesehatan dan kesakitan yang dilihat dari segi-segi fisik, jiwa, dan sosial serta perawatannya masing-masing dan interaksi antara ketiga segi ini dalam kehidupan masyarakat, baik pada tingkat individual maupun tingkat kelompok sosial keseluruhannya.

  • Perkembangan antropologi kesehatan sejak permulaan dasawarsa enam puluhan begitu pesat (seluruh universitas yang tergolong baik di AS membuka program pengkhususan : medical anthropology).

  • Di dunia internasional dan di Indonesia khususnya, telah membentuk kondisi dasar bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan maupun penambahan jumlah tenaga ahli. Dengan demikian peranan mereka dalam penelitian berbagai masalah kesehatan dapat berkembang. Kondisi ini bukan hanya bagi kepentingan penelitian konseptual dan teoritis tetapi juga dalam menanggulangi masalah kesehatan bagi kepentingan masyarakat.

  • Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya :Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes). Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir

  • Kelompok healers ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok masyarakat. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh

    Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan sakit atau penyakit tidak secara individual, terutama illness dan sickness pada keluarga ataupun masyarakat.

  • Antropologi kesehatan memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.

  • Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan lain yi sebagai berikut :1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.

  • Contohnya pendekatan sistem, holistik, etnik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.

  • 2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.

    3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat

  • Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, antara lain: 1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi.

  • 2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.

  • 3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.4. Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan.

  • Prinsip-prinsip dan program PKP bertujuan: Menanggulangi masalah-masalah kesehatan & perangkat secara kuratif & preventif sehubungan dengan angka kematian & kesakitan penduduk, hingga derajat kesehatan meningkatPuskesmas dan Posyandu berhubungan dengan prinsip-prinsip PKP tersebut di atas dalam rangka Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Prinsip-prinsip ini antara lain mengisyaratkan bahwa program PKP bertujuan menanggulangi masalah-masalah kesehatan dan penyakit secara kuratif dan preventif ilmiah sehingga

  • angka-angka kematian dan kesakitan penduduk beserta masalah-masalah lainnya yang terkait dapat berkurang; dengan kata lain derajat kesehatan penduduk meningkat. Selain itu, prinsip-prinsip ini mengisyaratkan bahwa komunitas bukan hanya sebagai resipien/kelompok sasaran PKP tetapi juga berperan dalam wujud partisipasi sosial bersendikan semangat kepercayaan dan kemampuan diri sendiri (dalam arti komunitas maupun kehidupan sosial komunitas) serta mandiri dalam pengambilan keputusan secara demokratis. Dan PKP merupakan institusi pelayanan pertama dalam jaringan perujukan perawatan.

  • Organisasi PKP, misalnya Puskesmas, adalah penyedia dan pelaksana kegiatan-kegiatan pengobatan maupun prevensi penyakit terhadap komunitas-komunitas di sekitarnya. Organisasi dipimpin oleh seorang dokter umum dan memiliki sejumlah paramedik dengan keahlian yang beragam serta staf administrasi.

  • Masalah-masalah kemampuan organisasi pada institusi-institusi ini bersumber pada kepemimpinan, penyediaan atau pengadaan logistik, hubungan kerja antarpimpinan dan paramedik atau kader kesehatan, pengelolaan administrasi, kemampuan perawatan medis, maupun persepsi mereka terhadap kelompok sasaran atau resipien.

  • KOMUNITAS RESIPIENMasalah umum yang selalu terlihat pada setiap komunitas desa maupun komunitas kota sehubungan dengan kesehatan adalah bahwa perubahan dan penambahan pengetahuan kesehatan beserta perubahan perilaku kesehatan merupakan tindakan yang harus selalu dilakukan.

  • Suatu komunitas yang makin tradisional dan rendah derajat pendidikannya, serta tertutup dari informasi umum; makin lambat mengalami proses-proses pemahaman, penerimaan, dan adopsi informasi pengetahuan, nilai, dan praktek kesehatan baru dalam menanggulangi permasalahan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan komunitas yang bersangkutan.

  • komunitas seperti ini jelas memerlukan bantuan melalui program-program perawatan kuratif dan pencegahan penyakit, seperti yang secara terpadu menjadi lingkupan kerja Puskesmas dan secara terbatas namun strategis oleh Posyandu.

