angina pektoris

47
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN PADA GANGGUAN SISTEM PADA GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER KARDIOVASKULER ANGINA PEKTORIS ANGINA PEKTORIS

Upload: sari-widhiani

Post on 23-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANLAPORAN PENDAHULUANPADA GANGGUAN SISTEM PADA GANGGUAN SISTEM

KARDIOVASKULERKARDIOVASKULERANGINA PEKTORISANGINA PEKTORIS

DEFINISIDEFINISI

• Angina pektoris ialah suatu klinis dimana pasien mendapat serangan sakit dada yang khas, seperti ditekan/terasa berat didada yang menjalar ke lengan kiri. (Sjaifoellah, 1996: 249)

• Angina Pektoris adalah nyeri dada interminten yang disebabkan oleh iskemia miokardium yang reversibel dan sementara. (Robbins, 2007: 409)

• Angina Pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan didada depan. (Smeltzer, 2009: 779).

PENYEBABPENYEBAB

•Diperkirakan karena berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak kuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat.

•Biasanya diakibatkan oleh penyakit jantung ateroklerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama

PENYEBABPENYEBAB

• Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina : (Smeltzer, 2001: 779)

• Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen

• Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen

•Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah masentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung

• Stres, frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan menigkatnya tekanan darah, beban kerja jantung juga meningkat.

FAKTOR PENCETUSFAKTOR PENCETUS

Faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain : (Smeltzer dan Bare, 2002 : 779)

•Emosi

•Kerja fisik terlalu berat

•Makan makanan berat

•Pajanan terhadap dingin

EPIDEMIOLOGI

•Data penelitian Framingham di Amerika Serikat yang didapat pada tahun 1950 dan 1960 menunjukkan bahwa dari empat pria dengan angina satu orang akan mengalami infark miokard dalam waktu 5 tahun.  Sedangkan untuk wanita resikonya hanya setengah dari itu

• Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional Departemen Kesehatan 1986 melaporkan angka kematian di daerah perkotaan dan pedesaan untuk penyakit jantung koroner masing – masing 53.5 dan 24.6 per 100.000 penduduk

PATOFISIOLOGI

•Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan suplay oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan penyempitan lumen arteri coroner

• Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi No (nitrat Oksido) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif.

•Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.

PATOFISIOLOGI

• Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang.

• Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri.

PATOFISIOLOGI

• Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi.

• Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.

PATOFISIOLOGI

• Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina:

• Latihan fisik

• Pajanan terhadap dingin

•Makan makanan berat

• Stress

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Elektrokardiogram

• Foto Rontgen Dada

• Pemeriksaan Laboratorium

• Uji Latihan Jasmani

• Thallium Exercise Myocardial Imaging

PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan Medis

• Tujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen

• Tujuan ini dicapai melalui terapi farmakologi, secara bedah tujuan ini dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui bedah pintas arteri coroner

• Terapi farmakologi

Nitrogliserin,

PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan Keperawatan ( Smeltzer, 2001: 780)

• Berikan posisi semifowler

• Berikan oksigen konsentrasi tinggi (6-10 liter/menit)

• Kolaborasi pemberian nitrogen, bete bloker dan kalsium anatagonis)

•Monitor tekanan darah, nadi dan pernapasan

• Lakukan EGC

•Observasi bunyi jantung

•Observasi adanya mual, muntah dan konstipasi

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

• Aktifitas Istirahat

• Gejala : Pola hidup, menonton, kelemahan, Kelelahan, perasaan tidak berdaya setelah 1 tahun, Nyeri dada bila kerja, Menjadi terbangun bila nyeri dada.

• Tanda : Dispenia saat kerja

• Sirkulasi

• Gejala : Takikardia, disritmia, Tekanan darah normal meningkat / menurun, Bunyi jantung (mungkin normal ; 54 lambat / murmur sistolik transien lambat (disfungsi otot tapilaris) mungkin ada saat nyeri.

PENGKAJIAN

• Makanan / Cairan

• Gejala : Riwayat penyakit jantung, hipertensi, kegemukan,

• Tanda : Takikardia, disritmia, Tekanan darah normal, meningkat atau menurun

• Integritas Ego

• Gejala : stresor kerja, keluarga, dan lain-lain.

• Tanda : ketakutan, mudah marah

PENGKAJIAN

•Nyeri / Ketidaknyamanan

•Gejala :

•Nyeri dada subternal, antenor yang menyebar ke rahang, leher, bahu dan ekstremitas atas (lebih pada kiri daripada kanan).

