analisis vektor
DESCRIPTION
Analisis Vektor. Lingkup Bahasan. Skalar dan Vektor Aljabar Vektor Sistem Koordinat Persegi Komponen-komponen Vektor dan Vektor Satuan Medan Vektor Hasil Kali Titik/Dot Product Hasil Kali Silang/Cross Product Sistem Koordinat Silinder Sistem Koordinat Bola. Skalar dan Vektor. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Analisis Vektor
Lingkup Bahasan Skalar dan Vektor Aljabar Vektor Sistem Koordinat Persegi Komponen-komponen Vektor dan Vektor
Satuan Medan Vektor Hasil Kali Titik/Dot Product Hasil Kali Silang/Cross Product Sistem Koordinat Silinder Sistem Koordinat Bola
Skalar dan Vektor
Perbedaan mendasar
Aspek Skalar Vektor
Besaran Ada Ada
Arah Tidak ada Ada
Skalar dan Vektor
Vektor dapat dinyatakan dalam bentuk panah. Panjang panah menyatakan besarnya vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor
Ekor panah disebut titik awal dan ujung panah disebut titik terminal
Jika titik awal suatu vektor v adalah P dan titik terminalnya adalah Q, maka dapat dituliskan sbb:
Besaran vektor tersebut ditulis dalam bentuk:
Vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama disebut vektor ekivalen (sama)misalnya
Vektor nol merupakan vektor yang mempunyai besar 0
v PQ///////////// /
v PQ////////////////////////////
t x
P
Q
v
t
xt
x
v
Aljabar vektorJika A,B,C adalah vektor-vektor dan m,n skalar-skalar,maka: A+B=B+A Hukum komutatif
penjumlahan A+(B+C)=(A+B)+C Hukum asosiatif
penjumlahan mA=Am Hukum komutatif perkalian m(nA)=(mn)A Hukum asosiatif perkalian (m+n)A=mA+nA Hukum distributif m(A+B)=mA+mB Hukum distributif Hasil penjumlahan vektor juga merupakan vektor (sifat
tertutup) 1A =A Sifat identitas 0A = 0, m0 = 0. Jika mA = 0, maka m=0 atau A = 0
Jumlah atau resultan dari vektor-vektor dapat ditentukan dengan hukum jajargenjang seperti di bawah ini:
v
u
u+v
cos||||2|||||| 22 vuvuvu
Pengurangan Vektor Apabila pengurangan vektor maka
caranya sama seperti penjumlahan namun vektor yang mengurangi dibalik arahnya
B
-B
A
A-B
cos||||2|||||| 22 vuvuvu
Besar Vektor Hasil Penjumlahan dan Pengurangan
22 )()(|| dbcavu
db
ca
d
c
b
avu
d
cvdan
b
auJika
nPenguranga
22 )()(|| dbcavu
db
ca
d
c
b
avu
d
cvdan
b
auJika
nPenjumlaha
Komponen-komponen Vektor dan Vektor Satuan
Vektor komponen adalah vektor yang memiliki arah yang sama dengan salah satu sumbu koordinat
Magnitudo/ besar vektor komponen ditentukan oleh vektor yang bersangkutan namun arahnya selalu diketahui dan bersifat konstan
Vektor x, y, dan z merupakan komponen dari vektor r berturut-turut dalam arah x, y, z seperti yang terlihat pada gambar ini
z
r
y y
z
x
xr=x+y+z
Jumlah dari vektor-vektor komponen yang sejajar dengan sumbu x, y, dan z membentuk suatu vektor sehingga dapat disimpulkan bahwa vektor komponen merupakan penyusun suatu vektor
Vektor satuan Vektor satuan merupakan sebuah
vektor yang besarnya satu dan arahnya sejajar sumbu koordinat
Arah vektor satuan sejajar dengan arah sumbu koordinat pada arah bertambahnya harga koordinat