  • Antropologi kesehatan terapan menunjukkan peranan ilmuwan antropologi kesehatan dlm penelitian mengenai masalah kesehatan & penanggulangan/peningkatan derajat kesehatan pendudukETNOMEDISIN Kepercayaan dan praktek-praktek yang berkenaan dengan penyakit, yang merupakan hasil perkembangan kebudayaan asli dan yang eksplisit, tidak berasal dari kerangka konseptual kedokteran modern ( Hughes 1968, mis: pengobatan primitif)

  • PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Puskesmas adalah adalah integrasi antara segi biomedisin penyakit umum dan pencegahan penyakit dalam rangka penanggulangan masalah-masalah kesehatan dan peningkatan tingkat kesehatan penduduk melalui penyuluhan kesehatan masyarakat/PKM, posyandu, dasawisma maupun program KB

  • PELAYANAN KESEHATAN PRIMER SEGI NON BIOMEDISIN Masalah-masalah, kendala, potensi, perubahan baik yang bersumber pada penduduk resipien maupun yang bersumber pada institusi pemberi pelayanan atau komunikator gagasan, nilai & perilaku menguntungkan kesehatan tsb.

  • Konteks masalah Non biomedisin : 1. Sistem-sistem sosiobudaya (umum) 2. Sistem kebudayaan kesehatan tradisional komunitas resipien (khusus) 3. Sistem institusi formal pemberi pelayanan kesehatan biomedis

  • Beberapa permasalahan yang dialami PKM dalam rangka PKP beraneka ragam, yaitu: - Upaya penanggulangan dan pengembangan berbeda-beda, tingkat permasalahan institusi kesehatan tidak sama - Jenis masalah yang dialami tidak sama, upaya yang dilakukan berbeda-beda.

  • Peningkatan motivasi kerja untuk mengatasi kondisi di kalangan dokter & paramedik tertentu, bukan hanya terpencil, tetapi daerah sosio ekonominya lebih maju. Motivasi berpengaruh meningkatkan keberhasilan kinerja perawatan medis maupun upaya prevensi sehubungan dengan komunikasi inovasi kesehatan serta partisipasi sosial yang diharapkan dalam rangka PKP.

  • PELAYANAN KESEHATAN PRIMER al adalah : 1. Didasarkan pada metode dan teknologi yang bukan hanya praktis tetapi juga ilmiah serta dapat diterima oleh komunitas resipien. 2. Dirancang bagi kepentingan pemenuhan kebutuhan kesehatan individu dan keluarga melalui partisipasi penuh pihak komunitas; dan sesuai dengan biaya yang dapat ditanggung oleh komunitas dan pemerintah dalam mempertahankannya dan mengembangkannya.

  • 3. Menekankan pelaksanaan kegiatan pada jiwa kepercayaan akan kemampuan diri dan pengambilan keputusan secara mandiri oleh komunitas. 4. Merupakan bagian integral dari sistem kesehatan nasional maupun keseluruhan pembangunan sosial dan ekonomi komunitas.

  • 5. Merupakan kontak tingkat pertama dari individu, keluarga, dan komunitas dengan sistem kesehatan nasional yang membawa pelayanan kesehatan sedekat mungkin pada kehidupan dan pekerjaan penduduk 6. Membentuk unsur pertama (dasar) dari suatu proses pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.

  • Program PKP berhadapan dengan masalah-masalah (1) organisasi dan logistik(2) praktek pelayanan dan perawatan biomedis (kuratif dan preventif, termasuk KB)(3) perubahan pengetahuan dan perilaku kesehatan pada pihak resipien sebagai sasaran pelayanan, dan (4) pemahaman makna partisipasi sosial.

  • Golongan masalah (1) merupakan kenyataan intrainstitusi pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kemampuan organisasi dan kepemimpinan institusi serta kemampuan personalia medis dan dana yang tersedia.Golongan masalah (2)komunikasi antara profesional biomedis dengan pasien dan pendampingnya sebagai kegiatan utama yang menentukan keberhasilan terapi dan prevensi penyakit.

  • Golongan masalah (3) dan (4) bersumber pada komunitas sasaran pelayanan terapi dan prevensi penyakit atau kelompok resipien yang mempengaruhi perubahan pengetahuan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan dan penerimaan dan adopsi gagasan partisipasi sosial.

  • Posyandu, sebagai contoh lain, dikoordinasi oleh ketua tim penggerak PKK tingkat desa dan kelurahan, yaitu istri kepala desa dan lurah atau seorang ibu lain yang ditunjuk oleh istri tersebut yang disetujui oleh kepala desa dan lurah.Posyandu menyediakan pelayanan prevensi terhadap pasangan usia subur, ibu hamil, dan bagi bayi dan balita serta ibu yang bersangkutan. Kegiatan teknis medisnya diberikan oleh paramedik Puskesmas kecamatan setempat dibantu oleh kader kesehatan PKK desa yang bersangkutan yang sudah dilatih.