• Kualitas : macam ringan sampai sedang, tekanan berat, tertekan, terbakar.

•Durasi biasanya kurang dari 15 menit, kadang-kadang lebih dari 30 menit (rata-rata 3 menit)

PENGKAJIAN

•Nyeri / Ketidaknyamanan

•Gejala :

• Faktor pencetus : nyeri sehubungan dengan kerja fisik atau emosi besar, seperti marah atau hasrat seksual, olah raga pada suhu ekstrim atau mungkin tak dapat diperkirakan dan atau terjadi selama istirahat.

• Faktor penghilang : nyeri mugkin responsif terhadap mekanisme penghilang tertentu (contoh : istirahat, obat antiangina)

PENGKAJIAN

•Nyeri / Ketidaknyamanan

•Gejala :

•Nyeri dada baru atau terus menerus yang telah berubah frekuensi, durasinya, karakter atau dapat diperkirakan (contoh : tidak stabil, bervariasi, prinzmetal).

•Pernapasan

•Gejala : dispenia saat kerja, riwayat merokok

• Tanda : meningkat pada frekuensi / irama dan gangguan kedalaman.

PENGKAJIAN

• Penyuluhan / Pembelajaran

•Gejala : riwayat keluarga sakit jantung, hipertensi, stroke, diabetes, Penggunaan / kesalahan penggunaan obat jantung, hipertensi atau obat yang dijual bebas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

•Nyeri akut berhubungan dengan iskemik miokardium.

• Penurunan curah jantung berhubungan dgn perubahan inotropik (iskemia miokard transien/memanjang)

• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan serangan iskemia otot jantung, berkurangnya curah jantung.

• Ansietas berhubungan dengan respon patofisiologis dan ancaman terhadap status kesehatan.

• Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

INTERVENSI

•NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN ISKEMIK MIOKARDIUM

• Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri pasien berkurang/ teratasi

•Kriteria hasil : Pasien menyatakan/menunjukan nyeri hilang, pasien  melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi durasi dan beratnya.

INTERVENSI RASIONAL

Anjurkan pasien untuk

memberitahu perawat

dengan cepat bila terjadi

nyeri dada.

Nyeri dan penurunan curah jantung dpat

merangsang sistem saraf simpatis untuk

mengeluarkan sejumlah besar nor epineprin, yang

meningkatkan agregasi trombosit dan

mengeluarkan trombokxane A2.Nyeri tidak bisa

ditahan menyebabkan respon vasovagal,

menurunkan TD dan frekuensi jantung.

Identifikasi terjadinya

faktor pencetus, bila

ada: frekuensi, durasi, 

intensitas dan lokasi

nyeri.

Membantu membedakan nyeri dada dini dan alat

evaluasi kemungkinan kemajuan menjadi angina

tidak stabil (angina stabil biasanya berakhir 3

sampai 5 menit sementara angina tidak stabil

lebih lama dan dapat berakhir lebih dari 45 menit.

INTERVENSI RASIONAL

Evaluasi laporan

nyeri pada rahang,

leher, bahu, tangan

atau lengan

(khusunya pada sisi

kiri.

Nyeri jantung dapat menyebar contoh

nyeri sering lebih ke permukaan

dipersarafi oleh tingkat saraf spinal yang

sama.

Letakkan pasien

pada istirahat total

selama episode

angina.

Menurunka kebutuhan oksigen miokard

untuk meminimalkan resiko cidera

jaringan atau nekrosis.

INTERVENSI RASIONAL

Tinggikan kepala

tempat tidur bila

pasien napas pendek

Memudahkan pertukaran gas untuk

menurunkan hipoksia dan napas pendek

berulang

Pantau kecepatan

irama jantung

Pasien angina tidak stabil mengalami

peningkatan disritmia yang mengancam

hidup secara akut, yang terjadi pada

respon terhadap iskemia dan atau stress

INTERVENSI RASIONAL

Panatau tanda vital

tiap 5 menit selama

serangan angina

TD dapat meningkat secara dini

sehubungan dengan rangsangan simpatis,

kemudian turun bila curah jantung

dipengaruhi.