Jika A adalah sebuah vektor yang besarnya A K0 maka A/A adalah sebuah vektor satuan yang arahnya sama dengan A
Besar vektor A yang dinyatakan dalam |A| dapat dihitung dengan persamaan:
Sehingga vektor satuan a dinyatakan: a= A
|A|
2 2 2| | x y zA A A A
Terminologi:
1. Vektor posisi2. Fungsi vektor berdasar posisi3. Fungsi skalar berdasar posisi
Vektor posisi dengan titik awal di pusat koordinat O dan posisi di (x,y,z), dapat ditulis sebagai:
r xi y j zk
2 2 2r x y z
dengan magnitude sebesar:
Contoh Soal
1. Cari sebuah vektor satuan yang sejajar resultan dari vektor-vektor r1=2i+4j-5k, r2=i+2j+3k
Jawab: Resultan=r1+r2=(2i+4j-5k)+(i+2j+3k)
=3i+6j-2k2 2 2| | | 3 6 2 | 3 6 ( 2) 7
3 6 2 3 6 2
| | 7 7 7 7
R i j k
R i j kVektorsatuan i j k
R
Medan Skalar:
Jika di masing-2 titik (x,y,z) di region R koresponding terhadap Φ(x,y,z), maka Φ disebut fungsi skalar terhadap posisi.
Contoh:(1)Temperatur pada setiap titik di muka bumi pada waktu tertentu
merupakan fungsi medan skalar.
(2) Φ(x,y,z)= x3y-z2 adalah medan skalar
Medan Vektor
Jika pada tiap-tiap titik (x,y,z) dari daerah R dalam ruang dikaitkan dengan sebuah vektor V(x,y,z) maka V disebut fungsi vektor dari kedudukan.
Medan vektor V merupakan fungsi vektor dari vektor kedudukan yang telah didefenisikan dalam R.
Dot product A . B = |A| |B| cos
Hukum-hukum yang berlaku:1. A.B=B.A hukum komutatif2. A.(B+C)=A.B+A.C hukum distributif3. n(A.B) = (nA).B = A.(nB) = (A.B).n 4. i.i=j.j=k.k=1, i.j=j.k=k.i=05. Jika A.B=0, A dan B bukan vektor nol
maka A dan B tegak lurus
Cross product A X B = |A| |B| sin
Hukum-hukum yang berlaku:1. AxB=-BxA komutatif tak
berlaku2. Ax(B+C)=AxB+AxC distributif3. m(AxB)= (mA)xB= Ax(mB)= (AxB)m4. ixi=jxj=kxk=0, ixj=k, jxk=i, kxi=j5. Jika AxB=0, A dan B bukan vektor nol
maka A dan B sejajar
Perbedaan Dot dan Cross
Aspek Dot Cross
Fungsi trigonometri cos sin
Hukum komutatif berlaku Tidak berlaku
AxB=0 A dan B tegak lurus
A dan B sejajar
Contoh Soal Diketahui F=2ax-5ay-4az dan G=3ax+5ay+2az.
Carilah: (a)F.G (b)sudut antara F dan G Jawab a)F.G=(2ax-5ay-4az)(3ax+5ay+2az)
=6-25-8 =-27
b)Sudut antara F dan G F.G = |F||G| cos
2 2 2 2 2 2
1
27cos
2 ( 5) ( 4) . 3 5 2
27cos 0,65
45. 38
cos 0,65 130,54o
Sistem Koordinat dalam Analisis Vektor
Ada 3 jenis koordinat yang digunakan dalam analisis vektor yaitu:
1. Koordinat Cartesius/Cartesian
2. Koordinat silinder3. Koordinat bola
Sistem Koordinat Cartesian Koordinat Cartesian digunakan untuk
menyatakan benda yang mempunyai bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku
Koordinat Cartesian yang digunakan dapat berupa:
1. 2 dimensi (terdiri dari sumbu x dan y saja)
2. 3 dimensi (terdiri dari sumbu x, y, z)
Sistem Koordinat Cartesian 2 Dimensi Koordinat Cartesian 2 dimensi digunakan
untuk menggambarkan objek 1 dimensi dan 2 dimensi
Obyek 1 dimensi dapat berupa garis lurus ataupun garis lengkung
Obyek 2 dimensi berupa bidang datary
x0
Sistem Koordinat Cartesian 3 dimensi
Memakai tiga sumbu koordinat yang saling tegak lurus, dan menamakannya sumbu X,Y dan Z.
