anti miko tika
DESCRIPTION
antimikotikaTRANSCRIPT
ANTIMIKOTIKA
SETYO S RAHARDJOBag. Farmakologi FK-UNS
2012
PENDAHULUAN Peningkatan luar biasa kasus infeksi jamur
Kasus utama : 1. Mikosis kulit oleh dermatofit 2. Infeksi mukosa mulut, bronkia, usus, vagina dll oleh Candida albicans
Penyebab : 1. Penggunaan antibiotika berspektrum luas 2. Penggunaan kortikosteroid 3. Penggunaan hormon kelamin (pil anti hamil) 4. Faktor hygienis 5. Kontak internasional
Jamur/fungi (non klorofil)
Parasit saprofit
hyphen mycellium
Jamur membentuk sel : spora
ada 100.000 jenis jamur 1. Menguntungkan
2. Merugikan (fungi patogen)
SEL JAMUR
Flora Organisme Normal dari Kulit
1. Flora Tetap (resident flora ) Terdiri dari mikroorganisme tetap Bila susunan terganggu keseimbangan segera pulih Untuk mempertahankan kesehatan dan fungsi normal
tubuh Misal : di usus utk mensintesa vit k, membantu
penyerapan gizi
2. Flora Selewat (transient flora ) Terdiri dari mikroorganisme nonpatogen maupun
potensialpatogen tetapi tak menyebabkan penyakit.
Bila flora tetap terganggu dpt berkembang biak yangmenbimbulkan penyakit
Contoh : Flora normal pd vagina
sebag. Besar terdiri dari lactobacilli
Karbohidrat asam laktat
mikroorganisme patogen
dihambatSumber penularan
Spora & serpih kulit penderita
mycelium enzim peradangan
MIKOSIS“Penyakit yang disebabkan oleh jamur”
Klasifikasi :I. Mikosis ProfundaII. Mikosis Superfisialis
I. Mikosis Profunda• Terdiri atas beberapa penyakit yang
disebabkan jamur• Gx klinis tertentu• Menyerang alat-alat dibawah kulit : trac.
Imtestinal, respiratorius, urogenital, system kardiovaskuler, SSP, otot tulang, kadang kulit.
• Terlihat dalam klinik sebagai penyakit kronik dan residif
• Manifestasi klinik dapat berupa : tumor, infiltrasi, peradangan, vegetasi, ulkus, sinus, fistel.
Contoh :1. Aktinomikosis 5. Aspergilosis2. Nokardiosis 6. Blastomikosis3. Sporotrikosis 7. Koksidiodomikosis4. Histoplasmosis 8. Mukormikosis dll.
ASPERGILOSIS SUPRACLAVICULA
MIKOSIS DI HATI
MIKOSIS DI PARU
SPOROTRIKOSIS
II. Mikosis Superfisialis• Dermatofitosis :
- “ Penyakit pada jaringan yang mengandung zat
tanduk ( stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku) yang disebabkan gol.jamur dermatofita”
- Ada 3 genus : Microsporum, Tricophyton, Epidermophyton
- Contoh :• Tinea capitis : kulit dan rambut kepala• Tinea barbae : dagu dan jenggot• Tinea cruris : genito-cruris, anus, glutae, perut bawah• Tinea pedis et manum : kaki dan tangan
• Tinea unguinum : kuku jari tangan dan kaki• Tinea korporis : bagian lain
B. Non Dermatofitosis Pitriasis versikolor : penyakit jamur superficial (panu) Piedra : infeksi jamur pada rambut Keratomikosis : infeksi jamur pada mata (kornea) T. nigra palmaris : penyakit jamur superficial, asimptomatik
TINEA PEDIS
TINEA CORPORIS
TINEA CAPITIS
TINEA VERSIKOLOR
TINEA CORPORIS
Tinea unguinum
Tinea cruris
OBAT JAMUR
Infeksi jamur : - Sistemik - Topikal
I. Anti jamur untuk INFEKSI SISTEMIK
1. Amfoterisin B
Merupakan hasil fermentasi Streptomyces nodusus
Menyerang sel yang sedang tumbuh dan sel matang
Fungisidal dan fungistatik-
Sterol (pada membran sel jamur) + Amfo B (berikatan kuat)
Membran sel bocor
Kerusakan sel Sedikit diserap saluran cerna Kadar mantap tercapai setelah beberapa bulan
pemberian Efek non terapi : kulit panas, keringatan, sakit
kepala, demam, menggigil,lesu, penurunan faal ginjal
Indikasi : koksidiodomikosis, kandidiosis, aspergilosis dll
Dengan pengobatan ini : harus mondok di RS Sediaan : Injeksi (vial 50 mg bubuk lipofiloik),
krem, salep, lotion.