Pertahankan tenang ,

lingkungan nyaman,

batasi pengunjung

bila perlu

Stres mental atau emosi meningkatkan

kerja miokard

INTERVENSI RASIONAL

Berikan makanan

lembut. Biarkan

pasien istirahat

selama 1 jam setelah

makan

Menurunkan kerja miokard sehubungan

dengan kerja pencernaan, manurunkan

risiko serangan angina

Kolaborasi: Berikan

antiangina sesuai

indikasi:

nitrogliserin:

sublingual

Stres mental atau emosi meningkatkan

kerja miokard

INTERVENSI

•PENURUNAN CURAH JANTUNG BERHUBUNGAN DGN PERUBAHAN INOTROPIK (ISKEMIA MIOKARD TRANSIEN/MEMANJANG)

• Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan terjadi peningkatan curah jantung.

•Kriteria hasil: Pasien melaporkan penurunan episode dipsnea, angina dan disritmia menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas, klien berpartisipasi pada perilaku atau aktivitas yang menurunkan kerja jantung.

INTERVENSI RASIONAL

Pantau tanda vital,

contoh frekuensi

jantung, tekanan

darah.

Takikardi dapat terjadi karena nyeri,

cemas, hipoksemia, dan menurunnya

curah jantung. Perubahan juga terjadi

pada TD (hipertensi atau hipotensi) karena

respon jantung

Evaluasi status

mental, catat

terjadinya bingung,

disorientasi.

Menurunkan perfusi otak dapat

menghasilkan perubahan sensorium.

INTERVENSI RASIONAL

Catat warna kulit dan

adanya kualitas nadi

Sirkulasi perifer menurun bila curah

jantung turun, membuat kulit pucat dan

warna abu-abu (tergantung tingkat

hipoksia) dan menurunya kekuatan nadi

perifer

Mempertahankan

tirah baring pada

posisi nyaman

selama episode akut

Menurunkan konsumsi oksigen atau

kebutuhan menurunkan kerja miokard dan

risiko dekompensasi

INTERVENSI RASIONAL

Berikan periode

istirahat adekuat.

Bantu dalam atau

melakukan aktivitas

perawatan diri,

sesuai indikasi

Penghematan energy, menurunkan kerja

jantung.

Pantau dan catat efek

atau kerugian respon

obat, catat TD,

frekuaensi jantung dan

irama (khususnya bila

memberikan kombinasi

antagonis kalsium,

betabloker, dan nitras)

Efek yang diinginkan untuk menurunkan

kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan

stress ventricular. Obat dengan kandungan

inotropik negative dapat menurunkan perfusi

terhadap iskemik miokardium. Kombinasi nitras

dan penyekat beta dapat memberi efek

terkumpul pada curah jantung.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji tanda-tanda dan

gejala-gejala GJK

Angina hanya gejalab patologis yang

disebabkan oleh iskemia miokard.penyakit

yang emepengaruhi fungsi jantung

emnjadi dekompensasi.

Kolaborasi : Berikan

obat sesuai indikasi :

penyekat saluran

kalsium, contoh

ditiazem (cardizem);

nifedipin (procardia);

verapamil(calan).

Meskipun berbeda pada bentuk kerjanya,

penyekat saluran kalsium berperan

penting dalam mencegah dan

menghilangkan iskemia pencetus spasme

arteri koroner dan menurunkan tahanan

vaskuler, sehingga menurunkan TD dan

kerja jantung.

INTERVENSI

• INTOLERANSI AKTIFITAS BERHUBUNGAN DENGAN SERANGAN ISKEMIA OTOT JANTUNG, BERKURANGNYA CURAH JANTUNG

• Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan

•Kriteria Hasil : Pasien melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur, pasien menunjukan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologis

INTERVENSI RASIONAL

Kaji respons klien

terhadap aktivitas,

perhatikan frekuensi

nadi lebih dari 20

kali per menit di atas

frekuensi istirahat;

peningkatan TD yang

nyata

selama/sesudah

aktivitas; dispnea

atau nyeri dada;

keletihan dan

kelemahan yang

berlebihan;

diaphoresis; pusing

atau pingsan.

Menyebutkan parameter membantu dalam

mengkaji respons fisiologi terhadap stress

aktivitas dan, bila ada merupakan indikator

dari kelebihan kerja yang berkaitan

dengan tingkat aktivitas.

INTERVENSI RASIONAL

Instruksikan pasien

tentang teknik

penghematan energi.

Teknik menghemat energi mengurangi

penggunaan energy, juga membantu

keseimbangan antara suplai dan kebutuhan

oksigen.