Z
Y
X
Sistem Koordinat Cartesian 3 Dimensi Biasanya dipakai sistem koordinat putar
kanan: perputaran sumbu x menuju sumbu y akan mengakibatkan sebuah sekrup berorientasi tangan kanan bergerak ke arah yang ditunjukkan oleh sumbu z positif
Koordinat Cartesian 3 dimensi digunakan untuk menggambar obyek berupa 1 dimensi, 2 dimensi, atau 3 dimensi
Sistem Koordinat Silinder
Koordinat silinder atau koordinat tabung digunakan untuk menggambarkan obyek yang berbentuk lingkaran dengan simetri yang khas
Terdapat 3 sumbu koordinat pada koordinat tabung:
1. sumbu 2. sumbu 3. sumbu z
Sistem Koordinat Silinder (cont’d)
Berikut ini gambar vektor pada koordinat silinder
Sistem Koordinat Silinder (cont’d) Peubah dalam koordinat Cartesian dan
koordinat tabung dapat ditemukan hubungan sebagai berikut:
x= cos y= sin z=z Atau sebaliknya:
2 2
1
; ( 0)
tan
x y
y
xz z
Sistem Koordinat Silinder (cont’d)
Koordinat bola digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mempunyai bentuk simetri bola. Contoh adalah medan listrik yang ditimbulkan oleh sebuah muatan titik.
Berdasarkan rumus:
E=1/4πε0 qr2
Maka titik-titik yang berjari-jari sama akan mempunyai medan listrik yang sama.
Posisi medan yang berada di sekitar muatan titik akan sulit dijelaskan dengan koordinat Cartesius maupun tabung karena bentuk medan yang bundar. Oleh karena itu digunakan sistem koordinat bola agar mudah dibayangkan.
Untuk menyatakan besaran vektor, koordinat bola menggunakan 3 sumbu koordinat yaitu r, ø dan
Sistem Koordinat Bola
Penggambaran sistem koordinat bola
Sistem Koordinat Bola (cont’d)
Mengubah Koordinat Kartesius ke Bola dan Sebaliknya Dari kartesius ke bola: X=r sin cos Y=r sin sin Z=r cos
Dari bola ke kartesius r=x2+y2+z2 (r>0)
1
2 2 2cos
z
x y z
0(0 180 )o
1tany
x
Contoh Soal Tanya: Nyatakan medan temperatur
T=240+z2-2xy dalam koordinat tabung Jawab:Hubungan cartesian dan koordinat tabungX= cos Y= sin maka T=240+z2-2 ( cos )( sin )
=240+z2- 2sin2
Penerapan Analisa Vektor dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengukuran yang lebih efektif dari sinyal RF seperti Bluetooth, GSM, or 802.11 wireless networking
Air traffic control untuk membantu navigasi pesawat terbang
Pembedahan cacat mata astigmatisma
Referensi
Hayt,William.H.”Elektromagnetika Edisi ke-7”.Erlangga
Spiegel, Murray R.1994.”Analisis Vektor”.Erlangga
SOAL PR, Tugas Individu, Kumpul 10
Februari 2011
Misalkan u = (1,2,3) v = (2,-3,1) w = (3,2,-1) carilah komponen vektor x yang memenuhi : 2u – v + x = 7x + w
Misalkan u,v,w adalah vektor seperti soal 1, carilah skalar c1, c2 dan c3 sehingga :c1u + c2v + c3w = (6,14,-2)
Hitunglah jarak antara P1(8,-4,2) dan P2 (-6,-1,0)
Carilah semua skalar sehingga dimana v = (1,2,4)
3kv