2. Flusitosino Spektrum anti jamur agak sempit o Kriptokokosis, kandidosis ,
kromomikosis,terulopsis,aspergilosiso Diserap cepat dan baik lewat saluran cernao Kadar puncak 1-2 jamo Efek non terapi : kurang toksik dibanding amfo. B
( anemia, leukopenia, trombositopenia )o Mual, muntah, diare, enterokolitis
o Tak nefrotoksiko Sakit kepala, kebingungan, pusing, ngantuk,
halusinasio Indikasi : obat jamur berharga ( kurang toksik, oral )o Untuk obat tunggal : kromoblastomikosiso Tersedia bentuk kapsulo Hindari wanita hamil
3. Ketokonazol Aktivitas sistemik / non sistemik Peroral diserap baik melalui sal. Cerna
Efek non terapi : efek toksik lebih ringan dari Amfo. B, nyeri kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, trombositopenia, pada laki-laki : ginekomastia, infertilitas, penurunan libido, oligospermia
Indikasi : Histoplasmosis paru, tulang, sendi, jaringan lemak, kandidosis (mukokutan, oral, vaginal)
4. Itrakonazol Turunan triazol Erat hub. Dengan ketokonazol Efek anti jamur lebih lebar, efek samping lebih kecil Indikasi : hampir sama dengan ketokonazol
5. Flukonazol
• Turunan triazol• Kasiat baru/lain• Diserap sempurna oleh saluran cerna• Tersebar rata dalam cairan tubuh, juga pada
sputum, saliva• Sediaan oral : kapsul 50, 100, 150, dan 200 mg,
dosis 100-400 mg/ hari• Mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus
setelah pengobatan Amfo.B, Tx kandiasis mulut dan tenggorokan pada penderita AIDS
6. Kaspofungin
• Kelas baru, kerja menghambat sintesa ß (1,3)-D-glukan (komponen pembentuk dinding sel jamur)
• Indikasi : kandidiasis invasif, kandidiasis oesoagus, kandidiasis orofaring, aspergilosis invasif
• Ditoleransi lebih baik dari amfoterisisn B
• Dosis hari I 70 mg IV, dilanjutkan 50 mg perhari selama 14 hari (diberikan IV dalam 1 jam)
7. Terbinafin
• Derivat alilamin sintetik• Indikasi : dermatofitosis (onikomikosis),
candidiasis kutaneus, tinea versikolor (digabung dg imidazol & triazol)
• Diserap baik melalui sal cerna, t½ awal 12 jam, bila mencapai kadar mantap t½ 200-400 jam
• Mempengaruhi biosintesa ergosterol• Efek samping jarang (gangguan sal cera, sakit
kepala atau rash• Sediaan : talet oral 250 mg, diberikan 1 x sehari
II. Anti jamur untuk INFEKSI DERMATOFIT & MUKOKUTAN
1. Griseofulvin 1946 (Brian dkk) : Curting Faktor griseofulvin (P.
Jonozski ) Efektif terhadap jamur dermatofit : Trikophyton,
Epidermophyton, Microsporum Fungisidal Kerja : menghambat mitosis jamur ( mengikat
protein mikrotubuler ) Penyerapan kurang baik pada saluran cerna
bagian atas (tak larut air) Bersama makanan berlemak penyerapan baik
Efek non Tx : yang berat jarang, sakit kepala : utama
Indikasi : efektif untuk infeksi pada kulit, kuku, rambut, kandidiasis dan T. versikolor TAK BISA
Sediaan : tab 125mg & 500mg, susp 125mg/ml
2 Imidazol & TriazolGol Imidazol punya spectrum luasTermasuk kelompok ini : mikonazol, kotrimazol, ekonazol dll.
Mikonazol Turunan Imidazol sintetik Spectrum anti jamur lebar
Mikonazol
Mekanisme kerja belum jelas diperkirakan :- Menghambat sintesa ergosterol- Gangguan sintesis asam nukleat- Penimbunan peroksida dalam sel jamur- Ketiganya menyebabkan sel jamur rusak
Mikonazol topikal : dermatitis, t versikolor, kandiasis mukokutan
Efek non Tx : iritasi, rasa terbakar, maserasi Sediaan : krem 2%, bedak tabur, gel 2% oral
Kotrimazol o Mekanisme kerja mirip mikonazol topikal : T. pedis,
krunis, T. versikolor, infeksi kulit dan vulvovaginistis oleh C. Albicans
o Sediaan : Krem/ larutan 1% Krem vaginal 1% / tab 1x sehari malam
hari 7 hario Efek pemakaian topikal : rasa terbakar, eritema,
edema, gatal, urtikaria
3. Nistatin♥ Dihasilkan oleh Streptomyces noursei♥ Lebih toksik dari Amfo.B (tak digunakan sistemik)♥ Tak diserap melalui sal cerna, kulit, vagina♥ Menghambat pertumbuhan jamur dan ragi♥ Aktivitas anti jamur tergantung ikatan dengan
sterol pada membran sel jamur
Nistatin
♥ Sediaan : krem, salep, tablet vagina, tetes oral♥ Efek non terapi jarang : mual, muntah, diare♥ Indikasi : infeksi kandida di : kulit, selaput lendir,
saluran cerna
4.Anti jamur Topikal lainKandisidin Untuk kandidiasis vaginal Tab. Salep vaginal 2x sehari s/d 2 minggu
As. Benzoat dan As. Salisilat Perbandingan 2:1 (6% dan 3%) : whitfield As. Benzoat : fungistatik
As. Salisilat : keratolitik Indikasi : Tinea pedis, Tinea capitis
Notamisin Untuk keratitis karena jamur Suspensi 5% dan salep 1%
Siklopiroks Olamin Topikal, spektrum luas Dermatofitosis, kandidiasis dan T. versikolor Krem 1% 2x sehari
Asam undesilenat• Indikasi : epidermophyton, trichophyton, microsporum• Sediaan salep campuran 5% undesilenat dengan 20%
seng undesilenat• Bedak dan aerosol 2% undesilenat dengan 20% seng
undesilenat
Holoprogin• Bersifat fungisidal thd epidermophyton, trichophyton,
microsporum, Melassezia furfur• Selama pengoatan dapat timbul : iritasi lokal, rasa
terbakar, vesikel, maserasi dan sensitisasi• Sediaan : krem dan larutan 1%