Berikan dorongan untuk

melakukan

aktivitas/perawatan diri

bertahap jika dapat

ditoleransi. Berikan

bantuan sesuai

kebutuhan.

Kemajuan aktivitas bertahap mencegah

peningkatan kerja jantung tiba-tiba. Memberikan

bantuan hanya sebatas kebutuhan akan

mendorong kemandirian dalam melakukan

aktivitas.

INTERVENSI

•ANSIETAS BERHUBUNGAN DENGAN RESPON PATOFISIOLOGIS DAN ANCAMAN TERHADAP STATUS KESEHATAN

• Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi

•Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas dan cara sehat sesuai, pasien menunjukkan strategi koping efektif/keterampilan pemecahan masalah, pasien melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi

INTERVENSI RASIONAL

Jelaskan tujuan tes dan

prosedur, contoh tes

stress.

Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnose

dan prognosis.

Tingkatkan ekspresi

perasaan dan

takut,contoh menolak,

depresi, dan marah

Perasaan tidak ekspresikan dapat menimbulkan

kekacauan internal dan efek gambaran diri.

INTERVENSI RASIONAL

Dorong keluarga dan

teman untuk

menganggap pasien

sebelumnya.

Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga

dan kerja tidak berubah

Kolaborasi : berikan

sedative, tranquilizer

sesuai indikasi

Mungkin diperlukan untuk membantu pasien

rileks sampai secara fisik mampu untuk membuat

strategi koping adekuat.

INTERVENSI

•KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR) MENGENAI KODISI, KEBUTUHAN PENGOBATAN BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA INFORMASI

• Tujuan  : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan pasien bertambah

•Kriteria hasil  : Pasien menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan pengobatan, berpartisipasi dalam program pengobatan serta melakukan perubahan pola hidup.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji ulang patofisiologi

kondisi. Tekankan

perlyunya mencegah

serangan angina.

Pasien dengan angina membutuhkan belajar

mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat

dikontrol. Ini adalah focus manajemen terapeutik

supaya menurunkan infark miokard

Dorong untuk

menghindari

faktor/situasi yang

sebagai pencetus

episode angina, contoh:

stress emosional, kerja

fisik, makan terlalu

banyak/berat, terpajan

pada suhu lingkungan

yang ekstrem

Dapat menurunkan insiden /beratnya episode

iskemik.

INTERVENSI RASIONAL

Kaji pentingnya control

berat badan,

menghentikan merokok,

perubahan diet dan

olahraga.

Pengetahuan faktor resiko penting memberikan

pasien kesempatan untuk membuat perubahan

kebutuhan.

Tunjukan/dorong pasien

untuk memantau nadi

sendiri selama aktivitas,

jadwal/aktivitas

sederhana, hindari

regangan.

Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi

aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk

menghindari stress jantung dan tetap dibawah

ambang angina.

INTERVENSI RASIONAL

Diskusikan langkah yang

diambil bila terjadi

serangan angina, contoh

menghentikan aktivitas,

pemberian obat bila

perlu, penggunaan

teknik relaksasi.

Menyiapkan pasien pada kejadian untuk

menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu

apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan.

Kaji ulang obat yang

diresepkan untuk

mengontrol/mencegah

serangan angina.

Angina adalah kondisi rumit yang sering

memerlukan penggunaan banyak obat untuk

menurunkan kerja jantung, memperbaiki sirkulasi

koroner, dan mengontrol terjadinya serangan.

INTERVENSI RASIONAL

Tekankan pentingnya

mengecek dengan

dokter kapan

menggunakan obat-obat

yang dijual bebas.

Obat yang dijual bebas mempunyai potensi penyimpangan.

EVALUASI

•Pasien bebas dari nyeri.

•Peningkatan curah jantung

•EKG dan kadar enzim jantung normal

•Bebas dari tanda dan gejala infark miokardium akut

•Pasien dapat mengontrol aktivitas yang dapat memicu serangan angina

EVALUASI

•Menunjukan penurunan kecemasan

•Memahami penyakit dan tujuan perawatannya

•Mematuhi semua aturan medis

•Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau sifatnya berubah

•Menghindari tinggal sendiri saat terjadi episode nyeri

EVALUASI

•Memahami cara mencegah komplikasi dan menunjukan tanda-tanda bebas dari komplikasi

•Menjelaskan proses terjadinya angina

•Menjelaskan alasan tindakan pencegahan komplikasi

OM SANTI SANTI SANTI OM SANTI SANTI SANTI OMOM